documentdd

32
Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS 59 BAB II - SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ELEKTRIKAL PASAL 1 – PEKERJAAN LISTRIK ARUS LEMAH A. U M U M Pekerjaan sistem electronic meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja, pemasangan, pengujian, perbaikan selama masa pemeliharaan dan training bagi calon operator, sehingga seluruh sistem-sistem electronic seperti telepon dan sistem tata suara, dapat beroperasi dengan sempurna. B. LINGKUP PEKERJAAN Lingkup pekerjaan sistem elektronic : 1. Pengadaan, pemasangan, dan penyambungan terminal box (TB) atau lemari kontrol atau peralatan utama untuk seluruh sistem Electronic pada receptionis (ruaaang kontrol). 2. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel seluruh sistem Electronic, menggunakan kabel yang sesuai dengan gambar rencana. 3. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan perangkat kontrol, dan perangkat informasi sesuai dengan gambar rencana unttuk seluruh sistem electronic. 4. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan terminal box kotak-kotak sambung pada keselutruhan lantai sesuai dengan gambar rencana. 5. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan sistem pertanahan pengaman tegangan DC lengkap dengan junction box. Box kontrol, elektroda pentanahan dan accesories lainnya. 6. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan proteksi terhadap bahaya petir (tegangan liar) lengkap dengan accessories lainnya. 7. Pengadaan, pemasangan pekerjaan lainnya yang menunjang electronic ini dapat beroperasi dengan baik (seperti pekerjaan Connection Cables, kabel tray, support equitment dan accessories lainnya). C. STANDARD DAN REFERENSI Standar dan referensi yang digunakan disiniadalah sesuai dengan standar : 1. Peraturan Pemerintah / Pemerintah Daerah tentang pemasangan instalasi system tata suara dalam gedung 2. Peraturan PT. TELKOM tentang syarat-syarat penyambungan telepon 3. Peraturan Pemerintah / Pemerintah Daerah tentang pemsangan instalasi sistem tata suara dalam gedung 4. Juga dijadikan standar pegangan antara lain : ~ Standar CCITT

Upload: bungakopi1976

Post on 16-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

dd

TRANSCRIPT

  • Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS

    59

    BAB II - SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ELEKTRIKAL

    PASAL 1 PEKERJAAN LISTRIK ARUS LEMAH

    A. U M U M Pekerjaan sistem electronic meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja, pemasangan, pengujian, perbaikan selama masa pemeliharaan dan training bagi calon operator, sehingga seluruh sistem-sistem electronic seperti telepon dan sistem tata suara, dapat beroperasi dengan sempurna.

    B. LINGKUP PEKERJAAN Lingkup pekerjaan sistem elektronic : 1. Pengadaan, pemasangan, dan penyambungan terminal box (TB) atau lemari

    kontrol atau peralatan utama untuk seluruh sistem Electronic pada receptionis (ruaaang kontrol).

    2. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel seluruh sistem Electronic, menggunakan kabel yang sesuai dengan gambar rencana.

    3. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan perangkat kontrol, dan perangkat informasi sesuai dengan gambar rencana unttuk seluruh sistem electronic.

    4. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan terminal box kotak-kotak sambung pada keselutruhan lantai sesuai dengan gambar rencana.

    5. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan sistem pertanahan pengaman tegangan DC lengkap dengan junction box. Box kontrol, elektroda pentanahan dan accesories lainnya.

    6. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan proteksi terhadap bahaya petir (tegangan liar) lengkap dengan accessories lainnya.

    7. Pengadaan, pemasangan pekerjaan lainnya yang menunjang electronic ini dapat beroperasi dengan baik (seperti pekerjaan Connection Cables, kabel tray, support equitment dan accessories lainnya).

    C. STANDARD DAN REFERENSI Standar dan referensi yang digunakan disiniadalah sesuai dengan standar : 1. Peraturan Pemerintah / Pemerintah Daerah tentang pemasangan instalasi system

    tata suara dalam gedung 2. Peraturan PT. TELKOM tentang syarat-syarat penyambungan telepon 3. Peraturan Pemerintah / Pemerintah Daerah tentang pemsangan instalasi sistem

    tata suara dalam gedung 4. Juga dijadikan standar pegangan antara lain : ~ Standar CCITT

  • Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS

    60

    ~ Standar NF.PA ~ Standar yang dikeluarkan oleh pabrik

    D. PENGUJIAN DAN PEMERIKSAAN Kontraktor harus melakukan semua pengujian untuk mendemonstrasikan bahwa bekerjanya seluruh pekerjaan elektronik yang telah selesai dipasang memang benar-benar telah memenuhi persyaratan ini

    E. GARANSI Semua pekerjaan, bahan dan perlengkapan harus digaransikan selama 6 (enam) bulan. Semua perlengkapan, bahan dan pekerjaan yang tidak baik harus secepatnya diganti atau diperbaiki oleh kontraktor, tanpa biaya tambahan dengan material merk / type yang sama.

    PASAL 2 SPESIFIKASI PEKERJAAN LISTRIK ARUS KUAT

    A. PERSYARATAN UMUM 1. Persyaratan ini merupakan bagian dari persyaratan umum. Apabila ada klausul

    dari persyaratan ini yang dituliskan kembali dalam persyaratan umum ini, berarti menuntut perhatian khusus pada klausal-kalusal tersebut bukan berarti menghilangkan klausul-klausul dari persyaratan umum.

    2. Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan. Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan yang bahan, maupun peralatan yang diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik dan hanya dinyatakan dalam salah satu dokumen gambar perencanaan atau spesifikasi perencanaan.

    3. Maka kontraktor harus tetap melaksanakan sesuai dengan standart teknis yang berlaku hingga sistem dapat bekerja dengan sempurna, dan tidak berdampak pada nilai kontrak.

    4. Gambar gambar Gambar-gambar perencanaan tidak menunjukkan semua acceories dan fixture

    secara terperinci. Semua bagian di atas walaupun tidak digambarkan atau disebutkan secara

    spesifik harus disediakan dan dipasaang oleh kontraktor. Gambar instalasi menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan instalasi

    sedang pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dilapangan. Gambar-gambar arsitektur dan gambar-gambar struktur/sipil harus dipakai sebagai referensi untuk pelaksanaan dan detail finishing dari proyek.

  • Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS

    61

    Sebelum pekerjaan dimulai (1 bulan sebelumnya), kontraktor harus mengajukan 4(empat) set gambar kerja dan detail (show drawing) yang harus diajukan kepada konsulatan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan. Setiap shop drawing yang diajukan kontraktor untuk diperiksa dan disetujui konsultan Pengawas, dianggap bahwa kontraktor telah mempeelajari situasi dan telah mengadakan koordinasi dengan pekerjaan lainnya.

    Kontraktor harus membuat catatan-catatan yang cermat dari penyesuain-penyesuaian pelaksanaan pekerjaan dilapangan, catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam 1(satu) set lengkap gambar (kalkir) dan 3(tiga) set lengkap gambar (blue print) sebagai gambar-gambar sesuai peelaksanaan (as built drawing). As built drawing harus diserahkan segera setelah selesai pekerjaan.

    5. Koordinasi Kontraktor pekerjaan instalasi dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus

    bekerja sama dengan kontraktor bidang atau disiplin lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai denagan jadwal yang telah ditentukan.

    Koordinasi yang baik perlu diadakan untuk mencegah agar pekerjaan yang satu tidak menghalangi/menghambat pekerjaan lainnya.

    6. Daftar Bahan dan Contoh Dalam waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah kontraktor

    menerima pemberitahuan meneruskan pekerjaan, kecuali apabila ditunjuk lain oleh konsultan Pengawas, Kontraktor diharuskan menyerahkan daftar dari material-material yang akan digunakan, minimun 3(tiga) contoh material.

    Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan-bahan yang akan dipasang kepada Konsultan Pengawas. Semua biaya yang berkenaan dengan penyerahan dan pengambilan contoh-contoh ini adalah menjadi tanggung jawab kontraktor.

    Bahan yang digunakan adalah sesuai dengan yang dimaksud di dalam spesifikasi teknis ini dan harus dalam keadaan baru. Pekerjaan haruslah dikerjakan oleh orang-orang yang ahli dibidangnya.

    Kontraktor diwajibkan untuk memeriksa kembali atas segala ukuran/kapasitas peralatan (equipment) yang akan dipasang. Apabila terdapat keragu-raguan kontraktor harus segera menghubungi konsultan Pengawas untuk berkonsultaasi.

    Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas equipment, yang sebelumnya tidak dikonsultasikan dengan Konsultan Pengawas, apabila terjadi kekeliruan

  • Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS

    62

    maka hal tersebut menjadi beban tanggung jawab kontraktor.untuk pemilihan equipment dan material harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.

    7. Commisioning dan Testing Kontraktor pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua testing dan

    pengukuran-pengukuran yang dianggap perlu untuk memeriksa/mengetahui apakah seluruh instalasi yang dilaksanakan dapat berfungsi dengan baik dan teelah memenuhi persyaratan-persyaratan yang berlaku.

    Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan testing tersebut merupakan tanggung jawab kontraktor. Hal ini termasuk pula peralatan khusus yang diperlukan untuk testing dari sistem ini sesuai dengan dianjurkan oleh instalasi yang berwenang, pabrik pembuat-pembuat, juga harus disediakan oleh kontraktor.

