d1215068.docx · web viewjurnal strategi komunikasi pemasaran starbucks coffee dalam menarik...

27
JURNAL STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN STARBUCKS COFFEE DALAM MENARIK KONSUMEN PADA KALANGAN REMAJA DI KOTA BOGOR Disusun Oleh: Muhammad Sagacious Wuryono D1215068 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK 0

Upload: doandien

Post on 25-Aug-2018

421 views

Category:

Documents


35 download

TRANSCRIPT

Page 1: D1215068.docx · Web viewJURNAL STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN STARBUCKS COFFEE DALAM MENARIK KONSUMEN PADA KALANGAN REMAJA DI KOTA BOGOR Disusun Oleh: Muhammad Sagacious Wuryono D1215068

JURNAL

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN STARBUCKS COFFEE

DALAM MENARIK KONSUMEN PADA KALANGAN REMAJA

DI KOTA BOGOR

Disusun Oleh:

Muhammad Sagacious Wuryono

D1215068

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2017

0

Page 2: D1215068.docx · Web viewJURNAL STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN STARBUCKS COFFEE DALAM MENARIK KONSUMEN PADA KALANGAN REMAJA DI KOTA BOGOR Disusun Oleh: Muhammad Sagacious Wuryono D1215068

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN STARBUCKS COFFEE

DALAM MENARIK KONSUMEN PADA KALANGAN REMAJA

DI KOTA BOGOR

Muhammad Sagacious WuryonoTanti Hermawati

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2017

AbstractStarbucks Coffee is an eminent coffee shop was very well known, starbucks

coffee located on Botani Square Mall, Bogor. Therefore, they obtained more than 5000 transactions over the months, and reflected to the adolescent appearance who visited repeteadly a month. In spite above, the data demonstrates juvenile were prominent to stepping by through Starbucks Coffee. Hence, the main purpose of adolescent oftenly tend to visit Starbucks coffee are Communication Strategy trough product, serving, also supporting facilities.

This research study aim is to deeply learn about Marketing Communication Strategy comitted by Starbucks Coffee due of appeal interest juvenile consumer. Subsequently, this research using references and field observatory methods, also supporting data collected by observed, interview and documentation. Furthermore, sources were comitted by nine persons such as, the employees of Starbucks Coffee and involvement through adolescent itself. This study research organized qualitative descriptive and indeepth interview, who lead the main purpose of research into strategy also Marketing Communication were reflected towards appealing interest of juvenile consumer.

To sum up, this conclusion declare Starbucks Coffee have been using main strategy for instance, identify society, organize message, appoint methods and media preferences. Moreover, Starbucks Coffee has been using communication were reflected by advertising, selling promo, public relations, marketing via face-to-face, directly involved, also online. In addition, Starbucks Coffee comitted Marketing Communication Strategy onto juveline by social media such as, instagram, line, facebook and twitter in context suitable for juvenile consumer necessity.

Keywords: Communication Strategy, Marketing Communication, Juvenile Consumer.

1

Page 3: D1215068.docx · Web viewJURNAL STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN STARBUCKS COFFEE DALAM MENARIK KONSUMEN PADA KALANGAN REMAJA DI KOTA BOGOR Disusun Oleh: Muhammad Sagacious Wuryono D1215068

Pendahuluan

Dewasa ini dunia usaha di indonesia mengalami persaiangan yang semakin

ketat di bidang usaha coffee house, hal ini terjadi karena semakin banyak coffee

house baru yang menciptakan produk dan jasa dengan jenis yang sama. kenyataan

tersebut tidak lain adalah dampak untuk merebut pangsa pasar yang ada.

Starbucks Coffee merupakan perusahaan kedai kopi terbesar di Indonesia

yang memiliki lebih dari 100 cabang baik di dalam kota maupun luar kota.

Starbucks menjual banyak produk, mulai dari kopi minuman panas yang berbasis

espresso, minuman dingin, frappuccino blended coffee dan frappuccino blended

cream, makanan ringan seperti cake, puff, cookies, sampai sandwich. Selain kopi,

frappuccino dan makanan, Starbucks juga menjual mug atau gelas-gelas dan juga

tumbler. Tak ketinggalan jajanan anak- anak seperti permen lollypop pun juga

tersedia. (http://www.starbucks.co.id/about-us/company-information: Diakses

tanggal 19 Juli 2017).

Menurut Baudrillard, masyarakat tidak mengkonsumsi objek material dari

komoditi melainkan sistem atau relasi antar objek. Sekarang kebutuhan konsumen

dihubungkan dengan sebuah kategori tunggal, yakni kebutuhan atas perbedaan

atau posisi tertentu yang akan diterima individu apabila ia mengkonsumsi suatu

produk. (Kushendrawati, 2011).

