praktek lapang kelapa sawit

21
PRAKTEK LAPANG EKOMI SUMBER DAYA ALAM Oleh : Ramdania Zafitri E 321 10 042 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FALKUTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TADULAKO 2012

Upload: genji-aiu-takiya-vicenzho

Post on 22-Jul-2015

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PRAKTEK LAPANG EKOMI SUMBER DAYA ALAM

Oleh : Ramdania Zafitri E 321 10 042

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FALKUTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TADULAKO 2012

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Tujuan

: :

Laporan Praktek Lapang Ekonomi Sumber Daya Alam Untuk Mengetahui Jenis dan Cara Pengolahan Kelapa Sawit di PT Astra Agro Lestari Pasang Kayu. Ramdania Zafitri E 321 10 042

Nama & No. STB :

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Mata Kuliah Ekonomi Sumber Daya Alam Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako

Palu,

Juni 2012

Disahkan Oleh

Dosen Penanggung Jawab Praktek Lapang

Sulaeman, SP. MP.NIP. 19760906 200801 007

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala kebesaran dan limpah nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Lapang Ekonomi Sumber Daya Alam. Adapun penulisan Laporan Praktek Lapang Ekonomi Sumber Daya Alam ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan Cara Pengolahan Kelapa Sawit di PT Astra Agro Lestari Pasang Kayu. Dalam penulisan praktek Lapang ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh karena itu, terselesaikannya laporan prakt ek Lapang ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata -mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada Dosen penanggung jawab mata kuliah Ekonomi Sumber Daya Alam dalam hal ini Bapak Sulaeman, SP. MP, kakak asisten praktek Lapang yang telah membimbing penulis dalam melaksanakan kegiatan Praktek Lapang di PT Astra Agro Lestari Pasang Kayu . Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan laporan praktek Lapang ini. Dalam penyusunan laporan praktek lapang ini, penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan praktek Lapang ini lebih baik dan bermanfaaat.

Palu,

Juni 2012 Penulis

DAFTAR ISIHalaman i ii iii iv

HALAMAN SAMPUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1.2 Permasalahan Masalah ............................................................................ 1.3 Tujuan ....................................................................................................... II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Sumber Daya Alam .............................................................. 2.2 Perusahaan Kelapa Sawit ..................................................................... III. METODE PRAKTEK 3.1 Waktu dan Tempat .................................................................................. 3.2 Penentuan Responden .............................................................................. 3.3 Pengumpulan Data ................................................................................... IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ........................................................................................................... 4.1.1 Data responden ................................................................................... 4.2 Aspek Umum Perusahaan ...................................................................... 4.3 Aspek Pemasaran (Bahan Baku) ............................................................ 4.4 Aspek Lingkungan ..................................................................................

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 5.2 Saran ......................................................................................................... LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA

PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pembangunan suatu bangsa memerlukan aspek pokok yang disebut dengan sumber daya (resources) baik sumber daya alam atau natural resources maupun sumber daya manusia atau human resources. Kedua sumber daya ini sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu pembangunan. Sejarah menunjukkan masyarakat bisa mencapai kemakmuran karena berhasil memamfaatkan sumber daya yang dimiliki. Pada dasarnya sumber daya alam merupakan asset yang dimiliki suatu Negara yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim atau cuaca, hasil hutan, tambang dan hasil laut yang sangat mempengaruhi pertumbuhan industri suatu Negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi. Dengan adanya sumber daya alam yang melimpah dan berpotensi tinggi sangat mendukung pembangunan ekonomi suatu Negara. Pembangunan ekonomi adalah usaha usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang sering kali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riel perkapita. Namun sumber daya alam yang ada tersebut tidak sendirinya diolah olah alam akan tetapi perlu adanya sumber daya manusia, guna mengolah sumber daya alam tersebut. Keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi atau disebut juga sebagai proses produksi. Sumber daya manusia adalah yang terpenting, karena jika sebuah Negara memiliki suatu SDM yang terampil dan berkualitas maka ia akan mampu mengolah SDA yang jumlahnya terbatas. Kelapa sawit adalah tanaman perkebunan yang sangat toleran terhadap kondisi lingkungan yang kurang baik. Namun, untuk menghasilkan pertumbuhan yang sehat dan juga serta menghasilkan produksi yang tinggi dibutuhkan kisaran kondisi lingkungan tertentu. Peningkatan hasil ini idealnya diikuti penekanan biaya

