data penyuluhan bedah

29
SATUAN ACARA PENYULUHAN “GASTRITIS” I. IDENTIFIKASI MASALAH Lambung merupakan salah satu organ tubuh yang tak asing pada kebanyakan orang, hampir semua orang tahu bahwa lambung dalam tubuh berfungsi untuk menampung makanan secara sementara, yang mana dalam lambung makanan tersebut akan di proses untuk bisa di ubah menjadi partikel-partikel yang lebih kecil agar kandungan dalam makanan dapat diserap secara baik untuk mencukupi kebutuhan tubuh akan zat-zat tertentu. Lambung setiap harinya bekerja untuk memproses makanan yang kita makan, dan seperti organ tubuh lainnya lambung juga bisa rusak akibat asam lambung yang dihasilkan secara berlebihan, terinfeksi bakteri/ virus yang ada dalam makanan, penguanaan obat dalam jangka lama, dll. Dan jika hal tersebut dibiarkan, bisa terjadi kerusakan yang serius/ komplikasi yang dapat mengancam jiwa jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Tapi kebanyakan orang tidak terlalu memperdulikan hal tersebut dan kadang mereka mengganggap hal yang wajar. Padahal lambung yang terasa sakit merupakan suatu tanda bahwa orang terseut agar segera memperiksakannya, seperti halnya ketika kita belum makanm pada waktunya atau terlambat untuk makan maka perut(lambung) disini akan memberi tanda lapar agar orang tersebut segera makan dan tidak membiarkan perut dalam keadaan kosong, karena bisa menyebabkan gastritis. Gastritis atau kebanyakan orang mengenalnya dengan sebutan magg ini merupakan salah satu kejadian yang sering dialamin oleh kebanyakan orang termasuk warga Suka Senang, hampir 60% warga Suka Senang pernah mengalaminya dan tidak melakukan penanganan secara baik. Kebanyakan mereka menggap hal biasa yang timbul karena lapar, padahal jika di biarkan bisa menyebabkan gastritis yang akhirnya dapat merusak lambung. II. PENGANTAR a) Bidang Studi : Ilmu Penyakit Dalam b) Topik : Gastritis dan penanganannya

Upload: septika-purnastuti-hapsari

Post on 27-Dec-2015

25 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Data Penyuluhan Bedah

SATUAN ACARA PENYULUHAN “GASTRITIS”

I. IDENTIFIKASI MASALAHLambung merupakan salah satu organ tubuh yang tak asing pada kebanyakan orang,

hampir semua orang tahu bahwa lambung dalam tubuh berfungsi untuk menampung makanan secara sementara, yang mana dalam lambung makanan tersebut akan di proses untuk bisa di ubah menjadi partikel-partikel yang lebih kecil agar kandungan dalam makanan dapat diserap secara baik untuk mencukupi kebutuhan tubuh akan zat-zat tertentu.            Lambung setiap harinya bekerja untuk memproses makanan yang kita makan, dan seperti organ tubuh lainnya lambung juga bisa rusak akibat asam lambung yang dihasilkan secara berlebihan, terinfeksi bakteri/ virus yang ada dalam makanan, penguanaan obat dalam jangka lama, dll. Dan jika hal tersebut dibiarkan, bisa terjadi kerusakan yang serius/ komplikasi yang dapat mengancam jiwa jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat.

Tapi kebanyakan orang tidak terlalu memperdulikan hal tersebut dan kadang mereka mengganggap hal yang wajar. Padahal lambung yang terasa sakit merupakan suatu tanda bahwa orang terseut agar segera memperiksakannya, seperti halnya ketika kita belum makanm pada waktunya atau terlambat untuk makan maka perut(lambung) disini akan memberi tanda lapar agar orang tersebut segera makan dan tidak membiarkan perut dalam keadaan kosong, karena bisa menyebabkan gastritis.

Gastritis atau kebanyakan orang mengenalnya dengan sebutan magg ini merupakan salah satu kejadian yang sering dialamin oleh kebanyakan orang termasuk warga Suka Senang, hampir 60% warga Suka Senang pernah mengalaminya dan tidak melakukan penanganan secara baik. Kebanyakan mereka menggap hal biasa yang timbul karena lapar, padahal jika di biarkan bisa menyebabkan gastritis yang akhirnya dapat merusak lambung.

II. PENGANTARa)      Bidang Studi   : Ilmu Penyakit Dalamb)      Topik               : Gastritis dan penanganannyac)      Sub Topik        :   Pengertian dan penyebeb seputar gastritis  Gejala Gastritis  Pengobatan Gastritis secara farmakologi dan herbal  Pencegahan terhadap Gastritis

d) Sasaran                        : Warga Desa Nganjuk Rejo, Yogyakarta. e) Hari                  : Sabtuf) Tanggal             : 17 April 2010g) Jam                   : 09.00 – 09. 20 wibh) Waktu              : 20 meniti) Tempat              : Ruangan Balai Desa Nganjuk Rejo

            III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)                        Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 x pertemuan, diharapkan Warga Nganjuk Rejo dapat mamahami tentang Gastritis dan penangananya.

IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Page 2: Data Penyuluhan Bedah

            Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1x pertemuan, diharapkan warga dapat menjelaskan tentang:

a.       Pengertian & Penyebab Gatritisb.      Gejala Gastritisc.       Penanganan Gastritis dengan obat- obatan kimiad.      Penanganan Gatritis secara tradisional dengan tumbuhan herbale.       Pencegahan terhadap Gastritis melalui perilaku masyarakat

V. MATERI            Terlampir

VI. METODE            Penjelasan materi ceramah dan diskusi

VII. MEDIA            Power point dan leafletVIII. KEGIATAN

No. Waktu Kegiatan

Pemateri Audiens

1 09.00-09.03Wib 1. Pembukaan:  Mengucapkan salam  Memperkelankan diri  Menjelaskan Tujuan yang telah

disepakati pada saat pengkajian  Menyebutkan materi/ pokok

bahasan yang akan disampaikan

Menjawab salam dan memperhatikan

2. 09.03- 09.13 2. Pelaksanaan:Menjelaskan materi penyuluha secara teratut dan berurutan:

  Pengertian & penyebab Gastritis

  Gejala Gastritis  Pengobatan Gastritis dengan

obat kimia  Pengobatan Gastritis dengan

tanaman obat herbal  Pencegahan terhadap Gastritis

Memperhatikan penjelasan materi yang akan diberikan

3. 09.13 – 09. 18 Wib 3. Evaluasi: Merespon dan

Page 3: Data Penyuluhan Bedah

       Memberikan pertanyaan- pertanyaan berkaitan dengan materi yang sudah dijelaskan

       Memberikan kesempatan kepada warga untuk bertanya

Menjawab pertanyaan yang akan diberikan

4. 09.18 – 09.20 Wib 4. Mengakhiri pertemuan :       Menyimpulkan materi yang

telah disampaikan       Menyampaikan tarimakasih

atas perhatian dan waktu yang diberikan

       Mengucapkan terima kasih

Menyimak dan Menjawab salam

IX. PENGESAHAN

                                                                                    Nganjuk Rejo, 17 April 2010Sasaran penyuluhan                                                                            Penyuluh           

(                                   )                                                           ( Merlin Tri Eka Sari)

                                                MengetahuiPembimbing Lapangan                                                           Pembimbing Kampus

(                                   )                                                           (                                   )                                               

