daftar isi perairan laut -...

30
ii

Upload: hoangtuyen

Post on 25-Apr-2019

257 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Daftar Isi perairan laut - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21127/mod_resource... · HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM MODUL 19 : PERAIRAN

ii

Page 2: Daftar Isi perairan laut - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21127/mod_resource... · HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM MODUL 19 : PERAIRAN

ii

Daftar Isi

Cover Modul IDaftar Isi ii

Pendahuluan Petunjuk Belajar 1Capaian pembelajaran 2Sub-capaian pembelajaran 2

Uraian MateriI.Laut Indonesia 2II.Klasifikasi laut 3

A. Berdasarkan Terjadinya 3B. Berdasarkan Letak Laut 4

C. Berdasarkan Kedalaman 5D. Berdasarkan Morfologinya 6E. Relief Dasar laut 9

III. Kadar Garam dan Suhu 9IV.Gerakan Laut 12

A. Arus Laut 12B. Pasang-Surut 14

V. Karang Laut 16VI. Pantai 17

A. Formasi Gelombang 18B. Proses Erosi 21C. Proses Pengendapan 23

Rangkuman 27Daftar Pustaka 28

Page 3: Daftar Isi perairan laut - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21127/mod_resource... · HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM MODUL 19 : PERAIRAN

1

BIDANG KAJIAN :HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM

MODUL 19 : PERAIRAN LAUT

PENDAHULUAN

Laut merupakan bagian penyusun muka bumi tertupi air yang luas dan pada

umumnya ditandai dengan tingginya salinitas. Modul pembelajaran Geografi ini

membahas tentang laut dan bertujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan

tentang perairan laut, klasifikasi dan karakteristiknya yang dapat mempengaruhi

kehidupan di laut maupun manusia dalam kehidupan sehari-hari. Klasifikasi laut terdiri

pembagian laut berdasarkan proses terjadinya, letaknya, kedalamannya, morfologinya,

relief dasar laut. Pengetahuan karakteristik laut berupa salinitas, suhu, gerakan air laut

seperti arus dan pasang surut, aneka jenis karang laut. Dalam modul ini diberikan wawasan

tentang Pantai beserta morfologi yang terbentuk akibat gelombang, pengikisan dan

pengendapan yang terjadi di pantai. Beberapa morfologi yang tampak di pantai seperti

Kliff dan Wave-Cut Platform, Cave (goa), Arch, Stack dan Stumps, Tanjung dan Teluk,

Beach, dunes, spit dan bar, rawa asin, perubahan perairan pantai. Wawasan tentang

karakteristik laut dan pantai ini sangat membantu dalam mempelajari perairan laut secara

komprehensif.

Agar semua tujuan tersebut dapat tercapai, diharapkan modul ini dapat dipelajari dan

mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang lain dalam modul ini,

serta dengan seksama mengerjakan setiap latihan dan tes formatif yang disediakan.

PETUNJUK BELAJAR

1. Bacalah modul ini sebaik-baiknya dengan cermat

2. Jika diperlukan saudara boleh mencari informasi tambahan sesuai dengan materi

dalam modul ini

3. Setelah membaca kerjakan latihan soal pada bagian akhir modul ini. Saudara harus

mendapatkan skor minimal 70. (minimal 7 soal harus dijawab dengan benar)

4. Jika Saudara mendapatkan skor kurang dari 70 maka saudara dinyatakan belum

tuntas.

Page 4: Daftar Isi perairan laut - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21127/mod_resource... · HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM MODUL 19 : PERAIRAN

2

5. Jika belum tuntas dalam belajar modul ini, jangan beralih ke modul berikutnya

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan

Dalam substansi keilmuan, setiap guru Geografi wajib menguasai pengetahuan Geografi

yang setara dengan pengetahuan Geografi yang dikuasai oleh Sarjana Geografi.

Sub Capaian Pembelajaran:

Peserta menguasai pengetahuan geografi pada materi perairan laut yang terdiri dari

wilayah perairan laut Indonesia, klasifikasi laut, gerakan air laut, morfologi pantai serta

pengaruh laut dalam kehidupan sehari-hari.

URAIAN MATERI

I. Laut Indonesia

Laut merupakan wilayah perairan melingkupi bagian bumi yang luas, pada

umumnya mengandung garam sehingga memiliki rasa asin. Pada umumnya air mengalir di

daratan akan berakhir ke arah lautan. Temperatur air laut umumnya mencapai tingkat

lebih tinggi dari temperatur di atasnya. Temperatur permukaan air laut beraneka sesuai

dengan dekat jauhnya pada garis ekuator. Semakin dekat dengan ekuator mencapai 250C,

sedangkan di dekat kutub temperaturnya mencapai dibawah titik beku.

Wilayah perairan lautan di Indonesia meliputi:

a. Landas kontinental, merupakan wilayah laut yang menjadi batas antara dua negara

tetangga dengan semua kandungan sumberdaya akan yang terdapat di laut sampai

dengan kedalaman 200 meter. Indonesia terletak di antara dua landas kontinen, yaitu

Benua Asia dan Australia. Pada zona ini suatu negara mempunyai kewenangan untuk

memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalamnya. Negara tersebut juga harus

menyediakan jalur pelayaran yang terjamin keselamatan dan keamanannya.

b. Laut teritorial, merupakan wilayah laut sejauh 12 mil dari garis dasar lurus pantai

terluar Indonesia. Sebuah negara mempunyai kedaulatan sepenuhnya sampai batas

laut teritorial. Akan tetapi, negara tersebut harus menyediakan jalur pelayaran lintas

damai baik di atas maupun di bawah permukaan laut. Batas teritorial Indonesia telah

diumumkan sejak Deklarasi Djoeanda pada tanggal 13 Desember 1957.

c. Laut zona ekonomi ekslusif (ZEE). ZEE Indonesia diumumkan pada tanggal 21 Maret

1980. Di zona ini negara Indonesia berhak untuk melakukan eksplorasi, eksploitasi,

Page 5: Daftar Isi perairan laut - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21127/mod_resource... · HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM MODUL 19 : PERAIRAN

3

konservasi, dan pengelolaan sumber daya alam yang ada. ZEE wilayah yang diukur

sejauh 200 mil dari garis dasar pulau terluar Indonesia.

Gambar 1. Wilayah Perairan Laut di Indonesia

Gambar 1 menjelaskan wilayah perairan Indonesia yang meliputi landas kontinen,

laut territorial dan zona ekonomi eksklusif.

II. KLASIFIKASI LAUT

Laut dapat diklasifikaksikan dengan berbagai penggolongan sebagai berikut:

A. Berdasarkan Terjadinya

1. Laut Transgresi merupakan laut dangkal terjadi akibat naiknya permukaan air laut

karena kutub es mencair di permukaan bumi pada jaman glasial akhir sekitar 2

sampai 3 juta tahun lalu. Kedalaman laut transgresi umumnya tidak mencapai

200 meter atau tidak melebihi dari zone neritis. Laut transgresi pada perairan

Indonesia misalnya: selat Malaka, Laut Arafuru, laut China Selatan, laut Jawa,

dan selat Karimata.

