daftar isi litosfer -...

38
ii

Upload: doxuyen

Post on 12-May-2019

284 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

ii

Page 2: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

ii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ………………………………………………………………. i

Daftar Isi ………………………………………………………………..…… ii

PENDAHULUAN ………………………………………………………….. 1

PETUNJUK BELAJAR ……………………………………...................... 1

CAPAIAN PEMBELAJARAN ………...................................................... 2

SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN.......................................................... 2

URAIAN MATERI……………………………........................................... 2

A. Lapisan Tubuh Bumi.......................................................................................... 2

B. Litosfer………................................................................................................... 4

C. Mineral ………. .................................................................................................. 5

1. Pengertian dan Pengenalan Mineral………………………………… 5

2. Cara Terjadinya Mineral …………………………………………… 8

3. Klasifikasi mineral …. ................................................................................ 9

D. BATUAN ……………………………………………………………….. 13

1. Pengertian Batuan ………………………………………………….. 13

2. Klasifikasi Batuan ………………………………………………….. 14

3. Siklus Batuan ……………………………………………………….. 33

RANGKUMAN ……………………………………………………………. 34

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 36

Page 3: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

1

BIDANG KAJIAN :LITOSFER DAN DINAMIKANYA

MODUL 9 : LITOSFER

PENDAHULUAN

Objek material studi geografi adalah fenomena geosfer yang meliputi litosfer,

hidrosfer, atmosfer, biosfer, dan antroposfer.Litosfer terdiriatas mineral dan batuan.

Meneral dan batuan memiliki arti yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Kesuburan

tanah dan potensi bahan tambang sangat ditentukan oleh mineral dan batuan yang ada di

suatu wilayah.

Jenis dan struktur batuan juga sangat mempengaruhi keadaan hidrologi di suatu

tempat. Daerah yang terdiri dari batuan vulkanik akan memiliki karakteristik hidrologis yang

sangat berbeda dengan daerah berbatuan kapur. Kesuburan tanah, potensi bahan tambang,

dan keadaan hidrologi akan menghasilkan karakteristik kehidupan flora, fauna, dan manusia

di suatu wilayah. Geografi mempelajari fenomena geosfer yang di dalamnya terdapat unsur

fisik, biotik dan manusia. Dengan memahami litosfer, termasuk di dalamnya mineral dan

batuan akan memudahkan Anda mengkaji suatu wilayah berdasarkan tinjauan geografi secara

utuh.

Modul 9 ini membahas mengenai litosfer yang di dalamnya juga memuat tugas

untuk mengobservasi dan mengidentifikasi jenis-jenis batuan yang ada di wilayah Anda.

Pada akhir modul terdapat tes formatif yang harus dikerjakan.Skor yang diperoleh dari soal-

soal formatif tersebut menggambarkan penguasaan materi modul 9 mengenai litosfer.

PETUNJUK BELAJAR

1. Bacalah modul ini sebaik-baiknya dengan cermat

2. Sebaiknya Anda juga mengkaji materi yang relevan dari sumber-sumber yang lain.

3. Setelah membaca kerjakan latihan soal pada bagian akhir modul ini dan cocokkan dengan

kunci jawaban yang tersedia. Belajar Anda diangap tuntas jika minimal skor yang

saudara peroleh 70 (minimal 7 soal harus dijawab dengan benar).

4. Jika Saudara mendapatkan skor kurang dari 70 maka saudara dinyatakan belum tuntas.

5. Jika belum tuntas dalam belajar modul ini, jangan beralih ke modul berikutnya

Page 4: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

2

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Dalam substansi keilmuan, setiap guru Geografi wajib menguasai pengetahuan Geografi

yang setara dengan pengetahuan Geografi yang dikuasai oleh Sarjana Geografi.

SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN

Peserta mempunyai pengetahuan tentang litosfer yang meliputi lapisan penyusun tubuh bumi,

lapisan litosfer, mineral dan batuan.

URAIAN MATERI

A. Lapisan Tubuh Bumi

Berdasarkan hasil penelitian, para ahli sepakat bahwa di dalam bumi ditemukan

lapisan-lapisan yang dibatasi oleh bidang-bidang diskontinyu (tak bersambung). Bidang

diskontinyu yang pertama ditemukan sekitar 60 km dari permukaan bumi dan diberi

nama bidang diskontinyu Mohorovicic.Bidang diskontinyu ini juga ditemukan pada

kedalaman 1.200 km dan 2.900 km di bawah permukaan bumi.

Lapisan-lapisan penyusun bumi dapat dilihat pada Gambar No. 1.

Gambar 1: Irisan Tubuh Bumi(http://exampariksha.com/interior-earth-geography-study-material-notes/)

Page 5: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

3

Suess dan Wiechert (Katili, JA dan P. Marks.1963) mengadakan pembagian

lapisan bumi seperti berikut.

1. Kerak bumi (Earth’s crust : The Upper Sell), merupakan lapisan bumi yang paling

atas, mempunyai tebal 30 km sampai 40 km pada daratan dan pada gugusan

pegunungan sampai 70 km. Berat jenis rata-rata 2,7. Unsur-unsur yang dominan pada

lapisan kerak bumi adalah oksigen, silisium dan aluminium, sehingga dinamakan

lapisan sial.

2. Selubung bumi atau sisik silikat, dengan tebal sampai kedalaman 1.200 km dari

permukaan bumi. Berat jenis laipsan ini antara 3,4 sampai 4. Unsur-unsur yang

dominan pada selubung bumi adalah oksigen, silisium dan magnesium sehingga

dinamakan SIMA. Kerak bumi dan selubung bumi bagian atas disebut litosfera

(litosfer)

3. Lapisan antara (intermediate shell) atau mantel bumi atau chalkosfera yang merupakan

sisik oksida dan sulfida dengan ketebalan 1.700 km dan berat jenis 6,4. Lapisan ini

terbagi 2 yaitu lapisan yang terletak pada kedalaman antara 1.200 km sampai 1.250 km

dinamakan CrofeSIMA, berat jenis antara 4 sampai 5 terdiri dari unsur-unsur dominan

oksigen, ferrum, silisium, magnesium, dan sedikit chromium (Cr). Lapisan antara

kedalaman 1.250 km sampai 2.900 km dinamakan NifeSIMA, berat jenis antara 5

sampai 6, unsur yang penting (dominan) adalah Nikel.

4. Inti Bumi (The earth’s core) atau Barysfera. Lapisan ini diperkirakan mencapai

kedalaman 5.500 km, banyak mengandung besi dan nikel sehingga disebut Nife, berat

jenisnya antara 6 samapi 12 dengan rata-rata 9,6. Ketebalan inti bumi mempunyai jari-

jari kurang lebih 3.500 km.

Adams, Williamson dan Washington(Katili, JA dan P. Marks.1963), berpendapat

bahwa pada hakekatnya tidak terdapat batas-batas yang nyata antara kerak bumi dengan

lapisan di bawahnya.Autenrerg, ahli seismologi membenarkan pendapatnya lebih banyak

lagi bidang-bidang dikontinyu dari pada yang dikemukakan semula tetapi dia mengakui

bahwa bidang-bidang diskontinyu yang dikemukakan semula memang merupakan batas-

batas yang penting.

Page 6: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

4

B. Litosfer

Litosfer merupakan bagian paling atas dari lapisan-lapisan penyusun bumi.

Litosfer berasal dari lithos (batuan) dan sphaira (lingkungan), jadi litosfer diartikan

sebagai lapisan batuan yang membungkus bola bumi. Menurut Suess dan Wiechert,

litosfer meliputi kerak bumi dengan tebal 30 sampai 70 km dan selubung bumi bagian

paling atas (upper most mantle) (Gambar No. 2)

Holmes membagi kerak bumi menjadi beberapa bagian sebagai berikut:

1. Bagian atas yang mempunyai tebal 15 km dengan berat jenis kurang lebih 2,7 dan

mempunyai tipe magma granit.

2. Bagian tengahyang mempunyai tebal 25 km dengan berat jenis 3,5 dan mempunyai

tipe magma basalt.

3. Bagian bawah yang mempunyai tebal 20 km dengan berat jenis 3,5 dan mempunyai

tipe magma peridotit dan magma eklogit.

Gambar 2:Irisan Litosfer(http://exampariksha.com/interior-earth-geography-study-material-notes/)

Bagian atas dan bagian tengah kerak bumi disebut sial karena sebagian besar

substansinya terdiri dari silisium dan aluminium sedangkan bagian bawah disebut sima

karena sebagain besar terdiri dari silisium dan magnesium. Tebal sial dan sima pada

kerak bumi tidak sama. Di bawah kontinen (benua) lapisan sial lebih tebal daripada di

Page 7: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

5

dasar samudera. Kerak bumi terutama tersusun dari mineral dan batuan. Oleh karena itu

untuk selanjutnya akan dibahas mengenai mineral dan batuan.