X. EVALUASI1. Sebutkan gejala- gejala yang ada pada Gastritis!Jawab:

  Mual dan sering muntah   Perut terasa nyeri, pedih (kembung dan sesak) pada bagian atas perut (ulu hati).  Nafsu makan menurun secara drastis, wajah pucat, suhu badan naik, keluar keringat dingin.  Sering sendawa terutama bila dalam keadaan lapar  Sulit untuk tidur karena gangguan rasa sakit pada daerah perut)  Kepala terasa pusing. Dan pada radang lambung dapat terjadi pendarahan  Perih atau sakit seperti terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi lebih baik atau lebih

buruk ketika makan. Sedangkan yang kronis biasanya tanpa gejala kalaupun ada hanya sakit yang ringan pada perut bagian atas dan terasa penuh atau kehilangan selera makan

Page 4: Data Penyuluhan Bedah

2. Sebutkan cara mencegah agar terhindar dari Gastritis!Jawab:1. Waktu Makan

Jauhkan kebiasaan Anda menunda waktu makan jika waktu makan Anda telah tiba sebab jika melenceng dari jadwal makan, akan mengakibatkan produksi asam lambung meningkat sehingga akan menimbulkan gangguan pada lambung Anda.2. Jenis Makanan

Mengurangi mengkonsumsi jenis makanan yang kecut, makanan-makanan yang pedas, karena dapat memicu asam lambung apalagi disaat anda terlambat makan dan juga sebaiknya yang sudah terkena penyakit ini alangkah baiknya menghindari jenis makanan ini.3. Jumlah MakananJika Anda yang sudah terkena penyakit maag, sebaiknya jangan terlalu banyak mengkonsumsi makanan ketika Anda terlambat makan.4. Minum Habbatussauda dan Madu, Hindari minuman yang mengandung alkohol, Berolahraga secara teratur, Berhenti merokok, Hindari penggunaan obat-obatan terutama yang mengiritasi lambung (Aspirin) Kurangi stress karena stress dapat memicu pengeluaran asam lambung

XII LAMPIRAN MATERI

 

adalah inflamasi (peradangan) dari mukosa lambung. Inflamasi ini mengakibatkan sel darah putih menuju ke dinding lambung sebagai respon terjadinya kelainan pada bagian tersebut. Bedasarkan pemeriksaan endoskopi ditemukan eritema mukosa, sedangkan hasil foto memperlihatkan iregularitas (bentuk tak beraturan) mukosa.(kapita selekta kedokteran edisi 3,2001)                        Lambung adalah salah satu organ pencernaan yang berfungsi untuk mengolah makanan yang masuk sehingga dapat dicerna dan diserap oleh usus. Dalam menjalankan tugasnya lambung menghasilkan zat-zat antara lain asam lambung dan enzim-enzim pencernaan lainnya yang akan menguraikan makanan menjadi zat-zat yang lebih mudah untuk diserap oleh dinding usus. Normalnya didalam lambung terdapat keseimbangan antara asam lambung dan enzim pencernaan yang dihasilkan, namun bila keseimbangan itu terganggu misalnya terdapat kelebihan kadar dari asam lambung maka akan terjadi kerusakan pada dinding lambung yang disebut dengan gastritis

Page 5: Data Penyuluhan Bedah

Kelebihan asam lambung disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur. Kerusakan pada dinding lambung juga disebabkan oleh obat-obatan atau alkohol, misalnya pada orang-orang yang sering mengkonsumsi obat-obatan seperti aspirin (obat sakit kepala), obat reumatik atau jamu-jamuan dalam jangka lama.

Secara alami lambung akan terus memproduksi asam lambung setiap waktu dalam jumlah yang kecil, setelah 4-6 jam sesudah makan biasanya kadar glukosa dalam darah telah banyak terserap dan terpakai sehingga tubuh akan merasakan lapar dan pada saat itu jumlah asam lambung terstimulasi. Bila seseorang telat makan sampai 2-3 jam, maka asam yang menumpuk dalam lambung akan semakin banyak dan berlebih. Hal ini dapat menyebabkan luka atau iritasi pada dinding lambung sehingga timbul rasa perih. Makanan yang terlalu pedas atau asam tentu saja akan membuat luka lambung terasa perih.

            Banyak hal yang dapat menjadi penyebab gastritis. Beberapa penyebab utama dari gastritis adalah infeksi, iritasi dan reaksi autoimun. Infeksi dapat terjadi baik itu oleh bakteri ataupun virus. Iritasi dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti obat-obatan, alkohol, ekskresi asam lambung berlebihan,muntah kronis dan menelan racun. Pada umumnya radang lambung dapat disebabkan   oleh beberapa faktor. Di antaranya:

  Adanya stres dan tekanan emosional yang berlebihan pada seseorang   Adanya asam lambung dan pepsin yang berlebihan  Mukosa (selaput lendir) lambung tak tahan terhadap asam lambung dan pepsin yang berlebihan

karena menurunnya kemampuan fungsi mukosa lambung tersebut.  Waktu makan yang tak teratur, sering terlambat makan, atau sering makan berlebihan   Terlalu banyak makanan yang pedas, asam, minuman beralkohol, obat-obatan tertentu dengan

dosis tinggi

Gastritis terbagi dua:

Merupakan kelainan klinis akut yang jelas penyebabnya dengan tanda dan gejala yang khas. Biasanya ditemukan sel inflamasi akut dan neutrofil.Jenisnya adalah: gastritis stress akut, gastritis erosive kronis, gastritis eosinofilik, gastritis bakterialis.

 

GASTRITIS AKUT1. Gastritis stress akut, merupakan jenis Gastritis yang paling berat, yang disebabkan oleh penyakit berat atau trauma (cedera) yang terjadi secara tiba-tiba.2. Gastitis erosifa kronis, bisa merupakan akibat dari :- iritan seperti obat-obatan (NSAID), terutama aspirin dan obat anti peradangan lain- penyakit Crohn- infeksi virus (enterik rotavirus dan calicivirus) atau bakteri (H.pylori)Faktor di atas akan mengganggu barier mukosa lambung, sehingga mudah terluka dengan asam lambung normal.3. Gastritis eosinofilik, terjadi akibat dari reaksi alergi terhadap infestasi cacing gelang. Eosinofil (sel darah putih) terkumpul di dinding lambung. Jadi secara garis besar faktor tersering yang menjadi penyebab penyakit ini, antara lain:

Page 6: Data Penyuluhan Bedah

• Obat-obatan: Aspirin, obat antiinflamasi nonsteroid (AINS), menghambat aktivitas cyclooxygenase mukosa lambung dan menurunkan kadar prostaglandin mukosa.• Alkohol• Gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung : trauma, stress, sepsis.Secara makroskopik terdapat lesi erosi mukosa dengan lokasi berbeda. Jika ditemukan pada korpus dan fundus, biasanya disebabkan stress.

Penyebabnya sering bersifat multifaktor dengan perjalanan kilnik bervariasi. Kelainan ini sering berkaitan erat dengan infeksi H. Pylori. Jenisnya adalah: gastritis sel plasma, penyakit meniere.

GASTRITIS KRONIK1. Gastritis sel plasma, merupakan gastritis yang penyebabnya tidak diketahui. Sel plasma

(salah satu jenis sel darah putih) terkumpul di dalam dinding lambung dan organ lainnya.

2. Penyakit meniere, merupakan jenis gastritis yang penyebabnya tidak diketahui. Dinding lambung menjadi tebal, lipatannya menebal, kelenjarnya membesar dan memiliki kista yang terisi cairan. Sekitar 10% penderita penyakit ini menderita kanker lambung. Jadi umumnya pada gastritis kronik penyebabnya berhubungan dengan Helicobacter pylori.

