pengaruh ukuran perusahaan, return on asset …repository.umrah.ac.id/2717/1/miranda nugrah...

20
1 PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON ASSET, PERTUMBUHAN PENJUALAN, DAN KARAKTERISTIK EKSEKUTIF TERHADAP TAX AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2016Miranda Nugrah Mahesa 1 , Inge Lengga Sari Munthe 2 , Jack Febriand Adel 3 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Email : [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai Pengaruh Ukuran Perusahaan, Return On Asset, Pertumbuhan Penjualaan dan Karakteristik Eksekutif Terhadap Penghindaran Pajak. Variabel independen yang digunakan adalah Ukuran Perusahaan, Return On Asset, Pertumbuhan Penjualaan dan Karakteristik Eksekutif. Variabel dependen yang digunakan adalah Penghindaran Pajak. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013-2016. Metode sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dengan total 28 perusahaan sebagai sampel. Metode analisis penelitian ini menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan, Return On Asset, Pertumbuhan Penjualaan dan Karakteristik Eksekutif berpengaruh secara simultan terhadap Penghindaran Pajak. Sedangkan secara parsial hanya Ukuran Perusahaan dan Return On Asset yang berpengaruh signifikan terhadap Penghindaran Pajak. Hasil uji koefisien determinasi adalah 8%, yang berarti hanya 8% variabel independen yang dapat menjelaskan variabel dependen, dan sisanya 92% dijelaskan oleh variabel lain. Kata kunci : Ukuran Perusahaan, Return On Asset, Pertumbuhan Penjualan, Karakteristik Eksekutif dan Penghindaran Pajak. PENDAHULUAN Pendapatan suatu negara mencerminkan bagaimana negara tersebut maju dan berkembang untuk kelangsungan negara dan kesejahteraan dari masyarakat negara tersebut di masa mendatang. Lokasi suatu negara tentunya akan sangat menentukan pendapatan negara tersebut, semakin strategis lokasi suatu negara maka akan semakin banyak investasi yang masuk ke negara tersebut. Banyaknya investasi yang masuk ke suatu negara maka akan menyebabkan peningkatan pendapatan negara melalui sektor penerimaan pajak. Undang-Undang RI No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dalam Pasal 11 disebutkan bahwa Pendapatan negara terdiri atas penerimaan pajak, penerimaan bukan pajak, dan

Upload: others

Post on 29-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON ASSET …repository.umrah.ac.id/2717/1/MIRANDA NUGRAH MAHESA... · 2019. 2. 13. · Penghindaran pajak atau perlawanan terhadap pajak adalah

1

“PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON ASSET,

PERTUMBUHAN PENJUALAN, DAN KARAKTERISTIK EKSEKUTIF

TERHADAP TAX AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2016”

Miranda Nugrah Mahesa1 , Inge Lengga Sari Munthe

2, Jack Febriand Adel

3

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji

(UMRAH), Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Email : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Return On Asset, Pertumbuhan Penjualaan dan

Karakteristik Eksekutif Terhadap Penghindaran Pajak. Variabel independen yang

digunakan adalah Ukuran Perusahaan, Return On Asset, Pertumbuhan Penjualaan

dan Karakteristik Eksekutif. Variabel dependen yang digunakan adalah

Penghindaran Pajak. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013-2016. Metode

sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dengan total 28 perusahaan

sebagai sampel. Metode analisis penelitian ini menggunakan regresi linier

berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan, Return

On Asset, Pertumbuhan Penjualaan dan Karakteristik Eksekutif berpengaruh

secara simultan terhadap Penghindaran Pajak. Sedangkan secara parsial hanya

Ukuran Perusahaan dan Return On Asset yang berpengaruh signifikan terhadap

Penghindaran Pajak. Hasil uji koefisien determinasi adalah 8%, yang berarti

hanya 8% variabel independen yang dapat menjelaskan variabel dependen, dan

sisanya 92% dijelaskan oleh variabel lain.

Kata kunci : Ukuran Perusahaan, Return On Asset, Pertumbuhan Penjualan,

Karakteristik Eksekutif dan Penghindaran Pajak.

PENDAHULUAN

Pendapatan suatu negara mencerminkan bagaimana negara tersebut maju

dan berkembang untuk kelangsungan negara dan kesejahteraan dari masyarakat

negara tersebut di masa mendatang. Lokasi suatu negara tentunya akan sangat

menentukan pendapatan negara tersebut, semakin strategis lokasi suatu negara

maka akan semakin banyak investasi yang masuk ke negara tersebut. Banyaknya

investasi yang masuk ke suatu negara maka akan menyebabkan peningkatan

pendapatan negara melalui sektor penerimaan pajak. Undang-Undang RI No. 17

Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dalam Pasal 11 disebutkan bahwa

“Pendapatan negara terdiri atas penerimaan pajak, penerimaan bukan pajak, dan

Page 2: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON ASSET …repository.umrah.ac.id/2717/1/MIRANDA NUGRAH MAHESA... · 2019. 2. 13. · Penghindaran pajak atau perlawanan terhadap pajak adalah

2

hibah”. Hal tersebut menjelaskan bahwa pajak merupakan salah satu sumber

pendapatan yang dimiliki oleh negara Indonesia.

Menurut Zuesty (2016), penghindaran pajak merupakan kegiatan

pemanfaatan kelemahan-kelemahan hukum pajak tanpa melanggar hukum

perpajakan yang ada. Secara tradisional, kegiatan penghindaran pajak yang

dilakukan oleh perusahaan dapat diartikan juga sebagai perpindahan kekayaan

dari pemerintah kepada perusahaan, yang nantinya dapat meningkatkan nilai dari

perusahaan. Perilaku penghindaran pajak yang dilakukan tentunya dengan cara

mengurangi pajak perusahaan namun dengan cara-cara yang masih diperbolehkan

dalam peraturan perpajakan yang ada, sehingga nantinya akan menaikkan laba

perusahaan dan berdampak pada nilai perusahaan tersebut.

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah

Ukuran Perusahaan, Return On Asset, Pertumbuhan Penjualan, dan Karakteristik

Eksekutif berpengaruh terhadap Tax Avoidance pada perusahaan Manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016?

