d2_5
DESCRIPTION
sto plnTRANSCRIPT
-
OLIMPIADE SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM DIKLAT PRAJABATAN S1/D3
Terminal Sambungan Rumah
TERSARU
Nama Kelompok
ARI HIKMAWAN (YGY0312/DS/S1/ED/0003)
Unit OJT :Rayon Pangkalpinang
DIANGGORO DARMAWAN (JKT0312/S1/DS/ED/0008)
Unit OJT :Rayon Pangkalpinang
RENGGA ADE WISUDHA (YG0212/JF/D3/TDT/1615)
Unit OJT :Rayon Pangkalpinang
-
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................................................... ii
BAB I LATAR BELAKANG ......................................................................................................... 1
BAB II ISSU YANG DI HADAPI ................................................................................................. 4
A. RESPON TIME. .................................................................................................................. 4
B. JARINGAN DI JTR YANG TERLALU RUMIT ............................................................... 5
C. BEBAN PINCANG TRAFO AKIBAT ASAL PASANG PADA JURUSAN TR.............. 6
D. BEBAN PINCANG TRAFO AKIBAT ASAL PASANG PADA JURUSAN TR.............. 7
E. OVER LOAD TRAFO. ....................................................................................................... 7
BAB III PERUMUSAN OFI dan PEMBAHASAN ....................................................................... 9
A. PERMASALAHAN ............................................................................................................. 9
B. PENANGANAN AKAR PERMASALAHAN.................................................................. 10
BAB IV ACTION FOR IMPROVEMENT (AFI) ........................................................................ 14
A. USULAN AFI .................................................................................................................... 14
B. TAHAPAN PEMBUATAN INOVASI ............................................................................. 14
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................................... 20
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 20
B. Saran .................................................................................................................................. 20
-
1
BAB I LATAR BELAKANG
Sekarang ini energi listrik adalah energi yang sangat penting bagi kehidupan
manusia .Bahkan ada yang mengatakan listrik merupakan energi primer bagi semua
manusia.oleh karena itu apa yang terjadi apabila keberadaan listrik hilang dari kehidupan
kita.oleh karena itu kelangsungan energi listrik harus tetap tersedia.Keberadaan PLN
sangatlah penting sebab hanya PLN yang berhak memproduksi dan mendistribusikan
energilistrik dan Indonesia.
Masalah yang sekarang ini sering ter jadi adalah gangguan yang disebabkan oleh
LOSS KONTAK pada JTR ke SR sehingga banyak rumah warga yang mengalami padam
listrik
Sehingga untuk memenuhi persyaratan lulus progarm OJT Prajabatan angkatan 31
dan untul mengurangi gangguan listrik karena loss kontak di SR maka kami membuat
alat yang bernama TERSARU yaitu Terminal Sambungan SR .
PLN Rayon Pangkalpinang bertanggungjawab atas seluruh permasalahan JTR ,
SR, APP diseluruh wilayah Pangkalpinang .Sehingga apabila terjadi gangguan karena
lost kontak maka akan memperbanyak saidi ataupun saifi mengingat daerah cakupan
rayon pangkalpinanng yang sangat luas.
GANGGUAN JUMLAH
fuse link putus 3 tegangan lebih 2 tegangan drop 14 jumperan TM putus 3 lost kontak di tiang 47 NH fuse putus 9 kabel TR di gardu terbakar 1 TR short 1 lost kontak peretakan TR 9 lost kontak di dak standart 18
-
2
SR putus 21 konektor SR kendor 6 instalasi bangunan konslet 21 MCB KWH rusak 37 baud KWH patah 1 tombol KWH tidak bisa dipencet 4 butuh ct (clear tamper) 22 rumah terbakar 1 tulisan periksa 115 kwh boros 4 kwh hilang 2 kwh terbakar 1 TOTAL 344
Tabel 1
data gangguan rayon pangkal pinang-20 September 2012
Gambar 1
Diagram gangguan rayon pangkal pinang-20 September 2012
Dari data gangguan ternyata gangguan karena TR mempunyai jumlah gangguan
terbesar setelah gangguan APP,yaitu sekitar 20% dari seluruh gangguan.
