dasar manajemen bisnis...sumber dasar bisnis ..... 50 peluang dan tantangan bisnis serta ekonomi dan...
TRANSCRIPT
MODUL
DASAR MANAJEMEN BISNIS
Mata Kuliah : Dasar Manajemen Bisnis
Dosen: :_________________________________
Akademi Manajemen Informatika dan Komputer
BSI PONTIANAK
2017
NIM : ________________________________________
NAMA : ________________________________________
KELAS : ________________________________________
JURUSAN : ________________________________________
AKADEMI : ________________________________________
Page 2
Daftar Isi Konsep Dasar Manajemen ............................................................................................................ 3
1. Pendahuluan ...................................................................................................................... 3
2. Pentingnya Tujuan Dalam Manajemen ............................................................................. 5
Manajemen, Manajer, dan Kepemimpinan ................................................................................... 7
1. Ruang Lingkup .................................................................................................................. 7
2. Keterampilan dan Peran Manajer ...................................................................................... 8
Perkembangan Konsep Manajemen ............................................................................................ 11
Perencanaan (Planning) ............................................................................................................... 16
1. Konsep Dasar .................................................................................................................. 16
2. Proses Perencanaan ......................................................................................................... 16
3. Pembagian Rencana ........................................................................................................ 17
4. Teori Perencanaan ........................................................................................................... 18
Penetapan Tujuan Organisasi ...................................................................................................... 21
1. Konsep Dasar .................................................................................................................. 21
2. Misi dan Tujuan Organisasi ............................................................................................ 21
3. Berbagai Fungsi Tujuan Organisasi ................................................................................ 21
4. Tipe-Tipe Tujuan............................................................................................................. 21
5. Proses Perumusan Tujuan ............................................................................................... 23
Pengambilan Keputusan .............................................................................................................. 25
1. Konsep Dasar .................................................................................................................. 25
2. Proses Pengambilan Keputusan ...................................................................................... 25
3. Gaya Pengambilan Keputusan ........................................................................................ 26
4. Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi Sederhana ................................................... 27
Pengorganisasian ......................................................................................................................... 29
Koordinasi dan Rentang Manajemen .......................................................................................... 33
Pemotivasian ............................................................................................................................... 38
Standar Pengendalian .................................................................................................................. 43
Dasar-Dasar Bisnis ...................................................................................................................... 48
1. Pendahuluan .................................................................................................................... 48
2. Merencanakan Bisnis ...................................................................................................... 48
3. Maksud dan Tujuan Bisnis .............................................................................................. 49
4. Persaingan Usaha Bisnis ................................................................................................. 49
5. Pengertian Perusahaan ..................................................................................................... 49
6. Sumber Dasar Bisnis ....................................................................................................... 50
Peluang dan Tantangan Bisnis serta Ekonomi dan Bisnis .......................................................... 52
Page 3
Pertemuan ke-1
Konsep Dasar Manajemen
SUB POKOK BAHASAN:
1. Pendahuluan
Pendapat para ahli mengenai batasan manajemen :
a. George R. Terry dalam dalama karyanya yang berjudul “Principles of
Manajemen” membatasi : “ Manajemen adalah suatu proses yang membedakan
atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan, dengan
memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
b. H.B. Siswanto = manajemen adalah seni dan ilmu dalam perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang
dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.
c. T. H. Handoko = manajemen adalah bekerja dengan orang-orang untuk
menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan
pelaksaanaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, personalia,
kepemimpinan dan pengawasan.
Elemen dasar manajemen :
a. Elemen sifat :
1) Manajemen merupakan sebuah seni
Yaitu sebagai sebuah skill, kemahiran, keahlian dan keterampilan dalam
penerapan ilmu pengetahuan untuk mencapai tujuan.
2) Manajemen sbg suatu ilmu
Yaitu kumpulan pengetahuan yang sudah di sistematisasikan serta
diorganisasikan sebagai upaya mencapai kebenaran umum (general
purposes).
b. Elemen fungsi :
1) Perencanaan
Suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk menetapkan tujuan terlebih dahulu
pada suatu jangka waktu/periode tertentu serta tahapan/langkah-langkah yg
harus ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut.
2) Pengorganisasian
Suatu proses dan rangkaian kegiatan dalam pembagaian kerja yg
direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kelompok pekerjaan,penentuan
hubungan pekerjaan yang baik diantara mereka, serta pemberian lingkungan
dan fasilitas pekerjaan yg kondusif.
3) Pengarahan
Yaitu suatu rangkaian kegiatan untuk memberikan petunjuk atau instruksi
dari seorang atasan kepada bawahan atau kepada orang yang diorganisasikan
dalam kelompok formal dan untuk pencapaian tujuan bersama.
4) Pemotivasian
Merupakan sebuah proses serta rangkaian kegiatan yang dikerjakan oleh
atasan untuk memberikan inspirasi, semangat, serta kegairahan kerja juga
dukungan untuk bawahan agar bisa mengerjakan suatu kegiatan yang
semestinya.
Page 4
5) Pengendalian/Pengawasan.
Yaitu suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk mengusahakan agar suatu
pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
dan tahapan yg harus dilalui. Jika ada kegiatan yang tdk sesuai dengan
rencana dan tahapan tersebut, diadakan suatu tindakan perbaikan (corrective
actions).
c. Elemen sasaran
1) Orang (manusia)
Yakni orang-orang yang sudah memenuhi syarat standar serta sudah menjadi
bagian integral dari organisasi/badan dimana ia bekerjasama untuk mencapai
tujuan.
2) Mekanisame kerja
Yaitu tata cara dan tahapan yang harus dilalui orang yang mengadakan
kegiatan bersama untuk mencapai tujuan tertentu.
d. Elemen tujuan
Yaitu hasil akhir yg ingin dicapai atas suatu pelaksanaan kegiatan yang
mengandung sasaran, maksud, misi, batas waktu, standar, target, dan quota.
Karakteristik pokok yang terdapat pada pengertian ilmu :
a. Bersifat rasional = suatu sifat aktivitas yang ditundukkan pada logika formal
dalam mengikuti urutan berpikir.
b. Bersifat empiris = kesimpulan yang diambil harus dapat ditundukkan pada
pemeriksaan atau pada verifikasi indra manusia.
c. Bersifat umum = kebenaran yg dihasilkan sebagai ilmu tersebut dapat
diverifikasi oleh peninjau ilmuan. Objek maupun metodenya dapat dipelajari
dan diikuti secara umum dan dapat diajarkan secara bersama.
d. Bersifat akumulatif = apa yang dipelajari merupakan kelanjutan dari ilmu yang
telah dikembangkan sebelumnya. Dan juga merupakan kumpulan pengetahuan,
baik ilmu teoritis maupun praktis yang terorganisir dan bertujuan untuk mencari
kemaslahatan.
Sikap ilmiah yg hrs dimiliki seorang manajer :
a. Objektivitas = dalam satu peninjauan yang dipentingkan adalah objeknya. Faktor
subjek dalam membuat deskripsi dan analisis harus dilepaskan jauh-jauh.
b. Serba relatif = manajer yang merupakan seorang ilmuwan, haruslah menerima
kenayataan adanya perubahan, bisa saja terjadi teori mereka digugurkan oleh
teori-teori lain.
c. Skeptif = sikap untuk selalu ragu terhadap pertanyaan yang belum cukup kuat
dasar pembuktiannya. Bahwa manajer sebagai ilmuwan harus selalu hati-hati,
harus teliti dalam memberikan penilaian dan pernyataan ilmiah.
d. Kesabaran intelektual = kemampuan mengendalikan diri dan kuat untuk tidak
menyerah terhadap tekanan-tekanan dalam menyatakan suatu pendirian ilmiah
sebab memang belum selesai juga belum lengkap ketercapaian hasilnya.
e. Tidak memihak kepada etik = ilmu tidak memiliki tujuan dan tugas untuk
membuat penilaian tentang hal yang baik dan buruk, melainkan hanya
mengemukakan hal yang salah dan benar.
Page 5
2. Pentingnya Tujuan Dalam Manajemen
Tujuan upaya manajemen merupakan sebuah hal yang ingin diwujudkan oleh
seseorang. Tujuan merupakan objek atas suatu tindakan. Frederick W. Taylor
(Siswanto, 2006:11) mengatakan bahwa menggunakan tujuan yang ditentukan
sebagai salah satu teknik utamanya dari manajemen ilmiah. Sedangkan Locke
(Siswanto, 2006:11) juga mendeskripsikan secara hati-hati mengenai sifat dari
proses mental atas penetapan tujuan. Sifat secara spesifik dijelaskan oleh Locke
sebagai berikut:
d. Sifat spesifik tujuan
1) Spesifikasi tujuan = kejelasan dan ketelitian deskripsi kuantitatif dari tujuan.
2) Sukarnya tujuan = tingkat keahlian / prestasi yang dicari.
3) Intensitas tujuan = proses penetapan tujuan / proses penentuan cara
mencapainya.
e. Penggolongan tujuan
1) Tujuan organisasi secara makro = berhubungan dengan nilai yang dibentuk
dari aktivitas yang dilakukan oleh organisasi untuk kepentingan pihak intern
dan ekstern.
2) Tujuan manajer pada kesemua hierarki organisasi = lebih banyak memiliki
keterkaitan dengan hierarki kuantitas serta kualitas yang harus diwujudkan.
3) Tujuan individu = lebih banyak berhubungan dengan kepuasan ekonomis,
psikologis dan sosial.
Page 6
SOAL TUGAS
1. Perencanaan adalah salah satu bagian dari elemen dasar manajemen dan termasuk
kedalam elemen :
a. Sifat d. Tujuan
b. Objek e. Fungsi
c. Sasaran
2. Proses mengupayakan agar bawahan bekerja sebaik mungkin, disebut :
a. Pemotivasian d. Kepemimpinan
b. Perencanaan e. Pengorganisasian
c. Pengendalian
3. Akumulasi pengetahuan yang telah di sistematisasikan dan diorganisasikan untuk
mencapai kebenaran umum adalah sifat manajeman sebagai :
a. Ilmu d. Kesatuan
b. Fakta e. Integritas
c. Seni
4. Suatu keahlian, kemahiran, kemampuan dan keterampilan dalam aplikasi ilmu
pengetahuan untuk mencapai tujuan adalah sifat manajeman sebagai :
a. Ilmu d. Kesatuan
b. Fakta e. Integritas
c. Seni
5. Lebih banyak berhubungan dengan kepuasan ekonomis, psikologis dan sosial
disebut tujuan :
a. Makro d. Individu
b. Mikro e. Perusahaan
c. Organisasi
TANGGAL NILAI PARAF DOSEN
Page 7
Pertemuan ke-2
Manajemen, Manajer, dan Kepemimpinan
SUB POKOK BAHASAN:
1. Ruang Lingkup
Merujuk pada ruang lingkup manajemen, manajer, serta kepemimpinan tersebut,
tidak menutup kemungkinan adanya kesamaan juga perbedaan dalam hal
pelakasanaannya.
Kesamaannya merupakan gambaran bahwasanya antara manajemen, manajer serta
kepemimpinan kedudukannya ada dalam sebuah organisasi. Sedangkan
perbedaannya, manajemen adalah seni, ilmu dan prosesnya, manajer adalah
orangnya, dan kepemimpinan adalah sifat atau jiwanya
Spesifikasi Manajemen, Manajer, dan Kepemimpinan
Manajemen Manajer Kepemimpinan
1. Seni merupakan suatu
ilmu dalam
perencanaan,
pengorganisasian,
pengarahan,
pemotivasian, serta
pengendalian terhadap
orang juga mekanisme
kerja sebagai upaya
mencapai tujuan
1. Seseorang yang
bertindak sebagai
perencana,
pengorganisasian,
pengarah, pemotivasi,
dan pengendali
terhadap orang dan
mekanisme kerja untuk
mencapai tujuan
1. Sikap yang wajib ada
pada diri seorang
perencana,
pengorganisasi,
pengarah, pemotivasi,
dan pengendali.
