frappé coffee

14
1. Frappé Coffee adalah minuman dingin yang sangat populer di Yunani , sampai2 disebut sebagai minuman nasional Yunani. Minuman ini pertama kali dipasarkan secara luas oleh Nestlé dan memperoleh sukses besar di negara asalnya. Kraft juga memproduksi produk frappé-nya sendiri di bawah label Jacobs . Sejarah Singkat Seperti banyak minuman khas lainnya frappé coffee juga pertama kali dibuat secara kebetulan. Pada tahun 1957 di Thessaloniki International Trade Fair , Yunani, seorang karyawan Nestlé yang bernama Yannis Dristas ditugaskan untuk memperkenalkan produk baru yang berupa minuman coklat instan yang cara pembuatannya dikocok dengan shaker. Waktu istirahat, Dimitris Vakondios, salah seorang bawahan Yannis, tidak berhasil menemukan air panas untuk membuat kopi instan kesukaannya. Dia memutuskan untuk memakai air dingin dan mengocoknya dengan shaker yang kebetulan ada di sana. Itulah frappé coffee yang pertama. Dalam beberapa wawancara Vakondios menyatakan bahwa sampai sekarang pun dia masih bingung kenapa minuman salah bikin itu bisa demikian populer di Yunani. Istilah-Istilah Frappé Coffee dibagi menjadi 3 berdasarkan tingkat kemanisannya: frappé glykós, perbandingan gula : kopi = 2 : 1 frappé métrios, perbandingan gula : kopi = 1 : 1 frappé skétos, tanpa gula Frappé coffee juga bisa disajikan dengan susu (a frappé me gala / frappógalo) atau tanpa susu (a frappé horis gala). Cara Pembuatannya Alat dan bahan2 yang diperlukan:

Upload: guest53063dc

Post on 15-Jun-2015

5.618 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Frappé Coffee

1. Frappé Coffee adalah minuman dingin yang sangat populer di Yunani, sampai2 disebut sebagai minuman nasional Yunani. Minuman ini pertama kali dipasarkan secara luas oleh Nestlé dan memperoleh sukses besar di negara asalnya. Kraft juga memproduksi produk frappé-nya sendiri di bawah label Jacobs.

Sejarah Singkat

Seperti banyak minuman khas lainnya frappé coffee juga pertama kali dibuat secara kebetulan. Pada tahun 1957 di Thessaloniki International Trade Fair, Yunani, seorang karyawan Nestlé yang bernama Yannis Dristas ditugaskan untuk memperkenalkan produk baru yang berupa minuman coklat instan yang cara pembuatannya dikocok dengan shaker. Waktu istirahat, Dimitris Vakondios, salah seorang bawahan Yannis, tidak berhasil menemukan air panas untuk membuat kopi instan kesukaannya. Dia memutuskan untuk memakai air dingin dan mengocoknya dengan shaker yang kebetulan ada di sana. Itulah frappé coffee yang pertama.Dalam beberapa wawancara Vakondios menyatakan bahwa sampai sekarang pun dia masih bingung kenapa minuman salah bikin itu bisa demikian populer di Yunani.

Istilah-Istilah

Frappé Coffee dibagi menjadi 3 berdasarkan tingkat kemanisannya:

frappé glykós, perbandingan gula : kopi = 2 : 1 frappé métrios, perbandingan gula : kopi = 1 : 1 frappé skétos, tanpa gula

Frappé coffee juga bisa disajikan dengan susu (a frappé me gala / frappógalo) atau tanpa susu (a frappé horis gala).

Cara Pembuatannya

Alat dan bahan2 yang diperlukan:

shaker atau blender (pilih salah satu) gelas tinggi 2 sendok teh kopi instan; jangan pakai kopi bubuk biasa, nanti sakit perut gula pasir sesuai selera susu dingin sesuai selera es batu secukupnya air dingin

Cara pembuatan:

1. Masukkan kopi instan + gula sesuai selera + 4-5 sendok makan air dingin ke dalam shaker/blender.

Page 2: Frappé Coffee

2. Tutup rapat, lalu kocok selama ± 30 detik bila menggunakan shaker, atau ± 10 detik bila menggunakan blender sampai berbusa.