2. Laut Ingresi merupakan laut dalam terbentuk akibat depresi pada dasar lautan

akibat tenaga tektonisme, mempunyai kedalaman lebih 200 m. Laut ingresi pada

Page 6: Daftar Isi perairan laut - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21127/mod_resource... · HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM MODUL 19 : PERAIRAN

4

perairan Indonesia sebagai contohnya adalah laut Banda, laut Maluku, laut

Sulawesi , laut Flores.

3. Laut Regresi merupakan laut yang mengalami penyempitan sebagai akibat dampak

sedimentasi pada berbagai material tanah maupun lumpur daratan yang menuju

kearah lautan karena poses erosi dari darat yang intensif dan terjadi dari dampak

reklamasi pantai digunakan untuk permukiman manusia maupun aktivitas yang

lain. Misalnya selat Malaka dan laut jawa.

B. Berdasarkan Letak Laut

1. Laut Tepi, yakni laut-laut terletak pada benua bagian tepi yang memisahkan benua

dengan Samudera tersebut. Misalnya antara lain laut Arabia, teluk Benggala, laut

Jepang, dan laut-laut tepi di sekitar pantai Benua Amerika.

Gambar 2. Laut Tepi

2. Laut Pedalaman, yakni laut terletak atau lokasinya di pertengahan benua yang

lingkari oleh daratan. Misalnya laut Baltik, laut Hitam, laut Kaspia, dan laut Mati.

Gambar 3. Laut Pedalaman (sumber: id.wikipedia.org/wiki/Laut_Pedalaman_Seto)

Page 7: Daftar Isi perairan laut - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21127/mod_resource... · HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM MODUL 19 : PERAIRAN

5

3. Laut Tengah merupakan laut lokasinya diantara dua benua, misalnya laut merah,

laut Mediterania dan laut-laut perairan Indonesia yang terletak diantara dua yaitu

benua Asia dengan benua Australia.

Gambar 4. Laut Tengah. (sumber: http://www.dw.com/id/uni-laut-tengah)

C. Berdasarkan Kedalaman Laut :

1. Zona Litoral (wilayah pasang-surut), batasnya antara permukaan air pasang naik

dan air pasang turun. Zone ini terkadang tergenang air laut dan terkadang dapat

kering.

2. Zone Neritik (wilayah laut dangkal), diukur dari pantai sampai kedalaman 200

meter. Letaknya bersamaan dengan landas kontinen. Zona ini merupakan bagi

kehidupan biota laut karena meruapakan zone yang tembus sinar matahari sehingga

kaya akan vegetasi, binatang laut dan oraginsme lau lain. Pada daerah beriklim

sedang, zona neritik ini disebut daerah laut dangkal dan merupakan daerah

tangkapan ikan paling banyak dijumpai.

3. Zone Batial (wilayah laut dalam), terletak bersamaan dengan lereng benua. Zone

ini 200 meter sampai kedalaman 2000 meter. Zona ini disebut pula zona laut dalam

biota laut pada zona laut ini sudah mulai jarang dijumpai. Beberapa ikan bertubuh

besar seperti Paus dan Hiu masih dapat ditemukan.

4. Zone Abyssal (wilayah laut sangat dalam), meliputi ocean floor atau the deep sea

plain dan the deeps. Dalamnya 2000 sampai dengan 6000 m, bahkan pada

lekukan-lekukan (traought) dan cekungan lebih dalam lagi. Pada zona ini tidak ada

lagi dijumpai tumbuhan-tumbuhan karena sinar matahari tidak mampu

Page 8: Daftar Isi perairan laut - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21127/mod_resource... · HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM MODUL 19 : PERAIRAN

6

menembusnya. Meskipun demikian ada spesies binatang yang hidupnya bisa

menyesuaikan diri dengan perubahan suhu, persediaan makanan dan oksigen

sangat minimal. Bahkan makanannya terdiri atas bahan organik yang tenggelam

dari permukaan laut. Keadaan di dasar laut yang sangat dalam ini selalu gelap dan

sangat dingin.

5. Zone Hadal (wilayah laut sangat dalam sekali) merupakan zona laut yang sangat

dalam dengan kedalaman melebihi 6000 m. wilayah laut hadal biasanya terdiri dari

palung dan lubuk laut yang sangat dalam, suhu air pada zona hadal dingin sekali

dan tidak ada cahaya sama sekali. Binatang laut yang hidup umumnya mempu

memancarkan cahaya dari tubuhnya sendiri.

Gambar 5. Zona Laut berdasarkan kedalaman. (sumber: sublittoralocean.weebly.com)

D. Berdasarkan Morfologinya:

1. Landas kontinental (Continental shelf). Wilayah laut ini dangkal, dasar laut

yang berbatasan dengan benua yang diliputi air laut dangkal sekitar kurang dari

200 m, menurun landai dari benua. Kemringan ke arah laut umumnya kurang

dari satu derajat. Landas Kontinen di Eropa Barat sejauh 250 Km ke arah barat.

Landas kontinen ke arah laur Artktik dari Siberia sejauh 100 Km. Lembah

beberapa sungai terdapat landas kontinen yang merupakan bukti bahwa suatu

Page 9: Daftar Isi perairan laut - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21127/mod_resource... · HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM MODUL 19 : PERAIRAN

7

ketika landas kontinen ini merupakan msasa daratan yang kemudian mengalami

penenggelaman.

2. Lereng benua (Continental slope), merupakan keberlanjutan dari landas kontinen

mempunyai kedalaman lebih dari 200 meter. Pada tepian landas kontinen ke arah

laut lerengnya menjadi curam, membentuk lereng benua. Sudut kemiringan

biasanya tidak lebih dari lima derajat. Zona ini mencapai kedalaman hingga

sampai 1500 meter. Ada beberapa teori yang menerangkan terjadinya sub marine

canyon tersebut, yaitu :

Akibat permukaan laut yang naik atau daratan turun, sehingga daerah yang

dahulu berupa lembah sungai, sekarang tenggelam di dasar laut. Teori ini

didukung oleh kenyatan bahwa banyak diantara sub merine canyon yang

bersambungan dengan sungai-sungai besar di daratan. Misalnya sub marine

canyon yang bersambungan dengan suara sungai Congo dan sungai Hudson.

Akibat dari terjadinya patahan. Seperti halnya di daratan di dasar laut juga

terjadi patahan. Teori ini ditunjang oleh kenyataan bahwa banyak diantaranya

sub marine canyon yang tidak ada hubungannya dengan sungai-sungai di

daratan. Misalnya di Teluk Biscaya dijumpai banyak sub marine canyon,

tetapi di pantai yang berdekatan tidak terdapat sungai besar bermuara.

Akibat pengerjaan turbidity current. Turbidity current adalah arus dasar laut

yang kuat dan jenuh dengan sedimen. Arus menyebabkan terjadinya erosi

dasar laut yang kuat, sehingga terbentuk lembah-lembah yang berbentuk V.

Turbidity current biasanya terjadi ketika berlangsung gempa bumi pada

lrang dasar laut yang curam dan banyak mengandung sedimen. Salah satu

bukti yang memperkuat teori ini ialah pada muara sub marine canyon

biasanya terdapat timbunan endapan.

