d8_2

25
LAPORAN KARYA INOVASI “SISPACK” (Simplified Steel Ladder in Backpack) Disusun Oleh: GILANG MAULANA 2009-71-098 LUTH BHASKARA 2009-71-103 ASTRID PAMELA PUTRI 2009-71-074 PT. PLN (Persero) WILAYAH ACEH RAYON MERDUATI 2013

Upload: muhammad-najib-lubis

Post on 18-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

sto pln

TRANSCRIPT

  • LAPORAN KARYA INOVASI

    SISPACK

    (Simplified Steel Ladder in Backpack)

    Disusun Oleh:

    GILANG MAULANA 2009-71-098

    LUTH BHASKARA 2009-71-103

    ASTRID PAMELA PUTRI 2009-71-074

    PT. PLN (Persero) WILAYAH ACEH

    RAYON MERDUATI

    2013

  • PT PLN (Persero) SCIENCE AND TECHNOLOGY OLYMPIADE, OJT ANGKATAN 33

    ii

    LEMBAR PENGESAHAN

    JUDULINOVASI : SIMPLIFIED STEEL LADDER IN BACKPACK (SISPACK)

    TEMPAT OJT : PLN UNIT RAYON MERDUATI KOTA

    ANGGOTA : 1. GILANG MAULANA (2009-71-098)

    2. LUTH BHASKARA ABADI (2009-71-103)

    3. ASTRID PAMELA PUTRI (2009-71-074)

    Laporan inovasi ini disusun guna memenuhi sebagian tugas program On the Job Training

    (OJT Olimpiade Sains dan Teknologi Tahun 2013 di PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan

    Pelatihan.

    Menyetujui,

    Manajer Rayon Merduati

    FAUZAN

    NIP. 8206685Z

    Banda Aceh, Februari 2013

    Koordinator Kelompok

    GILANG MAULANA

    (200971098)

    Mengetahui

    Manajer Area Banda Aceh

    PT PLN (Persero) Wilayah Aceh

    ZARMIDI

    NIP. 6693100Z

  • PT PLN (Persero) SCIENCE AND TECHNOLOGY OLYMPIADE, OJT ANGKATAN 33

    iii

    LEMBAR PERSETUJUAN

    LAPORAN INOVASI : SISPACK (Simplified Steel Ladder in Backpack)

    Laporan ini disusun guna memenuhi sebagian tugas program On the Job Training (OJT)

    Tahun 2013 di PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan.

    Banda Aceh, 04 Maret 2013

    Menyetujui,

    Penguji 1 Penguji 2 Penguji 3

    DEFIAR ANIS

    NIP.

    PERI EDISON GURUSINGA

    NIP. 6994009H

    KHAMRUL

    NIP. 6083223N

  • PT PLN (Persero) SCIENCE AND TECHNOLOGY OLYMPIADE, OJT ANGKATAN 33

    iv

    KATA PENGANTAR

    Puji dan Syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat

    dan karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan Laporan Olimpiade Sains ini sebagai salah

    satu syarat dalam menyelesaikan diklat prajabatan S1/D3 angkatan 33 tahun 2013 di PT. PLN

    (PERSERO). Tulisan ini bertujuan menyampaikan ide-ide yang timbul dari hasil pengamatan,

    pengalaman dan pemahaman terhadap hasil pelaksanaan kegiatan yang dilakukan pada saat

    menjalankan OJT.

    Dalam kesempatan ini penulis secara khusus mengucapkan banyak terima kasih kepada :

    1. Bapak Zarmidi selaku Manajer Area dan seluruh staff PT.PLN (Persero) Area

    Banda Aceh, Rayon Merduati Kota.

    2. Bapak Fauzan selaku Mentor

    3. Bapak Zulfan selaku Co.Mentor

    yang telah banyak memberikan bimbingan, saran-saran dan dukungan semangat kepada

    penulis sehingga karya inovasi ini dapat diselesaikan.

    Semoga ide yang akan disampaikan mampu memberikan nilai tambah tersendiri bagi

    Unit untuk dapat membantu permasalahan yang ada. sehingga apabila diimplementasikan ide

    tersebut dapat membantu proses pekerjaan di Unit.

