cr dengue fever

29
I. Identitas Pasien Nama : Tn. P Nomor CM : 774371 Umur : 18 th Alamat : Kp. Pasir Lewus, Cilawu Agama : Islam Suku Bangsa : Sunda Status Pernikahan : Belum menikah Status Pekerjaan : Satpam Tanggal Masuk : 29/05/2015 Tanggal Keluar : 04/06/2015 Jam Masuk : 18.22 Ruangan : Gedung Safir II.Anamnesis ( Autoanamnesis ) A.Keluhan Utama : Demam sejak 3 hari SMRS

Upload: debby-astasya-annisa

Post on 19-Feb-2016

224 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

med

TRANSCRIPT

Page 1: CR Dengue Fever

I. Identitas Pasien

Nama : Tn. P

Nomor CM : 774371

Umur : 18 th

Alamat : Kp. Pasir Lewus, Cilawu

Agama : Islam

Suku Bangsa : Sunda

Status Pernikahan : Belum menikah

Status Pekerjaan : Satpam

Tanggal Masuk : 29/05/2015

Tanggal Keluar : 04/06/2015

Jam Masuk : 18.22

Ruangan : Gedung Safir

II.Anamnesis

( Autoanamnesis )

A.Keluhan Utama :

Demam sejak 3 hari SMRS

B.Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang ke IGD RSUD Dr. Slamet Garut diantar keluarganya dengan keluhan

demam sejak 3 hari SMRS. Pasien mengatakan demam naik turun sepanjang hari. Nyeri

Page 2: CR Dengue Fever

tekan abdomen dirasakan di daerah epigastrium. Terdapa mual dan tidak ada muntah. Pasien

juga mengeluhkan sesak nafas dan terdapat riwayat gusi berdarah. Pasien sudah pernah

diobati dengan ibuprofen, histigo dan cefixime.

C.Riwayat Penyakit Dahulu :

Pasien menyangkal adanya riwayat penyakit terdahulu . Riwayat penyakit paru-paru

disangkal, riwayat penyakit asma disangkal, riwayat penyakit kolesterol disangkal, riwayat

penyakit kencing manis disangkal.

D.Riwayat Penyakit Keluarga :

Riwayat penyakit serupa dikeluarga disangkal.

E.Riwayat Alergi :

Riwayat alergi obat, perubahan cuaca, makanan, debu, serbuk bunga, bulu binatang

disangkal pasien.

F.Keadaan Sosial – Ekonomi :

Pasien tinggal bersama ibu dan kedua adiknya. Pasien sehari hari bekerja sebagai

satpam dan termasuk kedalam kategori masyarakat kelas menengah karena dapat dilihat

dengan pasien menggunakan pembayaran BPJS kelas 2.

G.Anamnesis Sistem Organ Tubuh :

Kulit : Tidak ada keluhan

Kepala : Tidak ada keluhan

Mata : Tidak ada keluhan

Page 3: CR Dengue Fever

Telinga : Tidak ada keluhan

Hidung : Tidak ada keluhan

Mulut : Tidak ada keluhan

Tenggorokan : Tidak ada keluhan

Leher : Tidak ada keluhan

Thoraks (Jantung/Paru) : Sesak (+), batuk (-)

Abdomen : Mual (+), muntah (-)

Saluran Kemih / Kelamin : Tidak ada keluhan

Saraf dan Otot : Nyeri sendi

Ekstremitas : Tidak ada keluhan

H.Pemeriksaan Fisik

Ukuran Antropometrik

Tinggi Badan : 160 cm

Berat badan : 65 Kg

BMI : 65/(1.70)2= 22.4 Kg/m2

(Normal weight)

Keadaan Gizi : Tampak normal

Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum : Sakit sedang

Kesadaran : Compos Mentis

Tekanan Darah : 110/80

Nadi : 88 x / menit, regular, isi lemah

Page 4: CR Dengue Fever

Respirasi : 20 x / menit

Suhu : 36,8o C

Sianosis : Tidak tampak sianosis

Edema : Asites (-), ekstremitas bawah (-), ektremitas atas (-)

