d2_5

22
OLIMPIADE SAINS DAN TEKNOLOGI PROGRAM DIKLAT PRAJABATAN S1/D3 Terminal Sambungan Rumah “TERSARU” Nama Kelompok ARI HIKMAWAN (YGY0312/DS/S1/ED/0003) Unit OJT :Rayon Pangkalpinang DIANGGORO DARMAWAN (JKT0312/S1/DS/ED/0008) Unit OJT :Rayon Pangkalpinang RENGGA ADE WISUDHA (YG0212/JF/D3/TDT/1615) Unit OJT :Rayon Pangkalpinang

Upload: muhammad-najib-lubis

Post on 18-Dec-2015

13 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

sto pln

TRANSCRIPT

  • OLIMPIADE SAINS DAN TEKNOLOGI

    PROGRAM DIKLAT PRAJABATAN S1/D3

    Terminal Sambungan Rumah

    TERSARU

    Nama Kelompok

    ARI HIKMAWAN (YGY0312/DS/S1/ED/0003)

    Unit OJT :Rayon Pangkalpinang

    DIANGGORO DARMAWAN (JKT0312/S1/DS/ED/0008)

    Unit OJT :Rayon Pangkalpinang

    RENGGA ADE WISUDHA (YG0212/JF/D3/TDT/1615)

    Unit OJT :Rayon Pangkalpinang

  • ii

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI ................................................................................................................................... ii

    BAB I LATAR BELAKANG ......................................................................................................... 1

    BAB II ISSU YANG DI HADAPI ................................................................................................. 4

    A. RESPON TIME. .................................................................................................................. 4

    B. JARINGAN DI JTR YANG TERLALU RUMIT ............................................................... 5

    C. BEBAN PINCANG TRAFO AKIBAT ASAL PASANG PADA JURUSAN TR.............. 6

    D. BEBAN PINCANG TRAFO AKIBAT ASAL PASANG PADA JURUSAN TR.............. 7

    E. OVER LOAD TRAFO. ....................................................................................................... 7

    BAB III PERUMUSAN OFI dan PEMBAHASAN ....................................................................... 9

    A. PERMASALAHAN ............................................................................................................. 9

    B. PENANGANAN AKAR PERMASALAHAN.................................................................. 10

    BAB IV ACTION FOR IMPROVEMENT (AFI) ........................................................................ 14

    A. USULAN AFI .................................................................................................................... 14

    B. TAHAPAN PEMBUATAN INOVASI ............................................................................. 14

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................................... 20

    A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 20

    B. Saran .................................................................................................................................. 20

  • 1

    BAB I LATAR BELAKANG

    Sekarang ini energi listrik adalah energi yang sangat penting bagi kehidupan

    manusia .Bahkan ada yang mengatakan listrik merupakan energi primer bagi semua

    manusia.oleh karena itu apa yang terjadi apabila keberadaan listrik hilang dari kehidupan

    kita.oleh karena itu kelangsungan energi listrik harus tetap tersedia.Keberadaan PLN

    sangatlah penting sebab hanya PLN yang berhak memproduksi dan mendistribusikan

    energilistrik dan Indonesia.

    Masalah yang sekarang ini sering ter jadi adalah gangguan yang disebabkan oleh

    LOSS KONTAK pada JTR ke SR sehingga banyak rumah warga yang mengalami padam

    listrik

    Sehingga untuk memenuhi persyaratan lulus progarm OJT Prajabatan angkatan 31

    dan untul mengurangi gangguan listrik karena loss kontak di SR maka kami membuat

    alat yang bernama TERSARU yaitu Terminal Sambungan SR .

    PLN Rayon Pangkalpinang bertanggungjawab atas seluruh permasalahan JTR ,

    SR, APP diseluruh wilayah Pangkalpinang .Sehingga apabila terjadi gangguan karena

    lost kontak maka akan memperbanyak saidi ataupun saifi mengingat daerah cakupan

    rayon pangkalpinanng yang sangat luas.

