dasar teori tes lapang pandang
DESCRIPTION
ghgTRANSCRIPT
Tes konfrontasi
Pemeriksaan konfrontasi tidak memerlukan alat khusus dan memberikan gambaran
estimasi kasar lapangan pandang pasien yang dibandingkan dengan lapangan pandang pemeriksa. Pada
pemeriksaan ini, lapangan padang pemeriksa diasumsikan normal.
Pada pemeriksaan ini pasien dan pemeriksa saling berhadapan dengan jarak 1
meter.Satu mata pasien ditutup dan pemeriksa juga menutup mata pada sisi yang sama.
Denganmenggunakan mata yang tidak ditutup tersebut, pasien diminta untuk melihat ke
matapemeriksa pada sisi yang sama yang juga tidak tertutup. Satu objek, biasanya kepala
jarumberukuran besar atau jari pemeriksa diletakkan di tengah – tengah antara pasien dan
pemeriksa. Objek tersebut kemudian digerakkan dalam lapang pandang mulai dari perifer
menuju ke pusat. Pasien diminta mengatakan kapan ia pertama kali melihat objek
tersebut.Tiap kuadran diperiksa dan lokasi bintik buta ditentukan. Lapang pandang pasien
dibandingkan dengan lapang pandang pemeriksa. Lalu, pemeriksaan tersebut juga dilakukan
pada mata sebelahnya. Dengan pemerriksaan teliti, bintik buta dan skotoma fokal dapat
ditemukan.
Kampimeter
Uji perimeter atau kampimeter, ini merupakan uji lapang pandang dengan memakai bidang
parabola yang terletak 30 cm di depan pasien. Pasien diminta untuk terus menatap titik pusat
alat dan kemudian benda digerakkan dari perifer ke sentral. Bila ia melihat benda atau
sumber cahaya tersebut, maka dapat ditentukan setiap batas luar lapang pandangnya. Dengan
alat ini juga dapat ditentukan letak bintik buta pada lapang pandang.
Amsler grid (kisi-kisi amsler)
Kisi – kisi Amsler merupakan gambar kotak – kotak kecil atau kisi pada selembar kertas
yang dipakai untuk menguji lapangan pandang sentral 20°. Amsler grid diamati oleh masing–
masing mata secara terpisah pada jarak baca 30 cm dan dengan memakai kacamata baca jika
pasien memang memakainya. Pasien melihat ke bagian tengah gambar tersebut dan
melaporkan bila melihat garis – garis yang mengalami distorsi bergelombang atau daerah
yang tidak terlihat. Mata yang satu dibandingkan dengan mata sebelahnya.Alat ini paling
sering dipakai untuk menguji fungsi makula. Sebuah skotoma atau daerah yang tak terlihat –
sentral maupun parasentral – dapat menunjukkan penyakit makulaatau nervus optikus. Garis
– garis yang mengalami distorsi bergelombang ( metamorfopsia )dapat menunjukkan edema
makula atau cairan submakula.
Dapus
Eva P, Whitcher JP. Vaughan & Asbury. 2010. Oftalmologi Umum. Jakarta: EGC