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)

Menurut Pohan (2016), Tax avoidance adalah upaya mengefisiensikan

beban pajak dengan cara menghindari pengenaan pajak dengan mengarahkannya

pada transaksi yang bukan objek pajak. Menurut Musyarofah (2016),

penghindaran pajak (tax avoidance) adalah suatu usaha meringankan beban pajak

dengan tidak melanggar undang-undang yang ada. Menurut Zuesty (2016), tax

avoidance adalah suatu skema transaksi yang ditujukan untuk meminimalkan

beban pajak dengan memanfaatkan kelemahan-kelemahan (loophole) ketentuan

perpajakan suatu negara sehingga ahli pajak menyatakan legal karena tidak

melanggar peraturan perpajakan. Penghindaran pajak atau perlawanan terhadap

pajak adalah hambatan-hambatan yang terjadi dalam pemungutan pajak sehingga

mengakibatkan berkurangnya penerimaan kas negara. Tax Avoidance selalu

diartikan sebagai kegiatan yang legal.

Ukuran Perusahaan

Menurut Hormati (2009) dalam Musyarofah (2016), mendefinisikan

ukuran perusahaan sebagai skala atau nilai yang dapat mengklasifikasikan suatu

perusahaan ke dalam kategori besar atau kecil berdasarkan total asset, log size,

dan sebagainya. Machfoedz (1994) dalam Musyarofah (2016) menyatakan bahwa

ukuran perusahaan adalah suatu skala yang dapat mengklasifikasikan perusahaan

menjadi perusahaan besar dan perusahaan kecil menurut berbagai cara seperti

total asset perusahaan, nilai pasar saham, rata-rata tingkat penjualan. Ukuran

perusahaan umumnya dibagi dalam 3 kategori, yaitu large firm, medium firm, dan

small firm (Kurniasih & Sari, 2013).

Return On Asset

Menurut Herry (2016), Return on asset merupakan rasio yang

menunjukkan seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih.

Page 3: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON ASSET …repository.umrah.ac.id/2717/1/MIRANDA NUGRAH MAHESA... · 2019. 2. 13. · Penghindaran pajak atau perlawanan terhadap pajak adalah

3

Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba

bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total

aset. Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih terhadap total aset. Menurut

Maharani dan Suardana (2014), Return On Asset (ROA) juga merupakan salah

satu indikator keberhasilan perusahaan untuk menghasilkan laba sehingga

semakin tinggi profitabilitas maka semakin tinggi kemampuan untuk

menghasilkan laba bagi perusahaan. Kemampuan untuk menghasilkan laba dalam

kegiatan operasi merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan.

Laba menjadi indikator kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban

kepada kreditur dan investor, serta merupakan bagian dalam proses penciptaan

nilai perusahaan berkaitan dengan prospek perusahaan di masa depan. Return On

Asset (ROA) dapat mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan

menggunakan total aset yang dimiliki perusahaan setelah disesuaikan dengan

biaya yang digunakan untuk mendanai aset tersebut seperti biaya pengembangan

dan pengelolaan karyawan dalam meningkatkan intellectual (Andriyanto, 2015).

Pertumbuhan Penjualan

Pertumbuhan penjualan (sales growth) adalah perubahan penjualan pada

laporan keuangan per tahun yang dapat mencerminkan prospek perusahaan dan

profitabilitas di masa yang akan datang (Pea, 2017). Menurut Weston dan

Brigham (1991) dalam Dewinta dan Setiawan (2016), Penjualan memiliki

pengaruh yang strategis terhadap perusahaan, karena penjulan yang dilakukan

oleh perusahaan harus didukung dengan harta atau aset, bila penjualan

ditingkatkan maka aset pun harus ditambah. Perusahaan dapat mengoptimalkan

dengan baik sumber daya yang ada dengan melihat penjualan dari tahun

sebelumnya. Pertumbuhan penjualan memiliki peranan yang penting dalam

manajemen modal kerja. Penelitian ini menggunakan pengukuran pertumbuhan

penjualan karena dapat menggambarkan baik atau buruknya tingkat pertumbuhan

penjualan suatu perusahaan. Perusahaan dapat memprediksi seberapa besar profit

yang akan diperoleh dengan besarnya pertumbuhan penjualan (Hidayat, 2018).

Karakteristik Eksekutif

Setiap perusahaan memiliki seorang yang pemimpin di posisi teratas yaitu

top eksekutif atau top manajer, dimana pimpinan tersebut memiliki karakter-

karakter tertentu untuk memimpin dan menjalankan kegiatan usaha

perusahaannya menuju tujuan yang ingin dicapai perusahaan tersebut (Maharani

& Suardana, 2014). Low (2006) dalam Oktamawati (2017), menjelaskan bahwa

dalam menjalankan tugasnya sebagai pimpinan perusahaan eksekutif biasanya

memiliki dua karakter yaitu risk taker dan risk averse. Eksekutif yang memiliki

karakter risk taker adalah ekskutif yang lebih berani dalam mengambil keputusan

bisnis, sedangkan risk averse adalah ekskutif yang cenderung tidak menyukai

resiko sehingga kurang berani dalam mengambil keputusan bisnis (Maccrimon &

Wehrung, 1990 dalam Saputro, 2017).

Page 4: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON ASSET …repository.umrah.ac.id/2717/1/MIRANDA NUGRAH MAHESA... · 2019. 2. 13. · Penghindaran pajak atau perlawanan terhadap pajak adalah

4

Kerangka Pemikiran

Pengembangan Hipotesis

Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Tax Avoidance

Menurut Annisa (2017), semakin besar ukuran perusahaannya, maka

transaksi yang dilakukan akan semakin kompleks. Jadi hal itu memungkinkan

perusahaan untuk memanfaatkan celah-celah yang ada untuk melakukan tindakan

tax avoidance dari setiap transaksi. Menurut Richardson dan Lanis (2007) dalam

Tommy & Maria (2013), bahwa semakin besar perusahaan maka akan lebih

agresif untuk melakukan penghindaran pajak agar mencapai penghematan beban

pajak yang optimal karena memiliki sumber daya yang besar untuk

mempengaruhi kebijaksanaan umum (pemerintah) yang dikehendaki dan

menguntungkan perusahaan termasuk untuk melakukan penghindaran pajak (tax

avoidance) pernyataan teori kekuasaan politik (political power theory). Dari

penjelasan tersebut dapat ditarik hipotesis sebagai berikut :

H1 : Diduga ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penghindaran pajak

(tax avoidance).

