contoh laporan

Upload: riska-afriani

Post on 10-Jan-2016

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

THIS IS FILE

TRANSCRIPT

54

BAB IPENDAHULUAN

Latar BelakangPada evaluasi menjelang Pelita I terungkapkan adanya permasalahan kesehatan yang perlu memperoleh pemecahan segera melalui suatu pendekatan baru, yaitu PKMD. Suatu pendekatan yang diharpkan dapat mengatasi latar belakang permasalahan terhadap merajalelanya penyakit-penyakit menular yang banyak menimpa rakyat kecil di pedusunan, keadaan under-nurishment yang menyangkut terutama bayi dan balita maupun ibu-ibu dalam masa reproduktif, keadaan sanitasi lingkungan jelek ditambah akses dari perumbuhan industrialisasi, pertambahan penduduk secara alamiah yang masih tinggi, dan tingkat pendapat perkapita yang rendah.

Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang dilakukan berdasarkan gotong-royong, swadaya masyarakat dalam rangka menolong mereka sendiri untuk mengenal dan memecahkan masalah atau kebutuhan yang dirasakan masyarakat, baik dalam bidang kesehatan maupun bidang dalam bidang yang berkaitan dengan kesehatan, agar mampu memelihara kehidupannya yang sehat dalam rangka meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kemauan, kesadaran, dan kemampuan sehingga orang perorangan, keluarga dan masyarakat dapat mandiri dalam meningkatkan kesehatannya, maka dari itu PKMD merupakan suatu bentuk operasional yang paling tepat untuk mencapai tujuan tersebut.

TujuanTujuan Umum

Setelah melaksanakan Praktek Kerja Lapnagan III (PKL III) di harapkan meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri dibidang kesehatan dan mencoba menemukan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang diselenggarakan, sehingga akan dicapai tingkat kepuasan pada masyarakat yang menerima pelayanan sehingga meningkatkan mutu hidup merekaTujuan Khusus

Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluaraga, kelompok khusus dan masyarakat dalam hal : Mengkaji kesehatan komunitas di pedesaan khususnya kesehatan keluarga, dengan menggunakan format quesioner melalui Survey Mawas Diri (SMD), baik individu, keluarga dan komunitas dengan melibatkan peran serta masyarakat (PSM) atau mengiidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi.Menganalisa atau menetapkan masalah kesehatan atau keperawatan dan perioritas masalah. Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan atau keperawatan.Melaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)Membuat rencana penanggulangan masalahMelaksanakan kegiatan penanggulangan masalah dalam bentuk :

Memberikan pendidikan kesehatan sesuai dengan masalah yang ditemukan.Memberikan pelayanan kasus-kasus keperawatan keluarga dan komunitasMemberikan pelayanan keperawatan keluarga di rumah-rumahMelaksanakan kunjungan rumah pada keluarga

Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan dan hasil keperawatan komunitas.Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan atau keperawatan.Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri (Self Care).Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan.Tertananginya kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan terhadap masalah kesehatan. Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil kegiatan dalam bentuk laporan.

Metode dan TeknikMetode

Metode yang digunakan pada PKL ini adalah metode deskriptif dimana siswa mengumpulkan data secara sampling, menganalisa data, mengolah data dan merumuskan masalah serta memprioritaskannya, kemudian menentukan cara penanggulangan masalah tersebut.Teknik

Sedangkan teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam bentuk :Wawancara, yang berkaitan dengan hal-hal yang perlu diketahui, baik aspek fisik, mental, sosial budaya, ekonomi, kebiasaan, lingkungan dan lain sebagainya.Observasi, dilakukan terhadap hal-hal yang tidak perlu ditanyakan karena sudah dianggap cukup melalui pengamatan saja, diantaranya yang berkaitan dengan lingkungan fisik, misalnya kebersihan, ventilasi, penerangan dan sebagainya.

Waktu dan Tempat PelaksanaanWaktu

Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dari tanggal 08 Oktober 2012 sampai 20 Oktober 2012.Tempat

Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di Desa Cisukadana Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan.

Ruang LingkupPromotif

Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.Preventif

Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.Rehabilitatif

Upaya pemulihan terhadap pasien yang dirawat dirumah atau kelompok-kelompok yang menderita penyakit tertentu/dasar.Resosialitatif

Memfungsikan kembali baik individu, keluarga dan kelompok-kelompok masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya.

Sistematika PelaporanSistematika pelaporan ini adalah sebagai berikut :

LEMBAR PENGESAHANKATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR LAMPIRANDAFTAR GAMBARBAB I PENDAHULUANBAB II LANDASAN TEORIBAB III KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN.BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IILANDASAN TEORI

Konsep KeperawatanKeperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial dan spiritual secara kompherensif, ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia.

Tindakan keperawatan dilakukan karena adanya kelemahan fisik maupun menta, keterbatasan pengetahuan serta kurang kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Kegiatan ini dilakakukan dalam upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan serta pemeliharan kesehatan dengan wewenang, tanggung jawab serta etika profesi keperawatan. Konsep keperawatan di karakteristikan oleh 4 (empat) konsep pokok, yaitu meliputi konsep manusia, kesehatan, keperawatan dan lingkungan. (Christina Ibrahim, 1986).Manusia

Manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosial-spiritual yang utuh dan unik. Dalam arti merupakan suatu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani, unik karena mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai dengan tingkat perkembangan. (Konsorsium Ilmu Kesehatan, 1992).Manusia sebagai sasaran praktik keperawatan, klien dapat dibedakan menjadi individu, keluarga dan masyarakat.Individu sebagai klien

Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek biologis, sosial dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasar, mencakup kebutuhan biologi, sosial, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan dan kurang kemauan menuju kemandirian klien. Keluarga sebagai klien

Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara bersama-sama, didalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan.Alasan yang menyebabkan keluarga salah satu fokus pelayanan keperawatan yaitu :Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat.Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, memperbaiki atau mengabaikan masalah kesehatan dalam kelompoknya sendiri.Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharan kesehatan seluruh anggota keluarga.Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan. Penyakit pada salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga. Peran dari anggota keluarga akan mengalami perubahan bila salah satu anggota menderita sakit.

Masyarakat sebagai klien

Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus-menerus dan terikat oleh suatu identitas bersama. Ciri-ciri masyarakat :Interaksi antar wargaDiatur oleh adat istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas.Suatu komunitas dalam waktuIdentitas yang kuat mengikat semua warga

Konsep SehatSehat didefinisikan sebagai kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif (Parson).

Menurut HL. Bloom, ada 4 (empat) faktor yang mempengaruhi kesehatan :KeturunanPerilakuPelayanan kesehatanLingkungan

Sehat merupakan tujuan dalam pemberian pelayanan keperawatan dimana kondisi sehat sakit berada dalam suatu rentang dari kondisi sehat optimal sampai dengan status kesehatan yang terendah yaitu kematian dan kondisi normal berada di tengah.

Sehat optimalSehat NormalSakitKematian

Konsep Lingkungan Lingkungan dalam paradigma keperawatan berfokus pada lingkungan masyarakat, dimana lingkungan dapat mempengaruhi status kesehatan manusia. Lingkungan disini meliputi lingkungan fisik, psikologis, sosial budaya dan lingkungan spiritual. Untuk memahami hubungan lingkungan dengan kesehatan masyarakat dapat digunakan model segitiga agen-hospes-lingkungan atau agen-host-envirotment, triangle model yang dikemukakan oleh Leavell (1965), dimana ketiga komponen saling berhubungan dan dapat berpengaruh terhadap status kesehatan penduduk.

