daftar isi - bankfama.co.id · dan best practice yang ada di industri perbankan. ... kasih kepada...

135

Upload: vantruc

Post on 28-Apr-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Daftar Isi

• Visi dan Misi .............................................................................................................................. 1

• Profil Perseroan ........................................................................................................................ 2

• Kepemilikan Saham ................................................................................................................... 4

• Sambutan Komisaris Utama ...................................................................................................... 5

• Pengantar Direktur Utama ........................................................................................................ 6

• Struktur Organisasi .................................................................................................................... 7

• Pengurus Bank .......................................................................................................................... 8

• Profil Pengurus Bank ................................................................................................................. 9

• Komite-komite .......................................................................................................................... 12

• Perkembangan Usaha Bank ....................................................................................................... 15

• Strategi dan Kebijakan Manajemen ........................................................................................... 18

• Pengelolaan Risiko .................................................................................................................... 20

• Pelaksanaan GCG ...................................................................................................................... 24

• Teknologi Informasi ................................................................................................................... 35

• Produk dan Jasa ........................................................................................................................ 36

• Sumber Daya Manusia............................................................................................................... 37

• Penyediaan Modal Minimum .................................................................................................... 38

• Batas Maksimum Pemberian Kredit dan Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait ....................... 39

• Kualitas Aset Produktif dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai ............................................... 40

• Perkiraan Perkembangan Usaha Ke Depan ................................................................................ 41

• Ikhtisar Keuangan ...................................................................................................................... 42

• Rasio Keuangan ......................................................................................................................... 43

• Tingkat Kesehatan Bank ............................................................................................................ 44

• Pengungkapan Permodalan dan Eksposur Risiko ....................................................................... 45

• Lampiran : Laporan Akuntan Publik

Daftar Isi

Visi dan Misi

Visi

Menjadi Bank ritel yang tumbuh dengan kokoh, sehat dan terpercaya.

Misi Menyediakan jasa layanan perbankan umum bagi usaha menengah

dan kecil khususnya di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya. Tumbuh berkesinambungan dengan tetap menjaga tingkat

kesehatan Bank melalui pengelolaan risiko dengan prinsip kehati-hatian.

Memberikan nilai tambah dan imbal balik yang optimal kepada pemegang saham dan seluruh karyawan serta stakeholder pada umumnya.

Laporan Tahunan Bank Fama International 1

Profil Perseroan

engelolaan Bank secara baik dan tepat sesuai dengan prinsip-prinsip good corporate governance (GCG) dan

prudential banking, menjadi hal yang penting di tengah kondisi perekonomian yang tidak menentu dan persaingan bisnis yang semakin ketat serta iklim politik selama tahun 2014 yang semakin memanas, melalui semua upaya itu diharapkan bisnis Bank yang berdasarkan bisnis kepercayaan bisa dan terus terjaga untuk tetap berkelanjutan. Bank selalu mengupayakan pengelolaannya berdasarkan prinsip-prinsip tersebut di atas. Selain itu, Bank juga selalu berupaya meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada nasabah. Peningkatan kualitas pengelolaan dan layanan dilakukan melalui berbagai upaya, antara lain peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Berbagai program pelatihan dan pendidikan selalu dilakukan setiap tahunnya Sejarah singkat PT BANK FAMA INTERNATIONAL (selanjutnya disebut "Bank") berkedudukan dan berkantor pusat di Bandung, didirikan dengan akta nomor 36 tanggal 5 Maret 1993 di hadapan Notaris HT.01.01 tahun 1993 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 3538/1993, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia tanggal 6 Agustus 1993, No. 63. Ijin usaha sebagai Bank Umum diperoleh berdasarkan Herlien, S.H. yang kemudian disahkan oleh Menteri Kehakiman RI dengan surat keputusan tertanggal 17 Juni 1993 nomor C-2-4750 Surat Keputusan Menteri Keuangan RI nomor 834/KMK.017/1993 tanggal 11 Oktober 1993. Mulai 1 November 1993 perusahaan mulai menjalankan operasinya sebagai Bank Umum dengan modal dasar perseroan berjumlah Rp 25 milyar dan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 10 milyar.

Pada tahun 1998 terdapat perubahan atas seluruh anggaran dasar perseroan untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang nomor 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas yang diaktakan dengan akta Notaris Josanti Anggraeni

Gunawan, S.H. nomor 23 tanggal 6 Maret 1998. Pada tanggal 19 November 1998 dengan akta Perubahan nomor 6 yang dibuat di hadapan Notaris Josanti Anggraeni Gunawan, S.H. telah dilakukan perubahan nilai nominal saham perseroan dari Rp.1.000,00 per saham menjadi Rp. 100 juta per saham, sehingga jumlah lembar saham berubah dari 25 juta lembar menjadi 250 lembar saham; dan menambah modal ditempatkan dan disetor dari Rp. 10 milyar menjadi Rp. 15 milyar. Dengan akta nomor 17 tanggal 29 Maret 1999 juncto Berita Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham no. 19 tertanggal 29 Juni 2000 yang dibuat di hadapan Notaris Josanti Anggraeni Gunawan, S.H. telah dilakukan penambahan modal yang ditempatkan dan disetor dari Rp. 15 milyar menjadi sebesar Rp. 20 milyar.

Pada tanggal 21 Januari 2003 dengan akta nomor 20 yang dibuat di hadapan Notaris Josanti Anggraeni Gunawan, S.H. telah dilakukan penambahan modal ditempatkan atau disetor dari Rp. 20 milyar menjadi sebesar Rp. 25 milyar sehingga seluruh modal dasar perseroan telah ditempatkan dan disetor penuh.

Pada tanggal 9 Februari 2004 dengan akta nomor 10 yang dibuat di hadapan Notaris Josanti Anggraeni Gunawan, S.H. tentang dilakukan peningkatan modal dasar perseroan dari Rp. 25 milyar menjadi Rp. 50 milyar yang terbagi atas 500 lembar saham.

Pada tanggal 7 Desember 2005 dengan akta No. 01 yang dibuat di hadapan notaris Henny Hendrawaty, S.H. telah dilakukan peningkatan kembali modal dasar perseroan dari Rp. 50 milyar menjadi Rp. 75 milyar yang terbagi atas 750 lembar saham dengan sekaligus menambah modal yang telah ditempatkan dan disetor dari Rp. 25 milyar menjadi Rp. 30 milyar.

Pada tanggal 12 Desember 2006 dengan Akta nomor 11 yang telah dibuat di hadapan Notaris Henny Hendrawaty, S.H. telah dilakukan penambahan modal dasar perseroan dari Rp. 75 milyar menjadi sebesar Rp. 100 milyar dengan sekaligus menambah modal ditempatkan dan disetor dari Rp. 30 milyar menjadi sebesar Rp. 35

P

Laporan Tahunan Bank Fama International 2

Profil Perseroan

milyar; dan mengenai perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. 8-00119H.T01.04 tahun 2007 tanggal 15 Januari 2007.

Pada tanggal 27 Maret 2007 dengan Akta nomor 16 yang telah dibuat di hadapan Notaris Henny Hendrawaty, S.H. telah dilakukan penambahan modal ditempatkan dan disetor dari Rp. 40 milyar menjadi sebesar Rp. 45 milyar.

Pada tanggal 06 Juli 2007 dengan Akta nomor 07 yang telah dibuat di hadapan Notaris Henny Hendrawaty, S.H. telah dilakukan penambahan modal ditempatkan dan disetor dari Rp. 45 milyar menjadi sebesar Rp. 65 milyar. Perubahan terakhir pada tanggal 07 Desember 2007 dengan Akta nomor 10 yang telah dibuat di hadapan Notaris Henny Hendrawaty, S.H. telah dilakukan penambahan modal ditempatkan dan disetor dari Rp. 65 milyar menjadi sebesar Rp. 65,5 milyar.

Jaringan Kantor PT Bank Fama International adalah sebagai berikut : Kantor Pusat Jl. Asia Afrika No. 115 Bandung. Kantor Cabang Jakarta - Tanah Abang Jl. KH. Fahrudin No. 36 Tanah Abang - Jakarta Pusat

Kantor CabangPembantu Bandung - Cihampelas Jl. Cihampelas No. 40 Bandung.

Bandung - Otista Jl. Otista No. 95 Bandung

Bandung - Sudirman Jl. Sudirman No. 189 Bandung

Bandung - Kopo Ruko TKI II 1A No. 45 Bandung

Jakarta - Bumi Serpong Damai BSD Junction RukoBlok A / 45 Jl. Pahlawan Seribu Tangerang

Laporan Tahunan Bank Fama International 3

Kepemilikan Saham

T. Bank Fama International merupakan perusahaan perbankan yang belum go public, dengan modal dasar sebesar

Rp.100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah) dan terbagi atas 1.000 lembar saham dengan harga nominal per lembar Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah).

Saham Bank Fama dimiliki oleh perseorangan dan tidak memiliki kelompok usaha. Besarnya modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh per akhir tahun 2014 adalah sebesar Rp.65.500.000.000,- (enam puluh lima milyar rupiah). Komposisi kepemilikan saham PT Bank Fama International per akhir tahun 2014 adalah sebagai berikut :

Rincian Kepemilikan Saham PT Bank Fama International

Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Jumlah Nominal %

Junus Jen Suherman 393 Lembar Rp.39.300.000.000,- 60%

Edi Susanto 131 Lembar Rp.13.100.000.000,- 20%

Dewi Janti 131 Lembar Rp.13.100.000.000,- 20%

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 655 Lembar Rp.65.500.000.000,- 100%

P

Laporan Tahunan Bank Fama International 4

Sambutan Komisaris Utama

erekonomian Indonesia pada tahun 2014 menghadapi tantangan yang tidak ringan, meskipun mendapatkan banyak tekanan

terhadap kesinambungan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas makro ekonomi pertumbuhan perekonomian Indonesia pada tahun 2014 mencapai 5,02%. Pertumbuhan ini memberikan peluang bagi industri perbankan untuk menyalurkan dana ke usaha produktif. pertumbuhan perekonomian Indonesia pada tahun 2014 mencapai 5,02%. Pertumbuhan ini memberikan peluang bagi industri perbankan untuk menyalurkan dana ke usaha produktif.

Tata Kelola dan Kinerja Bank Dengan kondisi eksternal tersebut PT Bank Fama International selama tahun 2014 dapat mempertahankan kinerja keuangan dan non keuangan dengan cukup baik. Total aset mengalami kenaikan 12,06% menjadi sebesar Rp 945,39 milyar yang didorong oleh peningkatan pemberian kredit yang meningkat 13,10% menjadi Rp 681,91 milyar. Sementara itu kualitas kredit dapat dipertahankan yang ditunjukkan oleh NPL sebesar 3,40%. Fokus Bank pada sektor usaha menengah ditunjukkan dengan rasio pemberian kredit UMKM terhadap total kredit yang mencapai 85,13%. Bank juga memiliki kecukupan modal yang cukup, seperti ditunjukkan dari rasio KPMM setelah risiko kredit dan risiko operasional sebesar 24,26%. Pencapaian kinerja positif Bank tersebut tidak terlepas dari tata kelola yang baik yang diterapkan selama ini, penerapan prinsip -prinsip GCG yang dilakukan Bank mengacu kepada

ketentuan yang berlaku dan best practice yang ada di industri perbankan. Namun demikian ke depannya Bank selalu berupaya meningkatkan pengelolaan Bank secara lebih baik dan optimal. Ucapan Terima Kasih Izinkanlah Dewan Komisaris Bank untuk mengucapkan terima kasih yang tulus kepada para pemegang saham yang telah memberikan kepercayaan dan dukungannya selama ini, Dewan Direksi yang mampu melakukan pengelolaan bank secara tepat dan baik, serta segenap karyawan yang telah bekerja keras dan memberikan kemampuan terbaiknya untuk mencapai target bisnis dan target operasional yang ditetapkan.. Kami mewakili Dewan Komisaris memberikan apresiasi kepada Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan yang telah memberikan nasehat dan arahan sehingga Bank dapat melakukan kegiatan operasional dengan baik; kepada nasabah yang setia menggunakan produk dan jasa Bank; kepada mitra usaha; Akhir kata kami mengharapkan semua kerja sama yang telah terbina dengan baik selama tahun 2014 dapat terus kita tingkatkan di tahun – tahun mendatang.

Junus Jen Suherman Komisaris Utama

P

Laporan Tahunan Bank Fama International 5

Pengantar Direktur Utama

ahun 2014 PT Bank Fama International berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 22,280 milyar. Dari

sisi Aset, Bank telah tumbuh dari Rp 843,590 milyar menjadi Rp 945,368 milyar. Dalam rangka menjalankan prinsip kehati-hatian, Bank masih mempertahankan rasio kecukupan modal yang telah memperhitungkan risiko kredit dan risiko operasional pada 24,26%, kredit bermasalah (NPL) dapat tetap dijaga pada tingkatan toleransi yang ditetapkan, yaitu sebesar 3,40% serta tidak adanya pelanggaran maupun pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Seperti pada tahun - tahun sebelumnya kami fokus kepada pemberian kredit kepada debitur kecil-menengah dengan pagu kredit berkisar Rp 5 milyar. Kami juga mempunyai keyakinan bahwa kelompok debitur tersebut sudah terbukti kuat menghadapi risiko perubahan ekonomi. Perolehan pendapatan operasional 2014 mencapai Rp 22,236 milyar, lebih tinggi daripada tahun sebelumnya sebesar Rp 22,046 milyar.

Pendapatan Bersih tahun 2014 mencapai sebesar Rp 16,631 milyar lebih tinggi daripada tahun sebelumnya yang sebesar Rp 16,234 milyar. Pencapaian kinerja Bank Fama merupakan hasil kerja keras para pengurus Bank bersama dengan seluruh karyawan dan dukungan dari para pemegang saham. Kami mengucapkan terima kasih kepada otoritas pengawas khususnya kepada Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan yang telah memberikan bimbingan dan dukungan terus menerus. Kami atas nama Direksi juga mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris yang telah berperan aktif dalam melaksanakan fungsi pengawasan yang efektif sehingga manajemen dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

Itjang Wibisono Direktur Utama

T

Laporan Tahunan Bank Fama International6

Struktur Organisasi

truktur Organisasi disesuaikan dengan memperhatikan faktor lingkungan, skala usaha, kompleksitas usaha serta strategi

dan sumber daya manusia yang dimiliki dan menggambarkan penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG).

Struktur organisasi Bank posisi 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :

S

Laporan Tahunan Bank Fama International 7

Pengurus Bank

usunan Pengurus Bank pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

DEWAN KOMISARIS

Nama Jabatan Hubungan Keuangan/Keluarga

Junus Jen Suherman Komisaris Utama Pemegang Saham (60%)

Soebrata Rahardja Komisaris Independen Pihak Independen

Rifdan Aminoe’ddin Komisaris Independen Pihak Independen

DIREKSI

Nama Jabatan Hubungan Keuangan/Keluarga

Itjang Wibisono Direktur Utama Pihak Independen

Edi Susanto Direktur Bisnis Pemegang Saham (20%)

Rosep Tunggal Lasmana Direktur Compliance & Risk Management Pihak Independen

PEJABAT EKSEKUTIF

Nama Jabatan Hubungan Keuangan/Keluarga

Tommy Langkun Kepala Divisi Marketing dan Kredit Pihak Independen

Franciskoes Heri SD Kepala Divisi Operasional Pihak Independen

S

Laporan Tahunan Bank Fama International 8

Profil Pengurus Bank

ewan Komisaris

Junus Jen Suherman – Komisaris Utama Lahir di Bandung tanggal 06 September 1956, menyelesaikan pendidikan Perguruan Tinggi di California, AS jurusan Business Administration tahun 1981. Sejak tahun 1987 sampai dengan tahun 2005 menjadi Presiden Direktur di PT Famatex dan PT Bandung Sakura Textile Mills (BSTM) dan sejak tahun 1993 sampai sekarang menjabat Komisaris Utama Bank Fama International.

Soebrata Rahardja – Komisaris Independen Lahir di Bandung tanggal 18 Januari 1953, menyelesaikan pendidikan di Universitas Parahyangan Bandung Fakultas Hukum tahun 1977. Tahun 1980 sampai Agustus 1985 bekerja di Bank Central Asia Cabang Bandung, terakhir menjabat sebagai Wakil Pemimpin Cabang Jember. September 1985 sampai Februari 2003 bekerja di Bank Bali, terakhir sebagai Corporate Services Dept (VP) Kantor Pusat. Maret 2003 sampai Januari 2009 bergabung dengan Bank BNP Kantor Pusat, Bandung dengan jabatan terakhir sebagai anggota komite remunerasi dan nominasi Bank BNP. Tahun 2009 mendirikan PT Multi Karier Indonesia. Bergabung dengan Bank Fama International sejak bulan April 2014

sebagai Komisaris Independen merangkap Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi.

Rifdan Aminoe’ddin – Komisaris Independen

Lahir di Bandung tanggal 23 Mei 1956, menyelesaikan pendidikan di Universitas Padjadjaran Fakultas Ekonomi Akuntansi tahun 1984. Tahun 1985 sampai dengan tahun 2000 bekerja di Bank Duta dengan jabatan terakhir sebagai Branch Manager Cabang Medan. Mulai awal tahun 2002 sampai dengan tahun 2012 menjabat sebagai Komisaris Utama PT BPR Duta Pasundan yang berkedudukan di Bandung. Bergabung dengan Bank Fama International sejak bulan Juni 2012 sebagai Komisaris Independen merangkap Ketua Komite Audit.

D

Laporan Tahunan Bank Fama International 9

Profil Pengurus Bank

ireksi

Itjang Wibisono – Direktur Utama Lahir di Semarang tanggal 17 Juni 1961, menyelesaikan pendidikan di Universitas Parahyangan Bandung, Fakultas Hukum kemudian menyelesaikan pendidikan notariat di Universitas Padjadjaran Bandung. Karier yang bersangkutan di perbankan tercatat di Bank Artha Graha di bidang administrasi kredit pada tahun 1989 sampai dengan 1994. Kemudian di Bank Fama International yang bersangkutan meneruskan karier di bagian Hukum dan Appraisal dan telah mengikuti berbagai pelatihan mengenai hukum, penilaian jaminan, perkreditan, kepemimpinan dan sertifikasi manajemen risiko. Sejak bulan Desember 2013 sampai dengan sekarang menjabat sebagai Direktur Utama.

Edi Susanto – Direktur Bisnis Lahir di Bandung tanggal 08 Mei 1949, menyelesaikan pendidikan SLTA di Bandung tahun 1968. Sejak tahun 1968 sampai dengan tahun 1993 bekerja di Pabrik Tenun ”Sinar” menjabat sebagai Asisten Direktur dan Direktur. Sejak tahun 1993 sampai sekarang bekerja di Bank Fama International dan pernah menjabat sebagai Komisaris selama 3 tahun, Direktur Utama selama 7 tahun dan sejak tahun

2004 sampai sekarang menjabat sebagai Direktur Bisnis. Selama ini Ybs. sudah mengikuti pelatihan mengenai manajemen risiko, IICD Professional Directors Program dan pelatihan-pelatihan untuk manajemen puncak yang diselenggarkan oleh Perbanas.

Rosep Tunggal Lasmana – Direktur Compliance & Risk Management Lahir di Bandung tanggal 18 Mei 1962, menyelesaikan pendidikan di Universitas Parahyangan Bandung jurusan Hukum pada tahun 1990. Pada tahun 1987 – 1992 bekerja sebagai Site Manager PO Bandung Cepat. Pada tahun 1992 – 1996 bekerja pada Bank Harapan Santosa, jabatan terakhir team leader Audit Kantor Pusat. Pada tahun 1996 – 2004 bekerja pada Bank Internasional Indonesia jabatan terakhir Head Regional Auditor. Pada tahun 2004 – 2008 bekerja pada Bank NISP, jabatan terakhir Corporate Service Head Audit. Pada tahun 2008 – 2012 bekerja pada Bank Nusantara Parahyangan sebagai Kepala SKAI (Satuan Kerja Audit Intern). Dan sejak tahun 2012 bergabung di Bank Fama International sebagai Kepala SKAI sampai bulan September 2014, sejak itu dipromosikan menjadi Direktur Compliance & Risk Management.

D

Laporan Tahunan Bank Fama International 10

Profil Pengurus Bank

ejabat Eksekutif

Franciskoes Heri Soetanto Darma Lahir di Bandung tanggal 8 Juli 1972, menyelesaikan pendidikan di Universitas Katolik Parahyangan Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi tahun 1997. Tahun 1997-2000 bekerja di Kantor Akuntan Publik Drs. Karel, Widyarta sebagai staf auditor. Tahun 2000-2001 bekerja di PT. Guntur Madutama sebagai staf internal auditor. Tahun 2002-2013 bekerja di PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk. Dengan posisi terakhir sebagai Kepala Divisi Keuangan dan Akuntansi. Tahun 2013 hingga saat ini yang bersangkutan

meneruskan karir di PT. Bank Fama International sebagai Kepala Divisi Operasional.

Tommy Langkun Lahir di Bandung tanggal 16 Juli 1963, menyelesaikan pendidikan di STIE YPKP Bandung Jurusan Manajemen. Pada tahun 1987 – 1990 bekerja di Bank Umum Nasional dengan posisi terakhir sebagai Staf Penilaian Jaminan dan Informasi Kredit KPO Jakarta. Pada tahun 1990 – 2000 bekerja di Bank Putera dengan posisi terakhir sebagai Pemimpin Cabang Pembantu Ahmad Yani Bandung. Tahun 2000, yang bersangkutan meneruskan karier di Bank Fama International hingga saat ini.

P

Laporan Tahunan Bank Fama International 11

Komite-komite

ank membentuk komite di bawah Dewan Komisaris dan Direksi dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris

dalam mengawasi operasional Bank dan memberikan nasehat kepada Direksi. Komite di bawah Direksi bertujuan untuk membantu Direksi dalam pengambilan keputusan.

Komite di Bawah Dewan Komisaris Di bawah Dewan Komisaris terdapat 3 (tiga) Komite yang keanggotaannya terdiri dari Komisaris Independen dan pihak-pihak yang mempunyai keahlian dalam perbankan, hukum, akuntansi, SDM dan manajemen risiko. Selengkapnya keanggotaan komite - komite tersebut adalah:

Komite Audit

Nama Jabatan Hubungan Keuangan/Keluarga

Rifdan Aminoe’ddin Ketua Merangkap Komisaris Independen

Ramson Sinaga Anggota Pihak Independen

M. Ali Abdullah Anggota Pihak Independen

Komite Pemantau Risiko

Nama Jabatan Hubungan Keuangan/Keluarga

Rifdan Aminoe’ddin Ketua Merangkap Komisaris Independen

Adrianus Kadharusman Anggota Pihak Independen

Hartono Suwarna, MM. Anggota Pihak Independen

Komite Remunerasi dan Nominasi

Nama Jabatan Hubungan Keuangan/Keluarga

Soebrata Rahardja Ketua Merangkap Komisaris Independen

Junus Jen Suherman Anggota Merangkap Komisaris Utama

Franciskoes Heri SD Anggota Merangkap Kepala Divisi

B

Laporan Tahunan Bank Fama International 12

Komite-komite

Nama dan Latar Belakang Anggota Komite

Moh. Ali Abdullah, SE

Lahir di Tebilahan tanggal 18 Juli 1953, menyelesaikan pendidikan S1 jurusan Ekonomi di Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Sejak tahun 1982 sampai dengan tahun 2000 bekerja di PT Bank Dagang Negara (Persero) dengan jabatan terakhir adalah sebagai Kepala Administrasi Kas dan Dana. Sejak tahun 2003 sampai sekarang menjadi anggota Komite Audit. Bidang keahlian dalam bidang keuangan.

Adrianus Kadharusman, S.T,

S.H.

Lahir di Bandung tanggal 05 April 1965, menyelesaikan pendidikan S1 jurusan Hukum dan Teknik Sipil di Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Saat ini berprofesi sebagai pengacara dan mediator. Sejak tahun 2007 sampai sekarang menjadi anggota Komite Pemantau Risiko.

Ramson Sinaga

Lahir di Bandung tanggal 12 Oktober 1959, menyelesaikan pendidikan S1

jurusan Akuntansi di Universitas Padjadjaran Bandung. Berpengalaman di bidang perbankan selama 15 tahun. Selain itu saat ini beliau menjadi tenaga pengajar di bidang Keuangan Akuntansi di STIE Ekuitas, Bandung. Sejak tahun 2011 sampai sekarang menjadi anggota Komite Audit.