Pengaruh Return On Asset Terhadap Tax Avoidance

Secara logika, semakin tinggi nilai dari ROA, berarti semakin tinggi nilai

dari laba bersih perusahaan dan semakin tinggi profitabilitasnya. Tingkat

profitabilitas perusahaan yang semakin efisien, maka pajak yang dibayar juga

akan semakin tinggi. Sehingga manajemen perusahaan dimungkinkan melakukan

upaya-upaya untuk menekan atau meminimalkan angka beban pajak perusahaan

agar menghasikan beban pajak yang optimal, yaitu dengan cara-cara yang tidak

bertentangan dengan peraturan yang berlaku dengan melakukan penghindaran

pajak (Andriyanto, 2015). Penelitian yang dilakukan oleh Andriyanto (2015)

beserta penelitian Darmawan dan Sukartha (2014), membuktikan Return On Asset

Page 5: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON ASSET …repository.umrah.ac.id/2717/1/MIRANDA NUGRAH MAHESA... · 2019. 2. 13. · Penghindaran pajak atau perlawanan terhadap pajak adalah

5

berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak (tax avoidance). Dara

penjelasan tersebut dapat ditarik hipotesis sebagai berikut :

H2 : Diduga return on asset berpengaruh terhadap penghindaran pajak (tax

avoidance).

Pengaruh Petumbuhan Penjualan Terhadap Tax Avoidance

Menurut Dewinta dan Setiawan (2016), Perusahaan dapat memprediksi

seberapa besar profit yang akan diperoleh dengan besarnya pertumbuhan

penjualan. Pertumbuhan penjualan pada suatu perusahaan menunjukkan bahwa

semakin besar volume penjualan maka laba yang akan dihasilkan pun akan

meningkat. Pertumbuhan yang meningkat memungkinkan perusahaan akan lebih

dapat meningkatkan kapasitas operasi perusahaan karena dengan pertumbuhan

penjualan yang meningkat, perusahaan akan memperoleh profit yang meningkat

pula. Secara logika, apabila pertumbuhan penjualan meningkat, perusahaan

cenderung akan mendapatkan profit yang besar, maka dari itu perusahaan akan

cenderung untuk melakukan praktik tax avoidance karena profit besar akan

menimbulkan beban pajak yang besar pula. Dari penjelasan tersebut dapat ditarik

hipotesis sebagai berikut :

H3 : Diduga pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap penghindaran

pajak (tax avoidnace).

Pengaruh Karakteristik Eksekutif Terhadap Tax Avoidance

Penelitian Carolina et al. (2014) dalam Winda, Yunilma dan Herawati

(2016) menyatakan bahwa karakter eksekutif mempengaruhi tindakan tax

avoidance, artinya apabila eksekutif semakin bersifat risk taker akan semakin

besar pula tindakan tax avoidance yang dilakukan. Penelitian Swingly dan

Sukartha (2015), Dewi dan Jati (2014), Maharani dan Suardana (2014) serta

Budiman dan Setiyono (2012) juga membuktikan bahwa karakter eksekutif

berpengaruh pada tax avoidance. Dari penjelasan tersebut dapat ditarik hipotesis

sebagai berikut :

H4 : Diduga karakteristik eksekutif berpengaruh terhadap penghindaran pajak

(tax avoidance).

H5 : Diduga Ukuran Perusahaan, Return On Asset, Karakteristik Eksekutif dan

Pertumbuhan Penjualan berpengaruh secara simultan terhadap Tax

Avoidance pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

METODOLOGI PENELITIAN

Objek dan Ruang Lingkup Penelitian

Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.

Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara variabel indenpenden

terhadap variabel dependen. Variabel indenpenden yang digunakan adalah Ukuran

Page 6: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON ASSET …repository.umrah.ac.id/2717/1/MIRANDA NUGRAH MAHESA... · 2019. 2. 13. · Penghindaran pajak atau perlawanan terhadap pajak adalah

6

Perusahaan (X1), Return On Asset (X2), Karakteristik Eksekutif (X3), dan

Pertumbuhan Penjualan (X4), Yang akan mempengaruhi variabel dependen yaitu

Tax Avoidance (Y).

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel terikat yang dipengaruhi oleh

variabel independen atau variabel bebas. Dalam penelitian ini, variabel

independennya adalah Tax Avoidance.

1. Tax Avoidance

Menurut Dyreng, Scott, Hanlon, Michelle dan Edward (2010)

dalam Fitri dan Susanto (2015), variabel ini dihitung melalui CASH ETR

(Cash Effective Tax Rate) perusahaan yaitu kas yang dikeluarkan untuk

biaya pajak dibagi dengan laba sebelum pajak.

Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen/terikat

(Sugiono, 2009). Variabel independen dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah suatu skala yang dapat

mengklasifikasikan perusahaan menjadi perusahaan besar dan perusahaan

kecil menurut berbagai cara seperti total aktiva atau total asset perusahaan,

nilai pasar saham, rata-rata tingkat penjualan.

2. Return On Asset

Return on Assets (ROA) merupakan gambaran dari kemampuan

manajemen untuk memperoleh keuntungan (laba). Return on Assets

(ROA) dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

3. Pertumbuhan Penjualan

Pertumbuhan penjualan (sales growth) mencerminkan kemampuan

perusahaan untuk meningkatkan penjualannya dari waktu ke waktu.

merumuskan pertumbuhan penjualan sebagai berikut:

Ukuran Perusahaan = (Total Asset)

Return On Assets (ROA) Laba Bersih Setelah Pajak

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

Page 7: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON ASSET …repository.umrah.ac.id/2717/1/MIRANDA NUGRAH MAHESA... · 2019. 2. 13. · Penghindaran pajak atau perlawanan terhadap pajak adalah

7

4. Karateristik Eksekutif

Menurut Swingly & Sukartha (2015) karakter eksekutif diukur

dengan dihitung melalui deviasi standar dari EBITDA (Earning

Before Income Tax, Depreciation, Amortization) dibagi dengan total aset

perusahaan. Risiko perusahaan dapat diukur dengan rumus sebagai

berikut.

Metode Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016. Pemilihan sampel dilakukan

berdasarkan metode purposive sampling dimana pemilihan sampel berdasarkan

kriteria tertentu. Kriteria pemilihan sampel dapat dilihat dalam Tabel 2 berikut ini:

Tabel 2

Kriteria Pemilihan Sampel

No Kriteria Sampel Pelanggaran

Kriteria Jumlah

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2016 138

2. Perusahaan yang menerbitkan laporan

keuangan lengkap selama pengamatan. (9) 129

3. Laporan keuangan menggunakan satuan

mata uang Rupiah. (27) 102

4. Perusahaan yang tidak mengalami

kerugian selama periode pengamatan. (41) 61

5. Perusahaan yang memiliki pertumbuhan

penjualan yang selalu positif. (33) 28

Jumlah sampel yang memenuhi kriteria 28

Tahun pengamatan 4

Total sampel yang digunakan dalam penelitian 112

Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier

berganda. Dengan bantuan SPSS 22.0. dalam analisis ini, terdiri dari uji statistik

deskriptif, uji asumsi klasik (uji normalitas, multikoliniearitas, autokorelasi, dan

heterokedastisitas), dan uji hipotesis (uji t, uji f dan koefisien determinasi).