Keperawatan KomunitasPengertian Keperawatan Komunitas

World Health Organization (WHO, 1959)

Perawatan kesehatan masyarakat adalah lapangan perawatan khusus yang merupakan gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan guna meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada keluarga yang sehat, individu yang sakit dan tidak dirawat di Rumah Sakit beserta keluarganya, kelompok masyarakat khusus yang mempunyai masalah kesehatan dimana hal tersebut akan mempengaruhi masyarakat secara kesuluruhan.Ruth B Freeman (1961)

Perawatan kesehatan masyarakat adalah sebagai suatu lapangan khusus dibidang keperawatan, dimana tehnik keperawatan, keterampilan hubungan antar manusia dan keterampilan berorganisasi diterapkan dalam hubungan yang serasi kepada keterampilan anggota profesi kesehatan lain dan kepada tenaga sosial demi untuk memelihara kesehatan masyarakat. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat meliputi pelayanan kompherensif yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok-kelompok dan meliputi pula kegiatan-kegiatan masyarakat yang ditujukan kepada masyarakat secara keseluruhan, seperti penyelidikan yang berhubungan dengan epidemiologi, memberikan kesaadaran tentang hukum dan perundang-undangan terutama dibidang kesehatan dan mengorganisasi masyarakat untuk melakukan kegiatan-kegiatan kesehatan. World Health Organization (WHO, 1974)

Perawatan kesehatan masyarakat adalah selain mencakup perawatan kesehatan keluarga juga meliputi atau memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, membantu masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatan sendiri serta memecahkan masalah kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka memeinta bantuan kepada orang lain.Falsafah

Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai-nilai yang menjadi pedoman dalam melaksanakan tindakan keperawatan kesehatan masyarakat baik individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Falsafah perawatan kesehatan masyarakat dapat dirumuskan sebagai berikut :Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang luhur dan manusiawi yang ditujukan untuk klien.Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasarkan kemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi terwujudnya manusia yang sehat khususnya dan masyarakat yang sehat pada umumnya.Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat diterima oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya kesehatan.Upaya promotif dan preventif merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat yang diberikan berlangsung secara berkesinambungan.Perawat kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien (individu, keluarga, kelompok dan masyarakat) sebagai konsumer pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan kearah peningkatan status kesehatan masyarakat.Pengembangan tenaga perawat kesehatan masyarakat direncanakan secara berkesinambungan dan terus-menerus.Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatannya, ia harus ikut mendorong, mendidik dan berpartisipasi secara aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri.

Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas

Ruang lingkup praktek perawatan kesehatan masyarakat, meliputi upaya-upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (Preventif), Pemeliharan kesehatan dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif), dan mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga dan kelompok-kelompok masyarakat kelingkungan sosial dan masyaraktnya (resosialitatif).

Upaya Promotif

Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat, peningkatan gizi, pemeliharan kesehatan perseorangan, pemeliharan kesehatan lingkungan, olahraga secara teratur, reakreasi, dan pendidikan seks.Upaya Preventif

Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, melalui kegiatan imunisasi masal terhadap bayi dan balita serta bumil, pemeriksaan secara berkala melalui posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah, pemberian vitamin A, Yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun dirumah, pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusuiUpaya Kuratif

Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga, kelompok yang menderita penyakit atau masalah kesehatan, melalui kegiatan perawatan orang sakit dirumah (Home Care), perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan Rumah Sakit, perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas, perawatan payudara, dan perawatan tali pusat bayi baru lahir.Untuk pemberian terapi, diperlukan kolaborasi dengan dokter, perawat kesehatan masyarakat hanya memberikan dan mengawasi pemberian obat, tetapi tidak menentukan terapi pasien.Upaya Rehabilitatif

Merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-penderita yang di rawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, Cacat fisik dan lainnya, dilakukan melalui kegiatan, latihan fisik, bagi yang mengalami gangguan fisik seperti, penderita kusta, patah tulang, dan kelainan bawaan, dan latihan-latihan tertentu bagi bagi penderita-penderita penyakit tertentu, misalnya TBC : latihan nafas dan batuk. Penderita stroke melalui fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh perawat.Resosialitatif

Adalah upaya untuk mengembalikan individu, keluarga, dan kelompok-kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-kelompok yang diasingkan oleh masyarakat, karena menderita suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS atau kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti kelompok wanita tuna susila (WTS), tuna wiswa dan lain sebaginya. Disamping itu adalah bagaimana meyakinkan masyarakatuntuk dapat menerima kembali kelompok-kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut, dan menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang mereka derita tidak berbahaya terhadap kesehatan secara keseluruhan. Tentunya perlu memberikan pengertian dan batasan-batasan yang jelas dan dimengerti. Tujuan Keperawatan Komunitas

Tujuan Umum

Untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara menyeluruh dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal secara mandiriTujuan Khusus

Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah keperawatan.Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan keperawatanTertanganinya kelompok masyarakat khusus atau rawan yang memerlukan pembinaan dan keperawatan di rumah, dipanti, dan di masyarakat.Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindak lanjut keperawatan di rumah.Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tingggi yang memerlukan penanganan dan keperawatan di rumah dan di Puskesmas.Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk menuju keadaan kesehatan optimal.

Sasaran

Individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat atau sakit atau yang mempunyai masalah kesehatan karena ketidaktahuan, ketidakmauan dan ketidakmampuan.Prioritas pelayanan perawatan kesehatan masyarakat difokuskan pada keluarga rawan yaitu keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan, yaitu keluarga dengan :

Ibu hamil tertentu yang belum ANCIbu nifas yang persalinannya ditolong oleh dukun dan neonatusnya.Balita tertentuPenyakit kronis menular yang tidak bisa di intervensi oleh program.Penyakit EndemisPenyakit kronis tidak menular.Kecacatan tertentu (mental atau fisik)

Keluarga dengan resiko tinggi

Ibu hamil dengan masalah gizi :

Anemia gizi berat ( HB kurang dari 8 %)Kurang Energi Kronis (KEK)

Ibu hamil dengan resiko tinggi lain (Perdarahan, infeksi, hipertensi)Balita dengan BGMNeonatus dengan BBLRUsia lanjut jompoKasus percobaan bunuh diriKeluarga dengan tindak lanjut perawatan

Drop out tertentu

Ibu hamilBayiBalitaPenyakit kronis atau endemis

Kasus pasca keperawatan

Kasus pasca keperawatan yang ditunjuk dari institusi pelayanan kesehatanKasus katarak yang dioperasi di PuskesmasPersalinan dengan tindakanKasus psikotikKasus yang seharusnya dirujuk yang tidak dilaksanakan rujukannya

Pembinaan Kelompok Khusus

Kelompok yang rawan dan rentan terhadap masalah kesehatanTerkait dalam institusi, misalnya :

PantiRutan/LapasPondok PesantrenLokalisasi / WTS

Tidak terkait dengan Institusi, misalnya :

Karang WredhaKarang BalitaKPKIAKelompok pekerja informalPerkumpulan penyandang penyakit tertentu (Jantung, Asma, DM dll)Kelompok remaja

Pembinaan Desa atau Masyarakat Bermasalah

Masyarakat didaerah Endemis suatu penyakit, misalnya endemis malaria, filariasis, diare, dll. Masyarakat didaerah dengan keadaan lingkungan kehidupan buruk, misalnya daerah kumuh di kota besar.Masyarakat didaerah yang mempunyai masalah menonjol dibanding dengan daerah lain, misalnya daerah dengan AKB tinggi.Masyarakat didaerah yang mempunyai masalah kesenjangan pelayanan kesehatan lebih tinggi dari daerah sekitar, misalnya cakupan ANC rendah, imunisasi rendah.Masyarakat di daerah pemukiman baru, yang diperkirakan akan mengalami hambatan dalam adaptasi kehidupannya.

