02. epidemiologi analitik
DESCRIPTION
CRP blok gisTRANSCRIPT
EPIDEMIOLOGI
ANALITIK
RESEARCH PROGRAM
FKUPNVJ-FKM UI
STUDI ANALITIK
Secara strategis dibagi atas dua desain
utama:
II.1. Studi Observasional(a). Studi kasus kontrol
(b). Studi Kohort
II. 2.Studi Intervensi/eksperimental(a) Uji klinik (clinical trial)
(b) Uji Lapangan (field trial)
Studi analitik memfokuskan perhatian pada usaha mencari
faktor penyebab penyakit dengan melalui uji hipotesis
Perbedaan antara studi
observasional dengan intervensi
Pada studi observasional, peneliti hanya
melakukan pengamatan/observasi atas
perubahan alamiah yang terjadi, tanpa
melakukan manipulasi atas pemajan
(exposure)
Sedangkan pada studi intervensi /
eksperimental penelitian untuk
mendapatkan kejadian
Studi kasus-kontrol
Subjek dipilih berdasarkan atas status
penyakitnya
Pertama: pilih kasus dari penyakit tertentu.
Kedua: pilih kontrol dari orang yang tanpa penyakit
tertentu
Secara ideal, kasus dan kontrol dipilih dari sumber
populasi yang sama
Studi Kasus-kontrol selalu retrospektif
Direksionalitas suatu studi
Waktu
Direksionalitas ke belakang
Eksposur Keluaran/penyakit
Ya
Tidak
?
?
Studi kasus-kontrol
Studi kasus-kohortEksposur Penyakit
Ya
Tidak
Kasus
kontrol
Waktu
Studi mulai
Tidak
Ya
Case-control studies start with a disease and go back to
exposures.
Drawing by:
Nick Thorkelson
Penelitian kasus kontrol
Penyakit Total
Exposure Ya Tidak
Ya a b a+b
Tidak c d c+d
Total a+c b+d a+b+c+d
OR = (A/B) : (C/D)
OR = AD / BC
Kasus Kontrol Total
Terpajan 18 7 25
Tidak
terpajan
20 35 55
Total 38 42 80
5,4140
630
720
3518
OR
Studi kohort
Subjek dibagi atas dasar ada atau
tidaknya pemajan (exposure) faktor
tertentu dan kemudian diikuti dalam
periode waktu tertentu untuk menentukan
munculnya penyakit pada tiap grup
Studi kohortEksposur Penyakit
Ya
Tidak
Ke depan
Kasus
Bukan kasus
Kasus
Bukan kasus
Waktu
Studi mulai
Cohort studies start with an
exposure and go forward to diseases.
Drawing by:
Nick Thorkelson
Direksionalitas suatu studi
Waktu
Direksionalitas ke depan
Eksposur Keluaran/penyakit
Tidak
?
?
Studi kohort
Clinical trials
Ya
studi kohort
Terdapat dua jenis studi kohort
Studi kohort Prospektif
Studi kohort Retrospektif
Perbedaan: Apakah outcome of interest
telah terjadi pada waktu studi dimulai atau
tidak
Waktuan (timing) suatu studi
Waktu
Apakah keluaran kesehatan terjadi sebelum studi dimulai?
Keluaran/penyakit
Clinical Trials
Mulai studi
Prospektif
Waktuan (timing) suatu studi
Waktu
Apakah keluaran kesehatan terjadi sebelum studi dimulai?
Eksposur Keluaran/penyakit
Studi kasus-kontrol
Mulai studi
Retrospektif
time
Exposure Study starts
Disease
occurrence
Prospective cohort study
ExposureDisease
occurrence
time
Study starts
Retrospective cohort studies
Exposure
time
Disease
occurrence
Study of food poisoning
Study starts
Penelitian Kohort
Penyakit Total
Exposure Ya Tidak
Ya a b a+b
Tidak c d c+d
Total a+c b+d a+b+c+d
RR = Ie / Iu= a/(a+b) : c/(c+d)
Sakit Tidak Sakit Total
Terpajan 18 7 25
Tidak
terpajan
20 35 55
Total 38 42 80
236,0
72,0
55
2025
18
RRIu
IeRR
Attributable Risk (AR)
AR = Ie – Iu
AR atau risk difference adalah suatu
ukuran dampak yang memberikan
informasi tentang absolut efek dari
pemajanan atau selisih risiko sakit pada
mereka di grup terpajan dibandingkan
mereka yang di grup tidak terpajan
Attributable Risk
Incidence
Exposed Unexposed
Iexposed – Iunexposed
I = Incidence
AR percent (AR%)
%100Insidens
InsidensInsidensAR%
terpajan
terpajantidakterpajanx
AR% merupakan estimasi proporsi penyakit
pada grup terpajanyang disumbangkan
faktor terpajan atau proporsi penyakit pada
grup terpajan yang dapat dicegah jika faktor
pemajan dihilangkan
attributable risk percent
Incidence
Exposed Unexposed
%exposed
unexposedexposed
I
I - I100 x
RR
1 -RR
Latihan
Faktor Sakit Tidak sakit Total
Perokok 20 980 1000
Bukan
perokok
10 990 1000
Total 30 1970 2000
Hitunglah: OR, RR, AR, & AR%
Kekuatan dari studi kasus
kontrol dan kohort
Kasus kontrol kohort
1. Relatif cepat dan tidak
mahal
1. Bagus untuk evaluasi
pemajan yang jarang
2. Evaluasi penyakit
dengan masa laten yang
panjang
2.Dapat meneliti multipel
efek dari satu pemajan
3. Optimal untuk penyakit
yang jarang
3. Dapat menetapkan
hubungan temporal
4. Mempelajari multipel
pemajan
4. Mendapat incidence
rate
Kelemahan dari studi kasus
kontrol dan kohort
Kasus kontrol Kohort
Inefisien untuk pemajan
jarang
Inefisien untuk penyakit
jarang
Tidak dapat incidence rate mahal dan menyita
waktu
Sulit mendapat hubungan
temporal
rentan dengan drop out
subjek
Rentan dengan bias