bahaya ujub.docx

26
BAHAYA UJUB betapa banyak diantara kita yang berusaha untuk berlari kencang menjauhi riyaa' karena takut amalan kita hancur lebur terkena penyakit riya. Akan tetapi pada waktu yang bersamaan jiwa kita terulurkan dalam dekapan ujub…, bangga dengan amalan yang telah kita lakukan.., bangga dengan ilmu yang telah kita miliki…, bangga dengan keberhasilan dakwah kita.., bangga dengan kalimat-kalimat indah yang kita rangkai…, dst…??!! Bukankah ujub juga menggugurkan amalan sebagaimana riyaa'..?? Bukankah ujub juga menyebabkan pelakunya terjerumus dalam neraka jahannam sebagaimana riyaa'…? Bukankah ujub juga merupakan salah satu bentuk syirik kecil sebagaimana riya'…?? Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata : اً ر يِ ثَ كَ و اَ مُ نِ رْ قَ يُ اسَ ّ ن ل اَ نْ ! يَ $ بِ اءَ يِ ّ ر ل اِ $ بْ $ جُ عْ ل اَ وُ اءَ يِ ّ ر ل اَ فْ نِ مِ $ ابَ $ يِ 2 اكَ رْ شِ 5 ْ الِ قْ لَ خْ ل اِ $ يُ $ بْ $ جُ عْ ل اَ وْ نِ مِ $ ابَ $ يِ 2 اكَ رْ شِ 5 ْ الِ سْ فَ ّ ن ل اِ $ ي اَ ذَ هَ وُ الَ حِ رِ $ يْ كَ نْ سُ مْ ل ا يِ H اَ رُ مْ ل اَ فَ لُ قِ ّ قَ حُ يُ هَ لْ وَ ق{ : َ 2 اكَ ّ ي5 اُ ذُ $ نْ عَ ي} ُ $ بَ $ جْ عُ مْ ل اَ وَ لُ قِ ّ قَ حُ يُ هَ لْ وَ ق{ : َ 2 اكَ ّ يِ 5 اَ وُ ن يِ عَ نْ سَ ن} ْ نَ مَ فَ قَ ّ قَ حُ هَ لْ وَ ق{ : َ 2 اكَ ّ ي5 اُ ذُ $ نْ عَ ي} َ جَ رَ خْ نَ عِ اءَ يِ ّ ر ل اْ نَ مَ وَ قَ ّ قَ حُ هَ لْ وَ ق{ َ 2 اكَ ّ يِ 5 اَ وُ ن يِ عَ نْ سَ ن} َ جَ رَ خْ نَ عِ $ ابَ $ خْ عِ 5 ْ ال يِ فَ وِ ث يِ ذَ خْ ل اِ وفُ رْ عَ مْ ل ا{ : ٌ بَ لَ يٌ ابَ كِ لْ هُ م: ٌ ّ حُ شٌ اعَ طُ م ىً وَ هَ وٌ عَ $ نَ ّ w تُ مُ $ ابَ $ خْ عِ 5 اَ وِ ءْ رَ مْ ل اِ هِ سْ فَ نِ $ ب} "Dan sering orang-orang menggandengkan antara riyaa' dan ujub. Riyaa termasuk bentuk kesyirikan dengan orang lain (yaitu mempertujukan ibadah kepada orang lain-pen) adapun ujub termasuk bentuk syirik kepada diri sendiri (yaitu merasa dirinyalah atau kehebatannyalah yang membuat ia bisa berkarya-pen). Ini merupkan kondisi orang yang sombong. Orang yang riyaa' tidak merealisasikan firman Allah َ 2 اكَ ّ ي5 اُ ذُ $ نْ عَ ي"Hanya kepadaMulah kami beribadah", dan orang yang ujub tidaklah merealisasikan firman Allah َ 2 اكَ ّ يِ 5 اَ وُ ن يِ عَ نْ سَ ن"Dan hanya kepadaMulah kami memohon pertolongan". Barangsiapa yang merealisasikan firman Allah َ 2 اكَ ّ ي5 اُ ذُ $ نْ عَ يmaka ia akan keluar lepas dari riyaa', dan barangsiapa yang merealisasikan firman Allah َ 2 اكَ ّ يِ 5 اَ وُ ن يِ عَ نْ سَ نmaka ia akan keluar terlepas dari ujub" (Majmuu' Al- Fataawaa 10/277). Rasulullah bersabda : ُ بَ لَ يٍ ابَ كِ لْ هُ م: ٌ ّ حُ شٌ اعَ طُ م ىً وَ هَ وٌ عَ $ نَ ّ w تُ مُ $ ابَ $ خْ ع5 اَ وِ ءْ رَ مْ ل اِ هِ سْ فَ نِ $ ب"Tiga perkara yang membinasakan, rasa pelit yang ditaati, hawa nafsu yang diikui dan ujubnya seseorang terhadap dirinya sendiri" (HR at-Thobroni dalam Al-Awshoth no 5452 dan dishahihkan oleh Syaikh Al- Albani dalam as-shahihah no 1802) Ibnul Qoyyim rahimahullah menukilkan perkataan seorang salaf, "Sesungguhnya seorang hamba benar-benar melakukan sebuah dosa, dan dengan dosa tersebut menyebabkan ia masuk surga. Dan seorang hamba benar-benar melakukan sebuah kebaikan yang menyebabkannya masuk neraka. Ia melakukan dosa dan dia senantiasa meletakkan dosa yang ia lakukan tersebut di hadapan kedua matanya, senantiasa merasa takut, khawatir, senantiasa menangis dan menyesal, senantiasa malu kepada Robb-Nya, menunudukan kepalanya dihadapan Robbnya

Upload: khaer-tasnim

Post on 07-Dec-2015

247 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAHAYA UJUB.docx

BAHAYA UJUB

betapa banyak diantara kita yang berusaha untuk berlari kencang menjauhi riyaa' karena takut amalan

kita hancur lebur terkena penyakit riya. Akan tetapi pada waktu yang bersamaan jiwa kita terulurkan

dalam dekapan ujub…, bangga dengan amalan yang telah kita lakukan.., bangga dengan ilmu yang telah

kita miliki…, bangga dengan keberhasilan dakwah kita.., bangga dengan kalimat-kalimat indah yang kita

rangkai…, dst…??!!

Bukankah ujub juga menggugurkan amalan sebagaimana riyaa'..??

Bukankah ujub juga menyebabkan pelakunya terjerumus dalam neraka jahannam sebagaimana riyaa'…?

Bukankah ujub juga merupakan salah satu bentuk syirik kecil sebagaimana riya'…??

Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata :

ا &ير# )ث )ق/ر&ن- م)ا و)ك 3اس- ي /ن) الن )ي )اء& ب ي /ع-ج/ب& الر9 )اء- و)ال ي )اب& م&ن/ ف)الر9 اك& ب ر) &ش/ ل/ق& اإل/ /خ) &ال /ع-ج/ب- ب )اب& م&ن/ و)ال اك& ب ر) &ش/ 3ف/س& اإل/ &الن &ر& ح)ال- و)ه)ذ)ا ب /ب )ك ت /م-س/ ال

&ي ائ /م-ر) -ح)ق9ق- ال) ف)ال )ه- ي 3اك) : } ق)و/ل -د- إي )ع/ب /م-ع/ج)ب- { ن -ح)ق9ق- ال) و)ال )ه- ي 3اك) : } ق)و/ل &ي )ع&ين- و)إ ت )س/ )ه- ح)ق3ق) ف)م)ن/ { ن 3اك) : } ق)و/ل -د- إي )ع/ب ج) { ن ع)ن/ خ)ر)

)اء& ي )ه- ح)ق3ق) و)م)ن/ الر9 3اك) } ق)و/ل &ي )ع&ين- و)إ ت )س/ ج) { ن &ع/ج)اب& ع)ن/ خ)ر) /ح)د&يث& و)ف&ي اإل/ وف& ال /م)ع/ر- ثa : } ال )ال) )اتa ث &ك حg : م-ه/ل )عa و)ه)و#ى م-ط)اعa ش- 3ب م-ت

&ع/ج)اب- ء& و)إ /م)ر/ ه& ال )ف/س& &ن {ب

"Dan sering orang-orang menggandengkan antara riyaa' dan ujub. Riyaa termasuk bentuk kesyirikan

dengan orang lain (yaitu mempertujukan ibadah kepada orang lain-pen) adapun ujub termasuk bentuk

syirik kepada diri sendiri (yaitu merasa dirinyalah atau kehebatannyalah yang membuat ia bisa berkarya-

pen). Ini merupkan kondisi orang yang sombong. Orang yang riyaa' tidak merealisasikan firman Allah (3اك إي

- -د )ع/ب Hanya kepadaMulah kami beribadah", dan orang yang ujub tidaklah merealisasikan firman Allah" ن

3اك) &ي )ع&ين- و)إ )س/ت ن "Dan hanya kepadaMulah kami memohon pertolongan". Barangsiapa yang merealisasikan

firman Allah (3اك -د- إي )ع/ب ن maka ia akan keluar lepas dari riyaa', dan barangsiapa yang merealisasikan firman

Allah  (3اك &ي )ع&ين- و)إ )س/ت ن maka ia akan keluar terlepas dari ujub" (Majmuu' Al-Fataawaa 10/277).

Rasulullah bersabda :

)ث- )ال )اتx ث &ك حg : م-ه/ل )عa و)ه)و#ى م-ط)اعa ش- 3ب ء& و)إع/ج)اب- م-ت /م)ر/ ه& ال )ف/س& &ن ب

"Tiga perkara yang membinasakan, rasa pelit yang ditaati, hawa nafsu yang diikui dan ujubnya

seseorang terhadap dirinya sendiri" (HR at-Thobroni dalam Al-Awshoth no 5452 dan dishahihkan oleh

Syaikh Al-Albani dalam as-shahihah no 1802)

Ibnul Qoyyim rahimahullah menukilkan perkataan seorang salaf, "Sesungguhnya seorang hamba benar-

benar melakukan sebuah dosa, dan dengan dosa tersebut menyebabkan ia masuk surga. Dan seorang

hamba benar-benar melakukan sebuah kebaikan yang menyebabkannya masuk neraka. Ia melakukan

dosa dan dia senantiasa meletakkan dosa yang ia lakukan tersebut di hadapan kedua matanya,

senantiasa merasa takut, khawatir, senantiasa menangis dan menyesal, senantiasa malu kepada Robb-

Nya, menunudukan kepalanya dihadapan Robbnya dengan hati yang luluh. Maka jadilah dosa tersebut

sebab yang mendatangkan kebahagiaan dan keberuntungannya. Hingga dosa tersebut lebih bermanfaat

baginya daripada banyak ketaatan…

Dan seorang hamba benar-benar melakukan kebaikan yang menjadikannya senantiasa merasa telah

Page 2: BAHAYA UJUB.docx

berbuat baik kepada Robbnya dan menjadi takabbur dengan kebaikan tersebut, memandang tinggi

dirinya dan ujub terhadap dirinya serta membanggakannya dan berkata : Aku telah beramal ini, aku

telah berbuat itu. Maka hal itu mewariskan sifat ujub dan kibr(takabur) pada dirinya serta sifat bangga

dan sombong yang merupakan sebab kebinasaannya…" (Al-Wabil As-Shoyyib 9-10)

Seorang penyair berkata :

ه- والع-ج/ب) &ن3 ف)اح/ذ)ر/ /ع-ج/ب) إ )ر&فa ال ت )ع/م)ال)    م-ج/ &ه& أ &ه& ف&ي ص)احب /ل ي & س) /ع)ر&م ال

Jauhilah penyakit ujub, sesungguhnya penyakit ujub akan menggeret amalan pelakunya ke dalam aliran

deras arusnya

Lantas kenapa kita begitu waspada terhadap riyaa namun melalaikan penyakit ujub…?

Sesungguhnya racun ujub akan mengantarkan pelakunya kepada penyakit-penyakit kronis lainnya,

diantaranya :

-         Lupa untuk bersyukur kepada Allah, bahkan malah mensyukuri diri sendiri, seakan-

akan amalan yang telah dia lakukan adalah karena kehebatannya

-         Lenyap darinya sifat tunduk dan merendah dihadapan Allah yang telah

menganugrahkan segala kelebihan dan kenikmatan kepadanya

-         Terlebih jelas lagi lenyap sikap tawadhu' dihadapan manusia

-         Bersikap sombong (merasa tinggi) dan merendahkan orang lain, tidak mau mengakui

kelebihan yang dimiliki oleh orang lain. Jiwanya senantiasa mengajaknya untuk menyatakan

bahwasanya dialah yang terbaik, dan apa yang telah diamalkan oleh orang lain merupakan

perkara yang biasa yang tidak patut untuk dipuji. Berbeda dengan amalan dan karya yang

telah ia lakukan maka patut untuk diacungkan jempol.

Kalimat indah yang pernah diucapkan oleh seorang ulama :

"Orang yang ujub merasa bahwa dirinya paling tinggi dihadapan manusia yang lain… bahkan merasa

dirinya lebih tinggi di sisi Allah.., namun pada hakikatnya dialah orang yang paling rendah dan hina di

sisi Allah".

Kenapa Mesti Ujub?

Sebelum kita terlena dengan ujub yang menggerogoti hati kita maka hendaknya kita renungkan tentang

diri kita. Kenapa kita ujub..??, bukankah kita ujub karena amalan kita serta hasil karya yang banyak dan

hebat…??. Jika perkaranya demikian maka hendaknya renungkanlah perkara-perkara berikut ini :

Pertama : Sudah yakinkah amalan-amalan kita tersebut dibangun di atas keikhlasan kepada

Allah??

