corporate social responsibility (csr) pada perusahaan...
TRANSCRIPT
Pengaruh Leverage, Size Perusahaan, Likuiditas Dan Profitabilitas Terhadap
Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Perusahaan Sektor
Industri Dasar Dan Kimia Periode 2014-2016
SRI UTAMI
100462201166
Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana
akuntansi
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
2018
ABSTRAK
Utami, Sri. 2018: Pengaruh Leverage, Size Perusahaan, Likuiditas Dan Profitabilitas
Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada
Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Periode 2014-2016.
Dibimbing oleh Inge Lengga Sari Munthe,SE.,Ak,M.Si,CA selaku
Pembimbing I dan Hj. Asmaul Husna,SE.,Ak.,MM.,CA selaku
pembimbing II
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh Laverage, Size Perusahaan,
Likuiditas, dan Profitabilitas terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility
pada perusahaan sektor indiustri dasar dan kimia periode 2014 - 2016. Teknik
pengambilan sampel padapenelitian ini menggunakan purposive sampling. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa Laverage (DER) menunjukan nilai t hitung sebesar
2.557 > 2.018 dengan nilai signifikan 0,014 <0,05. Hasil ini menjelaskan bahwa variabel
Laverage (DER) berpengaruh dan signifikan terhadapCorporate Social Responsibility
(CSR). Size Perusahaan menunjukan nilai t hitung sebesar 0.221 < 2.018 dengan nilai
signifikan 0.826 >0.05. Likuiditas menunjukan nilai -t hitung sebesar -0.190 > -2.018
dengan nilai signifikan 0.840 > 0.05.Profitabilitas ( ROA ) menunjukan nilai -t hitung
sebesar -0.121 > -2.018 dengan nilai signifikan 0.904 > 0.05. Hasil ini menjelaskan
bahwa variabel Size Perusahaan, Likuiditas (CR) dan Profitabilitas (ROA) tidak
berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility (CSR). Secara bersama – sama
(simultan) Variabel DER, Size Perusahaan, CR, ROA berpengaruh dan signifikan
terhadap Corporate Social Responsibilty yang ditunjukan dengan nilai F hitung sebesar
2.843 lebih besar dari F table 2.590 (2.843 > 2.590) dan nilai signifikan 0.035ᵇ lebih
kecil dari nilai signifikan 0.05 (0.035 < 0.05).
Kata kunci : Laverage (DER), Size Perusahaan, Likuiditas (CR), Profitabilitas (ROA)
Latar Belakang
Corporate social responsibility (CSR) memberikan suatu masukan kepada kita bahwa
tanggung jawab perusahaan itu tidak mungkin mementingkan single battom line, yaitu
suatu nilai perusahaan tidak hanya di lihat dari kinerja keuangannya saja. Akan tetapi
tanggung jawab perusahaan harus bertumpuh pada triple battom lines di mana suatu
perusahaan harus ikut bertanggung jawab atas kehidupan lingkungan sekitar dan sosial.
Prinsip yang sangat berkaitan dengan corporate social responsibility (CSR) adalah suatu
konsep pertanggung jawaban dari semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
melakukan prinsip corporate social responsibility, diharuskan juga pada kepentingan
pihak pihak eksternal dimana perusahaan diwajibkan memperhatikan kepentingan
stakeholder perusahaan menciptakan nilai tambah dari produk yang di hasilkan dan jasa.