Hartono Suwarna, MM

Lahir di Bandung tanggal 12 Juli 1965, menyelesaikan pendidikan S1 di Institut Pertanian Bogor dan melanjutkan pendidikan Magister Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen Bandung.Pengalaman di bidang perbankan selama 16 tahun. Terakhir bekerja di Bank Permata dengan jabatan sebagai SME & Commercial Credit Management Area Head. Sejak tahun 2014 menjadi anggota Komite Pemantau Risiko.

Sedangkan untuk latar belakang anggota Komite yang lain dapat dilihat pada bagian yang menguraikan riwayat hidup singkat Dewan Komisaris, Direksi maupun Pejabat Eksekutif.

Laporan Tahunan Bank Fama International 13

Komite-komite

Komite Di Bawah Direksi

Terdapat 6 (enam) Komite Eksekutif di bawah

Direksi yang anggotanya terdiri Direksi, pejabat

eksekutif dan pejabat senior yang kompeten di

bidangnya. Komite Eksekutif ini membantu

Direksi dalam mengambil keputusan melalui

rapat atau persetujuan tertulis. Adapun komite-

komite tersebut selengkapnya adalah sebagai

berikut :

Komite Manajemen Risiko Komite Kebijakan Kredit Komite Kebijakan

Personalia

Ketua Dir. Compliance & Risk Management Dir.Utama Dir. Utama

Sekretaris *) Ka SKMR KaDiv Marketing dan Kredit KaDiv Operasional

Anggota 1. Dir. Utama 2. Dir. Bisnis 3. KaDiv Operasional 4. KaDiv Marketing dan

Kredit 5. Ka SKAI

1. Dir. Bisnis 2. Dir. Compliance & Risk

Management 3. KaDiv Operational 4. Ka SKAI

1. Dir. Bisnis 2. Dir. Compliance &

Risk Management 3. KaDiv Marketing dan

Kredit 4. Ka SKAI

Komite Assets & Liabilities

Komite Pengarah Teknologi Informasi

Komite Pembelian & Investasi

Ketua Dir. Bisnis Dir. Utama Dir. Utama

Sekretaris *) Ka Treasury KaDiv Operasional Ka Umum

Anggota 1. Dir. Utama 2. Dir. Compliance &

Risk Management 3. KaDiv Operasional 4. KaDiv Marketing dan

Kredit 5. Ka SKAI

1. Dir. Bisnis 2. Dir. Compliance & Risk

Management 3. KaDiv Marketing dan

Kredit 4. Ka SKAI

1. Dir. Bisnis 2. Dir. Compliance &

Risk Management 3. KaDiv Operasional 4. KaDiv Marketing dan

Kredit 5. Ka SKAI

*) = Merangkap anggota.

Laporan Tahunan Bank Fama International 14

Perkembangan Usaha Bank

inerja PT Bank Fama International pada tahun 2014, jika dibandingkan dengan tahun 2013 mengalami peningkatan

khususnya jika dilihat dari sisi aset, kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga. Berikut ini kondisi dan perkembangan usaha Bank per akhir tahun 2014. Total Aset Total asset Bank per akhir tahun 2014 sebesar Rp.945.368 juta, jumlah ini meningkat 12,06% jika dibandingkan dengan total aset akhir tahun 2013 sebesar Rp.843.588 juta. Hal ini disebabkan oleh Peningkatan Kredit yang diberikan sebesar Rp.79.010 juta atau 13,10% dan peningkatan dana pihak ketiga sebesar Rp.77.286 juta atau 13,60%.

Kredit yang diberikan Total kredit diberikan per akhir tahun 2014 mengalami peningkatan jika dibandingkan posisi akhir tahun 2013. Persentase peningkatan adalah 13,10% atau menjadi Rp.681.913 juta per akhir tahun 2014 dari Rp.602.902 juta per akhir tahun 2013. Kelonggaran tarik per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp.136.701 juta sedangkan pada akhir tahun 2014 sebesar Rp.122.460 juta. Tingkat bunga rata-rata kredit yang diberikan adalah sebesar 16,50% dan 14,73% per tahun masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013. Dalam menyalurkan kredit, Bank tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian dan pengendalian risiko khususnya risiko kredit. Berdasarkan sektor ekonomi, besaran penyaluran kredit per akhir tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :

Kredit yang Diberikan Berdasarkan Sektor Ekonomi PT Bank Fama International

(Dalam Jutaan Rupiah)

Sektor Ekonomi 2014 2013

Perdagangan Besar dan eceran 186.029 190.740

Industri Skala Menengah 164.229 187.004

Konstruksi 114.284 71.492

Jasa Sosial/masyarakat 60.687 43.997

Real Estate, Usaha Persewaan dan jasa perusahaan 41.772 25.111

Penyediaan Akomodasi dan makan minum 36.853 27.972

Pengangkutan Umum Darat 31.723 26.219

Lain-lain 56.941 39.266

Jumlah 692.518 611.801

Dikurangi Provisi dan Administrasi (3.163) (2.845)

Dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (7.443) (6.084)

Jumlah Kredit Yang Diberikan 681.913 602.902

K

Laporan Tahunan Bank Fama International 15

Perkembangan Usaha Bank

Berdasarkan Jenis Kredit, besaran penyaluran kredit per akhir tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :

Kredit yang Diberikan Berdasarkan Sektor Ekonomi PT Bank Fama International

(Dalam Jutaan Rupiah)

Jenis Kredit 2014 2013 2012

Kredit Investasi 97.555 65.044 46.581

Kredit Modal Kerja 570.800 529.253 406.915

Kredit Konsumsi 24.163 17.504 17.646

Jumlah 692.518 611.801 471.142

Dikurangi Provisi dan Administrasi (3.163) (2.845) (1.776)

Dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (7.443) (6.054) (4.670)

Jumlah Kredit yang Diberikan 681.913 602.902 464.696 Penempatan Pada Bank Indonesia Penanaman aktiva produktif dalam bentuk penempatan pada Bank Indonesia per akhir tahun 2014 dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) dan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) yaitu sebesar Rp.75.160 juta, jumlah ini meningkat jika disbanding tahun 2013 yang sebesar Rp.45.994 juta. Kenaikan jumlah penempatan pada Bank Indonesia karena dampak dari penambahan dana pihak ketiga, sementara untuk penyaluran kredit harus tetap dilakukan dengan hati-hati sehingga dana yang belum tersalurkan diantaranya ditempatkan pada Bank Indonesia. Penanaman dalam SBI dan SDBI lebih banyak dimaksudkan untuk

secondary reserve dan juga instrument pemenuhan GWM. Aset Produktif Bank adalah lembaga intermediasi antara pemilik dana dan dunia usaha, oleh karenanya dana pihak ketiga yang dihimpun harus ditanamkan kembali pada jenis-jenis penanaman yang produktif agar Bank mampu bekerja optimal. Penanaman dana terbesar adalah pada kredit, sementara penanaman dalam Sertifikat Bank Indonesia dan Sertifikat Deposito Bank Indonesia hanya sebagai secondary reserve. Secara keseluruhan penanaman dana Bank dalam aset produktif pada tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :

Laporan Tahunan Bank Fama International 16

Perkembangan Usaha Bank

Aset Produktif PT Bank Fama International

(Dalam Jutaan Rupiah)

Keterangan 31-12-2014 31-12-2013

Penempatan Pada Bank Indonesia 133.608 94.729

Kredit Yang Diberikan 681.913 602.902

Penempatan Pada Bank Lain 103.595 122.728

Bank Garansi 274 24

Kelonggaran Tarik 136.701 122.460

Jumlah 1.056.091 942.843

Dana Pihak Ketiga

Dana pihak ketiga (DPK) adalah simpanan yang diterima Bank dalam bentuk giro, tabungan dan simpanan berjangka. Pada tahun 2014 jumlah DPK mengalami peningkatan sebesar 13,60% jika dibandingkan dengan tahun 2013, yaitu

masing-masing Rp.716.759 juta dan Rp.636.838 juta. Tingkat suku bunga rata-rata untuk seluruh DPK selama tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 10,16% dan 7,82%. Adapun kondisi masing-masing jenis DPK adalah sebagai berikut :

Dana Pihak Ketiga PT Bank Fama International

(Dalam Jutaan Rupiah)

Keterangan 31-12-2014 31-12-2013 31-12-2012

Giro 44.798 46.475 34.677

Tabungan 26.523 22.211 25.059

Simpanan Berjangka 645.438 568.152 421.469

Jumlah 716.759 636.838 481.205

Laporan Tahunan Bank Fama International 17

Strategi dan Kebijakan Manajemen

alam menjalankan kegiatan usahanya pada tahun 2014 arah strategi dan kebijakan manajemen Bank senantiasa searah dengan visi misi usaha

yang telah ditetapkan oleh manajemen selain itu, strategi dan kebijakan yang ditetapkan juga sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku dari otoritas terkait. Untuk mewujudkan hal itu, Manajemen Bank menetapkan hal-hal sebagai berikut :

Langkah Strategis

Langkah-langkah strategis yang akan ditempuh untuk mencapai visi dan misi Bank adalah sebagai berikut :

• Memperbaiki/menyempurnakan kebijakan maupun prosedur kredit, proses analisis kredit, proses persetujuan / perpanjangan kredit, proses pengikatan agunan kredit serta monitoring.

• Peningkatan IT support bagi pengembangan bisnis Bank dan efisiensi proses internal. • Menambah jaringan kantor melalui pembukaan kantor cabang pembantu. • Menjaga tingkat kesehatan bank peringkat 2 (sehat) melalui pengelolaan manajemen risiko,

rentabilitas dan penerapan GCG yang memperhatikan ketentuan dan kehati-hatian. • Menjaga kualitas aktiva produktif melalui sistem monitor yang lebih baik, peningkatan disiplin

pengelolaan account, serta perbaikan kualitas SDM marketing dan administrasi kredit. • Memberikan kesempatan kepada karyawan Bank untuk dapat mengembangkan potensi yang

ada dengan melakukan pelatihan baik intern maupun ekstern yang sesuai dengan bidang pekerjaan dan yang dibutuhkan oleh Bank.

• Melakukan rekruitmen tenaga-tenaga berkualitas lainnya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan Bank.

Arah Kebijakan

a. Jangka Pendek - Bank akan melakukan perbaikan internal dengan cara perbaikan, penyempurnaan dan

pembuatan kebijakan maupun organisasi yang berkenaan dengan pemberian kredit dengan fokus mengelola risiko kredit dan risiko operasional.

- Bank akan meningkatkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga dengan cara referral business berdasarkan database deposan dan penambahan jaringan kantor dengan fokus mengelola risiko pasar dan risiko likuiditas.

- Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga pemasaran dan kredit agar dapat menjadi Bank dengan aset di atas Rp. 1 trilyun pada tahun 2015.

- Bank memperhatikan sumber daya manusia dan teknologi informasi sebagai pendukung pengembangan bisnis dengan cara Bank akan terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan teknologi informasi dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan bidang pekerjaan serta perkembangan teknologi informasi terkini.

b. Jangka Menengah dan Panjang - Secara bertahap akan menekuni segmen pasar tertentu khususnya perdagangan dan jasa

sambil terus mengembangkan produk-produk baru yang mempunyai daya saing yang lebih baik.

D

Laporan Tahunan Bank Fama International 18

Strategi dan Kebijakan Manajemen

- Bank secara bertahap akan berusaha melakukan penyebaran terhadap profil maturity sehingga jarak antara asset dan kewajiban yang jatuh tempo yang pada akhirnya dapat memitigasi dan mengurangi risiko likuiditas.

- Memperluas jaringan pelayanan melalui penambahan kantor cabang khususnya di Jawa Barat.

Strategi dan kebijakan ini dimaksudkan untuk meletakkan landasan yang kuat bagi pengembangan usaha Bank ke depan. Hal ini sebagai wujud komitmen pemegang saham untuk mengembangkan Bank. Di sisi lain dalam pengelolaan dan pengembangan usaha Bank ke depan, pengurus harus senantiasa berpegang pada prinsip kehati-hatian dengan melakukan kajian atas setiap kebijakan yang diambil dari sisi risiko serta melakukan praktek perbankan yang sehat.

Laporan Tahunan Bank Fama International 19

Pengelolaan Risiko

etiap keputusan bisnis selalu melekat unsur risiko, sehingga Bank sebagai lembaga intermediasi keuangan dan

kepercayaan, dituntut untuk dapat mengantisipasi dan meminimalkan risiko-risiko tersebut melalui pengendalian dan pengelolaan risiko yang efektif, terintegrasi dan berkesinambungan yang berdasarkan ketentuan dan pertauran yang berlaku. Serta, selalu berupaya meningkatkan kualitas pengelolaan dari waktu ke waktu. Bank dalam pelaksanaan penerapan manajemen risiko mengacu pada ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 5/8/PBI/2003 yang telah diubah dengan PBI Nomor 11/25/PBI/2009, dan Surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) Nomor 5/21/DPNP yang telah diubah dengan SE-BI Nomor 13/23/DPNP, yang pelaksanaannya telah disesuaikan dengan kompleksitas usaha dan bisnis bank. Untuk mengendalikan berbagai risiko yang terkait dengan aktivitas operasional Bank, maka Bank telah menerapkan pengelolaan manajemen risiko yang disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas kegiatan usaha, sedangkan untuk memastikan pelaksanaan penerapan manajemen risiko telah dibentuk Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko yang bertugas melakukan penilaian atas beberapa jenis risiko yang telah ditetapkan dan menetapkan system pengedaliannya. Untuk menjamin efektivitas penerapan manajemen risiko maka dalam setiap kegiatan operasional Bank telah ada Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi; Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limi; Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta system informasi manajemen risiko; Sistem pengendalian intern yang menyeluruh, telah dituangkan dalam pedoman pelaksanaan internal. Ruang lingkup penerapan manajemen risiko meliputi 8 (delapan) jenis risiko yakni:

Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Operasional, Risiko Likuiditas, Risiko Hukum, Risiko Kepatuhan, Risiko Stratejik dan Risiko Reputasi. Dalam pelaksanaan proses identifikasi, pengukuran dan pengawasan risiko dilakukan oleh unit kerja risk management yang independent terhadap unit kerja operasional maupun unit kerja audit intern, sedangkan tanggungjawab pengelolaan risiko-risiko yang melekat dalam aktivitas yang dilakukannya merupakan tugas dari unit kerja masing-masing. Strategi Manajemen Risiko Supaya pengendalian risiko dapat diterapkan secara memadai, maka langkah-langkah yang diambil oleh Bank, sebagai berikut: 1. Menyusun Pedoman Kebijakan dan Prosedur

Manajemen Risiko sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.

2. Membentuk Komite-komite yang secara aktif melakukan pemantauan atas mitigasi risiko.

3. Penetapan parameter dan limit transaksi yang bertujuan untuk meningkatkan mitigasi risiko Bank dalam proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko.

4. Mengikutisertakan pengurus Bank, pimpinan unit kerja dan karyawan yang terkait dengan take risk untuk mengikuti program sertifikasi manajemen risiko sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia serta memberikan pelatihan penyegaran bagi yang telah lulus sertifikasi manajemen risiko.

5. Mengembangkan budaya sadar risiko pada seluruh karyawan melalui program pelatihan dan sosialisasi manajemen risiko.

Profil Risiko Berdasarkan hasil prudential meeting dengan pihak Otoritas Jasa Keuangan , maka profil Risiko Bank untuk posisi akhir Bulan Desember 2014 sebagai berikut:

S

Laporan Tahunan Bank Fama International 20

Pengelolaan Risiko

Jenis Risko Risiko Inheren Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Risiko Komposit

Risiko Kredit Moderate Moderate Moderate

Risiko Pasar Low To Moderate Low To Moderate Low To Moderate

Risiko Likuiditas Low To Moderate Moderate Low To Moderate

Risiko Operasional Low To Moderate Moderate Low To Moderate

Risiko Kepatuhan Low To Moderate Moderate Low To Moderate

Risiko Hukum Low To Moderate Low To Moderate Low To Moderate

Risiko Reputasi Low To Moderate Low To Moderate Low To Moderate

Risiko Stratejik Low To Moderate Moderate Low To Moderate

Profil Risiko Low To Moderate

Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko yang mungkin terjadi sebagai akibat gagalnya pihak debitur untuk memenuhi kewajibannya kepada Bank. Untuk itu pihak Bank menerapkan prinsip kehati-hatian mulai dari analisa kelayakan, pemanfaatan fasilitas sampai dengan kredit lunas, selain itu juga dengan mempercepat penyelesaian atas kredit bermasalah dan juga mengambil langkah-langkah yang diperlukan atas kredit yang telah menunjukkan gejala bermasalah, sehingga Bank membentuk cadangan kerugian penurunan nilai dalam jumlah yang cukup. Mitigasi risiko kredit dilakukan dengan membentuk komite kredit yaitu komite yang berwenang untuk memberikan persetujuan terhadap usulan pemberian kredit oleh pejabat kredit (Account Officer). Anggota Komite Kredit dipilih dari jajaran Direksi, Pejabat Eksekutif dan account officer yang senior. Usulan kredit kepada pihak terkait harus disetujui oleh Dewan Komisaris. Bank memberikan kredit dengan fokus kepada segmen UMKM yang karakteristik bisnisnya sesuai dengan Bank. Pengelolaan konsentrasi risiko kredit dilakukan dengan memenuhi ketentuan untuk mengukur konsentrasi kredit kepada 10 debitur besar dan penerbitan perhitungan BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit) baik terhadap pihak terkait maupun bukan pihak terkait setiap bulan.

Mekanisme pengukuran risiko dilakukan dengan mengukur risiko-risiko yang terkait dengan perkreditan seperti rasio Non Performing Loan, kecukupan pencadangan kerugian dan perhitungan kecukupan modal untuk menutup risiko kredit. Sedangkan pengendalian risiko dilakukan dengan proses kredit yang baik, peningkatan mutu SDM di fungsi Marketing, review kredit dan Legal, serta monitor kredit bermasalah secara efektif. Sampai akhir tahun 2014 bank belum memiliki debitur yang memiliki rating dari lembaga pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia dan belum melakukan aktivitas sekuritisasi aset, sedangkan untuk melakukan mitigasi risiko kredit, bank mewajibkan adanya agunan untuk setiap kredit yang diberikan antara lain cash colateral, fixed asset, mesin, dan kendaraan bermotor. Risiko Pasar Risiko pasar dapat terjadi karena pergerakan suku bunga dan perubahan nilai tukar, mengingat Bank bukan merupakan Bank Devisa, maka risiko pasar yang dihadapi adalah risiko suku bunga. Risiko pasar yang melekat dalam aktivitas fungsional perkreditan, treasury dan pendanaan. Pengelolaan risiko suku bunga secara keseluruhan dilakukan dengan metodologi yang dapat mengidentifikasikan risiko suku bunga dari portofolio aset dan

Laporan Tahunan Bank Fama International 21

Pengelolaan Risiko

kewajiban yang sensitif terhadap perubahan suku bunga, selain itu penghimpunan dana selalu dikaitkan dengan kemampuan penyalurannya sehingga diupayakan tidak terjadi negative interest gap. Pengendalian risiko pasar dilakukan dengan menetapkan struktur organisasi yang jelas menggambarkan batas wewenang dan tanggung jawab masing-masing unit kerja serta adanya pemeriksaan internal audit secara berkala.

Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko yang terjadi karena Bank tidak mampu memenuhi kewajiban pokok dan atau bunga yang telah jatuh tempo. Berdasarkan definisi tersebut maka pada risiko ini hanya terjadi jika bank menghadapi kesulitan dalam penyediaan aset-aset likuidnya. Bank memiliki Money Market Line dengan beberapa Bank yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan likuiditas yaitu mengalami kelebihan dana maupun kekurangan dana. Bank memiliki kebijakan dan prosedur mengenai pengelolaan risiko likuiditas yang bertujuan untuk menghindari kerugian akibat kekurangan likuiditas, konsentrasi gap dan ketergantungan kepada counterparty tertentu, serta instrumen atau segmen market tertentu. Bank menjaga Giro Wajib Minimum sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia dengan beberapa cara untuk yang diambil antara lain mengurangi idle fund seminimum mungkin dan menjaga alat-alat likuid yang ada agar dapat memenuhi kebutuhan cash flow sehari-hari maupun dari hal-hal yang tidak terduga. Pengendalian dan pemantauan risiko likuiditas dilakukan secara harian dengan memperhatikan beberapa indikator antara lain berupa kualitas aset yang memburuk, peningkatan konsentrasi pada beberapa aset dan sumber pendanaan tertentu dan arus kas yang semakin memburuk serta informasi publik yang negatif terhadap Bank, pencairan simpanan yang belum jatuh tempo meningkat dan keterbatasan akses untuk memperoleh pendanaan jangka panjang.

Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang terjadi karena ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau adanya masalah eksternal yang dapat mempengaruhi operasional Bank. Untuk meminimalkan risiko operasional, Bank melakukan upaya-upaya sebagai berikut: Pembuatan SOP atas segala aktivitas operasional yang selalu dievaluasi sesuai dengan perkembangan bisnis, meningkatkan fungsi kontrol dalam proses transaksi, mengamankan aset dan data, memastikan bahwa setiap personil memiliki kualifikasi dan terlatih sesuai dengan fungsinya dan pada akhirnya memastikan setiap aktivitas operasional yang dilakukan telah sesuai dengan ketentuan, sistem dan prosedur yang ditetapkan. Pengelolaan risiko operasional dikelola secara terpusat sesuai dengan best practice. Karakteristik transaksi, jasa dan produk Bank yang relatif sederhana, tidak adanya corporate action dan pengembangan bisnis baru, serta tidak ada tenaga alih daya, maka mitigasi risiko operasional masih menggunakan pendekatan yang mendasar. Bank memiliki teknologi informasi (core system) yang handal untuk melaksanakan transaksi dan membuat laporan yang diperlukan. Fraud internal maupun fraud eksternal maupun kejadian eksternal selama tahun 2014 tidak tercatat di Bank. Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi akibat Bank tidak mematuhi atau melaksanakan peraturan perundangan-undangan dan ketentuan lainnya yang berlaku. Risiko Kepatuhan dikelola oleh unit Kepatuhan dan Manajemen Risiko yang berada di bawah Direktur Kepatuhan. Bank memenuhi ketentuan mengenai pelaksanaan fungsi kepatuhan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Secara umum rasio kepatuhan seperti pemenuhan ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit, Giro Wajib Minimum, permodalan dan ketentuan lain dapat dipenuhi melalui kerjasama antar unit

Laporan Tahunan Bank Fama International 22

Pengelolaan Risiko

independen seperti Kepatuhan, Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Audit Internal.

Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang timbul akibat adanya tuntutan hukum dan/atau adanya kelemahan aspek yuridis. Untuk mengelola Risiko Hukum, Bank menggunakan jasa notaris yang direkomendasikan oleh unit legal dan disetujui oleh Direksi karena reputasinya yang baik. Risiko Hukum yang dikelola oleh unit Legal relatif rendah di Bank, ditunjukkan dengan tidak adanya kasus hukum yang dihadapi oleh Bank. Penyelesaian kredit macet pada umumnya dilakukan melalui proses lelang oleh pihak independen (Balai Lelang). Beberapa pengaduan debitur yang diterima pada umumnya Bank berada pada posisi hukum yang kuat. Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholders yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Untuk meminimalkan munculnya risiko ini, maka Bank mengadakan komunikasi secara terbuka dan menjaga kepercayaan stakeholders di samping mengharuskan penerapan kehatia-hatian dalam setiap kegiatan operasional Bank Pengaduan nasabah dan kasus-kasus yang merugikan nama baik Bank selama tahun 2014 relatif tidak ada dan tidak signifikan. Risiko Reputasi dikelola dengan memberikan transparansi produk dan jasa Bank secara baik

kepada nasabah. Bank mempunyai pedoman penanganan pengaduan nasabah dan menunjuk petugas yang bertanggung jawab terhadap hal itu. Risiko ini bagi Bank relatif rendah selain karena tidak ada isu negatif yang diterima, juga dipengaruhi oleh skala usaha, produk dan jasa Bank yang relatif sederhana.

