daftar isi perairan darat -...

29
ii

Upload: phambao

Post on 09-Apr-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Daftar Isi PERAIRAN DARAT - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21120/mod_resource...mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang

ii

Page 2: Daftar Isi PERAIRAN DARAT - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21120/mod_resource...mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang

ii

Daftar Isi

Cover Modul IDaftar Isi ii

PendahuluanPetunjuk Belajar 1Capaian pembelajaran 2Sub-capaian pembelajaran 2

Uraian Materi 2I. Siklus Air 2II. Air Tanah 5

A. Air Limpasan 8B. Air Regeonal 10C. Air Tengger 11D. Mata Air 11

III. Air Permukaan A. Sungai 14B. Danau 24C. Rawa 25

Rangkuman 26Daftar Pustaka 27

Page 3: Daftar Isi PERAIRAN DARAT - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21120/mod_resource...mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang

1

BIDANG KAJIAN :HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM

MODUL 18 : PERAIRAN DARAT

PENDAHULUAN

Planet Bumi sebagian besar tersusun atas lingkungan perairan baik di darat maupun

di laut. Perairan darat khususnya memiliki banyak dampak terhadap lingkungan daratan

yang berbatasan langsung. Pola kehidupan bervariasi menurut ekosistem yang terssusun

pada masing-masing bagian di perairan darat.

Pada modul pembelajaran Geografi ini bertujuan untuk memberikan informasi dan

pengetahuan tentang perairan darat, siklus air, karakteristik air tanah dan karakteristik air

permukaan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Keberadaan air sangat penting dalam kehidupan di muka bumi. Siklus air terdiri dari

komponen evaporasi, transiprasi, evapotranspirasi, kondensasi, presipitasi,

infiltrasi/perkolasi dan mengalir pada surface run off maupun ground water. Berbagai

fenomena air freatis, air artesis, geyser atau sumber air panas thermal dibahas dalam

bagian air tanah. Sedangkan pada pembahasan air permukaan banyak menelaah tentang

keberadaan sungai, danau dan rawa. Wawasan tentang karakteristik perairan darat sangat

membantu dalam mempelajari peran perairan darat bagi kehidupan secara komprehensif.

Agar semua tujuan tersebut dapat tercapai, diharapkan modul ini dapat dipelajari dan

mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang lain dalam modul ini,

serta dengan seksama mengerjakan semua tugas dan tes formatif yang disediakan.

PETUNJUK BELAJAR

1. Bacalah modul ini sebaik-baiknya dengan cermat

2. Jika diperlukan saudara boleh mencari informasi tambahan sesuai dengan materi

dalam modul ini

3. Setelah membaca kerjakan latihan soal pada bagian akhir modul ini. Saudara harus

mendapatkan skor minimal 70. (minimal 7 soal harus dijawab dengan benar)

4. Jika Saudara mendapatkan skor kurang dari 70 maka saudara dinyatakan belum

tuntas.

5. Jika belum tuntas dalam belajar modul ini, jangan beralih ke modul berikutnya

Page 4: Daftar Isi PERAIRAN DARAT - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21120/mod_resource...mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang

2

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan

Dalam substansi keilmuan, setiap guru Geografi wajib menguasai pengetahuan Geografi

yang setara dengan pengetahuan Geografi yang dikuasai oleh Sarjana Geografi.

Sub Capaian Pembelajaran:

Menguasai pengetahuan geografi pada materi perairan darat yang terdiri dari siklus air, air

tanah, dan air permukaan serta pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari.

URAIAN MATERI

I. Siklus Air

Planet Bumi sebagai tempat tinggal manusia beraktivitas dan hidup adalah satu-

satunya planet pada sistem tata surya dimana sebagian besar wilayahnya terdiri atas

wilayah perairan, baik dalam wujud bongkahan es dan lembaran salju (padatan), cairan,

maupun wujud uap air (gas). Hasil penelitian para pakar, hampir tiga perempat permukaan

bumi terisi air, baik yang terletak di kawasan darat dalam bentuk air permukaan (laut,

rawa, danau, dan sungai), dan air di dalam tanah, maupun dalam atmosfer dengan wujud

uap air. Total Jumlah air yang ada pada bumi mencakup es, gas, dan cairan kurang lebih

336.000 mil kubik (1,4 miliar km3), dan keberadaannya di samudera sekitar 97,2%.

Lapisan atau lingkungan perairan melingkupi planet bumi disebut lapisan

Hidrosfer. Hidrosfer diambil berdasarkan kata “hydro” bermakna air, dan “spheira” yang

artinya lingkungan atau lapisan, dengan demikian hidrosfer merupakan lapisan air yang

melingkupi di permukaan bumi. Hidrologi merupakan ilmu khusus yang mempelajari

tentang lapisan air di permukaan bumi, terutama air di wilayah daratan, sedangkan

oseanografi merupakan ilmu khusus yang mengkaji tentang perairan yang ada di lautan.

Ketika massa air menguap ke atmosfer, uap air tersebut selalu mengalami depresi

temperatur yakni sekitar 0,5o Celcius sampai 0,6oCelsius setiap kenaikkan tinggi tempat

100 m. Dampak depresi temperatur, hingga pada level kondensasi dimana kelembaban

relatifnya mencapai 100%, sehingga akan terjadi proses kondensasi atau pengumpulan

dimana uap air kembali berubah menjadi titik-titik air di atmosfer yang dikenal dengan

awan.

Akibat gerakan angin sekumpulan awan pada atmosfer mengalami perpindahan dari

suatu wilayah ke wilayah yang lain. Meskipun demikian terkadang titik air tersebut

langsung jatuh di bumi sebagai presipitasi atau hujan. Pada wilayah pegunungan tinggi,

Page 5: Daftar Isi PERAIRAN DARAT - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21120/mod_resource...mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang

3

curah hujan tersebut bisa terwujud dalam bentuk kristal es dan salju sebab temperaturnya

di wilayah sekitar berada di bawah titik beku dan sangat dingin. Beberapa proses alam

yang dapat terjadi saat kejadian hujan antara lain sebagai berikut:

Hujan jatuh langsung kearah lautan kembali,

Langsung menguap ke atmosfer kembali sebelum sampai ke permukaan bumi,

Menguap ke kembali sebelum sampai ke permukaan bumi dan jatuh di atas

dedaunan dan rerantingan tumbuhan

Hujan jatuh ke permukaan bumi mengalami infiltrasi masuk lapisan tanah dan

menjadi cadangan air tanah.

Hujan jatuh pada permukaan bumi lalu mengalami genangan, kemudian mengalir di

permukaan bumi menjadi air limpasan permukaan. Proses tersebut berlaku apabila

tanah sudah mengalami kejenuhan disebabkan oleh curah hujan yang intensitasnya

tinggi dan waktunya berlangsung cukup lama.

Komponen penting pada siklus air yaitu:

a. Evaporasi. Evaporasi menjadi komponen penting pada siklus air, perairan yang ada

di permukaan bumi, baik terdapat pada daratan maupun yang terdapat pada lautan

dipanaskan melalui penyinaran matahari yang kemudian merubahnya dalam wujud uap

air yang tidak dapat terlihat oleh mata di lapisan atmosfer. Uap air dihasilkan pula dari

dedaunan tumbuhan dan pernafassan hewan melalui sebuah proses yang dikenal dengan

istilah transpirasi. Setiap harinya tumbuhan dan hewan melalaui petumbuhanya yang

aktif melepaskan uap air lima hingga sepuluh kali sebanyak air yang dapat dihasilkan.