C. Mineral

1. Pengertian dan Pengenalan Mineral

Katili, JA dan P. Marks.(1963) dan Isbandi (1986) menjelaskan bahwa mineral

merupakan persenyawaan anorganik asli, memiliki susunan kimia tetap, dan bersifat

homogen,dan dapat berupa bahan padat atau cair. Persenyawaan anorganik asli

memiliki arti bahwa mineral terbentuk secara alamiah. Mineral yang dibuat di

laboratorium meskipun memiliki persenyawaan kimia sama tidak dapat disebut

mineral. Contohnya adalah kuarsa (SiO2 yang merupakan penyusun batuan yang

sangat penting, juga bisa dibuat di laboratorium secara kimia, tetapi tidak disebut

kuarsa melainkan silisium dioksida.Persenyawaan kimia CaCO3 di alam dinamakan

kalsit sebagai mineral pembentuk batuan yang penting. Dalam laboratorium,

persenyawaan kimia tersebut dapat dibuat secara buatan namun dinamakan kalsium

karbonat.

Seringkali terjadi salah pengertian dalam penggunaan istilah mineral dan barang

tambang atau bijih. Antara keduamya sering diartikan sama, padahal tidak demikian.

Memang benar bahwa semua barang tambang, dalam prakteknya termasuk kedalam

golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi barang tambang. Hanya bahan

galian yang menguntungkan saja yang dikatakan barang tambang.

Salah satu cara untuk melakukan determinasi mineral didasarkan pada sifat fisik

dari masing-masing mineral, antara lain berupa warna, kilap, bentuk, kekerasan,

belahan dan berat jenis. Tidak semua sifat–sifat tersebut di perlukan untuk mengenal

suatu mineral, dua atau tiga sifat yang dikombinasikan dengan determinasi secara

optic telah cukup memadai untuk mengetahui suatu mineral.

Pengenalan mineral yangdidasarkan atas berbagai sifat mineral antara lain

berdasarkan sifat fisiknya. Sifat fisika mineral yang dapat digunakan untuk

melakukan pengenalan mineral, antara lain adalah warna, kilapan, bentuk, kekerasan,

dan belahan.

Page 8: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

6

a. Warna mineral

Tiap mineral mempunyai warna khas, namun ada kalanya mineral yang

mengandung zat lain sehingga merubah warna dari mineral aslinya. Kwarsa murni

berwarna putih, namun jika mengandung zat–zat asing bisa berubah menjadi abu–

abu, ungu, hijau dan sebagainya tergantung pada zat apa yang memasukinya.

Cara yang paling baik dalam menetapkan warna mineral adalah dengan jalan

menghancurkannya menjadi tepung. Dalam keadaan seperti ini biasanya

mempunyai warna yang tetap.

b. Kilap mineral

Terjadi apabila mineral dijatuhkan cahaya refleksi.Ada beberapa kilapan, yaitu

sebagai berikut.

- Kilap logam contoh perit

- Kilap intan contoh intan, sengblende

- Kilap gelas/cermin contoh kwarsa

- Kilap lemak contoh talk

- Kilap damar contoh feldspar

- Kilap sutra contoh asbestos

c. Bentuk mineral

Bentuk mineral biasanya khas untuk mineral tertentu, misalnya batu api

mempunyai bentuk konkresi, asbestos mempunyai bentuknya berserat, mika

berbentuk daun dsb.

d. Balahan mineral

Belahan merupakan sifat mineral untuk menjadi belah menurut bidang yang agak

sama licinnya jika di buat tekanan kejurusan tertentu pada suatu mineral. Belahan

mineral terbagi atas belahan baik sekali, baik, sedang, buruk dan tidak ada

belahan sama sekali. Contoh : mineral mika mempunyai belahan yang baik sekali

(Gambar 3).

Page 9: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

7

Gambar 3: Mineral mika dengan belahan yang sangat baik.

e. Kekerasan mineral

Kekerasan adalah daya tahan mineral terhadap goresan. Permukaan suatu mineral

akan tergores oleh mineral lain yang nilai kekerasanya lebih besar. Mosh telah

membuat skala kekerasan untuk beberapa mineral dengan skala 1 sampai dengan

10. Skala kekerasan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut (Putnam, 1964).

Tabel: 1 Skala Tingkat Kerasan Mineral menurut Mosh

Mineral Kekerasan

Talc 1

Gupsum 2

Calcite 3

Flourite 4

Apatite 5

Ortoclase 6

Quartz 7

Topas 8

Corundum 9

Intan 10

Page 10: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

8

2. Cara Terjadinya Mineral

Pada umumnya mineral terbentuk melalui 4 cara yaitu terbentuk dari larutan-

larutan, dari magma, karena sublimasi, dan metamorfosis (Isbandi, 1986).

a. Terbentuk dari larutan-larutan.

- Air yang di dalamnya mengandung larutan tertentu jika terjadi penguapan, maka

larutan tersebut akan ditinggalkan dan terbentuklan mineral. Air yang

mengandung larutan halit jika mengalami penguapan akan menghasikan mineral

halit.

- Terbentuk dari pelepasan gas sebagai pelarut. Air hujan yang mengandung CO2

akan mudah melarutkan batuan kapur CaCO3. Jika CO2 dalam larutan tersebut

kemudian menguap, maka larutan CaCO3 akan diendapkan kembali. Contohnya

adalah terbentuknya stalagtit dan stalagmid di gua-gua kapur. Endapan travertin

juga terbentuk melalui proses yang sama.

- Penurunan suhu dan tekanan. Air yang terbentuk . Oleh proses intrusi (air

magmatis) terperangkap dalam lapisan kerak bumi dengan tekanan dan suhu

yang sangat tinggi. Jika kemudian terjadi pendinginan atau tekanannya

berkurang, maka mineral-mineral yang larut di dalamnya akan diendapkan.

Mineral ini disebut mineral hidrotermal.

- Interaksi larutan-larutan. Dua atau lebih larutan jika bertemu akan menyebabkan

terjadinya endapan. Contoh larutan CaSo4 bila bertemu BaSO3 yang mudah

larut akan menghasilkan mineral barit (BaSO4).

- Interaksi larutan dengan bahan padat. Larutan yang mengandung ZnSo4, bila

melalui daerah kapur akanmenghasilkan terbentuknya mineral smithsonit dan

anhidrit atau gibs.

- Interaksi gas-gas dengan larutan. Air yang mengandung H2S akanmemberikan

endapan sulfida-sulfida jika berhubungan dengan larutan di daerah tambang

yang mengandung Zn, Cu, Fe, dan lain-lain.

- Pengeruh aktivitas organisme dalam larutan. Moluska, crikoida menyerap

CaCO3 dari air laut dan mengeluarkannya lagi dalam bentuk badan-badan

pelindungnya dalam bentuk aragonit dan kalsit. Radiolaria , diatome dan spons

Page 11: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

9

mengeluarkan bahan silisium dan membentuk diatome, batu api, kalsedon dan

lain-lain.

-

b. Terbentuk dari magma.

Magma dapat membentuk mineral-mineral primer, antara lain mineral-mineral bijh

seperti magnetit, ilmenit, chromit, pyrrotit, chalcopyrit dan lain-lain.

c. Terbentuk melalui sublimasi.

Terbentuknya mineral melalui kristalisasi langsung dari uap atau gas dan juga

sebagai hasil dari interaksi antar gas atau antara gas dengan batuan. Sebagai contoh

adalah terbentuknya mineral belerang di lubang kepundan. Hematit juga bisa

terbentuk di lubang kepundan sebagai hasil interaksi antara ferriclorida dan uap air.

d. Terbentuk melalui metamorfosis.

Metamorfisis kontak dapat membentuk mineral-mineral, misalnya wolastonit,

visuvianit dan epidot pada umumnya terbentuk kalau batuan kapur yang tidak

murni mengalami metamorfosis karena persinggungan denganmagma.