    GANGGUAN JUMLAH

    fuse link putus 3 tegangan lebih 2 tegangan drop 14 jumperan TM putus 3 lost kontak di tiang 47 NH fuse putus 9 kabel TR di gardu terbakar 1 TR short 1 lost kontak peretakan TR 9 lost kontak di dak standart 18

  • 2

    SR putus 21 konektor SR kendor 6 instalasi bangunan konslet 21 MCB KWH rusak 37 baud KWH patah 1 tombol KWH tidak bisa dipencet 4 butuh ct (clear tamper) 22 rumah terbakar 1 tulisan periksa 115 kwh boros 4 kwh hilang 2 kwh terbakar 1 TOTAL 344

    Tabel 1

    data gangguan rayon pangkal pinang-20 September 2012

    Gambar 1

    Diagram gangguan rayon pangkal pinang-20 September 2012

    Dari data gangguan ternyata gangguan karena TR mempunyai jumlah gangguan

    terbesar setelah gangguan APP,yaitu sekitar 20% dari seluruh gangguan.

    JTM7%

    JTR20%

    SR19%

    APP54%

  • 3

    Kemudian dari data di atas kita dapat pilah lagi gangguan karena tegangan rendah

    ke gangguan yang lebih spesifik diantaranya adalah gangguan karena loss kontak di

    tiang, NH fuse putus,kabel TR di gardu terbakar, TR short dan lost kontak peretakan TR

    dengan data sebagai berikut

    GANGGUAN DI JTR JUMLAH

    LOSS KONTAK DI TIANG 47

    NH FUSE PUTUS 9

    KABEL TR DI GARDU

    TERBAKAR

    1

    TR SHORT 1

    LOS KONTAK PERETAKAN

    TR

    9

    TOTAL 67

    Tabel2

    gangguan karena JTR di rayon pangkal pinang per 20 september 2012

    Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa gangguan karena loss kontak di tiang

    mempunyai jumlah terbesar yaitu sekitar 70% dari keseluruhan jumlah gangguan di

    Tegangan Rendah.

    Gambar 2

    Diagram gangguan karena JTR di rayon pangkal pinang per 20 september 2012

    Oleh karena itu kami mempunyai ide untuk mengurangi gangguan karena loss kontak

    dengan membuat ruatu terminal untuk sambungan rumah yaitu TERSARU

    loss kontak di tiang

    70%

    NH fuse putus13%

    kabel TR di gardu terbakar

    2%

    TR ngeshort

    2%

    loss kontak

    peretakan TR13%

  • 4

    BAB II ISSU YANG DI HADAPI

    Berikut adalah semua issu yang berkembang dan banyak terjadi di Rayon Pangkalpinang

    berdasarkan hasil investigasi dan pengalaman lapangan:

    A. RESPON TIME.

    Respon time adalah waktu yang digunakan petugas pelayanan teknik dari lampu itu

    padam sampai petugas sampai di lokasi gangguan.