Risiko Stratejik Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Untuk menjaga munculnya risiko ini maka Bank harus mampu membaca dan mengantisipasi setiap perkembangan yang terjadi baik di dunia perbankan maupun di dunia bisnis pada umumnya termasuk perkembangan isu internasional. Risiko Strategik dikelola oleh Direksi yang bertanggung jawab langsung terhadap pencapaian target bisnis jangka pendek maupun jangka panjang. Pencapaian target dibicarakan secara berkala dengan seluruh unit organisasi dan kantor cabang. Pada tahun 2014 ini perubahan-perubahan peraturan yang berdampak terhadap Bank telah dibicarakan dan diukur dampaknya. Bank berusaha mencapai tingkat kesehatan pada peringkat 1 (sangat Sehat) dan GCG pada peringkat 2 (Baik).

Laporan Tahunan Bank Fama International 23

Pelaksanaan GCG

elaksanaan Tata kelola Perusahaan yang Baik atau dikenal sebagai Good Corporate Governance (GCG) PT Bank

Fama International ini disusun untuk memenuhi ketentuan pasal 61 dalam Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance dan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance, serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.

Pelaksanaan prinsip-prinsip GCG bagi Bank bertujuan untuk meningkatkan kinerja Bank, melindungi kepentingan stakeholders, dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan serta nilai-nilai etika yang berlaku secara umum pada industri perbankan.

GCG bagi perbankan berlandaskan 5 (lima) prinsip dasar yaitu :

1. Transparansi, yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan selalu terbuka dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan

2. Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggung jawaban organ Bank sehingga pengelolaannya berjalan efektif,

3. Responsibilitas atau Pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip pengelolaan Bank yang sehat.

4. Independensi, yaitu pengelolaan Bank secara profesional tanpa pengaruh atau tekanan dari pihak manapun.

5. Fairness atau Kewajaran, yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dengan menggunakan pendekatan risiko (RBBR), penilaian terhadap pelaksanaan GCG yang berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar tersebut dikelompokkan dalam suatu governance system yang terdiri dari 3 (tiga) aspek governance yaitu governance structure, governance process dan governance outcome.

TRANSPARANSI PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Transparansi pelaksanaan Good Corporate Governance untuk periode tahun 2014 ini meliputi aspek-aspek sebagai berikut : 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris PT Bank Fama International berjumlah 3 (tiga) orang, terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama dan 2 (dua) orang Komisaris Independen. Komposisi tersebut memenuhi ketentuan dalam batasan jumlah anggota Dewan Komisaris yang tidak boleh melebihi jumlah Direksi dan Komisaris Independen yang lebih dari 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris. Masing-masing anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, hubungan kepemilikan saham dan hubungan keluarga. Selain itu seluruh anggota Dewan Komisaris berdomisili di Indonesia.

P

Laporan Tahunan Bank Fama International 24

Pelaksanaan GCG

Tugas Dewan Komisaris memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha pada seluruh tingkatan organisasi. Dewan Komisaris dibantu oleh 3 (tiga) Komite yang dilengkapi dengan pedoman dan tata tertib kerja termasuk pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan rapat yaitu : a. Komite Audit b. Komite Pemantau Risiko dan c. Komite Remunerasi & Nominasi

Realisasi program kerja Komite tersebut dapat disampaikan sebagai berikut : i. Merekomendasikan pemilihan

Kantor Akuntan Publik untuk penyusunan Laporan Keuangan Tahunan Bank,

ii. Melakukan pemantauan terhadap tindak lanjut temuan audit dan rekomendasi SKAI, Auditor Eksternal dan hasil pengawasan Bank Indonesia,

iii. Memberikan rekomendasi terhadap penilaian tingkat risiko dan tingkat kesehatan Bank.

iv. Memberikan rekomendasi terhadap penanganan kredit bermasalah.

v. Memberikan penilaian terhadap pencapaian rencana bisnis.

vi. Memberikan masukan tentang pengelolaan sumber daya manusia dan merekomendasikan calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

Dewan Komisaris melakukan rapat secara rutin, baik rapat sendiri, bersama dengan Komite-Komite di bawahnya atau bersama dengan Direksi. Hasil pengawasan Dewan Komisaris telah direkomendasikan untuk diimplementasikan oleh Direksi.

2. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite-Komite

Dalam rangka penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, telah dibentuk komite-komite yang bertugas membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi. Komite-komite yang telah dibentuk adalah sebagai berikut :

Komite Audit

Komite Audit berjumlah 3 (tiga) orang, diketuai oleh Komisaris Independen dengan anggota dari Pihak Independen yang ahli di bidang keuangan dan ahli di bidang hukum. Untuk tahun 2014 Komite Audit telah menyusun program kerja yang bertujuan untuk melaksanakan review dan pemantauan :

a. Pelaksanaan tugas SKAI (Satuan Kerja Audit Intern),

b. Kesesuaian pelaksanaan audit laporan keuangan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan standar yang berlaku,

c. Pelaksanaan tindak lanjut atas hasil temuan dari SKAI, KAP dan OJK.

Tugas Komite Audit yang telah dilaksanakan selama tahun 2014 adalah sebagai berikut:

• Melakukan pemantauan dan mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan program audit serta memantau tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern.

• Melakukan review terhadap pelaksanaan tugas SKAI.

Laporan Tahunan Bank Fama International 25

Pelaksanaan GCG

• Melakukan review terhadap pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SKAI, Akuntan Publik dan hasil pengawasan Bank Indonesia.

• Memberikan usulan dan rekomendasi penunjukan Kantor Akuntan Publik kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) melalui Dewan Komisaris.

Komite Audit merekomendasikan agar Bank memperhatikan temuan berulang yang menunjukkan perlunya dicari penyebabnya seperti kelemahan dalam bidang sumber daya manusia, kecukupan kebijakan dan prosedur, pengawasan atasan yang lemah. Komite Audit juga meminta agar Bank lebih memperhatikan risiko likuiditas.

Komite Pemantau Risiko

Komite Pemantau Risiko berjumlah 3 (tiga) orang, diketuai oleh Komisaris Independen dengan anggota dari seorang Pihak Independen ahli dibidang keuangan dan manajemen risiko.

Selama tahun 2014 program kerja Komite Pemantau Risiko mencakup : a. Evaluasi atas konsistensi

antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaannya,

b. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko

Tugas dari Komite Pemantau Risiko yang telah dilaksanakan

selama tahun 2014 adalah sebagai berikut : • Mengevaluasi kesesuaian

antara kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko.

• Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.

Komite Manajemen Risiko memberikan masukan agar Bank memperhatikan risiko kredit dan risiko likuditas. Bank diminta untuk selalu menjaga tingkat pinjaman bermasalah (NPL) dan meningkatkan usaha penagihan pinjaman tersebut serta memperhatikan kualitas dan sumberdaya di Marketing. Untuk likuiditas Bank diminta agar menjaga cadangan likuiditas yang memadai serta meningkatkan usaha menaikkan dana pihak ketiga secara terus menerus.

Komite Remunerasi dan Nominasi Komite ini berjumlah 3 (tiga) orang, diketuai oleh Komisaris Independen dan anggotanya adalah Komisaris Utama dan seorang perwakilan karyawan. Komite Remunerasi dan Nominasi memperhatikan manajemen Sumber Daya Manusia Bank secara keseluruhan agar dapat mendukung Rencana Bisnis Bank serta merekomendasikan calon pejabat Bank setingkat Direksi dan Dewan Komisaris.

Tugas dari Komite Remunerasi dan Nominasi yang telah

Laporan Tahunan Bank Fama International 26

Pelaksanaan GCG

dilaksanakan selama tahun 2014 adalah :

• Memberikan evaluasi terhadap penilaian kinerja

karyawan (performance appraisal) tahunan.

• Memberikan rekomendasi dan usulan calon anggota Komisaris Independen dan Direksi.

3. Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Intern dan Audit Ekstern

a. Fungsi Kepatuhan

Di tahun 2014 fungsi kepatuhan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sebagai hasilnya, indikator kepatuhan menunjukkan tidak ada pelanggaran terhadap ketentuan utama perbankan seperti :

- Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)

- Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)

- Giro Wajib Minimum - Pemenuhan komitmen

kepada otoritas yang berwenang telah dilaksanakan melalui pelaporan pemenuhan komitmen kepada Bank Indonesia terkait Laporan Hasil Pemeriksaan Bank Indonesia.

Penerapan fungsi kepatuhan bertujuan agar dalam jangka panjang Bank mempunyai budaya kepatuhan dalam setiap jenjang organisasi sehingga risiko kepatuhan yang berdampak negatif terhadap reputasi Bank bisa dihindari.

b. Fungsi Audit Intern

Fungsi audit intern Bank telah berjalan baik, dimana Bank telah membentuk Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) dan menyusun Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter) dan Kebijakan dan Prosedur Audit Intern yang berdasarkan pendekatan berdasarkan risiko. SKAI mampu bertindak independen terhadap satuan kerja operasional dan marketing. Cakupan audit intern dalam menilai seluruh aspek dan unsur kegiatan Bank cukup memadai.

c. Fungsi Audit Ekstern

Efektivitas pelaksanaan audit ekstern di Bank Fama untuk tahun buku 2014 yang telah dilaksanakan oleh KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono yang telah terdaftar di Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.

4. Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian intern; Pelaksanaan penerapan manajemen risiko berjalan cukup baik, hal ini tercermin sebagai berikut :

Dewan Komisaris dan Direksi melakukan pengawasan secara aktif terhadap

Laporan Tahunan Bank Fama International 27

Pelaksanaan GCG

perhitungan profil risiko dan tingkat kesehatan Bank.

Untuk memonitor perkembangan risiko dan mengelola risiko, Bank telah membentuk Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko dan menyusun Laporan Profil Risiko setiap triwulan.

Adanya kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko telah dilaksanakan cukup baik.

Sistem pengendalian intern yang dilaksanakan cukup memadai.

Penerapan manajemen risiko mewajibkan Bank untuk mencadangkan risiko kredit dan risiko operasional dalam permodalan Bank. Dalam laporan tahunan 2014 terlihat bahwa permodalan Bank setelah pencadangan risiko tersebut masih menunjukkan kondisi yang sangat baik.

Satuan kerja yang menjalankan fungsi pengendalian intern adalah :

Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Melakukan pengawasan internal terhadap pelaksanaan operasional Bank secara periodik (periodical) berdasarkan risiko (risk based audit).

Satuan Pengawasan Operasional (SPO) Melakukan pengawasan internal terhadap

pelaksanaan operasional Bank secara harian.

Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) Melakukan pencegahan dengan menghitung potensi risiko yang mungkin timbul yang dapat mengakibatkan kerugian bagi Bank termasuk menghitung BMPK Bank.

Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan operasional Bank agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan prinsip kehati-hatian (prudential banking).

5. Kebijakan, prosedur dan penetapan limit Bank melengkapi diri dengan

kebijakan dan prosedur yang memadai sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dengan lancar.

Kegiatan operasional dilengkapi dengan limit transaksi yang diaplikasikan ke dalam sistem core banking sehingga terdapat pengawasan yang melekat (built in).

Kegiatan operasional Bank dilengkapi dengan penunjukkan dan pengaturan pelaksana operasi dan administrasi.

Sistem teknologi informasi mampu memberikan identitias setiap petugas pelaksana dan petugas yang menyetujui transaksi termasuk membatasi wewenang masing-masing karyawan.

Laporan Tahunan Bank Fama International 28

Pelaksanaan GCG

Dalam pemberian kredit ditetapkan limit untuk pejabat kredit, Direksi dan transaksi yang menyangkut pihak terkait disetujui oleh Dewan Komisaris.

Untuk menjaga likuiditas, Bank menjalin hubungan antar bank dan ditetapkan limit treasuri baik untuk penempatan maupun batas saldo giro BI maupun surat berharga (SBI) yang wajib disediakan dalam rangka memenuhi GWM.

6. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party)

dan penyediaan dana besar (large exposure) Proses penyaluran dana kepada pihak terkait telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu dengan memperhatikan ketentuan Batas Minimum Pemberian Kredit (BMPK). Proses penyedian dana besar dilakukan dengan tetap berpegang teguh kepada prinsip kehati-hatian (prudential banking).

Total baki debet penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan debitur inti per posisi Desember tahun 2014 adalah sebagai berikut :

No Penyediaan Dana Jumlah

Debitur Nominal (jutaan rupiah)

1 Kepada pihak terkait 2 9.466

2

Kepada debitur inti :

a. Individu 8 78.216

b. Group 2 26.097

7. Rencana Strategis Bank.

Rencana Jangka Pendek dan Menengah (business plan) Bank akan melakukan konsolidasi internal melalui perbaikan kebijakan maupun pelaksanaan yang berkenaan dengan risiko kredit serta risiko operasional khususnya sumber daya manusia dan teknologi informasi. Di lain pihak bank tetap secara maksimal meningkatkan fungsi intermediasi melalui penyaluran kredit dan penghimpunan dana pihak

ketiga, serta menjaga kualitas aktiva produktif.

Bank fokus pada segmen pasar tertentu (niche market) di Jawa Barat dan memperluas jaringan pelayanan terutama melalui penambahan kantor cabang pembantu dan meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga pemasaran dan kredit agar dapat menjadi bank dengan aset di atas Rp 1 trilyun pada akhir tahun 2015.

Rencana strategis jangka panjang (corporate plan)

Laporan Tahunan Bank Fama International 29

Pelaksanaan GCG

Rencana Bisnis dan Rencana Strategis Bank disusun sesuai dengan visi dan misi Bank. Rencana Strategis disusun secara realistis dengan memperhatikan kemampuan internal seperti permodalan, sumberdaya manusia, dan skala usaha bank. Selain itu dipertimbangkan juga kondisi eksternal seperti persaingan usaha dan perkembangan peraturan yang berlaku.

8. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank dapat dilihat dalam Laporan Tahunan 2014 yang juga dipublikasikan melalui situs Bank.

KEPEMILIKAN SAHAM DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang mencapai 5 % (lima perseratus) atau lebih dari modal disetor. 1. Kepemilikan Saham Anggota Dewan

Komisaris a. Bank Fama International

Anggota Dewan Komisaris yang tercatat memiliki saham atas PT

Bank Fama International adalah Bpk. Junus Jen Suherman (Komisaris Utama), kepemilikannya mencapai 60 % dari modal disetor Bank atau dengan nilai nominal sebesar Rp 39.300 juta, dan merupakan pemegang saham pengendali.

b. Bank lain Anggota Dewan Komisaris yang tercatat memiliki saham di Bank lain adalah Bpk. Rifdan Aminoe’ddin (Komisaris Independen), memiliki saham di PT. BPR Duta Pasundan sebesar 16 % dari modal disetor atau dengan nilai nominal sebesar Rp. 160 juta.

c. Lembaga Keuangan Bukan Bank Anggota Dewan Komisaris tidak tercatat memiliki saham di lembaga keuangan bukan bank.

d. Perusahaan lainnya Anggota Dewan Komisaris yang memiliki saham di perusahaan lain adalah Bpk. Junus Jen Suherman (Komisaris Utama) yang tercatat memiliki saham di perusahaan lain sebagai berikut :

Laporan Tahunan Bank Fama International 30

Pelaksanaan GCG

No Nama Perusahaan Kepemilikan Saham

1 PT Famatex Textile and Ind. Ltd 16,67 %

2 PT. Bandung Sakura Textile Mills 50 %

3 PT. Cimerang Sakura Spinning 45 %

4 PT. Surya Putra Mandiri Sejahtera 60 %

5 PT. Megadirga Indah 65 %

6 PT. Suherman Mandiri Investa 99 %

7 PT. Cahaya Lestari Investa 1 %

2. Kepemilikan Saham Anggota Direksi Sebagai bagian dari transparansi Bank, maka berikut ini disampaikan informasi kepemilikan saham

anggota Direksi Bank sebagai berikut :

Bank Fama International Edi Susanto memiliki saham sebesar 20%

Bank Lain Tidak ada

Lembaga Keuangan bukan Bank Tidak ada

Perusahaan Lain

Edi Susanto memiliki saham di perusahaan : • PT. Surya Putra Mandiri Sejahtera :

20% • PT. Cahaya Lestari Investa : 20 %

HUBUNGAN KEUANGAN DAN KELUARGA PIHAK TERKAIT

Di antara sesama anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi tidak saling memiliki hubungan keuangan dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank. Namun Bpk. Junus Jen Suherman (Komisaris Utama) adalah keponakan Bpk. Edi Susanto (Direktur Bisnis).

PAKET/KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN BAGI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang ditetapkan Rapat Umum Pemegang Saham Bank adalah ;

1. Remunerasi dalam bentuk non natura, termasuk gaji dan penghasilan tetap lainnya, antara lain tunjangan (benefit), bonus)

2. Fasilitas lain dalam bentuk natura/non-natura yakni penghasilan tidak tetap lainnya adalah tunjangan untuk transportasi dan pengobatan.

Adapun rincian dari remunerasi dan fasilitas lain yang telah diberikan adalah sebagai berikut (dinilai dalam ekuivalen Rupiah) :

Laporan Tahunan Bank Fama International 31

Pelaksanaan GCG

Jenis Remunerasi dan

Fasilitas lain

Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Dewan

Komisaris Direksi

Orang Jutaan Rupiah Orang Jutaan

Rupiah

1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura)

3 524 4 1.495

2. Fasilitas lain dlm bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dsb) yang : a. dapat dimiliki b. tidak dapat dimiliki - - 4 74

Total 3 524 4 1.569

Jumlah remunerasi per orang dalam 1 tahun*) Jumlah Direksi Jumlah Komisaris

Di atas 2 M - -

Di atas 1 M s.d 2 M - -

Di atas 500 juta s.d 1 Milyar 2 -

500 juta ke bawah 1 3 *) yang diterima secara tunai

SHARES OPTION PENGURUS

Shares option (opsi untuk membeli saham oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif yang dilakukan melalui penawaran saham atau penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank, dan yang telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan/atau Anggaran Dasar Bank), di Bank tidak ada.

RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH

Untuk pemberian Gaji (yaitu hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari perusahaan atau

pemberi kerja kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukannya) kepada pegawai dan Pengurus Bank, telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dengan memperhatikan Upah Minimum Regional (UMR) yang berlaku dan diatur dalam surat keputusan tersendiri. Adapun rasio gaji per bulan tertinggi dan terendah yang ada di Bank selama tahun 2014 (dalam skala perbandingan) sebagai berikut :

Laporan Tahunan Bank Fama International 32

Pelaksanaan GCG

Tingkatan Pegawai Rasio gaji

Tertinggi Terendah

Pegawai (Tetap) 10,00 1

Direksi 2,32 1

Dewan Komisaris 3.33 1

FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS

Sesuai dengan tata tertib, rapat Dewan Komisaris diselenggarakan setiap bulan 1 (satu) kali. Jumlah rapat Dewan Komisaris dengan Direksi di tahun 2014 tercatat sebanyak 13 (tigabelas) kali, yang dilaksanakan dengan kehadiran secara fisik, tidak melalui teleconference. Dalam setiap rapat dikeluarkan undangan secara resmi dengan agenda rapatnya. Kemudian dibuatkan daftar hadir dan notulen rapat. Pengambilan keputusan dalam rapat dilakukan secara musyawarah mufakat.

PENYIMPANGAN INTERNAL (INTERNAL FRAUD) DAN UPAYA PENYELESAIAN

Sepanjang tahun 2014, kejadian internal fraud yang dilakukan oleh pengurus Bank, pegawai (tetap, honorer dan alih daya) terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional Bank yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signifikan dengan nilai penyimpangan lebih dari Rp. 100 juta tidak ada.

Perlu ditambahkan bahwa Bank telah memiliki Kebijakan Anti Fraud.

Internal Fraud dalam 1 tahun

Jumlah Kasus yang dilakukan oleh

Pengurus Pegawai Tetap Pegawai honorer

2013

2014 2013 201

4 2013 2014

Total Fraud

Nihil

Telah diselesaikan Dalam proses penye-lesaian di internal Bank Blm diupayakan penyelesaiannya Tlh ditindaklanjuti melalui proses hukum

PERMASALAHAN HUKUM DAN UPAYA PENYELESAIAN Permasalahan hukum yaitu permasalahan hukum perdata dan pidana yang dihadapi Bank selama periode tahun laporan dan telah diajukan melalui proses hukum dengan nasabah/pihak lainnya selama tahun 2014 tercatat:

Laporan Tahunan Bank Fama International 33

Pelaksanaan GCG

Permasalahan Hukum Jumlah

Perdata Pidana

Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) - -

Dalam proses penyelesaian 4 -

Total 4 -

Gugatan perdata tersebut dalam rangka lelang jaminan yang telah dilakukan oleh bank dan sampai dalam tingkat Pengadilan Tinggi dimenangkan oleh Bank, saat ini dalam proses kasasi.

BENTURAN KEPENTINGAN Transaksi yang mengandung benturan kepentingan yang terjadi selama tahun 2014 menurut catatan tidak ada

No

Nama dan Jabatan yang

Memiliki Benturan

Kepentingan

Nama dan Jabatan

Pengambil Keputusan

Jenis Transaksi

Nilai Transaksi

(jutaan Rupiah)

Ket. *)

- Nihil

*) tidak sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku

BUY BACK SHARES ATAU OBLIGASI BANK

Buy back shares atau buy back obligasi adalah upaya mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telah diterbitkan Bank dengan cara membeli kembali saham atau obligasi tersebut, yang tatacara pembayarannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bank

tidak menjual saham ke publik dan tidak menerbitkan obligasi sehingga isu ini tidak relevan, baik untuk tahun 2014 dan tahun-tahun sebelumnya.

PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN/ATAU KEGIATAN POLITIK

Tidak ada.

Laporan Tahunan Bank Fama International 34

Teknologi Informasi

Organisasi TI Unit organisasi Teknologi Informasi dikelola di bawah koordinasi dari Kepala Divisi Operasional. Karyawan dalam unit ini memiliki latar belakang keahlian di bidang teknologi informasi yang memadai untuk menjalankan perangkat keras dan perangkat lunak serta pengamanannya. Perangkat Keras Perangkat keras di Bank merupakan peralatan yang digunakan sebagai komponen pokok untuk memberikan pelayanan dalam sarana teknologi informasi yang meliputi server, workstations, dan networking device seperti router, switch maupun firewall. Bank menggunakan hardware dari produsen-produsen yang memiliki reputasi terpercaya di bidangnya berupa server pc-based sebagai tulang punggung sistem TI dan didukung oleh perangkat-perangkat lainnya yang handal. Aplikasi dan Pengembangan Bank telah memiliki aplikasi pendukung yang memungkinkan kegiatan operasional Bank dapat dilakukan secara on-line antara cabang-cabang di Bandung dan Jakarta. Aplikasi core banking yang digunakan saat ini telah memungkinkan Bank untuk menerapkan standar akuntansi sesuai dengan standar terbaru yang berlaku. Sedangkan aplikasi untuk kliring dan pengiriman uang mendukung Bank dalam jaringan kliring nasional. Aplikasi pendukung yang digunakan Bank adalah : a. Teradata Banking System

b. RTGS (Real Time Gross Settlement) c. SKN (Sistem Kliring Nasional) d. Aplikasi Laporan Bank Indonesia e. Aplikasi pelaporan ke PPATK (Pusat

Penelitian dan Analisis Transaksi Keuangan) f. Aplikasi perpajakan. Jaringan Komunikasi Hubungan antar cabang dilakukan melalui jaringan komunikasi PT. Telkom dan PT. Lintas Arta sebagai back-up link. Pengamanan Informasi Pengamanan terhadap informasi yang dimiliki oleh Bank mencakup pengamanan fisik dan pengamanan logik. Server bank ditempatkan dalam ruangan khusus yang sesuai dengan memperhatikan suhu, kelembaban dan lokasi. Ruangan tersebut dilengkapi dengan UPS, detektor asap, perangkat close circuit television, pengamanan terhadap kebakaran, pendingin udara, dan dipastikan memiliki akses yang terbatas untuk mencegah pihak-pihak yang tidak berwenang masuk ke dalam ruangan. Pengamanan terhadap akses data oleh pihak yang tidak berwenang antara lain dilakukan dengan antivirus, firewall, access code dan pengamanan melalui kode sandi terhadap karyawan pengguna untuk masuk ke area domain maupun sistem corebanking.

