contoh ujian.docx

Upload: marlintan-sukma-ambarwati

Post on 09-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 contoh ujian.docx

    1/20

    STATUS PSIKIATRIK

    F31.1 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR

    EPISODE KINI MANIK TANPA GEJALA PSIKOTIK

    Dokter Pembimbing :

    dr. Tendry Septa, Sp.KJ (K),

    Disusun oleh :

    Fajar Al-Habibi

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG

    BAGIAN ILMU KESEHATAN JIWA

    RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI LAMPUNG

    2014

  • 7/22/2019 contoh ujian.docx

    2/20

    2

    STATUS PSIKIATRIK

    F31.1 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR

    EPISODE KINI MANIK TANPA GEJALA PSIKOTIK

    IDENTITAS PASIEN

    Nama : Ny. Y

    Umur : 37 tahun

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Pendidikan : S1

    Pekerjaan : wiraswasta

    Agama : Islam

    Suku/Bangsa : Lampung Banten

    Alamat : Metro

    Status perkawinan : Menikah

    Tanggal Pemeriksaan : 8 Januari 2014. Pukul 11.00 WIB

    I. RIWAYAT PENYAKIT

    Anamnesis psikiatri (Heteroanamnesis pada tanggal 8 Februari 2014)

    A. Keluhan Utama dan Alasan MRS

    Mudah marah

    B. Riwayat Gangguan Sekarang

    Pasien diantar oleh keluarganya ke Rumah Sakit Jiwa dengan keluhan

    mudah marah sejak dua minggu sebelumnya masuk rumah sakit. Pasien

    marah karena merasa tersinggung oleh orang-orang sekitarnya. Pasien

    merasa kesal dengan orang-orang sekitarnya sehingga kadang-kadang

    melampiaskan kekesalannya dengan marah-marah bahkan tidak segan

    melakukan tindak kekerasan.Menurut pasien, sebelum mengalami keluhan

    ini, kakaknya sempat sangat menyakiti perasaannya dengan memarahinya,

  • 7/22/2019 contoh ujian.docx

    3/20

    3

    mengejek-ejek dirinya dan bahkan sempat melakukan tindak kekerasan

    secara fisik maupun verbal.

    Keluarga pasien menceritakan bahwa pasien bertindak sembrono seperti

    mau menjual tanah seluas 2500 m2 dengan harga yang sangat murah tanpa

    memberitahu keluarga terlebih dahulu.Menurut keluarganya, pasien lebih

    banyak bicara dari biasanya selama tiga minggu terakhir ini dan marah bila

    pembicaraannya dipotong. Menurut keluarga, pasien juga suka menyanyi

    terus menerus, bergerak mondar-mandir dan cenderung tidak mau diam.

    Enam bulan sebelum masuk rumah sakit, menurut pasien, dia dimarahi dan

    diusir dari rumah oleh suaminya sehingga pasien kembali ke rumah

    keluarganya. Kemudian, sejak saat itupasien merasa sangat sedih, susah

    tidur, dan malas beraktivitas sepanjang harinya. Pasien merasa dirinya

    tidak berharga dan merasa bersalah sehingga kadang-kadang melukai

    dirinya sendiri dengan memukuli tembok dan mencakar-cakar tangannya

    sendiri. Nafsu makan pasien juga berkurang bahkan sempat mengalami

    penurunan berat badan sekitar 5 kg selama satu bulan.Kemudian pasien

    meminum obat dari RSJ tempat ia biasanya berobat.Lalu selama 3 bulan

    pasien minum obat dari RSJ, setiap hari pasien tidur 18-24 jam. Pasien

    merasa sembuh total karena sedikit demi sedikit dapat tidur tanpa harus

    meminum obat.

    C. Riwayat Gangguan Sebelumnya

    1. Riwayat Penyakit PsikiatrikTahun 2012 dan 2009 pasien dirawat di Rumah Sakit Jiwa karena

    keluhan yang sama dengan yang saat ini dialami pasien. Tahun 2008

    Pasien dibawa berobat oleh keluarganya ke RS Jiwa Daerah Provinsi

    Lampung dikarenakan pasien sulit tidur dan bersikap berlebihan tidak

    wajar seperti menyanyi dan berbicara terus menerus, sulit diatur dan

    suka marah-marah. Tahun 2007 pasien didiagnosis di RSJ oleh dokter

    spesialis kesehatan jiwa sebagai gangguan afektif bipolar.