PATOFISIOLOGITerdapat gangguan keseimbangan faktor agresif dan faktor defensive yang berperan

dalam menimbulkan lesi pada mukosa.Faktor agresif :

• Asam lambung, • Pepsin• AINS• Empedu• Infeksi bakteri dan virus• Bahan korosif: asam & basaFaktor defensive :• Mukus• Bikarbonas mukosa• Prostaglandin mikrosirkulasiDalam keadaan normal, faktor defensif dapat mengatasi faktor agresif sehingga tidak

terjadi kerusakan atau kelainan patologi. Sedangkan pada gastritis kronik belum diketahui dengan pasti.

 

secara umum penyakit radang lambung mempunyai beberapa gejala yaitu :  Mual dan sering muntah   Perut terasa nyeri, pedih (kembung dan sesak) pada bagian atas perut (ulu hati).  Nafsu makan menurun secara drastis, wajah pucat, suhu badan naik, keluar keringat dingin.  Sering sendawa terutama bila dalam keadaan lapar

Page 7: Data Penyuluhan Bedah

  Sulit untuk tidur karena gangguan rasa sakit pada daerah perut)  Kepala terasa pusing. Dan pada radang lambung dapat terjadi pendarahan  Perih atau sakit seperti terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi lebih baik atau lebih

buruk ketika makan. Sedangkan yang kronis biasanya tanpa gejala kalaupun ada hanya sakit yang ringan pada perut bagian atas dan terasa penuh atau kehilangan selera makan 

Obat-obatan yang biasanya diberikan dokter bertujuan untuk mengembalikan kesimbangan asam dalam lambung baik berupa obat-obat yang menetralkan asam lambung seperti antasida atau yang mengurangi produksi dari asam lambung yang ada seperti cimetidine atau ranitidine.

Obat-obat untuk maag umumnya dimakan 2 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan. Adapun tujuan obat tersebut diminum 2 jam sebelum makan adalah untuk menetralisir asam lambung karena pada saat tersebut penumpukan asam di dalam lambung telah cukup banyak dan pada orang yang menderita maag didalam lambungnya telah terjadi luka-luka kecil di dinding lambung yang apabila terkena asam dalam jumlah cukup banyak akan menimbulkan keluhan perih, sedangkan obat yang diminum 2 jam sesudah makan bertujuan untuk melindungi dinding lambung dari asam yang akan terus diproduksi. Selama 2 jam sesudah makan asam yang ada dilambung akan terpakai untuk mencerna makanan sehingga ternetralisir dan tidak melukai dinding lambung namun setelah 2 jam lambung kembali akan memproduksi asam padahal makanan yang telah dicerna didalam lambung mulai kosong dan masuk ke usus.

Kategori obat pada gastritisAntasid : menetralisir asam lambung dan menghilangkan nyeri

Acid blocker : membantu mengurangi jumlah asam lambung yang diproduksi, misal RanitidinProton pump inhibitor : menghentikan produksi asam lambung, misal Omeprazole

Cytoprotective agent : melindungi jaringan mukosa lambung dan usus halus, misal SukralfatAntibiotik : menghancurkan bakteri, misal Amoksisilin, Metronidazol

Menurut Hembing Wijayakusuma, tumbuhan obat di bawah ini dapat digunakan untuk mengatasi radang lambung. Antara lain ditujukan untuk mengurangi peradangan dan infeksi, memperkuat dinding mukosa lambung, dan mengurangi kepekaan dinding lambung, memperbaiki fungsi kelenjar-kelenjar lambung dan pencernaan secara umum.-  30 gram temu lawak segar + 10 gram kulit jeruk mandarin kering + 5 butir kapulaga direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat.- 75 gram daun lidah buaya dikupas kulitnya + 10 gram adas + 5 butir bunga lawang direbus dengan 500 cc air tersisa 200 cc, airnya disaring + 1 sdm madu, diminum hangat-hangat.- 25 gram kunyit segar + 20 gram kencur + 5 butir cengkeh direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat- 3 batang sereh + 15 butir ketumbar + lengkuas direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, minum hangat-hangat.

Page 8: Data Penyuluhan Bedah

Catatan:                  Anda dapat menggunakan salah satu cara tradisional di atas. Lakukan secara teratur sehari 2 kali. Dalam melakukan perebusan gunakan panci enamel atau periuk tanah.

Sering kali kita tak menyadari hal ini, mungkin karena terlalu sibuk atau karena alasan lain sehingga waktu untuk makan terabaikan. Hingga saat ini belum ada cara yang mudah untuk hidup sehat terbebas dari sakit maag selain memperbaiki pola hidup dan pola makan. Mungkin tips berikut ini bermanfaat bagi Anda agar dapat terhindar dari penyakit maag. Atur pola makan yang baik dan teratur (Hindari makanan berlemak dan berminyak, banyak makan makanan berserat)1. Waktu Makan

Jauhkan kebiasaan Anda menunda waktu makan jika waktu makan Anda telah tiba sebab jika melenceng dari jadwal makan, akan mengakibatkan produksi asam lambung meningkat sehingga akan menimbulkan gangguan pada lambung Anda.2. Jenis Makanan

Mengurangi mengkonsumsi jenis makanan yang kecut, makanan-makanan yang pedas, karena dapat memicu asam lambung apalagi disaat anda terlambat makan dan juga sebaiknya yang sudah terkena penyakit ini alangkah baiknya menghindari jenis makanan ini.3. Jumlah MakananJika Anda yang sudah terkena penyakit maag, sebaiknya jangan terlalu banyak mengkonsumsi makanan ketika Anda terlambat makan.4. Minum Habbatussauda dan Madu, Hindari minuman yang mengandung alkohol, Berolahraga secara teratur, Berhenti merokok, Hindari penggunaan obat-obatan terutama yang mengiritasi lambung (Aspirin) Kurangi stress karena stress dapat memicu pengeluaran asam lambung

Apakah seorang yang memiliki penyakit maag bisa berpuasa? Sering kita mendengar pertanyaan itu. Kadang orang umum berpendapat bahwa puasa akan mengakibatkan seseorang akan makin parah penyakit maag-nya. Menurut pendapat ahli kesehatan, ternyata puasa dapat memperbaiki sistem pencernaan dan mengurangi penyakit maag.

 

Seperti kita ketahui, jenis maag ada dua macam; maag ringan dan maag berat. Untuk seseorang yang menderita maag berat memang tidak dianjurkan untuk berpuasa. Namun bagi penderita maag ringan, puasa justru akan membantu proses kesembuhan penyakit maag.

XII DAFTAR PUSTAKA

Hadi,Sujono.1981.Gastroenterologi.Offset:BandungFKUI.2001.Kapita Selekta Kedokteran edisi 3.Media Aesculapius:Jakartahttp//localhost/GASTRITIS%20NEW/gastritis.htmlhttp//localhost/GASTRITIS%20NEW/ramuan-pengusir-maag-lambung.html

Page 9: Data Penyuluhan Bedah

Bocor Lambung karena Jamu "Kimia"

 

Jamu atau dikenal juga dengan suplemen makanan bermanfaat bagi tubuh kita apabila dibuat 100% dari bahan alami namun apabila dicampur dengan zat tambahan kimia lainnya maka dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya buat tubuh, berikut ini tuturan dari Kompas mengenai fenomena Jamu Campuran Kimia: "Sayangnya, ada juga jamu-jamuan yang pada bungkus luarnya tertera nomor registrasi Badan POM dan Depkes, tetapi ternyata—setelah ditelusuri lebih lanjut—palsu. Padahal, masyarakat sulit untuk mengecek apakah nomor Badan POM tersebut asli atau karangan belaka. Inilah yang membahayakan sebab kita tidak pernah tahu apa saja bahan-bahan yang terkandung dalam jamu-jamuan tersebut. Kompas edisi Kamis, 14 Desember 2006, menurunkan tulisan berjudul "Cara Bijak Pilih Obat Tradisional". Di dalamnya dibahas mengenai adanya 93 jenis jamu yang mengandung obat keras. Bahan-bahan obat keras tersebut di antaranya fenibutason, metampiron, CTM, piroksikam, deksametason, allupurinol, sildenafii sitrat, sibutramin hidroklorida, dan parasetamol." Produk - produk suplemen Dr. Liza diproduksi oleh PT. Liza Herbal International (Dr. Liza), Bogor, Jawa Barat yang berasal dari 100% Herbal Alami tanpa Zat Tambahan & Pengawet Kimia. Produk Dr. Liza telah terdaftar di Badan POM, Dinas Kesehatan, mendapatkan Sertifikat Halal dari MUI, dan telah melalui test serta supervisi para ahli dari Laboratorium IPB Bogor.