produksi melalui minimasi kehilangan hasil. Upaya menghindari pencemaran lingkungan dan peningkatan nilai tambah juga penting (Risza, 1994). Kelapa sawit didatangkan ke Indonesia oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1848. Beberapa bijinya ditanam di Kebun Raya Bogor sementara sisa benihnya ditanam di tepi-tepi jalan sebagai tanaman hias di Deli, Sumatra Utara pada tahun 1870an. Jika dilihat dari sumbangan devisa yang dihasilkan terhadap devisa non migas, memang masih kecil, misalnya pada tahun 1988 hanya 1, 99% saja dari nilai ekspor non migas (Fauzi, dkk., 2005). Semakin luasnya perkebunan kelapa sawit diikuti dengan peningkatan produksi dan jumlah limbah kelapa sawit. Dalam proses produksi minyak sawit, TKKS merupakan limbah terbesar yaitu sekitar 23% tandan buah segar. TKKS digunakan sebagai bahan organik baik digunakan secara langsung maupun secara tidak langsung (Widiastuti dan Darmono, 2000). Sistem pembibitan main nursery dilakukan pada media polybag. Polybag yang berisi media tanam harus tetap terjaga kelembabannya agar perkecambahan bibit sawit yang diperoleh berhasil dengan baik. Secara normal, biji kelapa sawit tidak dapat berkecambah dengan cepat, karena adanya sifat dormansi. Jika benih langsung ditanam pada tanah atau pasir maka presentase daya kecambahnya setelah 3-6 bulan hanya 80% (Sianturi, 2001). Pembibitan di main nursery memerlukan lahan yang lebih luas karena bibit ditanam pada jarak yang lebih besar. Pembibitan harus terbuka bebas dari gulma dan

terkawal dari gangguan hewan liar, ternak dan lain-lain. Tempat yang diduga asal sumber hama seperti semak-semak di sekitar pembibitan(Syamsulbahri, 1996). 1.2 Perumusan Masalah Mendapatkan gambaran potensi sumber daya alam yang ada di Sulawesi Barat khususnya komoditi kelapa sawit serta mengenali dan mempelajari proses pengolahan kelapa sawit hingga menjadi minyak. 1.3 Tujuan Tujuan dilakukannya Praktek Lapang Ekonomi Sumber Daya Alam yaitu untuk mengetahui potensi sumber daya alam yang ada khususnya di daerah Sulawesi Barat mengenai sistem pengolahan kelapa sawit.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Ekonomi Sumber Daya Alam Dalam pengertian umum, sumber daya didefinisikan sebagai sesuatu yang

dipandang memiliki nilai ekonomi. Dapat juga dikatakan bahwa sumber daya adalah komponen dari ekosistem yang menyediakan barang dan jasa yang bermanfaat bagi kebutuhan manusia (Fauzi, Akhmad, 2004). Ilmu ekonomi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana manusia mengalokasikan sumber daya yang langka. Ilmu ekonomi sumber daya alam dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari pengalokasian sumber daya alam seperti air, lahan, ikan, hutan. Sumber daya diperlukan bukan karena dirinya sendiri, melainkan diperlukan sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Sumber daya juga dapat menghasilkan utilitas tanpa melalui proses produksi. Pengertian sumber daya pada dasarnya mencakup aspek yang jauh lebih luas. Dalam literature sering dinyatakan bahwa sumber daya memiliki nilai intrinsic. Nilai intrinsic adalah nilai yang terkandung dalam sumber daya, terlepas apakah sumber daya tersebut dikonsumsi atau tidak, atau lebih ekstrem lagi. Dalam ilmu ekonomi konvensional, nilai intrinsic ini sering diabaikan sehingga menggunakan alat ekonomi konvensional semata untuk memahami pengelolaan sumber daya sering tidak mengenai sasaran yang tepat (Willyam S. 2006).

Dalam memahami sumber daya alam, ada dua pandangan yang umumnya digunakan. Pertama adalah pandangan konservatif atau sering disebut juga pandangan pesimis atau perspektif Malthusian. Pandangan kedua adalah pandangan eksplotatif atau sering juga disebut sebagai perspektif Ricardian. Secara umum sumber daya alam dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok. Pertama adalah sebagai kelompok stok. Sumber daya ini dianggap memiliki cadangan yang terbatas sehingga eksploitasi terhadap sumber daya tersebut akan menghabiskan cadangan sumber daya. Kelompok kedua adalah sumber daya alam yang disebut yang disebut flows (alur). Pada jenis sumber daya ini jumlah kuantitas fisik dari sumber berubah sepanjang waktu (Hartono, 2004). Lingkungan pertumbuhan memiliki kapasitas maksimum untuk yang mendukung menerus suatu akan

organisme.

Namun,

pertumbuhan

terus

menimbulkan kompetisi terhadap ruang dan makanan sampai daya dukung lingkungan tidak mampu lagi mendukung pertumbuhan. Sumber daya alam merupakan faktor input dalam kegiatan ekonomi. Namun demikian, pengertian sumber daya tersebut tidak terbatas sebagai faktor input saja karena proses produksi juga akan menghasilkan output yang kemudian menjadi faktor input bagi kelangsungan dan ketersedian sumber daya alam (Anny Widayani, 2005).

