dan - fiskal.kemenkeu.go.iddocument\weekly... · keuangan yang menunjukkan hasil bervariasi....

4
Pengarah: Kepala Badan Kebijakan Fiskal Penanggung Jawab: Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan Penyusun: Syaifullah, Ronald Yusuf, Munafsin Al Arif, Alfan Mansur, Priska Amalia, Nurul Fatimah Didukung oleh Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Dokumen ini disusun hanya sebatas sebagai informasi. Semua hal yang relevan telah dipertimbangkan untuk memastikan informasi ini benar, tetapi tidak ada jaminan bahwa informasi tersebut akurat dan lengkap serta tidak ada kewajiban yang timbul terhadap kerugian yang terjadi atas tindakan yang dilakukan dengan mendasarkan pada laporan ini. Hak cipta Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan. DAN http://www.fiskal.kemenkeu.go.id Sumber Data : Bloomberg,Reuters,CNBC,The Street,Investing,WSJ,CNN Money,Channel News Asia,BBC,New York Times,BPS,Kontan, Kompas,Media Indonesia,Tempo,Antara News,Bisnis Indonesia,Vibiz news. Indikator 14 Okt ‘16 Perubahan (%) WoW YoY Ytd T1 ----- Nilai Tukar/USD ----- Euro 1,0972 2,04 4,87 (1,07) Yen 104,21 (0,34) 2,10 13,58 GBP 1,5233 (0,58) 0,91 (3,10) Real 0,2652 0,53 18,03 28,63 Rubel 0,01531 1,10 19,17 (4,58) Rupiah 13033 (0,34) 0,96 5,76 Rupee 66,5338 (0,04) (0,39) (0,87) Yuan 6,7195 (0,85) (3,86) (3,61) KRW 1123,62 (1,50) 0,46 3,43 SGD 1,3836 (1,25) (3,72) 1,55 Ringgit 4,1985 (0,90) (7,12) 2,30 Baht 35,67 (1,29) (1,39) 1,95 Peso 46,995 (0,90) (5,42) (6,71) T2 ---- Pasar Modal ---- DJIA 18138,38 (0,56) 1,38 4,09 S&P500 2132,98 (0,96) 2,48 4,36 Nikkei 16856,37 (0,02) 4,39 (11,44) KOSPI 2022,66 (1,52) 2,25 3,13 Brazil IBX 25531,89 1,05 16,02 40,80 MICEX 1966,39 (0,69) 0,68 11,64 SENSEX 22628,96 1,28 9,24 (13,50) JCI 5399,885 0,42 12,30 17,57 Hangseng 23233,31 (2,59) 10,28 6,02 Shanghai 3063,809 1,97 4,27 (13,43) STI 2815,24 (2,09) (0,82) (2,34) FBMKLCI 1658,97 (0,38) (0,82) (1,98) SET 1477,61 (1,78) 5,20 14,72 PCOMP 7389,3 (2,49) 4,76 6,29 T3 ---- Surat Berharga Negara ---- Yield FR56 7,00 7 bps N/A 172 bps Kep, Asing* 38,74 64 bps 100 bps 53 bps T4 ---- Komoditas ---- Oil 51,95 0,04 9,12 17,00 CPO 2630,00 (0,75) 2,26 9,67 Gold 1251,03 (0,48) (3,14) 17,90 Coal 50,35 1,08 12,44 35,93 Nickel 10485 2,79 11,01 18,88 T5 ---- Rilis Data ---- Neraca perdagangan Tiongkok Sep : USD41,99 miliar Agt : USD52,05 miliar Inflasi Tiongkok Sep : 1,9 Agt : 1,3 Penjualan Ritel AS Sep : 0,6 Agt : -0,2 *) Data kepemilikan asing per (13 Oktober 2016) Ekspor dan impor Tiongkok pada bulan September turun lebih dalam dibanding perkiraan sebelumnya yang mengindikasikan pemulihan yang tengah berlangsung pada negara tersebut hanya sementara. Penurunan tersebut didorong oleh lemahnya permintaan dari dalam maupun luar negeri serta depresiasi yuan ke level terendah dalam enam tahun terakhir. Sementara itu, laju inflasi Tiongkok pada bulan September meningkat dengan indeks harga konsumen dan produsen yang naik lebih tinggi dari perkiraan. Data lainnya menunjukan aliran modal asing yang masuk ke Tiongkok melanjutkan kenaikan seiring dengan upaya Pemerintah Tiongkok untuk memperbaiki akses bagi perusahaan asing sehingga diharapkan dapat mendorong kompetisi yang lebih adil dan membawa investasi asing yang lebih besar. Minggu II / Oktober / 2016 Perekonomian negara maju Rilis hasil rapat pertemuan FOMC pada bulan September lalu menunjukkan adanya perbedaan pendapat di antara anggota FOMC terhadap rencana kenaikan Fed Fund Rate. Sementara itu, para analis memperkirakan kenaikan suku bunga baru akan terjadi di bulan Desember mengingat pemilihan presiden AS yang akan berlangsung pada bulan November. Dari sektor perdagangan, pertumbuhan penjualan kendaraan dan kenaikan harga bahan bakar mendorong kenaikan pertumbuhan penjualan ritel di bulan September. Sejalan dengan data penjualan ritel, indeks harga produsen di bulan September mengalami kenaikan didorong kenaikan harga bahan pangan dan bahan bakar. Kekhawatiran terhadap dampak dari pelemahan poundsterling terhadap ekonomi di kawasan Eropa mereda seiring dengan rilis data Produksi sektor industri yang mengalami kenaikan di bulan Agustus. Selain itu, surplus neraca perdagangan di kawasan juga mengalami kenaikan didorong kenaikan ekspor Jerman. Sebelumnya, hasil survei yang dilakukan lembaga survei Sentix menunjukan kepercayaan investor terhadap ekonomi kawasan Eropa meningkat ke level tertinggi dalam empat bulan terakhir. Berdasarkan rilis data British Retail Consortium (BRC), penjualan ritel UK di bulan September mengalami kenaikan seiring meningkatnya kepercayaan konsumen serta kenaikan penjualan bahan pangan ke level tertinggi sejak bulan November 2013. Jepang mencatatkan surplus pada neraca berjalan bulan Agustus dan merupakan yang tertinggi sejak tahun 2007. Di sisi lain, pesanan mesin di bulan Agustus mengalami penurunanan meskipun lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Aktivitas industri tersier bergerak flat di bulan Agustus setelah dalam dua bulan berturut-turut berekspansi. Perekonomian negara berkembang “Perekonomian global dan nasional mulai menunjukkan perkembangan positif