    Penyebab jam padam jam datang respon

    Time

    polaritas terbalik 9:12:46 10:12:46 1:00:00

    instalasi bangunan konslet 9:02:08 10:10:00 1:07:52

    instalasi pelanggan 21:32:31 23:32:31 2:00:00

    loss kontak tiang 18:57:51 19:40:00 0:42:09

    kabel putus 18:09:25 18:54:25 0:45:00

    tulisan periksa, butuh ct 17:59:05 18:00:00 0:00:55

    sr putus 15:26:17 16:00:00 0:33:43

    teg.drop 14:35:13 15:50:00 1:14:47

    arah kamp.binta dipadam ada pekerjaan 9:54:55 9:55:00 0:00:05

    tombol kwh tidak berfungsi 7:19:25 7:50:00 0:30:35

    loss kontak di tiang 6:11:03 6:40:00 0:28:57

    kabel putus 19:59:29 21:15:00 1:15:31

    fuselink putus 19:33:37 21:30:00 1:56:23

    butuh clear tamper 18:43:57 19:00:00 0:16:03

    lost kontak didak standart 18:42:36 19:05:00 0:22:24

    hilang 1 phasa 17:07:11 19:00:00 1:52:49

    mcb rusak 17:06:23 18:30:00 1:23:37

    sr putus, di tabrak mobil 16:53:16 18:30:00 1:36:44

    loss kontak di dakak 16:45:05 18:30:00 1:44:55

    Tabel 3

    Contoh data respon time pada gangguan

  • 5

    Pada masalah respon time banyak sekali mengalami kendala di antaranya adalah

    luasanya wilayah cakupan Rayon Pangkal pinang,banyaknya gangguan yang terjadi

    sehingga harus saling menunggu, padahal waktu standart respon time adalah 45 Menit

    .oleh karena itu waktu 45 menit tersebut sulit sekali jika diterpkan di rayon pangkal

    pinang.

    B. JARINGAN DI JTR YANG TERLALU RUMIT

    Selama ini Sambungan Rumah pada jaringan JTR sangatlah rumit sekali.hal itu di

    karenakan petugas instalatir tidak memperhatikan nilai estetika dalam penyambungan

    Sambungan Rumah,petugas langsung colok saja dan jumlahnya pun sampai melampaui

    batas sehingga tiang sampai seperti jaring laba-laba.sehingga jaringan di tiang JTR

    sampai seperti sarang lanba-laba

    Gambar 3

    Jaringan Tegangan Rendah yang seperti sarang laba-laba

    Pada gambar di atas nilai estetika sangatlah kurang dan mungkin ada salah satu

    Sambungan rumah yang mengalami gangguan akan membutuhkan waktu yang lama

    dalam mencarinya dan mungkin juga membahayakan bagi petugas di karenakan kabel SR

    yang berseraskan.

  • 6

    C. BEBAN PINCANG TRAFO AKIBAT ASAL PASANG PADA JURUSAN TR.

    Hampir semua trafo pada gardu distribusi di rayon pangkal pinang mengalami

    pembebanan fasa yang tidak sama antara fasa R,S,T atau biasa disebut dengan beban

    pincang.beban pincang pada trafo disebabkan karena pada saat penyambungan

    Sambungan Rumah pada tiang JTR si Instalatir tidak memperhatikan fasa yang di

    cantolkan,sehingga ada salah satu fasa yang besar dan ada fasa yang besar sehingga dapat

    mempengarui kinerja trafo salah satu akibatnya adalah trafo mudah panas dan mungkin

    umur trafo menjadi berkurang

    Nomor gardu : P 098

    Merk gardu : Starlite

    Jumlah beban : 91,13 kva

    72,90KW

    Persen KVA : 56,96%

    Jur.

    Arus di gardu (A)

    R S T N

    I 193 132,6 94,2 76,9

    1 34,8 28,2 23,7 19,4

    2 113,2 62,5 48,7 53,3

    3 36,3 37,9 19,3 26

    4

    :

    Jur.

    NH fuse terpasang (A)

    R S T

    I

    1 125 125 125

    2 125 125 125

    3 125 125 125

    4

    Tabel4

    Contoh gardu yang tidak seimbang

  • 7

    Dari data diatas dapat kita ketahui yaitu jumlah arus beban yang melewati fasa R dan T

    mengalami perbedaan yang sangat signifikan sehingga sebagian beban di fasa R harus di

    pindah ke fasa Tagar perbedaan ke tiga fasa tidak terlalu tinggi

    D. BEBAN PINCANG TRAFO AKIBAT ASAL PASANG PADA JURUSAN TR

    Pada pengawasan di konektor di rayon pangkal pinang sangat kurang sehingga

    banyak para instalatir yang menyambung kabel tanpa memperhatikan nilai estetika dan

    mungkin menyambungkanya pun tinggal konek aja sehingga saat terjadi gangguan sangat

    menyulitkan pegawai.

