demam berdarah dalam kehamilan

Upload: nimas-dwiastuti

Post on 04-Jun-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 Demam Berdarah Dalam Kehamilan

    1/13

    DEMAM BERDARAH DENGUE DALAM KEHAMILAN

    Maisuri T. Chalid

    Divisi Fetomaternal

    Bagian Obstetri dan Ginekologi

    Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

    Pendahuluan

    Penyakit Demam Berdarah (DBD) adalah penyakit menular berbahaya yang

    disebabkan oleh virus menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan sistem

    pembekuan darah sehingga mengakibatkan perdarahan dapat menimbulkan kematian

    penyebab penyakit adalah virus yang menggangu pembuluh darah kapiler dan pada

    sistem pembekuan darah sehingga mengakibatkan perdarahan! perdarahan"#

    $abah demam dengue di %ropa meletus pertama kali pada tahun #&' sedangkan

    di merika *elatan antara #'!#'&+" ,stilah haemorrhagic fever di sia -enggara

    pertama kali digunakan di Filipina pada tahun #./+ yaitu pada 0aktu terdapatnya

    epidemi demam berdarah yang menyerang anak disertai mani1estasi perdarahan dan

    ren2atan (syok)" Di ,ndonesia Demam Berdarah Dengue pertama kali di3urigai di

    *urabaya pada tahun #.4' tetapi kon1irmasi virologis baru diperoleh pada tahun #.&5"6

    7ektor utama dengue di ,ndonesia adalah nyamuk Aedes aegypti disampingditemukan pulaAedes albopictus" 7ektor ini bersarang di be2ana be2ana yang berisi air

    2ernih dan ta0ar seperti bak mandi drum penampungan air kaleng bekas dan lain lain"

    danya vektor tersebut berhubungan erat dengan beberapa 1aktor antara lain 8 kebiasaan

    masyarakat menampung air bersih untuk keperluan sehari hari sanitasi lingkungan yang

    kurang baik dan penyediaan air bersih yang langka"+

    Dengan makin lan3arnya hubungan lalulintas kota kota ke3il atau daerah

    semiurban dekat kota besar pun saat ini men2adi mudah terserang akibat pen2alaran

    penyakit dari suatu sumber di kota besar" Kasus DBD 3enderung meningkat pada musim

    hu2an kemungkinan disebabkan perubahan musim mempengaruhi 1rekuensi gigitan

    nyamuk dan manusia lebih banyak berdiam dirumah selama musim hu2an"+

  • 8/13/2019 Demam Berdarah Dalam Kehamilan

    2/13

    Etiologi

    7irus dengue tergolong arbovirus termasuk 1amili Togaviridaedan dikenal ada

    serotipe" Dengue # dan 6 ditemukan di ,rian ketika berlangsungnya perang dunia kedua

    sedangkan dengue + dan ditemukan pada saat 0abah di Filipina tahun #./+!#./" 7irus

    dengue berbentuk batang bersi1at termolabil sensiti1 terhadap inaktivasi oleh dietileter

    dan natrium dioksilat stabil pada suhu &5 9"+

    7ektor

    *ampai saat ini telah diketahui beberapa nyamuk sebagai vektor dengue antara

    lain 86+

    #" edes aegypti merupakan vektor utama penyakit DBD dan di ,ndonesia

    diperkirakan sebagai vektor penting di daerah perkotaan"

    6" e" *3uttelaris dan e" Polynesiensis terdapat di Kepulauan Pasi1ik *elatan"

    +" e" :oturnae satu!satunya vektor yang terdapat di Kepulauan :oturna di

    daerah Fi2i

    " e" Hakansoni terdapat di pulau Ponape kepulauan 9aroline sebelah timur"

    /" e" 9ooki terdapat di ;iue"

    4" e" lbopi3tus terdapat di ,ndonesia terutama di daerah pedesaan"

    Patogenesis dan ato!isiologi

    7irus dengue masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk dan in1eksi pertama

    kali mungkin memberi ge2ala sebagai demam dengue" :eaksi tubuh merupakan reaksi

    yang biasa terlihat pada in1eksi oleh virus" :eaksi yang amat berbeda akan tampak bila

    seseorang mendapat in1eksi berulang dengan tipe virus dengue yang berlainan"