Kurang lebih 95.000 mil3 air mengalami penguapan ke udara per-tahun. Sekitar 80.000

mil3 uap air menguap berasal dari lautan. Hanya sekitar 15.000 mil3 uap air berasal dari

daratan, danau, sungai, dan lahan yang basah, dan utamanya dihasilkan dari transpirasi

dedaunan tumbuhan. Gabungan proses evaporasi dan transpirasi dinamakan

evapotranspirasi.

b. Kondensasi, yakni uap air ke atas lapisan atmosfer naik terus meninggi akan terjadi

pendinginan, mengakibatkan terjadinya transformasi bentuk melalui kondensasi

menjadi embun, titik-titik air, es dan salju. Titik -titik air, kumpulan embun, es dan

salju menjadi material penyusun awan dan kabut. Setelah mengalami kondensasi uap

akan dilanjutkan dengan adveksi. Adveksi Merupakan proses pengangkutan air dengan

Page 6: Daftar Isi PERAIRAN DARAT - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21120/mod_resource...mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang

4

gerakan horizontal seperti perjalanan panas maupun uap air dari satu lokasi ke lokasi

yang lain oleh gerakan udara mendatar.

c. Presipitasi, terjadi ketika titik-titik air, es maupun salju pada awan memiliki ukuran

yang membesar dan semakin menjadi berat, titik-titik air, es dan salju akan turun

menjadi hujan atau presipitasi. Presipitasi dalam bentuk hujan, salju dan hujan es

dihasilkan dari sekumpulan awan. Kumpulan awan tersebut bergerak mengelilingi

dunia, yang diatur melalui arus udara. Misalnya, pada saat kawanan awan tersebut

bergerak ke arah pegunungan, kawanan awan tersebut mengalami pendinginan, dan

kemudian mengalami kejenuhan air yang kemudian air tersebut jatuh sebagai hujan air,

hujan salju, maupun hujan es, tergantung dari kondisi lingkungan temperatur di

sekitarnya.

d. Infiltrasi/perkolasi, presipitasi dalam bentuk hujan air, hujan es maupun hujan salju

yang jatuh ke permukaan bumi akan meresap ke dalam tanah dan mengalir secara

infiltrasi atau perkolasi melewati retakan-retakan, pori-pori tanah, dan batu-batuan

sampai menggapai pada muka air tanah (water table), kemudian mengalir menjadi

lapisan air bawah tanah (ground water).

e. Surface run off, yakni air mampu mengalir karena hukum kapileritas dan air mampu

mengalir secara horizontal dan vertikal di bawah permukaan tanah sampai air itu masuk

lagi ke sistem air permukaan. Air yang mengalir di permukaan maupun air yang

mengalami penggenangan seperti pada rawa, waduk, dan danau, waduk serta sebagian

air bawah permukaan tanah akan berkumpul dan bergerak membentuk aliran sungai

hingga bermuara di lautan.

Gambar 1. Siklus Air (sumber: deashfanara.com)

Page 7: Daftar Isi PERAIRAN DARAT - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21120/mod_resource...mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang

5

Gambar 1 melukiskan proses terjadinya siklus air mulai dari pemanasan matahari

yang mengakibatkan evapotranspirasi-kondensasi-presipitasi-infiltrasi/perkolasi-surface

run off.

II. Air Tanah

Air yang meresap ke dalam tanah sangat tergantung kepada jenis tanah. Di tampat-

tempat yang cukup dangkal air tanahnya baik untuk digali sumur-sumur. Tinggi air di

sumur-sumur menunjukkan tinggi masa air tanah yang terdapat dalam lapisan batuan itu.

Tinggi air berbeda-beda tergantung pada banyaknya air yang meresap ke dalam tanah.

Permukaan air itu disebut permukaan freatik (dari bahasa Yunani ‘Phear’: sumur).

Lapisan batuan terdiri dari lapisan tembus air dan lapisan yang tidak tembus air.

Diantara kedua lapisan batuan itu terdapat lapisan dengan bentuk peralihan. Di bawah ini

terdapat gambar lapisan batuan yang poreus bisa meresapkan air yang terletak di atas

batuan yang tidak tembus air (impermiabel).

Lapisan yang tembus air adalah kerikil, pasir, batu apung, dan batuan yang retak-

retak misalnya batu kapur. Kapur sebenarnya tidak meneruskan air, tetapi karena batu

kapur sangat bercelah (diaklas), sehingga bagian bawah batu kapur merupakan tempat baik

untuk menyimpan air.

Batuan yang tidak tembus air misalnya napal dan lempung. Lempung pada

permukaannya menghisap air dengan penuh, sesudah jenuh lempung sama sekali tidak

tembus air. Pada daerah yang ditutupi lempung, air hujan sebagian besar akan mengalir

dipermukaan, jika tidak mengalir akan tergenang dan terbentuklah danau.

Pada lapisan yang tembus air, air terus meresap ke bawah dalam tanah setelah

sampai ke kompleks batuan yang tidak tembus air (impermiabel), air berkumpul sehingga

pada lapisan atas terbentuk tubuh air permukaan (freatik). Bagian atas tubuh air tampak

pada tinggi air tanah dalam sumur (tinggi air tanah dalam sumur merupakan permukaan

air tanah). Jika lapisan tanah impermiabel miring air tanah akan mengalir, tetapi walaupun

lapisan tanah itu mendatar aliran itu selalu ada.

Di bawah ini bagaimana air hujan meresap ke dalam tanah dan sesampainya di

lapisan yang tidak tembus air, air hujan berkumpul menjadi air tanah. Di dalam lapisan itu

air tanah menjadi air bawah tanah. Di dalam lapisan itu air tanah mengalir, dan di suatu

tempat menjadi sumber air.

Page 8: Daftar Isi PERAIRAN DARAT - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21120/mod_resource...mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang

6

Gambar 2. Air Tanah. (sumber: http://www.wsgs.wyo.gov/water/groundwater)

Gambar 2 menunjukkan ada beberapa jenis mata air: mata air celah, mata air sesaran,

mata air bendung (sebagai akibat kisaran tektonik) dan air mata sebagai akibat komplek-

komplek yang mengandung air. Bagaimana keadaan air tanah jika dilakukan pemompaan?

Di bawah ini terdapat gambar keadaan air tanah pada sumur pompa.

Gambar 3. drawndown dan kerucut depresi pada sumur yang dipompa

(sumber: http://www.wsgs.wyo.gov/water/groundwater)

Gambar 3 menunjukkan proses terjadinya drawndown. Jika air dipompa secara

menerus dari sumur, permukaan air sumur turun dan pemukaan air di sekelilingnya

menjadi rendah dan bentuknya seperti kerucut, ini disebut kerucut depresi (cone of

depression). Selisih tinggi air yang terbentuk kerucut ini disebut drawndown. Jika

pemompaan air dilakukan sangat intensif, kerucut depresi ini akan meluas sejauh 13-16

Page 9: Daftar Isi PERAIRAN DARAT - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21120/mod_resource...mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang

7

Km atau bahkan lebih. Di pantai-pantai sering terdapat kantong-kantong air tawar di antara

resapan air asin, seperti tampak pada gambar di bawah ini.

Gambar 4. Proses Intrusi Air Laut. (Sumber: www.britannica.com/science/aquifer)

Pada gambar 4 tampak bahwa air tanah tawar terletak jauh menjorok ke arah laut.

Pada beberapa tempat di pantai terjadi sebaliknya, yaitu air asin merembes jauh ke arah

darat, sehingga air di daerah itu asin atau payau. Jika air tawar dipompa terus maka air laut

(asin) akan mersap jauh ke pedalaman seperti yang dikahwatirkan terjadi di Jakarta.