Seiring dengan berkembangnya jaman, masyarakat kota pada saat ini

mengalami perubahan gaya hidup (lifestyle). Salah satu manifestasi gaya hidup

modern saat ini adalah kebiasaan kelompok masyarakat tertentu yang nongkrong

di kafe atau coffee shop. Hal ini didukung oleh pendapat Renald Kasali, seorang

pakar di bidang pemasaran yang berkata, “Ngopi kini bukan lagi sekedar untuk

menghilangkan kantuk, tapi sebagai bagian gaya hidup, dimana coffee shop

menjadi tempat kongkow yang amat diminati” (Kellner, 2010: 23). Gaya hidup ini

sesuai dengan karakter orang Indonesia yang suka berkumpul.

Hal yang menjadi pembeda penelitian ini dan penelitian sebelumnya adalah,

penelitian sebelumnya hanya meneliti strategi komunikasi pemasaran pada

Starbucks nya saja yang meliputi periklanan, promosi penjualan, hubungan

masyarakat, penjualan personal, penjualan langsung, dan pemasaran melalui

internet Starbucks Coffee. Target khalayak pada penelitian sebelumnya adalah

2

Page 4: D1215068.docx · Web viewJURNAL STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN STARBUCKS COFFEE DALAM MENARIK KONSUMEN PADA KALANGAN REMAJA DI KOTA BOGOR Disusun Oleh: Muhammad Sagacious Wuryono D1215068

khalayak luas. Sedangkan pada penelitian ini tidak hanya mengacu pada

periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal,

penjualan langsung, dan pemasaran melalui internet Starbucks Coffe saja, tetapi

pada target pemasaran yaitu khalayak remaja.

Terkait hal itu, dalam penelitian ini penulis pun tertarik untuk memahami

dan mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Starbucks

Coffee dalam menunjang strategi komunikasi pemasaran yang kreatif, efektif dan

efisien dalam menarik perhatian dan minat khalayak terutama pada remaja di Kota

Bogor. Maka dari itu peneliti tertarik untuk membuat penelitian skripsi dengan

judul Strategi komunikasi pemasaran Starbucks Coffee dalam menarik konsumen

pada kalangan remaja di Kota Bogor.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka rumusan permasalahan yang

diangkat dalam penelitian ini adalah:

“Bagaimana strategi komunikasi pemasaran starbucks coffee dalam menarik

konsumen pada kalangan remaja di kota bogor?”

Tinjauan Pustaka

A. Komunikasi

Menurut Trenholm dan Jensen (dalam Fajar, 2009: 31), komunikasi

merupakan suatu proses dimana sumber mentransmisikan pesan kepada

penerima melalui beragam saluran. Suatu proses yang mentransmisikan

pesan kepada penerima pesan melalui berbagai media yang dilakukan oleh

komunikator adalah suatu tindakan komunikasi. Selanjutnya menurut

Weaver (dalam Fajar, 2009: 32), komunikasi adalah seluruh prosedur

melalui pemikiran seseorang yang dapat mempengaruhi pikiran orang lain.

Effendy (2002: 60), menjelaskan bahwa komunikasi merupakan proses

penyampaian suatu pesan dalam bentuk lambang bermakna sebagai pikiran

dan perasaan berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan, himbauan, dan

sebagai panduan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain, baik

3

Page 5: D1215068.docx · Web viewJURNAL STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN STARBUCKS COFFEE DALAM MENARIK KONSUMEN PADA KALANGAN REMAJA DI KOTA BOGOR Disusun Oleh: Muhammad Sagacious Wuryono D1215068

langsung secara tatap muka maupun tidak langsung melalui media, dengan

tujuan mengubah sikap, pandangan atau prilaku.

B. Strategi

Istilah strategi berasal dari kata Yunani strategeia (stratus = militer;

dan ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang

jendral. Strategi juga bisa diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian

dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah – daerah tertentu

untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert. Jr (2001: 7), konsep strategi

dapet didefinisikan berdasarkan 2 prespektif yang berbeda yaitu : (1) dari

perspektif apa suatu organisasi ingin dilakukan (intends to do), dan (2) dari

perspektif apa yang organisasi akhirny lakukan (eventually does).

C. Strategi Komunikasi

(Efendy, 2013: 300) penjelasan mengenai strategi komunikasi

berpendapat bahwa hakekatnya strategi adalah perencanaan (planning) dan

manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Pendapat onong tersebut jelas

menyatakan strategi berarti berbicara mengenai perencanaan dan

pengaturan. Tanpa perencanaan yang bai, maka sebuaj tujuan akan sulit

tercapai sesuai dengan harapan, meskipun mungkin saja tujuan yang ingin

dicapai cukup sederhana.