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah djelaskan sebelumnya, maka permasalahan yang diangkat
dalam penelitian ini adalah :
a. Apakah Leverage (Debt To Equity Ratio) berpengaruh terhadap
pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan
tahunan perusahaan pada perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang
tercatat di bursa efek Indonesia tahun 2014 – 2016 ?
b. Apakah size perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate
Social Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan perusahaan pada
perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang tercatat di bursa efek
Indonesia tahun 2014 - 2016 ?
c. Apakah Likuiditas (current Ratio) berpengaruh terhadap pengungkapan
Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan perusahaan
pada perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang tercatat di bursa efek
Indonesia tahun 2014 – 2016 ?
d. Apakah Profitabilitas (Return On Assets) berpengaruh terhadap
pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan
tahunan perusahaan pada perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang
tercatat di bursa efek Indonesia tahun 2014 – 2016 ?
e. Apakah Leverage (Debt To Equity Ratio), size perusahaan, Likuiditas
(Current Ratio) dan Profitabilitas (Return On Assets) berpengaruh terhadap
pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan
tahunan perusahaan pada perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang
tercatat di bursa efek Indonesia tahun 2014 -2016 ?
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui pengaruh Leverage (Debt To Equity Ratio) terhadap
pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan
perusahaan pada perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang tercatat di
bursa efek Indonesia tahun 2014 - 2016.
b. Untuk mengetahui pengaruh size perusahaan terhadap pengungkapan
Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan perusahaan
pada perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang tercatat di bursa efek
Indonesia tahun 2014 - 2016.
c. Untuk mengetahui pengaruh Likuiditas (Current Ratio)terhadap
pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan
perusahaan pada perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang tercatat di
bursa efek Indonesia tahun 2014 - 2016.
d. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas (Return On Assets) terhadap
pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan
perusahaan pada perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang tercatat di
bursa efek Indonesia tahun 2014 -2016
Kerangka Pemikiran
Berdaarkan uraian teoritis dan hasil penelitian-penelitian terdahulu, maka variabel yang
terkait dalam penelitian ini dapat dirumuskan melalui model kerangka pemikiran sebagai
berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
H1 Leverage (DER) (X1)
H2 Pengungkapan
Corporate
Social
Responbility(Y)
Size Perusahaan (X2)
H3 Likuiditas (CR) (X3)
H4
Profitabilitas (ROA)
(X4) H5
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran yang dikembangkan maka dapat dirumuskan hipotesis
dalam penelitian ini sebagai berikut :
H1: Diduga ada pengaruh antara leverage (Debt To Equity Ratio) terhadap
pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan sektor
industri dasar dan kimia yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 - 2016.
H2: Diduga ada pengaruh antara size perusahaan terhadap pengungkapan Corporate
Social Responsibility (CSR) pada perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 - 2016.
H3: Diduga ada pengaruh antara Likuiditas (Current Ratio) terhadap pengungkapan
Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan sektor industri dasar dan
kimia yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 - 2016.
H4: Diduga ada pengaruh antara Profitabilitas (Return On Asset) terhadap pengungkapan
Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan sektor industri dasar dan
kimia yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 - 2016.
H5: Leverage (Debt To Equity Ratio), size perusahaan, Likuiditas (Current Ratio) dan
Profitabilitas (Return On Asset) secara bersama-sama diduga ada pengaruh terhadap
pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan sektor
industri dasar dan kimia yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 - 2016.
METODE PENELITIAN
Variabel penelitian dan Definisi Operasional
Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah CSR. Pada laporan tahun
perusahaan.pengungkapan tanggung jawab sosial merupakan data yang d ungkap oleh
perusahaan berkaitan dengan aktivitas sosialnya yang meliputi tema lingkungan, sumber
daya manusia, energi, produk, keterlibatan komunitas masyarakat dan umum.
Variabel Independen
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah mengguanakan bantuan program
computer yaitu SPSS versi 21. Dalam penelitian ini, tingkat kesalahan ditetapkan sebesar
5%. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Statistik Deskriptif
Penyajian statistik deskriptif bertujuan untuk melihat profil dari data penelitian
tersebut dengan hubungan yang ada antar variabel yang digunakan dalam penelitian
tersebut. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah leverage, size perusahaan,
current ratio, return on assets dan pengungkapan corporate social responbility (CSR).