Pendekatan Keperawatan Komunitas

Dalam memecahkan masalah kesehatan masyarakat yang ditujukan pada individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat secara keseluruhan, pendekatan yang digunakan oleh perawat kesehatan adalah :Problem Solving Approach

Pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dengan menggunakan proses keperawatan.Familly Approach

Pendekatan terhadap keluarga binaan.Case Approach

Pembinaan dilakukan berdasarkan kasus yang datang ke Puskesmas yang dinilai memerlukan tindak lanjut.Community Approach

Pendekatan dilakukan terhadap masyarakat daerah binaan melalui Survey Mawas Diri (SMD) dengan melibatkan partisipasi masyarakat.

BAB IIIKEGIATAN PKL

Tinjauan UmumKabupaten KuninganKabupaten Kuningan adalah sebuah kabupaten di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah kuningan. Kabupaten ini terletak di bagian timur Jawa Barat, berbatasan dengan Kabupaten Cirebon di utara, Kabupaten Brebes (Jawa Tengah) di timur, Kabupaten Ciamis di selatan, serta Kabupaten Majalengka di barat. Kabupaten Kuningan terdiri atas 32 Kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 361 desa dan 15 kelurahan. Pusat Pemerintahan di Kecamatan Kuningan.

Wilayah Kabupaten ini adalah dataran rendah, sedangkan dibagian barat berupa pegunungan, dengan puncaknya Gunung Ceremai (3.076 m) yang biasa salah kapra disebut dengan Gunung Ciremai. Gunung ini berada diperbatasan dengan Kabupaten Majalengka. Gunung Ceremai adalah gunung tertinggi di Jawa Barat.Kabupaten kuningan terletak pada titik koordinat 1080 23 - 1080 47 bujur timur dan 60 47 - 70 12 lintang selatan. Sedangkan ibu kotanya terletak pada titik koordinat 60 45 - 7 50 lintang selatan dan 1050 20 1080 40 bujur timur.Dilihat dari posisi geografisnya terletak di bagian timur Jawa Barat berada pada lintasan jalan regional yang menghubungkan kota Cirebon dengan wilayah priangan timur dan sebagai jalan alternatif jalan tengah yang menghubungkan bandung-majalengka dengan jawa tengah. Secara administratif berbatasan dengan :Sebelah utara : Kabupaten CirebonSebelah timur : Kabupaten Brebes ( Jawa Tengah )Sebelah selatan : Kabupaten Ciamis Sebelah berat : Kabupaten Majalengka

Kabupaten kuningan terdiri dari atas 32 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 361 desa dan 15 kelurahan. Pusat pemerintahan di kecamatan kuningan.Permukaan tanah kabupaten kuningan relatif datar dengan variasi berbukit-bukit terutama kuningan bagian barat dan bagian selatan yang mempunyai ketinggian berkisar 700 meter di atas permukaan laut, sampai ke daratan yang agak rendah seperti wilayah kuningan bagian timur dengan ketinggian antara 120 meter sampai dengan 222 meter di atas permukaan laut.Kondisi wilayah kabupaten kuningan yang berada di kaki gunung ceremai (lebih dari 3.000 meter di atas permukaan laut) sangat bervariasi yaitu dengan ketinggian anatara 25-2.000 meter di atas permukaan laut. Sebagian besar wilayah kabupaten kuningan berada pada ketinggian antara 500-1.000 meter di atas permukaan laut yang mencapai 58,90%, sedangkan wilayah dengan ketinggian di atas 1.000 dpl hanya 6,08% kondisi itupun menyebabkan kabupaten kuningan mempunyai kemiringan yang bervariasi.Ketinggian dari suatu tempat mempunyai pengaruh terhadap suhu udara, oleh sebab itu ketinggian merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam pola penggunaan lahan untuk pertanian, karena setiap jenis tanaman menghendaki suhu tertentu sesuai dengan karakteristik tanaman yang bersangkutan.Kemiringan tanah yang memiliki kabupaten kuningan terdiri dari : dataran rendah, dataran tinggi perbukitan, lereng, lembah dan pegunungan. Karakter tersebut memiliki bentang alam yang cukup indah dan udara yang sejuk, sangat potensial bagi pengembangan pariwisata.Sebagian besar tekstur tanah termasuk kedalam tekstur sedang dan sebagian kecil termasuk tekstur halus kondisi tersebut perpengaruh terhadap tingkat kepekaan yang rendah dan sebagian kecil sangat tinggi terhadap erosi.Tingkat kepekaan terhadap erosi disebabkan kedidaksesuaian antara penggunaan tanah dengan kemampuan sehingga berakibat rusaknya proses fisika, kimia dan biologi tanah tersebut. Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap besar kecilnya intensitas tingkat kepekatan terhadap erosi adalah faktor : lereng, sistem penggarapan, pengolahan tanah, jenis tanah dan prosentase penutup tanah.Berdasarkan penelitian tanah tinjau kabupatan kuningan memiliki 7 (tujuh) golongan tanah yaitu : andosol, alluvial, podzolik, gromosal, mediteran, latosol, dan regosol.Golongan tanah Andosol terdapat di bagian barat kecamatan kiningan yang cocok untuk ditanami tembakau, bunga-bungaan, sayuran, buah-buahan, kopi, kina, teh, pinis dan apel.Golongan tanah Alluvial terdapat di bagian timur kecamatan kuningan, kecamatan Kadugede bagian utara, Kecamatan Lebak wangi bagian utara, Kecamatan Garawangi dan Kecamatan Cilimus cock untuk tanaman sawah, palawija, dan perikanan.Golongan tanah Podzolik terhadap di bagian selatan kecamatan Kadugede , bagian timur kecamatan Ciniru, bagian timur kecamatan Luragung, bagian selatan kecamatan Lebakwangi dan kecamatan Ciwaru cocok untuk ladang dan tanaman keras.

