acara vi orientasi lapang

31
ACARA VII ORIENTASI LAPANGAN I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Lingkungan yang cocok bagi tanaman adalah lingkungan dimana tanaman tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sehinggga dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan juga yang terpenting disini adalah tanaman juga berkualitas baik sehingga budidaya tanaman tersebut berdaya saing tinggi dan dapat dikomersilkan. Budidaya tanaman dapat berhasil jika lingkungan yang dipilih cocok. Hal ini tergantung dari sifat- sifat tanaman tersebut yang dibudidayakan. Jika para petani telah mengenal dengan baik sifat-sifat tanaman yang akan dibudidayakan, maka dengan mudah petani dapat menentukan lingkungan yang cocok untuk tanaman tersebut karena setiap tanaman membutuhkan perlakuan lingkungan yang berbeda-beda tergantung dari sifat dan jenis genetiknya. Sedangkan kondisi lingkungan secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi sifat dan jenis lahan, jenis tanah, tipe ikilim, vegetasi lainya serta tindakan manusia. Oleh karena itu, untuk mendapatkan

Upload: mfaiqn

Post on 18-Jan-2016

1.916 views

Category:

Documents


33 download

DESCRIPTION

Awetan Acara VI Orientasi Lapang Fakultas Pertanian UNSOED

TRANSCRIPT

Page 1: Acara VI Orientasi Lapang

ACARA VII

ORIENTASI LAPANGAN

I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Lingkungan yang cocok bagi tanaman adalah lingkungan dimana tanaman

tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sehinggga dapat

menghasilkan produk yang berkualitas dan juga yang terpenting disini adalah

tanaman juga berkualitas baik sehingga budidaya tanaman tersebut berdaya saing

tinggi dan dapat dikomersilkan.

Budidaya tanaman dapat berhasil jika lingkungan yang dipilih cocok. Hal

ini tergantung dari sifat-sifat tanaman tersebut yang dibudidayakan. Jika para

petani telah mengenal dengan baik sifat-sifat tanaman yang akan dibudidayakan,

maka dengan mudah petani dapat menentukan lingkungan yang cocok untuk

tanaman tersebut karena setiap tanaman membutuhkan perlakuan lingkungan yang

berbeda-beda tergantung dari sifat dan jenis genetiknya.

Sedangkan kondisi lingkungan secara langsung maupun tidak langsung

dipengaruhi sifat dan jenis lahan, jenis tanah, tipe ikilim, vegetasi lainya serta

tindakan manusia. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil produk budidaya

tanaman yang maksimal, maka perlu adanya dilakukan orientasi lapangan.

B. TUJUAN

Mengamati dan mempelajari berbagai aspek budidaya tanaman pada

kondisi lingkungan yang berbeda-beda.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Budidaya tanaman adalah usaha tani yang memanipulasi kondisi

lingkungan guna memperoleh produktifitas yang berdaya saing tinggi untuk

mencukupi kebutuhan manusia. Oleh karena itu, perlu adanya orientasi lapangan

untuk mengamati dan mempelajari berbagai aspek budidaya tanaman pada kondisi

lingkungan yang berbeda-beda.

Page 2: Acara VI Orientasi Lapang

Perkembangan, pertumbuhan, reproduksi, serta produksi bididaya tanaman

dipengaruhi oleh faktor genetic dan faktor lingkungan seperti pada persamaan

dibawah ini :

f(Y) = G + E + (GE)

Dimana:

f(Y) adalah hasil produk

G adalah genetik

E adalah lingkungan

Faktor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan, pertumbuhan,

reproduksi serta produksi budidaya tanaman antara lain:

1. Edafik dan Fisiografik

Edafik dan Fisiografik meliputi macam lahan, jenis tanah topografi, sifat

fisik, dan kimia tanah (tekstur tanah, strutur tanah, kelembaban, dan pH tanah).

a. Macam lahan

Lahan mempunyai sifat yang berbeda-beda, sehingga jenis lahannya pun

dikatakan berbeda. Ada sawah irigasi yaitu sawah yang mengunakan irigasi atau

pengaturan air karena ada jenis tanaman atau sebagai contoh sawah yang

membutuhkan banyak air sedangkan didaerah tersebut airnya tidak terlalau

mencukupi sehingga tanaman hanya akan mengandalkan dari air hujan, contoh

dari tanaman yang ditanman disawah irigasi adalah tanaman semusim (padi,

kangkung, jagung, dll) yang sebagian besar lebih besar banyak membutuhkan air

dibandingkan dengan tanaman tahunan.