2. Seni, ilmu, dan
prosesnya
2. Orang atau pelakunya 2. Sifat atau jiwanya
Tingkatan dalam manajemen, ialah:
a. Manajer Puncak (Top Manager)
Manajemen puncak bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari suatu
organisasi.
b. Manajer Garis Menengah (middle manager)
Manajer yang dapat mencakup lebih dari satu tingkatan dalam suatu organisasi.
c. Manajer Garis Pertama (first line)
Adalah tingkatan manajer yang paling rendah dalam suatu organisasi di mana
seorang bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
Cakupan kegiatan manajer, ialah:
a. Dewan Direksi, yaitu bertugas mengelola organisasi secara keseluruhan.
b. President Organisasi, yaitu bertugas mengelola para manajer agar terdapat
kesatuan gerak dan tindakan untuk merealisasikan tujuan.
c. Kepala Divisi, yaitu bertugas mengelola bawahan yang meliputi spesialisasi
kerjanya masing-masing.
d. Manajer hierarki pertama, cakupan kegiatannya dalam usaha pekerjaannya
sesuai dengan tujuan organisasi.
Page 8
2. Keterampilan dan Peran Manajer
Menurut George R. Terry (Siswanto, 2006:18) mendeskripsikan pekerjaan
berdasarkan fungsinya:
e. Perencanaan
1) Menetapkan, mendeskripsikan, dan menjelaskan tujuan.
2) Memprakirakan.
3) Menetapkan syarat dan dugaan tentang kinerja.
4) Menetapkan dan menjelaskan tugas untuk mencapai tujuan
f. Pengorganisasian
1) Mendeskripsikan pekerjaan dalam tugas pelaksaan.
2) Mengklasifikasikan tugas pelaksanaan dlm pekerjaan perasional.
3) Mengumpulkan pekerjaan operasional dlm kesatuan yang berhubungan dan
dapat dikelola.
4) Menetapkan syarat pekerjaan.
g. Penggerakan
1) Memberitahu dan menjelaskan tujuan kepada para bawahan
2) Mengelola dan mengajak para bawahan untuk bekerja semaksimal mungkin.
3) Membimbing bawahan untuk mencapai standar pelaksanaan.
4) Mengembangkan bawahan untuk merealisasikan kemungkinan sepenuhnya.
h. Pengendalian
1) Membandingkan hasil dengan rencana pada umumnya.
2) Menilai hasil dengan standar hasil pelaksanaan.
3) Menciptakan alat yang efektif untuk mengukur pelaksanaan.
4) Memberitahukan alat pengukur.
Keterampilan-keterampilan manajerial yang harus dimiliki oleh setiap manager,
menurut Handoko (2003:36) yaitu:
a. Keterampilan konseptual (Conceptual skills)
Merupakan keahlian untuk memahami kerumitan akan keseluruhan organisasi
tempat dimana seseorang beradaptasi dalam operasi.
b. Keterampilan kemanusian (human skills)
Merupakan keahlian serta pertimbangan yang diupayakan bersama dengan
orang lain, termasuk penahaman tentang motivasi serta aplikasi tentang
kepemimpinan yang efektif.
c. Keterampilan administratif (administrative skills)
Semua keahlian yang berhubungan dengan perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan kepegawaian serta pengawasan.
d. Keterampilan teknik (technical skills)
Kemampuan untuk menggunakan pengetahuan, metode, prosedur, teknik, dan
akal yg diperlukan untuk melaksanakan tugas spesifik yg diperoleh lewat
pendidikan, pengalaman, dan pelatihan.
Tidak hanya keahlian manajer tersebut di atas saja, namun juga ada peran manajer
dalam organisasi menurut Siswanto (2006:22) yaitu:
a. Peran antarpribadi manajer (The manager’s interpersonal roles)
Tiga peranan antar pribadi (interpersonal) dalma rangka memberikan bantuan
manajer menjaga agar organisasi berjalan dengan lancar, yaitu:
Page 9
1) Sebagai tokoh (central figure)
Sebagai kepala suatu unit, manajer kadang-kadang berperan sebagai seorang
tokoh dengan melakukan tugas-tugas seremonial.
2) Sebagai pemimpin (leader)
Mengangkat pegawai, melatihnya, memberi dorongan dan membersarkan
hatinya.
3) Sebagai penghubung (liason)
Yaitu dengan berhubungan terhadap orang yang bukan bawahan atau atasan,
misalnya dengan rekan-rekannya dalam organisasi atau dengan langganan
dan rekanan di luar organisasi
b. Peran Informasional manajer (The manager’s informational roles)
Manajer membutuhkan informasi untuk membuat keputusan yang benar dan
orang lain dalam departemennya / dalam organisasi tergantung pada informasi
yang di terima atau disalurkan melalui manajer itu
1) Sebagai pemantau
Menejer secara terus menerus mencari informasi yang dapat digunakan
untuk keperluannya.
2) Sebagai penyebar
Yaitu ia membagi-bagikan informasi penting yang tanpa dia tidak akan
diperoleh.
3) Sebagai juru bicara
Menejer menyiarkan sebagian informasi yang dikumpulkannya kepada
orang-orang di luar unitnya, bahkan di luar organisasi.
c. Peran pengambil keputusan manajer (The manager’s decisional roles)
Dalam hal ini seorang manajer harus bisa memberikan keputusan yang jelas,
sehingga dapat dengan mudah dimengerti oleh si penerima keputusan.
1) Sebagai wirausaha
Menejer berusaha untuk menyempurnakan unitnya
2) Sebagai pereda gangguan
Ia bertindak terhadap keadaan yang berada di luar pengendaliannya.
3) Sebagai pengalokasian sumber daya
Menejer bertanggung jawab dalam menentukan bagaimana dan kepada siapa
sumber daya yang dimiliki organnisasi dan waktu yang di milikinya sendiri
akan digunakan.
4) Sebagai perunding
Menejer melakukan perundingan dengan perusahaan konsultan, rekanan dan
wakil serikat buruh.
Page 10
SOAL TUGAS
1. Perbedaan antara manajemen, manajer dan kepemimpinan dilihat dari:
a. Bentuk organisasi d. Sifat & jiwanya
b. Kedudukannya e. Adanya keterkaitan
c. Kekuasaan
2. Peran manajer sebagai pemimpin disebut sebagai peran :
a. Decision roles d. Informal roles
b. Informational roles e. International roles
c. Interpersonal roles
3. Tingkatan manajemen dalam organisasi menurut T Hani Handoko membagi
manajer menjadi 3 golongan, diantaranya:
a. Komisaris d. Direktur
b. Manajer Personalia e. Manajer lini pertama
c. Manajer SDM
4. Central figure, leader dan liason dalam peran manajer termasuk peran :
a. Fungsional d. Pengambil keputusan
b. Informasional e. Perencanaan
c. Antar pribadi manajer
5. Recruitment, pelatihan dan penempatan karyawan merupakan fungsi :
a. Organizing d. Staffing
b. Leading e. Controlling
c. Planing
TANGGAL NILAI PARAF DOSEN
Page 11
Pertemuan ke-3
Perkembangan Konsep Manajemen
SUB POKOK PEMBAHASAN:
1. Konsep Dasar
Hingga saat ini tidak ada suatu teori umum atau sekumpulan hukum bagi
manajemen yang dapat diterapkan untuk semua situasi. Selaku manajer, pasti akan
menemukan banyak pandangan tentang manajemen, setiap pandangan mungkin
berguna untuk berbagai masalah yang berbeda-beda.
Berikut ini perkembangan teori manajemen yang diambil dari buku Siswanto
(2006:31-40) dan Handoko (2003:39-59) sebagai berikut:
Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik
No. Pengembang Tahun Kontribusi terhadap Manajemen
1 Robert Owen 1771-1858 a. Membangun perumahan bagi
pekerja
b. Menyediakan kebutuhan rumah
tangga bagi pekerja
c. Menetapkan mekanisme kerja
spesifik
d. Penilaian harian terhadap para
pekerja secara terbuka
2 Charles Babbage 1792 – 1871 Prinsip pembagian kerja sehingga
setiap pekerja harus dipecah dan
dididik dengan keterampilan spesifik
untuk menyelesaikan pekerjaan.
3 Frederick W. Taylor 1856 – 1915 Penemu manajemen ilmiah dengan
prinsip:
a. Pengembangan manajemen
ilmiah sebenarnya, misalnya
metode terbaik untuk
menyelesaikan setiap pekerjaan
b. Seleksi secara ilmiah terhadap
para pekerja sehingga pekerja
diberi tugas dan tanggung jawab
yang cocok
c. Kerja sama yang bersahabat
antara manajemen dan pekerja
4 Henry L. Gantt 1861 – 1919 a. Meninggalkan sistem tarif upah
diferensial dan menggantinya
dengan motivasi kerja:
1. Setiap pekerja yang
menyelesaikan pekerjaannya
diberikan bonus $50
2. Mandor akan menerima
bonus bila seluruh pekerja
mencapai standar
Page 12
b. Penggambaran jadwal produksi
dengan Gantt Chart.
5 Frank B. Gilberth
dan
Lilian M. Gilberth
1868-1942
1978-1972
Studi gerak dan waktu meningkatkan
semangat kerja. Keduanya
mengembangkan rencana tiga
kedudukan, yaitu:
a. Mengerjakan pekerjaan saat ini
b. Mempersiapkan diri untuk
jabatan yang lebih tinggi
c. Melatih penggantinya dalam
waktu yang bersamaan
Mazhab Teori Organisasi Klasik
No. Pengembang Tahun Kontribusi terhadap Manajemen
1 Henry Fayol 1841-1925 a. Manajemen bukanlah suatu bakat,
tetapi suatu keterampilan
sehingga manajer bukanlah
pembawaan, tetapi pelatihan dan
pengalaman.
b. Membagi perusahaan ke dalam
enak fungsi, yaitu: 1)Teknis;
2)Komersial; 3)Finansial;
4)Keamanan; 5)Akuntansi;
6)Manajerial (perencanaan,
pengorganisasian,
pengomandoan, perordinasian,
pengendalian);
c. Mengembangkan prinsip
manajemen: 1)pembagian kerja;
2)otoritas; 3)disiplin; 4)kesatuan
perintah; 5)kesatuan arah;
6)mendahulukan kepentingan
umum; 7)pemberian upah;
8)sentalisasi; 9)hierarki; 10)tertib;
11)keadilan; 12)kestabilan staf;
13)inisiatif; 14)semangat korps
Mazhab Perilaku
No. Pengembang Tahun Kontribusi terhadap Manajemen
1 Hugo Munsterberg 1865-1916 Peningkatan produktivitas dapat
dilakukan dengan cara:
a. Menemukan orang terbaik untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan
b. Menciptakan pekerjaan yang
terbaik untuk menciptakan
produktivitas maksimum.
c. Menggunakan pengaruh
psikologis untuk memotivasi para
Page 13
pekerja
2 Elton Mayo 1880-1949 Para pekerja akan bekerja lebih
keras, bila mereka yakin bahwa
manajemen memikirkan
kesejahteraan mereka. Mayo
mengusulkan perlunya pelatihan
yang mendalam tentang psikologi,
sosiologi, antopologi serta metode
penelitian yang canggih.
Mazhab Ilmu Manajemen (Riset Operasi)
No. Pengembang Kontribusi terhadap Manajemen
1 Lensis Likert Menyusun model 4 tingkatan efektifitas
manajemen:
a. Manajer membuat semua keputusan dan
memerintah bawahan untuk melaksanakannya
secara kaku
b. Manajer memberi perintah tapi memberi
bawahan berbagai fleksibilitas untuk
melaksanakan tugas tersebut dalam batas dan
prosedur yang telah ditetapkan.
c. Manajer menetapkan tujuan dan memberikan
perintah setelah berdiskusi terlebih dahulu
dengan bawahan.
Mazhab Ilmu Manajemen (Teori Motivasi)
No. Pengembang Kontribusi terhadap Manajemen
1 Abraham Maslow Memberikan konsep hirarki kebutuhan:
a. Kebutuhan fisiologis (makan, minum,
perumahan, seks, istirahat)
b. Kebutuhan keamanan dan rasa aman (jaminan
pensiun, tabungan, asuransi, serikat pekerja)
c. Kebutuhan sosial (cinta, persahabatan,
kekeluargaan)
d. Kebutuhan harga diri (kedudukan, reputasi,
prestasi, pernghargaan)
e. Kebutuhan aktualisasi diri dan pemenuhan diri
(penggunaan potensi diri, pertumbuhan,
pengembangan diri)
2 Frederic Herzberg Berteori 2 situasi yang mempengaruhi tenaga kerja
saat bekerja:
a. Pemuasan yang berarti sumber kepuasan kerja
seperti: prestasi, pengukuhan hasil kerja, daya
tarik pekerjaan, dan tanggung jawab serta
kemajuan.
b. Ketidakpuasan yang bersumber dari: kebijakan,
supervisi, uang, status, rasa aman, hubungan
antar manusia, dan kondisi kerja. Jika ingin
Page 14
tenaga kerja termotivasi maka harus
memberikan situasi pertama.