    E. OVER LOAD TRAFO.

    Di rayon pangkal pinang ini banyak sekali trafo yang mengalami pembebanan

    lebih atau biasa di sebut over load sehingga umur trafo juga akan mengalami penurunan

    .oleh sebab itu harus dilakukan manufer beban ke trafo lain sehingga kinerja trafo dapat

    di tingkatkan dan trafo juga tidak mudah mengalami panas yang berlebihan .Untuk

    mengurangi bahaya overload trafo dapat dilakukan sengan gardu sisipan .

    DATA GARDU DISTRIBUSI

    Tanggal : Senin, 10 September 2012

    Jam : 18:21

    Nomor gardu : P 097

    Konstruksi : Portal

    Merk gardu : B&D

    kVA

    Tap : 3 / 20 kV

    Alamat : Puskesmas Pangkalan Baru

    Daya : 160kva

    PersenKVA

    89,50%

  • 8

    Jurusan

    Arus di gardu (A)

    R S T N

    I 206 205 231 114

    1 107 76 49 67

    2 68 46 110 72

    3 49 79 71 45

    Tabel 5

    Contoh gardu yang overload

    Dari data diatas kita dapat menyimpulkan bahwa trafo sudah mengalami overload yaitu

    sudah dibeban 89,50% dari daya nominal,dan artinya beban trafo harus di manufer atau

    disisipkan ke gardu yang lain,

  • 9

    BAB III PERUMUSAN OFI dan PEMBAHASAN

    A. PERMASALAHAN

    Dalam masalah di bidang ketenaga listrikan PT.PLN (Persero ) khususnya dalam bidang

    distribusi pastinya mempunyai suatu permasalahan yang paling utama yaitu Loss Kontak pada

    tiang SR. Adapun faktor penyebab dari loss kontak tersebut adalah manusia, metode, lingkungan,

    material dan alat . dari faktor penyebab tersebut kita bisa membuat suatu diagram fish bone yaitu

    Gambar 4

    Diagram Fish Bone permasalahan loss kontak di tiang

    Dari diagram diatas kita dapat menarik hasil yatu

    1. Manusia

    Permasalahan pada faktor manusia diantaranya adalah kurangnya pengetahuan pada

    petugas yang melakukan pengerjakan. Sebab biasanya petugas/instalatir saat menyambung

    Sambungan rumah ke JTR tidak memperhatikan beban fasa sehingga banyak terjadi beban

    pincang pada trafo.

    Petugas biasanya melakukan pekerjaan tidak bedasarkan Standart Operation

    Procedure (SOP) dan melakukan hanya bedasarkan kebiasaan dan asal cepat selesai

    ,sebagai contoh saat menyambung konektor yang lepas ,mereka kadang tidak

  • 10

    menggunakan konektor/persing sehingga sering terjadi kecelakaan kerja yaitu tersengat

    aliran listrik.

    2. Metode

    Pada faktor metode pengerjaan adapun permasalahanya yaitu tidakdipoergunakanya

    Standart Operating procedure (SOP) pada saat melaksanakan pengerjaan sehingga dapat

    membahayakan pekerja sendiri.

    Pada saat terjadi gangguan loss kontak sering para petugas kesulitan mencari

    gangguan. Sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam menangani gangguan,

    3. Lingkungan

    Kondisi lingkungan di rayon pangkalpinang sangatlah ekstrim karena frikuensi petir

    di sini sangatlah besar,apalagi sekarang ini dalam kondisi hujan, selain itu banyak sekali

    gangguan loss kontak karena konektor terlena air hujan sehingga kontak kontak konektor

    menjadi longgar/ngepong.