Penduduk kabupaten kuningan tahun 2007 menurut hasil suseda sebanyak 1.102.354 orang dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) sebesar 1,17% pertahun. Penduduk laki-laki sebanyak 549.118 orang dan penduduk perempuan sebanyak 553.236 orang dengan sex ratio sebesar 99,3% artinya jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibanding penduduk laki-laki. Diperkirakan hampir 25% penduduk kuningan bersifat comuter, mereka banyak yang bermigrasi ke kota-kota besar seperti jakarta, bandung, yogyakarta, dan sebagainya.Penduduk kuningan umumnya adalah suku sunda yang menggunakan bahasa sunda dalam kesehariannya, namun untuk daerah perbatasan dengan jawa tengahmereka juga ada yang bertutur dengan menggunakan bahasa jawa. Bahasa sunda yang digunakan di kuningan memiliki ciri tersendiri (bahasa wewengkon) dibandingkan dengan bahasa sunda yang digunakan di daerah priangan barat. Mayoritas penduduk kuningan beragama Islam sekitar 98 % (didaerah Desa Manislor terdapat komunitas penduduk yang menganut aliran Ahmadiyah), lainnya beragama Kristen Katolik yang tersebar di wilayah Cigugur, Cisantana, Citangtu, sedangkan sisanya beragama Protestan dan Budha yang kebanyakan terdapat dikota Kuningan. Diwilayah Cigugur juga terdapat penduduk yang menganut aliran kepercayaan yang disebut Aliran Jawa Sunda.Sebagian besar penduduk kabupaten kuningan bernatapencarian sebagai petani (petani penggarap dan buruh tani), dan lainnya bekerja sebagai pedagang, pegawai negeri, sipil, TNI, polisi, wiraswasta,dan sebagainya.Angka beban tanggungan (Dependency Ratio) Kabupaten Kuningan tahun 2007 kondisinya tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya yaitu mencapai angka 5.000. Angka Beban Tanggungan (ABT) merupakan perbandingan anatara penduduk yang belum/tidak produktif (0 14 tahun dan usia 65 tahun keatas) dibanding dengan penduduk usia produktif (usia 15 64 tahun), berarti pada tahun 2007 setiap 100 penduduk usia produktif di Kabupaten Kuningan Menanggung sebanyak 50 penduduk usia belum/tidak produktif.Menurut data Suseda tahun 2006, presentase penduduk dewasa yang melek huruf di Kabupaten Kuningan mencapai 94,75 % sedangkan hasil Suseda 2007 menunjukan adanya perbaikan menjadi 95,52 %. Begitu pula rata rata lama sekolah, pada tahun 2006, rata rata lama sekolah penduduk Kabupaten Kuningan Sekitar 7,16 tahun meningkat menjadi 7,55 % ditahun 2007.Tingginya AMH Kabupaten Kuningan disumbang oleh Kecamatan Kuningan, Kuningan dengan AHM tertinggi sebesar 99,83 % sedangkan AHM terendah dicapai oleh Kecamatan Cibingbin, Kuningan dengan AHM 80,24 %, sedangkan untuk RLS tertinggi tetap dicapai oleh Kecamatan Kuningan, Kuningan dengan RLS 9,59 % tahun sedangkan yang terendah dicapai oleh Kecamatan Hantara, Kuningan dengan RLS 5.47 % tahun.Presentase penduduk Kabupaten usia 10 tahun ke atas ysang berpendidikan SD ke bawah sebesar 72,66%, tamat SMP sebesar 13,73%, tamat SMU/SMK sebesar 10,88% dan sebanyak 2,72% yang tamat pendidikan tinggi (Akademi/Perguruan Tinggi). Berarti dari 1.000 orang penduduk 10 tahun ke atas hanya 27 orang yang berkesempatan menyelasaikan pendidikan tinggi (Diploma, Akedemi, Perguruan tinggi).

Kecamatan KadugedeGambaran UmumKecamatan Kadugede merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Kuningan yang terletak kurang lebih 4 KM dari sebelah selatan Ibu Kota Kabupaten Kuningan. Dilihat dari keadaan geografisnya Kecamatan Kadugede merupakan daerah dataran rendah dan sebagian perbukitan/pegunungan dengan ketinggian dari permukaan laut 450 700 M serta dengan curah hujan rata rata 2.360 per tahun, dengan luas wilayah keseluruhan 1.892.992 ha dengan jumlah penduduk laki laki 12.417 orang, perempuan 12.328 orang jumlah 24.745 orang.Adapun jumlah Desa yang ada di Wilayah Kecamatan Kadugede adalah 12 Desa, yaitu :

Desa Kadugede: luas 324.080 haDesa Babatan: luas 35.397 haDesa Cipondok: luas 65.353 haDesa Windujanten: luas 149.837 haDesa Bayuning: luas 221.175 haDesa Tinggar: luas 55.720 haDesa Ciherang: luas 139.958 haDesa Cisukadana: luas 58.675 haDesa Sindangjawa: luas 311.143 haDesa Ciketak: luas 66.700 haDesa Nangka: luas 184.000 haDesa Margabakti: luas 196.800 ha

Batas Wilayah Kecamatan Kadugede adalah sebagai berikut :Sebelah Selatan: Kecamatan NusaherangSebelah Utara:Kecamatan CigugurSebelah Barat: Kecamatan DarmaSebelah Timur: Kecamatan Kuningan dan Ciniru

Wilayah Kecamatan Kadugede merupakan daerah dataran rendah sebagaian pegunungan.Berikut keadaan tanah berdasarkan statusnya :Pekarangan : 189,808 haSawah : 540,878 haKebun : 403,121 haHutan : 1,080 haKolam:10,5 haPengangonan: 30 haPemakaman Umum: 16,413 haLapangan Olah Raga: 4,740 haTanah Lainnya: 79,678 ha

Visi dan Misi Kecamatan KadugedeVisi Kecamatan Kadugede, yaitu :

Dalam suasana kehidupan masyarakat yang agamis Kecamatan Kadugede sebagai Kecamatan pendidikan berwawasan lingkungan tahun 2013Misi Kecamatan Kadugede, yaitu :

Mewujudkan kehidupan masyarakat yang agamis, dinamis, aman dan tentram.Membangun sumber daya manusia yang kompetitif melalui peningkatan mutu pendidikan dan derajat kesehatan.Meningkatkan daya beli masyarakat melalui pengembangan produk produk unggulan, agribisnis dan pariwisata.Memelihara sumber daya alam dan lingkungan hidup agar tetap terjaga dan lestari.

Tinjauan KhususGambaran Umum Desa Ciketak

Sejarah DesaKondisi Umum Desa

Kondisi Geografis dan Demografis

Desa Cisukadana adalah salah satu desa di Kecamatan Kadugede yang mempunyai luas wilayah...........Batas batas administratif Pemerintahan Desa Cisukadana Kecamatan Kadugede sebagai berikut :Sebelah Utara: Desa Sebelah Timur: Desa Sebelah Selatan: Desa Sebelah Barat: Desa

Keadaan Sosial Ekonomi Penduduk

Dalam upaya pembenahan administrasi kependudukan untuk mendapatkan jumlah penduduk yang mendekati kebenaran kami telah berupaya melakukan perhitungan ulang jumlah penduduk, perhitungan yang kami lakukan dibagi dalam dua kategori, meliput :Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

Tabel 3.2Jumlah Penduduk Desa Cisukadana Berdasarkan UsiaNoJumlah Penduduk Berdasarkan UsiaLaki-LakiPerempuanJumlah10 12 Bulan

2>1 5 7 15 56 Tahun keatas

Jumlah

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 3.3Jumlah Penduduk Desa CisukadanaBerdasarkan Jenis KelaminNoIndikatorJumlah Penduduk12Laki lakiPerempuan

Jumlah

Jumlah Kepala Keluarga

Tabel 3.4Jumlah Kepala Keluarga Di Desa CisukadanaBerdasarkan Jenis KelaminNoIndikatorJumlah KK12Laki lakiPerempuan

Jumlah

Tingkat Pendidikan

Dalam penyelenggaraan pendidikan saat ini cukup baik, hal ini ditunjukkan dengan menurunnya jumlah penduduk buta huruf dengan data tingkat pendidikan sebagai berikut :Tingkat Pendidikan

Tabel 3.5Tingkat Pendidikan PendudukDesa CisukadanaNoIndikatorJumlah1Usia 3 -6 tahun belum sekolah

2Usia 3 6 tahun TK/Play Group

37 18 tahun tdk sekolah

47 18 tahun sekolah

518 56 tahun tdk sekolah

618 56 tahun SD tdk tamat

7Tamat SD/Sederajat

8Tamat SMP/Sederajat

9Tamat SLTA/Sederajat

10Tamat D1

11Tamat D2

12Tamat D3

13Tamat S1

14Tamat S2

15Tamat S3

Jumlah

Sarana Pendidikan Formal

Tabel 3.6Sarana Pendidikan FormalDi Desa CisukadanaNoSarana PendidikanJumlah1TK

2SD/Sederajat

3PAUD

Aspek Ekonomi

Perekonomian desa Cisukadana secara umum didominasi pada sektor pertanian yang sistem pengelolaannya masih tradisional (pengolahan lahan, pola tanam maupun pemilihan komoditas produk pertaniannya). Produk pertanian Desa Cisukadana untuk lahan sawah masih monoton pada unggulan padi dan Palawija (ubi jalar), hal ini diakibatkan adanya struktur tanah yang mungkin belum tepat untuk produk unggulan pertanian diluar sentra padi.Mata Pencariaan