JTM7%
JTR20%
SR19%
APP54%
-
3
Kemudian dari data di atas kita dapat pilah lagi gangguan karena tegangan rendah
ke gangguan yang lebih spesifik diantaranya adalah gangguan karena loss kontak di
tiang, NH fuse putus,kabel TR di gardu terbakar, TR short dan lost kontak peretakan TR
dengan data sebagai berikut
GANGGUAN DI JTR JUMLAH
LOSS KONTAK DI TIANG 47
NH FUSE PUTUS 9
KABEL TR DI GARDU
TERBAKAR
1
TR SHORT 1
LOS KONTAK PERETAKAN
TR
9
TOTAL 67
Tabel2
gangguan karena JTR di rayon pangkal pinang per 20 september 2012
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa gangguan karena loss kontak di tiang
mempunyai jumlah terbesar yaitu sekitar 70% dari keseluruhan jumlah gangguan di
Tegangan Rendah.
Gambar 2
Diagram gangguan karena JTR di rayon pangkal pinang per 20 september 2012
Oleh karena itu kami mempunyai ide untuk mengurangi gangguan karena loss kontak
dengan membuat ruatu terminal untuk sambungan rumah yaitu TERSARU
loss kontak di tiang
70%
NH fuse putus13%
kabel TR di gardu terbakar
2%
TR ngeshort
2%
loss kontak
peretakan TR13%
-
4
BAB II ISSU YANG DI HADAPI
Berikut adalah semua issu yang berkembang dan banyak terjadi di Rayon Pangkalpinang
berdasarkan hasil investigasi dan pengalaman lapangan:
A. RESPON TIME.
Respon time adalah waktu yang digunakan petugas pelayanan teknik dari lampu itu
padam sampai petugas sampai di lokasi gangguan.
Penyebab jam padam jam datang respon
Time
polaritas terbalik 9:12:46 10:12:46 1:00:00
instalasi bangunan konslet 9:02:08 10:10:00 1:07:52
instalasi pelanggan 21:32:31 23:32:31 2:00:00
loss kontak tiang 18:57:51 19:40:00 0:42:09
kabel putus 18:09:25 18:54:25 0:45:00
tulisan periksa, butuh ct 17:59:05 18:00:00 0:00:55
sr putus 15:26:17 16:00:00 0:33:43
teg.drop 14:35:13 15:50:00 1:14:47
arah kamp.binta dipadam ada pekerjaan 9:54:55 9:55:00 0:00:05
tombol kwh tidak berfungsi 7:19:25 7:50:00 0:30:35
loss kontak di tiang 6:11:03 6:40:00 0:28:57
kabel putus 19:59:29 21:15:00 1:15:31
fuselink putus 19:33:37 21:30:00 1:56:23
butuh clear tamper 18:43:57 19:00:00 0:16:03
lost kontak didak standart 18:42:36 19:05:00 0:22:24
hilang 1 phasa 17:07:11 19:00:00 1:52:49
mcb rusak 17:06:23 18:30:00 1:23:37
sr putus, di tabrak mobil 16:53:16 18:30:00 1:36:44
loss kontak di dakak 16:45:05 18:30:00 1:44:55
Tabel 3
Contoh data respon time pada gangguan
-
5
Pada masalah respon time banyak sekali mengalami kendala di antaranya adalah
luasanya wilayah cakupan Rayon Pangkal pinang,banyaknya gangguan yang terjadi
sehingga harus saling menunggu, padahal waktu standart respon time adalah 45 Menit
.oleh karena itu waktu 45 menit tersebut sulit sekali jika diterpkan di rayon pangkal
pinang.
B. JARINGAN DI JTR YANG TERLALU RUMIT
Selama ini Sambungan Rumah pada jaringan JTR sangatlah rumit sekali.hal itu di
karenakan petugas instalatir tidak memperhatikan nilai estetika dalam penyambungan
Sambungan Rumah,petugas langsung colok saja dan jumlahnya pun sampai melampaui
batas sehingga tiang sampai seperti jaring laba-laba.sehingga jaringan di tiang JTR
sampai seperti sarang lanba-laba
Gambar 3
Jaringan Tegangan Rendah yang seperti sarang laba-laba
Pada gambar di atas nilai estetika sangatlah kurang dan mungkin ada salah satu
Sambungan rumah yang mengalami gangguan akan membutuhkan waktu yang lama
dalam mencarinya dan mungkin juga membahayakan bagi petugas di karenakan kabel SR
yang berseraskan.