3. Pengangkatan benua (Continental Rise), Continental rise terletak di luar

kontonetal slepe dan merupakan peralihan dengan ocean basin. Dibandingkan

dengan continental slope, lerengnya lebih landai. Lereng continental rise rata-

rata 0,50. Continental rise mempunyai lapisan sedimen yang tebal. Tebal lapisan

sedimen pada continental rises kadang-kadang mencapai 10 km. Tetapi terdapat

juga dasar laut yang tidak mempunyai continental rise. Dasar laut yang tidak

mempunyai continental rise itu adalah jika continental slope bersambungan

Page 10: Daftar Isi perairan laut - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21127/mod_resource... · HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM MODUL 19 : PERAIRAN

8

dengan palung laut (trench). Morfologi ini merupakan komponen pada lereng

kontinen berbatasan langsung dengan samudera bagian dasar.

4. Dataran Abisal (Deep Sea plain atau Abyssal Plains), Meliputi dua pertiga

seluruh dasar laut terletak pada kedalaman lebih dari 1500 ,meter. Relief di zona

ini bervariasi dari yang rata sampai yang berpungunungan dan plato yang

kadang-kadang terdapat puncak vulkanik yang menyembul di atas permukaan

laut, sebagai pulau yang terisolasi.

5. Ngarai Bawah Laut (Submarine Canyon), terletak pada sisi curam pada bagian

lembah berbentuk V yang memotong lereng kontinental.

6. The Deeps. Dasar laut yang dikarakteristikkan dengan adanya trought (palung)

yang mencapai kedalaman sangat besar. Pada Samudera Pasifik mencapai

kedalaman lebih dari 5000 meter. Zona ini hanya meliputi sebagian kecil dari

dasar lautan.

Gambar 6 Morfologi dasar laut. (Sumber: majalahbatu.com)

Page 11: Daftar Isi perairan laut - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21127/mod_resource... · HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM MODUL 19 : PERAIRAN

9

Muka air laut

GunungapiPalung laut Basin

E. Relief Dasar Laut

Relief dasar laut mirip dengan permukaan daratan, menonjol ke atas

dan ada bagian yang cekung ke bawah, seperti tampak pada gambar berikut

ini.

Gambar 7. Relief dasar laut (sumber:diadaptasi dari Tomczak, 2000)

Bentuk-bentuk muka bumi di dasar laut dibedakan sebagai berikut:

a. Palung laut, yaitu jurang laut yang dalam dan terjal.

b. Basin atau lubuk laut, yaitu bentuk dasar laut yang mirip dengan palung laut, tetapi

dasarnya lebih lebar dan datar.

c. Celah memanjang (rift valley), yaitu cekungan seperti parit yang lebar dan

memanjang di dasar laut.

d. Pegunungan submarine (bawah laut), yaitu rangkaian pegunungan yang ada di

bawah permukaan air laut.

e. Gunung api bawah laut, yaitu gunung api yang berada di dasar laut, dan di bawah

permukaan air laut.

III. KADAR GARAM (SALINITAS) dan SUHU

Pada air laut terdapat bermacam-macam garam-garaman, tetapi yang terpenting

adalah; sodium chlorida atau garam biasa. Kandungan kimiawi air laut sebagai berikut.

Tabel 1. Garam-garaman Pada Air Laut

Nama garam-garaman Rumus Kimiawi Setiap 1000 gram air

Sodium Chlorida NaCl 23

Magnesium Chlorida MgCl2 5

Page 12: Daftar Isi perairan laut - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21127/mod_resource... · HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM MODUL 19 : PERAIRAN

10

Sodium sulfat NaSO4 4

Calsium Chlorida CaCl2 1

Potasium Chlorida KCl 0,7

Dengan jumlah kecil lainnya 34,5

Perbedaan salinitas tergantung kepada beberapa faktor, yaitu: penambahan air tawar

(dari hujan dan sungai), cepatnya penguapan dan karena percampuran. Pada lautan terbuka

selinitas tertinggi terdapat di sekitar garis balik utara dan garis bali selatan (tropic of

cancer dan tropic of capicorn), karena di sekitar kedua lintang ini, prose penguapan cepat.

Salinitas biasanya dihitung perseribu (satu bagian dari seribu), misalnya tiga puluh lima

perseribu atau tiga puluh lima per mil yang biasa ditulis 350/00 . salinitas di laut merah

sekitar 40 0/00, disekitar kutub kadar garamnya sekitar 300/00.

Pada sekitar katulistiwa terdapat daerah yang salinitasnya rendah. Hal ini disebabkan

curah hujannya tinggi. Berbatasan dengan daerah ini terdapat daerah yang salinitasnya

tinggi (di daerah garis balik), karena daerah ini dilalui oleh angin pasat yang kering,

menyebabkan penguapan tinggi, sehingga air dipermukaan asin. Di luar daerah ini menuju

ke arah kutub salinitasnya rendah lagi, karena asupan air banyak sedangkan penguapannya

sangat sedikit (Effendi, 2003).

Danau yang tidak berlepasan (tertutup) seperti laut mati dan beberapa danau lainnya

berkadar garam tinggi, karena airnya tidak sempat dialirkan keluar dari danau itu. Jumlah

sungai yang bermuara hanya sedikit sedangkan penguapan tinggi. Laut mati mempunyai

salinitas 2600/00 mengakibatkan manusia dapat terapung ketika berada di daalam danau

tersebut.

Selain kadar garam, suhu menjadi faktor fisik yang sangat penting di laut, berguna

untuk mengidentifikasi massa air tertentu bersama salinitas dan bersama tekanan dapat

menentukan densitas air laut. Air berdensitas rendah berada di lapisan atas dan air dengan

densitas tinggi akan berada di lapisan bawahnya. Sebaran suhu secara vertikal terbagi

menjadi tiga lapisan yaitu lapisan hangat di bagian teratas (biasa disebut mixed layer atau

lapisan campuran), termoklin pada bagian tengah dan lapisan dingin di bagian bawah.

Termoklin di daerah ekuator terlihat lebih jelas karena tingginya suhu di lapisan

permukaan, sedangkan termoklin pada daerah beriklim sedang dan dingin cenderung

berubah-ubah karena adanya perubahan musim dari bagian tahun yang satu ke tahun yang

lainnya.

Page 13: Daftar Isi perairan laut - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21127/mod_resource... · HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM MODUL 19 : PERAIRAN

11

Gambar 8. Sebaran suhu secaral vertika pada berbagai letak lintang ( sumber: Stewar, 2000)

(a) lintang rendah (b) lintang sedang, dan (c) lintang tinggi

Beberapa kondisi meteorologis berpengaruh terhadap suhu permukaan laut antara

lain curah hujan, penguapan, kelembaban udara, suhu udara, kecepatan angin dan

intensitas radiasi matahari. Perubahan suhu di lautan berdampak terhadap gejala fisis di

laut dan biotanya (Stewar, 2000). Sebagian besar air samudera bersuhu dingin disebabkan

sinar matahari hanya mampu menembus perairan laut sampai beberapa meter saja. Variasi

suhu air laut dipengaruhi oleh pemanasan matahari. Pengaruh pemanasan berbeda-beda

untuk daerah yang terletak pada lintang yang berbeda. Daerah tropis lebih banyak

menerima panas daripada daerah lintang tinggi dan kutub. Perbedaan jumlah panas yang

diterima permukaan bumi di tempat yang terletak pada lintang yang berbeda, merupakan

akibat dari bentuk bumi yang bulat.

