bahaya ujub.docx
TRANSCRIPT
BAHAYA UJUB
betapa banyak diantara kita yang berusaha untuk berlari kencang menjauhi riyaa' karena takut amalan
kita hancur lebur terkena penyakit riya. Akan tetapi pada waktu yang bersamaan jiwa kita terulurkan
dalam dekapan ujub…, bangga dengan amalan yang telah kita lakukan.., bangga dengan ilmu yang telah
kita miliki…, bangga dengan keberhasilan dakwah kita.., bangga dengan kalimat-kalimat indah yang kita
rangkai…, dst…??!!
Bukankah ujub juga menggugurkan amalan sebagaimana riyaa'..??
Bukankah ujub juga menyebabkan pelakunya terjerumus dalam neraka jahannam sebagaimana riyaa'…?
Bukankah ujub juga merupakan salah satu bentuk syirik kecil sebagaimana riya'…??
Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata :
ا &ير# )ث )ق/ر&ن- م)ا و)ك 3اس- ي /ن) الن )ي )اء& ب ي /ع-ج/ب& الر9 )اء- و)ال ي )اب& م&ن/ ف)الر9 اك& ب ر) &ش/ ل/ق& اإل/ /خ) &ال /ع-ج/ب- ب )اب& م&ن/ و)ال اك& ب ر) &ش/ 3ف/س& اإل/ &الن &ر& ح)ال- و)ه)ذ)ا ب /ب )ك ت /م-س/ ال
&ي ائ /م-ر) -ح)ق9ق- ال) ف)ال )ه- ي 3اك) : } ق)و/ل -د- إي )ع/ب /م-ع/ج)ب- { ن -ح)ق9ق- ال) و)ال )ه- ي 3اك) : } ق)و/ل &ي )ع&ين- و)إ ت )س/ )ه- ح)ق3ق) ف)م)ن/ { ن 3اك) : } ق)و/ل -د- إي )ع/ب ج) { ن ع)ن/ خ)ر)
)اء& ي )ه- ح)ق3ق) و)م)ن/ الر9 3اك) } ق)و/ل &ي )ع&ين- و)إ ت )س/ ج) { ن &ع/ج)اب& ع)ن/ خ)ر) /ح)د&يث& و)ف&ي اإل/ وف& ال /م)ع/ر- ثa : } ال )ال) )اتa ث &ك حg : م-ه/ل )عa و)ه)و#ى م-ط)اعa ش- 3ب م-ت
&ع/ج)اب- ء& و)إ /م)ر/ ه& ال )ف/س& &ن {ب
"Dan sering orang-orang menggandengkan antara riyaa' dan ujub. Riyaa termasuk bentuk kesyirikan
dengan orang lain (yaitu mempertujukan ibadah kepada orang lain-pen) adapun ujub termasuk bentuk
syirik kepada diri sendiri (yaitu merasa dirinyalah atau kehebatannyalah yang membuat ia bisa berkarya-
pen). Ini merupkan kondisi orang yang sombong. Orang yang riyaa' tidak merealisasikan firman Allah (3اك إي
- -د )ع/ب Hanya kepadaMulah kami beribadah", dan orang yang ujub tidaklah merealisasikan firman Allah" ن
3اك) &ي )ع&ين- و)إ )س/ت ن "Dan hanya kepadaMulah kami memohon pertolongan". Barangsiapa yang merealisasikan
firman Allah (3اك -د- إي )ع/ب ن maka ia akan keluar lepas dari riyaa', dan barangsiapa yang merealisasikan firman
Allah (3اك &ي )ع&ين- و)إ )س/ت ن maka ia akan keluar terlepas dari ujub" (Majmuu' Al-Fataawaa 10/277).
