dasar-dasar - website staff ui |staff.ui.ac.id/system/files/users/debby.fitriasari/... · ppt...
TRANSCRIPT
KONSEP DASAR PAJAK
Definisi Pajak
iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan Undang-undang yang
dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi)
langsung dan digunakan untuk membiayai pengeluaran - pengeluaran
umum (Prof. Dr. Rochmat Soemitro)
1. Kontribusi, Prestasi, Iuran yang dibayarkan kepada penguasa / Negara (yang berhak memungut pajak hanyalah Negara)
2. Berdasarkan Undang-undang serta aturan pelaksanaannya ( dapat dipaksakan
3. Tanpa jasa timbal ( kontraprestasi ) dari Negara yang secara langsung dapat ditunjukkan
4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara, yaitu pengeluaran umum yang bermanfaat bagi masyarakat luas
Ciri-ciri Pajak
Fungsi Pajak Fungsi Budgeter
sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran - pengeluaran pemerintah. Misal: dimasukkannya pajak dalam APBN sebagai penerimaan dalam negeri
Fungsi Reguler (mengatur)sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan dibidang sosial dan ekonomi. Misal: pajak yang tinggi dikenakan kepada minuman keras, dengan tujuan untuk mengurangi konsumsi minuman keras
Asas-asas Pemungutan Pajak(Four Maxims of Adam Smith)
1. Equality
Pemungutan pajak harus bersifat adil dan merata, yaitu pajak dikenakan kepada orang pribadi yang harus sebanding dengan kemampuan membayar pajak atau ability to pay dan sesuai dengan manfaat yang diterimaAdil dimaksudkan bahwa setiap Wajib Pajak menyumbangkan uang untuk pengeluaran pemerintah sebanding dengan kepentingannya dan manfaat yang diminta
2. Certainty
Penetapan pajak itu tidak ditentukan sewenang-wenang Oleh karena itu, Wajib Pajak harus mengetahui secara jelas dan pasti besarnya pajak yang terutang, kapan harus dibayar serta batas waktu pembayaran
Asas-asas Pemungutan Pajak(Four Maxims of Adam Smith)
Asas-asas Pemungutan Pajak(Four Maxims of Adam Smith)
3. Convenience
Kapan Wajib Pajak itu harus membayar pajak sebaiknya sesuai dengan saat-saat yang tidak menyulitkan Wajib Pajak. Sebagai contoh pada saat Wajib Pajak memperoleh penghasilan. Sistem pemungutan ini disebut Pay as You Earn
Asas-asas Pemungutan Pajak(Four Maxims of Adam Smith)
4. Economy
Secara ekonomi bahwa biaya pemungutan dan biaya pemenuhan kewajiban pajak bagi Wajib Pajak diharapkan seminimum mungkin, demikian pula beban yang dipikul Wajib Pajak
Teori-teori Pemungutan Pajak
Teori Asuransi
Dalam perjanjian asuransi diperlukan pembayaran premi. Premi tersebut dimaksudkan sebagai pembayaran atas usaha melindungi orang dari segala kepentingannya, misalnya keselamatan atau keamanan harta bendanya Teori asuransi ini menyamakan pembayaran pajak dengan pembayaran premi
Teori-teori Pemungutan Pajak
Teori Kepentingan
Memperhatikan beban pajak yang harus dipungut dari masyarakat. Pembebanan ini harus didasarkan pada kepentingan setiap orang pada tugas pemerintah termasuk perlindungan jiwa dan hartanya Oleh karena itu, pengeluaran Negara untuk melindunginya dibebankan pada masyarakat
Teori-teori Pemungutan PajakTeori Gaya Pikul
Dasar keadilan pemungutan pajak terletak dalam jasa-jasa yang diberikan oleh Negara kepada masyarakat berupa perlindungan jiwa dan harta bendanyaOleh karena itu, untuk kepentingan perlindungan, maka masyarakat akan membayar pajak menurut gaya pikul seseorang
Teori-teori Pemungutan Pajak
Teori Bakti (teori kewajiban pajak mutlak)
berdasarkan pada pertimbangan bahwa Negara mempunyai hak mutlak untuk memungut pajakDi lain pihak, masyarakat menyadari bahwa pembayaran pajak sebagai suatu kewajiban untuk membuktikan tanda baktinya terhadap NegaraDengan demikian, dasar hukum pajak terletak pada hubungan masyarakat dengan Negara
Teori-teori Pemungutan Pajak
Teori Asas Daya Beli
Mendasarkan bahwa penyelenggaraan kepentingan masyarakat yang dianggap sebagai dasar keadilan pemungutan pajak, sehingga lebih menitikberatkan pada fungsi mengatur
Sistem Pemungutan Pajak Official Assessment System
Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pemerintah ( fiskus ) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang
Sistem Pemungutan Pajak Self Assessment System
Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang, kepercayaan dan tanggung jawab kepada Wajib Pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar
Sistem Pemungutan Pajak Witholding TaxSistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak
Stelsel Pajak Stelsel Nyata Stelsel Fiktif Stelsel Campuran
1. Tarif sebanding / proporsional Tarif berupa persentase yang tetap, terhadap
berapapun jumlah yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang proporsional terhadap besarnya nilai yang dikenai pajak
Contoh: Untuk penyerahan Barang Kena Pajak di
dalam daerah pabean akan dikenakan Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10%
Tarif Pajak
2. Tarif tetap Tarif berupa jumlah yang tetap (sama)
terhadap berapapun jumlah yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang tetapContoh :Besarnya tarif Bea Materai untuk cek dan bilyet giro dengan nilai nominal berapapun adalah Rp 3.000
Tarif Pajak
3. Tarif progresif Persentase tarif yang digunakan semakin besar
bila jumlah yang dikenai pajak semakin besar
Menurut kenaikan persentase tarifnya, tarif progresif dibagi:
a. Tarif progresif progresif: kenaikan persentase semakin besar
b. Tarif progresif tetap: kenaikan persentase tetapc. Tarif progresif degresif: kenaikan persentase
semakin kecil
Tarif Pajak
4. Tarif degresifPersentase tarif yang digunakan semakin kecil bila jumlah yang dikenai pajak semakin besar
Tarif Pajak
HUKUM PAJAK
Kumpulan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara pemerintah
sebagai pemungut pajak dan rakyat sebagai pembayar pajak
Sistematika Hukum Pajak Hukum pajak materiil
Memuat norma-norma yang menerangkan keadaan, perbuatan, peristiwa hukum yang dikenakan pajak (objek-objek), siapa yang dikenakan pajak (subjek), berapa besar pajak yang dikenakan, segala sesuatu tentang timbul dan hapusnya utang pajak dan hubungan hukum antara pemerintah dan Wajib PajakContoh: UU PPh, UU PPN
Sistematika Hukum Pajak Hukum pajak formal
memuat bentuk / tata cara untuk mewujudkan hukum pajak materiil menjadi kenyataan, hukum pajak formal ini memuat: Tata cara penetapan utang pajak Hak-hak fiskus untuk mengawasi WP
mengenai keadaan, perbuatan dan peristiwa yang dapat menimbulkan utang pajak
Kewajiban WP, misal penyelenggaraan pembukuan / pencatatan dan hak-hak Wajib Pajak mengajukan keberatan dan banding
Contoh: UU KUP
Jenis Pajak Berdasarkan Golongan
Pajak LangsungPajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain
Contoh: Pajak Penghasilan Pajak Tidak Langsung
Pajak yang pembebanannya dapat dilimpahkan kepada pihak lain
Contoh: Pajak Pertambahan Nilai
Jenis Pajak berdasarkan Wewenang Pemungut
Pajak Pusatpajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negaraContoh: PPh, PPN
Pajak Daerahpajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah dan pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerahdigunakan untuk membiayai rumah tangga daerahPajak Daerah terdiri atas : Pajak Daerah terdiri atas : Pajak Propinsi, contoh: Pajak Kendaraan Pajak Propinsi, contoh: Pajak Kendaraan
Bermotor dan Kendaraan di Atas Air, Pajak Bermotor dan Kendaraan di Atas Air, Pajak Bahan Bakar Kendaraan BermotorBahan Bakar Kendaraan Bermotor
Pajak Kabupaten/Kota, contoh: Pajak Hotel, Pajak Kabupaten/Kota, contoh: Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak ReklamePajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame
Jenis Pajak berdasarkan Sifat
Pajak SubjektifYaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak
Contoh: PPh Pajak Objektif
Yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri Wajib PajakContoh: PPN dan PPnBM
Perlawanan terhadap Pajak Perlawanan Pasif
Berupa hambatan yang mempersulit pemungutan pajak dan mempunyai hubungan erat dengan struktur ekonomi
Perlawanan AktifSecara nyata terlihat pada semua usaha dan perbuatan yang secara langsung ditujukan kepada pemerintah (fiskus) dengan tujuan untuk menghindari pajak, bisa dalam bentuk Tax Avoidance dan Tax Evasion