Air sumur yang dapat memancar dinamakan artesisi. Air artesis terletak pada

lapisan yang terletak di dalam sinklin dan bagian-bagian yang lebih dalam dari lapisan-

lapisan sekitarnya. Nama artesis berasal dari Artois (Prancis), yaitu sumur-sumur dan

sumber-sumber yang dalamnya hingga beberapa ratus meter.

Ciri-ciri air artesis yaitu lapisan yang mengandung air di dalam sinklin dan lapisan

yang mengandung air itu terletak antara lapisan yang tidak meresapkan air (impermiabel).

Pada gambar di bawah ini, lapisan A dan C yang tidak tembus air mengapit lapisan yang

Page 10: Daftar Isi PERAIRAN DARAT - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21120/mod_resource...mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang

tembus ai, yaitu lapisan B. Lapisan yang

yang lebih tinggi di tempat yang jauh.

Gambar 5.

Sumur artesis bisa didapatkan dengan dua cara yaitu yang pertama air memancar

dengan sendirinya seperti air mancur. Hal ini terjadi jika sumber

tinggi. Air keluar dengan tekanan hidrolik. Air artesis ini mungkin pula terdapat di dataran

pantai. Cara kedua adalah, jika air artesis ini didapatkan melalui penggalian (

Ini disebut sumur artesis. Dalamnya pengeboran berbeda

meter saja tetapi ada pula yang berpuluh

meter. Air artesis sangat pen

Great Plain di Amerika Serikat dan di Australia

Macam-macam aliran air tanah

A. Aliran Limpasan

Aliran limpasan atau

atau cairnya es dari area tangkapan menuju

terdiri dari aliran limpasan permukaan (

(ground water), dimana air tanah berasal dari hujan atau cairnya es yang meresap ke tanah

menuju muka air jenuh.

Gambar 6. Aliran air tanah melalui material lolos air

tembus ai, yaitu lapisan B. Lapisan yang permiabel itu mendapatkan air (hujan) di daerah

yang lebih tinggi di tempat yang jauh.

5. Sumur Artesis. (sumber: id.wikipedia.org/wiki/Akuifer_artesis

Sumur artesis bisa didapatkan dengan dua cara yaitu yang pertama air memancar

sendirinya seperti air mancur. Hal ini terjadi jika sumber-sumbernya terletak cukup

tinggi. Air keluar dengan tekanan hidrolik. Air artesis ini mungkin pula terdapat di dataran

pantai. Cara kedua adalah, jika air artesis ini didapatkan melalui penggalian (

Ini disebut sumur artesis. Dalamnya pengeboran berbeda-beda, ada yang hanya beberapa

meter saja tetapi ada pula yang berpuluh-puluh meter bahkan ada yang beberapa ratu

meter. Air artesis sangat penting untuk pengairan daerah yang beriklim sem

Great Plain di Amerika Serikat dan di Australia (David ,1980).

macam aliran air tanah

aliran permukaan (run off) adalah sebagian dari aliran air hujan

ari area tangkapan menuju sungai, danau, rawa dan laut. Ali

terdiri dari aliran limpasan permukaan (surface run off) dan aliran limpasan dari tanah

), dimana air tanah berasal dari hujan atau cairnya es yang meresap ke tanah

Aliran air tanah melalui material lolos air (sumber:

8

itu mendapatkan air (hujan) di daerah

sumber: id.wikipedia.org/wiki/Akuifer_artesis)

Sumur artesis bisa didapatkan dengan dua cara yaitu yang pertama air memancar

sumbernya terletak cukup

tinggi. Air keluar dengan tekanan hidrolik. Air artesis ini mungkin pula terdapat di dataran

pantai. Cara kedua adalah, jika air artesis ini didapatkan melalui penggalian (pengeboran).

beda, ada yang hanya beberapa

puluh meter bahkan ada yang beberapa ratus

ing untuk pengairan daerah yang beriklim semi-arid seperti di

ian dari aliran air hujan

, danau, rawa dan laut. Aliran limpasan

dan aliran limpasan dari tanah

), dimana air tanah berasal dari hujan atau cairnya es yang meresap ke tanah

(sumber: David ,1980).

Page 11: Daftar Isi PERAIRAN DARAT - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21120/mod_resource...mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang

Gambar 7. Mata air akibat dari aliran air tanah

kontak antara lapisan kedap air dan lolos air

Aliran limpasan permukaan dari suatu area tangka

faktor, yaitu: a). Intensitas hujan, b). Area dan bentuk tangkapan hujan, c). Kemiringan dan

panjang drainase, d). Sifat dan karapatan tumbuh

e). Kondisi permukaan dan sifat tanah di bawah permukaan.

Air hujan yang pertamakali mencapai tanah, secara gravitasi akan bergerak ke bawah

melewati rongga pori tanah

mengalirkan secara kapiler. Ke

pintu air tereduksi, kecepatan infiltrasi berkurang. Dalam tanah yang homgen, infiltrasi

berkurang secara berangsur

jenuh air. Pada umumnya tanah dalam

bawah kurang lolos air disbanding lapisan di atasnya. Kecepatan infiltrasi akhir dibatasi

oleh kecepatan rembesan air pada lapisan yang lebih kecil permabilitasnya tersebut.

Infiltrasi yang melalui zona

tidak adanya tekanan air postif. Ketika infiltrasi air hujan bertemu dengan material

berpermiablitas lebih rendah (lebih kedap air), maka kecepatan rembesan akan terhambat.

Dalam kondisi ini, air tengger

aliran ke arah lateral akan terjadi di sepanjang permukaan atas zona kedap air tersebut.

Ketika infiltrasi air hujan bertemu dengan muka air (permukaan freatis), sebagian besar

komponen vertical aliran akan terganggu, akibatnya aliran lateral searah aliran tanah,

mengakibatkan air tanah naik dengan jumlah kenaikan yang bergantung pada kedalaman

zona jenuh oleh akibat infiltrasi. Dalam zona di bawah muka air tanah, aliran lateral

dan terdapat tekanan air pori positif.

Mata air akibat dari aliran air tanah memotong permukaan lerang pada

kontak antara lapisan kedap air dan lolos air(sumber: David ,1980)

permukaan dari suatu area tangkapan bergantung pada beberapa

tor, yaitu: a). Intensitas hujan, b). Area dan bentuk tangkapan hujan, c). Kemiringan dan

panjang drainase, d). Sifat dan karapatan tumbuh-tumbuhan dan daerah pengolahan tanah,

permukaan dan sifat tanah di bawah permukaan.

Air hujan yang pertamakali mencapai tanah, secara gravitasi akan bergerak ke bawah

tanah yang besar, sedangkan rongga pori tanah yang kecil akan

mengalirkan secara kapiler. Ketika pori-pori kapiler di permukaan terisi air dan kapasitas

pintu air tereduksi, kecepatan infiltrasi berkurang. Dalam tanah yang homgen, infiltrasi

berkurang secara berangsur-angsur sampai pada zona tidak jenuh air

jenuh air. Pada umumnya tanah dalam kondisi berlapis-lapis, dan sering lapisan bagian

bawah kurang lolos air disbanding lapisan di atasnya. Kecepatan infiltrasi akhir dibatasi

oleh kecepatan rembesan air pada lapisan yang lebih kecil permabilitasnya tersebut.

Infiltrasi yang melalui zona tidak jenuh air mendekati vertikal, dan menyebabkan

tidak adanya tekanan air postif. Ketika infiltrasi air hujan bertemu dengan material

lebih rendah (lebih kedap air), maka kecepatan rembesan akan terhambat.