Suhu merupakan parameter fisis perairan utama. Suhu permukaan laut di seluruh

permukaan bumi sangat beragam. Suhu di bawah permukaan beragam tergantung

kedalaman, sirkulasi udara, turbulensi, lokasi geografi, dan jarak dari sumber panas

sebagai contoh gunung berapi (Bhatt, 1978). Suhu perairan dapat diukur menggunakan alat

pengukur suhu yang biasa disebut termometer. Sebaran suhu pada wilayah perairan laut

secara vertikal pada daerah iklim sedang (subtropis) dan kutub relatif tidak sama pada

musim berbeda.

Page 14: Daftar Isi perairan laut - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21127/mod_resource... · HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM MODUL 19 : PERAIRAN

12

IV. GERAKAN AIR LAUT

A. Arus Laut

Gerakan arus laut terjadi baik secara horisontal maupun secara vertikal. Densitas air

laut bergantung pada salinitas dan suhu. Gerakan vertikal terjadi karena perbedaan densitas

di berbagai kedalaman dan atau pertemuan dari dua arus horisontal yang mengakibatkan

arus turun yang diimbangi arus naik.

Gerakan air laut harisontal yang terjadi di permukaan disebut arus laut. Ada beberapa

faktor yang mempengaruhi arus laut, yaitu:

Perbedaan densitas

Pergesekan antara air permukaan dengan angin sehingga sedikit banyak arah arus

ini searah dengan arah angin.

Letak dan bentuk pantai daratan

Menurut letaknya arus dibedakan menjadi dua yaitu arus atas dan arus bawah. Arus

atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut. Sedangkan arus bawah adalah arus yang

bergerak di bawah permukaan laut. Menurut suhunya kita mengenal adanya arus panas dan

arus dingin. Arus panas adalah arus yang bila suhunya lebih panas dari daerah yang dilalui.

Sedangkan arus dingin adalah arus yang suhunya lebih dingin dari daerah yang dilaluinya

(Hutabarat & Evans, 1986.).

Istilah arus dingin dan arus panas dipakai untuk berbagai arus yang ditandai dengan

suhu relatif terhadap suhu air laut dan atmosfer sekelilingnya. Secara umum arus yang

bergerak ke arah kutub bersifat hangat sedangkan yang bergerak ke arah katulistiwa

bersifat dingin. Kedua arus ini berpengaruh terhadap iklim daratan yang berbatasan. Suatu

contoh pelabuhan-pelabuhan di Norwegia tidak mengalami bulan-bulan beku pada musim

winter, walaupun terletak di sebelah utara lingkaran kutub, ini disebabkan adanya

pengaruh arus laut panas.

Pada belahan bumi utara arah arus searah dengan perputaran jarum jam sedangkan di

belahan bumi selatan berlawanan arah jarum jam. Hal ini disebabkan pergerakan angin

sesuai gaya coriolis. Adanya gaya coriolis tersebut menyebabkan arus di lapisan bawah

berbelok ke kanan dari arah arus permukaan. Hal ini terjadi di belahan bumi utara,

sedangkan di belahan bumi selatan terjadi hal sebaliknya. Apabila terjadi divergensi

(pembuyaran arus permukaan), massa air dari lapisan bawah laut akan naik ke lapisan

Page 15: Daftar Isi perairan laut - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21127/mod_resource... · HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM MODUL 19 : PERAIRAN

13

permukaan dan akan terjadi juga keadaan sebaliknya yaitu tenggelaman massa air di mana

massa air dari lapisan atas turun ke lapisan bawah

Pengaruh gaya coriolis mempengaruhi perpindahan massa air. Arus permukaan arus

permukaan tidak berpindah secara paralel terhadap angin, tetapi membentuk sudut 45o dari

arah angin. suhu permukaan tinggi pada sisi sebelah barat dari lautan, di mana arus

membawa air hangat dari ekuator sedangkan di sisi sebelah kiri arus dingin menuju

ekuator.

Arus permukaan yang dihasilkan oleh angin bukan hanya dipengaruhi oleh gaya

coriolis tetapi juga dipengaruhi oleh gaya gravitasi (Bhatt, 1978). Arus yang disebabkan

oleh gaya coriolis dan gaya gravitasi disebut arus geostropik.

Gambar 9. Arus Geostropik (Bhatt, 1978)

Arus geostropik di belahan bumi utara membentuk skema representatif. Permukaan

yang landai mendapat hembusan angin (AA’), sehingga air mengalir ke bawah karena

adanya respons terhadap gaya gravitasi (Fg), tetapi aliran dibelokkan oleh gaya coriolis

(Fc). Akan tetapi arah aliran lanjutannya mengalami perubahan hingga gangguan (Fg dan

Fc) seimbang. Resultan dari aliran air tersebut disebut arus geostropik (Bhatt, 1978).

Pertemuan arus laut hangat dan arus laut dingin merupakan sumber bahan makanan

bagi biota laut terutama ikan karena banyak fito dan zooplankton terakumulasi di daerah

itu. Daerah tersebut merupakan zona tangkapan ikan yang potensial di dunia karen tempat

berkumpulnya aneka ikan konsumsi. Pada daerah ini terjadi perbedaan salinitas dan suhu

bercampur pada pertemuan dari berbagai arus air permukaan dan air dalam.

Berdasarkan penyebab terjadinya arus dapat dibedakan sebagai berikut.

Arus ekman : Arus yang dipengaruhi oleh angin.

Arus termohaline : Arus yang dipengaruhi oleh densitas dan gravitasi.

Arus pasut : Arus yang dipengaruhi oleh pasut.

Arus geostropik : Arus yang dipengaruhi oleh gradien tekanan mendatar dan gaya

coriolis.

Page 16: Daftar Isi perairan laut - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21127/mod_resource... · HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM MODUL 19 : PERAIRAN

14

Wind driven current : Arus yang dipengaruhi oleh pola pergerakan angin dan

terjadi pada lapisan permukaan.

Berdasarkan Kedalaman

Arus permukaan : Terjadi pada beberapa ratus meter dari permukaan, bergerak

dengan arah horizontal dan dipengaruhi oleh pola sebaran angin.

Arus dalam : Terjadi jauh di dasar kolom perairan, arah pergerakannya tidak

dipengaruhi oleh pola sebaran angin dan mambawa massa air dari daerah

kutub ke daerah ekuator.