Metode ini digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel terikat dengan

variabel-variabel bebas.

𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝐺𝑟𝑜𝑤𝑡ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝐼𝑛𝑖 − 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝐿𝑎𝑙𝑢

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑇𝑎ℎ𝑛 𝐿𝑎𝑙𝑢

Page 8: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON ASSET …repository.umrah.ac.id/2717/1/MIRANDA NUGRAH MAHESA... · 2019. 2. 13. · Penghindaran pajak atau perlawanan terhadap pajak adalah

8

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat

dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,

(Ghozali, 2013:19).

Tabel 3

Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

UK 112 ,1361 91,8315 11,274874 19,5077367

ROA 112 ,0096 ,4018 ,116510 ,0971583

PP 112 ,0019 ,4283 ,130878 ,0898018

RISK 112 ,000 ,078 ,01731 ,015252

CETR 112 ,0035 ,7173 ,276615 ,1343090

Valid N (listwise) 112

Sumber : Output Pengolahan data SPSS V.22.0 (2019).

Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji Kolmogorov-

Smirnov (K-S) dibuat dengan melihat signifikansi di atas 0,05 berarti data

berdistribusi normal.

Tabel 4

Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 112

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation ,16794211

Most Extreme Differences

Absolute ,171

Positive ,171

Negative -,076

Kolmogorov-Smirnov Z 1,812

Asymp. Sig. (2-tailed) ,003

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Output Pengolahan data SPSS V.22.0 (2019).

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa nilai kolmogorov-

smirnov adalah bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 1,812 dan nilai

Asymp. Sig. (2 tailed) 0,003 < 0,05, maka H0 ditolak yang berarti data residual

tidak berdistribusi secara normal. Dikarenakan data dalam penelitian ini

berdistribusi secara tidak normal maka peneliti memutuskan untuk melakukan

outlier data.

Page 9: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON ASSET …repository.umrah.ac.id/2717/1/MIRANDA NUGRAH MAHESA... · 2019. 2. 13. · Penghindaran pajak atau perlawanan terhadap pajak adalah

9

Data Outlier

Karena hasil dari uji gambar normalitas probability plot dan hasil uji

Kolmogorov-smirnov tidak menunjukkan normalitas data maka dilakukan uji

outlier. Menurut Ghozali (2013:41), outlier adalah kasus atau data yang memiliki

karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi

lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik untuk sebuah variabel

tunggal atau variabel kombinasi.

Data Logaritma Natural (Ln)

Hasil dari uji Kolmogorov-Smirnov tidak menunjukkan normalitas data

maka dilakukan uji Logaritma Natural (Ln). Menurut Ghozali (2013:193), untuk

mengobati pelanggaran asumsi klasik yang dalam hal ini uji normalitas, , seperti

berikut ini :

CETR = α + LnUK + LnROA + LnPP + LnRISK + ε

Analisis Deskriptif setelah Ln

Tabel 4.6

Hasil Uji Statistik Deskriptif setelah Ln

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CETR 110 ,0035 ,7173 ,276615 ,1343090

LN_UK 110 -199 4,52 1,0929 1,71096

LN_ROA 110 -4,65 -,91 -2,4462 ,78629

LN_PP 110 -6,24 -,85 -2,3930 1,06160

LN_RISK 110 -8,42 -2,55 -4,5214 1,10452

Valid N (listwise) 110

Sumber : Data Olahan Penulis, 2018

Hasil Uji Asumsi Klasik setelah Ln

Uji Normalitas setelah Ln

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas Normal Probability Plot

Sumber : Data Olahan Penulis, 2018

Page 10: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON ASSET …repository.umrah.ac.id/2717/1/MIRANDA NUGRAH MAHESA... · 2019. 2. 13. · Penghindaran pajak atau perlawanan terhadap pajak adalah

10

Tabel 4.5

Hasil Uji Normalitas setelah Ln One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 110

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation ,12644975

Most Extreme Differences

Absolute ,118

Positive ,118

Negative -,055

Kolmogorov-Smirnov Z 1,242

Asymp. Sig. (2-tailed) ,092

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Data Olahan Penulis, 2018

Setelah data dilakukan Uji Logaritma Natural pada tabel 4.7 diatas dapat

dilihat bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 1,241 dan signifikan pada 0,092

karena p-value = 0,092 > 0,05, yang berarti data residual berdistribusi secara

normal.

Hasil Uji Multikolinearitas setelah Ln

Tabel 4.6

Hasil Uji Multikolinearitas setelah Ln Coefficients

a

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

LN_UK ,937 1,067

LN_ROA ,865 1,156

LN_PP ,984 1,016

LN_RISK ,915 1,093

a. Dependent Variable: CETR

Sumber : Data Olahan Penulis, 2018

Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel 5 diatas dapat dilihat

bahwa dapat disimpulkan masing - masing variabel independen yaitu Intellectual

Capital, Growth Oppourtunity, Capital Adequacy Ratio dan Tax Avoidance yang

digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance di atas 0,10 dan nilai VIF

(variance inflation factor) di bawah 10 yang berarti model regresi tidak terjadi

masalah multikolinearitas.

Hasil Uji Autokorelasi setelah Ln

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 atau periode sebelumnya (Ghozali, 2013: 110).

Page 11: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON ASSET …repository.umrah.ac.id/2717/1/MIRANDA NUGRAH MAHESA... · 2019. 2. 13. · Penghindaran pajak atau perlawanan terhadap pajak adalah

11

Hasil Uji Autokorelasi setelah Ln Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea -,00046

Cases < Test Value 55

Cases >= Test Value 55

Total Cases 110

Number of Runs 48

Z -1,533

Asymp. Sig. (2-tailed) ,125

a. Median

Sumber : Data Olahan Penulis, 2018

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.7 diatas, diperoleh nilai Runs

Test sebesar -0,00046 dengan tingkat signifikan 0,125 > 0,05 yang berarti bahwa

residual data bersifat random atau tidak terjadi autokorelasi antara anggota

sampel.