    Banda Aceh, Februari 2013

    Penulis

  • PT PLN (Persero) SCIENCE AND TECHNOLOGY OLYMPIADE, OJT ANGKATAN 33

    v

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .. ..................................................................................................i

    LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... ii

    LEMBAR PERSETUJUAN .. .................................................................................... iii

    KATA PENGANTAR ................................................................................................iv

    DAFTAR ISI................................................................................................................. v

    DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................vi

    DAFTAR TABEL .................................................................................................... vii

    ABSTRAK .............................................................................................................. viii

    BAB I. LATAR BELAKANG ................................................................................ 1

    BAB II. ISU STRATEGIK ........................................................................................ 2

    BAB III. PERUMUSAN OFI (OPPORTUNITIES FOR IMPROVEMENT) ............ 4

    3.1. Identifikasi Masalah .............................................................................. 4

    3.2. Analisa Masalah .................................................................................... 4

    3.3. Strategi Pemecahan Masalah ............................................................... 6

    BAB IV. USULAN AFI (ACTION FOR IMPROVEMENT) .................................... 8

    4.1. Konsep Alat .......................................................................................... 8

    4.2. Rancangan ............................................................................................. 8

    4.3. Spesifikasi bahan yang digunakan...... ................................................ 11

    4.4. Analisa SWOT .................................................................................... 11

    4.5. Program Kerja ..................................................................................... 13

    BAB V. PENUTUP.................................................................................................. 17

    5.1. Kesimpulan ......................................................................................... 17

    5.2. Saran ................................................................................................... 17

    LAMPIRAN

  • PT PLN (Persero) SCIENCE AND TECHNOLOGY OLYMPIADE, OJT ANGKATAN 33

    vi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 4.1 Tangga tampak depan. .............................................................................. 9

    Gambar 4.2 Tangga tampak samping. .......................................................................... 9

    Gambar 4.3 Ransel tampak depan.. ............................................................................ 10

    Gambar 4.4 Ransel tampak samping. ......................................................................... 10

  • PT PLN (Persero) SCIENCE AND TECHNOLOGY OLYMPIADE, OJT ANGKATAN 33

    vii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 SWOT matriks permasalahan Rayon Merduati Kota.. ............................. 8

    Tabel 4.1 Bahan Tangga.. ....................................................................................... 13

    Tabel 4.2 Bahan Ransel.. ........................................................................................ 13

  • PT PLN (Persero) SCIENCE AND TECHNOLOGY OLYMPIADE, OJT ANGKATAN 33

    viii

    Abstrak

    Dalam rangka menurunkan tingginya angka COP (Collection of Period) atau

    tunggakan pelanggan, PLN Rayon Merduati Kota membentuk tim COP, yaitu tim kerja

    terdiri dari 2-3 pegawai yang bertugas melakukan penagihan, pemutusan, dan

    penyambungan kembali terhadap pelanggan yang menunggak. Jika 2 bulan menunggak akan

    dilakukan pemutusan sementara, dan jika 3 bulan menunggak dilakukan bongkar rampung.

    Pelanggan harus membayar tunggakan, biaya denda, dan biaya penyambungan baru untuk

    bisa menikmati listrik kembali. Kondisi pelanggan di Rayon Merduati Kota masih banyak

    yang menunggak mulai dari pelanggan rumah, instansi, dan TNI-POLRI. Untuk itulah

    dibentuk tim COP.

    Dalam melakukan pemutusan atau penyambungan kembali, tim COP dirasa

    membutuhkan peralatan dan tempat perlengkapan yang praktis. Saat ini perlengkapan yang

    digunakan seperti tangga dan peralatan tang, obeng kombinasi, serta kertas kertas TO

    (Target Operasi) berceceran di mobil, ukuran tangga yang dibawa juga kurang praktis.

    Dalam makalah ini, akan dibahas tentang pembuatan tangga praktis dan tas

    perlengkapan untuk tim COP. Tujuan dari dibuatnya alat ini yaitu untuk mempermudah tim

    dalam membawa tangga dan perlengkapan lain. Selain itu tidak ada lagi peralatan atau

    kertas kertas yang berceceran di mobil. Diharapkan akan diterapkan di Rayon Merduati

    Kota dan kedepannya akan diterapkan di semua unit atau rayon PLN yang angka COP nya

    tinggi.