Uji asumsi klasik
Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi
normal atau tidak.Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal,
interval, ataupun rasio.Jika analisis menggunakan metode parametik, maka persyaratan
normalitas harus terpenuhi, yaitu data berasal dari distribusi yang normal.Jika data tidak
berdistribusi normal, maka metode alternatif yang bisa digunakan adalah statistik non
parametik. (Priyatno, Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS, 2010).
Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas artinya antar variable independent yang terdapat dalam model
regresi memiliki hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna (koefisien
korelasinya tinggi atau bahkan 1).
Uji Heteroskedastisitas
Heterokedastisitas adalah terjadinya varians yang tidak sama untuk variabel
independen yang berbeda. Heterokedastisitas dapat terdeteksi dengan melihat plot antara
nilai taksiran dengan residual. Cara untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dapat
melihat dari grafik dan scatterplot dan bisa menggunakan uji Glejser, Priyatno
(2011:296).
Pengujian hipotesis
Uji Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk memengetahui kemampuan masing-masing variabel
independen secara individu (partial) dalam menjelaskan perilaku variabel dependen.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 ( = 5 persen).
Penolakan atau penerimaan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikansi kurang atau sama dengan 0,05 maka hipotesis diterima yang
berarti secara parsial variabel tipe industri dan ukuran perusahaan berpengaruh
terhadap tingkat pengungkapan CSR pada laporan tahunan.
2. Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka hipotesis ditolak yang berarti secara
parsial variabel tipe industri dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap tingkat
pengungkapan CSR pada laporan tahunan.
Uji Simultan (Uji F)
Uji ini dilakukan untuk menguji variabel-variabel independen terhadap variabel
dependen secara bersama-sama. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat
signifikansi 0,05 ( = 5 %). Penolakan atau penerimaan hipotesis dilakukan dengan kriteria
sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikansi kurang atau sama dengan 0,05 maka hipotesis diterima
yang q berarti secara bersama-sama variabel jenis industri dan ukuran
perusahaan berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan CSR pada laporan
tahunan.
2. Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka hipotesis ditolak yang berarti secara
bersama-sama variabel jenis industri dan ukuran perusahaan berpengaruh
terhadap tingkat pengungkapan CSR pada laporan tahunan.
Koefisien Determinasi (R2)
Menurut (Priyatno, Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS, 2010), koefisien
determinasi digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh vaiabel
independen (X1, X2,….Xn) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Koefisien ini
menunjukkan seberapa besar persentase variasi variabel independen yang digunakan
dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini menggunakan model regresi linear
berganda.Pengujian ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data yang
digunakan dalam penelitian bebas dari gejala multikolonieritas, heteroskedastisitas, dan
autokorelasi.Asumsi klasik yang baik adalah berdistribusi normal, tidak terjadi
multikolonieritas, tidak terjadi autokorelasi dan tidak terjadi heteroskedastisitas.Semua
pengolahan data statistik untuk pengujian tersebut dilakukan dengan menggunakan SPSS
21.
Uji Normalitas
Dari hasil uji statistik di atas, besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0.821 dan
signifikansinya 0.511 > 0.05, maka H0 dapat diterima, yang berarti data residual
berdistribusi normal.Selain itu, metode yang lebih handal yaitu dengan melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual
akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis
yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Hasil dari
grafik normal Probability Plot sebagai berikut:
Gambar 4.1
Grafik Normal Probability Plot
(Sumber: Data sekunder yang diolah dengan SPSS 21)
Berdasarkan grafik Normal P-Plot diatas, maka dapat disimpulkan bahwa data yang
diperoleh terdistribusi dengan normal karena tampilan grafik tersebut memperlihatkan
penyebaran data (titik) mengikuti garis diagonal. Hal ini mengindikasikan bahwa data
dari hasil penelitian ini dikatakan normal.
Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan
adanya kolerasi antar variabel bebas.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel bebas.Menurut Ghozali (2013:105) untuk mengetahui ada
tidaknya multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor
(VIF), apabila nilai VIF > 10 dan nilai Tolerance < 0.10, maka terjadi
multikolinieritas.Multikolonieritas dapat dilakukan pengujian sebagai berikut:
a. Jika nilai Tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa tidak
terjadi multikolonieritas.
b. Jika nilai Tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka dapat diartikan bahwa terjadi
multikolonieritas.
Hasil pengujian multikolonieritas dapat dilihat pada gambar berikut :
Table 4.3
Hasil Uji Multikoliniearitas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
LEV .635 1.576
UP .728 1.373
LIK .703 1.423
ROA .634 1.577
a. Dependent Variable: CSR
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat di simpulkan bahwa variabel independen tidak
mengalami multikolonieritas karna masing-masing nilai VIF variable independen > 0,10
dan VIF < 10.
Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1
(sebelumnya), autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu
berkaitan satu sama lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu (time
series) karena “gangguan” pada seseorang individu atau kelompok yang sama pada
periode berikutnya. Pada data crosection (silang waktu), masalah autokolerasi relatif
jarang terjadi kerena “gangguan” pada observasi yang berbeda berasal dari
individu.Kelompok yang berbeda.Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
autokolerasi (Ghozali, 2006:99).
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas ini digunakan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
Ghozali, (2013:104). Jika varian dan residual dari satu pengamatan ke pangamatan yang
lain tetap, maka disebut homoskedasitisitas, sedangkan jika berbeda maka disebut
heteroskedastisitas. Model yang baik adalah homoskedasitisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Pada grafik scatterplot di atas, tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik rnenyebar di atas
dan di bawah angka 0 pada sumbu y, maka mengindikasikan tidak terjadi
heteroskedastisitas. Untuk mengetahui nilai signifikansinya apakah terjadi
heteroskedastisitas atau tidak maka dilakukan uji Glejser. Jika signifikan korelasi nilai
residual (unstandardized residual) dengan masing-masing variabel independen < 0.05
maka pada model regresi terjadi masalah heteroskedastisitas.
Dari tabel 4.5 Uji Glejser diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi Unstandardized
Residualuntuk variabel Leverage (Debt To Equity Ratio) adalah 0.771> 0.05, nilai
signifikansi Unstandardized Residual variable Ukuran Perusahaan adalah 0.433 > 0.05,
nilai signifikansi Unstandardized Residual variable Likuiditas (Current Ratio) adalah
0.327 > 0.05 dan nilai signifikansi Unstandardized Residual variabel Return On Asset
adalah 0.670 > 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat
heteroskedastisitas karena nilai signifikansi Unstandardized Residual dari seluruh
variabel independen > 0,05.
Analisis Regresi Linear Berganda
Hasil analisis regresi berganda yang diperoleh dari hasil perhitungan melalui SPSS 21,
dapat kita lihat pada tabel 4.6 di atas.Dari tabel tersebut dapat kita lihat bahwa nilai
konstanta sebesar 0.472, nilai β1 (LEV) sebesar 0.018, nilai β2 (UP) sebesar 0.000156,
nilai β3 (LIK) sebesar 0.000492 dan nilai β4 (ROA) sebesar -0.020, sehingga diperoleh
persamaan:
Kesimpulan dari hasil regresi linier berganda diatas sebagai berikut:
1. Nilai konstanta (a) adalah 0.472. Artinya jika Debt to Equity Ratio, Ukuran
Perushaan, Current Ratio dan Return on Asset bernilai 0, maka Corporate Social
Responsibilityterjadi sebesar (0.472).
2. Koefisien β1 (LEV) sebesar 0.018. Jika variabel Leverage meningkat sebesar satu
satuan sementara variabel independen lainnya diasumsikan konstan atau sama
dengan 0, maka CSR akan meningkat sebesar 0.018.