    8. Peralatan yang disebut dengan merek dan penggantinya Untuk bahan perlengkapan, peralatan, accesories dan lain lain yang disebut

    dan dipersyaratkan dengan nama yang dipersyaratkan ini, maka kontraktor wajib menyediakan bahan dan peralatan sesuai dengan merek terbut diatas.

    Penggantian dapat dilakukan dengan persetujuan dan ketentuan-ketentuan tertulis dari Konsultan Pengawas, dan harus memberitahukan kepada Konsultan Perencana

    9. Perlindungan Pemilik Atas penggunaan bahan amterial, sistem dan lain-lain oleh kontraktor,

    pemberi tugas dijamin dan dibebaaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya.

    10. Pengetesan Kontraktor harus melakukan semua pengetesan seperti dipersyaratkan disini

    dan mendemontrasikan cara kerja daari segenap sistem, yang disaksikan oleh Konsultan Pengawas dan Pemberi tugas.

    Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk percobaan tersebut, merupakan tanggung jawab kontraktor.

    11. Pengujian dan Penerimaan Jika semua peralatan-peralatan yang sesuai dengan spesifikasi ini sudah

    dikirim terpasang dan telah memenuhi ketentuan-ketentuan pengetesan dengan baik, kontraktor harus melaksanakan secara keseluruhan dari peralatan peralatan yang dipasang, dan jika sudah dites dan ternyata bekerja memenuhi fungsi-fungsinya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari Surat

  • Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS

    63

    Perjanjian Pekerjaan Pembangunan, maka seluruh unit lengkap dengan peralatannya dapat diserahkan kepada Konsultan Pengawas

    12. Masa garansi dan serah terima pekerjaan Peralatan peralatan utama harus digaransikan selama 1(satu) tahun terhitung

    dari serah terima pekerjaan ke 2 ( dua). Selama masa garansi, kontraktor diwajibkan untuk mengatasi segala

    kerusakan-kerusakan daripada peralatan utama yang dipasangnya tanpa ada biaya tambahan.

    Selama masa garansi, kontraktor pekerjaan instalasi ini masih harus menyediakan tenaga-tenaga kerja yang diperlukan yang dapat dihubungi setiap saat.

    Penyerahan pekerjaan pertama baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan bukti-bukti hasil pemerikasaan atas instalasi, dengan pernyataan baik yang ditandatangani oleh instalatur yang melaksanakan pekerjaan tersebut dan konsultan Pengawas lapangan serta dilampirkan sertifikat pengujian yang sudah disahkan oleh Badan Instansi yang berwenang.

    Jika pada garansi tersebut, kontraktor tidak melaksanakan atau tidak memenuhi teguran-teguran atas perbaikan, penggantian, kekurangan selama masa garansi, maka Konsultan Pengawas berhak menyerahkan perbaikan pekerjaan tersebut pada pihak lain atas biaya dari kontraktor yang melaksanakan pekerjaan instalasi tersebut.

    Sebelum penyerahan kedua (final acceptance), kontraktor harus mengadakan semacam pendidikan atau pelatihan selama periode tersebut kepada 3 (tiga) orang calon operator untuk setiap pekerjaan yang ditunjuk oleh pemberi tugas.

    Training tentang operasi dan perawatan tersebut harus lengkap dengan 5 (lima) set buku petunjuk operasi dan pemeliharaan sistem, sehingga para petugas/operator dapat mengoperasikan peralatan dengan dan melaksanakan pemeliharaan sistem.

    13. L a p o r a n Laporan Harian

    Kontraktor wajib membuat laporan harian dan laporan mingguan yang memberi gambaran dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan dilapangan secara jelas. Laporan tersebut dibuat dalam rangkap 3 (tiga) meliputi : Kegiatan fisik ~ Catatan dan perintah Konsultan Pengawas yang disampaikan baik

    secara lisan maupun tertulis. Hal-hal yang menyangkut masalah :

  • Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS

    64

    ~ Material Masuk (disetujui/ditolak) ~ Jumlah Tenaga Kerja ~ Keadaan Cuaca ~ Pekerjaan Tambah/kurang ~ Berdasarkan laporan harian, dibuat laporan mingguan, dimana laporan

    tersebut berisi ikhtisar dan catatan prestasi atas pekerjaan minggu lalu dan rencana pekerjaan minggu depan.

    ~ Laporan ini harus ditandatangani oleh Penanggung jawab (Site Manajer) kontraktor dan diserahkan pada Konsultan Pengawas untuk dikoreksi/disetujui.

    Laporan Pengetesan Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas dalam

    rangkap 5 (lima) mengenai hal-hal sebagai berikut : Hasil pengetesan kabel-kabel (Meger dan pemberian tegangan) Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi Hasil pengukuran-pengukuran dan lain-lain. Semua pengetesan dan atau pengukuran tersebut harus disaksikan dan

    diserahkan oleh Konsultan Pengawas. 14. Penanggung Jawab Pelaksanaan

    Sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan kontraktor harus menempatkan seorang penanggung jawab pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman dan harus selalu berada dilapangan/site yang bertindak selaku wakil dari Kontraktor dan mempunyai kemampuan untuk memberikan keputusan teknis dan bertanggung jawab penuh dalam menerima segala instruksi-instruksi dari Konsultan Pengawas.

    Penanggung jawab tersebut harus berada ditempat pekerjaan selama jam kerja dan pada saat diperlukan dalam pelaksanaan atau pada saat yang dikehendaki oleh Konsultan Pengawas, petunjuk dan perintah Konsultan Pengawas di dalam pelaksanan harus disampaikan langsung kepada pihak Kontraktor melalui Penanggung jawab Kontraktor.

    15. Perubahan, Penambahan dan Pengurangan Pekerjaan Pelaksanaan pekerjaan yang menyimpan dari gambar-gambar rencana yang

    disesuaikan dengan kondisi di lapangan harus dikonsultasikan terlebih dahulu dan mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.

    Dalam merubah gambar rencana tersebut, Kontraktor harus menyerahkan gambar perubahan yang dimaksud kepada pengawas lapangan dalam rangkap 4 (empat) untuk disetujui.

  • Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS

    65

    Pengajuan perubahan material, gambar rencana dan lain sebagainya, harus diajukan oleh Kontraktor kepada Konsultan Pengawas secara tertulis. Perubahan-perubahan material dan gambar rencana yang mengakibatkan pekerjaan tambah kurang harus disetujui secara tertulis oleh Konsultan Pengawas

    16. Pembobokan, Pengelasan dan Pengeboran Pembongkaran tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang dilakukan dalam

    rangka pemasangan instalasi ini maupun pengembaliannya seperti keadaan semula adalah termasuk pekerjaan Kontraktor instalasi ini.

    Pembobokan hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat izin tertulis dari Konsultan Pengawas

    Pengelasan, pengeboran dan sebagainya pada konstruksi bangunan hanya dapat dilaksanakan setelah memperoleh izin/persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.

    17. Pekerjaan Listrik Pekerjaan listrik yang termasuk pekerjaan instalasi ini adalah seluruh sistem

    listrik secara lengkap, sehingga instalasi ini dapat bekerja dengan sempurna dan aman

    Pekerjaan tersebut harus dapat menjamin bahwa pada saat penyerahan pertama (serah terima pekerjaan pertama), instalasi pekerjaan tersebut sudah dapat dipergunakan Pemberi Tugas.

    Kontraktor harus mengurus penyambungan daya listrik PLN sebesar tertera pada gambar rencana termaasuk pengurusan administrasinya. Semuanya biaya resmi akan dibayar oleh Pemberi Tugas.

    18. Pemeriksaan Routine Selama masa pemeliharaan, harus diselenggarakan kegiatan pemeliharaan dan

    pemeriksaan routline. Pekerjaan pemeliharaan dan pemeriksaan routline tersebut harus dilaksanakan

    selama tidak kurang dari 2(dua) minggu 19. Kantor Kontraktor, Los Kerja dan Gudang

    Kontraktor diperbolehkan untuk membuat kantor, gudang dan los kerja dilokasi tempat pekerjaan, untuk keperluaan pelaksanaan tugas administrasi lapangan, penyimpangan barang/bahan serta peralatan kerja dan sebagai area/tempat kerja (pabrik pembuatasi lapangan), dimana pelaksanaan tugas instalasi berlangsung.

    Pembuatan kantor, gudang dan los kerja ini dapat dilaksanakan setelah terlebih dahulu mendapatkan izin dari Konsultan Pengawas.

  • Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS

    66

    20. Penjagaan Kontraktor wajib mengadakan penjagaan dengan baik serta terus menerus

    selama berlangsungnya pekerjaan atas bahan, peralatan, mesin dan alat alat kerja yang disimpan di tempat kerja (gudang lapangan).

    Kehilangan yang diakibatkan oleh kelalaian penjagaan atas barang-barang tersebut di atas, menjadi tanggung jawab Kontraktor

    21. Penerangan dan Sumber Daya Pada kantor, los kerja, gudang dan tempat pelaksanaan pekerjaan yang

    dianggap perlu harus diberi penerangan yang cukup. Daya listrik baik untuk keperluan penerangan maupun untuk sumber

    tenaga/daya kerja harus diusahakan oleh Kontraktor. 22. Kebersihan dan Ketertiban

    Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, kantor, gudang los kerja dan tempat pekerjaan dilaksanakan dalam bangunan harus selalu dalam keadaan bersih.

