contoh ujian.docx
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 contoh ujian.docx
1/20
STATUS PSIKIATRIK
F31.1 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR
EPISODE KINI MANIK TANPA GEJALA PSIKOTIK
Dokter Pembimbing :
dr. Tendry Septa, Sp.KJ (K),
Disusun oleh :
Fajar Al-Habibi
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BAGIAN ILMU KESEHATAN JIWA
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI LAMPUNG
2014
-
7/22/2019 contoh ujian.docx
2/20
2
STATUS PSIKIATRIK
F31.1 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR
EPISODE KINI MANIK TANPA GEJALA PSIKOTIK
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Y
Umur : 37 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : S1
Pekerjaan : wiraswasta
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Lampung Banten
Alamat : Metro
Status perkawinan : Menikah
Tanggal Pemeriksaan : 8 Januari 2014. Pukul 11.00 WIB
I. RIWAYAT PENYAKIT
Anamnesis psikiatri (Heteroanamnesis pada tanggal 8 Februari 2014)
A. Keluhan Utama dan Alasan MRS
Mudah marah
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien diantar oleh keluarganya ke Rumah Sakit Jiwa dengan keluhan
mudah marah sejak dua minggu sebelumnya masuk rumah sakit. Pasien
marah karena merasa tersinggung oleh orang-orang sekitarnya. Pasien
merasa kesal dengan orang-orang sekitarnya sehingga kadang-kadang
melampiaskan kekesalannya dengan marah-marah bahkan tidak segan
melakukan tindak kekerasan.Menurut pasien, sebelum mengalami keluhan
ini, kakaknya sempat sangat menyakiti perasaannya dengan memarahinya,
-
7/22/2019 contoh ujian.docx
3/20
3
mengejek-ejek dirinya dan bahkan sempat melakukan tindak kekerasan
secara fisik maupun verbal.
Keluarga pasien menceritakan bahwa pasien bertindak sembrono seperti
mau menjual tanah seluas 2500 m2 dengan harga yang sangat murah tanpa
memberitahu keluarga terlebih dahulu.Menurut keluarganya, pasien lebih
banyak bicara dari biasanya selama tiga minggu terakhir ini dan marah bila
pembicaraannya dipotong. Menurut keluarga, pasien juga suka menyanyi
terus menerus, bergerak mondar-mandir dan cenderung tidak mau diam.
Enam bulan sebelum masuk rumah sakit, menurut pasien, dia dimarahi dan
diusir dari rumah oleh suaminya sehingga pasien kembali ke rumah
keluarganya. Kemudian, sejak saat itupasien merasa sangat sedih, susah
tidur, dan malas beraktivitas sepanjang harinya. Pasien merasa dirinya
tidak berharga dan merasa bersalah sehingga kadang-kadang melukai
dirinya sendiri dengan memukuli tembok dan mencakar-cakar tangannya
sendiri. Nafsu makan pasien juga berkurang bahkan sempat mengalami
penurunan berat badan sekitar 5 kg selama satu bulan.Kemudian pasien
meminum obat dari RSJ tempat ia biasanya berobat.Lalu selama 3 bulan
pasien minum obat dari RSJ, setiap hari pasien tidur 18-24 jam. Pasien
merasa sembuh total karena sedikit demi sedikit dapat tidur tanpa harus
meminum obat.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat Penyakit PsikiatrikTahun 2012 dan 2009 pasien dirawat di Rumah Sakit Jiwa karena
keluhan yang sama dengan yang saat ini dialami pasien. Tahun 2008
Pasien dibawa berobat oleh keluarganya ke RS Jiwa Daerah Provinsi
Lampung dikarenakan pasien sulit tidur dan bersikap berlebihan tidak
wajar seperti menyanyi dan berbicara terus menerus, sulit diatur dan
suka marah-marah. Tahun 2007 pasien didiagnosis di RSJ oleh dokter
spesialis kesehatan jiwa sebagai gangguan afektif bipolar.
-
7/22/2019 contoh ujian.docx
4/20
4
2. Riwayat Penyakit medik umumPasien tidak ingat dengan jelas pernah mengalami sakit apa saja
3. Penggunaan narkotika, psikoaktif dan zat adiktif lainnyaBerdasarkan keterangan pasien dan keluarganya, pasien tidak pernah
merokok, minum alkohol dan menggunakan narkoba atau pun NAPZA
lainnya.
