crs mata.docx

8
7/21/2019 CRS mata.docx http://slidepdf.com/reader/full/crs-matadocx-56da465a6c0e7 1/8 I. Ilustrasi Kasus Seorang pasien Perempuan berumur 45 tahun datang ke Bangsal Mata RS Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 30 Noember !0"5 dengan # Keluhan utama # $edua mata merah sejak % bulan &ang lalu Riwayat Penyakit Sekarang # Mata kiri merah sejak "! hari &ang lalu '(aln&a mata merah) kemudian pasien merasa matan&a gatal dan ada benda asing) berair) perih) dan silau saat melihat *aha&a. Seminggu &ang lalu) pasien menggunakan obat tetes +nsto) namun tidak ada perbaikan. Ri(a&at terkena *a*ar air se(aktu usia "" tahun ada. Ri(a&at reumatoid artritis disangkal Ri(a&at menderita pen&akit ,injal disangkal Ri(a&at kontak dengan orang &ang memiliki keluhan &ang sama disangkal Ri(a&at trauma disangkal Ri(a&at sering menggosok-gosok kedua mata ada Ri(a&at menggunakan obat tetes mata ada Sebelum keluhan mun*ul) pasien setiap hari bekerja sebagai marketing &ang sehari-hari bekerja di lapangan dan kontak dengan debu. Riwayat Penyakit Dahulu - Ri(a&at pen&akit mata dengan keluhan &ang sama ada - Pasien telah dikenal menderita ulkus mooren sejak tahun !003) pasien mulai operasi pertama pada tahun !005) pada tahun !0"3 pasien didiagnosa ruptur kornea mata kanan dan dilakukan lap amnion) pada tahun !0"4 pasien melakukan operasi &aitu lap amnion ! kali dengan jarak ! bulan antara kedua operasin&a.

Upload: silvia-rane-rajendra

Post on 05-Mar-2016

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: CRS mata.docx

7/21/2019 CRS mata.docx

http://slidepdf.com/reader/full/crs-matadocx-56da465a6c0e7 1/8

I. Ilustrasi Kasus

Seorang pasien Perempuan berumur 45 tahun datang ke Bangsal Mata RS Dr. M.

Djamil Padang pada tanggal 30 Noember !0"5 dengan #

Keluhan utama # $edua mata merah sejak % bulan &ang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang #

• Mata kiri merah sejak "! hari &ang lalu

• '(aln&a mata merah) kemudian pasien merasa matan&a gatal dan ada benda

asing) berair) perih) dan silau saat melihat *aha&a. Seminggu &ang lalu) pasien

menggunakan obat tetes +nsto) namun tidak ada perbaikan.

• Ri(a&at terkena *a*ar air se(aktu usia "" tahun ada.

• Ri(a&at reumatoid artritis disangkal

• Ri(a&at menderita pen&akit ,injal disangkal

• Ri(a&at kontak dengan orang &ang memiliki keluhan &ang sama disangkal

• Ri(a&at trauma disangkal

• Ri(a&at sering menggosok-gosok kedua mata ada

• Ri(a&at menggunakan obat tetes mata ada

• Sebelum keluhan mun*ul) pasien setiap hari bekerja sebagai marketing &ang

sehari-hari bekerja di lapangan dan kontak dengan debu.

Riwayat Penyakit Dahulu

- Ri(a&at pen&akit mata dengan keluhan &ang sama ada

- Pasien telah dikenal menderita ulkus mooren sejak tahun !003) pasien mulai

operasi pertama pada tahun !005) pada tahun !0"3 pasien didiagnosa ruptur 

kornea mata kanan dan dilakukan lap amnion) pada tahun !0"4 pasien melakukan

operasi &aitu lap amnion ! kali dengan jarak ! bulan antara kedua operasin&a.

Page 2: CRS mata.docx

7/21/2019 CRS mata.docx

http://slidepdf.com/reader/full/crs-matadocx-56da465a6c0e7 2/8

Pada tahun !0"5 pasien menjalani lap amnion kembali dan akan diren*anakan

injeksi aastin.

- Ri(a&at pen&akit mata lainn&a disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga

/idak ada keluarga pasien &ang menderita pen&akit seperti pasien.