    Berdasarkan hal ini timbullah yang disebut the secondary heterologous infectionatau the

    sequential infection hypothesisyang dianut sebagian besar sar2ana saat ini" Hipotesis inimeyatakan bah0a DBD dapat ter2adi bila seseorang setelah terin1eksi dengue pertama

    kali mendapat in1eksi berulang virus dengue lainnya" :e!in1eksi ini akan menyebabkan

    suatu reaksi anamnestik dari antibodi sehingga menimbulkan konsentrasi kompleks

    antigen!antibodi yang tinggi"+

  • 8/13/2019 Demam Berdarah Dalam Kehamilan

    3/13

    -erdapatnya kompleks virus!antibodi dalam sirkulasi darah mengakibatkan hal

    sebagai berikut8+

    #" Kompleks virus!antibodi akan mengaktivasi system komplemen yang berakibat

    dilepaskannya ana1ilatoksin 9+a dan 9/a berturut!turut akibat aktivasi 9+ dan

    9/" Penglepasan 9+a dan 9/a menyebabkan meningginya permeabilitas dinding

    pembuluh darah dan menghilangnya plasma melalui endotel dinding tersebut

    suatu keadaan ,,) dengan akibat akhir ter2adi

    pembekuan intravaskuler yang meluas" Dalam proses aktivasi ini plasminogen

    akan men2adi plasmin yang berperan dalam pembentukan ana1ilatoksin dan

    penghan3uran 1ibrin men2adi 1ibrin degradation produ3t" Disamping itu aktivasi

    akan merangsang system kinin yang berperan dalam proses meningginya

    permeabilitas dinding pembuluh darah"

  • 8/13/2019 Demam Berdarah Dalam Kehamilan

    4/13

    Konsep hipotesis kedua adalah keempat serotype virus?strain serotype virus

    dengue mempunyai potensi pathogen yang sama dan sindrom ren2atan yang dapat

    menyebabkan kematian ter2adi sebagai akibat serotype?strain virus yang paling virulen"

    *etelah virus dengue masuk ke dalam tubuh penderita akan mengalami keluhan

    dan ge2ala karena viremia seperti demam dakit kepala mual nyeri otot pegal seluruh

    badan hyperemia di tenggorok timbulnya ruam dan kelainan yang mungkin ter2adi pada

    system retikuloendotelial seperti pembesaran kelen2ar getah bening hati dan limpa"

    :uam pada demam dengue (DD) disebabkan oleh kongesti pembuluh darah diba0ah

    kulit" +

    Fenomena pato1isilogi utama yang menentukan berat penyakit dan membedakan

    DD dengan DBD ialah meningginya permeabilitas dinding kapiler karena penglepasan

    @at ana1ilatoksin histamine dan serotonin serta aktivasi system kalikrein yang berakibat

    ekstravasasi 3airan intravaskuler ke ekstravaskuler"+

    Hal ini berakibat mengurangnya volume plasma ter2adinya hipotensi

    hemokonsentrasi hipoproteinemia e1usi dan ren2atan" Plasma merembes selama

    per2alanan penyakit mulai dari saat permulaan demam dan men3apai pun3aknya pada saat

    ren2atan" Pada penderita dengan ren2atan berat volume plasma dapat menurun sampai

    lebih dari +5="+

    danya kebo3oran plasma ke daerah ekstravaskuler dibuktikan dengan

    ditemukannya 3airan dalam rongga serosa yaitu rongga peritoneum pleura dan perikard

    yang pada autopsi ternyata melebihi 2umlah 3airan yang telah diberikan sebelumnya

    melalui in1us" :en2atan hipovolemik yang ter2adi sebagai akibat kehilangan plasma bila

    tidak segera diatasi dapat berakibat anoksia 2aringan asidosis metabolik dan kematian"+

    :en2atan yang ter2adi akut dan perbaikan klinis yang drastis setelah pemberian

    plasma? ekspander plasma yang e1ekti1 sedangkan pada autopsi tidak ditemukan

    kerusakan dinding pembuluh darah yang destrukti1 atau akibat radang menimbulkan

    dugaan bah0a perubahan 1ungsional dinding pembuluh darah mungkin disebabkan

    mediator 1armakologis yang beker2a singkat" *ebab lain kematian pada DBD aadalah

    perdarahan hebat yang biasanya timbul setelah ren2atan berlangsung lama dan tidak