3 Douglas McGregor Terkenal dengan teori X dan teori Y
a. Teori X memberikan petuah manajer harus
memberikan pengawasan yang ketat, tugas-tugas
yang jelas dan menetapkan imbalan atau
hukuman. Hal tersebut, karena manusia lebih
suka diawasi daripada bebas, segan bertanggung
jawab, malas dan ingin aman saja, motivasi
utamanya memperoleh uang dan takut sanksi.
b. Sebaliknya teori Y mengarahkan manajer harus
terbuka dan mendorong inisiatif kompetensi
tenaga kerja. Teori Y berasumsi manusia suka
kerja, sebab bekerja tidak lain aktifitas alami.
4 David McClelland Ada korelasi positif antara kebutuhan berprestasi
dengan prestasi dan sukss pelaksanaan. Motivasi
seorang pengusaha tidak hanya ingin mencapai
laba, tapi karena dia mempunyai keinginan yang
kuat untuk berprestasi. Keuntungan (laba) hanya
ukuran sederhana yang menunjukkan seberapa baik
pekerjaan terlah dilakukan, tapi tidak sepenting
tujuan itu sendiri.
5 Victor Vroom Mengetengahkan suatu teori yang disebutnya
sebagai “Teori Harapan”. Jika seseorang
menginginkan sesuatu dan harapan untuk
memperoleh sesuatu itu cukup besar, yang
bersangkutan akan sangat terdorong untuk
memperoleh hal yang diinginkannya itu.
Sebaliknya, jika harapan memperoleh hal yang
diinginkannya itu tipis, motivasinya untuk berupaya
akan menjadi rendah.
Usaha Perpaduan
No. Pengembang Kontribusi terhadap Manajemen
1 Chris Argyris
(Pendekatan sistem)
Organisasi sebagai sebuah sistem terpadu, dengan
maksud tertentu yang terdiri atas komponen yang
berhubungan.
2 Fred Fredler
(Pendekatan
kontingensi)
Tugas manajer adalah mengidentifikasikan teknik
mana yang dalam situasi tertentu dan pada waktu
tertentu akan paling baik memberikan kontribusi
pada pencapaian tujuan organisasi.
Page 15
SOAL TUGAS
1. Prinsip pembagian kerja terjadi pada mazhab :
a. Perilaku d. Usaha Perpaduan
b. Ilmu Manajemen e. Teori Organisasi Klasik
c. Manajemen Ilmiah Klasik
2. Manajemen bukanlah suatu bakat, tetapi suatu ketrampilan sehingga manajer
bukanlah pembawaan, tetapi pelatihan dan pengalaman, menurut mazhab :
a. Perilaku d. Usaha Perpaduan
b. Ilmu Manajemen e. Teori Organisasi Klasik
c. Manajemen Ilmiah Klasik
3. Para pekerja akan bekerja lebih keras, bila mereka yakin bahwa manajemen
memikirkan kesejahteraan mereka menurut mazhab :
a. Perilaku d. Usaha Perpaduan
b. Ilmu Manajemen. e.Teori Organisasi Klasik
c. Manajemen Ilmiah Klasik
4. Organisasi sebagai sebuah sistem terpadu, dengan maksud tertentu yang terdiri atas
komponen yang berhubungan menurut mazhab :
a. Perilaku d. Usaha Perpaduan
b. Ilmu Manajemen e. Teori Organisasi Klasik
c. Manajemen Ilmiah Klasik
5. Yang termasuk kebutuhan fisiologis adalah :
a. Persahabatan d. Asuransi
b. Makan e. Serikat pekerja
c. Tabungan
TANGGAL NILAI PARAF DOSEN
Page 16
Pertemuan ke-4
Perencanaan (Planning)
SUB POKOK PEMBAHASAN
1. Konsep Dasar
Perencanaan merupakan suatu tahapan dasar yang dipakai untuk memilih tujuan
serta menentukan cakupan pencapainya. Merencana artinya mengusahakan
pemakaian sumber-sumber daya manusia (human resources), sumber daya alam
(natural resources), juga sumber daya lainnya (other resources) dalam rangka
untuk mencapai tujuan. Berangkat dari pengertian tersebut, perencanaan minimum
memiliki tiga ciri sebagai berikut:
a. Perencanaan tersebut harus menyangkut masa yang akan datang
b. Terdapat suatu elemen identifikasi pribadi atau organisasi
c. Masa depan, tindakan juga identifikasi pribadi, dan organisasi
2. Proses Perencanaan
Perencanaan merupakan sebuah proses memiliki arti suatu cara yang sistematis
untuk menjalankan sebuah pekerjaan. Dalam perecanaan terkandung suatu aktifitas
tertentu saling berkaitan untuk mencapai hasil tertentu yang diinginkan. Menurut
Allen (1963), perencanaan terdiri atas aktifitas yang dioperasikan oleh seorang
manajer untuk berfikir ke depan dan megambil keputusan saat ini, yang
memungkinkan untuk mendahului serta mengahadapi tantangan pada waktu yang
akan datang. Berikut ini aktivitas perencanaan yang dimaksud:
a. Prakiraan (forecasting)
Suatu usaha yang sistematis untuk meramalkan/memperkirakan waktu yg akan
datang dengan penarikan kesimpulan atas fakta yg telah diketahui.
b. Penetapan tujuan (establishing objective)
Suatu aktivitas untuk menetapkan sesuatu yg ingin dicapai melalui pelaksanaan
pekerjaan
c. Pemprograman (programming)
Suatu aktivitas yg dilakukan dengan maksud untuk menetapkan : langkah-
langkah utama yg diperlukan, unit dan anggota yg bertanggung jawab untuk
setiap langkah dan urutan serta pengaturan waktu setiap langkah.
d. Penjadwalan (scheduling)
Penetapan maupun penunjukan waktu yang seusai kronologi tertentu untuk
melaksanakan berbagai macam pekerjaan.
e. Penganggaran (budgeting)
Suatu aktivitas untuk membuat pernyataan tentang sumber daya keuangan yg
disediakan untuk aktivitas dan waktu tertentu.
f. Pengembangan prosedur (developing procedure)
Sebuah operasi yang bertujuan menormalisasikan cara, teknik serta metode
pelaksanaan suatu pekerjaan.
g. Penetapan dan interpretasi kebijakan (establishing and interpreting policies)
Page 17
Suatu aktivitas yang dilakukan dalam menetapkan syarat berdasarkan kondisi
mana manajer dan para bawahannya akan bekerja.
Dalam proses perencanaan, terdapar beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
a. What = menentukan apa yg akan dikerjakan.
b. When = kapan akan dikerjakan.
c. Who = siapa yg akan mengerjakan.
d. Where = dimana akan dikerjakan.
e. How = bagaimana akan mengerjakannya
Dalam pelaksanaan fungsi perencanaan, manajer puncak memiliki 3 fungsi :
a. Menentukan peran yang diharapkan dari organisasi dimasa yang akan datang.
b. Menghubungkan organisasi dengan berbagai macam sistem lingkungannya.
c. Mengevaluasi dan memprakirakan kebutuhan apa saja yg dapat dipenuhi oleh
organisasi.
3. Pembagian Rencana
Berikutnya Stoner dan Wankel (Siswanto, 2003:51) mengklasifikasikan rencana
strategis dan rencana operasional
a. Rencana strategis (strategic plan)
Dirancang untuk mencapai tujuan organisasi yg luas, yaitu untuk melaksanakan
misi yg merupakan satu-satunya alasan kehadiran organisasi tsb.
Kelebihannya :
1) manajer dapat menentukan tujuan secara jelas dan metode pencapaiannya.
2) membantu manajer mengantisipasi permasalahan sebelum muncul dan
memecahkannya sebelum menjadi lebih buruk.
3) membantu manajer mengenal peluang yang mengandung resiko dan peluang
yang aman dan memilih di antara peluang yang ada.
Kelemahannya :
1) bahaya terciptanya birokrasi besar para perencana yang dapat
menghilangkan hubungan dengan produk dan pelanggan perusahaan.
Page 18
b. Rencana operasional (operational plan)
Memberikan deksripsi tentang bagaimana rencana strategis dilaksanakan, terdiri
atas :
1) Rencana sekali pakai (single use plan)
Dikembangkan untuk mencapai tujuan tertentu dan ditinggalkan manakala
tujuan tsb telah dicapai. Terdiri atas :
a) Program (programs)
Mencakup serangkaian aktivitas yg relatif luas.
b) Proyek (project)
Bagian program yang lebih kecil dan mandiri. Setiap proyek akan
menjadi tanggung jawab setiap individu yang ditunjuk dan diberi
sumber daya spesifik dan dalam batas waktu tertentu.
c) Anggaran (budget)
Pernyataan tentang sumber daya keuangan yg disediakan untuk
kegiatan tertentu dalam waktu tertentu pula.
2) Rencana tetap (standing plan)
Pendekatan yg sudah dilakukan untuk menangani situasi yg terjadi berulang
dan dapat diperkirakan, terdiri atas :
a) Kebijakan (policy)
Adalah suatu pedoman umum dalam pengambilan keputusan.
b) Prosedur standar (standard procedure)
Memberikan seperangkat petunjuk detail untuk melaksanakan urutan
tindakan yg sering terjadi sebagai implemetasi kebijakan.
c) Peraturan (rules)
Pernyataan bahwa suatu tindakan harus dilakukan atau tidak boleh
dilakukan dalam situasi tertentu.
4. Teori Perencanaan
Catanese dan Snyder (1996:49) membuat dikotomi teori perencanaan, yaitu
berusaha menjelaskan bagaimana sistem sosial berjalan dan menyediakan peralatan
serta teknik untuk mengendalikan dan mengubah sistem sosial. Jadi dua jenis teori
perencanaan tersebut adalah:
a. Teori Operasi Sistem
Spesialisasi komponen sistem cenderung timbul sepanjang empat dimensi
utama: Produksi, Alokasi, Pengendalian dan Penyusunan staf
1) Produksi
mencakup setiap aktivitas yang ditunjukkan untuk menerima lingkungan,
seperti pertanian, kehutanan, perikanan, pertambangan, serta pengolahan.
2) Alokasi
mencakup setiap aktivitas yang ditunjukkan pada distribusi barang dan jasa
di antara setiap anggota sistem; termasuk di dalamnya fungsi transportasi,
komunikasi, kegiatan penjualan eceran dan grosir.
3) Pengendalian
Page 19
setiap aktivitas bertujuan memelihara kelancaran jalannya fungsi sistem itu
sendiri.
4) Penyusunan staf
terpusat pada jumlah dan kualitas anggota sistem, sosialisasi, dan
pendidikan dari para anggota sistem, keahlian yang dapat diberikan,
kesehatan fisik dan mental, termasuk jenis rekreasi dan hiburan mereka.
b. Teori Perubahan Sistem
Terdapat empat jenis perubahan sistem yang dihadapi rasionalisme,
inkrementalisme, utopianisme, dan metodisme.
1) Rasionalisme
Bila tujuan akhir telah dirumuskan dengan jelas dan dipahami dengan baik,
perencanaan dapat mengikuti model rasional. Larson dan Odino (1981:10)
mengajukan delapan langkah pengambilan keputusan rasional :
a) defenisikan masalahnya
b) tentukan sasaran
c) tentukan ukuran hasil yang secara obyektif dapat mencerminkan sasaran
d) cari tindakan alternatif
e) analisis setiap alternatif untuk memahami konsekuensinya.
f) membandingkan konsekuensi tersebut dan dipilih satu alternatif.
g) sajikan setiap hasil dan kesimpulan
h) terapkan alternatif yang dipilih dan evaluasi tingkat keberhasilannya
dalam mencapai setiap sasaran.
