dependency theory

3
Dependency theory Ketergantungan Finansial-Industrial: Negara pinggiran merdeka tetapi kekuatan finansialnya masih dikuasai oleh negara pusat. Ekspor masih berupa barang – barang yang dibutuhkan negara p Negara pusat menanamkan modalnya baik langsung maupun melalui kerasama dengan pengusaha lokal Ketergantungan !eknologis-Industrial: "entuk ketergantungan baru. Kegiatan ekonomi di negara pinggiran tidak lag ekspor bahan mentah untuk negara pusat. #erusahaan multinasional mulai menanamkan modalnya di negara pinggiran dengan tuuan untuk kepentingan ne pinggiran. $pah yang dibayarkan kepada buruh rendah sehingga daya beli buruh rendah !eknologi padat modal memunculkan industri modern% sehingga: &enghilangkan lapangan kera yang sudah ada. &enciptakan lapangan kera baru yang umlah lebih sedikit. 'arinya keuntungan ke luar negeri membuat ketiadaan modal untuk membentuk industri nasional sendiri. (leh sebab itu% kapitalisme bukan kunci pemecah melainkan penyebab munculnya masalah ini. imperialisme karena adanya dorongan untuk mencari pasar dan in)estasi yang menguntungkan. Ketika pasar dalam negeri telah enuh atau pasar dalam nege terbatas% maka mereka mencari pasar baru di Negara – negara lain Kapitalisme yang semula berkembang dari kompetisi pasar bebas% mematikan perusahaan – perusahaan lain dan memunculkan kapitalisme yang menguasai pa eori ketergantungan pada dasarnya menyetuui% bah*a yang menadi penyebab ketergantungan adalah kekurangan modal dan kurangnya tenaga ahli. !etapi f penyebabnya adalah proses imperialisme dan neo imperialisme yang menyedot surplus modal yang teradi di negara pinggiran ke negara pusat. +ifat – sifat industrialisasi di negara pinggiran adalah sebagai berikut: , Ketimpangan pendapatan yang makin besar. , &enekankan pada produksi barang – barang konsumsi me*ah dan bukan barang barang yang dibutuhkan rakyat. , &engakibatkan utang yang semakin tinggi umlahnya dan menghasilkan kemiskinan. , Kurang terserapnya tenaga kera. Kerasama antara pemerintah lokal dan modal asing bersifat kerasama ekono sehingga mendorong teradinya proses industrialisasi. +edangkan kerasama pemerintah dengan boruis local bersifat politis untuk mendapatkan legitim kaitannya dengan nasionalisme negara tersebut. Nasionalisme yg ada di nega pinggiran tidak dimaksudkan untuk membuat negara tersebut menadi mandiri sebagai alat untuk memeras perusahaan multinasional tersebut. !eori interdependent