Perumusan strategi menurut Mc Namara merupakan perencanaan

kegiatan PR dalam menyelesaikan suatu masalah. Tahapan berikut ini lebih

singkat dan merupakan tahapan yang diperkenalkan oleh Anwar Arifin

mengenai perumusan strategi. Perumusan strategi komunikasi seperti yang

diusulkan oleh Anwar Arifin (1994: 58) terbagi atas beberapa tahapan,

yakni:

1) Mengenal khalayak

2) Menyusun pesan

3) Menetapkan metode yang dipakai

4) Seleksi dan penggunaan media

4

Page 6: D1215068.docx · Web viewJURNAL STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN STARBUCKS COFFEE DALAM MENARIK KONSUMEN PADA KALANGAN REMAJA DI KOTA BOGOR Disusun Oleh: Muhammad Sagacious Wuryono D1215068

D. Komunikasi Pemasaran

Terence A. Shimp (2003: 4) mendefinisikan ”Komunikasi pemasaran

adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu

suksesnya pemasaran”. Komunikasi pemasaran juga dapat dipahami dengan

menguraikan dua unsur pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran.

Komunikasi adalah proses pemikiran dan pemahaman yang disampaikan

antar individu atau antara organisasi dengan individu.

Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan

kepada public terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di

pasar (Jurnal Hadiono, 2007). Konsep komunikasi pemasaran dianggap

bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif

daripada pesaing dalam menciptakan, mengantarkan, dan

mengkomunikasikan kepada pelanggan untuk pasar yang lebih baik dan

kepada sasaran pasar yang dipilih. Tugas dari konsep komunikasi

pemasaran bukanlah mencari pelanggan yang tepat untuk produk/jasa suatu

perusahaan, melainkan menemukan produk/jasa yang tepat untuk

pelanggan.

Bauran komunikasi pemasaran selalu dikaitkan dengan sejumlah

penyampaian pesan tentang: barang, jasa pelayanan, pengalaman, kegiatan,

orang, tempat, kepemilikan, organisasi, informasi, dan gagasan. Luas

cakupan kegiatan pemasaran ini tidak lepas dari peran komunikasi. Karena

pada dasarnya, bentuk penyampaian informasi tentang apa yang ditawarkan

oleh perusahaan kepada konsumen tidak terlepas dari penetapan bentuk-

bentuk media penyaluran pesan, dan pesan itu sendiri. Pentingnya

pemahaman tentang komunikasi ini ditujukan agar informasi yang

disampaikan dapat memberikan dampak yang diinginkan dan mencapai

sebuah kesamaan kehendak. (Soemanegara, 2012: 2).

Bauran komunikasi pemasaran merupakan penggabungan dari enam

model komunikasi dalam pemasaran, yaitu: Advertising (periklanan), Sales

Promotion (promosi penjualan), Public Relations (Hubungan Masyarakat),

5

Page 7: D1215068.docx · Web viewJURNAL STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN STARBUCKS COFFEE DALAM MENARIK KONSUMEN PADA KALANGAN REMAJA DI KOTA BOGOR Disusun Oleh: Muhammad Sagacious Wuryono D1215068

Personal Selling (penjualan personal), Direct Selling (penjualan langsung),

dan Internet Marketing (penjualan melalui internet).

E. Konsumen

Kebanyakan pakar ekonomi mengasumsikan bahwa konsumen

merupakan pembeli ekonomis, yakni orang yang mengetahui semua fakta

dan secara logis membandingkan pilihan yang ada berdasarkan biaya dan

nilai manfaat yang diterima untuk memperoleh kepuasan terbesar dari uang

dan waktu yang mereka korbankan (McCarthy & Perreault, 1995: 198).

Kotler & Keller (Sutrisno, dkk 2006) mendefinisikan konsumen

sebagai seseorang yang membeli dari orang lain. Banyak perusahaan yang

tidak mencapai kesuksesan karena mengabaikan konsep konsumen.

Konsumen, saluran distribusi, dan pasar adalah ojek biaya yang memiliki

keragaman pada produk. Konsumen dapat mengkonsumsi aktivitas yang

digerakkan oleh konsumen yaitu frekuesni pengiriman, penjualan dan

dukungan promosi. Sehingga untuk mengetahui biaya yang dikeluarkan

untuk melayani konsumen dengan tingkat kebutuhan yang berbeda-beda,

perusahaan memperoleh informasi yang berguna dalam penetapan harga,

penentuan bauran konsumen dan peningkatan profitabilitas.

F. Remaja

Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan

manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa

kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, perubahan

psikologis, dan perubahan sosial. Remaja sering kali didefinisikan sebagai

periode transisi antara masa kanak-kanak ke masa dewasa, atau masa usia

belasan tahun, atau seseorang yang menunjukkan tingkah laku tertentu

seperti susah diatur, mudah terangsang perasaannya dan sebagainya.