Page 20
SOAL TUGAS
1. Salah satu karakteristik perencanaan yaitu :
a. Menyangkut masa yang lalu
b. Delegasi
c. Tidak ada unsur waktu
d. Pengawasan
e. Menyangkut masa yang akan datang
2. Rencana yang dirancang untuk mencapai tujuan organisasi yang luas disebut
rencana:
a. Operasional d. Tetap
b. Strategis e. Programming
c. Sekali pakai
3. Rencana yang memberikan deksripsi tentang bagaimana rencana strategis
dilaksanakan, disebut rencana :
a. Operasional d. Tetap
b. Strategis e. Programming
c. Sekali pakai
4. Menetapkan anggaran perusahaan termasuk kedalam rencana :
a. Strategis d. Sekali pakai
b. Operasional e. Terpadu
c. Tetap
5. Suatu pedoman umum dalam pengambilan keputusan disebut juga. :
a. Prosedur standar
b. Peraturan
c. Policy
d. Etika
e. Perundangan
TANGGAL NILAI PARAF DOSEN
Page 21
Pertemuan ke-5
Penetapan Tujuan Organisasi
SUB POKOK PEMBAHASAN:
1. Konsep Dasar
Tujuan merupakan sebuah hasil akhir, titik akhir, atau segala sesuatu yang akan
dicapai. Masing-masing tujuan kegiatan yang dilkerjakan bisa juga disebut
“sasaran” atau “target”. Namun tujuan serta sasaran memiliki definisi yang tidak
sama, yaitu: tujuan memiliki definisi yang lebih luas sedangkan sasaran mempunyai
pengertian lebih khusus.
Istilah tujuan dan sasaran digunakan dalam pengertian yang sama untuk
menunjukkan hasil akhir yang dicari dan dicapai. Keduanya memiliki nilai orientasi
serta mencerminkan keadaan-keadaan yang diinginkan, terutama untuk
meningkatkan prestasi organisasi.
2. Misi dan Tujuan Organisasi
VISI adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi. Misi
suatu organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang membedakan
organisasi dari organisasi lainnya dan mengidentifikasikan ruang lingkup operasi
dalam hal produk dan pasar. Misi organisasi juga menunjukkan fungsi yang hendak
dijalankannya dalam sistem sosial atau ekonomi tertentu.
Dua unsur penting tujuan adalah:
a. Hasil akhir yang diinginkan diwaktu mendatang.
b. Usaha-usaha atas kegiatan sekarang diarahkan.
3. Berbagai Fungsi Tujuan Organisasi
a. Pedoman bagi kegiatan = memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi
mengenai apa yg harus dan tidak harus dilakukan.
b. Sumber legitimasi = pembenaran kegiatan-kegiatannya untuk meningkatkan
kemampuan organisasi mendapatkan berbagai sumber daya dan dukungan dari
lingkungan disekitarnya.
c. Standar pelaksanaan = memberikan standar langsung bagi penilaian
pelaksanaan kegiatan (prestasi) organisasi untuk mengukur kesuksesan yg
dicapai.
d. Sumber motivasi = tujuan organisasi sering memberikan insentif (bonus) bagi
anggota (misal : perusahaan asuransi, olahraga).
e. Dasar rasional pengorganisasian = dasar bagi perancangan organisasi (pola
komunikasi, mekanisme pengawasan, departementalisasi)
4. Tipe-Tipe Tujuan
No Jenis Tujuan Keterangan Contoh
1 Kemasyarakatan Memenuhi kebutuhan Memproduksi barang dan
Page 22
masyarakat jasa
2 Keluaran Menghasilkan keluaran
tertentu
Kesehatan, pendidikan
3 Sistem Cara pelaksanaan fungsi
organisasi
Pertumbuhan, sistem,
stabilitas
4 Produk Berbagai karakteristik
barang/jasa yang
diproduksi
Penekanan pada kualitas
dan kuantitas, gaya,
ketersediaan, keunikan
5 Turunan Meletakkan
kekuasaannya dalam
pencapaian tujuan-tujuan
lainnya
Maksud politik, lokasi
pabrik yang
mempengaruhi keadaan
ekonomi dan masa depan
masyarakat tertentu.
Menurut Peter Drucker, terdapat 8 bidang pokok dimana perusahaan harus
menetapkan tujuan sebagai berikut:
8 bidang pokok perusahaan harus menetapkan tujuan :
a. Posisi pasar = harus menetapkan tujuan mengenai bagian pasar yg akan
“direbut” melalui analisa :
1) langganan dan produk/jasa
2) segmen pasar (kelompok yg membeli produk/jasa)
3) saluran distribusi
b. Produktifitas/efisiensi = rasio antara masukan (efisiensi tenaga kerja, kemajuan
peralatan, keuangan) dengan keluaran organisasi (hasil produksi)
c. Sumber daya phisik dan keuangan = menetapkan bagaimana sumber daya
phisik dan keuangan dikembangkan dan digunakan dengan memperhatikan
mesin dan peralatan serta penyediaan bahan baku.
d. Profitabilitas = menetapkan tujuan laba untuk mencapai tujuan lain (penelitian
dan pengembangan untuk inovasi, mengganti mesin dan peralatan, gaji untuk
karyawan)
e. Inovasi = kebutuhan terus menerus akan produk/jasa baru dan inovatif.
f. Prestasi dan pengembangan manajer = harus menetapkan tujuan tentang
kualitas pelaksanaan manajemen dan untuk menjamin pengembangan para
manajer di semua tingkatan.
Page 23
g. Prestasi dan sikap karyawan = menetapkan tentang produktivitas karyawan,
kualitas produk, dan tingkatan semangat kerja.
h. Tanggung jawab sosial dan publik = tujuan ini ditetapkan untuk menangani
publik, kegiatan-kegiatan hukum, kegiatan-kegiatan pemerintah.
5. Proses Perumusan Tujuan
a. Proses perumusan tujuan hendaknya melibatkan individu yg bertanggung jawab
terhadap pencapaian tujuan.
b. Manajer puncak sebagai perumus tujuan umum, hendaknya bertanggung jawab
untuk menurunkan tujuan-tujuan pd tingkatan yg lebih rendah.
c. Tujuan harus realistik, diselaraskan dengan lingkungan internal dan eksternal,
baik sekarang maupun yg akan datang.
d. Tujuan harus jelas, beralasan dan bersifat menantang para anggota organisasi.
e. Tujuan umum hendaknya dinyatakan secara sederhana agar mudah dipahami
dan diingat oleh pelaksana.
f. Tujuan bidang fungsional organisasi konsisten dengan tujuan umum.
g. Manajemen harus selalu meninjau kembali tujuan yg telah ditetapkan, dan bila
perlu merubah dan memperbaikinya sesuai dengan perkembangan lingkungan.
Page 24
SOAL TUGAS
1. Termasuk koalisi eksternal dalam proses perumusan tujuan yaitu:
a. Manajer d. Manajemen
b. Karyawan e. Supplier
c. Serikat Kerja
2. Hasil akhir, titik akhir, atau segala sesuatu yang akan dicapai disebut :
a. Keinginan d. Motivasi
b. Visi e. Strategik
c. Tujuan
3. Suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi disebut :
a. Misi d. Inovasi
b. Visi e. Strategik
c. Motivasi
4. 4. Pemegang saham dan langganan dalam perumusan tujuan termasuk koalisi:
a. Internal d. Importir
b. Eksportir e. Eksternal
c. Gabungan
5. Memproduksi barang dan jasa merupakan tipe tujuan :
a. Kemasyarakatan d. Keluaran
b. Turunan e. Produk
c. Sosial
TANGGAL NILAI PARAF DOSEN
Page 25
Pertemuan ke-6
Pengambilan Keputusan
SUB POKOK PEMBAHASAN:
1. Konsep Dasar
Menurut Siswanto (2006:171) mengatakan bahwa Pengambilan Keputusan adalah
serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dalam usaha memecahkan
permasalahan yang sedang dihadapi kemudian menetapkan berbagai alternatif yang
dianggap paling rasional dan sesuai dengan lingkungan organisasi.
Simon dalam Siswanto (2006:171) telah mengembangkan klasifikasi jenis
keputusan yang berbeda yaitu: Keputusan yang di program (programmed decision)
dan Keputusan yang tidak diprogram (nonprogrammed decision).
Klasifikasi dan pihak yang menangani keputusan:
Jenis Deskripsi Teknik Penanganan Pihak Pengambil
Keputusan
terencana
Adanya
pengulanagn
serta terus
menerus juga
telah
dikembangkan
prosedur untuk
menanganinya
Ditangani melalui:
a. Norma
b. Standar
operasional kerja
c. Struktur organisasi
1) Middle
Management
2) Lower
management
Keputusan
Tak
Terencana
Keputusan
bersifat baru
juga tidak
tersusun
Ditangani melalui
a. Tahap pemecahan
masalah umum
b. Pertimbangan
c. Intuisi
Top Management
2. Proses Pengambilan Keputusan
Arus Keputusan
Page 26
a. Penelitian.
Mempelajari lingkungan atas kondisi yg memerlukan keputusan. Data mentah
diperoleh, diolah, dan diuji untuk dijadikan arah tindakan yg dapat
mengidentifikasi permasalahan.
b. Desain.
Mendaftar, mengembangkan, dan menganalisis arah tindakan yg mungkin.
Aktivitas ini merupakan proses untuk memahami permasalahan, menghasilkan
pemecahan, serta menguji kecocokan pemecahan tersebut.
c. Pemilihan.
Menetapkan arah tindakan tertentu dari keseluruhan yg ada. Pilihan ditentukan
dan dilaksanakan.
3. Gaya Pengambilan Keputusan
Secara umum gaya pengambilan keputusan terdiri dari:
a. 1. Manajer yang mengambil keputusan secara individu serta memamkain
masukan informasi yang tersedia pada waktu tertentu.
b. Manajer memperoleh informasi yang diperlukan dari para bawahan dan
kemudian menetapkan keputusan yang dipandang relavan.
c. Manajer membicarakan permasalahan yang dihadapi organisasi dengan para
bawahan secara individual dan mendapatkan gagasan dan saran-saran tanpa
melibatkan para bawahan sebagai suatu kelompok.
d. Manajer membicarakan situasi keperluan dengan para bawahan sebagai suatu
konferensi/pertemuan kelompok.
e. Manajer membicarakan situasi keputusan dengan para bawahan sebagai suatu
kelompok dan kelompok menyusun serta menilai alternatif.
Kerangka kerja dan konsep pengambilan keputusan:
a. Sistem pengambilan keputusan
Suatu cara atau prosedur tertentu, ketika suatu keputusan diambil oleh
pembuatnya (manajer) yg dilakukan secara terbuka/tertutup.
1) Sistem keputusan terbuka
Memandang suatu keputusan berada dlm suatu lingkungan yg kompleks dan
sebagian tdk diketahui. Keputusan lebih banyak dipengaruhi lingkungan dan
Page 27
lingkungan lebih banyak dipengaruhi keputusan. Contoh : kenaikan harga
produk.
2) Sistem keputusan tertutup
Menganggap bahwa suatu keputusan dipisah dari suatu masukan yg tdk
diketahui dari lingkungan. Manajer mengetahui seluruh alternatif dan
keluarannya. Contoh : sistem absensi karyawan
b. Pengetahuan mengenai keluaran.
Suatu keluaran menentukan mengenai hal-hal yg akan terjadi jika suatu arah
tindakan sudah ditentukan.
1) Kepastian, yaitu pengetahuan yang akurat dan lengkap mengenai keluaran
setiap alternatif. Biasanya untuk satu alternatif hanya ada satu keluaran.
2) Risiko, yaitu keluaran yang mungkin timbul dapat dilekatkan pada setiap
keluaran.
3) Ketidakpastian, yaitu beberapa keluaran mungkin timbul dan dapat
diidentifikasi tetapi tidak ada kepastian.
c. Tanggapan Keputusan = Keputusan terprogram & tidak terprogram.
d. Deskripsi mengenai pengambilan keputusan.
1) Model normatif =bagaimana manajer mengambil sekelompk keputusan.
Contoh : penganggaran modal.
2) Model deskriptif = pengambilan keputusan berusaha untuk menjelaskan
perilaku konkret (dikembangkan oleh ilmuwan perilaku).
e. Kriteria untuk pengambilan keputusan.
Kriteria untuk menentukan satu diantara beberapa keputusan alternatif adalah
maksimum laba, kegunaan, nilai yg diharapkan, pemuasan.
f. Relevansi konsep keputusan terhadap desain sistem informasi manajemen.
Dalam model keputusan tertutup = komputer sebagai alat penghitung untuk
menghasilkan keluaran optimum.