Hasil Uji Heteroskedastisitas setelah Ln

Model regresi yang baik tidak mengandung adanya masalah

heteroskedastisitas apabila tingkat signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%

atau 0,05 (Ghozali: 2013:143). Hasil pengujian yang dilakukan dengan Uji Rank

Spearman menggunakan program SPSS 22.0 dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut

ini:

Hasil Uji Heteroskedastisitas setelah Ln

Correlations

LN_UK LN_ROA LN_PP LN_RISK Unstandardize

d Residual

Spearman's rho

LN_UK

Correlation Coefficient 1,000 ,255** -,218

* ,023 -,077

Sig. (2-tailed) . ,007 ,022 ,809 ,426

N 110 110 110 110 110

LN_ROA

Correlation Coefficient ,255** 1,000 -,128 ,299

** ,030

Sig. (2-tailed) ,007 . ,183 ,002 ,752

N 110 110 110 110 110

LN_PP

Correlation Coefficient -,218* -,128 1,000 ,107 -,012

Sig. (2-tailed) ,022 ,183 . ,266 ,904

N 110 110 110 110 110

LN_RISK

Correlation Coefficient ,023 ,299** ,107 1,000 ,036

Sig. (2-tailed) ,809 ,002 ,266 . ,706

N 110 110 110 110 110

Unstandardized Residual

Correlation Coefficient -,077 ,030 -,012 ,036 1,000

Sig. (2-tailed) ,426 ,752 ,904 ,706 .

N 110 110 110 110 110

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 12: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON ASSET …repository.umrah.ac.id/2717/1/MIRANDA NUGRAH MAHESA... · 2019. 2. 13. · Penghindaran pajak atau perlawanan terhadap pajak adalah

12

Berdasarkan output pada tabel 4.8 diatas, diketahui bahwa nilai sig untuk

variabel Ukuran Perusahaan (UK) sebesar 0,426. Nilai sig untuk variabel Return

on Asset (ROA) sebesar 0,752. Nilai sig untuk variabel Pertumbuhan Penjualan

(PP) sebesar 0,904. Nilai sig untuk variabel Karakteristik Eksekutif (RISK)

sebesar 0,706 Jadi, dapat disimpulkan bahwa semua variabel mempunyai nilai sig

> 0,05, maka dapat dipastikan model tidak mengandung heteroskedastisitas.

Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda setelah Ln

Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua

variabel atau lebih, juga menunjukan arah hubungan variabel dependen dengan

variabel independen. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

teknik analisis regresi linear berganda, berdasarkan dari hasil pengolahan data

dengan menggunakan program SPSS 20.0 dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut :

Tabel 4.9

Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda setelah Ln

Sumber : Data Olahan Penulis, 2018

Berdasarkan tabel 4.9 diatas, maka dapat disusun persamaan regresi

linear berganda sebagai berikut :

CETR = 0,087 + 0,017UK – 0,040ROA – 0,003PP – 0,014RISK +

Dari persamaan regresi linear diatas dapat diinterpretasikan sebagai

berikut :

1. Konstanta (α)

Nilai konstanta sebesar 0,087 menyatakan bahwa jika variabel ukuran

perusahaan, return on asset, pertumbuhan penjualan, dan karakteristik

eksekutif dianggap konstan, maka nilai tax avoidance sebesar 0,087 atau

8,7%.

2. Kooefisien Regresi (β1) Variabel Ukuran Perusahaan (X1)

Besarnya nilai koefisien regresi (β1) sebesar 0,017 Nilai (β1) yang positif

menunjukkan bahwa jika setiap kenaikan satu kali variabel ukuran

perusahaan, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan meningkatkan

CETR sebesar sebesar 0,017 atau dapat dikatakan penghindaran pajak (tax

avoidance) menurun sebesar 0,017. Hal ini dikarenakan CETR berbanding

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,087 ,063 1,369 ,174

LN_UK ,017 ,007 ,217 2,283 ,024

LN_ROA -,040 ,017 -,237 -2,395 ,018

LN_PP -,003 ,012 -,026 -,279 ,781

LN_RISK -,014 ,012 -,117 -1,219 ,225

a. Dependent Variable: CETR

Page 13: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON ASSET …repository.umrah.ac.id/2717/1/MIRANDA NUGRAH MAHESA... · 2019. 2. 13. · Penghindaran pajak atau perlawanan terhadap pajak adalah

13

terbalik dengan penghindaran pajak (tax avoidance) sehingga jika CETR

positif maka penghindaran pajak negatif.

3. Kooefisien Regresi (β2) Variabel Return on Asset (X2)

Besarnya nilai koefisien regresi (β2) sebesar -0,040. Nilai (β2) yang negatif

menunjukkan bahwa jika setiap kenaikan satu kali variabel return on asset,

dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menurunkan CETR sebesar

sebesar 0,040 atau dapat dikatakan penghindaran pajak (tax avoidance)

meningkat sebesar 0,040. Hal ini dikarenakan CETR berbanding terbalik

dengan penghindaran pajak (tax avoidance) sehingga jika CETR negatif

maka penghindaran pajak positif.

4. Kooefisien Regresi (β3) Variabel Pertumbuhan Penjualan (X3)

Besarnya nilai koefisien regresi (β3) sebesar -0,003. Nilai (β3) yang negatif

menunjukkan bahwa jika setiap kenaikan satu kali variabel pertumbuhan

penjualan, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menurunkan CETR

sebesar sebesar 0,003 atau dapat dikatakan penghindaran pajak (tax

avoidance) meningkat sebesar 0,003. Hal ini dikarenakan CETR berbanding

terbalik dengan penghindaran pajak (tax avoidance) sehingga jika CETR

negatif maka penghindaran pajak positif.

5. Kooefisien Regresi (β4) Variabel Karakteristik Eksekutif (X4)

Besarnya nilai koefisien regresi (β4) sebesar -0,014. Nilai (β4) yang negatif

menunjukkan bahwa jika setiap kenaikan satu kali variabel karakteristik

eksekutif, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menurunkan CETR

sebesar sebesar 0,014 atau dapat dikatakan penghindaran pajak (tax

avoidance) meningkat sebesar 0,014. Hal ini dikarenakan CETR berbanding

terbalik dengan penghindaran pajak (tax avoidance) sehingga jika CETR

negatif maka penghindaran pajak positif.