(Kartini Kartono, 1995: 148) “masa remaja disebut pula sebagai

penghubung antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa”. Pada periode

ini terjadi perubahan-perubahan besar dan esensial mengenai kematangan

fungsi-fungsi rohaniah dan jasmaniah, terutama fungsi seksual. Disisi lain

6

Page 8: D1215068.docx · Web viewJURNAL STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN STARBUCKS COFFEE DALAM MENARIK KONSUMEN PADA KALANGAN REMAJA DI KOTA BOGOR Disusun Oleh: Muhammad Sagacious Wuryono D1215068

Sri Rumini dan (Siti Sundari, 2004: 53) “menjelaskan masa remaja adalah

masa peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami

perkembangan semua aspek/fungsi untuk memasuki masa dewasa”.

Metodologi Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Artinya

adalah penggambaran secara kualitatif fakta, data atau obyek material yang bukan

berupa rangkaian angka, melainkan berupa ungkapan bahasa atau wacana (apa

pun itu bentuknya) interpretasi yang tepat dan sistematis. (Wibowo, 2011: 43).

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan

yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistic atau dengan

cara-cara kuantifikasi. Penelitian kualitatif dapat menunjukan kehidupan

masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, penrgerakan sosial,

dan hubungan kekerabatan. (Ghony dan Almanshur, 2012: 25).

Subyek penelitian ini adalah pihak perusahaan Starbucks Coffee. Subyek

yang dimaksud adalah pihak yang dapat memberikan informasi seluas-luasnya

dan sedalam-dalamnya tentang proses komunikasi pemasaran yang dilakukan

perusahaan Starbucks Coffee. Obyek penelitian ini adalah komunikasi pemasaran

yang dilakukan oleh perusahaan Starbucks Coffee dalam menarik konsumen pada

kalangan remaja.

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung melalui subjek

penelitian. Peneliti akan melakukan teknik wawancara secara mendalam (indeepth

interview) dalam penelitian ini, wawancara yang akan dilakukan tentunya

berkaitan dengan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan

Starbucks Coffee sebagai informan, wawancara tersebut dilakukan untuk

mewujudkan kebutuhan peneliti dalam melengkapi data penelitian. Data sekunder

adalah data yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan dukungan data

primer yang telah didapatkan. Teknik yang digunakan oleh peneliti untuk

mendapatkan data sekunder ialah melalui observasi lapangan dan dokumentasi.

Melalui kedua jenis data di atas yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini,

maka dapat disimpulkan, peneliti melibatkan diri secara langsung mengikuti

7

Page 9: D1215068.docx · Web viewJURNAL STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN STARBUCKS COFFEE DALAM MENARIK KONSUMEN PADA KALANGAN REMAJA DI KOTA BOGOR Disusun Oleh: Muhammad Sagacious Wuryono D1215068

aktivitas serta tahapan-tahapan yang ada pada subjek dan objek peneliti yang

ditentukan.

Sajian dan Analisis Data

Pada bab ini akan peneliti akan menyajikan data informan dan informasi

mengenai strategi komunikasi pemasaran Starbucks Coffee dalam menarik

konsumen remaja di Kota Bogor.

A. Sajian Data

Sajian data yang akan dijabarkan pada bab ini berdasarkan data

primer, yaitu wawancara secara mendalam (indeepth interview) kepada

pihak internal Starbucks Coffee, dan konsumen remaja Starbucks Coffee.

Sedangkan, data sekunder sebagai pendukung pengumpulan data primer

diperoleh langsung dari observasi langsung, dokumentasi dan data stastistik

sosialisasi Starbucks Coffee.

1. Data Informan

Narasumber pada penelitian ini merupakan pihak internal perusahaan

Starbucks Coffee yakni, store manager Starbucks Coffee, dan barista

Starbucks Coffee yang memiliki tugas dan fungsinya masing-masing, serta

berjumlah empat orang.

Selain informan di atas yang merupakan pihak internal dari

perusahaan Starbucks Coffee, peneliti juga memperoleh informasi kepada

beberapa konsumen remaja Starbucks Coffee berdomisili di Bogor sebagai

pihak eksternal, serta berjumlah lima orang.

2. Data Penelitian

Pada bab ini peneliti akan menyajikan data informan dan informasi

mengenai strategi komunikasi pemasaran oleh Starbucks Coffee untuk

menarik minat konsumen remaja di Kota Bogor. Dari hal tersebut menjadi

sebuah alasan yang mendasari peneliti untuk mengetahui lebih jauh

mengenai strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Starbucks

Coffee kepada khalayak remaja.