Dalam model keputusan terbuka = komputer bertindak sebagai pembantu
manajer menghitung, menyimpan, mencari, menganalisa data.
4. Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi Sederhana
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi dalam praktik dan keputusan yang harus
diambil, dapat digolongkan menjadi dua tipe permasalahan yaitu sebagai berikut:
a. Permasalahan yang bersifat rutin dan repetitif
b. Permasalahan yang datangnya tidak menentu, yang bersifat insidental.
Selain penggolongan tipe permasalahan diatas, menurut hierarki permasalahan
dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Permasalahan yang berisfat sederhana
b. Permasalahan yang bersifat sedang,
c. Permasalahan yang bersifat sangat kompleks
Page 28
SOAL TUGAS
1. Jenis keputusan yang teknik penanganannya ditangani dengan prosedur kerja
adalah keputusan :
a. Terpadu d. Tak terprogram
b. Konvensional e. Terbuka
c. Terprogram
2. Sistem absensi karyawan adalah contoh untuk sistem keputusan :
a. Terbuka d. Konvensional
b. Tertutup e. Terpadu
c. Terprogram
3. Keputusan untuk menangani proyek baru dan tidak tersusun merupakan keputusan :
a. Terprogram d. Kompleks
b. Terpadu e. Berulang
c. Tak terprogram
4. Kenaikan harga pokok adalah contoh untuk sistem keputusan :
a. Terbuka d. Konvensional
b. Tertutup e. Terpadu
c. Terprogram
5. Menurut hierarki, permasalahan dapat dibedakan atas permasalahan yang bersifat :
a. Terbuka d. Random
b. Tertutup e. Sequential
c. Sederhana
TANGGAL NILAI PARAF DOSEN
Page 29
Pertemuan ke-7
Pengorganisasian
SUB POKOK PEMBAHASAN
1. Konsep Dasar
yang saling berinteraksi dan bekerjasama untuk merealisasikan tujuan bersama.
Suatu organisasi mengandung tiga elemen yang saling berhubungan. Ketiga elemen
organisasi tersebut adalah:
a. Sekelompok orang.
b. Interaksi dan kerjasama,
c. Tujuan bersama.
Salah satu ciri utama dari organisasi adalah sekelompok orang yang
menggabungkan diri dengan suatu ikatan norma, peraturan serta kebijakan dan
menjalankannya dengan penuh tanggung jawab
2. Individu dan Perilaku Organisasi
Menurut Siswanto (2006:76) Variabel yang mempengaruhi perilaku
Ciri utama individu dan pengaruhnya terhadap efektivitas organisasi menurut
Siswanto (2006:81)
Ciri Utama Deskripsi Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi
Persepsi Proses pemberian arti
terhadap lingkungan
a. Organisasi perspektual
b. Stereotip
c. Persepsi selektif
d. Karakteristik manajer
e. Faktor situasional
f. Kebutuhan
g. Emosi
Sikap Kesiapsiagaan mental
yang diorganisasi
lewat pengalaman
a. Keluarga
b. Teman sekerja dalam
kelompok
c. Masyarakat
d. Lingkungan
Page 30
e. Pengalaman bekerja
sebelumnya
Kepribadian Ciri yang relatif
mantap,
kecenderungan, dan
perangai yang dimiliki
oleh individu
a. Faktor keturunan
b. Faktor sosial
c. Kebudayaan
d. Pendidikan
e. Lingkungan
Belajar Proses pematangan
diri melalui perilaku
dan praktek
a. Motivasi
b. Kecerdasan
c. Tuntutan pekerjaan
d. lingkungan
3. Kelompok dan Perilaku Organisasi
McDavid dan Harari dalam Siswanto (2006:81) mendefinisikan kelompok sebagai
suatu system yang terorganisasi yang melakukan fungsi tertentu yang melakukan
serangkaian peran antar anggotannya, dan memiliki serangkaian norma yang
mengatur kelompok dan tiap anggotanya.
Definisi di atas menekankan beberapa ciri kelompok seperti peran dan norma.
Siswanto (2006:85) menggambarkan dalam tabel mengenai karakteristik kelompok
dan perilaku organisasi sebagai berikut:
Karakteristik Kelompok dan Perilaku Organisasi
Peran yang
Ada
Alasan
Pembentukan
Tahap
Perkembangan
Karakteristik
setelah
berkembang
Daya tarik
1. Peran
yang
dirasakan
2. Peran
yang
dimainkan
1. Pemuasan
kepuasan
2. Kedekatan
dan daya
tarik
3. Tujuan
kelompok
4. Alasan
ekonomi
1. Saling
menerima
2. Komunikasi
dan
pengambilan
keputusan
3. Motivasi dan
produktivitas
4. Pengendalian
dan organisasi
1. Struktur
2. Hierarki
status
3. Peran
4. Norma
5. Kesatupaduan
1. Sinkronisasi
tujuan
2. Adanya
pemimpin
3. Reputasi
4. Kelompok
5. Saling
mendukung
4. Struktur Organisasi
Stoner dan Wankell membatasi bahwa struktur organisasi adalah: ”Susunan dan
hubungan antar bagian komponen dan posisi dalam suatu perkumpulan”
Gibson dan kawan-kawan menekankan bahwa struktur bertalian dengan hubungan
pekerjaan dalam organisasi. Hubungan yang pasti tersebut timbul dari proses
keputusan sebagai berikut:
a. Pembagian Kerja (division of labor)
Seluruh pekerjaan dispesialisasikan sampai pada tingkat membagi pekerjaan
diantara pemegang pekerjaan.
b. Departementalisasi (departementalization)
Adalah proses penggabungan pekerjaan ke dalam kelompok .
1) Departementalisasi fungsional = pengelompokkan pekerjaan dilakukan
menurut fungsi organisasi (organisasi bisnis, jasa dsb).
Page 31
2) Departementalisasi teritorial = pembentukan kelompok atas dasar bidang
geografis (daerah).
3) Departementalisasi produk = pada organisasi bisnis besar yg produknya
beraneka ragam, aktivitas dan bawahannya dikelompokkan atas dasar
produk.
4) Departementalisasi pelanggan = pembentukan kelompok atas dasar
pelanggan (misalnya, struktur organisasi lembaga pendidikan, pasar
swalayan)
5) Departementalisasi campuran organisasi divisional = muncul krn para
manajer mencoba menanggulangi pertumbuhan, pergeseran dalam pasar,
budi daya produk dan jasa, dan kebijakan pemerintah.
c. Permasalahan rentang kendali (Span of control)
Berapa jumlah bawahan yg dpt dikendalikan oleh seorang manajer.
Rumus untuk mengetahui jumlah hubungan potensial (hubungan yang mungkin
terhadap antara manajer dengan bawahan) :
21
2
N
R N N
= + −
Keterangan :
R : menunjukkan jumlah hubungan.
N : jumlah bawahan yang ditugaskan pada kelompok komando manajer.
d. Delegasi kekuasaan (Delegation of authority)
Berhubungan dengan hal yg didelegasikan kpd manajer untuk mengambil
keputusan tanpa persetujuan manajemen yg lebih tinggi. Mintzberg (1983 : 304)
mengemukakan bahwa setiap organisasi memiliki 5 bagian dasar sbb :
Keterangan:
1) The strategix apex = manajer puncak yg diberi tanggung jawab keseluruhan
untuk organisasi ybs.
2) The middle line = para manajer yg menjadi penghubung operating core
dengan strategic apex.
3) The operating core = para karyawan yg melaksanakan pekerjaan dasar yg
berhubungan dengan produksi dan jasa.
4) The technostructure = para analis yg memiliki tanggung jawab untuk
melaksanakan bentuk standardisasi terterntu dlm organisasi.
Page 32
5) The support staff = orang yg mengisi unit staf, yg memberi jasa pendukung
tdk langsung kpd organisasi
SOAL TUGAS
1. Faktor yang mempengaruhi sikap antara lain :
a. Stereotip d. Kebutuhan
b. Emosi e. Situasional
c. Lingkungan
2. Ciri yang relatif mantap, kecenderungan dan perangai yang dimiliki oleh individu
disebut :
a. Sikap d. Persepsi
b. Mental e. Kepribadian
c. Belajar
3. Suatu sistem yang terorganisasi yang melakukan fungsi tertentu dan serangkaian
peran antar anggotanya disebut :
a. Tim d. Manajer
b. Organisasi e. Kelompok
c. Manajemen
4. Penentuan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan:
a. Pembagian kerja d. Delegasi
b. Departementalisasi e. Wewenang
c. Rentang kendali
5. Yang termasuk kedalam variabel lingkungan yang mempengaruhi perilaku adalah :
a. Kelas sosial d. Persepsi
b. Belajar e. Mental
c. Sikap
TANGGAL NILAI PARAF DOSEN
Page 33
Pertemuan ke-8
Koordinasi dan Rentang Manajemen
SUB POKOK PEMBAHASAN
1. Koordinasi dan Rentang Manajemen
Keahlian manajer Ketika berkoordinasi secara efektif mayoritass tergantung pada
jumlah karyawan yang melapor kepadanya, yang selama ini di kenal dengan
sebutan ” rentang “manajemen” atau” rentang kendali”.
a. Koordinasi
Koordinasi (coordination) merupakan sebuah proses untuk berintegrassi tujuan-
tujuan serta kegiaatan-kegiatan yang ada di divisi-divisi yang terpisah (bagian
maupun departemen-departemen fungsional suatu organisasi dengan tujuan
mencapai tujuan organisasi secara efesien.
Kebutuhan terhadap koordinasi bergantung terhadap sifat serta kebutuhan
komunikasi dalam melaksanakan tugas juga derajat yang saling berinteraksi
pada bermacam- macam satuan pelaksanaanya.
Menurut Thompson, ada tiga macam saling ketergantungan di antara satuan-
satuan organisasi, yaitu:
1) Saling ketergantungan yang menyatu (pooled interdapandence)
2) Saling ketergantungan yang berurutan (sequential interdependence)
Reciprocal interdependence)
3) Saling ketergantungan timbal balik (reciprocal interdependence)
Tiga macam saling ketergantungan diantara satuan-satuan organisasi (Handoko,
2003:197)
b. Masalah Pencapaian Koordinasi yang Efektif
1) Perbedaan dalam orientasi terhadap tujuan
Anggota-anggota yang berasal dari departemen yang tdak sama, dapat
mengekspansikankan pandangan mereka sendiri terhadap bagaimana cara
mencapai kepentingan organisasi yang baik.
Page 34
Contoh : Bagian akuntansi melihat pengendalian biaya sebagai faktor paling
penting mencapai sukses organisasi. Bagian pemasaran mengemukakan
disain produk sebagai yang paling penting.
2) Perbedaan dalam orientasi waktu
manajer produksi lebih memperhatikan masalah yang harus dipecahkan
segera (jangka pendek). Bagian penelitian dan pengembangan lebih terlibat
dengan masalah jangka panjang.
3) Perbedaan dalam orientasi antar pribadi
kegiatan produksi memerlukan komunikasi dan pembuatan keputusan yang
cepat dibandingkan dengan bagian penelitian dan pengembangan dapat lebih
santai untuk berdiskusi.
c. Tiga pendekatan pencapaian koordinasi yang efektif
1) Teknik-teknik dasar
organisasi yg sederhana hanya memerlukan peralatan koordinasi sebagai
berikut :
a) hirarki,
b) kegiatan serta aturan/prosedur,
c) rencana / tujuan perusahaan.
2) Meningkatkan koordinasi potensial
terdiri atas:
a) investasi dalam sistem informasi vertikal,
b) penciptaan hubungan-hubungan ke samping.
3) Mengurangi kebutuhan akan koordinasi
terdiri atas:
a) penciptaan sumber daya-sumber daya tambahan,
b) penciptaan tugas-tugas yang dapat berdiri sendiri.
d. Mekanisme pengkoordinasian dasar
1) Hirarki manajerial
Prosedur perintah, aliran informasi serta kerja, wewenang formal, hubungan
tanggung jawab juga akuntabilitas yang jelas bisa menumbuhkan integrasi
jika dirumuskan secara jelas dan dikerjakan dengan pengarahan yang tepat.
2) Aturan dan prosedur
Merupakan sebuah keputusan manajerial yang dibangun untuk menangani
kejadian rutin, yang menyebabkan lebih efisien agar koordinasi serta
pengawasan rutin.