-
6
C. BEBAN PINCANG TRAFO AKIBAT ASAL PASANG PADA JURUSAN TR.
Hampir semua trafo pada gardu distribusi di rayon pangkal pinang mengalami
pembebanan fasa yang tidak sama antara fasa R,S,T atau biasa disebut dengan beban
pincang.beban pincang pada trafo disebabkan karena pada saat penyambungan
Sambungan Rumah pada tiang JTR si Instalatir tidak memperhatikan fasa yang di
cantolkan,sehingga ada salah satu fasa yang besar dan ada fasa yang besar sehingga dapat
mempengarui kinerja trafo salah satu akibatnya adalah trafo mudah panas dan mungkin
umur trafo menjadi berkurang
Nomor gardu : P 098
Merk gardu : Starlite
Jumlah beban : 91,13 kva
72,90KW
Persen KVA : 56,96%
Jur.
Arus di gardu (A)
R S T N
I 193 132,6 94,2 76,9
1 34,8 28,2 23,7 19,4
2 113,2 62,5 48,7 53,3
3 36,3 37,9 19,3 26
4
:
Jur.
NH fuse terpasang (A)
R S T
I
1 125 125 125
2 125 125 125
3 125 125 125
4
Tabel4
Contoh gardu yang tidak seimbang
-
7
Dari data diatas dapat kita ketahui yaitu jumlah arus beban yang melewati fasa R dan T
mengalami perbedaan yang sangat signifikan sehingga sebagian beban di fasa R harus di
pindah ke fasa Tagar perbedaan ke tiga fasa tidak terlalu tinggi
D. BEBAN PINCANG TRAFO AKIBAT ASAL PASANG PADA JURUSAN TR
Pada pengawasan di konektor di rayon pangkal pinang sangat kurang sehingga
banyak para instalatir yang menyambung kabel tanpa memperhatikan nilai estetika dan
mungkin menyambungkanya pun tinggal konek aja sehingga saat terjadi gangguan sangat
menyulitkan pegawai.
E. OVER LOAD TRAFO.
Di rayon pangkal pinang ini banyak sekali trafo yang mengalami pembebanan
lebih atau biasa di sebut over load sehingga umur trafo juga akan mengalami penurunan
.oleh sebab itu harus dilakukan manufer beban ke trafo lain sehingga kinerja trafo dapat
di tingkatkan dan trafo juga tidak mudah mengalami panas yang berlebihan .Untuk
mengurangi bahaya overload trafo dapat dilakukan sengan gardu sisipan .
DATA GARDU DISTRIBUSI
Tanggal : Senin, 10 September 2012
Jam : 18:21
Nomor gardu : P 097
Konstruksi : Portal
Merk gardu : B&D
kVA
Tap : 3 / 20 kV
Alamat : Puskesmas Pangkalan Baru
Daya : 160kva
PersenKVA
89,50%
-
8
Jurusan
Arus di gardu (A)
R S T N
I 206 205 231 114
1 107 76 49 67
2 68 46 110 72
3 49 79 71 45
Tabel 5
Contoh gardu yang overload
Dari data diatas kita dapat menyimpulkan bahwa trafo sudah mengalami overload yaitu
sudah dibeban 89,50% dari daya nominal,dan artinya beban trafo harus di manufer atau
disisipkan ke gardu yang lain,
-
9
BAB III PERUMUSAN OFI dan PEMBAHASAN
A. PERMASALAHAN
Dalam masalah di bidang ketenaga listrikan PT.PLN (Persero ) khususnya dalam bidang
distribusi pastinya mempunyai suatu permasalahan yang paling utama yaitu Loss Kontak pada
tiang SR. Adapun faktor penyebab dari loss kontak tersebut adalah manusia, metode, lingkungan,
material dan alat . dari faktor penyebab tersebut kita bisa membuat suatu diagram fish bone yaitu
Gambar 4
Diagram Fish Bone permasalahan loss kontak di tiang
Dari diagram diatas kita dapat menarik hasil yatu
1. Manusia
Permasalahan pada faktor manusia diantaranya adalah kurangnya pengetahuan pada
petugas yang melakukan pengerjakan. Sebab biasanya petugas/instalatir saat menyambung
Sambungan rumah ke JTR tidak memperhatikan beban fasa sehingga banyak terjadi beban
pincang pada trafo.