Cara Berjalan : Normal

Mobilitas : Aktif (Pasien banyak bergerak di tempat tidur)

Aspek Kejiwaan : Tingakah laku : Wajar

: Alam Perasaan : Biasa

: Proses Berpikir : Wajar

Kulit : Warna : Sawo matang

: Jaringan Parut : Tidak ditemukan

: Pembuluh Darah : Tidak tampak melebar

: Keringat : Tampak umum

: Lapisan Lemak : Kurang

: Efloresensi : Tidak ditemukan

: Pigmentasi : Tidak ditemukan

: Suhu Raba : Hangat

: Kelembapan : Biasa

: Turgor : Baik

Kepala : Normocephal

: Ekspresi Wajah : Wajar

: Simetrisitas Muka : Simetris

Page 5: CR Dengue Fever

: Rambut : Hitam, lurus.

Tidak mudah dicabut.

Pem. Darah temporal : Teraba

Mata : Exophthalmus : - / -

: Endophtalmus : - / -

: Kelopak : Tidak ada kelainan

: Conjungtiva Anemis : - / -

: Sklere Ikterik : - / -

: Lapang Penglihatan : Tidak diperiksa

: Deviatio Konjugae : Tidak diperiksa

: Lensa : Normal

: Visus : Tidak diperiksa

: Tekanan Bola Mata : Tidak diperiksa

Telinga : Lubang : Normal

: Serumen : Tidak diperiksa

: Selaput Pendengaran : Tidak diperiksa

: Cairan : Tidak tampak ada cairan

: Penyumbatan : Tidak tampak

: Perdarahan : Tidak tampak ada darah

Hidung : Pernafasan cuping hidung : Tidak tampak

Septum Deviasi : Tidak tampak

Sekret : Tidak tampak

Mulut : Bibir : Lembab

Page 6: CR Dengue Fever

: Langit – Langit : Normal

: Faring : Tidak hiperemis

: Sianosis peroral : Tidak tampak

: Tonsil : T1 – T1

Leher : JVP : 5+2 cm H2O

Kelenjar tiroid : tidak teraba pembesaran

Kelenjar limfe : tidak ada keluhan

THORAX

Cor : Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat.

: Palpasi : Iktus cordis teraba pada ICS 4 sebelah

lateral garis midclavicula sinistra.

: Perkusi : Batas jantung kanan di linea sternalis

dextra ICS 4

Batas jantung kiri pada Linea axilaris

anterior ICS 5

Batas pinggang jantung pada linea

parasternalis sinistra ICS 3

: Auskultasi : Bunyi jantung S1 = S2 murni regular

: Murmur ( - ) Gallop ( - )

Pulmo (depan) : Inspeksi : Hemitoraks simetris pada keadaan statis

dan dinamis, tidak tampak adanya sikatrik,

massa dan fraktur pada kedua hemitoraks.

: Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris

Page 7: CR Dengue Fever

: Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru

: Auskultasi : VBS simetris di kedua hemitoraks

: Ronkhi ( - / - ) Wheezing ( - / - )

Pulmo (belakang) : Inspeksi : Hemitoraks simetris pada keadaan statis

dan dinamis, tidak tampak adanya sikatrik,

massa dan fraktur pada kedua hemitoraks.

: Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris

: Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru

: Auskultasi : VBS simetris di kedua hemitoraks

: Ronkhi ( - / - ) Wheezing ( - / - )

Abdomen : Inspeksi : Datar normal

: Auskultasi : BU ( + ) 15 x / menit di 4 kuadran

: Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen

: Palpasi : Nyeri tekan di epigastrium.