Website Saat ini homepage Bank dapat diakses pada link http://www.bankfama.co.id

Laporan Tahunan Bank Fama International 35

Produk dan Jasa

ktivitas utama PT Bank Fama International masih terfokus pada penghimpunan dana dari masyarakat

dan penyaluran kredit kepada yang membutuhkan.Penghimpunan dana dilakukan melalui produk Tabungan Fama, Rekening Giro dan Deposito Berjangka. Sementara penyaluran kredit meliputi Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi dan Kredit Konsumtif. Produk dan Jasa yang ditawarkan oleh Bank sampai dengan akhir tahun 2014 relatif tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya. Adapun jenis produk dan jasa yang ditawarkan adalah sebagai berikut:

1. Produk Penghimpunan Dana

Tabungan Fama Rekening Giro Deposito Berjangka

2. Produk Penyaluran Dana

Kredit Investasi, Pinjaman yang diberikan untuk pembelian barang modal yang diperlukan untuk rehabilitasi, modernisasi, relokasi atau ekspansi usaha • Pinjaman Dengan Angsuran

Investasi

• Pinjaman Aksep Non Revolving Investasi

Kredit Modal Kerja, Pinjaman yang

diberikan untuk pembiayaan modal kerja usaha • Pinjaman Rekening Koran (PRK) • Pinjaman Aksep Modal Kerja • Pinjaman Aksep Non Revolving

Modal Kerja • Pinjaman Dengan Angsuran Modal

Kerja • Pinjaman Tetap

Kredit Konsumtif, Pinjaman yang diberikan bukan untuk tujuan bisnis. • Kredit Pemilikan Rumah (KPR) • Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) • Kredit Multi Guna (KMG)

3. Jasa Perbankan

Transfer/pengiriman uang melalui SKN dan RTGS

Inkaso Bank Garansi Safe Deposit Box (SDB)

A

Laporan Tahunan Bank Fama International 36

Sumber Daya Manusia

enerapan konsep dan tehnik manajemen sumber daya manusia yang tepat dan efektif, akan menghasilkan sumber daya

manusia yang produktif, inovatif, kreatif dan loyal.

Sumber daya manusia yang memiliki kriteria tersebut dapat didayagunakan untuk mencapai visi dan misi Bank. Sumber daya manusia merupakan faktor utama dalam Bank, secanggih dan semuktahir apapun teknologi yang digunakan akan menjadi sia-sia jika tidak didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas sangat ditentukan pada saat proses rekrutmen, sedangkan

pelatihan dan pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Upaya lain yang dilakukan untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas adalah dengan melakukan rekrutmen tenaga-tenaga yang sudah berpengalaman di bidang perbankan.

Jumlah SDM yang dimiliki Bank pada tahun 2014 bila dibandingkan dengan 2013 tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Adapun komposisi dan jumlah SDM berdasarkan tingkat pendidikan sebagai berikut:

Klasifikasi Karyawan Berdasar Tingkat Pendidikan PT Bank Fama International

Pendidikan 2014 2013

S 2 4 2,37% 3 1,80%

S 1 82 48,52% 90 53,89%

D 3 27 15,98% 26 15,57%

D 1 11 6,51% 13 7,78%

SLTA 43 25,44% 33 19,76%

SLTP 2 1,18% 2 1,20%

Jumlah 169 167

P

Laporan Tahunan Bank Fama International 37

Penyediaan Modal Minimum

ecukupan penyediaan modal minimum (Capital Adequacy Ratio/CAR) adalah faktor utama dalam setiap lembaga

perbankan.Semakin tinggi modal yang dimiliki, maka akan semakin kuat tingkat ketahanannya dalam menghadapi setiap gejolak yang dialami. Untuk itu pihak regulator menetapkan kecukupan modal yang harus dipelihara oleh Bank tidak boleh kurang dari 8%.

Ratio kecukupan modal yang dimiliki Bank untuk tahun 2014 dan 2013 adalah sebesar 24,26% dan 24,59%. Penurunan ratio kecukupan modal disebabkan oleh meningkatnya jumlah Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), khususnya kredit. Berikut ini perhitungan penyediaan modal minimum Bank per 31 Desember 2014 dan 2013 sebagai berikut :

Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) PT Bank Fama International

(Dalam Jutaan Rupiah)

KOMPONEN MODAL 31 DESEMBER

2014 2013

A

MODAL INTI (Tier 1) 172.851 156.008

1. Modal disetor 65,500 65,500

2. CadanganTambahan Modal 110.118 93.724

a. Agio Saham - -

b. Modal Sumbangan - -

c. Cadangan Umum dan Tujuan 13.100 13.100

d. Laba tahun-tahun Lalu Setelah Pajak (100%) 88.751 72.517

e. Laba Tahun berjalan Setelah Diperhitungkan Pajak (50%) 8.267 8.107

3. Faktor Pengurang (-/-) 2.767 3.216

a. Selisih Kurang antara PPA dan CKPN atas asset produktif 697 1.146

b. Faktor Pengurang (PPA Non Produktif) 2.070 2.070

B

Modal Pelengkap (Tier 2) 6.432 6.229

1. Cadangan umum aset produktif (maks 1,25% ATMR) 6.432 6.229

2. Modal Pinjaman - -

3. Pinjaman Subordinasi (Maks. 50% dari Modal Inti) - -

C Total Modal Tier 1 dan 2 179.283 162.237

D Jumlah ATMR 738.976 659.896

E Rasio KPMM (CAR) 24,26% 24,59%

K

Laporan Tahunan Bank Fama International 38

Batas Maksimum Pemberian Kredit dan Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait

elama Tahun 2014 dan 2013, tidak ada pelanggaran maupun pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)

baik kepada pihak terkait maupun kepada pihak

tidak terkait yang dilakukan Bank. Hal ini terjadi karena Bank selalu berupaya menerapkan hal-hal tersebut sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku dari regulator.

Berikut ini Posisi BMPK Bank per 31 Desember 2014 dan 2013, sebagai berikut:

Batas Maksimum Pemberian Kredit PT Bank Fama International

(Dalam Jutaan Rupiah)

KETERANGAN 2014 2013

Pihak Terkait 17.799 16.157

Pihak Tidak Terkait Individual 35.597 32.315

Pihak Tidak Terkait Group 44.497 40.393

S

Laporan Tahunan Bank Fama International 39

Kualitas Aset Produktif dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

alam penetapan kualitas aset produktif PT Bank Fama International sudah mengikuti ketentuan PSAK 50/55. Berikut kualitas

aset produktif dan Cadangan Kerugian Penuruna Nilai per akhir tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

Kualitas Aset Produktif dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

PT Bank Fama International (Dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 2014 31 Desember 2013

Nominal CKPN Nominal CKPN

Lancar 1. Kredit Yang Diberikan 548.463 - 510.480 453 2. Penempatan Pada BI 89.544 - 55.734 - 3. Penempatan Pada Bank Lain 103.595 - 122.728 - 4. Surat Berharga 44.065 - 38.995 - 5. Off Balance 136.928 - 122.453 -

Dalam Perhatian Khusus 1. Kredit Yang Diberikan 117.446 3.493 85.530 2.142 2. Off Balance 47 - 7 -

Kurang Lancar 1. Kredit Yang Diberikan 5.998 270 2.982 134

Diragukan 1. Kredit Yang Diberikan 5.813 833 6.824 1.796

Macet 1. Kredit Yang Diberikan 11.635 2.847 3.140 1.529

Total 1.063.534 7.443 948.873 6.054

D

Laporan Tahunan Bank Fama International 40

Perkiraan Perkembangan Usaha ke Depan

T Bank Fama International memperkirakan bahwa prospek usaha pada tahun 2015 dan berikutnya akan

jauh lebih baik dibandingkan tahun 2014, hal ini dikarenakan kebijakan pemerintah yang cukup responsive dalam menjaga kondisi ekonomi nasional. Di sektor perbankan nasional, kebijakan pengetatan moneter yang ditempuh oleh Bank Indonesia sebagai upaya menstabilkan makro ekonomi yang saat ini memburuk seperti inflasi, nilai tukar dan deficit neraca transaksi berjalan, merupakan sinyal positif terhadap prospek sektor perbankan nasional, terutama di sector UMKM dan konsumsi. Melihat kondisi dan proyeksi perekonomian dan perbankan pada tahun 2015, potensi usaha Bank diharapkan dapat terus berkembang dengan dukungan kondisi makro ekonomi dan peningkatan kinerja perbankan nasional secara keseluruhan. Tingkat persaingan usaha dibidang perbankan pada saat ini berada pada tingkat kompetitif, penghimpunan dana di bank-bank skala yang kecil lebih sulit dilakukan karena keterbatasan jaringan yang dimiliki, sehingga memacu mereka untuk bersaing dengan membrikan bunga yang lebih besar, yang pada akhirnya akan memperbesar biaya bunga. Karena itu Bank akan mengoptimalkan potensi kondusif perekonomian Indonesia bagi perkembangan Bank dengan tetap berpegang teguh pada prinsip manajemen risiko yang andal dan prinsip-prinsip good corporate governance.

Dengan semakin membaiknya kinerja sector perbankan dan meningkatnya tingkat kesehatan bank, membuat kepercayaan masyarakat terhadap perbankan meningkat. Memperhatikan kondisi Bank saat ini dan mempertimbangkan pertumbuhan yang ingin dicapai pada tahun 2015, maka Bank melakukan kegiatan operasional Bank dengan sehat, efisien dan prudent dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan para nasabah dan debitur.

Strategi Bank dalam pencapaian target 2015 dilakukan dengan cara:

- Meningkatkan kualitas pelayanan nasabah. - Membuka jaringan kantor ditempat yang

strategis. - Memelihara hubungan dengan nasabah yang

sudah ada. - Menggali potensi bisnis dari nasabah yang

ada maupun baru melalui referensi. - Memperoleh dan meningkatkan fee based

income. - Melakukan kegiata promosi pengembangan

pendanaan dan perkreditan. - Melakukan pemantauan terhadap kinerja

kantor-kantor dengan cara melakukan pertemuan secara berkala.

- Meningkatkan teamwork di seluruh jajaran Bank.

- Meningkatkan kompetensi seluruh jajaran karyawan melalui pelatihan-pelatihan internal dan eksternal.

- Melakukan review secara berkala atas seluruh proses operasional menuju penerapan good corporate governance yang baik.

P

Laporan Tahunan Bank Fama International 41

Ikhtisar Keuangan

IKHTISAR POS-POS TERTENTU NERACA DAN LABA RUGI

PT Bank Fama International (dalam jutaan rupiah)

Ikhtisar Keuangan 2014 2013 2012

NERACA Total Aset 945.368 843.590 664.119 Penempatan Pada Bank Indonesia 89.544 55.738 88.166 Penempatan Pada Bank Lain 103.595 122.728 61.836 Kredit yang diberikan 689.355 608.956 469.366 Surat Berharga 44.065 38.995 29.187 Dana PihakKe – 3 716.759 636.837 481.205 - Giro 44.798 46.474 34.677 - Tabungan 26.523 22.211 25.059 - Deposito 645.438 568.152 421.469 Penempatan Dari Bank Lain 35.000 30.000 25.000 Ekuitas 183.982 167.351 151.117 - Modal Disetor 65.500 65.500 65.500 - Cadangan Umum 13.100 13.100 13.100 - SaldoLaba 105.382 88.751 72.517 LABA / RUGI Pendapatan Bunga 114.903 83.998 69.907 Beban Bunga 69.006 41.350 32.253 BiayaTenaga Kerja 12.806 11.355 10.479 Laba Operasional 22.236 22.046 20.437 Laba (Rugi) Sebelum Pajak 22.280 21.981 20.319 Laba (Rugi) Tahun Berjalan 16.631 16.234 15.192

Laporan Tahunan Bank Fama International 42

Rasio Keuangan

Rasio Keuangan 2014 2013 2012

Permodalan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) 24,26% 24,59% 26,33%

Modal inti terhadap ATMR 23,39% 23,64% 25,30%

Kualitas Aktiva NPL gross 3,40% 2,13% 3,40% NPL net 2,83% 1,56% 2,72% Rasio kredit thd aktiva produktif 69,61% 67,65% 65,03% Aset Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif 2,33% 1,66% 2,60%

LDR 96,18% 95,62% 97,54%

Rentabilitas ROE 9,79% 10,57% 10,33% ROA 2,50% 3,08% 3,23%

Efisiensi BOPO 81,17% 75,60% 74,39% NIM 4,84% 5,46% 5,74%

Kepatuhan Pelanggaran BMPK Tidak ada Pelampauan BMPK Tidak ada GWM 8,04% 8,04% 8,03%

Lainnya Rasio Kredit Mikro thd Kredit UMKM 1,37% 4,46% 3,97% Rasio Kredit UMKM thd Total kredit 85,13% 59,63% 94,49%

Laporan Tahunan Bank Fama International 43

Tingkat Kesehatan Bank

alam proses dan pengelolaan bisnis, Bank selalu berupaya menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance

(GCG), kehati-hatian dan manajemen risiko yang baik dan sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku. Hal ini dilakukan sebagai upaya menjaga dan meningkatkan kualitas tingkat kesehatan bank. Pada prakteknya, penerapan yang dilakukan Bank terkait hal-hal tersebut di atas terus

ditingkatkan kualitasnya dari waktu ke waktu. Melalui upaya tersebut, Bank pada akhirnya bisa menjaga tingkat kesehatan bank pada peringkat “SEHAT”. Ke depan, tentu saja dengan pengelolaan yang lebih baik, diharapkan tingkat kesehatan bank bisa jauh lebih baik lagi.

Berikut laporan Penilaian Tingkat Kesehatan PT Bank Fama International berdasarkan hasil prudential meeting dengan pihak OJK pada tanggal 26 Maret 2015, sebagai berikut:

No Faktor Penilaian Peringkat 1 Profil Risiko 2 2 Good Corporate Governance 3 3 Rentabilitas 2 4 Permodalan 2

TKB 2

Laporan Penilaian Tingkat Kesehatan PT Bank Fama International Bulan Desember 2014

Sangat Sehat : 1

Sehat : 2

Cukup Sehat : 3

Kurang Sehat : 4

Tidak Sehat : 5

D

Laporan Tahunan Bank Fama International 44

Pengungkapan Permodalan dan Eksposur Risiko

Tabel 1.a

Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan (Dalam Jutaan Rupiah)

KOMPONEN MODAL 31 DESEMBER

2014 2013

I KOMPONEN MODAL

A MODAL INTI 172.851 156,008

1 Modal disetor 65,500 65,500

2 CadanganTambahan Modal 107.351 90,508

3 Modal Inovatif

4 FaktorPengurang Modal Inti

5 Kepentingan Non Pengendali B MODAL PELENGKAP 6,432 6,229

1 Level Atas (Upper Tier 2) 6,432 6,229

2 Level Bawah (Lower Tier 2) Maks. 50% Modal Inti

3 Faktor Pengurang Modal Pelengkap C Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap

EksposurSekuritisasi

D Modal PelengkapTambahan Yang Memenuhi Persyaratan

E Modal Pelengkap Tambahan Yang Dialokasikan Untuk Mengatasi Risiko Pasar

II TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP 179.283 162,237

III TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP,DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR

IV ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT 666.137 595,419

V ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL 72.839 64,477

VI

ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR - -

A MetodeStandar - -

B Metode Internal - -

VII RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)] 24.26% 24.59%

Laporan Tahunan Bank Fama International 45

Pengungkapan Permodalan dan Eksposur Risiko

Laporan Tahunan Bank Fama International 46

Pengungkapan Permodalan dan Eksposur Risiko

Laporan Tahunan Bank Fama International 47

Pengungkapan Permodalan dan Eksposur Risiko

Laporan Tahunan Bank Fama International 48

Pengungkapan Permodalan dan Eksposur Risiko

Laporan Tahunan Bank Fama International 49

Pengungkapan Permodalan dan Eksposur Risiko

Laporan Tahunan Bank Fama International 50

Pengungkapan Permodalan dan Eksposur Risiko

Laporan Tahunan Bank Fama International 51

Pengungkapan Permodalan dan Eksposur Risiko

Laporan Tahunan Bank Fama International 52

Pengungkapan Permodalan dan Eksposur Risiko

Laporan Tahunan Bank Fama International 53

Pengungkapan Permodalan dan Eksposur Risiko

Laporan Tahunan Bank Fama International 54

Pengungkapan Permodalan dan Eksposur Risiko

Laporan Tahunan Bank Fama International 55

Pengungkapan Permodalan dan Eksposur Risiko

Laporan Tahunan Bank Fama International 56

Pengungkapan Permodalan dan Eksposur Risiko

Laporan Tahunan Bank Fama International 57

Pengungkapan Permodalan dan Eksposur Risiko

Laporan Tahunan Bank Fama International 58

Pengungkapan Permodalan dan Eksposur Risiko

Laporan Tahunan Bank Fama International 59

Pengungkapan Permodalan dan Eksposur Risiko

Laporan Tahunan Bank Fama International 60

Pengungkapan Permodalan dan Eksposur Risiko

Laporan Tahunan Bank Fama International 61

Pengungkapan Permodalan dan Eksposur Risiko

Laporan Tahunan Bank Fama International 62

Pengungkapan Permodalan dan Eksposur Risiko

Tanggung Jawab

Laporan Keuangan

anggung jawab laporan keuangan tahun 2014 merupakan tanggung jawab Manajemen PT Bank Fama International, dan telah mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris dengan membubuhkan tanda tangan, sebagai berikut:

Dewan Direksi, PT Bank Fama International

Itjang Wibisono Edi Susanto Rosep T. Lasmana Direktur Utama Direktur Bisnis Direktur Kepatuhan

Dewan Komisaris, PT Bank Fama International

Junus Jen Suherman Rifdan Aminoe’ddin Soebrata Rahardja Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen

T

Laporan Tahunan Bank Fama International 63

Laporan Keuangan danLaporan Auditor IndependenPT Bank Fama International

Untuk tahun yang berakhir Desember 2014 dan 2013

Catatan 2 0 1 4 2 0 1 3

ASET

Kas 2a,3 3.772.041.850 4.492.759.100

Giro pada Bank Indonesia 2a,c,4 58.448.696.295 48.734.904.632

Penempatan pada Bank Indonesia 2a,d,5 134.690.031.722 129.727.292.318dan Bank Lain

Efek - efek 2e,6setelah dikurangi pendapatan bungaditerima dimuka

Rp 935.235.846 tahun 2014Rp 1.005.158.030 tahun 2013 44.064.764.154 38.994.841.970

Kredit yang diberikan 2g,h,r,7,28Pihak ketiga 683.051.634.614 602.585.989.268Pihak berelasi 9.466.455.218 9.215.052.744

-------------------------- --------------------------Jumlah 692.518.089.832 611.801.042.012

Dikurangi provisi dan administrasi (3.162.688.811) (2.844.754.641) Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (7.442.824.971) (6.053.860.060)

-------------------------- --------------------------Jumlah 681.912.576.050 602.902.427.311

-------------------------- --------------------------

Aset tetap 2i,8setelah dikurangi akumulasi penyusutan

Rp 6.595.187.388 tahun 2014Rp 6.267.062.920 tahun 2013 6.460.322.945 5.741.096.628

Pendapatan masih akan diterima 9 6.609.467.740 5.117.784.943

Biaya yang ditangguhkan 2k,10 3.391.506.181 2.172.452.073

Aset pajak tangguhan 2p,q, 17 97.494.667 20.484.768

Aset lain-lain 2j,11Agunan yang diambil alih 3.512.411.574 3.512.411.574Lainnya 2.408.980.976 2.173.267.173

-------------------------- --------------------------Jumlah aset lain-lain - bersih 5.921.392.550 5.685.678.747

-------------------------- --------------------------

JUMLAH ASET 945.368.294.155 843.589.722.491============== ===============

PT BANK FAMA INTERNATIONALLAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Desember 2014 dan 2013

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 1

Catatan 2 0 1 4 2 0 1 3

LIABILITAS DAN EKUITASLIABILITASLiabilitas segera 2l, 12 3.568.306.887 3.024.377.448

SimpananGiro 2m,r,13,28Pihak ketiga 17.719.095.374 15.344.825.144Pihak berelasi 27.079.045.195 31.129.545.233

-------------------------- --------------------------Jumlah giro 44.798.140.569 46.474.370.377

-------------------------- --------------------------Tabungan 2m,r,14,28Pihak ketiga 19.519.056.459 16.357.801.321Pihak berelasi 7.003.591.784 5.853.099.722

-------------------------- --------------------------Jumlah tabungan 26.522.648.243 22.210.901.043

-------------------------- --------------------------Deposito berjangka 2m,r,15,28Pihak ketiga 439.799.957.948 369.000.780.011Pihak berelasi 205.638.016.824 199.151.531.968

-------------------------- --------------------------Jumlah deposito berjangka 645.437.974.772 568.152.311.979

-------------------------- --------------------------

Simpanan dari bank lain 2n, 16 35.000.000.000 30.000.000.000-------------------------- --------------------------

Jumlah simpanan 751.758.763.584 666.837.583.399

Utang pajak 2p,17 3.109.307.561 3.485.502.836

Imbalan pasca kerja 2s,18 935.354.896 770.162.387

Liabilitas lain-lain 19 2.014.685.378 2.121.038.785-------------------------- --------------------------

Jumlah Liabilitas 761.386.418.306 676.238.664.855-------------------------- --------------------------

E K U I T A SModal Disetor 20

- Modal saham nilai nominal @ Rp 100.000.000,- Modal dasar 1000 lembar saham.Modal ditempatkan dan disetor penuh655 lembar saham. 65.500.000.000 65.500.000.000

Saldo laba 2t, 21- Belum ditentukan penggunaannya 105.381.875.849 88.751.057.636- Ditentukan penggunaannya

Cadangan umum 13.100.000.000 13.100.000.000-------------------------- --------------------------

Jumlah ekuitas 183.981.875.849 167.351.057.636-------------------------- --------------------------

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 945.368.294.155 843.589.722.491============== ===============

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini

31 Desember 2014 dan 2013LAPORAN POSISI KEUANGAN

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 2

Catatan 2 0 1 4 2 0 1 3

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONALPENDAPATAN BUNGA

Bunga yang diperoleh 2o,22 108.203.919.625 78.679.425.831Provisi dan komisi kredit 2o 6.699.486.814 5.318.118.289

--------------------------- ---------------------------Jumlah pendapatan bunga 114.903.406.439 83.997.544.120

--------------------------- ---------------------------

BEBAN BUNGA Bunga yang dibayar 2o,23 (69.005.766.780) (41.349.938.505)

--------------------------- ---------------------------

PENDAPATAN BUNGA BERSIH 45.897.639.659 42.647.605.615--------------------------- ---------------------------

PENDAPATAN (BEBAN) OPERASIONAL LAINNYA Pendapatan operasional lainnyaProvisi dan komisi diterima selain daripemberian kredit 2o 1.835.586.514 1.617.117.462Penerimaan kembali kredit yang telah hapus buku 1.471.159.772 4.791.203.571

--------------------------- ---------------------------PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA 3.306.746.286 6.408.321.032

--------------------------- ---------------------------Beban operasional lainnyaCadangan Kerugian Penurunan Nilai

aset produktif 2h,i,q,24 (1.388.964.911) (5.136.648.833)Beban umum dan administrasi 2r,25,28 (12.773.162.544) (10.518.522.483)Beban personalia 2s, 26 (12.806.412.744) (11.354.887.658)

--------------------------- ---------------------------Jumlah beban operasional lainnya (26.968.540.199) (27.010.058.975)

--------------------------- ---------------------------

BEBAN OPERASIONAL LAINNYA-BERSIH (23.661.793.914) (20.601.737.942)--------------------------- ---------------------------

LABA OPERASIONAL 22.235.845.746 22.045.867.673--------------------------- ---------------------------

PT BANK FAMA INTERNATIONALLAPORAN LABA-RUGI KOMPREHENSIF

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 3

PT BANK FAMA INTERNATIONALLAPORAN LABA-RUGI KOMPREHENSIF

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan 2 0 1 4 2 0 1 3

PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL

Pendapatan non operasional 27 287.636.950 80.912.781Beban non operasional (243.393.381) (145.325.086)

--------------------------- ---------------------------JUMLAH BEBAN NON OPERASIONAL 44.243.569 (64.412.305)

