copy of tor superfisi s-bor

4
SUPERVISI PEKERJAAN PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR, KOTA DUMAI I. LATAR BELAKANG Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan pada hakekatnya merupakan tanggung jawab Pemerintah Kota/Kabupaten sebagai daerah Otonomi. Dalam bidang Air Bersih, Pemerintah Kota/Kabupaten masih melihat pentingnya fungsi dan peran Pemerintah Pusat dalam rangka pencapaian tingkat pelayanan Air Bersih yang memadai. Air Bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia untuk berbagai kebutuhannya seperti makan, minum, cuci serta merupakan kebutuhan untuk dapat menunjang pertumbuhan ekonomi, aktivitas industri, komersiai dan jasa. Pemerintah Pusat sejak Pelita I s/d VI telah membangun dan meningkatkan sistem pelayanan Penyediaan Air Bersih, namun sejalan dengan tingkat pertumbuhan penduduk dan ekonomi belum dapat terpenuhi hingga saat ini. Dilain pihak masih banyak fasilitas air bersih yang dibangun mengalami kendala dengan tingginya biaya investasi dan semakin tingginya tuntutan masyarakat akan adanya Air Bersih yang sehat, murah dan tersedia terus menerus. Memperhatikan hal-hal tersebut, perlu kiranya diadakan kegiatan untuk menujang semua kebutuhan yang menjadi kebutuhan masyarakat terutama untuk memenuhi kebutuhan akan Air Bersih yang sehat dan berkesinambungan. II. TUJUAN Tujuan dari kegiatan ini adalah :Maksud dan tujuan pekerjaan ini secara umum adalah melakukan pengawasan dan pengendalian kegiatan pelaksanaan fisik Pembuatan Sumur Bor di Kota Dumai, dan Kabupaten Indragiri Hilir sehingga sesuai dengan hasil yang telah ditetapkan dalam rencana kerja dan syarat-ayarat teknis serta sesuai jadwal waktu yang telah ditentukan . 4

Upload: ruspapi

Post on 26-Sep-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

v

TRANSCRIPT

KERANGKA ACUAN KERJA SUPERVISI PEKERJAAN

SUPERVISI PEKERJAAN PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH

KABUPATEN INDRAGIRI HILIR, KOTA DUMAI

I. LATAR BELAKANG

Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan pada hakekatnya merupakan tanggung jawab Pemerintah Kota/Kabupaten sebagai daerah Otonomi. Dalam bidang Air Bersih, Pemerintah Kota/Kabupaten masih melihat pentingnya fungsi dan peran Pemerintah Pusat dalam rangka pencapaian tingkat pelayanan Air Bersih yang memadai. Air Bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia untuk berbagai kebutuhannya seperti makan, minum, cuci serta merupakan kebutuhan untuk dapat menunjang pertumbuhan ekonomi, aktivitas industri, komersiai dan jasa.

Pemerintah Pusat sejak Pelita I s/d VI telah membangun dan meningkatkan sistem pelayanan Penyediaan Air Bersih, namun sejalan dengan tingkat pertumbuhan penduduk dan ekonomi belum dapat terpenuhi hingga saat ini. Dilain pihak masih banyak fasilitas air bersih yang dibangun mengalami kendala dengan tingginya biaya investasi dan semakin tingginya tuntutan masyarakat akan adanya Air Bersih yang sehat, murah dan tersedia terus menerus. Memperhatikan hal-hal tersebut, perlu kiranya diadakan kegiatan untuk menujang semua kebutuhan yang menjadi kebutuhan masyarakat terutama untuk memenuhi kebutuhan akan Air Bersih yang sehat dan berkesinambungan.

II. TUJUAN

Tujuan dari kegiatan ini adalah :Maksud dan tujuan pekerjaan ini secara umum adalah melakukan pengawasan dan pengendalian kegiatan pelaksanaan fisik Pembuatan Sumur Bor di Kota Dumai, dan Kabupaten Indragiri Hilir sehingga sesuai dengan hasil yang telah ditetapkan dalam rencana kerja dan syarat-ayarat teknis serta sesuai jadwal waktu yang telah ditentukan .

