cover bismillah

14
KERATITIS SEBAGAI KOMPLIKASI PADA PELAKSANAAN TERAPI KERATOPLASTI DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM Disusun Oleh : FARADIBA FEBRIANI NPM: 110.2011.096 Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Dokter Muslim pada FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI JAKARTA i

Upload: faradiba-febriani

Post on 18-Sep-2015

15 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

cbvcncv

TRANSCRIPT

KERATITIS SEBAGAI KOMPLIKASI PADA PELAKSANAAN TERAPI KERATOPLASTI DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM

Disusun Oleh :FARADIBA FEBRIANINPM: 110.2011.096

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syaratuntuk mencapai gelar Dokter Muslimpada

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSIJAKARTAFEBRUARI 2015ABSTRAK

KERATITIS SEBAGAI KOMPLIKASI PADA PELAKSAAN TERAPI KERATOPLASTI DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM

Keratoplasti adalah istilah medis yang diartikan sebagai transplantasi kornea, merupakan suatu prosedur pembedahan di mana kornea yang mengalami sikatrisasi (terutama sikatrik jenis leukoma) atau kornea yang mengalami keadaan patologis diganti oleh jaringan kornea pendonor. Salah satu komplikasi yang sering terjadi yang diakibatkan oleh pelaksanaan terapi keratoplasti adalah infeksi pada kornea atau keratitis, dimana angka prevalensinya pada negara berkembang mencapai 1,76% sampai 7,4% dengan keratitis bakterial yang menduduki angka terbanyak.Skripsi ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai keratitis sebagai komplikasi pada pelaksanaan terapi keratoplasti ditinjau dari kedokteran dan Islam.Menurut ilmu kedokteran, faktor yang mempengaruhi terjadinya keratitis pascakeratoplasti antara lain kurangnya kebersihan terhadap perawatan pada mata pascakeratoplasti yang dapat menyebabkan infeksi , paparan bakteri dan jamur terhadap luka yang disebabkan oleh tehnik keratoplasti, dengan prevalensi insiden keratitis bakteri lebih meningkat dari keratitis jamur yaitu 800 sampai 100 per 100.000 orang pertahun, serta faktor lainnya yang menyebabkan infeksi keratitis pascakeratoplasti.Menurut agama Islam, tujuan dari transplantasi kornea atau keratoplasti adalah tujuan yang mulia, yaitu untuk saling tolong-menolong sesama umat manusia. Hukum keratoplasti diperbolehkan sebagai salah satu bentuk pengobatan juga tercakup dalam perintah Nabi yang mengharuskan manusia untuk berobat. Ditinjau dari persyaratan ayat dan hadits nabi, dijelaskan bahwa hendaknya dilakukan transplantasi tidak pada donor yang masih hidup karena akan menurunkan fungsi dari pengelihatannya. Apabila didasari oleh keadaan terpaksa atau darurat, maka tindakan transplantasi kornea diperbolehkan.Kedokteran dan Islam sependapat bahwa pelaksanaan keratoplasti diperbolehkan untuk menjaga keutuhan kornea agar terhindar dari komplikasi seperti keratitis serta komplikasi lainnya dan untuk memperbaiki fungsi penglihatan. Disarankan kepada kalangan medis untuk lebih memperhatikan dampak dari pengobatan bedah medis (keratoplasti) serta memperhatikan perawatan pasca pembedahan agar tidak terjadi komplikasi yang lebih serius setelah dilakukannya pengobatan dalam bentuk bedah medis sesuai dengan syariat Islam.

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah kami setujui untuk dipertahankan di hadapan Komisi Penguji Skripsi, Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Jakarta.

Jakarta, Februari 2015

Pembimbing MedikPembimbing Agama Islam

dr. Saskia Nassa Mokoginta, SpM Dra. Hj. Siti Marhamah, M.Ag.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT serta shalawat dan salam penulis sampaikan kepada Rasulullah SAW karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Keratitis Sebagai Komplikasi pada Pelaksanaan Terapi Keratoplasti Ditinjau dari Kedokteran dan Islam. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar dokter muslim pada Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Jakarta.Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan banyak pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :1. DR. dr. H. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Jakarta.2. dr. Elita Donanti, M.Biomed selaku Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Jakarta.3. dr. Yurika Sandra, M.Biomed selaku Wakil Dekan II Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Jakarta yang telah menyetujui judul skripsi ini. 4. dr. Dian Mardhiyah, MKK selaku Pembimbing Akademik yang telah meluangkan waktu dan dengan sabar membimbing penulis selama berada di Universitas YARSI.5. DR. drh. Hj. Titiek Djannatun selaku Komisi Etik yang telah menyetujui judul skripsi ini. 6. dr. Saskia Nassa Mokoginta, SpM selaku Pembimbing Medik yang telah meluangkan waktu dan dengan sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.7. Dra. Hj. Siti Marhamah, M.Ag selaku Pembimbing Agama Islam yang telah meluangkan waktu dan dengan sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.8. Seluruh Staff Perpustakaan Universitas YARSI yang telah membantu dalam mencari buku-buku referensi dalam menyesuaikan skripsi ini9. Para dosen yang telah mendidik penulis, rekan-rekan mahasiswa Universitas YARSI dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.10. Kedua orang tua penulis yang terhormat, H. Muktis Yulizar dan Hj. Meiliani yang dengan tulus memberikan kasih sayang tiada henti dan memberikan dukungan moril serta materil untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.11. Kedua orang adik penulis, Muhammad Abdul Aziz dan Muhammad Fakhri Noor, yang sangat penulis sayangi yang telah memberikan dukungan serta menjadi penghibur bagi penulis.12. Teman terdekat penulis, Indah Ariyanti, Luthfia Rozanah, Dwi Putri Jayanti, Husna, Risa Indarahmani, Ayu Annisa Charantia, Nurwahidah Oktorisa, Sahid Adi Kusumo Negoro, Farasila Rashofa, dan Arib Farras Wahdan yang telah memberikan dukungan dan semangatnya kepada penulis.13. Teman-teman penulis dari Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Periode 2013/2014 yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis14. Teman-teman PBL A-9: Choirul Akbar, Dewi Nadila, Fadhillah Syafitri, Faisal Abdul Razak, Fakhri Wicaksono, Farah Eryanda, M. Yudha, dan M. Agsar Andriawan, yang telah memberikan dukungan serta menjadi penghibur bagi penulis.15. Kakak senior tercinta, Rindayu Ambarsih, S.Ked, yang telah memberikan dukungan serta nasihat kepada penulis.16. Adhitya Pratama yang telah memberikan inspirasi kepada penulis dalam pembuatan skripsi ini.17. Teman-teman sejawat penulis di Fakultas Kedokteran Universitas YARSI angkatan 2011 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna mengingat keterbatasan ilmu yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis menerima saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Jakarta, Februari 2015