  • 8/13/2019 Demam Berdarah Dalam Kehamilan

    5/13

    teratasi" Perdarahan pada DBD umumnya dihubungkan dengan trombositopenia

    gangguan 1ungsi trombosit dan kelainan sistem koagulasi"+

    -rombositopenia yang dihubungkan dengan meningkatnya megakariosit muda

    dalam sumsum tulang dan pendeknya masa hidup trombosit menimbulkan dugaan

    meningkatnya destruksi trombosit" Penyelidikan dengan radioisotop membuktikan bah0a

    penghan3uran tombosit ter2adi dalam sistem retikuloendotelial"+

    Fungsi agregasi trombosit menurun mungkin disebabkan proses imunologis

    dengan terdapatnya kompleks imum dalam peredaran darah" Kelainan sistem koagulasi

    disebabkan di antaranya oleh kerusakan hati yang 1ungsinya memang terbukti terganggu

    oleh aktivasi sistem koagulasi" Aasalah ter2adi tidaknya D,9 pada DBD? *indrom syok

    dengue(**D) terutama pada penderita dengan perdarahan hebat se2ak lama telah

    men2adi bahan perdebatan" Dikatakan pada masa dini DBD peranan D,9 tidak menon2ol

    dibandingkan dengan perembesan plasma tetapi bila penyakit memburuk dengan

    ter2adinya asidosis dan ren2atan maka ren2atan akan memperberat D,9 sehingga

    peranannya akan menon2ol""+

    Ga"#aran $lini$

    Aasa inkubasi dalam tubuh manusia sekitar !4 hari (rentang +!# hari) timbul

    ge2ala prodormal yang tidak khas seperti nyeri kepala sakit tulang belakang dan perasaanlelah"

    Ge2ala penyakit DBD adalah8 #

    #" Aendadak panas tinggi selama 6 ! & hari tampak lemah lesu suhu badan

    antara +'9 sampai 59 atau lebih"

    6" -ampak binti!bintik merah pada kulit dan 2ika kulit direnggangkan bintik

    merah itu tidak hilang"

    +" Kadang!kadang perdarahan di hidung ( mimisan)"

    " Aungkin ter2adi muntah darah atau berak darah

    /" -es -orniCuet positi1

    4" danya perdarahan yang petekia akimosis atau purpura

    &" Kadang!kadang nyeri ulu hati karena ter2adi perdarahan di lumbung

  • 8/13/2019 Demam Berdarah Dalam Kehamilan

    6/13

    '" Bila sudah parah penderita gelisah u2ung tangan dan kaki dingin Berkeringat

    Perdarahan selaput lendir mukosa alat 3erna gastrointestinal tempat suntikan

    atau ditempat lainnya

    ." Hematemesis atau melena

    #5" -rombositopenia ( #55"555 per mm+)

    ##" Pembesaran plasma yang erat hubungannya dengan kenaikan permeabilitas

    dinding pembuluh darah yang ditandai dengan mun3ulnya satu atau lebih

    dari8

    #" Kenaikan nilai 65= hematokrit atau lebih tergantung umur dan

    2enis kelamin

    6" Aenurunnya nilai hematokrit dari nilai dasar 65 = atau lebih

    sesudah pengobatan

    +" -anda!tanda pembesaran plasma yaitu e1usi pleura asites hipo

    !proteinaemia

    Dikatakan **D bila seluruh kriteria DBD diatas disertai kegagalan sirkulasi dengan

    mani1estasi nadi yang 3epat dan lemah tekanan darah turun ( 65 mmHg) hipotensi

    dibandingkan standar sesuai umur kulit dingin dan lembab serta gelisah"

    Dera2at beratnya DBD 86!