3. Klasifikasi mineral

a. Berdasarkan komposisi mineral dan bentuk jaringan kristal

Dari analisis–analisis kimia yang telah dilakukan pada batuan terdapat delapan

element/unsur yang beperan penting sebagai pembentuk batuan penyusun kerak

bumi. Elemen tersebut bersenyawa membentuk berbagai macam mineral silikat dan

oksida yang merupakan mineral utamadalam batuan. Mineral yang merupakan

bagian penting dari suatu pembentukkan batuaan dinamakan rock forming (mineral

pembentuk batuan). Berdasarkan komposisi kimiawi dan bentuk jaringan kristalnya,

8 unsur yang berperan dalam pembentukkan batuan meliputi unsur mulia (native

element) , sulfida, halida, oksida dan hidroksida, karbonat, sulfat, fosfat, silikat.

Page 12: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

10

1) Unsur mulia(native element)

Unsur–unsur mulia bukan unsur golongan mineral pembentuk batuan yang

sebenarnya. Terbentuknya berkaitan dengan pembekuan magma atau proses

kimiawi dengan temperatur dan tekanan tinggi. Mineral-mineral yang termasuk

unsur mulia meliputi antara lain Grafit, Intan, Emas, dan Platina.

2) Sulfida

Komposisi kimia sulfida merupakan kombinasi dari berbagai unsur dengan

belerang (sulfur). Terjadinya sulfida terutama berkaitan dengan pengendapan

dari larutan dingin walaupun jumlahnya sedikit. Jika ditinjau dari banyak

sedikitnya massa yang terdapat dilapisan kerak bumi, kelompok sulfida sebagai

mineral pembentuk batuan jumlahnya sedikit. Mineral yang termasuk kelompok

sulfida adalah pirit, kalkopirit, galena, sfalerit.

3) Halida

Halida mencakup sebagian besar dari mineral yg yg mengendap dari larutan.

Hanya beberapa yang merupakan rock-forming. Contoh: halit, Sylfite, Fluorite.

4) Oksida dan Hidroksida

Dalam kelompok ini terdapat mineral – mineral yang merupakan kombinasi dari

berbagai unsur yaitu oksigen, hidroksida dan unsur lain. Kelompok oksida dan

Hidroksida terdiri dari mineral paling banyak jumlahnya dari mineral yang ada

di litosfer. Sebagai contoh antara lain kwarsa, kalsedon, opal, hematit, magnetit,

limonit, dan korundum.

Page 13: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

11

Gambar 4 : Kristal kuarsa(https://www.flickr.com/photos/nigelrichardson/3162595115)

5) Karbonat

Kelompok mineral karbonat sebagian di antaranya berasal dari endapan dan

metamorfosis. Ciri khas dari karbonat adalah bereaksi dengan hydroclorid acid

(HCl) yang menghasilkan buih karbon dioksida (CO2). Ketika berasosiasi

dengan HCl, seolah-olah mineral tersebut menindih. Contoh mineral karbonat

antara lain kalsit, aragonit, dolomit, dan malachid.

6) Sulfat

Sebagian besar mineral kelompok sulfat merupakan pembentuk batuan yang

berasal dari batuan endapan. Proses pembentukannya sebagai akibat dari

pengendapan dari air ataupun merupakan produk oksidasi sulfida.Contoh dari

mineral kelompok ini adalah gipsum.

7) Fosfat

Kelompok fosfat tidak banyak berperan dalam pembentukan batuan, karena

jarang ditemukan. Contoh dari mineral kelompok ini adalah apatit.Hampir semua

batuan mengandung mineral ini.

Page 14: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

12

8) Silikat

Sebagian besar mineral penyusun kerak bumi termasuk golongan mineral

silikat.Silikat membentuk 90% dari litosfer (Isbandi Djoko, 1986).Silikat

merupakan komponen dari batuan yang sebagian besar terbentuk selama proses

pembekuan magma, dan sebagian terbentuk dari batuan endapan dan batuan

metamorfosa. Beberapa mineal yang termasuk kelompok ini antara lain olivine,

mika, talk serpentin, kaolin, ortoklas, dan feldspar.

b. Berdasarkan peranannya sebagai penyusun bantuan

Berdasarkan peranannya sebagai pembentuk batuan, mineral dapat dibedakan

menjadi mineral utama, sekunder dan aksesor.

1) Mineral utama

Mineral utama merupakan mineral yang penting dalam fungsinya sebagai

mineral pembentuk batuan yang mendominasi batuan di permukaan bumi.

Mineral tersebut adalah kuarsa, kalsedon, feldspar, ortoklas, plagioklas, nefelin,

leusit, muskofit, biolit, ambifol, piroksin, olivine, dan kalsit.

2) Mineral sekunder

Mineral sekunder adalah mineral – mineral yang dibentuk kemudian dari

mineral primer (utama), misalnya oleh proses pelapukan. Contohnya mineral

khlorit yang terbentuk dari mineral biotit karena pelapukan. Jadi dapat di

simpulkan bahwa mineral sekunder pasti terdapat pada batuan yang telah lapuk,

tetapi belum tentu batuan yang telah lapuk terdapat mineral sekunder. Ada juga

mineral sekunder yang terdapat dalam batuan metamorfik.

3) Mineral aksesor

Mineral ini tidak terdapat dalam jumlah banyak tetapi hampir terdapat pada

semua batuan sebagai contoh magnetit.

Sejumlah mineral yang pada umumnya terdapat dalam batuan dapat dilihat pada

tabel berikut (Sukandarrumidi, dkk. 2014).

Page 15: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

13

Table 3: Daftar Beberapa Mineral Penting

No Nama Rumus mineral Unsur pembangun mineral

1 Kwarsa Si O2 Silisium, oksigen2 Otoklas K Al Si3 O8 Kalium, allumunium, sillium, oksigen3 Albit Na Al Si3 O8 Natrium, allumunium, sillium,

oksigen4 Anortit Ca Al2 Si2 08 Kalsium, allumunium, sillium,

oksigen5 Leusit K Al (Si O3)2 Kalium, allumunium, sillium, oksigen6 Biolit K2 (Mg Fe)2 (OH)2

(Al Si3 O10)Kalium, besi, magnesium, sillium,oksigen, hidrogen

7 Muskovit K Al2 (OH) 2 (Al Si3

O10)Kalium, besi, magnesium, sillium,oksigen, hidrogen

8 hornblende Ca 2 (Mg Fe Al)3 (OH)2

((Sio Al)4 O11)2

Kalium, sillium, oksigen, hidrogen

9 Augit Ca (Mg Fe) (Si O3)2

((Al Fe)2 O3)Kalium, besi, magnesium, sillium,alumunium, oksigen

10 Olifin (Mg Fe)2 Si O2 Magnesium, besi, silisium, oksigen11 Kalsit Ca CO3 Kalsium, karbon, oksigen12 Grafit C Karbon13 Chlino

chlorMg5 (Al Fe) (OH)8 (AlSi)4 O10s

Magnesium, allumunium besi,oksigen, silisium

14 Magnetit Fe O Fe2 O3 Besi, oksigen15 Hematite Fe O3 Besi, oksigen16 Limonit H2 Fe2 O4 (H2O)3 Besi, oksigen, air17 Apatit Ca3 (PO4)2 Ca F2 Kalsium, fosfor, oksigen18 Zircon Zr Si O4 Zirconium, silisium, oksigen19 Gypsum Ca SO4 H2O Kalsium, belerang, air20 Halit Na Cl Natrium, chlor

D. BATUAN

1. Pengertian Batuan

Batuan merupakan himpunan mineral, baik sejenis atau tidak sejenis, antara satu

dengan yang lain terikat secara padat atau gembur yang memiliki arti penting sebagai

penyusun kerak bumi. Dari pengertian tesebut dapat dipahami bahwa batuan tidak

harus keras sebagaimana anggapan masyarakat pada umumnya.Pasir yang terhampar

luas di pantai, secara geologis dapat disebut sebagai batuan.

Himpunan mineral penyusun batuan bisa terdiri dari satu jenis mineral atau

bermacam-macam. Batuan yang terbentuk dari himpunan mineral yang sejenis

dinamakan mono mineral rock, sedangkan yang tersusun dari berbagai jenis mineral

Page 16: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

14

dinamakan poly mineral rock. Batuan gamping secara dominan tersusun dari mineral

CaCO3. Pada daerah karst banyak ditemukan diaklas/retakan-retakan pada batuan.

Aliran air yang melalui retakan tersebut akan melarutkan CaCO3 dan

mengendapkannya ditempat lain seperti pada atap dan dinding gua membentuk

kristal-kristal kalsit. Pada fenomea ini kalsit disebut sebagai mineral.