D. Riwayat Hidup
1. Prenatal dan perinatalPasien dilahirkan kurang lebih 37 tahun yang lalu dari seorang ibu
dengan riwayat kehamilan cukup bulan dan merupakan kelahiran anak
ke enam. Pasien lahir spontan, langsung menangis, dibantu oleh dukun
dantanpa ada kecacatan secara fisik.
2. Masa kanak awal (sampai 3 tahun)Pasien diberikan ASI sampai umur 2 tahun. Samapi umur 3 tahun
pasien tidak mengalami gangguan pertumbuhan dan pperkembangan.
3. Masa kanak pertengahan (3 -11 tahun)Pasien tumbuh dan berkembang seperti anak-anak pada umunya. Pasien
tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam belajar. Di sekolah juga
pasien tidak menagalami masalah yang serius. Pasien bergaul dengananak-anak sewajarnya.
Pada usia 8 tahun, Menurut pasien, dia sering ditampar oleh ayah
kandungnya, dan pasien merasa ibunya pilih kasih terutama dalam
pembagian porsi makanan, sejak saat itu pasien merasa diperlakukan
tidak adil oleh kedua orang tuanya dan pasien merasa stress.
-
7/22/2019 contoh ujian.docx
5/20
5
Pasien mengalami menstruasi pertama kali pada umur 9 tahun. Setahun
kemudian, menurut pasien, dia telah mengalami siklus menstruasi
secara teratur.
4. Masa remajaKetika pasien duduk di bangku kelas II SMP (Usia 14 tahun), menurut
pasien, dia sempat dipermalukan oleh gurunya di depan kelas.selain itu
ia juga kecewa terhadap nilai beberapa mata pelajaran di sekolah yang
diperoleh yang diyakini oleh pasien tidak sesuai dengan kemampuan
dan usahanya. Pasien merasa seharusnya ia mendapatkan nilai yang
lebih baik.Sejak itu pasien merasa stress, susah tidur, sering menangis
sendiri dan mudah marah. kemudian pasien dipindahkan sekolah ke
Salatiga. Di Yogyakarta, pasien dibawa berobat ke RS Puri Nirmala
oleh keluarganya dan pasien mendapatkan obat yang diminum selama
satu tahun, lalu ia kembali dibawa ke Lampung dan melanjutkan
pendidikannya di Metro.
Tahun 1992 (usia 16 tahun)pasien dipisahkan dengan teman dekat lelaki
pasien oleh orang tuanya, sejak saat itu pasien stress, susah tidur dan
cenderung mengurung diri dikamar dan sering tiba-tiba menagis
sendiri.Pasien banyak bicara dan tidak jelas. Lalu keluarga membawa
pasien ke RS Jiwa Daerah Provinsi Lampung dan dirawat selama 1
minggu. Setelah 1 minggu dirawat, pasien pulang, dalam keadaan
tenang, rutin kontrol dan makan obat teratur.
5. Masa dewasaPada tahun 1998-2008 pasien tidak mengalami gangguan dan keluhan
yang berarti. pasien menjalani kehidupan dengan normal. Pasien sedih
dan senang sewajarnya. Pasien dapat melanjutkan pendidikannya dari
dari tamat SMA sampai lulus sarjana. Bahkan pada tahun 2004 pasien
menikah dengan seorang laki-laki. Pada awal pernikahannya pasien
-
7/22/2019 contoh ujian.docx
6/20
6
hidup harmonis dengan suaminya, namun setelah melahirkan,
penyakitnya menjadi lebih sering kambuh. Pasien juga menambahkan
bahwa suaminya mengalami skizofrenia. Ia sering dimarahi dan pernah
ingin ditusuk oleh suaminya. Menurutnya Hal inilah yang membuat ia
dan suaminya berpisah. Sejak saat itu pasien menjadi sulit tidur, merasa
depresi, menyalahkan diri sendiri, tidak ada hasrat untuk hidup dan
penuh dengan penyesalan bahkan merasa ingin mati saja.
pasien belum pernah bekerja pada instansi, lembaga, atau perusahaan
tertentu. Pasien merasa tidak percaya diri dalam bekerja karena merasa
penyakitnya yang dideritanya tidak memungkinkannya untuk bekerja
dengan baik. Menurut pasien ia memiliki beberapa aset seperti beberapa
bidang tanah dan rumah kontrakan.