8

Page 10: D1215068.docx · Web viewJURNAL STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN STARBUCKS COFFEE DALAM MENARIK KONSUMEN PADA KALANGAN REMAJA DI KOTA BOGOR Disusun Oleh: Muhammad Sagacious Wuryono D1215068

Dari hal tersebut maka sajian data dibagi menjadi dua yaitu rumusan

strategi dan bauran komunikasi pemasaran. Untuk rumusan strategi yang

dilakukan oleh Starbucks Coffee adalah sebagai berikut:

a) Mengenal Khalayak

Starbucks Coffee memang melakukan pendekatan-pendekatan

khusus kepada konsumen remaja sebagai acuan untuk lebih

mengenal calon konsumen remaja lainya, apabila perusahaan

Starbucks Coffee sudah mengetahui apa yang diinginkan oleh

pelangganya maka Starbucks Coffee akan dengan lancarnya untuk

menarik khalayak remaja yang belum banyak mengetahui tentang

Starbucks Coffee.

b) Menyusun Pesan

Kita mengetahui bahwa bahasa atau pesan harus disampaikan

dengan tepat, karena bila tidak, maka komunikasi bisa saja salah

dalam menginterprestasikan tujuan pesan komunikasi. Seperti yang

disampaikan Efendy (2013: 37) bahwa tujuan pesan komunikasi

terdiri atas isi pesan yang akan disampaikan. Isi pesan yang akan

disampaikan dapat berupa bahasa yang disampaikan.

c) Menetapkan Metode Yang Dipakai

Seperti yang diketahui bahwa proses metode yang digunakan

oleh Starbucks Coffee tidak mungkin terjadi apabila tidak ada cara

yang tepat seperti mempengaruhi khalayaknya dengan

menginformasikan bahwa ada promo-promo dan produk baru yang

bisa dimanfaatkan komunikator sebagai penyampaian pesan kepada

khalayak konsumen terutama pada khalayak remaja. Agar

komunikasi berjalan dengan lancer dan maksimal, dibutuhkan

komunikator yang mampu mengkondisikan sebagaimana mestinya

dan dapat diterima oleh komunikanya.

d) Seleksi dan Penggunaan Media

Seleksi dan penggunaan media komunkasi yang bisa

digunakan oleh perusahaan Starbucks Coffee dapat berbagai macam

pilihan, setiap perusahaan dapat memilih media mana yang paling

9

Page 11: D1215068.docx · Web viewJURNAL STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN STARBUCKS COFFEE DALAM MENARIK KONSUMEN PADA KALANGAN REMAJA DI KOTA BOGOR Disusun Oleh: Muhammad Sagacious Wuryono D1215068

efektif dan sesuai dengan kondisi perusahaan. Saat ini Starbucks

Coffee menggunakan beberapa media yaitu kedalam media tulisan

atau cetak, visual, aural, dan audio visual, selain itu Starbucks

Coffee juga lebih mengutamakan menggunakan media elektronik

seperti media internet dan media sosial sebagai sarana

mempublikasikan produknya kepada remaja.

Sedangkan untuk komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh

Starbucks Coffee adalah sebagai berikut:

a) Periklanan

Untuk mempromosikan produk Starbucks Coffee terutama di

wilayah Kota Bogor, Starbucks Coffee memanfaatkan iklan di media

elektronik dan media cetak serta media luar ruang yang dimana

ketiganya saling mengisi dan menyempurnakan sehingga bisa

menjangkau sasaran konsumen yang dituju yaitu khalayak remaja.

b) Promosi Penjualan

Promosi penjualan digunakan oleh Starbucks Coffee sebagai

sarana untuk meningkatkan penjualan pada khayalak terutama para

khalayak remaja. Secara keseluruhan teknik-teknik promosi

penjualan yang dibuat oleh perusahaan Starbucks Coffee merupakan

teknik pemasaran yang berdampak pada jangka waktu yang sangat

pendek. Malah terkadang penjualan Starbucks Coffee meningkat

selama kegiatan promosi penjualan berlangsung. Promosi Penjualan

yang digunakan Starbucks Coffee dalam bentuk komunikasi

pemasaran khususnya kepada remaja dapat dikatakan mampu

meruntuhkan loyalitas konsumen remaja terhadap produk kopi lain

dikarenakan promosi penjualan yang dilakukan oleh Starbucks

Coffee adalah hal yang unik dan sesuai dengan pasara konsumen

remaja.

c) Hubungan Masyarakat

Fungsi hubungan masyarakat yang dilakukan oleh perusahaan

Starbucks Coffee yaitu menjadi sponsor berbagai event yang

10

Page 12: D1215068.docx · Web viewJURNAL STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN STARBUCKS COFFEE DALAM MENARIK KONSUMEN PADA KALANGAN REMAJA DI KOTA BOGOR Disusun Oleh: Muhammad Sagacious Wuryono D1215068

diadakan oleh sekolah, maupun kampus di wilayah Kota Bogor.