Rasulullah bersabda :
)ث- )ال )اتx ث &ك حg : م-ه/ل )عa و)ه)و#ى م-ط)اعa ش- 3ب ء& و)إع/ج)اب- م-ت /م)ر/ ه& ال )ف/س& &ن ب
"Tiga perkara yang membinasakan, rasa pelit yang ditaati, hawa nafsu yang diikui dan ujubnya
seseorang terhadap dirinya sendiri" (HR at-Thobroni dalam Al-Awshoth no 5452 dan dishahihkan oleh
Syaikh Al-Albani dalam as-shahihah no 1802)
Ibnul Qoyyim rahimahullah menukilkan perkataan seorang salaf, "Sesungguhnya seorang hamba benar-
benar melakukan sebuah dosa, dan dengan dosa tersebut menyebabkan ia masuk surga. Dan seorang
hamba benar-benar melakukan sebuah kebaikan yang menyebabkannya masuk neraka. Ia melakukan
dosa dan dia senantiasa meletakkan dosa yang ia lakukan tersebut di hadapan kedua matanya,
senantiasa merasa takut, khawatir, senantiasa menangis dan menyesal, senantiasa malu kepada Robb-
Nya, menunudukan kepalanya dihadapan Robbnya dengan hati yang luluh. Maka jadilah dosa tersebut
sebab yang mendatangkan kebahagiaan dan keberuntungannya. Hingga dosa tersebut lebih bermanfaat
baginya daripada banyak ketaatan…
Dan seorang hamba benar-benar melakukan kebaikan yang menjadikannya senantiasa merasa telah
berbuat baik kepada Robbnya dan menjadi takabbur dengan kebaikan tersebut, memandang tinggi
dirinya dan ujub terhadap dirinya serta membanggakannya dan berkata : Aku telah beramal ini, aku
telah berbuat itu. Maka hal itu mewariskan sifat ujub dan kibr(takabur) pada dirinya serta sifat bangga
dan sombong yang merupakan sebab kebinasaannya…" (Al-Wabil As-Shoyyib 9-10)
Seorang penyair berkata :
ه- والع-ج/ب) &ن3 ف)اح/ذ)ر/ /ع-ج/ب) إ )ر&فa ال ت )ع/م)ال) م-ج/ &ه& أ &ه& ف&ي ص)احب /ل ي & س) /ع)ر&م ال
Jauhilah penyakit ujub, sesungguhnya penyakit ujub akan menggeret amalan pelakunya ke dalam aliran
deras arusnya
Lantas kenapa kita begitu waspada terhadap riyaa namun melalaikan penyakit ujub…?
Sesungguhnya racun ujub akan mengantarkan pelakunya kepada penyakit-penyakit kronis lainnya,
diantaranya :
- Lupa untuk bersyukur kepada Allah, bahkan malah mensyukuri diri sendiri, seakan-
akan amalan yang telah dia lakukan adalah karena kehebatannya
- Lenyap darinya sifat tunduk dan merendah dihadapan Allah yang telah
menganugrahkan segala kelebihan dan kenikmatan kepadanya
- Terlebih jelas lagi lenyap sikap tawadhu' dihadapan manusia
- Bersikap sombong (merasa tinggi) dan merendahkan orang lain, tidak mau mengakui
kelebihan yang dimiliki oleh orang lain. Jiwanya senantiasa mengajaknya untuk menyatakan
bahwasanya dialah yang terbaik, dan apa yang telah diamalkan oleh orang lain merupakan
perkara yang biasa yang tidak patut untuk dipuji. Berbeda dengan amalan dan karya yang
telah ia lakukan maka patut untuk diacungkan jempol.
Kalimat indah yang pernah diucapkan oleh seorang ulama :
"Orang yang ujub merasa bahwa dirinya paling tinggi dihadapan manusia yang lain… bahkan merasa
dirinya lebih tinggi di sisi Allah.., namun pada hakikatnya dialah orang yang paling rendah dan hina di
sisi Allah".
Kenapa Mesti Ujub?
Sebelum kita terlena dengan ujub yang menggerogoti hati kita maka hendaknya kita renungkan tentang
diri kita. Kenapa kita ujub..??, bukankah kita ujub karena amalan kita serta hasil karya yang banyak dan
hebat…??. Jika perkaranya demikian maka hendaknya renungkanlah perkara-perkara berikut ini :
Pertama : Sudah yakinkah amalan-amalan kita tersebut dibangun di atas keikhlasan kepada
Allah??
Ikhlas merupakan perkara yang sangat mulia, yang menjadikan pelakunya menjadi sangat tinggi dan
mulia di sisi Allah. Orang yang ikhlas hatinya hanya sibuk mengaharapkan keridhoan Allah dan tidak
peduli dengan komentar dan penilaian manusia yang tidak memberi kemanfaatan dan tidak
memudhorotkan. Yang paling penting baginya adalah penilaian Allah terhadap amalannya.