Ada juga terdapat sawah tadah hujan yaitu sawah yang hanya dengan

mengandalkan air hujan saja sudah dapat mengatasi kebutuhan air untuk

pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

b. Jenis tanah

Tanah merupakan akumulasi tubuh alam bebas, menduduki sebagian besar

permukaan planet bumi yang mampu menumbuhkan tanaman dan memliki sifat

sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan

induk dan keaadaan relief tertentu selama jangka waktu tertentu pula (Notohadi,

1998)

Page 3: Acara VI Orientasi Lapang

c. Struktur tanah

Struktur tanah adalah susunan zarah-zarah tanah yang membentuk pola

keruangan. Proses yang terlibat dalam pembentukan struktur tanah ini ialah

penjojotan dan agredasi, dengan atau tanpa atau diikuti sementasi (Notohadi,

1998). Faktor-faktor yang menentukan struktur yang baik adalah ukuran dan

keteraturannya kedalam butiran dari partikel-partikel mineral dari berbagai ukuran

tersebar bersama bahan organic atau persenyawaan pekat.

Tanah yang sangat berbutir-butir, baik aeresinya dan memiliki daya

pegang air tinggi, karena kenaikan ukuran ruang pori-pori tanah. Pori-pori tanha

ditempati air dan udara dengan perbandingan yang berbeda-beda.

d. Tekstur tanah

Tekstur tanah adalah perbandingan relatif tiga golongan besar partikel

tanah dalam suatu masa tanah, terutama perbandingan antara fraksi-fraksi

lempung (clay), debu (silt), dan pasir (sand). Tekstur tanah merupakan satu-

satunya sifat fisik tanah yang tetap dan tidak mudah diubah oleh tangan manusia

jika tidak ditambah dari tempat lain (Isa darmawija, 1992).

Tekstur tanah mempengaruhi daya tahan air dan laju infiltrasi air. Tanah-

tanah kasar mengizinkan infiltrasi dan perlokasi air yang cepat, sehingga tidak ada

“run off” permukaan sekalipun sehabis hujan lebat. Sebaliknya tanah liat begitu

halus teksturnya, sehingga sedikit air menembus tingkat bawah, terutama sesudah

permukaan liat menjadi basah dan mengembang. Akan tetapi tanah kasar tidak

mampu mempertahankan air dalam jumlah besar.

e. Topografi

Bentuk topografi antara tempat satu dengan yang lainnya tentu saja ada

perbedaan. Hal tersebut tergantung dari daya tahan tanaman yang akan

dibudidayakan terhadap lingkungannya. Oleh karena itu perlu diamati dan

diperhatikan pula cara atau teknik pengolahan tanaman agar tanaman dapat tetap

bertahan hidup dengan bentuk topografi tertentu.

Ada tanaman yang harus ditanampada lahan yang datar dan ada pula yang

ditanam pada keadaan landai ataupun miring. Hal ini tergantung dari daya tahan

tanaman budidaya tersebut untuk bertopografi.

Page 4: Acara VI Orientasi Lapang

f. sifat fisik dan kima tanah

1) Kelembaban

Jumlah air yang bermanfaat untuk tanaman mempunyai batas-batas

tertentu. Bila tanah kekurangan air maka tanaman akan mati karena kekeringan,

namun bila tanah mengalami kelebihan air dapat merupakan kesukaran (Setyadi

Harjadi, 1984).

2) PH tanah

PH tanah yang cocok untuk pertumbuhan tanaman yang vital adalah

sebesar 6 – 7. nilai pH yang terlalu tinggi akan menyebabkan keracunan pada

akar-akar tanaman sehingga pertumbuhan tanaman dapat terganggu. Begitu pula

apabila pH tanah terlalu rendah tanaman juga dapat mengalami keracunan.

2. Klimatik

Klimatik termasuk ke dalam unsur-unsur iklim dibawah ini, antara lain :

a. Intensitas cahaya matahari

Intensitas cahaya matahari sangatlah mempengaruhi pertumbuhan tanaman

karena cahaya matahari adalah sumber energi tanaman untuk proses fotosintesis

yang kelak dapat memproduksi hasil tanaman yang berguna untuk kebutuhan

pokok sehari-hari bagi manusia.

b.Kelembaban dan curah hujan

Kelembaban udara sangat mempengaruhi tanaman dalam proses

transpirasi atau penguapan. Sedangkan curah hujan berhubungan erat dengan

kelembaban udara. Semakin tinggi curah hujan, maka semakin tinggi pula

kelembaban udaranya.

c. Gerakan udara serta iklim mikro

Gerakan udara serta iklim mikro berpengaruh pada proses pembuahan atau

pembungaan yang membutuhkan faktor lingkungan tersebut.

3. Biotik

Biotik yaitu flora dan fauna yang hidup di sekeliling tanaman, baik yang

bersifat merugikan maupun menguntungkan.

Page 5: Acara VI Orientasi Lapang

a. Flora

1) Flora yang menguntungkan

Flora yang menguntungkan adalah tumbuhan yang membantu tanaman

budidaya untuk terus tumbuh dan berkembang seperti tanaman pestisida nabati

yang membantu tanaman budidaya untuk menghindari dari serangan hama.

Contohnya seperti tanaman nimbi dan nimba sebagai tanaman pestisida nabati.