Petugas biasanya melakukan pekerjaan tidak bedasarkan Standart Operation
Procedure (SOP) dan melakukan hanya bedasarkan kebiasaan dan asal cepat selesai
,sebagai contoh saat menyambung konektor yang lepas ,mereka kadang tidak
-
10
menggunakan konektor/persing sehingga sering terjadi kecelakaan kerja yaitu tersengat
aliran listrik.
2. Metode
Pada faktor metode pengerjaan adapun permasalahanya yaitu tidakdipoergunakanya
Standart Operating procedure (SOP) pada saat melaksanakan pengerjaan sehingga dapat
membahayakan pekerja sendiri.
Pada saat terjadi gangguan loss kontak sering para petugas kesulitan mencari
gangguan. Sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam menangani gangguan,
3. Lingkungan
Kondisi lingkungan di rayon pangkalpinang sangatlah ekstrim karena frikuensi petir
di sini sangatlah besar,apalagi sekarang ini dalam kondisi hujan, selain itu banyak sekali
gangguan loss kontak karena konektor terlena air hujan sehingga kontak kontak konektor
menjadi longgar/ngepong.
4. Material
Kualitas material yang berada di rayon pangkakpinang khususnya konektor sangatlah
tidak sesuai dengan standart yang digunakan. Sebab konektor yang sekarang ini mudah
loss pada kontaknya dan saat di kuatkan mudah hancur/retak. Sehingga hal itulah yang
menyebabkan loss kontak di tiang.
5. Alat
Alat yang digunakan dalam pengerjaan di lapangan masih sangat kurang apa lagi
dalam Alat Pelindung Diri (APD ) masih sangat rendah . Sehingga faktor keselamatan
pekerja masih sangat rendah.dan konektor yang terpasang juga mudah ngepong.
B. PENANGANAN AKAR PERMASALAHAN
Dari berbagai permasalahan diatas kita dapat memberikan penanganan akar permasalahan
yang terjadi di rayon pangkalpinang bedasrkan faktor faktor penyebabnya diantaranya yaitu
-
11
1. Manusia
Untuk menangani permasalahan pada faktor manusia yang diantaranya kurang
pengetahuan dan melakukan pekerjaan sesuai kebiasaan dapat di atasi dengan metode
a. Metode Training
Pada penanganan permasalahan pada faktor manusia ialah dengan metode
training.Sekarang ini PT.PLN Persero .sudah memberikan kesempatan training/diklat
bagi para pegawai baik yang berstatus calon pegawai ataupun yang sudah menjadi
pegawai.hal itu dilakukan agar para pegawai menjadi lebih kompeten pada bidang
kerjanya sehingga faktor permasalahan pada manusia dapat di kurangi
Gambar 5
Pegawai yang sedang diklat
b. Metode Pengalaman
Apabila dengan diklat merasa masih kurang.karena diklat itu hanya sebagian
pegawai PLN saja yang dapat melaksanakan diklat maka metode berikutnya adalah
dengan metode pengalaman .Karena pengalaman dari senior sangatlah penting karena
beliau sudah lama berkecipung di PLN dan pasti mereka sudah pernah menglami
permasalahan yang terjadi sehingga para senior lebih mudah dalam mengatasi masalah
c. Metode Standart Operating Procedure (SOP)
Apabila pada metode Training dan metode penglaman tidak ada maka metode
yang terakhir adalah metode Standart Operating Procedure (SOP). Sebab semua
kegiatan yang ada di PLN pasti ada SOP sehingga pekerja dapat mengikuti langkah
kerja yang ada pada SOP tersebut
-
12
2. Metode/ cara
Untuk mengatasi masalah pada faktor metode yang rumit adalah dengan membuat
cara/inovasi yang mempunyai persyaratan sebagai berikut
a. Mudah
Mudah artinya bisa digunakan oleh siapa saja dan fleksibel.
b. Aman
Aman artinya apabila digunakan tidak membahayakan bagi pekerja ataupun orang
lain
c. Estetika
Mempunyai nilai kerapian sehingga saat digunakan dapat terlihat indah dan tidak
terlihat ruwet
d. Murah
Selain mempunyai unsur mudah, aman dan estetika metode yang digunakan harus
mempunyai nilai murah, yang artinya harga yang digunakan tidak terlalu mahal
atau bisa terjangkau oleh semua orang.