    Penimbunan/penyimpanan barang, bahan dan peralatan baik dalam gudang maupun diluar (halaman), harus diatur sedemikian rupa agar memudahkan jalannya pemeriksaan dan idak mengganggu pekerjaan dari bagian lain.

    Peraturan-peraturan yang lain tentang ketertiban aakan dikeluarkan oleh Konsultan Pengawas pada waktu pelaksanaan.

    23. Kecelakaan dan peti PPPK Jika terjadi kecelakaan yang berhubungan dengan peelaksanaan pekerjaan ini,

    maka Kontraktor diwajibkan segera mengambil segala tindakan guna kepentingan Si korban atau para korban, serta melaporkan kejadian tersebut kepada instansi dan departemen yang bersangkutan/berwenang (dalam hal ini polisi dan departemen tenaga kerja) dan mempertanggung jawabkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

    Peti PPPK dengan isinya yang selalu lengkap, guna keperluan pertolongan pertama pada kecelekaan harus ada di tempat pekerjaan

    24. Staf Pelaksanaan Kontraktors Pimpinan Konsultan Pengawas harian pelaksana pekerjaan Kontraktor harus

    diserahkan kepada penyelenggara kepala dengan kualifikasi ahli, berpengalaman dan mempunyai wewenang penuh untuk mengambil keputusan.

    Site manajer harus selalu berada ditempat pekerjaan selama jam kerja dan setiap saat diperlukan oleh Konsultan Pengawas

  • Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS

    67

    Site manajer mewakili Kontraktor di tempat pekerjaan dan bertanggung jawab penuh kepada Konsultan Pengawas

    Petunjuk/perintah Konsultan Pengawas dalam pelaksanaan disampaikan langsung kepada Kontraktor melalui Site Manajer, sebagai penanggung jawab di lapangan

    Kontraktor wajib menjalankan disiplin yang ketat terhadap semua pekerja (tukang) dan staf, kepada mereka yang melanggar peraturan umum, mengganggu ataupun merusak ketertiban, berlaku tidak wajar, melakukan perbuatan yang merugikan terhadap pelaksanaan pekerjaan, harus segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan atas perintah Pengawas Harian. Bila Kontraktor lalai, maka akan dikenakan tindakan sangsi sesuai dengan yang dimaksud dalam pasal denda

    25. Staf Penyelenggara Konsultan Pengawas Pengawas harian pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh Konsultan Pengawas Setiap saat Konsultan Pengawas harus mengawasi, memeriksa dan menguji

    setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari

    pengamatan Konsultan Pengawas adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor. B. PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS SISTEM ELEKTRIKAL

    1. Umum Pekerjaan sistem elektrikal meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja, pemasangan, pengujian, perbaikan selama masa pemeliharaan dan training bagi calon operator, sehingga seluruh sistem elektrikal dapat beroperasi dengan sempurna.

    2. Lingkup Pekerjaan Pengadaan, pemasangan dan penyambungan panel tegangan menengah

    (MVDP) dari gardu PLN. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel daya tegangan 20 KV

    lengkap dengan kabel fitting lainnya. Dari gardu PLN menuju ke MVDP menggunakan kabel XLPE 20 KV jenis

    N2XSEBY 3x1x300 mm. Dari MVDP menuju transformator 1250 KVA menggunakan kabel XLPE 20 KV Pengadaan, pemasangan dan penyambungan 1 unit transformator (1250 KVA) Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel TR lengkap dengan

    accessories lainnya.

  • Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS

    68

    Kabel feeder utama 1000 V AC dari gardu PLN menuju ke Panel Pembagi Utama (PPU), sesuai gambar

    Pengadaan, pemasangan dan penyambungan berbagai type dan ukuran kabel tegangan rendah 1000 V sesuai dengan gambar rencana

    Pengadaan, pemasangan dan penyambungan panel-panel tegangan rendah sesuai dengan gambar rencana.

    Panel pembagi utama (PPU), lengkap dengan accesoriesnya. Panel penerangan (PP) dan panel distribusi (PD) lengkap dengan accesoriesnya. Pekerjaan pertanahan pengamanan (pembumian) dari panel, armatur lampu,

    kontak-kontak, pintu, rak, tangki, pompa bahan bakar dan peralatan dari bahan metal lainnya.

    Kontraktor harus mengurus penyambungan atau penambahan daya listrik PLN sebesar yang tertera pada gambar rencana, termasuk kabel feeder dari gardu PLN ke PPU serta administrasinya. Semua biaya resmi dibayar oleh pemberi tugas.

    Pekerjaan instalasi peneranagan dan stop kontak, (dalam ruangan) meliputi : Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis armature lampu, stop kontak biasa

    dan stop kontak khusus. Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis saklar, grid switch. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan pipa instalasi pelindung kabel

    serta berbagai accessories lainnya seperti : box untuk saklar dan stop kontrak, junction box, flexsible conduit, bands/elbouws, socket dan lain lain.

    Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel instalasi penerangan dan stop kontak.

    Pekerjaan instalasi penerangan luar (outdoor lighting) : Pengadaan dan pemasangan instalasi penerangan luar (jalan, taman, dan

    parkir) lengkap dengan conduit, batu pelindung kabel dan accessories lainnya. Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan luar (jalan, taman dan parkir)

    lengkap dengan tiang, pondasi armatur lampu dan accessories lainnya. 3. Gambar-gambar Kerja

    Setelah daftar bahan disesuaikan dengan keadaan lapangan/lokasi pemakaian disetujui oleh Konsultan Pengawas, Kontraktor harus mengajukan gambar-gambar kerja (Shop Drawing) untuk diperiksa dan mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.

    Pada gambar kerja lebih diperjelas katalog dari manufakture, dimensi, data performance dan badan usaha yang menyediakan spare parts/aftersales service untuk material-material tertentu.

  • Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS

    69

    Pada gambar yang jelas terlihat dan dijamin bekerja semua peralataan di dalam sistem secara keseluruhan.

    Bila dirasakan perlu adanya perubahan, ataupun penyimpangan sistem daripada sistem yang direncanakan guna untuk penyempurnaan sesuai dengan perkembangan teknologi terkini, sistem dapat diajukan dengan melampirkan data data dan alasan yang tepat perubahan di atas harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas diketahui Konsultan Pengawas Perencana dan tidak membawa akibat tambahan biaya bagi Pemberi Tugas.

    4. Standar, Referensi dan Persyaratan Standar, referensi dan persyaratan yang digunakan di sini adalah sebagai

    berikut : Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) tahun 1987 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No.023/PRT/1978

    tentang Peraturan Instalasi Listrik. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No.024/PRT/1978

    tentang Syarat-syarat Penyambungan Listrik (SPL) : AVE Belanda VDE/DIN Jerman British Standard Assesoriates IEC Standard JIS Japan Standard NFC Perancis NEMA USA

    Harus dilaksnakan oleh Kontraktor yang memiliki surat izin (PAS) dari PLN yaitu Surat Pengesahan Instalatir (SPI) dan Surat Izin Kerja (SIKA) golongan C yang masih berlaku dan dapat menunjukkan bukti-bukti tanda daftar rekanan dalam bidang usaha listrik yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang.

    Peralatan yang Disebut Dengan Merek Bahan kelengkapan, peralatan, fixture dan lain-lain yang disebutkan dan dipersyaratkan dalam persyaratan ini, maka kontraktor wajib/harus menyediakannya dan minta persetujuan Konsultan Pengawas.

    5. Perlindungan pemilik Atas penggunaan bahan, material, sistem, sertifikat, lisensi dan lain-lain oleh Kontraktor. Pemilik dijamin dan dibebaskan dari segala klaim ataupun tuntutan yuridis lainnya.

    6. Galangan dan Bobokan

  • Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS

    70

    Kontraktor harus menutup merapikan kembali setiap galian atau bobokan yang dilakukan pada kontruksi bangunan yang disebabkan pekerjaan-pekerjaan instalasi elektrikal. Untuk menghindari sejauh mungkin pekerjaan pembobokan, maka semua insert, sleeves, receways atau openings harus telah dipersiapkan dan dipasang dalam tahap pekerjaan kontruksi.

    7. Sleeves dan Inserts Semua sleeves menembus lantai beton dan pelindung bata untuk instalasi sistem elektrikal harus dipasang oleh Kontraktor. Semua inserts beton dan dinding bata yang diperlukan untuk memasang peralatan, termasuk inserts conduit harus dipasang oleh Kontraktor

    8. Proteksi Semua bahan dan peralatan sebelum dan sesudah pemasangan dan harus

    dilindungi terhadap cuaca dan dijaga selalu dalam keadaan bersih. Semua pipa pelindung kabel dalam tanah yang menembus keluar dinding pondasi batas luar bangunan, harus ditutup rapat pada ujung-ujungnya dengan sealant untuk mencegah masuknya air tanah dan ujung kabelnya harus ditutup rapat.

    Kabel-kabel feeder dari dan menuju ruang genset serta kabel feeder dari dan menuju shaft elektrikal harus dilindungi dari bahan-bahan api.