    Kata kunci : Tim COP, Pemutusan, Tangga, Perlengkapan, Praktis.

  • BAB I

    LATAR BELAKANG

    PT PLN (Persero) sebagai satu-satu nya perusahaan penyedia energi listrik di

    Indonesia, menjalankan proses bisnis mulai dari pembangkitan, penyaluran, dan

    mendistribusikan kepada konsumen. Sesuai dengan visi PLN, Diakui sebagai perusahaan

    kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul, dan terpecaya dengan bertumpu pada potensi

    insani yang akan dicapai didalam usaha untuk mensejahterakan rakyat Indonesia dalam

    bidang energi khususnya energi listrik.

    Olimpiade Sains dan Teknologi merupakan kegiatan akhir dari Program OJT Berbasis

    Project yang diselenggarakan oleh Pusdiklat. Olimpiade Sains dan Teknologi ini merupakan

    suatu kegiatan dimana para siswa prajabatan peserta OJT berbasis Project dapat

    menyampaikan ide-ide ataupun gagasan-gagasan yang timbul dari hasil pengamatan,

    pengalaman serta pemahaman terhadap hasil pelaksanaan kegiatan yang mereka lakukan pada

    saat menjalankan OJT.

    Di PLN Area Banda Aceh, permasalahan utama yang menjadi sorotan yaitu tingginya

    angka tunggakan atau COP (Collection Of Period) dan tingginya angka losses. Oleh karena

    itu maka dibuatlah program penurunan COP dan losses di PLN Area Banda Aceh.

    Setelah kami analisa selama OJT (On the Job Training) kurang lebih 3 bulan,

    permasalahan tunggakan disebabkan pelanggan pascabayar dimana pelanggan banyak dan

    sering menunggak pembayaran tagihan listrik yang seharusnya mereka membayar setiap

    bulannya. Ada dua alasan pelanggan sering menunggak adalah kurangnya kesadaran

    pelanggan dalam memahami ketentuan pembayaran tenaga listrik yang sudah ditetapkan dan

    disosialisasikan.

    Sedangkan tingginya angka losses disebabkan banyaknya PJU (Penerangan Jalan

    Umum) menyala di siang hari, banyaknya billboard tanpa meter listrik, pencurian listrik,

    panjangnya jaringan, tingginya arus netral di jaringan. Permasalahan yang dijumpai di

    lapangan sangat merugikan pendapatan perusahaan, dan akan berlanjut jika tidak segera

    diselesaikan.

  • PT PLN (Persero) SCIENCE AND TECHNOLOGY OLYMPIADE, OJT ANGKATAN 33

    2

    BAB II

    ISU STRATEGIS

    Berkaitan dengan pelaksanaan project penurunan piutang pelanggan (COP), PLN

    Rayon Merduati Kota mengadakan pemutusan secara besar-besaran kepada pelanggan yang

    tidak memenuhi kewajibannya mengenai pembayaran tunggakan rekening listrik setiap

    bulannya. Petugas tusbung dan semua pegawai diwajibkan mampu bersikap tegas dilapangan

    agar target project ini tercapai. Tapi, kami merasa prosesnya kurang efektif. Alasannya

    tangga yang setiap hari dibawa tim COP dengan mobil berpenumpang 8 orang, diletakkan di

    bagasi belakang yang mengganggu penumpang yang ada di kursi tengah, mobil pun hanya

    bisa memuat 3-4 orang. Selain tangga, peralatan kecil seperti tang kombinasi, obeng, selotip,

    dan kertas-kertas TO (Target Operasi) pun berceceran. Sering peralatan yang dibutuhkan

    hilang atau ketiggalan karena berceceran di mobil.

    Berikut kejadian-kejadian berhubungan dengan peralatan yang pernah dialami saat

    hendak melakukan penagihan atau tusbung :

    1. Tang kombinasi terselip / hilang di mobil, karena perlengkapan tusbung tercecer

    di dalam mobil.