Gambar 10. Arus laut dunia. (sumber: id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Currents.svg)

B. Pasang-Surut

Gerakan air laut yang lain adalah gerakan yang disebabkan oleh pasang naik dan

pasang surut. Pasang adalah gerakan yang berganti-ganti antara naik dan turunnya

permukaan laut, kurang lebih dua kali sehari, sebagai akibat dari gaya tarik bulan dan gaya

tarik matahari. Pada laut terbuka perbedaan antara pasang naik dan pasang surut tidak

lebih dari 60 cm, tetapi pada perairan dangkal yang berbatasan dengan kontinental bisa

mencapai enam meter dan di estuaria yang sempit bisa mencapai 15 meter bahkan lebih.

Page 17: Daftar Isi perairan laut - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21127/mod_resource... · HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM MODUL 19 : PERAIRAN

15

Gambar 11. Pasang Surut Air Laut. (Sumber: http://www.perkapalanku.com)

Perbedaan pasang naik dan pasang surut di suatu tempat naik sampai maksimal, lalu

turun sampai minimum, naik ke maksimum lagi dan seterusnya. Ada pasang purnama

(spirng tide) yaitu jika amplitudonya besar, karena pada waktu itu bumi, matahari dan

bulan ada pada satu garis lurus. Gaya tarik matahari berlangsung pada arah yang sama

dengan gaya tarik bulan, sehingga memperkuat gaya tarik bulan. Akibatnya pasang naik

lebih tinggi dari biasanya dan pasang surutpun lebih rendah dari biasanya. Hal ini terjadi

dua kali sebulan, yaitu pada waktu bulan penuh dan bulan baru. Sebaliknya jika gaya

tarik matahari berlawanan, misalnya sudut 900, maka amplitudonya kecil. Ini disebut

pasang perbani (nead tide). Karena bulan beredar dalam orbitnya pada arah yang sama

seperti rotasi bumi dalam periode satu hari yaitu 24 jam 50 menit; jadi interval antara

pasang naik dan pasang surut adalah setengah dari waktu itu yaitu 12 jam 25 menit

Berdasarkan teori kesetimbangan : 1). Rotasi bumi pada sumbunya. 2). Revolusi bulan

terhadap matahari, 3). Revolusi bumi terhadap matahari. Berdasarkan teori dinamis : 1).

kedalaman dan luas perairan, 2). Pengaruh rotasi bumi (gaya coriolis), dan 3).Gesekan

dasar. Selain faktor-faktor diatas terdapat juga faktor lokal yang dapat berpengaruh disuatu

perairan antara lain:1). Topogafi dasar laut, 2). Lebar selat, 3). Bentuk teluk dan lain

sebagainya.

Page 18: Daftar Isi perairan laut - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21127/mod_resource... · HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM MODUL 19 : PERAIRAN

16

V. KARANG LAUT

Ciri utama di perairan dearah tropik adalah terdapatnya karang laut. Hal ini

disebabkan perairan tropik di beberapa tempat memenuhi syarat hidup binatang karang.

Syarat hidup binatang karang adalah (Souhoka & Patty, 2013):

Suhu tidak kurang dari 200C

Kedalaman laut antara 40 – 50 meter

Kadar garam normal

Air laut jernih

Pembentukan karang ini terjadi dalam beberapa bentuk, misalnya polyp, hidup

sebagai binatang tersendiri, tetapi kebanyakan berkumpul dengan yang lainnya dalam

kesatuan yang besar.Semua binatang itu mempunyai kerangka yang tersusun atas kalsium

karbonat. Jika Polyp mati, massa bahan kerangka itu membentuk kumpulan batu karang

kapur yang terkadang disebut juga dengan gosong (Souhoka & Patty, 2013).

Tipe-tipe gosong karang:

Gosong Karang Pantai (Fringing Reef), terjadi disepanjang pantai. Terdiri atas daratan

karang yang tidak rata dan rapat dengan daratan atau terhalang perairan sempit

(lagun). Sisi yang mengarah ke laut membentuk lereng yang curam.

Gosong Karang Penghalang (Barrief Reef). Terpisah dari daratan oleh lagun yang

lebar dan dalam. Gosong karang penghalang yang terkenal adalah the Great Barrier

Reef di perairan sebelah timur benua Australia.

Atol. Atol ini karang yang berbentuk cincin atau tapal kuda yang mengelilingi lagun.

Menurut teori Darwin, atol pada awalnya adalah gosong karang pantai (fringing Reef)

di sekeliling pulau atau gunung laut. Ketika pulau atau gunung laut mengalami

penenggelaman, binatang karang terus-menerus membuat rumahnya seiring denganm

tenggelamnya pulau itu. Ketika pulau itu sudah tenggelam yang tertinggal hanya

goosong karang berbentuk cincin mengelilingi lagun. Sedangkan Muray berpendapat

bahwa Atol terbentuk di puncak plato atau bukit yang timbul d dasar laut sampai

kedalaman yang memenuhi syarat hidup binatang karang. Pulau-pulau atol ini banyak

terdapat di lautan Pasifik, seperti Atol Bikin yang digunakan percobaan bom atom

oleh Perancis.

Di wilayah Nusa Tenggara Timur, orang mengusahakan karang laut untuk bahan

bangunan, dengan jalan membakarnya. Pemerintah telah mengadakan pelarangan, karena

Page 19: Daftar Isi perairan laut - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21127/mod_resource... · HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM MODUL 19 : PERAIRAN

17

Gambar 12. Karang pantai, penghalang dan atoll. (Sumber : pmfias.com)

sangat merusak lingkungan. Pengambilan karang secara terus-menerus tidak seimbang

dengan pembentukannya yang membutuhkan waktu yang sangat lama.

VI. PANTAI

Pantai adalah bagian dari daratan yang berbatasan dengan laut atau genangan air

lainnya yang luas dan ada dibawah pengaruh gelombang secara langsung. Garis pantai

mengalami perubahan yang konstan akibat proses erosi dan pengendapan, sebagai akibat

pengerjaan gelombang, arus dan pasang. Walaupun pengaruh pasang kecil terhadap pantai,

tetapi gerakannya berpengaruh kepada gelombang. Arus laut juga tidak menjadi instrumen

pengerosi penting terhadap pantai, tetapi berpengaruh terhadap gelombang.

Tenaga utama dalam merubah bentuk pantai adalah gelombang. Gelombang

merubah bentuk pantai dengan jalan mengerosi dan mengendapkan material yang

dierosinya. Pada saat terjadi badai, kekuatan gelombang akan sangat besar, kekuatannya

dapat meruntuhkan kliff, dinding pantai dan bangunan dalam waktu singkat, tetapi jika

cuaca baik, gelombang yang kecil akan membangun dengan cara mengndapkan bahan-

bahan di pantai.

Page 20: Daftar Isi perairan laut - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21127/mod_resource... · HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM MODUL 19 : PERAIRAN

18

A. Formasi Gelombang

Gelombang berasal dari tengah lautan dan terjadi karena angin yang menyentuh

permukaan air laut. Gesekan angin itu membentuk gerakan mengombak dan sirkulasi.