2) Flora yang merugikan

Flora yang merugikan akan mengganggu pertumbuhan tanaman budidaya

utntuk terus tumbuh dan berkembang seperti gulma sebagai parasit yang terdapat

pada tanaman budidaya sehingga menghambat pertumbuhan tanaman budidaya

karena nutrisi yang ada pada tanaman budidaya diserap oleh gulma.

Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh tidak pada tempatnya dan memiliki

pengaruh negatif, sehingga kehadirannya tidak dikehendaki oleh menusia

(Rahmat, 2003).

b. Fauna

1) Fauna yang menguntungkan

Fauna yang menguntungkan seperti jenis serangga dapat membantu

tanaman budidaya dalam proses pembuahan maupun pembungaan.

2) Fauna yang merugikan

Fauna yang merugikan yang dimaksud adalah seranga dari hama. Dengan

adanya hama tanaman maka tanaman budidaya tidak dapat tumbuh dan

berkembang secara optimal.

4. Budidaya tanaman

Budidaya tanaman meliputi seluruh aspek budidaya yang mengatur respon

terhadap lingkungannya, agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan

baik. Budidaya tanaman yang dimaksud adalah teknik dalam pengolahan tanaman

budidaya.

Tanaman yang akan dibudidayakan adalah tanaman yang mempunyai

peluang tinggi untuk dikonsumsi konsumen atau merupakan termasuk kedalam

kebutuhan pokok sehari-hari. Contoh kecil dari hal tersebut adalah tanaman

sayuran.

Page 6: Acara VI Orientasi Lapang

Tanaman sayuran mempunyai arti penting karena dapat menghasilkan

sayur yang sangat diperlukan utnuk kebutuhan sehari-hari. Sayuran mengandung

mineral dan vitamin, terutama vitamin B dan vitamin C.

Sebagian besar tanaman sayuran kacang-kacangan mengandung protein

dan lemak yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan jika tanaman sayuran kacang-

kacangan bila dikombinasikan dengan jenis tanaman pokok yang mengandung

hidrat arang, maka jenis pangan dari kacang-kacangan mempunyai kemungkinan

besar untuk mempunyai masalah kekurangan gizi.

Salah satu tanaman sayuran yang berdaya saing tinggi adalah kacang tanah

(Arachis Hypogea L). Tanaman kacang tanah termasuk kedalam famili

leguminoceae atau kacang-kacangan yang merupakan tanaman bergizi tinggi.

Tanaman kacang tanah bukan merupakan tanaman asli Indonesia, tanaman kacang

yang ada di Indonesia sekarang ini berasal dari benua Amerika atau diduga dari

Brazillia (Amerika Selatan).

Pemasukan ke Indonesia pertama-tama diperkirakan dibawa oleh

pedagang-pedagang Spanyol sewaktu melakukan pelayarannya dari Meksiko ke

Maluku pada tahun 1521-1529 atau setelah tahun 1597. Pada tahun 1863 HOLLE

memasukan kacang tanah ke Indonesia dari Inggris dan pada tahun 1864

SCHEFFER memasukkan kacang tanah dari Mesir. Tipe varietas yang

dimasukkan orang-orang Spanyol adalah tipe menjalar sedang yang dimasukkan

HOLLE dan SCHEFFE adalah tipe tegak. Kacang tanah yang ditanam

mengalami persilangan alam dan menghasilkan tipe-tipe sebagai berikut :

a. Kacang Cina berumur dalam, yaitu 6 – 8 bulan.

b. Kacang Brul, berumur,yaitu 100 – 120 hari.

c. Kacang Holle, mempunyai tipe campuran.

Kacang tanah yang banyak ditanam sampai saat ini dalah kacang tanah

yang mempunyai tipe tegak dan berumur 110 – 120 hari.

Perbedaan hasil dari daerah-daerah sentra produksi kacang tanah

disebabkan oleh berbagai macam faktor yang berbeda, antara lain jenis tanah,

iklim dan cara bercocok tanamnya.

Page 7: Acara VI Orientasi Lapang

III. BAHAN DAN ALAT

A. Bahan

1. Pertanaman tanaman kacang

tanah

2. Kuisioner

3. Data iklim

B. Alat

1. Soil tester

2. Lux meter

3. Altimeter

4. Alat tulis

IV. PROSEDUR KERJA

1. Menetapkan sampel (area sampel untuk diamati).

2. Mengamati dan mencatat data dari sampel yang bersangkutan, berdasarkan

kuisioner yang telah disampaikan.

3. Membuat laporan data yang diperoleh secara deskriptif.

V. HASIL PENGAMATAN

Hasil pengamatan yang telah dilakukan pada tiga daerah yang berbeda :

1. Sampel A

Desa : Kaliwinasuh

Kecamatan : Kelampok

Komoditas : Kacang Tanah

Nama Petani : Suhadi

A. Keadaan Umum Lahan

1) Jenis lahan yang digunakan adalah sawah irigasi.