    9. Pembersihan Kontraktor harus dapat menjaga keadaan lokasi tempat kerjanya selalu bersih selama pemasangan instalasi. Semua sisa bahan dan sampah harus diangkut dari lokasi. Setelah penyelesaian pekerjaan, Kontraktor harus memeriksa keseluruhan pekerjaan dan meninggalkan dalam keadaan rapi, bersih dan siap pakai.

    10. Pengecatan Semua peralatan dan bahan yang dicat, yang lecet karena pengapalan, pengangkutan atau pemasangan harus segera ditutup dengan dempul dan dicat dengan warna yang sama, sehingga tampak seperti baru kembali.

    11. Garansi Satu sertifikat pengetesan harus diserahkan oleh Kontraktor sebagai garansi dari pabrik pembuatnya. Bila nanti peralatan mengalami kegagalan dalam testing yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis ini maka pabrik pembuat bertanggung jawab terhadap kegagalan peralatan yang diserahkan, sampai peralatan tersebut dapat bekerja dengan baik dan memenuhi syarat syarat. Setelah mengalami pengetesan ulang dan sertifikat pengetesan ulang diterima dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.

    12. Testing dan Pengujian

  • Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS

    71

    Kontraktor harus melakukan serangkaian pengujian-pengujian untuk mendemonstrasikan bahwa bekerjanya semua peralatan dan material yang telah selesai terpasang, memang benar-benar memenuhi persyaratan yang disebutkan di dalam spesifikasi ini.

    Kontraktor harus menyediakan, atas tanggungan sendiri semua peralatan dan personil yang perlu untuk melakukan pengujian. Kontraktor harus menyerahkan jadwal waktu kapan akan diselenggarakan dan cara-cara pengujian tersebut 14 (empat belas) dari sebelumnya kepada Konsultan Pengawas.

    Sebelumnya kontraktor sudah harus mengadakan koordinasi dengan Kontraktor Kontraktor lainnya mengenai rencana pengujian tersebut.

    Sebelum pengujian pemasangan untuk tegangan menengah dilakukan baik itu alat dan kabel-kabel, terlebih dahulu harus dilakukan pengujian terhadap lampu lampu, stop kontak dan lain-lainnya (armatur) yang telah terpasang dalam ruangan, dan dilakukan pengecekan bersama sama dengan Konsultan Pengawas.

    Adapun jenis pengujian / pengetesan adalah sebagai berikut : Kabel feeder

    a. Tegangan dielectrik Tegangan Rendah : Tegangan yang diharapkan 1000 V

    selama 10 menit Tegangan Menengah : Tegangan yang ditetapkan 30 KV selama

    5 menit b. Pengukuran tahanan isolasi

    Trasformator a. Pengujian ketahanan temperatur b. Pengujian ketahanan AC frekwensi rendah tegangan dinaikkan secara

    bebas sampai 75 % tegangan yang ditentukan, dan kemudian dinaikkan dengan kecepatan 1 KV/dtk sampai 100% tegangan yang ditentukan.

    c. Pengujian impuls tegangan yang diharapkan 1,25 kali tegangan kerja selama 10 menit

    d. Pengujian hubungan singkat Motor motor listrik berputar

    a. Pengujian ketahanan temperatur. b. Pengujian ketahanan Ac frekwensi rendah tegangan yang diharapkan

    100 V antara gulungan stator dengan (yoke) badan.

  • Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS

    72

    c. Pengujian impuls tegangan yang diharapkan 1000 V d. Pengujian hubungan singkat

    Kontraktor dan Relay a. Pengujian dielektrik tegangan yang ditetapkan 1000 V selama 10

    menit b. Pengujian sensivitas c. Tes hubungan singkat d. Tes impuls

    Seluruh pengujian dan pengukuran harus disaksikan oleh Konsultan Pengawas dan hasilnya dilaporkan dan serahkan kepada Konsultan Pengawas untuk menjadi bahan pelaporan kepada pemilik proyek

    2.1. TAMBAHAN Kontraktor harus menyediakan peralatan tambahan (accessories) yang tidak ditunjukkan dalam gambar kontrak dan persyaratan teknis, tetapi perlu untuk menunjang terselenggaranya sistem secara lengkap, baik dan rapi sehingga sistem dapat beroperasi dengan baik dan sempurna tanpa ada biaya tambahan

    PASAL 3 PANEL TEGANGAN RENDAH

    A. PERSYARATAN UMUM Meliputi pengadaan bahan, peralatan, pemasangan, penyambungan, pengujian dan perbaikan selama masa pemeliharaan, ijin-ijin, tenaga teknisi dan tenaga ahli. Dalam lingkup ini termasuk seluruh pekerjaan yang tertera di dalam gambar kontrak dan spesifikasi teknis maupun tambahan-tambahan lainnya.

    B. TYPE DAN MACAM PANEL 1. Panel-panel daya penerangan lengkap dengan semua komponen yang harus ada

    seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

    2. Panel-panel yang dimaksud untuk beroperasi pada tegangan kerja 220/380 V, 3 phase, 4 kawat, 50 Hz, solidy grounded dan minimal harus dibuat mengikuti standar IEC, VDE/DIN, BS, NEMA, dan lain-lain.

    a) Panel-panel ini adalah dari type tertutup (Metal Enclosed) free stansing untuk pasangan dalam (indoor use), lengkap dengan semua komponen komponen yang harus ada.

    b) Panel-panel lainnya yang tidak tertulis di dalam spesifikaasi teknis ini tetapi tercantum dalam gambar rencana.

    C. KARAKTERISTIK PANEL a. Tegangan Kerja : 400 volt

  • Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS

    73

    b. Tegangan Uji : 3.000 volt c. Tegangan Uji Impluse : 20.000 volt d. Frekwensi : 50 Hz

    D. BUS-BAR REL 1. Bus-bar minimal harus dari bahan tembaga yang lapisan luarnya dilapis dengan

    lapisan perak, dengan ukuran sesuai dengan kemampuan arus minimal 1,5 (satu setengah) dari arus beban terpasang yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran PUIL (Daftar No.630 DI D4/PUIL 1977).

    2. Semua Bus bar/rel harus dicat sesuai dengan kode warna dalam PUIL 1987 sebagai berikut : Phasa : Merah, kuning, hitam Netral : Biru Ground : Hijau kuning.

    3. Serta dipegang oleh isolator dengan kuat dan baik pada kerangak panel. 4. Dan cat tersebut harus tahan terhadap panas sampai dengan temperatur 75 o C. 5. Bus bar disusun diatas isolator dengan baik untuk sistem 3 phasa 4 kawat seperti

    ditunjuk dalam gambar. Setiap panel harus mempunyai bus netral yang diisolir terhadap tanah, sebuah bus pentanahan yang selanjutnya diklem dengan kuat pada frame panel dan dilengkapi dengan klem untuk pentanahan dari peralatan perlu diketanahkan (5 bar).

    6. Gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drawing) harus menunjukkan ukuran-ukuran dari bus bar dan susunannya. Ukuran dari bus bar harus ukuran sepanjang panel dan harus disediakan dengan cadangan pengembangan untuk penyambungan dikemudian hari.

    E. PERSYARATAN PERSYARATAN KERJA STARTER MOTOR Y- 1. Kerja starter motor Y D adalah automatic starter motor Y D dan harus dapat

    dihidupkan secara manual atau remote. 2. Masing masing starter motor Y- terdiri dari :

    a) 3 buah kontraktor daya b) 1 thermal over load relay c) 1 motor timar d) 1 tombol star stop e) 1 selector swith 3 posisi (lokal, stop, remote) f) 3 indicator lamp :

    Merah : Start Hijau : Stop Orange : Fault

  • Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS

    74

    3. Khusus untuk hydrant, harus dilengkapi dengan alat starting automatic. 4. Hidrant harus dapat start secara automatic. Bila panel hidrant mendapat signal

    dari master control fire Alarm F. KONSTRUKSI PANEL

    1. Switchgear tegangan rendah harus dapat dioperasikan dengan aman oleh petugas, misalnya seperti pengoperasian pemutus daya (MCCB/ACB), pemutus tenaga ( CB ), pemasangan kembali indikator indikator, pengecekan lapangan, pengecekan gangguan dan sebagainya.

    2. Switchgear tegangan rendah terdiri dari lemari-lemari yang digunakan untuk pemasangan peralatan-peralatan atau penyambungan-penyambungan,. Setiap lemari hanya dapat dibuka bila semua peralatan bertegangan dalam lemari tersebut telah off/mati.

    3. Peralatan yang merupakan bagian dari sistem pengaman/interlock harus dibuat sedemikian rupa,sehingga tidak mungkin terjadi kecelakaan akibat kesalahan-keselahan operasi yang dibuat oleh petugas.

    4. Panel/kubikel dibuat dari pelat baja tebal tidak kurang dari 2,5 mm dan diberi penguat besi siku atau besi kanal dengan ukuran standar, sehingga dapat dipertukarkan dan diperluas dengan mudah dan masing-masing terpisah satu sama lain dengan alat pemisah.