6. Riwayat keluargaPasien merupakan anak keenam dari 6 bersaudara. Sejak usia 3 bulan,
ia dibesarkan oleh orang tua angkat. Ia mempunyai seorang kakak dan
seorang adik angkat.Ia hidup dengan ekonomi yang pas-pasan karena
orang tua angkatnya mengalami kebangkrutan. Hubungan pasien baik
dengan orang tua angkatnya.
Pada usia 13 tahun, pasien baru mengetahui statusnya sebagai anak
angkat. Sejak sakit ini, pasien dikembalikan kepada orang tua
kandungnya karena masalah ekonomi untuk pengobatannya. Pasien
mengatakan orang tua kandungnya adalah orang yang kaya. Hubungan
pasien dengan keluarga kandungnya tidak begitu harmonis. Pasien
merasa orang tua kandungnya pilih kasih dan tidak pernah
mendengarkannya.
Pasien memiliki seorang anak laki-laki. Namun, sejak kecil ia tidak
mengenalkan dirinya sebagai orang tua. Ia menganggap lebih baik
menjadi sahabat bagi anaknya karena takut anaknya malu dengan
-
7/22/2019 contoh ujian.docx
7/20
7
keadaan dirinya sebagai orang gila. Pasien merasa anaknya tetap
menyayanginya.
Skema pohon keluarga:(kandung)
Keterangan:: Laki-laki
: Wanita
: pasien
II. STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum1. Penampilan : Seorang perempuan memakai seragam RSJ, baju kaos
orange motif polos dan celana panjang olahragabiru tua dengan motif
tiga garis vertikal orange di kedua sisinya, perawakan gemuk,kulit
kuning langsat, rambut sepinggang, tampak lembab tersisir rapi, kuku
pendek dan cukup bersih.Wajah pasien tampak sesuai dengan usianya.
Penampilan pasien juga tampak sehat secara fisik.
2. Perilaku dan aktivitas prikomotor : pasien sering bergerak, berbicarasambil menulis
3. Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif dan bersahabat
B. Keadaan Afektif
1. Mood : hiperthymia2. Afek : luas3. Keserasian : appropriate
-
7/22/2019 contoh ujian.docx
8/20
8
C. Pembicaraan
Pasien berbicara spontan.lancar, intonasi sedang, volume cukup, kuantitas
cukup, kualitas baik. Pasien berbicara seperti banyak bicara. Pasien
berespon normal, menjawab sesuai apa yang ditanyakan.
D. Gangguan Persepsi :
Halusinasi : Tidak ada
Ilusi : Tidak ada
Depersonalisasi : Tidak ada
Derealisasi : Tidak ada
E. Pikiran
1. proses dan bentuk pikir :
a. Produktivitas :Cukup
b. Kontinuitas : Relevan, koheren
c. Hendaya berbahasa : Tidak ada
2. Isi pikiran
Tidak ada gangguan
F. Sensorium dan Kognisi
1. Kesadaran compos mentis2. Orientasi waktu, tempat dan orang baik. Daya ingat jangka panjang
baik, jangka pendek baik, dan jangka segera baik.
3.Kosentrasi dan perhatian terdapat distraktibilitas
4. Kemampuan membaca dan menulis baik5. Kemampian visuospasial baik6. Pikiran abstrak cukup7. Kemampuan informasi dan intelegensi cukup8. Bakat kreatif: menulis puisi9. Kemampuan menolong diri sendiri baik
-
7/22/2019 contoh ujian.docx
9/20
9
G. Pengendalian Impuls
Pengendalian impuls cukup baik
H. Daya Nilai dan Tilikan
Daya Nilai
1.Norma sosial : tidak terganggu2. Uji daya nilai : Tidak tergangguTilikan : tilikan derajat5, pasien merasa dirinya sakit, mengerti
tentang penyakitnya yang memerlukan pengobatan
I. Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya
III.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital:
TD = 130/80 mmHg
N = 76x/menit
P = 22x/menit
S = 37C
Mata : Konjungtiva tidak anemis
Hidung : Tidak ditemukan kelainan
Telinga : Tidak ditemukan kelainan
Paru : Tidak ditemukan kelainan
Jantung: Tidak ditemukan kelainan
Abdomen : Tidak ditemukan kelainan
IV. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien TN. Y, 37 tahun, berpenampilan sesuai dengan usianya, cara
berpakaian rapi dan perawatan diri baik. Dibawa ke RS. Jiwa dengan
keluhan marah-marah tanpa sebab, sering berbicara sendiri tidak, dan tidak
berpakaian ditempat terbuka.. Pasien dibentak oleh kakak kandungnya
-
7/22/2019 contoh ujian.docx
10/20
10
karena ingin menjual tanah. Lima Bulanyang lalu pasien merasa sangat
sedih, susah tidur, dan malas beraktivitas karena diusir oleh suaminya.