  • 7/22/2019 contoh ujian.docx

    4/20

    4

    2. Riwayat Penyakit medik umumPasien tidak ingat dengan jelas pernah mengalami sakit apa saja

    3. Penggunaan narkotika, psikoaktif dan zat adiktif lainnyaBerdasarkan keterangan pasien dan keluarganya, pasien tidak pernah

    merokok, minum alkohol dan menggunakan narkoba atau pun NAPZA

    lainnya.

    D. Riwayat Hidup

    1. Prenatal dan perinatalPasien dilahirkan kurang lebih 37 tahun yang lalu dari seorang ibu

    dengan riwayat kehamilan cukup bulan dan merupakan kelahiran anak

    ke enam. Pasien lahir spontan, langsung menangis, dibantu oleh dukun

    dantanpa ada kecacatan secara fisik.

    2. Masa kanak awal (sampai 3 tahun)Pasien diberikan ASI sampai umur 2 tahun. Samapi umur 3 tahun

    pasien tidak mengalami gangguan pertumbuhan dan pperkembangan.

    3. Masa kanak pertengahan (3 -11 tahun)Pasien tumbuh dan berkembang seperti anak-anak pada umunya. Pasien

    tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam belajar. Di sekolah juga

    pasien tidak menagalami masalah yang serius. Pasien bergaul dengananak-anak sewajarnya.

    Pada usia 8 tahun, Menurut pasien, dia sering ditampar oleh ayah

    kandungnya, dan pasien merasa ibunya pilih kasih terutama dalam

    pembagian porsi makanan, sejak saat itu pasien merasa diperlakukan

    tidak adil oleh kedua orang tuanya dan pasien merasa stress.

  • 7/22/2019 contoh ujian.docx

    5/20

    5

    Pasien mengalami menstruasi pertama kali pada umur 9 tahun. Setahun

    kemudian, menurut pasien, dia telah mengalami siklus menstruasi

    secara teratur.

    4. Masa remajaKetika pasien duduk di bangku kelas II SMP (Usia 14 tahun), menurut

    pasien, dia sempat dipermalukan oleh gurunya di depan kelas.selain itu

    ia juga kecewa terhadap nilai beberapa mata pelajaran di sekolah yang

    diperoleh yang diyakini oleh pasien tidak sesuai dengan kemampuan

    dan usahanya. Pasien merasa seharusnya ia mendapatkan nilai yang

    lebih baik.Sejak itu pasien merasa stress, susah tidur, sering menangis

    sendiri dan mudah marah. kemudian pasien dipindahkan sekolah ke

    Salatiga. Di Yogyakarta, pasien dibawa berobat ke RS Puri Nirmala

    oleh keluarganya dan pasien mendapatkan obat yang diminum selama

    satu tahun, lalu ia kembali dibawa ke Lampung dan melanjutkan

    pendidikannya di Metro.

    Tahun 1992 (usia 16 tahun)pasien dipisahkan dengan teman dekat lelaki

    pasien oleh orang tuanya, sejak saat itu pasien stress, susah tidur dan

    cenderung mengurung diri dikamar dan sering tiba-tiba menagis

    sendiri.Pasien banyak bicara dan tidak jelas. Lalu keluarga membawa

    pasien ke RS Jiwa Daerah Provinsi Lampung dan dirawat selama 1

    minggu. Setelah 1 minggu dirawat, pasien pulang, dalam keadaan

    tenang, rutin kontrol dan makan obat teratur.