Ikhlas merupakan perkara yang sangat mulia, yang menjadikan pelakunya menjadi sangat tinggi dan

Page 3: BAHAYA UJUB.docx

mulia di sisi Allah. Orang yang ikhlas hatinya hanya sibuk mengaharapkan keridhoan Allah dan tidak

peduli dengan komentar dan penilaian manusia yang tidak memberi kemanfaatan dan tidak

memudhorotkan. Yang paling penting baginya adalah penilaian Allah terhadap amalannya.

Orang yang ikhlas adalah orang yang amalannya tatkala bersendirian lebih banyak daripda amalannya

tatkala dilihat oleh orang lain.

Kedua : Bukankah banyak hal yang bisa menggugurkan amalan-amalan kita tersebut??

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata "Penggugur dan perusak amalan sangatlah banyak.

/س) )ي ن- و)ل/ أ /ع)م)ل& ف&ي الش3 3م)ا ال &ن ن- إ

/ أ /ع)م)ل& ح&ف/ظ& ف&ي الش3 -ف/سد-ه- م&م3ا ال &ط-ه- ي ب -ح/ و)ي

Dan yang penting adalah bagaimana menjaga amal agar tidak rusak dan gugur bukan yang penting

adalah beramalnya.

Riyaa' –meskipun sekecil apapun- merupakan penggugur amal, dan bentuk-bentuknya sangatlah

banyak.  Demikian juga amalan yang tidak dibangun diatas ittibaa' sunnah juga merupakan penggugur

amalan. Sikap al-mann dalam hati terhadap Allah (yaitu merasa telah berbuat baik kepada Allah dengan

mengungkit-ngungkit dan menyebut-nyebut kebaikan tersebut -pen) juga menghancurkan amalan.

Demikian juga sikap al-mann (yaitu mengungkit-ngungkitnya) dalam sedekah, berbuat kebaikan, dan

bersilaturahmi juga membatalkan amalan, sebagaimana firman Allah

)ا �ه)ا ي ي( 3ذ&ين) أ -وا ال -وا ال آم)ن /ط&ل -ب -م/ ت &ك /م)ن9 ص)د)ق)ات &ال و)األذ)ى ب   

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-

nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima) (QS Al-Baqoroh : 264)

Dan mayoritas manusia tidak mengetahui tentang hal-hal buruk yang bisa menggugurkan amalan-

amalan kebajikan. Allah telah berfirman

)ا �ه)ا ي ي( 3ذ&ين) أ -وا ال ف)ع-وا ال آم)ن )ر/ -م/ ت )ك ص/و)ات

( &ي9 ص)و/ت& ف)و/ق) أ 3ب وا و)ال الن )ج/ه)ر- )ه- ت /ق)و/ل& ل &ال )ج)ه/ر& ب -م/ ك )ع/ض&ك )ع/ضx ب &ب )ن/ ل )ط) أ ب )ح/ -م/ ت -ك )ع/م)ال -م/ أ /ت )ن ون) ال و)أ ع-ر- )ش/ ت

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan

janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian

kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu sedangkan kamu tidak

menyadari (QS Al-Hujuroot : 2)

Maka (dalam ayat ini-pen) Allah telah mengingatkan kaum mukminin agar amalan mereka tidak gugur

karena mereka mengeraskan suara mereka kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana

mereka mengeraskan suara diantara mereka. Hal ini bukanlah kemurtadan akan tetapi merupakan

kemaksiatan yang menggugurkan amalan dan pelakunya tidak sadar. Maka bagaimana lagi dengan

orang yang mendahulukan perkataan seseroang di atas perkataan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,

petunjuknya, dan jalannya??, bukankah amalannya telah gugur dan dia dalam keadaan tidak sadar??!!

Diantara hal yang menggugurkan amalan adalah sebagaimana sabda Nabi

ك) م)ن/ )ر) )ة) ت /ع)ص/ر ص)ال &ط) ف)ق)د/ ال ب -ه- ح) ع)م)ل

Page 4: BAHAYA UJUB.docx

"Barangsiapa yang meninggalkan sholat ashar maka telah gugur amalannya" (HR Al-Bukhari no 553)

Dan termasuk dalam hal ini perkataan Aisyah –semoga Allah meridhoinya dan meridhoi ayahnya- kepada

Zaid bin Arqom rahdiallahu 'anhu tatkala melakukan transaksi dengan sistem 'iinah (riba)

3ه- &ن /ط)ل) ق)د/ إ )ب و/ل& م)ع) ج&ه)اد)ه- أ س- /ه الله- ص)ل3ى الله& ر) )ي 3م) ع)ل ل 3 و)س) &ال )ن/ إ -و/ب) أ )ت ي

"Sesungguhnya ia (Zaid) telah menggugurkan (pahala) jihadnya bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi

wa sallam kecuali jika ia bertaubat"

Transaksi dengan system 'iinah bukanlah kemurtadan, paling banter ia merupakan kemaksiatan.

Oleh karenanya mengetahui perkara-perkara yang bisa membatalkan amal tatkala amalan sedang

dikerjakan dan demikian juga hal-hal yang bisa membatalkan amal setelah dikerjakannya amal

merupakan perkara yang sangat penting untuk diketahui oleh seorang hamba dan diwaspadai serta

untuk mengecek dirinya" (Al-Wabil As-Shoyyib 21-22)

Ketiga : Bukankah penilaian Allah yang paling utama adalah tentang hati dan keimanan

seseorang?, bukan hanya sekedar amalan yang dzohir??

Betapa banyak orang yang dzohirnya kurang amalannya dan seakan-akan mata kita merendahkannya,

namun ternyata ia sangat tinggi di sisi Allah. Sebagai contoh nyata adalah Uwais Al-Qoroni rahimahullah

(lihat http://www.firanda.com/index.php/artikel/7-adab-a-akhlaq/17-tabiin-terbaik-uwais-al-qoroni)

Keempat : Betapa banyak dosa yang kita lakukan tanpa kita sadari, dan betapa banyak dosa

yang kita lakukan dan kita sadari namun kita melupakannya??

Betapa sering kita melupakan dosa-dosa yang kita lakukan.., bukankah terlalu banyak dosa yang

dilakukan oleh kedua mata kita..??, dosa yang dilakukan oleh kedua telinga kita..??, dosa-dosa yang

dilakukan oleh lisan kita..??, dosa-dosa yang dilakukan oleh hati kita…??

Sebagai contoh, coba sekarang kita berusaha untuk mengingat kembali dosa-dosa yang pernah

dilakukan oleh lisan kita..??, apakah kita masih ingat siapa saja yang pernah kita ghibahi..??, siapa saja

yang pernah kita sakiti hatinya dengan perkataan kita…??. Tentu kebanyakannya telah kita lupakan.

Belum lagi dosa-dosa yang pernah kita lakukan dengan hati kita..??

Bukankah takabbur, hasad, berburuk sangka juga merupakan dosa…??

Jika perkaranya demikian…bahwasanya tidak satu amalanpun yang kita yakini kita lakukan ikhlas karena

Allah…dan tidak satu amalanpun yang ikhlas kita lakukan lantas kita yakin pasti diterima oleh Allah

karena selamat dari hal-hal yang merusaknya…, maka apakah yang bisa kita banggakan untuk bisa ujub

di hadapan Allah dan merasa lebih baik dari orang lain…???.

Page 5: BAHAYA UJUB.docx

Berjihad Melawan Riyaa'Berkata As-Suusi rahimahullah:

)ص- &خ/ال )ة& ف)ق/د- اإل ؤ/ي )ص&، ر- &خ/ال &ن3 اإل اه)د) م)ن/ ف)إ )ص&ه& ف&ي ش) )ص) إخ/ال &خ/ال )اج) ف)ق)د/ اإل ت )ص-ه- اح/ &خ/ال &ل)ى إ )صx إ &خ/ال إ

"Ikhlas adalah hilangnya perasaan memandang bahwa diri sudah ikhlash, karena barang siapa yang

melihat tatkala dia sudah ikhlash bahwasanya ia adalah seorang yang ikhlash maka keikhlasannya

tersebut butuh pada keikhlasan" (Tazkiyatun Nufuus 4)

Yusuf bin Al-Husain Ar-Roozi rahimahullah berkata :

)ع)ز� ي/ءx أ )ا في ش) /ي )ص-، الد�ن )م/ اإلخ/ال )ه&د- و)ك ت ج/( ق)اط ف&ي أ &س/ )اء& إ ي &ي ع)ن/ الر9 /ب 3ه- ق)ل ن

( )أ -ت- و)ك /ب )ن /ه& ي )و/نx ع)ل)ى ف&ي آخ)ر) ل

"Perkara yang paling berat di dunia adalah ikhlas, betapa sering aku berijtihad (bersungguh-sungguh)

untuk menghilangkan riyaa' dari hatiku akan tetapi seakan-akan riyaa' tersebut kembali muncul lagi

dalam bentuk yang lain" (Jaami'ul 'Uluum wal Hikam 42)

Untuk berjihad melawan riyaa' maka dibangun diatas ilmu dan usaha. Adapun ilmu maka ada empat hal

yang harus kita renungkan atau kita pikirkan, yaitu :

Pertama : Akibat buruk bagi seorang yang riyaa di akhirat

Kedua : Akibat buruk bagi orang yang riyaa' di dunia

Ketiga : Merenungkan hakekat oang yang kita harapkan pujiannya.

Keempat : Merenungkan hakekat diri kita

Kesudahan orang yang riyaa' di akhirat:

Pertama : Barang siapa yang riyaa' dan sum'ah di dunia maka di akhirat kelak ia akan dipermalukan

oleh Allah di hadapan khalayak ramai.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

م3ع) م)ن/ م3ع) س) 3ه- س) &ه& الل &ي و)م)ن/ ب ائ -ر) &ي ي ائ -ر) 3ه- ي &ه& الل ب

"Barangsiapa yang memperdengarkan maka Allah akan memperdengarkan tentangnya, dan barangsiapa

yang memperlihatkan (riyaa') maka Allah akan memperlihatkan tentang dia" (HR Al-Bukhari no 6499)

Al-Khotthobi berkata, "Maknanya adalah barang siapa yang mengamalkan sebuah amalan tanpa ikhlas,

akan tetapi karena ingin dilihat oleh masyarakat dan disebut-sebut oleh mereka maka ia akan dibalas

atas perbuatannya tersebut, yaitu Allah akan membongkarnya dan menampakan apa yang dulu

disembunyikannya" (Fathul Baari 11/344-345)

Page 6: BAHAYA UJUB.docx

Al-Mubaarokfuuri berkata, "Barangsiapa yang menjadikan dirinya tersohor dengan kabaikan atau yang

lainnya karena kesombongan atau karena riyaa' maka Allah akan mensohorkannya pada hari kiamat

kelak dihadapan khalayak manusia di padang mahsyar dengan membongkar bahwasanya ia adalah

orang yang riyaa' pendusta. Allah mengabarkan kepada manusia riyaa'nya dan sum'ahnya, maka

terbongkarlah aibnya di hadapan manusia" (Tuhfatul Ahwazi 4/186).

Diantara makna hadits ini sebagaimana yang disampaikan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar adalah :

-         Barangsiapa yang mengesankan bahwasanya ia telah melakukan suatu amal sholeh padahal ia

tidak melakukannya maka Allah akan membongkar kebohongannya tersebut (lihat Fathul Baari 11/337)

-         Barangsiapa yang beramal dengan mengesankan kepada masyarakat bahwasanya ia adalah

orang yang ikhlas namun ternyata beramal karena riyaa', maka pada hari kiamat kelak Allah akan

menunjukan pahala amalannya tersebut seakan-akan pahala amalan tersebut untuknya namun ternyata

Allah menghalanginya dari pahala tersebut. (lihat Fathul Baari 11/337)

Oleh karenanya para pembaca yang budiman, sebelum kita melakukan riyaa' maka renungkanlah

apakah kita siap untuk dipermalukan oleh Allah pada hari kiamat kelak??!. Kita menampakkan pada guru

kita, pada murid-murid kita, pada sahabat-sahabat kita seakan-akan kita selalu beramal karena Allah,

ternyata kita hanya menipu mereka, ternyata kita hanya mengharapkan pujian atau penghormatan

mereka. Bagaimana jika Allah membongkar busuknya niat kita di hadapan mereka…, tentunya kita

sangat dipermalukan. Wall'iyaadzu billah.

Kedua : Setelah orang-orang yang riyaa' dipermalukan oleh Allah di hadapan seluruh manusia di

padang mahsyar lantas orang-orang yang riyaa' itulah yang pertama kali diadzab oleh Allah.