    ! Dera2at ,

    Demam mendadak 6!& hari disertai ge2ala klinis lain dengan mani1estasi

    perdarahan teringan yaitu u2i torniCuet positi1"

    ! Dera2at ,,

    Ditemukan perdarahan kulit dan mani1estasi perdarahan lain"

    ! Dera2at ,,,

    Ditemukan tanda dini ren2atan

    ! Dera2at ,7

    Ditemukan **D dengan tensi dan nadi yang tak terukur

  • 8/13/2019 Demam Berdarah Dalam Kehamilan

    7/13

    Pemeriksaan laboratorium+

    #" Darah

    -er2adi leukopenia trombositopenia dan peningkatan nilai hematokrit E 65="

    Pada analisa kuantitati1 ditemukan penurunan 1aktor ,, 7 7,, ,> dan >"

    Pada pemerikasaan kimia darah tampak hipoproteinemia hiponatremia serta

    hipokloremia *GO- *GP- ureum dan pH darah mungkin meningkat"

    6" nalisa urin

    Aungkin ter2adi albuminuria ringan dan hematuria

    +" *erologi

    Aengukur titer antibody penderita dengan 3ara haemagglutination inhibition

    test (H, test) atau 9omplement 1iation test (9F-)

    " ,solasi virus atau identi1ikasi serologi3

    Aenggunakan %,* untuk mendeteksi ,g G atau ,g A

    Penatala$sanaan

    Penanganan DBD pada kehamilan adalah sama dengan penanganan DBD pada

    orang de0asa"

    Perhimpunan Dokter hli Penyakit Dalam ,ndonesia (PPD,) bersama dengan

    Divisi Penyakit -ropis dan ,n1eksi dan Divisi Hematologi dan Onkologi Aedis Fakultas

    Kedokteran Universitas ,ndonesia telah membuat protokol penatalaksanaan DBD pada

    penderita de0asa berdasarkan kriteria 8

    #" Penatalaksanaan yang tepat dengan ran3angan tindakan yang dibuat sesuai

    atas indikasi"

    6" Praktis dalam pelaksanaannya"

    +" Aempertimbangkan cost effectiveness

    Protokol ini terbagi dalam / kategori 8

    ! Protokol #

    Penanganan -ersangka DBD de0asa tanpa syok

    ! Protokol 6

    Pemberian 3airan pada tersangka DBD de0asa diruang ra0at

  • 8/13/2019 Demam Berdarah Dalam Kehamilan

    8/13

    ! Protokol +

    Penatalaksanaan DBD dengan peningkatan Ht E65=

    ! Protokol

    Penatalaksanaan Perdarahan *pontan pada DBD de0asa

    ! Protokol /

    Penatalaksanaan *indrom *yok Dengue pada de0asa

  • 8/13/2019 Demam Berdarah Dalam Kehamilan

    9/13

  • 8/13/2019 Demam Berdarah Dalam Kehamilan

    10/13

  • 8/13/2019 Demam Berdarah Dalam Kehamilan

    11/13

  • 8/13/2019 Demam Berdarah Dalam Kehamilan

    12/13

    Ko"li$asi

    Berkenaan dengan pengaruh demam dengue dan DBD dalam kehamilan dari

    beberapa penelitian didapatkan tidak menyebabkan bayi abnormal namun dapat

    menyebabkan prematuritas dan kematian 2anin dalam rahim" /!& Aeskipun 2arang ada

    yang melaporkan tentang vertikal transmisi dari virus dengue" Kasus itu mun3ul pada

    atau 0aktu yang dekat dengan persalinan" ,n1an mempunyai ge2ala umum klinis seperti

    trombositopenia demam hepatomegali dan beberapa variasi dera2at insu1isiensi

    sirkulatori"' Kemungkinan lain pengaruh demam dengue dan DBD pada kehamilan

    adalah perdarahan dalam beberapa trombositopenia terutama dalam kasus risiko tinggi

    seperti plasenta previa" /

    Pen%egahan

    Pen3egahan dilakukan dengan 8

    #" Pemberantasan *arang ;yamuk dengan 3ara 8 menguras menutup

    mengubur barang bekas yang dapat men2adi tempat perindukan

    nyamuk"

    6" Fogging atau pengasapan"

