daftar isi - sahamku.id · time frame investasi 243 equity bond 56 tiga puluh tahun lagi saya akan...

32
Daftar isi Kata Pengantar BIARKAN WAKTU MENJADI TEMAN 7 SAHAM, INSTRUMEN INVESTASI TERBAIK Dana 1 Juta, Bisa untuk Apa? 227 Memahami The Buffet Way Time Frame Investasi 243 15 Equity Bond Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 56 Keunggulan Individual Investor Diversifikasi atau Hanya Satu Saham saja? 227 73 Lebih Baik Dari Profesional? Brexit: Sebuah Contoh Lain Tentang Market dan 83 Invest in What You Know Prinsip Trailing Stop 331 94 Kedai Kopi dan Bank Permata 113 MUNGKINKAH MENDAPATKAN MULTIBAGGER DI BURSA EFEK BEDA MADZHAB, SO WHAT? INDONESIA? Technical Analysys vs Fundamental Analysys A. Indika Energy 143 Time Gap dan Perbedaan Derap Waktu, So What? A Story of Multy Bagger - Periode Bomm dan Bust dari Cyclical 159 Company 343 KETIKA KESEMPATAN ITU DATANG B. Harum Energy Ketika Koreksi Pasar Just Like Music to My Ears Mengapa Harus Membuat Hal Mudah menjadi Sulit? 363 171 Jangan Biarkan IHSG Menyesatkan Anda! 184 Contrarian 192 Selalu Siapkan Dry Powder 196 Opportunity di Major Stock Exchanges 200 4 5

Upload: tranhuong

Post on 13-Jun-2019

232 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Daftar isi - sahamku.id · Time Frame Investasi 243 Equity Bond 56 Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 ... kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang dikemas dengan

Daftar isi

Kata Pengantar BIARKAN WAKTU MENJADI TEMAN

7

SAHAM, INSTRUMEN INVESTASI TERBAIK Dana 1 Juta, Bisa untuk Apa? 227

Memahami The Buffet Way Time Frame Investasi 243

15

Equity Bond Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254

56

Keunggulan Individual Investor Diversifikasi atau Hanya Satu Saham saja? 227

73

Lebih Baik Dari Profesional? Brexit: Sebuah Contoh Lain Tentang Market dan

83

Invest in What You Know

Prinsip Trailing Stop 331

94

Kedai Kopi dan Bank Permata 113

MUNGKINKAH MENDAPATKAN MULTIBAGGER DI BURSA EFEK

BEDA MADZHAB, SO WHAT? INDONESIA?

Technical Analysys vs Fundamental Analysys A. Indika Energy

143

Time Gap dan Perbedaan Derap Waktu, So What? A Story of Multy Bagger - Periode Bomm dan Bust dari Cyclical

159

Company 343

KETIKA KESEMPATAN ITU DATANG B. Harum Energy

Ketika Koreksi Pasar Just Like Music to My Ears

Mengapa Harus Membuat Hal Mudah menjadi Sulit? 363

171

Jangan Biarkan IHSG Menyesatkan Anda! 184

Contrarian 192

Selalu Siapkan Dry Powder 196

Opportunity di Major Stock Exchanges 200

4 5

Page 2: Daftar isi - sahamku.id · Time Frame Investasi 243 Equity Bond 56 Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 ... kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang dikemas dengan

SAHAM, INSTRUMEN INVESTASI TERBAIK

lama, kecuali jika ada idiot yang ditakdirkan menjadi

manajemen perusahaan itu.

Beberapa produk/jasa perusahaan Indonesia, sekali lagi

dengan kadar berlainan, misalnya Gudang Garam, Indofood,

BRI, BCA atau Telkomsel, bisa dipakai untuk contoh dari

pro-duk yang cukup sticky dengan para konsumennya,

sehingga bisa kita perhitungkan sebagai perusahaan yang

memiliki eco-nomic moat. Ciri lainnya dari economic moat

ini terkait switch-ing cost. Besarnya switching cost dan

adanya kerepotan lebih besar jika harus beralih ke produk

atau jasa perusahaan lainnya, bisa menghambat keinginan

untuk beralih ke perusahaan lain-nya.

Apabila satu perusahaan sudah menggunakan cloud

infra-structure dari Oracle, tidak mudah bagi perusahaan

itu untuk migrasi ke Amazon Cloud Service/ACS, demikian

pula seba-liknya. Dengan alasan ini, kita dapat mengatakan

bahwa Oracle atau ACS itu memiliki economic moat, karena

jika harus beralih dari Oracle bisa menimbulkan

konsekwensi munculnya switch-ing cost yang tinggi.

Akan lain halnya, apabila kita harus mengganti kaos kaki.

Perusahaan dengan produksi kaos kaki, sulit untuk bisa

dikatakan memiliki economic moat. Betapa pun halus dan

enaknya sebuah kaos kaki, konsumen akan dengan mudah ber -

alih ke kaos kaki yang lain. Apalagi murah atau mahalnya

harga akan sangat menentukan pilihan konsumennya.

22 23

Maaf, halaman ini tidak

termasuk dalam

Cuplikan. Silahkan lihat di

buku lengkapnya.

Page 3: Daftar isi - sahamku.id · Time Frame Investasi 243 Equity Bond 56 Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 ... kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang dikemas dengan

Catatan Serial JOELIARDI SUNENDAR di Stockbit 1

Namun penting dicatat, bukan hanya perusahaan yang

memiliki moat saja yang mampu menghasilkan laba.

Beragam perusahaan non moat di dunia, termasuk

Indonesia, yang me-nunjukkan kinerja luar biasa baiknya.

Perhatikan Sales Growth

Perusahaan yang produk atau jasanya disukai, secara kon-

sisten akan menunjukkan pertumbuhan hasil penjualannya.

Melalui stock screener, saya misalnya hanya memilih perusaha-an

yang rata-rata kenaikan penjualannya di lima tahun terakhir ini

minimum 5%. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan, semakin

menarik. Tetapi kita juga harus melihat konsistensinya. Selain itu,

perlu ditelaah juga apakah kenaikan tersebut sebagai akibat dari

terjadinya akuisisi atau dari pertumbuhan organik? Apakah

kenaikan itu hasil dari peluncuran produk baru, ataukah berasal

dari pertumbuhan produk yang sama? Terjadinya konsistensi

pertumbuhan angka penjualan ini dapat menjadi indikasi awal

yang baik sebagai dasar kajian berikutnya.

Sebaiknya kita juga menggunakan periode yang relatif

pan-jang, misalnya lima atau sepuluh tahun, untuk melihat

konsis-tensi pertumbuhan ini. Dengan demikian, tidak perlu

memberi reaksi berlebihan jika terjadi penurunan ataupun

kenaikan dalam periode tertentu yang relatif pendek (misalnya

di satu kwartal atau satu tahun tertentu). Perjalanan sebuah

usaha jauh lebih panjang dari sekedar kinerja kwartalan.

SAHAM, INSTRUMEN INVESTASI TERBAIK

Terkait Sales Growth ini kita perlu jugga melihat tahap ke-

matangan perusahaan. Ekspektasi atas pertumbuhan stalwart

company seperti Nestle, Walmart, atau McD tidak dapat

disamakan dengan pertumbuhan Shake Shack misalnya. McD

yang sudah memiliki 37.000 outlets di 120 negara, tentu tidak

bisa lagi tumbuh seperti Shake Shack yang baru memiliki 100

outlets. Shake Shack dengan penjualan USD 268 juta

meningkat 41%, sementara McD dengan penjualan USD 24,6

milyar, justru mengalami pertumbuhan negatif.

Perhatikan Gross Margin

Apabila produk sebuah perusahaan tidak saja dibutuhkan,

tetapi juga disukai, maka perusahaan tersebut bisa menentukan

harga premium. Ada ruang besar antara harga jual dengan biaya

pembuatan barang itu. Sebuah tas dengan label Hermes atau

Louis Vuitton, kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang

dikemas dengan merk Nestle, serta operating system yang

diproduksi Microsoft dapat menjadi sebagian kecil contoh.