Bocor Lambung karena JamuKompas, 7 Sept 2007  Jamu merupakan ramuan tradisional yang sangat umum ditemukan di Indonesia, yang digunakan baik sebagai tambahan/ suplemen sehari-hari maupun sebagai "obat" untuk berbagai macam penyakit. Khusus bagi golongan masyarakat menengah-bawah, jamu masih kerap menjadi pilihan pertama untuk mengatasi gangguan kesehatan sehari-hari.

Tidak semua jamu-jamuan di Indonesia masuk ke dalam daftar Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM). Jamu gendong, misalnya, yang pembuatannya dilakukan langsung oleh si penjual jamu dengan ilmu yang turun-temurun. Akan tetapi, banyak pula jamu-jamuan yang masuk ke dalam daftar Badan POM dan Depkes serta memiliki nomor registrasi resmi.

Sayangnya, ada juga jamu-jamuan yang pada bungkus luarnya tertera nomor registrasi Badan POM dan Depkes, tetapi ternyata—setelah ditelusuri lebih lanjut—palsu. Padahal, masyarakat sulit untuk mengecek apakah nomor Badan POM tersebut asli atau karangan belaka. Inilah yang

Page 10: Data Penyuluhan Bedah

membahayakan sebab kita tidak pernah tahu apa saja bahan-bahan yang terkandung dalam jamu-jamuan tersebut.

Kompas edisi Kamis, 14 Desember 2006, menurunkan tulisan berjudul "Cara Bijak Pilih Obat Tradisional". Di dalamnya dibahas mengenai adanya 93 jenis jamu yang mengandung obat keras. Bahan-bahan obat keras tersebut di antaranya fenibutason, metampiron, CTM, piroksikam, deksametason, allupurinol, sildenafii sitrat, sibutramin hidroklorida, dan parasetamol.

Hampir semua bahan tersebut dapat menyebabkan efek samping langsung terhadap lapisan sel pelindung pada lambung (mukosa lambung), yaitu peptic ulcer (borok pada dinding mukosa lambung). Peptic ulcer, merupakan penyebab utama bocor lambung (± 70 persen) selain keganasan/kanker pada lambung (± 30 persen). Masyarakat pada umumnya mengetahui penyakit peptic ulcer sebagai penyakit mag. Pengobatan yang tidak adekuat akan mengakibatkan komplikasi lebih lanjut berupa perdarahan lambung, keganasan dan akhirnya bocor lambung.

Penyebab tersering dari peptic ulcer adalah produksi asam lambung yang berlebih, obat-obatan, serta infeksi Helicobacter pylori, sejenis bakteri tahan asam yang memiliki sifat khusus dapat memproduksi enzim urease yang dapat mengubah derajat keasarnan di dalam lambung menjadi suasana basa. Dengan demlkian, bakteri itu dapat hidup dan berkembang biak di dalam mukosa lambung.

Produksi asam lambung berlebih dapat disebabkan oleh faktor stres dan rokok, sedangkan infeksi H.Pylori dapat dieradikasi dengan obat-obatan tertentu sehingga pameo saat ini berubah dari no acid, no ulcer (1910) menjadi no H.Pylori, no ulcer (1989).

Obat-obatan yang paling sering menyebabkan peptic ulcer adalah golongan anti-inflamasi non-steroid (misalnya, paracetamol, fenilbutason, metampiron), serta golongan obat-obat steroid (misalnya, prednison, deksametason). Semua hal di atas menjadi penyebab utama terjadinya kebocoran lambung yang belakangan ini meningkat tajam insidensinya di rumah sakit-rumah sakit di Indonesia. Bukan obat-obatanJamu-jamuan sebenarnya dimasukkan ke dalam golongan suplemen makanan, bukan obat-obatan, yang dibuat dari bahan-bahan alami berupa bagian dari tumbuhan, seperti akar-akaran, daun-daunan, dan kulit batang. Ada juga yang menggunakan bahan dari tubuh hewan, seperti empedu kambing atau tangkur buaya. Efeknya juga tidak akan langsung dirasakan oleh peminumnya. Karena sifatnya berupa suplemen, jika ada jamu yang efeknya "cespleng", justru harus dicurigai mengandung bahan obat-obatan kimia tertentu.

Dalam tahun ini, kejadian pasien dengan bocor lambung (perforasi gastef) meningkat drastis. Di RS Hasan Sadikin, Bandung, kasus pasien dengan bocor lambung pada tahun 2005 sejumlah 26 orang, tahun 2006 sejumlah 38 orang, dan 2007 dari Januari hingga Juli (6 bulan) saja terdapat peningkatan menjadi 53 pasien.

Insidensi ini tampaknya akan meningkat terus. Hal ini serupa dengan penelitian di RS Immanuel, Bandung, di mana kasusnya pada tahun 2006 tidak lebih dari 10 orang, tetapi dalam enam bulan

Page 11: Data Penyuluhan Bedah

terakhir (Januari-Juli 2007) kasusnya mencapai 40 orang dan cenderung bertambah. Mayoritas kasusnya adalah pria (77 persen), yang sesuai dengan insidensi populasi di seluruh dunia. Usia terbanyak berada di kisaran 50-70 tahun, dengan usia penderita termuda 22 tahun, dan tertua 80 tahun (rata-rata 60 tahun).

Hal yang menarik mengenai kasus-kasus bocor lambung di kedua rumah sakit pendidikan di Bandung tersebut adalah seluruh penderita adalah pengonsumsi jamu-jamuan kronis (menahun) akibat penyakit rematik, nyeri kepala, flu, dan sebagainya. Kebanyakan penderita membeli jamu-jamu tersebut dari warung-warung jamu dan bukan dari produsen yang terpercaya.

Hubungan langsung antara konsumsi jamu-jamuan "gelap" ini dengan peningkatan kasus bocor lambung yang sangat drastis memang belum jelas terbukti. Namun, dari hasil pemeriksaan patologi anatomi (pemeriksaan jaringan di sekifar dinding lambung yang bocor) menunjukkan tidak adanya kuman H.pylori yang merupakan penyebab paling banyak borok dinding mukosa lambung, maupun adanya keganasan/tumor pada mukosa lambung penderita.

Hal ini yang menimbulkan suatu hipotesis penyebab lainnya, yaitu konsumsi obat-obat yang dapat mengiritasi mukosa lambung. Salah satunya adalah jamu-jamuan, yang menurut Badan POM dicampur dengan obat-obat kimia keras. Beberapa gejalaPenderita dengan perforasi gaster umumnya datang dengan keluhan nyeri perut mendadak dan sangat hebat dirasakan di perut bagian atas (ulu hati, mirip gejala penyakit mag), wajah pucat, keringat dingin, napas pendek-pendek, demam, dan muntah-muntah, khususnya pa-da jam-jam pertama setelah kebocoran terjadi.

