david ricardo

13
Sejarah Pemikiran Ekonomi David Ricardo Disusun oleh: Andrianus Joko K F0112007 Medani Hakim F0112058 Nofianti F0112066 Ratriana F0112079 Jurusan Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret

Upload: mella-yoepoppo

Post on 24-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Sejarah Pemikiran EkonomiDavid Ricardo

Disusun oleh:

Andrianus Joko KF0112007Medani HakimF0112058NofiantiF0112066RatrianaF0112079

Jurusan Studi Ekonomi PembangunanFakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Sebelas Maret

2014David Ricardo

Early LifeDavid Ricardo lahir pada tanggal 19 April 1772 di London, Inggris. Dia merupakan anak ketiga dari enam bersaudara. Ayahnya adalah seorang berkebangsaan Belanda yang bekerja sebagai stock brocker atau pialang saham sekaligus yang mempunyai sebuah perusahaan bernama London Stock Exchange. Benar kalau dikatakan bahwa:Apa yang dilakukan di masa muda, memperlihatkan dia akan menjadi apa di masa depannya. Ini dibuktikan oleh seorang Ricardo yang tidak memiliki latar belakang ilmu ekonomi. Akan tetapi, sejak umur 14 tahun, dia sudah membantu ayahnya menjalankan bisnis perdagangan surat-surat berharga. Keterlibatan Ricardo muda yang sifatnya hanya membantu ayahnya ini, pada akhirnya membawa banyak keberuntungan dalam hidupnya kelak.David Ricardo dilahirkan dari sebuah keluarga yahudi. Ayahnya adalah seorang pialang yang sukses. Membangun sebuah dinasti keluarga yang kesuksesannya bisa dinikmati secara turun temurun adalah salah satu tujuan hidup ayahnya. Maka tidak heran ketika akhirnya dia memasukkan Ricardo kecil ke sebuah sekolah elit yahudi Amsterdam. Sejak kiprahnya dalam membantu ayahnya diLondon Stock Exchangepada usia 14 tahun, David dikenal semakin luas sebagai sosok yang berotak brilian. Dia dikenal sebagai salah satu negosiator ulung pada proyek-proyek yang termasuk dalam kategori sulit dan rahasia seperti arbitrage dan jual beli mata uang.Seperti kisah drama, diceritakan bahwa Ricardo muda yang berumur 21 tahun-an ini jatuh hati kepada seorang gadis yang memiliki latar belakang agama yang berbeda. Gadis itu bernama Priscila Anne Wilkinson. Karena agama yang berbeds, membuat orangtuanya tidak setuju dengan hubungan ini. Akhirnya Ricardo pun harus berpisah dengan orang tuanya sejak saat itu dan terancam tidak mendapatkan harta warisan dari orang tuanya yang kaya.Pengalamannya dalam berdagang surat-surat berharga dilanjutkannya lagi pascaberpisah dengan ayahnya. Kebutuhan hidup keluarga kecilnya dipenuhi dari aktivitas perdagangan ini. Dia mengambil spesialisasi perdagangan surat-surat berharga yang dilakukan oleh pemerintah. Dia melakukan bisnis ini bertempat diLondonStock Exchange. Tahun-tahun pertama sejak berpisah dengan orangtuanya merupakan masa-masa sulit. Tapi, itu tidak berlangsung terlalu lama. Pada usia 26 tahun dia sudah bisa mandiri dan kondisi keuangan keluarga barunya sudah bisa dibilang stabil.Keberuntungan menghinggapinya ketika terjadi perang antara Prancis melawan koalisi 7 negara. Dia berspekulasi bahwa tentara Prancis yang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte akan menuai kekalahan. Dia berspekulasi dengan memborong surat berharga dari pemerintah Inggris. Ternyata benar. Prancis Kalah. Tentu saja kekalahan ini membuat David Ricardo meraup banyak keuntungan dengan aksinya itu. Dia menjadi kaya raya.Tepat 20 tahun kemudian sejak dia berpisah dengan orang tuanya dan berdagang surat berharga secara mandiri, David Ricardo memutuskan untuk pensiun dari pekerjaan yang sudah ditekuni selama lebih dari seperempat abad lamanya ini. Hari-harinya kemudian diisi dengan menjadi anggota parlemen dan juga menekuni ketertarikannya terhadap pengkajian masalah-masalah ekonomi.Salah satu orang yang berjasa mendorong David Ricardo menulis buku ekonomi adalah ayah John Stuart Mills, yaitu James Mills. Meski mendapat dukungan untuk menulis buku, tidak secara otomatis buku dari tangannya langsung lahir dan beredar di pasaran dalam sekejap mata. Penyebabnya karena dia sendiri tidak merasa memiliki kemampuan untuk menulis dengan baik. Usaha yang dilakukannya beberapa kali gagal. Akan tetapi, memang, seberapa seringnya gagal pada akhirnya akan menemukan gerbang keberhasilan.Tepat pada tahun 1817, di usianya yang menginjak angka 45 tahun, bukunya yang terkenal berjudulPrincipal of Political Economy and Taxationberedar di pasaran. Buku ini menghadirkan banyak apresiasi positif yang selanjutnya membuat dia dikenal sebagai salah seorang ahli ekonomi terkemuka pada zamannya. Berbagai pemikirannya tentang kajian ekonomi bukannya tanpa vatu sandungan. Thomas Robert Malthus yang menjadi sahabatnya adalah salah satu orang yang tidak setuju dengan opini David Ricardo. Meskipun mereka berbeda argumentasi, tapi ini tidak sampai membuat persahabatan mereka renggang.David Ricardo adalah salah satu tipe orang kaya yang pandai menginvestasikan uangnya untuk memiliki benda tidak bergerak yang semakin lama harganya semakin naik, yaitu tanah. Meski posisinya sebagai tuan tanah yang mendapatkan banyak hasil dari usaha menyewakan tanahnya, tapi David ini tetap konsisten untuk memperjuangkan prinsip yang dianutnya. Prinsipnya adalah bahwa tuan tanah harus membayar pajak pendapatan atas aktivitas sewa-menyewa tanahnya. Alasannya karena ketika biaya sewa tanah meningkat, tentu saja akan menurunkan laba produksinya. Penurunan margin ini akan berdampak pada terhambatnya pertumbuhan ekonomi.David Ricardo sering dianggap sebagai salah satu ekonom aliran klasik yang cemerlang selain Adam Smith. Salah satu ciri khasnya dalam menelaah permasalahan ekonomi dengan mengesampingkan faktor-faktor perasaan dan lebih mengedepankan faktor logika. Akibat pilihannya ini, membuat ada banyak penilaian yang menggeneralisasi bahwa ilmu ekonomi itu ilmu yang tidak memiliki perasaan.Tercatat ada 3 buku yang sudah ditulis David Ricardo selama hidupnya, yaitu: The High Price of Billion. Buku ini dikeluarkan pada tahun 1810 A Proof of the Deppreciation of the Bank Notesyang beredar 1 tahun berikutnya yaitu tahun 1811. The Principles of Political Economy and Taxation. Sebenarnya buku ini sudah ada sejak tahun 1815 dengan judul asliEssay On The Influence Of The Low Price Of Corn On The Profit Of Stock.Akan tetapi, pada tahun 1817 judulnya diubah menjadiThe Principles Of Political Economy and Taxation.