    2. Selotip habis saat dibutuhkan, karena tidak ada pengecekkan perlengkapan

    sebelum berangkat.

    3. Kertas-kertas TO yang hilang atau terselip, karena tidak ada tempat khusus kertas

    TO (Target Operasi), sehingga tidak semua pelanggan bermasalah dikunjungi.

    4. Ruang di dalam mobil tidak efisien, karena tangga yang besar memenuhi ruangan

    mobil.

    5. Perlengkapan tusbung berceceran di mobil, karena tidak ada tempat khusus untuk

    perlengkapan.

    Inti dari permasalahan di atas yaitu kurang efisiennya tangga, peralatan tusbung

    seperti tang kombinasi, obeng, alat tulis seperti pulpen, spidol, dan berkas-berkas seperti

    kertas TO (Target Operasi).

  • PT PLN (Persero) SCIENCE AND TECHNOLOGY OLYMPIADE, OJT ANGKATAN 33

    3

    Dari permasalahan tersebut munculah ide membuat tangga praktis yang dirancang

    bisa masuk ransel, dan peralatan lain pun direncanakan berada di dalam satu ransel. Ransel

    yang akan dibuat mudah dibawa kemana-mana dan lebih efisien karena tidak membutuhkan

    ruang lebih saat di dalam mobil. Peralatan lain pun tidak lagi berceceran.

  • PT PLN (Persero) SCIENCE AND TECHNOLOGY OLYMPIADE, OJT ANGKATAN 33

    4

    BAB III

    PERUMUSAN OPPORTUNITY FOR IMPROVEMENT (OFI)

    3.1. Identifikasi Masalah

    Berdasarkan konsep waktu, tenaga dan biaya, pelaksanaan pemutusan, pembongkaran

    kWh meter, dan tusbung di Banda Aceh Rayon Merduati Kota kurang berjalan dengan

    efektif. Ada beberapa faktor yang menyebabkan tidak tercapainya efektifitas proses

    pemutusan dan bongkar rampung. Faktor-faktor ialah sebagai berikut:

    1. Manusia (People)

    - Jumlah petugas pemutusan dan penyambungan kembali terbatas

    2. Metode (Method)

    - Metode yang digunakan saat ini memungkinkan petugas bertemu langsung

    dengan pelanggan. Negosiasi atau perlawanan yang dilakukan oleh pelanggan

    dapat terjadi sehingga efektifitas pelaksaaan pemutusan atau pembongkaran

    rendah. Metode ini juga membahayakan keselamatan petugas.

    3. Biaya (Money)

    - Untuk TO (Target Operasi) dekat maupun jauh, petugas menggunakan mobil

    sehingga biaya operasional besar.

    4. Material

    - Tangga, obeng, tang kombinasi,selotip, alat tulis, kertas TO (Target Operasi)

    yang tidak disediakan tempat khusus sehingga berceceran.

    Pelaksanaan pemutusan dan bongkar rampung yang tidak efektif ini, menjadi bahan

    pertimbangan kami untuk menemukan opportunity of improvement (kesempatan untuk

    perbaikan). Untuk menemukan kesempatan tersebut, sebelumnya perlu dilakukan pemilahan

    akar permasalahan agar masalah tersebut dapat diselesaikan secara terarah. Berdasarkan

    analisa kami, faktor waktu dan metode kerja menjadi prioritas utama untuk dilakukan

    perbaikan karena perbaikan waktu dan metode kerja pada akhirnya dapat memperbaiki

    efektifitas faktor tenaga dan biaya.

  • PT PLN (Persero) SCIENCE AND TECHNOLOGY OLYMPIADE, OJT ANGKATAN 33

    5

    3.2. Analisa Masalah

    Dari permasalahan yang ada maka dapat dirumuskan SWOT guna mengatasi

    permasalahan tingginya angka COP di Area Banda Aceh, Rayon Merduati Kota yaitu sebagai

    berikut:

    Strengths :

    1. Kantor Area Banda Aceh berdekatan dengan Rayon, sehingga mendapat

    perhatian lebih dan bantuan dalam menurunkan COP.