Dalam kondisi ini, air tengger (pearched water) akan terbentuk pada zona kedap air, dan

arah lateral akan terjadi di sepanjang permukaan atas zona kedap air tersebut.

Ketika infiltrasi air hujan bertemu dengan muka air (permukaan freatis), sebagian besar

liran akan terganggu, akibatnya aliran lateral searah aliran tanah,

mengakibatkan air tanah naik dengan jumlah kenaikan yang bergantung pada kedalaman

iltrasi. Dalam zona di bawah muka air tanah, aliran lateral

t tekanan air pori positif.

9

memotong permukaan lerang pada

David ,1980)..

pan bergantung pada beberapa

tor, yaitu: a). Intensitas hujan, b). Area dan bentuk tangkapan hujan, c). Kemiringan dan

tumbuhan dan daerah pengolahan tanah,

Air hujan yang pertamakali mencapai tanah, secara gravitasi akan bergerak ke bawah

yang besar, sedangkan rongga pori tanah yang kecil akan

kapiler di permukaan terisi air dan kapasitas

pintu air tereduksi, kecepatan infiltrasi berkurang. Dalam tanah yang homgen, infiltrasi

angsur sampai pada zona tidak jenuh air (aerasi) menjadi

lapis, dan sering lapisan bagian

bawah kurang lolos air disbanding lapisan di atasnya. Kecepatan infiltrasi akhir dibatasi

oleh kecepatan rembesan air pada lapisan yang lebih kecil permabilitasnya tersebut.

al, dan menyebabkan

tidak adanya tekanan air postif. Ketika infiltrasi air hujan bertemu dengan material

lebih rendah (lebih kedap air), maka kecepatan rembesan akan terhambat.

) akan terbentuk pada zona kedap air, dan

arah lateral akan terjadi di sepanjang permukaan atas zona kedap air tersebut.

Ketika infiltrasi air hujan bertemu dengan muka air (permukaan freatis), sebagian besar

liran akan terganggu, akibatnya aliran lateral searah aliran tanah,

mengakibatkan air tanah naik dengan jumlah kenaikan yang bergantung pada kedalaman

iltrasi. Dalam zona di bawah muka air tanah, aliran lateral terjadi

Page 12: Daftar Isi PERAIRAN DARAT - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21120/mod_resource...mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang

Gambar

B. Aliran Regeonal

Alian regeonal (regeonal flow

mendefinisikan suatu aquifer,

tertampung di dalamnya. Batas

dari aquifer terhadap aquiclude

Aqiufer. Tanah dan batuan yang m

retakan batuan disebut aq

vulkanik retak, batuan igneous dan metamorf.

Aquiclude dan aquatard

lapisan di dekatnya dan merupakan rintangan bagi aliran tanah. Tipik

lempung, serpih dan batuan igneous dan metamorf yang tidak retak

material kedap air. Aquatard

masih memungkinkan air bisa

Gambar 9. Aquifer

Gambar 8. model aliran air tanah (sumber: David ,1980)

regeonal flow) dikarakteristikan oleh batas geologi yang

aquifer, dan batas-batas hidrologi mendefiniskan

di dalamnya. Batas-batas geologi pada umumnya adalah pelapisan

aquiclude.

Tanah dan batuan yang mudah mengalirkan air lewat ronga pori tanah dan

uifer. Tipikal aquifer berupa kerikil, pasir, batu kapur, butan

vulkanik retak, batuan igneous dan metamorf.

aquatard. Aquiclude adalah lapisan yang kurang/tidak lolos air dari

lapisan di dekatnya dan merupakan rintangan bagi aliran tanah. Tipikal aquiclude adalah:

lempung, serpih dan batuan igneous dan metamorf yang tidak retak-retak, yang merupakan

Aquatard adalah lapisan yang mempunyai permiabilitas kecil, te

masih memungkinkan air bisa mengalir dengan lamban pada lapisan ini.

Aquifer Gambar 10. Aquiclude

(sumber: David ,1980).

10

David ,1980).

) dikarakteristikan oleh batas geologi yang

batas hidrologi mendefiniskan volume air yang

batas geologi pada umumnya adalah pelapisan aquifer, dan

udah mengalirkan air lewat ronga pori tanah dan

Tipikal aquifer berupa kerikil, pasir, batu kapur, butan

Aquiclude adalah lapisan yang kurang/tidak lolos air dari

al aquiclude adalah:

retak, yang merupakan

adalah lapisan yang mempunyai permiabilitas kecil, tetapi

an ini.

Aquiclude

Page 13: Daftar Isi PERAIRAN DARAT - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21120/mod_resource...mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang

Aquifer yang diapit oleh dua lapisan kedap air disebut aquifer terkekang (

aquifer), sedangkan yang tidak diapit yaitu hanya

disebut air tanah tidak terkekang (

Gamabr 11. Batas

C. Air Tengger

Air tengger (perched water

aquaclude atau lapisan kedap air seperti lapisan lempung.

disebut aquifer tengger (perched aquifer

mungkin tergenang dengan cepat setelah hujan lebat, dan kemudia hilang dengan cepat

atau bias juga tergenang secara permanen, tergantung pada perubahan iklim.

Gambar

D. Mata Air

Mata air (spring) adalah pelepasan ai tanah yang

ini dapat terjadi oleh gaya-gaya yang bek

Aquifer yang diapit oleh dua lapisan kedap air disebut aquifer terkekang (

), sedangkan yang tidak diapit yaitu hanya didasari lepisan kedap air bawahnya

disebut air tanah tidak terkekang (unconfined aquifer).

Batas-batas geologi zona aquifer terkekang dan

terkekang(sumber: David ,1980)..

perched water) adalah lapisan air yang tertahan (bertengger) di atas

atau lapisan kedap air seperti lapisan lempung. Aquifer pada zona air tengger

perched aquifer). Air tengger ini dapat bersifat sementara,

gan cepat setelah hujan lebat, dan kemudia hilang dengan cepat

atau bias juga tergenang secara permanen, tergantung pada perubahan iklim.

Gambar 12. Air Tengger (sumber: David ,1980).

) adalah pelepasan ai tanah yang tampak di permukaan. Mata air

gaya yang bekerja secara gravitasi atau non-

11

Aquifer yang diapit oleh dua lapisan kedap air disebut aquifer terkekang (confined

didasari lepisan kedap air bawahnya

terkekang dan dan tidak

) adalah lapisan air yang tertahan (bertengger) di atas

pada zona air tengger ini

). Air tengger ini dapat bersifat sementara,

gan cepat setelah hujan lebat, dan kemudia hilang dengan cepat

atau bias juga tergenang secara permanen, tergantung pada perubahan iklim.

.

tampak di permukaan. Mata air

-gravitasi. Mata Air

Page 14: Daftar Isi PERAIRAN DARAT - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21120/mod_resource...mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang

gravitasi adalah hasil dari aliran menuju

adalah mata air vulkanik yang berasal dari r

Mata air non gravitasi ini biasanya terkait dengan suhu (panas) dari aktivitas vulkanik.

Gambar

Sumber air panas atau sumber air thermal

Dibeberapa tempat aliran air panas keluar dari dalam tanah,

dipanaskan oleh magma. Karena itu sumber air panasseringkali terdapat di daerah

vulkanik, walaupun demikian sumber air panas ini tidak hanya terbatas di daerah vulkanik

saja. Jika air turun jauh ke dalam bumi, di panaskan dan mucul ke permukaan membentuk

sumber air panas. Proese pembentukan geyser dapat dilihat pada gambar 14.

