dalam pembangunan tempat penyimpanan hasil panen terdapat beberapa syarat atau ketentuan teknis yang...

7
Dalam pembangunan tempat penyimpanan hasil panen terdapat beberapa syarat atau ketentuan teknis yang perlu diperhatikan. Hal tersebut bertujuan agar hasil panen tidak mengalami kerusakan sebelum didistribusikan kepada konsumen. Adapun beberapa syarat yang perlu diperhatikan antara lain (sesuai SNI) : a. Kerangka bangunan tempat penyimpanan harus kokoh guna menjaga mutu barang dan keselamatan manusia. b. Atap tempat penyimpanan yang dapat dilengkapi dengan atap pencahayaan, terbuat dari bahan yang cukup kuat dan tidak bocor. c. Dinding bangunan tempat penyimpanan harus kokoh. d. Lantai tempat penyimpanan terbuat dari beton atau bahan lain yang kuat untuk menahan berat barang yang disimpan sesuai dengan kapasitas maksimal tempat penyimpanan dan bebas dari resapan air tanah. e. Talang air terbuat dari bahan yang kuat dan menjamin air mengalir dengan lancar. f. Pintu harus terbuat dari bahan yang kuat, tahan lama dan dilengkapi dengan kunci yang kuat, serta berkanopi guna menjamin kelancaran pemasukan dan pengeluaran barang. g. Ventilasi harus ditutup dengan jaring kawat penghalang untuk menghindari gangguan burung, tikus dan gangguan lainnya. h. Bangunan tempat penyimpanan mempunyai teritis dengan lebar yang memadai sehingga air hujan tidak mengenai dinding tempat penyimpanan.

Upload: rizky-hadi

Post on 18-Dec-2014

1.312 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Dalam pembangunan tempat penyimpanan hasil panen terdapat beberapa syarat atau ketentuan teknis yang perlu diperhatikan

Dalam pembangunan tempat penyimpanan hasil panen terdapat beberapa syarat atau ketentuan

teknis yang perlu diperhatikan. Hal tersebut bertujuan agar hasil panen tidak mengalami

kerusakan sebelum didistribusikan kepada konsumen. Adapun beberapa syarat yang perlu

diperhatikan antara lain (sesuai SNI) :

a. Kerangka bangunan tempat penyimpanan harus kokoh guna menjaga mutu barang dan

keselamatan manusia.

b. Atap tempat penyimpanan yang dapat dilengkapi dengan atap pencahayaan, terbuat dari

bahan yang cukup kuat dan tidak bocor.

c. Dinding bangunan tempat penyimpanan harus kokoh.

d. Lantai tempat penyimpanan terbuat dari beton atau bahan lain yang kuat untuk menahan

berat barang yang disimpan sesuai dengan kapasitas maksimal tempat penyimpanan dan

bebas dari resapan air tanah.

e. Talang air terbuat dari bahan yang kuat dan menjamin air mengalir dengan lancar.

f. Pintu harus terbuat dari bahan yang kuat, tahan lama dan dilengkapi dengan kunci yang

kuat, serta berkanopi guna menjamin kelancaran pemasukan dan pengeluaran barang.

g. Ventilasi harus ditutup dengan jaring kawat penghalang untuk menghindari gangguan

burung, tikus dan gangguan lainnya.

h. Bangunan tempat penyimpanan mempunyai teritis dengan lebar yang memadai sehingga

air hujan tidak mengenai dinding tempat penyimpanan.

i. Bangunan tempat penyimpanan disarankan membujur dari timur ke barat, sehingga

sedikit mungkin terkena sinar matahari secara langsung.

Untuk mencegah kerusakan hasil panen dalam tempat penyimpanan oleh hama tikus atau burung

dilakukan beberapa cara yaitu (Ristiyanto dan Hadi, 1992) :

1. Membuat fondasi, lantai dan dinding bangunan terbuat dari bahan yang kuat, dan

tidak ditembus oleh tikus.

2. Lantai hendaknya terbuat dari bahan beton minimal 10 cm.

3. Dinding dari batu bata atau beton dengan tidak ada keretakan atau celah yang

dapat dilalui oleh tikus.

Page 2: Dalam pembangunan tempat penyimpanan hasil panen terdapat beberapa syarat atau ketentuan teknis yang perlu diperhatikan

4. Semua pintu dan dinding yang dapat ditem bus oleh tikus (dengan gigitannya),

dilapisi plat logam hingga sekurang -kurangnya 30 cm dari lantai. Celah antara

pintu dan lantai maksimal 6 mm.

5. Semua lubang atau celah yang ukurannya lebih dari 6 mm, harus ditutup dengan

adukan semen.

6. Lubang ventilasi hendaknya ditutup dengan kawat kasa yang kuat dengan ukuran

lubang maksimal 6 mm.

Di dalam tempat penyimpanan juga dapat diletakkan perangkap tikus atau rodentisida yang

diletakkan di sudut ruangan. Gunanya agar tikus yang telah berada di dalam tempat penyimpanan

dapat dikendalikan. Pemberian rodentisida hendaknya jauh dari tempat peletakkan hasil panen

agar tidak mengkontaminasi hasil panen.