    2. Banyaknya jumlah pegawai yang termasuk tim COP untuk melakukan

    pemnagihan.

    3. Adanya transportrasi memadai untuk melakukan penagihan, pemutusan,

    penyambungan dan tusbung.

    4. Adanya petugas catat meter untuk mambantu tim COP dalam melakukan

    pekerjaan.

    5. Adanya bantuan dari pihak TNI/POLRI dalam penagihan pelanggan TNI/POLRI

    perorangan atau pelanggan yang dirasa membahayakan.

    Weakness:

    1. Belum adanya alat yang praktis untuk melakukan kegiatan tim COP.

    2. Faktor keselamatan petugas dalam melaksanakan kegiatan di lapangan kurang

    diperhatikan.

    3. Beberapa petugas melakukan kegiatan pemutusan tidak sesuai SOP (Standard

    Operational Procedur).

    Opportunities:

    1. Masih banyaknya TO (Target Operasi) yang belum dikunjungi karena daerah

    susah dijangkau.

    2. Mempermudah petugas dalam melakukan pemutusan atau penyambungan

    pelanggan.

    3. Mempersingkat waktu pekerjaan di lapangan.

  • PT PLN (Persero) SCIENCE AND TECHNOLOGY OLYMPIADE, OJT ANGKATAN 33

    6

    4. Efisiensi ruang di dalam mobil.

    Threats:

    1. Pelanggan saat dikunjungi petugas penagihan tidak sedang di rumah, pagar

    dikunci, rumah sewa atau kontrakan kosong.

    2. Kebiasaan masyarakat yang malas membayar rekening listrik.

    3. Kondisi ekonomi pelanggan yang tidak bisa membayar listrik.

    4. Luasnya wilayah kerja distribusi Rayon Merduati Kota sehingga membutuhkan

    waktu yang lama untuk mengunjungi pelanggan.

    3.3. Strategi Pemecahan Masalah

    Pada analisa menggunakan matriks SWOT, ada beberapa strategi yang diperoleh

    untuk permasalahan di Rayon Merduati Kota yaitu:

    Strategi SO :

    Menggunakan kekuatan jumlah personil tim COP Area Banda Aceh untuk membantu

    menjalankan tugas menurunkan COP. Sehingga dapat terselesaikan dengan cepat,

    serta berkontribusi untuk mengembalikan pendapatan perusahaan.

    Service Product Development.

    Strategi WO:

    Belum adanya alat praktis dan efisien yang dapat mempermudah petugas penagihan

    dan tusbung dalam melakukan pemutusan, bongkar kWh meter atau peyambungan

    kembali.

    System Development

    Strategi ST:

    Dengan adanya transportrasi memadai dan pihak dari TNI-POLRI sebagai

    pendamping untuk melakukan penagihan, pemutusan, penyambungan dan tusbung

    maka dapat dilaksanakan penagihan dalam kondisi apapun.

  • PT PLN (Persero) SCIENCE AND TECHNOLOGY OLYMPIADE, OJT ANGKATAN 33

    7

    SWOT

    MATRIX

    Strengths:

    1. Kantor Area Banda Aceh

    berdekatan dengan Rayon, sehingga

    mendapat perhatian lebih dan

    bantuan dalam menurunkan COP.

    2. Banyaknya jumlah pegawai yang

    termasuk tim COP untuk

    melakukan pemnagihan.

    3. Adanya transportrasi memadai

    untuk melakukan penagihan,

    pemutusan, penyambungan dan

    tusbung.

    4. Adanya petugas catat meter untuk

    mambantu tim COP dalam

    melakukan pekerjaan.

    5. Adanya bantuan dari pihak

    TNI/POLRI dalam penagihan

    pelanggan TNI/POLRI perorangan

    atau pelanggan yang dirasa

    membahayakan.

    Opportunities:

    1. Masih banyaknya TO (Target

    Operasi) yang belum dikunjungi

    karena daerah susah dijangkau.

    2. Mempermudah petugas dalam

    melakukan pemutusan atau

    penyambungan pelanggan.

    3. Mempersingkat waktu pekerjaan di

    lapangan.