--------------------------- ---------------------------

LABA SEBELUM PAJAK 22.280.089.314 21.981.455.368 --------------------------- ---------------------------

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2p,17Pajak kini (5.726.281.000) (5.569.709.250)Pajak tangguhan 77.009.899 (177.503.747)

--------------------------- ---------------------------JUMLAH BEBAN PAJAK PENGHASILAN (5.649.271.101) (5.747.212.997)

--------------------------- ---------------------------

LABA BERSIH 16.630.818.213 16.234.242.371--------------------------- ---------------------------

LABA KOMPREHENSIF LAIN - ---------------------------- ---------------------------

LABA KOMPREHENSIF 16.630.818.213 16.234.242.371=============== ===============

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 4

(dalam Rupiah)

Saldo Laba -Cadangan Belum ditentukan

Catatan Modal Disetor Umum penggunaannya Jumlah Ekuitas

Saldo per 31 Desember 2012 65.500.000.000 13.100.000.000 72.516.815.265 151.116.815.265

Laba bersih komprehensiftahun berjalan - - 16.234.242.371 16.234.242.371

------------------------ ------------------------ -------------------------- -------------------------Saldo per 31 Desember 2013 65.500.000.000 13.100.000.000 88.751.057.636 167.351.057.636

Laba bersih komprehensiftahun berjalan - - 16.630.818.213 16.630.818.213

------------------------ ------------------------ -------------------------- -------------------------Saldo per 31 Desember 2014 20 65.500.000.000 13.100.000.000 105.381.875.849 183.981.875.849

============= ============== =============== ==============

PT BANK FAMA INTERNATIONALLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 5

(dalam Rupiah)

2 0 1 4 2 0 1 3ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Laba bersih komprehensif tahun berjalan 16.630.818.213 16.234.242.371 Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih menjadiKas bersih diperoleh dari aktivitas operasi :

Penghasilan (beban) pajak tangguhan (77.009.899) 177.503.748 Penyisihan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai 1.388.964.911 5.136.648.834 Penghapusan kredit (write off) - (3.752.693.129) Penyusutan aset tetap 954.779.468 685.541.269 Amortisasi biaya ditangguhkan 204.822.967 230.134.024 Laba penjualan aset tetap (249.999.997) -

----------------------------- ----------------------------Laba operasi sebelum perubahan dalam aktiva danLiabilitas operasi 18.852.375.663 18.711.377.116

Penurunan (kenaikan) dalam aset operasi :Kredit yang diberikan (80.399.113.651) (139.590.680.084) Pendapatan yang masih akan diterima (1.491.682.797) (1.891.942.633) Biaya yang ditangguhkan (1.423.877.075) (575.978.467) Agunan Yang Diambil Alih - 201.133.953 Aset Lainnya (235.713.803) (535.829.712)

Kenaikan (penurunan) dalam Liabilitas operasi :Liabilitas segera 543.929.439 979.276.551 Giro (1.676.229.808) 11.797.114.959 Tabungan 4.311.747.200 (2.847.909.933) Deposito berjangka 77.285.662.793 146.683.616.528 Simpanan dari bank lain 5.000.000.000 5.000.000.000 Utang pajak (376.195.275) 1.720.478.742 Imbalan pasca kerja 165.192.509 (386.434.269) Liabilitas lain-lain (106.353.407) 290.216.201

----------------------------- ----------------------------Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitasoperasi 20.449.741.787 39.554.438.952

----------------------------- ----------------------------

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini

PT BANK FAMA INTERNATIONALLAPORAN ARUS KAS

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 6

(dalam Rupiah)

PT BANK FAMA INTERNATIONALLAPORAN ARUS KAS

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

2 0 1 4 2 0 1 3

ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASI

Pembelian aset tetap (1.674.005.785) (882.636.965) Penjualan aset tetap 249.999.997 Efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo (5.069.922.184) (9.807.677.512)

----------------------------- ----------------------------Arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi (6.493.927.972) (10.690.314.477)

----------------------------- ----------------------------

ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS PENDANAAN - ------------------------------ ----------------------------

KENAIKAN KAS DAN SETARA KAS 13.955.813.815 28.864.124.474

SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 182.954.956.051 154.090.831.577----------------------------- ----------------------------

SALDO KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 196.910.769.866 182.954.956.051================ ================

Rincian Kas dan setara kas akhir tahun :Kas 3.772.041.850 4.492.759.100Giro pada Bank Indonesia 58.448.696.295 48.734.904.632Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain :- Penempatan pada Bank Indonesia 31.095.034.225 6.998.882.301- Giro pada Bank lain 3.594.997.496 2.728.410.017- Call money - 10.000.000.000- Deposito berjangka pada Bank lain 100.000.000.000 110.000.000.000

----------------------------- ----------------------------Jumlah 196.910.769.866 182.954.956.051

================ ================

CATATAN TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS :Pembayaran kas selama tahun berjalan untuk :Bunga 68.461.837.341 40.370.661.954Pajak penghasilan 6.496.451.436 4.217.051.148

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 7

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

1. U M U M

Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan.Akta perubahan berdasarkan akta Notaris Henny Hendrawaty SH No. 10 tanggal 30 April 2014 tentang pergantianKomisaris yang telah dicatat didalam Sistem Administrasi Badan Hukum, Kementrian Hukum dan Hak AsasiManusia Republik Indonesia No. AHU-06766.40.22.2014 tanggal 6 Mei 2014. Juga telah mendapat persetujuan dariKepala Eksekutif Pengawan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan dalam suratnya No. SR-44/D.03/2014 tanggal 7April 2014.

Akta perubahan berdasarkan akta Notaris Henny Hendrawaty SH No. 3 tanggal 11 Juni 2014 tentang pengangkatankembali pengurus baru yang telah yang dicatat didalam Sistem Administrasi Badan Hukum, Kementrian Hukum danHak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-13107.40.22.2014 tanggal 11 Juni 2014.

Akta perubahan yang terakhir berdasarkan akta Notaris Henny Hendrawaty SH No. 7 tanggal 31 Oktober 2014tentang pergantian Direktur Kepatuhan, yang telah dicatat didalam Sistem Administrasi Badan Hukum, KementrianHukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-38819.40.22.2014 tanggal 2 November 2014. Jugatelah mendapat persetujuan dari Kepala Eksekutif Pengawan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan dalam suratnya No.SR-172/D.03/2014 tanggal 30 September 2014.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL (untuk selanjutnya disebut sebagai " Bank") berkedudukan dan berkantorpusat di Jl. Asia Afrika No. 115 Bandung yang didirikan dengan akta No. 36 pada tanggal 5 Maret 1993 dihadapanNotaris Herlien, S.H dan akta ini telah disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusantertanggal 17 Juni 1993 No. C-2-4750HT.01.01 tahun 1993 dan telah diumumkan dalam Berita Negara RepublikIndonesia tanggal 6 Agustus 1993 No. 63, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 3538/1993.

Bank telah mendapat izin sebagai Bank Umum sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan RepublikIndonesia No. 834/KMK.017/1993 tanggal 11 Oktober 1993. Mulai bulan November 1993 Bank telah mulaimenjalankan operasinya sebagai Bank umum.

Dalam tahun 2013 terdapat Pembukaan Kantor Cabang Pembantu Bumi Serpong Damai, Tangerang.di BumiSerpong Damai Junction Ruko Blok A No. 45. dan telah mendapat persetujuan Bank Indonesia berdasarkan suratdari Bank Indonesia No. 15/49/DPIP tertanggal 31 Januari 2013 dan telah resmi beroperasi sejak tanggal 15 Februari2013. Kantor Cabang Pembantu ini menginduk ke Kantor Cabang Tanah Abang.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 8

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

1. U M U M (Lanjutan)

- Laporan Direksi periode 2013.- Pengesahan neraca dan laba rugi tahun 2013.- Penggunaan Labar Rugi 2013.- Penunjukan Kantor Akuntan Publik 2014.- Tanya jawab dll.

Susunan pengurus Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :

2 0 1 4 2 0 1 3Dewan Komisaris :Komisaris Utama : Junus Jen Suherman Junus Jen SuhermanKomisaris : - SutantraKomisaris Independen : Soebrata Rahadja -

: Rifdan Aminoe'ddin Rifdan Aminoe'ddin

Dewan Direksi :Direktur Utama : Itjang Wibisono Itjang WibisonoDirektur : Edi Susanto Edi SusantoDirektur Kepatuhan : Rosep Tunggal Lasmana Ananto Widodo

Komite Audit :Ketua : Rifdan Aminoe'ddin : Rifdan Aminoe'ddinAnggota : Ramson Sinaga : Ramson Sinaga

: M Ali Abdullah : M Ali Abdullah

Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (Tahunan) PT. Bank Fama International tahun 2014 yang tidakdiaktakan oleh Notaris tertanggal 20 Juni 2014 tentang.

Susunan Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 001/Dekom-SK/1/2012 Tanggal 20 Juni2014.

Susunan Komite Audit tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan utama Bank adalah menjalankan usahadibidang perbankan.

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2014 ditentukan berdasarkan Akte Notaris HennyHendrawaty SH. No 3 tanggal 11 Juni 2014 untuk masa 3 tahun (2014-2017).

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 9

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

1. U M U M (Lanjutan)

2 0 1 4 2 0 1 3

1 11 15 5

-------------------------- --------------------------7 7

============== ===============

a.

Kepala Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah Rosep Tunggal Lasmana.Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Bank Fama International No. 007/KEP-DIR/PRS/BFI/I/2015 tanggal 16Januari 2015. terjadi pergantian Kepala Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) oleh Suryanita Pranata terhitung 23Februari 2015.

Kantor Cabang

Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Bank, yang mempengaruhi penentuan posisi keuangan danhasil usahanya dijelaskan dibawah ini.

Dasar Penyajian Laporan Keuangan

Jumlah karyawan sebanyak 169 orang pada tanggal 31 Desember 2014 dan 167 orang pada tanggal 31 Desember2013. (tidak diaudit).

Kantor Cabang Pembantu

Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan2013 disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK) yang mencakup pernyataan daninterprestasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Indonesia (DSAK) termasukPedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) (2008).

Kantor Pusat

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 jumlah seluruh kantor di Indonesia adalah sebagai berikut :

Pembentukan Komite Audit Bank telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No 8/14/PBI/2006 Tanggal 5Oktober 2006.

Kantor Pusat Bank beralamat di Jalan Asia-Afrika No. 115 Bandung.

Berdasarkan Surat Pemerintah Kota Bandung, Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dengan No. TDP101116404747tanggal 3 Pebruari 2014 terdapat perpanjangan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang berlaku sampai dengan tanggal22 Januari 2019.

Imbalan jasa yang diberikan kepada Komisaris dan Direksi sebesar Rp. 2.653.068.765,- dan Rp.2.516.234.762,-masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas adalah akrual. Laporan keuangan tersebut disusunberdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimanadiuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Jumlah

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 10

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI

a.

b. Aset dan liabilitas keuangan

Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan yaitu:

(i). Aset keuangan

a. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif

Dasar Penyajian Laporan Keuangan (Lanjutan)

Instrumen keuangan yang dikelompokan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saatpengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi komprehensif.Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangandiakui di dalam laporan laba rugi dan dicatat masing-masing sebagai “Keuntungan/(kerugian) dariperubahan nilai wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungan/(kerugian) dari penjualan instrumenkeuangan”. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatatsebagai “Pendapatan bunga”.

Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutamauntuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolioinstrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untungdalam jangka pendek (short term profit-taking)yang terkini. Derivatif juga dikategorikan dalamkelompok diperdagangkan, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindungnilai.

Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah.

Laporan keuangan merupakan penggabungan laporan keuangan Kantor Pusat dan Cabang - cabang sebagaisuatu kesatuan usaha.

Bank mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (a) aset keuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi komprehensif, (b) aset keuangan tersedia untuk dijual, (c) aset keuangan dimilikihingga jatuh tempo, dan (d) pinjaman yang diberikan dan piutang. Klasifikasi ini tergantung dari tujuanperolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saatawal pengakuannya.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung. Kas dan setara kas terdiri dari kas, girodan pada Bank Indonesia, giro pada bank lain , penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, sertifikat bankIndonesia dan simpanan Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam 3 bulan dan penggunaannya tidak dibatasi.

Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompokdiperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untukdiukur pada nilai wajar melalui laba rugi komprehensif.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 11

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

b. Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)

(i). Aset keuangan (Lanjutan)

b. Aset keuangan tersedia untuk dijual

c. Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo

-

- investasi yang ditetapkan oleh Bank dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan- investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan nonderivatif denganpembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Bank mempunyaiintensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali:

Pendapatan bunga dari investasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugikomprehensif dan diakui sebagai “Pendapatan bunga”. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugianpenurunan nilai diakui sebagai pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui di dalam laporankeuangan sebagai “Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan”.

investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilaiwajar melalui laporan laba rugi komprehensif;

keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi danselanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektifdikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkandimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahansuku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan ataupiutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau asetkeuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif.

Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnyaditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan ataukerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan labarugi selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untukdijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui padapendapatan/(beban) komprehensif lainnya, diakui pada laba rugi. Pendapatan bunga dihitungmenggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahannilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui padalaporan laba rugi komprehensif.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 12

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

b. Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)

(i). Aset keuangan (Lanjutan)

d. Pinjaman yang diberikan dan piutang

-

- yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau

-

e. Pengakuan

dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansialkecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.

yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalamkelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi;

Bank menggunakan akuntansi tanggal perdagangan untuk mencatat seluruh transaksi aset keuanganyang lazim (regular). Aset keuangan yang dialihkan kepada pihak ketiga tetapi tidak memenuhi syaratpenghentian pengakuan disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai “Aset yang dijaminkan”,jika pihak penerima memiliki hak untuk menjual atau mentransfer kembali.

Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambahbiaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakanmetode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Pendapatan dari asetkeuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugikomprehensif dan dilaporkan sebagai “Pendapatan bunga”. Dalam hal terjadi penurunan nilai,kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalamkelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensifsebagai “Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan”.

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan dan non derivatif dengan pembayarantetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 13

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

b. Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)

(ii) Liabilitas keuangan

a. Liabilitas keuangan yang di ukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif.

b. Liabilitas keuangan yang di ukur dengan biaya perolehan di amortisasi

(iii) Penghentian pengakuan

Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dariaset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansialseluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset telah ditransfer (jika, secara substansial seluruh risikodan manfaat tidak ditransfer, maka Bank melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutanatas kontrol yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikanpengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yangdiklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai("Keuntungan/Kerugian) dari perubahan nilai wajar instrument keuangan. Beban bunga dari liabilitaskeuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat di dalam "Beban bunga".

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilaiwajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya peroelhan diamortisasidiukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi.

Liabilitas keuangan ini merupakan liablitas keuangan yang di klasifikasikan sebagai diperdagangkan.

Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori (a) liabilitas keuangan yang diukur pada nilaiwajar melalui laporan laba rugi komprehensif (b) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehandiamortisasi. liabilitas keuangan dikeluarkan ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan ataukadaluarsa .

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangankan jika diperoleh terutama untuk tujuandijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumentkeuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalamjangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecualiditetapkan dan efektif sebagai instrument lindung nilai.

Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biayaperolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 14

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

b. Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)

(iv) Saling Hapus

(v) Nilai Wajar

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam laporanposisi keuangan jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atasjumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikanaset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

Nilai wajar untuk semua instrumen keuangan lainnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian.Dengan teknik ini, nilai wajar merupakan suatu estimasi yang dihasilkan dari data yang dapat diobservasidari instrumen keuangan yang sama, menggunakan model-model untuk mendapatkan estimasi nilai kinidari arus kas masa depan yang diharapkan atau teknik penilaian lainnya menggunakan input (sebagaicontoh LIBOR yield curve, nilai tukar mata uang asing, volatilitas, dan counterparty spreads) yang tersediapada tanggal laporan posisi keuangan.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilaipasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Termasuk di dalam nya adalah nilai pasar dariIDMA (Interdealer Market Association) atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price) dariBloomberg dan Reuters pada tanggal laporan posisi keuangan.

Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar ditetapkan denganmengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yangdiharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut.

Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktudan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompokindustri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkantransaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi,maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisihyang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih hargapenawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.

Bank menggunakan beberapa teknik penilaian yang digunakan secara umum untuk menentukan nilai wajardari instrumen keuangan dengan tingkat kompleksitas yang rendah, seperti swap suku bunga dan swapmata uang. Input yang digunakan dalam teknik penilaian untuk instrumen keuangan di atas adalah datapasar yang dapat diobservasi.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 15

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

b. Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)

(iv) Reklasifikasi aset keuangan

c. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain

Pada tanggal 23 Oktober 2008, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 10/25/PBI/2008 tentangperubahan atas PBI No. 10/19/PBI/2008 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada BankIndonesia dalam Rupiah dan valuta asing. Peraturan ini berlaku efektif 24 Oktober 2008. Berdasarkanperaturan tersebut, GWM Rupiah ditetapkan sebesar 7,5% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah terdiri dariGWM Utama dan GWM Sekunder, dan GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 1% dari DPK dalamvaluta asing. GWM Utama dalam Rupiah ditetapkan sebesar 5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiahmulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dariDPK dalam Rupiah mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2009.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempodicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasimenggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (jika aset keuangan tidak disyaratkan untukdiklasifikasikan sebagai diperdagangkan pada saat pengakuan awal) dapat direklasifikasikan ke pinjamanyang diberikan dan piutang jika memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan entitasmemiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakanatau hingga jatuh tempo.

Giro pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar biaya perolehan, dikurangi penyisihan kerugianpenurunan nilai diukur bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunannilai.

Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jikadalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasiinvestasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelumjatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan total nilai investasi dimilikihingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijualdicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap diakui dalampendapatan komprehensif lainnya sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saatitu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lainnyaharus direklasifikasi dari ekuitas ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 16

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

c. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain (Lanjutan)

d. Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia

e. Efek-efek yang diperdagangkan

Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 yang berlaku efektifpada tanggal 31 Desember 2013 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum dalam Rupiah dan ValutaAsing. Berdasarkan peraturan Bank wajib memenuhi Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah yang terdiridari GWM Primer sebesar 8%, GWM Sekunder sebesar 4% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah danGWM LDR.

Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia merupakan penanaman dana dalam bentuk Fasilitas SimpananBank Indonesia (FASBI), call money, deposito berjangka dan lain - lain.

Efek-efek yang diperdagangkan diakui dan diukur pada nilai wajar di laporan posisi keuangan pada saatpengakuan awal dan setelah pengakuan awal, dengan biaya transaksi yang terjadi diakui langsung di dalamlaba rugi. Semua perubahan nilai wajar efek-efek yang diperdagangkan diakui sebagai pendapatan dalamlaporan laba rugi komprehensif. Laba atau rugi yang direalisasi pada saat efek-efek yang diperdagangkandijual, diakui sebagai laba rugi tahun berjalan. Efek-efek yang diperdagangkan tidak direklasifikasi setelahpengakuan awal.

Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi denganmenggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.

Dan perubahan terakhir berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 13/10/PBI/2011 tentang perubahan atasPeraturan Bank Indonesia No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010, dimana GWM Utama dalam Rupiahditetapkan sebesar 8% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiahditetapkan sebesar 2,5 % dari DPK dalam Rupiah mulai berlaku pada tanggal 1 November 2010. Mulai 1Maret 2011 sampai 31 Mei 2011, efektif diberlakukannya GWM Valas sebesar 5% dari DPK dalam valutaasing dan mulai 1 Juni 2011, efektif diberlakukan GWM Valas sebesar 8% dari DPK dalam valuta asing.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 17

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

f. Efek-efek untuk tujuan investasi

g. Kredit yang diberikan

Efek-efek untuk tujuan investasi merupakan investasi pada efek-efek, obligasi rekapitalisasi pemerintah yangdikategorikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual.

Premi dan/atau diskonto diamortisasi sebagai pendapatan bunga dengan menggunakan metode suku bungaefektif.

Jika Bank akan menjual atau mengklasifikasikan kembali investasi-investasi yang dimiliki hingga jatuh temposebelum jatuh tempo (selain dari kondisi-kondisi spesifik melebihi jumlah yang tidak signifikan, seluruhkategori tersebut akan terpengaruh dan harus diklasifikasikan kembali sebagai investasi tersedia untuk dijual.Selanjutnya Bank tidak diperbolehkan untuk mengklasifikasikan aset keuangan sebagai dimiliki hingga jatuhtempo selama dua tahun berikutnya.

Setelah pengakuan awal, investasi keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuhtempo ("held-to-maturity") diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode sukubunga efektif. Investasi keuangan yang dikategorikan tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajar.Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan dari kenaikan atau penurunan nilai wajar, setelah pajak,diakui dan disajikan sebagai komponen pendapatan komprehensif lainnya. Ketika investasi tersebut dihapus,keuntungan dan kerugian kumulatif setelah pajak, yang sebelumnya diakui di pendapatan komprehensiflainnya, diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Kerugian yang timbul dari penurunan nilai padainvestasi tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif dan dikeluarkan dari pendapatan komprehensiflainnya.

Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkanpersetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasihutang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.

Kredit sindikasi, kredit dalam rangka pembiayaan langsung dan pembiayaan bersama serta penerusan dicatatsesuai dengan porsi kredit yang risikonya ditanggung oleh Bank dinyatakan sebesar biaya perolehandiamortisasi.

Restrukturisasi kredit dilakukan terhadap debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya,yang dilakukan antara lain melalui penurunan suku bunga kredit; perpanjangan jangka waktu kredit; danperubahan fasilitas kredit.

Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakuibila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratankredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecildari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 18

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

g. Kredit yang diberikan (Lanjutan)

• Kredit yang memiliki kualitas macet.

h.

Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada kemampuanmembayar.

Hapus buku dilakukan terhadap seluruh Liabilitas Kreditnya, sehingga penghapusbukuan tidak bolehdilakukan pada sebagian Kreditnya.

Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan pemulihan, namun tidak berhasil.

Bank membentuk penyisihan kerugian atas aset produktif dan aset non-produktif berdasarkan penelaahanmanajemen terhadap kualitas aset produktif dan aset non-produktif tersebut pada tiap akhir tahun, evaluasimanajemen atas prospek usaha, kinerja keuangan dan kemampuan membayar setiap debitur. Sertamempertimbangkan juga hal-hal lain seperti klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan Bank Indonesia,klasifikasi yang ditetapkan oleh bank umum lainnya atas aset produktif yang diberikan oleh lebih dari satubank (BI checking) dan ketersediaan laporan posisi keuangan debitur yang telah diaudit.

Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan Non Produktif dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Dalam menentukan penyisihan kerugian dan peringkat kualitas aset, Bank menerapkan PBI No. 8/21/PBI/2006tanggal 5 Oktober 2006 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 13/13/PBI/2011 tanggal 24 Maret 2011.

Kriteria penghapusbukuan kredit terhadap debitur adalah sebagai berikut:

Fasilitas Kredit telah dibentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset sebesar 100% dari pokok kredit.

Kredit dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian masa datang dan semua agunantelah terealisasi atau sudah diambil alih oleh Bank,

Penyisihan khusus terhadap kredit bermasalah dihitung berdasarkan kemampuan debitur dalam membayarhutang. Penyisihan khusus dibentuk ketika timbul keraguan akan kemampuan debitur dalam membayar danmenurut pertimbangan manajemen, estimasi jumlah yang akan diperoleh kembali dari debitur berada di bawahjumlah pokok dan bunga kredit yang belum terbayar.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 19

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

h.

Klasifikasi Batas waktu Persentase minimumpenyisihan kerugian

Lancar Sampai dengan 1 tahun 0%Kurang lancar Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun 15%Diragukan Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun 50%Macet Lebih dari 5 tahun 100%

Penurunan nilai aset keuangan

Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan Non Produktif dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai(Lanjutan)

Jika terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian diukur sebagai selisih antaranilai tercatat aset dan nilai sekarang dari estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masadatang yang diharapkan tapi belum terjadi).

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Bank pertama kali menentukan apakahterdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual,atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

Bukti penurunan nilai meliputi indikasi kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihakpeminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjamakan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasimengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahantunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.