Pembesaran hepar tidak teraba

Pembesaran lien tidak teraba

Ekstremitas : Purpura : Tidak ditemukan

: Petechie : Tidak ditemukan

: Hematom : Tidak ditemukan

: Edema : Tidak tampak edema

: Varises : Tidak tampak varises pada ekstremitas

: Akral : Hangat

: Kelenjar getah bening

Page 8: CR Dengue Fever

Axila : Tidak teraba pembesaran

Inguinal : Tidak teraba pembesaran

Pembuluh darah

Arteri Temporalis : Teraba

Arteri Karotis : Teraba

Arteri Brakhialis : Teraba

Arteri Radialis : Teraba

Arteri Femoralis : Tidak Diperiksa

Arteri Poplitea : Tidak Diperiksa

Arteri Tibialis Posterior : Tidak Diperiksa

H.Pemeriksaan Penunjang

Pada pasien ini dilakukan :

1. Laboratorium

30/05/2015

a. Hematologi Klinik

Hemoglobin : 15,5 mg/dL

Hematokrit : 47%

Lekosit : 2.910/mm3

Trombosit : 42.000/mm3

Eritrosit : 5,14 juta/mm3

LED : 6/20

b. Kimia Klinik

SGOT : 117

Page 9: CR Dengue Fever

SGPT : 76

Ureum : 35

Kreatinin : 1.1

GDP : 132

31/05/2015

Hematologi Klinik

Hemoglobin : 14,4 mg/dL

Hematokrit : 42%

Lekosit : 4.880/mm3

Trombosit : 109.000/mm3

Eritrosit : 5,14 juta/mm3

Imunoserologi

Dengue Fever Test

Dengue IgG : POSITIF

Dengue IgM : POSITIF

Darah rutin

01/06/2015

Hematologi Klinik

Hemoglobin : 10,2 mg/dL

Hematokrit : 30%

Lekosit : 5.980/mm3

Trombosit : 144.000/mm3

Eritrosit : 3,65 juta/mm3

Page 10: CR Dengue Fever

I. Ringkasan Permasalah

Seorang laki-laki berusia 18 tahun demam 3 hari SMRS, perdarahan gusi (+), nyeri

epigastrium (+) disertai pusing, mual dan nyeri sendi.

J.Daftar Permasalahan

Dengue Fever

DD: Dengue Hemorrhagic Fever

K.Perencanaan

-Infus asering 500cc 20 gtt/menit

-Pantoprazole 40 mg 1x1 amp IV

-Dexametason 3x1 amp IV

-Paracetamol 500mg 3x1 PO

-Sanfuliq 1x1 PO

-Dehaf 3x1 sachet PO

K.Prognosis

Quo ad Vitam : ad bonam

Quo ad Fungsional : ad bonam

Quo ad Sanationam : ad bonam

Page 11: CR Dengue Fever

L.Follow Up.

Tanggal. S O A P

30 Mei 2015

-Demam (+)

-Nyeri tekan abdomen (-)

-Sesak (+)

-Nyeri dada (-)

-Keluar darah dari gusi (+)

KU : SS

KS : CM

T : 120 / 90 mmHg

N : 64 x / menit

R : 20 x / menit

S : 36,8o C

Mata: CA - / -

: SI - / -

Hidung: PCH ( - )

Mulut: SPO ( - )

Cardio :

BJ I - II reg. M ( - ) G ( - )

Pulmo :

VBs (+) ki = ka Rh -/- Wh -/-

Abdomen :

BU ( + ) NT ( - )

Edema : atas -/- bawah -/-

Akral : Hangat

-Dengue Fever Pd :

-Lab Hematologi rutin

Pt :

-Infus asering 500cc 20gtt/menit

-Pantoprazole 40 mg 1x1 IV

-Dexametason 3x1 IV

-Paracetamol 500mg 3x1 PO

Page 12: CR Dengue Fever

Tanggal. S O A P

1 Juni 2015

Demam naik turun, nyeri abdomen ( - ), pusing ( - ), sesak ( - ), keluar darah dari gusi ( - )

KU : SS T : 110 / 70 mmHg

KS : CM N : 60 x / menit

R : 16 x/menit S : 36,3 o C

Mata: CA - / -

: SI - / -

Hidung: PCH ( - )

Mulut: SPO ( - )

KGB: ( - )

Thorax:

Cardio :

BJ SI SII ( + ) normal reguler. M ( - ) G ( - )

Pulmo :

VBs ki = ka Rh -/- Wh -/-

Abdomen :

BU ( + ) NT ( + )

Edema : atas -/-, bawah -/-

Akral : Hangat

-Dengue Fever Pd :

IgG dan IgM dengue

Pt :

-Infus asering 20 gtt/menit

-Pantoprazole 1x40 mg IV

-Dexamethasone 3x1 IV

-PCT 3x1 p.o

-Santuliq 1x1 p.o

-Dehaf 3x1 p.o

Page 13: CR Dengue Fever

Tanggal.

S O A P

2 Juni 2015

Demam naik turun, nyeri abdomen ( - ), pusing ( - ), sesak ( - ), keluar darah dari gusi ( - )

KU : SS

KS : CM

T : 110 / 70 mmHg

N : 60 x / menit.

R : 20 x / menit.

S : 35,2 o C

Mata: CA - / -

: SI - / -

Thorax

Cardio :

BJ SI SII ( + ) normal reguler. M ( - ) G ( - )

Pulmo :

VBs ki = ka Rh -/- Wh -/-

Abdomen :

BU ( + ) NT ( - )

Edema : atas -/-, bawah -/-

Akral : Hangat

Dengue Fever -Infus asering 20 gtt/menit

-Pantoprazole 1x40 mg IV

-Dexamethasone 3x1 IV

-PCT 3x1 p.o

-Santuliq 1x1 p.o

-Dehaf 3x1 p.o

Tanggal. S O A P

Page 14: CR Dengue Fever

03 Juni 2014

Demam naik turun, nyeri abdomen ( - ), pusing ( - ), sesak ( - ), keluar darah dari gusi ( - )

KU : SR

KS : CM

T : 100 / 60 mmHg

N : 60 x / menit.

R : 16 x / menit.

S : 35,6 o C

Mata: CA - /-

: SI - / -

Cardio :

BJ SI -SII reg. M (-) G (-)

Pulmo :

VBs ki = ka Rh -/- Wh -/-

Abdomen :

BU ( + ) NT ( - )

Edema : atas -/-, bawah -/-

Akral : Hangat

- Dengue Fever Pd :

Pt :

-Infus asering 20 gtt/menit

-Pantoprazole 1x40 mg IV

-Dexamethasone 3x1 IV

-PCT 3x1 p.o

-Santuliq 1x1 p.o

-Dehaf 3x1 p.o

PERTANYAAN KASUS.

1. Bagaimana diagnosa pada pasien ini ?

Diagnosis pada pasien ini adalah dengue fever, karena terpenuhi kriteria presumptif

positif dengue, yaitu : aches and pain dan warning sign. Warning sign terdiri atas: Nyeri

tekan abdomen, muntah yang persisten, penumpukan cairan, perdarahan mukosa, letargi,

pembesaran hepar > 2cm, dan pada pemriksaan laboratorium didapatkan peningkatan

hematokrit dengan penurunan yang signifikan pada trombosit.

DEFINISI

Page 15: CR Dengue Fever

Dengue Fever

1. Definisi

Dengue adalah penyakit virus dengan vektor nyamuk Aedes yang menyebar dengan cepat di

seluruh dunia pada kahir-akhir ini. Virus dengue ditransmisikan oleh nyamuk betina dari

spesia Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang akhir-akhir ini baru terdeteksi. Penyakit ini

dengan cepat menyebar secara luas, dengan faktor lingkungan yang mendukung yaitu curah

hujan yang meninggi, suhu sekitar, dan urbanisasi yang tidak terkontrol (WHO, 2015).

Penyakit ini disebabkan virus dengue yang termasuk kelompok B Arthropoda Borne Virus

(Arboviroses) yang sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus, famili Flaviviridae, dan

mempunyai 4 jenis serotipe, yaitu: DEN-1, DEN2, DEN-3, DEN-4.