    5. Masa dewasaPada tahun 1998-2008 pasien tidak mengalami gangguan dan keluhan

    yang berarti. pasien menjalani kehidupan dengan normal. Pasien sedih

    dan senang sewajarnya. Pasien dapat melanjutkan pendidikannya dari

    dari tamat SMA sampai lulus sarjana. Bahkan pada tahun 2004 pasien

    menikah dengan seorang laki-laki. Pada awal pernikahannya pasien

  • 7/22/2019 contoh ujian.docx

    6/20

    6

    hidup harmonis dengan suaminya, namun setelah melahirkan,

    penyakitnya menjadi lebih sering kambuh. Pasien juga menambahkan

    bahwa suaminya mengalami skizofrenia. Ia sering dimarahi dan pernah

    ingin ditusuk oleh suaminya. Menurutnya Hal inilah yang membuat ia

    dan suaminya berpisah. Sejak saat itu pasien menjadi sulit tidur, merasa

    depresi, menyalahkan diri sendiri, tidak ada hasrat untuk hidup dan

    penuh dengan penyesalan bahkan merasa ingin mati saja.

    pasien belum pernah bekerja pada instansi, lembaga, atau perusahaan

    tertentu. Pasien merasa tidak percaya diri dalam bekerja karena merasa

    penyakitnya yang dideritanya tidak memungkinkannya untuk bekerja

    dengan baik. Menurut pasien ia memiliki beberapa aset seperti beberapa

    bidang tanah dan rumah kontrakan.

    6. Riwayat keluargaPasien merupakan anak keenam dari 6 bersaudara. Sejak usia 3 bulan,

    ia dibesarkan oleh orang tua angkat. Ia mempunyai seorang kakak dan

    seorang adik angkat.Ia hidup dengan ekonomi yang pas-pasan karena

    orang tua angkatnya mengalami kebangkrutan. Hubungan pasien baik

    dengan orang tua angkatnya.

    Pada usia 13 tahun, pasien baru mengetahui statusnya sebagai anak

    angkat. Sejak sakit ini, pasien dikembalikan kepada orang tua

    kandungnya karena masalah ekonomi untuk pengobatannya. Pasien

    mengatakan orang tua kandungnya adalah orang yang kaya. Hubungan

    pasien dengan keluarga kandungnya tidak begitu harmonis. Pasien

    merasa orang tua kandungnya pilih kasih dan tidak pernah

    mendengarkannya.

    Pasien memiliki seorang anak laki-laki. Namun, sejak kecil ia tidak

    mengenalkan dirinya sebagai orang tua. Ia menganggap lebih baik

    menjadi sahabat bagi anaknya karena takut anaknya malu dengan

  • 7/22/2019 contoh ujian.docx

    7/20

    7

    keadaan dirinya sebagai orang gila. Pasien merasa anaknya tetap

    menyayanginya.

    Skema pohon keluarga:(kandung)

    Keterangan:: Laki-laki

    : Wanita

    : pasien

    II. STATUS MENTAL

    A. Deskripsi Umum1. Penampilan : Seorang perempuan memakai seragam RSJ, baju kaos

    orange motif polos dan celana panjang olahragabiru tua dengan motif

    tiga garis vertikal orange di kedua sisinya, perawakan gemuk,kulit

    kuning langsat, rambut sepinggang, tampak lembab tersisir rapi, kuku

    pendek dan cukup bersih.Wajah pasien tampak sesuai dengan usianya.

    Penampilan pasien juga tampak sehat secara fisik.

    2. Perilaku dan aktivitas prikomotor : pasien sering bergerak, berbicarasambil menulis

    3. Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif dan bersahabat

    B. Keadaan Afektif

    1. Mood : hiperthymia2. Afek : luas3. Keserasian : appropriate

  • 7/22/2019 contoh ujian.docx

    8/20

    8

    C. Pembicaraan

    Pasien berbicara spontan.lancar, intonasi sedang, volume cukup, kuantitas

    cukup, kualitas baik. Pasien berbicara seperti banyak bicara. Pasien

    berespon normal, menjawab sesuai apa yang ditanyakan.

