dermatitis venenata
DESCRIPTION
LapkasTRANSCRIPT
DERMATITIS VENENATA DENGAN SEKUNDER
INFEKSI
PENDAHULUAN
Dermatitis venenata adalah dermatitis kontak iritan yang disebabkan oleh terpaparnya bahan aktif dari
serangga,seperti bulu serangga dan beberapa tanaman seperti rumput,bunga,pohon mahoni,kopi,mangga,serta
sayuran seperti tomat,wortel dan bawang.Penderita baru merasa pedih esok harinya,awalnya terlihat eritema dan
sore harinya sudah menjadi vesikel atau bahkan nekrosis,lesinya berbentuk linier.1,2
Kulit akan terasa pedih,panas dan rasa terbakar.Kelainan kulit dapat berupa papul
eritema,edema,vesikel,bula,atau dapat juga nekrosis.Contohnya ialah dermatitis yang disebabkan oleh bulu
serangga,penderita baru merasa pedih esok harinya,awalnya terlihat eritema dan sore harinya sudah menjadi
vesikel atau bahkan nekrosis,lesi berbentuk linier.1,2
Pengobatan dermatitis venenata secara umum adalah menghindari faktor penyebab dan menghindari
garukan.Penatalaksanaan khusus secara topikal adalah dengan memberikan kortikosteroid topikal dan antibiotik
topikal jika ada infeksi sekunder.Sedangkan secara sistemik diberikan kortikosteroid bila ada
peradangan,antibiotik bila ada infeksi sekunder,dan antihistamin untuk rasa gatal.
Prognosis penyakit ini adalah baik jika menghindari faktor-faktor yang dapat memperberat.
DEFINISI
Dermatitis venenata adalah dermatitis kontak iritan akut yang disebabkan oleh terpaparnya bahan iritan
dari beberapa tanaman seperti rumput, bunga, pohon mahoni, kopi, mangga, serta sayuran seperti tomat, wortel dan
bawang. Bahan aktif dari serangga juga dapat menjadi penyebab.(1,2,5)
SINONIM
Dermatitis kontak, plant dermatitis,flower eczema
1
EPIDEMIOLOGI
Dermatitis venenata dapat diderita oleh semua orang dari berbagai golongan umur,ras dan jenis
kelamin.Jumlah penderita dermatitis venenata diperkirakan cukup banyak terutama yang berhubungan dengan
pekerjaan.1,2,3,4
ETIOLOGI
Bahan aktif dari serangga dapat menjadi penyebab,contohnya bulu serangga, atau dapat juga disebabkan
oleh beberapa tanaman seperti rumput, bunga, pohon mahoni, kopi, mangga, serta sayuran seperti tomat, wortel dan
bawang.
PATOGENESIS
Kelainan kulit timbul akibat kerusakan sel yang disebabkan oleh bahan aktif
dari serangga maupun tanaman.Kerusakan membran mengaktifkan fosfolipase dan
melepaskan asam arakidonat,diasilgliserida,platelet activating factor.Asam
arakidonat dirubah menjadi prostaglandin dan leukotrien.Prostaglandin dan
leukotrien menginduksi vasodilatasi,dan meningkatkan permeabilitas vaskular
sehingga mempermudah transudasi komplemen dan kinin.Prostaglandin dan
leukotrien juga bertindak sebagai kemoatraktan kuat untuk limfosit dan
neutrofil,serta mengaktifasi sel mast melepaskan histamine sehingga terjadi proses
peradangan berupa eritema,edema,panas dan nyeri. 1
GEJALA KLINIS
Kulit akan terasa pedih,panas dan rasa terbakar.Kelainan kulit dapat berupa papul
eritema,edema,vesikel,bula,atau dapat juga nekrosis.Contohnya ialah dermatitis yang disebabkan oleh bulu
serangga,penderita baru merasa pedih esok harinya,awalnya terlihat eritema dan sore harinya sudah menjadi
vesikel atau bahkan nekrosis,lesi berbentuk linier.1,2
2
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak ada pemeriksaan spesifik untuk mendiagnosis dermatitis kontak iritan.Ruam kulit biasanya
sembuh setelah bahan iritan dihilangkan.Terdapat beberapa tes yang dapat memberikan indikasi dari substansi
yang berpotensi DKI.Tidak ada spesifik tes yang dapat memperlihatkan efek yang didapatkan dari setiap pasien
jika terkena dengan bahan iritan.Dermatitis kontak iritan dalam beberapa kasus,biasanya merupakan hasil dari
efek berbagai iritan
DIAGNOSIS
Diagnosis didasarkan anamnesis yang cermat dan pengamatan gambaran
klinis.Dermatitis venenata lebih mudah diketahui karena munculnya lebih cepat sehingga
penderita pada umumnya masih ingat apa yang menjadi penyebabnya.1,2,3,4
DIAGNOSIS BANDING
1. Dermatitis Venenata dengan infeksi sekunder
2. Dermatitis Kontak alergik
3. Dermatitis Atopik
PENATALAKSANAAN
A.Umum
- Menghindari pajanan bahan iritan
- Menghindari garukan
- Memakai alat pelindung diri
B.Khusus
3
Topikal
Kompres luka dengan larutan garam faali (NaCl 0,9%)
Kortikosteroid topikal jika luka telah kering.