Selain itu, sanitasi juga sangat diperlukan dalam upaya suksesnya program pengendalian hama

tikus. Untuk mendapatkan hasil sanitasi yang baik seperti pengelolaan sampah di sekitar

bangunan tempat penyimpanan, menjaga kebersihan area tempat penyimpanan, sistem tata letak

barang di tempat penyimpanan dengan susunan berjarak dari dinding dan tertata diatas palet, dll.

Tikus menyukai tempat-tempat yang kotor dan lembab. Melakukan sanitasi berarti

menghilangkan tempat beristirahat, bersembunyi, berteduh dan berkembang biak bagi tikus,

disamping juga menghilangkan makanan tikus.

Referensi :

Soejoedi, Hanang. 2005. Pengendalian Rodent, Suatu Tindakan Karantina. Balai Besar Teknik

Kesehatan Lingkungan dan P2M Surabaya. JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN, VOL. 2,

NO.54 1, JULI 2005 : 53 - 66

ICS 03.080.99 Badan Standardisasi Nasional, Ketentuan Tempat penyimpanan

Komoditi Pertanian

Azlimin. 2010. Pengendalian Hama Tikus. Diakses melalui

http://azlimin.blogspot.com/2010/06/pengendalian-hama-tikus.html pada 25 Oktober 2011

Page 3: Dalam pembangunan tempat penyimpanan hasil panen terdapat beberapa syarat atau ketentuan teknis yang perlu diperhatikan

Teknologi Pascapanen

Pengendalian Hama Tikus Pada Tempat Penyimpanan Hasil Panen

Disusun oleh :

Rizky Hadi Rahmannia

150110080211

Agroteknologi E

Agroteknologi

Fakultas Pertanian

Universitas Padjadjaran

2011

Page 4: Dalam pembangunan tempat penyimpanan hasil panen terdapat beberapa syarat atau ketentuan teknis yang perlu diperhatikan

Rizky Hadi Rahmannia

150110080211 (Agroteknologi E)

Dalam pengandalian pantry pests terdapat beberapa prinsip pengendalian sehingga keberadaan

hama-hama tersebut dapat diminimalisasi jumlahnya. Prinsip pengendalian tersebut di

antaranya :

1. Eksklusi

metode untuk mencegah masuknya hama ke suatu tempat penyimpanan atau tempat

penyimpanan dengan kata lain menghalangi berbagai jalan masuknya hama kedalam

tempat penyimpanan. Seperti pemasangan kawat kasa, perbaikan tembok/ lantai yang

rusak, pemasangan tirai udara, light trap, pheromone trap serta plastic strip door.

2. Inspeksi

Metode pengamatan situasi dan lokasi infestasi/serangan tujuannya untuk mengetahui

pengendalian yang tepat untuk mengurangi atau mencegah serangan hama. Pada kegiatan

inspeksi, seorang inspector melakukan pengamatan, melakukan wawancara kepada

petugas tempat penyimpanan mengenai kondisi dan keberadaan hama di dalam atau di

sekitar tempat penyimpanan. Hasil inspeksi digunakan untuk menentukan pengendalian

atau pencegahan yang tepat untuk hama yang terdapat di tempat penyimpanan.

3. Sanitasi

Sanitasi termasuk dalam manajemen hama, karena dapat membatasi kebutuhan hama

untuk hidup dan berkembang biak. Karena hama hanya membutuhkan sedikit makanan

untuk bertahan hidup, maka standar sanitasi yang harus diterapkan harus tinggi. Parktek-

praktek sanitasi dalam manajemen hama terpadu meliputi:

Pembersihan secara menyeluruh pada ruang produksi, tempat penyimpanan dan

ruang lain termasuk ruangan atau daerah yang sulit dicapai.

Manajemen sampai atau limbah yang baik

Penyimpanan bahan pangan dalam wadah yang tertutup rapat.

Membenahi atau membuang barang-barang bekas yang tidak terpakai misalnya

membuang karton-karton yang tidak terpakai.

Pembersihan dan pemeliharaan peralatan pengolahan pangan, lantai dan

ventilasinya

Page 5: Dalam pembangunan tempat penyimpanan hasil panen terdapat beberapa syarat atau ketentuan teknis yang perlu diperhatikan

Pembetulan bagian-bagian yang bocor dan air yang tergenang.

Menutup gap atau lubang menuju rongga-rongga di dalam dinding atau ke

tempat-tempat persembunyian hama lainnya.

4. Eradikasi

Eradikasi adalah salah satu metode pengendalian hama yang memutus tahap atau fase

hidup hama. Salah satu cara eradikasi adalah dengan pembersihan komoditas sebelum

atau saat berada di dalam tempat penyimpanan. Hasil panen yang telah terserang hama

hendaklah dipisahkan kemudian jika masih memungkinkan untuk dikendalikan lakukan

fumigasi namun, jika serangan telah merusak sebagian hasil panen yang berada di dalam

tempat penyimpanan hendaklah hasil panen tersebut dikubur atau dibakar agar hama

tidak menyerang hasil panen yang lain.

Referensi :

http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/ip022093.pdf

http://www.bayer.co.id/ina/cs_es_problems.php?p_id=4

http://azlimin.blogspot.com/2010/06/pengendalian-hama-tikus.html

http://www.novindo.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=23:kiat-

mengendalikan-pest-pada-peternakan&catid=2:articles&Itemid=3