Dari Abu Hurairah -radhiallahu anhu- dia berkata: Aku mendengar Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam-

bersabda:

&ن3 و3ل) إ( 3اس& أ -ق/ض)ى الن )و/م) ي )ام)ة& ي /ق&ي /ه&، ال )ي ج-لa ع)ل ه)د) ر) )ش/ ت &ي) اس/ -ت &ه&، ف)أ ف)ه- ب &ع)م)ه- ف)ع)ر3 ف)ه)ا، ن /ه)ا؟ ع)م&ل/ت) ف)م)ا: ق)ال) ف)ع)ر) )ل/ت-: ق)ال) ف&ي /ك) ق)ات )ى ف&ي ت ح)

، ه)د/ت- )ش/ ت ،: ق)ال) اس/ /ت) )ذ)ب 3ك) ك &ن )ك )ل/ت) ل )ن/ ق)ات -ق)ال) أل& ، ف)ق)د/ ج)ر&ي/ءa،: ي /ل) -م3 ق&ي -م&ر) ث &ه& أ ح&ب) ب 3ى و)ج/ه&ه& ع)ل)ى ف)س- ت /ق&ي) ح) -ل 3ار& ف&ي أ ج-لa. الن 3م) و)ر) )ع)ل /م) ت /ع&ل ال

3م)ه-، ) و)ع)ل أ ، و)ق)ر) آن) /ق-ر/ &ي) ال -ت &ه&، ف)أ ف)ه- ب &ع)م)ه- ف)ع)ر3 ف)ه)ا، ن /ه)ا؟ ف)ع)ل/ت) ف)م)ا: ق)ال) ف)ع)ر) 3م/ت-: ق)ال) ف&ي )ع)ل /م) ت /ع&ل -ه- ال 3م/ت ت- و)ع)ل/ أ /ك) و)ق)ر) ، ف&ي آن) /ق-ر/ : ق)ال) ال

، /ت) )ذ)ب 3ك) ك &ن )ك 3م/ت) ل )ع)ل /م) ت /ع&ل -ق)ال) ال &ي &مa: ل ت) ع)ال/ أ آن) و)ق)ر) /ق-ر/ -ق)ال) ال &ي ، ف)ق)د/ ق)ار&ئa، ه-و): ل /ل) -م3 ق&ي -م&ر) ث &ه& أ ح&ب) ب 3ى و)ج/ه&ه& ع)ل)ى ف)س- ت /ق&ي) ح) -ل 3ار& ف&ي أ . الن

aج-ل ع) و)ر) /ه& الله- و)س3 )ي )ع/ط)اه- ع)ل )اف& م&ن/ و)أ ص/ن( /م)ال& أ 9ه&، ال -ل &ي) ك -ت &ه&، ف)أ ف)ه- ب &ع)م)ه- ف)ع)ر3 ف)ه)ا، ن /ه)ا؟ ع)م&ل/ت) ف)م)ا: ق)ال) ف)ع)ر) /ت- م)ا: ق)ال) ف&ي ك )ر) /لx م&ن/ ت &ي ب س)

-ح&ب� )ن/ ت /ف)ق) أ -ن /ه)ا ي 3 ف&ي &ال /ف)ق/ت- إ )ن /ه)ا أ ، ف&ي ،: ق)ال) ل)ك) /ت) )ذ)ب 3ك) ك &ن )ك -ق)ال) ف)ع)ل/ت) و)ل &ي ، ف)ق)د/ ج)و3ادa، ه-و): ل /ل) -م3 ق&ي -م&ر) ث &ه& أ ح&ب) ب 3ى و)ج/ه&ه& ع)ل)ى ف)س- ت /ق&ي) ح) -ل أ

3ار& ف&ي الن

“Sesungguhnya manusia paling pertama yang akan dihisab urusannya pada hari kiamat adalah: Seorang

lelaki yang mati syahid, lalu dia didatangkan lalu Allah mengingatkan nikmat-nikmatNya (yang telah

diberikan kepadanya-pen) maka diapun mengakuinya. Allah berfirman, “Lalu apa yang kamu perbuat

dengan nikat-nikmat tersebut?” dia menjawab, “Aku berperang di jalan-Mu sampai aku mati syahid.”

Allah berfirman, “Kamu berdusta, akan tetapi sebenarnya kamu berperang agar kamu dikatakan

pemberani, dan kamu telah dikatakan seperti itu (di dunia).” Kemudian diperintahkan agar dia diseret di

atas wajahnya sampai dia dilemparkan masuk ke dalam neraka. Dan (orang kedua adalah) seseorang

yang mempelajari ilmu (agama), mengajarkannya, dan dia membaca (menghafal)  Al-Qur`an. Maka dia

didatangkan lalu Allah mengingatkan nikmat-nikmatNya (yang telah diberikan kepadanya -pen) maka

diapun mengakuinya. Allah berfirman, “Lalu apa yang kamu perbuat padanya?” dia menjawab, “Aku

mempelajari ilmu (agama), mengajarkannya, dan aku membaca Al-Qur`an karena-Mu.” Allah berfirman,

Page 7: BAHAYA UJUB.docx

“Kamu berdusta, akan tetapi sebenarnya kamu menuntut ilmu agar kamu dikatakan seorang alim dan

kamu membaca Al-Qur`an agar dikatakan, “Dia adalah qari`,”  dan kamu telah dikatakan seperti itu (di

dunia).” Kemudian diperintahkan agar dia diseret di atas wajahnya sampai dia dilemparkan masuk ke

dalam neraka. Dan (yang ketiga adalah) seseorang yang diberikan keluasan (harta) oleh Allah dan Dia

memberikan kepadanya semua jenis harta. Maka dia didatangkan lalu Allah mengingatkan nikmat-

nikmatNya (yang telah diberikan kepadanya-pen) maka diapun mengakuinya. Allah berfirman, “Lalu apa

yang kamu perbuat padanya?” dia menjawab, “Aku tidak menyisakan satu jalanpun yang Engkau senang

kalau seseorang berinfak di situ kecuali aku berinfak di situ untuk-Mu.” Allah berfirman, “Kamu berdusta,

akan tetapi sebenarnya kamu melakukan itu agar dikatakan, “Dia adalah orang yang dermawan,” dan

kamu telah dikatakan seperti itu (di dunia).” Kemudian diperintahkan agar dia diseret di atas wajahnya

sampai dia dilemparkan masuk ke dalam neraka.” (HR. Muslim mo. 1905)

Nasib orang yang riyaa' di dunia

Pertama : Orang yang riyaa' senantiasa di atas kegelisahan. Karena amal yang ia kerjakan dibangun di

atas mencari pujian orang lain, maka ia akan selalu menderita, baik sebelum beramal, tatkala sedang

beramal, maupun setelah beramal. Iapun juga selalu menderita baik dipuji apalagi jika tidak dipuji.

Sebelum beramal ia akan gelisah memikirkan amal apa dan bagaimana bisa ia lakukan agar ia dipuji

manusia, ia khawatir jika amalannya salah atau kurang baik maka ia akan dicela dan tidak dipuji serta

tidak dihargai atau dihormati orang lain.

Tatakala beramalpun demikian, perasaan tersebut masih terus menyertai hatinya. Apalagi setelah

beramal, maka gelisahpun semakin menjadi-jadi menanti pujian yang diharap-harapkan.

Jika ternyata pujian yang diharapkan tak kunjung tiba maka hatinya sangat kesal… seakan-akan

tersayat-sayat… ungkapan penyesalanpun bertumpuk di hatinya.. seraya berkata, "Percuma saya

memberi sedekah kepadanya, ia adalah orang yang tidak tahu berterima kasih…", "percuma saya

menolong si fulan, ia tidak menghargai pertolonganku..". "Percuma saya berhaji dengan mengeluarkan

uang puluhan juta, toh masyarakat tidak menghormatiku dan tidak memanggilku dengan gelaran pak

haji…". "Percuma saya memberi ceramah-ceramah agama kepada mereka, toh mereka kurang

menghormati saya…"

Jika akhirnya pujian dan sanjungan yang ditungu-tunggu itupun tiba ternyata … terkadang pujian

tersebut tidak seperti yang ia harapkan. Ia ingin agar sanjungan dan penghormatan yang ia raih lebih

daripada apa yang ia dengar. Maka menderitalah hatinya.

Jika pujian yang ia nanti-nantikan ternyata sesuai dengan yang ia harapkan maka iapun bahagia sekali…

kepalanyapun membesar… hatinya berbinar-binar…, akan tetapi ketahuilah para pembaca yang

dirahmati Allah… kebahagiaan tersebut hanyalah semu.. karena sebentar lagi ia akan kembali menderita

karena hatinya bergejolak ingin pujian tersebut langgeng dan abadi… namun kenyataannya terkadang

pujian tersebut hanya sebentar saja.. lalu sirna. Hatinya kembali gelisah… kapan ia dipuji lagi seperti

pujian tersebut…??!!.

Kedua : Orang yang riyaa' memang terkadang meraih pujian dan sanjungan yang ia harapkan dari

masyarakat. Jadilah ia tersohor dan dikenal harum namanya oleh masyarakat. Hal ini sebagaimana yang

Page 8: BAHAYA UJUB.docx

ditunjukan oleh hadits

م3ع) م)ن/ م3ع) س) 3ه- س) &ه& الل &ي و)م)ن/ ب ائ -ر) &ي ي ائ -ر) 3ه- ي &ه& الل ب

"Barangsiapa yang memperdengarkan maka Allah akan memperdengarkan tentangnya, dan barangsiapa

yang memperlihatkan (riyaa') maka Allah akan memperlihatkan tentang dia" (HR Al-Bukhari no 6499)

Al-Hafizh Ibnu Hajar menjelaskan bahwasanya di antara tafsiran dari hadits ini adalah bahwasanya

makna dari ((Allah memperdengarkan tentangnya)) adalah barangsiapa yang beramal dengan maksud

untuk meraih kedudukan dan kehormatan di masyarakat dan bukan karena mengharap wajah Allah

maka Allah akan menjadikan dia bahan pembicaraan di antara orang-orang yang ia ingin dihormati oleh

mereka. Akan tetapi ia tidak akan mendapatkan pahala di akhirat. (lihat Fathul Baari 11/336-337)

Dan hal ini sesuai dengan firman Allah

)ان) م)ن/ -ر&يد- ك )اة) ي ي /ح) )ا ال /ي )ه)ا الد�ن )ت -و)ف9 و)ز&ين /ه&م/ ن )ي &ل )ه-م/ إ )ع/م)ال /خ)س-ون) ال ف&يه)ا و)ه-م/ ف&يه)ا أ -ب &ك))١٥ (ي )ئ -ول 3ذ&ين) أ /س) ال )ي )ه-م/ ل ة& ف&ي ل &ال اآلخ&ر) 3ار- إ &ط) الن ب و)ح)

)ع-وا م)ا )اط&لa ف&يه)ا ص)ن -وا م)ا و)ب )ان )ع/م)ل-ون) ك )١٦ (ي

Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada

mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan

dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat

itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan (QS Huud :

15-16).

Oleh karenanya bukanlah hal yang mengherankan kalau seseorang yang riyaa' dipuji-puji dan dielu-

elukan oleh masyarakat. Karena itulah memang yang ia inginkan dan Allah mengabulkan keinginannya

tersebut tanpa mengurangi sama sekali. Hal ini juga ditunjukkan oleh hadits yang telah lalu tentang tiga

orang yang pertama kali diadzab di akhirat kelak, di mana keinginan mereka untuk dikenal sebagai

pahlawan pemberani, dikenal sebagai seorang yang alim, dan dikenal sebagai dermawan dikabulkan

oleh Allah.

Akan tetapi para pembaca yang budiman, apakah pujian dan sanjungan ini akan lenggeng dan

kekal…??? Tentunya tidak, Allah terkadang membongkar aibnya dan kedustaannya tersebut di dunia

sebelum di akhirat.

Ibnu Hajr rahimahullah menyebutkan bahwa di antara makna hadits ((Allah memperdengarkan

tentangnya)) adalah barangsiapa yang beramal sholeh karena ingin disebut-sebut maka Allah akan

membuat ia tersohor di antara orang-orang yang ia harapkan pujian mereka akan tetapi tersohor dengan

celaan, dikarenakan busuknya niatnya. (lihat Fathul Baari 11/337).