3. Masukkan es batu secukupnya ke dalam gelas tinggi, lalu tuangkan kopi yang sudah dikocok tadi pelan2 ke atas es batu.

4. Tambahkan susu sesuai selera. Kalau anda hanya menambahkan sedikit susu, tambahkan lagi air dingin sampai busa menyentuh ujung gelas.

5. Sajikan dengan sedotan.

Di Yunani frappé coffee biasanya disajikan dengan tambahan segelas air dingin.PS. Lihat juga Resep Irish Coffee, Resep Espresso Eggnog.

2. Semua orang pasti sudah pernah dengar Irish Coffee. Tapi tahukah anda bahwa minuman hasil kreasi Joe Sheridan ini mendapatkan namanya secara kebetulan?

Sejarah Singkat

Pada suatu malam sekitar tahun 1942, restaurant si Joe di airport Foynes, Irlandia, penuh dengan tamu2 yang kedinginan karena penerbangan mereka dibatalkan akibat cuaca buruk. Merasa bahwa tamu2nya membutuhkan sesuatu yang “lebih” dari sekedar kopi untuk mengusir rasa dingin yang menyengat, Joe mencampurkan sedikit Irish Whiskey ke dalam kopi yang disuguhkannya. Terkejut akan rasa kopi yang lain dari biasanya, salah satu tamu dari Amerika bertanya,”Ini kopi dari Brazil ya?”. Serta merta si Joe menjawab,”No, that’s Irish coffee!”. Sejak saat itulah minuman trademark si Joe ini disebut “Irish Coffee”.Minuman ini kemudian dipopulerkan di Amerika pada tahun 1952 oleh Stanton Delaplane dan temannya Jack Koeppler, pemilik Buena Vista Cafe, San Francisco. Pada awalnya Jack kesulitan untuk membuat krim yang dituangkan ke atas kopi mengambang; krimnya selalu tenggelam ke dasar gelas. Saking penasarannya Jack berangkat ke Irlandia untuk bertanya langsung kepada Joe Sheridan, yang kemudian mengajarkan caranya. Ternyata rahasianya terletak pada ketebalan whipping cream dan cara menuangkannya. Whipping cream harus dibuat sendiri (bukan yang kalengan) sehingga bisa diperoleh ketebalan yang diinginkan, kemudian dituangkan pelan2 ke atas punggung sendok makan/sendok teh sambil “dilipat2″ ke atas permukaan kopi.Buena Vista Cafe masih berdiri sampai sekarang; kabarnya mereka bisa menjual sekitar 2000 gelas Irish Coffee setiap harinya.

Cara Membuatnya

Alat dan bahan2 yang diperlukan:

35 ml Irish Whiskey 2 sendok teh brown sugar, atau gula pasir juga boleh 14-20 gram kopi (ingat, yang segar lebih baik)

Page 3: Frappé Coffee

whipping cream dingin (sudah didinginkan semalaman) seporsi kopi, dianjurkan dibuat dengan press pot gelas, kalau ada gelas tradisional Irish Coffee rasanya lebih pas.

Ikuti langkah2 berikut:

Page 4: Frappé Coffee

Cara minum yang benar: Jangan Diaduk! Irish Coffee hangat memang seharusnya diminum melewati lapisan2 whipping cream dingin yang lumer di mulut. Hmmmmm..