Contoh:Hidrokortison cream 1%,Betamethasone valerat 0,005%-0,1%.
Antibiotik jika ada infeksi sekunder
Sistemik
Antibiotik
Diberikan untuk infeksi sekunder.Contoh:Amoxicillin tab 250mg 3x sehari
Kortikosteroid
Dapat diberikan untuk mengatasi peradangan ataupun hanya untuk kasus yang
berat.Contoh:Prednison tab 5-10mg/dosis 2-3 sehari.Dexamethasone tab 0,5-
1mg/dosis,2-3 kali sehari.
Antihistamin
Diberikan untuk mengurangi rasa gatal dan sangat berguna pada malam
hari(sedatif).Contoh:Loratadine tab 1x1 selama 5 hari,Chlorpheniramine maleat
(3-4mg/dosis 2-3 kali sehari)
PROGNOSIS
Prognosis dermatitis venenata umumnya baik jika penyebab dapat dikenali dan dihilangkan.1
4
LAPORAN KASUS
Telah datang seorang perempuan berumur 21 tahun,bernama Nophyta Nurmaoli
Simanulang,suku batak,agama Kristen,pekerjaan mahasiswi,kepoliklinik kulit dan kelamin RSU
dr.Pirngadi Medan pada tanggal 18 Januari 2013.Dengan keluhan utama bintil kemerahan
disertai rasa gatal pada pergelangan tangan kanan sejak lebih kurang 2 hari yang lalu. Awalnya
berupa bintil-bintil kemerahan berisi cairan yang disertai rasa gatal dan perih pada pergelangan
tangan kanan sejak 2 hari yang lalu yang dirasakan pasien ketika bangun dari tidur di pagi
hari.Lama-kelamaan bintil-bintil tersebut makin banyak dan menyebar tersusun seperti
garis.Karena rasa gatal yang tidak tertahankan lalu os menggaruknya.Sebelumnya os Sering
bermain bersama adiknya di taman dekat rumah yang banyak sekali tanaman dan
pepohonan.Akibat sakit yang tidak kunjung sembuh,os memutuskan datang berobat ke Poliklinik
Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum dr.Pirngadi Medan.
Dari anamnesa,riwayat penyakit keluarga dijumpai,adik kandung os juga memiliki gejala
yang sama dengan os.Riwayat penyakit terdahulu tidak dijumpai.Riwayat pemakaian obat tidak
dijumpai.
Dari pemeriksaan fisik dijumpai keadaan umum dan status gizi baik.Pada pemeriksaan
dermatologi ditemukan papul eritema,plak eritem.Lokalisasinya yaitu pada pergelangan tangan
kanan (regio antebrachii radialis dekstra)
Tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium.
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien,maka diagnosa banding adalah
dermatitis venenata dengan infeksi sekunder,dermatitis kontak alergik,dermatitis
atopik.Diagnosa sementara adalah dermatitis venenata dengan infeksi sekunder.