Setelah beberapa jam, penderita biasanya tampak lebih baik, nyeri berkurang, muntah-muntah berhenti, suhu dan nadi normal, bahkan penderita bisa tidur. Namun, justru pada periode "intermediate' inilah waktu yang paling baik untuk dilakukan tindakan segera berupa operasi/pembedahan sehingga diagnosis penderita harus dilakukan dengan cepat dan benar.

Pada periode lanjut (lebih dari 12 jam setelah kebocoran lambung terjadi), pasien akan memburuk dengan cepat dan mulai masuk ke dalam keadaan peritonitis (peradangan hebat pada rongga perut) dan sepsis (infeksi hebat. Racun/toksin bakteri sudah menyebar ke seluruh tubuh) akibat kontaminasi rongga perut oleh asam lambung dan isi lambung lainnya, berupa sisa makanan dan enzim-enzim pencernaan.

Jika penderita baru ditangani pada periode lanjut ini, atau bahkan lebih lama, prognosis (kemungkinan yang terjadi pada penderita) pada pasien tersebut akan menjadi lebih buruk. Apalagi diperberat lagi dengan faktor usia penderita yang umumnya sudah lanjut, serta penyakitpenyakit usia lanjut lainnya.

Penanganan penderita yang sudah didiagnosis sebagai perforasi gaster adalah penanganan secara pembedahan karena kebocoran tersebut harus dicari dan ditutup oleh ahli bedah yang bersangkutan. Umumnya, jika penderita datang pada periode-periode awal penyakitnya, pasien dapat sembuh sempurna dalam waktu 7-10 hari.

Page 12: Data Penyuluhan Bedah

Namun, penelitian di RS Immanuel pada enam bulan terakhir menunjukkan 57 persen saja penderita dengan perbaikan atau sembuh sempurna, 22 persen meninggal dunia, sisanya dibawa pulang paksa oleh keluarga atau hal lainnya. Pada kasus penderita yang meninggal dunia, 89 persen akibat menolak dioperasi atau keadaannya yang sudah sangat berat sehingga tidak mungkin lagi untuk dilakukan pembiusan. Hal ini menunjukkan bahwa level of patient awareness (tingkat kesadaran) masyarakat kita masih sangat rendah untuk kasus ini, apalagi jika dokter yang pertama menanganinya juga kurang aware terhadap penyakit ini.

Manajemen paling baik untuk penderita perforasi gaster adalah pencegahan. Sebab, jika kebo-coran lambung sudah terjadi, penanganannya akan menghabiskan banyak biaya kesehatan yang harus ditanggung oleh pasien, keluarga, rumah sakit, dan ujungnya adalah negara kita. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang hubungan langsung konsumsi jamu-jamuan "gelap" dengan penyakit bocor lambung pada penderita.

Jamu Oplosan!

Anda termasuk orang yang sering mengonsumsijamu pegel linu, jamu asam urat, jamu rematik, jamuencok, dan jamu pereda nyeri? Jika ya, sebaiknyaAnda waspada, jangan-jangan jamu yang Andakonsumsi adalah jamu oplosan. Sejak delapan bulanterakhir ini terjadi keanehan kasus yang datangdan ditangani unit gawat darurat RSHS. Hampirsetiap hari ada operasi di ruang gawat daruratyang diakibatkan oleh peradangan seluruh perut(peritonitis difus). Penyebabnya adalah kebocoranlambung.Tentu saja hal itu perlu mendapat perhatianserius dari para dosen konsultan dan para ahlibedah digestif. "Dahulu paling-paling kasus initerjadi sekali dalam sebulan, tetapi akhir-akhir inihampir tiap hari ada operasi akibat kebocoranlambung," demikian ungkap salah seorang pakarbedah digestif. Tidak tanggung-tanggung, beberapadokter residen program pendidikan spesialis bedahlangsung dikerahkan untuk meneliti penyebabmeningkatnya kejadian ini.Lambung merupakan tempat pencernaanmakanan yang masuk melalui mulut, terus kekerongkongan (oeso-phagus). Di lambung, makanandicerna secara mekanik dengan gerakan peristaltiklambung (menggiling) dan dicerna secara kimiawioleh enzim-enzim. Lambung juga menghasilkanHC1 yang berfungsi membunuh mikroorganisme

Page 13: Data Penyuluhan Bedah

yang masuk bersamaan dengan makanan atauminuman. Lambung yang berbentuk kantung yangmemanjang dari ulu hati, mempunyai dinding yangberlapis. Bagian yang paling dalam terdiri ataslapisan mukosa. Bagian yang paling tebal berupaotot (muscle layer). Permukaan sel epitel mukosamenghasilkan atau mengsekresi kombinasi mukusdan bikarbonat.Gejala yang mungkin timbul pada penderitakebocoran lambung adalah nyeri ulu hati yanghebat dengan rasa terbakar, diiringi dengan nyeriyang makin lama makin menyebar ke seluruhperut, timbul panas badan dan dinding perutmenjadi mengeras dan sangat nyeri. Gejala itudapat disertai dengan mual, muntah yang dapatmengeluarkan darah cokelat kehitaman. Gejala laindapat disertai dengan buang air besar berwarnacokelat kehitaman.Kebocoran lambung dimulai dengan terbentuknyaluka yang bergabung. Di samping kebocoranyang disebabkan oleh adanya koloni bakteri Hpylori,asam, alkohol, aspirin, dan pepsin. Obat golongananti-inflamasi non steroid (NSAID), golongan obatanti-inflamasi steroid merupakan faktor yang tidakdapat diabaikan peranannya dalam kebocoranlambung.Jamu oplosanDari hasil penelitian penulis di RSHS sejakakhir tahun 2006 terhadap 38 kasus kebocoranlambung, 32 orang di antaranya adalah pengonsumsijamu (84,2 persen) dan dari jumlah itu, sebanyak18 orang mengonsumsi jamu lebih dari satutahun (56,25 persen). Pasien yang paling lamamengonsumsi jamu adalah sekitar 5 tahun. Frekuensitersering mengonsumsi jamu adalah seminggu tigakali. Lama pasien mengonsumsi jamu rata-rataadalah 1,8 tahun. Frekuensi rata-rata mengonsumsijamu adalah 1,3 bulan. Jamu yang paling banyakdikonsumsi adalah jamu asam urat, jamu pegal linu(27,27 %), jamu rematik (18,18 %), jamu kuat (9,09persen). Dari pask tersebut, 14 orang meninggaldunia dan sisanya dapat pulih.Mengapa bocor lambung kebanyakan dideritaoleh orang yang sering mengonsumsi jamu? Ternyatabukan sembarang jamu yang mereka konsumsi. Jamuyang mereka konsumsi ada jamu plus obat kimia