Kontribusi Bagi Ilmu Ekonomi1. Karya PertamaKetertarikan Ricardo pada bidang ekonomi dimulai pada tahun 1799. Pada saat itu, Ricardo membaca buku Adam Smith yang berjudul Wealth of Nations. Hampir 10 tahun lamanya Ricardo mempelajari ilmu ekonomi. Karya tulisnya yang pertama The High Price of Bullion ditunjukkan kepada Bank of England. Karyanya tersebut menimbulkan kontroversi karena Ricardo berpendapat bahwa seharusnya Bank of England dibebaskan dari keharusan membayar tunai. Pada saat itu, Inggris yang tengah perang dengan Prancis pemerintah melarang Bank of England membayar notes dengan emas. Ricardo berpendapat bahwa hal tersbut telah menigkatkan masalah catatan notes dan volumen pinjaman Bank of England dan Bank Perkreditan Rakyat atau Rural Bank. Ricardo juga berpendapat bahwa ada hubungan antara bank notes dan harga. Selain itu, mereka berpendapat bahwa harga akan memengaruhi nilai tukar asing dan arus masuk dan keluar emas. Melalui karyanya yang pertama ini, Ricardo mendapatkan teman, seperti James Mill yang seorang filsuf sekaligus ekonom, Jeremy Bentham, dan Thomas Malthus.2. An Essay on the Influence of a Low Price of Corn on the Profits of Stock, Showing the Inexpediency of Restrictions on Importation (1815)Dia mengakui bahwa teori sewa yang dikemukan Malthus dalam pamfletnya berjudul An Inquiry into the Nature and Causes of Rent dilengkapi teori laba yang ia Ricardo cari selama beberapa waktu. Ricardo telah menyimpulkan bahwa harga jagung, relatif terhadap harga-harga komoditas yang diproduksi, diatur oleh kecenderungan untuk tenaga kerja dan modal, diterapkan pada lahan yang kurang subur yang hal ini menyebabkan kurangnya produktivitas jagung. Dia juga menyimpulkan bahwa tingkat keuntungan diatur oleh produktivitas tenaga kerja pertanian yang semakin berkurang. Teori sewa Malthus tersebut menjadi inspirasi Ricardo dalam teori yang ia kembangkan tentang keuntungan atau profit. Tiga minggu pascapenerbitan pamflet Malthus tersebut, Ricardo menerbitkan sebuah essai yang berjudul An Essay on the Influence of a Low Price of Corn on the Profits of Stock, Showing the Inexpediency of Restrictions on Importation. Pada essai tersebut, ia mengembangkan esensi dari teori distribusi.