Meskipun kebijakan Starbucks Coffee untuk menentukan apakah

akan menjadi sponsor acara atau tidak merupakan kebijakan

Starbucks Coffee pusat akan tetapi pelaksanaanya tetap dilaksanakan

oleh Starbucks Coffee regional Kota Bogor. Selain itu Starbucks

Coffee melakukan fungsi hubungan masyarakat melalui customer

care yang bisa diakses di official website Starbucks Coffee.

d) Pemasaran Tatap Muka

Konsep pemasaran tatap muka yang dilakukan oleh Starbucks

Coffee mall Botani Square Bogor yakni dengan melayani pembelian

secara langsung di store Starbucks Coffee Mall Botani Square

Bogor. Di store Starbucks Coffee Mall Botani Square Bogor sendiri

melayani pembelian produk berupa minuman dan tumblr dengna

berbagai macam jenisnya yang akan dilayani oleh para barista

Starbucks Coffee.

e) Pemasaran Langsung

Pemasaran langsung yang dilakukan oleh Starbucks Coffee

kepada konsumen remaja yaitu dengan mengirim email dan

melalui line yang akan dikirim oleh pihak Starbucks Cofee bagi

para konsumen setianya yang berisi tentang informasi seputar

promo-promo Starbucks Cofee. Setiap konsumen yang

mengaktifkan Starbucks card, maka email para konsumen akan

otomatis terdeteksi didalam server Starbucks Coffee, dari situlah

Starbucks Coffee bisa memanfaatkan pemasaran langsung dengan

cara mengirim email kepada konsumen setianya.

f) Pemasaran Melalui Internet

Pemasaran melalui internet yang dilakukan oleh Starbucks

Coffee yaitu Starbucks Coffee mempunyai website yang dapat

diakses selama 24 jam, selain itu juga pemasaran melalui internet

yang dilakukan oleh Starbucks Coffee adalah Starbucks Coffee

memiliki fitur yang mempermudah para konsumenya atau

khalayak remaja untuk mengakses informasi seputar produk-

11

Page 13: D1215068.docx · Web viewJURNAL STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN STARBUCKS COFFEE DALAM MENARIK KONSUMEN PADA KALANGAN REMAJA DI KOTA BOGOR Disusun Oleh: Muhammad Sagacious Wuryono D1215068

produk Starbucks Coffee. Fitu ini adalah berupa aplikasi Starbucks

Indonesia yang dapat diunduh melalui platform android dan ios.

B. Analisis Data

Salah satu langkah dalam proses penelitian adalah melakukan analisis

data agar mudah dibaca, dipahami dan diinterpretasikan. Analisis data yang

dilakukan oleh peneliti dalam sub bab ini untuk mengetahui bagaimana

strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Starbucks Coffee dalam

menarik konsumen pada kalangan remaja di Kota Bogor. Berikut ini adalah

analisis data perumusan strategi yang dilakukan oleh Starbucks Coffee:

a) Mengenal Khalayak

Starbucks Coffee menerapkan strategi komunikasi dengan

menetapkan beberapa kriteria khusus bagi sasaran komunikasinya yaitu

khalayak remaja. Startegi komunikasi pemasaran Starbucks Coffee

yang targetnya adalah khalayak remaja yang tinggal di wilayah Kota

Bogor, lalu penetapan sasaran komunikasi yang dilakukan oleh

Starbucks Coffee dalam menarik minat khalayak remaja disebut dengan

sasaran komunikasi potensial.

Pernyataan diatas sesuai apa yang dikemukakan oleh Onong

(2013: 35) yaitu Kita perlu mempelajari siapa yang menjadi sasaran

komunikasi kita dalam hal ini adalah khalayak. Setelah organisasi

mengetahui siapa saja khalayak, agar tujuan pesan komunikasi dapat

sampai dan diterima oleh khalayak. Terdapat dua faktor yang harus

diperhatikan pada diri khalayak yaitu yang pertama faktor kerangka

referensi, faktor ini berkisar antara latar belakang pendidikan, gaya

hidup, norma, ideology, pengalaman komunikan khalayak. Yang kedua

adalah faktor situasi dan kondisi, situasi komunikasi saat komunikan

akan menerima pesan dan keadaan fisik dan psikis komunikan saat

mereka menerima pesan.

b) Menyusun Pesan

Menyusun pesan disini adalah pemilihan media komunikasi,

konten informasi yang diberikan oleh Starbucks Coffee oleh khalayak

12

Page 14: D1215068.docx · Web viewJURNAL STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN STARBUCKS COFFEE DALAM MENARIK KONSUMEN PADA KALANGAN REMAJA DI KOTA BOGOR Disusun Oleh: Muhammad Sagacious Wuryono D1215068

remajanya melalui komunikasi langsung dan tidak langsung.

