pekerjaan bor pile
DESCRIPTION
bore pile analysisTRANSCRIPT
-
7/16/2019 Pekerjaan Bor Pile
1/12
PEKERJAAN BOR PILE
1. Pekerjaan persiapan- Persiapan bahan-bahan dan alat yang diperlukan
MaterialMaterial yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan BOR PILE adalah
beton readymix.
PeralatanPeralatan yang digunakan oleh kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan
pondasi antara lain :
1. Pekerjaan persiapan-Bor tangan atau bor manual digunakan untuk mengebor.
2. Pekerjaan pengecoran-Truck mixer, digunakan untuk mengangkut beton siap cetak (ready
mix) dari supplierke lokasi proyek.
Penyimpanan bahan-bahanPenyimpanan bahan-bahan dalam sebuah proyek antara lain tulangan, kayu
dan bambu, ditempatkan pada area terbuka, seperti terlihat pada gambar :
Gambar Tempat penyimpanan bahan-bahan
-
7/16/2019 Pekerjaan Bor Pile
2/12
Baja tulangan setiap waktu seharusnya dilindungi terhadap kerusakan
dan ditempatkan di atas balok-balok kayu untuk mencegah menempelnya
lumpur atau benda asing lainnya pada besi tulangan. Tempat penyimpanan
juga dinaikkan agar aman dari genangan air dan air hujan. Hal tersebut
disesuaikan dengan ketentuan PBI 1971/SKSNI T-8-1991-03.
- Mengukur as bor pilePengukuran pada pekerjaan bor pile dilakukan setelah pekerjaan pondasi
sumuran selesai. Sebagai acuan dalam pembuatan bor pile, dibuat bouwplank
seperti gambar di bawah ini.
Gambar Bouwplanksebagai acuan pembuatan bor pile
- Penggalian bor pileSetelah proses pengukuran selesai dilakukan proses penggalian yang
dilakukan oleh pekerja.
Gambar proses penggalian
-
7/16/2019 Pekerjaan Bor Pile
3/12
- Pengecoran bor pileSetelah lokasi pondasi sudah selesai digali, dilakukan proses pengecoran
yang dilakukan oleh pekerja.
Gambar proses pengecoran
- Membuat lantai kerjaKetebalan lantai kerja terdiri dari sekitar 100 mm lapisan pasir dansekitar
50 mm lapisan beton dengan komposisi 1semen : 2pasir : 3agg.
Gambar Pembuatan lantai kerja
-
7/16/2019 Pekerjaan Bor Pile
4/12
2. Pemasangan tulangan sloof.Karena elevasi sloof berbeda dengan elevasi kepala pondasi, maka sebelum
dilakukan pekerjaan bekisting dilakukan terlebih dahulu pekerjaan penulangan
sloof, seperti terlihat pada gambar.
Gambar Pemasangan tulangan sloof
3. Pekerjaan bekistingPada proyek ini, sekitar dari tinggi pondasi menggunakan bekisting batako,
sisanya menggunakan bekisting dari multipleks. Pekerjaan pemasangan bekisting,
baik bekisting batako maupun multipleks harus sangat teliti, karena bekisting
harus terpasang rapat agar dihasilkan mutu beton yang baik.
Sebelum proses pelaksanaan pemasangan bekisting dikerjakan, terlebih
dahulu dilakukan pelaksanaan fabrikasi multipleks sesuai dengan perencanaan.
Proses fabrikasi multipleks ini terdiri dari tiga tahap :
1. Pengukuran multipleks sesuai dengan perencanaan2. Pemotongan multipleks sesuai dengan ukuran3. Penyemprotan bekisting dengan mould oil
Adapun proses pelaksanaan pekerjaan bekisting yaitu sebagai berikut :
1. Membersihkan daerah kerja dari benda-benda yang dapat mengganggupekerjaan.
2. Mempelajari gambar kerja.
-
7/16/2019 Pekerjaan Bor Pile
5/12
3. Mempersiapkan bahan dan alat-alat kerja yang akan dipakai.Bata merah yang telah disiapkan kemudian dipasang dengan mortar, begitu
juga dengan papan-papan yang telah disiapkan. Keduanya dirangkai menjadi
cetakan pondasi disesuikan atau dibentuk berdasarkan perencanaan, dan kontrol
kesikuannya dengan penyiku. Pemasangan bekisting multipleks dilakukan setelah
pemasangan tulangan kepala pondasi selesai dilakukan. Pemasangan bekisting
multipleks dilakukan bersamaan dengan pemasangan bekisting sloof.