    4. Material

    Kualitas material yang berada di rayon pangkakpinang khususnya konektor sangatlah

    tidak sesuai dengan standart yang digunakan. Sebab konektor yang sekarang ini mudah

    loss pada kontaknya dan saat di kuatkan mudah hancur/retak. Sehingga hal itulah yang

    menyebabkan loss kontak di tiang.

    5. Alat

    Alat yang digunakan dalam pengerjaan di lapangan masih sangat kurang apa lagi

    dalam Alat Pelindung Diri (APD ) masih sangat rendah . Sehingga faktor keselamatan

    pekerja masih sangat rendah.dan konektor yang terpasang juga mudah ngepong.

    B. PENANGANAN AKAR PERMASALAHAN

    Dari berbagai permasalahan diatas kita dapat memberikan penanganan akar permasalahan

    yang terjadi di rayon pangkalpinang bedasrkan faktor faktor penyebabnya diantaranya yaitu

  • 11

    1. Manusia

    Untuk menangani permasalahan pada faktor manusia yang diantaranya kurang

    pengetahuan dan melakukan pekerjaan sesuai kebiasaan dapat di atasi dengan metode

    a. Metode Training

    Pada penanganan permasalahan pada faktor manusia ialah dengan metode

    training.Sekarang ini PT.PLN Persero .sudah memberikan kesempatan training/diklat

    bagi para pegawai baik yang berstatus calon pegawai ataupun yang sudah menjadi

    pegawai.hal itu dilakukan agar para pegawai menjadi lebih kompeten pada bidang

    kerjanya sehingga faktor permasalahan pada manusia dapat di kurangi

    Gambar 5

    Pegawai yang sedang diklat

    b. Metode Pengalaman

    Apabila dengan diklat merasa masih kurang.karena diklat itu hanya sebagian

    pegawai PLN saja yang dapat melaksanakan diklat maka metode berikutnya adalah

    dengan metode pengalaman .Karena pengalaman dari senior sangatlah penting karena

    beliau sudah lama berkecipung di PLN dan pasti mereka sudah pernah menglami

    permasalahan yang terjadi sehingga para senior lebih mudah dalam mengatasi masalah

    c. Metode Standart Operating Procedure (SOP)

    Apabila pada metode Training dan metode penglaman tidak ada maka metode

    yang terakhir adalah metode Standart Operating Procedure (SOP). Sebab semua

    kegiatan yang ada di PLN pasti ada SOP sehingga pekerja dapat mengikuti langkah

    kerja yang ada pada SOP tersebut

  • 12

    2. Metode/ cara

    Untuk mengatasi masalah pada faktor metode yang rumit adalah dengan membuat

    cara/inovasi yang mempunyai persyaratan sebagai berikut

    a. Mudah

    Mudah artinya bisa digunakan oleh siapa saja dan fleksibel.

    b. Aman

    Aman artinya apabila digunakan tidak membahayakan bagi pekerja ataupun orang

    lain

    c. Estetika

    Mempunyai nilai kerapian sehingga saat digunakan dapat terlihat indah dan tidak

    terlihat ruwet

    d. Murah

    Selain mempunyai unsur mudah, aman dan estetika metode yang digunakan harus

    mempunyai nilai murah, yang artinya harga yang digunakan tidak terlalu mahal

    atau bisa terjangkau oleh semua orang.

    3. Lingkungan

    Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada rayon Pangkalpinang yaitu

    faktor lingkungan. Permasalahan yang terjadi paling banyak adalah ancaman bahaya petir

    dan hujan. Sehingga harus dibuthkan suatu cara proteksi untuk menghindari dari bahaya

    petir dan alat (konektor) yang tidak mudah rusak karena hujan sehingga bahaya loss kontak

    dapat adi hindari

    4. Material

    Pada permasalahan Tidak Ada Standarisasi Kualitas Material dan Material Di

    Biarkan Tanpa Pelindung ada berbagaicara untuk mengatasi permasalahan tersebut di

    antaranya adalah

    a. Memberikan pelindung bagi material di lapangan agar alat tidak terkena hujan.sebab

    hujan dapat merusak gigi oada konektor. Sebab air hujan dapat menyebabkan korosi

    pada kontak kontak konektor

    b. Membuat standart kualitas yang tinggi

  • 13

    5. Alat

    Pada permasalahan alat diantaranya adalah tap konektor yang longgar sehingga

    banyak terjadi loss kontak di tiang JTR.