Mata pencaharian penduduk Desa Cisukadana Kecamatan Kadugede, sebagai berikut :Tabel 3.7Mata Pencaharian PendudukDi Desa CisukadanaNoJenis PekerjaanJumlah1Petani

2Buruh Tani

3PNS

4Pengerajin Industri Rumah Tangga

5Pedagang Keliling

6Peternak

7Montir

8TNI

9POLRI

10Pensiunan PNS

11Wirausaha

12Dosen Swasta

13Arsitektur

14Karyawan Swasta

15Karwayan Pabrik Organik

Jumlah

Penggunaan Tanah

Penggunaan tanah di Desa Cisukadana secara umum di pergunankan pada sektor pertanian sawah sedangkan tanah darat di peruntukan untuk perumahan dan fasilitas lainnya diantaranya :Luas pemukiman: 213.360 m2Luas persawahan : 140.728 m2Sawah irigasi Teknis: 10.052Sawah tadah hujan: 5 ha

Luas perkebunan : 99.428 m2Luas pemakaman : 15.921 m2.

Pemilikan Ternak

Tabel 3.8Kepemilikan Ternak Di Desa CisukadanaNoJenis TernakJumlah PemilikPerkiraan Jumlah Populasi1Sapi

2Kerbau

3Babi

4Ayam Kampung

5Ayam Boiler

6Domba

7Angsa

8Kelinci

9Anjing

Sarana dan Prasarana Desa

Tabel 3.9Sarana dan Prasarana Desa CiketakNoJenis Sarana dan PrasaranaJumlah1Jalan Aspal Desa Unit2Jalan Aspal antar Desa km3Jalan Aspal Kabupaten km4Jembatan Beton Desa Unit5Jembatan Kayu Desa Unit6Masjid Unit7Posyandu Unit8Lapangan Volly Unit9.Bidan Orang10Perawat Orang11Tempat Pembuangan Sampah Sementara Lokasi12Ojek Unit

Struktur Organisasi

Gambar 3.1Struktur Organisas PemerintahanDesa Ciketak

Kepala Desa

Sekretaris Desa

Kaur Kesra

Kaur Ekbang

Kaur Pemerintahan

Kadus II

Kadus I

Hasil KegiatanPengkajianKami telah melakukan pengkajian selama 2 hari terhitung mulai tanggal 09 Oktober 2012 10 Oktober 2012 dalam pengkajian tersebut kami menggambil sempel sebabnyak 180 KK yang ada di Desa Cisukadana. Pengkajian meliputi data umum kepala keluarga, data anggota keluarga, status kesehatan keluarga, status imunisasi, status hubungan keluarga, data pola hidup sehari hari, data kesehatan ibu dan anak, status kesehatan lingkungan, data perilaku hidup bersih dan sehat, dan data mengenai TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Metode yang kami lakukan dalam mengumpulkan data yaitu wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Data yang telah kami kumpulkan kemudian diolah dengan program SPSS. Setelah pengolahan data selesai maka dilakukan analisa data.

Hasil PendataanTabel 3.10Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan UmurDi Dusun 1 Dan Dusun 2 Desa Cisukadana Kecamatan KadugedeKabupaten Kuningan Tahun 2011NOUmurDusun 1Dusun 2Jumlah%1

< 20 th

220-45 th

346-55 th

4>55 th

Jumlah

Interpretasi data : Berdasarkan tabel diatas (...) kepala keluarga dari berumur 20-45 tahun. Tabel 3.11Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis KelaminDi Dusun 1 Dan Dusun 2 Desa Cisukadana Kecamatan KadugedeKabupaten Kuningan Tahun 2011NOJenis kelaminDUSUN 1DUSUN 2JUMLAH%1Laki-laki

2perempuan

Jumlah

Interpretasi data : Berdasarkan tabel diatas (... orang) kepala keluarga dari berjenis kelamin laki-laki. Tabel 3.12Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan Agama Di Dusun 1 Dan Dusun 2 Desa Cisukadana Kecamatan KadugedeKabupaten Kuningan Tahun 2012NOAgama DUSUN 1DUSUN 2JUMLAH%1Islam

2Protestan ----3Hindu ----4Katolik----5Budha----6Lain-lain----Jumlah

Interpretasi data : Berdasarkan tabel di atas seluruh kepala keluarga beragama islam (100%).Tabel 3.13Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan PendidikanDi Dusun 1 Dan Dusun 2 Desa Cisukadana Kecamatan KadugedeKabupaten Kuningan Tahun 2011NOPendidikan TerakhirDUSUN 1DUSUN 2JUMLAH%1Tidak Sekolah

2Tidak Tamat SD

3Tamat SD

4Tamat SMP

5Tamat SMA

6Tamat D1-3

7Tamat D4/S1

8Pasca Sarjana

Jumlah

Interpretasi data : Berdasarkan tabel diatas % (... orang) kepala keluaraga dari berpendidikan tamat SD.Tabel 3.14Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan Pekerjaan Di Dusun 1 Dan Dusun 2 Desa Ci Kecamatan KadugedeKabupaten Kuningan Tahun 2011NOPekerjaanDUSUN 1DUSUN 2JUMLAH%1Tani

2Pedagang

%3Buruh

%4Swasta

%5PNS

%6TNI/POLRI

%7Pensiunan

%8Lain-lain

%Jumlah

%Interpretasi data : Berdasarkan tabel di atas % (... orang) kepala keluarga dari berkerja sebagai pedagang.

Tabel 3.15Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan Pendapatan Di Dusun 1 Dan Dusun 2 Desa Cisukadana Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Tahun 2011NOPekerjaanDUSUN 1DUSUN 2JUMLAH%10-500 ribu

%2500-1 Juta

%3Lebih 1 juta

%Jumlah

%Interpretasi data : Berdasarkan tabel di atas ....% (... orang) kepala keluaraga dari berpenghasilan 0-500 ribu.Tabel 3.16Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan Suku Bangsa Di Dusun 1 Dan Dusun 2 Desa Cisukadana Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Tahun 2012NOSuku BangsaDUSUN 1DUSUN 2JUMLAH%1Jawa ----2Minang ----3Sunda 80104184100%4Madura ----5Bugis ----6Batak ----7Manado ----Jumlah 80104184100%Interpretasi data : Berdasarkan tabel di atas 100% bersuku bangsa Sunda.

Tabel 3.17Distribusi Frekuensi Anggota Keluarga Berdasarkan UmurDi Dusun 1 Dan Dusun 2 Desa Cisukadana Kecamatan KadugedeKabupaten Kuningan Tahun 2012NOUmur DUSUN 1DUSUN 2JUMLAH%1< 20 tahun

%220-45 tahun

%346-54 tahun

%4>55 tahun

%Jumlah

%Interpretasi data : Berdasarkan tabel di atas % (... orang) anggota keluaraga dari ... berumur < 20 tahun.

Tabel 3.18Distribusi Frekuensi Anggota Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin Di Dusun 1 Dan Dusun 2 Desa Cisukadana Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Tahun 2012NOJenis kelaminDUSUN 1DUSUN 2JUMLAH%1Laki-laki

%2Perempuan

%Jumlah

%Interpretasi data : berdasarkan tabel di atas ...% (... orang) anggota keluaraga dari ... berjenis kelamin perempuan.