Upload: buimien

Post on 03-Aug-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAN - fiskal.kemenkeu.go.iddocument\weekly... · keuangan yang menunjukkan hasil bervariasi. Sejalan dengan pergerakan indeks global, sebagaian besar nilai tukar mata uang global

Pengarah: Kepala Badan Kebijakan Fiskal Penanggung Jawab: Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan Penyusun: Syaifullah, Ronald Yusuf, Munafsin Al Arif, Alfan Mansur, Priska Amalia, Nurul Fatimah Didukung oleh Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Dokumen ini disusun hanya sebatas sebagai informasi. Semua hal yang relevan telah dipertimbangkan untuk memastikan informasi ini benar, tetapi tidak ada jaminan bahwa informasi tersebut akurat dan lengkap serta tidak ada kewajiban yang timbul terhadap kerugian yang terjadi atas tindakan yang dilakukan dengan mendasarkan pada laporan ini. Hak cipta Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan.

DAN

http://www.fiskal.kemenkeu.go.id

Sum

ber

Dat

a : B

loo

mb

erg,

Reu

ters

,CN

BC

,Th

e St

reet

,Inve

stin

g,W

SJ,C

NN

Mo

ney

,Ch

ann

el N

ews

Asi

a,B

BC

,New

Yo

rk T

imes

,BP

S,K

on

tan

, Ko

mp

as,M

edia

In

do

nes

ia,T

emp

o,A

nta

ra N

ews,

Bis

nis

Ind

on

esia

,Vib

iz n

ews.