Hal ini dikuatkan dengan sebuah hadits berikut ini :

ه/ل& ع)ن/ /ن& س) ع/دx ب اع&د&ي9 س) ض&ي) الس3 3ه- ر) /ه- الل )ن3 ع)ن ول) أ س- 3ه& ر) 3ه- ص)ل3ى الل /ه& الل )ي 3م) ع)ل ل )ق)ى و)س) /ت -ون) ه-و) ال ر&ك /م-ش/ -وا و)ال )ل )ت )م3ا ف)اق/ت ول- م)ال) ف)ل س- 3ه& ر) الل

3ه- ص)ل3ى /ه& الل )ي 3م) ع)ل ل &ل)ى و)س) )ر&ه& إ ك ون) و)م)ال) ع)س/ خ)ر- &ل)ى اآل/ )ر&ه&م/ إ ك ص/ح)اب& و)ف&ي ع)س/( ول& أ س- 3ه& ر) 3ه- ص)ل3ى الل /ه& الل )ي 3م) ع)ل ل ج-لa و)س) )د)ع- ال) ر) )ه-م/ ي ل

اذ3ة# &ال3 ف)اذ3ة# و)ال) ش) )ع)ه)ا إ 3ب -ه)ا ات )ض/ر&ب /ف&ه& ي ي &س) ) م)ا ف)ق)ال) ب أ )ج/ز) 3ا أ )و/م) م&ن /ي )ح)دa ال )م)ا أ ) ك أ )ج/ز) نa أ ول- ف)ق)ال) ف-ال) س- 3ه& ر) 3ه- ص)ل3ى الل /ه& الل )ي 3م) ع)ل ل م)ا و)س)( 3ه- أ &ن م&ن/ إ

)ه/ل& 3ار& أ ج-لa ف)ق)ال) الن & م&ن/ ر) /ق)و/م )ا ال )ن -ه- أ ب ج) ق)ال) ص)اح& 3م)ا م)ع)ه- ف)خ)ر) -ل &ذ)ا م)ع)ه- و)ق)ف) و)ق)ف) ك ع) و)إ ر) )س/ ع) أ ر) )س/ ج-ل- ف)ج-ر&ح) ق)ال) م)ع)ه- أ ح#ا الر3 د&يد#ا ج-ر/ ش)

)ع/ج)ل) ت /م)و/ت) ف)اس/ )ص/ل) ف)و)ض)ع) ال /ف&ه& ن ي ر/ض& س)( &األ/ )ه- ب )اب /ن) و)ذ-ب )ي /ه& ب )ي )د/ي -م3 ث )ح)ام)ل) ث /ف&ه& ع)ل)ى ت ي )ل) س) ه- ف)ق)ت )ف/س) ج) ن ج-ل- ف)خ)ر) &ل)ى الر3 ول& إ س- 3ه& ر) ص)ل3ى الل

3ه- /ه& الل )ي 3م) ع)ل ل ه)د- ف)ق)ال) و)س) )ش/ 3ك) أ )ن ول- أ س- 3ه& ر) ج-ل- ق)ال) ذ)اك) و)م)ا ق)ال) الل 3ذ&ي الر3 ت) ال )ر/ &ف#ا ذ)ك 3ه- آن ن( )ه/ل& م&ن/ أ 3ار& أ )ع/ظ)م) الن 3اس- ف)أ )ا ف)ق-ل/ت- ذ)ل&ك) الن )ن أ

Page 9: BAHAYA UJUB.docx

-م/ )ك &ه& ل ج/ت- ب &ه& ف&ي ف)خ)ر) )ب -م3 ط)ل ح#ا ج-ر&ح) ث د&يد#ا ج-ر/ )ع/ج)ل) ش) ت /م)و/ت) ف)اس/ )ص/ل) ف)و)ض)ع) ال /ف&ه& ن ي ر/ض& ف&ي س)( )ه- األ/ )اب /ن) و)ذ-ب )ي /ه& ب )ي )د/ي -م3 ث )ح)ام)ل) ث /ه& ت )ي )ل) ع)ل ف)ق)ت

ه- )ف/س) ول- ف)ق)ال) ن س- 3ه& ر) 3ه- ص)ل3ى الل /ه& الل )ي 3م) ع)ل ل /د) و)س) ن &ن3 ذ)ل&ك) ع& ج-ل) إ )ع/م)ل- الر3 )ي )ه/ل& ع)م)ل) ل 3ة& أ ن /ج) /د-و ف&يم)ا ال )ب 3اس& ي &لن )ه/ل& م&ن/ و)ه-و) ل 3ار& أ &ن3 الن و)إ

ج-ل) )ع/م)ل- الر3 )ي )ه/ل& ع)م)ل) ل 3ار& أ /د-و ف&يم)ا الن )ب 3اس& ي &لن )ه/ل& م&ن/ و)ه-و) ل 3ة& أ ن /ج) ال

Dari sahabat Sahl bin Sa'ad  As-Saa'idi radhiallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa

sallam berperang melawan kaum musyrikin. Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kembali ke

pasukan perangnya dan kaum musyrikinpun telah kembali kepasukan perang mereka (untuk menanti

perang selanjutnya-pen), dan diantara sahabat-sahabat Nabi (yang ikut berperang) ada seseorang yang

tidak seorang musyrikpun yang menyendiri dari pasukan musyrikin atau terpisah dari kumpulan kaum

musyrikin kecuali ia mengikutinya dan menikamnya dengan pedangnya, maka ada yang berkata, "Tidak

ada diantara kita yang memuaskan kita pada perang hari ini sebagaimana yang dilakukan oleh si fulan".

Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun berkata, "Adapun si fulan maka termasuk penduduk api

neraka". Salah seorang berkata, "Saya akan menemani (membuntuti) si fulan tersebut". Maka iapun

mengikuti si fulan tersebut, jika si fulan berhenti maka ia ikut berhenti, jika sifulan berjalan cepat, iapun

berjalan cepat. Maka si fulan ini (setelah berperang-pen) terluka parah, maka iapun segera membunuh

dirinya. Ia meletakkan pedangnya di tanah kemudian mata pedangnya ia letakkan di dadanya, lalu pun

menindihkan dadanya ke pedang tersebut maka iapun membunuh dirinya. Orang yang membuntutinya

segera menuju ke Rasulullah dan berkata, "Aku bersaksi bahwasanya engkau adalah utusan Allah".

Rasulullah berkata, "Ada apa?". Ia berkata, "Orang yang tadi engkau sebutkan bahwasanya ia masuk

neraka !!, lantas orang-orangpun merasa heran, lalu aku berkata biarlah aku yang akan mengeceknya.

Maka akupun keluar mengikutinya, lalu iapun terluka sangat parah lantas iapun meletakkan pedangnya

diatanah dan meletakkan mata pedangnya di dadanya lalu iapun menindihkan dadanya ke mata pedang

tersebut, dan iapun membunuh dirinya".

Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun berkata, "Sesungguhnya seseorang sungguh-sungguh

melakukan amalan penghuni surga menurut apa yang nampak bagi manusia padahal ia termasuk

penghuni neraka, dan seseorang melakukan amalan penghuni neraka menurut apa yang nampak bagi

manusia padahal ia termasuk penduduk surga" (HR Al-Bukhari no 2898 dan Muslim no 179)

Maka Sungguh benar perkataan Hammad bin Salamah :

/ث) ط)ل)ب) م)ن/ د&ي /ح) /ر& ال &غ)ي &ه& م-ك&ر) الله& ل ب

"Barangsiapa yang mencari hadits bukan kerana Allah maka akan dibuat makar kepadanya" (Al-Jaami' li

Akhlaaq Ar-Roowi wa Aaadaabus Saami' 1/126 no 20)

Kita dapati adanya orang-orang yang tersohor dengan ilmunya, jadilah ia pemimpin para dai, namun

ternyata pada akhirnya iapun ditinggalkan oleh para pengikutnya…. Semua ini karena buruknya niat

yang tersembunyi.

Hakikat orang yang kita harapkan pujiannya

Tahukah kita siapa hakikat orang yang kita harapkan pujiannya tatkala kita beribadah?, tatkala kita

sholat dengan menghinakan jidat kita di tanah?, tatkala kita menuntut ilmu dengan susah payah?,

tatkala cape untuk berdakwah??!!

Page 10: BAHAYA UJUB.docx

Saya mengajak para pembaca sekalian merenungkan hakikat orang yang kita harapkan pujiannya

tersebut…

Pertama : Manusia yang berada di hadapan kita, yang kita harapkan pujiannya adalah makhluk yang

tidak bisa memberi manfaat dan mudhorot

 

kedua : Lihatlah manusia yang ...kita harapkan pujiannya, ternyata merupakan makhluk yang sangat

lemah, coba lihat dan ingat tatkala ia sedang sakit dan terbaring di rumah sakit, maka perihalnya seperti

anak kecil yang tidak bisa berbuat apa-apa. Makhluk yang seperti ini maka buat apa kita mengharapkan

pujiannya??

Ketiga : Jika manusia yang kita harapkan pujiannya itu meninggal dan tidak dikubur tentunya akan

menimbulkan bau yang sangat busuk dan mengganggu. Bahkan bau busuknya bisa mengganggu warga

sekampung, bahkan busuknya mayatnya bisa menimbulkan beraneka ragam penyakit. Jika perkaranya

demikian, maka apakah pantas kita mengharapkan pujian dari makhluk yang seperti ini??!!

Keempat : Bisa jadi kita lebih baik daripada makhluk yang kita harapkan pujiannya tersebut, kalau

begitu buat apa mengharap pujian dari orang yang lebih rendah dari kita..??

Kelima : Makhluk yang kita harapkan pujiannya ini memang memuji kita dengan pujian yang indah, tapi

coba kalau dia bermasalah dengan kita, tentunya akan memaki kita juga dengan makian yang lebih

indah juga.

Keenam : Orang yang riyaa' pada hari kiamat disuruh mencari pahala dari orang-orang yang dia dahulu

mengharapkan pujian dan penghormatan dari mereka tatkala di dunia.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

&ن3 3خ/و)ف) إ )خ)اف- م)ا أ -م/ أ /ك )ي ك- ع)ل ر/ ، الش9 ص/غ)-ر-( -و/ا األ ك- و)م)ا : ق)ال ر/ ؟ الش9 ص/غ)ر-

( )اء-، : ق)ال) األ ي )ق-و/ل- الر9 ص/ح)اب& و)ج)ل3 ع)ز3 الله- ي( )و/م) ذ)لك) أل& )ام)ة& ي /ق&ي إذ)ا ال

3اس) ج)از)ى -و/ا : الن &ذ/ه)ب &ل)ى ا /ن) إ 3ذ&ي -م/ ال /ت -ن اء-و/ن) ك -ر) )ا، ف&ي ت /ي و/ا الد�ن /ظ-ر- )ج&د-و/ن) ه)ل/ ف)ان /د)ه-م/ ت ن اء# ع& ؟ ج)ز) !

"Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan menimpa kalian adalah syirik kecil". Mereka berkata,

"Apakah itu syirik kecil?". Nabi berkata, "Riyaa', pada hari kiamat tatkala Allah membalas perbuatan

manusia maka Allah berkata kepada orang-orang yang riyaa' : "Pergilah kalian kepada orang-orang yang

dahulu di dunia kalian riyaa kepada mereka, maka lihatlah apakah kalian akan mendapatkan balasan

amalan (riyaa) kalian di sisi mereka??!" (Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam ash-Shahihah

no 951).

Para pembaca yang budiman apakah orang-orang yang kita harapkan pujian mereka akan bisa

membantu kita sedikitpun di akhirat kelak?, apakah mereka bisa memberikan sedikitpun ganjaran amal

sholeh kita?. Jawabannya tentu tidak.

Ketujuh : Meskipun kita dipuji setinggi langit akan tetapi kita yang lebih tahu tentang hakikat diri kita

yang penuh dengan dosa. jika seandainya satu dosa kita saja dibongkar oleh Allah maka seluruh orang

yang tadinya memuji kita tentu akan berbalik mencela kita....wallahu a'lam

Hakikat kita yang dipuji

Page 11: BAHAYA UJUB.docx

Sesungguhnya pujian dan sanjungan orang lain kepada kita tidaklah akan merubah hakikat kita di

hadapan Allah Yang maha Mengetahui apa yang nampak dan tersembunyi. Orang lain boleh terpedaya

dengan penampilan kita… dengan indahnya perkataan kita… dengan ta'jubnya tulisan-tulisan kita…

akan tetapi kitalah yang lebih tahu tentang hakikat diri kita yang penuh dosa.

Sungguh indah perkataan Muhammad bin waasi' rahimahullah :

)و/ )ان) ل -و/ب& ك &لذ�ن /حa ل &ل)ي3 ج)ل)س) م)ا ر&ي )ح)دa إ أ

"Jika seandainya dosa-dosa itu mengeluarkan bau maka tidak seorangpun yang akan duduk

denganku" (Siyaar A'laam An-Nubalaa' 6/120)

Jika setiap dosa yang kita lakukan memiliki bau busuk yang khas tentunya akan keluar beraneka ragam

bau yang busuk dari tubuh kita. Maka semua orang akan lari dari kita.

Jika seandainya Allah membongkar satu saja aib kita yang selama ini kita sembunyikan tentunya semua

orang yang tadinya memuji dan menghormati serta menyanjung kita akan berbalik mencela dan

merendahkan. Wallahul musta'aan.

Sebagai renungan maka silahkan membaca kembali artikel ini

(http://www.firanda.com/index.php/artikel/wejangan/27-wasiat-ibnu-masud-1-qkalau-kalian-mengetahui-

dosa-dosaku-maka-tidak-akan-ada-dua-orang-yang-berjalan-di-belakangkuq-) dan juga artikel

(http://www.firanda.com/index.php/artikel/34-penyakit-hati/105-kenapa-mesti-ujub)

Akhirnya… selamat berjuang dan berjihad melawan riyaa… sungguh jihad yang sangat sulit.., sungguh

jihad yang tiada hentinya… hingga nafas yang terakhir.

Page 12: BAHAYA UJUB.docx

Pentingnya Amalan HatiKebanyakan orang memberi perhatian besar terhadap amalan-amalan dzohir. Kita dapati sebagian orang

benar-benar berusaha untuk bisa sholat sebagaimana sholatnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka

seluruh gerakan-gerakan sholat Nabi yang terdapat dalam hadits-hadits yang shahih berusaha untuk

diterapkannya. Sungguh ini merupakan kenikmatan dan kebahagian bagi orang yang seperti ini.

Bukankah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda :

)م)ا ص)لو�ا &ي ك -م-و/ن /ت ي( أ ص)لÇي ر)

- أ

"Sholatlah kalian sebagaimana aku sholat"

Demikian juga perihalnya dengan haji, kebanyakan orang benar-benar berusaha untuk bisa berhaji

sebagaimana haji Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sebagai bentuk pengamalan dari sabda Nabi

shallallahu 'alaihi wa sallam:

/خ-ذ-و/ا )أ &ت 9ي ل -م/ ع)ن )ك ك )اس& م)ن

"Hendaknya kalian mengambil manasik haji kalian dariku"

Akan tetapi…..