2) Bentuk topografi lahan didaerah ini adalah datar.

Page 8: Acara VI Orientasi Lapang

3) Ketinggian tempat didaerah ini adalah 120 m diatas permukaan laut.

4) Di daerah ini dilakukan konversi lahan.

5) Konversi lahannya dalam bentuk pembuatan teras (terassering).

B. Aspek Budidaya

1) Pola tanam yang dilakukan pada daerah ini adalah pola tanam

monokultur dimana hanya terdapat satu jenis tanaman yang

dibudidayakan.

2) Umur tanaman saat pengamatan adalah 88 hari setelah tanam.

3) Tanaman akan dipanen ketika sudah berumur 90 hari setelah tanam.

4) Hasil prediksi tanaman per satuan luas sebesar 2 ton/Ha.

5) Tanaman hanya dibudidayakan satu kali dalam setahun.

6) Cara penanamannya dilakukan dengan cara tabela yaitu cara

penanaman yang dilakukan tidak dengan berpindah tanam.

7) Asal bibit dari tanaman yang dibudidayakan adalah dengan membeli

yang sudah jadi di pasar.

8) Jarak tanam yang dilakukan pada tanaman ini adalah 20 x 20 cm

9) Kegiatan pemeliharaan tanaman yang dilakukan yaitu :

Ada waktu pelaksanaan dilakukan penyiangan sebanyak satu kali tiap

dua minggu dan dilakukan pengairan satu kali tiap minggu.

Pemupukan dan pemasangan ajir pada daerah ini tidak dilakukan.

C. Aspek Agribisnis

1) Kondisi tanaman pada daerah ini cukup baik.

2) Motifasi petani menanam tanaman kacang tanah adalah hanya untuk

rotasi tanaman agar menjaga tanah tetap subur.

3) Tanaman tersebut ditanam sekarang karena pada musim saat

pengamatan musimnya cukup bagus untuk penanaman kacang tanah

yaitu tidak terlalu sering hujan, karena apabila musim huja tanaman

akan mati dan apabila hidup hasilnya pun akan menurun tajam.

4) Menurut hasil diatas dapat kita lihat bahwa tanaman tersebut

menguntungkan karena waktu penanamanya tepat sehingga

diperkirakan pada musim hujan tanaman sudah dipanen.

Page 9: Acara VI Orientasi Lapang

D. Informasi Tambahan

1) PH tanah pada daerah ini sebesar 6.

2) Kelembaban tanah pada daerah ini sebesar 92%.

3) Intensitas cahaya pada daerah ini adalah :

Bawah tanaman : 8

Antara dua tanaman : 60

Titik diagonal diantara empat tanaman : 4

1 m diatas permukaan tanah : 75

Tempat terbuka : 97

2. Sampel B

Desa : Kalimandi

Kecamatan : Kelampok

Komoditas : Kacang Tanah

Nama Petani : Jarwono

A. Keadaan Umum Lahan

1) Jenis lahan yang digunakan adalah sawah irigasi.

2) Bentuk topografi lahan didaerah ini adalah datar.

3) Ketinggian tempat didaerah ini adalah 110 m diatas permukaan laut.

4) Didaerah ini dilakukan konversi lahan.

5) Konversi lahannya dalam bentuk pembuatan teras (terassering).

B. Aspek Budidaya

1) Pola tanam yang dilakukan pada daerah ini adalah pola tanam

monokultur dimana hanya terdapat satu jenis tanaman yang

dibudidayakan.

2) Umur tanaman saat pengamatan adalah 75 hari setelah tanam.

3) Tanaman akan dipanen ketika sudah berumur 90 hari setelah tanam.

4) Hasil prediksi tanaman per satuan luas sebesar 1 ton/Ha.

5) Tanaman hanya dibudidayakan satu kali dalam setahun.

6) Cara penanamannya dilakukan dengan cara tabela yaitu cara

penanaman yang dilakukan tidak dengan berpindah tanam.

Page 10: Acara VI Orientasi Lapang

7) Asal bibit dari tanaman yang dibudidayakan adalah dengan membeli

yang sudah jadi di pasar.

8) Jarak tanam yang dilakukan pada tanaman ini adalah 20 x 20 cm.

9) Kegiatan pemeliharaan tanaman yang dilakukan yaitu :

Ada waktu pelaksanaan dilakukan penyiangan sebanyak satu kali tiap

tiga minggu dan dilakukan pengairan satu kali tiap minggu.

Pemupukan dan pemasangan ajir pada daerah ini tidak dilakukan.

C. Aspek Agribisnis

1) Kondisi tanaman pada daerah ini kurang baik.

2) Kondisi tanaman yang kurang baik disebabkan karena hama burdur.

3) Sejauh ini cara penanggulangan hama burdur masih diupayakan, tetapi

para petani mengira bahwa hama burdur disebabkan karena mulai

datangnya musim dingin.