2. Klasifikasi, Manifestasi Klinis dan Diagnosis

Sumber: WHO, 2015

Probable Dengue Fever

Pasien yang tinggal di daerah yang endemis dengue memungkinan untuk terinfeksi

virus tersebut.

Kriteria yang termasuk dalam probable dengue fever demam dan dua gejala berikut:

a) Mual dan muntah

b) Ruam

Page 16: CR Dengue Fever

c) Nyeri

d) Uji torniquet positif

e) Leukopeni

f) Adanya satu Warning Sign

Dengue Fever with Warning Sign

Dengue Fever dengan Warning Sign harus memenuhi kriteria dari Warning Sign itu

sendiri, yaitu:

a) Nyeri pada abdomen

b) Muntah yang persisten

c) Akumulasi cairan

d) Perdarahan mukosa

e) Letargi

f) Pembesaran hepar > 2cm

g) Peningkatan hematokrit dengan penurunan signifikan dari jumlah trombosit.

Severe Dengue

Severe Dengue adalah komplikasi yang berpotensi mematikan akibat kebocoran

plasma, akumulasi cairan, gangguan pernapasan, pendarahan masif, atau gangguan

fungsi organ. Warning sign muncul 3-7 hari setelah gejala pertama dengan penurunan

suhu (di bawah 38°C/100°F) dan meliputi: sakit parah perut, muntah terus menerus,

napas cepat, gusi berdarah, kelelahan, kegelisahan dan darah di muntah. 24-48 jam

berikutnya pada tahap kritis dapat menjadi mematikan; dan perawatan medis yang

tepat dibutuhkan untuk menghindari komplikasi dan risiko kematian yang ada.

a) Kebocoran plasma berat, yang dapat menyebabkan syok (DSS), akumulasi

cairan dengan distress pernafasan.

a. Perdarahan hebat, sesuai pertimbangan klinisi

b. Gangguan organ berat, hepar (AST atau ALT ≥ 1000, gangguan

kesadaran, gangguan jantung dan organ lain)

b) Untuk mengetahui adanya kecenderungan perdarahan dapat dilakukan uji

tourniquet, walaupun banyak faktor yang mempengaruhi uji ini tetapi sangat

membantu diagnosis, sensitivitas uji ini sebesar 30 % sedangkan

spesifisitasnya mencapai 82 %.

Page 17: CR Dengue Fever

3. Epidemiologi

Dengue adalah penyakit dengan proses penyebaran paling cepat di dunia dengan vektor

nyamuk. Dalam 50 tahun terakhir, insiden meningkat 30 kali lipat dengan peningkatan

ekspansi geografis ke negara-negara baru dan dalam dekade ini, akibat dari urbanisasi yang

terjadi dimana-mana. Diperkirakan 50 juta infeksi dengue terjadi setiap tahunnya dan sekitar

2,5 miliar orang tinggal di negara-negara endemik dengue. World Health Assembly

Resolution mendesak komitmen untuk perubahan yang lebih besar untuk dengue oleh WHO

dan negara-negara anggota WHO. Dengue merupakan contoh penyakit yang dapat

menimbulkan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional

dengan implikasi untuk jaminan kesehatan karena gangguan dan epidemi yang cepat

menyebar di luar batas-batas negara.

Demam berdarah  dengue  (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue

dan mengakibatkan spektrum manifestasi klinis yang bervariasi antara yang paling ringan,

demam  dengue  (DD), DBD dan demam dengue yang disertai renjatan atau dengue shock

syndrome  (DSS). Dalam 50 tahun terakhir, kasus DBD meningkat 30 kali lipat dengan

peningkatan ekspansi geografis ke negara-negara baru dan, dalam dekade ini, dari kota ke

lokasi pedesaan. Penderitanya banyak ditemukan di sebagian besar wilayah tropis dan

subtropis, terutama Asia Tenggara, Amerika Tengah, Amerika dan Karibia. Virus  dengue 

dilaporkan telah menjangkiti lebih dari 100 negara, terutama di daerah perkotaan yang

berpenduduk padat dan pemukiman di Brazil dan bagian lain Amerika Selatan, Karibia, Asia

Tenggara, dan India. Jumlah orang yang terinfeksi diperkirakan sekitar 50 sampai 100 juta

orang, setengahnya dirawat di rumah sakit dan mengakibatkan 22.000 kematian setiap tahun

diperkirakan 2,5 miliar orang atau hampir 40 persen populasi dunia, tinggal di daerah

endemis DBD yang memungkinkan terinfeksi virus dengue melalui gigitan nyamuk setempat.