2. Klasifikasi Batuan

Ada beberapa cara terbentuknya batuan. Berdasarkan proses-proses yang

mempengaruhinya batuan dapat terjadi dengan cara sebagai berikut.

a. Sebagai akibat proses-proses kimia yang menyebabkan timbulnya endapan kimia.

b. Sebagai akibat proses-proses kimia – fisis, yang didalamnya tidak hanya benda-

benda yang bereaksi yang berpengaruh, akan tetapi juga temperatur dan tekanan

yang tinggi.

c. Sebagai akibat proses-proses fisis, termasuk semua gerakan yang mengakibatkan

bertambah banyaknya (akumulasi) mineral yang selanjutnya terjadi pengkristalan

pada suhu rendah, baik oleh turunnya suhu ataupun menguapnya sebagian dari

pelarutnya

d. Sebagai akibat proses-proses biologi, baik yang bersifat phytogin maupun zoogin

e. Karena berubahnya batuan yang telah ada oleh berbagai proses.

Atas dasar bermacam-macam cara terbentuknya batuan seperti di atas maka batuan

dapat dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan

metamorf.

a. Batuan Beku

1) Pengertian batuan beku

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari pembekuan magma. Magma

adalah bahan cair pijar dengan temperatur tinggi yang terdapat di dalam kerak

bumi (dapur magma). Magma yang telahkeluar di permukaan bumi disebut lava.

Magma maupun lava jika mengalami pendinginan akan membeku dan

membentuk batuan beku. Batuan beku dapat dibedakan menjadi beberapa

macam, antara lain sebagai berikut.

Page 17: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

15

a) Klasifikasi Batuan Beku

(1) Berdasarkan Kandungan Silikon Oksida

Banyak sedikitnya kandungan kwarsa (silikon oksida) dalam batuan akan

menentukan tingkat keasaman batuan. Semakin banyak kandungan kwarsa

makin asam batuan tersebut.Pembagiannya adalah sebagai berikut.

- Batuan Asam (Acid Rocks), batuan yang mengandung 65 – 75% SiO2,

contoh : granit, riolit, liparite, pegmatite, obsidian, dan pumice.

- Batuan Beku menengah (intermidiert rock), batuan yang mengandung 55

– 65 Si O2, contoh : diorite, andesit, porfirit, syenit, trachyt. Batuan ini

sering sering dinamakan batuan intermedier.

- Batuan basa (basic rocks), batuan yang mengandung 45 – 55% Si O2,

contoh : diabas, basalt, gabro.

- Batuan Ultra-Basa (ultra basic rocks), batuan yang mengandung Si O2

kurang dari 45%.Contoh : peridotit, dunit, piroksenit.

Salah satu cara untuk mengidentifikasi jenis batuan beku di lapangan adalah

dengan melihat warnanya. Batuan beku asam karena banyak mengandung

mineral silikat berwarna cerah, sedang batuan beku basa banyak

mengandung mineral-mineral fero-magnesia berwarna gelap.

Dikaitkan dengan usaha pertanian, batuan yang banyak mengandung kuarsa

kurang subur dibandingkan dengan batuan beku yang lain, karena kuarsa

tidak mengandung unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan. (Munir, Moch.

1996)

(2) Klasifikasi batuan beku berdasarkan tempat terjadinya

Berdasarkan cara terjadinya, magma yang membeku berhubungan erat

dengan letak (kedalaman) magma tersebut membeku. Hal ini berpengaruh

terhadap struktur batuan beku yang terjadi.Sehubungan dengan hal itu, maka

batuan beku dapat dibedakan sebagai berikut.

Page 18: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

16

- Batuan Beku dalam

Batuan beku dalam terbentuk oleh pembekuan magma ketika masih jauh di

dalam kerak bumi.Batuan ini disebut juga batuan plutonik atau batuan

abisik.Pada umumnya mempunyai struktur holokristalin, artinya batuan

tersebut seluruhnya terdiri dari kristal-kristal. Seluruh mineral yang ada

pada magma dapat membentuk kristal sesuai dengan karakteristiknya. Hal

ini terjadi karena proses pembekuannya berlangsung secara lambat.Batuan

dengan struktur holokristalin dapat dilihat pada gambar No. 5.

Gambar 5: Batuan beku dengan struktur holokristalinhttps://www.thoughtco.com/plutonic-rocks-1440845

- Batuan beku luar

Batuan beku luar terbentuk oleh pembekuan lava (magma yang sudah di

permukaan bumi). Lava ini mengalami pendinginan mendadak akibat

kontak dengan atmofer secara langsung. Pembekuan yang terjadi secara

cepat menyebabkan mineral-mineral yang ada di dalam lava tidak sempat

mengkristal. Akibatnya terbentuklah struktur gelas atau amorf atau

holohialin, artinya dalam batuan tersebut di dalamnya tidak ada mineral

yang membentuk kristal (lihat gambar 6).

Dalam perjalanannya ke permukaan bumi, ketika magma masih dalam

kondisi suhu yang tinggi, adamineral tertentu telah membentuk kristal.

Mineral yang telah mengkristal ini akan terseret oleh aliran magma ke

permukaan bumi dan membentuk struktur porfir.

Page 19: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

17

Mineral dalam batuan yang mempunyai struktur porfir dapat berkembang

dalam dua atau tiga generasi. Mineral yang sama dapat ditemukan dalam

ukuran yang berbeda, ada yang besar dan ada yang kecil.

Gambar 6: Obsidian dengan struktur holohialin(http://www.alexstrekeisen.it/english/vulc/obsidian.php)

- Batuan beku gang

Batuan ini terbentuk dari pembekuan magma yang terletak pada gang atau

celah-celah antara bagian dalam kerak bumi dengan permukaan

bumi.Batuan yang terletak di bagian bawah mempunyai struktur

holokristalin, sedangkan yang lebih dekat dengan permukaan bumi

berstruktur porfir. Struktur batuan yang demikian disebut hipokristalin,

yaitu sebagian mineral berbentuk kristal yang bagus dan sebagian yang lain

amorf.

Batuan yang membeku di dalam bumi juga dinamakan batuan intrusive

sedangkan yang membeku di luar bumi dinamakan batuan ekstrusif atau

efusif. Sebenarnya masih banyak cara untuk mengklasifikasikan batuan

beku, misalnya berdasarkan tekstur dan komposisi kimia, golongan kapur

alkali dan sebagainya.

Page 20: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

18

b) Klasifikasi batuan beku berdasarkan teksturnya

Tekstur batuan beku dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai

berikut.

- Fanerik, jika kristal-kristal mineral pembentuknya dapat diamati secara jelas

dengan mata telanjang secara langsung.

- Afanitik, jika kristal-kristal mineral pembentuknya ukurannya sangat lembut

sehingga tidak bisa diamati secara langsung dengan mata telanjang.

- Porfiritik, jika sebagian kristal-kristal mineralnya pembentuknya sebagian

bersifat fanerik (berukuran besar) dan sebagian lagi afanitik (berukuran

lembut). Mineral yang berukuran besar disebut fenokris, sedangkan yang halus

disebut massa dasar atau matrik.

c) Nama-nama batuan beku

Untuk memahami macam-macam batuan beku akan lebih mudah jika sudah

mengenal berbagai macam sifat mineral. Di bawah ini deskripsi beberapa batuan

beku yang banyak ditemukan di permukaan bumi.

- Granit; merupakan batuan plutonik dengan struktur holokristalin dan tekstur

dengan butiran sedang (medium grained). Komposisi batuan granit terdiri dari

kwarsa berwarna putih atau kelabu, ortoklas berwarna merah muda, putih atau

abu-abu, plagioklas dalam jumlah yang sedikit, biotit, hornblende dan kadang-

kadang terdapat piroksin (augit). Mineral-mineral aksesor yang hampir selalu

menyertai antara lain apatit, magnetit, dan zircon. Kadang-kadang batuan

granit ada yang berbutir kasar (coarse grained), misalnya pegmatit. Pegmatit

berasal dari batuan granit yang mempunyai komposisi mineralogi lebih asam,

dan mengandung mineral-mineral mika dalam bentuk besar-besar, tetapi yang

utama mengandung feldspar dan kwarsa.

- Rhyolit, batuan ini merupakan batuan beku luar dengan komposisi mineral

sama dengan batuan granit. Teksturnya yaitu porfir, mineralnya berbutir halus

(fine grained). Rhyolit biasanya berwana terang seperti granit.

Page 21: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

19

- Syenit; merupakan batuan plutonik, komposisi mineralnya sama dengan batuan

granit, tetapi tidak mengandung kwarsa atau hanya sedikit saja. Warnanya

lebih tua daripada batuan granit dan jarang ditemukan di permukaan bumi.

Batuan effusifnya dinamakan trachyt atau profit syenit. Pada batuan ini

terdapat fenokrist-fenokrist berukuran besar yang berasal dari mineral sanidin

dan ditemukan mineral aksesor, yaitu apatit, zircon dan titanit.

