best practice atom fix

27
5/25/2018 BestPracticeAtomFix-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/best-practice-atom-fix 1/27  i BEST PRACTICE  GURU DALAM TUGAS PEMBELAJARAN DI SEKOLAH PEMANFAATAN CHEMISTRY GAMES, PERAGA ATOM DAN LOCAL E-BOOK  DALAM PEMBELAJARAN ATOM MENGGUNAKAN METODE SETIYANA B ANDONGA N LEARNING  (SBL) oleh Setiyana, S.Pd., M.Eng. NIP. 1969051993011001 Guru Kimia SMA1 Bandongan, Magelang, Jawa Tengah DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2013

Upload: azwar-rangkuti

Post on 15-Oct-2015

116 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

STUDI PEMBERIAN KALIUM IODAT (KIO3)

1

BEST PRACTICE GURUDALAM TUGAS PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

PEMANFAATAN CHEMISTRY GAMES, PERAGA ATOM DAN LOCAL E-BOOK DALAM PEMBELAJARAN ATOM MENGGUNAKAN METODE SETIYANA BANDONGAN LEARNING (SBL)

olehSetiyana, S.Pd., M.Eng.NIP. 1969051993011001Guru Kimia SMA1 Bandongan, Magelang, Jawa Tengah

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN MENENGAHDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAHKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANTAHUN 2013LEMBAR PENGESAHAN

Naskah Laporan Pengalaman Terbaik (Best Practice) Guru ini :

Judul: Pemanfaatan Chemistry Games, Peraga Atom dan Local E- book Dalam Pembelajaran Atom Menggunakan Metode Setiyana Bandongan Learning (SBL)Penulis: Setiyana, S.Pd.,M.EngJabatan: Guru mata pelajaran kimia Kota Magelang Propinsi Jawa Tengah

Benar-benar merupakan karya asli saya dan tidak merupakan plagiasi. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiasi maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Menyetujui dan mengesahkan Magelang, September 2013Kepala Sekolah Penulis

Drs. H. Syamhadi Setiyana,S.Pd.,M.Eng.NIP. 195902201979031001NIP. 196905191993011001

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya kepunyaan Allah SWT, Tuhan dari segala makluk-Nya. Rasa syukur ini kami panjatkan juga seiring dengan salah satu tujuan belajar kimia yaitu membentuk sikap positip terhadap IPA dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.SBL (Setiyana Bandongan Learning) adalah sebuah upaya inovasi pembelajaran kimia yang penulis kembangkan di SMA Negeri Bandongan, Magelang. Semua yang ada dalam SBL berawal dari mimpi-mimpi penulis yang ingin menjadikan kimia mudah dipahami oleh seluruh siswa. Metode SBL akan terus berkembang karena Setiyana akan senantiasa dan terus bermimpi untuk melahirkan berjuta inovasi lainnya.

6 Karakteristik SBL Mengembangkan kreativitas Mudah dipahami dan praktis Memanfaatkan Perangkat Bahan Bekas Alami (Perang Bebal) Mengikuti perkembangan terbaru teknologi informasi Merangsang kecerdasan majemuk Melatih kejujuran

Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada semua pihak yan telah membantu mewujudkan makalah ini, semoga jasa baik tersebut mendapat imbalan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhinya, saran dan kritik yang konstruktif selalu penulis harapkan demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.