Komunikasi secara langsung dengan konsumen remaja yang terjadi

dilakukan di store Starbucks Coffee sendiri yang menggunakan barista

sebagai perantaranya. Melalui penerapan tersebut dapat menghasilkan

interaksi, tatap muka, dan Tanya jawab antara kedua belah pihak untuk

memperoleh informasi sesuai apa yang dibutuhkan oleh khalayak

remaja mengenai informasi seputar Starbucks Coffee.

Komunikasi tidak langsung dilaksanakan dengan melibatkan

media elektronik yang paling digunakan adalah media sosial, media

cetak, dan media luar ruang. Beberapa media tersebut diharapkan

mampu memberikan kecukupan kebutuhan informasi. Pernyataan ini

sesuai apa yang dikatakan oleh Wilbur Schramm selanjutnya

mengemukakan apa yang disebut dengan Availability (mudahnya

diperoleh) dan Contrast (kontras) kedua hal ini adalah menyangkut

dengan penggunaan tanda-tanda komunikasi (sign of communication)

dan penggunaan medium. (Arifin, 1994 : 69).

c) Menetapkan Metode Yang Dipakai

Seperti yang diketahui bahwa proses metode yang digunakan oleh

Starbucks Coffee tidak mungkin terjadi apabila tidak ada cara yang

tepat seperti mempengaruhi khalayaknya dengan menginformasikan

bahwa ada promo-promo dan produk baru yang bisa dimanfaatkan

komunikator sebagai penyampaian pesan kepada khalayak konsumen

terutama pada khalayak remaja. Agar komunikasi berjalan dengan

lancer dan maksimal, dibutuhkan komunikator yang mampu

mengkondisikan sebagaimana mestinya dan dapat diterima oleh

komunikanya.

Isi pesan yang digunakan oleh perusahaan Starbucks Coffee

berupa informasi yang secara umum dapat diterima dan dipahami oleh

khalayak remaja. Seperti yang diungkapkan oleh McQuail (2011: 223)

mengungkapkan bahwa dalam skema faktualitas ini merujuk pada

kriteria kebenaran dan relevansi. Kriteria tersebut menjadi ukuran

13

Page 15: D1215068.docx · Web viewJURNAL STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN STARBUCKS COFFEE DALAM MENARIK KONSUMEN PADA KALANGAN REMAJA DI KOTA BOGOR Disusun Oleh: Muhammad Sagacious Wuryono D1215068

dalam kebutuhan laporan, akurasi, dan niat untuk tidak menyesatkan

khalayak.

d) Seleksi dan Penggunaan Media

Seleksi dan penggunaan media disini adalah sebagai peranan

komunikator bagaimana perusahaan Starbucks Coffee dapat

memerankan sebagai komunikator untuk menginformasikan yang

berisikan tentang informas tentang Starbucks Coffee dan juga promo-

promo yang telah berlangsung Berdasarkan hal tersebut, Starbucks

Coffee menggunakan 2 media yaitu media cetak dan elektronik, untuk

media cetak Starbucks Coffee sangat jarang menggunakan media cetak

sebagai sarana untuk mempublikasikan kepada remaja karena remaja

kurang tertarik dengan publikasi melalui media cetak.

Hal diatas sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh Efendy (302:

2003) yang menyatakan bahwa: Komunikasi bermedia (immediate

communication), pada umumnya banyak dipergunakan untuk

komunikasi informatif , karena tidak begitu ampuh untuk ,merubah

perilaku, kelemahan komunikasi ini adalah tidak persuasif , sebaliknya

kekuatan nya dapat mecapai komunikan yang besar.

Dari analisis data tersebut dapat dilihat bahwa rumusan strategi

dan komunikasi pemasaran berhubungan satu sama lain. Di dalam

rumusan strategi terdapat komponen-komponen yang termasuk

kedalam komponen-komponen komunikasi pemasaran. Rumusan

strategi dan komunikasi pemasaran memiliki komponen-komponen

yang saling berkaitan satu sama lain. Dari hal tersebut perumusan

strategi dan komunikasi pemasaran merupakan proses penyusunan

langkah-langkah pemasaran ke depan yang dimaksudkan untuk

membangun visi dan misi perusahaan, menetapkan tujuan strategis,

serta merancang strategi komunikasi pemasaran untuk mencapai tujuan

tersebut dalam rangka menarik pelanggan.