- Diorit; merupakan batuan plutonik dengan struktur holokristalin dengan tekstur

coarse grained (butir kasar). Komposisi mineralnya terdiri dari plagioklas,

hornblende dan sedikit mengandung kwarsa serta ortoklas. Warna diorite lebih

tua dari pada batuan granit yaitu hijau cerah atau hijau ke-abu-abuan.

- Andesite; merupakanbatuan beku luar dengan komposisi mineral hampir

sama dengan diorit, yaitu plagioklas, hornblende dan sedikit augit atau

piroksin. Batuan andesit biasanya berwarna kelabu, strukturnya porfir,

teksturnya fine grained.

- Gabro; merupakan bantuan plutonik, berstruktur holokristalin dan teksturnya

berbutir kasar (coarse grained). Batuan ini memiliki komposisi mineral yang

didominasi oleh piroksin. Kandungan mineral yang lain adalah olivine,

hornblende, dan plagioklas, gabro berwarna hitam, kadang-kadang hijau.

- Basalt; merupakan batuan beku luar, komposisi kimianya hampir sama dengan

gabro, strukturnya mikrokristalin, teksturnya fine grained (ground mass). Pada

batuan ini biasanya terdapat massa seperti kaca yang tidak mengkristal

berdampingan dengan kristal-kristal kecil augit, plagioklas, olivine. Fanokrist

yang kecil yang bercahaya dari augit dan olivine tersebar dan menghiasi warna

gelap massa basalt, sehingga batuan basalt terlihat berwarna hitam arang atau

kelabu gelap. Batuan basalt merupakan batuan utama diantara batuan beku luar

yang banyak dijumpai di permukaan bumi.

Page 22: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

20

Gambar 7: Beberapa jenis batuan yang dihasilkan oleh aktivitas vulkanisme(http://www.geologyin.com/2014/07/texture-of-igneous-rocks.html)

- Obsidian; merupakan batuan beku luar yang berstruktur gelas (volcanic glass).

Obsidian terbentuk dari magma yang mengalami pendinginan sangat cepat,

sehingga kristalisasi mineral tidak terjadi. Massanya homogen dan komposisi

kimianya berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain. Obsidian berwarna

gelap yang sering dijumpai berasal dari pendinginan lava asam.

- Pumice; merupakan batuan yang berasal dari jenis obsidian, karena gas-gas

yang terdapat dalamnya keluar terlebih dahulu sebelum membeku. Akibatnya

pumice mempunyai pori-pori, ringan, dan porous sehingga mengapung dalam

air.

- Piroklastik (pyroclastic rock), batuan ini proses pembentukannya semata-mata

tergantung pada letusan gunung berapi. Batuan tersebut terdiri dari abu

vulkanik, pasir, kerikil, batu kecil dan batu besar (volcanic ash, sand, cinder,

lapili, bomb). Debu dan pasir yang mengeras dan membentuk batuan padat,

keras dan terdiri dari fragmen-fragmen besar dinamakan volcanic tuff (tuff

vulkanik), sedangkan debu, pasir dan kerikil yang membentuk fragmen-

Page 23: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

21

fragmen bersudut tajam untuk membentuk suatu lapisan batuan dinamakan

volcanic breccias (breksi vulkanis).

b. Batuan Sedimen (Endapan)

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pengendapan.

Batuan tersebut berasal dari tempat lain dan diangkut oleh gaya geologi berupa air,

angin, es, maupun karena adanya aktivitas makhluk hidup. Batuan yang telah

mengalami pelapukan akan dikikis, atau dilarutkan, kemudian diangkut oleh air,

atau gletser dan diendapkan di tempat yang lebih rendah letaknya, seperti dataran

rendah, dasar danau, laut, atau samudera. Pada awalnya endapan tersebut

merupakan batuan yang lunak. Karena adanya proses diagenesis (pemadatan dan

sementasi) maka sedimen lunak akan menjadi keras. Pasir yang semula merupakan

fragmen-fragmen yang lepas dan gembur akan menjadi batuan pasir yang padat.

Sifat utama dari batuan sedimen yang dibentuk oleh air dalam kondisi

normal ialah berlapis-lapis secara horisontal (Gambar No 8).Aliran air yang

berubah-ubah arah, terjadinya pengikisan dan pengendapan silih berganti,

menyebabkan lapisan-lapisan yang dibentuk tidak lagi mendatar. Perlapisan batuan

juga terbentuk oleh tenaga angin. Pengendapan oleh angin akan mengikuti kontur

topografi tempat sedimen tersebut diendapkan dan arah lapisan sangat ditentukan

pula oleh arah angin bertiup. Batuan endapan yang dibentuk oleh aktivitas

organisme pada umumnya tidak membentuk perlapisan.

Page 24: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

22

Gambar 8: Batuan sedimen yang telah tersingkaphttps://www.geol.umd.edu/~jmerck/geol342/lectures/05.html

Di beberapa tempat terdapat batuan endapan yang terbentuk dalam susunan

tumpang tindih. Hal ini terjadi karena pada waktu proses pengendapan mengalami

perubahan kondisi sehingga menghasilkan lapisan-lapisan batuan yang berbeda

dalam hal komposisi, warna, ukuran dan kepadatan butir-butir penyusunnya.

Perlapisan simpang siur menunjukkan adanya perubahan arah arus selama

sedimentasi (Gambar No 9).

Gambar 9: Lapisan silang siurhttps://www.flickr.com/photos/roadgoer/1367462146

Page 25: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

23

Perlapisan bertingkat (graded bedding) kadang ditemukan pada batuan

konglomerat.Perlapisan ini terjadi akibat pergantian musim, yaitu penghujan dan

kemarau yang silih berganti.Pada musim hujan, arus sungai mengalir deras,

fragmen-fragmen batuan berbutir kasar dapat diangkut oleh aliran sungai dan

diendapkan pada suatu tempat. Ketika berangsur-angsur arus sungai melemah

karena curah hujan yang semakin rendah, apalagi pada musim kemarau, daya

angkutnya menurun dan material yang dihanyutkan semakin kecil ukurannya. Pada

tempat yang sama material tersebut diendapkan di atas endapan yang terdahulu.

Akibatnya terbentuklah endapan yang bersusunan bertingkat (gradasi), bagian

bawah terdiri dari material kasar dan semakin halus ke bagian atas. Silih

bergantinya musim yang terjadi secara terus menerus menyebabkan terbentuknya

bebrapa lapisan yang bersusunan gradasi tersebut(Gambar No 10).

Gambar 10: Perlapisan Graded beddinghttp://www.angelfire.com/az3/mohgameil/physical.html

Berdasarkan cara terbentuknya, batuan sedimen dapat diklasifikasikan

menjadi 3 macam yaitu sedimen kimia, sedimen klastika, dan sedimen organik.

1) Bantuan sedimen kimia

Sedimen kimia terbentuk melalui pengendapan unsur-unsur yang ada pada

larutan. Batuan ini pada umumnya tersusun dari kristal-kristal dan terjadi karena

proses pengendapan, yaitu konsentrasi dan pengendapan dari larutan yang telah

jenuh. Berikut beberapa contoh batuan sedimen kimia.

Page 26: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

24

a) Batu Kapur (limestone). Batuan ini terdapat secara luas di permukaan bumi.

Di beberapa tempat membentuk jalur pegunungan, misalnya pegunungan

kapur di sepanjang sisi selatan Pulau jawa. Batuan kapur bisa terbentuk karena

proses kimia atau karena hasil dari aktivitas organisme. Secara dominan,

batuan kapur terdiri dari mineral kalsit. Semua sifat-sifat kalsit dapat

digunakan untuk mengidentifikasi batuan kapur. Kalsit sangat reaktif asam

khlorida (HCl). Untuk mendeteksi secara mudah adalah dengan menuangkan

cairan HCl, maka gelembung-gelembung busa akan keluar dari batuan

tersebut.

Gambar 11: Batuan kapur dengan kerangka keranghttps://www.quora.com/Is-limestone-a-stone

Batuan kapur yang berasal dari aktivitas organik akan mengandung sisa-sisa

kerangka organisme (Gambar 11). Jika kerangka organisme yang membentuk

kapur dapat diidentifikasi, maka sisa kerangka tersebut akan menjadi nama

batu kapur, misalnya batu kapur koral, batu kapur fusulina, batu kapur

brachiopod, batu kapur kerang (coquina), dan lain-lain. Batu kapur yang

proses pembentukannya berlatar belakang kimia adalah sebagai berikut.