    5. Tiap kubikel terdiri dari bagian berikut : Ruangan bus bar disebelah atas dilengkapi dengan penutup yang dapat

    dilepaskan dengan baut setelah switchgear dimatikan Ruangan peralatan dilengkapi dengan pintu disebelah muka, yang

    dihubungkan dengan sebuah handel pembuka peralatan sedemikian rupa, sehingga hanya dapat dibuka bila bagian dalam ruangan tersebut telah off/mati

    Letak engsel maupun handel dan kunci dari pintu harus disesuaikan ketinggiannya.

    6. Finishing dari panel harus dilaksanakan sebagai berikut : Semua mur dan baut harus tahan karat, dilapis cadmium. Semua bagian dari baja harus bersih dan standlested setelah pengelasan,

    kemudian secepatnya harus dilindungi terhadap karat dengan cara galvanis atau Chromium Plating atau dengan Zinc Chromite Primer.

    Pengecatan finish dilakukan dengan empat lapis cat oven warna abu abu atau warna lain yang disetujui Konsultan Pengawas

  • Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS

    75

    7. Pemutus Tenaga Pemutus tenaga yang digunakan dari jenis Moulded case Circuit Breaker

    (MCCB), Air Circuit Breaker (ACB) Miniature Circuit Breaker ( MCB) dilengkapi dengan thermal current dan electro magenetic overcurrent.

    Untuk Circuit Breaker yang penting amper tripnya dapat diatur (adjustable). Out going Circuit Breaker dari PPU khusus untuk motor motor harus dilengkapi dengan proteksi kehilangan arus phase.

    Circuit Breaker untuk proteksi motor motor listrik harus menggunakan Circuit Breaker yang dirancang khusus untuk pengaman motor circuit yaitu breaker type M.

    Breakling capacity dan pasing CB yang digunakan harus sebesar yang tercantum dalam gambar perencanaan.

    Manually operated dilengkapi mekanisme operasi yang trip free dari typr quick make, quick break.

    MCCB/ACB/MCB harus mempunyai besaran besaran ampere frame (AF) ampre trip (AT) pada temperatur keliling 40 o C seperti pada gambar, 660 Volt retings dan kemampuan pemutusannya pada 380 volt seperti ditunjukkan pada gambar

    MCCB/ACB/MCB yang dipasang pada daerah main intrlock harus dari jenis 4 (emapat) pole dan dapat dioperasikan dengan satu motor listrik (motor operated breaker), untuk cabang-cabang lainnya motorized circuit breaker diberikan notasi M seperti terdapat pada gambar.

    MCCB/ACB/MCB harus dari merek MG, BBC, AEG dan FUJI. Circuit breaker harus mempunyai minimun Interuption Capasicity berkisar

    antara 10 KA 85 KA.

    8. Panel/kubikel harus dilengkapi dengan relay pengaman terhadap kesalahan hubungan tanah (earth/ground foult relay) dan kelengkapan relay pengaman lainnya (over current relay, reverse power relay dan lain lain) seperti terdapat pada gambar.

    9. Main bus bar dalam panel harus dipasang horisontal dibagian atas dan mempunyai kemampuan hantar arus kontinu minimal sebesar 1.5 ( satu setengah) kali dari rating ampere frame main pemutus dayanya MCCCB/ACB/MCB.

    10. Bus bar dari bahan tembaga murni dengan konduktivitas 98 %.

    11. Magnetic contraktor harus dapat bekerja tanpa geteran maupun dengan kumparan contraktor harus sesuai dengan tegangan 220 volt, 50 Hz dan tahan

  • Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS

    76

    bekerja kontinu pada 10 % tegangan lebih dan harus pula dapat menutup dengan sempurna pada 85 % tegangan nominal. Magnetic contraktor dari merek telemecanis, Fuji dan yang setara.

    12. Pemberian tanda pengenal Tanda pengenal harus dipasang, yang menunjukkan hal-hal sebagai berikut : Fungsi peralatan dalam panel Posisi terbuka atau tertutup Arah putaran dari handel pengontrol dari switch dan lain-lain. Tanda pengenal ini harus jelas dan tidak dapat hilang

    13. Sistem pentanahan Semua bagian metal yang dalam keadaan normal tidak bertegangan harus

    dihubungkan denga baik secara elektris kepada rel pentanahan. Hubungan antara bagian yang tetap dan yang bergerak dilakukan dengan pita

    tembaga fleksibel dan harus dilindungi dari gangguan mekanis.

    14. Dokumen dokumen lain yang harus diserahkan oleh pabrik pembuat adalah sebagai berikut : Gambar gambar kubikel, susunan peralatan swichgear, layout peralatan (equitpment panel), chain hoist, busduct, detai-detail pemasangan dan detail detail pekerjaan sipil yang berhubungan dengan pemasangan

    15. Satu sertifikat jaminan pengujian harus diserahkan oleh pabrik pembuat. Bila peralatan mengalami kegagalan pengujian-pengujian yang disyaratkan diatas, maka pabrik pembuat bertanggung jawab terhadap kegagalan peralatan yang diserahkan tersebut, dan pabrik pembuat berkewajiban memperbaiki peralatan yang rusak sampai peralatan tersebut memenuhi syarat-syarat yang diisyaratkan serta melakukan pengujian ulang, dan sertifikat pengujian ulang telah diterima dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.

    16. Pengujian Pengujian ini perlu dilakukan bila pabrik pembuat tidak menunjukkan sertifikat pengujian yang diakui oleh PLN (LMK) meliputi : Tes kekuatan tegangan impuls Tes kenaikan temperatur Tes kekuatan hubung singkat Tes untuk alat alat pengaman

    17. Pengujian dan pemeriksaan berkala terdiri dari : Pemeriksaan apakah peralatan sudah bekerja sesuai dengan yang dimaksud

  • Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS

    77

    Pemeriksaan alat-alat interlock dan fungsi kerja handel-handel Pemeriksaan kekuatan mekanis dari handel dan alat interlock Pemeriksaan kontinuitas rangkaian.

    18. Pendidikan dan Latihan Kepada tiga orang personil yang ditunjuk oleh pemberi tugas, kontraktor berkewajiban memberikan pelatihan tentang cara operasi sistem dan perawatan lengkap dengan 5 copy buku petunjuk operasi dan pemeliharaan sistem dan repair manual. Segala sesuatunya atas biaya kontraktor

    PASAL 4 INSTALASI LISTRIK

    A. U M U M

    1. Termasuk lingkup pekerjaan dalam kontrak ini adalah : Pengadaan dan pemasangan kabel feeder dari panel pembagi utama ke panel

    distribusi dan panel penerangan sesuai gambar, pengadaan dan pemasangan panel-panel distribusi, penerangan serta pemasangan kabel-kabel sampai ke titik-titik beban.

    Pengadaan dan pemasangan kabel-kabel untuk instalasi penerangan. Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan dalam gedung, lampu taman,

    lampu sorot. Pengadaan dan pemasangan panel-panel penerangan dalam gedung, panel

    penerangan halaman dan panel-panel distribusi (sesuai gambar) Pengadaan dan pemasangan sakelar dan kotak-kontak Pengadaan dan pemasangan sistem pentanahan Pengadaan dan pemasangan alat-alat bantu instalasi

    2. Sistem tegangan listrik yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah 380V / 220 V.

    3. Kontraktor wajib memenuhi seluruh mutu lingkup pekerjaan diatas, sehingga setelah dipasang dan diuji baik, didapat mutu instalasi yang memenuhi persyaratan yang umum berlaku dan siap untuk dipakai.

    4. Persyaratan Pemasangan Peraturan Pemasangan

    Pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik pada dasarnya harus memenuhi hal-hal sebagai berikut : Peraturan-peraturan yang tercantum dalam PUIL 1987 Peraturan-peraturan tambahan yang dikeluarkan oleh PLN Harus dilaksanakan oleh kontraktor yang memiliki surat izin (PAS) dari

    PLN yaitu Surat Pengesahan Instalatir (SPI) dan surat Ijin Kerja (SIKA)

  • Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS

    78

    golongan C yang masih berlaku dan dapat menunjukkan bukti-bukti tanda daftar rekanan dalam bidang usaha listrik yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang.

    Sebelum daya listrik dimasukkan, seluruh instalasi harus sudah selesai dan sudah diuji/diperiksa oleh Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas dengan hasil baik serta memuaskan.

    Pengujian tahanan isolasi dari kabel tegangan rendah 220/380 V harus menggunakan megger 1 000 volt.

    Megger yang digunakan boleh dari type putaran tangan yang dilengkapi sertifikat kalibrasi dari instansi yang berwenang atau megger type digital Pengujian harus disaksikan oleh Konsultan Pengawas. Bila didapat hasil yang buruk/kurang memuaskan pada suatu bagian

    instalasi, Kontraktor harus memperbaiki kembali, kemudian pengujian diulangi sampai mendapat hasil yang baik (standar).

    Peraturan-peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang

    5. Gambar-gambar Gambar gambar kontrak dan spesifikasi teknis (RKS) ini merupakan suatu

    kesatuan yang saling melengkapi sama mengikatnya. Jika terjadi gambar dan spesifikasi bertentangan, maka disepakati spesifiksi

    yang lebih mengikat. Gambar gambar instalasi menunjukkan secara umum tata letak peralatan,

    sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari proyek (kondisi arsitektur).

    Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus mengajukan gambar pelaksanaan (Shop Drawing) kepada Konsultan Pengawas untuk diperiksa dan mendapatkan persetujuannya.