3. The Theory of Rent and First Approach to ProfitsTeori ini didasarkan pada dua asumsi, yaitu (1) mengelompokkan tanah dari yang tidak subuh sampai yang paling subur, (2) bahwa persaingan selalu disamakan dengan tingkat keuntungan di antara petani yang menyewa tanah dari tuan tanah.Ricardo berpendapat bahwa hasil bersih adalah jumlah total setelah dikurangi semua biaya yang diperlukan produksi, termasuk penggantian modal digunakan dalam produksi dan upah pekerja. Oleh karena itu, hasil bersih adalah total nilai lebih yang diciptakan oleh tenaga kerja, yang bisa berpindah ke keuntungan atau sewa. Sebagai contoh gambar di bawah ini menjelaskan tentang model sewa yang dikemukan Ricardo.

Daerah geometris masing-masing tiga bar mewakili produk bersih dari model Ricardo. Net produksi terdiri dari keuntungan ditambah sewa; yaitu sama dengan jumlah produk dikurangi upah dan penggantian modal habis dalam masa produksi. Jika nomor 1 adalah kegiatan bertani, petani kapitalis akan membuat 100/4 keuntungan. Jika nomor 2 dibawa ke budidaya, tawaran kompetisi untuk harga sewa mencapai 10/4 nomor 1, dan masing-masing petani kapitalis akan menghasilkan 90/4 keuntungan. Jika nomor 3 dibawa ke budidaya, persaingan tawaran untuk harga sewa sampai dengan 10/4 nomor 2 dan 20/4 nomor 1, dan masing-masing petani kapitalis memperoleh sebesar 80/4 keuntungan.Karena kita mengansumsikan bahwa kesuburan tanah semakin lama akan berkurang, maka kita bisa membagi tanah menjadi bagian-bagian kecil seperti paket. Setiap paket yang baik akan menghasilkan hasil net produce yang lebih kecil daripada sebelumnya. Kita menempatkan bar ke kuadran yang menunjukkan sumbu nomor dari bidang tanah yang sedang kita tani dan net produce tiap paketnya. Sebagai ukuran dari paket yang semakin kecil dan lebih kecil, langkah seperti garis miring pada bar mendekat dan lebih dekat untuk menjadi garis miring yang mengarah ke bawah. Karena ukuran paket yang semakin kecil dari atas ke bawah dan juga garis lurus yang menunjukkan dari atas ke bawah maka kita dapat mengansumsikan bahwa setiap unit lahan itu kecil dan garis lurus dapat kita gunakan untuk menunjukkan bahwa the diminishing fertility of land. Sedangkan NP adalah suatu garis.