- Batu kapur oolit yaitu agregasi-agregasi (mengumpul menjadi satu)

butiran-butiran padat yang halus dengan struktur konkoidal dan agregasi

tersebut tersementasi oleh kalkarius (kasar-pisolit)

Page 27: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

25

- Tufa atau travertine yaitu agregasi-agregasi mikro kristalin yang sangat

berpori dan mengendap di atas permukaan bumi. Air tanah yang

mengandung kalsium bikarbonat dalam larutannya, setelah muncul di

permukaan bumi akan melepaskan CO2 dan terjadilah pengendalan Ca

CO3.

- Stalaktit dan Stalagmit, merupakan endapan kalsit yang menggantung dan

berdiri pada lantai goa. Proses terjadinya karena kehilangan CO2 yang ada

pada air tanah yang mengandung kalsium bikarbonat sehingga tinggal

CaCO3 yang kemudian mengendap.

- Marl; adalah batuan sedimen kimiawi yang tersusun dari kalsit dan partikel-

partikel tanah liat. Terlihat hampir sama dengan limestone. Ciri khas

utamanya kelihatan bila Marl bereaksi dengan asam khlorida, akan

meninggalkan noda hitam pada permukaan sebagai akibat pengkonsentrasian

tanah liat setelah reaksi berlangsung.

- Dolomit; adalah sejenis batuan sedimen yang namanya sama dengan nama

mineral yang merupakan unsur utamanya, terlihat menyerupai batu kapur

(limestone), perbedaannya terletak pada reaksinya yang lebih lambat terhadap

asam khlorida. Dolomite terbentuk melalui proses transformasi kimia

endapan-endapan kalkarius.

b) Gipsum; adalah batuan sedimen kimia yang banyak terdapat, berupa butiran

kasar, atau halus dan kadang-kadang dalam bentuk surat-surat lain (selenit),

berwarna putih, kadang-kadang jambu, biru atau warna-warna corak lainnya.

c) Garam Dapur; berupa agregasi kristal-kristal berwarna cerah dan

mengandung mineral halit. Terdapatnya garam-garam batu pada endapan

sering diselang-seling oleh anhidrit, dan persenyawaan kompleks yang

mengandung potassium, sodium dan magnesium.

2) Batuan sedimen organik

Batuan sedimen organik terbentuk dari larutan-larutan dengan bantuan

organisme baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan melalui proses biokimia dan

biomekanik. Oleh karena itu sebenarnya antara sedimen organik dan sedimen

kimia sulit dipisahkan secara nyata.Batuan kapur merupakan contoh batuan

Page 28: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

26

sedimen yang di samping terbentuk secara kimia juga terbentuk secara

organik.Batuan sedimen yang mengandung silisium terbentuk dari asam silisium

dengan perantaraan hewan radiolaria atau tumbuh-tumbuh diatomea (batuan

radiolarit dan diatomit).

Batubara terbentuk pada kondisi air berawa dari sisa tumbuh-tumbuhan yang

proses pembusukannya tidak sempurna. Karena tertimbun oleh endapan seperti

pasir dan lempung dalam jangka waktu sangat lama, zat karbon (C) secara relatif

akan makin banyak dibandingkan dengan unsur-unsur lain. Pada proses

pembentukan batubara akan keluar antara lain N2, O2 dan H2. Stadium pertama

pembentukan batubara adalah berupa gambut (peat) yang berwarna kuning, coklat

atau hitam. Pada stadium ini kandungan karbon masih rendah yaitu antara 52% -

62%. Stadium kedua berupa lignit atau batubara muda atau batubara coklatberupa

massa padat berwarna coklat atau hitam dengan kandungan karbon 63% - 70%.

Stadium selanjutnya terbentuk batubara berupa massa yang lebih padat daripada

lignit, berwarna hitam dengan kandungan karbon 71% - 82%. Pada stadium ini

tidak dapat dilihat lagi struktur dari tumbuh-tumbuhan. Jika tekanan dan

temperatur meningkat lagi, batubara akan mengalami metamorfosis menjadi

antrasit nerupa massa padat dan keras, berwarna hitam keabu-abuan, kandungan

karbonnya meningkat sampai 95%. Stadium terakhir dari pembentukan batubara

dinamakan grafit dengan kandungan karbon mencapai 99% dan sangat keras.

Diatome terbentuk dari akumulasi endapan kerangka tumbuhan bersel satu

diatomae yang tumbuh pada dasar laut atau danau berair asin. Endapan diatomae

ini dapat ditemukan di dom Sangiran. Karang dibangun oleh organisme koral dan

algae calcareous.Syarat hidup koral adalah dasar laut dapat ditembus oleh cahaya

matahari, yaitu dengan kedalaman kurang dari 50 meter, temperatur air sekitar 21 -

26°C, dan airnya jernih.Karang tumbuh dari dasar laut menuju ke atas.Dengan

demikian ketebalan maksimun karang adalah sekitar 50 meter.Pada kenyataannya

dapat ditemukan lapisan batuan kapur ketebalannya lebih dari 50 meter.Hal

inimerupakan indikator bahwa selama pembentukan karang tersebut dasar laut

mengalami penurunan sebelum kemudian terangkat menjadi sebuah pegunungan.

Page 29: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

27

3) Batuan sedimen mekanik/klastika

Sesuai namanya, batuan sedimen mekanik terbentuk melalui proses mekanik,

terdiri dari fragmen-fragmen batuan yang susunan kimianya tetap sama dengan

batuan asalnya. Batuan ini disebut juga sedimen klastik. Berdasarkan ukuran dari

bagian pecahannya, batuan sedimen mekanik dikelompokkan menjadi 4 yaitu

psephitic rock, psaminitic rock, micro fragmental rock dan fine fragmental rock.

a) Psephitic rock, terdiri dari fragmen batuan dengan diameter di atas 2 mm.

Berdasarkan teksturnya dikelompokkan menjadi: blok-blok yaitu batuan

bersegi-segi dengan diameter antara 10 mm – 100 mm, boulder yaitu batuan

yang bundar dengan diameter di atas 100 mm, landwaste yaitu batuan bersegi-

segi dengan diameter antara 2mm – 10mm, pebble yaitu batuan bundar dengan

diameter antara 10 mm – 100 mm, gravel yaitu batuan bundar dengan diameter

antara 2mm – 10mm.

Batuan yang terdiri dari fragmen-fragmen yang tidak bulat (bersegi), menyatu

dan mengeras akibat tersegmentasi dinamakan breksi (gambar No 12). Breksi

yang fragmen batuan penyusunnya terdiri dari batuan vulkanik dinamakan

breksi vulkanik. Ada dua jenis batuan breksi, yaitu breksi polymix jika

fragmennya lebih dari satu jenis batuan dan breksi monomix jika fragmennya

terdiri dari satu jenis batuan.

Gambar 12: Breksi (http://www.sci.ccny.cuny.edu/~mcesaire/Breccia2.jpg)

Page 30: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

28

Bahan-bahan semen (perekat) bisa berupa silisium, kapur atau material yang

mengandung besi. Apabila fragmen-fragmen tersebut terdiri dari batu-batu bulat

disebut konglomerat (gambar 13). Apabila fragmen penyusunnya berasal dari

jenis batu yang sama dinamakan konglomerat monomix dan jika terdiri dari

bermacam-macam jenis batuan dinamakan konglomerat polymix. Bahan

konglomerat yang terdiri dari batuan vulkanik secara spesifik disebut

angglomerat

Gambar 13: Konglomerat(https://geographyfieldwork.com/CovesdelCollbato.htm)

b) Psammitic rock, merupakan batuan sedimen mekanik yang terdiri dari fragmen-

fragmen dengan diameter antara 0,05 – 2 mm, contohnya pasir dan batu pasir.

Diantara fragmen-fragmen batu pasir, komposisi terdiri dari kwarsa, feldspar,

mika, glaukonit, dan lain-lain. Salah satu mineral yang paling dominan sebagai

penyusunnya akan menentukan nama pasir tersebut, antara lain pasir kwarsa

dan pasir feldfar. Pemberian nama batuan pasir juga berdasarkan bahan yang

menjadi perekatnya (semen) misalnya batu pasir ferriginous, batuan pasir

kalkarius, batuan pasir silisius apabila bahan perekatnya ferriginous, kalkarius,

silisius.

c) Micro fragmental rocks, terdiri dari fragmen-fragmen dengan diameter 0,01

mm sampai 0,05 mm. Tanah los (loess) merupakan contoh dari batuan ini.