Page 14: Data Penyuluhan Bedah

atau yang sering dikenal dengan jamu oplosan. Daripenelusuran arsip BBPOM tahun 2001 sampai 2003terhadap produk obat tradisional diketahui, sebanyak78 macam mengandung bahan kimia.Dari uji laboratorium, ternyata jamu tersebutmengandung bahan kimia sebagian besar zat kimiatersebut merupakan golongan obat yang bersifat;peradangan dan antinyeri (anti flamasi) nonsteroid(NSAID) di antaranya fenilbutazon, antalgin, dannatrium clofebnac, serta golongan obat antiflamasisteroid, di antaranya deksan tosan dan prednisone.Fenilbutazon, antalgin, dan natri diclofebnacdapat menghilangkan nyeri secara cepat, tetapitidak mengobati penyebab nyerinya dan bersifatsementara. Efek samping yang paling sering danberbahaya adalah rusaknya lapisan dalam lambungyang berfungsi sebagai penahan lambung terhadapsifat asam. Akibat kerusakan ini, mukosa lambung(bagian lapisan lambung) menjadi iritasi dan lamakelamaanmenipis hingga timbul borok (ulcus). Jikakondisi seperti itu terus terjadi, dinding lambungkian menipis sehingga terjadi kematian sebagian didinding lambung dan berakhir dengan kebocoran.Deksametosan dan prednisone, kedua obattersebut adalah anti-radang yang berkhasiatmenghilangkan radang, meredakan nyeri, danmenghilangkan bengkak pada reaksi radang. Dalamdosis yang tidak terukur, obat tersebut mengakibatkanpenimbunan cairan dalam tubuh sehinggaorang tampak gemuk namun terlihat sembab,menimbulkan tingkat peningkatan nafsu makan,kerusakan ginjal, dan menipisnya mukosa lambunghingga menimbulkan kebocoran.Zat kimia lain yang sering juga dicampurdalam jamu adalah parasetamol. Parasetamolberkhasiat sebagai penurun panas yang bereaksicepat, dan mengurangi nyeri otot, maupun nyerikepala. Penggunaan parasetamol dalam dosis besaratau penggunaan dalam jangka waktu lama dapatmengakibatkan kerusakan hati, kelainan darah, dankerusakan organ lain seperti ginjal.Semua zat kimia yang sering dicampurkanke dalam jamu oplosan termasuk golongan obatkeras. Obat-obatan tersebut mempunyai efeksamping yang berbahaya jika diminum tidak sesuaiindikasi dan dosis. Oleh karena itu, obat tersebut

Page 15: Data Penyuluhan Bedah

hanya diberikan berdasarkan resep dari dokter.Sayangnya, di Indonesia obat golongan itu dapatdibeli dengan mudah di toko obat dan apotek tanparesep dokter dalam partai kecil ataupun besarseperti bentuk pencampur jamu.Jamu yang alami, tradisional, dan amandikonsuinsi memiliki khasiat dan reaksi yangperiahanlahan. Oleh karena itu, Anda patut curigajika mengonsumsi jamu yang memiliki khasiatrelatif cepat. Jika mendapatkan keraguan akan jamuyang dikonsumsi lebih baik menghubungi BPPOMterdekat.

JAKARTA (Pos Kota) – Hati-hati minum jamu tradisional. Kini banyak beredar jamu oplosan. Bahkan ada 46 produk jamu tradisional ditemukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mengandung bahan kimia obat (BKO) berbahaya bagi kesehatan.

Kepala BPOM, Kustantinah. memperingatkan warga untuk tidak mengonsumsi produk-produk tersebut karena termasuk dalam kategori zat yang berbahaya bagi tubuh. “Ada jamu tradisional yang mengandung bahan kimia obat,” ujar Kepala BPOM RI Kustantinah di Jakarta,  Jumat (13/8).

Bahan kimia obat, lanjutnya, adalah kategori obat keras. Biasanya, di dalam obat ada takaran atau dosisnya karena kalau obat-obat itu lebih dari dosisnya, maka akan berdampak pada kesehatan. “Akan tetapi, obat tradisional atau jamu yang mengandung BKO ini dosis bahan kimianya bisa lebih tinggi dari obat biasa,” ujarnya.

Apabila masyarakat mengonsumsi obat tradisional atau jamu yang mengandung BKO tersebut, akan mengalami risiko gangguan kesehatan serius, terutama pada lambung, lever, ginjal, dan hati. Bahkan, bisa berujung pada kematian.

Berdasarkan temuan BPOM dalam kurun waktu 10 tahun, obat-obat tradisional yang sering kali mengandung BKO adalah obat diet, obat kuat, obat rematik, dan obat penghilang rasa sakit. “Padahal, obat tradisional harusnya herbal, tidak boleh sama sekali ada bahan kimia,” ujar Kustantinah.

Berikut daftar 46 produk jamu berbahaya versi  BPOM :

8 produk yang nomor registrasinya dibatalkan:

1. Wei Yi Xin Kapsul2. Gemuk Segar Eka Jaya No 1 serbuk3. Keteling Jiaonang4. Pegal Linu Eka Jaya No.2 serbuk5. Pegal Linu Sari Widoro COD

Page 16: Data Penyuluhan Bedah

6. Yin Chiao tablet7. Gemuk Sehat Pusaka Raga Serbuk8. Tenaga Sehat Pegal Linu serbuk

33 Produk tidak terdaftar dan mencantumkan nomor izin palsu:

1. Asam Urat Flu Tulang Super kapsul2. Asam Urat Flu Tulang Super tablet3. Buah Delima Darah Tinggi kapsul4. Buah Delima kapsul5. Gajah Kuat tablet6. Gemuk Sehat untuk Pria dan Wanita Jati Sehat7. Obat Gatal-Gatal (Eksim) Brantas kapsul8. Obat Kuat Tongkat Mesir serbuk9. Pakar Jaya Asam Urat si Tangkur Serbuk10 Power Sex kapsul11. Serbuk Brastomolo12. Top Jaya Sakti kapsul13. Torpedo serbuk14. Walet Mas serbuk15. Yunang kapsul16. Chang San serbuk17. Flu Tulang serbuk18. Puji Sehat Gemuk Sehat serbuk19. Sukma Perkasa Asam Urat serbuk20. Asam Urat+Flu Tulang Ramuan Mahkota Dewa kapsul21. Kammasutera serbuk22. Pegal Linu dan Asam Urat Montalin kapsul23. Godong Ijo kapsul24. Buah Merah Khusus Pria dan Wanita kapsul25. Pa’e Obat Kuat dan Tahan Lama kapsul26. Kuat Jantan Obat Kuat dan Tahan Lama kapsul27. Akar Jawa China kapsul28. Pegal Linu Rheumatik Asam Urat untuk Pria29. Wanita Kuat Sentosa serbuk30. Multi Guna Kaler untuk Pria dan Wanita serbuk31. Asam Urat Kaler untuk Pria dan Wanita serbuk32. Samurat Extra untuk Pria dan Wanita serbuk33. Asam Urat Nyeri Tulang Pengapuran kapsul

5 Produk obat tradisional yang tidak terdaftar:

1. 5X Lebih Dahsyat Obat Kuat dan Tahan Lama tablet2. On-Top kapsul3. Linzhe Ba Zi Hu Zin Lin tablet

Page 17: Data Penyuluhan Bedah

4. New Happy Strong kapsul5. Morinda Extra Ginseng kapsul.

Bocor Lambung karena JamuRoys A. Pangayoman, dr., Sp.B. Dosen Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bagian Bedah Rumah Sakit Immanuel, Bandung, Jawa Barat, Indonesia, Agustus 2007.