14

Page 16: D1215068.docx · Web viewJURNAL STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN STARBUCKS COFFEE DALAM MENARIK KONSUMEN PADA KALANGAN REMAJA DI KOTA BOGOR Disusun Oleh: Muhammad Sagacious Wuryono D1215068

Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi komunikasi

pemasaran Starbucks Coffee dalam menarik konsumen remaja, dilakukan dengan

tahapan sebagai berikut: mengenal khalayak, menyusun pesan, menetapkan

metode yang dipakai, dan seleksi dan penggunaan media. Strategi Komunikasi

pemasaran yang dilakukan oleh Starbucks Coffee adalah sebagai berikut:

1. Mengenal Khalayak

Untuk mengenal khalayak remajanya Starbucks Coffee mempelajari

dahulu siapa yang akan menjadi sasaran komunikasi.

2. Menyusun Pesan

Tindakan yang dilakukan oleh Starbucks Coffee dalam menyusun

pesan adalah dengan cara mensosialisasikan dan mempublikasikan

produk-produknya secara terus menerus hingga akhirnya banyak

pelanggan remaja yang tertarik untuk mencoba produk-produk dari

Starbucks Coffee.

3. Menetapkan Metode Yang Dipakai

Menetapkan metode yang dipakai oleh Starbucks Coffee sebagian

besar menggunakan media sosial untuk melakukan komunikasi pemasaran

kepada khalayak terutama pada remaja.

4. Seleksi dan Penggunaan Media

Saat ini Starbucks Coffee menggunakan beberapa media yaitu

kedalam media tulisan atau cetak, visual, aural, dan audio visual, selain itu

Starbucks Coffee juga lebih mengutamakan menggunakan media

elektronik seperti media internet dan media sosial.

Saran

Setelah menjabarkan hasil kesimpulan penelitian, maka peneliti mencoba

untuk memberikan saran secara keseluruhan. Agar strategi komunikasi

pemasaran Starbucks Coffee lebih maksimal maka peneliti memberikan saran

sebagai berikut:

1. Hendaknya strategi komunikasi pemasaran lebih ditingkatkan lagi agar

informasi tentang produk Starbucks Coffee dapat segera ditangkap oleh

khalayak remaja, sehingga khalayak remaja akan lebih mengerti tentang

15

Page 17: D1215068.docx · Web viewJURNAL STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN STARBUCKS COFFEE DALAM MENARIK KONSUMEN PADA KALANGAN REMAJA DI KOTA BOGOR Disusun Oleh: Muhammad Sagacious Wuryono D1215068

produk yang sedang dipasarkan. Misalnya saja dengan meningkatkan

intensitas publikasi di media.

2. Ada lebih baik jika Starbucks Coffee mengadakan evaluasi promo-promo

produk untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan promosi ini. Selain

itu, evaluasi juga diperlukan untuk menentukan kebijakan promosi

selanjutnya berkaitan dengan kelangsungan promosi produk Starbucks

Coffee.

3. Pengalokasian promosi melalui media cetak, elektronik, dan media luar

ruang dalam porsi yang lebih besar, sehingga khalayak remaja mengetahui

tentang promo-promo Starbucks Coffee.

4. Starbucks Coffee sebaiknya selalu aktif mengadakan komunikasi (memantau) dengan konsumen remaja Starbucks Coffee untuk mengetahui bagaimana keungglan produk dan sekaligus mengetahui apa saja kekuranganya, sehingga konsumen tidak merasa ditinggalkan begitu saja dan mereka akan tetap loyal.

Daftar PustakaArifin, A. (1994). Strategi Komunikasi. Bandung: CV. Amrico.A. Shimp, T (2003). Periklanan Promosi & Aspek Tambahan Komunikasi

Pemasaran.Terpadu. Jilid I ( edisi 5), Jakarta: Erlangga.Effendy, O.U. (2013). Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra

Aditya Bakti.Fajar, M. (2009). Ilmu Komunikasi Teori & Praktek Edisi Pertama. Yogyakarta:

Graha Ilmu.Ghony D dan Almanshur F. (2012). Metodologi Penelitian kualitatif. JogJakarta:

Ar‐Ruzz Media.Hardiono, D. (2007). Konsesus Penatalaksanaan Kejang Demam. Unit Kerja

Koordinasi Neurologi : Ikatan Dokter Anak Indonesia.Kartini K. (1995). Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung : CV

Mandar Maju.Kotler, P dan Kevin Lane Keller. (2007). Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua

Belas, Jilid 2, dialihbahasakan oleh Benjamin Molan. Jakarta: PT Indeks.McCarthy dan Perreault. (1995). Pemasaran, Sebuah Ancangan Manajerial

Global. (Alih bahasa: Maulana A.). Binarupa Alisara, Jakarta.McQuail, D. (2011). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba Humanika. Soemanagara. (2012). Strategic Marketing Communication. Bandung: Alfabeta.Stoner, F dan Gilbert. (2001). Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.Wibowo. (2011). Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Grafindo Persada.

16