Indikator 14 Okt ‘16

Perubahan (%)

WoW YoY Ytd

T1 ----- Nilai Tukar/USD ----- Euro 1,0972 2,04 4,87 (1,07) Yen 104,21 (0,34) 2,10 13,58

GBP 1,5233 (0,58) 0,91 (3,10) Real 0,2652 0,53 18,03 28,63

Rubel 0,01531 1,10 19,17 (4,58) Rupiah 13033 (0,34) 0,96 5,76 Rupee 66,5338 (0,04) (0,39) (0,87) Yuan 6,7195 (0,85) (3,86) (3,61) KRW 1123,62 (1,50) 0,46 3,43 SGD 1,3836 (1,25) (3,72) 1,55

Ringgit 4,1985 (0,90) (7,12) 2,30 Baht 35,67 (1,29) (1,39) 1,95 Peso 46,995 (0,90) (5,42) (6,71)

T2 ---- Pasar Modal ---- DJIA 18138,38 (0,56) 1,38 4,09

S&P500 2132,98 (0,96) 2,48 4,36 Nikkei 16856,37 (0,02) 4,39 (11,44) KOSPI 2022,66 (1,52) 2,25 3,13

Brazil IBX 25531,89 1,05 16,02 40,80 MICEX 1966,39 (0,69) 0,68 11,64

SENSEX 22628,96 1,28 9,24 (13,50) JCI 5399,885 0,42 12,30 17,57

Hangseng 23233,31 (2,59) 10,28 6,02 Shanghai 3063,809 1,97 4,27 (13,43)

STI 2815,24 (2,09) (0,82) (2,34) FBMKLCI 1658,97 (0,38) (0,82) (1,98)

SET 1477,61 (1,78) 5,20 14,72 PCOMP 7389,3 (2,49) 4,76 6,29

T3 ---- Surat Berharga Negara ---- Yield FR56 7,00 7 bps N/A 172 bps

Kep, Asing* 38,74 64 bps 100 bps 53 bps

T4 ---- Komoditas ---- Oil 51,95 0,04 9,12 17,00

CPO 2630,00 (0,75) 2,26 9,67 Gold 1251,03 (0,48) (3,14) 17,90 Coal 50,35 1,08 12,44 35,93

Nickel 10485 2,79 11,01 18,88

T5 ---- Rilis Data ---- Neraca

perdagangan Tiongkok Sep :

USD41,99 miliar

Agt : USD52,05 miliar

Inflasi Tiongkok Sep : 1,9 Agt : 1,3 Penjualan

Ritel AS Sep : 0,6 Agt : -0,2

*) Data kepemilikan asing per (13 Oktober 2016)

Ekspor dan impor Tiongkok pada bulan September turun lebih dalam dibanding perkiraan sebelumnya yang

mengindikasikan pemulihan yang tengah berlangsung pada negara tersebut hanya sementara. Penurunan tersebut

didorong oleh lemahnya permintaan dari dalam maupun luar negeri serta depresiasi yuan ke level terendah dalam enam

tahun terakhir. Sementara itu, laju inflasi Tiongkok pada bulan September meningkat dengan indeks harga konsumen dan

produsen yang naik lebih tinggi dari perkiraan. Data lainnya menunjukan aliran modal asing yang masuk ke Tiongkok

melanjutkan kenaikan seiring dengan upaya Pemerintah Tiongkok untuk memperbaiki akses bagi perusahaan asing

sehingga diharapkan dapat mendorong kompetisi yang lebih adil dan membawa investasi asing yang lebih besar.

Minggu II / Oktober / 2016

Perekonomian negara maju

Rilis hasil rapat pertemuan FOMC pada bulan September lalu

menunjukkan adanya perbedaan pendapat di antara anggota FOMC

terhadap rencana kenaikan Fed Fund Rate. Sementara itu, para analis

memperkirakan kenaikan suku bunga baru akan terjadi di bulan

Desember mengingat pemilihan presiden AS yang akan berlangsung

pada bulan November. Dari sektor perdagangan, pertumbuhan

penjualan kendaraan dan kenaikan harga bahan bakar mendorong

kenaikan pertumbuhan penjualan ritel di bulan September. Sejalan

dengan data penjualan ritel, indeks harga produsen di bulan

September mengalami kenaikan didorong kenaikan harga bahan

pangan dan bahan bakar.

Kekhawatiran terhadap dampak dari pelemahan poundsterling

terhadap ekonomi di kawasan Eropa mereda seiring dengan rilis data

Produksi sektor industri yang mengalami kenaikan di bulan Agustus.