Dalam sumber air panas dilarutkan mineral yang merupakan deposit disekitar

sumber air panas itu. Karena adanya mineral itu, air panas yang keluar sebagai fumarol,

yaitu lubang yang mengeluarkan air panas, uap dan gas.

keluar karena tertekan. Fumarol yang terkenal adalah The Valley of Thousand Smokes

dekat gunung api Katmic di Alaska.

Air panas bisa pula keluar sebagai geyser, yaitu air panas yang menyembur disertai

uap. Penyemburan ini ada yang beraturan dan ada pula yang tidak beraturan (

Kadang-kadang tinggi pancaran itu mencapai 30 sampai dengan 60 meter.

gravitasi adalah hasil dari aliran menuju ke daerah lebih bawah. Mata air non

adalah mata air vulkanik yang berasal dari retakan pada kedalaman yang sangat dalam.

Mata air non gravitasi ini biasanya terkait dengan suhu (panas) dari aktivitas vulkanik.

Gambar 13. Tipe-tipe mata air gravitasi (sumber: David ,1980)

Sumber air panas atau sumber air thermal

Dibeberapa tempat aliran air panas keluar dari dalam tanah,

dipanaskan oleh magma. Karena itu sumber air panasseringkali terdapat di daerah

vulkanik, walaupun demikian sumber air panas ini tidak hanya terbatas di daerah vulkanik

Jika air turun jauh ke dalam bumi, di panaskan dan mucul ke permukaan membentuk

Proese pembentukan geyser dapat dilihat pada gambar 14.

Dalam sumber air panas dilarutkan mineral yang merupakan deposit disekitar

Karena adanya mineral itu, air panas yang keluar sebagai fumarol,

yaitu lubang yang mengeluarkan air panas, uap dan gas. Misalnya karbondioksida, yang

keluar karena tertekan. Fumarol yang terkenal adalah The Valley of Thousand Smokes

c di Alaska.

Air panas bisa pula keluar sebagai geyser, yaitu air panas yang menyembur disertai

uap. Penyemburan ini ada yang beraturan dan ada pula yang tidak beraturan (

kadang tinggi pancaran itu mencapai 30 sampai dengan 60 meter.

12

ke daerah lebih bawah. Mata air non-gravitasi

alaman yang sangat dalam.

Mata air non gravitasi ini biasanya terkait dengan suhu (panas) dari aktivitas vulkanik.

David ,1980).

Dibeberapa tempat aliran air panas keluar dari dalam tanah, seringkali setelah

dipanaskan oleh magma. Karena itu sumber air panasseringkali terdapat di daerah

vulkanik, walaupun demikian sumber air panas ini tidak hanya terbatas di daerah vulkanik

Jika air turun jauh ke dalam bumi, di panaskan dan mucul ke permukaan membentuk

Proese pembentukan geyser dapat dilihat pada gambar 14.

Dalam sumber air panas dilarutkan mineral yang merupakan deposit disekitar

Karena adanya mineral itu, air panas yang keluar sebagai fumarol,

Misalnya karbondioksida, yang

keluar karena tertekan. Fumarol yang terkenal adalah The Valley of Thousand Smokes

Air panas bisa pula keluar sebagai geyser, yaitu air panas yang menyembur disertai

uap. Penyemburan ini ada yang beraturan dan ada pula yang tidak beraturan (intermittent).

kadang tinggi pancaran itu mencapai 30 sampai dengan 60 meter. Suhunya bisa

Page 15: Daftar Isi PERAIRAN DARAT - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21120/mod_resource...mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang

13

mencapai 1000C. Banyak geyser terdapat di Amerika Serikat, yaitu Yellowstone National

Park (Old Faithful Geyser yang terkenal karena memancarnya tidak beraturan, dengan

yang lama sampai 66,5 menit). Di Pulau Es selandia Baru penduduk asli Maori memasak

menggunakan sumber air panas.

Di Indonesia sumber air panas terdapat di berbagai daerah misalnya di lereng

gunung Tangkupan Perahu yaitu Ciater dan Maribaya, di lereng gunung guntur Garut yaitu

Cipanas, di Baturaden Jawa Tengah, di Cisolok Sukabumi sebelah barat pelabuhan ratu.

Di beberapa tempat sumber air panas mengendapkan travertin atau tufa yaitu

pengendapan kalsium karbonat yang dilarutkan oleh air panas yang dibantu oleh

karbondiaksida. Di Indonesia Travertin terdapat di Kabupaten Bogor. Sumber air panas

banyak memberikan keuntungan bagi masyarakat karena menjadi objek pariwisata.

Beberapa sumber air panas dipercaya menyembuhkan beberapa penyakit seperti rematik,

penyakit kulit bahkan dipercaya mampu membuat awet muda.

Gambar 14. Proses terjadinya Geyser. (Sumber: www.usgs.gov/news/complex-dynamics-geyser-eruptions)

Page 16: Daftar Isi PERAIRAN DARAT - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21120/mod_resource...mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang

14

III. AIR PERMUKAAN

A. Sungai

Sungai adalah aliran air tawar yang mengalir melalui terusan alami yang kedua

pinggirannya dibatasi oleh tanggul-tanggul dan muara sungai berada di laut, danau atau

sungai lain (sungai induk).

Sungai merupakan pelaku efektif untuk menyikap permukaan bumi. Sungai dialiri

oleh hujan, anak-anak sungainya dan air tanah. Sumber air sungai adalah mata air, gletsyer

dan danau. Secara keseluruhan hanya seperlima dari air hujan mengalir ke sungai.

Volume air sungai bergantung kepada curah hujan dan kondisi iklim lain. Variasi

musiman dari volume air sungai disebut regime. Regime sungai sangat penting dalam

mengawasi banjir dan untuk mendirikan tenaga hidroelektrik. Aliran sungai mempunyai

fungsi sebagai pengangkut yaitu erosi (pengikisan) dan deposi (pengendapan).

Kemampuan sungai untuk mengikis dan mengendapkan bergantung kepada daya angkut

sungai itu.

Bahan yang dibawa oleh sungai terdiri atas bahan yang larut dalam air, bahan yang

kecil dan batuan yang menggelinding di dasar sungai karena gaya berat dan kekuatan arus

sungai. Kekuatan sungai bergantung kepada volume air, perbedaan tinggi (kemiringan)

antara hulu dan muara. Kemiringan itu disebut tinggi terjun dar sungai. Dalam gambar

penampang memanjang ini tampak perbedaan kemiringan sebuah sungai hulu dan hilir.

Jika kecpatan arus bertambah, misalnya pada waktu banjir maka kapasitas memindahkan

bahan-bahan bertambah pula.

1). Erosi (kikisan) Sungai

Sungai mengikis dengan cara: 1. Air menyapu bahan-bahan lepas, 2. Korasi yaitu

mengikis dengan bahan yang dibawa untuk menggilas dasar dan pinggir sungai, 3.

Melarutkan bahan yang dilarutkan dibawa oleh sungai. Erosi sungai bisa memperdalam

dan memperlebar lembah sungai yaitu erosi vertikal dan erosi horisontal.

2). Pengendapan Sungai

Bahan-bahan yang dikikis sungai dari tempat lain pada suatu tempat diendapkan

kembali. Hal ini sangat berpengaruh terhadap profil memanjang dan profil melintang.

Bentuk lembah yang sebenarnya ditentukan oleh tiga faktor, yaitu: 1. Kekuatan mengerosi

sungai dan anak-anaknya, 2. Keadaan batuan dasarnya, struktur batuannya dan

ketahananya terhadap erosi, 3. Tingkat proses fluvial yang telah berhasil meratakan profil

memanjang sungai.