3. Koefisien β2 (UP) sebesar 0.000156. Jika variabel UP meningkat sebesar satu
satuan sementara variabel independen lainnya diasumsikan konstan atau sama
dengan 0, maka CSR akan meningkat sebesar 0.000156.
4. Koefisien β3 (LIK) sebesar 0.000492. Jika variable Likuiditas meningkat sebesar
satu satuan sementara variabel independen lainnya diasumsikan konstan atau
sama dengan 0, maka CSR akan meningkat sebesar 0.000492.
5. Koefisien β4 (ROA) sebesar-0.020. Jika variabel ROA meningkat sebesar satu
satuan sementara variabel independen lainnya diasumsikan konstan atau sama
dengan 0, maka ROA akan menurun sebesar 0.020.
CSR = 0.472 + 0.018 (LEV) + 0.000156 (UP)+ 0.000492(LIK) - 0.020 (ROA) + e
Pengujian Hipotesis
Hasil Uji t (Uji Parsial)
Berdasarkan hasil uji t pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pengaruh Leverage (Debt To Equity Ratio) terhadap CSR diketahui bahwa
koefisien beta bernilai positif (0.018) dengan nilai thitung sebesar 2.557 dan sig
0.014. Karena thitung > ttabel (2.557> 2.018) dan sig 0.014< 0.05 (df=n- k - 1= 48 - 5
- 1 =42), maka dari hasil pengujian H1 diterima dan H0 ditolak. Hal ini berarti
bahwa variabel Leverage (Debt To Equity Ratio) secara parsial berpengaruh
terhadap Corporate Social Responsibility (CSR). Dengan demikian hipotesis
pertama (H1) diterima.
2. Pengaruh Ukuran Perusahaan (UP) terhadap CSR diketahui bahwa koefisien beta
bernilai positif (0.000) dengan nilai thitung sebesar 0.221 dan sig 0.826. Karena
thitung < ttabel (0.221 < 2.018) dan sig 0.826 > 0.05 (df = n - k - 1 = 48 - 5 - 1 = 42),
maka dari hasil pengujian H2 ditolak dan H0 diterima. Hal ini berarti bahwa
variable Ukuran Perusahaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap Corporate
Social Responsibility (CSR). Dengan demikian hipotesis kedua (H2) ditolak.
3. PengaruhLikuiditas (Current Ratio) terhadap CSR diketahui bahwa koefisien
beta bernilai positif (0.000) dengan nilai -thitung sebesar -0.190 dan sig 0.840.
Karena -thitung> -ttabel (-0.190 > -2.018) dan sig 0.840 > 0.05 (df=n – k – 1=48 - 5 -
1 = 42), maka dari hasil pengujian H3 ditolak dan H0 diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel Likuiditas (Current Ratio) tidak berpengaruh
terhadap Corporate Social Responsibility (CSR). Dengan demikian hipotesis
ketiga (H3) ditolak.
4. Pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap CSR diketahui bahwa koefisien beta
bernilai negatif(-0.020) dengan nilai thitung-0.121 dan signifiansi 0.904. Karena -
thitung > -ttabel (-0.121 > -2.018) dan sig 0.904 > 0.05 (df = n – k – 1 = 48 - 5 - 1 =
42), maka dari hasil pengujian H4 diterima dan H0ditolak. Hal ini berarti bahwa
variabel Return on Asset secara parsial tidak berpengaruh terhadap Corporate
Social Responsibility (CSR). Dengan demikian hipotesis keempat (H4) ditolak.
Hasil Uji F (Uji Simultan)
Berdasarkan hasil uji F pada tabel di atas, dapat dilihat nilai Fhitung sebesar 2.843dan Ftabel
sebesar 2.590 dengan signifikansi 0.035b. Dengan demikian dapat diketahui bahwa Fhitung
> Ftabel (2.843> 2.590) dengan signifikansi 0.035b>0.05 yang menunjukkan bahwa
Leverage (Debt To Equity Ratio), Ukuran Perusahaan, Likuiditas (Current Ratio) dan
Retun on Asset secara bersama-sama berpengaruh terhadap Corporate Social
Responsibility (CSR).