Penyisihan kerugian untuk agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai dikelompokkan dalam 4 (empat)kategori dengan besarnya minimum persentase sebagai berikut:

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwaaset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok asetkeuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat buktiyang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadisetelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang menyebabkan penurunan nilai), yang berdampak padaestimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secaraandal.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 20

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

h. Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan Non Produktif dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai(Lanjutan)

Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalandikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan. Penerimaan kembali atas kredit yang diberikan yang telahdihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga.

Penyisihan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto aruskas (discounted cash flows). Sedangkan penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif dihitung denganmenggunakan metode statistik dari data historis berupa probability of default di masa lalu, waktupengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi (Loss Given Default) yang selanjutnya disesuaikan lagidengan pertimbangan manajemen terkait kondisi ekonomi dan kredit saat ini.

Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secaraindividual, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memilikikarakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.

Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang memiliki bukti objektifpenurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yangmemiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan dilakukan penilaian secara kolektif.

Aset keuangan dan penyisihan yang terkait tersebut dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untukpengembalian di masa datang dan semua jaminan telah direalisasi atau sudah diambil alih oleh Bank. Asetkeuangan tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik penyisihan kerugian penurunan nilai. Aset keuangantersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.

Jika, pada suatu periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebutdapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (sepertimeningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakuiharus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui padalaporan laba rugi komprehensif.

Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bankmengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalamipenurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar investasi dalaminstrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai danmenyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yangtersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajarkini, dikeluarkan`dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 21

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

h.

i. Aset tetap

Masa manfaat Penyusutantahun %

Bangunan 20 tahun 5 %Inventaris kelompok I 4 tahun 25%Inventaris kelompok II 8 tahun 12,5%Komputer dan software 8 tahun 12,5%Instalasi 8 tahun 12,5%Kendaraan bermotor 4 tahun 25%

Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan Non Produktif dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai(Lanjutan)

Suatu aset mengalami penurunan nilai jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai yang dapat dipulihkan.Nilai tercatat dari aset non-keuangan, kecuali aset pajak tangguhan, ditelaah setiap periode, untuk menentukanapakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, maka Bank akan melakukanestimasi jumlah nilai yang dapat dipulihkan.

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap. Revisi PSAK No.16 ini mengatur Akuntansi tanah dan mencabut PSAK No. 47, Akuntansi Tanah. Penerapan SAK revisi initidak berdampak terhadap Laporan Keuangan.

Bank menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011) Aset Tetap. Revisi PSAK No. 16 ini mengatur AkuntansiTanah.

Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa besarkemungkinan hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai.Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan labarugi komprehensif pada saat terjadinya.

Aset tetap, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) dengan berdasarkantaksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :

Jika pada periode berikutnya, nilai wajar aset keuangan dalam instrumen hutang yang diklasifikasikan dalamkelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkandengan`peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, makakerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 22

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

i. Aset tetap (Lanjutan)

j. Agunan yang diambil alih (AYDA)

Biaya-biaya setelah pengakuan awal diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yangterpisah sebagaimana mestinya, hanya jika kemungkinan besar Bank akan mendapatkan manfaat ekonomismasa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilaitercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporanlaba-rugi pada saat terjadinya.

Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai perolehan dan akumulasi penyusutannyadihapuskan dari laporan keuangan. Keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi

Efektive 1 Janurari 2012 Bank menerapkan ISAK No. 25 hak atas tanah. ISAK No. 25 menetapkan bahwabiaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (HGB) yang dikeluarkan ketikatanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada Akun Aset Tetap dan tidakdiamortisasi. biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah mana yang lebih pendek.

Agunan yang diambil alih disajikan dalam akun “Aset Lain-lain” pada Laporan Posisi Keuangan.

Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverableamount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukansebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Penurunan nilai aset tersebut diakui sebagaikerugian penurunan nilai aset dan dibebankan pada tahun berjalan.

Beban perbaikan (reconditioning cost) yang timbul setelah pengambilalihan agunan dikapitalisasi.

Aset tetap untuk pertama kalinya disusutkan pada periode perolehan aset tetap yang bersangkutan.

Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugianpada saat penjualan.

Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan kerugian agunan yangdiambil alih dibentuk berdasarkan penurunan nilai agunan yang diambil alih.

Beban pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalanpada saat terjadinya.

Agunan yang diambil alih dinyatakan sebesar nilai realisasi bersih atau sebesar nilai outstanding kredit yangdiberikan, mana yang lebih rendah. Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangidengan estimasi biaya untuk menjual agunan tersebut. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersihdari agunan yang diambil alih dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai kredit.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 23

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

k. Biaya yang ditangguhkan

l. Liabilitas segera

m. Simpanan nasabah

n. Simpanan dari Bank lain

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan dan Beban Bunga

Secara prospektif, untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dan aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, pendapatan maupun beban bunganya diakui denganmenggunakan metode suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang akan mendiskonto secara tepat estimasipembayaran atau penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan umur instrumen keuangan tersebut atau,jika lebih tepat untuk masa yang lebih singkat, sebagai nilai tercatat bersih dari aset atau liabilitas keuangantersebut. Perhitungan dilakukan dengan mempertimbangkan seluruh syarat dan ketentuan kontraktualinstrumen keuangan termasuk fee/biaya tambahan yang terkait secara langsung dengan instrumen tersebutyang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Terdiri dari aset yang tidak material yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya. Aset lain-laindinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi amortisasi,penurunan nilai atau penyisihan kerugian.

Simpanan dari Bank lain terdiri dari liabilitas terhadap Bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentukgiro, tabungan dan deposito berjangka.

Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif.

Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh nasabah kepada Bank berdasarkan perjanjianpenyimpanan dana. Simpanan nasabah terdiri dari giro, tabungan dan deposito berjangka.

Giro, tabungan dan deposito berjangka diakui sebesar nilai wajar pada awalnya dan selanjutnya diukur sebesarbiaya perolehan diamortisasi. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskontoatau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan nasabah dan biaya transaksi yang merupakan bagian yangtak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya liabilitas. Liabilitas segera dinyatakan sebesar jumlah liabilitasBank. Liabilitas segera diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 24

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan)

Pendapatan dan Beban Bunga (Lanjutan)

Pendapatan Provisi dan Komisi

Nilai tercatat aset keuangan disesuaikan jika Bank merevisi estimasi pembayaran maupun penerimaan. Nilaitercatat yang disesuaikan tersebut dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal dan perubahan nilaitercatat dicatat di laporan laba rugi konsolidasian. Tetapi untuk aset keuangan yang telah direklasifikasi,dimana pada tahun berikutnya Bank meningkatkan estimasi penerimaan kas sebagai hasil dari peningkatanpengembalian penerimaan kas, dampak peningkatan pemulihan tersebut diakui sebagai penyesuaian sukubunga efektif sejak tanggal perubahan estimasi.

Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugianpenurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui atas bagian aset keuangan yangtidak mengalami penurunan nilai dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai, berdasarkan suku bungayang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.

Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kredit yang diberikan dan pinjaman diterima atau jangka waktukredit yang diberikan dan pinjaman diterima atau tidak material, diakui sebagai pendapatan atau beban padasaat terjadinya transaksi.

Kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya (tidak termasuk efek-efek) diklasifikasikan sebagai non-performing jika telah masuk dalam klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet. Sedangkan, efek-efekdiklasifikasikan sebagai non-performing jika penerbit efek mengalami wanprestasi dalam memenuhipembayaran bunga dan/atau pokok atau memiliki peringkat paling kurang 1 (satu) tingkat di bawah peringkatinvestasi.

Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang jumlahnya material yang berkaitan langsung dengan kegiatanpemberian aset keuangan diakui sebagai bagian/(pengurang) dari biaya perolehan aset keuangan yangbersangkutan dan akan diakui sebagai pendapatan dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bungaefektif sepanjang perkiraan umur aset atau liabilitas keuangan.

Saldo beban dan pendapatan provisi dan komisi yang ditangguhkan atas kredit yang diberikan yang diakhiriatau diselesaikan sebelum jatuh tempo langsung diakui sebagai pendapatan pada saat penyelesaiannya (kreditdilunasi).

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 25

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

p. Perpajakan

q. Penggunaan estimasi

Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jikapajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di pendapatan komprehensif lain ataulangsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatankomprehensif lain atau ekuitas.

Informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan-pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadapjumlah yang diakui dalam laporan keuangan sebagai berikut:

Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakuisebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas laporan keuangan (balance sheet liability method). Tarifpajak yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan.

Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatanhukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset danliabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kenapajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secaraneto.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukankeberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akanmemadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.

Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas taksiranakuntansi diakui pada periode dimana taksiran tersebut direvisi dan periode-periode yang akan datang yangdipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.

Penyusunan laporan posisi keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskanmanajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan, estimasi-estimasi, dan asumsi-asumsi yangmempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yangdilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dankegiatan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 26

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

q. Penggunaan estimasi (Lanjutan)

Usaha yang berkelanjutan

Nilai wajar atas instrumen keuangan

Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang

Penurunan nilai aset keuangan tersedia untuk dijual

Aset pajak tangguhan

Bank juga membentuk cadangan kerugian penurunan nilai kolektif atas eksposur kredit yang dimiliki, dimanaevaluasi dilakukan terhadap kelompok kredit berdasarkan data kerugian historis.

Bank mereview efek piutang yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual pada setiap tanggal laporanposisi keuangan untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai. Penilaian tersebut memerlukanpertimbangan yang sama seperti yang diterapkan pada penilaian secara individual atas kredit yang diberikan.

Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatangsebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan. Justifikasi manajemen diperlukan untukmenentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat labafiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan.

Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada neraca tidak tersedia di pasar aktif,nilainya ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika.Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia.Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untukmenentukan nilai wajar.

Bank menelaah kredit yang diberikan dan piutang yang signifikan secara individual pada setiap tanggal neracauntuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Secara khusus,pertimbangan manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketikamenentukan kerugian penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas tersebut, Bank melakukan penilaian ataskondisi keuangan peminjam dan nilai realisasi bersih agunan. Estimasi tersebut didasarkan pada asumsi darisejumlah faktor dan hasil akhirnya mungkin berbeda, yang mengakibatkan perubahan di masa mendatang ataspenyisihan penurunan nilai.

Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanyadan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selainitu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yangsignifikan terhadap kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 27

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

r.

i.

ii. Perusahaan asosiasi (associated company) ;

iii.

iv.

v.

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Bank menerapkan perubahan PSAK No 7 (Revisi 2010), "Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi". PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihakberelasi, termasuk komitmen, dalam laporan posisi keuangan.

Dalam menjalankan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yangdidefinisikan dalam PSAK No 7 (Revisi 2010) tentang "Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi".

Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries) , mengendalikan, atau dikendalikanoleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries );

Transaksi dengan pihak-pihak berelasi

Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untukmerencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan-perusahaan pelapor yang meliputianggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang

Perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki hak secara langsung maupuntidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (iii) atau (iv), atau setiap orang tersebut mempunyaipengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimilikianggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama, perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam laporanposisi keuangan Bank.

Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suaradiperusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan dan anggota keluarga dekat dari perorangan(yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhiatau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor) ;

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 28

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

s.

Efektive 1 Januari 2012 Bank menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010) Imbalan Kerja.

Liabilitas pensiun

t. Cadangan umum

Bank menghitung Liabilitas diestimasi atas Imbalan Kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13-2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2010) "Imbalan Kerja".

Liabilitas imbalan pasca kerja

Bank harus menyediakan program pensiun dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan Undang-undangKetenagakerjaan No. 13/2003. Karena Undang-undang Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untukmenghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun berdasarkan Undang-undangKetenagakerjaan adalah program imbalan pasti.

Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akanditerima oleh karyawan pada saat pensiun, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masakerja atau kompensasi.

Liabilitas Imbalan Pasca Kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah liabilitas imbalan paska kerjadimasa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu,dikurangi dengan nilai wajar aset program dana pensiun. perhitungan dilakukan oleh aktuaris independendengan metode Projected Unit Credit.

Liabilitas imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti padatanggal laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengankeuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiaptahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pastiditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bungaobligasi pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitastinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempoyang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.

Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman danperubahan asumsi-asumsi aktuarial.

Apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari imbalan pasti atau 10% dari nilaiwajar aset program maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada pendapatan atau beban selama sisamasa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.

Menurut Undang - undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007, Bank wajibsetiap tahun menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan, sampai cadangan mencapaisekurang - kurangnya 20 % dari modal yang ditempatkan. Penentuan jumlah penyisihan sebagaimanayang dimaksud akan ditentukan oleh Rapat Umum Para Pemegang Saham.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 29

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

3. K A S

2 0 1 4 2 0 1 3

Kas - rupiah 3.772.041.850 4.492.759.100=============== ===============

4. GIRO PADA BANK INDONESIA

2 0 1 4 2 0 1 3

Giro pada Bank Indonesia 58.448.696.295 48.734.904.632=============== ===============

Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 yang berlaku efektif padatanggal 31 Desember 2013 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing.Berdasarkan peraturan Bank wajib memenuhi Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah yang terdiri dari GWMPrimer sebesar 8%, GWM Sekunder sebesar 4% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah dan GWM LDR.

GWM utama adalah simpanan minimum yang wajib dibentuk oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro pada BIyang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari DPK.

GWM sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia(SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI), Surat Utang Negara (SUN) dan/atau Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan BI sebesar persentase tertentu.

Giro Wajib Minimum Bank pada tanggal 31 Desember 2014 menurut ketentuan Bank Indonesia seharusnya sebesarRp 58.184.000.000,- atau sebesar 8,04 % dan sebesar Rp 48.491.000.000,- atau sebesar 8,04% untuk tanggal 31Desember 2013.

Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutupi kemungkinankerugian dari risiko tersebut

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentangGiro Wajib Minimum Bank Umum.

Kas (cash in transit dan cash in safe) telah diasuransikan terhadap risiko kebongkaran kepada PT Asuransi WahanaTata dengan nilai pertanggungan sebesar Rp. 9.350.000.000,- dan Rp 9.190.000.000,- masing - masing untuktanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalamrupiah dan valuta asing, yang mulai diberlakukan pada tanggal 1 November 2010.

Bank diwajibkan mempunyai saldo Giro Wajib Minimum di Bank Indonesia sebesar 8 % dari dana pihak ketigadalam rupiah.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 30

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

5. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN

a. Berdasarkan jenis2 0 1 4 2 0 1 3

Penempatan pada Bank IndonesiaFasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) 31.100.000.000 7.000.000.000 Dikurangi bunga diterima di muka (4.965.775) (1.117.699)

------------------------- --------------------------Jumlah 31.095.034.225 6.998.882.301

------------------------- --------------------------Penempatan pada Bank LainGiroPihak ketiga bank lainPT Bank Central Asia, Tbk 2.351.107.095 701.003.362PT Bank Danamon Indonesia, Tbk 1.243.890.401 2.027.406.654

------------------------- --------------------------Jumlah 3.594.997.496 2.728.410.017

------------------------- --------------------------Call MoneyPihak ketiga bank lainPT Bank Dinar Indonesia - 10.000.000.000

------------------------- --------------------------Jumlah - 10.000.000.000

------------------------- --------------------------Deposito berjangkaPihak ketiga bank lainPT Bank Bisnis International 30.000.000.000 15.000.000.000 PT Bank ICBC Indonesia 30.000.000.000 20.000.000.000 PT Bank Nusantara Parahyangan,Tbk 10.000.000.000 20.000.000.000 PT Bank Artos Indonesia 30.000.000.000 25.000.000.000 PT Bank bjb Syariah - 30.000.000.000

------------------------- --------------------------Jumlah 100.000.000.000 110.000.000.000

------------------------- --------------------------Jumlah penempatan pada

Bank Indonesia dan Bank Lain 134.690.031.722 129.727.292.318=============== ===============

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 31

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

5. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (Lanjutan)

b. Berdasarkan koletibilitas

c

d

Tingkat suku bunga giro rata-rata adalah 0,5% dan 0,14 % per tahun masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Bunga giro pada bank lain yang diterima sebesar Rp 5.296.200,- dan Rp667.848,- masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Tingkat suku bunga call money rata-rata adalah 5,9% per tahun masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Bunga call money pada bank lain yang diterima sebesar Rp 40.233.337,-dan Rp 18.954.167,- untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Kepemilikan deposito hingga jatuh tempo selama 1 bulan dan dapat diperpanjang dengan tingkat suku bunga 9,5%dan 10,2% per tahun masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.Bunga deposito yang diterima sebesar Rp 9.368.826.675,- dan Rp 4.608.960.864,- masing-masing untuk tahun-tahunyang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 tidak terdapat Penempatan Pada Bank Lain yang mengalamipenurunan nilai. Manajemen Bank berkeyakinan bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan nilaiPenempatan Pada Bank Lain yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain akan diselesaikan dalam waktu tidak lebih dari 12 bulan setelahtanggal Laporan Posisi Keuangan.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 tidak terdapat penempatan pada bank lain yang digunakan sebagaijaminan.

Berdasarkan transaksi dengan pihak berelasi dan pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidakterdapat penempatan pada pihak berelasi.

Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank lain padatanggal 31 Desember 2014 dan 2013 diklasifikasikan sebagai lancar.

Tingkat suku bunga FASBI rata-rata adalah 6,95% dan 5,75% per tahun masing-masing untuk tahun-tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Bunga FASBI yang diterima sebesar Rp 1.120.055.787,- dan Rp.766.644.034,- masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 32

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

6. EFEK-EFEK

a. Berdasarkan jenis2 0 1 4 2 0 1 3

Sertifikat Bank Indonesia 45.000.000.000 40.000.000.000Dikurangi bunga diterima di muka (935.235.846) (1.005.158.030)

------------------------- --------------------------Jumlah bersih 44.064.764.154 38.994.841.970

=============== ===============

b. Berdasarkan kolektibilas

c. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 tidak terdapat efek-efek yang mengalami penurunan nilai.

d.

Nilai pada saat Bebanjatuh tempo Perolehan Nilai Pasar Laba (rugi)

Efek-efek

31 Desember 2014 45.000.000.000 44.064.764.154 44.064.764.154 -============== ============== =============== ===============

31 Desember 2013 40.000.000.000 38.994.841.970 38.994.841.970 -============== ============== =============== ===============

d. Jatuh tempo efek utang dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut :

31 Desember 2014 31 Desember 2013Beban Beban

Perolehan Nilai pasar Perolehan Nilai pasarJatuh tempo

Kurang dari 1 tahun 44.064.764.154 44.064.764.154 38.994.841.970 38.994.841.970============== ============== =============== ===============

Manajemen Bank berkeyakinan bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek yang perludibentuk pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Jenis dan tanggal jatuh tempo efek-efek yang dibeli tergantung pada likuiditas bank serta sensitivitas tingkatbunga. Biaya perolehan setelah amortisasi dan nilai pasar dari efek yang dimiliki hingga jatuh tempoadalah sebagai berikut:

Efek-efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia dengan tingkat bunga rata - rata per tahun sebesar 5,75% pertahun untuk tahun 2014 dan 2013. Bunga Sertifikat Bank Indonesia yang diterima sebesar Rp 2.777.607.266,-untuk tahun 2014 dan Rp 1.615.299.477,- untuk tahun 2013.

Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku Efek-efek pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,diklasifikasikan sebagai lancar.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 33

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

7. KREDIT YANG DIBERIKAN

Komposisi kredit yang diberikan adalah sebagai berikut :

a. Jenis kredit 2 0 1 4 2 0 1 3Pihak ketiga

Kredit Investasi 97.555.378.161 65.043.585.476Kredit Modal Kerja 561.332.903.997 520.038.140.778Kredit Konsumsi 24.163.352.455 17.504.263.014

------------------------- --------------------------Jumlah 683.051.634.614 602.585.989.268

------------------------- --------------------------

Pihak berelasi (Catatan 28)Kredit modal kerja 9.466.455.218 9.215.052.744

------------------------- --------------------------Jumlah 9.466.455.218 9.215.052.744

------------------------- --------------------------

Jumlah 692.518.089.832 611.801.042.012 Dikurangi provisi dan administrasi (3.162.688.811) (2.844.754.641) Dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (7.442.824.971) (6.053.860.060)

------------------------- --------------------------Jumlah kredit yang diberikan 681.912.576.050 602.902.427.311

=============== ===============

Berikut ini adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan :

-

-

-

-

Kredit yang diberikan kepada pihak berelasi dibebani bunga rata-rata 14,75% dan 13,25% pertahununtuk tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dengan jangka waktu pelunasan maksimal selama satutahun.

Kredit kepada nasabah dijamin dengan jaminan tanah, bangunan, kendaraan, hak tanggungan atausurat kuasa untuk menjual, deposito berjangka dan jaminan lainnya yang dapat diterima oleh banksecara umum.

Kredit yang diberikan kepada pihak berelasi dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal sepertipada pihak ketiga. Kredit yang diberikan kepada pihak berelasi, seluruhnya berkualitas lancar padatanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Tingkat bunga rata-rata kredit yang diberikan adalah sebesar 16,50% dan 14,73% per tahun masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013. Jumlah bunga kredit yang diterima pada tahun 2014 sebesar Rp94.560.377.360,- dan bunga kredit yang diterima pada tahun 2013 sebesar Rp 71.407.320.136,-.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 34

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

7. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)

-

-

-

b. Sektor ekonomi 2 0 1 4 2 0 1 3

Pertanian 892.196.952 2.418.463.231Pertambangan 10.624.096.925 4.902.321.256Perikanan - 350.000.000Industri skala menengah 164.228.853.125 187.003.590.534Listrik/Gas/Air 560.844.638 543.172.273Pengangkutan umum darat 31.722.871.357 26.219.258.755Jasa sosial masyarakat 60.686.614.869 43.996.553.934Konstruksi 114.283.537.945 71.492.387.887Perdagangan besar dan eceran 186.029.000.519 190.740.043.739Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 36.852.888.085 27.972.296.448Perantara keuangan 918.951.007 781.552.681Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan 41.771.866.788 25.110.991.368Jasa Pendidikan 10.959.754.481 11.807.574.387Jasa perorangan yang melayani rumah tangga 5.284.288.344 1.442.686.442Rumah tangga 13.790.266.002 11.101.746.579Bukan lapangan usaha lainnya 13.912.058.794 5.918.402.498

------------------------- --------------------------Jumlah 692.518.089.832 611.801.042.012Dikurangi provisi dan administrasi (3.162.688.811) (2.844.754.641)Dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (7.442.824.971) (6.053.860.060)

------------------------- --------------------------Jumlah kredit yang diberikan 681.912.576.050 602.902.427.311

=============== ===============

Bank telah mematuhi peraturan BMPK untuk pihak berelasi dan pihak ketiga.

Kepatuhan Bank terhadap Peraturan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit(BMPK), sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober2006. Posisi Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang diperkenankan Bank Indonesiauntuk non group sebesar Rp 35.856.000.000,- dan Rp 32.447.000.000,- untuk tahun - tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk pihak berelasi sebesar Rp.17.928.000.000,- dan Rp 16.224.000.000,- untuk tahun - tahun yang berakhir pada tanggal 31Desember 2014 dan 2013. Tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan terhadap BMPK padamasing-masing periode.

Kredit kepada pihak ketiga yang direstrukturisasi tahun 2014 sebesar Rp -,- dan pada akhir tahun2013 sebesar Rp 5.853.000.000,-.