    4. Efisiensi ruang di dalam mobil.

    Weakness:

    1. Belum adanya alat yang

    praktis untuk melakukan

    kegiatan tim COP.

    2. Faktor keselamatan petugas

    dalam melaksanakan

    kegiatan di lapangan kurang

    diperhatikan.

    3. Beberapa petugas

    melakukan kegiatan

    pemutusan tidak sesuai

    SOP.

    Threats:

    1. Pelanggan saat dikunjungi petugas

    penagihan tidak sedang di rumah,

    pagar dikunci, rumah sewa atau

    kontrakan kosong.

    2. Kebiasaan masyarakat yang malas

    membayar rekening listrik.

    3. Kondisi ekonomi pelanggan yang

    tidak mampu membayar listrik.

    4. Luasnya wilayah kerja distribusi

    Rayon Merduat Kotai sehingga

    membutuhkan waktu yang lama

    untuk mengunjungi pelanggan.

    Strengths Opportunities Strategy

    Menggunakan kekuatan jumlah personil

    tim COP Area Banda Aceh untuk

    membantu menjalankan tugas

    menurunkan COP. Sehingga dapat

    terselesaikan dengan cepat, serta

    berkontribusi untuk mengembalikan

    pendapatan perusahaan.

    Weakness Opportunities Strategy

    Belum adanya alat praktis dan efisien

    yang dapat mempermudah petugas

    penagihan dan tusbung dalam melakukan

    pemutusan, bongkar kWh meter atau

    peyambungan kembali.

    Tabel 3.1. SWOT matriks permasalahan Rayon Merduati Kota

    Berdasarkan analisis terhadap permasalahan, maka dibutuhkan suatu alat inovasi

    berupa perlengkapan praktis untuk melakukan pemutusan atau penyambungan yang praktis

    dan tidak membutuhkan banyak ruang sehingga dapat membantu petugas untuk pemutusan

    agar lebih efektif dan efisien. Alat yang dibuat diharapkan diterapkan di Rayon Merduati

    Kota, dengan nama Simplified Steel Ladder in Backpack atau disebut SISPACK

  • PT PLN (Persero) SCIENCE AND TECHNOLOGY OLYMPIADE, OJT ANGKATAN 33

    8

    BAB IV

    USULAN ACTION FOR IMPROVEMENT (AFI)

    Pada BAB ini akan dibahas mengenai hasil perumusan OFI pada bab III yang

    kemudian dibuatkan rencana pelaksanaan atau dalam hal ini disebut dengan istilah AFI

    (Action For Improvement).

    4.1. Konsep Alat

    Berdasarkan analisis terhadap permasalahan, maka dibutuhkan suatu alat

    praktis yang dibutuhkan dalam kegiatan tim COP di lapangan. Konsep dari alat ini

    yaitu meringkaskan tangga sebagai alat utama dalam pemutusan atau

    penyambungan. Tangga dibuat ringkas yang didesain bisa masuk tas ransel. Otal 8

    pengunci, 4 di sisi kanan dan 4 di sisi kiri. Setiap kaki tangga dilapisi karet agar

    tidak merusak permukaan tempat digunakannya tangga. Tangga dipanjangkan

    susun 3 dengan cara ditarik kedua pijakan kaki tangga.

    Tas ransel khusus tangga juga dibuat seperti tas biasa, tetapi bahannya lebih

    tebal karena beban tangga berbahan besi yang berat. Ukuran tas besar, terdiri dari 3

    ruang. Ruang pertama untuk tangga, ruang kedua untuk tempat kertas kertas, dan

    ruang ketiga untuk peralatan pemutusan. Dibuat sesuai dengan ukuran tangga,

    berbentuk ransel persegi seperti tas laptop, dilengkapi tempat atau soket tempat

    tang, obeng, alat tulis, dan kertas. Tangga praktis dan tas didesain seefisien

    mungkin agar memenuhi syarat praktis dan nyaman saat digunakan.

    4.2. Rancangan

    Rancangan tangga dan tas perlengkapan sangat bagus jika diterapkan di

    semua Rayon, karena alt ini sangat praktis dan mudah dibawa kemana mana.