Tabel 3.19Distribusi Frekuensi Anggota Keluarga Berdasarkan Pekerjaan Di Dusun 1 Dan Dusun 2 Desa Cisukadana Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Tahun 2011NOPekerjaan DUSUN 1DUSUN 2JUMLAH%1Kerja

%2Tidak kerja

%Jumlah

%Interpretasi data : berdasarkan tabel di atas % (... orang) anggota keluaraga dari ... tidak berkerja.

Tabel 3.20Distribusi Frekuensi Anggota Keluarga Berdasarkan Pendidikan Terakhir Di Dusun 1 Dan Dusun 2 Desa Ciketak Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Tahun 2011NOPendidikan terakhir DUSUN 1DUSUN 2JUMLAH%1Tidak sekolah

%2Tidak tamat SD

%3Tamat SD

%4Tamat SMP

%5Tamat SMA

%6Tamat D1-3

%7Tamat D4/S1

%8Pasca sarjana

Jumlah

%Interpretasi data : Berdasarkan tabel di atas ...% ( orang) anggota keluaraga dari ... pendidikan terakahir tidak tamat SD.

Tabel 3.21Distribusi Frekuensi Anggota Keluarga Berdasarkan Agama Di Dusun 1 Dan Dusun 2 Desa Cisukadana Kecamatan KadugedeKabupaten Kuningan Tahun 2011NOAgamaDUSUN 1DUSUN 2JUMLAH%1Islam

%2Protestan ----3Hindu ----4Katolik----5Budha----6Lain-lain----Jumlah

%Interpretasi data : Berdasarkan tabel di atas 100% anggota kekeluaraga beragama islam.

Tabel 3.22Distribusi Frekuensi Angka Kesakitan BerdasarkanJenis Kelamin Di Dusun 1 Dan Dusun 2 Desa CisukadanaKecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Tahun 2012NOJenis kelaminDUSUN 1DUSUN 2JUMLAH%1Laki-laki

%2Perempuan

%Jumlah

%Interpretasi data. Berdasarkan tabel di atas ...% (... orang) dari ... berjenis kelamin perempuan.

Tabel 3.23Distribusi Frekuensi Kesakitan Berdasarkan UmurDi Dusun 1 Dan Dusun 2 Desa Ciketak Kecamatan KadugedeKabupaten Kuningan Tahun 2011NOUmur DUSUN 1DUSUN 2JUMLAH%1< 20 tahun 19234238,53220-45 tahun 12183027,52346-54 tahun 871513,764>55 tahun11112220,18Jumlah 505910999,99Interpretasi data : Berdasarkan tabel di atas 38,53% (42 orang) anggota keluaraga dari 109 kesakitan terbanyak umur 55 tahun 1

10.54Jumlah 1

10.54 Interpretasi data : Berdasarkan tabel di atas 0.54% (1 orang) anggota keluaraga dari 491 yang meninggal pada usia >55 tahun dalam 1 tahun terakhir.

Tabel 3.27Distribusi Frekuensi Kematian Berdasarkan KeluhanDi Dusun 1 Dan Dusun 2 Desa Ciketak Kecamatan KadugedeKabupaten Kuningan Tahun 2011NOKeluhanDUSUN 1DUSUN 2JUMLAH%1Sistem Pernapasan

2Sistem Pencernaan

3Sistem Kardiovesikuler

4Sistem Perkemian

5Sistem Reprodiksi

6Sistem Musuloskeletal

7Sistem Endokrin

8Degneratif

9Lain-lain1

10,20%Jumlah 1

10,20%Interpretasi data : : Berdasarkan tabel di atas 0,20% (1 orang) anggota keluaraga dari 491 yang dalam 1 tahun terakhir.

Tabel 3.28Distribusi Frekuensi Kelahiran Berdasarkan Jenis KelaminDi Dusun 1 Dan Dusun 2 Desa Ciketak Kecamatan KadugedeKabupaten Kuningan Tahun 2011NOJenis kelaminDUSUN 1DUSUN 2JUMLAH%1Laki-laki

2Perempuan1

10,20%Jumlah1

10,20%Interpretasi data : Berdasarkan tabel di atas 0,20% (1 orang) dari 491 berjenis kelamin perempuan.

Tabel 3.29Distribusi Frekuensi Kelahiran Berdasarkan Tinggi BadanDi Dusun 1 Dan Dusun 2 Desa Ciketak Kecamatan KadugedeKabupaten Kuningan Tahun 2011NOTinggi BadanDUSUN 1DUSUN 2JUMLAH%1< 50 cm1

10,20%250 cm

3>50 cm

Jumlah1

10,20%Interpretasi data : Berdasarkan tabel di atas 0,20% (1 orang) dari 491 tinggi badan < 50 cm.

Tabel 3.30Distribusi Frekuensi Kelahiran Berdasarkan Tempat LahirDi Dusun 1 Dan Dusun 2 Desa Ciketak Kecamatan KadugedeKabupaten Kuningan Tahun 2011NOTempat LahirDUSUN 1DUSUN 2JUMLAH%1Bidan

2Puskesmas

3Polindes

4Rumah Bersalin

5Rumah Sakit

6Rumah Sendiri

7Lain-lain1

10,20%Jumlah1

10,20%Interpretasi data : Berdasarkan tabel diatas 0,20% (1 orang) dari 491 kepala keluarga tempat lahir di paraji.

Tabel 3.31Distribusi Frekuensi Status Imunisasi Berdasarkan Manfaat Imunisasi Di Dusun 1 Dan Dusun 2 Desa Ciketak Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Tahun 2011NOManfaat ImunisasiDUSUN 1DUSUN 2JUMLAH%1Tahu7192674,28%2Cukup tahu33617,14%3Tidak tahu

338,57%Jumlah10253599,99%Interpretasi data : Berdasarkan tabel diatas 74,28% (26 orang) dari 35 kepala keluarga sudah tahu tentang manfaat imunisasi

Tabel 3.32Distribusi Frekuensi Status Imunisasi Berdasarkan Pemberian Imunisasi Di Dusun 1 Dan Dusun 2 Desa Ciketak Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Tahun 2011NOPemberian ImunisasiDUSUN 1DUSUN 2JUMLAH%1Tahu9233291,42%2Cukup tahu1238,57%3Tidak tahu

Jumlah10253599,99%Interpretasi data: Berdasarkan tabel diatas 91,42% (32 orang) dari 35 anggota keluarga sudah tahu tentang pemberian imunisasi.

Tabel 3.33Distribusi Frekuensi Status Imunisasi Berdasarkan Alasan Tidak Imunisasi Di Dusun 1 Dan Dusun 2 Desa Ciketak Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Tahun 2011NOAlasan tidak ImunisasiDUSUN 1DUSUN 2JUMLAH%1Sudah

1125%2Belum3

375%3Tidak tahu

Jumlah 314100%Interpretasi data: Berdasarkan tabel diatas 75% (3 orang) dari 4 anggota keluarga belum mengetahui alasan tidak di imunisasi.

Tabel 3.34Distribusi Frekuensi Hubungan Keluarga Berdasarkan Pengambil KeputusanDi Dusun 1 Dan Dusun 2 Desa Ciketak Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Tahun 2011NOPengambil keputusanDUSUN 1DUSUN 2JUMLAH%1Ayah 739116489,13%2Ibu 512179,24%3Kakek / nenek / kakak 2131,63%Jumlah 80104184100%Interpretasi data: Berdasarkan tabel diatas 89,13% (164 orang) dari 184 kepala keluarga yang mengambil keputusan adalah ayah.