Saldo kredit yang diberikan yang telah dihapus buku pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,sebesar Rp. 9.676.376.837,- dan Rp. 10.600.544.166,- sebagai tagihan kontijensi.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 35

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

7. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)

c. Jangka waktu 2 0 1 4 2 0 1 3

s/d 12 bulan 527.198.158.260 467.197.099.4411 s/d 2 tahun 334.136.834 1.238.253.8452 s/d 3 tahun 2.172.378 13.178.011.1833 s/d 5 tahun 16.971.108.902 38.701.808.4735 s/d 10 tahun 135.693.125.295 91.006.867.125> 10 Tahun 12.319.388.162 479.001.945

------------------------- --------------------------Jumlah 692.518.089.832 611.801.042.012Dikurangi provisi dan administrasi (3.162.688.811) (2.844.754.641)Dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (7.442.824.971) (6.053.860.060)

------------------------- --------------------------Jumlah kredit yang diberikan 681.912.576.050 602.902.427.311

=============== ===============

d. Berdasarkan sisa umur sampai saat jatuh tempo

2 0 1 4 2 0 1 3

s/d 12 bulan 529.532.650.058 472.684.571.82912 s/d 24 bulan 7.748.015.562 11.845.515.532 >24 bulan 155.237.424.212 127.270.954.651

------------------------- --------------------------Jumlah 692.518.089.832 611.801.042.012Dikurangi provisi dan administrasi (3.162.688.811) (2.844.754.641)Dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (7.442.824.971) (6.053.860.060)

------------------------- --------------------------Jumlah kredit yang diberikan 681.912.576.050 602.902.427.311

=============== ===============

Golongan jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan periode kredit sebagaimana yang tercantum dalamperjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut :

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 36

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

7. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)

e. Kolektibilitas 2 0 1 4 2 0 1 3Rp % Rp %

Lancar 551.523.687.067 79,64 513.023.487.851 83,85Dalam perhatian khusus 117.399.443.942 16,95 85.776.149.883 14,02Kurang lancar 6.023.989.011 0,87 3.013.661.615 0,49Diragukan 5.840.495.435 0,84 6.843.585.568 1,12Macet 11.730.474.377 1,69 3.144.157.095 0,51

------------------------------ ------------------------------ ------------------------------ -------------------------------Jumlah 692.518.089.832 100,00 611.801.042.012 100,00Dikurangi provisi dan

administrasi (3.162.688.811) (0,46) (2.844.754.641) (0,46)Dikurangi CadanganKerugian Penurunan Nilai (7.442.824.971) (1,07) (6.053.860.060) (0,99)

------------------------------ ------------------------------ ------------------------------ -------------------------------Jumlah bersih 681.912.576.050 98,47 602.902.427.311 98,55

================= ================= ================= ==================

2 0 1 4 2 0 1 3f. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai

kredit yang diberikan adalah sebagai berikut :Saldo awal tahun 6.053.860.060 4.669.904.355Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilaiselama tahun berjalan 1.388.964.911 5.136.648.834Penghapusan kredit (write off) selama tahun berjalan - (3.752.693.129)

------------------------- --------------------------Saldo akhir tahun 7.442.824.971 6.053.860.060

=============== ===============

Manajemen berpendapat bahwa jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai kredit yang telah dibentukadalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak tertagihnya kredit yangdiberikan.

Ketidaklancaran dalam pengembalian kredit dapat menimbulkan kredit bermasalah yang dapatmenurunkan pendapatan, likuiditas dan kesehatan Bank.

Konsentrasi risiko kredit pada umumnya timbul bila satu atau beberapa nasabah yang bergerak dibidangusaha dan mempunyai sifat ekonomi yang sama, kemampuan untuk memenuhi liabilitas kontraktual dapatterpengaruh oleh kondisi ekonomi atau faktor lain yang sama pula.

Kebijakan Bank dalam pemberian kredit untuk mengurangi risiko kredit adalah kredit berjangka pendekuntuk perindustrian dan perdagangan yang berukuran menengah ke bawah serta beragunan cukup dengantingkat bunga yang umum berlaku dipasar.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 37

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

7. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)

g. Kredit bermasalah menurut sektor ekonomi

31 Desember 2014 Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah

Sektor ekonomiPerdagangan skala

menengah 5.349.922.072 4.398.997.401 10.702.230.318 20.451.149.791 Jasa dunia usaha 674.066.939 1.441.498.034 378.244.059 2.493.809.032 Lain-lain - - 650.000.000 650.000.000

------------------------------ ------------------------------ ------------------------------ -------------------------------6.023.989.011 5.840.495.435 11.730.474.377 23.594.958.823

================= ================= ================= ==================Provisi Diterima DimukaSektor ekonomiPerdagangan skala

menengah (25.066.419) (17.502.249) (91.802.668) (134.371.336)Jasa dunia usaha (852.959) (10.107.899) (2.548.991) (13.509.849)Lain-lain - - - -

------------------------------ ------------------------------ ------------------------------ -------------------------------(25.919.378) (27.610.148) (94.351.659) (147.881.185)

================= ================= ================= ==================Cadangan Kerugian Penurunan NilaiPerdagangan skala

menengah (239.618.504) (617.767.253) (2.539.600.212) (3.396.985.969) Jasa dunia usaha (30.294.629) (214.708.520) (112.708.520) (357.711.669) Lain-lain - - (195.000.000) (195.000.000)

------------------------------ ------------------------------ ------------------------------ -------------------------------(269.913.133) (832.475.773) (2.847.308.732) (3.949.697.638)

================= ================= ================= ==================

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 kredit dalam proses penyelamatan masing-masing sebesar Rp23.594.958.823,- dan Rp 13.001.404.278,-. Kenaikan/penurunan kredit bermasalah dari 31 Desember 2013 ke31 Desember 2014 sebesar 81,48%.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 38

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

7. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)

31 Desember 2013 Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah

Sektor ekonomiPerdagangan skala

menengah 3.013.661.615 6.843.585.568 2.266.379.319 12.123.626.502 Jasa dunia usaha - - 627.777.776 627.777.776 Lain-lain - - 250.000.000 250.000.000

------------------------------ ------------------------------ ------------------------------ -------------------------------3.013.661.615 6.843.585.568 3.144.157.095 13.001.404.278

================= ================= ================= ==================Provisi Diterima DimukaSektor ekonomiPerdagangan skala

menengah (31.787.256) (19.460.656) (5.212.054) (56.459.966)Jasa dunia usaha - - - -Lain-lain - - - -

------------------------------ ------------------------------ ------------------------------ -------------------------------(31.787.256) (19.460.656) (5.212.054) (56.459.966)

================= ================= ================= ==================

Cadangan Kerugian Penurunan NilaiPerdagangan skalaPerdagangan skala

menengah (134.184.246) (1.796.059.825) (1.265.594.183) (3.195.838.254) Jasa dunia usaha - - (188.333.333) (188.333.333) Lain-lain - - (75.000.000) (75.000.000)

------------------------------ ------------------------------ ------------------------------ - -------------------------------(134.184.246) (1.796.059.825) (1.528.927.516) (3.459.171.587)

================= ================= ================= ==================

Langkah-langkah Bank untuk mengatasi kredit bermasalah dilakukan dengan cara :- Memberikan surat pemberitahuan keterlambatan kewajiban untuk membayar ke Bank.- Memberikan Surat Peringatan I,II dan yang terakhir.- Melakukan panggilan untuk menghadap ke Bank.- Melakukan penagihan dengan mendatangi debitur bermasalah.-

-

-

- Dalam hal debitur tidak dapat juga bekerja sama maka akan dilakukan proses hukum.

Dalam hal debitur bermasalah yang masih mempunyai prospek usaha untuk disehatkan kembali akandiajukan restrukturisasi.

Melakukan musyawarah untuk debitur yang akan menjual aset jaminan atau aset yang lain di luarjaminan

Dalam hal langkah-langkah tersebut di atas belum ada penyelesaian maka akan dilakukan pengambilalihan agunan.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 39

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

8. ASET TETAP

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 40

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

8. ASET TETAP (Lanjutan)

-

-

-

-

Manajemen Bank berkeyakinan bahwa jumlah pertanggungan memadai untuk menutupi kerugian potensial.

Aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan pada PT Asuransi Wahana Tata dan PT Asuransi Bintang Tbk.dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 11.770.955.022,- untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31Desember 2014 dan sebesar Rp 10.650.155.022,- untuk tahun 2013. Jenis risiko yang ditanggung oleh pihakasuransi adalah risiko kebakaran kecurian atau kecelakaan.

Berdasarkan penilaian managemen Bank, tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yangmengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Beban penyusutan aset tetap sebesar Rp 954.779.468,- untuk tahun 2014 dan sebesar Rp 685.541.269,- tahun2013 dan dibebankan ke beban umum dan administrasi.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 41

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

9. PENDAPATAN MASIH AKAN DITERIMA

2 0 1 4 2 0 1 3

Bunga Kredit Umum 6.232.621.744 4.579.892.653Bunga dari Bank lain 348.835.615 530.819.064Bunga lainnya 28.010.381 7.073.226

------------------------- --------------------------Jumlah 6.609.467.740 5.117.784.943

=============== ===============

10. BIAYA YANG DITANGGUHKAN

2 0 1 4 2 0 1 3

Renovasi gedung 932.048.339 301.540.002Premi asuransi 22.415.111 12.874.681Uang muka sewa gedung 1.705.090.482 1.599.213.331Uang muka makan minum 60.000 90.000Uang muka lainnya 731.892.249 258.734.059

------------------------- --------------------------Jumlah 3.391.506.181 2.172.452.073

=============== ===============

11. ASET LAIN - LAIN

a. Agunan Yang Diambil Alih :

a.1

Agunan Yang Diambil Alih terutama terdiri dari tanah,bangunan dan kendaraan.

Agunan Yang Diambil Alih merupakan aset yang diperoleh sehubungan dengan debitur-debitur yang tidakdapat memenuhi atau melunasi kewajibannya.

Manajemen berpendapat bahwa saldo agunan yang diambil alih merupakan nilai bersih yang bisa di realisasi.Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat agunan yang diambil alih yang mengalamipenurunan nilai. Manajemen berkeyakinan tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambilalih yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia, Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas Agunan YangDiambil Alih tersebut.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 42

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

11. ASET LAIN - LAIN (Lanjutan)

a. Agunan Yang Diambil Alih (Lanjutan) : 2 0 1 4 2 0 1 3

Saldo awal 3.512.411.574 3.713.545.527 Penambahan - -Pengurangan / penebusan kembali - (201.133.953)

------------------------- --------------------------Saldo akhir 3.512.411.574 3.512.411.574

------------------------- --------------------------

a.2 Kolektibilitas 2 0 1 4 2 0 1 3Rp % Rp %

Lancar - - - -Kurang lancar 1.343.868.041 38,26 1.343.868.041 38,26Diragukan 600.000.000 17,08 600.000.000 17,08Macet 1.568.543.533 44,66 1.568.543.533 44,66

------------------------------ ------------------------------ ------------------------------ -------------------------------Jumlah bersih 3.512.411.574 100 3.512.411.574 100

================= ================= ================= ==================

2 0 1 4 2 0 1 3b. Lainnya :

Persediaan barang cetakan 512.380.905 713.121.838 Tagihan pajak bunga deposito 592.336.677 499.144.317 Rupa - rupa tagihan 1.304.263.394 961.001.018

------------------------- --------------------------Jumlah 2.408.980.976 2.173.267.173

------------------------- --------------------------Jumlah aset lain - lain (a.1+b) 5.921.392.550 5.685.678.747

=============== ===============

12. LIABILITAS SEGERA

2 0 1 4 2 0 1 3

Bunga deposito berjangka yang akan dibayar 3.568.306.887 3.024.377.448------------------------- --------------------------

Jumlah 3.568.306.887 3.024.377.448=============== ===============

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 43

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

13. GIRO

2 0 1 4 2 0 1 3

Pihak ketiga bukan Bank 17.719.095.374 15.344.825.144Pihak berelasi (Catatan 28) 27.079.045.195 31.129.545.233

------------------------- --------------------------Jumlah giro 44.798.140.569 46.474.370.377

=============== ===============

14. TABUNGAN

2 0 1 4 2 0 1 3

Tabungan Fama pihak ketiga 19.519.056.459 16.357.801.321Tabungan Fama pihak berelasi (Catatan 28) 7.003.591.784 5.853.099.722

------------------------- --------------------------Jumlah 26.522.648.243 22.210.901.043

=============== ===============

15. DEPOSITO BERJANGKA

2 0 1 4 2 0 1 3Menurut jangka waktu :Deposito pihak ketiga bukan banks/d 1 bulan 231.506.661.084 212.004.624.2513 bulan 189.896.743.268 147.072.922.2156 bulan 18.396.553.596 9.923.233.545

------------------------- --------------------------Jumlah 439.799.957.948 369.000.780.011

------------------------- --------------------------

Deposito pihak berelasi (Catatan 28)s/d 1 bulan 90.559.491.757 103.102.077.456diatas 1 bulan s/d 12 bulan 115.078.525.067 96.049.454.512

------------------------- --------------------------Jumlah 205.638.016.824 199.151.531.968

------------------------- --------------------------

Jumlah deposito berjangka 645.437.974.772 568.152.311.979=============== ===============

Tingkat bunga rata-rata jasa giro adalah sebesar 5,9% dan 4% per tahun masing-masing untuk tahun 2014 dan2013. Beban bunga jasa giro sebesar Rp 2.335.098.641,- dan Rp 1.717.152.703,- masing- masing untuk tahun-tahunyang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Tingkat bunga rata - rata tabungan adalah masing - masing sebesar 5,42% dan 5% per tahun untuk tahun-tahunyang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Beban bunga tabungan sebesar Rp 1.556.268.148,- dan Rp1.264.390.428,- masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 44

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

15. DEPOSITO BERJANGKA (Lanjutan)

2 0 1 4 2 0 1 3Menurut sisa umur sampai saat jatuh tempo :1 bulan 422.061.730.522 380.526.610.5283 bulan 183.901.933.443 187.305.701.4516 bulan 39.474.310.807 320.000.000

------------------------- --------------------------Jumlah 645.437.974.772 568.152.311.979

=============== ===============Menurut kepemilikan :Penduduk :

- Perorangan 645.025.462.060 568.152.311.979- Badan hukum 412.512.712 -

------------------------- --------------------------Jumlah 645.437.974.772 568.152.311.979

=============== ===============

16. SIMPANAN DARI BANK LAIN

2 0 1 4 2 0 1 3Deposito berjangka:PT. Bank Dinar Indonesia 35.000.000.000 30.000.000.000

------------------------- --------------------------

Jumlah 35.000.000.000 30.000.000.000=============== ===============

Deposito berjangka yang dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diberikan oleh bank sebesar Rp 18.576.388.796,-dan Rp 25.469.226.135,- masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.Tingkat bunga rata-rata deposito adalah sebesar 9,5% dan 8,19% per tahun masing-masing untuk tahun-tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Beban bunga deposito sebesar Rp 61.893.313.350,- dan Rp37.682.476.719,- masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Tingkat bunga rata - rata simpanan dari bank lain adalah masing - masing sebesar 7,50% dan 7,14% per tahununtuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Beban bunga deposito berjangka simpanan dari Bank lain sebesar Rp 3.178.150.689,- dan Rp 682.191.781,- masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 45

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

17. UTANG PAJAK

Utang pajak terdiri dari : 2 0 1 4 2 0 1 3

PPh Pasal 21 Karyawan 48.364.639 41.586.379PPh pasal 23 bunga tabungan 33.557.292 22.519.365PPh pasal 23 bunga deposito 1.163.110.412 915.747.959 PPh pasal 23 jasa giro 37.019.470 42.232.179 PPh pasal 23 imbalan jasa 134.229.748 220.518 PPh pasal 25 (Desember) 416.168.000 463.634.000 PPh pasal 29 1.276.858.000 1.999.562.436

------------------------- --------------------------Jumlah 3.109.307.561 3.485.502.836

=============== ===============

a. Perhitungan Laba Fiskal

2 0 1 4 2 0 1 3Laba sebelum beban pajak sesuai dengan laporan

laba-rugi komprehensif 22.280.089.314 21.981.455.368

Beda permanenPengurangan yang tidak diperkenankan- Denda/beban pajak/sanksi 750.000 588.115.865- Pemakaian direksi:

- Biaya BBM 13.937.080 9.363.646- Biaya penyusutan kendaraan 147.250.000 48.500.000- Biaya telephone genggam 32.022.554 26.748.867

- Biaya Promosi 55.929.597 80.301.256- Biaya perayaan, olahraga, donasi 21.027.650 13.639.000- Makan minum dengan nasabah atau karyawan 46.079.142 39.182.734

------------------------- --------------------------Jumlah beda permanen 316.996.023 805.851.368

------------------------- --------------------------Beda temporerBeda penyusutan aset tetap antara komersial

dan fiskal 142.847.088 (122.035.089) Pembentukan imbalan pasca kerja 496.378.311 614.471.237Pembayaran imbalan pasca kerja (331.185.802) (1.000.905.506)

------------------------- --------------------------Jumlah beda temporer 308.039.597 (508.469.358)

------------------------- --------------------------Jumlah penghasilan kena pajak 22.905.124.934 22.278.837.378

=============== ===============

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak yang disajikan dalam laporan laba-rugi komprehensif dengan taksiranlaba fiskal untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 46

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

17. UTANG PAJAK (Lanjutan)

2 0 1 4 2 0 1 3Perhitungan pajak penghasilan

25 % x Rp 22.905.124.000 5.726.281.000 -25 % x Rp 22.278.837.000 - 5.569.709.250

------------------------- --------------------------Pajak terhutang 5.726.281.000 5.569.709.250PPh pasal 25 yang telah disetor (4.449.423.000) (3.570.146.814)

------------------------- --------------------------Pajak penghasilan kurang disetor (PPh pasal 29) 1.276.858.000 1.999.562.436

=============== ===============b. Beban pajak penghasilan

Pajak kini 5.726.281.000 5.569.709.250Beban (penghasilan) pajak tangguhan (77.009.899) 177.503.747

------------------------- --------------------------Beban pajak penghasilan 5.649.271.101 5.747.212.997

=============== ===============

Rekonsiliasi antara beban pajak dengan hasil perkalian laba akuntansi.

Laba akuntansi 22.280.089.314 21.981.455.368 Jumlah pajak dengan tarif pajak yang berlaku 5.570.022.329 5.495.363.842

Pengaruh pajak atas :Pengurangan yang tidak diperkenankan 79.249.006 201.462.842 Koreksi saldo awal - 50.386.408 Selisih pembulatan (234) (95)

------------------------- --------------------------Beban pajak penghasilan 5.649.271.101 5.747.212.997

=============== ===============

Perhitungan Pajak Penghasilan Badan tahun 2013 sesuai dengan yang dilaporkan Bank dalam SuratPemberitahuan Tahunan (SPT) kepada Kantor Pelayanan Pajak.

Perhitungan Pajak Penghasilan Badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 akanmenjadi dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan Badan.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 47

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

17. UTANG PAJAK (Lanjutan)

c. Ikhtisar aset pajak tangguhan

d. Administrasi

Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan dan dikompensasikan dengan labafiskal pada masa mendatang.

Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Bank menghitung,menetapkan danmembayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktur Jendral Pajak (DJP) dapat menetapkan ataumengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 10 Tahun sejak saat terutangnya pajak. Ketentuan baru yangdiberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapatmenetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu 5 tahun sejak saat terutangnya pajak.

Pajak tangguhan timbul disebabkan terdapat akun yang diperlakukan berbeda untuk tujuan akuntansikeuangan dan untuk tujuan pelaporan perpajakan, analisis dari aset pajak tangguhan adalah sebagaiberikut:

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 48

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

18. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA

Liabilitas imbalan pasca kerja 2 0 1 4 2 0 1 3

Nilai Kini liabilitas imbalan pasca kerja 2.773.497.240 2.725.009.507 Nilai yang belum diakui :

Biaya jasa lalu (3.454.582.878) (3.648.272.115) Keuntungan aktuaria 1.616.440.534 1.693.424.995

------------------------- --------------------------Jumlah 935.354.896 770.162.387

=============== ===============

Mutasi atas imbalan pasca kerja

Saldo awal tahun 770.162.387 1.156.596.656 Penyisihan selama tahun berjalan 496.378.311 614.471.237 Pembayaran manfaat (331.185.802) (1.000.905.506)

------------------------- --------------------------Saldo akhir tahun 935.354.896 770.162.387

=============== ===============

Perhitungan beban yang diakui dalam tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :

Biaya imbalan pasca kerjaBiaya jasa masa kini 274.915.891 341.912.777 Biaya bunga 21.993.271 178.161.810 Keuntungan / kerugian aktuaria 5.779.912 (116.454.764) Amortisasi biaya jasa lalu 193.689.237 210.851.414

------------------------- --------------------------Jumlah 496.378.311 614.471.237

=============== ===============

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank mencatat saldo liabilitas diestimasi atas imbalan pasca kerja sebesarRp 935.354.896,- dan Rp 770.162.387,-.

Bank menghitung dan membukukan beban imbalan pasca kerja jangka panjang kepada karyawan berdasarkanUndang-Undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Liabilitas imbalan pasca kerja pertanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dihitung oleh Aktuaris Independen Parama Aktuaria, dalam laporannya denganmenggunakan metode "Projected Unit Credit " sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2010). Jumlah liabilitasberdasarkan perhitungan Aktuaria Independen per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dengan asumsi sebagaiberikut:

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 49

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

18. IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan)

2 0 1 4 2 0 1 3

Tingkat diskonto 8 % per tahun 10 % per tahunTingkat proyeksi kenaikan gaji 8 % per tahun 8 % per tahunTingkat mortalita Tabel Mortalita TMI III 2011 Tabel Mortalita TMI III 2011Tingkat cacat 0,2 per mill pertahun per usia 0,2 per mill pertahun per usia

dari Tabel Kecacatan dari Tabel KecacatanTingkat pengunduran diri 2,5 % per tahun 2,5 % per tahun

digunakan linear digunakan linearmerata pada merata padasemua usia semua usia

Usia pensiun normal 56 tahun 55 tahun

19. LIABILITAS LAIN-LAIN

2 0 1 4 2 0 1 3

Premi jamsostek 32.715.819 30.160.801 Biaya masih harus dibayar :- Listrik 14.773.607 14.022.819 - Telpon 13.173.016 13.417.893 - Lainnya 1.603.632.677 1.806.595.315 Pendapatan yang ditangguhkan 168.955.849 74.694.257 Setoran jaminan SDB 41.200.000 38.200.000 Bunga diterima dimuka restrukturisasi kredit - 4.068.720 Pajak masih harus dibayar 9.000.000 8.250.000 Pengobatan dan rawat inap - 488.200 Lainnya 131.234.410 131.140.781

------------------------- --------------------------Jumlah 2.014.685.378 2.121.038.785

=============== ===============

Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut 77 karyawan masing-masing untuk tahun-tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaatpensiun oleh Aktuaria Independen untuk tahun 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut:

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 50

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

20. MODAL DISETOR

Kepemilikan saham dan persentase per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :

Jumlah Kepemilikan JumlahPemegang Saham Lembar Saham % Rp

Junus Jen Suherman 393 60,00 39.300.000.000Dewi Janti 131 20,00 13.100.000.000Edi Susanto 131 20,00 13.100.000.000

------------------------- ------------------------- --------------------------Jumlah 655 100,00 65.500.000.000

============== =============== ===============

21. SALDO LABA

Rincian saldo laba adalah sebagai berikut :2 0 1 4 2 0 1 3

Belum ditentukan penggunaannya :- Laba tahun-tahun lalu 88.751.057.636 72.516.815.265 - Laba tahun berjalan 16.630.818.213 16.234.242.371

------------------------- --------------------------105.381.875.849 88.751.057.636

------------------------- --------------------------Ditentukan penggunaannya :Cadangan Umum 13.100.000.000 13.100.000.000

------------------------- --------------------------13.100.000.000 13.100.000.000

------------------------- --------------------------Saldo laba 118.481.875.849 101.851.057.636

=============== ===============

22. PENDAPATAN BUNGA

2 0 1 4 2 0 1 3

Bunga dari Bank Indonesia 4.229.041.481 2.643.455.940Dari bank lain 9.414.500.784 4.628.649.756Dari pihak ketiga bukan bank (kredit yang diberikan) 94.560.377.360 71.407.320.136

------------------------- --------------------------Jumlah 108.203.919.625 78.679.425.831

=============== ===============

Berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas N0 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007 dan Rapat Umum LuarBiasa Pemegang Saham tanggal 29 Maret 2010 yang tidak diaktakan oleh notaris, telah dibentuk cadangan umumsebesar Rp 13.100.000.000,-.