Atas alasan ini, maka sangat wajar jika kita harus tertarik

untuk berinvestasi di perusahaan yang memiliki persentase gross

margin tinggi. Tingginya persentase gross margin menun-jukkan

bahwa konsumen memberikan nilai yang tinggi atas pro-duk

tersebut (dibandingkan terhadap biaya pembuatannya). Kembali

melalui stock screener kita untuk bisa memperoleh daf-tar

perusahaan dengan parameter persentase gross margin yang kita

inginkan. Misalnya, kita hanya mau mengkaji perusahaan

24 25

Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam

Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.

Page 4: Daftar isi - sahamku.id · Time Frame Investasi 243 Equity Bond 56 Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 ... kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang dikemas dengan

Catatan Serial JOELIARDI SUNENDAR di Stockbit 1

yang presentase gross margin-nya minimum 50%.

Tentunya, lebih tinggi, lebih bagus.

Melalui opsi global stock screener yang dikeluarkan Finan-

cial Times, misalnya, saya menemukan sebuah perusahaan

yang listed di Paris Stock Exchange (Gaztransport) dan

memiliki Gross Margin 98%(!). Saya tidak salah tulis.

Perusahaan itu menghasilkan rata-rata gross margin dalam

lima tahun terakhir ini sebesar 98%, sehingga masuk akal jika

perusahaan ini men-jadi bagian dari portfolio saya. Di bawah

nanti akan saya singgung kembali soal perusahaan ini.

Price chart Gaztransport Maret 2017 – Januari 2019)

Untuk mereka yang belum memahami betul istilah gross

margin ini, ada baiknya saya memberikan tambahan catatan.

Angka gross margin ini menunjukkan selisih nilai penjualan de -

ngan biaya pembuatannya. Selisih angka ini kemudian dibagi

dengan nilai penjualan, karena gross margin ini dinyatakan dalam

persentase. Jadi kalau nilai penjualan 100, dan biaya pem-

SAHAM, INSTRUMEN INVESTASI TERBAIK

buatan 60, dan selisih angkanya, 40, kita bagi dengan 100, kita

tahu bahwa gross margin perusahaan itu 40%. Dalam perhitung-

an ini, kita belum memasukkan komponen biaya lainnya, misal-

nya biaya pemasaran, biaya administasi, biaya karyawan, biaya

bunga dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan perusahaan.

Sekali lagi, stock screener tidak tepat jika dianggap

sebagai landasan yang dapat langsung digunakan untuk

keputusan in-vestasi. Dia hanya berfungsi sebagi titik awal

untuk membuat daftar perusahaan yang kita akan kaji lebih

lanjut. Khusus untuk emiten bank, angka gross margin yang

digunakan Stockbit sete-lah diteliti lagi, angkanya

menunjukkan hasil pengurangan total pendapatan operasi

(bunga dan non bunga) dikurangi total biaya langsung (bunga

dan non bunga), jadi agak sedikit berbeda de-ngan laporan

baku yang dibuat bank. Namun melalui screener Stockbit ini

misalnya saya menemukan Bank Pemda Jatim/BJTM, di harga

Rp 580, karena emiten ini memiliki gross margin yang sangat

tinggi, 74%, sehingga menarik perhatian saya.

Gross margin BJTM berada di atas Bank Mandiri (62%), Bank

BRI (70%), Bank BNI (62%), Bank Danamon (62%), Bank BNLI

(47%). Satu-satunya bank yang gross margin-nya di atas BJTM

adalah, no surprise, Bank BCA (77%). Selain itu, dividen yield

BJTM yang hampir mencapai 8% tidak dapat saya abaikan juga.

Terkait gross margin ini, berikan perhatian jika Anda meli-hat

perusahaan yang menunjukkan trend peningkatan persen-tase

gross margin. Perbaikan dalam gross margin, bisa meng hasilkan

kenaikan dalam persentase lebih besar diban-

26 27

Maaf, halaman ini tidak

termasuk dalam

Cuplikan. Silahkan lihat di

buku lengkapnya.

Page 5: Daftar isi - sahamku.id · Time Frame Investasi 243 Equity Bond 56 Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 ... kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang dikemas dengan

Catatan Serial JOELIARDI SUNENDAR di Stockbit 1

dingkan dengan kenaikan dalam pertumbuhan penjualannya.

Perhatikan Return On Equity (ROE)

Selain peningkatan angka penjualan secara

konsisten, dan persentase gross margin, parameter lain

apa lagi yang dapat kita gunakan?

Setiap perusahaan pasti membutuhkan modal yang

dipakai untuk menghasilkan laba. Apabila perusahan

menghasilkan ke-untungan, para pemegang saham dapat

menikmati peningkatan investasinya. Peningkatan

kekayaan itu dapat berbentuk akumu-lasi dividen yang

diterima maupun dari kenaikan nilai perusa-haan.

Sebaiknya kita memberikan perhatian untuk perusahaan

yang bisa memberikan laba lebih tinggi atas setiap modal yang

dimilikinya. Jadi jika ada dua perusahaan memiliki modal yang

sama, pilihlah perusahaan yang menghasilkan keuntungan lebih

tinggi. Kita akan memilih A yang menghasilkan laba 200 juta, dan

bukan B yang labanya 150 juta, jika modal A dan B itu sama-sama

1 milyar (lupakan dulu faktor lain). Jika hasil keuntungan itu

dibandingkan dengan modalnya, maka A menghasilkan 20%,

sementara B angkanya 15%. Di dalam istilah keuangan, ROE

(Return On Equity) A adalah 20% dan B ROE-nya 15%.

Inilah parameter lain yang bisa digunakan untuk melihat

apakah kinerja sebuah perusahaan lebih baik dibandingkan per-

SAHAM, INSTRUMEN INVESTASI TERBAIK

usahaan lainnya. Apabila kita memilih berinvestasi di

perusaha-an yang menghasilkan ROE tinggi, maka perusahaan

itu akan memelihara dan meningkatkan kekayaan kita.

Silahkan saja Anda lihat para pemegang saham perusahaan

seperti BRI dan BCA. Kekayaan para pemegang saham BRI

terpelihara dengan baik, karena BRI dapat menghasilkan ROE

rata-rata di atas 20% dalam dua belas tahun terakhir.

Keberhasilan ini menjadikan kekayaan pemegang sahamnya

meningkat lebih dari 2.500% dalam dua belas tahun terakhir

ini. Angka kenaikan yang jauh di atas kenaikan Indeks BEI.

Untuk mendapatkan daftar perusahaan yang pandai mence-

tak keuntungan dari modal yang dimilikinya, kita menggunakan

stock screener. Misalnya kita hanya mau mengkaji lebih lanjut

perusahaan yang menghasilkan ROE minimum 15%. Mengapa

15%? Tidak ada rumusan pasti, namun kita bisa melihat instru-

men lain sebagai perbandingan. Menyimpan dana sebagai de-

posito, satu bentuk investasi tanpa risiko, memberikan hasil

(bunga) 7%. Jika dana ini dijadikan modal untuk mendirikan per -

usahaan – dan setiap usaha memiliki risiko - maka wajar apabila

untuk mengkompensasi risiko itu kita menuntut imbalan hasil

yang lebih tinggi dari sekedar bunga deposito.

Atas alasan ini, saya hanya tertarik untuk berinvestasi di per

usahaan yang hasil perputaran modalnya minimum dua kali dari

suku bunga deposito. Lebih tinggi, tentu lebih baik lagi. Jadi

ketika memilih angka 15% sebagai ratio minimum ROE sebuah

perusahaan, hal ini telah mempertimbangkan alternatif investasi

lainnya, dan komponen risiko yang melekat dari sebuah bisnis.

28 29

Maaf, halaman ini tidak

termasuk dalam

Cuplikan. Silahkan lihat di

buku lengkapnya.

Page 6: Daftar isi - sahamku.id · Time Frame Investasi 243 Equity Bond 56 Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 ... kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang dikemas dengan

Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam

Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.

Page 7: Daftar isi - sahamku.id · Time Frame Investasi 243 Equity Bond 56 Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 ... kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang dikemas dengan

Catatan Serial JOELIARDI SUNENDAR di Stockbit 1

EQUITY BOND

Apa Alasan Anda Membeli Saham Sebuah Perusahaan?

Kalau Anda membeli saham sebuah perusahaan,

katakan-lah, di harga Rp 1.000, maka sedikitnya Anda

harus bisa men-jawab dua pertanyaan ini:

a) Apa yang Anda harapkan dengan membelinya di

harga Rp 1.000 itu, dan

b) Mengapa Anda mau membayarnya di harga itu.

Jika tidak memiliki jawaban atas keduanya, jangan

salahkan siapa pun apabila harga yang terjadi di pasar tidak

sesuai dengan yang Anda harapkan. Pasar tidak tahu dan

tidak peduli apa yang Anda pikirkan, atau saham apa yang

Anda beli dan di harga be-rapa (kecuali jika Anda seorang

Warren Buffett, mungkin pasar sedikit peduli). Oleh

karenanya, don’t blame others but your-self. Anda bertanggung

jawab atas keputusan investasi yang Anda lakukan.

Jika Anda memutuskan membeli saham sebuah perusahaan

di harga Rp 1.000, cobalah tanyakan apa yang menjadi dasar

keputusan Anda itu. Mengikuti bisikan teman? Good luck, jika itu

yang menjadi alasan Anda. Usahakan apabila harga saham itu

turun menjadi Rp 700, Anda dapat menjualnya lagi ke teman

SAHAM, INSTRUMEN INVESTASI TERBAIK

Anda di harga Rp 1.000.

Atau karena Anda mengikuti rekomendasi analis sebuah pe-

rusahaan sekuritas? Memangnya Anda bisa menjual kembali

saham itu kepada analis tersebut, kalau harganya turun? Apakah

Anda tahu ketika dia menyampaikan rekomendasi untuk mem-beli

sebuah saham, dia juga melakukan hal yang sama seperti yang

direkomendasikannya kepada Anda? Jangan-jangan dia jus-tru

melakukan penjualan. Kalaupun dia juga benar membelinya,

tahukah Anda di harga berapa dia membelinya? Di harga

rekomendasinya, atau di bawah itu lagi? Kapan dia membelinya?

Jangan-jangan saat Anda membaca apa yang direkomendasikan-

nya, dia sudah berubah pikiran.

Konstruksi pasar modal memang sangat memudahkan

bagi orang untuk berubah pikiran. Tidak perlu waktu lama.

Seming-gu, atau sebulan saja sudah merupakan waktu yang

terlalu lama untuk mengubah sebuah saham yang tadinya

sangat dibenci, menjadi disukai. Begitu juga sebaliknya.

Jangan-jangan ketika Anda membaca rekomendasinya pada

pagi hari, sore harinya dia memiliki alasan lain yang justru

membuat posisinya harus menjual.

Mengapa Anda membelinya di harga Rp 1.000? Mungkin

Anda bilang, mudah-mudahan saja nanti harganya naik, se-

hingga bisa menjual di harga lebih tinggi, di Rp 1.200. Jika

mantra “mudah-mudahan” seperti ini sebagai alasan, maka

proba bilita hasilnya bisa mudah-mudahan juga. Bagaimana

mungkin kita bisa tahu dari begitu banyak pelaku di pasar, de-

56 57

Page 8: Daftar isi - sahamku.id · Time Frame Investasi 243 Equity Bond 56 Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 ... kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang dikemas dengan

Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam

Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.

Page 9: Daftar isi - sahamku.id · Time Frame Investasi 243 Equity Bond 56 Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 ... kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang dikemas dengan

Catatan Serial JOELIARDI SUNENDAR di Stockbit 1

No. Tahun Earn Per Share (EPS)

1. 2006 36

2. 2007 40

3. 2008 49

4. 2009 61

5. 2010 96

6. 2011 125

7. 2012 151

8. 2013 173

9. 2014 196

10. 2015 205

11. 2016 212

12. 2017 235

TABEL EPS BBRI (2006-2017)

Anda tidak perlu menghitung sendiri, dan tinggal meng-

klik page ini http://www.investopedia.com/calculator/cagr.aspx.

Langsung Anda bisa melihat kalkulator khusus buat menghi-

tung CAGR. EPS di tahun 2006, sebesar Rp 35, Anda

masukkan ke kotak Beginning Value dan EPS di tahun 2016

(Rp 212) ke kotak Ending Value. Karena waktu yang kita pakai

adalah sepu-luh tahun, dari 2006 sampai 2016, maka angka 10

kita masukkan dalam kotak Number of Periods.

Setelah ketiga angka dimasukkan, dan kemudian kita

tekan Calculate, maka muncul angka 19,9%. Itulah

angka pertum-buhan rata-rata EPS BRI dalam sepuluh

tahun terakhir ini. Angka yang sangat impresif.

SAHAM, INSTRUMEN INVESTASI TERBAIK

Berapakah EPS BRI di tahun 2026?

Sekali lagi saya ingin mengingatkan, kerangka berpikir

ini hanya bisa kita terapkan pada perusahaan yang karena

konsis-tensi kinerjanya di masa lalu, memungkinkan kita

untuk men-dapatkan gambaran terkait kinerjanya di masa

depan dengan tingkat predictability yang relatif tinggi.

Kerangka berpikir yang sama tidak mungkin dapat diterap-

kan pada perusahaan dengan EPS yang sangat inkonsisten dari

tahun ke tahun. Hasilnya tentu akan sangat menyesatkan. Namun

jika Anda melihat perusahaan yang kinerjanya tidak konsisten

dari tahun ke tahun, hal ini bisa dipakai sebagai in-dikasi awal

untuk mengabaikannya. Untuk apa berinvestasi di perusahaan

yang kinerjanya susah diandalkan?

Dengan mengetahui nilai EPS BRI di tahun 2016 ini

adalah Rp 212, dan kita tahu CAGR BRI dalam sepuluh tahun

terakhir adalah 19,9%, maka kita bisa mendapatkan proyeksi

EPS BRI dalam sepuluh tahun mendatang, di tahun 2026.

Untuk mendapatkan hasilnya, Anda juga tidak perlu

menghitungnya sendiri. Anda bisa mendapatkan hasilnya de-ngan

masuk ke page ini http://www.investopedia.com/calcula-

tor/fvcal.aspx#axzz23u68Q7AE. EPS tahun 2016 dimasukkan

dalam kotak Present Value. Karena Anda ingin mendapatkan

angka EPS BRI dalam sepuluh tahun berikutnya, maka Anda

masukan angka 10 kedalam kotak Number of Time Periods, dan

CAGR 19,9% ke kotak Interest Rate Per Time Period. Tekan Cal-

68 69

Page 10: Daftar isi - sahamku.id · Time Frame Investasi 243 Equity Bond 56 Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 ... kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang dikemas dengan

Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam

Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.

Page 11: Daftar isi - sahamku.id · Time Frame Investasi 243 Equity Bond 56 Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 ... kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang dikemas dengan

Catatan Serial JOELIARDI SUNENDAR di Stockbit 1

Baik LTS maupun prinsip-prinsip investasi yang

disam-paikan Peter Lynch dan Joel Greeblatt, bisa

menjadi pondasi kokoh yang dapat memandu Anda untuk

menjadi seorang in-vestor yang baik.

Berbekal pemahaman yang baik tentang pedoman

investasi yang disampaikan mereka, membuka peluang

untuk Anda men-dapatkan kinerja yang lebih baik dari

professional fund ma-nagers ataupun Index.

“Mendapatkan hasil portfolio investasi yang lebih baik

dibandingkan dengan professional fund manager” harus

meru-pakan target minimum dari individual investors, yang

ingin me-rancang portfolio investasi-nya sendiri.

Karena jika Anda tidak bisa menghasilkan kinerja lebih baik

dari professional fund manager, untuk apa Anda membuang-buang

waktu merancang portfolio sendiri? Lebih baik Anda se-rahkan

saja hal itu kepada so-called professionals, dan Anda bisa memakai

waktu Anda to do things that you are good at.

WARNING: Jangan dengarkan Professional

Peter Lynch lebih dari pantas untuk disebut sebagai

seo-rang professional fund manager yang berada di

lapisan paling atas, kalaupun tidak bisa menyebutnya

sebagai fund manager terbaik di dunia.

SAHAM, INSTRUMEN INVESTASI TERBAIK

Fidelity Magellan Fund, selama dipegang oleh Peter Lynch

pada periode 1977-1990, mencatat imbal hasil (return) luar

biasa, dengan CAGR 29% per tahun. Aset yang dikelolanya

(AUM) juga meningkat pesat, dari awalnya USD 20 juta (1977)

menjadi seki-tar USD 14 milyar, saat dia mengundurkan diri.

Dalam periode tiga belas tahun itu, sebelas tahun di

antara - nya menunjukkan kinerja Magellan Fund yang

lebih baik diban-dingkan peningkatan Index S&P 500.

Sebagai perbandingan, meskipun bukan apple to apple,

Buffett berhasil meningkatkan nilai buku Berkshire

Hathaway dalam kurun waktu lima puluh tahun terakhir,

dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 19,4% per tahun.

Memahami bahwa Peter Lynch sendiri merupakan

profes-sional fund manager, tentu menarik bahwa Rule

#1 yang diberikannya kepada individual investors, yang

ingin melakukan investasi sendiri di pasar modal adalah:

“Stop listening to pro-fessionals!”

Berdasarkan pengalamannya selama dua puluh tahun,

meyakinkan dia bahwa setiap orang memiliki kemampuan

untuk dapat memilih saham yang sama baiknya – kalaupun

bukan lebih baik – seperti yang bisa dilakukan oleh para

ahli keuangan profesional di Wall Street.

Peter menambahkan, “This is investing, where the smart

money isn’t so smart and the dumb money isn’t really as dumb

as it thinks. Dumb money is only dumb when it listens to the

84 85

Page 12: Daftar isi - sahamku.id · Time Frame Investasi 243 Equity Bond 56 Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 ... kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang dikemas dengan

Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam

Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.

Page 13: Daftar isi - sahamku.id · Time Frame Investasi 243 Equity Bond 56 Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 ... kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang dikemas dengan

Catatan Serial JOELIARDI SUNENDAR di Stockbit 1

13 tahun, di tahun 2015, aset BRI sudah meningkat

1.000% men-jadi Rp 846 triliun.

Modal Bank BRI tumbuh 1.400%, menjadi Rp 112 triliun.

La-banya juga sudah mencapai Rp 25 triliun, atau naik 1.600%

dibandingkan dengan laba 13 tahun lalu. Lompatan yang sama

juga bisa dilihat pada bank-bank besar lainnya, seperti Bank

Mandiri maupun BCA. Pertumbuhan luar biasa ini, kiranya

bisa menjadi indikasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Buat

indi-vidual investors, indikasi yang sama ditawarkan oleh

perusaha-an yang saham-sahamnya sudah tercatat di BEI.

BRI vs Wells Fargo

Dengan tingkat pertumbuhan yang ditunjukkan di dalam

kurun waktu 10-15 tahun ini, kita dapat melakukan ekstrapolasi

untuk memperoleh gambaran tentang BRI, Mandiri atau BCA

dalam tempo 10, 20 atau 30 tahun kemudian.

Melihat perkembangan bank seperti BRI, serta industri

keuangan umumnya, menarik untuk melihat perjalanan

inves-tasi Buffett pada Wells Fargo. Buffett, melalui

Berkshire Hath-away, sekarang ini memiliki sekitar 9,8%

saham Wells Fargo (setara dengan USD 27 milyar).

Wells Fargo, kita tahu, merupakan bank ketiga terbesar di

Amerika, dengan asset sekitar USD 1,8 trilliun. Pembelian

saham Wells Fargo ini dilakukan oleh Buffett pertama kali di

SAHAM, INSTRUMEN INVESTASI TERBAIK

tahun 1989. Sejak itu, dalam beberapa tahun kemudian

(terma-suk pada tahun 2016), Buffett terus menambah

kepemilikan sa-hamnya di Wells Fargo.

Investasi yang dilakukan Buffett di Wells Fargo ini

mengingat kan saya kepada BRI saat ini, serta gambaran

yang mungkin terjadi pada BRI (atau Mandiri dan BCA)

dalam peri-ode 20 atau 30 tahun mendatang.

Ketika Buffett pertama kali membeli saham Wells Fargo

tahun 1989, 25 tahun lalu, bank ini baru memiliki asset USD

49 milyar. Nilai asset Wells Fargo ketika itu, kurang lebih

setara dengan nilai asset BRI sekarang ini. Apakah Indonesia

saat ini, memberikan peluang yang sama seperti ketika

Amerika menawarkan peluang kepada Buffett untuk menjadi

bagian dari pemegang saham Wells Fargo di tahun 1989?

Mungkinkah BRI, Mandiri atau BCA dalam waktu 25

tahun kemudian dapat memiliki aset sebesar USD 1,8

triliun, seperti Wells Fargo saat ini?

Jika kita melihat pertumbuhan ketiga bank tersebut selama

ini, kemungkinan semacam itu sangat terbuka. Secara matema-

tika, apabila tingkat pertumbuhan sebesar 15% tersebut dapat

dipertahankan, maka asset BRI akan meningkat menjadi dua kali

lipat setiap 5 tahun sekali. Dengan demikian, dalam 25 tahun ke

depan, di tahun 2040, asset BRI dapat mencapai USD 2 trili un.

Sejak Buffett pertama kali membeli saham Wells Fargo, 25

102 103

Maaf, halaman ini tidak

termasuk dalam

Cuplikan. Silahkan lihat di

buku lengkapnya.

Page 14: Daftar isi - sahamku.id · Time Frame Investasi 243 Equity Bond 56 Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 ... kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang dikemas dengan

Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam

Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.

Page 15: Daftar isi - sahamku.id · Time Frame Investasi 243 Equity Bond 56 Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 ... kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang dikemas dengan

Catatan Serial JOELIARDI SUNENDAR di Stockbit 1

Sebagian catatan saya di Stockbit di bulan Mei di

atas, saat optimisme berubah menjadi kekhawatiran,

bisa saya kutip di bawah ini “

1. “Hari ini, dimana saham BBRI dapat dimiliki dengan

harga Rp 2.800 (dan saya yakin no one see that it’s com-

ing), atau 28% lebih rendah dari harganya sekitar lima

bulan lalu, dapat menegaskan tentang pelajaran yang

dapat kita ambil, berkaitan dengan Prinsip Investasi

#3, Membelinya dengan harga yang baik juga. Betapa

pun baiknya kinerja perusahaan, apabila harga yang

kita ba-yarkan untuk mendapatkan kepemilikan saham

itu bukan harga yang baik, maka harga yang kita

bayarkan itu akan mengganggu pertumbuhan imbal

hasil yang kita dapatkan.”

2. “Buat saya, membaca berita hari ini, bahwa harga

saham BBRI sudah menyentuh angka Rp 2.800, just

like the music to my ears. Saya memiliki peluang untuk

dapat menambah kepemilikan saham perusahaan yang

baik, di harga yang baik juga. Kombinasi yang akan

memu-ngkinkan kita mendapatkan imbal hasil yang

lebih dari memuaskan, apabila kita (Prinsip #1)

memberikan ke-sempatan kepada waktu yang cukup

bagi bekerjanya in-vestasi kita.”

3. “Apabila saya melihat kinerja BBRI lima bulan lalu,

KETIKA KESEMPATAN ITU DATANG

ketika dihargai pasar Rp 3.900 (dan hari ini hanya

dihar-gai Rp 2.800-JS), dan kinerjanya terakhir

seperti yang di-tunjukkan Laporan Keuangan

Kwartal I/2018, saya memang termasuk yang

sering takjub pada apa yang ter-jadi di pasar.”

Apa yang terjadi pada harga pasar di dalam jangka

pendek, agak sulit untuk dikaitkan dengan kinerja BBRI.

Memangnya ada apa dengan BBRI dalam kurun waktu lima

bulan itu, yang dapat menjelaskan harganya turun dari Rp

3.900 di bulan Januari menjadi Rp 2.800 pada bulan Mei?

Selain itu, mengapa kemudian, hanya di dalam waktu dua

bulan, harganya kemudian naik (dari Rp 2.800 – JS) menjadi

Rp 3.500 pada minggu lalu (Minggu ke-2 bulan Agustus).

Jangan-jangan di minggu ini harga saham yang naik entah

kenapa itu, mungkin akan turun lagi (entah ke harga berapa),

dengan se-makin derasnya berita soal Turki. Siapa yang tahu?

Silahkan Anda ganti nama BBRI dengan perusahaan lain.

Fenomena seperti ini terjadi juga pada berbagai perusahaan lain-

nya. Baik yang tercatat di BEI, maupun di berbagai stock ex-

changes lainnya. Inilah apa yang disebut Graham, bahwa dalam

jangka pendek, pasar modal adalah voting machine. Pemben-tukan

harga di pasar di dalam jangka pendek akan ditentukan oleh

voting dari mereka yang ingin menjual dan membeli. Apa-bila

dalam kotak suara itu lebih banyak suara yang ingin menjual

dibanding yang membeli, maka tentunya harga saham akan turun.

Demikian pula sebaliknya, tergantung jumlah jemaah mana yang

lebih besar. What’s more simple than that?

Oleh karenanya, fenomena ini tidak harus dipandang seba-

176 177

Maaf, halaman ini tidak

termasuk dalam

Cuplikan. Silahkan lihat di

buku lengkapnya.

Page 16: Daftar isi - sahamku.id · Time Frame Investasi 243 Equity Bond 56 Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 ... kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang dikemas dengan

Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam

Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.

Page 17: Daftar isi - sahamku.id · Time Frame Investasi 243 Equity Bond 56 Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 ... kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang dikemas dengan

Catatan Serial JOELIARDI SUNENDAR di Stockbit 1

DRY POWDER: OPPORTUNITY

DI MAJOR STOCK EXCHANGES

Dalam satu catatan saya sebelumnya tentang ULTJ, terdapat

pembahasan soal perlunya “dry powder” dalam berinvestasi.

Saya kutip sebagian dari catatan itu, khususnya yang

ber-kait an dengan soal dry powder:

“Opportunity cost seperti ini, sebenarnya tidak berbeda jauh

dengan posisi kita sebagai investor, yang harus mengalokasikan

sebagian dana sebagai dry powder. Jika kita menyisihkan dry pow-

der, misalnya ditempatkan dalam deposito, boleh jadi hal ini men-

gurangi ROI dari total equity portfolio kita. Ada opportunity cost

yang terpaksa harus kita tanggung, berupa ROI yang lebih

rendah, selama dry powder itu masih belum dimanfaatkan (Atau

disim-pan sementara didalam fixed income instruments, seperti

deposito atau SUN, dengan yield relatif rendah -JS). Namun kita

tidak dapat melihat pilihan ini hanya dari satu titik pandang saja.

Mengapa? Karena hanya dengan memiliki dry powder tadi

(yang dalam jangka pendek “mengganggu” ROI), maka kita

dapat melakukan investasi, setiap pasar datang menawarkan

ke-sempatan baik. Apabila terjadi koreksi pasar, opportunity

untuk membeli perusahaan yang baik – dengan harga yang

baik - hanya datang kepada mereka yang memiliki dry powder.

Dengan kemampuan kita yang bisa memanfaatkan peluang

baik, maka “ongkos” yang harus “ditanggung” dalam jangka pen-

dek itu tentu tidak lagi memiliki arti. Imbal hasil, karena kita

KETIKA KESEMPATAN ITU DATANG

dapat memanfaatkan opportunity (yang datang ketika

pasar sedang mabuk) sering melebihi ongkos temporer

yang harus di-tanggung.”

Penurunan temporer ROI (sebagai konsekwensi dari peng-

alokasian dana untuk dry powder), menjadi lebih relevan bagi

mereka yang tidak pernah menganggap “harga saham yang

turun di pasar dalam jangka pendek” sama dengan definisi

risiko di dalam berinvestasi . Fluktuasi harga di pasar menjadi

konsek-wensi yang normal dari konstruksi pembentukan harga

saham, yang “dipaksa” untuk terus-menerus berlangsung

setiap harinya di bursa. Bukan hal yang luar biasa.

Derap waktu pembentukan harga yang berlangsung setiap

saatnya itu, tentu saja berbeda dengan derap waktu yang dibu-

tuhkan perusahaan, dalam menjalankan kegiatan operasinya.

Kinerja perusahaan yang menerbitkan lembaran-lembaran

saham itu, memerlukan periode waktu yang menembus batas-

batas waktu hari, kwartal, bulan atau tahun. Kinerja waktu

yang diperlukan perusahaan itu bahkan banyak yang sudah

melebihi masa 25, 50 atau 100 tahun.

Apakah Apple Menarik? Bagaiman Dengan Facebook?

Berkaitan dengan dry powder ini, maka pertanyaan yang

di-ajukan @rharianta melalui inbox (yang jarang sekali saya

buka) menjadi relevan. Saya kutip inti dari pertanyaannya:

“Dear Pak Joel, kalau ada mood dan waktu untuk menulis di

SB - apakah bapak berkenan membahas kondisi market di US dan

potensi-potensi yang mulai ada di Capital Efficient compa-nies?

Kalau memakai referensi Equity Bond Valuation yang per-

200 201

Page 18: Daftar isi - sahamku.id · Time Frame Investasi 243 Equity Bond 56 Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 ... kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang dikemas dengan

Catatan Serial JOELIARDI SUNENDAR di Stockbit 1

nah bapak bahas di Stockbit beberapa waktu yang lalu,

keli-hatannya FB, AAPL terlihat menarik.”

Sebetulnya saya kurang tahu, apakah jawaban yang

akan saya berikan berikut ini masih relevan untuk

bagian terbesar ko-munitas Stockbit. Bukan apa-apa,

karena untuk menjawab per-tanyaan itu, tentu saya

harus mengalihkan pandangan dari emiten BEI (yang

menjadi perhatian bagian terbesar komunitas Stockbit).

Seperti sudah disampaikan, dengan informasi yang seka-

rang ini semakin mudah saya dapatkan tentang emiten BEI,

serta semakin transparannya bursa, dalam 4-5 tahun terakhir,

saya mulai memperbesar alokasi dana investasi untuk emiten-

emiten di BEI. Valuasi dan potensi pertumbuhan emiten BEI

pada satu sisi, serta valuasi berbagai perusahaan di major

stock exchanges yang meningkat tinggi – sebagai dampak dari

kebi-jakan moneter yang longgar – menjadi faktor lain, yang

men-dorong saya untuk menambah alokasi dana di BEI, serta

mengurangi bobot portfolio di major stock exchanges dalam

waktu 4-5 tahun ini. Ada pengecualian yang masih saya

lakukan, misalnya untuk saham Berkshire Hathaway.

Terjadinya koreksi di beberapa major stock exchanges,

menimbulkan minat saya untuk membuka kembali catatan-

catatan saya, yang berkaitan dengan beberapa perusahaan

yang pernah menjadi bagian dari portfolio saya. Dengan

membuka catatan-catatan itu, saya terdorong untuk

menginisiasi kembali sejumlah posisi pada sejumlah

perusahaan di major stock ex-changes dalam tahun 2019 ini.

Meskipun sejumlah nama emiten yang nanti kita bahas,

mungkin kurang relevan untuk bagian terbesar komunitas

KETIKA KESEMPATAN ITU DATANG

Stockbit, saya mengharapkan bahwa dialektika

pemikiran maupun prinsip-prinsip dasar yang digunakan

masih cukup rel-evan. Menurut hemat saya, prinsip-

prinsip dasar berinvestasi se-harusnya bisa berlaku

universal (Bukankah justru dengan alasan itu, mengapa

kita dapat menyebutnya sebagai sebuah prinsip?).

Dividen Yield 20% (In US Dollar)?

Tempatkan posisi Anda, jika saat ini Anda tidak memiliki dry

powder. Terjadinya koreksi besar-besaran di Amerika dan Eropa

sekarang ini, tentunya hanya dapat membuat Anda tergiur. Tanpa

dry powder, kita tidak dapat melakukan apa-apa.

Sekarang ini, apa yang sering saya sebut sebagai

World Dominating Companies (WDC), Capital Efficient

Companies (CEC), serta Dividend Aristocrats (DA), yang

nama-namanya sering saya pergunakan sebagai contoh,

menawarkan beragam opportunity. Opportunity seperti

ini, tidak sering datang meng-hampiri kita.

Sebelum kita berbicara tentang penurunan luar biasa

dari equity portfolio yang dikelola Buffett, sebagai

dampak dari ko-reksi yang terjadi, ada contoh kecil yang

dapat menunjukkan be-saran dari koreksi yang ini.

Hal ini, misalnya, dapat kita lihat pada apa yang terjadi

pada Washington Prime Group/WPG, yang merupakan salah

satu REITs (Real Estate Investmnet Trust). WPG digunakan

sebagai contoh, ketika saya membahas indikator-indikator

awal yang bisa membawa kita kepada emiten yang memiliki

potensi divi-den yield luar biasa, di bulan Nopember 2018.

202 203

Maaf, halaman ini tidak

termasuk dalam

Cuplikan. Silahkan lihat di

buku lengkapnya.

Page 19: Daftar isi - sahamku.id · Time Frame Investasi 243 Equity Bond 56 Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 ... kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang dikemas dengan

Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam

Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.

Page 20: Daftar isi - sahamku.id · Time Frame Investasi 243 Equity Bond 56 Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 ... kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang dikemas dengan

Catatan Serial JOELIARDI SUNENDAR di Stockbit 1

Mari kita ambil contoh lain. Apabila niat Anda untuk meng-

ganti mobil Mercy Anda sekarang ini ditunda dahulu, kemudian

dana tersebut Anda gunakan untuk menjadi pemegang saham

Daimler (produsen mobil Mercy yang Anda mau beli itu), de-ngan

harga saat ini menawarkan dividen yield sebesar 7,95%.

Sedangkan deposit rupiah saja, Anda sulit mendapatkan

tawaran bunga setinggi itu, apalagi untuk denominasi mata

uang EUR. Dividen yield setinggi itu menjadi mungkin, karena

sekarang ini harga saham Daimler, EUR 45, sudah turun

sekitar 40% dari harga tertingginya.

Hal yang sama terjadi juga pada perusahaan saingan Daimler,

BMW. Saham dari kedua perusahaan ini diperdagangkan di Bursa

Frankfurt. Jika uang yang tadinya Anda rencanakan untuk mem-beli

mobil BMW, sekarang ini Anda alihkan karena lebih tertarik untuk

menjadi pemegang saham perusahaan yang membuat mobil BMW,

maka Anda bisa mendapatkan dividen yield 5,65%.

Koreksi harga saham BMW memang tidak separah diban -

dingkan koreksi harga saham Daimler. Harga hari ini, turun

sek-itar 28% dari harga tertinggi yang BMW pernah catat.

Selain itu, koreksi yang terjadi, menjadikan valuasi kedua

produsen mobil terkemuka dunia ini hanya dihargai dengan

EV/EBIT sekitar 9X saja. Hal ini membuat saya tertarik untuk

kembali mema-sukkan keduanya kembali dalam portfolio saya.

Namun, gambaran seperti ini masih belum tampak pada CEC

lain yang tercatat di Bursa Frankfurt juga, seperti Adidas atau Beis-

erdorf (produsen Nivea). Untuk dua perusahaan ini, niat untuk

memasukkan kembali ke dalam portfolio, kelihatannya belum

memungkinkan. Adidas, di harga EUR 186, setara dengan PER 23X

dari proyeksi EPS tahun depan, dengan dividen yield 1,42%.

KETIKA KESEMPATAN ITU DATANG

Dengan PEG Ratio masih sekitar 1,47, mudah-mudahan jika

terjadi koreksi susulan, membuat valuasinya semakin menarik.

Jika EV/EBIT-nya menembus 15X akan merupakan kandidat

saham yang dimasukkan kembali ke dalam portfolio saya.

Saya mungkin tidak pernah bisa kembali memasukkan

Beiserdorf. Bahkan dengan koreksi saat ini, perusahaan ini masih

dihargai dengan PER sekitar 27X proyeksi EPS-nya di tahun

depan. Dividen yield-nya juga relatif rendah, 0,77%, serta PEG

Ratio-nya membuat saya ciut karena masih di angka 3,2X.

Selain nama-nama di atas, masih ada perusahaan di bursa

Eropa lain yang cukup menarik perhatian saya . Salah-satunya

Unilever, yang juga sering saya singgung. Koreksi yang terjadi

sekarang ini, menawarkan valuasi EV/EBIT sekitar 17X dari

proyeksi EPS tahun depan. Dividen yield-nya juga cukup

menarik, 3,24%. Meski bukan apple to apple comparison,

dengan pertimbangan valuasi, selama ini saya memang selalau

lebih condong kepada Unilever dibanding Unilever Indonesia.

Dalam kelompok ini, saya juga tertarik untuk

mempertimbangkan kembali dua perusahaan lainnya seperi

Nestle (Bursa Swiss) dan Danone (Bursa Paris).

Selain Unilever, ada satu perusahaan lainnya di Bursa

Am-sterdam, yang cukup menarik perhatian saya, yaitu Royal

Dutch Shell. RDS memang selama ini tidak pernah sekalipun

masuk di dalam portfolio saya. Koreksi harga yang terjadi,

telah menu-runkan harga salah satu perusahaan oil terbesar

dunia ini, se-hingga bisa memberikan dividen yield 6,27%.

Untuk kelompok stalwart (dan cyclical), seperti Shell, angka

dividen yield-nya ini menjadikannya cukup menarik. Di-viden

yield ini lebih baik dibandingkan dengan yang ditawarkan

222 223

Maaf, halaman ini tidak

termasuk dalam

Cuplikan. Silahkan lihat di

buku lengkapnya.

Page 21: Daftar isi - sahamku.id · Time Frame Investasi 243 Equity Bond 56 Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 ... kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang dikemas dengan

Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam

Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.

Page 22: Daftar isi - sahamku.id · Time Frame Investasi 243 Equity Bond 56 Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 ... kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang dikemas dengan

Catatan Serial JOELIARDI SUNENDAR di Stockbit 1

yang mereka lakukan juga besar. Oleh karena itu, tidak

mungkin mereka memiliki minat untuk berinvestasi

pada small caps atau perusahaan-perusahaan yang

sahamnya tidak aktif diperdagangkan.

Kita, individual investor, tentunya bebas memilih, dan hal

ini sangat tergantung kepada sasaran dan kondisi investasi

kita. Untuk mereka yang memiliki orientasi yang sama

pendeknya, tentu dapat mengikuti apa yang dilakukan oleh

para institutional investors besar ini. Gerak mereka bisa

menjadi panduan. Ke mana mereka pergi, diikuti saja.

Namun demikian, bagi individual investor yang tidak harus

dibebani lagi oleh kebutuhan jangka pendek, terdapat kesem-patan

untuk bisa menemukan berbagai saham dengan nilai yang

menarik. Nilai yang menarik ini bisa terjadi karena terbentuknya

distorsi harga sebagai akibat tidak tertariknya para pelaku yang

mendominasi pasar seperti diterangkan di atas. Dengan time

frame-nya yang juga begitu pendek, perusahaan-perusahaan itu

bisa jadi menjadi sangat berisiko untuk mereka. Namun bagi in-

dividual investors yang memiliki kemewahan berinvestasi de -

ngan time frame jangka panjang, definisi risiko lantas memiliki

arti lain. Apa yang dianggap berisiko dalam jangka pendek, bisa

jadi memberi hasil sangat memuaskan dalam jangka panjang.

Inilah juga sebabnya, dalam salah satu catatan saya,

dari tiga prinsip dasar investasi, memberikan

kesempatan kepada waktu yang cukup memadai untuk

bekerjanya investasi, ditempatkan sebagai Prinsip #1.

BIARKAN WAKTU MENJADI TEMAN

HOLDING PERIOD YANG SEMAKIN PENDEK

Sekali lagi, karena masih terbatasnya studi tentang perilaku

di pasar modal kita, saya melihat studi tentang korelasi yang ter-

jadi antara risiko dan time frame investasi kita di pasar Amerika.

Studi ini dibuat oleh Roger G. Ibotson dan Duff & Phelps dalam

buku mereka “2107, Stocks, Bonds, Bills, and Inflation Year Book”.

Studi ini menunjukan persentase kerugian yang terjadi

berdasarkan setiap holding period (time frame) yang dipilih.

Populasi data yang dipakai cukup panjang, mencakup periode 91

tahun, yaitu dari 1926 sampai 2016.

Time Frame/ Holding S&P 500

Small Caps

Period(Tahun)

1 26% 31%

3 17% 24%

5 14% 14%

10 5% 2%

Dari data-data di atas dengan jelas menunjukkan,

bahwa jika semakin lama holding period, atau time frame

investasi kita, maka semakin kecil juga persentase tahun

di mana kita meng-alami drawdown.

Jika dalam kurun waktu 91 tahun itu (1926-2016)

Anda memberikan instruksi kepada broker Anda untuk

membeli saham di awal tahun, dan kemudian

menjualnya di akhir tahun, maka ada 24 tahun dari 91

tahun itu (26%) Anda mengalami kerugian.

250 251

Maaf, halaman ini tidak

termasuk dalam

Cuplikan. Silahkan lihat di

buku lengkapnya.

Page 23: Daftar isi - sahamku.id · Time Frame Investasi 243 Equity Bond 56 Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 ... kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang dikemas dengan

Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam

Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.

Page 24: Daftar isi - sahamku.id · Time Frame Investasi 243 Equity Bond 56 Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 ... kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang dikemas dengan

Catatan Serial JOELIARDI SUNENDAR di Stockbit 1

antusias, dan dianalisa dengan cepat karena pasar terus

saja bergerak. Seakan jika tidak memiliki jawaban atas apa

yang disukai pasar, atau tidak berpartisipasi dengannya,

kesung-guhan kita dalam berinvestasi patut dipertanyakan.

Saya cenderung memilih yang pertama, karena untuk

yang kedua ini, saya tidak memiliki kapasitas cukup

untuk mem-berikan jawabannya. Apa pun pilihannya,

usahakan untuk dapat menerapkan pilihan Anda tadi

secara konsisten. Seperti dikatakan Benjamin Graham:

Investing is not about beating oth-ers at their game. It is

about controlling yourself at your own game.

Hope it helps.

(Ditulis dan dipublikasikan di Forum Stockbit pada

tanggal 19 November 2017)

BIARKAN WAKTU MENJADI TEMAN

DIVERSIFIKASI ATAU HANYA SATU SAHAM SAJA

Catatan ini, untuk menjawab pertanyaan yang diajukan di

Forum Stockbit tanggal 30 Desember 2017. Mengingat pen-

tingnya pertanyaan yang disampaikan, tentunya tak bisa

dijawab secara singkat. Akan membutuhkan uraian secara

meluas atas tiap permasalahan. Atas dasar tersebut maka

jawaban disam-paikan secara bertahap dalam beberapa bagian.

Kami kutip pertanyaan dari member Forum Stockbit

@saadah.

Assalamualaikum, Pak. Perkenalkan nama saya

Sa’adah. Usia saya masih 25 tahun. Saya barusaja

memiliki momongan. Dan, saya sangat bersyukur telah

kenal pasar modal sejak ku-liah.

Sejujurnya, saya malu ingin bertanya kepada Bapak karena

melihat pertanyaan dari rekan-rekan di sini sepertinya sudah

kelas kakap layaknya profesional. Memahami pertanyaannya pun,

saya sampe kadang ndak ngerti. Tapi, apa boleh buat. Karena

beberapa hari ini saya banyak pertanyaan dan saya cari

276 277

Maaf, halaman ini tidak

termasuk dalam

Cuplikan. Silahkan lihat di

buku lengkapnya.

Page 25: Daftar isi - sahamku.id · Time Frame Investasi 243 Equity Bond 56 Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 ... kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang dikemas dengan

Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam

Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.

Page 26: Daftar isi - sahamku.id · Time Frame Investasi 243 Equity Bond 56 Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 ... kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang dikemas dengan

Catatan Serial JOELIARDI SUNENDAR di Stockbit 1

nya (IHSG). Namun dengan berinvestasi melalui

EIDO, sementara kita tetap memiliki exposure ter-

hadap Indonesia, kita sudah terproteksi dari potensi

fluktuasi atau volatility USD/Rupiah di masa

mendatang. Pilihan ini akan menjadi lebih rele van,

untuk mereka yang memiliki basis deno-mi nasi

Dollar dalam investasinya. Dengan demi-kian, naik

turunnya kinerja investasi itu, netral terhadap

volatilitas yang terjadi pada USD/Rupiah.

Hope it clarifies.

BIARKAN WAKTU MENJADI TEMAN

BREXIT: SEBUAH CONTOH LAIN TENTANG

MARKET MADNESS DAN PRINSIP TRAILING STOP

Apakah ada pedoman yang bisa digunakan kapan sebaiknya

menjual saham yang kita miliki? Bagaimana pedoman untuk

melakukan cut loss, khususnya jika terjadi market madness?

Market madness alias kegilaan pasar bukan hanya sekali

ini saja harus dihadapi investor di pasar modal. Daftar panjang

penyebab kegilaan pasar ini, baik yang bersifat lokal, regional

maupun global telah menjadi bagian dalam perjalanan bursa.

Kita sebut saja beberapa contoh: kegaduhan politik, adanya

teror bom, meledaknya krisis perumahan dan moneter, soal

cicak lawan buaya, pengetatan likuiditas, penguatan kurs US

Dollar, fluktuasi harga minyak dan harga komoditas lainnya,

masalah suku bunga serta defisit ganda neraca perdagangan

dan neraca berjalan. Dan masih banyak lagi alasan lainnya.

Namun demikian, kita tahu, jika kita menarik garis panjang

indeks bursa dalam hitungan tahun, maka grafik itu berjalan

lurus ke atas. Indeks yang berawal dari 100, 200 naik ke 400, terus

600 dan demikian seterusnya sampai ke tingkat 5.000-an. Garis

panjang indeks tersebut dalam hitungan 5,10, 15, 20 tahun hanya

satu arah: ke atas. Tidak ada arah lain. Apabila kita menarik garis

panjang melewati hitungan tahun, koreksi pasar yang terjadi

sebagai akibat dari krisis dan kisruh – atau apa pun namanya itu

– hanya menjadi titik dan lekukan kecil dari garis panjang itu.

Dan semakin panjang waktu yang kita gunakan dalam grafik itu,

maka semakin tidak kelihatan lagi lekukan nok-

330 331

Maaf, halaman ini tidak

termasuk dalam

Cuplikan. Silahkan lihat di

buku lengkapnya.