Gambar Pemasangan bekisting
4. Pekerjaan pembesianPekerjaan pembesian adalah salah satu bagian dari pekerjaan pembetonan
yang dikerjakan sebelum beton dicor. Dalam pekerjaan tulangan diperlukan
perencanaan yang baik, selain untuk memenuhi persyaratan teknis, juga untuk
mengontrol pemakaian baja tulangan sehingga dapat menekan biaya. Sebelum
pelaksanaan pekerjaan pembesian, tulangan yang akan digunakan terlebih
dahulu diuji kuat tariknya di laboratorium yang telah ditunjuk oleh pihakkonsultan perencana.
Dalam persyaratan SII-0136, disebutkan bahwa setiap jumlah pengiriman 20
ton baja tulangan harus diadakan pengujian periodik minimal 3 contoh yang
terdiri dari 2 benda uji untuk uji tarik dan 1 benda uji lengkung untuk setiap
-
7/16/2019 Pekerjaan Bor Pile
6/12
diameter batang baja tulangan. Sedangkan pada proyek ini, pengujian yang
dilakukan hanya uji tarik saja dengan 3 buah benda uji. Pengujian tersebut
dilakukan setiap kedatangan 1 truk baja tulangan ke lapangan, yang berkapasitas
25 ton baja tulangan.
Langkah-langkah pembesian adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan persiapan, meliputi :a. Mempelajari gambar kerja yang telah direncanakan.b. Menyiapkan tenaga kerja / tukang sebagai pelaksana pekerjaan.c. Menyiapkan peralatan yang diperlukan.d. Menghitung dan menyiapkan kebutuhan tulangan yang diperlukan.
2. Pembuatan rangkaian tulangan, meliputi :a. Membaca gambar kerja yang telah direncanakan.b. Pemotongan tulangan dilakukan dengan menggunakan alat pemotong
tulangan (cutting well) sesuai dengan ukuran dan jumlah yang telah
diperhitungkan dalam gambar rencana, seperti terlihat pada gambar.
Gambar Mesin pemotong tulangan (cutting well)
-
7/16/2019 Pekerjaan Bor Pile
7/12
c. Tulangan yang telah dipotong kemudian dibentuk sesuai rencana denganmenggunakan alat pembengkok tulangan (bar bender), seperti terlihat pada
gambar.
Gambar Mesin pembengkok tulangan (bar bender)
3. Tulangan-tulangan yang telah selesai dibentuk dipisahkan agar mudah dalamproses pengangkutan.
4. Perakitan tulangan kepala pondasi.Perakitan tulangan kepala pondasi dilakukan di sekitar area pondasi yang
akan dibuat. Setelah perakitan tulangan kepala pondasi selesai kemudian
dimasukkan ke dalam cetakan kepala pondasi seperti terlihat pada gambar.
Panjang penyaluran (overstake) dari tulangan pondasi sumuran masuk ke
dalam rakitan tulangan kepala pondasi.
Gambar Pemasangan rangkaian tulangan kepala pondasi pada cetakan
-
7/16/2019 Pekerjaan Bor Pile
8/12
5. Pemasangan Pelat baja pada ujung kepala pondasi.
Gambar Pemasangan pelat baja
5. Pekerjaan pengecoranMengecor adalah menuangkan adukan beton ke dalam bekisting sehingga
terisi penuh. Pengecoran tidak boleh sembarangan karena pelaksanaan
pengecoran dapat mempengaruhi mutu beton yg dicapai.
Adapun pelaksanaan persiapan pengecoran adalah sebagai berikut :
a. Persiapan sebelum pengecoran, meliputi : Pemeriksaan kondisi bekisting, dalam hal ini pasangan batako dan
multipleks.
Membersihkan area pengecoran dari sampah dan berangkal. Harus bersih dari urugan tanah dan zat-zat organik. Apabila sudah bersih,
batako lalu disiram dengan air untuk mengurangi penyerapan air semen
terhadap bekisting batako, dan menambah kekuatan atau daya ikat antara
bekisting dengan beton.
Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan. Meminta ijin kepada pimpinan proyek atau site manageruntuk melakukan
pengecoran.
-
7/16/2019 Pekerjaan Bor Pile
9/12
b.Pemeriksaan terhadap workabilitas beton (kelecakan beton).Sebelum pengecoran, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan berupa slump
test (gambar) yang dilakukan pada saat beton ready mix datang untuk
mengetahui tingkat kelecakan dari adukan beton agar adukan sesuai dengan
yang disyaratkan oleh PBI 1971, seperti yang terdapat pada tabel.