3. Apa sih press pot? Lihat gambar di sebelah. Pernah lihat kan?Press pot juga dikenal dengan nama french press, plunger pot. Alat yang murah dan sederhana, tapi bisa menghasilkan minuman kopi berkualitas lebih baik karena ada penerapan elemen tekanan seperti -walaupun tidak bisa dibandingkan dengan- mesin espresso. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1/ Gunakan grinder yang baik

Seperti yang sudah kita bicarakan di sini, salah satu faktor yang menyebabkan minuman kopi yang kita buat di rumah tidak se-”enak” yang kita beli di coffee shop adalah kesegaran kopinya. Keseragaman ukuran butiran kopi setelah digiling juga menentukan sempurna/tidaknya proses ekstraksi kopi. Jadi: selalu gunakan grinder yang baik, dan selalu giling kopi hanya sesaat sebelum ekstraksi.

2/ Ukuran butiran

Secara umum kita harus menggiling kopi lebih kasar untuk press pot. Tapi seberapa kasar?

Saringan nylon dapat menangani butiran yang lebih halus daripada saringan yang terbuat dari logam.

Semakin halus ukuran butiran semakin besar tekanan yang dibutuhkan, sehingga semakin sulit pula untuk mempertahankan tekanan yang merata. Pengaruh yang sama didapatkan dari ukuran press pot. Semakin besar press pot-nya semakin sulit pula untuk mempertahankan tekanan yang merata dari awal sampai akhir.

Jadi semua tergantung pada preferensi dan kebutuhan anda. Ukuran butiran yang baik kira2 sama dengan ukuran butiran merica yang digiling paling kasar (untuk saringan logam; sedikit lebih halus untuk saringan nylon), dan sebaiknya hindari memakai press pot yang terlalu besar (lebih besar dari yang dibutuhkan).

3/ Gunakan biji kopi berumur 2 atau 3 hari sampai 10 hari setelah digongseng

Page 5: Frappé Coffee

Kopi yang terlalu segar (berumur kurang dari 2 atau 3 hari) mengandung terlalu banyak CO2 yang akan bereaksi bila dipaparkan pada air panas, menimbulkan lapisan busa berwarna coklat yang mengambang pada bagian atas kopi (yang biasa disebut bloom). Kelihatannya memang menarik, tapi terlalu banyak bloom menyebabkan sebagian bubuk kopi “meloncat” ke atas saringan pada waktu kita memasangnya, sehingga ampas yang seharusnya terjebak di bawah saringan jadi bercampur dengan kopi.

4/ Kualitas air dan kebersihan alat

Ya sudah pasti lah.. Kecuali anda memang suka kopi anda dicampuri jamur, sabun, kaporit, atau kotoran lainnya

Ok, sekarang anda sudah siap. Ikuti langkah2 berikut:

Page 6: Frappé Coffee
Page 7: Frappé Coffee

4. Whole Milk, Low Fat, atau Skim Milk?

Pada umumnya ada 3 jenis susu yang dijual di pasaran berdasarkan kandungan lemaknya:

Whole Milk, kadar lemak ± 4% Low Fat Milk, kadar lemak 1% - 2% Skim/Non-Fat Milk, kadar lemak 0 - 0,5%

Tingkat stabilitas dan volume busa yang bisa dihasilkan terus menurun pada susu dengan kandungan lemak 0 - 5%, tapi kemudian meningkat kembali pada susu dengan kandungan lemak di atas 5% (whipping cream punya kadar lemak 35%). Dari fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa skim milk mampu menghasilkan busa/froth paling banyak dan paling stabil di antara ketiga jenis susu di atas, diikuti low fat milk, sedangkan whole milk paling sulit di-froth.Tapi itu bukan berarti bahwa skim milk adalah pilihan terbaik untuk membuat cappuccino, cafe latte, dsb. Perlu juga diingat bahwa semakin sedikit kandungan lemak berpengaruh pada kurangnya kekentalan dan rasa (skim milk rasanya hampir seperti air buat saya ).Jadi -sekaligus untuk menjawab pertanyaan mas Adzanta- susu jenis apa yang baik tergantung dari kebutuhan dan selera anda. Apabila anda ingin banyak froth dan mau mengorbankan rasa untuk mencapainya, pakailah skim milk. Kalau anda ingin mempertahankan rasa dan mau sedikit repot menyempurnakan teknik frothing anda, pilih whole milk. Atau mungkin anda mau mengambil jalan tengah, bisa pakai low fat milk.Saya sendiri lebih memilih whole milk dengan pertimbangan sebagai berikut:

Penampilan penting, tapi rasa adalah yang utama. Kita tidak membutuhkan terlalu banyak busa/froth untuk membuat latte art. Kalau

busa/froth terlalu banyak (atau terlalu sedikit), gambarnya malah justru tidak keluar. Ingat, kuncinya adalah presisi.