Ternyata banyak juga orang-orang yang memberi perhatian besar terhadap amalan-amalan yang dzohir

–termasuk penulis sendiri- yang ternyata lalai dari amalan hati…

Sebagai bukti betapa banyak orang yang bisa jadi gerakan sholatnya seratus persen sama seperti

gerakan sholat Nabi akan tetapi apakah mereka juga memberi perhatian besar terhadap kekhusyu'an

dalam sholat mereka??

Bukankah Nabi bersabda

&ن3 ج-ل) إ ؛ الر3 /ص)رف- )ن )ي &ب) و)م)ا ل -ت &ال ك ر- إ &ه&، ع-ش- ع-ها، صالت -س- -ها، ت -م-ن -ع-ها، ث ب ها، س- د-س- ها، س- -ع-ها، خ-م-س- ب -ها، ر- -ث &ص/فها ثل ن

"Sesungguhnya seseorang selesai dari sholatnya dan tidaklah dicatat baginya dari pahala sholatnya

kecuali sepersepuluhnya, sepersembilannya, seperdelapannya, sepertujuhnya, seperenamnya,

seperlimanya, seperempatnya, sepertiganya, setengahnya"(HR bu Dawud no 761 dan dishahihkan oleh

Syaikh Al-Albani)

Al-Munaawi rahimahullah berkata 

)ن3 )ل&ف- ذ)ل&ك) أ ت )خ/ )ف& ي &ال ت &اخ/ خ)اص ب )ش/ &ح)س)ب& األ و/ع& ب /خ-ش- �ر& ال 3د)ب )ح/و&ه& و)الت )ض&ي م&م3ا و)ن )ق/ت )م)ال) ي /ك ال

"Perbedaan pahala sholat tersebut sesuai dengan perbedaan orang-orang yang sholat berdasarkan

kekhusyu'an dan tadabbur (bacaan sholat) dan yang semisalnya dari perkara-perkara yang

mendatangkan kesempurnaan sholat" (Faidhul Qodiir 2/422)

Bukankah khusyuk merupakan ruhnya sholat??. Bukankah Allah tidak memuji semua orang yang sholat,

akan tetapi hanya memuji orang beriman yang khusyuk dalam sholatnya??

Page 13: BAHAYA UJUB.docx

Allah berfirman :

)ح) ق)د/ )ف/ل -ون) أ /م-ؤ/م&ن (ال 3ذ&ين))١ &ه&م/ ف&ي ه-م/ ال ع-ون) ص)الت (خ)اش& ٢  

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam

sembahyangnya (QS Al-Mukminun : 1-2)

Hal ini dengan jelas menunjukan akan pentingnya amalan hati. Oleh karananya Ibnu Taimiyyah

rahimahullah pernah berkata;

)ر& و)ف&ي ث( )ن3 األ /ن& أ )ي ل ج- -و/ن- الر3 )ك )ي د#ا الص3ف9 ف&ي م)ق)ام-ه-م)ا ل /ن) و)اح& )ي /ه&م)ا و)ب )ي )ت )م)ا ص)ال /ن) ك )ي ر&ق& ب /م)ش/ /م)غ/ر&ب& ال و)ال

"Dalam sebuah atsar bahwasanya sungguh dua orang berada di satu saf sholat namun perbedaan antara

nilai sholat keduanya sebagaimana antara timur dan barat" (Minhaajus Sunnah 6/137)

Sungguh merupakan perkara yang menyedihkan… banyak diantara kita yang memiliki ilmu yang tinggi,

melakukan amalan-amalan dzohir yang luar biasa… akan tetapi dalam masalah amalan hati maka

sangatlah lemah. Ada diantara mereka yang sangat mudah marah… sangat tidak sabar…kurang

tawakkal…, yang hal ini menunjukkan lemahnya iman terhadap taqdiir. Tatkala datang perkara yang

genting maka terlihat dia seperti anak kecil yang tidak sabar dan mudah marah… menunjukan lemahnya

amalan hatinya. Meskipun ilmunya tinggi…, meskipun amalannya banyak.. akan tetapi ia adalah orang

awam dalam masalah hati. Bahkan bisa jadi banyak orang awam yang jauh lebih baik darinya dalam

amalan hati.

Renungan…

Renungkanlah hadits berikut ini sebagaimana dituturkan oleh Anas bin Malik radhiallahu 'anhu:

3ا -ن ا ك ول& م)ع) ج-ل-وس# س- /ه& الله- ص)ل3ى الله& ر) )ي 3م) ع)ل ل -ع-: " ف)ق)ال) و)س) )ط/ل -م- ي /ك )ي ن) ع)ل ج-لa اآل/ )ه/ل& م&ن/ ر) 3ة& أ ن /ج) )ع) " ال ج-لa ف)ط)ل /ص)ار&، م&ن) ر) )ن /ط&ف- األ/ )ن -ه- ت )ت ي &ح/ ل

&ه&، م&ن/ )ع)ل3ق) ق)د/ و-ض-وئ /ه& ت )ي )ع/ل )د&ه& ف&ي ن ، ي م)ال& )م3ا الش9 )ان) ف)ل /غ)د-، ك &ي� ق)ال) ال 3ب /ه& الله- ص)ل3ى الن )ي ، ع)ل 3م) ل /ل) و)س) ، م&ث )ع) ذ)ل&ك) ج-ل- ذ)ل&ك) ف)ط)ل /ل) الر3 ة& م&ث /م)ر3 ال

-ول)ى )م3ا . األ/ )ان) ف)ل )و/م- ك /ي ، ال 3ال&ث- &ي� ق)ال) الث 3ب /ه& الله- ص)ل3ى الن )ي ، ع)ل 3م) ل /ل) و)س) &ه& م&ث )ت /ض#ا، م)ق)ال )ي )ع) أ ج-ل- ذ)ل&ك) ف)ط)ل /ل& ع)ل)ى الر3 &ه& م&ث ال -ول)ى، ح) )م3ا األ/ ق)ام) ف)ل

&ي� 3ب /ه& الله- ص)ل3ى الن )ي 3م) ع)ل ل &ع)ه- و)س) )ب /د- ت /ن- الله& ع)ب /ن& ع)م/ر&و ب /ع)اص& ب 9ي: ف)ق)ال) ال &ن /ت- إ ي ح) &ي ال) ب( )ق/س)م/ت- أ )ن/ ف)أ )د/خ-ل) ال) أ /ه& أ )ي #ا، ع)ل ث )ال) &ن/ ث /ت) ف)إ )ي أ )ن/ ر) أ

)ن&ي -ؤ/و&ي /ك) ت )ي &ل 3ى إ ت )م/ض&ي) ح) )ع)م/: ق)ال) ؟ ف)ع)ل/ت) ت ن

"Kami sedang duduk bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliapun berkata : "Akan

muncul kepada kalian sekarang seorang penduduk surga". Maka munculah seseorang dari kaum

Anshoor, jenggotnya masih basah terkena air wudhu, sambil menggantungkan kedua sendalnya di

tangan kirinya. Tatkala keesokan hari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan perkataan yang

sama, dan munculah orang itu lagi dengan kondisi yang sama seperti kemarin. Tatkala keesokan harinya

lagi (hari yang ketiga) Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga mengucapkan perkataan yang sama dan

muncul juga orang tersebut dengan kondisi yang sama pula. Tatkala Nabi berdiri (pergi) maka Abdullah

bin 'Amr bin Al-'Aash mengikuti orang tersebut lalu berkata kepadanya : "Aku bermasalah dengan

ayahku dan aku bersumpah untuk tidak masuk ke rumahnya selama tiga hari. Jika menurutmu aku boleh

Page 14: BAHAYA UJUB.docx

menginap di rumahmu selama tiga hari?. Maka orang tersebut berkata, "Silahkan".

Anas bin Malik melanjutkan tuturan kisahnya :

)ان) /د- و)ك -ح)د9ث- الله& ع)ب 3ه- ي ن( )ات) أ &ل/ك) م)ع)ه- ب )ال&ي ت 3ي ، الل ث) 3ال) )م/ الث ه- ف)ل )ر) )ق-وم- ي /ل& م&ن) ي 3ي #ا، الل /ئ ي /ر) ش) 3ه- غ)ي ن

( &ذ)ا أ )ع)ار3 إ )ق)ل3ب) ت ه& ع)ل)ى و)ت اش& )ر) ف&ر) ع)ز3 الله) ذ)ك

، و)ج)ل3 3ر) )ب 3ى و)ك ت )ق-وم) ح) ة& ي /ف)ج/ر& ل&ص)ال) /د- ق)ال) . ال /ر): الله& ع)ب 9ي غ)ي )ن )م/ أ م)ع/ه- ل )س/ )ق-ول- أ &ال3 ي ا، إ /ر# ي )م3ا خ) ث- م)ض)ت& ف)ل 3ال) )الx الث )ي &د/ت- ل )ن/ و)ك )ح/ق&ر) أ )ه-، أ ع)م)ل

)ا: ق-ل/ت- /د) ي 9ي الله& ع)ب &ن )م/ إ -ن/ ل )ك &ي ي /ن )ي /ن) ب )ي &ي و)ب ب( ، ه)ج/رa و)ال) غ)ض)بa أ )م3 )ك&ن/ ث م&ع/ت- و)ل ول) س) س- /ه& الله- ص)ل3ى الله& ر) )ي 3م) ع)ل ل )ق-ول- و)س) )ك) ي ث) ل )ال) ارx ث :م&ر)

-ع-" )ط/ل -م- ي /ك )ي ن) ع)ل ج-لa اآل/ )ه/ل& م&ن/ ر) 3ة& أ ن /ج) )ع/ت) " ال /ت) ف)ط)ل )ن ث) أ 3ال) ارx، الث د/ت- م&ر) ر)( )ن/ ف)أ /ك) آو&ي) أ )ي &ل /ظ-ر) إ )ن ، م)ا أل& )د&ي) ع)م)ل-ك) )ق/ت &ه&، ف)أ )م/ ب ك) ف)ل ر)

( )ع/م)ل- أ ت

&ير) )ث ، ك x3ذ&ي ف)م)ا ع)م)ل )غ) ال )ل &ك) ب ول- ق)ال) م)ا ب س- /ه& الله- ص)ل3ى الله& ر) )ي ، ع)ل 3م) ل &ال3 ه-و) م)ا: ف)ق)ال) و)س) /ت) م)ا إ )ي أ )م3ا: ق)ال) . ر) /ت- ف)ل 3ي &ي، و)ل م)ا: ف)ق)ال) د)ع)ان

&ال3 ه-و) ، م)ا إ /ت) )ي أ /ر) ر) 9ي غ)ي )ن ج&د- ال) أ( )ف/س&ي ف&ي أ )ح)دx ن &م&ين) م&ن) أل& ل /م-س/ ا، ال Îد- و)ال) غ&ش )ح/س- )ح)د#ا أ /رx ع)ل)ى أ ي )ع/ط)اه- خ) 3اه- الله- أ &ي /د- ف)ق)ال) . إ ه)ذ&ه& الله& ع)ب

3ت&ي )غ)ت/ ال )ل ، ب &ك) &ي و)ه&ي) ب 3ت -ط&يق- ال) ال ن

"Abdullah bin 'Amr bin al-'Aaash bercerita bahwasanya iapun menginap bersama orang tersebut selama

tiga malam. Namun ia sama sekali tidak melihat orang tersebut mengerjakan sholat malam, hanya saja

jika ia terjaga di malam hari dan berbolak-balik di tempat tidur maka iapun berdzikir kepada Allah dan

bertakbir, hingga akhirnya ia bangun untuk sholat subuh. Abdullah bertutur : "Hanya saja aku tidak

pernah mendengarnya berucap kecuali kebaikan. Dan tatkala berlalu tiga hari –dan hampir saja aku

meremehkan amalannya- maka akupun berkata kepadanya : Wahai hamba Allah (fulan), sesungguhnya

tidak ada permasalahan antara aku dan ayahku, apalagi boikot. Akan tetapi aku mendengar Rasulullah

shallallahu 'alaihi wa sallam berkata sebanyak tiga kali  : Akan muncul sekarang kepada kalian seorang

penduduk surga", lantas engkaulah yang muncul, maka akupun ingin menginap bersamamu untuk

melihat apa sih amalanmu untuk aku contohi, namun aku tidak melihatmu banyak beramal. Maka

apakah yang telah menyampaikan engkau sebagaimana sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam?".

Orang itu berkata : "Tidak ada kecuali amalanku yang kau lihat". Abdullah bertutur : "Tatkala aku

berpaling pergi maka iapun memanggilku dan berkata : Amalanku hanyalah yang engkau lihat, hanya

saja aku tidak menemukan perasaan dengki (jengkel) dalam hatiku kepada seorang muslim pun dan aku

tidak pernah hasad  kepada seorangpun atas kebaikan yang Allah berikan kepadanya". Abdullah berkata,

"Inilah amalan yang mengantarkan engkau (menjadi penduduk surge-pen), dan inilah yang tidak kami

mampui" (HR Ahmad 20/124 no 12697, dengan sanad yang shahih)

Perhatikanlah hadits yang sangat agung ini, betapa tinggi nilai amalan hati di sisi Allah. Sahabat tersebut

sampai dinyatakan sebagai penduduk surga oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebanyak tiga kali

selama tiga hari berturut-turut. Padahal amalan hati yang ia lakukan –yaitu tidak dengki dan hasad-

bukanlah amalan hati yang paling mulia, karena masih banyak amalan hati yang lebih mulia lagi seperti

ikhlas, tawakkal, sabar, berhusnudzon kepada Allah, dan lain-lain. Namun demikian telah menjadikan

sahabat ini menjadi penduduk surga. Padahal amalan dzohirnya sedikit, sahabat ini tidak rajin berpuasa

sunnah dan tidak rajin sholat malam, akan tetapi yang menjadikannya mulia… adalah amalan hatinya.