Panjang gelombang (jarak antara puncak gelombang dengan puncak gelombang

berikutnya) bergantung pada kecepatan dan lamanya angin berhembus, tetapi tinggi

gelombangnya (jarak vertikal antara puncakj gelombang dengan dasar gelombang)

bertambah dengan jarak yang ditempuh gelombang itu. Misalnya tinggi potensial

gelombang di lautan Hindia di selatan pulau Jawa lebih besar dari laut Jawa, karena

gelombang di lautan Hindia telah mengembara dalam jarak waktu yang besar.

Ketika gelombang sampai ke dasar pantai, gelombang bersentuhan dengan pantai

sehinga pergesekan dan pengurangan kecepatan di dasar gelombang dan puncak

gelombang memecah pantai. Desakan air ke pantai disebut swash, dan kembalinya air itu

keluar dari pantai disebut backwash (Tomczak, 2000).

.

Gambar 13. Gerakan Gelombang. (Sumber: http://opialeta.tumblr.com/)

Page 21: Daftar Isi perairan laut - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21127/mod_resource... · HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM MODUL 19 : PERAIRAN

19

Sifat gelombang paling tidak dipengaruhi oleh tiga bentuk angin. Menurut Castro

& Huber,2000), tiga bentuk angin tersebut antara lain kecepatan angin, waktu di mana

angin bertiup dan jarak tanpa rintangan di mana angin sedang bertiup.

1. Kecepatan angin

Pada umumnya makin besar kecepatan angin bertiup, makin besar gelombang yang

terbentuk dan gelombang ini mempunyai kecepatan yang tinggi dengan panjang

gelombang yang besar. Gelombang yang terbentuk puncaknya kurang curam jika

dibandingkan dengan yang dibangkitkan oleh angin berkecepatan lemah.

2. Waktu di mana angin sedang bertiup

Tinggi, kecepatan dan panjang gelombang cenderung meningkat sesuai dengan

meningkatnya waktu saat angin pembangkit gelombang mulai bertiup.

3. Jarak tanpa rintangan di mana angin sedang bertiup (fetch)

Pentingnya fetch dapat diketahui dengan membandingkan gelombang yang terbentuk

pada kolom air yang relatif kecil seperti danau di daratan dengan yang terbentuk di

lautan bebas. Gelombang yang terbentuk di danau fetch-nya lebih kecil, panjang

gelombangnya hanya beberapa centimeter saja sedangkan yang di lautan bebas,

kemungkinan fetch-nya lebih besar, panjang gelombang mencapai beberapa ratus

meter.

Gelombang dapat pula terjadi akibat dari peristiwa gempa bumi di dasar laut.

Gempa terjadi karena adanya gunung laut yang meletus atau adanya getaran/pergeseran

kulit bumi di dasar laut. Gelombang yang ditimbulkan biasanya besar dan sering disebut

dengan gelombang “tsunami”. Contohnya ketika gunung Krakatau meletus pada tahun

1883 dan gempa di laut Aceh tahun 2004 menyebabkan terjadinya gelombang tsunami

yang banyak menimbulkan banyak kerugian dan korban jiwa.

Bentuk gelombang akan berubah dan pecah saat tiba di pantai. Ini disebabkan oleh

gerakan melingkar dari partikel yang terletak di bagian paling bawah gelombang

dipengaruhi oleh gesekan dari dasar laut di perairan yang dangkal. Bekas jalan kecil yang

ditinggalkan menjadi elips bentuknya. Hal ini menyebabkan perubahan terhadap sifat

gelombang. Gelombang bergerak ke depan dan tinggi gelombang naik sampai mencapai

80% dari kedalaman perairan. Bentuk ini menjadi tidak stabil, hingga kemudian pecah,

yang disertai dengan gerakan maju ke depan yang berkekuatan besar (Hutabarat dan

Evans, 1986).

Page 22: Daftar Isi perairan laut - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21127/mod_resource... · HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM MODUL 19 : PERAIRAN

20

Pemanfaatan Gerakan Air Laut dalam Kehidupan

Banyak hal yang mempengaruhi gerakan air laut, salah satu di antaranya yang

paling penting adalah gerakan angin. Air akan bergerak sesuai arah angin. Gerakan air laut

sebenarnya salah satu anugerah yang dapat dimanfaatkan. Dalam kehidupan kita gerakan

air laut antara lain dapat dimanfaatkan untuk keperluan pelayaran, perikanan, energi

pembangkit tenaga listrik), pertanian laut dan pariwisata.

1). Pelayaran

Informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan dalam bidang pelayaran

terutama kapal/perahu yang menggunakan layar. Kapal besar sekalipun pada

prinsipnya dalam perjalanan pelayarannya tidak mau berbenturan dengan ombak

maupun arus sehingga informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan.

2). Perikanan

Gerakan air laut berpengaruh pada gerakan plankton (fitoplankton). Tempat-tempat

yang banyak planktonnya biasanya di situ banyak berkumpul ikan. Oleh karena itu

bagi para nelayan, informasi tentang gerakan air laut dapat dimanfaatkan untuk

mendeteksi tempat-tempat berkumpulnya berbagai jenis ikan.

3). Energi (pembangkit tenaga listrik)

Belanda dan Perancis merupakan contoh negara yang telah memanfaatkan gerakan

air laut sebagai sumber energi (yaitu sebagai pembangkit tenaga listrik). Sedangkan

di Indonesia hal ini masih dalam tahap uji coba. Badan Pengkajian dan Penerapan

Teknologi (BPPT) bekerja sama dengan pemerintah Belanda kini sedang

melakukan uji coba membangun proyek pembangkit tenaga listrik dengan

memanfaatkan gerakan air laut di selat Bali.

4). Pertanian Laut

Informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan bagi para petani yang bergerak

di bidang pertanian laut. Sebagai contoh para petani yang melakukan usaha di

bidang pertanian laut (seperti budidaya rumput laut, budidaya kerang, mutiara dan

lainlain), kalau tidak memperhitungkan gerakan air laut, maka hasil pertaniannya

akan hanyut terbawa oleh air laut sehingga mengalami gagal panen.

5). Pariwisata

Olahraga selancar, dayung, diving, lomba perahu layar dan lain-lain yang banyak

memperhitungkan faktor gerakan air laut sangat diminati oleh para wisatawan.

Olahraga selancar angin misalnya, memerlukan tempat yang gelombangnya besar.

Page 23: Daftar Isi perairan laut - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21127/mod_resource... · HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM MODUL 19 : PERAIRAN

21

B. Proses Erosi

Terdapat tiga proses utama penyebab erosi pantai:

1. Desakan yang kuat dari gelombang yang memecah pantai (lebih dari 29.000 kg setiap

meter persegi di lautan Atlantik ketika badai) mempunyai pengaruh langsung terhadap

pantai dan berpengaruh tidak langsung dengan menekan air yang terjebak di dalam

retakan batuan dan batuan itu retak lebih besar lagi ketika air kembali ke laut.

2. Pecahan-pecahan batuan di dalam air menggelinding pada dasar kliff yang

menghasilkan proses korasi. Proses pembentukan partikel satu dengan yang lainnya

sehingga menghasilkan material pantai yang khas yaitu pasir dan kerikil.

3. Proses berikutnya adalah yang hanya terjadi di pantai-pantai yang terdiri atas batuan

yang mudah larut, misalnya batuan kapur, akibat erosi dari pelarutan kalsium karbonat

oleh air laut pada batuan, menyebbkan batuan melemah dan hancur.