Hasil Uji Hipotesis

Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-f) setelah Ln

Hasil uji statistik F dilihat dari tabel ANOVA dalam kolom sig. jika

probabilitas < 0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan

secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat dan model regresi

bisa dipakai untuk memprediksi variabel terikat. Atau jika nilai signifikansi > 0,05

maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara

variabel bebas terhadap variabel terikat.

Tabel 4.10

Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-f) setelah Ln ANOVA

a

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression ,223 4 ,056 3,364 ,012b

Residual 1,743 105 ,017

Total 1,966 109

a. Dependent Variable: CETR

Page 14: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON ASSET …repository.umrah.ac.id/2717/1/MIRANDA NUGRAH MAHESA... · 2019. 2. 13. · Penghindaran pajak atau perlawanan terhadap pajak adalah

14

b. Predictors: (Constant), LN_RISK, LN_UK, LN_PP, LN_ROA

Sumber : Data Olahan Penulis, 2018

Berdasarkan hasil uji signifikansi simultan (uji-f) pada tabel 4.10 dapat

diketahui bahwa tingkat signifikansi yaitu 0,012 < 0,05, maka dapat dikatakan

bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Jadi Fhitung > Ftabel (3,275 > 2,46) dan tingkat

signifikansi sebesar 0,012 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan

H0 ditolak artinya Ukuran Perusahaan (UK), Return on Asset (ROA),

Pertumbuhan Penjualan (PP) dan Karakteristik Eksekutif (RISK) secara simultan

berpengaruh secara signifikan terhadap penghindaran pajak (tax avoidance) pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-

2016.

Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-t) setelah Ln

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Dengan

menentukan taraf signifikan adalah 0,05. Apabila Thitung > Ttabel atau - Thitung < -

Ttabel dan nilai sig < 0,05 maka hipotesis akan diterima sedangkan jika Thitung <

Ttabel atau - Thitung > - Ttabel dan nilai sig > 0,05 maka hipotesis akan ditolak atau

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013:99).

Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (uji-t) setelah Ln

Sumber : Data Olahan Penulis, 2018

1. Variabel ukuran perusahaan memiliki tingkat signifikansi 0,024 < 0,05.

Variabel ukuran perusahaan ini juga memiliki nilai thitung sebesar 2,283 >

1,65964 (ttabel α = 0,05, df = (110-5-1) = 104). Hal ini dapat disimpulkan

bahwa H1 diterima dan H0 ditolak , yang berarti variabel ukuran perusahaan

secara parsial berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak (tax

avoidance).

2. Variabel return on asset memiliki tingkat signifikansi 0,018 < 0,05.

Variabel return on asset ini juga memiliki nilai thitung sebesar -2,395 < -

1,65964 (ttabel α = 0,05, df = (110-5-1) = 104). Hal ini dapat disimpulkan

bahwa H2 diterima dan H0 ditolak, yang berarti variabel return on asset

secara parsial berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak (tax

avoidance).

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,087 ,063 1,369 ,174

LN_UK ,017 ,007 ,217 2,283 ,024

LN_ROA -,040 ,017 -,237 -2,395 ,018

LN_PP -,003 ,012 -,026 -,279 ,781

LN_RISK -,014 ,012 -,117 -1,219 ,225

a. Dependent Variable: CETR

Page 15: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON ASSET …repository.umrah.ac.id/2717/1/MIRANDA NUGRAH MAHESA... · 2019. 2. 13. · Penghindaran pajak atau perlawanan terhadap pajak adalah

15

3. Variabel pertumbuhan penjualan memiliki tingkat signifikansi 0,781 > 0,05.

Variabel return on asset ini juga memiliki nilai thitung sebesar -0,279 > -

1,65964 (ttabel α = 0,05, df = (110-5-1) = 104). Hal ini dapat disimpulkan

bahwa H3 ditolak dan H0 diterima, yang berarti variabel pertumbuhan

penjualan secara parsial tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak (tax

avoidance).

4. Variabel karakteristik eksekutif memiliki tingkat signifikansi 0,225 > 0,05.

Variabel karakeristik eksekutif ini juga memiliki nilai thitung sebesar -1,219 >

-1,65964 (ttabel α = 0,05, df = (110-5-1) = 104). Hal ini dapat disimpulkan

bahwa H4 ditolak dan H0 diterima, yang berarti variabel karakteristik

eksekutif secara parsial tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak (tax

avoidance).

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) setelah Ln

Uji koefisien determinasi (R2) berfungsi untuk melihat seberapa besar

variasi dalam variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel indepeden. Pada

pengujian ini nilai koefisien determinasi dilihat dari adjusted R2

untuk

mengevaluasi mana model regresi terbaik. Hasil uji koefisien determinan

menggunakan program SPSS 20.0 da pat dilihat pada tabel 4.12 berikut :

Tabel 4.12

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) setelah Ln

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 ,337a ,114 ,080 ,1288358 1,674

a. Predictors: (Constant), LN_RISK, LN_UK, LN_PP, LN_ROA

b. Dependent Variable: CETR

Sumber : Data Olahan Penulis, 2018

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.12 diatas dapat

dilihat bahwa nilai adjusted R square sebesar 0,080 atau 8% . Hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa variabel dependen yaitu penghindaran pajak (tax avoidance)

dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu ukuran perusahaan, return on

asset, pertumbuhan penjualan dan karakteristik eksekutif sebesar 8% sedangkan

sisanya yaitu 92% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dijelaskan

dalam penelitian ini.

Pembahasan Hasil Penelitian

Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Penghindaran Pajak (Tax

Avoidance).

Berdasarkan uji signifikansi parameter individual (uji-t), variabel

ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penghindaran pajak (tax avoidance)

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-

2016. Ukuran perusahaan memiliki nilai signifikansi 0,024 lebih kecil dari taraf

Page 16: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON ASSET …repository.umrah.ac.id/2717/1/MIRANDA NUGRAH MAHESA... · 2019. 2. 13. · Penghindaran pajak atau perlawanan terhadap pajak adalah

16

signifikansi 0,05. Nilai Thitung sebesar 2,283 sedangkan nilai Ttabel sebesar 1,65964

sehingga Thitung > Ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima dan H0

ditolak.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Putra & Merkusiwati

(2016), Dewinta & Setiawan (2016) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan

berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Perusahaan yang dikelompokkan ke

dalam ukuran yang besar (memiliki aset yang besar) akan cenderung lebih mampu

dan lebih stabil untuk menghasilkan laba jika dibandingkan dengan perusahaan

dengan total aset yang kecil. Perusahaan besar lebih memiliki aktivitas operasi

perusahaan yang lebih banyak dan rumit sehingga terdapat celah-celah untuk

dimanfaatkan dalam keputusan tax avoidance.