3. Lingkungan
Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada rayon Pangkalpinang yaitu
faktor lingkungan. Permasalahan yang terjadi paling banyak adalah ancaman bahaya petir
dan hujan. Sehingga harus dibuthkan suatu cara proteksi untuk menghindari dari bahaya
petir dan alat (konektor) yang tidak mudah rusak karena hujan sehingga bahaya loss kontak
dapat adi hindari
4. Material
Pada permasalahan Tidak Ada Standarisasi Kualitas Material dan Material Di
Biarkan Tanpa Pelindung ada berbagaicara untuk mengatasi permasalahan tersebut di
antaranya adalah
a. Memberikan pelindung bagi material di lapangan agar alat tidak terkena hujan.sebab
hujan dapat merusak gigi oada konektor. Sebab air hujan dapat menyebabkan korosi
pada kontak kontak konektor
b. Membuat standart kualitas yang tinggi
-
13
5. Alat
Pada permasalahan alat diantaranya adalah tap konektor yang longgar sehingga
banyak terjadi loss kontak di tiang JTR.
Untuk mengatasi permasalahan karena alat dapat di lakukan dengan pengecekan
rutin pada tap konektor.
Tetapi untuk melakukan pengecekan rutin pada tap konektor sangatlah sulit katrna
banyak sekali konektor yang terdapat pada tiang JTR.sehingga kita berusaha untuk
membuat inovasi terminal tap konektor agar jumlah gangguan dapat diminimalisir.
-
14
BAB IV ACTION FOR IMPROVEMENT (AFI)
A. USULAN AFI
Untuk mengurangi gangguan pada dari Jaringan Tegangan Rendah ke Sambungan
Rendah maka kami mempunyai usulan inovasi yang mempunyai program kerja jangka
panjang dan program jangka pendek yaitu :
1. Jangka pendek
Mampu mengaplikasikan Sistem Jaringan yang memenuhi kaedah instalasi, yaitu :
a. Mudah
Mudah artinya bisa digunakan oleh siapa saja dan fleksibel.
b. Aman
Aman artinya apabila digunakan tidak membahayakan bagi pekerja ataupun orang
lain
c. Estetika
Mempunyai nilai kerapian sehingga saat digunakan dapat terlihat indah dan tidak
terlihat ruwet
d. Murah
Selain mempunyai unsur mudah, aman dan estetika metode yang digunakan harus
mempunyai nilai murah, yang artinya harga yang digunakan tidak terlalu mahal atau
bisa terjangkau oleh semua orang.
2. Jangka panjang
a. Mengurangi / Mengatasi Permasalahan LOSS KONTAK DI TIANG.
b. Adanya Inovasi Alat yang Memberikan Kemudahan dalam pengoperasian,
pengawasan dan pemeliharaan.
B. TAHAPAN PEMBUATAN INOVASI
1. Perencanaan desain dan persiapan
Pada proses perencanaan kita membuat sesain gambar dan penempatanya pada tiang
serta juga memperhitungkan kekuaatan hantar arus (KHA) pada terminal dan juga menyurvei
material dahulu dan jika sesuai kita akan membeli material tersebut.
-
15
Berikut ini adalah gambar desain alat kami yang kita beri nama TERSARU kepanjangan dari
Terminal Sambungan Rumah.
Kabel SR
Kabel JTR
Phasa
Netral
PhasaNetral
Wide clamp
Tiang
listrik
Terminal kabel
gambar 6
Desain alat Terminal sambungan Rumah (TERSARU)
Dari gambar diatas kita dapat melihat bahwa alat ini kita letakan diatas tiang.dalam satu
terminal terdapat dua macam kabel yaitu fasa dan netral .jadi kita menghubungkan bagian atas
dengan fasa dan nol kemudian kita cabangkan pada terminal lalu hasil percabanganya itu dari
bawah langsung dapat ditarik kabel sambungan Rumah dengan menghubungjan fasa ke
jurusan fasa dan netral ke jurusan netral. Tetapi untuk menahan tarikan dari Sambungan
Rumah kita masih tetap menggunakan Wide clam.