Selain itu, surplus neraca perdagangan di kawasan juga mengalami

kenaikan didorong kenaikan ekspor Jerman. Sebelumnya, hasil survei

yang dilakukan lembaga survei Sentix menunjukan kepercayaan

investor terhadap ekonomi kawasan Eropa meningkat ke level

tertinggi dalam empat bulan terakhir.

Berdasarkan rilis data British Retail Consortium (BRC), penjualan ritel

UK di bulan September mengalami kenaikan seiring meningkatnya

kepercayaan konsumen serta kenaikan penjualan bahan pangan ke

level tertinggi sejak bulan November 2013.

Jepang mencatatkan surplus pada neraca berjalan bulan Agustus dan

merupakan yang tertinggi sejak tahun 2007. Di sisi lain, pesanan

mesin di bulan Agustus mengalami penurunanan meskipun lebih

rendah dari perkiraan sebelumnya. Aktivitas industri tersier bergerak

flat di bulan Agustus setelah dalam dua bulan berturut-turut

berekspansi.

Perekonomian negara berkembang

“Perekonomian global dan nasional mulai menunjukkan perkembangan positif”

Page 2: DAN - fiskal.kemenkeu.go.iddocument\weekly... · keuangan yang menunjukkan hasil bervariasi. Sejalan dengan pergerakan indeks global, sebagaian besar nilai tukar mata uang global

Laporan Ekonomi Keuangan Mingguan / Weekly Report 2

Produksi industri India pada bulan Agustus kembali berkontraksi seiring dengan perlambatan produksi di sektor manufaktur

dan pertambangan. Di sisi lain, inflasi India pada bulan Septemer tercatat berada pada level terendahnya dalam 13 bulan

terakhir. Data tersebut memberikan ruang bagi bank sentral India untuk kembali menurunkan suku bunga acuannya. Selain itu,

defisit neraca perdagangan India menyempit di tengah pertumbuhan ekspor yang terutama disebabkan oleh pertumbuhan

ekspor mesin dan perhiasan.

Menteri Keuangan Brazil, Henrique Mereilles, dalam wawancaranya dengan Bloomberg menyatakan bahwa ekonomi Brazil

akan pulih pada akhir tahun ini atau awal tahun 2017 seiring dengan upaya Pemerintah Brazil dalam melakukan reformasi

terhadap belanja pemerintah serta jaminal sosial dan pensiun. Pihaknya juga memperkirakan ekonomi Brazil akan tumbuh 1,6

persen di tahun 2017 dan 2,5 persen di tahun 2018.

Perekonomian nasional

Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan bahwa kegiatan usaha pada Q3-2016 tumbuh lebih rendah dari

kuartal sebelumnya. Hal ini tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 13,20 persen, lebih rendah dibandingkan Q2-

2016 yang sebesar 18,40 persen. Pertumbuhan yang lebih rendah tersebut terutama disebabkan oleh perlambatan sektor

industri pengolahan, khususnya subsektor industri makanan, minuman, dan tembakau sejalan dengan berakhirnya faktor

musiman.

Penjualan eceran pada bulan Agustus 2016 mengalami peningkatan yang tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang

tumbuh sebesar 14,4 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan 6,3 persen yoy pada Juli 2016. Peningkatan penjualan eceran

terjadi pada sebagian besar kelompok barang, baik kelompok makanan maupun nonmakanan. Secara regional, pertumbuhan

penjualan eceran tertinggi terjadi di Denpasar.

Peserta pengampunan pajak dapat menagih kelebihan pembayaran uang tebusan kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Hal

ini ditegaskan dalam Perdirjen Pajak Nomor PER-18/PJ/2016 tentang Pengembalian Kelebihan Pembayaran Uang Tebusan

dalam Rangka Pengampunan Pajak. Menurut DJP, terdapat lima hal yang berpotensi menimbulkan lebih bayar uang tebusan,

yaitu kesalahan penghitungan, pengajuan Surat Pernyataan kedua atau ketiga terkait kewajiban pajak Wajib Pajak (WP),

pembayaran uang tebusan pada Surat Setoran Pajak atau bukti penerimaan negara lebih besar dari yang tercantum dalam

Surat Pernyataan, WP menyampaikan surat pencabutan atas Surat Pernyataan, dan surat keterangan dinyatakan batal demi

hukum.