    +" batisasi

    Bila masyarakat men2umpai anggota keluarga atau tetangga dilingkungan dengan

    ge2ala DBD segera diba0a ke Puskesmas untuk pemeriksaan trombosit" aporan

    penderita penyakit dari rumah sakit dikirim ke Puskesmas di 0ilayah penderita untuk

    dilakukan penyelidikan epidemiologi" Bila P% positi1 maka hal yang dilakukan adalah8

    Foging dilaksanakan pada kasus!kasus dengan P% positi1 6 penderita

    positi1 atau lebih ditemukan + penderita demam dalam radius #55 m dari

    tempat tinggal penderita DBD Positi1 atau ada # penderita DBD

    meninggal

    Daerah KB? 0abah DBD

  • 8/13/2019 Demam Berdarah Dalam Kehamilan

    13/13

    DA&TAR PU'TAKA

    #" nonim" Penyakit demam berdarah" vailable 1rom 8http8??000"dinkes!dki"go"id?

    penyakit"htmldemam" 33essed on Ianuary 6#st 6554"

    6" Dengue" Dalam 8 Hassan : latas H editors" Buku kuliah 6 ,lmu Kesehatan nak

    Iakarta 8 Bagian ,lmu Kesehatan nak FKU, #.'/" p" 45&!6#

    +" Hendar0anto" Dengue" Dalam 8 *oeparman *ukaton U Daldiyono ;el0an :

    :anakusuma D2oerban J editors" ,lmu Penyakit Dalam" %disi kedua" Iakarta 8

    Balai penerbit FKU, #..#" p"#4!6"

    " *uhendro Herdiman - ;el0an : Julkarnain , $idodo D" Deteksi dini dan

    tatalaksana sindrom ren2atan dengue" Dalam 8 *etiati * l0i , *imadibrata A

    *ari ; editors" ;askah lengkap Penyakit Dalam" P,- 655/" Iakarta 8 Pusat

    penerbitan Departemen ,lmu Penyakit Dalam 655/" p" 6#+!.