    D. Gangguan Persepsi :

    Halusinasi : Tidak ada

    Ilusi : Tidak ada

    Depersonalisasi : Tidak ada

    Derealisasi : Tidak ada

    E. Pikiran

    1. proses dan bentuk pikir :

    a. Produktivitas :Cukup

    b. Kontinuitas : Relevan, koheren

    c. Hendaya berbahasa : Tidak ada

    2. Isi pikiran

    Tidak ada gangguan

    F. Sensorium dan Kognisi

    1. Kesadaran compos mentis2. Orientasi waktu, tempat dan orang baik. Daya ingat jangka panjang

    baik, jangka pendek baik, dan jangka segera baik.

    3.Kosentrasi dan perhatian terdapat distraktibilitas

    4. Kemampuan membaca dan menulis baik5. Kemampian visuospasial baik6. Pikiran abstrak cukup7. Kemampuan informasi dan intelegensi cukup8. Bakat kreatif: menulis puisi9. Kemampuan menolong diri sendiri baik

  • 7/22/2019 contoh ujian.docx

    9/20

    9

    G. Pengendalian Impuls

    Pengendalian impuls cukup baik

    H. Daya Nilai dan Tilikan

    Daya Nilai

    1.Norma sosial : tidak terganggu2. Uji daya nilai : Tidak tergangguTilikan : tilikan derajat5, pasien merasa dirinya sakit, mengerti

    tentang penyakitnya yang memerlukan pengobatan

    I. Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya

    III.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

    Pemeriksaan Fisik

    Tanda-tanda vital:

    TD = 130/80 mmHg

    N = 76x/menit

    P = 22x/menit

    S = 37C

    Mata : Konjungtiva tidak anemis

    Hidung : Tidak ditemukan kelainan

    Telinga : Tidak ditemukan kelainan

    Paru : Tidak ditemukan kelainan

    Jantung: Tidak ditemukan kelainan

    Abdomen : Tidak ditemukan kelainan

    IV. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

    Pasien TN. Y, 37 tahun, berpenampilan sesuai dengan usianya, cara

    berpakaian rapi dan perawatan diri baik. Dibawa ke RS. Jiwa dengan

    keluhan marah-marah tanpa sebab, sering berbicara sendiri tidak, dan tidak

    berpakaian ditempat terbuka.. Pasien dibentak oleh kakak kandungnya

  • 7/22/2019 contoh ujian.docx

    10/20

    10

    karena ingin menjual tanah. Lima Bulanyang lalu pasien merasa sangat

    sedih, susah tidur, dan malas beraktivitas karena diusir oleh suaminya.

    Pasien juga merasa diperlakukan tidak adil oleh kedua orang tuanyaterutama dalam pembagian porsi makanan, ia merasa kakaknya lebih

    disayang dibandingkan dengan dirinya. sering menangis dan merenung

    bila setelah sholat dan saat berdoa. Diakui pasien, dia ingat tentang

    kematian kedua orang tuanya. Menurut istri pasien hal tersebut hanya

    berlangsung beberapa hari saja.

    Pada status mental didapatkan: pada gambaran umum, perawatan diri baik,

    bersikap kooperatif selama wawancara. Mood elasi (hipertim), Afek,

    appropriate, serasi. Bicara spontan dan lancar, logorrhea, volume keras. Isi

    pikir terdapat gagasan yang berlebihan dan waham kebesaran. Tidak ada

    halusinasi. Penilaian realita terganggu, dengan tilikan derajat 5.

    V. FORMULASI DIAGNOSIS

    Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan suasana perasaan yang bermakna

    serta menimbulkan suatu distress (penderitaan) dan disability (hendaya)

    dalam pekerjaan dan kehidupan sosial pasien, sehingga dapat disimpulkan

    bahwa pasien ini mengalami gangguan jiwa.

    Aksis I

    Berdasarkan data-data yang didapat melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan

    neurologis, dan rekam medik, tidak ditemukan riwayat trauma kepala, demam

    tinggi atau kejang sebelumnya ataupun kelainan organik. Tidak pernah ada

    riwayat penggunaan zat psikoaktif. Hal ini dapat menjadi dasar untuk

    menyingkirkan diagnosis gangguan mental organik dan penggunaan zat

    psikoaktif.

    Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dengan pasien. Didapat: pasien

    banyak bicara, sering marah, cenderung berlebihan, pekerjaannya terganggu,

    mengalami masalah dengan orang-orang disekitarnya, pernah mengalami

  • 7/22/2019 contoh ujian.docx

    11/20

    11

    periode depresi; mood elasi (hipertim) dan afek luas, serasi; logorrhea..

    Perilaku pasien dalam menjawab pertanyaan terkadang hiperaktif. Sehingga

    berdasarkan PPDGJ-III, diagnosis F 31.2 Gangguan afektif bipolar, episode

    kini manik tanpa gejala psikotik dapat ditegakkan.

    Aksis IV

    Memiliki masalah dengan kakak kandungnya. Pasien kecewa dikarenakan

    kakak kandungnya membentak pasien oleh karena pasien ingin menjual tanah

    yang diakui miliknya.

    Aksis V

    Penilaian terhadap kemampuan pasien untuk berfungsi dalam kehidupannya

    menggunakan skala GAF (Global Assessment of Functioning). Pada saat

    dilakukan wawancara, skor GAF 70-61 (beberapa gejala ringan dan menetap,

    disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik). GAF tertinggi

    selama satu tahun terakhir adalah 80-71 (gejala ringan, disabilitas ringan).

    VI. EVALUASI MULTIAKSIAL

    Aksis : F 31.2 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik tanpa

    gejala psikotik

    Aksis II : R. 46.8Diagnosisi aksis II tertunda

    Aksis III : Tidak ada

    Aksis IV : masalah denganprimary support group(keluarga)

    Aksis V : GAF 7061 (Current)

    GAF 9081 (HLPY)

  • 7/22/2019 contoh ujian.docx

    12/20

    12

    VII. DAFTAR PROBLEM

    1. Organobiologik: Tidak ditemukan adanya kelinan fisik yang bermakna,tetapi di duga terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter maka pasien

    memerlukan psikofarmakologi.

    2. Psikologik:Tidak ditemukan hendaya dalam menilai realita tapi tampakadanya gejala mania sehingga pasien membutuhkan psikoterapi.

    3. Sosiologik: Ditemukan adanya hendaya dalam bidang sosialpasien butuhsosioterapi.

    VIII. RENCANA TERAPI

    A. Terapi psikofarmakologi

    1. quetiapine 2x 200 mg

    2. oxcarbazepine 2x150 mg

    B. Intervensi Psikososial

    Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya,

    cognitive behavioral therapy (CBT).