Jumlah kasus DBD  tidak pernah menurun di beberapa daerah tropik dan subtropik bahkan

cenderung terus meningkat dan banyak menimbulkan kematian pada anak, 90% di antaranya

menyerang anak di bawah 15 tahun. Di Indonesia, setiap tahunnya selalu terjadi KLB di

beberapa provinsi, yang terbesar terjadi tahun 1998 dan 2004 dengan jumlah penderita 79.480

orang dengan kematian sebanyak 800 orang lebih. Pada tahun-tahun berikutnya jumlah kasus

terus naik tapi jumlah kematian turun secara bermakna dibandingkan tahun 2004. Misalnya

jumlah kasus tahun 2008 sebanyak 137.469 orang dengan kematian 1.187 orang atau  case

fatality rate (CFR) 0,86% serta kasus tahun 2009 sebanyak 154.855 orang dengan kematian

1.384 orang atau CFR 0,89%. Penderita DBD yang tercatat selama ini, tertinggi adalah pada

Page 18: CR Dengue Fever

kelompok umur <15 tahun (95%) dan mengalami pergerseran dengan adanya peningkatan

proporsi penderita pada kelompok umur 15-44 tahun, sedangkan proporsi penderita DBD

pada kelompok umur >45 tahun sangat rendah seperti yang terjadi di Jawa Timur berkisar

3,64%.

 

4. Etiologi

Dengue fever adalah penyakit viral yang disebabkan oleh infeksi 1 dari 4 tipe virus

dengue (DENV-1, DENV-2, DENV-3 dan DENV-4). Infeksi terhadap salah satu serotipe

DENV memberikan kekebalan terhadap serotipe tersebut seumur hidup, namun tidak untuk

serotipe yang lain. Dengue fever ditularkan dari individu ke individu melalui nyamuk Aedes

aegypti yang merupakan vektor primer dengue. Virus ini ditularkan pada manusia melalui

gigitan nyamuk betina. Setelah inkubasi selama 4-10 hari, nyamuk yang terinfeksi dapat

menularkan virus tersebut seumur hidupnya.

Faktor etiologi yang berhubungan dengan dengue fever adalah faktor host (umur, jenis

kelamin, mobilitas), faktor lingkungan (kepadatan rumah, adanya tempat perindukan

nyamuk, tempat peristirahatan nyamuk, kepadatan nyamuk, angka bebas jentik, curah hujan),

faktor perilaku (pola tidur, kegiatan pemberantasan sarang nyamuk, menguras, membuang/

mengubur sarang nyamuk).

Manusia yang terinfeksi virus aedes aegypti merupakan karier dan pengganda virus,

sebagai sumber virus untuk nyamuk yang belum terinfeksi. Pasien yang telah terinfeksi virus

dengue dapat menularkan infeksi (untuk 4-5 hari; maksimum 12) melalui nyamuk Aedes

setelah munculnya gejala awal penyakit.

Nyamuk Aedes aegypti hidup di perkotaan dan berkembang biak pada wadah-wadah

bekas. Tidak seperti nyamuk lainnya, Aedes aegypti merupakan nyamuk yang menginfeksi

pada siang hari.

Aedes albopictus, merupakan vektor sekunder dengue di Asia, telah menyebar ke

Amerika Barat dan Eropa Aedes albopictus sangat adaptif dan dapat hidup di temperatur

dingin seperti di Eropa. Penyebarannya juga disebabkan mudahnya toleransi nyamuk pada

temperatur dibawah beku, hibernasi dan kemampuan hidupnya pada habitat yang mikro.