Bandongan, September 2013 Penulis

ABSTRAK

Atom adalah materi yang tidak dapat dilihat, bersifat abstrak, namun nyata sebagai konsep. Inovasi yang dilakukan adalah pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode SBL (Setiyana Bandongan Learning). Tujuan penelitian adalah (1) menjelaskan proses pelaksanaan chemistry games untuk mengorganisasi siswa dalam suatu permainan sehingga tercipta komunitas siswa yang ilmiah, (2) mengetahui cara-cara memanfaatkan potensi lingkungan sebagai sumber belajar dan mengembangkan kreativitas peserta didik untuk membuat alat peraga atom secara sederhana. (3) mengetahui manfat lokal e-book dan software pembelajaran mandiri untuk melatih keterampilan siswa dalam memanfaatkan tehnologi komputer sebagai sumber belajar terkini. (4) mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan strategi SBL (setiyana bandongan learning) dalam pembelajaran konsep atom.Proses pembelajaran dilakukan dengan kegiatan chemistry games, mengembangkan sumber belajar berbasis lingkungan siswa (paper learning, workbook dan alat peraga atom) dan menggunakan media berbasis ICT. Paper learning penulis kumpulkan menjadi student teks book, dan worksheet siswa penulis jadikan workbook, kemudian penulis rintis menjadi lokal e-book sehingga siswa dapat mengaksesnya lewat komputer sekolah Berdasarkan hasil pembelajaran dapat disimpulkan bahwa chemistry games dapat membentuk komunitas siswa yang ilmiah, motivasi belajar siswa dan menghantar siswa untuk belajar secara menyenangkan. Atom sebagai bagian terkecil dari suatu materi, bersifat abstrak dapat dikonkritkan dengan alat peraga atom dari material lokal dengan rata-rata tingkat keberhasilan 78,625 %. Lokal ebook dapat membantu siswa miskin dalam memenuhi student teks book dan student workbook dan melatih keterampilan siswa dalam pembelajaran berbasis komputer. Penerapan metode SBL dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam mempelajari atom dengan nilai rata-rata 85,75

Kata Kunci : konsep atom, setiyana bandongan learning, software pembelajaran

DAFTAR ISI

HalamanHalaman Judul iLembar Pengesahan iiKata Pengantar iiiAbstrak ivDaftar IsivDaftar Tabel viDaftar Gambar viiDaftar Lampiran viiiBab I PENDAHULUAN1A. Latar Belakang Masalah1B. Ruang Lingkup Materi 4C. Rumusan Masalah4D. Tujuan Penelitian4E. Manfaat5Bab II TINJAUAN PUSTAKA 6A. Belajar Dengan Aktif dan Mengajar Yang Kreatif 6B. SBL Sebagai Metode Mengajar Kimia Yang Kreatif 7C. Materi Struktur Atom 8Bab III KARYA INOVASI DAN IMPLEMENTASI DALAM PEMBELAJARAN A. Ide-ide Kreatif Metode SBL 9B. Aplikasi Dalam Pembelajaran 13B. Keunggulan Kegiatan Pembelajaran 17Bab IV PENUTUP 19A. Kesimpulan 19 B. Saran-saran19DAFTAR PUSTAKA 20

DAFTAR TABEL

HalamanTabel 1. Nama kelompok siswa9Tabel 2. Pengamatan sikap ilmiah siswa12 Tabel 3. Rekap nilai workbook kelompok siswa. 16

DAFTAR GAMBAR

HalamanGambar 1. Metode SBL mulai dimuat di media masa2Gambar 2. Contoh paper learning yang dijadikan student teksbook3Gambar 3. Contoh worksheet yang dijadikan workbook3Gambar 4. Formasi barisan The Best Team10Gambar 5. Media element games11Gambar 6. Contoh tampilan e-book ala SBL : unik dan tidak gaptek11Gambar 7. Contoh tampilan sofeware pembelajaran mandiri12Gambar 8. Siswa sedang aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran 14Gambar 9. Contoh alat peraga atom hasil karya siswa14Gambar 10. (a) guru sebagai fasilitator, (b) siswa membaca ebook16Gambar 11. Rekapitulasi nilai chalenge your self17

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Print Out presentasi power point Lampiran 2. RPP dan perangkat penilaian pembelajaranLampiran 3. Student teks book konsep atomLampiran 4. Student workbook konsep atomLampiran 5. Materi pembelajaran berbasis website Lampiran 6. Rekapitulasi nilai koqnitif siswaLampiran 7. Rekapitulasi nilai psikomotorikLampiran 8. Rekapitulasi nilai afektifLampiran 9. Biodata peserta lomba