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDULiABSTRAKiiPERNYATAAN PERSETUJUANiiiKATA PENGANTARivDAFTAR ISIviiDAFTAR GAMBARixDAFTAR TABELxBAB I. PENDAHULUAN11.1.Latar Belakang11.2.Permasalahan51.3.Tujuan Penulisan61.3.1. Tujuan Umum61.3.2. Tujuan Khusus61.4. Manfaat Penulisan7

BAB II. KERATITIS SEBAGAI KOMPLIKASI PADA PELAKSANAAN TERAPI KERATOPLASTI DITINJAU DARI KEDOKTERAN82.1. Kornea82.1.1. Anatomi Kornea82.1.2. Fisiologi Kornea132.2. Keratoplasti142.2.1. Definisi Keratoplasti142.2.2. Sejarah Keratoplasti142.2.3. Jenis Keratoplasti162.2.4. Tujuan Keratoplasti182.2.5. Indikasi Keratoplasti192.2.6. Persiapan Praoperasi Keratoplasti212.2.7. Mekanisme Keratoplasti262.2.8. Perawatan Pascaoperasi Keratoplasti332.2.3. Komplikasi Keratoplasti352.3. Keratitis sebagai Komplikasi Keratoplasti382.3.1. Definisi Keratitis382.3.2. Etiologi392.3.3. Patofisiologi402.3.4. Faktor Predisposisi Keratitis Pascakeratoplasti412.3.5. Jenis Keratitis Pascakeratoplasti44Keratitis Bakteri44Keratitis Mikotik atau Keratitis Jamur65Keratitis Virus77

BAB III. KERATITIS SEBAGAI KOMPLIKASI PADA PELAKSANAAN TERAPI KERATOPLASTI DITINJAU DARI ISLAM783.1. Keratitis Menurut Pandangan Islam783.2. Keratoplasti Menurut Pandangan Islam903.3 Keratitis sebagai Komplikasi Keratoplasti Menurut Pandangan Islam95

BAB IV. KAITAN PANDANGAN KEDOKTERAN DAN ISLAM TERHADAP KERATITIS SEBAGAI KOMPLIKASI PADA PELAKSANAAN TERAPI KERATOPLASTI106BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN1095.1. Kesimpulan1095.2. Saran111

DAFTAR PUSTAKA113

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Gambaran Anatomi Kornea12Gambar 2. Gambaran Penetrating Keratoplasty16Gambar 3. Gambaran Anterior Lamellar Keratoplasty (ALK) 17Gambar 4. Gambaran Posterior Lamellar Keratoplasty (PLK)18Gambar 5. Gambaran Tehnik Penetrating Keratoplasty29Gambar 6. Gambaran tehnik Lamellar Keratoplasty33Gambar 7. Gambaran Permasalahan Terkait-Jaitan yang Menyebabkan Infeksi36Gambar 8. Gambaran Komplikasi Pascakeratoplasti37Gambar 9. Gambaran Keratitis Bakteri Pseudomonas aeruginosa46Gambar 10. Gambaran Defek Stroma dan Hypopion pada Keratitis Bakteri Staphylococcus47Gambar 11. Gambaran Infiltrasi Streptococcus pada Kornea49Gambar 12. Gambaran Gejala Klinis Keratitis Bakteri53Gambar 13. Gambaran Diagnosis Keratitis Bakteri57Gambar 14. Gambaran Gejala Klinis Keratitis Jamur berupa Ulkus Kornea70Gambar 15. Gambaran Diagnosis Keratitis Jamur74

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Media Kultur pada Sediaan Kerokan Kornea56Tabel 2. Diagnosis Banding Keratitis Bakteri58Tabel 3. Antibiotik untuk Pengobatan Keratitis Bakteri63v