Dengan teknik frothing yang benar kita dapat menghasilkan froth yang cukup untuk latte art atau (bahkan) cappuccino dengan relatif mudah. Kita nggak butuh froth banyak2 amat kok.

Hubungan Kandungan Protein dalam Susu dan Proses Frothing

Busa/Froth bisa terbentuk salah satunya adalah karena keberadaan protein. Protein dalam susu berada dalam keadaan stabil pada suhu kurang dari 140° F / 60° C. Di atas suhu tersebut protein menjadi tidak stabil sehingga tidak dapat lagi membantu pembentukan busa. Itulah sebabnya sangat tidak dianjurkan untuk frothing susu yang sudah pernah di-froth sebelumnya. Kalaupun bisa, kualitas froth yang dihasilkan akan jauh menurun dibanding yang dihasilkan dari proses frothing yang pertama. Jadi kalau anda membeli cappuccino, cafe latte, cafe mocha, atau minuman sejenis dari coffee shop langganan anda, mintalah untuk memakai susu yang belum pernah di-froth. Buat apa bayar mahal2 kalau dapetnya susu bekas? Rasanya juga beda lho..

Perhatikan jumlah susu yang akan di-froth. Froth susu secukupnya. Sejalan dengan pengalaman anda akan tahu seberapa jumlah susu yang pas untuk membuat 1 porsi cappuccino, cafe latte, dst.

Page 8: Frappé Coffee

5. Pitcher Susu

Untuk memanaskan susu anda dapat menggunakan wadah apa saja, tapi untuk frothing dianjurkan untuk menggunakan pitcher yang:

Terbuat dari logamKetepatan/presisi sangat penting dalam proses frothing, terutama bila ingin membuat froth yang berkualitas cukup untuk membuat latte art. Meskipun pada artikel ini anda masih dianjurkan untuk memakai thermometer untuk mengukur suhu susu, tapi pada akhirnya nanti anda akan belajar untuk mendeteksi suhu susu dengan tangan anda. Karena logam adalah penghantar panas yang baik, anda dapat mendeteksi perubahan suhu susu dari tangan anda yang memegang pitcher secara lebih tepat (dibanding bila anda menggunakan gelas plastik, misalnya).

Berdinding datarBerdasarkan pengalaman saya, membuat dan mengamati putaran susu pada saat frothing jadi lebih mudah bila menggunakan pitcher berdinding datar daripada menggunakan pitcher yang bentuknya seperti vas bunga itu.

Berbibir lancipTidak bermaksud menyinggung mas Tukul Arwana, tapi pitcher berbibir mancung, eh.. lancip penting untuk menjaga presisi dalam penerapan teknik free pour latte art.

Ukuran yang sesuaiSeperti telah berulang kali disebutkan di atas, presisi itu penting. Untuk menjaga presisi diperlukan kontrol. Perbandingan antara jumlah susu dan ukuran pitcher yang tepat akan memaksimalkan kontrol dalam proses frothing. Usahakan supaya tinggi susu di dalam pitcher yang akan di-froth kira2 1/2 - 3/4 dari tinggi keseluruhan pitcher. Jangan memakai pitcher yang terlalu besar/terlalu kecil.Sebagai gambaran, pitcher 10 oz cocok untuk membuat 1 porsi cappuccino. Pitcher 20 oz cocok untuk membuat 1 porsi cafe latte (karena jumlah susu yang dipakai lebih banyak). Pada umumnya -untuk pemakaian di rumah- kita tidak memerlukan pitcher lebih besar dari 20 oz.