3) Rencana dan penetapan tujuan
Ekspansi rencana juga tujuan bisa dipakai untuk pengkoordinasian melalui
pengarahan seluruh satuan organisasi terhadap sasaran yang sama.
2. Rentang Manajemen
Rentang manajemen sering juga disebut istilah-istilah:
a. Span of control
Kemampuan pimpinan untuk mengatur bawahannya.
b. Span of authority
Kemempuan pimpinan untuk mengambil suatu tindakan terhadap bawahannya.
c. Span of attention
Kemampuan pimpinan untuk memberikan perhatian kepada bawahannya.
Page 35
d. Span of supervision
Kemampuan pimpinan untuk mangawasi bawahannya
Ada dua alasan utama mengapa penentuan rentang manajemen yang tepat adalah
penting :
a. Rentang manajemen, mempengaruhi penggunaan efisien dari manajer dan
pelaksanaan kerja efektif dari bawahan mereka.
b. Ada hubungan antara rentang manajemen di seluruh organisasi dan struktur
organisasi.
3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi rentang manajemen
a. Kesamaan fungsi – fungsi
Semakin sejenis fungsi – fungsi yang dilaksanakan oleh kelompok kerja,
rentangan semakin melebar.
b. Kedekatan geografis
Semakin dekat kelompok kerja ditempatkan, secara fisik, rentangan semakin
melebar.
c. Tingkat pengawasan langsung yang dibutuhkan
Semakin sedikit pengawasan langsung yang dibutuhkan, rentangan semakin
melebar.
d. Tingkat koordinasi pengawasan yang di butuhkan
Semakin berkurang koordinasi yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar.
4. Wewenang dan Pendelegasian
Menurut Handoko (2003:212) Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan
sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu
agar tercapai tujuan tertentu.
Ada dua pandangan yang saling berlawanan mengenai sumber wewenang, yaitu:
a. Teori formal. Pandangan wewenang formal menyebutkan bahwa wewenang
adalah dianugerahkan; wewenang ada karena seseorang di beri atau dilimpahi
atau di warisi hal tersebut.
b. Teori Penerimaan (acceptance theory pf authority) menyanggah pendapat
bahwa wewenang dapat dianugerahkan.
Beberapa macam wewenang, adalah sebagai berikut:
a. Wewenang lini.
Atasan langsung melakukannya ke bawahan dalam bentuk perintah dan
tercermin sebagai rantai perintah yang diturunkan kebawah melalui tingkatan
organisasi.
b. Wewenang staf
Hak yg dipunyai oleh staf untuk menyarankan, merekomendasikan, konsultasi
kepada personalia lini, tapi tidak dapat memerintah lini mengerjakan kegiatan
tertentu.
c. Wewenang staf fungsional.
Staf mempunyai hak untuk memerintah satuan lini sesuai kegiatan fungsional
(contoh : seorang spesialis keamanan mumpunyai wewenang untuk memerintah
manajer lab penelitian untuk menutup lab bila gas berbahaya mencapai tingkat
tertentu.
Page 36
5. Pendelegasian Wewenang
Delegasi wewenang adalah proses dimana para manajer mengalokasikan wewenang
kebawah kepada orang-orang yang melapor kepadanya.
Empat kegiatan terjadi ketika delegasi dilakukan, yaitu:
a. Pendelegasian menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas kepada bawahan
b. Pendelegasian melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan
atau tugas
c. Penerimaan delegasi, baik implisit atau eksplisit, menimbulkan kewajiban atau
tanggung jawab
d. Pendelegasian menerima pertanggung jawaban bawahan untuk hasil-hasil yang
dicapai.
6. Alasan-Alasan Pendelegasian
a. Pendelegasian memungkinkan manajer dapat mencapai lebih dari bila mereka
menangani setiap tugas sendiri.
b. Delegasi wewenang dari atasan ke bawahan merupakan proses yang diperlukan
agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien.
c. Delegasi juga memungkinkan manajer memusatkan tenaganya pada tugas- tugas
prioritas yang lebih penting.
d. Delegasi memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan berkembang bhkan dapat
digunakan sebagai alat untuk belajardari kesalahan.
7. Prinsip Pendelegasian
a. Prinsip skalar
Dalam proses pendelegasian harus ada garis wewenang yang jelas mengalir
setingkat demi setingkat dari tingkatan organisasi paling atas ke tingkatan paling
bawah dan dibutuhkan delegasi penuh (semua tugas organisasi yg diperlukan
harus dibagi habis) untuk menghindari :
1) Gaps = tugas-tugas yang tidak ada penanggung jawabnya.
2) Overlaps = tanggung jawab atas tugas yang sama diberikan kepada lebih
dari satu orang individu.
3) Splits = tanggung jawab atas tugas yang sama diberikan kepada lebih dari
satu satuan organisasi.
b. Prinsip kesatuan perintah
setiap bawahan dalam organisasi seharusnya melapor hanya kepada seorang
atasan.
c. Tanggung jawab, wewenang dan akuntabilitas.
1) Tanggung jawab = agar organisasi dpt menggunakan sumber dayanya
dengan efesien, tanggung jawab untuk tugas-tugas tertentu diberikan ke
tingkatan paling bawah dimana ada cukup kemampuan dan informasi untuk
menyelesaikannya.
2) Wewenang = setiap individu untuk melaksanakan tugas yg dilimpahkan
kpdnya dengan efektif harus diberi wewenang secukupnya.
3) Akuntabilitas = tuntutan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas sendiri dan
bawahannya.
Page 37
SOALL TUGAS
1. Kemampuan pimpinan untuk mengatur bawahannya disebut :
a. Span of control d. Span of attention
b. Span of authority e. Span of supervis ion
c. Span of market
2. Kemampuan pimpinan untuk mangawasi bawahannya disebut :
a. Span of control d. Span of attention
b. Span of authority e. Span of supervis ion
c. Span of market
3. Reciprocal interdapandence adalah istilah untuk saling ketergantungan yang :
a. Menyatu d. Berkelanjutan
b. Berurutan e. Timbal balik
c. Terpisah
4. Teori yang menyanggah pendapat bahwa wewenang dapat dianugerahkan disebut :
a. Pendelegasian d. Kepercayaan
b. Teori formal e. Pelimpahan
c. Teori penerimaan
5. Hak yg dipunyai oleh staf untuk menyarankan, merekomendasikan, konsultasi
kepada personalia lini, tapi tidak dapat memerintah lini mengerjakan kegiatan
tertentu disebut :
a. Wewenang lini d. Power
b. Wewenang staf e. Authority
c. Wewenang staf fungsional
TANGGAL NILAI PARAF DOSEN
Page 38
Pertemuan ke-9
Pemotivasian
SUB POKOK PEMBAHASAN
1. Komunikasi dalam Organisasi
Menurut Handoko (2003:272) bahwa komunikasi adalah proses pemindahan
pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain.
Konsep rantai pertukaran informasi mempunyai unsurunsur sebagai berikut:
a. Suatu kegiatan untuk membuat seseorang mengerti
b. Suatu sarana pengaliran informasi
c. Suatu system bagi terjalinnya komunikasi di antara individu-individu
2. Proses Komunikasi
Model komunikasi antar pribadi:
Model ini menunjukkan tiga unsur esensi komunikasi. Bila salah satu unsur hilang,
maka komunikasi tidak dapat berlangsung. Sebagai contoh, seseorang dapat
mengirimkan berita tetapi bila tidak ada yang menerima atau mendengar maka
komunikasi tidak akan terjadi.
Model komunikasi yang lebih terperinci:
Page 39
3. Tipe Jaringan dan Saluran Komunikasi dalam Organisasi
Menurut Handoko (2003:278) bahwa tipe jaringan komunikasi berbentuk:
a. Lingkaran
Keterangan: B hanya dpt berkomunikasi A dan C. Untuk berkomunikasi dengan
E, B harus melalui A atau C dan D
b. Rantai
Keterangan: menunjukkan dua bawahan (A dan E) yg melapor kpd atasan
mereka (B dan D), yg selanjutnya oleh B dan D dilaporkan ke C.
Jaringan “lingkaran” dan “rantai” adalah komunikasi yg di desentralisasi.Hal ini
lebih efektif untuk menyelesaikan masalah yg kompleks, karena akan lebih
cepat dan akurat penyelesaiannya. Kepuasan anggota kelompok juga cenderung
lebih tinggi.
c. Huruf Y
Keterangan : Terdapat dlm bagian sekretariat dimana surat-surat diterima oleh
E, di sortir oleh D dan di distribusikan oleh C ke A dan B.
Page 40
d. Bintang
Keterangan: C dapat berkomunikasi langsung dengan A, B, D, E, walaupun
mereka tdk dpt berkomunikasi satu sama lain.
Contoh : empat tenaga penjual (A, B, D, E) melapor ke manajer cabang (C)
Jaringan “ bintang” dan “huruf Y” adalah komunikasi yg terpusat, dengan C pd
posisi pusat. Hal ini lebih efektif untuk menyelesaikan masalah-masalah rutin
dan tidak kompleks, karena lebih cepat dan akurat.
Sedangkan saluran komunikasi dalam organisasi terdiri dari:
a. Komunikasi vertikal
Terdiri atas komunikasi ke bawah dan ke atas.
1) Komunikasi ke bawah (downward communication)
memberikan pengarahan, instruksi, nasehat/saran, penilaian bawahan, dan
informasi tentang tujuan dan kebijaksanaan organisasi.
2) Komunikasi ke atas (upward communication) berisi data / umpan balik bagi
manajemen
mensuplai informasi kpd tingkatan manajemen atas tentang apa yg terjadi
pd tingkat bawah (laporan periodik, penjelasan, gagasan dan permintaan
untuk diberikan keputusan).
b. Komunikasi lateral atau horizontal
1) Komunikasi di antara para anggota dalam kelompok kerja yang sama.
2) Komunikasi di antara departemen-departemen pada tingkatan organisasi
yang sama.
c. Komunikasi Diagonal
Komunikasi yang memotong secara menyilang rantai perintah organisasi.
4. Hambatan Komunikasi
a. Hambatan – hambatan Organisasi
1) Tingkatan Hirarki
2) Wewenang Manajerial
3) Spesialisasi
b. Hambatan-hambatan Antar Pribadi
1) Persepsi Selektif
2) Status / Kedudukan Komunikator
3) Keadaan Membela Diri
4) Pendengaran Lemah
Page 41
5) Ketidaktepatan Penggunaan Bahasa
5. Peningkatan Efektivitas Komunikasi
Cara-cara untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh para manajer
untuk dapat meningkatkan efektivitas komunikasi antara lain:
a. Kesadaran akan kebutuhan komunikasi efektif
b. Penggunaan umpan-balik
c. Menjadi komunikator yang lebih efektif
d. Pedoman komunikasi yang baik
American Management Associations (AMA) telah menyusun sepuluh pedoman
komunikasi yg baik (The Ten Commandments of Good Communication) :
1) Cari kejelasan gagasan-gagasan terlebih dahulu sebelum dikomunikasikan.
2) Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi.
3) Pertimbangkan keadaan phisik dan manusia keseluruhan kapan saja
komunikasi akan dilakukan.
4) Konsultasikan dengan pihak-pihak lain.
5) Perhatikan tekanan nada dan ekspresi lainnya sesuai isi dasar berita selama
berkomunikasi.
6) Ambil kesempatan, bila timbul, untuk mendapatkan segala sesuatu yg
membantu atau umpan balik.
7) Ikuti lebih lanjut komunikasi yg telah dilakukan.
8) Perhatikan konsistensi komunikasi.
9) Tindakan atau perbuatan harus mendorong komunikasi.
10) Jadilah pendengar yg baik, berkomunikasi tdk hanya untuk dimengerti tetapi
untuk mengerti.