Penatalaksanaan pasien ini secara umum adalah menghindari faktor penyebab dan
menghindari garukan.Penatalaksanaan khusus secara topikal adalah Betametason dipropionat
0,05% dan Gentamisin Sulfat 0,1% (Benoson-G) dioleskan 2 kali sehari,sedangkan secara
sistemik ialah Mebhidrolin Napadisilat (Interhistin) tab 1 kali sehari dan Beta Karoten 10000
iu,Vitamin C 250 mg,Vitamin E 200 iu,Seng Sulfat 20 mg,Selenium (Seloxy) tab 1 kali sehari
5
DISKUSI
Diagnosis dermatitis venenata ini ditegakkan berdasarkan anamnesis yang cermat dan
didukung gambaran klinis.Pada anamnesis keluhan bintil kemerahan disertai rasa gatal pada
pergelangan tangan kanan sejak lebih kurang 2 hari yang lalu yang dirasakan pasien saat bangun
dari tidur di pagi hari.Lama-kelamaan bintil-bintil tersebut makin banyak dan menyebar tersusun
seperti garis.Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyebutkan bahwa penyebab dermatitis
venenata merupakan dermatitis iritan akut.Kulit akan terasa gatal,pedih.Kelainan kulit dapat
berupa papul eritema,edema,ataupun vesikel.
Dari pemeriksaan fisik dijumpai keadaan umum dan gizi pasien baik.Pemeriksaan
dermatologis dijumpai ruam papul eritema yang tersusun linier,plak eritema pada regio
antebrachii radialis dekstra.Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyebutkan bahwa
kelainan kulit dermatitis venenata yaitu papul eritema,edema,ataupun vesikel.Pada dermatitis
venenata,lesi berbentuk linier.
Diagnosis banding pada kasus ini adalah dermatitis venenata dengan infeksi
sekunder,dermatitis kontak alergik dan dermatitis atopik.Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang
menyebutkan bahwa diagnosis banding dermatitis venenata(dermatitis kontak iritan akut)adalah
dermatitis kontak alergik dan dermatitis atopik.
Penatalaksanaan pasien ini secara umum adalah menghindari faktor penyebab dan
menghindari garukan.Penatalaksanaan khusus secara topikal adalah Betametason dipropionat
0,05% dan Gentamisin Sulfat 0,1% (Benoson-G) dioleskan 2 kali sehari,sedangkan secara
sistemik ialah Mebhidrolin Napadisilat (Interhistin) tab 1 kali sehari dan Beta Karoten 10000
iu,Vitamin C 250 mg,Vitamin E 200 iu,Seng Sulfat 20 mg,Selenium (Seloxy) tab 1 kali sehari.
.Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menjelaskan bahwa penatalaksanaan dermatitis
venenata secara umum adalah menghindari faktor penyebab dan menghindari
garukan.Penatalaksanaan khusus secara topical pada lesi yang kering dapat diberikan
kortikosteroid krim ataupun antibiotik topikal jika ada infeksi sekunder.Sedangkan secara
6
sistemik yaitu kortikosteroid bila ada peradangan,antibiotik bila ada infeksi sekunder,dan
antihistamin untuk rasa gatal.
Prognosis pada pasien dermatitis venenata adalah baik.Hal ini sesuai dengan kepustakaan
yang menjelaskan bahwa prognosis dermatitis venenata baik jika penyebab dapat dikenali dan
dihilangkan.
LAMPIRAN :
7
Gambar 1.Tampak papul eritema tersusun linier,plak eritem
Gambar 2.Papul eritema tersusun linier,plak eritem
DAFTAR PUSTAKA
8
1 . An to ine A , James ST ,Apra S . I r r i t an t Con tac t Derma t i t i s . In :K laus
W.Lowe l l A .G S t ephen I K ,Ba rba ra A G ,Amy S P ,Dav id J L , e t
a l .F i t zpa t r i ck , s De rma to logy In gene ra l Med ic ine .MC Graw
Hi l l . 2008 ;395 -401
2 . Pau l K B . Ekzema and Derma t i t i s . In :ABC o f de rma to logy .Pau l K
B ,Ba l fou r R ,Ba rne t son RS ,Crawfo rd E ,Grawkrodge r DJ ,Ha r r i s D
WS,e t a l .London .BMJ .2003 ;20 -22
3 . Samue l A . Dermat i t i s Venena ta . Ca l i fo rn i a and Wes t r en Med ic ine Vo l
46 .2007 ;3 ;183 -186 .
4 . Abdu l l ah , Benny . De rma to log i Penge t ahuan da sa r dan Kasus d i
Rumah Sak i t . Su rabaya
5. Djuanda, Adhi Hamzah M. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Kelima. 2007. Jakarta
: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
6. Harahap, Marwali. Ilmu Penyakit Kulit. 2000. Jakarta.
9