Hadits ini juga menunjukan bahwa amalan hati jauh lebih berat daripada amalan dzohir. Semua orang

bisa saja puasa, semua orang bisa saja bangun sholat malam, semua orang bisa saja sholat sesuai

sunnah Nabi, semua orang bisa saja berpakaian sebagaimana yang disunnahkan oleh Nabi… akan

tetapi ..:

-         Betapa banyak diantara kita yang tahu akan bahayanya riyaa namun masih saja terlena dengan

kenikmatan semu riyaa', bangga tatkala dipuji hingga kepala membesar hampir sebesar gunung…

-         Betapa banyak diantara kita yang tahu akan bahaya 'ujub, akan tetapi tetap saja bangga dengan

amalan dan karya sendiri…

Page 15: BAHAYA UJUB.docx

-         Betapa banyak diantara kita sudah menghapalkan sabda Nabi "Janganlah marah…", akan tetapi

hati ini susah untuk bersabar dan menerima taqdir Allah yang memilukan…

-         Betapa banyak diantara kita yang sudah mengilmui bahwasanya semua taqdir dan keputusan

Allah adalah yang terbaik akan tetapi tetap saja bersuudzon kepada Allah…

-         Betapa banyak diantara kita yang sudah mengilmui dengan ilmu yang tinggi bahwasanya Allahlah

yang mengatur dan memutuskan segala sesuatu, akan tetapi tetap saja tawakkalnya kurang kepada

Allah..

-         Dan seterusnya..

Besar Kecilnya Nilai Amalan Dzohir Bergantung Dengan Amalan Hati

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda

�وا ال) ب )س- &ي ت ص/ح)اب( )و/ أ )ن3 ف)ل -م/ أ )ح)د)ك /ف)ق) أ )ن /ل) أ -ح-دx م&ث #ا أ )غ) م)ا ذ)ه)ب )ل )ح)د&ه&م/ م-د3 ب )ص&يف)ه- و)ال) أ ن

"Janganlah kalian mencela para sahabatku, kalau seandainya salah seorang dari kalian berinfaq emas

sebesar gunung Uhud maka tidak akan menyamai infaq mereka (kurma atau gandum sebanyak-pen)

dua genggam tangan atau segenggam tangan"(HR Al-Bukhari no 3673 dan Muslim no 221)

Perhatikanlah…tahukah para pembaca yang budiman bahwasanya gunung Uhud panjangnya sekitar 7

km dan lebarnya 2 sampai 3 km, dengan ketinggian sekitar 350 meter?. Tentunya kalau ada emas

seukuran ini maka beratnya tibuan ton tentunya. Kalau kita memiliki emas sebesar itu..., apakah kita

akan menginfakkannya??

Lantas kenapa para sahabat mendapat kemuliaan yang luar biasa ini?, mengapa ganjaran amalan

mereka sangat besar di sisi Allah??

Al-Baydhoowi berkata :

)ى /ث& م)ع/ن /ح)دي )  ال )ال- ال )ن -م/ ي )ح)د-ك /ف)اق أ &إن /ل& ب -ح-دx م&ث #ا أ /ف)ض/ل& من) ذ)ه)ب )ج/ر& ال )ال- م)ا و)األ )ن )ح)د-ه-م/ ي /ف)اق أ &ن &إ x م-د9 ب و/ ط)ع)ام( /ف&ه& أ )ص&ي )ب- ن ب 3ف)او-ت و)س) م)ا الت

-ق)ار&ن- )ف/ض)ل) ي /د& من/ األ )ص& م)ز&ي &خ/ال 3ة& و)ص&د/ق& اإل 9ي الن

"Makna hadits ini adalah salah seorang dari kalian meskipun menginfakan emas sebesar gunung Uhud

maka tidak akan meraih pahala dan karunia sebagaimana yang diraih oleh salah seorang dari mereka

(para sahabat) meskipun hanya menginfakan satu mud makanan atau setengah mud. Sebab perbedaan

tersebut adalah karena (mereka) yang lebih utama (yaitu para sahabat) disertai dengan keikhlasan

yang lebih dan niat yang benar" (sebagaimana dikutip oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Baari 7/34)

Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata :

&ن3 )ع/م)ال) ف)إ )ف)اض)ل- األ/ )ت )ف)اض-ل& ت &ت -و/ب& في م)ا ب /ق-ل /م)ان& م&ن) ال &ي )ص&، اإل &خ/ال &ن3 و)اإل/ /ن& و)إ )ي ل ج- -و/ن) الر3 )ك )ي د#ا الص3ف9 ف&ي م)ق)ام-ه-م)ا ل /ن) و)اح& )ي /ه&م)ا و)ب )ي )ت )م)ا ص)ال ك

/ن) )ي م)اء ب ض& الس3 ر/( و)األ/

Page 16: BAHAYA UJUB.docx

"Sesungguhnya amalan-amalan berbeda-beda tingkatannya sesuai dengan perbedaan tingkatan

keimanan dan keikhlasan yang terdapat di hati. Dan sungguh ada dua orang yang berada di satu shaf

sholat akan tetapi perbedaan nilai sholat mereka berdua sejauh antara langit dan bumi" (Minhaajus

sunnah 6/136-137)

Beliau juga berkata,

)ن3 )ع/م)ال) أ ة) األ/ )ع/ظ-م- الظ3اه&ر) ه)ا ي )ص/غ-ر- ق)د/ر- ه)ا و)ي ، في بم)ا ق)د/ر- -و/ب& /ق-ل -و/ب& ف&ي و)م)ا ال /ق-ل )ف)اض)ل- ال )ت ) ي )ع/ر&ف- ال /ر) ي -و/ب& ف&ي م)ا م)ق)اد&ي /ق-ل /م)ان& م&ن) ال &ي اإل/

3 &ال الله- إ

"Sesungguhnya amalan-amalan lahiriah (dzohir) nilainya menjadi besar atau menjadi kecil sesuai dengan

apa yang ada di hati, dan apa yang ada di hati bertingkat-tingkat. Tidak ada yang tahu tingkatan-

tingkatan keimanan dalam hati-hati manusia kecuali Allah" (Minhaajus Sunnah 6/137)

Oleh karenanya Allah berfirman

)ال) ل)ن/ )ن 3ه) ي -ح-وم-ه)ا الل )ك&ن/ د&م)اؤ-ه)ا و)ال ل -ه- و)ل )ال )ن 3ق/و)ى ي -م/ الت /ك م&ن

Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi

Ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya (QS Al-Hajj : 37)

Tentunya banyak orang yang menyembelih hewan kurban, dan banyak pula yang menyembelih hewan

hadyu (tatkala hajian), dan banyak pula orang yang bersedekah dengan menyembelih hewan, akan

tetapi bukanlah yang sampai kepada Allah darah hewan-hewan tersebut akan tetapi yang sampai

kepada Allah adalah ketakwaan yang terdapat di hati (lihat minhaajus sunnah 6/137)

Dari sini jelas bagi kita rahasia kenapa Allah menjadikan pahala sedikit infaq yang dikeluarkan oleh para

sahabat lebih tinggi nilainya dari beribu-ribu ton emas yang kita sedekahkan. Sesungguhnya amalan-

amalan hati para sahabat sangatlah tinggi, keimanan para sahabat sangatlah jauh dibandingkan

keimanan kita. Mungkin kita bisa saja menilai amalan dzhohir seseorang, akan tetapi amalan hatinya

tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah. Para sahabat yang luar biasa amalan dzohirnya bisa saja

ada seorang tabiin yang meniru mereka akan tetapi yang menjadikan mereka tetap istimewa adalah

amalan hati mereka yang sangat tinggi nilainya di sisi Allah.

Ibnu Taimiyyah berkata tentang para sahabat, "Hal ini (ditinggikannya pahala para sahabat-pen)

dikarenakan keimanan yang terdapat dalam hati mereka tatkala mereka berinfaq di awal-awal Islam,

dan masih sedikitnya para pemeluk agama Islam, banyaknya hal-hal yang menggoda untuk

memalingkan mereka dari Islam, serta lemahnya motivasi yang mendorong untuk berinfaq. Oleh

karenanya orang-orang yang datang setelah para sahabat tidak akan bisa memperoleh sebagaimana

yang diperoleh para sahabat… oleh karenanya tidak akan ada seorangpun yang menyamai Abu Bakr

radhiallahu 'anhu. Keimanan dan keyakinan yang ada di hatinya tidak akan bisa disamai oleh

seorangpun. Abu Bakr bin 'Ayyaas berkata ق)ه-م/ م)ا( ب -و س) )ب /رx أ )ك ة& ب /ر) )ث &ك )ةx ب ) ص)ال x و)ال )ام ءx و)ل)كن/ ص&ي ى/ &ه& في و)ق)ر) بش) /ب ق)ل "Tidaklah

Abu Bakr mengungguli para sahabat yang lain dengan banyaknya sholat dan puasa akan tetapi karena

sesuatu yang terpatri di hatinya"

Demikian pula para sahabat yang lain yang telah menemani Rasulullah dalam keadaan beriman kepada

Nabi dan berjihad bersamanya maka timbul dalam hati mereka keimanan dan keyakinan yang tidak akan

Page 17: BAHAYA UJUB.docx

dicapai oleh orang-orang setelah mereka…

Sesungguhnya para ulama telah sepakat bahwasanya para sahabat secara umum (global) lebih baik dari

para tabi'in secara umum. Akan tetapi apakah setiap individu dari para sahabat lebih mulia dari dari

setiap individu dari generasi setelah mereka?, dan apakah Mu'aawiyah radhiallahu 'anhu lebih mulia

daripada Umar bin Abdil Aziz rahimahullah??. Al-Qodhi Iyaadh dan ulama yang lain menyebutkan ada

dua pendapat dalam permasalahan ini. Mayoritas ulama memilih pendapat bahwasanya setiap individu

sahabat lebih mulia dari setiap individu dari generasi setelah mereka. Ini adalah pendapat Ibnul

Mubarok, Ahmad bin Hnbal dan selain mereka berdua.

Diantara argumentasi mereka adalah amalan (dzohir) para tabi'in meskipun lebih banyak, sikap adilnya

Umar bin Abdil Aziz lebih nampak dari pada sikap adilnya Mu'aawiyah, dan ia lebih zuhud daripada

Mu'aawiyah, akan tetapi mulianya seseorang di sisi Allah adalah tergantung hakekat keimanannya yang

terdapat di hatinya…mungkin bisa saja kita mengetahui amalan (dzohir) sebagian mereka lebih banyak

dari pada sebagian yang lain, akan tetapi bagaimana kita bisa mengetahui bahwasanya keimanannya

yang terdapat di hatinya lebih besar daripada keimanan hati yang lain..?"   (Minhaajus Sunnah An-

Nabawiyyah 6/137-139)

Page 18: BAHAYA UJUB.docx

Imam As-Syafii rahimahullah berkata :

&ذ)ا /ت) م)ا إ -ن -و/عx ق)ل/بx ذ)ا ك ..... ق)ن /ت) )ن )ا و)م)ال&ك- ف)أ /ي و)اء- الد�ن س)

Jika engkau memiliki hati yang selalu qona'ah …

maka sesungguhnya engkau sama seperti raja dunia

Sekitar tujuh tahun yang lalu saya berkunjung di kamar seorang teman saya di Universitas Madinah yang

berasal dari negara Libia, dan kamar tersebut dihuni oleh tiga mahasiswa yang saling dibatasi dengan

sitar (kain) sehingga membagi kamar tersebut menjadi tiga petak ruangan kecil berukuran sekitar dua

kali tiga meter. Ternyata… ia sekamar dengan seorang mahasiswa yang berasal dari negeri China yang

bernama Ahmad. Beberapa kali aku dapati ternyata Ahmad sering dikunjungi teman-temannya para

mahasiswa yang lain yang juga berasal dari China. Rupanya mereka sering makan bersama di kamar

Ahmad, sementara Ahmad tetap setia memasakkan makanan buat mereka. Akupun tertarik melihat

sikap Ahmad yang penuh rendah diri melayani teman-temannya dengan wajah yang penuh senyum

semerbak. Ahmad adalah seorang mahasiswa yang telah berkeluarga dan telah dianugerahi seorang

anak. Akan tetapi jauhnya ia dari istri dan anaknya tidaklah menjadikan ia selalu dipenuhi kesedihan…,

hal ini berbeda dengan kondisi sebagian mahasiswa yang selalu bersedih hati karena memikirkan anak

dan istrinya yang jauh ia tinggalkan.

Suatu saat akupun menginap di kamar temanku tersebut, maka aku dapati ternyata Ahmad bangun

sebelum sholat subuh dan melaksanakan sholat witir, entah berapa rakaat ia sholat. Tatkala ia hendak

berangkat ke mesjid maka akupun menghampirinya dan bertanya kepadanya, "Wahai akhi Ahmad, aku

lihat engkau senantiasa ceria dan tersenyum, ada apakah gerangan", Maka Ahmadpun dengan serta

merta berkata dengan polos, "Wahai akhi… sesungguhnya Imam As-Syafi'i pernah berkata

bahwa jika hatimu penuh dengan rasa qonaa'h maka sesungguhnya engkau dan seorang raja

di dunia ini sama saja".