4) Motivasi petani menanam tanaman kacang tanah adalah hanya untuk

rotasi tanaman agar menjaga tanah tetap subur atau sebagai pengganti

tanaman padi.

5) Menurut hasil diatas dapat kita lihat bahwa tanaman tersebut tidak

menguntungkan/merugikan karena tanaman terserang hama selain itu

juga waktu penanamanya tidak tepat sehingga diperkirakan hasil

panennya akan berkurang/mengalami kerugian karena tidak sebanding

dengan biaya pemeliharaan dll.

D. Informasi Tambahan

Menurut petani jika hasil tanam baik maka dapat dijadikan bibit. yang

dipanen pada umur 105 hari.

1) PH tanah pada daerah ini sebesar 6.

2) Kelembaban tanah pada daerah ini sebesar 90%.

3) Intensitas cahaya pada daerah ini adalah :

Bawah tanaman : 10

Antara dua tanaman : 78

Titik diagonal diantara empat tanaman : 8

1 m diatas permukaan tanah : 80

Page 11: Acara VI Orientasi Lapang

Tempat terbuka : 99

3. Sampel C

Desa : Karangwangkal

Kecamatan : Purwokerto Utara

Komoditas : Kacang Tanah

Nama Petani : Wito Supono

A. Keadaan Umum Lahan

1) Jenis lahan yang digunakan adalah lahan kering

2) Bentuk topografi lahan didaerah ini adalah datar

3) Ketinggian tempat didaerah ini adalah 90 m diatas permukaan laut

4) Didaerah ini dilakukan konversi lahan

5) Konversi lahannya dalam bentuk pengolahan tanah

B. Aspek Budidaya

1) Pola tanam yang dilakukan pada daerah ini adalah pola tanam

monokultur dimana hanya terdapat satu jenis tanaman yang

dibudidayakan

2) Umur tanaman saat pengamatan adalah 88 hari setelah tanam

3) Tanaman akan dipanen ketika sudah berumur 90 hari setelah tanam

4) Hasil prediksi tanaman per satuan luas sebesar 2 ton/Ha

5) Tanaman hanya dibudidayakan satu kali dalam setahun

6) Cara penanamannya dilakukan dengan cara tabela yaitu cara

penanaman yang dilakukan tidak dengan berpindah tanam

7) Asal bibit dari tanaman yang dibudidayakan adalah dengan membeli

yang sudah jadi di Pasar

8) Jarak tanam yang dilakukan pada tanaman ini adalah 20 x 20 cm

9) Kegiatan pemeliharaan tanaman yang dilakukan yaitu :

Ada waktu pelaksanaan dilakukan penyiangan sebanyak satu kali tiap

dua minggu dan dilakukan pengairan satu kali tiap minggu.

Pemupukan dan pemasangan ajir pada daerah ini tidak dilakukan.

Page 12: Acara VI Orientasi Lapang

C. Aspek Agribisnis

1) Kondisi tanaman pada daerah ini cukup baik.

2) Motivasi petani menanam tanaman kacang tanah adalah hanya untuk

rotasi tanaman agar menjaga tanah tetap subur.

3) Tanaman tersebut ditanam sekarang karena pada musim saat

pengamatan musimnya cukup bagus untuk penanaman kacang tanah

yaitu tidak terlalu sering hujan, karena apabila musim huja tanaman

akan mati dan apabila hidup hasilnya pun akan menurun tajam.

4) Menurut hasil diatas dapat kita lihat bahwa tanaman tersebut

menguntungkan karena waktu penanamanya tepat sehingga

diperkirakan pada musim hujan tanaman sudah dipanen.

D. Informasi Tambahan

1) PH tanah pada daerah ini sebesar 7.

2) Kelembaban tanah pada daerah ini sebesar 88%.

3) Intensitas cahaya pada daerah ini adalah :

Bawah tanaman : 6

Antara dua tanaman : 56

Titik diagonal diantara empat tanaman : 3

1 m diatas permukaan tanah : 74

Tempat terbuka : 90

VI. PEMBAHASAN

Tanaman kacang tanah (Arachis Hypogea L) merupakan salah satu jenis

kacang-kacangan yang mengandung mineral dan vitamin, baik vitamin B mupun

vitamin C yang mempunyai daya saing tinggi untuk dikomersilkan karena

tanaman kacang tanah merupakan tanaman yang dikonsumsi sehari-hari.

Walaupun tanaman kacang tanah bukan termasuk tanaman asli Indonesia, tetapi

tanaman tersebut banyak ditanam di daerah Indonesia.

Page 13: Acara VI Orientasi Lapang

Tanaman kacang memerlukan iklim yang lembab. Pertumbuhan dan

perkembangan tanaman sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti : tanah,

temperatur, sinar matahari, hujan, kecepatan angin dan faktor-faktor iklim lainnya.

Didaerah yang memiliki musim kemarau nyata (kering/kurang curah hujannya),

kacang tanah memerlukan cairan terutama pada fase perkecambahan, pembuahan

dan pengisian polong.