    IX. FOLLOW UP

    Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya serta

    efektivitas terapi dan kemungkinan terjadinya efek samping dari obat yang

    diberikan

  • 7/22/2019 contoh ujian.docx

    13/20

    13

    X. PROGNOSIS

    Quo ad vitam : Bonam

    Quo ad functionam : Dubia ad malam

    Quo ad sanationam : Dubia ad malam

    IX. PEMBAHASAN/TINJAUAN PUSTAKA

    Pada pasien ditegakkan diagnosis gangguan afektif bipolar, epidose kini

    manik tanpa gejala psikotik, dengan diagnosis.Hal ini disesuaikan dengan

    PPDGJ III, di mana episode sekarang memenuhi kriteria mania tanpa gejala

    psikotik.Sebuah episode manic, atau mania, adalah ketika seseorang

    mengalami beberapa hal berikutgejala pada saat yang sama: "tinggi" atau

    pemarah suasana hati, harga diri yang sangat tinggi, penurunankebutuhan

    untuk tidur, tekanan untuk terus berbicara, sering terlibat dalam kegiatan

    10-02-2014 11-02-2014 12-02-2014

    S -Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhanO KU = tampak sehat

    Suhu = 36,80C

    TD: 130/90

    RR= 20x/menit

    HR= 80x/menit

    KU = tampak sehat

    Suhu = 36,80C

    TD: 130/90

    RR= 20x/menit

    HR= 80x/menit

    KU = tampak sehat

    Suhu = 36,80C

    TD: 130/90

    RR= 20x/menit

    HR= 80x/menit

    A F31.1 gangguan

    afektif bipolar

    Episode kini maniktanpa gejala psikotik

    F31.1 gangguan afektif

    bipolar

    Episode kini manik tanpagejala psikotik

    F31.1 gangguan afektif

    bipolar

    Episode kini manik tanpagejala psikotik

    P 1. quetiapine

    2x 200 mg

    2.oxcarbazepine

    2x150 mg

    1. quetiapine

    2x 200 mg

    2.oxcarbazepine

    2x150 mg

    1. quetiapine

    2x 200 mg

    2.oxcarbazepine

    2x150 mg

  • 7/22/2019 contoh ujian.docx

    14/20

    14

    dengan risiko besar untuk konsekuensi yang buruk (menjual tanah dengan

    harga yang sangat murah).

    Gangguan ini ditandai oleh episode berulang (sekurang kurangnya dua

    episode) dimana afek pasien dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu, pada

    waktu tertentu terdiri dari peningkatan afek disertai penambahan energi dan

    aktivitas (mania), dan pada waktu lain berupa penurunan afek disertai

    pengurangan energi dan aktivitas (depresi) .Yang khas adalah bahwa biasanya

    ada penyembuhan sempurna antar episode.

    Episode harus berlangsung sekurang kurangnya 1 minggu, dan cukup berat

    sampai mengacaukan seluruh atau hampir seluruh pekerjaan dan aktivitas

    sosial yang biasa dilakukan.Perubahan afek harus disertai dengan energi yang

    bertambah sehingga terjadi aktivitas berlabihan, percepatan dan kebanyakan

    bicara, kebutuhan tidur yang berkurang, ide ide perihal kebesaran/

    grandiose ideas dan terlalu optimistik.Harga diri yang membumbung dan

    gagasan kebesaran.

    Quetiapin merupakan suatu derivat dibenzotiazepin yang bekerja sebagai

    antagonis 5-HT 1A dan 5-HT 2A , dopamin D 1 , D 2 , histamin H 1 serta

    reseptor adrenergik 1 dan 2. Afinitasnya rendah terhadap reseptor D 2

    dan relatif lebih tinggi terhadap serotonin 5-HT 2A .

    Kisaran dosis pada gangguan bipolar dewasa yaitu 200-800 mg/hari.

    Tersedia dalam bentuk tablet IR (immediate release) dengan dosis 25 mg,100 mg, 200 mg, dan 300 mg, dengan pemberian dua kali per hari. Quetiapin

    efektif untuk GB I dan II, episdoe manik, depresi, campuran, siklus cepat,

    baik dalam keadaan akut maupun rumatan.

    Quetiapin secara umum ditoleransi dengan baik. Sedasi merupakan efek

    samping yang sering dilaporkan. Efek samping ini berkurang dengan

    berjalannya waktu. Perubahan dalam berat badan dengan quetiapin adalah

  • 7/22/2019 contoh ujian.docx

    15/20

    15

    sedang dan tidak menyebabkan penghentian pengobatan. Peningkatan berat

    badan lebih kecil bila dibandingkan dengan antipsikotika tipik.

    Oxcarbazepine adalah obat antikonvulsan yang paling sering digunakan untuk

    mengobatikejang pada pasien dengan epilepsi. Meskipun epilepsi adalah satu-

    satunyaindikasi yang disetujui FDA, oxcarbazepine juga digunakan, dan telah

    dipelajari untuk pengobatan gangguan afektif bipolar.

    AUTOANAMNESIS TANGGAL 29Januari 2014

    Dokter Muda (DM), Pasien (P)

    DM : Siang mbasaya Fajar dan ini Indah. kami dokter muda disini,

    mau ngobrol sebentar bisa?

    P :Bisa.Mau ngobrol disini (di ruang rawat) apa mau di luar ?Di

    luar aja ya sebab di dalam panas.

    DM : iya boleh mba. Silahkan duduk.Nama mba siapa?

    P : Ya TW (inisial), kamu boleh panggil T, W, Y atau

    whateverlah supaya akrab (benar)

    DM : Umurnya mba Y sekarang berapa ya?