Page 3: CRS mata.docx

7/21/2019 CRS mata.docx

http://slidepdf.com/reader/full/crs-matadocx-56da465a6c0e7 3/8

Page 4: CRS mata.docx

7/21/2019 CRS mata.docx

http://slidepdf.com/reader/full/crs-matadocx-56da465a6c0e7 4/8

;iprolo?a*in tab ! ? 500mg

9=? ed @ ? " DS

;hlorampheni*hol 3 ? " S

 

FOLLOW UP

Tanggal ! " Desem#er "$%

Status O&talm'l'gi OD Status O&talm'l'gi OS

- 1isus # 5 2 "0

- Palpebra # edema -

- $onjungtia # inj.konjungtia )

inj.siliar

- $ornea # $onjungtialisasi)

 N1

- ;' # *ukup dalam

- +ris # ;oklat

- Pupil # memba&ang bulat

- 9ensa # bening

- /+ # N P

- 1isus # " 2 300

- Palpebra # edema -

- $onjungtia # inj.konjungtia )

inj.siliar

- $ornea # $onjungtialisasi)

 N1

- ;' # *ukup dalam

- +ris # ;oklat

- Pupil # memba&ang bulat

- 9ensa # sulit dinilai

- /+ # NP

Kesan ( 6lkus Mooren DS dengan

$onjungtialisasi DS

Tera)i ( 

6l*ori ed 4 ? " DS

 ;enresh ed 4 ? " DS

Repithel ed 4 ? " DS

Protgenta ed 4 ? " DS

Page 5: CRS mata.docx

7/21/2019 CRS mata.docx

http://slidepdf.com/reader/full/crs-matadocx-56da465a6c0e7 5/8

Tanggal * Desem#er "$%

Status O&talm'l'gi OD Status O&talm'l'gi OS

- 1isus # 5 2 "0

- Palpebra # edema -- $onjungtia # hiperemis

- $ornea # $onjungtialisasi)

 N1

- ;' # *ukup dalam

- +ris # ;oklat

- Pupil # memba&ang bulat

- 9ensa # bening

- /+ # N P

- 1isus # " 2 300

- Palpebra # edema -- $onjungtia # hiperemis

- $ornea # $onjungtialisasi)

 N1

- ;' # *ukup dalam

- +ris # ;oklat

- Pupil # memba&ang bulat

- 9ensa # sulit dinilai

- /+ # NP

Kesan ( 6lkus Mooren DS dengan

$onjungtialisasi DS

Tera)i ( 

6l*ori ed 4 ? " DS

 ;enresh ed 4 ? " DS

Repithel ed 4 ? " DS

Protgenta ed 4 ? " DS

Telah +ilakukan Keratekt'mi OS

Tera)i )'st ')erasi(

6l*ori ed 4 ? " DS

 ;enresh ed 4 ? " DS

Repithel ed 4 ? " DS

Protgenta ed 4 ? " DS

;iprolo?a*in tab ! ? 500mg

Tanggal , - % Desem#er "$%

Status O&talm'l'gi OD Status O&talm'l'gi OS

Page 6: CRS mata.docx

7/21/2019 CRS mata.docx

http://slidepdf.com/reader/full/crs-matadocx-56da465a6c0e7 6/8

- 1isus # 5 2 "0

- Palpebra # edema -

- $onjungtia # hiperemis

- $ornea # $onjungtialisasi)

 N1

- ;' # *ukup dalam

- +ris # ;oklat

- Pupil # memba&ang bulat

- 9ensa # bening

- /+ # N P

- 1isus # " 2 300

- Palpebra # edema -

- $onjungtia # hiperemis

- $ornea # $onjungtialisasi)

 N1

- ;' # sulit dinilai

- +ris # sulit dinilai

- Pupil # sulit dinilai

- 9ensa # sulit dinilai

- /+ # NP

Kesan ( 6lkus Mooren DS dengan

$onjungtialisasi DS

Tera)i ( 

6l*ori ed 4 ? " DS a 

 ;enresh ed 4 ? " DS

Repithel ed 4 ? " DS

Protgenta ed 4 ? " DS

;iprolo?a*in ! ? 500mg

9=? ed @ ? "