Page 31: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

29

Tanah los terbentuk secara eolus, yaitu diangkut dan diendapkan di tempat lain

oleh tenaga angin. Tanah los merupakan endapan daratan atau endapan

terrestik.

d) Fine fragmental rock, adalah fragmen-fragmen batuan yang berdiameter

kurang dari 0,01 mm. contohnya adalah tanah liat. Tanah liat sebagian

merupakan produk dari akumulasi partikel-partikel mekanik yang amat kecil

dan sebagian merupakan produk penguraian unsur-unsur kimia dari batuan lain.

Kaolinit dan montmorillonit adalah mineral-mineral yang paling khas sebagai

pembentuk tanah liat.

Batuan sedimen klastika pada awalnya merupakan fragmen-fragmen batuan

yang lepas.Karena mengalami diagenesis, sedimen tersebut menjadi kompak dan

keras. Diagenesis adalah perubahan bentuk dari fragmen-fragmen endapan lepas

menjadi terikat berupa batuan yang kompak. Diagenesis terjadi melalui dua cara,

yaitu karena tekanan dan sementasi. Endapan yang terus bertumpuk,

mengakibatkan endapan yang ada di bagian bawah akan mengalami tekanan

akibat gaya berat dari endapan di atasnya. Sementasi juga mengakibatkan oleh

terikatnya fragmen satu dengan yang lain oleh larutan-larutan tertentu seperti

calsium carbonat atau silika. Hal ini bisa dianalogikan dengan pembuatan beton

yang bahannya berasal dari pasir, kerikil dan semen.Bahan-bahan yang semula

lepas, setelah dicampur, ketiganya menjadi beton yang sangat keras.

Berdasarkan tenaga pengangkut, dan tempat pengendapannya, batuan

sedimen dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

1) Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya.

-Sedimen akuatis : air

-Sedimen aeris/aeolis : udara

-Sedimen glasial : gletser

-Sedimen marine : air laut

2) Berdasarkan tempat pengendapannya.

- Sedimen teristris : darat

- Sedimen fluvial : sungai

Page 32: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

30

- Sedimen limnis : rawa/danau

- Sedimen marin : laut

- Sedimen glasial : daerah es/salju

c. Batuan Metamorf

Secara umum, batuan metamorf terbentuk karena adanya panas, tekanan, dan

aktivitas zat-zat kimia baik bekerja secara sendiri-sendi maupun secara bersama-

sama.Batuan metamorf dapat berasal dari batuan yang sebelumnya sudah ada, yaitu

batuan beku, batuan sedimen, atau batuan metamrf.Perubahan batuan tidak hanya

terjadi secara fisik tetapi juga bisa terjadi secara kimiawi sehingga berbeda dengan

batuan asalnya.Berdasarkan hal ini metamorfosis dapat dibedakan 3 macam, yaitu

metamorfosis thermal (sentuh), metamorfosis dinamo, dan metamorfosis regional.

1) Metamorfosis Sentuh

Pada metamorfosis sentuh disebut juga metamorfosis termal. Pada proses ini

temperatur yang tinggi merupakan faktor utama sebagai penyebabnya. Temperatur

yang tinggi ini bisa berasal dari intrusi, atau masuknya cairan atau gas panas ke

dalam lapisan batuan. Apabila pada proses ini temperatur tinggi yang berperan

dinamakan proses pyrometamorfosis, sedangkan jika larutan panas yang berperan

dinamakan metamorfosis hydrothermal, dan jika larutan panas yang berperan

disebut pneumatolysis.

Metamorfosis sentuh terbentuk karena adanya magma yang masuk dalam lapisan

sedimen ataupun batuan lain sehingga mengubah batuan yang dimasukinya akibat

terkena panas. Fenomena metamorfosis sentuh dapat ditemukan pada perbatasan

antara batuan sedimen yang umurnya lebih tua dengan batuan beku.Ini terjadi

ketika intrusi menerobos batuan sedimen tersebut.Batuan gamping yang

terpengaruh oleh intrusi dapat berubah menjadi batuan marmer.Fenomena ini dapat

ditemukan di Besole Kabupaten Tulungagung.

Page 33: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

31

Gambar 14: Tambang marmer di Besole Kabupaten Tulungagung(http://uswatunfeunmermlg.blogspot.co.id/)

2) Batuan Metamorfosis Dinamo

Pada metamorfosis dinamo, yang merupakan faktor penting adalah tekanan.Ada dua

tekanan jenis tekanan yang menjebabkan terjadinya metamorfosis ini, yaitu tekanan

statis dan tekanan dinamis.Tekanan statis berasal dari lapisan batuan yang ada di

atasnya, sedangkan tekanan dinamis berasal dari gerakan tektonisme yang

menghasilkan patahan dan lipatan pada lapisan batuan. Di daerah pergeseran akan

terbentuk milonit atau breksi pergeseran yang disebabkan oleh gesekan antar

batuan. Milonit kadang-kadang hancur menjadi tepung yang dinamakan

ultramilonit. Pada waktu pergeseran batuan, akibat meningkatnya temperatur,

ultramilonit akan melebur dan membentuk pseudotachylit.

3) Batuan metamorfosis regional

Metamorfosis regional terjadi ketika faktor tekanan dan temperatur bekerja sama.

Hal ini bisa terjadi pada kerak bumi yang dalam, sehingga akan menyebabkan

terjadinya perubahan pada batuan yang melipti daerah luas. Tekanan yang berarah

menyebabkan tumbuhnya beberapa mineral yang disebut mineral tekanan. Batuan

sedimen yang mendapat tekanan secara terus menerus akan mengkristal dan

berubah menjadi batuan kristalin.

Page 34: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

32

Berdasarkan teksturnya batuan metamorf dapat dibedakan menjadi tiga jenis,

yaitu sebagai berikut. (Sukandarrumidi, 2014)

1) Granoblastic, yaitu bila hampir semua mineral penyusun batuan berbentuk butiran

yang mudah dibedakan. Semua jenis mineral penyusunnya dapat dikenal.

2) Crystaloblastic, jika hampir semua mineral penyusun batuan berbentuk kristal.

3) Nematoblastic, jika mineral penyusunnya berbentuk prismatik dan berbentuk

granular.

Beberapa jenis batuan metamorfosis dapat dideskripsikan sebagai berikut.

1) Serpentin; merupakan batuan metamorfosis hydrothermal yang berasal dari olivine

yang mengalami intrusi magma. Mineral olivine yang susunannya tidak stabil dan

mengandung dunite secara berlebihan, oleh aktivitas zat kimia air panas yang

berasal dari intrusi magma diubah menjadi serpentin.

2) Mylonit; merupakan batuan metamorfosis dinamo, batuannya berupa tepung

sebagai akibat hancurnya batuan pada bidang patahan yang mengalami tekanan

secara lateral. Pada umumnya batuan metamorfosis yang dihasilkan berbentuk

lensa, menggerombol dan pararel.

3) Gneis; adalah batuan metamorfosis regional yang mengandung kwarsa, fieldspar,

mika dan hornblende. Di samping itu ada juga yang berasal dari biotit dan

muskovit dan batuan beku lainnya yang berbutir kasar. Pengkristalan batuan beku

tersusun kembali berbagai mineral yang berwarna terang terkumpul pada satu

lapisan sedang pada lapisan lain terkumpul mineral gelap yang berasal dari batuan

ferromagnesian. Lapisan terang dan gelap tersusun berganti-ganti secara teratur.

Gneis yang terjadi dari batuan beku (magnetik) disebut orthogneiss sedangkan yang

berasal dari batuan endapan disebut paragneis.

4) Quartzite (kwarsit); merupakan batuan metamorfosis regional yang semata-mata

terdiri dari butir-butir kwarsa yang mengkristal kembali. Mempunyai kristal

holokristalin dengan struktur butiran-butiran tepung, teksturnya massif, kadang-

kadang berbentuk sirip daun. Quartzite murni berwarna putih atau abu-abu cerah,

tetapi zat lain yang mencampurinya bisa mengubah warnanya menjadi warna yang

lain.

Page 35: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

33

5) Marmer; di samping sebagai hasil metmorfosis termal, marmer juga bisa terjadi

melalui metamorfosis regional. Marmer mengandung mineral kalsit dengan

berkomposisi CaCO3, merupakan kristalin yang secara kasar sebanding dengan

batuan kapur yang pada umumnya berasal dari bahan organik. Marmer merupakan

contoh yang baik dari batuan metamorf yang mengalami transformasi secara fisik

tanpa memerlukan perubahan secara drastis komposisi mineralnya. Di bawah

tekanan dan temperatur yang cukup tinggi limestone mengalami kristalisasi. Jika

proses ini berlangsung secara terus-menerus akan menghasilkan batuan berupa

kristal kalsit. Marmer yang berasal dari kalsit berwarna putih, namun bisa berbeda

warnanya jika terpengaruh dengan mineral lain.