2.2

Perusahaan Kelapa Sawit Bagian yang paling utama untuk diolah dari kelapa sawit adalah buahnya.

Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak goreng. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi (Rahmat. M, 2007). Minyak sawit juga dapat diolah menjadi bahan baku minyak alkohol, sabun, lilin, dan industri kosmetika. Sisa pengolahan buah sawit sangat potensial menjadi bahan campuran makanan ternak dan difermentasikan menjadi kompos. Tandan kosong dapat dimanfaatkan untuk mulsa tanaman kelapa sawit, sebagai bahan baku pembuatan pulp dan pelarut organik, dan tempurung kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar dan pembuatan arang aktif. Kelapa sawit mempunyai produktivitas lebih tinggi dibandingkan tanaman penghasil minyak nabati lainnya (seperti kacang kedele, kacang tanah dan lain-lain), sehingga harga produksi menjadi lebih ringan. Masa produksi kelapa sawit yang cukup panjang (22 tahun) juga akan turut mempengaruhi ringannya biaya produksi yang dikeluarkan oleh pengusaha kelapa sawit (Wardoyo, 2005). Kelapa sawit juga merupakan tanaman yang paling tahan hama dan penyakit dibandingkan tanaman penghasil minyak nabati lainnya. Jika dilihat dari konsumsi per kapita minyak nabati dunia mencapai angka rata-rata 25 kg / th setiap orangnya, kebutuhan ini akan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan meningkatnya konsimsi per kapita.

Industri berat dan ringan, industri kulit (untuk membuat kulit halus dan lentur dan tahan terhadap tekanan tinggi atau temperatur tinggi), cold rolling and fluxing agent pada industri perak, dan juga sebagai bahan pemisah dari material cobalt dan tembaga di industri logam juga membutuhkan bahan baku dari hasil kelapa sawit (Novita S, 2006). Industri makanan mentega, shortening, coklat, additive, ice cream, pakan ternak, minyak goreng, produk obatobatan dan kosmetik, krim, shampoo, lotion, pomade, vitamin and beta carotene juga memerlukan minyak sawit. Produk turunan CPO bisa dipasarkan untuk perusahaan yang memproduksi minyak goreng kelapa sawit, margarine, shortening, vanaspati (Vegetable ghee), ice creams, bakery fats, instans noodle, sabun dan detergent, cocoa butter extender, chocolate dan coatings, specialty fats, dry soap mixes, sugar confectionary, biskuit cream fats, filled milk, lubrication, textiles oils dan bio diesel (Andini P, 2005). Produk turunan minyak inti sawit bisa dipasarkan untuk perusahaan yang memproduksi shortening, cocoa butter substitute, specialty fats, ice cream, coffee whitener/cream, sugar confectionary, biscuit cream fats, filled mild, imitation cream, sabun, detergent, shampoo dan kosmetik. Selain minyaknya, ampas tandan kelapa sawit merupakan sumber pupuk kalium dan berpotensi untuk diproses menjadi pupuk organik melalui fermentasi (pengomposan) aerob dengan penambahan mikroba alami yang akan memperkaya pupuk yang dihasilkan (Suryadi, 2004).

Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) bisa dimanfaatkan sebagai alternatif pupuk organik, pupuk kompos maupun pupuk kalium. Fungsi lain TKKS juga sebagi bahan serat untuk bahan pengisi jok mobil dan matras, dan polipot.

III. METODE PRAKTEK

3.1

Waktu dan Tempat Praktek Lapang Ekonomi Sumber Daya Alam dilakukan pada pukul 11:00

sampai pukul 15:30 WITA, pada hari selasa tanggal 29 Mei 2012 di PT Astra Agro Lestari Pasang Kayu Sulawesi Barat. 3.2 Penentuan Responden Data yang diperoleh dari lapangan dikumpulkan, kemudian ditabulasi berdasarkan urutan kebutuhan dalam penyusunan sehingga dipilah-pilah berdasarkan karakteristik tertentu yang mencakup aspek umum perusahaan, bahan baku, aspek lingkungan melalui wawancara pegawai kepala pabrik, kepala kebun, dan stab bagian produksi perusahaan kelapa sawit. 3.3 Pengumpulan Data Pengumpulan data Praktek Lapang Ekonomi Sumber Daya Alam di PT Astra Agro Lestari Pasang Kayu Sulawesi Barat. Data primer diperoleh dengan observasi dan wawancara langsung dengan responden yaitu kepala pabrik, kepala kebun, dan stab bagian produksi perusahaan kelapa sawit dengan menggunakan daftar pertannyaan (kuesioner).