Aku pun tercengang… sungguh perkataan yang indah dari Imam As-Syafii… rupanya inilah rahasia

kenapa Ahmad senantiasa tersenyum.

Para pembaca yang budiman Qona'ah dalam bahasa kita adalah "nerimo" dengan apa yang ada. Yaitu

sifat menerima semua keputusan Allah. Jika kita senantiasa merasa nerima dengan apa yang Allah

tentukan buat kita, bahkan kita senantiasa merasa cukup, maka sesungguhnya apa bedanya kita dengan

raja dunia. Kepuasan yang diperoleh sang raja dengan banyaknya harta juga kita peroleh dengan harta

yang sedikit akan tetapi dengan hati yang qona'ah.

Bahkan bagitu banyak raja yang kaya raya ternyata tidak menemukan kepuasan dengan harta yang

berlimpah ruah… oleh karenanya sebenarnya kita katakan "Jika Anda memiliki hati yang senantiasa

qona'ah maka sesungguhnya Anda lebih baik dari seorang raja di dunia".

Kalimat qona'ah merupakan perkataan yang ringan di lisan akan tetapi mengandung makna yang begitu

dalam. Sungguh Imam As-Syafi'i tatkala mengucapkan bait sya'ir diatas sungguh-sungguh dibangun di

atas ilmu yang kokoh dan dalam.

Seseorang yang qona'ah dan senantiasa menerima dengan semua keputusan Allah menunjukkan bahwa

ia benar-benar mengimani taqdir Allah yang merupakan salah satu dari enam rukun Iman.

Page 19: BAHAYA UJUB.docx

Ibnu Batthool berkata

)ى ن 3ف/س& و)غ& )اب- ه-و) الن ض)ا ب &ق)ض)اء& الر9 )ع)الى) الله& ب /م ت &ي ل 3س/ )م/ر&ه&، و)الت &م) أل )ن3 ع)ل /د) م)ا أ ن /رa الله& ع& ي ار&، خ) /ر) ب( &ه& و)ف&ى لأل &ه& ق)ض)ائ )ائ &ي )ار& ألو/ل ي )خ/ األ

"Dan kaya jiwa (qona'ah) merupakan pintu keridhoan atas keputusan Allah dan menerima (pasrah)

terhadap ketetapanNya, ia mengetahui bahwasanya apa yang di sisi Allah lebih baik bagi orang-orang

yang baik, dan pada ketetapan Allah lebih baik bagi wali-wali Allah yang baik" (Syarh shahih Al-Bukhari)

Orang yang qona'ah benar-benar telah mengumpulkan banyak amalan-amalan hati yang sangat tinggi

nilainya. Ia senantiasa berhusnudzon kepada Allah, bahwasanya apa yang Allah tetapkan baginya itulah

yang terbaik baginya. Ia bertawakkal kepada Allah dengan menyerahkan segala urusannya kepada Allah,

sedikitnya harta di tangannya tetap menjadikannya bertawakkal kepada Allah, ia lebih percaya dengan

janji Allah daripada kemolekan dunia yang menyala di hadapan matanya.

Al-Hasan Al-Bashri pernah berkata ;

&ن3 &ك) ض)ع/ف& م&ن/ إ /ن )ق&ي )ن/ ي -و/ن) أ )ك &م)ا ت )د&ك) ف&ي ب )ق- ي و/ث( /ك) أ &م)ا م&ن )د& ف&ي ب الله& ي

"Sesungguhnya diantara lemahnya imanmu engkau lebih percaya kepada harta yang ada di tanganmu

dari pada apa yang ada di sisi Allah" (Jami'ul 'Uluum wal hikam 2/147)

Orang yang qona'ah tidak terpedaya dengan harta dunia yang mengkilau, dan ia tidak hasad kepada

orang-orang yang telah diberikan Allah harta yang berlimpah. Ia qona'ah… ia menerima semua

keputusan dan ketetapan Allah. Bagaimana orang yang sifatnya seperti ini tidak akan bahagia..???!!!

Allah berfirman :

&ح#ا ع)م&ل) م)ن/ )رx م&ن/ ص)ال و/ ذ)ك( )ى أ /ث -ن 3ه- م-ؤ/م&نa و)ه-و) أ )ن &ي ي -ح/ )ن )اة# ف)ل ي )ة# ح) 9ب 3ه-م/ ط)ي )ن ز&ي )ج/ )ن ه-م/ و)ل )ج/ر) ن& أ ح/س)

( &أ -وا م)ا ب )ان )ع/م)ل-ون) ك ي

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman,

Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan

Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka

kerjakan. (An-Nahl : 97)

Ali bin Abi Tholib radhiallahu 'anhu dan Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata : )اة- ي )ة- الح) 9ب الط3ي

)اع)ة- /ق)ن Kehidupan yang baik adalah qona'ah (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir At-Thobari dalam tafsirnya ال

17/290)

Renungkanlah bagaimana kehidupan orang yang paling bahagia yaitu Nabi kita shallallahu 'alahi wa

sallam…sebagaimana dituturkan oleh Aisyah radhiallahu 'anhaa:

ة) ع)ن/ &ش) ض&ي) ع)ائ 3ه- ر) /ه)ا الل 3ه)ا ع)ن ن( و)ة) ق)ال)ت/ أ &ع-ر/ /ن) ل &ي اب ت -خ/ &ن/ أ 3ا إ -ن /ظ-ر- ك )ن )ن &ل)ى ل ل& إ /ه&ال) -م3 ال ل& ث /ه&ال) )ة) ال ث )ال) 3ةx ث )ه&ل /ن& ف&ي أ ي ه/ر) -وق&د)ت/ و)م)ا ش) )ات& ف&ي أ /ي )ب أ

ول& س- 3ه& ر) 3ه- ص)ل3ى الل /ه& الل )ي 3م) ع)ل ل )ارa و)س) )ا ف)ق-ل/ت- ن )ة- ي ال )ان) م)ا خ) -م/ ك ك -ع&يش- و)د)ان& ق)ال)ت/ ي )س/ 3م/ر- األ/ /م)اء- الت &ال3 و)ال 3ه- إ ن( )ان) ق)د/ أ ول& ك س- &ر) 3ه& ل 3ه- ص)ل3ى الل الل

/ه& )ي 3م) ع)ل ل انa و)س) /ص)ار& م&ن/ ج&ير) )ن )ت/ األ/ )ان )ه-م/ ك &ح- ل )ائ -وا م)ن )ان )ح-ون) و)ك )م/ن ول) ي س- 3ه& ر) 3ه- ص)ل3ى الل /ه& الل )ي 3م) ع)ل ل &ه&م/ م&ن/ و)س) )ان /ب ل( )ا أ ق&ين )س/ ف)ي

Aisyah berkata kepada 'Urwah, "Wahai putra saudariku, sungguh kita dahulu melihat hilal kemudian kita

melihat hilal (berikutnya) hingga tiga hilal selama dua bulan, akan tetapi sama sekali tidak dinyalakan

Page 20: BAHAYA UJUB.docx

api di rumah-rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam". Maka aku (Urwah) berkata, "Wahai bibiku,

apakah makanan kalian?", Aisyah berkata, "Kurma dan air", hanya saja Rasulullah shallallahu 'alaihi wa

sallam memiliki tetangga dari kaum Anshoor, mereka memiliki onta-onta (atau kambing-kambing) betina

yang mereka pinjamkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk diperah susunya, maka

Rasulullahpun memberi susu kepada kami dari onta-onta tersebut" (HR Al-Bukhari no 2567 dan Muslim

no 2972)

Dua bulan berlalu di rumah Rasulullah akan tetapi tidak ada yang bisa dimasak sama sekali di rumah

beliau shallallahu 'alaihi wa sallam. Makanan beliau hanyalah kurma dan air.

Rumah beliau sangatlah sempit sekitar 3,5 kali 5 meter dan sangat sederhana. 'Athoo' Al-Khurosaani

rahimahullah berkata : "Aku melihat rumah-rumah istri-istri Nabi terbuat dari pelepah korma, dan di

pintu-pintunya ada tenunan serabut-serabut hitam. Aku menghadiri tulisan (keputusan) Al-Waliid bin

Abdil Malik (khalifah tatkala itu) dibaca yang memerintahkan agar rumah istri-istri Nabi shallallahu 'alaihi

wa sallam dimasukan dalam areal mesjid Rasululullah. Maka aku tidak pernah melihat orang-orang

menangis sebagaimana tangisan mereka tatkala itu (karena rumah-rumah tersebut akan dipugar dan

dimasukan dalam areal mesjid-pen). Aku mendengar Sa'iid bin Al-Musayyib berkata pada hari itu :

)و)د&د/ت- والله& 3ه-م/ ل ن( -و/ه)ا أ ك )ر) &ه)ا ع)ل)ى ت ال - ح) أ /ش) )ن )اش&يءa ي )ه/ل& م&ن/ ن )ة& أ /ن /م)د&ي )ق/د-م- ال /ق)اد&م- و)ي -ف-ق& م&ن) ال ى األ )ر) )ف)ى م)ا ف)ي /ت &ه& اك و/ل- ب س- &ه& ف&ي الله& ر) )ات ي ح)

-و/ن- )ك ه9د- م&م3ا ذ)ل&ك) ف)ي -ز) 3اس) ي -ر& ف&ي الن )اث 3ك 3ف)اخ-ر& الت و)الت

"Sungguh demi Allah aku sangat berharap mereka membiarkan rumah-rumah Rasulullah sebagaimana

kondisinya, agar jika muncul generasi baru dari penduduk Madinah dan jika datang orang-orang dari jauh

ke kota Madinah maka mereka akan melihat bagaimana kehidupan Rasulullah, maka hal ini akan

menjadikan orang-orang mengurangi sikap saling berlomba-lomba dalam mengumpulkan harta dan

sikap saling bangga-banggaan" (At-Tobaqoot Al-Kubroo li Ibn Sa'ad 1/499)

Orang-orang mungkin mencibirkan mulut tatkala memandang seorang yang qona'ah yang

berpenampilan orang miskin.., karena memang ia adalah seorang yang miskin harta. Akan tetapi

sungguh kebahagiaan telah memenuhi hatinya.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

/س) )ي )ى ل /غ&ن ة& ع)ن/ ال /ر) )ث /ع)ر)ض& ك )ك&ن3 ال )ى و)ل /غ&ن )ى ال ن 3ف/س& غ& الن

"Bukanlah kekayaan dengan banyaknya harta benda, akan tetapi kekayaan yang haqiqi adalah kaya jiwa

(hati)" (HR Al-Bukhari no 6446 dan Muslim no 1050)

Ibnu Battool rahimahullah berkata, "Karena banyak orang yang dilapangkan hartanya oleh Allah ternyata

jiwanya miskin, ia tidak nerimo dengan apa yang Allah berikan kepadanya, maka ia senantiasa berusaha

untuk mencari tambahan harta, ia tidak perduli dari mana harta tersebut, maka seakan-akan ia adalah

orang yang kekurangan harta karena semangatnya dan tamaknya untuk mengumpul-ngumpul harta.

Sesungguhnya hakekat kekayaan adalah kayanya jiwa, yaitu jiwa seseorang yang merasa cukup

(nerimo) dengan sedikit harta dan tidak bersemangat untuk menambah-nambah hartanya, dan nafsu

dalam mencari harta, maka seakan-akan ia adalah seorang yang kaya dan selalu mendapatkan harta"

(Syarh Ibnu Batthool terhadap Shahih Al-Bukhari)

Abu Dzar radhiallahu 'anhu menceritakan bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah

Page 21: BAHAYA UJUB.docx

berkata kepadanya:

)ا )ا ي )ب ى ذ)ر، أ )ر) ت( ة) أ /ر) )ث /م)ال& ك )ى؟ ه-و) ال /غ&ن )ع)م/ : ق-ل/ت- ال )ا ن و/ل) ي س- ى : ق)ال) الله&، ر) )ر) ف)ت

( 3ة& أ /م)ال& ق&ل ؟ ه-و) ال /ف)ق/ر- )ع)م/: ق-ل/ت- ال )ا ن و/ل) ي س- :قال. الله& ر)

3م)ا &ن )ى إ /غ&ن )ى ال ن /ق)ل/ب& غ& /ف)ق/ر- ال /ق)ل/ب& ف)ق/ر- و)ال ال

"Wahai Abu Dzar, apakah engkau memandang banyaknya harta merupakan kekayaan?". Aku (Abu Dzar)

berkata : "Iya Rasulullah". Rasulullah berkata : "Apakah engkau memandang bahwa sedikitnya harta

merupakan kemiskinan?", Aku (Abu Dzar ) berkata, "Benar Rasulullah". Rasulullahpun berkata :

"Sesungguhnya kekayaan (yang hakiki-pen) adalah kayanya hati, dan kemisikinan (yang hakiki-pen)

adalah miskinnya hati" (HR Ibnu Hibbaan dan dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam shahih At-Targiib wa

At-Tarhiib no 827)

Maka orang yang qona'ah meskpun miskin namun pada hakikatnya sesungguhnya ialah

orang yang kaya.