    P : 37 tahun, tapi masih keliatan muda kan? Pasti kalian berfikir saya

    seumuran kalian kan? (tertawa) (benar)

    DM : memang mba Y lahir tanggal berapa?

    P : tanggal 11 Juni 1976 (benar)

    DM : mba tinggalnya dimana?

    P : Metro (Benar)

    DM : Terakhir sekolah atau kuliah?

  • 7/22/2019 contoh ujian.docx

    16/20

    16

    P : Kuliah sarjana ISIP dengan IPK 3,34

    DM : Mba Y biasanya kalau sehari hari kerjanya apa?

    P : ibu rumah tangga ajah, paling masak, ama beres-beres. (benar)

    DM : mba Y dari kapan disini ?

    P : sejak tanggal 21 Desember 2013 (benar)

    DM : Mba Y tau atau tidak kenapa dibawa kesini ?

    P : Iya tau, jadi waktu itu gue mau ngejual tanah gue yang dikasih

    sama bokap gue, terus gue dimarahin sama abang gue, setelah

    dimarahin gue sedih banget sampe badan gue tremor. Gue paling

    gak bisa dimarahin sama orang yang paling gue sayang. Buat gue,

    hal tersedih adalah dimarahin orang yang paling gue sayang dan

    yang paling gue sayang itun adalah abang gue

    DM : yang membawa Y kesini siapa?

    P : Semua keluarga. Jadi ceritanya waktu itu gue mau ke bandung,

    gue udahpackingterus tiba-tiba ditengah jalan gue dibilang mau

    dianter ke Rumah Sakit Jiwa. Gue langsung teriak-teriak gak mau,

    habis itu gue langsung nyanyi lagu rohani kenceng-kenceng dan

    pelung koko yang bentak gue tadi sambil bisikin koko Y

    sayang banget sama koko dari situ koko gue keluar air mata.

    DM : dulu pernah diceritain ga lahirnya mba Y gimana?

    P : gak taulah lupa..

    DM : dulu pernah ga kebentur atau pingsan gitu?

  • 7/22/2019 contoh ujian.docx

    17/20

    17

    P : ga kayaknya

    DM : Mba Y tau kalau mba Y sakit ?

    DM : Iya tau, gue sakit bipolar kini manik kan ? gue juga tau kalo

    Penyakit gue gak bisa sembuh.

    DM : Mba Y tau apa bipolar kini manik ? Tau dari siapa ?

    P : Tau, jadi bipolar kini manik itu kadang-kadang sedih sekali,

    Kadang sangat bahagia iya kan ? gue tau dari dokter gue dari

    kecil dansearchingdi internet

    DM : Mba Y bisa cerita gimana awalnya mba Y sakit ?

    P : Iya, catet ya.. Jadi awalnya pas gue umur 13 tahun gue mulai

    sakit. Waktu itu gue masih SMP, sebenernya yang buat gue sakit

    adalah keluarga gue sendiri. Waktu kecil ayah kandung gue suka

    namparin gue, ya dari situ gue sakit

    DM : Memang Y ada berapa ayah ?

    P : Gue belum cerita ya? Jadi gue dititipin ke orang tua angkat gue

    dari kecil tapi semenjak gue sakit gue dibalikin lagi ke orang tua

    kandung gue.

    DM : Mba Y sering kambuh ? kalau kambuh karena apa ? dari umur

    13 tahun itu sering sakit ?

    P : Iya catet ya, jadi gue itu umur 13 kambuh, 14 sembuh, 15

    kambuh, 16 sembuh, 17 sakit, 18 sembuh, terus dari tahun 1995-

    2004 sembuh kambuh lagi setelah melahirkan karena sebenernya gue

    kan gak boleh hamil sama dokter udah gitu gue ngelahirinnya gak

  • 7/22/2019 contoh ujian.docx

    18/20

    18

    disesar berarti gue makin besar dong kemungkinan gue buat

    kambuh, udah gitu suami gue skizofrenia juga, kan skizofrenia bisa

    mencetuskan gangguan bipolar iya kan ? biasanya gue paling sering

    kambuh setelah putus cinta apalagi waktu sama Noe letto.