Pengaruh Return On Asset (ROA) Terhadap Penghindaran Pajak (Tax

Avoidance).

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Annisa (2017) dan

Darmawan dan Sukartha (2014), yang menyatakan bahwa return on asset

berpengaruh negatif signifikan terhadap penghindaran pajak (tax avoidance).

Return on asset merupakan salah satu rasio profitabilitas yang menjadi faktor

penting untuk pengenaan pajak penghasilan untuk perusahaan, karena ianya

merupakan indikator perusahaan dalam pencapaian laba perusahaan. Semakin

tinggi nilai dari ROA, berarti semakin tinggi nilai dari laba bersih perusahaan dan

semakin tinggi profitabilitasya. Tingkat profitabilitas perusahaan yang semakin

efisien, maka pajak yang dibayar juga akan semakin tinggi. Sehingga manajemen

perusahaan dimungkinkan melakukan perencanaan pajak yang matang, sehingga

menghasilkan pajak yang optimal. Cenderung perusahaan tidak melakukan

aktivitas penghindaran pajak.

Pengaruh Pertumbuhan Penjualan Terhadap Penghindaran Pajak (Tax

Avoidance)

Hasil dari uji-t mendapatkan hasil sales growth tidak berpengaruh

terhadap penghindaran pajak (tax avoidance). Hal ini mencerminkan bahwa besar

kecilnya pertumbuhan penjualan tidak mempengaruhi keputusan perusahaan

untuk melakukan penghindaran pajak, karena perusahaan dengan pertumbuhan

penjualan yang meningkat maupun menurun memiliki kewajiban yang sama

dalam membayar pajak.

Pengaruh Karakteristik Eksekutif Terhadap Penghindaran Pajak (Tax

Avoidance)

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Kartana & Wulandari (2018)

dan Noviani & M Cholid (2018), yang menyatakan bahwa karakteristik eksekutif

tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak (tax avoidance). Tidak

berpengaruhnya karakter eksekutif terhadap penghindaran pajak dalam penelitian

ini, disebabkan karena pemimpin masih memiliki pengaruh yang besar

dibandingkan dengan eksekutif dalam pengambilan keputusan didalam

Page 17: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON ASSET …repository.umrah.ac.id/2717/1/MIRANDA NUGRAH MAHESA... · 2019. 2. 13. · Penghindaran pajak atau perlawanan terhadap pajak adalah

17

perusahaan termasuk melakukan tindakan pajak agresif. Eksekutif akan dituntut

oleh pimpinan untuk melakukan keinginannya, baik melakukan tindakan pajak

agresif maupun tidak. Sehingga walaupun eksekutif tersebut memiliki sifat risk

averse, eksekutif tersebut akan dituntut untuk berani mengambil risiko yang tinggi

untuk memenuhi keinginan pimpinan . Karakteristik eksekutif yang memiliki

karakteristik risk averse adalah eksekutif yang cenderung tidak menyukai risiko

sehingga kurang berani dalam pengambilan keputusan bisnis dan risk averse lebih

menitik beratkan pada keputusan-keputusan yang tidak mengakibatkan risiko

yang lebih besar maka karakteristik eksekutif tidak akan berani melakukan tax

avoidance.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, adapun kesimpulan hasil

penelitian ini adalah :

1. Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap penghindaran pajak (tax

avoidance) pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2013-2016.

2. Return on asset (ROA) berpengaruh terhadap penghindaran pajak (tax

avoidance) pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2013-2016.

3. Pertumbuhan Penjualan tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak (tax

avoidance) pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2013-2016.

4. Karakteristik Eksekutif tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak (tax

avoidance) pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2013-2016.

5. Ukuran Perusahaan (UK), Return on Asset (ROA), Pertumbuhan Penjualan

(PP), dan Karakteristik Eksekutif (RISK) berpengaruh secara simultan

Terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) pada perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2016.

SARAN

1. Variabel ukuran perusahaan, return on asset, pertumbuhan penjualan, dan

karakteristik eksekutif hanya bisa menjelaskan 8% variasi variabel

penghindaran pajak (tax avoidance). Itu artinya masih ada 92% variasi

variabel yang bisa menjelaskan mengenai penghindaran pajak (tax

avoidance).

2. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan pengukuran selain cash effective

tax rate (CETR) dalam mengukur penghindaran pajak (tax avoidance).

Page 18: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON ASSET …repository.umrah.ac.id/2717/1/MIRANDA NUGRAH MAHESA... · 2019. 2. 13. · Penghindaran pajak atau perlawanan terhadap pajak adalah

18

DAFTAR PUSTAKA

Andriyanto, Noor Hermawan. 2015. Pengaruh Return On Assets, Leverage,

Corporate Governance, dan Sales Growth Terhadap Tax Avoidance

pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2009-2012. Semarang: Skripsi Universitas Negeri Semarang.

Annisa. 2017. Pengaruh Return On Asset, Leverage, Ukuran Perusahaan, dan

Koneksi Politik Terhadap Tax Avoidance. Jurnal Akuntansi Vol.4 No.1

Tahun 2017.

Ayu, Gusti. 2015. Pengaruh Insentif Eksekutif, Corporate Risk, dan Corporate

Governance Terhadap Tax Avoidance pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013. e-Jurnal

Akuntansi Vol.13 No.1 ISSN: 2302-8556.

Cahyadi, Dwi dan Lely. 2016. Pengaruh Komisaris Independen, Laverage, Size,

dan Capital Intensity Ratio Terhadap Tax Avoidance pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-

2014. Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi Vol.17 No.1 Tahun

2016 ISSN: 2302-8556.

Damayanti, Fitri dan Susanto. 2015. Pengaruh Komite Audit, Kualitas Audit,

Kepemilikan Institusional, Resiko Perusahaan, dan ReturOn Assets

Terhadap Tax Avoidance pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013. Jurnal Bisnis dan

Manajemen Vol.5 No.2 Tahun 2015.

Darmawan, dan Sukartha. 2014. Pengaruh Penerapan Corporate Governance,

Laverage, Return On Assets, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Tax

Avoidance pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2010-2012. Jurnal Akuntansi Vol.9 No.1 Tahun

2014 ISSN 2302-8556.

Dewinta, Rosa Ayu Ida dan Putu Ery Setiawan. 2016. Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Umur Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan

Pertumbuhan Penjualan Terhadap Tax Aoidance. E-Jurnal Akuntansi

Vol.14 No.3 Tahun 2016.