Pasien juga merasa diperlakukan tidak adil oleh kedua orang tuanyaterutama dalam pembagian porsi makanan, ia merasa kakaknya lebih
disayang dibandingkan dengan dirinya. sering menangis dan merenung
bila setelah sholat dan saat berdoa. Diakui pasien, dia ingat tentang
kematian kedua orang tuanya. Menurut istri pasien hal tersebut hanya
berlangsung beberapa hari saja.
Pada status mental didapatkan: pada gambaran umum, perawatan diri baik,
bersikap kooperatif selama wawancara. Mood elasi (hipertim), Afek,
appropriate, serasi. Bicara spontan dan lancar, logorrhea, volume keras. Isi
pikir terdapat gagasan yang berlebihan dan waham kebesaran. Tidak ada
halusinasi. Penilaian realita terganggu, dengan tilikan derajat 5.
V. FORMULASI DIAGNOSIS
Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan suasana perasaan yang bermakna
serta menimbulkan suatu distress (penderitaan) dan disability (hendaya)
dalam pekerjaan dan kehidupan sosial pasien, sehingga dapat disimpulkan
bahwa pasien ini mengalami gangguan jiwa.
Aksis I
Berdasarkan data-data yang didapat melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan
neurologis, dan rekam medik, tidak ditemukan riwayat trauma kepala, demam
tinggi atau kejang sebelumnya ataupun kelainan organik. Tidak pernah ada
riwayat penggunaan zat psikoaktif. Hal ini dapat menjadi dasar untuk
menyingkirkan diagnosis gangguan mental organik dan penggunaan zat
psikoaktif.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dengan pasien. Didapat: pasien
banyak bicara, sering marah, cenderung berlebihan, pekerjaannya terganggu,
mengalami masalah dengan orang-orang disekitarnya, pernah mengalami
-
7/22/2019 contoh ujian.docx
11/20
11
periode depresi; mood elasi (hipertim) dan afek luas, serasi; logorrhea..
Perilaku pasien dalam menjawab pertanyaan terkadang hiperaktif. Sehingga
berdasarkan PPDGJ-III, diagnosis F 31.2 Gangguan afektif bipolar, episode
kini manik tanpa gejala psikotik dapat ditegakkan.
Aksis IV
Memiliki masalah dengan kakak kandungnya. Pasien kecewa dikarenakan
kakak kandungnya membentak pasien oleh karena pasien ingin menjual tanah
yang diakui miliknya.
Aksis V
Penilaian terhadap kemampuan pasien untuk berfungsi dalam kehidupannya
menggunakan skala GAF (Global Assessment of Functioning). Pada saat
dilakukan wawancara, skor GAF 70-61 (beberapa gejala ringan dan menetap,
disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik). GAF tertinggi
selama satu tahun terakhir adalah 80-71 (gejala ringan, disabilitas ringan).
VI. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis : F 31.2 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik tanpa
gejala psikotik
Aksis II : R. 46.8Diagnosisi aksis II tertunda
Aksis III : Tidak ada
Aksis IV : masalah denganprimary support group(keluarga)
Aksis V : GAF 7061 (Current)
GAF 9081 (HLPY)
-
7/22/2019 contoh ujian.docx
12/20
12
VII. DAFTAR PROBLEM
1. Organobiologik: Tidak ditemukan adanya kelinan fisik yang bermakna,tetapi di duga terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter maka pasien
memerlukan psikofarmakologi.
2. Psikologik:Tidak ditemukan hendaya dalam menilai realita tapi tampakadanya gejala mania sehingga pasien membutuhkan psikoterapi.
3. Sosiologik: Ditemukan adanya hendaya dalam bidang sosialpasien butuhsosioterapi.
VIII. RENCANA TERAPI
A. Terapi psikofarmakologi
1. quetiapine 2x 200 mg
2. oxcarbazepine 2x150 mg
B. Intervensi Psikososial
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya,
cognitive behavioral therapy (CBT).