    /" Phupong 7" Dengue 1ever in pregnan3y 8 a 3ase report" " vailable

    1rom 8http8??000"biomed3entral"3om?##!6+.+?#?&" 33essed on Ianuary 6#st

    6554

    4" Bunyave23hevin * -ana0attana3haroen * -ae3hakrai3hana ; -hisyakorn U

    -annirandorn impaphayom K" Dengue hemorrhagi3 1ever during pregnan3y8

    antepartum intrapartum and postpartum management" vailable 1rom 8

    http8??000"n3bi"nlm"nih"gov?entre@?Cuery"13giL

    3mdM:etrieveNdbMPubAedNlistuidsM.+.6.#5NdoptMbstra3tNholdingM1#555

    " 33essed on Ianuary 6#st 6554

    &" 9arles G Pei11er H -alarmin " %11e3ts o1 dengue 1ever during pregnan3y in

    Fren3h Guiana" vailable 1rom8 http8??000"n3bi"nlm"nih"gov?entre@ ?Cuery"13giL

    3mdM:etrieveNdbMPubAedNlistuidsM#5#.5.6NdoptMbstra3tNholdingM1#55

    5" 33essed on Ianuary 6#st 6554

    '" -haithumyanon P -hisyakorn U Deero2na0ong I ,nnis B"Dengue in1e3tion

    3ompli3ated by severe hemorrhage and verti3al transmission in a parturient

    0oman. vailable 1rom8 http8??000"n3bi"nlm"nih"gov?entre@? Cuery"13giL

    3mdM:etrieveNdbMPubAedNlistuidsM'#4#4+4NdoptMbstra3tNholdingM1#555

    " 33essed on Ianuary 6#st 6554

    http://www.dinkes-dki.go.id/%20penyakit.html#demamhttp://www.dinkes-dki.go.id/%20penyakit.html#demamhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Search&itool=PubMed_Abstract&term=%22Bunyavejchevin+S%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Search&itool=PubMed_Abstract&term=%22Tanawattanacharoen+S%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Search&itool=PubMed_Abstract&term=%22Taechakraichana+N%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Search&itool=PubMed_Abstract&term=%22Thisyakorn+U%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Search&itool=PubMed_Abstract&term=%22Tannirandorn+Y%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Search&itool=PubMed_Abstract&term=%22Tannirandorn+Y%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Search&itool=PubMed_Abstract&term=%22Limpaphayom+K%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Search&itool=PubMed_Abstract&term=%22Limpaphayom+K%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?cmd=Retrieve&db=PubMed&list_uids=9392910&dopt=Abstract&holding=f1000http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?cmd=Retrieve&db=PubMed&list_uids=9392910&dopt=Abstract&holding=f1000http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Search&itool=PubMed_Abstract&term=%22Carles+G%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Search&itool=PubMed_Abstract&term=%22Carles+G%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Search&itool=PubMed_Abstract&term=%22Peiffer+H%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Search&itool=PubMed_Abstract&term=%22Talarmin+A%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Search&itool=PubMed_Abstract&term=%22Talarmin+A%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez%20/query.fcgi?cmd=Retrieve&db=PubMed&list_uids=10194092&dopt=Abstract&holding=f1000http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez%20/query.fcgi?cmd=Retrieve&db=PubMed&list_uids=10194092&dopt=Abstract&holding=f1000http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez%20/query.fcgi?cmd=Retrieve&db=PubMed&list_uids=10194092&dopt=Abstract&holding=f1000http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Search&itool=PubMed_Abstract&term=%22Thaithumyanon+P%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Search&itool=PubMed_Abstract&term=%22Thisyakorn+U%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Search&itool=PubMed_Abstract&term=%22Deerojnawong+J%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Search&itool=PubMed_Abstract&term=%22Deerojnawong+J%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Search&itool=PubMed_Abstract&term=%22Innis+BL%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Search&itool=PubMed_Abstract&term=%22Innis+BL%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/%20query.fcgi?cmd=Retrieve&db=PubMed&list_uids=8161636&dopt=Abstract&holding=f1000http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/%20query.fcgi?cmd=Retrieve&db=PubMed&list_uids=8161636&dopt=Abstract&holding=f1000http://www.dinkes-dki.go.id/%20penyakit.html#demamhttp://www.dinkes-dki.go.id/%20penyakit.html#demamhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Search&itool=PubMed_Abstract&term=%22Bunyavejchevin+S%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Search&itool=PubMed_Abstract&term=%22Tanawattanacharoen+S%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Search&itool=PubMed_Abstract&term=%22Taechakraichana+N%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Search&itool=PubMed_Abstract&term=%22Thisyakorn+U%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Search&itool=PubMed_Abstract&term=%22Tannirandorn+Y%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Search&itool=PubMed_Abstract&term=%22Limpaphayom+K%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?cmd=Retrieve&db=PubMed&list_uids=9392910&dopt=Abstract&holding=f1000http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?cmd=Retrieve&db=PubMed&list_uids=9392910&dopt=Abstract&holding=f1000http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?cmd=Retrieve&db=PubMed&list_uids=9392910&dopt=Abstract&holding=f1000http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Search&itool=PubMed_Abstract&term=%22Carles+G%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Search&itool=PubMed_Abstract&term=%22Peiffer+H%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Search&itool=PubMed_Abstract&term=%22Talarmin+A%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez%20/query.fcgi?cmd=Retrieve&db=PubMed&list_uids=10194092&dopt=Abstract&holding=f1000http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez%20/query.fcgi?cmd=Retrieve&db=PubMed&list_uids=10194092&dopt=Abstract&holding=f1000http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez%20/query.fcgi?cmd=Retrieve&db=PubMed&list_uids=10194092&dopt=Abstract&holding=f1000http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Search&itool=PubMed_Abstract&term=%22Thaithumyanon+P%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Search&itool=PubMed_Abstract&term=%22Thisyakorn+U%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Search&itool=PubMed_Abstract&term=%22Deerojnawong+J%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Search&itool=PubMed_Abstract&term=%22Innis+BL%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/%20query.fcgi?cmd=Retrieve&db=PubMed&list_uids=8161636&dopt=Abstract&holding=f1000http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/%20query.fcgi?cmd=Retrieve&db=PubMed&list_uids=8161636&dopt=Abstract&holding=f1000http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/%20query.fcgi?cmd=Retrieve&db=PubMed&list_uids=8161636&dopt=Abstract&holding=f1000