    Rancangan berupa gambar design dengan ukurannya. Design ini sebagai acuan

    untuk pembuat tangga. Berikut rancangan yang dibuat :

  • PT PLN (Persero) SCIENCE AND TECHNOLOGY OLYMPIADE, OJT ANGKATAN 33

    9

    4.2.1. Desain Simplified Steel Ladder

    Gambar 4.1 Tampak depan

    Gambar 4.2 Tampak samping

  • PT PLN (Persero) SCIENCE AND TECHNOLOGY OLYMPIADE, OJT ANGKATAN 33

    10

    4.2.2. Desain Ransel

    Gambar 4.3. Ransel tampak depan

    Gambar 4.4. Ransel tampak samping

  • PT PLN (Persero) SCIENCE AND TECHNOLOGY OLYMPIADE, OJT ANGKATAN 33

    11

    4.3. Spesifikasi Bahan yang Digunakan

    Berikut ini spesifikasi bahanbahan yang diperlukan untuk membuat SISPACK:

    4.3.1. Bahan Simplified Steel Ladder

    Material Jumlah Ukuran

    Besi Pipa Hitam 1 buah Diameter 1,5 inch 1meter

    Besi Pipa Hitam 1 buah Diameter 1,5 inch 1meter

    Besi Pipa Hitam 1 buah Diameter 1,5 inch 1meter

    Besi Plat Strip 2 buah Panjang 50cm

    Besi padat Hitam 1 buah Panjang 30 cm

    Mur 8 buah Ukuran 13

    Baut 8 buah Ukuran 13 Panjang 6cm

    Karet alas kaki tangga 4 buah Diameter 1,5 inch

    Cat besi 1 kaleng Ukuran Sedang

    Table 4.1 Bahan Simplified Steel Lader

    4.3.2. Bahan Ransel

    Material Jumlah Ukuran

    Kain Rapal 1 lembar 2 meter

    Lapis Chhristian Dior 1 lembar 1 meter

    Daun Resleting 3 buah 1 meter

    Kepala Resleting 3 buah 10

    Busa tas 1 lembar 1 meter

    Table 4.2 Bahan Ransel

    4.4. Analisa SWOT

    Untuk mengetahui penggunaan alat saat melaksanakan kegiatan COP di Rayon

    Merduati Kota, maka dapat dianalisa menggunakan analisis SWOT. Berikut adalah analisa

    SWOT dari SISPACK :

    Strengths :

    - Perlengkapan tim COP dan Distribusi menjadi praktis dan mudah dibawa.

  • PT PLN (Persero) SCIENCE AND TECHNOLOGY OLYMPIADE, OJT ANGKATAN 33

    12

    - Perlengkapan tidak lagi berceceran dan mudah ditemukan.

    - Perlengkapan yang praktis idak membutuhkan banyak ruang untuk perlengkapan

    yang dibawa.

    Weakness:

    - Perlengkapan tangga yang dibuat terbatas.

    - Belum adanya alat yang praktis untuk melakukan pemutusan di lapangan.

    Opportunities:

    - Penagihan terhadap pelanggan yang menunggak di Banda Aceh bisa

    menggunakan sepeda motor.

    - Menekan anggaran BBM untuk biaya operasional.

    - Efisiensi waktu jika penagihan menggunakan sepeda motor

    Threats:

    - Kondisi peralatan praktis tidak sekuat peralatan yang ada / produksi pabrikan.

    - Pegawai terbiasa menggunakan perlengkapan yang sudah ada.

    Dari analisa SWOT dapat ditemukan sisi kelebihan dan kelemahan bahkan

    menemukan banyak tantangan dan hambatan sehingga untuk kedepannya akan dibuat

    program kerja berupa rencana jangka pendek dan jangka panjang.

    4.5. Program Kerja

    Dengan selesainya rancangan dan uji coba SISPACK, dapat disusun suatu rencana

    kegiatan yang disesuiakan dengan rentang waktu perencanaan. Rencana kegiatan ini

    merupakan usulan yang ditujukan kepada Rayon Merduati Kota dan rayon lainnya di PLN

    Area Banda Aceh. Program-program kerja adalah sebagai berikut:

    1. Program Jangka Pendek

    Program yang dilakukan dalam jangka waktu dekat yaitu:

    1. Setelah digunakannya SISPACK, para pegawai yang masuk tim COP bisa

    menggunakan alat ini untuk kegiatan lapangan.