Pada daerah yang memiliki curah hujan tinggi, penyerapan zat hara dari

dalam tanah, panen pengolahan hasil, serangan cendawan akar (Cercospora sp)

merupakan problem.

Kacang tanah tidak terlalu memilih tanah khusus. Pada tanah berat (Heavi

Clay/Fine Textured Soil) kacang tanah masih dapat menghasilkan asal pengolahan

tanah dilakukan dengan sempurna. Kesulitan yang dihadapi pada saat panen

banyak polong yang ketinggalan. Pada tanah kurus, sebaiknya sebelum kacang

tanah ditanam, tanah ditanami terlebih dahulu dengan Crotalaria sp dan bahan

hijaunya dibenamkan dalam tanah tersebut atau humus dari tempat lain

dibenamkan. Pada tanah yang mempunyai derajat kemasaman rendah (pH

dibawah 6,0), pengapuran dapat memperbaiki pertumbuhan dan meningkatkan

hasil kacang tanah

Budidaya tanaman kacang tanah dapat berhasil dan memberikan

keuntungan yang maksimal apabila berbagai aspek dapat terpenuhi dengan baik.

Aspek itu antara lain aspek umum lahan, aspek budidaya dan aspek agribisnis.

Dari aspek itu yang sangat penting apabila ingin mendapatkan hasil kacang tanah

yang paling banyak adalah aspek umum lahan dan aspek budidaya.

A. Aspek umum lahan.

Dari hasil survey yang didapat ternyata kacang tanah banyak ditanam pada

lahan atau tanah irigrasi dan tanah lahan kering. Dilihat dari ketinggian dan

topografi kebanyakan banyak ditanam pada ketinggian 500 m dan pada topografi

datar. Selain itu adanya konservasi lahan dengan cara membuat terasering dan

pengolahan lahan.

Apabila dari aspek budidaya tanaman yang baik ternyata kacang tanah

sangat cocok ditanam pada ketinggian 0-500 m. Lahan yang paling cocok bagi

Page 14: Acara VI Orientasi Lapang

kacang tanah adalah lahan bekas tanaman padi sawah (rendengan). Lahan bekas

tanaman padi ini harus diolah sebaik mungkin agar tanaman selalu dalam keadaan

gembur, lembab dan pertukaran udara yang baik. Selain itu drainase harus selalu

diperhatikan dan sisa tanaman sebelumnya seperti tonggak jerami dan segala

sesuatu tumbuhan yang tidak perlu harus dibabat, lalu dibenamkan dalam tanah

dengan cara mencangkul. Terdapat kendala utama budidaya tanaman kacang

tanah dilihat dari tipe lahan :

1. Lahan sawah irigrasi :

Pengatusan jelek dan kepadatan tanah.

Kekeringan akhir musim kemarau.

Serangan penyakit utama, khususunya bercak daun cercospora, karat,

dan virus.

Serangan tikus.

2. Lahan kering tadah hujan.

Pengatusan dan kepadatan tanah.

Kekeingan pada pertanaman musim kemarau.

Kekurangan unsur hara.

Praktek budidaya yang jelek.

Persaingan gulma.

Serangan hama pemakan daun pada tingkat rendah.

3. Lahan bukaan baru.

Kesuburan tanah rendah.

Kandungan bahan organik di dalam tanah rendah.

Serangan penyakit utama, khususnya bercak daun cercospora, karat,

dan virus.

Kisaran konservasi lahan sangat menentukan hasil dari kacang tanah.

Usaha konservasi ini dapat meliputi berapa hal :

1. Pengolahan tanah untuk mensiptakan tanah yang gembur.

2. Pembuatan parit untuk menjaga drainase yang baik.

3. Pembuatan terasering.

Page 15: Acara VI Orientasi Lapang

B. Aspek budidaya.

Sebagian besar kacang tanah ditanam dengan cara monokultur, hal ini bisa

dilihat dari hasil survei dilapangan. Kacang tanah biasanya berumur atau dapat

dipanen dalam waktu 80-110 hari setelah tanam.

Sebelum menanam yang perlu diperhatikan adalah pemilihan bibit unggul,

karena akan menentukan dalam keberhasilan usaha tani tersebut. Kebanyakan

para petani membeli benih dari pasar atau sisa dari hasil tanam sebelumnya.

Seharusnya para petani dapt memilih benih yang bersertifikat atau kualitas

unggul. Adapun kriteria tersebut adalah sebagi berikut :

1. Berasal dari penanaman yang baru dan kualitas unggul.

2. Daya tumbuh tinggi dan sehat.

3. Kulit benih mengkilap, tidak keriput atau cacat.

4. Berasal dari polong tua, rata-rata berbiji dua dan seragam.

5. Murni atau tidak tercampur dengan varietas lain.

6. Kadar air benih berkisar antara 9-12 %.

Adapun manfaat penguaan varietas unggul adalah:

1. Menghemat pemakaian benih persatuan luas lahan.

2. Terjamin kepastian produktifitas dan produksi.

3. Tanaman dan tingakat kemasaman polong seragam.

4. Biasanya tanaman kacang tanah ditanam laungsung dari benih atau benih

kacang tanah itu.