    Untuk mengatasi permasalahan karena alat dapat di lakukan dengan pengecekan

    rutin pada tap konektor.

    Tetapi untuk melakukan pengecekan rutin pada tap konektor sangatlah sulit katrna

    banyak sekali konektor yang terdapat pada tiang JTR.sehingga kita berusaha untuk

    membuat inovasi terminal tap konektor agar jumlah gangguan dapat diminimalisir.

  • 14

    BAB IV ACTION FOR IMPROVEMENT (AFI)

    A. USULAN AFI

    Untuk mengurangi gangguan pada dari Jaringan Tegangan Rendah ke Sambungan

    Rendah maka kami mempunyai usulan inovasi yang mempunyai program kerja jangka

    panjang dan program jangka pendek yaitu :

    1. Jangka pendek

    Mampu mengaplikasikan Sistem Jaringan yang memenuhi kaedah instalasi, yaitu :

    a. Mudah

    Mudah artinya bisa digunakan oleh siapa saja dan fleksibel.

    b. Aman

    Aman artinya apabila digunakan tidak membahayakan bagi pekerja ataupun orang

    lain

    c. Estetika

    Mempunyai nilai kerapian sehingga saat digunakan dapat terlihat indah dan tidak

    terlihat ruwet

    d. Murah

    Selain mempunyai unsur mudah, aman dan estetika metode yang digunakan harus

    mempunyai nilai murah, yang artinya harga yang digunakan tidak terlalu mahal atau

    bisa terjangkau oleh semua orang.

    2. Jangka panjang

    a. Mengurangi / Mengatasi Permasalahan LOSS KONTAK DI TIANG.

    b. Adanya Inovasi Alat yang Memberikan Kemudahan dalam pengoperasian,

    pengawasan dan pemeliharaan.

    B. TAHAPAN PEMBUATAN INOVASI

    1. Perencanaan desain dan persiapan

    Pada proses perencanaan kita membuat sesain gambar dan penempatanya pada tiang

    serta juga memperhitungkan kekuaatan hantar arus (KHA) pada terminal dan juga menyurvei

    material dahulu dan jika sesuai kita akan membeli material tersebut.

  • 15

    Berikut ini adalah gambar desain alat kami yang kita beri nama TERSARU kepanjangan dari

    Terminal Sambungan Rumah.

    Kabel SR

    Kabel JTR

    Phasa

    Netral

    PhasaNetral

    Wide clamp

    Tiang

    listrik

    Terminal kabel

    gambar 6

    Desain alat Terminal sambungan Rumah (TERSARU)

    Dari gambar diatas kita dapat melihat bahwa alat ini kita letakan diatas tiang.dalam satu

    terminal terdapat dua macam kabel yaitu fasa dan netral .jadi kita menghubungkan bagian atas

    dengan fasa dan nol kemudian kita cabangkan pada terminal lalu hasil percabanganya itu dari

    bawah langsung dapat ditarik kabel sambungan Rumah dengan menghubungjan fasa ke

    jurusan fasa dan netral ke jurusan netral. Tetapi untuk menahan tarikan dari Sambungan

    Rumah kita masih tetap menggunakan Wide clam.