Jamu merupakan ramuan tradisional yang sangat umum ditemukan di Indonesia, yang digunakan baik sebagai tambahan/ suplemen sehari-hari maupun sebagai “obat” untuk berbagai macam penyakit. Khususnya bagi golongan masyarakat menengah ke bawah, jamu masih menjadi pilihan pertama untuk gangguan kesehatan sehari-hari seperti sakit kepala, flu, demam, batuk, dan sebagainya, karena harganya yang relatif lebih murah dibandingkan obat-obatan di apotik, dan efeknya yang langsung terasa oleh kebanyakan pengguna jamu. Tidak semua jamu-jamuan di Indonesia masuk ke dalam daftar BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Jamu gendong, misalnya, yang pembuatannya dilakukan langsung oleh si penjual jamu dengan ilmu yang turun temurun atau mencari dari rekan penjual jamu gendong lainnya. Banyak pula jamu-jamuan yang masuk ke dalam daftar BPOM dan Depkes dan memiliki nomor registrasi resmi. Sayangnya, ada juga jamu-jamuan yang pada bungkus luarnya tertera nomor registrasi BPOM maupun Depkes, namun ternyata setelah ditelusuri lebih lanjut, nomor tersebut palsu karena BPOM menyangkal bahwa jamu-jamuan tersebut masuk ke dalam daftar obat yang telah lulus tes saring alias aman dikonsumsi. Padahal masyarakat luas sulit untuk mengecek apakah nomor BPOM tersebut asli atau karangan belaka. Inilah yang membahayakan, sebab kita tidak pernah tahu apa saja bahan-bahan yang terkandung dalam jamu-jamuan tersebut.Kompas edisi Kamis 14 Desember 2006 - “Cara Bijak Pilih Obat Tradisional” membahas mengenai adanya 93 jenis jamu-jamuan yang mengandung obat keras di dalamnya. Bahan-bahan obat keras tersebut diantaranya fenilbutason, metampiron, CTM, piroksikam, deksametason, allupurinol, sildenafil sitrat, sibutramin hidroklorida, dan parasetamol. Hampir kesemua bahan tersebut dapat menyebabkan efek samping langsung terhadap lapisan sel pelindung pada lambung (mukosa lambung), yaitu peptic ulcer (borok pada dinding mukosa lambung). Peptic ulcer merupakan penyebab utama bocor lambung (±70%) selain keganasan/kanker pada lambung (± 30%). Masyarakat pada umumnya mengetahui penyakit peptic ulcer sebagai penyakit maag. Pengobatan yang tidak adekuat akan mengakibatkan komplikasi lebih lanjut berupa perdarahan lambung, keganasan, dan akhirnya bocor lambung.Penyebab tersering dari peptic ulcer adalah produksi asam lambung yang berlebih, obat-obatan, serta infeksi Helicobacter pylori, sejenis bakteri tahan asam yang memiliki sifat khusus dapat memproduksi enzim urease yang dapat merubah derajat keasaman di dalam lambung menjadi suasana basa, sehingga bakteri tersebut dapat hidup dan berkembang biak di dalam mukosa lambung. Produksi asam lambung berlebih dapat disebabkan oleh faktor stress dan rokok, sedangkan infeksi H.pylori dapat dieradikasi dengan obat-obatan tertentu, sehingga pemeo saat ini berubah dari no acid, no ulcer (1910) menjadi no H.pylori, no ulcer (1989). Obat-obatan yang paling sering menyebabkan peptic ulcer adalah golongan anti-inflamasi non-steroid (mis. paracetamol, fenilbutason, metampiron, dsb.), serta golongan obat-obat steroid (mis. prednison, deksametason, dll.). Kesemua hal di atas menjadi penyebab utama terjadinya kebocoran lambung yang belakangan ini meningkat tajam insidensinya di rumah-rumah sakit di Indonesia.

Gambar 1: Perforasi gaster. Sumber: A.D.A.M.©,2006

Jamu-jamuan sebenarnya dimasukkan ke dalam golongan suplemen makanan, bukan obat-obatan, yang

Page 18: Data Penyuluhan Bedah

dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti akar-akaran, daun-daunan dan kulit batang. Ada juga yang menggunakan bahan dari tubuh hewan, seperti empedu kambing atau tangkur buaya. Efeknya juga tidak akan langsung dirasakan oleh peminumnya, karena sifatnya berupa suplemen, sehingga jika ada jamu yang efeknya “cespleng” justru harus dicurigai mengandung bahan obat-obatan kimia tertentu.Dalam tahun 2007 ini insidensi kejadian pasien dengan bocor lambung (perforasi gaster) meningkat dengan drastis. Di RS Hasan Sadikin Bandung, kasus pasien dengan bocor lambung pada tahun 2005 sejumlah 26 orang, tahun 2006 sejumlah 38 orang, dan dalam tahun 2007 dari Januari hingga Juli (6 bulan) saja terdapat peningkatan menjadi 53 pasien (±40%), dan tampaknya meningkat terus insidensinya. Hal ini serupa dengan penelitian di RS Immanuel Bandung, di mana kasusnya pada tahun 2006 tidak lebih dari 10 orang saja, namun dalam 6 bulan terakhir (Januari s/d Juli 2007) kasusnya mencapai 40 orang dan cenderung bertambah pula. Mayoritas kasusnya adalah pria (77%), yang sesuai dengan insidensi populasi di seluruh dunia. Usia terbanyak berada di kisaran 50-70 tahun, dengan usia penderita termuda 22 tahun, dan tertua 80 tahun (rata-rata 60 tahun). Hal yang menarik mengenai kasus-kasus bocor lambung di kedua rumah sakit pendidikan di Bandung tersebut yaitu seluruh penderita (100%) adalah pengkonsumsi jamu-jamuan kronis (menahun) akibat penyakit rematik, nyeri kepala, flu dan sebagainya. Kebanyakan penderita membeli jamu-jamu tersebut dari warung-warung jamu, dan bukan dari produsen yang terpercaya. Jamu Cap Unta, jamu ‘setelan’/’runtuyan’, dan beberapa jamu yang dibungkus dalam kemasan sachet dengan harga yang amat murah yang paling sering dikonsumsi oleh penderita-penderita tersebut. Hubungan langsung antara konsumsi jamu-jamuan “gelap” ini dengan peningkatan kasus bocor lambung yang sangat drastis memang belum jelas terbukti, namun dari hasil pemeriksaan patologi anatomi (pemeriksaan jaringan di sekitar dinding lambung yang bocor) menunjukkan tidak adanya kuman H.pylori yang merupakan penyebab paling banyak borok dinding mukosa lambung, maupun adanya keganasan/tumor pada mukosa lambung penderita. Hal ini yang menimbulkan suatu hipotesis penyebab lainnya yaitu konsumsi obat-obat yang dapat mengiritasi mukosa lambung, salah satunya adalah jamu-jamuan yang menurut BPOM dicampur dengan obat-obat kimia keras yang dapat merusak lapisan pelindung dinding lambung. Penderita dengan perforasi gaster umumnya datang dengan keluhan nyeri perut mendadak dan sangat hebat dirasakan di perut bagian atas (ulu hati, mirip gejala penyakit maag), wajah pucat, keringat dingin, nafas pendek-pendek, demam dan muntah-muntah, khususnya pada jam-jam pertama setelah kebocoran terjadi. Setelah beberapa jam, penderita biasanya justru tampak lebih baik, nyeri berkurang, muntah-muntah berhenti, suhu dan nadi normal, nyeri berkurang, bahkan penderita bisa tidur, namun justru pada periode “intermediate” inilah waktu yang paling baik untuk dilakukan tindakan segera berupa operasi/pembedahan sehingga diagnosis penderita harus dilakukan dengan cepat dan benar. Pada periode lanjut (>12 jam setelah kebocoran lambung terjadi), pasien akan memburuk kembali dengan cepat, dan mulai masuk ke dalam keadaan peritonitis (peradangan hebat pada rongga perut) dan sepsis (infeksi hebat dengan racun/toksin bakteri yang sudah menyebar ke seluruh tubuh) akibat kontaminasi rongga perut oleh asam lambung dan isi lambung lainnya berupa sisa makanan dan enzim-enzim pencernaan. Jika penderita baru ditangani pada periode lanjut ini atau bahkan lebih lama, maka prognosis (kemungkinan yang terjadi pada penderita) pada pasien tersebut akan menjadi lebih buruk, apalagi diperberat lagi dengan faktor usia penderita yang umumnya sudah lanjut, serta penyakit-penyakit usia lanjut lainnya yang mungkin diderita oleh pasien itu sebelumnya. Penanganan penderita yang sudah didiagnosis sebagai perforasi gaster adalah penanganan secara pembedahan, karena kebocoran tersebut harus dicari dan ditutup oleh ahli bedah yang bersangkutan. Umumnya, jika penderita datang pada periode-periode awal penyakitnya, pasien dapat sembuh sempurna dalam waktu 7-10 hari. Namun penelitian di RS Immanuel pada 6 bulan terakhir ini menunjukkan 57% saja penderita dengan perbaikan atau sembuh sempurna, 22% meninggal dunia, sisanya dibawa pulang paksa oleh keluarga penderita atau hal lainnya. Pada kasus penderita yang