3. Siklus Batuan

Berdasarkan teori tentang pembentukannya, bumi berasal dari gas, lalu berubah

menjadi bola cair pijar, dan kemudian membeku di bagian luarnya. Pembekuan pertama

dari cairan tersebut merupakan batuan beku yang tertua. Batuan beku tertua yang pernah

ditemukan terdapat dalam bentuk intrusi pada pada batuan yang lebih tua lagi. Batuan

tersebut meskipun sekarang tergolong batuan metamorfosis, sebelumnya tentu merupakan

batuan sedimen.Sedimen tua ini sebelumnya pasti berasal dari batuan beku yang lebih tua

lagi sebagai hasil penghancuran iklim atau pelapukan. Batuan beku tertua itu merupakan

dasar tempat batuan sedimen dibentuk, akan tetapi batuan dasar demikian telah lama

hilang disebabkan oleh fusi atau penelanan kembali batuan tersebut menjadi magma.

Banyak ahli berpendapat bahwa kemungkinan besar batuan sedimen dan batuan metamorf

menjadi magma karena penurunan yang sangat dalam. Semua batuan beku berasal dari

magma yang kemudian kembali ke kerak bumi menjadi magma kembali, dengan cara

disintegrasi mineral-mineral radioaktif dan cairan-cairan panas yang memasuki batuan-

batuan beku menjadi panas dan mencair.

Jika siklus batuan dimulai dari batuan beku, maka batuan akan terbentuk dari

magma melalui proses pendinginan. Batuan beku tadi akan mengalami proses-proses

kimia fisika oleh gaya-gaya geologi. Dari ini terbentuk sedimen klastik berupa endapan-

endapan yang tidak larut. Material-material yang larut dengan pertolongan organisme

membentuk sedimen organik, sedangkan larutan lain karena proses penguapan,

konsentrasi serta Pengendapan kimia membentuk sedimen kimia. Batuan beku dan batuan

Page 36: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

34

sedimen tersebut karena proses tekanan, temperatur dan aktivitas zat kimia akan diubah

menjadi batuan metamorfosis. Seluruh perubahan tersebut berlangsung dalam jutaan

tahun. Batuan metamorfosis mungkin akan menjadi magma, karena magma dapat menelan

dan menyerap kembali batuan metamorf yang berada jauh di dalam bumi karena adanya

tekanan dan panas dari magma didekatnya.Secara sederhana, siklus batuan dapat dilihat

pada gambar No 15.

Gambar 15: Siklus batuan(http://www.slideshare.net/cfoltz/earth-science-chapter-21)

Rangkuman

Planet bumi tersusun dari tiga lapisan utama, yaitu bagian inti, selubung, dan

litosfer.Masing-masing lapisan memiliki krakteristik yang berbeda.Secara umum, bagian inti

merupakan lapisan yang paling berat dan semakin ringan ke arah permukaan bumi. Lapisan

paling penting bagi kehidupan manusia adalah litosfer, karena pada lapisan itulah manusia

melakukan aktivitasnya dalam kehidupannya sehari-hari.

Litosfer terdiri dari mineral dan batuan.Batuan merupakan himpunan dari mineral,

oleh karenanya dalam mempelajari batuan pemahaman mengenai mineral harus dimiliki

terlebih dahulu.Salah satu pengenalan mineral didasarkan atas fisiknya yang antara lain

meliputi warna, kilapan, bentuk, belahan dan kekerasannya.

Mineral terbentuk melalui 4 cara, yaitu berasal dari larutan, magma, sublimasi, dan

metamorfosis. Berdasarkan komposisi kimianya, mineral dapat dibedakan menjadi 8 unsur,

yaitu unsur mulia (native element), sulfida, halida, oksida dan hidroksida, karbonat, sulfat,

Page 37: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

35

fosfat, dan silikat. Selanjutnya, berdasarkan peranannya sebagai penyusun bantuandapat

dibedakan menjadi mineral utama, sekunder dan aksesor.

Berdasarkan cara terbentuknya batuan dapat dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu

batuan beku, sedimen dan metamorf.Batuan beku berasal dari pembekuan magma, sedimen

berasal dari endapan, dan metamorf berasal dari batuan yang telah ada yang telah mengalami

perubahan bentuk.

Berdasarkan kandungan kwarsa (silikon oksida), ada 4 macam batuan beku,

yaitubatuan beku asam (Acid Rocks), menengah (intermidiert rock), basa (basic rocks), dan

ultra-basa (ultra basic rocks).Dilihat dari tempat terbentuknya ada tiga macam batuan beku,

yaitu batuan beku luar, gang, dan dalam.Bedasarkan ukuran teksturnya, ada tiga macam

batuan beku, yaitu fanerik, afanitik, dan porfiritik.

Batuan sedimen dibentuk oleh tenaga geologi yang berupa air, angin, es, maupun

makhluk hidup. Sifat utama dari sebagian besar batuan sedimen adalah berlapis-

lapis.Berdasarkan cara terbentuknya, batuan sedimen dapat diklasifikasikan menjadi 3

macam yaitu sedimen kimia, sedimen klastika, dan sedimen organik.Batuan sedimen juga

dapat dibedakan berdasarkan tenaga pengangkut dan tempat pengendapannya.Berdasarkan

tenaga pengangkutnya, sedimen dibedakan menjadi sedimen akuatis, aeris/aeolis, glasial,

dan marin, sedangkan berdasarkan tempat pengendapannya dapat dibedakan menjadi

sedimen teristris, fluvial, limnis, marin, dan glasial.

Batuan metamorf terbentuk karena adanya pengaruh panas, tekanan, dan aktivitas zat-

zat kimia baik bekerja secara sendiri-sendi maupun secara bersama-sama.Dibedakan tiga

macam metamorfosis, yaitu metamorfosis thermal (sentuh), metamorfosis dinamo, dan

metamorfosis regional.

Induk semua batuan adalah magma. Setelah magma membeku dan membentuk batuan

beku. Oleh proses kimia, fisika oleh gaya-gaya geologi yang lain mengalami pelapukan,

pengikisan, ditransportasikan dan diendapkan sebagai batuan sedimen. Tekanan dan

temperatur yang tinggi mengubah batuan sedimen menjadi batuan metamorf dan kemudian

melebur lagi menjadi magma.

Page 38: DAFTAR ISI LITOSFER - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21079/mod_resource/content/2/MP 09... · golongan mineral, tetapi tidak semua mineral menjadi

36

DAFTAR PUSTAKA

Adjat Sudradjat. TT.Seputar Gunungapi dan gempabumi.Jakarta: Adjat Sudradjat

Alzwar. M, H. Samodra, J.I. Tarigan. Pengantar Dasar Ilmu Gunung Api. Bandung: Nova.

Asdak, Chay. 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yokyakarta: Gajah

mada.

Bemmelen, R.W. 1949, The Geology of Indonesia, The Hague: Martinus Nijhhoff.

Christopherson, Robert W. 2000. Geosystems.Sixth Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Doddy Setya Graha. 1987. Batuan dan Mineral. Bandung: Nova

Hamilton, W.R. Woolley, A.R. Bishop, A.C. 1984. Mineral.Rocks and Fosil. U.K: The hamlyn

Publ. Group.

Isbandi, Djoko. 1986. Mineralogi Yogyakarta: Nur cahaya.

Katili, JA dan P. Marks.1963. Geologi. Jakarta: Departemen Urusan Research Nasional

Lange,O,M.Ivanova, N.Lebedeva. TT.General geology. Moscow: Foreign Languages Publishing

House.

Mulayaningsih, Sri. 2010. Pengantar Geologi Lingkungan. Yogyakarta.: Panduan.

Munir.Moch. 1996. Geologi dan Mineralogi Tanah. Jakarta: Pustaka Jaya

Putnam. 1966. Geology. Newyork: Oxford University Press.

Seyhan, Ersin. 1990. Dasar – dasar Hidrologi. Jakarta: Gadjah Mada University Pers.

Sukandarrumidi, Herry Zadrak Kotta, FW. Maulana.2014. Geologi Umum Bagian Pertama.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Tarbuck, Edward J. and Frederick K. Lutgens. 1998. GEODe II - Geologic Explorations On Disk

. New Jersey: Tasa Graphic Arts, Inc. and Prentice Hall.

William, 1942, The Geology of Crater Lake National Park. Oregon: Carnege Inst. Of

Washington Publ.