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil

4.1.1 Data responden Data responden pegawai yang diwawancarai yaitu dari kepala baprik bapak Hermanus, kepala kebun bapak Budiono, dan stab bagian produksi perusahaan kelapa sawit bapak Vitalis dan bapak Rado. 4.2 Aspek Umum Perusahaan Aspek umum perusahaan PT Astra Agro Lestari Pasang Kayu di Sulawesi Barat yaitu memiliki status usaha swasta yang merupakan 100% perusahaan inti, dengan pemilikin modal awalnya pinjaman dari bank. Pengalaman usaha didapat dari sewaktu kerja di wilayah Sumatra lalu pindah di Kalimantan dan selanjutnya pada tahun 1992, pindah lagi ke Sulawesi Barat di daerah Pasang Kayu. Perusahaan ini tidak memiliki kelompok usaha hanya memiliki hubungan atau kekerabatan seperti PT Astra Perkebunan dan PT Astra Otomotif, selain itu juga perusahaan ini tidak memiliki hubungan yang terikat dengan Bank karna modal yang dipijamnya. Hutang akan dilunasi jika perusahaan tersebut sudah mendapatkan penghasilan di atas rata-rata modal tersebut. 4.3 Aspek Pemasaran (Bahan baku) Bahan baku yang digunakan dalam pengolahan minyak goreng yaitu buah kelapa sawit yang sudah matang dan segar dengan ciri-ciri berwarna merah

kekuningan. Dalam proses produksi buah kelapa sawit tidak boleh busuk atau belum masak, karena dapat mempengaruhi kualitas minyak tersebut. Bahan baku diperoleh dari perkebunan sendiri dan sebagian membeli dari masyarakat sekitar, dengan harga yang telah ditentukan. Sehingga ketesediaan bahan baku dalam produksi selalu ada setiap harinya. 4.4 Aspek Lingkungan Limbah yang dihasilkan oleh PT Astra Agro Lestari Pasang Kayu tidak sepenuhnya merusak lingkungan sekitar, karena limbah-limbah tersebut diolah kembali sesuai kegunaannya. Seperti limbah fibre dan cangkang kernel digunakan sebagai bahan bakar boiler yang akan menghasilkan uap air panas untuk merebus buah kelapa sawit. Selanjutnya empty bunch digunakan sebagai pupuk dan bahan bakar, serta limbah cair digunakan sebagai pupuk cair untuk tanaman kelapa sawit. Pengelolaan dampak lingkungan sekitar tetap terjaga, karena semua limbah dapat dimanfaatkan. Di sekitar area perusahaan juga dilakukan penanaman pohon untuk mengurangi pencemaran udara, baik asap yang ditimbulkan atau bau limbah perusahaan.

V. KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut ; 1. PT Astra Agro Lestari Pasang Kayu yang ada di sulawesi barat merupakan perusahaan swasta atau 100% perusahaan inti. 2. Bahan baku produksi diperoleh dari perkebunan sendiri dan sebagian dari masyarakat sekitar, sehingga ketersediaan bahan baku selalu ada setiap hari. 3. Limbah yang dihasilkan diolah kembali sesuai kegunaannya sehingga tidak ada limbah yang terbuang, yang dapat mencemari lingkungan sekitar perusahaan. 5.2 Saran Waktu pemberangkatan ke lokasi praktek tidak sesuai dengan jam yang ditentukan dari kesepakatan bersama, sehingga waktu yang digunakan dalam praktek lapang hanya sedikit. Oleh sebab itu Penulis menghimbau kapada peserta praktek lapang untuk selalu tepat waktu sesuai waktu yang telah ditentukan atau disepakati bersama.

DAFTAR PUSTAKA

Andini P, 2005. Penuntun Praktek Lapang Ekonomi Sumber Daya Alam. Fakultas pertanian Universitas Padjajaran Wardoyo, 2005. Budidaya Tanaman Kelapa Sawit. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Rahmat, 2007. Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit. Bumi Aksara, Jakarta. Suryadi, 2004. Pemanfaatan Tanaman kelapa sawit. Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Willyam S, 2006, Ekonomi Sumber Daya. Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Anny Widayani, 2005. Pengolahan Sumber Daya Alam di Indonesia. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

L A M P I R A N

BIODATA PENYUSUNPenyusun bernama lengkap Ramdania Zafitri dan merupakan anak pertama dari pasangan suami-istri H.Mahmud dan Hj. Rosna.Saad. Penyusun memulai masa pendidikan pada tahun 1998 pada tingkat Sekolah Dasar di SDN Impres 1 Bantaya. Setelah lulus pada tahun 2004, kemudian penyusun

melanjutkan ke tingkat selanjutnya di SMP Negeri 2 Parigi dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun yang sama penyusun melanjutkan pendidikan pada tingkat Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Parigi dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010, penyusun masuk ke perguruan tinggi melalui jalur SNPTN, yaitu di Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu.