sejarah sukses starbucks

12
Tugas Technopreneurship “SEJARAH STARBUCKS” Disusun Oleh: Rian Pambudi Utomo 11.110.0102

Upload: dhewie-manda

Post on 21-Nov-2015

44 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Pendiri, Bagaimana Meraih Sukses

TRANSCRIPT

Tugas Technopreneurship

SEJARAH STARBUCKS

Disusun Oleh:Rian Pambudi Utomo11.110.0102SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(STMIK) WIDYA PRATAMA PEKALONGAN

2014

Sejarah Berdiri Perusahaan Minuman StarbucksStarbucks Corporation adalah sebuah jaringan kedai kopi dari Amerika Serikat yang bermarkas di Seattle, Washington. Starbucks adalah perusahaan kedai kopi terbesar di dunia, dengan 15.012 kedai di 44 negara. Strabucks menjual kopi, minuman panas berbasis espresso, minuman dingin dan panas lainnya, makanan ringan, serta cangkir dan bijih kopi. Melalui divisi Starbucks Entertainment dengan merek Hear Music, perusahaan ini juga memasarkan buku, musik, dan film.

Sejarah Starbucks dimulai dari Seattle pada tahun 1971. Pada awalnya, Howard Schultz adalah seorang general managerdi sebuah perusahaan yang bernama Hammarplast. Suatu hari, ia mengunjungi Starbucks yang pada masa itu hanyalah sebuah toko kecil pengecer biji-biji kopi yang telah disangrai. Toko itu dimiliki oleh tiga orang sahabat, Jerry Baldwin, Zev Siegl, dan Gordon Bowker, yang semua memiliki passion pada kopi, membuka sebuah toko kecil dan mulai menjual biji kopi yang telah dipanggang, kopi bubuk dan alat-alat pemanggangan. Perusahaan ini berjalan dengan baik, tetapi berbagai hal mulai berubah di tahun 80-an.Pertama-tama, Zev Siegl menjual habis sahamnya pada tahun 1980. Pada waktu itu, Starbucks adalah perusahaan roasting kopi yang terbesar di Washington dengan enam toko pengecer. Pada tahun 1981 seorang salesman perlengkapan plastik mengamati banyaknya termos plastik yang dibeli Starbucks dari Hammarplast, perusahaan tempatnya bekerja. Howard Schultz namanya yang akan melakukan pada Starbucks apa yang Ray Kroc telah lakukan pada McDonald's, seorang salesman yang mampu melihat suatu produk hebat dengan suatu peluang yang besar.

Melihat kegairahan mereka tentang bisnis kopi, Howard pun memutuskan tuk bergabung dengan Starbucks. Sampai pada suatu ketika, Howard datang dengan ide yang ia fikir sangat cemerlang. Ia mendesak Jerry untuk mengubah Starbucks menjadi barespressodengan gaya Italia. Karena saat itu Jerry menganggap Starbucks sedang dilanda krisis hutang, ia menolak mentah-mentah gagasan Howard. Meski setelah melewati perdebatan panjang hingga menjurus ke pertengkaran, ide itu tak jua menemui titik temu.

Namun Howard tak menyerah. Ia lalu mendirikan perusahaan sendiri. Dan belajar dari apa yang tengah dialami Starbucks, Howard sama sekali tak mau berhutang. Ia memilih berjuang tuk mencari sendiri investor-investor yang berminat.

Hasilnya bisa ditebak. Pilihan itu harus dibayar dengan kerja yang teramat keras. Ditolak dan direndahkan menjadi bagian keseharian yang harus dihadapi oleh Howard.Dan tekad itu akhirnya suatu saat pun terwujud. Bahkan dengan uang yang terkumpul dari usahanya, Howard mampu membeli Starbucks langsung dari pendirinya. Tapi ternyata proses akuisisi tak semudah yang diduga karena ternyata banyak karyawan yang curiga dan memandang sinis perubahan yang dibawanya.

Disinilah sikap seorang Howard diuji. Bukannya memecat seluruh karyawan dan mengisinya dengan karyawan-karyawan baru, Howard malah memilih tuk sebisa mungkin tetap merangkul karyawan lama dengan sistem kekeluargaan. Tak hanya itu, para karyawan pun diberi opsi saham perusahaan sehinggasense of belonging(perasaan memiliki) mereka kian tinggi.

Kini, Starbucks Coffee seakan menjadibrandkedai kopi yang paling meroket reputasinya. Tak kurang dari puluhan ribu cabang di seluruh dunia, Starbucks siap memanjakan para penikmat kopi espresso dengan prinsip yang selalu ditanamkan oleh Howard kepada tiap karyawanannya, yaituutamakan keramahan pada konsumen.

A. Howard SchultzPada tahun 1982 Baldwin menggaji Schultz sebagai kepala baru di bidang pemasaran dan segera sesudah itu mengirimnya ke Milan untuk menghadiri pameran perabotan internasional di Italia. Ketika tiba, Schultz langsung jatuh hati pada kultur kopi yang mengejutkannya di Italia. Schultz pergi ke Verona dan menyeruput caffe latte pertamanya. Ia juga mengamati sesuatu yang lebih penting dibanding kopi. Bahwa patron tentang cafe adalah tempat ngobrol atau menikmati kesendirian selagi menghirup kopi pada lingkungan yang nyaman. Itu adalah momen "aha!" dimana inspirasi datang tiba-tiba.

B. Ide BesarSchultz menguraikan saat itu sebagai suatu saat dimana ide-ide besar muncul, "Mengapa tidak menciptakan tempat gathering komunitas-komunitas seperti kedai kopi di Italia itu di Amerika Serikat?" Bisakah Dunia Lampau bertemu Dunia Baru? Jika itu mampu dicapai, itu akan menjadi cara pemasaran yang jenius.

Pada tahun 1983 manejer pemasaran itu mempunyai suatu visi untuk menciptaan kembali sihir dan romansa di balik kedai kopi Italia, dan ingin menguji konsep penjualan espresso di luar Italia.

C. Santai Sajalah! Kita Hanya Menjual Biji KopiMeski demikian, gagasan Schultz tidak berjalan baik dengan Baldwin. Baldwin tidak siap untuk memasuki bisnis rumah makan, tidak ada suatu hal pun yang mengalihkan perhatiannya dari rencana awal untuk menjual biji kopi utuh. Tetapi ia membiarkan Schultz mencoba membuka kedai espresso kecil di sudut salah satu tokonya.

D. Il Giornale dan Starbucks Mengambil jalan Yang BerbedaKetika Starbucks Coffee membuka tokonya yang keenam di pusat kota Seattle, toko kopi itu menjadi sebuah hit. Suatu pencapaian sukses yang cepat.

Schultz, di samping itu, mengembangkan bisnisnya sendiri dan membuka sebuah kedai kopi yang dinamai beerdasarkan surat kabar Italia yang paling besar, Daily, atau Il Giornale. Dua bulan kemudian, toko yang baru itu sudah melayani lebih dari 700 pelanggan dalam satu hari, dan penjualannya melebihi 300 persen dari lokasi-lokasi Starbucks.

E. Sold Out: Ini Adalah Perusahaanku SekarangPada tahun 1987 pemilik Starbucks Coffee Company memutuskan untuk menjual bisnis kopi mereka, beserta nama, pada suatu kelompok investor lokal dengan angka $37 juta. Schultz mengumpulkan dana dengan meyakinkan investor-investor itu dengan visinya bahwa mereka bisa membuka 125 outlet dalam lima tahun berikutnya. Ia juga mengubah logo Il Giornale, gambar putri duyung telanjang dada, menjadi suatu figur yang lebih bisa diterima secara umum. Nama perusahaan juga diubah dari Il Giornale ke Starbucks, dan akhirnya ia mengkonversi enam toko pemanggangan (roasting) Starbucks menjadi kedai-kedai kopi yang rapi dan nyaman.

F. Era PertumbuhanSejarah Starbucks Coffee barulah memulai bentuknya. Dengan awalnya dimulai dari 17 toko pada tahun 1987, perusahaan berekspansi dengan cepat menuju kota-kota yang lain: Vancouver, Portland, dan Chicago.

Pada tahun 1991 Starbucks juga telah memperluas bisnis mereka melalui pesanan katalog lewat pos dan mendapatkan lisensi membuka toko di airport dan berekspansi lebih lanjut ke negara bagian California.

Pada tahun 1992 perusahaan masuk ke bursa, dan setelah penawaran saham perdana, Starbucks melanjutkan pertumbuhan dengan kecepatan phenomenal yang tidak seorang pun pernah melihatnya di dunia perkopian sebelumnya. Pada tahun 1997 jumlah Starbucks Coffee tumbuh sepuluh kali lipat, di Amerika Serikat, Jepang, dan Singapura.

G. Perluasan-perluasan Bisnis LainTidak cukup cukup hanya sebagai kedai kopi, Starbucks memulai beberapa perluasan produk dan merek yang lain.

1. Menawarkan kopi Starbucks di penerbangan United Airlines.

2. Menjual teh premium melalui Tazo Tea Company yang dimiliki Starbucks.

3. Menggunakan Internet untuk penawaran langsung sebagai pilihan untuk membeli kopi Starbucks secara online.

4. Mendistribusikan biji utuh dan kopi bubuk melalui supermarket.

5. Memproduksi es krim kopi premium bersama Dreyer's.

6. Menjual CD di toko eceran Starbucks.

Sukses Starbucks sebagian besar dicapai melalui pengiklanan dari mulut ke mulut, dan hal ini membuat namanya menjadi kata yang populer. Pada tahun fiskal 2004, Starbucks meraih catatan 1,344 toko di seluruh dunia.

Sejarah Starbucks menunjukkan bagaimana sebuah toko roasting kopi regional berskala kecil, penjual biji kopi, menjadi sebuah perusahaan internasional dengan lebih dari 9.000 lokasi di 34 negara yang melayani 20 juta pelanggan lebih dalam waktu seminggu.

Kisah Starbucks Coffee memberi beberapa pelajaran penting, yakni:

1. Perbedaan cara pandang adalah biasa, dan sikap kita tuk menghadapinya adalah 100 persen pilihan dari kita sendiri.

2. Tekad dan prinsip yang telah dipegangharus dipertahankan kuat-kuat, karena meski membutuhkan waktu cukup lama tuk mewujudkannya, impian itu pun kelak dapat teraih.

3. Utamakan keramahan dan sifat kekeluargaan, karena sesuatu yang dilandasi oleh kepercayaan (trust) akan lebih langgeng ketimbang kode-kode etik yang tertulis dimanapun.

Howard Schultz sang pendirinya sendiri pernah berkata:

Saya tidak bisa memberi Anda resep rahasia agar sukses, atau rencana yang sempurna agar berhasil di dunia bisnis. Tetapi, pengalaman pribadi saya mengatakan bahwa bukan tidak mungkin untuk memulai segalanya dari nol dan meraih melebihi mimpi-mimpi Anda.

Starbucks Corporation

JenisUmum

Simbol sahamNASDAQ:SBUXNASDAQ-100 ComponentS&P 500 Component

Industri/jasaRestoran

GenreKedai kopi

DidirikanPike Place MarketdiSeattle, Washington (30 Maret1971)

PendiriJerry BaldwinGordon BowkerZev Siegl

Kantor pusatSeattle, Washington,A.S.

Jumlah lokasi20.366 di 61 negara(November 16, 2012)[1]

Daerah layananSeluruh dunia

Tokoh pentingHoward Schultz(Chairman, President and CEO)

ProdukKopi biji utuhTeh kotakMinuman pesananMinuman botolMakanan panggangBarang daganganMinuman FrappuccinoSmoothies

JasaKopi

PendapatanUS$ 13,29 miliar (2012)[2]

Laba usahaUS$ 1,99 miliar (2012)[2]

Laba bersihUS$ 1,38 miliar (2012)[2]

Jumlah asetUS$ 8,21 miliar (2012)[2]

Jumlah ekuitasUS$ 5,10 miliar (2012)[2]

Karyawan160.000 (2012)[2]

Anak perusahaanStarbucks Coffee CompanyTazo Tea CompanySeattle's Best CoffeeTorrefazione ItaliaHear MusicEthos WaterEvolution Fresh

Situs webwww.starbucks.com

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Sejarah Berdiri Perusahaan Minuman Starbuck. http://www.catatansejarah.com/2011/11/sejarah-berdiri-perusahaan-starbucks.html (diakses tanggal 12 Oktober 2014)Darin. 8 Maret 2012. Belajar Meraih Mimpi Dari Starbucks Coffee. http://darinholic.com/belajar-meraih-mimpi-dari-starbucks-coffee.html (diakses tanggal 12 Oktober 2014)