Upload: meliagrina

Post on 02-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

from my library

TRANSCRIPT

Dependency theory Ketergantungan Finansial-Industrial:Negara pinggiran merdeka tetapi kekuatan finansialnya masih dikuasai oleh negara-negara pusat. Ekspor masih berupa barang barang yang dibutuhkan negara pusat. Negara pusat menanamkan modalnya baik langsung maupun melalui kerjasama dengan pengusaha lokal Ketergantungan Teknologis-Industrial:Bentuk ketergantungan baru. Kegiatan ekonomi di negara pinggiran tidak lagi berupa ekspor bahan mentah untuk negara pusat. Perusahaan multinasional mulai menanamkan modalnya di negara pinggiran dengan tujuan untuk kepentingan negara pinggiran. Upah yang dibayarkan kepada buruh rendah sehingga daya beli buruh rendah Teknologi padat modal memunculkan industri modern, sehingga: Menghilangkan lapangan kerja yang sudah ada. Menciptakan lapangan kerja baru yang jumlahnya lebih sedikit. Larinya keuntungan ke luar negeri membuat ketiadaan modal untuk membentuk industri nasional sendiri. Oleh sebab itu, kapitalisme bukan kunci pemecahan masalah melainkan penyebab munculnya masalah ini. imperialisme karena adanya dorongan untuk mencari pasar dan investasi yang lebih menguntungkan. Ketika pasar dalam negeri telah jenuh atau pasar dalam negeri terbatas, maka mereka mencari pasar baru di Negara negara lain Kapitalisme yang semula berkembang dari kompetisi pasar bebas, mematikan perusahaan perusahaan lain dan memunculkan kapitalisme yang menguasai pasar eori ketergantungan pada dasarnya menyetujui, bahwa yang menjadi penyebab ketergantungan adalah kekurangan modal dan kurangnya tenaga ahli. Tetapi faktor penyebabnya adalah proses imperialisme dan neo imperialisme yang menyedot surplus modal yang terjadi di negara pinggiran ke negara pusat. Sifat sifat industrialisasi di negara pinggiran adalah sebagai berikut: Ketimpangan pendapatan yang makin besar. Menekankan pada produksi barang barang konsumsi mewah dan bukan barang barang yang dibutuhkan rakyat. Mengakibatkan utang yang semakin tinggi jumlahnya dan menghasilkan kemiskinan. Kurang terserapnya tenaga kerja. Kerjasama antara pemerintah lokal dan modal asing bersifat kerjasama ekonomi sehingga mendorong terjadinya proses industrialisasi. Sedangkan kerjasama antara pemerintah dengan borjuis local bersifat politis untuk mendapatkan legitimasi politik, kaitannya dengan nasionalisme negara tersebut. Nasionalisme yg ada di negara pinggiran tidak dimaksudkan untuk membuat negara tersebut menjadi mandiri tetapi sebagai alat untuk memeras perusahaan multinasional tersebut.Teori interdependentteori Interdependensi atau saling ketergantungan merupakan sebuah teori yang lahir dari perspektif liberalis. Dimana saling ketergantungan disebabkan oleh kerjasama yang saling dilakukan oleh dua negara / lebih.menjelaskan bahwa interdependensi merupakan saling ketergantungan yang mempertemukan kekurangan dari masing-masing negara melalui keunggulan komparatif masyarakat (Yanuar Ikbar : 2007). Pemahaman tersebut berdasarkan pemikiran dari Robert O. Keohane dan Joseph S. Nye. Penjelasan tersebut bisa menjadi landasan bagi penelitian mengenai kerjasama bilateral kedua negara. Contohnya kerjasama bileteral antara Indonesia dan Paraguay dalam bidang ekonomi. Kerjasama tersebut menyebabkan saling ketergantungan antara kedua negara, dimana kedua negara saling membutuhkan satu sama lain. Indonesia mengimpor daging sapi dan kacang kedelai dari Paraguay, dimana kedua komoditas dagang tersebut sangat dibutuhkan oleh Indonesia, mengingat pasokan komoditas tersebut lebih kecil dari permintaan masyarakat. Sementara itu, Paraguay membutuhkan produk industri seperti elektronik, otomotif, serta bahan kimia dari Indonesia. Karena Paraguay merupakan negara agraris yang tidak memproduksi produk-produk tersebut. Selain itu, kerjasama bilateral tersebut memberikan dampak yang positif bagi peningkatan perekonomian kedua negara. Selain itu, dengan adanya kerjasama tersebut maka pangsa pasar kedua negara semakin luas.Interdependensi atau saling ketergantungan tidak mungkin berjalan seimbang bagi masing-masing negara. Karena pasti ada salah satu negara yang lebih diuntungkan sementara yang lain berada dibawahnya. akan terjadi diskriminasi ekonomi yang mayoritas dirasakan oleh negara yang berkedudukan lebih rendah. Misalnya saja kerjasama antara Indonesia dan Amerika. Sejatinya kerjasama yang diraih akan menguntungkan kedua negara tersebut. Akan tetapi, faktanya Amerika sebagai negara maju akan memperoleh keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan Indonesia.