IX. FOLLOW UP
Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya serta
efektivitas terapi dan kemungkinan terjadinya efek samping dari obat yang
diberikan
-
7/22/2019 contoh ujian.docx
13/20
13
X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad functionam : Dubia ad malam
Quo ad sanationam : Dubia ad malam
IX. PEMBAHASAN/TINJAUAN PUSTAKA
Pada pasien ditegakkan diagnosis gangguan afektif bipolar, epidose kini
manik tanpa gejala psikotik, dengan diagnosis.Hal ini disesuaikan dengan
PPDGJ III, di mana episode sekarang memenuhi kriteria mania tanpa gejala
psikotik.Sebuah episode manic, atau mania, adalah ketika seseorang
mengalami beberapa hal berikutgejala pada saat yang sama: "tinggi" atau
pemarah suasana hati, harga diri yang sangat tinggi, penurunankebutuhan
untuk tidur, tekanan untuk terus berbicara, sering terlibat dalam kegiatan
10-02-2014 11-02-2014 12-02-2014
S -Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhanO KU = tampak sehat
Suhu = 36,80C
TD: 130/90
RR= 20x/menit
HR= 80x/menit
KU = tampak sehat
Suhu = 36,80C
TD: 130/90
RR= 20x/menit
HR= 80x/menit
KU = tampak sehat
Suhu = 36,80C
TD: 130/90
RR= 20x/menit
HR= 80x/menit
A F31.1 gangguan
afektif bipolar
Episode kini maniktanpa gejala psikotik
F31.1 gangguan afektif
bipolar
Episode kini manik tanpagejala psikotik
F31.1 gangguan afektif
bipolar
Episode kini manik tanpagejala psikotik
P 1. quetiapine
2x 200 mg
2.oxcarbazepine
2x150 mg
1. quetiapine
2x 200 mg
2.oxcarbazepine
2x150 mg
1. quetiapine
2x 200 mg
2.oxcarbazepine
2x150 mg
-
7/22/2019 contoh ujian.docx
14/20
14
dengan risiko besar untuk konsekuensi yang buruk (menjual tanah dengan
harga yang sangat murah).
Gangguan ini ditandai oleh episode berulang (sekurang kurangnya dua
episode) dimana afek pasien dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu, pada
waktu tertentu terdiri dari peningkatan afek disertai penambahan energi dan
aktivitas (mania), dan pada waktu lain berupa penurunan afek disertai
pengurangan energi dan aktivitas (depresi) .Yang khas adalah bahwa biasanya
ada penyembuhan sempurna antar episode.
Episode harus berlangsung sekurang kurangnya 1 minggu, dan cukup berat
sampai mengacaukan seluruh atau hampir seluruh pekerjaan dan aktivitas
sosial yang biasa dilakukan.Perubahan afek harus disertai dengan energi yang
bertambah sehingga terjadi aktivitas berlabihan, percepatan dan kebanyakan
bicara, kebutuhan tidur yang berkurang, ide ide perihal kebesaran/
grandiose ideas dan terlalu optimistik.Harga diri yang membumbung dan
gagasan kebesaran.
Quetiapin merupakan suatu derivat dibenzotiazepin yang bekerja sebagai
antagonis 5-HT 1A dan 5-HT 2A , dopamin D 1 , D 2 , histamin H 1 serta
reseptor adrenergik 1 dan 2. Afinitasnya rendah terhadap reseptor D 2
dan relatif lebih tinggi terhadap serotonin 5-HT 2A .
Kisaran dosis pada gangguan bipolar dewasa yaitu 200-800 mg/hari.
Tersedia dalam bentuk tablet IR (immediate release) dengan dosis 25 mg,100 mg, 200 mg, dan 300 mg, dengan pemberian dua kali per hari. Quetiapin
efektif untuk GB I dan II, episdoe manik, depresi, campuran, siklus cepat,
baik dalam keadaan akut maupun rumatan.
Quetiapin secara umum ditoleransi dengan baik. Sedasi merupakan efek
samping yang sering dilaporkan. Efek samping ini berkurang dengan
berjalannya waktu. Perubahan dalam berat badan dengan quetiapin adalah
-
7/22/2019 contoh ujian.docx
15/20
15
sedang dan tidak menyebabkan penghentian pengobatan. Peningkatan berat
badan lebih kecil bila dibandingkan dengan antipsikotika tipik.
