dekom.docx

6
Sabtu, 07 Mei 2011 Decom Cordis ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN DECOMPENSASI CORDIS I. Pengertian Decompensasi cordis adalah suatu keadaan jantung tidak mampu lagi memompa darah yang cukup memenuhi kebutuhan metabolisme jarngan akan oksigen dan nutrisi. (Brunner,2001) Decompensasi cordis adalah kegagalan jantung dalam upaya untuk mempertahankan peredaran darah sesuai dengan kebutuhan tubuh.(Dr. Ahmad ramali.1994) Dekompensasi kordis adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunan kemampuan fungsi kontraktilitas yang berakibat pada penurunan fungsi pompa jantung ( Tabrani, 1998; Price ,1995). II. Etiologi 1. Kelainan oto jantung (menurunnya kontraktilitas jantung) - Arterosklerosis koroner - Hipertensi arterial - Penyakit otot degeneratif 2. Penyakit jantung lain - Stenosis katub semiluner

Upload: ummu-kharima-khanza

Post on 19-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Sabtu, 07 Mei 2011Decom Cordis

ASUHAN KEPERAWATANPADA KLIEN DENGAN DECOMPENSASI CORDIS

I.PengertianDecompensasi cordis adalah suatu keadaan jantung tidak mampu lagi memompa darah yang cukup memenuhi kebutuhan metabolisme jarngan akan oksigen dan nutrisi. (Brunner,2001)Decompensasi cordis adalah kegagalan jantung dalam upaya untuk mempertahankan peredaran darah sesuai dengan kebutuhan tubuh.(Dr. Ahmad ramali.1994)Dekompensasi kordis adalah suatukeadaan dimana terjadi penurunankemampuan fungsi kontraktilitasyang berakibat pada penurunanfungsi pompa jantung ( Tabrani, 1998; Price ,1995).II.Etiologi1.Kelainan oto jantung (menurunnya kontraktilitas jantung)-Arterosklerosis koroner-Hipertensi arterial-Penyakit otot degeneratif2.Penyakit jantung lain-Stenosis katub semiluner-Tamponade pericardium-Insufisien katup AV-Hipertensi maligna3.Faktor sistemik-Hipoksia-Asidosis-Abnormalitas alektrolitIII.Tanda dan Gejala1.Decompensasi Cordis kiri-Dispnoe-Batuk-Mudah lelah-Takikardi-Cemas Gelisah2.Decompensasi cordis kanan-Edema ekstermitas atas-Pertambahan BB-Hepatomegali-Deistensi Vena leher-Asites-Anoreksia dan mual-Nokturea dan lemah

II.Derajat beratnya Decompensasi CordisDerajat I:Aktifitas terbatas, dalam sehari tak ada keluhanDerajat II:Aktifitas sehari sedikit terbatas , ada keluhanDerajat III:Aktifitas sangat terbatas, menimbulkan keluhanDerajat IV:Keadaan istirahat menimbulkan keluhan

III.Pemeriksaan Penunjang1.ECG: tidak ada gambaran yang spesifik2.Radiologi : Thorak foto: Cardomegali, pleura efusi3.Laboratorium:-Elektrolit: Hiponatremi, Hiperkalemi-Enzim : SBOT meningkat, penurunan fungsi hati, Hiperbilirubinemia-Kimia darah: Ureum cretinism meningkat-Darah rutin: HB menurun

IV.PengkajianData dasar:a.Tanda vital : TD menurun, nadi : kecil, takikardi, regularb.Leher: Distessi vena leherc.Dada : Gerakan dada simetris, ada ronchi, wheezing, perkusi : redupd.Abdoment : Astes, anaroksia, mual, hepatomegalie.Ekstremitas : Clubing finger, odema ekstrimitas.

V.Diagnosa Keperawatan yang mungkin timbula.Tidaktoleran aktifitas berhubungan dengan kelemahan sekunder terhadap ketidakseimbangan suplai O2 dengan kebutuhan O2.b.Penurunan cardac out put berhubungan dengan factor mekanik preload, afterload, sekunder terhadap adanya gangguan kemampuan konraktiltas jantung.c.Kelebihan volume caran berhubungan dengan ketidakmampuan jantung mengkosongkan volume darah dengan adekuat.d.Pola nafas tak efektif berhubungan dengan adanya odema paru sekunder terhadap peningkatan tekanan vena pulmonalis.

VI.Tindakan Keperawatana.Tidak toleran terhadap aktifitas berhubungan dengan kelemahan sekunder terhadap ketidakseimbangan suplai O2 dengan kebutuhan O2.Tujuan :Klen mendemonstrasikan perbaikan daya tahan terhadap aktifitas.Intervensi:1.Observasi vital sig.2.Catat respon cardiopulmonal terhadap aktifitas, catat adanya takikardi, disretmia, sipsnoe.3.Kaji kulit terhadap pucat cianoss4.Lakukan ROM aktif maupun pasif.5.Pertahankan trah barng posisi nyamanb.Penurunancardiac out put berhubungan dengan factor mekanik pre load, aferload sekunder terhadap adanya gangguan kemampuan kontraktilitas jantung.Tujuan :Irama dan frekuensi jantung stabil, tanda vtal dalam batas normal.Intervensi :1.Pantau tekanan darah, gunakan manset yang tepat2.Catat irama jantung dan frekuensinya3.Lakukan rekam jantung EKG4.Auskultas bunyi nafas dan jantung5.Aamati warna kulit dan kelembaban suhu klien6.Catat adanya odema tertentu7.Berikan lingkungan yang nyaman8.Pertahankan pembatasan aktifitasistirahat di tempat tidur9.Anjurkan teknik relaksasi10.Kolaborasi :-Obat: Duretik, Vasidilator.-Pembatasan cairan dan diet Na sesua dengan indikasi.c.Pola nafas tak efektif berhubungan dengan adanya odema paru sekunder terhadap peningkatan tekanan vena pulmonalis.Tujuan :Pola nafas efektifIntervensi :1.Kaji frekuensi, irama, kedalaman pernafasan.2.Auskultasibunyi nafas.3.Pantau penuruan bunyi nafas.4.Pastikan kepatenan O2 binasal5.Berkan posisi yang nyaman : semi fowler6.Berikan instruksi untuk latihan nafas dalam7.Catat kemajuan yang ada pada klien tentang pernafasan