Perkembangan komoditas global

Harga minyak mentah global pada akhir perdagangan pekan ini mengalami penguatan secara mingguan yang didorong oleh

optimism pasar pada upaya pemangkasan produksi OPEC setelah negara produsen non-OPEC ikut bergabung dalam

pemangkasan produksi. Harga batubara dan nikel pada perdagangan akhir pekan ini juga mengalami penguatan mingguan.

Peningkatan harga komoditas tersebut diperkirakan karena kenaikan harga minyak mentah. Di sisi lain, harga emas dan CPO

mengalami pelemahan mingguan.

Perkembangan sektor keuangan

Indeks global pada perdagangan akhir pekan ini sebagian besar melemah secara mingguan ditengah laporan ekonomi dan

keuangan yang menunjukkan hasil bervariasi. Sejalan dengan pergerakan indeks global, sebagaian besar nilai tukar mata uang

global juga bergerak melemah terhadap dolar AS.

Di pasar keuangan domestik, IHSG mengalami penguatan mingguan dimana pada penutupan pekan ini tercatat berada pada

level 5.399,885 atau menguat 0,42 persen secara mingguan. Dari sisi aktivitas perdagangan bursa, transaksi di BEI

membukukan rata-rata volume transaksi harian yang lebih rendah dibandingkan dengan pekan sebelumnya dengan transaksi

investor nonresiden yang mencatatkan net buy sebesar Rp33,15 triliun secara ytd, lebih rendah dibandingkan dengan posisi

pada pekan sebelumnya yang mencapai Rp33,90 triliun.

Nilai tukar rupiah mencatatkan pelemahan mingguan dan ditutup pada level Rp13.033 per dolar AS. Pelemahan rupiah sejalan

dengan pelemahan mata uang global, kecuali Euro, Real dan Rubel. Tekanan terhadap nilai tukar rupiah berfluktuasi dengan

kecenderungan meningkat pada akhir pekan sebagaimana tercermin dari spread antara nilai spot dan non deliverable forward

1 bulan.

Di pasar SUN, pergerakan yield SUN seri benchmark berfluktuasi sepanjang pekan dan pada akhir pekan pergerakan yield

secara umum bervariasi. Yield SUN seri FR0053 dan FR0056 tercatat turun masing-masing sebesar 4 bps dan 7 bps dan Yeild

SUN seri FR0073 dan seri FR0072 mengalami kenaikan masing-masing sebesar 2 bps dan 7 bps Berdasarkan data setelmen

Bank Indonesia, per tanggal 13 Oktober 2016, kepemilikan nonresiden atas SBN tercatat sebesar Rp680,91 T (38,74%), atau

secara nominal turun Rp4,07 T dibandingkan dengan pekan sebelumnya (06/10) yang mencapai Rp684,98 T (39,11%).

Page 3: DAN - fiskal.kemenkeu.go.iddocument\weekly... · keuangan yang menunjukkan hasil bervariasi. Sejalan dengan pergerakan indeks global, sebagaian besar nilai tukar mata uang global

Laporan Ekonomi Keuangan Mingguan / Weekly Report 3

Perkembangan Amnesti Pajak per 12 Oktober 2016

No Jenis WP Jumlah

WP Jumlah SPH Tebusan

(Rp Triliun)

Deklarasi Harta (Rp Triliun)

Deklarasi DN

Repatriasi Deklarasi

LN Jumlah

1 Badan Non-UMKM 66.944 67.543 10,29 429,55 24,12 30,25 483,93

2 Badan UMKM 16.568 16.631 0,20 20,51 - 0,11 20,62

WP Badan 83.512 84.174 10,49 50,06 24,12 30,36 504,55

3 OP Non-UMKM 257.559 261.958 80,01 2.022,30 117,20 928,38 3.067,88

4 OP UMKM 64.334 65.077 2,99 230,64 1,45 22,30 254,38

WP OP 321.893 327.035 83,00 2.252,94 118,65 950,68 3.322,26

Jumlah 405.405 411.209 93,49 2.703,00 142,77 981,04 3.826,81

Sumber: Direktorat Jenderal Pajak

ISU UTAMA: Evaluasi Amnesti Pajak Periode I

Hasil Amnesti Pajak periode I sangat menggembirakan

Modal untuk perbaikan tax base dan penyusunan strategi untuk periode berikutnya

Upaya berkesinambungan untuk kesuksesan program Amnesti Pajak

Hasil Amnesti Pajak Periode I

Pada Jumat, 14 Oktober 2016, Kementerian Keuangan mengadakan konferensi pers Evaluasi Amnesti Pajak Periode Pertama