Page 19: CR Dengue Fever

5. Patofisiologi

6. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan darah yang rutin dilakukan untuk menapis pasien tersangka demam dengue adalah melalui pemeriksaan kadar hemoglobin, hematokrit, jumlah trombosit dan hapusan darah tepi untuk melihat adanya limfositosis relative disertai gambaran limfosit plasma biru.

Diagnosis pasti didapatkan dari hasil isolasi virus dengue (cell culture) ataupun deteksi antigen virus RNA dengue dengan teknik RT-PCR (Reserve Transcriptase Polymerase Chain Reaction), namun karena teknik yang lebih rumit, saat ini tes serologis yang mendeteksi adanya antibody spesifik terhadap dengue berupa antibody total, IgM maupun IgG.

Parameter Laboratoris yang dapat diperiksa antara lain :

Leukosit: dapat normal atau menurun. Mulai hari ke-3 dapat ditemui limfositosis relative (>45% dari total leukosit) disertai adanya limfosit plasma biru

(LPB) > 15% dari jumlah total leukosit yang pada fase syok akan meningkat. Trombosit: umumnya terdapat trombositopenia pada hari ke 3-8. Hematokrit: Kebocoran plasma dibuktikan dengan ditemukannya peningkatan

hematokrit ≥ 20% dari hematokrit awal, umumnya dimulai pada hari ke-3 demam. Hemostasis: Dilakukan pemeriksaan PT, APTT, Fibrinogen, D-Dimer, atau FDP pada

keadaan yang dicurigai terjadi perdarahan atau kelainan pembekuan darah.

Page 20: CR Dengue Fever

Protein/albumin: Dapat terjadi hipoproteinemia akibat kebocoran plasma. SGOT/SGPT (serum alanin aminotransferase): dapat meningkat. Ureum, Kreatinin: bila didapatkan gangguan fungsi ginjal. Elektrolit: sebagai parameter pemantauan pemberian cairan. Golongan darah: dan cross macth (uji cocok serasi): bila akan diberikan transfusi

darah atau komponen darah. Imuno serologi dilakukan pemeriksaan IgM dan IgG terhadap dengue.

IgM: terdeksi mulai hari ke 3-5, meningkat sampai minggu ke-3, menghilang setelah 60-90 hari.IgG: pada infeksi primer, IgG mulai terdeteksi pada hari ke-14, pada infeksi sekunder IgG mulai terdeteksi hari ke-2.

Uji III: Dilakukan pengambilan bahan pada hari pertama serta saat pulang dari perawatan, uji ini digunakan untuk kepentingan surveilans. (WHO, 2006)

Hasil laboratorium unutk menegakan diagnosis dengue harus memenuhi minimal satu kriteria atau lebih :

1. Isolasi virus dengue dengan sample dari serum, plasma, leukosit ataupun biopsi

2. Peningkatan titer 4 kali IgG IgM antibodi dengue dengan dilakukan pemeriksaan diulang sebanyak dua kali

3. Ditemukannya antigen virus dengue pada pemeriksaan biopsi secara immunohistochemistry atau secara immunoflorescence atau pada pemeriksaan dengan menggunakan sampel serum dengan enzyme immunoassay

4. Mendeteksi genom dari virus tersebut dengan sampel dari biopsi jaringan, serologi, atau dari cairam serebrospinal dengan teknik PCR (polymerase chain reaction)

Hasil pemeriksaan lab pada demam dengue :1. Trombocytopenia ( <100.000 / dL)2. Leukopenia3. Peningkatan sedang sampai berat nilai SGOT dan SGPT.

Pada pasien dengan demam berdarah dengue, dapat muncul :1. Peningkatan nilai hematocrit2. Hiponatremia3. Peningkatan waktu protombin time4. Penurunan nilai fibrinogen5. Peningkatan jumlah fibrin degradasi produk

Page 21: CR Dengue Fever

7. Penatalaksanaan

Page 22: CR Dengue Fever