Page 17: Daftar Isi PERAIRAN DARAT - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21120/mod_resource...mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang

15

Daerah sungai yang intensitas erosinya tinggi, air terjun yaitu jika aliran sungai

sampai ke batuan yang keras yang sukar dikikis dan bagian tempat sungai itu

mengendapkan bahan-bahan yang diangkutnya.

Di daerah hilir, aliran sungai tidak begitu deras, tetapi proses penikisan terus

berlangsung. Pada sungai yang berkelok-kelok, air mengikis bagian kelokan luar dan

mengendapkan bahan-bahan itu pada kelokan dalam, seperti tampak pada gambar.

Gambar kiri adalah denah sungai dan gambar kanan profil melintang. Tampak pada profil

melintang bagian yang kena kikisan dan bagian yang diendapi bahan-bahan hasil erosi.

Gambar 15. Lembah Sungai(sumber: Ersin , 1995)

Gambar 16. Profi sungai (sumber: Ersin , 1995)

Page 18: Daftar Isi PERAIRAN DARAT - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21120/mod_resource...mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang

16

3). Tingkat Usia Sungai

Tingkat stadia sungai adalah perwujudan deskripsi usia relatif bentukan lahan

tertentu. Sesuai dengan intensitas erosi, sungai mengalami tingkat usia, yaitu, muda,

dewasa dan tua.

Pada tingkat muda lembah berbentuk v, walaupun volume air mungkin kecil tetapi

erosi kuat karena tinggi air terjun besar. Erosi vertikal berlangsung intensif. Jika aliran

sungai tiba pada batuan yang keras, aliran sungai memutar.

Menunjukkan tingkat akhir usia muda sungai ini. Lembah berkembang dengan baik.

Relief terbentuk terus menerus karena sungai ini terus melakukan erosi vertikal ,

selanjutnya terjadi perubahan.

Jika erosi sungai yang lebih besar menjadi datar dan mulai terjadi floodplain,

pembentuka relief terhenti. Jika relief mencapai maksimum, maka sampailah kepada

tingkat dewasa.

Setelah ini dasar lembah menjadi rendah dan sangat lambat. Pada daerah ini menurun

secara teus-menerus. Lembah dengan cepat menjadi rendah. Erosi vertikal dan

pengangkutan bahan tidak seaktif pada fase terdahulu.

Selanjutnya setelah beberapa lama sungai ini mencapai tingkat stadium tua, tinggi

terjun sungai rendah dan floodplainnya menjadi luas. Pada tingkat ini erosi horisontal

memegang peranan pentingnya floodplain, yaitu permukaan bumi yang hampir datar

berelief sangat landai dari siklus denudasi sungai dalam tingkat tua. Denudasi berarti

terjadinya pengelupasan kulit bumi akbat poses erosi yang intensif.

Gambar 17. Tingkat Stadia Sungai (sumber: Ersin , 1995)

Page 19: Daftar Isi PERAIRAN DARAT - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21120/mod_resource...mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang

17

4). Meander

Pada sungai stadium tua sering dijumpai pola yang berkelok-kelok dengan tajam di

daerah floodplainnya. Ini terjadi karena proses erosi lateral (horisontal) dan pengendapan,

yaitu erosi pada tikungan luarnya dan hasil erosi itu diendapkan ditikungan dalam. Arus

pada tikungan luar sangat deras dan pada tikungan dalam sangat lambat. Pada tingkat ini

sungai mulai bermeander. Meander ini terus ditonjolkan oleh sungai itu sendiri.

Tikungan luar yang terus mengalami erosi seringkali curam sedangkan tikungan

dalamnya landai. Meander ini berbentuk lingkaran penuh dan tikungan yang satu dan

lainnya hanya dibatasi oleh daratan yang sangat sempit, yang akhirnya aliran itu lurus,

memotong daratan yang sempit iotu, bagian yang melingkar akhirnya dipisah darimaliran

itu karena pengendapan, maka terbentuklah danau Tapal Kuda (kali mati) atau Oxbow

Lake.

Gambar. 18. Proses terbentuknya sungai. (sumber: eogtingsatu.blogspot.co.id)

Page 20: Daftar Isi PERAIRAN DARAT - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21120/mod_resource...mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang

18

5). Delta

Pada ujung aliran sungai, di muara baik di laut maupun danau biasanya terbentuk

endapan. Hasil erosi sungai berupa lumpur, kerikil, pasir, lempung dan sebagainya yang

dibawa oileh sungai diendapkan di ujung sungai (muara). Hasil endapan itu disebut delta.

Pengendapan terjadi karena berkurangnya kecepatan arus sungai. Pada awalnya

diendapkan berupa bahan kasar dan bahan-bahanyang halus diendapkan lebih jauh lagi.

Sebaran sedimen perairan delta dapat berupa gasong pasir sejajar garis pantai,

gosong pasir sejajar mulut sungai atau sedimen yang menyebar ke arah laut lepas. Sebaran

sedimen muara sungai atau delta tersebut sangat dipengaruhi oleh adanya influk atau

pasokan sedimen sungai terhadap energi dari laut yang dominan. Kedua variable ini akan

menentukan bentuk morfologi dan seberan yang berbeda-beda. Energi laut tersebut dapat

berupa energi gelombang, energi arus laut atau energi pasang-surut yang dominan

(Atmodjo, 2010).

Delta berdasarkan bentuk morfologi dan arus yang dominan mempengaruhi dapat

dibagi menjadi fluvial dominated delta, tidal dominated delta, dan wave dominated delta.

Gambar 19 Tipe-tipe endapan delta (sumber: http://suarageologi.blogspot.co.id)

Satu tubuh delta dapat dibagi menjadi delta plain, delta front, dan pro delta . Delta

plain merupakan bagian delta yang selalu berada di permukaan dan tidak pernah terendam

oleh air laut. Delta front merupakan bagian delta yang berada di transisi dimana ketika air

laut naik, bagian delta front akan terendam, dan ketika air laut turun, bagian delta front

akan terekspos. Pro delta merupakan bagian delta yang selalu berada di bawah permukaan

Page 21: Daftar Isi PERAIRAN DARAT - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21120/mod_resource...mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang

19

air laut. Pengaruh dari laut akan mempengaruhi komposisi, struktur sedimen, dan pola

urutan vertikal dari tiap tipe delta.

Gambar 20. Pembagian delta. (sumber: http://suarageologi.blogspot.co.id)

6). Pola Aliran Sungai

Setiap sungai mempunyai pola aliran sendiri-sendiri. Pola aliran sungai dapat

diklasifikasikan menjadi beberapa tipe diantaranya pola aliran radial, denritik, trelis

barbed, pinnate dan melingkar. Pada pola aliran radial sentrifugal, sungai mengalir keluar

dari sebuah dome, atau sungai-sungai tersebut berhulu di sebuah gunung. Pola aliran

radial sentripetal yaitu sangai yang mengalir menuju pada satu daerah cekungan atau

basin seperti danau.

Dendritik. Pola aliran ini terdapat pada daerah berjenis batuan homogen, dan

lereng-lerengnya tidak begitu terjal, sehingga sungai-sungainya tidak cukup kuat

untuk menempuh jalur yang lurus dan pendek. Contohnya, sungai yang mengalir

diatas batuan yang tidak/kurang resisten terhadap erosi akan membentuk tekstur

sungai yang rapat. Sedangkan pada batuan yang resisten (seperti granit) akan

membentuk tekstur renggang. Resistensi batuan terhadap erosi sangat berpengaruh

pada proses pembentukan alur-alur sungai. Batuan yang tidak resisten cenderung

mudah ter-erosi membentuk alur-alur sungai.