Page 42
SOAL TUGAS
1. Secara etimologi motivasi dapat diartikan sebagai:
a. Organisasi d. Perencanaan
b. Pengawasan e. Pengendalian
c. Dorongan
2. Seseorang yang memiliki keinginan berprestasi sebagai suatu kebutuhan (needs)
dapat mendorongnya mencapai sasaran disebut :
a. Penghargaan d. Tantangan
b. Kinerja e. Tanggung jawab
c. Responsibility
3. Proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang
ke orang lain disebut :
a. Kekuasaan d. Delegasi
b. Wewenang e. Reputasi
c. Komunikasi
4. Komunikasi yang memotong secara menyilang rantai perintah organisasi disebut
komunikasi :
a. Horizontal d. Bisnis
b. Vertikal e. Maya
c. Diagonal
5. Tindakan seseorang yang tidak sesuai dengan usianya disebut :
a. Fixsasi d. Regresi
b. Resignasi e. Abolisi
c. Ambisi
TANGGAL NILAI PARAF DOSEN
Page 43
Pertemuan ke-10
Standar Pengendalian
SUB POKOK PEMBAHASAN
1. Elemen Pengendalian
Manajer bisa terfokus pada standar di bidang fungsional dalam rangka mengukur
prestasi :
Produksi Pemasaran SDM Keuangan
Mutu Volume Penjualan Hubungan Tenaga
Kerja
Pengeluaran
Modal
Jumlah Pengeluaran
Penjualan
Pergantian Tenaga
Kerja
Sediaan
Biaya Pengiklanan Tingkat absensi Arus Modal
Prestasi kerja
individu
Prestasi salesman - Likuiditas
2. Laporan Keuangan Pengendalian
Laporan keuangan sangat penting bagi perusahaan karena merupakan tolok ukur :
a. Keberhasilan Manajemen
b. Pertanggungjawaban Manajemen
c. Pengembangan perusahaan
d. Penutupan perusahaan
3. Analisa Laporan Keuangan
Analisa ratio digunakan untuk membandingkan angkaangka historis perusahaan
secara :
a. 1. Time series, dari waktu ke waktu
b. Perbandingan dengan perusahaan sejenis
Ada 4 Test untuk membantu pembuatan keputusan :
a. Tes of Profitability
Nama Analisis Rumus
Return on Owners Investment (ROI) Laba : Rata-rata modal sendiri
Return on Total Investmen (RTI) (Laba+bi bunga) : rata-rata total aset
Financial Leverage ROI – RTI
Earning per share (EPS) Laba : rata jumlah saham beredar
Profit margin Laba : penjualan bersih
Fixed asset turnover ratio Penjumlahan bersih : rata-rata aset
bersih
b. Test of Liquidity
Nama Analisa Rumus
Cash Ratio Kas + setara kas : utang lancar
Current Ratio Aktiva lancar : hutang lancar
Quick Ratio (Al-Persed) : hutang lancar
Page 44
Receivable turnover Penj kredit : rata-rata piutang
Average age of receivable 365 : receivable turnover
Inventory turnover Hp penj : rata-rata persed
Average days supply in inventory 365 : inventory turnover
c. Test of Solvency and Equity Position
Total UtangDebt Equity Ratio
Modal Sendiri=
d. Market Test
Nama Analisa Rumus
Price/Earning Ratio Harga pasar perlembar saham : laba
perlembar saham
Dividend yield ratio Dividend perlembar : harga pasar
perlembar saha
Book value per share Modal saham biasa : jumlah lembar
saham biasa yang beredar
4. Manajemen Modern (Manajemen Kontemporer)
Model manajemen kontemporer:
a. Model Tipe Z
William Ouchi mengemukakan bahwa perusahaan Amerika dan Jepang berbeda
dalam tujuh dimensi yang penting, yaitu:
1) Lama masa kerja
2) Cara pengambilan keputusan
3) Letak tanggung jawab
4) Kecepatan evaluasi dan promosi
5) Mekanisme kontrol
6) Spesialisasi jalur karier
7) Perhatian perusahaan terhadap pegawai
b. Gerakan Ekselensi
Peters & Waterman, mengatakan bahwa, perusahaan-perusahaan tertentu yang
“ekselen,” atau mereka yang memiliki kesuksesan yang telah berlangsung
dalam jangka panjang, melakukan banyak hal secara sistematik yang membuat
mereka terpisah dari perusahaan lain.
Karakteristik dasar yang mungkin memicu ekselensi:
1) Melakukan sesuatu tepat pada waktunya
2) Tetap dekat dengan konsumen
3) Mempromosikan otonomi dan kewirausahaan
4) Memaksimalkan produksivitas pekerja
5) Menggunakan pendekatan hand-on bagi manajemen
6) Melakukan yang terbaik dan diketahui perusahaan
7) Mempertahankan struktur organisasi yang sederhana
c. TQM (Total Quality Management)
Merupakan bentuk komitmen budaya organisasi yang bertujuan memuaskan
pelanggan dengan menggunakan sistem terpadu dari perangkat, teknik-teknik,
dan pelatihan.
Page 45
Berdasarkan sigi yang dilakukan Lacelles & Berry terhadap 700 orang
eksekutif, ditemukan bahwa motivasi yang melatarbelakangi perlunya
penerapan TQM pada sejumlah perusahaan, yaitu:
1) 73% ingin memenuhi keinginan pelanggan
2) 60% ingin mengurangi biaya
3) 59% disebabkan inisiatif para eksekutif
4) 34% disebabkan adanya ancaman dari pesaing
d. ISO 9000 dan ISO 14000
ISO (International Organization for Standardization), ada empat macam
standar yang diberikan:
1) ISO 9001
Melaksanakan semua aspek pabrikan (manufakturing) termasuk
pengembangan dan penyerahan produk dan jasa
2) ISO 9002
Melaksanakan semua fungsi prabrikan kecuali desain dan pengembangan
produk dan/atau jasa.
3) ISO 9003
Perusahaan non pabrikan, seperti distributor operasi pergudangan
4) ISO 14000
Unsur-unsur manajemen lingkungan yang berkualitas
e. Proses Rekayasa Ulang Bisnis
Proses ulang merencanakan secara radikal dan memikirkan kembali proses
bisnis dengan cara fundamental demi mencapai perbaikan secara dramatis
dalam ukuran unjuk kerja kontemporer seperti, biaya, kualitas, servis,
sertakecepatan (Bennis)
Proses rekayasa ulang ditujukan untuk:
1) Meningkatkan produktivitas
2) Mengoptimalkan nilai bagi pemegang saham
3) Mencapai hasil yang luar biasa min 50% kenaikannya
4) Menghilangkan tingkatan dan pekerjaan yang tidak perlu (Restrukturisasi)
f. Downsizing
Versi restrukturisasi organisasi yang menghasilkan penurunan besaran
organisasi dan sering menghasilkan struktur organisasi yang lebih mendatar.
Pada dasarnya downsizing dapat dimanfaatkan oleh perusahaan yang sedang
menjalankan rekayasa ulang (reengineering), sebagai salah satu usaha untuk
membuat perusahaan menjadi lebih fleksibel, efisien dan efektif.
Downsizing dapat meningkatkan efisiensi, karena biaya, upah para manajer
menjadi berkurang dan proses pengambilan keputusanpun menjadi lebih cepat
dari pada sebelumnya.
g. Organisasi Jejala (Networking Organization)
Perusahaan harus memiliki semua fungsi utama (produksi, pemasaran dsb) agar
dapat dijalankan kegiatan perusahan. Fungsi utama organisasi jejala tidak harus
dimilikinya sendiri, tetapi dapat dilakukan oleh perusahaan lain, yaitu atas dasar
kontrak.
Page 46
Perusahaan dengan dengan struktur organisasi jejala ini cukup dikendalikan
oleh beberapa orang eksekutif saja, yang bertugas mengatur dan mengkoordinir
para subkontraktor perusahaan, dan membuat strategi tingkat perusahaan guna
menjadi perusahaan global jika memungkinkan.
h. Kaizen
Diartikan sebagai upaya yang dilakukan untuk memperbaiki secara terus-
menerus semua bidang dalam perusahaan.
Menurut Kazuo Inamori bahwa Kaizen adalah ”To day better than yesterday,
then make tomorrow better than yesterday” (hari ini lebih baik dari kemarin,
dan buat esok lebih baik dari hari ini)
Dalam Hadist Islam, dikatakan bahwa:”jika hari ini sama dengan kemarin
berarti kamu merugi, dan jika lebih jelek maka kamu celaka”
Konsep Kaizen ini berkaitan dengan konsep TQM
i. Just In Time (JIT)
Model ini menunjukkan bahwa konsep manajemen biaya (cost management
concepts) sudah sejak lama ketinggalan zaman dan perlu dirubah.
Unsur-unsur yang pada JIT:
1) Sikap Awareness/Education
2) House-keeping
3) Quality Improvement
4) Uniform Plant Load (UPL)
5) Redesign Prosess Flow
6) Set-up Reduction
7) Supplier Net Work
j. ABC Concept
Salah satu model yang dianggap revolusioner dan populer khususnya di bidang
cost accounting atau persisnya management accounting adalah Activity Based
Costing (ABC)
Model ini telah diaplikasi sebagian besar perusahaan di Amerika dan dinilai
telah mampu meningkatkan efisiensi dan daya saing produk Amerika terhadap
produk asing khususnya Jerman dan Jepang. Malah model ini dianggap lebih
bermanfaat dibanding dengan konsep JIT yang dinilai sebagai produk Jepang.
Dalam akuntansi konvensional dikenal tiga unsur dalam menghitung biaya
produk, yaitu:
1) Biaya langsung
2) Biaya upah langsung
3) Biaya overhead
k. Balanced Scorecard
Menurut Kaplan & Norton, bahwa balanced scorecard berfungsi sebagai
pelengkap dan bukan sebagai pengganti pengukuran kinerja keuangan
tradisional, karena data keuangan tetap dipertahankan dalam pengukuran
kinerja.
Empat perpektif kinerja Balanced Scorecard, yaitu:
1) Financial Perspective
Page 47
2) Customer Perspective
3) Internal Business Prosess Perspective
4) Learning and Growth Perspective
SOAL TUGAS
1. Analisa ratio digunakan untuk membandingkan angka-angka historis perusahaan
secara :
a. Random d. Time series
b. Tepat waktu e. Jangka panjang
c. Logika
2. Total utang dibagi modal sendiri adalah rumus :
a. Debt Equity Ratio d. Cash Ratio
b. Earning Ratio e. Current Ratio
c. Quick Ratio
3. Diartikan sebagai upaya yang dilakukan untuk memperbaiki secara terus-menerus
semua bidang dalam perusahaan adalah model manajemen kontemporer :
a. Downsizing d. ABC concept
b. Kaizen e. Balance scorecard
c. Just in time
4. Versi restrukturisasi organisasi yang menghasilkan penurunan besaran organisasi
dan sering menghasilkan struktur organisasi yang lebih mendatar adalah model
manajemen kontemporer :
a. Downsizing d. ABC concept
b. Kaizen e. Balance scorecard
c. Just in time
5. Salah satu model yang dianggap revolusioner dan populer khususnya di bidang cost
accounting atau persisnya management accounting adalah :
a. Downsizing d. ABC concept
b. Kaizen e. Balance scorecard
c. Just in time
TANGGAL NILAI PARAF DOSEN
Page 48
Pertemuan ke-11
Dasar-Dasar Bisnis
SUB POKOK PEMBAHASAN
1. Pendahuluan
Hughes dan Kopoor dalam DR. Buchari Alma (2001) menyatakan bahwa bisnis
ialah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan
menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Menurut Steven Skinner and John M. Ivancevich (1992) dalam Gugup Kismono
(2001) bahwa bisnis dapat pula diartikan sebagai aktivitas terpadu yang meliputi
pertukaran barang, jasa atau uang yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dengan
maksud untuk memperolah manfaat atau keuntungan.
Istilah bisnis pada umumnya ditekankan pada 3 (tiga) hal yaitu :
a. Usaha-usaha perorangan kecil-kecilan dalam bidang barang dan jasa.
b. Usaha perusahaan besar seperti pabrik, transport, perusahaan surat kabar, hotel
dan sebagainya.
c. Usaha dalam bidang struktur ekonomi suatu bangsa
2. Merencanakan Bisnis
Kegiatan apapun tanpa melalui proses perencanaan akan sulit mendapatkan hasil
yang memadai. Karena pelaksanaan kegiatan berjalan sebagaimana adanya tanpa
melihat kejadian masa lalu dan memperhatikan perubahan masa depan. Begitu pula
dalam mengelola sebuah perusahaan manajer harus merencanakan bisnisnya yang
berguna untuk pedoman pelaksanaan dan sebagai evaluasi kinerjanya
Lima Pemegang Kepentingan Utama dalam Bisnis (FIVE KEY STAKEHOLDERS
IN A BUSINESS ) terdiri dari:
a. Pemilik (Owners)
Setiap bisnis dimulai dari hasil ide mengenai barang dan jasa oleh orang yang
disebut wirausaha (entrepreneur). Ia mengorganisasikan (Organize) dan
mengelola resiko yang dihadapi mulai dari permulaan bisnis. Pemilik Tunggal,
Banyak, dan Perseroan (kepemilikan dalam saham)
b. Kreditur (Creditors)
Perusahaan memerlukan dana lebih daripada yang didapat dari pemilik.