    Dalam pembuatan shop drawing yang diajukan Kontraktor untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas dianggap Kontraktor telah mempelajari situasi dan berkonsultasi dengan pekerjaan instalsi instalasi lainnya.

    Kontraktor harus membuat gambar-gambar sebagaimana dilaksanakan (as built drawing) dan buku petunjuk operasi dan pemeliharaan sistem, pada penyerahan pertama menyerahkannya kepada Konsultan Pengawas dalam rangkap 5 (lima)

    B. BAHAN DAN MATERIAL

  • Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS

    79

    1. Daftar bahan dan contoh Sebelum pekerjaan ini dimulai, Kontraktor harus menyerahkan kepada

    Konsultan Pengawas daftar bahan-bahan yang dipakai dalam rangkap 4 (empat)

    Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan Konsultan Pengawas contoh bahan-bahan yang dipakai dan semua biaya yang berkenaan dengan pengambilan dan penyerahan contoh-contoh ini adalah tanggungan kontraktor.

    Pemilihan bahan bahan yang akan dipakai harus disetujui tertulis oleh Konsultan Pengawas perencana dan pemberi tugas melalui Konsultan Pengawas.

    Kontraktor diwajibkan untuk mengadakan pemriksaan kembali (recheck) atas segala ukuran-ukuran/kapasitas peralatan (equipment) yang akan dipasang.dalam hal ini terjadi keragu-raguan harus segera menghubungi Konsultan Pengawas

    Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas equipment yang keliru merupakan tanggung jawab kontraktor.

    Untuk itu pemilihan equipment harus mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.

    2. Kabel-kabel tegangan rendah Seluruh instalasi penerangan dan kotak kontak di dalam bangunan digunakan

    jenis kabel dari NYA/NYM/ 0.6/1 KV dan rising feeder dengan NYY dan 0.6/1 KV dengan jumlah inti disesuaikan gambar.

    Seluruh instalasi yang ditanam dan berhubungan langsung dengan tanah, harus digunakan jenis kabel tanah NYFGBY 0.6/1 KV.

    Tidak diperkenankan mengganti type/jenis kabel tersebut Sambungan kabel di dalam tanah tidak diperkenankan tanpa persetujuan

    Konsultan Pengawas. Seandainya keadaan tidak memungkinkan dan telah ada izin dari Konsultan

    Pengawas, Kontraktor harus menggunakan sambungan dengan cast resin type 3M.

    Kabel tegangan rendah yang digunakan harus merek KABELRINDO, KABEL METAL, VOKSEL, SUPREME, dan TRANKA.

    3. Konduit Konduit yang digunakan harus dari jenis PVC khusus untuk listrik kecuali

    dinyatakan lain dari gambar.

  • Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS

    80

    Ukuran konduit yang digunakan minimun ukuran inchi atau 20 mm. Peralatan bantu untuk konduit harus dilengkapi dan dipasang dengan cara

    yang sebenarnya (standard) Merek konduit yang dipakai yaitu EGA, SINAR LUXY, DOUBLE H

    C. PANEL DISTRIBUSI 1. Panel Distribusi terdiri dari :

    Panel penerangan lantai dasar sampai dengan panel penerangan lantai tujuh dan panel penerangan halaman (PP-H).

    Panel distribusi AC (PD-AC) lantai 1 (satu) sampai dengan lantai 6 (enam) Panel distribusi pompa (PD pompa) Panel pompa ( Panitia Pengadaan STP, Panitia Pengadaan Hidrant, PP Deep

    well) 2. Pemasangan Panel

    Jumlah dan jenis komponen panel listrik sesuai yang ditunjukkan dalam gambar kontrak

    Bentuk panel harus disesuaikan dengan keadaan ruangan. Untuk ruangan ruangan umum semua panel harus jenis pemasangan dalam

    tembok (inbow). Untuk panel pasangan luar (outbow). Penempatan panel pasangan luar harus

    memakai dudukan pondasi atau disesuaikan dengan keadaan di lapangan atau ruangan.

    Kabel masuk dilengkapi dengan cable lug (kabel schoen) yang besarnya sesuai dengan ukuran kabel.

    Panel-panel harus dibuat dari pelat besi tebal minimal 2.5 mm dan rangka besi dan seluruhnya harus dimenie, dicat duco 2 kali, dan dicat bakar, warna finishing yang dapat dipakai adalah grey blue (abu-abu).

    Panel-panel ini harus dapat dilayani dari depan, pintu dari panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan kunci tanam merek Cisa dan Setara. Kunci panel harus bisa diatur dengan sistem Master key.

    Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper terdiri dari busbar phasa R.S.T.,1 busbar netral dan 1 busbar untuk grounding.

    Besarnya busbar harus diperhitungkan berdasarkan besar arus beban yang akan mengalir dalam busbar tersebut tanpa menyebabkan kenaikan suhu yang melebihi 65oC dan direncanakan atas dasar tempertur ruangan 40 o C

    Setiap busber copper harus diberi warna sesuai peraturan PLN. Lapisan yang digunakan untuk memberi warna busbar dan saluran harus dari jenis bahan yang tahan terhadap suhu yang diisyaratkan.

  • Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS

    81

    Jalur pengkabelan daya dipisahkan dari jalur pengkabelan kontrol dan diberkas dengan baik.

    Pengkabelan di dalam panel pada saat pintu panel utama dibuka tidak terlihat karena ada penutup.

    Penutup terbuat dari besi plat 1.6 mm dengan lubang-lubang yang cukup untuk pemasangan komponen-komponen panel.

    Panel ini harus dibuat oleh pabrik pembuat panel yang sudah berpengalaman dan biasa mengerjakan pekerjaan sejenis , dapat mengeluarkan surat jaminan pemakaian dan garansi selama kurang lebih 1 tahun.

    3. Komponen Panel

    a. Circuit Breaker Circuit breaker untuk sub panel, harus mempunyai minimun interupting

    capascity 50 KA untuk incoming. Circuit breaker untuk arus arus cabang (out going) khusus untuk

    penerangan, minimun mempunyai interupting capacity 5 KA, dan untuk stop kontak 10 KA

    Komponen MCB, MCCB, harus dapat disetel dengan arus rating tertentu.

    b. Ampere Meter Ampere meter yang digunakan dari type MDI terpasang pada panel semi

    flush mounting dalam kotak tahan getaran dengan ukuran 96 x 96 mm dengan skala linier dan ketelitian 1 %

    Dilengkapi dengan trafo arus dengan maksimun ratio 5A

    c. Volt Meter Volt meter yang digunakan dari type MDI untuk dipasang pada panel

    semi flush mounting terpasang dalam kotak tahan getaran dengan ukuran 96 x 96 mm dengan skala linier dan ketelitian 1 %

    Dilengkapi dengan selector switch dengan 6 posisi + 0

    d. Lampu Indikasi Lampu indikasi yang terpasang pada panel memakai reflektor. Warna lampu disesuaikan dengan standar puil :

    Merah untuk : R Kuning untuk : S Biru untuk : T

    Dilengkapi dengan fuse pengaman

    e. Kontraktor yang dipasang dilengkapi dengan :

  • Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS

    82

    Overload bimetal Relay start-stop 24 V Relay alarm trip

    f. Dilengkapi dengan relay status D. INSTALASI DAN ARMATUR

    1. Instalasi a. Instalasi yang dimaksud adalah titik lampu dan titik kotak kontak, sesuia

    dengan petunjuk gambar kontrak. b. Letak pasti dari titik lampu-lampu tersebut, disesuaikan dengan gambar

    arsitektur atau keadaan dilapangan. c. Semua titik lampu yang mempunyai rumah terbuat dari logam harus

    disambungkan ke sistem pentanahan, sesuai dengan peraturan yang berlaku. d. Pada setiap pencabangan titik lampu harus diberi doos/kotak sambung. e. Sambungan di dalam kotak sambung menggunakan isolasi PVC kemudian di

    tutup dengan las dop. f. Las dop harus dari type 3M bukan yang dari porselen g. Kabel yang turun menuju sakelar dan kotak-kotak di dalam tembok harus

    menggunakan pipa PVC khusus (flexible conduit) h. Kabel yang turun menuju titik lampu harus menggunakan pipa khusus

    (flexible conduit). 2. Lampu Halaman dan Parkir

    a. Armature lampu taman yang digunakan dari bahan ball (kaca), warna susu atau sesuai dengan permintaan.

    b. Konstruksi armature, harus memberikan effesiensi penerangan yang maksimal, rapi, kuat serta sedemikian rupa sehingga pekerjaan pekerjaan maintenance seperti penggantian bohlam, pembersihan, pemeriksaan dan pekerjaan pemeliharaan lainnya dapat dengan mudah dilaksanakan.

    c. Untuk lampu taman memakai tiang yang terbuat dari pipa galvanis diameter 2 tinggi tiang 2.5 m, komplet dengan MCB Bot.

    d. Balst lampu TLD harus dari bahan Low Los Type Merk Artolite e. Kapaitor TLD harus dapat memberikan koreksi minimal 85 f. Lokasi digunakan untuk memberi tanda jalur keluar dan dipasang sesuai

    gambar g. Bertuliskan kata EXIT/KELUAR yang disesuaikan dengan interior gedung.