Oxcarbazepine adalah obat antikonvulsan yang paling sering digunakan untuk
mengobatikejang pada pasien dengan epilepsi. Meskipun epilepsi adalah satu-
satunyaindikasi yang disetujui FDA, oxcarbazepine juga digunakan, dan telah
dipelajari untuk pengobatan gangguan afektif bipolar.
AUTOANAMNESIS TANGGAL 29Januari 2014
Dokter Muda (DM), Pasien (P)
DM : Siang mbasaya Fajar dan ini Indah. kami dokter muda disini,
mau ngobrol sebentar bisa?
P :Bisa.Mau ngobrol disini (di ruang rawat) apa mau di luar ?Di
luar aja ya sebab di dalam panas.
DM : iya boleh mba. Silahkan duduk.Nama mba siapa?
P : Ya TW (inisial), kamu boleh panggil T, W, Y atau
whateverlah supaya akrab (benar)
DM : Umurnya mba Y sekarang berapa ya?
P : 37 tahun, tapi masih keliatan muda kan? Pasti kalian berfikir saya
seumuran kalian kan? (tertawa) (benar)
DM : memang mba Y lahir tanggal berapa?
P : tanggal 11 Juni 1976 (benar)
DM : mba tinggalnya dimana?
P : Metro (Benar)
DM : Terakhir sekolah atau kuliah?
-
7/22/2019 contoh ujian.docx
16/20
16
P : Kuliah sarjana ISIP dengan IPK 3,34
DM : Mba Y biasanya kalau sehari hari kerjanya apa?
P : ibu rumah tangga ajah, paling masak, ama beres-beres. (benar)
DM : mba Y dari kapan disini ?
P : sejak tanggal 21 Desember 2013 (benar)
DM : Mba Y tau atau tidak kenapa dibawa kesini ?
P : Iya tau, jadi waktu itu gue mau ngejual tanah gue yang dikasih
sama bokap gue, terus gue dimarahin sama abang gue, setelah
dimarahin gue sedih banget sampe badan gue tremor. Gue paling
gak bisa dimarahin sama orang yang paling gue sayang. Buat gue,
hal tersedih adalah dimarahin orang yang paling gue sayang dan
yang paling gue sayang itun adalah abang gue
DM : yang membawa Y kesini siapa?
P : Semua keluarga. Jadi ceritanya waktu itu gue mau ke bandung,
gue udahpackingterus tiba-tiba ditengah jalan gue dibilang mau
dianter ke Rumah Sakit Jiwa. Gue langsung teriak-teriak gak mau,
habis itu gue langsung nyanyi lagu rohani kenceng-kenceng dan
pelung koko yang bentak gue tadi sambil bisikin koko Y
sayang banget sama koko dari situ koko gue keluar air mata.
DM : dulu pernah diceritain ga lahirnya mba Y gimana?
P : gak taulah lupa..
DM : dulu pernah ga kebentur atau pingsan gitu?
-
7/22/2019 contoh ujian.docx
17/20
17
P : ga kayaknya
DM : Mba Y tau kalau mba Y sakit ?
DM : Iya tau, gue sakit bipolar kini manik kan ? gue juga tau kalo
Penyakit gue gak bisa sembuh.
DM : Mba Y tau apa bipolar kini manik ? Tau dari siapa ?
P : Tau, jadi bipolar kini manik itu kadang-kadang sedih sekali,
Kadang sangat bahagia iya kan ? gue tau dari dokter gue dari
kecil dansearchingdi internet
DM : Mba Y bisa cerita gimana awalnya mba Y sakit ?
P : Iya, catet ya.. Jadi awalnya pas gue umur 13 tahun gue mulai
sakit. Waktu itu gue masih SMP, sebenernya yang buat gue sakit
adalah keluarga gue sendiri. Waktu kecil ayah kandung gue suka
namparin gue, ya dari situ gue sakit
DM : Memang Y ada berapa ayah ?
P : Gue belum cerita ya? Jadi gue dititipin ke orang tua angkat gue
dari kecil tapi semenjak gue sakit gue dibalikin lagi ke orang tua
kandung gue.
DM : Mba Y sering kambuh ? kalau kambuh karena apa ? dari umur
13 tahun itu sering sakit ?
