contohteknikanalisisidata

6

Click here to load reader

Upload: azuarjuliandi

Post on 06-Jun-2015

3.672 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: contohteknikanalisisidata

CONTOH PENYUSUNAN TEKNIK ANALISIS DATADI DALAM PROPOSAL & SKRIPSI

Dalam penelitian ini ada 3 kelompok data yang akan dianalisis, sesuai

dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan pada bab

satu sebelumya. Dengan demikian, spesifikasi analisis data penelitian ini adalah:

1. Analisis deskriptif setiap variabel penelitian

Untuk menganalisis secara deskriptif kualitas dari setiap variabel penelitian,

maka digunakan teknik statistik deskriptif, yakni Distribusi Frekuensi

(Sudjanna, 1989:45-50). Langkah-langkah pengujian kualitas untuk setiap

variabel adalah sebagai berikut:

a) Menghitung nilai rata-rata jawaban setiap responden

b) Menghitung nilai rata-rata total variabel

c) Menentukan rentang

Rentang =data terbesar-data terkecil = 5-1=4

d) Menentukan banyak kelas

Banyak kelas yang digunakan adalah 5, yakni kategori: Sangat baik, Baik,

Sedang, Buruk, Sangat buruk

e) Menentukan kelas interval

f) Menentukan posisi kualitas variabel.

2. Analisis hubungan masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat

Untuk menganalisis hubungan masing-masing variabel bebas dengan variabel

terikat digunakan rumus korelasi sederhana atau korelasi product moment.

Interval Keterangan4.24 - 5.04 Sangat Baik3.43 - 4.23 Baik2.62 - 3.42 Sedang1.81 - 2.61 Buruk1.00 - 1.80 Sangat Buruk

Page 2: contohteknikanalisisidata

Namun dalam penelitian ini pengolahn data tidak dilakukan secara manual,

tetapi menggunakan bantuan program SPSS untuk memudahkan pengerjaan.

Langkah-langkah pengujian korelasi adalah sebagai berikut:

a. Menguji koefisien korelasi

Uji koefisien korelasi digunakan untuk menguji arah hubungan variabel

bebas dengan variabel terikat. Rumus umumnya adalah sebagai berikut:

................(Sudjana, 1989:369)Keterangan:r =koefisien korelasi variabel bebas dengan variabel terikatx= Skor-skor item instrumen variabel variabel bebasy= Skor-skor item instrumen variabel terikat

Interpretasi nilai koefisien korelasi di atas adalah sebagai berikut:

- Jika nilai koefisien korelasi positif, maka hubungan antara variabel

bebas dengan variabel terikat adalah hubungan yang searah, dengan

kata lain meningkatnya variabel bebas maka meningkat pula variabel

terikat

- Jika nilai koefisien korelasi negatif, maka ada hubungan berlawanan

antara variabel bebas dengan variabel terikat, dengan kata lain

meningkatnya variabel bebas maka diikuti dengan menurunnya

variabel terikat

b. Menguji koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar varians

variabel terikat dipengaruhi oleh varians variabel bebas, atau dengan kata

lain seberapa besar variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Rumus

umumnya adalah:

Keterangan:D=Koefisien determinasir = koefisien korelasi variabel bebas dengan variabel terikat

Page 3: contohteknikanalisisidata

c. Menguji hipotesis dengan uji t

Hipotesis yang hendak diuji adalah:H0: ρ=0, yang berarti tidak ada hubungan signifikan antara variabel

bebas dengan variabel terikat

Ha: ρ≠0, berarti ada hubungan signifikan antara variabel bebas dengan

variabel terikat

Rumus umum uji t hitung untuk menguji hipotesis di atas adalah sebagai

berikut:

..............................................................(Sudjana, 1989:369)

Sedangkan untuk menentukan nilai t tabel digunakan kriteria:

taraf signifikan (α) sebesar 0,05

Derajat kebebas (dk)=n-2

Selanjutnya nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel untuk

mengetahui penerimaan atau penolakan hipotesis, caranya adalah sebagai

berikut:

Jika nilai t yang dihitung berada di luar daerah penerimaan H0, maka

H0 ditolak dan Ha diterima, maka ada hubungan signifikan variabel

dengan variabel terikat

Jika nilai t yang dihitung berada di dalam daerah penerimaan H0, maka

H0 diterima dan H0 ditolak, maka tidak ada hubungan signifikan

variabel dengan variabel terikat

Page 4: contohteknikanalisisidata

Karena dalam penelitian ini menggunakan program SPSS, maka

penafsiran pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

Jika nilai probabilitas korelasi yakni sig-2 tailed lebih kecil dari taraf

signifikan (α) sebesar 0,05, maka hipotesis nol ditolak, sehingga ada

hubungan signifikan variabel bebas dengan variabel terikat.

Jika nilai probabilitas korelasi yakni sig-2 tailed lebih besar dari taraf

signifikan (α) sebesar 0,05, maka hipotesis nol diterima, sehingga tidak

ada hubungan signifikan variabel bebas dengan variabel terikat.

3. Analisis hubungan simultan (bersama) antara seluruh variabel bebas dengan

variabel terikat

Untuk menguji hubungan seluruh variabel bebas dengan variabel terikat

digunakan uji korelasi berganda. Sama seperti sebelumnya, dalam penelitian

ini pengolahan data tidak dilakukan secara manual, tetapi menggunakan

bantuan program SPSS untuk memudahkan pengerjaan.

Langkah-langkah pengujian korelasi berganda adalah sebagai berikut:

a. Menguji koefisien korelasi berganda

Rumus umum koefisien korelasi berganda adalah sebagai berikut:

.........................(Sudjana, 1989:385)

Keterangan: ryx1x2= Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama dengan variabel Yryx1 = Korelasi product moment antara X1 dengan Yryx2 = Korelasi product moment antara X2 dengan Yrx1x2 = Korelasi product moment antara X1 dengan X2

Page 5: contohteknikanalisisidata

b. Menguji hipotesis dengan uji F

Rumus umum menghitung nilai F adalah:

....................................................(Sudjana, 1989:385)

Keterangan: R= Koefisien korelasi ganda k= Jumlah variabel bebasn= Jumlah anggota sampel

Sedangkan untuk menentukan nilai F tabel digunakan kriteria:

taraf signifikan (α) sebesar 0,05

Derajat kebebas (dk)=n-k-1

Selanjutnya nilai F hitung dibandingkan dengan nilai F tabel untuk mengetahui

penerimaan atau penolakan hipotesis, caranya adalah sebagai berikut:

- Jika nilai F yang dihitung berada di luar daerah penerimaan H0, maka

H0 ditolak dan Ha diterima, maka ada hubungan signifikan seluruh

variabel bebas dengan variabel terikat

- Jika nilai F yang dihitung berada di dalam daerah penerimaan H0, maka

H0 diterima dan H0 ditolak, maka tidak ada hubungan signifikan

seluruh variabel bebas dengan variabel terikat

Karena dalam penelitian ini menggunakan program SPSS, maka

penafsiran pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

Jika nilai probabilitas korelasi berganda yakni sig lebih kecil dari taraf

signifikan (α) sebesar 0,05, maka hipotesis nol ditolak, sehingga ada

hubungan signifikan seluruh variabel bebas dengan variabel terikat.

Page 6: contohteknikanalisisidata

Jika nilai probabilitas korelasi berganda yakni sig lebih besar dari taraf

signifikan (α) sebesar 0,05, maka hipotesis nol diterima, sehingga tidak

ada hubungan signifikan seluruh variabel bebas dengan variabel terikat.