Uji Adjusted R Square
Hasil ini menunjukkan bahwa sebesar 13,6% CSR dapat dijelaskan oleh Leverage (Debt
To Equity Ratio), Ukuran Perusahaan, Likuiditas (Current Ratio) dan Retun on Asset.
Sedangkan sisanya sebesar 86,4% CSR dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berdasarkan perhitungan nilai Adjusted R Square sebesar 0.136 atau 13,6%. Hasil ini
menunjukkan bahwa sebesar 13,6% CSR dapat dijelaskan oleh Leverage (Debt To Equity
Ratio), Ukuran Perusahaan, Likuiditas (Current Ratio) dan Retun on Asset. Sedangkan
sisanya sebesar 86,4% CSR dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.Maka disimpulkan bahwa DER, UP, CR dan ROA secara bersama-sama
dapat digunakan untuk mengukur Corporate Social Responsibility (CSR), namun
kemampuan variable independen dalam memprediksi variable dependen masih rendah.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Leverage (Debt To Equity Ratio), Size Perusahaan, Likuiditas (Current Ratio) dan
Profitabilitas (Retun On Asset) secara bersama-sama berpengaruh terhadap Corporate
social responsibility (CSR) dalam laporan tahunan perusahaan pada perusahaan sektor
industri dasar dan kimia yang tercatat di bursa efek Indonesia tahun 2014 – 2016.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis memberikan beberapa
saran untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut:
1. Untuk peneliti selanjunya, item – item indeks pengungkapan tanggungjawab sosial
hendaknya diperbarui sesuai dengan kondisi masyararakat dan peraturan yang
berlaku.
2. Bagi perusahaan mempertimbangkan mengenai item pengungkapan CSR apasaja
yang akan diungkapkan oleh perusahaan. Memanfaatkan pengungkapan media
(media exposure) sebaik mungkin mengenai pengungkapan CSR.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, S., & Ardana, I. (2009). etika bisnis dan profesi. jakarta: salemba 4.
Djajadiningrat, Suma T, dan Malia Famiola. 2004. Kawasan Industri Berwawasan
Lingkungan(Eco-Industrial Park). Bandung: Penerbit Rekayasa Sains.
Fahmi, I. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Fatkhiyatur Rifqiyah, Rina. (2016). Pengaruh Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan,Kepemilikan Saham Publik TerhadapPengungkapan Corporate
SocialResponsibility (CSR).
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Edisi Ke 4).
Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenegoro.
Jeff, M. (2007). Pengantar bisnis, edisi 4. jakarta: salemba 4.
Jumingan. (2011). Analisis Laporan Keuangan. jakarta: PT Bumi Aksara.
Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta. Grasindo.
Kasmir. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kurnia Putri, Rindu. (2017).Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,
Leverage, Likuiditas, Dan Basis KepemilikanTerhadap Corporate Social
ResponsibilityPada Perusahaan Pertambangan YangTerdaftar Di Bursa Efek
Indonesia(BEI) Periode Tahun 2012-2014.
Priyatno, Dwi. (2011). Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:
MediaKom.
Santoso, S. 2010. SPSS Mengelolah Data Statistik Secara Profisional.Jakarta: PT. Media
Kompotindo. Kelompok Gramedia.
Soraya , Elok. (2016). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Sales Growth, Dan
MediaExposureTerhadap Pengungkapan Tanggung Jawab
SosialPerusahaan(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia).
Sugiyono. (2012). Metode Penelitia n Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Sumarni, M., & Wahyuni, S. (2006). Metodologi Penilitian Bisnis. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Wahyu Rindawati, Meita. (2015). Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Leverage,
DanKepemilikan Publik Terhadap Pengungkapan Corporate SocialResponsibility
(CSR).