Sesuai dengan spesifikasi teknis, pada proyek ini slump test dilakukan
menggunakan alat kerucut abram, sedangkan untuk pangambilan contoh
beton digunakan cetakan kedap air berbentuk silinder dengan diameter 15 cm
dan tinggi 30 cm, sesuai dengan metoda ACI.
Gambar Slump test
Tabel Nilai-nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton (PBI 1971)
Komponen-komponen StrukturNilai Slump ( cm )
Maksimum MinimumDinding, plat pondasi,dan pondasi tepak
bertulang 12,5 5Pondasi tepak tidak bertulang 9 2,5
Pelat, kolom, balok, dan dinding 15 7,5Perkerasan jalan 7,5 5
Pembetonan masal 7,5 2,5
-
7/16/2019 Pekerjaan Bor Pile
10/12
Berdasarkan prosedur ASTM C 172 dan/atau PBUI (PBI-1971) atau yang
memenuhi standar ASTM 1972, Contoh adukan beton harus mewakili setiap
kelompok pencampuran dan tediri dari berbagai perbandingan dari tempat
yang berbeda dalam kelompok pencampuran. Uji slump dilakukan segera
setelah pengambilan contoh.
c. Pemeriksaan kuat tekan Pengambilan benda uji dilaksanakan di lapangan sebelum pengecoran
sesuai acuan pada SK SNI 03-2847-2002 pasal 3.33. Benda uji berbentuk
silinder beton dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, seperti terlihat
pada gambar.
Pemeriksaan dan pengujian dilaksanakan oleh lembaga yang dikontrak olehkontraktor dan sudah disetujui konsultan pengawas.
Pengujian dan pemeriksaan laboratorium meliputi persyaratan minimal berikut :-Pengujian kuat tekan beton sesuai dengan PBI 71/NI.2-1971-3 buah contoh dirawat di lab untuk kuat tekan 7 hari-3 buah contoh dirawat di lab untuk kuat tekan 28 hari-Kuat tekan lainnya sesuai kebutuhan
Gambar Pembuatan benda uji silinder
-
7/16/2019 Pekerjaan Bor Pile
11/12
d.Setelah adukan beton memenuhi syarat yang ditentukan, terutama kelecakanbeton segar untuk pengerjaan, maka dapat langsung dilakukan pengecoran.
Tahapan pengecoran struktur elemen pondasi di antaranya :1. Pekerjaan persiapan.2. Mempersiapkan pekerja pada posisi masing-masing.3. Setelah dilakukan pemeriksaan dan pengambilan benda uji, maka
pekerjaan pengecoran dapat dilakukan.
4. Pengecoran kepala pondasi dilakukan bersamaan dengan pengecoransekitar 1/3 bagian dari panjang sloof.
5. Dilakukan pemadatan beton menggunakan vibrator.Tujuan dari pemadatan adalah untuk mengurangi rongga udara dalam
beton yang dapat mengurangi kekuatan beton, juga untuk mencapai
kepadatan maksimum. Selain itu juga menjamin suatu perekatan yang
baik antara beton dengan baja tulangan. Pemadatan beton pada proyek
ini menggunakan vibrator elektrik. Vibrator ini dirojokkan selama kurang
lebih 15-30 detik atau hingga terlihat pasta semen di sekitar adukan.
6. Meratakan permukaan betonpile cap yang telah dicor menggunakanruskam kayu, seperti terlihat pada gambar.
Gambar Beton yang sudah diratakan
-
7/16/2019 Pekerjaan Bor Pile
12/12
6. Perawatan betonpile capPerawatan beton dilakukan agar beton tersebut dapat mengikat dengan
sempurna, tidak terjadi retak dan cacat pada beton yang dapat mengurangi mutu
betonnya. Untuk pondasi, sesaat setelah terjadinya setting time (ikat awal), beton
dirawat dengan cara disiram air bersih selama sekitar 7 hari. Dalam sehari,
penyiraman air bersih dapat dilakukan 2 kali, yaitu saat siang dan sore hari,
seperti terlihat pada gambar.
Gambar Beton disiram dengan air bersih
Namun, bila cuaca dalam keadaan panas terus-menerus, ada cara lain yang
dapat dilakukan yaitu dengan menutup beton dengan plastik untuk
memperlambat pengeringan atau penguapannya.