Page 22: Daftar Isi PERAIRAN DARAT - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21120/mod_resource...mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang

20

Radial Sentrifugal, Pola aliran radial adalah pola aliran sungai yang arah

alirannya menyebar secara radial dari suatu titik ketinggian tertentu, seperti puncak

gunung api

Rectangular, Pola aliran rectangular adalah pola aliran sungai yang dikendalikan

oleh struktur geologi, seperti struktur kekar (rekahan) dan sesar (patahan). Sungai

rectangular dicirikan oleh saluran-saluran air yang mengikuti pola dari struktur

kekar dan patahan. Kekar pada umumnya kurang resisten terhadap proses erosi,

sehingga sangat memungkinkan air mengalir dan berkembang melalui rekahan

yang pada akhirnya membentuk suatu pola pengaliran mengikuti sistem kekarnya.

Pola aliran rektangular banyak ditemukan di daerah yang ter-sesarkan. Sungai-

sungai yang terbentuk akan mengikuti jalur yang kurang resisten serta

terkonsentrasi pada tempat-tempat dimana singkapan batuannya bersifat lunak.

Cabang-cabang sungainya membentuk sudut tumpul dengan sungai utamanya.

Trelllis, aliran sungai yang berbentuk seperti terali atau jeruji. Aliran sungai yang

anak sungainya hampir sejajar dengan sungai induknya, biasanya berada di wilayah

lipatan. Pada pola ini, sungai mengalir sepanjang lembah dari suatu bentukan

antiklin dan sinklin yang paralel. Pada pola ini terdapat perpaduan antara sungai

konsekuen dan subsekuen. Pola ini juga dapat terbentuk disepanjang lembah yang

paralel pada sabuk pegunungan lipatan. Pada daerah tersebut, sungai-sungai akan

melewati lembah dan akan bergabung dengan saluran utamanya.

Radial Sentripetal, Aliran yang berlawanan dengan pola radial, di mana aliran

sungainya mengalir ke satu tempat yang berupa cekungan (depresi).

Annular, Pola aliran annular adalah pola aliran sungai yang arah alirannya

menyebar secara radial dari suatu titik ketinggian tertentu dan ke arah hilir aliran

kembali bersatu.

Pararel, Sistem pengaliran paralel adalah suatu sistem aliran yang terbentuk oleh

lereng yang curam atau terjal.

Pinnate, Pola Pinnate adalah aliran sungai yang mana muara anak sungai

membentuk sudut lancip dengan sungai induk. Sungai ini biasanya terdapat pada

bukit yang lerengnya terjal.

Page 23: Daftar Isi PERAIRAN DARAT - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21120/mod_resource...mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang

21

Gambar 21. Pola aliran sungai (sumber: agnazgeograph.wordpress.com)

7). Arah Aliran sungai dan Struktur Geologinya

Berdasarkan arah aliran, sungai dapat dibedakan atas:

Sungai konsekuen, yakni sungai dimana arahnya mengalir sesuai dengan

kemiringan struktur geologisnya.

Sungai subsekuen, yakni sungai dimana arahnya mengalir secara tegak lurus atau

menyiku pada sungai konsekuen.

Sungai obsekuen, yakni sungai dimana arahnya mengalir berlawanan dengan

sungai konsekuen dan mengarah masuk ke sungai subsekuen.

Sungai resekuen, yakni sungai pola aliran airnya sesuai dengan sungai konsekuen

dan menuju sungai subsekuen.

Sungai insekuen, yakni sungai arah mengalirannya tidak teratur.

Page 24: Daftar Isi PERAIRAN DARAT - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21120/mod_resource...mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang

22

Berdasarkan struktur geologinya sungai dapat dibedakan atas:

Sungai antiseden, yakni sungai yang dapat mempertahankan arah aliran, walaupun

terjadi terus pengangkatan perlahan-lahan.

Sungai reverse, yakni sungai diaman ia tidak mampu lagi mengimbangi

pengangkatan sehingga terjadi perubahan arah aliran.

Sungai superposed, yakni sungai yang arah alirannya berada di suatu daratan

paneplain sehingga struktur batuan di dataran tersebut tersingkap.

Sungai anaklinal adalah sungai yang mengalir di suatu daerah yang terangkat yang

arahnya berlawanan dengan arah aliran sungai.

Sungai kompoun adalah sungai asal airnya dari tempat yang struktur morfologinya

bermacam – macam.

Sungai komposit adalah sungai yang asal airnya dari tempat yang struktur

geologinya bermacam – macam.

Sungai epigenesis adalah sungai yang mengalami pengikisan terhadap batuan keras

pada daerah yang terbuka lapisan sedimennya oleh aliran sungai sehingga lapisan

keras ini terpotong tanpa terjadi perubahan arah aliran sungai.

Gambar 22 Arah aliran sungai

(sumber: The United Nations World Water Development. 2009)

8). Daerah Aliran Sungai

Sungai induk dengan anak-anaknya membentuk kompleks sungai yang disebut

sistem sungai. Sistem sungai ini disebut Daerah Aliran Sungai (DAS). Perbatasan antara

daerah-daerah aliran sungai umumnya berupa punggungan perbukitan. Menurut Manan

(1979), DAS merupakan kawasan yang dibatasi oleh pemisah topografis yang

menampung, menyimpan dan mengalirkan air hujan yang jatuh di atasnya ke sungai pada

Page 25: Daftar Isi PERAIRAN DARAT - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21120/mod_resource...mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang

23

akhirnya bermuara menuju laut ataupun danau. Menurut Sosrodarsono dan Takeda

(1977), coraknya terdiri dari corak bulu burung, corak radial, dan corak pararel.

Corak bulu burung, disebut bulu burung karena bentuk aliran anak sungainya

menyerupai ruas-ruas tulang dari bulu burung. Anak-anak sungai langsung

mengalir ke sungai utama. Corak seperti ini resiko banjirnya relatif kecil karena air

dari anak sungai tiba di sungai utama pada waktu yang berbeda-beda.

Corak radial, atau disebut juga menyebar. Anak sungai menyebar dan bertemu di

titik-titik tertentu. Wilayahnya berbentuk kipas atau lingkaran. Memiliki resiko

banjir yang cukup besar di titik-titik pertemuan anak sungai.

Corak pararel, memiliki dua jalur sub daerah aliran sungai yang sejajar dan

bergabung di bagian hilir. Memiliki resiko banjir yang cukup besar di titik hilir

aliran sungai.

Gambar 23.Daerah Aliran Sungai

(sumber: The United Nations World Water Development. 2009)

Gambar 24. Corak DAS bulu burung, radial, pararel

(Sumber: Sosrodarsono dan Takeda , 1977)

Page 26: Daftar Isi PERAIRAN DARAT - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21120/mod_resource...mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang

24

8). Pemanfatan Sungai Oleh Manusia

Air merupakan kebutuhan utama manusia. Bagi manusia dengan teknologi masih

sederhana sumber air utamanya adalah sungai, danau dan mata air. Untuk memudahkan

mendapatkan air biasanya manusia membuat rumah di seanjang sungai. Sungai merupakan

sumber baik berupa sumber air untuk kebutuhan hidup seprti minum, mencuci, membuang

kotoran, juga sebagai sumber mata pencaharian dengan memanfaatkan penangkapan ikan

serta makhluk hidup lainnya di sungai tersebut. Apabila aliran sungainya tidak deras, dapat

dimanfaatkan unyuk sarana transportasi. Beberapa kota di Indonesia berkembang dari

pemukiman kecil di sepanjang sungai.