viii

BAB IPENDAHULUAN

A. PendahuluanPendidikan sains memiliki potensi besar dan peranan yang strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk menghadapi era industrialisasi dan globalisasi. Potensi ini akan dapat terwujud jika pendidikan sains mampu melahirkan siswa yang cakap dalam bidangnya dan berhasil menumbuhkan kemampuan berpikir logis, berpikir kreatif, kemampuan memecahkan masalah, bersifat kritis, menguasai teknologi serta adaptif terhadap perkembangan zaman (Hernani, et.al.,2009). Guru diharapkan menyusun dan melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar yang menempatkan siswa sebagai pembelajar aktif (student-centered). Melalui pembelajaran ini diharapkan dapat mengembangkan potensi siswa secara optimal, sehingga dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat (Mulyasa, 2002). Pembelajaran student-centered sejalan dengan filsafat konstruktivisme, Namun demikian, adanya kecenderungan proses belajar yang terlalu serius dan membosankan menyebabkan terhambatnya proses kontruksi pola pikir siswa. Menurut Meier (2002) salah satu kesalahan terbesar pendidikan modern adalah overstructuring yang melarang adanya permainan pada pelaksanaan proses pembelajaran. Dalam pembelajarn kimia konsep atom beberapa kendala yang penulis temui dalam proses kontruksi pola pikir siswa adalah :1. Konsep atom bersifat abstrak, sebagian siswa mengalami miskonsepsi, untuk itu dapatkah dibuat alat peraga yang dapat mengkonkritkan atom ? 2. Banyak siswa yang hafal konsep atom, misalnya teori atom Dalton, namun tidak bisa menjelaskan cara berfikir Dalton dalam merumuskan konsep-konsep atom sebagai awal perkembangan teori atom. 3. Tidak tersedianya alat dan bahan eksperimen sesuai petunjuk dari buku-buku pegangan guru. Contohnya tidak tersedianya Pb(NO3)2 dan KI untuk percobaan hukum kekekalan massa menyebabkan siswa sulit menjelaskan tentang teori partikel atom yang tidak dapat dibagi, dimusnahkan dan diciptakan selama reaksi kimia. 4. Siswa tidak mempunyai buku teks (student teks book) dan lembar kerja (student workbook), untuk beli mereka tidak mampu karena sebagian besar (85 %) berasal dari keluarga miskin. Dapatkah siswa mendapat layanan buku yang murah ? gratis ?Untuk mengatasi hal tersebut, perlu dibuat suatu model pembelajaran yang tidak membosankan disertai permainan untuk memotivasi siswa. Inovasi yang penulis lakukan adalah pembelajaran konsep atom menggunakan metode SBL (Setiyana Bandongan Learning). Semua yang ada dalam SBL berawal dari mimpi-mimpi penulis untuk menjadikan kimia mudah dipahami oleh siswa melalui eksperimen. Karakteristik metode SBL adalah adanya permainan dalam pembelajaran, memanfaatkan barang bekas dan bahan alam untuk eksperimen, merangsang keserdasan majemuk, melatih kejujuran dan berbasis ICT. Didalamnya juga terdapat nilai-nilai moral seperti kerjasama, gotong royong, tanggung jawab terhadap kelompok dan rasa sportifitas.

Gambar 1. Metode SBL mulai dimuat di media masa (Sumber : Kompas, 19 Desember 2007)Sesuai pendapat Confucius dalam (Mel Silberman, 2002) menyatakan bahwa what I do, I understand (apa yang saya lakukan, saya paham, artinya ketika seorang guru banyak memberikan aktivitas yang bersifat keterampilan, maka peserta didik akan memahaminya secara lebih baik. Hal ini sesuai dengan yang diharapkan kurikulum kita yang baru, dimana guru harus lebih banyak memberikan kegiatan aktif kepada peserta didik sehingga pemahaman mereka terhadap materi ajar akan lebih efektif. Dalam pembelajaran konsep atom strategi yang sudah dilakukan antara lain kegiatan chemistry games, mengembangkan sumber belajar berbasis lingkungan siswa (paper learning, workbook dan alat peraga). Paper learning penulis kumpulkan menjadi student teks book, dan worksheet penulis jadikan workbook, kemudian penulis rintis menjadi lokal e-book sehingga siswa dapat dengan mudah mengaksesnya lewat komputer sekolah secara off line. Gambar 2. Contoh paper learning yang dijadikan student teksbook Gambar 3. Contoh worksheet yang dijadikan workbookKeunggulan inovasi pembelajaran struktur atom yang penulis rancang adalah bahwa (1) proses pembelajaran berbasis contextual teaching and learning sehingga siswa belajar dari Mengalami tidak menghafal, (2) siswa mengetahui bahwa pengetahuan bukan seperangkat fakta dan konsep yang siap diterima, tetapi sesuatu yang harus dikontruksi sendiri oleh siswa, dan (3) menghadirkan dunia nyata ke kelas yang dapat memotivasi siswa dalam membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Akhirnya, hasil pembelajaran diharapkan dapat membentuk karakter siswa dengan memberikan kontribusi terhadap pembentukan kepekaan dan kepedulian terhadap upaya mensyukuri, memanfaatkan, dan melestarikan alam anugerah Tuhan untuk manusia. B. Ruang Lingkup MateriDalam perkembangan IPTEK diperlukan wawasan pengetahuan yang terkait dengan masing-masing disiplin ilmu yang dipelajari. Materi pokok struktur atom sangat diperlukan untuk dipelajari karena setiap zat yang ada disekitar kita tersusun atas bagian dari atom-atom. Oleh karena itu setiap siswa perlu menguasai struktur atom, sifat-sifat setiap atom dan cara atom bergabung membentuk molekul senyawa. Kompetensi dasar yang ingin dicapai adalah memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur dan ikatan kimia.