Berdasarkan akta notaris Henny Hendrawaty S.H No.10 tertanggal 7 Desember 2007 telah dilakukan perubahanjumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 655 lembar saham dengan nilai nominal @ Rp.100.000.000,- atau sebesar Rp. 65.500.000.000,-

31 Desember

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 51

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

23. BEBAN BUNGA

2 0 1 4 2 0 1 3

Kepada bank lain 3.221.086.641 686.918.655Kepada pihak ketiga bukan Bank 65.784.680.139 40.663.019.850

------------------------- --------------------------Jumlah 69.005.766.780 41.349.938.505

=============== ===============

24. PENYISIHAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ATAS ASET KEUANGAN

2 0 1 4 2 0 1 3

Beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai kredit yang diberikan 1.388.964.911 5.136.648.833

------------------------- --------------------------Jumlah 1.388.964.911 5.136.648.833

=============== ===============

25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

2 0 1 4 2 0 1 3

Promosi 273.991.024 346.766.743Premi asuransi 115.404.181 83.809.407 Pajak - pajak 125.048.143 114.041.098Pemeliharaan dan perbaikan 2.219.268.995 1.565.507.784Penyusutan aset tetap dan amortisasi renovasi 1.159.602.435 915.675.291Pelatihan dan pendidikan 665.500.000 541.800.000Barang dan jasa (catatan 28) 8.214.347.766 6.950.922.160

------------------------- --------------------------Jumlah 12.773.162.544 10.518.522.483

=============== ===============

26. BEBAN PERSONALIA

2 0 1 4 2 0 1 3

Gaji 9.700.239.714 8.414.634.080 Pengobatan 435.157.980 350.086.246 Tunjangan khusus 8.405.400 31.973.370 Honorarium komisaris 872.910.765 705.373.107 Bonus/jasa produksi/THR 1.293.320.574 1.238.349.618 Beban imbalan pasca kerja 496.378.311 614.471.237

------------------------- --------------------------Jumlah 12.806.412.744 11.354.887.658

=============== ===============

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 52

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

27. PENDAPATAN NON OPERASIONAL

2 0 1 4 2 0 1 3

Lainnya 37.636.953 80.912.781 Laba penjualan aset tetap 249.999.997 -

------------------------- --------------------------Jumlah 287.636.950 80.912.781

=============== ===============

28. TRANSAKSI PIHAK BERELASI

a.

b.

c.

d.

e.

Lihat catatan 2r.

Transaksi dan saldo dengan pihak berelasi serta persentase terhadap masing-masing total transaksi dan saldoakun-akun yang terkait, terinci sebagai berikut :

Tabungan yang diterima dari pihak berelasi adalah sebesar Rp 7.003.591.784,- atau 0,92% dan Rp5.853.099.722,- atau 0,87% dari total liabilitas masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(Catatan 14).

Deposito berjangka yang diterima dari pihak berelasi adalah sebesar Rp 205.638.016.824,- atau 27,01% danRp 199.151.531.968,- atau 29,45% dari total liabilitas masing-masing yang berakhir pada tanggal 31 Desember2014 dan 2013 (Catatan 15).

Kredit yang diberikan kepada pihak berelasi adalah sebesar Rp 9.466.455.218,- atau 1,00% dan Rp9.215.052.744,- atau 1,09% dari total asset masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(Catatan 7).

Pihak berelasi adalah Bank dan perorangan yang memiliki keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secaralangsung maupun tidak langsung.

Giro yang diterima dari pihak berelasi adalah sebesar Rp 27.079.045.195,- atau 3,56% dan Rp31.129.545.233,- atau 4,60% dari total liabilitas masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan2013 (Catatan 13).

Barang dan jasa (beban sewa bangunan) kepada pihak berelasi adalah sebesar Rp 4.420.972.849,- atau 34,61%dan sebesar Rp 3.389.106.669,- atau 35,04% dari total beban umum dan administrasi untuk tahun-tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. (Catatan 25).

Dalam kegiatan normal usahanya, Bank juga mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak yangberelasi dengan kondisi yang sama kepada pihak ketiga.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 53

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

29. KOMITMEN DAN KONTIJENSI

2 0 1 4 2 0 1 3KomitmenLiabilitas komitmenFasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan (136.700.624.147) (122.460.460.873)

------------------------- --------------------------KontinjensiTagihan kontinjenPendapatan bunga dalam penyelesaian 2.843.675.645 1.907.366.532Pinjaman yang dihapusbukukan 9.676.376.837 10.600.544.166

------------------------- --------------------------Jumlah tagihan kontijen 12.520.052.482 12.507.910.698

------------------------- --------------------------Liabilitas kontijenBank Garansi (273.840.000) (23.500.000)

------------------------- --------------------------

Jumlah Liabilitas komitmen dan kontinjensi bersih (124.454.411.665) (109.976.050.175)=============== ===============

30. MANAJEMEN RISIKO

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 tidak terdapat komitmen dan kontijensi yang mengalami penurunan nilai,manajemen Bank berpendapat bahwa tidak diperlukan adanya cadangan kerugian penurunan nilai.

Dalam melaksanakan kegiatan, Bank menyadari bahwa lingkungan eksternal maupun internal mengalamiperkembangan yang diikuti dengan semakin kompleksnya risiko kegiatan perbankan. Proses penerapan ManajemenRisiko akan lebih efektif dan tepat sasaran apabila dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan prinsip tata kelolaperusahaan yang sehat (Good Corporate Governance) dan Prinsip Pengenalan Nasabah (KYC).

Dewan Komisaris membentuk Komite Pemantau Risiko sesuai Surat Keputusan Direksi PT Bank Fama InternationalNo. 026/SKEP-DIR/BFI/XII/2014 tanggal 22 Desember 2014 antara lain dalam bentuk pengawasan aktif penerapanmanajemen risiko.

Bank telah mengimplementasikan prosedur manajemen risiko sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentangPenerapan Manajemen Risiko bagi Bank umum No. 5/8/PBI/2003 yang telah diubah dengan Peraturan BankIndonesia No. 11/25/PBI/2009, Surat Edaran BI No 5/21/DPNP tangga 25 Oktober 2011 dan Surat Edaran BI No.13/23/DPNP tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi bank umum. Menurut surat edaran tersebut, penerapanmanajemen risiko harus dilakukan pada risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum,risiko reputasi, risiko strategis dan risiko kepatuhan.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 54

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

30. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)

Jenis - jenis risiko yang dimaksud tersebut adalah :

1. Risiko Kredit

A. Jenis risiko yang melekat pada bank (secara umum)a. Konsentrasi Kredit :

- Kredit modal kerja- Kredit retail

b. Batas Maksimum Pemberian Kreditc. Capital Adequancy Ratiod. Non Performing Loane. Loan Deposit Ratiof. Collateral

Risiko Kredit adalah risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan counterparty memenuhi Liabilitasnya.Parameter pengukuran risiko kredit adalah :

Komite Pemantau Risiko dibentuk dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas danfungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan kebijakan dan strategi manajemen risiko yang disusun olehmanajemen.

Didalam penerapan manajemen risiko, PT Bank Fama International menerapkan struktur organisasi denganmembentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko (Risk Manajemen Unit) dan Komite Manajemen Risiko (RiskManajement Committe) dimana Satuan Kerja Manajemen Risiko bertanggungjawab langsung kepada DirekturKepatuhan.

Agar penerapannya dapat lebih efektif, Bank telah melaksanakan identifikasi dan analisis mengenai kondisi yanglama dikaitkan dengan manajemen risiko serta mengadakan rapat-rapat manajemen dalam pembahasan pengelolaanrisiko, melakukan pembaharuan secara berkala Manual Sistem dan Prosedur, penetapan batas maksimum toleransirisiko (limit) yang dapat ditanggung Bank untuk berbagai macam eksposur.

Sedangkan dalam rangka pengawasan aktif dari Direksi, Direksi membentuk Komite Manajemen Risiko yangberanggotakan Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank yang memiliki tugas untuk membantu Direksi dalam menjalankantugas menyusun kebijakan dan strategi manajemen risiko, menetapkan limit risiko dan mengevaluasi penerapanmanajemen risiko. Komite manajemen risiko melakukan rapat rutin secara periodik dimana, hasil dari rapat tersebutdilaporkan kepada Dewan Komisaris untuk evaluasi lebih lanjut mengenai penerapan manajemen risiko pada Bank.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 55

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

30. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)

B. Jenis risiko yang melekat pada debitur (secara khusus)a. Risiko Kreditb. Risiko Pasarc. Risiko Operasional :

- Kekurangan dan penyimpangan dokumen- Collateral Risk- Marketibility- Proses Kredit- Analisa Keuangan Debitur

d. Risiko Hukum :- Kasus Pengadilan- Pengikatan Agunan

2. Risiko Pasar

A. Perubahan suku bunga

3. Risiko Likuiditas

A. Net TakingB. Komposisi dana : Primary Reserve dan Secondary ReserveC. Maturity Profile

Pengukuran profil terhadap risiko kredit untuk periode Desember 2014 menunjukan pada tingkat risikolow to moderate dengan peringkat kualitas penerapan manajemen risiko adalah satisfactory dan trend rasiokomposit adalah stabil.

Pengukuran profil terhadap risiko kredit untuk periode Desember 2014 menunjukan pada tingkat risikolow dengan peringkat kualitas penerapan manajemen risiko adalah satisfactory dan trend rasio kompositadalah stabil.

Risiko pasar, adalah risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar (adverse movement) dariportofolio yang dimiliki oleh bank, yang dapat merugikan bank. Variabel pasar dalam hal ini adalah sukubunga. Parameter pengukuran risiko pasar adalah :

Pengukuran profil terhadap risiko kredit untuk periode Desember 2014 menunjukan pada tingkat risikolow to moderate dengan peringkat kualitas penerapan manajemen risiko adalah satisfactory dan trend rasiokomposit adalah stabil.

Risiko Likuiditas, adalah risiko yang antara lain disebabkan bank tidak mampu memenuhiLiabilitas yang telah jatuh waktu. Parameter pengukuran risiko likuiditas adalah :

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 56

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

30. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)

4. Risiko Operasional

A. Internal KontrolB. Pencatatan akuntansiC. Prinsip Know Your Customer (KYC)D. Kegagalan sistemE. Jumlah kerugian

5. Risiko Kepatuhan

A. Pelanggaran atas ketentuan KPMMB. Pelanggaran atas ketentuan KAP (kualitas aktiva produktif)C. Pelanggaran atas ketentuan PPAP D. Pelanggaran atas ketentuan BMPK E. Pelanggaran atas ketentuan Pemerintah Lainnya

Pengukuran profil terhadap risiko kredit untuk periode Desember 2014 menunjukan pada tingkat risikolow dengan peringkat kualitas penerapan manajemen risiko adalah satisfactory dan trend rasio kompositadalah stabil.

Risiko operasional, adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya ketidakcukupan dan atau tidakberfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan system, atau adanya problem eksternal yangmempengaruhi operasional bank. Parameter pengukuran risiko operasional adalah :

Merupakan risiko yang disebabkan bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturanperundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Risiko kepatuhan, jika tidak dikelola dengan baikberpotensi pada pengenaan denda, hukuman, atau rusaknya reoutasi. Parameter pengukuran (meliputifrekuensi dan jumlah) risiko kepatuhan adalah :

Pengukuran profil terhadap risiko kredit untuk periode Desember 2014 menunjukan pada tingkat risikolow dengan peringkat kualitas penerapan manajemen risiko adalah satisfactory dan trend rasio kompositadalah stabil.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 57

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

30. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)

6. Risiko Strategi

Parameter pengukuran risiko strategi adalah :A. Pencapaian target kreditB. Kredit dengan kolektibilitas lancarC. Pencapaian labaD. Pencapaian BOPOE. Pencapaian DPKF. Ratio deposan inti

7. Risiko Hukum

Parameter pengukuran risiko hukum adalah :A. Kelengkapan dan keabsahan dokumenB. Kerugian/ biaya yang berhubungan dengan kasus hukumC. Kerugian/biaya akibat tidak/ kurangnya transparansi produkD. Tuntutan karyawan

Pengelolaan risiko hukum dilakukan untuk memastikan agar seluruh aktivitas dan hubungan kegiatanusaha Bank dengan pihak ketiga didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungikepentingan Bank dari segi hukum.

Merupakan risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi bank yang tidaktepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang rensponsifnya bank terhadap perubahaneksternal.

Pengukuran profil terhadap risiko kredit untuk periode Desember 2014 menunjukan pada tingkat risikolow dengan peringkat kualitas penerapan manajemen risiko adalah strong dan trend rasio komposit adalahstabil.

Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, antara lain adanyatuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatanseperti tidak terpenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.

Pengukuran profil terhadap risiko kredit untuk periode Desember 2014 menunjukan pada tingkat risikolow to moderate dengan peringkat kualitas penerapan manajemen risiko adalah satisfactory dan trend rasiokomposit adalah stabil.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 58

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

30. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)

8. Risiko Reputasi

Parameter pengukuran risiko reputasi adalah :A. Publikasi negatifB. Keluhan nasabahC. Tuntutan karyawan

Penyempurnaan kebijakan dan pedoman penerapan manajemen risiko dalam setiap aktivitas bisnis yangdilaksanakan Bank dilakukan secara berkelanjutan untuk mengakomodasi perubahan eksposur risiko yang dikelolaserta regulasi. Dalam rangka mencegah Bank sebagai sarana atau sasaran tindak pidana, khususnya pencucian uangdan pendanaan terorisme serta memenuhi regulasi dari Bank Indonesia, Bank telah mengembangkan suatumetodologi dan pendekatan yang bertujuan untuk mengelompokkan nasabah berdasarkan tingkat risiko kemungkinanterjadinya pencucian yang dan atau pendanaan terorisme (Risk Based Approach).

Proses identifikasi risiko dilakukan dengan menentukan karakteristik risiko yang melekat untuk setiap nasabahdengan melakukan analisis terhadap parameter risiko, yaitu identitas nasabah, lokasi usaha, profil nasabah, kegiatanusaha, struktur kepemilikan bagi nasabah perusahaan, jumlah traksaksi, dan informasi lainnya yang dapat digunakanuntuk mengukur tingkat risiko nasabah. Hasil identifikasi dan pengukuran tersebut akan menghasilkan profil risikonasabah yang wajib dilakukan tindak lanjut pemantauan dan pengendalian terhadap masing-masing profil risikotersebut. Bank juga akan mendokumentasikan secara terpisah nasabah yang termasuk PEP (Politically ExposedPerson). Proses bisnis Risk Based Approach tersebut terangkum dalam pedoman Anti Pencucian Uang (APU) danPencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) Bank.

Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber daripersepsi negatif terhadap bank.

Pengukuran profil terhadap risiko kredit untuk periode Desember 2014 menunjukan pada tingkat risikolow dengan peringkat kualitas penerapan manajemen risiko adalah strong dan trend rasio komposit adalahstabil.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 59

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

31. PENGUNGKAPAN HAL-HAL PENTING LAINNYA

31.1 Analisis jatuh tempo aset dan liabilitas (Maturity GAP) per 31 Desember 2014

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 60

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

31. PENGUNGKAPAN HAL-HAL PENTING LAINNYA (lanjutan)

31.1 Analisis jatuh tempo aset dan liabilitas (Maturity GAP) per 31 Desember 2013

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 61

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

31. PENGUNGKAPAN HAL-HAL PENTING LAINNYA (Lanjutan)

31.2 Rasio kecukupan modal

2 0 1 4 2 0 1 3(Juta) (Juta)

Modal Inti (Tier I)Modal disetor 65.500 65.500 Cadangan umum 13.100 13.100 Saldo laba 88.751 72.517 Laba bersih tahun berjalan 8.267 8.107 PPA atas aset non produktif (697) (1.146) Selisih kurang PPAP (2.070) (2.070)

------------------------- --------------------------Jumlah 172.851 156.008

------------------------- --------------------------Modal pelengkap (Tier II)Penyisihan atas kemungkinan kerugian

pada aset produktif 6.432 6.229------------------------- --------------------------

Jumlah 6.432 6.229------------------------- --------------------------

Jumlah Modal (Tier I dan Tier II) 179.283 162.237

Jumlah ATMR 738.927 659.896CAR setelah risiko kredit dan operasional 24,26% 24,59%Persentase Modal Inti terhadap ATMR 23,39% 23,64%

Bank Indonesia menetapkan rasio kecukupan modal pada akhir tahun 2001 adalah sebesar 8% dari AsetTertimbang Menurut Risiko. Capital Adequacy Ratio Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalahsebesar 24,26% dan 24,59%.

Bank diwajibkan untuk memenuh persyaratan Rasio Liabilitas Penyediaan Modal Minimum (KPMM) atauCapital Adequacy Ratio (CAR) yang ditetapkan Bank Indonesia, yang mempertimbangkan secarakuantitatif seperti aset, Liabilitas dan akun off balance sheet tertentu, juga pertimbangan secara kualitatifkomponen dan risiko tertimbang.

ATMR = Aset Tertimbang Menurut Risiko bilamana bank tidak memenuhi persyaratan rasio kecukupan modal(CAR) maka Bank Indonesia dapat mengambil tindakan yang dapat mempengaruhi operasi Bank.

Capital Adequacy Ratio (CAR) atau Rasio Liabilitas Penyediaan Modal Minimum (KPMM) merupakan salahsatu indikator untuk mengetahui kesehatan dan permodalan bank.

Bank akan selalu memenuhi ketentuan Bank Indonesia termasuk dalam bidang permodalan, sehingga bilaterdapat perubahan ketentuan dalam perbankan Indonesia, manajemen akan segera menyusun perancanaanuntuk memenuhi ketentuan tersebut. Bilamana Bank tidak memenuhi persyaratan ratio kecukupan modal(CAR), maka Bank Indonesia dapat mengambil tindakan yang dapat mempengaruhi operasi bank.

Tabel dibawah ini menunjukkan modal dan rasio kecukupan modal (CAR) untuk tahun - tahun yang akhirpada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 62

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

31. PENGUNGKAPAN HAL-HAL PENTING LAINNYA (Lanjutan)

31.3 Rasio aset produktif yang diklasifikasi terhadap total aset produktif

2 0 1 4 2 0 1 3(Juta) (Juta)

KategoriLancar 699.184 664.746Perhatian khusus 117.399 85.776Kurang lancar 6.024 3.014Diragukan 5.840 6.844Macet 11.730 3.144

------------------------- --------------------------Jumlah (A) 840.177 763.524

------------------------- --------------------------

Aset yang diklasifikasikanPerhatian khusus 29.350 21.444Kurang lancar 3.012 1.507Diragukan 4.380 5.133Macet 11.730 3.144

------------------------- --------------------------Jumlah (B) 48.472 31.229

------------------------- --------------------------

Rasio Kualitas aset produktif (B/A x 100 %) 5,77% 4,09%=============== ===============

Krisis ekonomi yang sedang terjadi dapat berdampak negatif terhadap kualitas aset produktif yang dimilikioleh Bank terutama kredit yang diberikan oleh Bank. Namun Bank dapat memper tahankan kualitas asetproduktif dari aspek kualitasnya dan aspek kuantitatifnya.

Tabel dibawah ini menunjukkan perkembangan kualitas aset produktif Bank untuk tahun - tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 63

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

31. PENGUNGKAPAN HAL-HAL PENTING LAINNYA (Lanjutan)

31.4 Rasio-rasio lainnya

I. Permodalan 2 0 1 4 2 0 1 3

- Rasio Kecukupan Modal 24,26% 24,59%- Aset Tetap terhadap modal 7,29% 7,40%

II. Aset produktif

- Aset produktif bermasalah 2,33% 1,70%- Non Performing Loan (NPL) 3,40% 2,13%- CKPN terhadap Aset produktif 0,86% 0,78%

III. Rentabilitas

- Return On Assets (ROA) 2,50% 3,08%- Return On Equity (ROE) 9,79% 10,57%- Net Interest Margin (NIM) 4,84% 5,46%- Beban Operasi terhadap

Pendapatan Operasi (BOPO) 81,17% 75,60%

IV. Likuiditas

- Loan Deposit Rasio (LDR) 96,18% 95,62%

V. Kepatuhan (compliance)

1.a Persentase Pelanggaran BMPK Pihak Berelasi Pihak Tidak Berelasi

b Presentase Pelampauan BMPK Pihak Berelasi Pihak Tidak Berelasi

2. Giro Wajib Minimum Rupiah (GWM) 8,04% 8,04%3. Posisi Devisa Netto (PDN) NA NA

Tidak terdapat pelanggaran dan pelampauanBMPK dan Giro Wajib Minimum

RASIO (%)

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 64

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

32. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM

33. PERJANJIAN PENTING

1.

2.

34. PERKARA PERDATA

Pada akhir tahun tidak terdapat perkara perdata yang dapat menimbulkan tagihan/liabilitas kontinjen.

Surat perjanjian tambahan (Addendum) berikutnya tertanggal 7 Maret 2013 dengan nilai kontrak sebesar USD130,000.00.

Bank telah mengadakan perjanjian perpanjangan dukungan purna jual program komputer sistem aplikasiperbankan dengan PT. Teradata Megah Corporation No. 1404005/PD/2014 tanggal 17 April 2014 dengan nilaikontrak sebesar USD 17,875.00.

Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 2008tentang besaran nilai simpanan yang dijamin LPS. Berdasarkan peraturan tersebut, nilai simpanan yang dijaminuntuk setiap nasabah pada satu Bank yang semula berdasarkan Undang-undang No. 24 tahun 2004 ditetapkanmaksimum Rp. 100.000.000,- (nilai penuh) diubah menjadi maksimum Rp. 2.000.000.000,- (nilai penuh).

Beban premi penjaminan yang dibayar selama tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp. 1.479.023.745,- danRp. 1.031.051.964,-.

Sejak tahun 1998, Pemerintah menjamin Liabilitas Bank Umum meliputi Giro, Tabungan, Deposito Berjangka,Deposit On call, Obligasi, Surat Berharga, Pinjaman Antar Bank, Pinjaman Yang Diterima, Letters Of Credit,Akeptasi, Swap Mata Uang dan liabilitas kontijensi lainnya seperti Bank Garansi, Standby Letters Of CreditPerformance Bonds dan liabilitas sejenis lainnya.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, PT Bank Fama Internasional adalah peserta dari program penjaminantersebut.

Peraturan LPS No. 1 tanggal 9 Maret 2006, simpanan yang dijamin meliputi giro, deposito berjangka, sertifikatdeposito, tabungan dan simpanan dari Bank lain.

Bank telah mengadakan perjanjian dengan PT. Lemuel ColorLabs tentang jasa pembuatan desain danpengembangan website berdasarkan perjanjian kerja sama No. 008/CL/SPK/WD/02/2014 tertanggal 11February 2014 dengan nilai kontrak sebesar Rp. 30.000.000,-.

Bank telah mengadakan perjanjian dengan PT. Teradata Megah Corporation tentang "Pengembangan danpenerapan program komputer aplikasi perbankan". Berdasarkan perjanjian No. 101/SOFT/X/2009 tanggal 5Oktober 2009 bahwa penerapan program Teradata termasuk dengan perubahan-perubahan yang telahdisepakati oleh kedua belah pihak beserta Surat Perjanjian Tambahan (addendum) tertanggal 30 November2009 dengan nilai kontrak sebesar USD 150,000.00.

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 65

PT BANK FAMA INTERNATIONALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(dalam Rupiah)

35. STANDAR AKUNTANSI BARU

• ISAK 15 (Revisi 2014) : "Batas Aset Imbalan Pasti,Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya".

Penerapan dini revisi dan standar baru di atas sebelum 1 Januari 2015 tidak diizinkan.

36. PERISTIWA AKHIR PERIODE LAPORAN

37. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Bank sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadapLaporan Keuangan Bank.

PSAK 1 (2013): "Penyajian Laporan Keuangan".

PSAK 24 (2013): 'Imbalan Kerja".

Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyajian Laporan Keuangan yang telah diselesaikan dan disetujui untukditerbitkan oleh manajemen Bank pada tanggal 10 April 2015.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Bank Fama International No 007/KEP-DIR/PRS/BFI/I/2015 tanggal 16Januari 2015 mengenai pengangkatan Suryanita Pranata sebagai Kepala Divisi Satuan Kerja Audit Internal (SKAI)terhitung 23 Februari 2015.

PSAK 50 (Revisi 2014) : "Instrument Keuangan : Penyajian".

PSAK 48 (Revisi 2014) : "Penurunan Nilai Aset".

PSAK 55 (Revisi 2014) : "Intrument Keuangan : Pengakuan dan pengukuran".

PSAK 60 (Revisi 2014) : "Intrument Keuangan : Pengungkapan".

ISAK 26 : "Penilaian Ulang Derivatif Melekat".

PSAK 46 (Revisi 2014) : "Pajak Penghasilan".

PSAK 68: "Pengukuran Nilai Wajar".

Berikut ini adalah standar baru revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar AkuntansiKeuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI):

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 66