    E. SAKELAR DAN KOTAK KONTAK 1. Sakelar

    a. Sakelar dibuat untuk sambungan dalam tembok (recessed)

  • Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS

    83

    b. Tinggi sakelar pada umumnya 150 cm, dari lantai dan 25 cm dari pinggir kusen/bukaan pintu kecuali ada permintaan dari pemilik yang menginginkan ketinggian lain, dan tidak boleh tertutup pintu.

    c. Sakelar dengan kemampuan 6 A/250 V merek : Merten Berker MK

    2. Kotak Kontak a. kotak kontak dibuat untuk sambungan dalam tembok (recessed) dengan

    sistem 1 phase yang memakai terminal khusus pentanahan. b. Kotak kontak pemasangan outdoor harus terlindung dan tertutup rapat. c. Tinggi stop kontak 30 cm dari finishing lantai, kecuali ada permintaan lain

    dari pemilik. d. Kotak kontak biasa, dimana terdiri 2 lubang yaitu terminal-terminal phasa

    dan terminal nol dengan kemampuan daya 16 A e. Kotak kontak tenaga, dimana terdiri dari 3 lubang, yaitu terminal phasa,

    terminal nol dan terminal grounding dengan kemampuan 13 A f. Kotak kontak biasa dan tenaga produksi g. Khusus kotak kontak tenaga laboratorium ketinggiannya disesuaikan dengan

    kebutuhan peralatan 3. Peralatan Instalasi

    a. Peralatan instalasi yang dimaksud adalah material material untuk melengkapi instalasi tersebut, supaya kelihatan baik, rapi kuat, dan memenuhi persyaratan.

    b. Seluruh klem-klem harus buatan pabrik pembuat dan tidak diperkenankan buatan sendiri

    c. Semua kabel yang terlihat mata (expose) harus diberi penahan dengan klem sehingga kabel tersebut kelihatan lurus dan rapi.

    d. Kotak sambung yang digunakan harus cukup besarnya dan dibuat dari PVC dari jenis khusus.

    e. Setelah terpasang doos-doos ini harus ditutup dengan penutup khusus (pasangannya)

    f. Semua sambungan kabel harus dipilih kawatnya dengan baik, sehingga tidak menimbulkan beda tegangan satu sama lain, kemudian diisolasi dengan isolasi PVC dan terakhir diberi penutup atau las dop, jenis 3 m.

    F. RAK KABEL

  • Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS

    84

    1. Kabel-kabel yang menuju atau keluar dari panel panel induk harus diatur dengan rapi dan baik

    2. Kabel-kabel di dalam konduit disusun diatas rak kabel (cable ladder.tray) vertikal atau horizontal disesuaikan dengan keadaan setempat.

    3. Besar dan ukuran disesuaikan dengan kebutuhan (standar PUIL) 4. Rak kabel (cable ladder) dibuat dari palt yang digalvanis minimal 60 mikron

    dengan dimensi profil U 5. Dimensi cable ladder disesuaikan dengan kebutuhan seperti gambar kontrak. 6. Rak kabel (cable tray) dibuat dri plat baja yang galvanis minimal 60 mikron

    dengan dimensi tinggi 100 mm, tebal 2 m dan lebar sesuai dengan kebutuhan dan gambar kontrak.

    G. PENANAMAN KABEL TANAH 1. Penanaman kabel tanah harus sesuai dengan peraturan yang berlaku dan

    dilengkapi dengan petunjuk seperti pembahasan berikut. 2. Sebelum kabel digelar dalam galian yang dalamnya minimun 70 cm, dasar galian

    harus diberi pasir urug setebal 10 cm ( lihat detail penanaman kabel) 3. Setelah kabel digelar dalam galian kabel tersebut tidak boleh terpuntir, lalu

    dilakukan pengurungan dengan pasir urug stebal 10 cm, dari permukaan kabel yang terbesar kemudian dipadatkan (lhat detail penanaman kabel).

    4. Diatas pasir urug diberi batu bata pengaman yang dipasang memanjang tidak terputus.

    5. Tidak diperkenangkan melakukan pengurungan sebelum Konsultan Pengawas bahwa semua petunjuk di atas dipenuhi.

    6. Pengurukan berikutnya adalah dengan tanah asal ( galian ) 7. Setiap jarak 30 meter dipasang patok tanda dari beton berukuran 20 x 20 20 cm

    jalur kabel tanah tersebut dan ditulisi petunjuk KABEL TANAH . 8. Patok patok ini dapat dicat dengan warna kuning dengan tulisan merah. 9. Kontraktor wajib mengembalikan galian tanah ke keadaan semula dengan

    seluruh biaya menjadi kewajiban Kontraktor. 10. Dalam keadaan tidak memungkinkan dan setelah ada ijin dari pemilik dan

    konsultan, Kontraktor dapat melakukan penyambungan kabel/tanah dengan cast resin type 3M

    11. Patok tanda dengan tulisan Mof Kabel, harus dipasang di atasnya sesuai petunjuk (standar PUIL).

    12. Pada jalur penyeberangan jalan & saluran dipakai pipa besi pelindung dari mutu yang baik, sesuai petunjuk dalam gambar, pipa besi pendukung yang dipakai berdiameter minimun 2.5 x dari diameter kabel yang akan dilindungi

  • Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS

    85

    13. Penyambungan kabel di dalam tanah tidak diperbolehkan. H. PENTANAHAN

    1. Kontraktor wajib membuat suatu sistem pentanahan yang baik, sesuai dengan peraturan yang berlaku dan syarat-syarat yang disebut dalam spesifikasi serta gambar-gambar yang ada. Semua panel, lighting fixtures, stop kontak, cable tray, cable ladder dan bagian metal metal lainnya yang berhubungan dengan instalasi listrik harus ditanahkan.

    2. Semua panel panel harus di tanahkan sendirri sendiri, seperti gambar kontrol dan peraturan yang berlaku (PUIL)

    3. Setiap penyambungan instalasi pentanahan di dalam tanah, harus digunakan sambungan bakar (thermo weld), setiap penyambungan ini harus disaksikan oleh Konsultan Pengawas.

    4. Dalamnya pentanahan adalah sesuai dengan petunjuk dalam gambar kontrak minimun 6 meter di bawah tanah yang tidak dilewati kendaraan dan 8 meter di bawah tanah untuk kendaraan dan ujungnya diberi spit tembaga ukuran panjang 20 cm, dihubungkan dengan instalasi pentanahan.

    5. Pada setiap penanaman pentanahan (grounding rod) dilengkapi dengan junction box yang dapat dibuka untuk pengujian.

    6. Hasil pengukuran tahanan tanah maximun 1 OHM. 7. Pengujian ddilakukan Kontraktor dengan disaksikan pihak Konsultan Pengawas. 8. Setiap titik pentanahan, harus diberi patok tanda ukuran 20 x 20 x 60 cm terbuat

    dari beton. I. GAMBAR REVISI

    1. Setelah seluruh instalasi terpasang dan diuji dengan hasil baik, kontraktor wajib membuat gambar revisi/sesuiai dengan keadaan sebenarnya 9 as built drawing)

    2. Kontraktor diwajibkan membuat dalam 5 (lima) set cetak biru 3 set untuk diserahkan kepada pemilik, 1 set diserahkan kepada Konsultan Pengawas dab 1 set lagi untuk diserahkan kepada konsultan perencana.

    J. PENGUJIAN

    1. Prosedur Pengujian ~ Kontraktor bertanggung jawab atas pengadaan semua alat ukur dan tenaga

    untuk pengujian ~ Konsultan Pengawas atau konsultan perencana berhak memerintahkan

    kepada kontraktor untuk melakukan pengujian ulang bila Konsultan Pengawas merasa bahwa pekerjaan tersebut harus perlu diuji.

    ~ Pengujian sebagian pekerjaan yang sudah selesai dengan hasil baik dapat mewakili bagian dari pengujian secara keseluruhan sistem, sehingga laporan

  • Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS

    86

    test dapat disusun dan diajukan oleh pihak Kontraktor kepada Konsultan Pengawas untuk diperiksa dan disetujui.

    2. Pengujian Tahanan Isolasi ~ Pengujian tahanan isolasi instalasi listrik didasarkan atas peraturan yang

    berlaku, dengan syarat-syarat sebagaimana persyaratan berikut. ~ Pengujian tahanan isolasi dilakukan dengan menggunakan megger 1.000 volt

    putaran tangan atau digital dan dilengkapi dengan sertificate calibrasi yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang.

    ~ Pada saat pengujian semua titik lampu dan sakelar harus dalam keadaan terbuka

    3. Masa pemeliharaan dan serah terima pekerjaan ~ Peralatan-peralatan instalasi ini harus digaransi selama 1 (satu) tahun

    terhitung saat serah terima pertama. ~ Masa pemeliharaan khusus instalasi adalah selama 3 (tiga) bulan terhitung

    saat serah terima pertama ~ Selama masa pemeliharaan Kontraktor diwajibkan untuk mengatasi segala

    kerusakan-kerusakan dari pada instalasi yang dipasangnya tanpa ada tambahan biaya.

    ~ Selama masa pemeliharaan tersebut Kontraktor pekerjaan instalasi masih harus menyediakan tenaga tenaga yang diperlukan.