C. Rumusan Masalah1. Apakah chemistry games dapat digunakan untuk membentuk komunitas siswa yang terampil dan ilmiah ?2. Apakah bahan bahan dari material lokal dapat digunakan untuk membuat alat peraga yang dapat mengkonkritkan atom ? 3. Apakah local ebook dapat digunakan sebagai solusi bagi keluarga yang kurang mampu untuk mendapatkan layanan buku yang murah ? 4. Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap pelaksanaan metode SBL (setiyana bandongan learning) dalam pembelajaran konsep atom ?

D. Tujuan PenulisanTujuan penulisan best practice ini adalah :1. Menjelaskan proses pelaksanaan chemistry games untuk mengorganisasi siswa dalam suatu permainan sehingga tercipta komunitas siswa yang ilmiah2. Mengetahui cara-cara memanfaatkan potensi lingkungan sebagai sumber belajar dan mengembangkan kreativitas peserta didik untuk membuat alat peraga atom secara sederhana. 3. Mengetahui manfat lokal e-book dan software pembelajaran mandiri untuk melatih keterampilan siswa dalam memanfaatkan tehnologi komputer sebagai sumber belajar terkini.4. Mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan strategi SBL (setiyana bandongan learning) dalam pembelajaran konsep atom.

E. Manfaat PenulisanSecara teoritis penulisan best practice pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu kimia dalam mengembangkan metode pembelajaran atom berbasis lokal material, games dan local ebook. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat : 1. Menjadi bahan pertimbangan bagi penentu kebijakan dalam bidang pendidikan dalam rangka pengembangan kurikulum SMA dimasa mendatang. 2. Memberikan masukan bagi guru untuk mengembangkan metode pembelajaran dimana guru lebih banyak terlibat dalam strategi dari pada memberikan informasi, dalam hal ini tugas guru adalah pengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk mengkontuksi pengetahuan. 3. Siswa mampu menghubungkan konsep-konsep kimia dengan kehidupan sehari-hari dan memberikan kesan yang menyenangkan tentang pelajaran kimia serta mengetahui bahwa konsep-konsep kimia sangat bermanfaat dalam pengembangkan teknologi.

BAB IIPEMBAHASAN DAN PEMECAHAN MASALAH

Makalah ini merupakan best practice yang menggunakan pendekatan ex post facto. Sudjana dan Ibrahim (2007) mengatakan bahwa pendekatan ex post facto dimulai dengan mendeskripsikan situasi sekarang yang diasumsikan sebagai akibat dari faktor-faktor yang telah terjadi atau bereaksi sebelumnya. Metode pembelajaran menggunakan Setiyana Bandongan Learning (SBL) dan sudah penulis terapkan sejak tahun 2007 sampai 2013 dengan hasil sangat baik.