dan Tax Base Pasca Amnesti Pajak. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan

perkembangan terkini program Amnesti Pajak dimana sampai dengan 12 Oktober 2016 terdapat 405.405 Wajib Pajak (WP)

yang mengikuti program ini dengan deklarasi harta sebesar Rp3.826,81 triliun dan uang tebusan sebesar Rp93,49 triliun.

Program ini sendiri masih didominasi oleh WP Orang Pribadi (OP) dengan porsi dari jumlah WP dan uang tebusan untuk

WP OP masing-masing sebesar 79,40% dan 88,78%. Realisasi tersebut dinilai sangat menggembirakan mengingat pada

awal pelaksanaan program banyak pihak yang meragukan tercapainya target Pemerintah yaitu uang tebusan sebesar Rp165

triliun, serta deklarasi dan repatriasi yang masing-masing sebesar Rp4.000 triliun dan Rp1.000 triliun. Fakta lain yang

menambah keraguan tersebut adalah realisasi hingga pertengahan September, dimana uang tebusan hanya menyentuh

belasan triliun dan deklarasi serta repatriasi belum mencapai Rp500 triliun.

Modal untuk perbaikan tax base dan penyusunan strategi untuk periode

Hasil menggembirakan program Amnesti Pajak periode pertama ini akan menjadi modal untuk perbaikan tax base dimasa

mendatang dan penyusunan strategi untuk Amnesti Pajak periode kedua dan ketiga. Beberapa strategi telah disiapkan oleh

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) bagi WP prominent dan bukan prominent, WP UMKM, dan WP Profesi. Bagi WP prominent

dan bukan prominent, DJP akan melakukan komunikasi secara intensif dan melakukan analisis terhadap data eksternal dan

internal yang dimiliki DJP. Bagi WP UMKM, DJP akan melakukan pendekatan melalui asosiasi UMKM dan upaya persuasi

lainnya secara massal dan terarah. DJP melihat bahwa Amnesti Pajak terhadap UMKM bukan semata karena mengharapkan

uang tebusan tetapi lebih kepada mendorong UMKM berpindah dari sektor informal ke sektor formal yang akan

memberikan banyak manfaat kepada UMKM itu sendiri. Sementara bagi WP Profesi, DJP akan melakukan pendekatan

melalui asosiasi profesi seperti asosiasi notaris, seniman, pengacara, akuntan, dan lainnya.

Upaya berkesinambungan untuk kesuksesan program Amnesti Pajak

Berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah untuk mensukseskan program Amnesti Pajak. Salah satu upaya terkini yang

dilakukan adalah dengan membentuk Gugus Tugas Dalam Rangka Implementasi Kebijakan Pengampunan Pajak pada 4

Oktober 2016 lalu melalui Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 2016. Beberapa pihak menganggap pembentukan Gugus

Tugas ini terlambat dan mubazir mengingat ditetapkannya tidak lama setelah periode pertama Amnesti Pajak berakhir,

yang merupakan tahap terberat. Meski demikian, banyak pihak berpandangan bahwa pembentukan Gugus Tugas dimaksud

masih relevan, khususnya terkait upaya pencapaian target dana repatriasi dan peningkatan tax base. Hasil tebusan dari

Program Amnesti Pajak merupakan hal yang penting namun peningkatan basis pajak, kepatuhan masyarakat untuk

membayar dan melaporkan pajak adalah hal yang lebih penting. Hal tersebut merupakan bahan bakar penting untuk

melakukan reformasi perpajakan nasional.

Page 4: DAN - fiskal.kemenkeu.go.iddocument\weekly... · keuangan yang menunjukkan hasil bervariasi. Sejalan dengan pergerakan indeks global, sebagaian besar nilai tukar mata uang global

Laporan Ekonomi Keuangan Mingguan / Weekly Report 4

Perekonomian Global dan Domestik