5. Sebaiknya tanaman kacang tanah itu ditanam satu atau dua kali selama

satu tahun.

Usaha penanaman kacang tanah ini dapat memperoleh hasil yang lebih

baik lagi apabila dalam membuat pengaturan jarak tanam itu selalu diperhatikan :

1. Umur tanam.

2. Cara menanam.

3. Keadan tanah dan cara pengolahan.

4. Pemupukan dan pemeliharan.

5. Jenis tanam menurut tipe pertumbuhan.

Page 16: Acara VI Orientasi Lapang

Kegiatan pemeliharaan dan perawatan dari petani itu sangat kurang dan

sebaiknya pemeliharan dan perawatan dilakukan sebagai berikut :

1. Penyulaman.

Benih kacang tanah akan tumbuh 3-7 hari. Apabila dalam keadaan waktu

tersebut ada benih yang tidak tumbuh harus segera disulam. Penyulaman

bertujuan mempertahankan jumlah populasi optimal persatuan luas lahan, dari

kemungkinan benih mati atau tidak tumbuh. Penyulaman yang terlambat akan

berpengaruh secara fisiologis terhadap benih atau tanaman hasil sulaman, dan

menyulitkan pemeliharan tanaman berikutnya.

Penyulaman dilakukan dengan cara membuat lubang tanam baru pada lubang

tanam bekas tanaman terdahulu. Kemudian tiap lubang 1-2 benih kacang tanah

yang baru. Benih trsebut segera ditutup dengan tanah tipis.

2. Penyiangan dan pembumbunan.

Gulma yang tumbuh di lahan peneanaman menjadi pesaing tanamam

pokok dalam hal kebutuhan air, unsur hara, dan sinar matahari. Disamping itu

gulma sering menjadi sarang hama atau penyakit. Oleh karena itu gulma harus

dibersihkan (disiangi).

Penyiangan pertama biasanya dilakukan pada waktu tanam kacang tanah

berumur 21 hari dan diulang pada umur 37-42 hari. Penyiang dilakukan dengan

cara membersihkan gulma secara berhati-hati agar tidak menggangu perakaran

tanaman. Alat bantu penyiangan dapat berupa kored atau parang. Pada waktu

penyianga kedua, dilakukan pembubunan yaitu tanah digemburkan, kemudian

ditimbun dekat pangkal batang tanaman. Pembumbunan bertujuan memudahkan

bakal buah menembus permukaan tanah, sehingga pertumbuhan optimal.

3. Pengairan.

Pada fase awal pertumbuhan, tanaman kacang tanah membutuhkan

pengairan yang memadai, terutama pada musim kemarau. Kebutuhan air harus

dipertahankan optimal hingga tanaman berumur 3 minggu, atau fase pembungaan

sampai pertumbuhan gynovora. Pengairan dihentikan 10 hari sebelum panen

untuk memudahkan pemanenan.

Page 17: Acara VI Orientasi Lapang

Waktu pengairan yang paling baik adalah pagi atau sore hari. Pengairan

pada siang hari, akan menyebabkan tanaman terserangpenyakit gapong. Interval

pengairan biasanya sekali dalam seminggu atu tergantung pada kekeringan tanah.

Cara pengairan yang tepat adalah dengan dilep perpetakan hingga tanah

cukup basah. Air berlebih harus segera dibuang ke petakan lain. Tanah yang

becek atau menggenang akan menyebabkan polong dan perakaran akan

membusuk.

4. Perlindungan atau proteksi tanaman.

Perlindungan tanaman ditunjukan terhadap tumbuhan penganggu (OP),

berupa hama dan penyakit. Taktik perlindungan tanaman yang dianjurkan adalah

mempraktekkan pengendalian hama dan penyakit dan hama secara terpadu.

Komponen pengendalian terpadu meliputi pengendalian secara fisik atau

mekanik, kultur teknik, hayati dan kimiawi.

Pengendalian hama dan penyaktit terpadu pada tanaman kacang tanah

dapat dilakukan dengan cara :

Penggunaan benih bermutu dan sehat.

Perbaikan drainase tanah.

Penanaman serempak.

Pengapuran tanah, terutama pada tanah ber pH masam.

Pemupukan berimbang.

Pencabutan tanaman yang terserang peyakit yang cukup berat.

Pergiliran tanaman.

Pengunaan pestisida secara efektif dan bijaksana.