A. SBL Sebagai Metode Pembelajaran Kimia Selama di sekolah guru mempunyai peran yang penting terhadap penyesuaian emosional dan sosial siswa, dan terhadap perkembangan kepribadiannya. Guru hendaknya mengusahakan suatu lingkungan belajar yang representatif. Sehubungan dengan hal ini maka guru harus berfungsi sebagai fasilitator belajar siswa. Guru harus bersifat terbuka dan dapat menerima gagasan-gagasan dari semua siswa. Suasana kelas hendaknya mendukung kerja sama untuk mencapai tujuan bersama, disamping kegiatan belajar sendiri. Setiap siswa harus merasa bebas menyampaikan gagasan-gagasannya tanpa takut ditertawakan. Sesuai dengan falsafah Tut Wuri Handayani dari Ki Hajar Dewantara , seorang guru harus dapat mencari keseimbangan antara perannya untuk berada didepan, dibelakang siswa, disamping, atau diantara siswa sesuai dengan karakternya ( Utami Munandar, 2002).Metode Setiyana Bandongan Learning (SBL) merupakan model pembelajaran yang tidak membosankan disertai permainan untuk memotivasi siswa. Aplikasi metode SBL dalam pembelajaran kimia dapat memelihara rasa keingintahuan siswa dan memotivasinya sehingga melahirkan pertanyaan-pertanyaan yang lebih berani pada diri siswa tentang , apa, mengapa, bagaimana dan bagaimana jika terhadap suatu masalah. Siswa akan lebih mudah membangun pemahaman apabila dapat mengkomunikasikan gagasannya dengan siswa lain atau guru. Dengan kata lain siswa membangun pemahaman melalui interaksi dengan lingkungan sosialnya. Interaksi memungkinkan terjadinya perbaikan terhadap pemahaman siswa melalui diskusi, saling bertanya, dan saling menjelaskan (Depdikbud , 2001).Karakteristik metode SBL adalah adanya permainan dalam pembelajaran, memanfaatkan barang bekas dan bahan alam untuk eksperimen, merangsang keserdasan majemuk, melatih kejujuran dan berbasis ICT. Didalamnya juga terdapat nilai-nilai moral seperti kerjasama, gotong royong, tanggung jawab terhadap kelompok dan rasa sportifitas. Metode SBL dapat digunakan guru untuk menterjemahkan falsafah Tut Wuri Handayani Ki Hajar Dewantoro karena melalui kegiatan tersebut siswa diberdayakan agar mau dan mampu berbuat untuk memperkaya pengalaman belajarnya (learning to do), meningkatkan interaksi dengan lingkungan fisik dan sosialnya, sehingga mampu membangun pemahaman dan pengetahuannya

B. Ide-ide Kreatif Metode SBLLangkah awal dalam pembelajaran konsep atom menggunakan metode SBL adalah pembentukan kelompok siswa, mengadakan chemistry games dan pembuatan media pembelajaran. 1. Pembentukan Kelompok Belajar Kriteria pembentukan kelompok didasarkan kemampuan awal siswa. Indikator kemampuan awal siswa adalah nilai murni ujian nasional IPA di SMP. Teknik pembentukan kelompok sebagai berikut :a. Siswa dibagi menjadi 8 kelompok yang masing-masing terdiri dari siswa yang mempunyai nilai tinggi, sedang, dan rendah. Mengingat jumlah siswa sebanyak 32 orang maka dalam satu kelompok terdiri dari 4 siswa.Tabel 1. Nama kelompok siswa