Kalau faktor kecepatan tidak terlalu penting, lebih baik frothing 2 pitcher kecil (untuk 2 porsi) daripada frothing 1 pitcher besar sekaligus.

Dalam keadaan dinginProses frothing hanya berlangsung maksimal sampai suhu tertentu (100° F) saja. Semakin dingin susu semakin baik karena akan memperpanjang waktu frothing, sehingga -lagi2- memaksimalkan kontrol. Kalau pitcher dalam keadaan panas, susu yang dituangkan ke dalamnya juga akan bertambah suhunya sehingga mempersingkat waktu frothing.Saya selalu menyimpan pitcher saya di dalam kulkas.

Thermometer

Pakai yang kaya di foto sebelah ya.. Jangan pakai seperti yang kita emut/kempit kalau ke dokter. Apalagi yang biasa ditempel di pintu kulkas.

Page 9: Frappé Coffee

Biasanya thermometer seperti ini menggunakan skala Fahrenheit. Cuma beberapa saja yang dilengkapi dengan skala Celcius. Jadi untuk mempermudah praktek, semua ukuran suhu akan saya tulis dalam skala Fahrenheit.Terus terang sampai sekarang pun saya masih menggunakan thermometer waktu frothing. Emangnya James Hoffman? (juara World Barista Championship 2007)

Lap Basah

Digunakan untuk membersihkan susu yang lengket pada steam wand setelah proses frothing. Ada 2 hal yang perlu diingat:

SELALU lap/bersihkan steam wand sesaat setelah frothing. Sisa susu yang yang sudah mengering agak sulit dibersihkan, selain kelihatan jorok.

Sebaiknya sediakan 1 lap khusus untuk steam wand dan jangan pakai lap itu untuk membersihkan yang lain.

Susu

Susu jenis apa yang baik? Benarkah susu hangat lebih manis dibandingkan susu dingin? Ada beberapa fakta penting tentang susu sehubungan dengan frothing yang akan kita bahas secara detail pada artikel berikutnya.

6. Ok, akhirnya setelah libur panjang akhir tahun (paling tidak untuk kebanyakan orang; saya bekerja di hotel, liburan malah justru jadi saat2 paling sibuk bagi saya ) kita kembali ke kehidupan “normal” masing2.Kali ini kita akan membahas tentang salah satu topik favorit saya: Latte Art. Karena panjangnya, artikel mengenai latte art akan saya bagi menjadi beberapa bagian. Seperti yang pernah saya bilang dulu, biasanya tidak perlu waktu terlalu lama kok untuk mempelajarinya.

Sejarah Singkat

Terus terang saya tidak tahu siapa yang pertama kali menemukan teknik latte art (kalau ada yang tau tolong kasih tau saya ya? ), tapi teknik ini sudah sejak lama digunakan oleh barista2 di Italia untuk mengekspresikan kecintaan mereka akan kopi. Latte art kemudian dipopulerkan di Amerika oleh David Schomer, pemilik Espresso Vivace, Seattle, yang sekarang dikenal sebagai “Bapak Latte Art” di kalangan barista di Amrik sana. Salah satu buku pak Schomer “Espresso Coffee: Professional Techniques” yang pertama kali dicetak Juni 1996 sampai sekarang masih menjadi buku panduan yang amat baik bagi barista/calon barista profesional maupun penggemar kopi. Kalau ada waktu coba baca deh.

Apa Itu Latte Art

Latte Art adalah istilah yang digunakan untuk menyebut gambar/pola/desain yang dibuat pada permukaan minuman berbasis espresso (lihat foto di atas). Teknik ini biasanya diterapkan pada cafe latte karena cafe latte mempunyai perbandingan susu dan foam yang paling mendukung.

Page 10: Frappé Coffee

Meskipun umumnya teknik ini diterapkan pada cafe latte, kita juga bisa menerapkannya pada cappuccino, cafe mocha, macchiato, atau minuman berbasis espresso lain.