Hal ini menunjukkan bahwa net produce per unit lahan kecil akan berkurang sebagai kuantitas dari tanah budidaya yang meningkat . Jika kita mengasumsikan bahwa upah adalah satu-satunya biaya produksi maka upah yang dibayarkan per unit lahan bertani kaleng ditambahkan ke baris NP pada Gambar 5 .2 untuk menunjukkan jumlah produksi.

4. The Labor Theory of ValueNilai tukar (harga) suatu barang ditentukan oleh besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang itu. Biaya yang ada dikeluarkan untuk membeli faktor-faktor produksi seperti bahan mentah dan upah pagawai. Besarnya upah pegawai hanya cukup untuk mempertahankan hidupnya yang selanjutnya oleh David disebut sebagai upah alami (natural wage).Ketika produsen menetapkan harga jual lebih besar dari biaya produksinya, maka margin atau laba yang diterima produsen semakin besar. Seperti pepatahdimana ada gula di situ ada semut.Besarnya keuntungan yang didapat produsen pertama bisa memancing produsen lain untuk mengikuti jejaknya. Masuknya para produsen baru akan menyebabkan terjadinyaover supplydi pasar. Karena berlimpahnya barang, maka harga akan terdorong mengalami penurunan ke tingkat awal. Hal ini karena biaya produksi untuk bahan mentah relatif tetap.

David Ricardo menarik kesimpulan bahwa yang menentukan tingkat harga (price) adalah upah alami dengan asumsi faktor produksi berupa bahan mentah adalah konstan. Besarnya upah alami tergantung dari kebiasaan masyarakat. Kenaikan standar hidup masyarakat akan berpengaruh terhadap kenaikan upah alami.

5. The Theory of Comparative Advantage and International TradeTeori ini dikemukakan oleh David Ricardo untuk melengkapi teori Adam Smith yang tidak mempersoalkan kemungkinan adanya negara-negara yang sama sekali tidak mempunyai keuntungan mutlak dalam memproduksi suatu barang terhadap negara lain misalnya negara yang sedang berkembang terhadap negara yang sudah maju.Ricardo adalah ekonom pertama yang secara konsisten berpendapat bahwa perdagangan bebas internasional bisa menguntungkan kedua negara, meskipun salah satu negara menghasilkan semua komoditas yang diperdagangkan lebih efisien daripada negara yang satunya. Dia juga merupakan salah satu ekonom pertama yang berpendapat bahwa, karena modal relatif bergerak antar negara, teori terpisah dari perdagangan internasional diperlukan. Ricardo berpendapat bahwa suatu negara tidak perlu memiliki keunggulan absolut dalam produksi komoditas apapun agar perdagangan internasional negara tersebut itu dengan negara lain untuk saling menguntungkan. Dengan keunggulan mutlak, dimaksudkan efisiensi yang timbul jauh lebih besar dalam produksi, atau penggunaan tenaga kerja kurang dalam produksi. Dua negara bisa saling mendapatkan keuntungan dari perdagangan mereka jika masing-masing negara memiliki keuntungan relatif dalam produksi. Dengan keuntungan relatif dimaksudkan bahwa hanya rasio tenaga kerja yang diwujudkan dalam dua komoditas berbeda antara kedua negara tersebut. Sehingga, masing-masing negara akan memiliki minimal satu komoditas di mana jumlah relatif tenaga kerja diwujudkan akan kurang dibandingkan dengan negara lain. Di bawah ini adalah contoh keunggulan komparatif.

NegaraJumlah jam kerja per satu unitPerbandingan efisiensi tenaga kerja

Kemejasepatukemejasepatu

Indonesia121/42/3

Malaysia4343/2

Dari tabel diatas, indonesia punya keunggulan komparatif dalam produksi kemeja, sedangkan malaysia masih punya kesempatan memperoleh keuntungan dari perdagangan internasional jika berspesialisasi dalam produksi sepatu.

Daftar Pustaka

Hunt dan Lautzenheiser. 2011. History of Economy Thought A Critical Perspective. London: M.E Sharpe.

Soeharno. 2008. Modul Sejarah Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Surakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Surakarta