Tabel 3.35Distribusi Frekuensi Hubungan Keluarga Berdasarkan Hubungan Keluarga Di Dusun 1 Dan Dusun 2 Desa Ciketak Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Tahun 2011NOHubungan DUSUN 1DUSUN 2JUMLAH%1Baik 768716388,59%2Cukup 4172111,41%3Kurang

Jumlah 80104184100%Interpretasi data: Berdasarkan tabel diatas 88,59% (163 orang) dari 184 kepala keluarga hubungan keluarganya baik.

Tabel 3.36Distribusi Frekuensi Hubungan Keluarga Berdasarkan OrganisasiDi Dusun 1 Dan Dusun 2 Desa Ciketak Kecamatan KadugedeKabupaten Kuningan Tahun 2011NOOrganisasi DUSUN 1DUSUN 2JUMLAH%1Sangat aktif 20557540,76%2Cukup aktif 53429551,63%3Kurang aktif 77147,61%Jumlah 80104184100%Interpretasi data: Berdasarkan tabel diatas 51,63% (95 orang) dari 184 kepala keluarga hubungan keluarga berdasarkan organisasi cukup aktif.

Tabel 3.37Distribusi Frekuensi Hubungan Keluarga Berdasarkan Kekerabatan Di Dusun 1 Dan Dusun 2 Desa Ciketak Kecamatan KadugedeKabupaten Kuningan Tahun 2011NOKekerabatanDUSUN 1DUSUN 2JUMLAH%1Baik779417192,93%2Cukup29115,98%3Kurang1121,09%Jumlah80104184100%Interpretasi data: Berdasarkan tabel diatas 92,93% (171 orang) dari 184 kepala keluarga hubungan kekerabatannya baik.

Tabel 3.38Distribusi Frekuensi tempat sampah sesuai syarat kesehatan Di Dusun 1 Dan Dusun 2 Desa Ciketak Kecamatan KadugedeKabupaten Kuningan Tahun 2011NOTempat SampahDUSUN 1DUSUN 2JUMLAH%1Ya 20597942,93%2Tidak 604310355,98%3Tidak Tahu

221,09%Jumlah80104184100%Interpretasi data : Berdasarkan tabel diatas 55,98% (103 orang) dari 184 kepala keluarga mempunyai tempat sampah sesuai syarat kesehatan.

Tabel 3.39Distribusi Frekuensi memiliki saluran pembuangan air limbahDi Dusun 1 Dan Dusun 2 Desa Ciketak Kecamatan KadugedeKabupaten Kuningan Tahun 2011NOSaluran Air LimbahDUSUN 1DUSUN 2JUMLAH%1Ya 718715885,87%2Tidak 9162513,59%3Tidak Tahu

110,54%Jumlah80104184100%Interpretasi data : Berdasarkan tabel diatas 85,87% (158 orang) dari 184 kepala keluarga yang memiliki saluran pembuangan air limbah.

Tabel 3.40Distribusi Frekuensi ventilasi sesuai syarat kesehatan Di Dusun 1 Dan Dusun 2 Desa Ciketak Kecamatan KadugedeKabupaten Kuningan Tahun 2011NOVentilasi DUSUN 1DUSUN 2JUMLAH%1Ya 37468345,11%2Tidak 435710054,35%3Tidak Tahu

110,54%Jumlah80104184100%Interpretasi data : Berdasarkan tabel diatas 54,35% (100 orang) dari 184 kepala keluarga yang tidak mempunyai ventilasi sesuai syarat kesehatan.

Tabel 3.41Distribusi Frekuensi Posisi dan kondisi kandang ternak Di Dusun 1 Dan Dusun 2 Desa Ciketak Kecamatan KadugedeKabupaten Kuningan Tahun 2011NOKandang TernakDUSUN 1DUSUN 2JUMLAH%1Kurang Baik

2Cukup Baik3284068,96%3Sudah Baik1081831,03%Jumlah42165899,99%Interpretasi data : Berdasarkan tabel diatas 68,96% (40 orang) dari 58 kepala keluarga mempunyai kandang ternak yang cukup baik.

Tabel 3.42Distribusi Frekuensi Pemanfaatan pekarangan rumah Di Dusun 1 Dan Dusun 2 Desa Ciketak Kecamatan KadugedeKabupaten Kuningan Tahun 2011NOPemanfaatan PekaranganDUSUN 1DUSUN 2JUMLAH%1Kurang Baik671321,67%2Cukup Baik2643050%3Sudah Baik1161728,3%Jumlah43176099,97%Interpretasi data : Berdasarkan tabel diatas 50% (30 orang) dari 60 kepala keluarga yang memanfaatkan pekarangan rumah cukup baik.

Tabel 3.43Distribusi Frekuensi Kebersihan pekarangan rumah Di Dusun 1 Dan Dusun 2 Desa Ciketak Kecamatan KadugedeKabupaten Kuningan Tahun 2011NOKebersihan PekaranganDUSUN 1DUSUN 2JUMLAH%1Kurang Baik3146,7%2Cukup Baik3294168,3%3Sudah Baik871525%Jumlah431760100%Interpretasi data : Berdasarkan tabel diatas 68,3% (41 orang) dari 60 kepala keluarga kebersihan pekarangan rumah cukup baik.

Tabel 3.44Distribusi Frekuensi Indikator PHBS Berdasrkan Merokok/MenyirihDi Dusun 1 dan Dusun 2 Desa Ciketak Kecamatan KadugedeKabupaten Kuningan Tahun 2011NOApakah tidak merokok/menyirihDusun 1Dusun 2Jumlah%1Ya437111461,95%2Tidak37337038,04%Jumlah8010418499,99%Interpretasi data : Berdasarkan tabel diatas 61,95% (114 orang) dari 184 kepala keluarga yang merekok.

Tabel 3.45Distribusi Frekuensi Indikator PHBS Berdasrkan Kebiasaan Sarapan PagiDi Dusun 1 dan Dusun 2 Desa CiketakKecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Tahun 2011NOSarapan pagiDusun 1Dusun 2Jumlah%1Ya7910118097,82%2 Tidak1342,17%^Jumlah8010418499,99%Interpretasi data : Berdasarkan tabel diatas 97,82% (180 orang) dari 184 kepala keluarga yang sarapan pagi.

Tabel 3.46Distribusi Frekuensi Indikator PHBS Berdasrkan Menggosok Gigi Sebelum Tidur Di Dusun 1 dan Dusun 2 Desa Ciketak Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Tahun 2011NOGosok gigiDusun 1Dusun 2JUMLAH%1Ya34407440,21%2Tidak466411059,78%Jumlah8010418499,99%Interpretasi data : Berdasarkan tabel diatas 59,78% (110 orang) dari 184 kepala keluarga yang tidak menggosok gigi sebelum tidur.

Tabel 3.47Distribusi Frekuensi Indikator PHBS Berdasrkan Kebiasaan Mencuci Tangan Di Dusun 1 dan Dusun 2 Desa Ciketak Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Tahun 2011NOMencuci tanganDusun 1Dusun 2JUMLAH%1Ya39508948,36%2Tidak41549551,63%Jumlah8010418499,99%Interpretasi data : Berdasarkan tabel diatas 51,63% (95 orang) dari 184 kepala keluarga yang tidak mencuci tangan sesudah BAB.

Tabel 3.48Distribusi Frekuensi Indikator PHBS Berdasrkan Adanya Jamkesmas/Askes Di Dusun 1 dan Dusun 2 Desa Ciketak Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Tahun 2011NOJamkesmas / Askes Dusun 1Dusun 2JUMLAH%1Ya33589149,45%2Tidak47469350,54%Jumlah8010418499,99%Interpretasi data : Berdasarkan tabel diatas 50,54% (93 orang) dari 184 kepala keluarga tidak mempunyai Jamkesmas/Askes.