Kliff dan Wave-Cut Platform

Setiap pantai batuan keras yang terjal menghadap pantai disebut Kliff dan biasanya

terdapat di dataran tinggi yang bersentuhan dengan laut. Bentuk Kliff dan derajat erosi

ditentukan dengan sudut kemiringan. Pengerjaan erosi laut pada zona yang relatif sempit di

dasar Kliff dindingnya dipotong oleh gelombang sehingga tidak stabil dan runtuh. Jika

muka kliff mundur, yang tertinggal adalah dasar yang telah dierosi yaitu wave-cut

platform. Pada wave-cut platform ini material hasil erosi diendapkan.

Cave (goa), Arch, Stack dan Stumps

Pengerjaan erosi laut mencapai batuan yang lembut di sepanjang dasar Kliff,

seperti pada garis patahan atau semacamnya. Karena erosi ini mungkin terjadi bentukan

yang disebut cave (goa). Jika cave itu terbentuk di kedua sisi, erosi yang berkelanjutan

akan terus menerobos dan kedua goa itu bersatu terbentuklah Arch alami. Jika Arch ini

terus menerus mengalami erosi maka yang tertinggal hanya tiang-tiang batu yang berdiri

jauh dari kliff, ini disebut Stack. Erosi terus terjadi pada stack,stack itu kemudian runtuh

dan terdapat di bawah permukaan laut, ini disebut Stumps.

Di Indonesia stack dan wave-cute platform terdapat antara lain di pantai Cilaut

Eureun (Jawa barat, tanah Lot Bali, sedangkan goa-goa terdapat di pantai Pangandaran

jawa Barat, Parang Tritis Yogjakarta dan tanah Lot Bali.

Page 24: Daftar Isi perairan laut - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21127/mod_resource... · HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM MODUL 19 : PERAIRAN

22

Gambar 14. erosi pada pantai, (sumber: luciafebriarlita17.wordpress.com)

Gambar 15. Proses terbentuknta Tanjung dan Teluk, (Sumber: http://geogtingsatu.blogspot.co.id)

Tanjung dan Teluk

Pada bagian batuan lunak terdapat tipe-tipe batuan yang lebih keras akan

menghasilkan perkembangan ciri-ciri pantai dalam skala kecil. Bentuk umum dari garis

pantai akan ditentukan oleh perbedaan erosi terhadap berbagai tipe batuan. Batuan yang

lebih lunak akan membentuk teluk yang menjorok ke daratan dan yang keras lebih tahan

terhadap erosi aakan membentuk tanjung. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 15.

Page 25: Daftar Isi perairan laut - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21127/mod_resource... · HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM MODUL 19 : PERAIRAN

23

C. Proses Pengendapan

Berdasarkan pada asal usulnya, sedimen laut dapat dibedakan menjadi lima

macam, yaitu:

1). Sedimen Litogenik (terigennous), yaitu sedimen yang berasal dari pelapukan batuan

yang telah ada sebelumnya di daratan atau benua. Komponen sedimen ini adalah

lumpur terrigen, endapan longsoran atau turbidit, dan endapan es. Sekitar 30% dari

lumpur terigen itu terdiri dari lanau dan lempung yang. Mineral penyusunnya yang

utama adalah kuarsa dan feldspar, dan mineral-mineral lempung seperti illit,

kaolinit, dan chlorit.

2). Sedimen Volkanogenik (volcanogenic sediments), yaitu sedimen yang berupa

material volkanik yang dilontarkan ketika terjadi erupsi gunungapi. Sedimen ini

banyak dijumpai di kawasan bergunungapi.

3). Sedimen Biogenik (biogenic sediments), yaitu sedimen yang dihasilkan oleh

organisme atau organisme itu sendiri. Organisme yang sangat umum adalah

foraminifera, diatom, dan radiolaria. Mineral-mineral yang utama di dalam sedimen

biogenik adalah kalsit, aragonit, silika, dan apatit. Ooze adalah sedimen biogenik

berbutir halus yang tersusun oleh cangkang-cangkang organisme mikro yang

terakumulasi di laut dalam, seperti di dataran abisal.

4). Sedimen Hidrogenik (hydrogenic sediments), yaitu sedimen yang terbentuk oleh

reaksi kimia inorganik dari unsur-unsur yang terlarut di dalam air. Sedimen

kelompok ini juga disebut sebagai sedimen autigenik (authigenic sediments). Jenis-

jenis sedimen ini yang umum adalah zeolit, nodul mangan, nodul fosfat, dan

endapan logam hidrotermal (metalliferous hydrothermal deposits).

5). Sedimen Kosmogenik (cosmogenic sediments), yaitu sedimen yang berasal dari

luar angkasa, seperti meteorit atau debu ruang angkasa yang jatuh ke Bumi.

Beach

Bahan-bahan hasil erosi ditranportasikan sepanjang pantai membentuk formasi

pengendapan pantai, yang dinamakan pesisir. Endapan terbentuk di daerah yang

terlindungi sperti di teluk. Salah satu proses pengendapan adalah pemindahan material

pesisir sepanjang garis pantai, disebut longshore drifting yang disebabkan gerakan miring

dari gelombang yang sampai ke pantai.

Page 26: Daftar Isi perairan laut - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21127/mod_resource... · HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM MODUL 19 : PERAIRAN

24

Dunes

Dunes terjadi jika angin berhembus di daerah pesisir yang luas disepanjang

pesisir. Partikel pasir ini terbawa angin ke arah padalaman dan diendapkan, membentuk

gumuk pasir pantai (coastal dunes). Menurut bentuk gumuk pasir pasir, ada berbagai

bentuk gumuk pasir seperti Barchans, Seifs dan sebagainya. Bukit pasir berbentuk sabit

disebut sebagai Barchans dan ini adalah bentuk yang paling umum. Seif mirip dengan

Barchans tetapi hanya memiliki satu sayap atau titik. Gumuk pasir dijumpai diberbagai

tempat, misalnya terdapat di Landes bagian Tenggara Perancis, daerah gumuk pasir

meliputi daerah yang luas dan tinggi. Di Indonesia gumuk pasir terdapat di Pameungpeuk

Jawa Barat, Parang Tritis Yogjakarta, dan Sanur Bali. Di Pantai Utara Jawa gumuk-gumuk

pasir pantai ini telah ada di pedalaman, karena pantai utara pulau jawa makin menjorok ke

laut, akibat pengendapan material yang dibawa oleh sungai-sungai.

Spit dan Bar

Jika pantai ada lekukan seperti teluk atau estuarium atau jika garis pantai berubah

dengan arah tajam, longshore drift mengakibatkan material pesisir diendapkan dan

dibentuk di luar jajaran yang asli, ujung yang satu bersatu dengan daratan sedangkan yang

lainnya terdapat di laut. Seperti yang terlihat pada gambar 17, Bentukan seperti itu

dinakaman Split. Pada pantai Baltic bentukan ini disebut Nehrung. Terkadang punggungan

pasir dan kerikil diendapkan tepat diseberang teluk atau estuarium dan membentuk bar.