Kreditur dapat memberikan solusi sebagai penyedia pinjaman untuk memulai
bisnis. Contoh: Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BCA, Bank Muamalat dan
sebagainya.
c. Pekerja (Employees)
Hasil ide pemilik untuk membangun bisnisnya, harus didukung karyawan.
Karyawan yang direkrut untuk menyelenggarakan bisnis.
d. Pemasok (Suppliers)
Menyelenggarakan bisnis membutuhkan bahan (material) yang dibutuhkan
untuk produksi melalui pemasok. Produk yang dijual hendaknya harus
berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi . Produk kualitas harus melalui
Page 49
proses mengubah bahan berkualitas melalui cara produksi yang efektif, efesien
dan produktif.
e. Pelanggan (Customers)
Tujuan akhir dari bisnis adalah sejauhmana produk atau jasa dapat memuaskan
kebutuhan dan keinginan pelanggan. Bagaimanapun perusahaan harus tahu
tentang apa kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dengan demikian apa yang
ditawarkan kepada mereka dapat direspon dengan baik.
3. Maksud dan Tujuan Bisnis
Bisnis tidak hanya bermaksud memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen. Lebih
dari itu, bisnis juga harus mampu menyediakan sarana-sarana yang dapat menarik
minat dan perilaku para konsumen. Secara umum, maksud dan tujuan bisnis sangat
terkait erat dengan faktor-faktor berikut :
a. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen
b. Keuntungan usaha
c. Pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan
d. Mengatasi berbagai risiko
e. Tanggung jawab sosial
4. Persaingan Usaha Bisnis
Menurut DR. Buchari Alma (2001) bahwa persaingan yang sehat akan
menimbulkan beberapa keuntungan yaitu:
a. Harga bagi konsumen bisa lebih rendah, karena produsen berusaha bekerja
efisien dan menurunkan harga jual.
b. Bisnis berusaha meningkatkan pelayanan bagi konsumen.
c. Bisnis berusaha menciptakan barang baru dan dengan mutu yang baik.
d. Menghilangkan bisnis yang tidak mampu bekerja secara efisien dan yang
memborokan sumber daya.
5. Pengertian Perusahaan
a. Perusahaan kecil
1) Dikelola sendiri oleh pemilik
2) Struktur organisasi sederhana
3) Persentase kegagalan tinggi
4) Akses sumber dana sulit
b. Perusahaan besar
1) Dikelola oleh para profesional
2) Struktur organisasi kompleks
3) Persentase kegagalan rendah
4) Akses sumber dana mudah
Page 50
6. Sumber Dasar Bisnis
Dan Steinhoff dalam bukunya The Word of business (1979) menyatakan bahwa
fungsi dasar bisnis ialah :
a. Acquiring raw material (mencari bahan mentah)
b. Manufacturing raw materials into products (merubah bahan mentah menjadi
produk)
c. Distributing products to consumers (menyalurkan barang ke tangan konsumen)
Ada pandangan yang lebih ekstrim yang menyatakan bahwa bisnis dibagi atas dua
bagian yaitu:
a. Production
b. Marketing
SOAL TUGAS
1. Kata bisnis berasal dari bahasa :
a. Melayu d. Inggris
b. Amerika e. Perancis
c. Sansekerta
2. Melihat pada asal katanya bisnis berarti :
a. Manusia d. Karyawan
b. Perusahaan e. Owner
c. Pekerja
3. Perusahaan yang dikelola sendiri oleh pemiliknya disebut perusahaan :
a. Besar d. Giant
b. Konglomerat e. Akuisisi
c. Kecil
4. Perusahaan yang akses sumber dananya mudah disebut perusahaan :
a. Besar d. Asongan
b. Klontong e. Pailit
c. Kecil
5. Maksud dan tujuan bisnis sangat terkait erat dengan faktor-faktor :
a. Nasional d. Budaya
b. Internasional e. Keuntungan usaha
c. Lokal
TANGGAL NILAI PARAF DOSEN
Page 51
Page 52
Pertemuan ke-12
Peluang dan Tantangan Bisnis serta Ekonomi dan Bisnis
SUB POKOK PEMBAHASAN
1. Tantangan-tantangan yang dihadapi Bisnis
a. Tantangan Produktivitas
Dunia bisnis wajib menaikkan produktivitasnya, sebab mereka dapat
menghadapi pasar luas yang bisa saja semakin berkembang. Usaha
meningkatkan produktivitas ini dapat dilakukan dengan cara :
1) Memperbaharui mesin-mesin dengan modern
2) Kembangkan kegiatan research and development.
3) Di negara maju di coba pemakaian robot
4) Kembangkan manajemen personalia
5) Libatkan karyawan dalam pengambilan keputusan.
b. Tantangan Kualitas
Konsumen merasa tidak senang membeli produk yang cepat rusak dan
seringkali diperbaiki. Konsumen pun tidak senang dengan perusahaan jasa yang
tidak mau memperbaiki servisnya.
c. Tantangan Pasar Global
Persaingan global makin lama makin meningkat. Oleh sebab itu, produktivitas
dan kualitas produk harus ditingkatkan agar dapat menghadapi persaingan
global tersebut.
2. Trend-Trend dan Tantangan Bisnis Masa Kini
a. Globalisasi Ekonomi
Dalam pasar global, pesaing datang dari berbagai negara yang berbeda. Sudah
siapkah anda menghadapi persiangan seperti ini? Sudah siapkah bisnis yang ada
menghadapi era teknologi modern?
b. Tantangan Sosial
1) Pemulihan Ekonomi
Kini, Pemulihan ekonomi didukung oleh dua faktor inti, yakni pengingkatan
kebutuhan akan barang-barang konsumi juga penurunan inflasi dan suku
bunga
2) Wanita di Dunia Kerja
Secara kultur, Indonesia termasuk negara yang tidak memiliki tingkat
maskulinitas tinggi hanya 46M. (Penelitian: Noe et.all, 1994). Maraknya
pemimpin wanita yang naik pentas snagat boleh jadi membawa angin baru.
Dengan fleksibelitasnya, negosiasi sepertinya dapat lebih mewarnai gaya
kepemimpinan mereka. Style keibuan bisa saja dapat bertransformasi
menjadi ilmu kapas ; ringan juga lembut, tapi bisa menjadi padat serta tidak
mudah koyak.
3) Isu link and Match
Link and match merupakan suatau keadaan yang mendeskripsikan tingkat
kesesuaian antara dunia pendidikan dengan dunia kerja.
Page 53
4) Diversitas
Indonesia memiliki beragam suku juga adat istiadat yang tentunya
mempunyai kebiasaan serta nilai-nilai yang berbeda pula antara satu sama
lain.
5) Konflik Nilai Perbedaan nilai dapat terjadi karena berbagai hal, antara lain
karena faktor usia. Perbedaan nilai tersebut antara lain :
a) Genarasi Baby Boomers
b) Baby Busters
6) Etika Bisnis
Sustainable development maupun green business merupakan isu yang
semakin berkembang. Ecolabeling merupakan salah satu contoh usaha
masyarakat untuk menyelamatkan lingkungan dari ancaman dunia bisnis.
Dunia bisnis juga harus berfungsi sosial dan dioperasikan dengan
mengindahkan etika-etika yang berlaku di masyarakat.
c. Tantangan Kualitas
Kualitas yang merupakan kunci utama yang harus dimiliki persuahaan-
perusahaan Indonesia untuk bersaing di pasar internasional. Penekanan kualitas
pada hakikatnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1) Penekanan teknis atau manufaktur Secara teknis, produk dikatakan
kerkualitas jika telah memenuhi spesifikasi tertentu.
2) Penekanan pada konsumen Dipandang dari sisi konsumen, produk dikatakan
berkualitas jika produk tersebut mampu memenuhi kebutuhan konsumen.
d. Tantangan Teknologi
Perubahan teknologi yang sangat cepat harus diimbangi perusahaan dengan
menynediakan karyawan yang terampil, memiliki kapasitas, serta kemauan
belajar yang tinggi
3. Hakikat Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari cara masyarakat mengalokasikan
sumber-sumber yang terbatas untuk keperluan produksi dan distribusi barang dan
jasa (Musselman and Hughes : 1964).
William F. Schoell (1993) mengatakan bahwa: Studi ilmu ekonomi juga termasuk
menganalisa kegiatan orang dalam hubungan dengan memproduksi, menabung dan
membelanjakan uangnya.
Sedangkan yang dimaksud dengan sistem ekonomi ialah struktur organisasi
masyarakat yang berusaha mencari kesimbangan antara kebutuhan yang tidak
terbatas dengan sumber-sumber yang terbatas. (Brown and Petrello, 1976 ).
Kemudian sistem ekonomi harus menjawab pertanyaan berikut :
a. Apa yang akan diproduksi ?
b. Berapa jumlah yang akan diproduksi ?
c. Bagaimana cara memproduksi ?
d. Siapa mendapat apa ?
Page 54
4. Ciri-Ciri Bisnis Modern
Ciri-ciri dari bisnis modern ialah adanya spesialisasi, saling ketergantungan
(interdependence) dan produk massal.
a. Spesialisasi
b. Interdependence
c. Produksi massal .
Produksi diartikan usaha menciptakan barang dan jasa yang menambah kegunaan
(utility). Ada 4 kegunaan (utility) yang timbul dari produksi ini yaitu :
a. Form utility
Peningkatan kegunaan dari suatu benda antara lain dapat disebabkan oleh
perubahan bentuknya.
Contoh : nilai guna dari sebuah lempengan besi relatif rendah, namun jika
lempengan besi tersebut ditempa menjadi sebuah pisau, maka nilai gunanya
akan menjadi lebih besar
b. Place utility
Pertambahan kegunaan dari suatu benda antara lain dapat karena dipindahkan
dari satu tempat ke tempat lain.
Contoh : Sebuah mantel yang tebal tidak banyak gunanya jika dipakai di daerah
tropis, namun jika dipakai di daerah dingin maka akan lebih terasa manfaatnya
c. Time utility
Kegunaan suatu benda bertambah jika benda itu dipakai pada waktu-waktu
yang tepat dan sesuai dengan manfaat benda tersebut.
Contoh : payung akan lebih berguna jika dipakai pada waktu hujan atau saat
hari terik.
d. Possession utility .
Kegunaan suatu benda baru terasa bila telah ada pemiliknya, atau dimiliki oleh
konsumen yang tepat.
Contoh : tanah yang kosong dan terbengkalai tidak akan memiliki manfaat,
tetapi tanah tersebut baru membawa manfaat bila dimiliki dan diolah oleh
manusia yang bisa mengolah tersebut
Jika ditelaah lebih lanjut, pengertian produksi dapat ditinjau dari dua sudut, yaitu:
a. Pengertian produksi dalam arti sempit, yaitu mengubah bentuk barang menjadi
barang baru, ini menimbulkan form utility.
b. Pengertian produksi dalam arti luas, yaitu usaha yang menimbulkan kegunaan
karena place, time, dan possession
Page 55
SOAL TUGAS
1. Dunia bisnis harus meningkatkan produktivitasnya, karena mereka akan
menghadapi pasar luas yang makin berkembang disebut tantangan :
a. Produktivitas d. Sosial
b. Kualitas e. Abad 2000
c. Pasar Global
2. Konsumen merasa tidak senang membeli produk yang cepat rusak disebut
tantangan:
a. Produktivitas d. Sosial
b. Kualitas e. Abad 2000
c. Pasar Global
3. Kursi adalah salah satu contoh dari :
a. Form utility d. Possession utility .
b. Place utility e. Space utility
c. Time utility
4. Payung adalah salah satu contoh dari :
a. Form utility d. Possession utility .
b. Place utility e. Space utility
c. Time utility
5. International Standardization Organization (ISO) berkedudukan di :
a. Jakarta d. Paris
b. New York e. Jenewa
c. Bangkok
TANGGAL NILAI PARAF DOSEN