Dewi, Puspita Putu Luh Ni dan Naniek Noviari. 2017. Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Leverage, Profitabilitas, dan Corporate Social

Responsibility Terhadap Penghindaran Pajak. E-Jurnal Akuntansi

Vol.21 No.1Tahun 2017.

Faizah, Nur Siti dan Vidya Vitta Adhivina. 2017. Pengaruh Return On Asset,

Leverage, Kepemilikan Institusional dan Ukuran Perusahaan Terhadap

Tax Avoidance. Jurnal Akuntansi Vol.5 No.2 Tahun 2017.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang : Universitas Diponegoro.

Hanlon, M, and S. Heitzman. 2010. A Review of Tax Research. Journal of

Accounting and Econimoics (Forthcoming).

Page 19: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON ASSET …repository.umrah.ac.id/2717/1/MIRANDA NUGRAH MAHESA... · 2019. 2. 13. · Penghindaran pajak atau perlawanan terhadap pajak adalah

19

Harahap, Sofian Safri. 2010. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta:

Rajawali Persada.

Herry, 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta :Garsindo.

Hidayat, Wahyu Wastam. 2018. Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan

Pertumbuhan Penjualan Terhadap Penghindaran Pajak. Jurnal

Manajemen dan Bisnis Vol.3 No.1 Tahun 2018.

Kartana, I Wayan & Ni Gusti Agung Sri Wulandari. 2018. Pengaruh Karakter

Eksekutif, Karakteristik Perus-Ahaan Dan Corporate Governance Terhadap

Tax Avoidance. Jurnal Krisna: Kumpulan Riset Akuntansi; Vol.10.1. Juli

(2018): 2301-8879.

Kurniasih, Tommy dan Maria. 2013. Pengaruh Return On Assets, Leverage,

Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Kompensasi Rugi

Fiskal Terhadap Tax Avoidance Periode 2007-2010. Jurnal Akuntansi

Vol.18 No.1 Tahun 2013 ISSN 1410-4628.

Maharani, dan Suardana. 2014. Pengaruh Corporate Governance, Profitabilitas,

dan Karakteristik Eksekutif Terhadap Tax Avoidance pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-

2012. e-Jurnal Akuntansi Vol.9 No.2 Tahun 2014 ISSN : 2302-8556.

Musyarofah, Eva. 2016. Pengaruh Derevatif Keuangan,Leverage, dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Tax Avoidance. Jakarta: Skripsi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Nafis, Muhammad. 2018. Pengaruh Return On Asset (ROA), Capital Intensity,

Sales Growth, Debt to Asset Ratio (DAR), dan Firm Size Terhadap

Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) Pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-

2016.Tanjungpinang. Skripsi UMRAH.

Noviani, Lita, Nurdiana, dan M. Cholid Mawardi. 2018. Pengaruh Karakteristik

Eksekutif, Komite Audit, Ukuran Perusahan, Leverage Dan Sales

Growth Pada Tax Avoidance (Studi Kasus Perusahaan LQ45 yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Islam Indonesia

Novriyanti dan Fatahurrazak. 2017. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage,

Profitabilitas, Komisaris Independen, dan Komite Audit terhadap

Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) (Studi Empiris Pada Perusahaan

Sektor Industri Barang dan Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2011-2014). Jurnal Akuntansi UMRAH.

Nugraha, Novia Bani dan Wahyu Meiranto, 2015. Pengaruh Corporate Social

Responbility, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leveragedan Capital

Intensity Terhadap Agresivitas Pajak. Diponegoro Journal of

Accounting Vol.4 No.4 Tahun 2015.

Oktamawati, Mayarisa. 2017. Pengaruh Karakteristik Eksekutif, Komite Audit,

Ukuran Perusahaan, Leverage, Pertumbuhan Penjualan, dan

Profitabilitas Terhadap Tax Avoidance pada Perusahaan Manufaktur

Page 20: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON ASSET …repository.umrah.ac.id/2717/1/MIRANDA NUGRAH MAHESA... · 2019. 2. 13. · Penghindaran pajak atau perlawanan terhadap pajak adalah

20

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014. Jurnal

Akuntansi Bisnis Vol.17 No.30 Tahun 2017.

Pea, Fransiskus A. 2017. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Laeverage, dan

Perumbuhan Penjualan Terhadap Tax Avoidance. Bandung: Skripsi

Universitas Pasundan.

Putra, Cahyadi Dwi dan Aryani Merkusiwati. 2016. Pengaruh Komisaris

Independen, Leverage, Size, dan Capital Intensity Ratio pada Tax

Avoidance. E-Jurnal Akuntansi Vol.17 No.1 Tahun 2016.

Pohan, Chairil Anwar. 2016. Manajemen Perpajakan: Strategi Perencanaan

Pajak dan Bisnis. Edisi Revisi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Rahmawati, Latif. 2017. Pengaruh Intensitas Modal, Sles Growth, dan

Karakterirstik Eksekutif Terhadap Tax Avoidance Dengan Leverage

Sebagai Variabel Intervening. Yogyakarta: Skripsi Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta.

Rilsayeni, Winda, Yunilma dan Herawati. 2016. Pengaruh Karakter Eksekutif,

Kepemililikan Institusional, Komite Audit, Ukuran Perusahaan,dan

Sales Growth Terhadap Tax Avoidance. Jurnal Akuntansi Vol.9 No.1

Tahun 2016.

Saputro, Aji Dimas. 2017. Pengaruh Kompensasi Eksekutif dan Karakteristik

Eksekutif Terhadap Penghindaran Pajak. Jakarta. Skrispsi Universitas

Negeri Syarif Hidayatullah.

Sari, Yuli Permata, Popi Fauziati, dan Yunilma. 2018. Pengaruh Return On Asset,

Leverage, Ukuran Perusahaan, Kompensasi Rugi Fiskal Dan

Kepemilikan Institusi Terhadap Tax Avoidance. Universitas Bung

Hatta.

Sunyoto, Danang. 2011. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Edisi1. Yogyakarta :

CAPS.

Swingly, Calvin dan Sukartha. 2015. Pengaruh Karakteristik Eksekutif, Komite

Audit, Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Sales Growth Terhadap Tax

Avoidance pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2011-2013. Jurnal Akuntansi Vol.10 No.1 Tahun

2015 ISSN: 2302-8556.