contoh kasus bahaya psikologi pada industri pangan

1
Contoh Kasus Bahaya Psikologi Pada Industri Pangan: Masalah: PT. Indofood telah memproduksi mie instan dengan merk “Indomie” dan respon konsumen terhadap produk ini sangatlah baik, sehingga permintaan produk Indomie meningkat dengan pesat hingga 100.000 bungkus/hari. Dengan permintaan pasar yang tinggi, perusahaan harus meningkatkan produksi Indomie. Akibatnya, para pekerja pun dituntut harus mengoperasikan mesin produksi semaksimal mungkin demi terpenuhinya permintaan pasar dengan waktu kerja yang lebih pula. Hal ini menyebabkan para pekerja mengalami kelelahan fisik (stress fisik) karena harus mengeluarkan tenaga lebih untuk mengoperasikan mesin produksi lebih lama dan kelelahan pikiran (stress) karena harus memikirkan cara untuk mengoperasikan mesin dengan maksimal. Solusi: a. Untuk mencapai permintaan pasar yang tinggi, maka perlu diberlakukan sistem sift, dimana para pekerja dibagi kedalam 2 waktu kerja yang berbeda, umumnya yakni sift pagi (07.00-14.00), sift siang (14.00-21.00). b. Dengan permintaan tinggi, maka perlu menambah mesin produksi yang sesuai dengan perhitungan perusahaan untuk memaksimalkan proses produksi. c. Bila PT.Indofood hanya memiliki 1 pabrik yang memproduksi Indomie, maka dengan permintaan pasar yang terus meningkat, sebaiknya membuka cabang pabrik ke-2 untuk memproduksi Indomie.

Upload: devi-yuniar-pristiana

Post on 18-Jan-2016

47 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Contoh Kasus Bahaya Psikologi Pada Industri Pangan di Indonesia Keselamatan dan kesehatan kerja K3 Perusahaan

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh Kasus Bahaya Psikologi Pada Industri Pangan

Contoh Kasus Bahaya Psikologi Pada Industri Pangan:

Masalah:PT. Indofood telah memproduksi mie instan dengan merk “Indomie” dan respon konsumen terhadap produk ini sangatlah baik, sehingga permintaan produk Indomie meningkat dengan pesat hingga 100.000 bungkus/hari. Dengan permintaan pasar yang tinggi, perusahaan harus meningkatkan produksi Indomie. Akibatnya, para pekerja pun dituntut harus mengoperasikan mesin produksi semaksimal mungkin demi terpenuhinya permintaan pasar dengan waktu kerja yang lebih pula. Hal ini menyebabkan para pekerja mengalami kelelahan fisik (stress fisik) karena harus mengeluarkan tenaga lebih untuk mengoperasikan mesin produksi lebih lama dan kelelahan pikiran (stress) karena harus memikirkan cara untuk mengoperasikan mesin dengan maksimal.

Solusi:a. Untuk mencapai permintaan pasar yang tinggi, maka perlu diberlakukan sistem sift,

dimana para pekerja dibagi kedalam 2 waktu kerja yang berbeda, umumnya yakni sift pagi (07.00-14.00), sift siang (14.00-21.00).

b. Dengan permintaan tinggi, maka perlu menambah mesin produksi yang sesuai dengan perhitungan perusahaan untuk memaksimalkan proses produksi.

c. Bila PT.Indofood hanya memiliki 1 pabrik yang memproduksi Indomie, maka dengan permintaan pasar yang terus meningkat, sebaiknya membuka cabang pabrik ke-2 untuk memproduksi Indomie.