Tabel 3.49Distribusi Frekuensi Indikator PHBS Berdasrkan Keluarga Tentang TOGA Di Dusun 1 dan Dusun 2 Desa Ciketak Kecamatan KadugedeKabupaten Kuningan Tahun 2011NOKeluarga Tentang TOGADusun 1Dusun 2JUMLAH%1Ya445710154,89%2Sedikit19214021,73%3Tidak17264323,36%Jumlah8010418499,98%Interpretasi data : Berdasarkan tabel diatas 54,89% (101 orang) dari 184 kepala keluarga yang tahu tentang TOGA.

Tabel 3.50Distribusi Frekuensi Indikator PHBS Berdasrkan Pentingnya Penanaman TOGA Di Dusun 1 dan Dusun 2 Desa Ciketak Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Tahun 2011NOPenanaman TOGADusun 1Dusun 2JUMLAH%1Penting758215785,32%2Tidak2242,17%3Tidak tahu2212312,5%Jumlah 7910518499,99%Interpretasi data : Berdasarkan tabel diatas 85,32% (157 orang) dari 184 kepala keluarga menyatakan bahwa penanaman TOGA sangat penting.

Tabel 3.51Distribusi Frekuensi Indikator PHBS Berdasrkan Penggunaan TOGA Di Dusun 1 dan Dusun 2 Desa Ciketak Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Tahun 2011NOPenggunaan TOGADusun 1Dusun 2JUMLAH%1Penting736814176,63%2Biasa saja5182312,5%3Tidak tahu2182010,86%Jumlah8010418499,99%Interpretasi data : Berdasarkan tabel diatas 76,63% (141 orang) dari 184 kepala keluarga menyatakan bahwa penggunaan TOGA sangat penting.

Tabel 3.52Distribusi Frekuensi Indikator PHBS Berdasrkan Diare Pada Keluarga Di Dusun 1 dan Dusun 2 Desa Ciketak Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Tahun 2011NODiare pada keluargaDusun 1Dusun 2JUMLAH%1Ke Dokter43499250%2Beli obat diwarung30407038,04%3Makan daun jambu7152211,95%Jumlah8010418499,99%Interpretasi data : Berdasarkan tabel diatas ...% (... orang) dari ... kepala keluarga bila terjadi diare pada anggota keluarga pertongan pertama membeli obat diwarung.

Tabel 3.53Distribusi Frekuensi Indikator PHBS BerdasrkanKepatuhan minum obat Di Dusun 1 dan Dusun 2 Desa Cisukadana Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Tahun 2012NOKepatuhan Dusun 1Dusun 2JUMLAH%1Sesuai aturan pakai

%2Lebih dari satu tablet

%3Berhenti jika sembuh

%Jumlah

%Interpretasi data : Berdasarkan tabel diatas ....% (... orang) dari kepala keluarga yang patuh minum obat sesuai aturan.

Tabel 3.54Distribusi Frekuensi Indikator PHBS Berdasrkan Keluarga Tahu Tentang Antibiotik Di Dusun 1 dan Dusun 2 Desa Cisukadana Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Tahun 2012NOTahu tentang AntibiotikDusun 1Dusun 2JUMLAH%1Tahu

%2Sedikit

%3Tidak tahu

%Jumlah

%Interpretasi data : Berdasarkan tabel diatas ...% (... orang) dari .... kepala keluarga yang tahu tentang Antibiotik.

Tabel 3.55Distribusi Frekuensi Indikator PHBS Berdasrkan Penggunaan Obat Antibiotik Di Dusun 1 dan Dusun 2 Desa Cisukadana Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Tahun 2012NOPenggunaan AntibiotikDusun 1Dusun 2JUMLAH%1Diminum sampai habis

%2Dihentikan jika sudah sembuh

%3Tidak mengerti

%Jumlah

% Interpretasi data : Berdasarkan tabel diatas ....% (... orang) dari ... kepala keluarga yang mengetahui penggunaan obat antibiotik diminum sampai habis.

Analisa Data

BAB IVPENUTUP

KesimpulanPada dasarnya kesehatan di Desa Cisukadana sudah baik, namun ada beberapa hal yang harus ditingkatkan mengingat pentingnya derajat kesehatan secara optimal di Desa Cisukadana Maka dari itu, kami sebagai .....................mempunyai tanggung jawab untuk mewujudkan peningkatan derajat kesehatan, khususnya di Desa Cisukadana dapun kegiatan-kegiatan yang kami lakukan diantaranya adalah penyuluhan tentang..................Pada umumnya kegiatan sudah berjalan dengan baik, namun pada pelaksanannya menemui beberapa hambatan dikarenakan keterbatasan ilmu yang kami miliki dan waktu yang singkat. Hambatan yang kami hadapi dapat dikondisikan dengan bekerjasama dari berbagai pihak dalam hal ini perangkat Desa dan Bidan Desa sehingga kegiatan yang kami lakukan dapat berjalan dengan baik.

SaranPenulis berharap pelaksanaan PKMD yang akan datang dapat berjalan lebih baik yang didukung dengan kerjasama antar siswa, pendidikan, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan Propinsi Jawa Barat, sehingga tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Kuningan Propinsi Jawa Barat dapat terwujud.

DAFTAR PUSTAKAProfil Desa dan Keluraha Desa Cisukadana, Tahun 2010Sejarah singkat Desa Cisukadana, diceritakan kembali oleh Kepala Desa Cisukadana (SUJA).

B PROFIL PENULIS

Nama: Andianti Faramida

Tempat, Tanggal Lahir: Tangerang, 04 Mei 1994Alamat: Jln Daan Mogot, Gg Pom Bensin RT 03/07, Tanah Tinggi, Tangerang.

Nama: Deni Priatna

Tempat, Tanggal Lahir: Tangerang, 09 Desember 2011Alamat: Gg. Jambu

Nama: Herra Anisshya Balgis

Tempat, Tanggal Lahir: Jakarta, 12 Januari 1994Alamat: Jln. Swadaya, RT 02/04 No. 24, Kec. Larangan, Tangerang.

Nama: Leny Rahmayanti

Tempat, Tanggal Lahir: Jakarta, 13 Juni 1995Alamat: Jln. Inpres II. RT 04/05 No 57, Keluruhan Larangan Utara, Kec. Larangan, Tangerang,

Nama: M. Jeni Mulyadi

Tempat, Tanggal Lahir: Tangerang, 14 Oktober 1994 Alamat : Jln. Maulana Hasanudin RT 01/02 No. 192, Poris Gaga, Tangerang. Nama: Nia Wahyuni

Tempat, Tanggal Lahir: Tangerang, 05 Februari 1995Alamat: Jln. Pembangunan 4 RT 02/12, Tangerang.

Nama: Nur Atika

Tempat, Tanggal Lahir: Jakarta, 01 Januari 1994Alamat : Jln. Kebun Jahe Dalam RT 12/03. Kapuk, Jakarta Barat.

Nama: Susi Wahyuniati

Tempat, Tanggal Lahir: Wonogiri, 27 Januari 1994Alamat: Bugel Mas Indah C24 no 3, Kel. Bugel,Karawaci Tangerang.

Nama: Wahyu Nur afrizal

Tempat, Tanggal Lahir: Tangerang, 18 Agustus 1994Alamat: Kunciran Jaya

Nama: Yunita Dewi

Tempat, Tanggal Lahir: Tangerang, 15 Juni 1994Alamat: Jln. Teguh Abdi Nurul Yakin RT 04/04, Poris Pelawad Indah, Cipondoh, Tangerang.