Page 27: Daftar isi - sahamku.id · Time Frame Investasi 243 Equity Bond 56 Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 ... kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang dikemas dengan

Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam

Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.

Page 28: Daftar isi - sahamku.id · Time Frame Investasi 243 Equity Bond 56 Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 ... kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang dikemas dengan

MUNGKINKAH

MENDAPATKAN MULTIBAGGER

DI BURSA EFEK INDONESIA?

A. INDIKA ENERGY

A STORY OF MULTY BAGGER – PERIODE BOOM

DAN BUST DARI CYCLICAL COMPANY

Commodity companies, yang berkarakter cyclical, bukan

merupakan emiten favorit saya di dalam berinvestasi. Namun demikian, justru dengan karakternya yang cycli- cal ini, potential return yang ditawarkan jenis perusahaan

seperti ini bisa jauh melebihi imbal hasil normal. Atas dasar ini, jika pasar menawarkan kesempatan baik untuk berinvestasi di commodity company, ada baiknya kita tidak langsung meng- abaikannya. The return is way too good to be avoided. Apalagi jika kita juga sudah memiliki downside protection. Namun tim- ing menjadi sangat krusial saat kita berinvestasi dalam commod-

ity based companies, yang bersifat price taker ini.

343

Maaf, halaman ini tidak

termasuk dalam

Cuplikan. Silahkan lihat di

buku lengkapnya.

Page 29: Daftar isi - sahamku.id · Time Frame Investasi 243 Equity Bond 56 Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 ... kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang dikemas dengan

Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam

Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.

Page 30: Daftar isi - sahamku.id · Time Frame Investasi 243 Equity Bond 56 Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 ... kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang dikemas dengan

Catatan Serial JOELIARDI SUNENDAR di Stockbit 1

Kembali ke Indika. Saat ini market cap perusahaan

(dengan harga saham Rp 120 – JS) sudah rontok dari harga

tertingginya sekitar Rp 22 triliun menjadi Rp 600 milyar. Saya

tidak pernah menganggap harga yang terjadi di bursa dengan

volume transaksi yang relatif sangat kecil dibanding market

cap meru-pakan nilai yang dapat mencerminkan “true value”

perusahaan. Apa ukurannya? Gampang: Karena jika saya

punya uang Rp 600 milyar dan saya bilang sama semua

pemegang saham Indika (termasuk pemegang saham

pengendali) bahwa saya mau mem-beli semua saham mereka,

sehingga saya menjadi pemilik 100% Indika, saya yakin

mereka akan menolak dan mungkin memaki-maki saya, sambil

bilang, “Sini, saham milik kamu saja yang saya beli.”

Karena dengan membayar Rp 600 milyar itu, maka saya lan-

tas menjadi pemegang 100% saham Indika, dengan sales sekitar

USD 1 milyar tahun ini. Uang kas 400 juta dollar (ekivalen Rp 5,6

triliun) di dalam perusahaan tentu beralih menjadi milik saya.

Jadi kalau untuk membeli 100% saham Indika saya bayar Rp 600

milyar, maka uang Rp 5,6 triliun itu punya saya dong. Hi-tung-

hitung bersih, saya bukannya keluar Rp 600 milyar, malah dapat

uang kas baru sebesar Rp 5 triliun. Lumayan.

MUNGKINKAH MENDAPATKAN MULTIBAGGER DI BURSA EFEK INDONESIA?

Tentu saja saya tidak lupa, kalau saya juga harus menang-

gung hutang bank yang ada di perusahaan, yaitu sekitar USD 275

juta hutang bank dan USD 800 juta berupa obligasi (jatuh tempo

2018 dan 2023). Jangan lupa, bahkan dalam kondisi harga

komoditi yang lagi hancur seperti sekarang ini, Indika masih

menerima dividen dari anak usahanya sebesar USD 91 juta (atau

dua kali lipat dari nilai market cap-nya Indika saat ini). Dari USD

91 juta itu, USD 65 juta berasal dari Kideco (jauh turun di bawah

dividen zaman normal sekitar USD 200 juta).

Angka-angka di atas tentu harus disesuaikan dengan

pro-gram Indika untuk melakukan pembayaran obligasi

dipercepat USD 300 juta dengan diskonto. Program yang

terus terang saja tidak saya pahami. Karena dalam kondisi

seperti sekarang ini, mempertahankan dan memperkuat

likuiditas harusnya meru-pakan program/prioritas utama.

Jika saya menjadi pemegang saham pengendali atau

mana-jemen perusahaan, maka saya:

c) Tidak akan menggunakan likuiditas itu untuk membeli

kembali obligasi (yang baru akan jatuh tempo tahun

2018). Akan memberikan nilai lebih untuk pemegang

saham, jika yang dilakukan adalah program share buy-

back. Bayangkan dengan harga saat ini, perusahaan bisa

membeli kembali seluruh sahamnya hanya dengan USD

50 juta atau hanya sekitar 12,5% dari uang kas yang

dimiliki perusahaan. Karena pemegang saham pengen-

dali memiliki 60%, berarti dana yang dibutuhkan jauh

lebih kecil lagi, hanya USD 20 juta.

d) Katakanlah dengan kondisi buruk seperti saat ini,

dalam beberapa tahun ke depan dividen yang diterima

352 353

Maaf, halaman ini tidak

termasuk dalam

Cuplikan. Silahkan lihat di

buku lengkapnya.

Page 31: Daftar isi - sahamku.id · Time Frame Investasi 243 Equity Bond 56 Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 ... kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang dikemas dengan

Maaf, halaman ini tidak termasuk dalam

Cuplikan. Silahkan lihat di buku lengkapnya.

Page 32: Daftar isi - sahamku.id · Time Frame Investasi 243 Equity Bond 56 Tiga Puluh Tahun Lagi Saya Akan Pensiun 254 ... kopi yang disajikan di outlet Starbucks atau yang dikemas dengan

Catatan Serial JOELIARDI SUNENDAR di Stockbit 1

saham di bursa. Dia tahu persis, bahwa harga di pasar

lazimnya merupakan harga yang berada jauh di bawah

harga yang mungkin harus dibayarnya, jika dia membeli

100% kepemilikan saham perusahaan.

The rest is history. Ketika 9-12 bulan kemudian terjadi per-

baikan harga batubara, dan smart-money sudah “boleh” lagi

membeli saham perusahaan batubara, Anda dapat melihat apa

yang terjadi dengan harga sahamnya. Harga saham sempat men-

capai tertingginya di Rp 3.400 pada bulan Februari 2018. An-other

multi bagger dalam kurun waktu sekitar dua tahun.

Rasa pesimisme berubah menjadi euphoria. Ketika eupho-ria

ini disulut dengan berbagai rekomendasi dari sejumlah big-

securities, the history always repeats itself. Kenaikan harga saham

HRUM disertai dengan peningkatan volume, karena smart money

sudah ikut berpartisipasi. Apabila Anda berpartisi-pasi dalam

sebuah pesta, di mana pesta itu semakin malam men-jadi semakin

meriah, pastikan saja bahwa Anda tidak masuk di dalam gerbong

terakhir. Boleh jadi mereka yang berada di rom-bongan terakhir

ini yang terpaksa harus mencuci piring bekas pesta. Apalagi jika

karakter perusahaan adalah price-taker,

MUNGKINKAH MENDAPATKAN MULTIBAGGER DI BURSA EFEK INDONESIA?

seperti perusahaan di bidang pertambangan. Perusahaan

dalam kelompok ini tidak memiliki kekuatan untuk bisa

menentukan sendiri harga jualnya. Mereka harus mengikuti

harga yang didikte pasar. Pastikan Anda berada pada cycle

yang tepat. This kind of company can make you tons of

money, but can also make you lose your shirt too.

368 369

Maaf, halaman ini tidak

termasuk dalam

Cuplikan. Silahkan lihat di

buku lengkapnya.