    ~ Dalam masa pemeliharaan, Kontraktor bertanggung jawab penuh pada seluruh instalasi yang telah selesai dikerjakan

    ~ Pekerjaan baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan bukti-bukti hasil pemerikasaan baik yang ditandatangani bersama oleh pihak Penanggung jawab Kontraktor Pelaksana, Konsultan Pengawas dan disetujui oleh Pihak Pemilik serta jika perlu disyahkan oleh instansi yang berwenang.

    PASAL 5 PEKERJAAN SISTEM PENGINDRA KEBAKARAN

    A. UMUM 1. Pengertian sistem tanda bahaya kebakaran di sini adalah sistem deteksi awal

    terjadinya kebakaran yang akan memberikan indikasi secara audio maupun visual, ariman kebakaran itu berasal, sehingga dapat diambil tindakan pengaman sedini mungkin untuk memadamkan kebakaran.

    2. Tanda bahaya kebakaran merupakan suatu kesatuan sistem yang dikontrol dari peralatan sistem kontrol.

    B. LINGKUP PEKERJAAN

  • Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS

    87

    1. Meliputi pengadaan bahan, peralatan, pemasangan, penyambungan, pengujian dan pemeliharan, ijin-ijin tenaga teknis dan tenaga ahli.

    2. Dalam lingkup pekerjaan termasuk seluruh pekerjaan yang tertera di dalam gambar dan spesifikasi teknis, maupun tambahan-tmabahan lainnya, sehingga sistem siap dioperasikan dan dapat beroperasi secara baik .

    3. Pekerjaan tersebut terdiri dari pengadaan dan pemasangan : ~ Pengadaan dan pemasangan satu sistem master kontrol fire alarm 40 zone

    yang lengkap dengan batteray dan charger, rectifier, grounding dan accessories

    ~ Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kontrol tekanan kerja instalasi sprinkler dari flow swicth.

    ~ Pengadaan dan pemasangan termination box fire alarm. ~ Pengadaan, pemasangan dan penyambungan berbagai jenis detector, manual

    + break glass, LED indicating lamp, auxiliari contact dan relay. ~ Pengadaan, pamasangan dan penyambungan berbagai jenis kabel utama dan

    kabel distribusi. 4. Pengadaan testing dan comissioning. 5. Pekerjaan-pekerjaan lainnya yang menunjang sistem ini agar dapat beroperasi

    dengan baik. C. STANDAR DAN PERATURAN INSTALASI

    1. Peraturan Umum Dinas Pemadam Kebakaran , 2. Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oeh Departement atau Lembaga

    Pemerintah yang berwenang dan sudah diakui penggunaannya. 3. Standar NE.FA 4. Instalasi kabel Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 1987 5. Spesifikasi teknis dan peralatan yang dikeluarkan pabrik yang memproduksi.

    D. SISTEM OPERASI 1. Master control panel dan panel box terpasang secara wall mounted dimana setiap

    kejadian kebakaran pada setiap ruang/lantai dapat dipantau melalui sinyal lampu yang menyala pada kontrol panel, lampu dapat dipadamkan setelah menahan reset dan diset kembali.

    2. Disamping itu pengecekan zone dapat dilakukan dari kontrol panel secara manual gangguan pada line dapat diketahui langsung dari kontrol panel dengan tanda lampu dan bell yang bekerja dimana lampu baru dapat dimatikan bilaman kerusakan telah diperbaiki.

    3. Tiap area dilengkapi dengan manual break glass dan push button yang difungsikan secara manual saat terjadi gangguan kebakaran yang tidak terdeteksi

  • Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS

    88

    oleh detektor panas, asap ataupun kombinasi maka dengan menekan tombol glass push button, akan meyembunyikan bell alarm baik untuk lantai tersebut maupun bell kontrol panel (apabila pada lantai yang bersangkutan terdapat bell alarm)

    E. KARAKTERISTIK PERALATAN 1. Alarm bell ~ Vibration type ~ Pemasangan outbow ~ Ukuran diameter 6 ~ Minimun 89 dB pada jarak 1 feet

    2. Rate of rise heat detector (detektor panas kontan dan variable) ~ Kenaikan temperatur yang terdeteksi 15 F/menit ~ Batas temperatur yang terdeteksi adalah 135F ~ Humudity > 90 % ~ Converage area 30-60 m ~ Pemasangan outbow.

    3. Smoke Detector (Detektor panas kontan dan variable) ~ Operating voltage : 20 24 V DC ~ Stand by current : 65A max ~ Alarm carrent : 100 mA max ~ Operating temperature : 0 38 derajat celcius ~ Humudity > 90 % ~ Converage area 60 m ~ Humudity > 90 % ~ Pemasangan outbow

    4. Fixed Detector (Detektor panas konstan) ~ Kenaikan temperature konstan ~ Easy to operate ~ Simple to reset ~ Modem, countoured design ~ Flush or surface mounting ~ Tebal plat/material : steel plate 1.2 mm ~ Contact capacity : DC 30 V, 250 Ma

    5. Manual break glass buttons ~ Respousive and reliable ~ Easy to operated ~ Simple to reset ~ Modem, countered design

  • Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS

    89

    ~ Tebal plat/material : steel plate 1.2 mm ~ Contact capacity : DC 30 V, 250 mA

    6. Alarm bell ~ Type : surface mounting, diameter 6 inchi, anti karat ~ Operation voltage : 20 24 V DC ~ Current consumption : 40 mA max ~ Sound level : 90 dB min/lm ~ Terminal : Lead Wire

    7. Lampu indikator ~ Type : flash mounting ~ Bulb : Led 24 V DC 0.5 W ~ Material : polycarbonate.

    8. Master control fire alarm ~ Microproscessor controller ~ 40 zone capacity ~ Modulator desaign ~ Supervisal fews penerus semua wiring ke detector ~ Power supply ~ Indicator power supply ~ Status batteray pada on/off/charging. ~ Indikator lamp warna merah pada bekerjanya detector dan indicator wiring

    untuk kerusakan jaringan ~ Buzzer alarm akan berbunyi bilamana ada detector yang bekerja/bilaman ada

    gangguan pada line ~ Tombol reset alarm dan tombol disconnet zone

    9. Batteray ~ Battery harus disediakan sebagai sumber tenaga cadangan apabila sewaktu-

    waktu Sumber Utama (PLN) mati, sehingga sistem tanda bahaya kebakaran masih berfungsi dengan baik.

    ~ Jenis yang dipergunakan jenis dry cell dicharger type sealed lead acid ~ Battery harus bertegangan normal sesuai tegangan sistem (24 V) dengan

    kapasitas kebutuhan (ampere hour) sehingga battery sanggup memberikan supply secara normal dan terus-menerus kepada sistem selama 2 x 24 jam stand by dan 30 menit general alarm pada akhir periode.

    10. Automatis batteray charger ~ Sistem harus dilengkapi dengan battery charger (Pengisi battery) yang selalu

    siap mengisi battery setelah dipakai

  • Pembangunan Gedung Kuliah Poltekkes Kaltim RKS TEKNIS

    90

    ~ Pengisian battery tersebut harus dilakukan secara otomatis ~ Besarnya arus pengisian disesuaikan dengan rating battery yang

    dipergunakan. 11. Jika semua peralatan-peralatan yang sesuai dengan spesifikasi ini sudah dikirim

    dan dipasang dan telah memenuhi ketentuan-ketentuan pengetesan dengan baik. Kontraktor harus melaksanakan pengujian secara keseluruhan (general) dari semua peralatan-peralatan yang terpasang.. sesuai dengan gambar rencana dan jika sudah dites ternyata bekerja sesuai dengan fungsi-fungsinya, maka seluruh unit lengkap dengan segala peralatan yang terpasang dapat diserahkan kepada Konsultan Pengawas.

    12. Untuk pengetesan instalasi tanda bahaya kebakaran dilakukan selama 6 (enam) hari/jam kerja secara terus-menerus atau non stop.

    13. Semua biaya yang timbul menjadi tanggungan kontraktor. F. GARANSI

    Semua pekerjaan bahan dan perlengkapan harus digaransikan selam 360 (tiga ratus enam puluh) hari. Semua perlengkapan, bahan dan pengerjaan yang tidak baik harus secepatnya diganti atau diperbaiki oleh kontraktor tanpa biaya tambahan dengan material merk/type yang sama.

    G. PERSYARATAN BAHAN / MATERIAL 1. Meliputi pengadaan bahan, peralatan, pemasangan , penyambungan, pengujian

    dan pemeliharaan, ijin-ijin tenaga teknis dan tenaga ahli. 2. Kontraktor harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui karena

    menyimpang dari spesifikasi tanpa biaya ekstra. 3. Untuk komponen komponen dari material yang mungkin sering diganti harus

    dipilih yang mudah didapat dipasaran bebas. 4. Daftar material

    No 1 2 3 4 5 6

    Peralatan / Material Peralatan Kabel Conduit (HIP) Metal Conduit MDF, TBT & Jb Terminal Block

    Buatan Pabrik / Merk Nohmi, thoum Edwaros Kabelindo, suprame, tranka, voksel Marshall Tufflex, EGA, Clipsal Matsushita, Maruichi Krone Phoenix Contact, Legerand