Page 22: BAHAYA UJUB.docx

Untaian Syair Zainal Abidin -rohimahulloh- ام> غر>يب7 الغر>>يب9 ل7ي5س Cو7اليمن> الش           Cد غ7ريب9 الغ7ريب إن ن> اللح5 والك7ف7

Orang asing bukanlah orang yg merantau ke negeri syam atau yamanTp orang asing adl, org yg asing dalam liang lahad bersama kain kafan

Cق ل7ه9 الغريب7 إن يمين7 عل7ى              ل>غ9رب7ت>ه> ح7 ك7ن> األو5ط7ان> فى الم9ق> CوالسSungguh orang yang terasing memiliki hak yang harus dipenuhiOleh penduduk daerah yang sedang dilaluinya

ن[ ال7 ر7 a ت7ن5ه7 ي5با ال7 غ7ر> ب7ت>ه> ح7 ر9                      غ9ر5 ه9 الدCه5 ر9 ن> ب>الذgلf ي7ن5ه7 ال5م>ح7 و7Janganlah kau hardik orang asing ketika sedang dalam perantauanKarena masa telah menghardiknya dengan kehinaan dan berbagai cobaan

ر>ي ف5 اد>ي ب7ع>ي5دk س7 ز7 ت>ي                  ي9ب7لfغ7ن>ي ل7ن5 و7 Cو ت5 و7ق9 ع9ف7 ال5م7و5ت9 ض7 ي7ط5ل9ب9ن>ي و7Perantauanku jauh… padahal bekalku tidak mencukupiKekuatanku semakin rapuh… sedang kematian terus mencariku

ل>ي اي7ا و7 ت9 ذ9ن9و5بk ب7ق7 ا ل7س5 ه7 ا الله9                  أ7ع5ل7م9 ه7 رf ف>ي ي7ع5ل7م9 fال5ع7ل7ن> الس و7Aku tentu punya banyak sisa dosa, yang aku tak mengetahuinyaAllah mengetahui dosa-dosaku yang tersembunyi di saat bersendirian atau yang nampak

ل7م7 م7ا ي5ث9 ع7نfي الله7 أ7ح5 ل7ن>ي ح7 ه7 م57 د5                أ ق7 اد7ي5ت9 و7 ن>ي ذ7ن5ب>ي ف>ى ت7م7 ت9ر9 ي7س5 و7

Betapa sayangnya Alloh padaku… krn telah menangguhkan hukuman-NyaBahkan Dia tetap menutupi dosaku… meski aku terus melakukannya

gر اع7ات9 ت7م9 7يCام>ي س7 و5ف~ و7ال7 ب9ك7اء~ و7ال7                      ن7د7م> ب>ال7 أ ن> و7ال7 خ7 ز7 ح7Hari-hariku terus berjalan (dan aku terus melakukan dos-dosa)Tanpa ada rasa penyesalan, tangisan, ketakutan, ataupun kesedihan

7ن7ا ب>و7اب7 أ7غ5ل7ق7 الCذ>ى أدaا األ7 ت7ه> ع7اص>ي ع7ل7ى                  م9ج5 ن>ي الله> و7ع7ي5ن9 ال5م7 ت7ن5ظ9ر9

Akulah orang telah menutup pintuUntuk giat dalam maksiat, padahal Mata Alloh selalu mengawasiku

لCة ي7ا ل7ة~ ف>ي ك9ت>ب7ت5 ز7 ب7ت5 غ7ف5 ة ي7ا                  ذ7ه7 ر7 س5 ي7ت5 ح7 ل5ب> ف>ي ب7ق> ن>ي ال5ق7 ر>ق9 ت9ح5Salah sudah tercatat, dalam kelalaian yang telah lewatDan sekarang, tinggal penyesalan di hati yg terus membakar diriku

7ن9و5ح9 د7ع5ن>ي ي ع7ل7ى أ ا ن7ف5س> 7ن5د9ب9ه7 أ أ7ق5ط7ع9                 و7 ر7 و7 ن> ب>التCذ5ك>ي5ر> الدCه5 ز7 ال5ح7 و7Biarkanlah aku tangisi jiwaku dan meratapinya  Dan aku isi masa hidupku dengan muhasabah dan kesedihan 

ا ت7ع5ل7م9 ك9ن5ت7 ل7و5             ي7ع5ذ9ل9ن>ي ك7ان7 م7ن5 ي7ا ع7ذ5ل>ي ع7ن5ك7 د7ع5 ن>ي ك9ن5ت7 ب>ي م7 ت7ع5ذ9ر9Wahai orang yang selalu menghinaku, tinggalkan hinaanmu!karena jika kau tahu keadaanku, tentu kau member udzur kepadaku

ح[ دعني تخلصني منها عبرة عسى فهل                 لها انقطاع ال دموعا أس>Biarkanlah ku usap linangan air mata, yang tak mau berhenti iniMaka adakah tetesan air mata ini, dapat menyelamatkan diri?!

تقلبني وأيديهم الفراش على                   منطرحا األهل كل بين كأننيDan seakan-akan aku sekarangtergeletak tak berdaya diatas ranjangdi hadapan seluruh sanak keluargayang membolak-balikkan tubuhku dengan tangan mereka

ويندبني وينعاني ع7ل7ي[ يبكي                ومن ينوح من حولي تجمع وقدLalu berkumpullah di sekelilingku, orang yang meratapiku danmenangisiku 

ينفعني اليوم7 هذا الطب أرى ولم                   يعالجني كي بطبيب أتوا وقدMereka telah mendatangkan tabib untuk mengobatikuTapi aku yakin, saat ini ia takkan mampu menyembuhkanku

وهن وال رفق بال عرق كل من              يجذبها الموت وصار نزعي واشتدSelanjutnya nafasku semakin tak karuanAjal mulai merenggutku, dr setiap urat nadi, dg tanpa keramahan & kehalusan

غرغرني حين مريراa ريقي وصار              تغرغرها في مني الروح واستخرجKemudian kematian mengeluarkan nyawaku dariku yang pada saat nyawaku di kerongkongansaat itu ludahku menjadi terasa pahit

دgوا اإلياس بعد               وانصرفوا الكل وراح وغمضوني الكفن شرا في وج7Mereka pun menutup mataku  lalu pergilah mereka seluruhnyaTatkala mereka putus asa maka merekapun berpaling dariku untuk membeli kafan

بC كان من وقام يغسلني يأتيني المغسل نحو             عجل في الناس ح>Orang yang dulunya paling ku kasihiSegera mencari pemandi mayat untuk memandikan mayatku

Page 23: BAHAYA UJUB.docx

a                 حذقاa غاسالa نبغي قوم9 يا وقال فطن عارفاa أريباa أديباa حراDia mengatakan: Wahai kaumku, kami ingin pemandi mayat yg lihaimerdeka, ahli syair, cerdas, mengerti, dan pandai

وأفردني وأعراني الثياب من                    فجردني منهم رجل فجاءنيAkhirnya datanglah seorang dari mereka menghampirikuia melepas pakaianku, menelanjangiku, dan menyendirikanku

ني الماء خرير فوقي وصار                 منطرخا األلواح على وأودعوني ي9نظ>ف9Dengan terlentang di gerabah, ia membiarkankusedang pancuran air yang akan membersihkan ada di atasku

بالكفن القوم7 ونادى ثالثا غسال                وغسلني فوقي من الماء وأسكبIa pun mengucurkan air dari atasku, dan membilasku dengan tiga bilasanSetelah itu, ia meminta orang-orang agar mendatangkan kain kafan

حنطني حين حنوطي زادي وصار                      لها كمام ال ثياباa وألبسونيOrang-orang itu memakaikan padaku pakaian yang tanpa lenganDan jadilah bekalku hanya parfum kematian, saat mereka memarfumiku

يبلغني زاد بال رحيل على                 أسفاه فوا الدنيا من وأخرجونيMereka kini telah mengeluarkanku dari dunia… Duhai malangnya akuSebagai seorang perantau tanpa bekal yang dapat mengantarkanku

يشيعني من وخلفي الرجال من                   أربعة األكتاف على وحملونيMulailah 4 lelaki mengangkat jasadku di atas pundakDan di belakangku terlihat para pelayat yang mengarak

ودعني ثم فصلى االمام خلف                  وانصرفوا المحراب إلى وقدمونيMereka lalu meletakkanku di mihrob depanLalu ke belakang imam untuk sholat & mengucapkan kata perpisahan

يرحمني الله لعل سجود وال                  لها ركوع ال صالة علي[ صلواMereka menyolatiku, dg sholat yg tanpa ada ruku’ dan sujudnyaDengan iringan doa semoga Alloh mencurahkan padaku rahmat-Nya

يلحدني منهم واحدا وقدموا                    م7ه7ل على قبري إلى وأنزلوني(Sampai di kuburan), mereka menurunkanku ke kuburan dengan perlahanDan mulailah salah satu dari mereka memasukan aku ke liang lahat

ف أغرقني عينيه من الدمع وأسبل             لينظرني وجهي عن الثوب وكش[Dia membuka kain yg menutupi wajahku untuk melihatkuHingga mengucur dari kedua matanya, air yg mampu menenggelamkanku

وفارقني فوقي من الل7ب5ن وصف[ف                     مشتمالa بالعزم محترما فقامIa lalu berdiri dg penuh hormat… Dan dengan tekad yang bulat…ia menata bata di atasku… lalu beranjak meninggalkanku…

لgوا وقال المنن ذي الرحمن من الثواب حسن                 واغنتموا الترب عليه ه9Ia mengatakan: “Uruklah dia dengan tanah kuburanDan raihlah pahala kebaikan dari Ar-Rohman, yg memiliki banyak pemberian!

يؤنسني أخ وال شفيق أب                   وال هناك أم§ ال القبر ظلمة فىDi liang kubur yang gelap itu, tak ada bapak yang penyayangTak ada ibu, atau pun saudara yang dapat membuatmu senang

أدهشني كان قد ما مطلع هول من               نظرت إذ العين فى صورة وهالني(Stlh itu) datanglah sosok yg membuatku gemetar, saat mata ini menatapnyaKarena tampang yang sangat menakutkan orang yg melihatnya

فأفزعني جداa أمرهم هالني قد                   لهم أقول ما ونكير منكر منItulah malaikat Munkar dan Nakir… Apa yg akan ku katakan pada mereka?!Di saat mereka benar-benar telah membuatku sangat takut dan kaget tiada tara

دgوا وأقعدوني يخلصني من إلهي سواك مالي                   سؤالهم في وج7Mereka mulai mendudukkanku, dan mengintrogasikuSungguh ya Tuhan, tiada seorang pun selain Engkau yg dpt menyelamatkanku

مرت7ه7ن بالذنب موثق فإنني                  أملي يا منك بعفو~ علي[ فامننMaka berikanlah maaf-Mu padaku, wahai HarapankuSungguh aku sekarang terjerat & tergadai oleh dosa-dosaku

فأثقلني ظهري على وزري وصار               انصرفوا بعدما مالي األهل تقاسمAdapun keluargaku… setelah pulang, mereka membagi-bagi hartakuDi lain sisi, dosa-dosaku menjadi semakin terasa berat di pundakku

والسكن األموال على وحكمته               بعدني لها بعالa زوجتي واستبدلتSedang istriku… ia mencari suami lain yang menjadi pengganti sepeninggalkuLalu menyerahkan kekuasaan harta & rumah padanya (yg dulunya adlh milikku)

ثمن بال حال[ لهم مالي وصار                  ليخدمها عبداa ولدي وصيرت

Page 24: BAHAYA UJUB.docx

Adapun anakku… mereka berubah menjadi budaknya yg harus melayaninyaSedang hartaku… sekarang semuanya menjadi halal & barang gratis utk mereka

والوطن األهل في فعلها إلى وانظر                      وزينتها الدنيا تغرنك فالOleh karena itu, janganlah engkau terkecoh dengan dunia & perhiasannya!Lihatlah apa yang diperbuat  dunia kepada tempat tinggal dan penghuninya

والكفن الحنط بغير منها راح هل              بأجمعها الدنيا حوى من إلى وانظرLihatlah orang yang berhasil mengumpulkan dunia seisinyaApakah ia akan pergi dari dunia dg selain hanuth & kafannya?!

البدن راحة إال لك يكن لم لو                بها وارض دنياك من القناعة خذBersikaplah qona’ah dan rela terhadap dunia!walau kau hanya memiliki badan yang sehat (dan hidup sederhana)

a بعده تحصد الخير زارع يا الوهن على موقوف الشر زارع يا          ثمراWahai penanam kebaikan… pasti kau nanti akan memanen buahnyaWahai penanam keburukan… pasti kau akan dimintai tanggung jawabnya

يرحمني الله لعل جميال فعال              واكتسبي العصيان عن كفي نفس ياWahai jiwa ini, berhentilah menjalani maksiatmuDan mulailah beramal yang baik, semoga Alloh merahmatimu

ي5ن عسى           حسنا واعملي توبي ويحك نفس يا بالحسن الموت بعد تجاز7Wahai jiwa ini, segeralah bertaubat dan lakukanlah kebaikanSemoga engkau raih balasan kebaikan, saat melewati kematian

أ7 ما                 سيدنا المختار على الصالة ثم Cيمن وفي شام فى البرق وضSemoga sholawat tercurahkan kepada Nabi yang terpilih dan muliaSelama kilat masih menerangi negeri Syam dan dataran Yaman

والمنن واإلحسان والعفو بالخير               ومصبحنا ممسينا لله والحمدSegala puji bg Alloh, yg ketika pagi & sore selalu memberi kita kebaikanJuga maaf, ke-ihsan-an, dan banyak lagi pemberianAlih bahasa oleh: Musyaffa' Addariny, Lc di Madinah, 21 /11/1430 H (dengan sedikit editan oleh Firanda)