5. Pemupukan.

Khusus untuk tanaman kacang tanah, kebanyakan para petani tidak

melakukan pemupukan. Untuk memperoleh hasil yang baik cukup mengatur

kebutuhan air, pemeliharaan lahan dan bibit unggul. Kacang tanh dapat mengisap

zat-zat makanan dari dalam tanah dengan tingkat kesuburan yang rendah,

sehingga dapat menguruskan tanah untuk tanaman berikutnya. Dalam beberapa

hal kacang tanah itu dipupuk secara tidak langsung atau langsung.

Page 18: Acara VI Orientasi Lapang

Usaha pemupukan ini sengaja dilakukan, baik dengan pupuk alami

maupun pupuk buatan. Pemupukan ini berfungsi untuk menyuburkan tanah dan

menignkatkan hasil produksi. Pemerian pupuk ini disesuaikan dengan kebutuhan

tanaman. Unsur P diperlukan tanaman kacang tanah karena unsur ini dapat

mengaktifkan pembentukan polong dan pengisian polong yang masih kosong,

serta mempercepat pemasakan buah.

C. Aspek agribisnis.

Keadan tanaman pada ketiga petani tersedut baik akan tetapi ada salah satu

yang terserang. Tanaman itu diserang oleh penyalit dan sudah melampaui

ambang ekonomi. Kebanyakan petani menanam kacang tanah ini karena tanaman

itu ditanam untuk otasi atau pergiliran tanaman agar tanah itu tidak kekurangan

unsur hara tertentu. Usaha tani ini sangat menguntungkan apabila dilakukan

budidiaya dengan benar. Hal itu dikarenakan harga jual hasil kacang tanah yang

tinggi dan sangat cocok ditanam di daerah tropis.

Tanaman kacang tanah umumnya ditanam di daerah dataran rendah

dengan ketinggian 100-500 m di atas permukaan laut (dpl) yang mempunyai

iklim tidak terlalu dingin atau tidak terlalu lembab. Daerah Klampok dan

Purwokerto Utara mempunyai ketinggian 100-250 m dpl sehingga memenuhi

syarat tumbuh kacang tanah.

Pada orientasi lapangan kali ini rata-rata daerah melakukan usaha

konservasi lahan yaitu dalam bentuk pembuatan terasering. Pembuatan terasering

karena lahannya miring dan cara penanaman harus dari bawah ke atas untuk

mencegah penularan penyakit dan hama.

Cara penanaman yang dilakukaan adalah tanam beli langsung (tabela).

Dan biasanya bibit diperoleh dengan membeli dari toko pertanian atau juga dari

pasar. Pada penanaman kacang tanah ini dilakukan dengan jarak tanam 20 cm

x 20 cm. Jarak tanam yaang tepat dapat memberikan hasil yang tinggi, karena :

1. Terdapat pembagian zat-zat hara dan sinar matahari yang lebih merata.

2. Pembuahan dan masaknya merata.

3. Jumlah anakan berada dalam keadaan yang paling menguntungkan.

4. Dapat mencegah perebahan.

Page 19: Acara VI Orientasi Lapang

Kegiatan menanam tanaman yang dilakukan adalah penyiangan, dan

pengairan. Penyiangan dilakukan satu kali setiap dua minggu, sedangkan

pengairan dilakukan satu kali tiap satu minggu.

Orientasi lapangan yang kami lakukan kemarin mendapatkan hasil yang

cucuk lengkap dalam arti bahwa kami mendapatkan tanaman kacang tanah yang

sehat dan yang kurang sehat, hasil pada orientasi lapangan kemarin yaitu kondisi

pertanaman milik Bapak Wito Supono dan Bapak Suhadi baik karena mereka

melakukan penanaman dalam waktu yang tepat selain itu juga mungkin karena

faktor lain, sedangkan milik Bapak Jarwono kurang baik, sebab pada tanaman

kacang tanah terrdapat hama burdur. Sedangkan cara memperbaikinya belum

pernah diupayakan, menurut mereka hama burdur timbul karena pengaruh musim

dingin.

VII. KESIMPULAN

1. Ada tiga aspek yang mempengaruhi perkembangan pertanian yaitu :

a. Aspek keadaan lahan.

b. Aspek budidaya tanaman.

c. Aspek agribisnis.

2. Tanaman kacang tanah umumnya ditanam di daerah dataran rendah dengan

ketinggian 100-500 m di atas permukaan laut (dpl) yang mempunyai iklim

tidak terlalu dingin atau tidak terlalu lembab.

3. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang tanah sangat dipengaruhi

oleh faktor lingkungan seperti : tanah, temperatur, sinar matahari, hujan,

kecepatan angin dan faktor-faktor iklim lainnya.

Page 20: Acara VI Orientasi Lapang

DAFTAR PUSTAKA

AAK. 1989. Kacang Tanah . Yogyakarta : KANISIUS

Irfan. 1994. Bertanam Kacang sayur. Jakarta : Penebar Swadaya, pp 1-18

Notohadi, T. 1998. Tanah dan Lingkungan. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan

Rukmana, H. Rahmat. 1998. Kacang Tanah. Yogyakarta : KANISIUS