Page 19: Data Penyuluhan Bedah

meninggal dunia, 89% akibat menolak dioperasi atau keadaannya yang sudah sangat berat sehingga tidak mungkin lagi untuk dilakukan pembiusan. Hal ini menunjukkan bahwa level of patient awareness (tingkat kesadaran) masyarakat kita masih sangat rendah untuk kasus ini, apalagi jika dokter yang pertama menanganinya juga kurang aware terhadap penyakit ini.Manajemen paling baik untuk penderita perforasi gaster adalah pencegahan, karena jika kebocoran lambung sudah terjadi, maka penanganannya akan menghabiskan banyak biaya kesehatan yang harus ditanggung oleh pasien, keluarga, rumah sakit, dan ujungnya adalah negara kita. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan langsung konsumsi jamu-jamuan gelap dengan penyakit bocor lambung pada penderita, dan menjadi ‘pekerjaan rumah’ untuk Badan POM Indonesia untuk lebih selektif dan ketat lagi dalam mensurvey jamu-jamuan dan obat-obatan yang dijual di warung maupun di toko-toko obat di masyarakat kita, ditambah penyuluhan dan informasi kepada masyarakat oleh petugas kesehatan, agar kejadian kasus kebocoran lambung di Indonesia tidak semakin meningkat lagi.

A. Pengertian Jamu

Jamu sudah dikenal sudah berabad-abad di Indonesia yang mana pertama kali jamu dikenal dalam lingkungan istana atau keraton yaitu Kesultanan di Yogyakarta dan Kasunanan di Surakarta. Jaman dahulu resep jamu hanya dikenal di kalangan keraton dan tidak diperbolehkan keluar dari keraton. Tetapi seiring dengan perkembangan jaman, orang-orang lingkungan keraton sendiri yang sudah modern, mereka mulai mengajarkan meracik jamu kepada masyarakat di luar keraton sehingga jamu berkembang sampai saat ini tidak saja hanya di Indonesia tetapi sampai ke luar negeri. Bagi masyarakat Indonesia, Jamu adalah resep turun temurun dari leluhurnya agar dapat dipertahankan dan dikembangkan. Bahan-bahan jamu sendiri diambil dari tumbuh-tumbuhan yang ada di Indonesia baik itu dari akar, daun, buah, bunga, maupun kulit kayu. Sejak dahulu kala, Indonesia telah dikenal akan kekayaannya, tanah yang subur dengan hamparan bermacam-macam tumbuhan yang luas. Tanah yang subur dengan kekayaan tanaman sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia karena mereka bergantung dari alam dalam usahanya untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan. Pengolahan tanah, pemungutan hasil panen, proses alam tidak hanya menghasilkan makanan, tetapi juga berbagai produk yang berguna untuk perawatan kesehatan dan kecantikan. Leluhur kita menggunakan resep yang terbuat dari daun, akar dan umbi-umbian untuk mendapatkan kesehatan dan menyembuhkan berbagai penyakit, serta persiapan-persiapan lain yang menyediakan perawatan kecantikan muka dan tubuh yang lengkap. Campuran tanaman obat traditional ini dikenal sebagai jamu. Indonesia dikenal sebagai negara nomor 2 dengan tanaman obat tradisional setelah Brazilia.B. Kandungan Jamu

Jamu merupakan ramuan dari berbagai simplisia bahan-bahan alami yang dengan cara-cara tertentu dan pengolahan sederhana mampu menghasilkan produk berkhasiat. Kandungan yang terdapat pada produk jamu merupakan suatu komposisi yang sangat kompleks. Bila ditinjau dari aktifitasnya, maka kandungan jamu dapat diklasifikasikan menjadi tiga bahan pokok yaitu :1. Bahan aktif, yaitu bahan yang berperan dalam efek terapik. Bahan aktif dibedakan menjadi 2, yaitu bahan aktif utama dan bahan aktif pembantu.2. Bahan sampingan, yaitu bahan yang dinyatakan sebagai beberapa senyawa yang mampu mempengaruhi efek terapik dari bahan aktif utama dan pembantu.

Page 20: Data Penyuluhan Bedah

3. Bahan pengotor, yaitu bahan yang sangat tidak efektif. Keberadaannya dalam sediaan obat sangat tidak dikehendaki karena pengaruh negatifnya terhadap kerja obat. Pengaruh yang utama antara lain terjadi perubahan warna, bau, dan rasa dari sediaan obat sehingga timbul kekeruhan yang dapat mengurangi stabilitas serta dapat mengganggu kumpulan analitik bahan aktifnya.

C. Analisis JamuSecara umum analisis obat tradisional jamu dikelompokkan menjadi dua macam analisis, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif berfungsi untuk mengidentifikasikan jenis dari suatu zat atau simplisia yang terdapat pada bahan bakunya, sedangkan analisis kuantitatif yaitu penetapan kadar atau kemurnian dari zat atau simplisia yang akan dianalisis.Pengujian secara kualitatif obat tradisional jamu biasanya dipergunakan untuk mengidentifikasi atau menganalisis jenis bahan baku dari suatu simplisia baik dari jenis tumbuhan maupun hewan. Di dalam pemeriksaan kualitatif ini, meliputi analisis sebagai berikut :1. Pengujian organolepik yaitu untuk mengetahui kekhususan bau dan rasa dari simplisia yang diuji.2. Pengujian makroskopik yaitu pengujian yang dilakukan dengan menggunakan kaca pembesar atau dengan indera. Fungsinya untuk mencari kekhususan morfologi ukuran dan warna simplisia yang diuji.3. Pengujian mikroskopik yaitu pengujian yang dilakukan dengan menggunakan mikroskop dengan pembesar tertentu yang disesuaikan dengan keperluan simplisia yang diuji dapat berupa sayatan melintang, radial, paradermal maupun membujur atau berupa serbuk. Fungsinya untuk mengetahui unsur-unsur anatomi jaringan yang khas dari simplisia.4. Reaksi warna dengan pereaksi tertentu.Dari ketiga pengujian tersebut di atas akan dapat diketahui jenis simplisia berdasarkan fragmen pengenal yang spesifik untuk masing-masing simplisia sedangkan untuk pengujian secara kuantitatif, umumnya dilakukan untuk menentukan kadar zat, baik dari bahan bakunya yang berupa kadar simplisia produk setengah jadi dari jamu yang berupa kandungan atau zat asing yang terdapat di dalamnya serta produk jamu jadi. Penetapan secara kualitatif meliputi :1. Penentuan kadar kandungan, yaitu untuk mengetahui jumlah kandungan yang terdapat pada simplisia yang diuji atau pada produk jamu setengah jadi serta jamu jadi. Misalnya penentuan kadar tannin, alkaloid, minyak atsiri, kadar keasaman, dan lain-lain.2. Penentuan kadar air, yaitu untuk mengetahui besarnya kandungan air yang terdapat pada simplisia yang diuji.3. Penetapan kandungan dan kadar zat asing.