III. RUANGLINGKUP PEKERJAAN

Secara garis besar lingkup pekerjaan konsultan pengawas dalam proses pelaksanaan pengawasan teknis diuraikan berikut ini :

a. Konsultan pengawas berkedudukan sebagai pengawas teknik proyek pembangunan fisik di lapangan dan memberikan informasi dan membuat laporan fisik serta administratif secara kontinyu.

b. Konsultan berkewajiban mengevaluasi setiap tahapan pekerjaan dan menyelenggarakan rapat di lapangan untuk membahas rencana kerja serta mengevaluasi pekerjaan yang telah di laksanakan, juga memecahkan masalah-masalah yang yang timbul selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung.

c. Konsultan berkedudukan sebagai pengawas teknis proyek di lapangan dan bertugas untuk mengawasi sehingga dapat mengurangi penyimpangan pelaksanaan pekerjaan di lapangan melalui koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

d. Membuat rencana kerja dan bertanggung jawab terhadap jalannya pekerjaan sesuai dengan kontrak yang telah disepakati.

e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi progres fisik pekerjaan di lapangan akan dilakukan secara kontinue karena hal tersebut berkaitan dengan penyerapan dan proyek dan schedule yang telah dibuat

f. Membuat laporan pengawasan pelaksanaan pekerjaan dari segi kuantitas dan kualitas serta laju pencapaian volume, membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan dan estimasi biaya

g. Membuat laporan Bulanan dan Mingguan kepada pemimpin proyek dan berita cara kemajuan pekerjaan.

h. Rapat koordinasi berguna untuk melaporkan sejauh mana pekerjaan di lapangan, sisa pekerjaan, dan membahas permasalahan yang timbul.

IV. TENAGA AHLI YANG DIPERLUKAN

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini konsultan harus menyediakan tenaga ahli yang berpengalaman sesuai dengan lingkup pekerjaan tersebut diatas.Tenaga ahli yang diperlukan untuk pekerjaan ini adalah :

1. Team Leader (Sarjana (S1) T. Sipil dengan pengalaman 8 tahun.

2. Ahli Teknik Lingkungan, Sarjana T. Lingkungan dengan pengalaman minimal 5 tahun.

3. Ahli M/E, Sarjana (S1) Mesin/Elektro pengalaman minimal 5 tahun.

4. Chief Inspector 1 orang, D3 teknik Geologi dengan memiliki pengalaman kerja minimal 4 tahun

5. Ditambah tenaga pendukung yang diperhitungkan secukupnya

V. PEMBIAYAAN DAN WAKTU PELAKSANAAN

Biaya pelaksanaan kegiatanini bersumber dari dana APBN Tahun Anggaran 2005 yang dialokasikan melalui Proyek Pengembangan Prasarana dan Sarana Permukiman Propinsi Riau dengan waktu pelaksanaan 3 (tiga) bulan.VI. PELAPORAN

Dalam hal kegiatan Supervisi ini Konsultan diwajibkan membuat laporan kegiatan berupa :

1. Laporan Pendahuluan

Konsultan harus membuat Inception Report yang komprehensif dan mendetail, laporan ini berisi persiapan Konsultan untuk pelaksanaan pekerjaan ini

Laporan ini harus selesai dalam 2 (dua) minggu setelah SPMK diterbitkan dan dicetak sebanyak 5 (lima) eksampler.

2. Laporan Kemajuan

Konsultan harus melaporkan kemajuan pekerjaan bulanan, permasalahan yang ada dilapangan dan pemecahannya, dicetak sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar

3. Laporan Akhir Supervisi

Laporan ini berisi status aktifitas pekerjaan dan aktifitas konsultan sejak Kontrak ditanda tangani hingga akhir pekerjaan dilapangan, dan dicetak sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar

4. Laporan Tambahan

Konsultan harus membuat laporan lainnya antara lain :

Modifikasi/penyesuaian standar dan kinerja Desain yang dilakukan sehubungan dengan kondisi lapangan.

Laporan Invoice 5 (lima) eksemplar

Dokumentasi 3 (tiga) album

Laporan dalam 1 (satu) buah CD

3