  • 16

    Gambar 7

    Skema jaringan TR ke SR dengan tTERSARU

    Pada proses pembuatan alat adarincian anggaran dana sebagai berikut :

    2. Pembuatan alat

    Dalam pembuatan TERSARU kita membutuhkan berbagai alat dan

    material di antaranya adalah

  • 17

    Setelah semua semua material sudah tersedia lalu proses perakitan di lakukan dan alat

    Terminal sambungan Rumah akhirnya sudah jadi dan hasilnya sebagai berikut

    Gambar 8

    Terminal Sambungan Rumah (Tersaru)

    Setelah alat berhasil dibuat maka alat TERSARU siap untuk di ujikan dan di pasang di

    tiang listrk JTR untuk menguji keandalanya

    3. Pengujian

    Pengujian kita lakukan lakukan langsung kita pasang ke tiang JTR depan

    kantor PLN Rayon Pangkal pinang selama 30 hari

  • 18

    Gambar 9

    Sebelum dan sesudah di pasang TERSARU

    4. Analisi Data

    a. KEKUATAN ALAT

    Terminal Merk pmelectric dengan code product STB-100-4P

    memiliki arti yaitu :

    . Daya Tahan Arus : 100A

    Jumlah Slot Terminal : 4 Slot

    b. PENGGUNAAN LAPANGAN

    Gambar diatas masing-masing tarikan SR di seri dengan 5 rumah,

    dimana kita asumsikan bahwa 1 rumah 4A (900 VA), maka :

    4 Ampere X 5 rumah = 20 Ampere / Slot.

    1 Terminal Memiliki 4 Slot.

    Total Arus Beban Per Terminal adalah, 20 Ampere X 4 Slot = 80

    Ampere.

  • 19

    Contoh kasus

    CONTOH :

    Daya Trafo distribusi = 160KVA ~ 160.000 VA

    Jumlah Jurusan PHB-TR = 2 Jurusan JTR

    NB:

    Jika 1phasa hanya maksimal 76,6A maka terminal kuat untuk memikul1 phasa

    jurusan TR

    Jika 1 phasa memikul rata-rata 19 rumah maka total yang di pikul trafo adalah 900

    VA

    5. Hasil Action for Improvement

    a. Gangguan

    Sebelum : Banyaknya pengaduan gangguan mengenai Loss

    Kontak di Tiang oleh pelanggan.

    Sesudah : Dari hasil percobaan dilapangan belum adanya keluhan

    pelanggan mengenai Loss Kontak di Tiang selama dipasangi

    alat TERSARU.

    b. Kinerja

    Sebelum : Sulitnya pengoperasian, pengawasan dan

    pemeliharaan terhadap konektorisasi jaringan Tegangan Rendah

    ke Sambungan Rumah

    Sesudah : Pekerjaan menjadi lebih Mudah, Aman, berestetika

    dan cepat

    AI

    I

    I

    V

    SI

    IVS

    230

    692

    000.160

    3400

    000.160

    TOTAL BEBAN

    PhasaA / 76,6

    Phasa 3A / 230 phasa I

    :PHASA PERSEIMBANG BEBAN

    (900VA)Rumah 19VA) (900 Ampere 4

    Ampere 76,6

    :PHASA PER PELANGGAN JUMLAH

  • 20

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    1. Wilayah Tanggungjawab Rayon Pangkalpinang sangat luas menjadikan Respon Time

    sulit tercapai utk beberapa pekerjaan.

    2. TERSARU mampu membantu dalam mengurangi Loss Kontak di Tiang.

    3. TERSARU mampu memenuhi kaedah Mudah, Estetika dan Aman.

    4. TERSARU mampu berfungsi sebagai monitor beban sehingga mengurangi

    kemungkinan beban pincang trafo dan Over Load Trafo.

    B. Saran

    1. Untuk memenuhi respon Time di Rayon Pangkalpinang perlu di Buatnya sebuah Pos

    Jaga.

    2. Adanya Detector / Tabel Monitoring Beban untuk mengantisipasi beban pincang pada

    trafo.

    3. Pengawasan yang ketat untuk pemasangan beban tiap phasa

    4. Pemilihan kualitas material yang baik.

    5. Adanya pengujian lebih lanjut terhadapan inovasi TERSARU.