Gambar 16. Barchan dan Seif. (Sumber : www.clearias.com)

Page 27: Daftar Isi perairan laut - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21127/mod_resource... · HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM MODUL 19 : PERAIRAN

25

Jika bar itu menghubungkan pulau dan daratan utama atau menghubungkan dua pulau,

maka bentukkan ini disebut tombolo.

Rawa Asin

Sebagai konsekuensi terbentuknya Spit dan Bar, maka air yang terdapat dekat

dengan daratan terlindung dari pengaruh langsung laut. Dalam kondisi demikian pasir dan

debu halus diendapkan diperairan yang tenang, pengendapan ini memungkinkan

pertumbuhan vegetasi. Tumbuhan ini juga membantu pengendapan dengan menangkap

partike-partikel yang membentuk rawa asin. Rawa asin senantiasa mengalami perendaman

akibat pasang naik dan pasang surut serta dijumpai banyak pembusukan bahan makanan,

kadar dalam rawa tersebut kadar oksigennya sangat rendah (hipoksia.) Hipoksia terjadi

karena pembusukan oleh perkembangan bakteri dalam lumpur sehingga menimbulkan bau

yang tidak sedap.

D. Perubahan Permukaan Air Laut

Penenggelaman dan penaikkan daratan serta penurunan dan penaikkan permukaan

air laut mempunyai pengaruh penting terhadap garis pantai. Fenomena ini dapat

dibedakan atas pantai tenggelam dan pantai naik.

Gambar 17 Beach, Tombolo, Spit dan Bar. (Sumber : www.clearias.com)

Page 28: Daftar Isi perairan laut - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21127/mod_resource... · HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM MODUL 19 : PERAIRAN

26

Pantai Tengelam

Penurunan permukaan daratan atau penaikkan permukaan air laut menyebabkan

berbagai ciri sebagagai akibat tenggelamnya lembah-lembah. Bentuknya bergantung

kepada keadaan lembah itu. Bentuk yang pg paling sederhana adalah sederhana adalah

estuaria, karena tenggelamnya lembah utama. Jika seluruh pola aliran denritik tenggelam,

serangkaian teluk terbentuk; sesuai dengan pola lembah, bentukkan ini disebut Ria.

Jika yang tenggelam itu lembah hasil glasial, teluk-teluk itu khas lembah glasial,

yaitu: panjang, dalam dan curam kedua pinggirnya. Teluk-teluk demikian disebut Fyord

dan pada ujung yang ada di laut, punggungan batuan membentuk bagian yang dangkal,

jauh dari pantai terdapat sejumlah pulau-pulau kecil.

Pantai Naik

Pada pantai yang landai hasil dari pengunduran permukaan laut atau penaikkan

dasar laut, menghasilkan daratan pantai yang luas, licin dan landai. Hasil endapan yang

muncul membentuk pesisir yang luas dan rangkaian gumuk pasir, sedangkan lumpur dan

rawa asin terbentuk di bagian yang dangkal di wilayah lepas pantai. Pada bagian tinggi

dari pantai yang naik ini, wave-cut paltform yang terjadi sebelum pantai naik menjadi

raised beach yang terdapat di atas permukaan pesisir yang sekarang. Bukti tentang

naikknya pantai itu ialah di daerah pedalaman terdapat kliff, goa, stack dan endapan pantai.

Labeih jelas dapat dilihat pada gambar 18.

Gambar 18. Pantai yang naik atau permukaan laut turun (sumber:Tomczak, 2000).

Page 29: Daftar Isi perairan laut - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21127/mod_resource... · HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM MODUL 19 : PERAIRAN

27

RANGKUMAN

Klasifikasi laut terdiri pembagian laut berdasarkan proses terjadinya, letaknya,

kedalamannya, morfologinya, relief dasar laut.

Pengetahuan karakteristik laut dapat diakaji melalui tingkat salinitas, gerakan air laut

seperti arus dan pasang surut, aneka jenis karang laut.

Pantai beserta morfologi yang terpenduk akibat gelombang, pengikisan dan

pengendapan yang terjadi di pantai.

Beberapa morfologi yang tampak di pantai seperti Kliff dan Wave-Cut Platform, Cave

(goa), Arch, Stack dan Stumps, Tanjung dan Teluk, Beach, dunes, spit dan bar, rawa

asin, perubahan perairan pantai, terjadi akibat proses pengendapan dan pengikisan di

pantai.

Berdasarkan pada asal usulnya, sedimen laut dapat dibedakan menjadi lima macam,

yaitu: Sedimen Litogenik (terigennous), Sedimen Volkanogenik (volcanogenic

sediments), Sedimen Biogenik (biogenic sediments), Sedimen Hidrogenik

(hydrogenic sediments), Sedimen Kosmogenik (cosmogenic sediments).

Tenaga utama dlam merubah bentuk pantai adalah gelombang. Gelombang merubah

bentuk pantai dengan jalan mengerosi dan mengendapkan material yang dierosinya.

Berdasarkan penyebab terjadinyaArus ekman : Arus yang dipengaruhi oleh angin.

Arus termohaline : Arus yang dipengaruhi oleh densitas dan gravitasi.Arus pasut : Arus

yang dipengaruhi oleh pasut.Arus geostropik : Arus yang dipengaruhi oleh gradien

tekanan mendatar dan gaya coriolis. Wind driven current : Arus yang dipengaruhi oleh

pola pergerakan angin dan terjadi pada lapisan permukaan.

Berdasarkan Kedalaman Arus permukaan : Terjadi pada beberapa ratus meter dari

permukaan, bergerak dengan arah horizontal dan dipengaruhi oleh pola sebaran angin.

Arus dalam : Terjadi jauh di dasar kolom perairan, arah pergerakannya tidak

dipengaruhi oleh pola sebaran angin dan mambawa massa air dari daerah kutub ke

daerah ekuator.

Page 30: Daftar Isi perairan laut - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21127/mod_resource... · HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM MODUL 19 : PERAIRAN

28

DAFTAR PUSTAKA

Bhatt J J. 1978. Oceanography Exploring the Planet Ocean. New York: D.Van Nostrand

Company.

Castro P.and Huber M.E. 2000. Marine Biology,3rd edition. USA: Mc Graw Hill

Companies.

Effendi H. 2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta: Kanisius.

Garrison T. 2006. Essentials of Oceanography,Fourth Edition. USA: Thomson

Brooks/Cole.

Hutabarat S dan Evans S. M. 1986. Pengantar Oseanografi. Jakarta: Penerbit Universitas

Indonesia (UI-Press).

Tomczak M. 2000. Lecture Notes in Oceanography. Flinders University, Adelaide,

Australia School of Chemistry, Physics & Earth Sciences

Souhoka J dan Patty S.I. 2013. Pemantauan Kondisi Hidrologi Dalam Kaitannya Dengan

Kondisi Terumbu karang. Jurnal Ilmiah Platax. 1(3). 138- 147.

Stewar R.H. 2000. Introduction to Physical Oceanography. Department of

OceanographyTexas A & M University.