    DM : Noe letto ? artis ?

    P : Iya, tau kan ? Yang nyanyi lagu (menyanyi lagu letto) itu kan

    liriknya gue yang ngarang makanya di albumnya itu ada tulisan

    kepada jiwa yang sakit, itu gue.

    DM : selama sekolah ada ga masalah?

    P : Pernah waktu gue SMP kelas 2 gue dipermalukan sama guru

    bahasa lampung gue di depan kelas cuma gara-gara gue nanya

    susu terus gue dipanggil ke depan kelas dari situ gue stress gue

    kambuh lagi sakitnya (stressor).

    DM : mba Ysudah menikah?

    P : sudah tahun 2004 udah 10 tahun, tapi suami gue skizofrenia juga

    DM : mba Y sudah punya anak?

    P : sudah satu orang laki-laki

    DM : sekarang hubungan dengan suami mba gimana?

    P : udah ga pernah ketemu lagi soalnya dia sakit juga, anak gue aja

    tinggalnya sama orang tua gue

    DM : Kalau anak Y gimana? Dia tau Y ibunya?

    P : Gak, dia kalo kesini panggil gue tante. Gue gak mau anak seperti

  • 7/22/2019 contoh ujian.docx

    19/20

    19

    ayah ataupun ibunya. Gue mau jadi sahabat dia aja, gue cukup

    memperhatikan dia dari jauh dan jadi temen cerita gue. Buat gue

    yang terpenting anak gue hidup bahagia di masa depan (mata

    berkaca-kaca)

    DM : mba Y sempet kerja?

    P : ngga, kan gue gila (stresor)

    DM : kalau mba dengan kakak-kakak mba sering ribut ga?

    P : enggak

    DM : kalau dengan tetangga gimana mba? Baik-baik ga?

    P : gini ya prinsipnya gue ga akan marah kalo orang itu gak macem-

    macem sama gue, kalo dia macem-macem y ague marah

    DM : dirumah dulu ada orang yang sakit kayak Y ga? (familly

    history)

    P : ada kakaknya mamah gue sakit juga dia skizofrenia (herediter)

    DM : mba Yselama disini apa yang dirasakan?

    P : Senang punya teman teman tapi kangen dengan orang tua tiri gue

    karena dia lebih perhatian sama gue. (mood baik)

    DM : mba kayanya ga suka ngerokok ya?

    P : ga bisa saya (rokok-)

    DM : kalo minum kayanya enggak pernah..

    P : ga pernah, ga suka. (alkohol -)

  • 7/22/2019 contoh ujian.docx

    20/20

    20

    DM : kalo obat obat-obatan gitu juga, ama ngirup aibon gamungkin lah

    yah.

    P : ga pernah saya kaya gitu gitu.. (psikotropika -)

    DM : mba pernah denger bisikan-bisikan gak?

    P : ga pernah.(halusinasi akustik -)

    DM : kalau liat seperti bayangan atau setan gitu pernah ga mba?

    P : ga pernah juga (halusinasi visual -)

    DM : pernah mencium bau-bauan tapi ga ada sumber baunya?

    P : ga pernah (halusinasi olfaktorik -)

    DM : kalau ngerasa ada yang jalan-jalan di kulit?

    P : ga pernah (halusinasi taktil -)

    DM : pernah ngerasa apa yang mba pikirin itu orang lain bisa tau ga

    mba?

    P : ngga..

    DM : mba Y ngerasa punya kelebihan ga dibanding orang lain?

    P : iya gue lebih pinter disbanding kakak-kakak gue, orang gue

    ranking terus dari SD. IPK gue aja 3,34, gue suka belajar bahasa

    inggris yang bukunya tebel-tebel.

    DM : lalu merasa ada orang lain yang ingin berbuat jahat ga sama mba

    Y?

    P : tidak ada. Saya Cuma sering marah-marah aja sama orang-orang

    yang gangguin saya atau buat saya kesal.

    DM : terimakasih mba