Direnanakan +ilakukan in/. A0astin OD

Tanggal 1 ! 2 Desem#er "$%

Status O&talm'l'gi OD Status O&talm'l'gi OS

Page 7: CRS mata.docx

7/21/2019 CRS mata.docx

http://slidepdf.com/reader/full/crs-matadocx-56da465a6c0e7 7/8

- 1isus # 5 2 "0

- Palpebra # edema -

- $onjungtia # hiperemis -

- $ornea # $onjungtialisasi)

 N1

- ;' # *ukup dalam

- +ris # ;oklat

- Pupil # memba&ang bulat

- 9ensa # bening

- /+ # N P

- 1isus # " 2 300

- Palpebra # edema -

- $onjungtia # hiperemis -

- $ornea # $onjungtialisasi)

 N1

- ;' # sulit dinilai

- +ris # sulit dinilai

- Pupil # sulit dinilai

- 9ensa # sulit dinilai

- /+ # NP

Kesan ( 6lkus Mooren DS dengan

$onjungtialisasi DS

Tera)i ( 

;enresh ed 4 ? " DS

Repithel ed 4 ? " DS

Protgenta ed 4 ? " DS

;iprolo?a*in ! ? 500mg

9=? ed @ ? "

;hlorampheni*ol eo 3 ? " S

Direnanakan +ilakukan in/. A0astin OD

DISKUSI

Page 8: CRS mata.docx

7/21/2019 CRS mata.docx

http://slidepdf.com/reader/full/crs-matadocx-56da465a6c0e7 8/8

/elah dilaporkan seorang pasien perempuan berumur 4! tahun) dira(at di bangsal mata

 pada tanggal 30 Noember !0"5 dengan diagnosis 6lkus Mooren DS dengan

$onjungtialisasi DS. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan isik 

 pada mata. Dari anamnesa didapatkan kedua mata merah sejak % bulan sebelum masuk RS.

Sebelumn&a pasien sudah dikenal menderita 6lkus Mooren sejak tahun !003.

Dari pemeriksaan isik ditemukan isus D 52"0 dan S "2300) Palpebra # edema -)

$onjungtia # inj.konjungtia ) inj.siliar ) $ornea # $onjungtialisasi) N1 ) ;'#

*ukup dalam ) +ris# ;oklat) Pupil # memba&ang bulat) 9ensa # sulit dinilai ) /+ # N P)

$orpus itreus sulit dinilai) dan =undoskopi sulit dinilai.

Berdasarkan literatur) antara tanda dan gejala a(al dari trauma termal pada mata dapat

 berupa# n&eri) mata merah) berair) gangguan penglihatan. Pada trauma termis) pemeriksaan

mata &ang teliti &ang di titik beratkan pada kejernihan dan keutuhan kornea. Berdasarkan

stadium trauma termal pada mata terbagi kepada 3 grade &aitu Stadium + hiperemis pada

konjungtia dengan ban&ak lendir) kekeruhan ringan pada epitel kornea) Stadium ++ kemosis

 pada konjungtia) nekrosis dari epitel dan lapisan-lapisan luar kornea) Stadium +++ nekrosis

dari konjungtia dan nekrosis dari kornea bagian dalam.

Sesuai dengan literatur) dari anamnesis dan pemeriksaan isik pasien) diagnosis ditegakkan

6lkus Mooren DS dengan konjungtiitis DS. Pada pasien ini dianjurkan terapi dengan

6l*ori ed 4 ? " DS) ;enresh ed 4 ? " DS) Repithel ed 4 ? " DS) Protgenta ed 4 ? "

DS) ;iprolo?a*in ! ? 500mg) 9=? ed @ ? " dan injeksi aastin.

Pada pasien terapi &ang diberikan sesuai dengan terapi pada ase akut. /ujuan

tindakan pada ase ini adalah menghilangkan rasa ketidakn&amanan) men*egah inlamasi

kornea sekunder) ulserasi dan perorasi dari ineksi atau dari paparan &ang disebabkan oleh

kerusakan kelopak mata) meminimalisasi sikatrik pada kelopak mata dan malungsi sebagai

akibatn&a) mengontrol tingkat peradangan dengan pemberian topi*al steroid. Men*egah

ineksi sekuder dengan 'ntibiotik proilaks topi*al. 'ntibiotik diberikan untuk men*egah

terjadin&a ineksi pada epitel kornea &ang deek.