b. Nama kelompok disesuaikan dengan nama golongan A tabel periodik unsur (siswa tanpa sadar telah belajar dan hafal periodik unsur) dan nama siswa diganti dengan nama unsur yang terdapat dalam golongan itu. Untuk tanda pengenal maka siswa membuat name chard unsur sesuai nama masing-masing. 2. Chemistry GamesChemistry games adalah permainan kimia yang dilakukan untuk mengantarkan siswa memahami konsep dasar dari materi pembelajaran secara menyenangkan. Chemistry games dilakukan diluar ruangan untuk melatih kerjasama kelompok, perasaan saling membutuhkan dan keterampilan siswa. a. Permainan 1 : The Best TeamTujuan : Belajar mengenal teman dalam lingkungan yang baruCara Bermain :Mulai sekarang kamu punya nama baru di kelas kimia. Lihat kamu di table periodic unsur ! Temanmu bisa mengenalmu dari Name Chard didadamu. Tugas yang harus disiapkan Buat name chard mu. Bahan: kardus bekas ukuran 15 x 20 cm, kertas warna untuk lambang unsur, dan tali plastik)Alat : gunting, spidol warna, dan lem kertasCara : Buat desain name chard sesuai kreasi kalian, gantungan gunakan tali plastik merah dan hitam. Buat bendera pengenal untuk kelompokmu, nama kelompok adalah : Buat formasi barisan untuk kegiatan memperkenalkan diri (nama team dan nama anggota team) agar kamu menjadi The Best TeamDiskusi : Bergabunglah dengan temanmu segolongan dan bandingkan valensimu Bergabunglah dengan temanmu yang seperiode dan bandingkan jumlah kulitmu Gambar 4. Formasi barisan The Best Teamb. Permainan 2 : Element GamesTujuan :Melakukan pembelajaran secara cepat tentang keadaan yang dihadapi saat ini untuk kemudahan langkah selanjutnya.Cara bermain Guru memberikan media element games (berupa lembaran kertas berisi kumpulan unsur-unsur sebanyak 3 golongan yang ditulis secara acak) Siswa bertugas menyusun unsur, melingkari unsur segolongan dari nomor atom terkecil, kemudian menarik garis keunsur berikutnya yang mempunyai nomor atom lebih besar, kemudian dilanjutkan ke golongan berikutnya Gambar 5. Media element games3. Pembuatan Media Pembelajaran a. Pembuatan local e-bookLocal e-book adalah buku elektronik yang penulis buat kemudian diupload untuk jaringan lokal. Jadi e-book sementara ini digunakan secara terbatas untuk siswa SMA Negeri 1 Bandongan. Produk e-book ini dibuat sebagai bentuk kepedulian penulis untuk membantu siswa yang belum beruntung secara ekonomi, namun mempunyai tekat dan mimpi untuk belajar secara sungguh-sungguh. E-book ini bersifat simple, menarik, full picture, dan mengikuti perkembangan tehnologi informasi terkini. Gambar 6. Contoh tampilan e-book ala SBL : unik dan tidak gaptekWorkbook adalah kumpulan dari beberapa woksheet/kegiatan siswa. Workbook ini terdiri dari : (1) Worksheet Chem_net, tugas siswa untuk memperdalam materi melalui brossing internet (2) Connect It, merupakan ringkasan materi yang dibuat menurut alur concept map (3) Learn and Apply, pendalaman materi pelajaran sesuai sub bab pada student book (4) Interactive revision, yaitu ringkasan materi yang berupa daftar pertanyaan menjodohkan dan (5) Check It, yaitu evaluasi mandiri dari gabungan seluruh materi dari bab tersebut. Gambar 7. (a) guru sebagai fasilitator, (b) siswa membaca ebookb. Pembuatan sofware pembelajaran mandiriSoftware pembelajaran mandiri dibuat untuk memudahkan siswa dalam memahami materi Atom si super mungil penyusun materi, software ini dibuat interaktif sehingga siswa dapat belajar secara menantang dan menyenangkan. Untuk Memulai software ini, lakukanlah langkah-langkah berikut; Klik kanan START Explore Setelah masuk ke explore, buka folder Media Belajar Mandiri yang ada pada direktori seperti di atas, kemudian double klik pada STARTING Masuk Layar Utama, Tunggu animasi teks selesai, kemudian pilih menu bar yang diinginkan. Gambar 8. Contoh tampilan sofeware pembelajaran mandiri C. Aplikasi Dalam PembelajaranAplikasi dalam proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang penulis rancang (Lampiran 1). Deskripsi hasil pembelajaran sebagai berikut :1. Sebelum Diberi Inovasi Pembelajaran Metode yang penulis terapkan sebelum inovasi pembelajaran adalah dengan ceramah, mencatat buku dan mengerjakan soalnya. Hasil nilai ulangan harian konsep atom dari 32 siswa mempunyai rentang nilai antara 64 - 83 dan nilai rata-ratanya 73,78 (lihat lampiran 6). Dengan KKM sebesar 70, terdapat 28 % (9 siswa) yang belum berhasil didalam belajarnya untuk konsep atom karena memperoleh nilai N