Ada 3 macam teknik latte art:

Free Pour Latte ArtTeknik ini adalah favorit saya dan satu2nya teknik yang akan dibahas di artikel ini karena dilakukan hanya dengan cara memanipulasi jatuhnya susu+foam yang dituangkan ke atas espresso. Bisa dikatakan hampir tidak ada waktu tambahan yang diperlukan untuk membuatnya sehingga turunnya suhu kopi saat disajikan dapat diminimalisasi. Kopi lebih enak disajikan hangat kan?Pola yang populer adalah rosetta (daun; seperti foto sebelah), heart, dan apel.

EtchingDilakukan dengan cara menggambar pola di atas permukaan crema dengan alat/bahan tambahan seperti stensil, sirup, bubuk kopi/coklat, dsb; setelah susu dituangkan.Teknik ini relatif lebih mudah dipelajari tapi saya justru tidak mempelajarinya secara serius karena menurut saya kerepotan yang ditimbulkan tidak sebanding dengan kepuasan yang didapatkan. Lagipula makin lama kita utek2 kopinya makin dingin kan?Tapi ini pendapat saya pribadi lho..

Gabungan kedua teknik di atasApalagi yang ini. Hehehe..

Ok, sampai di sini dulu. Pada artikel selanjutnya kita akan membahas mengenai alat2 yang diperlukan untuk membuat latte art.

Stumble it! | Digg! | Del.icio.us!

7. Pembuatan Espresso

Bagaimana cara mengolah espresso? Jika cara memasak espresso tepat, maka pada bagian atas secangkir espresso terdapat suatu lapisan yang disebut crema yang berupa buih berwarna emas kecokelatan. Lapisan ini bisa diperoleh jika telah dilakukan proses yang benar dan dihasilkan dengan susah payah, yang menambah kelembutan dan mempertahankan sebagian aromanya. Jika pembuatan espresso tidak benar maka espresso terasa pahit. Espresso yang benar pembuatannya seharusnya terasa manis kepahit-pahitan. Jika cangkir Anda terlalu penuh atau kopinya tidak berlapis crema, maka kopi yang disajikan kepada Anda kemungkinan keras dan terlalu lama diekstrak dan dimasak. Jadi jika Anda berada di resto atau kafe dan memesan espresso, Anda sebaiknya memperhatikan cangkir dan rasa espresso tersebut apakah sudah memenuhi syarat secangkir espresso.

Page 11: Frappé Coffee

Cara membuat espresso yaitu dengan menggunakan racikan biji kopi pilihan. Biji kopi pilihan tersebut kemudian disangrai sampai berwarna cokelat gelap namun jangan sampai kehitaman. Setelah itu digiling lebih halus daripada kopi biasa. Namun, proses memasak espresso yang cukup unik. Espresso dimasak dengan memanfaatkan tekanan uap. Sedangkan jumlah kopi yang digunakan untuk satu porsi penyajian espresso sekitar dua pertiga jumlah kopi untuk membuat kopi biasa, namun dengan menggunakan jumlah air yang jauh lebih sedikit. Proses memasaknya mengeluarkan esens dari biji-biji kopi.

Untuk membuat espresso, Anda bisa menggunakan beberapa alat berikut yang dapat dibeli dengan mudah. Yang paling murah adalah teko khusus pembuat espresso. Namun hasilnya adalah kopi yang tidak terlalu kental dan tidak terlalu banyak crema. Alat lainnya adalah mesin uap listrik. Sedangkan yang paling mahal adalah mesin piston dan mesin pompa. Keduanya akan menghasilkan tekanan yang cukup besar untuk menghasilkan espresso dengan kualitas terbaik.

Tetapi jika Anda tidak menyukai kopi yang pekat seperti espresso, maka Anda bisa membuat varian kopi lainnya dengan bahan dasar espresso. Ada beberapa jenis minuman yang menggunakan bahan dasar espresso misalnya cappuccino atau bisa juga dibuat menjadi caffe latte bercampur krim.