P : Iya catet ya, jadi gue itu umur 13 kambuh, 14 sembuh, 15
kambuh, 16 sembuh, 17 sakit, 18 sembuh, terus dari tahun 1995-
2004 sembuh kambuh lagi setelah melahirkan karena sebenernya gue
kan gak boleh hamil sama dokter udah gitu gue ngelahirinnya gak
-
7/22/2019 contoh ujian.docx
18/20
18
disesar berarti gue makin besar dong kemungkinan gue buat
kambuh, udah gitu suami gue skizofrenia juga, kan skizofrenia bisa
mencetuskan gangguan bipolar iya kan ? biasanya gue paling sering
kambuh setelah putus cinta apalagi waktu sama Noe letto.
DM : Noe letto ? artis ?
P : Iya, tau kan ? Yang nyanyi lagu (menyanyi lagu letto) itu kan
liriknya gue yang ngarang makanya di albumnya itu ada tulisan
kepada jiwa yang sakit, itu gue.
DM : selama sekolah ada ga masalah?
P : Pernah waktu gue SMP kelas 2 gue dipermalukan sama guru
bahasa lampung gue di depan kelas cuma gara-gara gue nanya
susu terus gue dipanggil ke depan kelas dari situ gue stress gue
kambuh lagi sakitnya (stressor).
DM : mba Ysudah menikah?
P : sudah tahun 2004 udah 10 tahun, tapi suami gue skizofrenia juga
DM : mba Y sudah punya anak?
P : sudah satu orang laki-laki
DM : sekarang hubungan dengan suami mba gimana?
P : udah ga pernah ketemu lagi soalnya dia sakit juga, anak gue aja
tinggalnya sama orang tua gue
DM : Kalau anak Y gimana? Dia tau Y ibunya?
P : Gak, dia kalo kesini panggil gue tante. Gue gak mau anak seperti
-
7/22/2019 contoh ujian.docx
19/20
19
ayah ataupun ibunya. Gue mau jadi sahabat dia aja, gue cukup
memperhatikan dia dari jauh dan jadi temen cerita gue. Buat gue
yang terpenting anak gue hidup bahagia di masa depan (mata
berkaca-kaca)
DM : mba Y sempet kerja?
P : ngga, kan gue gila (stresor)
DM : kalau mba dengan kakak-kakak mba sering ribut ga?
P : enggak
DM : kalau dengan tetangga gimana mba? Baik-baik ga?
P : gini ya prinsipnya gue ga akan marah kalo orang itu gak macem-
macem sama gue, kalo dia macem-macem y ague marah
DM : dirumah dulu ada orang yang sakit kayak Y ga? (familly
history)
P : ada kakaknya mamah gue sakit juga dia skizofrenia (herediter)
DM : mba Yselama disini apa yang dirasakan?
P : Senang punya teman teman tapi kangen dengan orang tua tiri gue
karena dia lebih perhatian sama gue. (mood baik)
DM : mba kayanya ga suka ngerokok ya?
P : ga bisa saya (rokok-)
DM : kalo minum kayanya enggak pernah..
P : ga pernah, ga suka. (alkohol -)
-
7/22/2019 contoh ujian.docx
20/20
20
DM : kalo obat obat-obatan gitu juga, ama ngirup aibon gamungkin lah
yah.
P : ga pernah saya kaya gitu gitu.. (psikotropika -)
DM : mba pernah denger bisikan-bisikan gak?
P : ga pernah.(halusinasi akustik -)
DM : kalau liat seperti bayangan atau setan gitu pernah ga mba?
P : ga pernah juga (halusinasi visual -)
DM : pernah mencium bau-bauan tapi ga ada sumber baunya?
P : ga pernah (halusinasi olfaktorik -)
DM : kalau ngerasa ada yang jalan-jalan di kulit?
P : ga pernah (halusinasi taktil -)
DM : pernah ngerasa apa yang mba pikirin itu orang lain bisa tau ga
mba?
P : ngga..
DM : mba Y ngerasa punya kelebihan ga dibanding orang lain?
P : iya gue lebih pinter disbanding kakak-kakak gue, orang gue
ranking terus dari SD. IPK gue aja 3,34, gue suka belajar bahasa
inggris yang bukunya tebel-tebel.
DM : lalu merasa ada orang lain yang ingin berbuat jahat ga sama mba
Y?
P : tidak ada. Saya Cuma sering marah-marah aja sama orang-orang
yang gangguin saya atau buat saya kesal.
DM : terimakasih mba