  • PT PLN (Persero) SCIENCE AND TECHNOLOGY OLYMPIADE, OJT ANGKATAN 33

    13

    2. Diterapkan pada tim tertentu dengan lokasi TO (Target Operasi) yang dekat dengan

    kantor.

    3. Dibentuk tim COP dengan kendaraan roda dua cukup dengan membawa alat ini ke

    lapangan.

    Target:

    1. Waktu yang dibutuhkan dalam menurunkan angka COP diminimalisir karena

    proses penagihan dan pemutusan menjadi lebih efisien.

    2. Mengurangi anggaran BBM untuk tim COP.

    3. Efisiensi waktu dengan kendaraan roda dua.

    2. Program Jangka Panjang

    Program yang dilakukan dalam jangka waktu panjang, karena memiliki proses yang

    bertahap dan berkelanjutan yaitu:

    1. Penggunaan SISPACK, di semua Rayon atau unit unit dengan angka tunggakan

    yang tinggi.

    2. Merubah ukuran SISPACK menjadi lebih kecil.

    3. Diakui sebagai alat praktis yang inovatif.

    Target:

    1. Merubah Mindset tim COP dengan TO (Target Operasi) dekat dengan kantor

    untuk ke lapangan hanya menggunakan kendaraan roda dua.

    2. Diterapkan pada lokasi yang tertentu, terutama pada Rayon atau unit unit

    dengan angka tunggakan tinggi.

    3. Mengurangi Jumlah pegawai yang masuk di dalam tim COP.

    4. Menangkat citra PLN dengan adanya alat praktis ini.

    Setelah dijalankannya program jangka pendek dan jangka panjang tersebut diharapkan

    seterusnya dilakukan penyempurnaan terhadap alat ini. Karena kondisi lapangan yang

    berbeda beda, dan perubahan perubahan yang akan terjadi di lapangan memungkinkan kita

    mengetahui lebih banyak kelemahan dari alat ini. Keandalan dan biaya alat harus

    diperhatikan jika akan diproduksi masal, desain SISPACK kedepannya mungkin akan

    berubah menyesuaikan dengan kondisi di lapangan.

  • PT PLN (Persero) SCIENCE AND TECHNOLOGY OLYMPIADE, OJT ANGKATAN 33

    14

    BAB V

    PENUTUP

    5.1. KESIMPULAN

    Dari pembahasan Opportunity For Improvement dan Action For Improvement diatas

    maka dapat kita ambil kesimpulan sebagai berikut:

    1. Kondisi peralatanperalatan pemutusan, penyambungan dan tusbung yang berceceran

    di mobil, dan tangga yang berukuran besar jika masuk mobil, perlu tangga praktis

    dan tas untuk perlengkapan dan tempat kertas kertas TO.

    2. Dilihat dari segi benefitnya, alat ini bersifat portable dan lebih praktis, sehingga dapat

    menghemat waktu, ruang, dan biaya operasional.

    3. Alat ini diharapkan mampu membantu kerja COP dalam kegiatannya di lapangan.

    5.2. SARAN

    Demi kesempurnaan alat ini dan juga untuk menambah nilai manfaat terhadap kerja

    tim COP Rayon Merduati Kota maka kami menyarankan:

    1. Pembentukkan tim COP terdiri dari 2 orang, dengan kendaraan sepeda motor

    menggunakan SISPACK untuk daerah daerah dekat dengan kantor.

    2. Perlu diadakan sosialisasi kepada pegawai pegawai yang termasuk dalam tim COP,

    agar menggunakan SISPACK dengan kendaraan sepeda motor atau mobil.

  • LAMPIRAN

  • PT PLN (Persero) SCIENCE AND TECHNOLOGY OLYMPIADE, OJT ANGKATAN 33

  • PT PLN (Persero) SCIENCE AND TECHNOLOGY OLYMPIADE, OJT ANGKATAN 33