-
16
Gambar 7
Skema jaringan TR ke SR dengan tTERSARU
Pada proses pembuatan alat adarincian anggaran dana sebagai berikut :
2. Pembuatan alat
Dalam pembuatan TERSARU kita membutuhkan berbagai alat dan
material di antaranya adalah
-
17
Setelah semua semua material sudah tersedia lalu proses perakitan di lakukan dan alat
Terminal sambungan Rumah akhirnya sudah jadi dan hasilnya sebagai berikut
Gambar 8
Terminal Sambungan Rumah (Tersaru)
Setelah alat berhasil dibuat maka alat TERSARU siap untuk di ujikan dan di pasang di
tiang listrk JTR untuk menguji keandalanya
3. Pengujian
Pengujian kita lakukan lakukan langsung kita pasang ke tiang JTR depan
kantor PLN Rayon Pangkal pinang selama 30 hari
-
18
Gambar 9
Sebelum dan sesudah di pasang TERSARU
4. Analisi Data
a. KEKUATAN ALAT
Terminal Merk pmelectric dengan code product STB-100-4P
memiliki arti yaitu :
. Daya Tahan Arus : 100A
Jumlah Slot Terminal : 4 Slot
b. PENGGUNAAN LAPANGAN
Gambar diatas masing-masing tarikan SR di seri dengan 5 rumah,
dimana kita asumsikan bahwa 1 rumah 4A (900 VA), maka :
4 Ampere X 5 rumah = 20 Ampere / Slot.
1 Terminal Memiliki 4 Slot.
Total Arus Beban Per Terminal adalah, 20 Ampere X 4 Slot = 80
Ampere.
-
19
Contoh kasus
CONTOH :
Daya Trafo distribusi = 160KVA ~ 160.000 VA
Jumlah Jurusan PHB-TR = 2 Jurusan JTR
NB:
Jika 1phasa hanya maksimal 76,6A maka terminal kuat untuk memikul1 phasa
jurusan TR
Jika 1 phasa memikul rata-rata 19 rumah maka total yang di pikul trafo adalah 900
VA
5. Hasil Action for Improvement
a. Gangguan
Sebelum : Banyaknya pengaduan gangguan mengenai Loss
Kontak di Tiang oleh pelanggan.
Sesudah : Dari hasil percobaan dilapangan belum adanya keluhan
pelanggan mengenai Loss Kontak di Tiang selama dipasangi
alat TERSARU.
b. Kinerja
Sebelum : Sulitnya pengoperasian, pengawasan dan
pemeliharaan terhadap konektorisasi jaringan Tegangan Rendah
ke Sambungan Rumah
Sesudah : Pekerjaan menjadi lebih Mudah, Aman, berestetika
dan cepat
AI
I
I
V
SI
IVS
230
692
000.160
3400
000.160
TOTAL BEBAN
PhasaA / 76,6
Phasa 3A / 230 phasa I
:PHASA PERSEIMBANG BEBAN
(900VA)Rumah 19VA) (900 Ampere 4
Ampere 76,6
:PHASA PER PELANGGAN JUMLAH
-
20
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Wilayah Tanggungjawab Rayon Pangkalpinang sangat luas menjadikan Respon Time
sulit tercapai utk beberapa pekerjaan.
2. TERSARU mampu membantu dalam mengurangi Loss Kontak di Tiang.
3. TERSARU mampu memenuhi kaedah Mudah, Estetika dan Aman.
4. TERSARU mampu berfungsi sebagai monitor beban sehingga mengurangi
kemungkinan beban pincang trafo dan Over Load Trafo.
B. Saran
1. Untuk memenuhi respon Time di Rayon Pangkalpinang perlu di Buatnya sebuah Pos
Jaga.
2. Adanya Detector / Tabel Monitoring Beban untuk mengantisipasi beban pincang pada
trafo.
3. Pengawasan yang ketat untuk pemasangan beban tiap phasa
4. Pemilihan kualitas material yang baik.
5. Adanya pengujian lebih lanjut terhadapan inovasi TERSARU.