Pada kelompok manusia yang teknologinya lebih maju, pemanfatan air sungai lebih

kompleks. Selain untuk sarana transportasi, terutama di daerah hilir yang kedalaman dan

lebarnya memungkinkan untuk berlayar kapal-kapal menjadi transportasi utama karena

jalan rayanya masih kurang menduung. Selain itu manusia memanfaatkan sungai untuk

pengairan pertanian. Dengan medirikan bangunan irigasi untuk mengatur pengaioran di

sawah sistem basah. Melalui irigasi manusia mendapatkan berbagai keuntungan seperti:

luas areal sawa yang dapat dialiri lebih banyak, sawah dapat dikerjakan lebih dari satu kali

panen yang tidak hanya mengandalkan tadah hujan.

Lebih lanjut manusia memanfaatkan sungai untuk pembangunan tenaga

hidroelektrik yang biasa disebut batubara putih. Sebagai sumber tenaga listrik untuk segala

keperluan. Dibandingkan dengan tenaga listrik lainnya, sumber tenaga hidroelektrik ini

jauh lebih menguntungkan, karena lebih murah, lebih mudah ditransportasikan dan bersih

ramah lingkungan. Biasanya tenaga listrik didirikan dibagikan sungai sebelah hulu karena

lembahnya terjal dan arusnya deras sehingga mampu memutar turbin air.

B. DANAU

Danau adalah kumpulan air dalam cekungan tertentu. Air danau berasal dari air

hujan, air sungai, air tanah dan mata air. Berkurangnya air danau terjadi karena penguapan,

perembesan ke dalam tanah dan pengaliran ke sungai. Penguapan dan pengembunan

biasanya seimbang kecuali di daerah yang sangat lembab dan sangat kering. Berdasarkan

kandungan airnya dibedakan atas danau permanen (selalu berair) dan danau temporer.

Secara morfologi danau dapat diklasifikjasikan menjadi: 1). Danau tektonik, 2).

Danau vulkanik, 3). Danau tektovulkanik, 4). Danau bendungan yaitu sungai yang

dibendung oleh tanggul alam, 5). Danau karst, 6). Danau Galsial, 7). Danau Akhir.

Page 27: Daftar Isi PERAIRAN DARAT - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21120/mod_resource...mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang

25

Banyak danau di pedalaman benua-benua tidak mempunyai pelepasan ke laut,

karenmanya disebut danau akhir. Penyaluran air danau hanya terjadi karena penguapan.

Danau demikian biasanya berkadar garam sangat tinggi (laut mati, Great Salt Lake, Laut

Aral, dan sebagainya.

C. RAWA

Rawa dapat terjadi oleh beberapa faktor antara lain karena adanya penurunan

permukaan tanah di daerah yang luas, gerakan pasang surutnya air laut, dan terbentuknya

tanggul alam di sepanjang sungai.

1) Rawa air tawar

Rawa air tawar yaitu berair tawar dan airnya tidak mengalami pergerakan. Rawa ini

biasanya berada di hutan-hutan dengan lokasi yang dekat dengan aliran sungai. Air rawa

jenis ini bersifat asam, karena banyaknya sisa-sisa makhluk hidup yang membusuk.

2) Rawa air asin

Rawa air asin biasanya rawa jenis ini berada di wilayah dekat pantai. Pada rawa

jenis ini, air dapat mengalami pergerakan, sehingga dapat tergantikan. Hal ini terjadi

karena adanya gelombang laut pasang yang merendam sebagian atau seluruh kawasan

rawa. Air rawa jenis ini biasanya tidak terlalu asam.

3) Rawa air payau

Rawa air payau berisi campuran antara air tawar dan air asin. Rawa ini biasanya

berada di dekat muara sungai dan airnya dapat mengalami pergerakan, sehingga dapat

tergantikan. Air rawa jenis ini biasanya tidak terlalu asam.

4). Manfaat Rawa

Rawa memiliki banyak manfaat dan kegunaan bagi manusia dalam kehidupan

sehari-hari. Beberapa manfaat rawa dapat kita rasakan baik secara langsung maupun tidak

langsung. Contoh manfaat langsung yang dapat kita rasakan antara lain sebagai tempat

pembudidayaan jenis-jenis ikan tertentu. Rawa juga sebagai sumber beberapa jenis

tanaman semacam anggrek, eceng gondok dan kayu, sebagai lahan pengganti sawah yang

tidak perlu diairi lagi, serta sebagai tempat berkembangnya keanekaragaman hayati.

Page 28: Daftar Isi PERAIRAN DARAT - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21120/mod_resource...mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang

26

RANGKUMAN

Siklus air terdiri dari komponen evaporasi, transiprasi, evapotranspirasi, kondensasi,

presipitasi, infiltrasi/perkolasi dan mengalir pada surface run off maupun

groundwater.

Berbagai fenomena air freatis, air artesis, geyser atau sumber air panas termal

merupakan bagian dari bagian air tanah.

Air permukaan terdiri dari sungai, danau dan rawa.

Mata air terjadi oleh gaya-gaya yang bekerja secara gravitasi atau non gravitasi.

Mata Air gravitasi adalah hasil dari aliran menuju ke daerah lebih bawah. Mata air

non-gravitasi adalah mata air vulkanik yang berasal dari retakan pada kedalaman

yang sangat dalam. Mata air non gravitasi ini biasanya terkait dengan suhu (panas)

dari aktivitas vulkanik.

Sesuai dengan intensitas erosi, sungai mengalami tingkat usia, yaitu, muda, dewasa

dan tua.

Aliran limpasan permukaan dari suatu area tangkapan bergantung pada beberapa

faktor, yaitu: a). Intensitas hujan, b). Area dan bentuk tangkapan hujan, c).

Kemiringan dan panjang drainase, d). Sifat dan karapatan tumbuh-tumbuhan dan

daerah pengolahan tanah, e). Kondisi permukaan dan sifat tanah di bawah

permukaan.

Page 29: Daftar Isi PERAIRAN DARAT - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21120/mod_resource...mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang

27

DAFTAR PUSTAKA

Atmodjo. W. 2010. Sebaran Sedimen di Perairan Delta Sungai Bodri, Kendal, Jawa

Tengah. Ilmu Kelautan. 15 (1) 53 – 58.

Chay A. 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press.

David K.T. 1980. Ground Water Hydrology. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Ersin S. 1995. Dasar-Dasar Hidrologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Grafton R.Q, Wyrwoll P, White C and Allendes D. 2014. Global Water : Issues and

Insights. The Australian National University Canberra ACT 0200. ANU Press.

Hardiyatmo H.C. 2006. Penanganan Tanah Longsor dan Erosi. Yogjakarta: Gadjah Mada

University Press.

Manan, S. 1979. Pengaruh Hutan dan Manajemen Daerah Aliran Sungai. Fakultas

Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Indonesia.

Sosrodarsono, S. dan T. Takeda. 1982. Hidrologi untuk Pengairan, Pradnya Paramita,

Bandung.

Tanika L, Rahayu S, Khasanah N dan Dewi. 2005. Fungsi Hidrologi Pada Daerah Aliran

Sungai (DAS ). World Agroforestry Centre (ICRAF) Southeast Asia Regional

Program.

The United Nations World Water Development. 2009. Water in a Changing World.

Unesco Publishing.

WHO/UNICEF Joint Monitoring Programme for Water Supply and Sanitation. 2005.

Water for life : Making It Happen. WHO Library Cataloguing-in-Publication

Data