Orang yang ikhlas adalah orang yang amalannya tatkala bersendirian lebih banyak daripda amalannya
tatkala dilihat oleh orang lain.
Kedua : Bukankah banyak hal yang bisa menggugurkan amalan-amalan kita tersebut??
Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata "Penggugur dan perusak amalan sangatlah banyak.
/س) )ي ن- و)ل/ أ /ع)م)ل& ف&ي الش3 3م)ا ال &ن ن- إ
/ أ /ع)م)ل& ح&ف/ظ& ف&ي الش3 -ف/سد-ه- م&م3ا ال &ط-ه- ي ب -ح/ و)ي
Dan yang penting adalah bagaimana menjaga amal agar tidak rusak dan gugur bukan yang penting
adalah beramalnya.
Riyaa' –meskipun sekecil apapun- merupakan penggugur amal, dan bentuk-bentuknya sangatlah
banyak. Demikian juga amalan yang tidak dibangun diatas ittibaa' sunnah juga merupakan penggugur
amalan. Sikap al-mann dalam hati terhadap Allah (yaitu merasa telah berbuat baik kepada Allah dengan
mengungkit-ngungkit dan menyebut-nyebut kebaikan tersebut -pen) juga menghancurkan amalan.
Demikian juga sikap al-mann (yaitu mengungkit-ngungkitnya) dalam sedekah, berbuat kebaikan, dan
bersilaturahmi juga membatalkan amalan, sebagaimana firman Allah
)ا �ه)ا ي ي( 3ذ&ين) أ -وا ال -وا ال آم)ن /ط&ل -ب -م/ ت &ك /م)ن9 ص)د)ق)ات &ال و)األذ)ى ب
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-
nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima) (QS Al-Baqoroh : 264)
Dan mayoritas manusia tidak mengetahui tentang hal-hal buruk yang bisa menggugurkan amalan-
amalan kebajikan. Allah telah berfirman
)ا �ه)ا ي ي( 3ذ&ين) أ -وا ال ف)ع-وا ال آم)ن )ر/ -م/ ت )ك ص/و)ات
( &ي9 ص)و/ت& ف)و/ق) أ 3ب وا و)ال الن )ج/ه)ر- )ه- ت /ق)و/ل& ل &ال )ج)ه/ر& ب -م/ ك )ع/ض&ك )ع/ضx ب &ب )ن/ ل )ط) أ ب )ح/ -م/ ت -ك )ع/م)ال -م/ أ /ت )ن ون) ال و)أ ع-ر- )ش/ ت
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan
janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian
kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu sedangkan kamu tidak
menyadari (QS Al-Hujuroot : 2)
Maka (dalam ayat ini-pen) Allah telah mengingatkan kaum mukminin agar amalan mereka tidak gugur
karena mereka mengeraskan suara mereka kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana
mereka mengeraskan suara diantara mereka. Hal ini bukanlah kemurtadan akan tetapi merupakan
kemaksiatan yang menggugurkan amalan dan pelakunya tidak sadar. Maka bagaimana lagi dengan
orang yang mendahulukan perkataan seseroang di atas perkataan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,
petunjuknya, dan jalannya??, bukankah amalannya telah gugur dan dia dalam keadaan tidak sadar??!!
Diantara hal yang menggugurkan amalan adalah sebagaimana sabda Nabi
ك) م)ن/ )ر) )ة) ت /ع)ص/ر ص)ال &ط) ف)ق)د/ ال ب -ه- ح) ع)م)ل
"Barangsiapa yang meninggalkan sholat ashar maka telah gugur amalannya" (HR Al-Bukhari no 553)
Dan termasuk dalam hal ini perkataan Aisyah –semoga Allah meridhoinya dan meridhoi ayahnya- kepada
Zaid bin Arqom rahdiallahu 'anhu tatkala melakukan transaksi dengan sistem 'iinah (riba)
3ه- &ن /ط)ل) ق)د/ إ )ب و/ل& م)ع) ج&ه)اد)ه- أ س- /ه الله- ص)ل3ى الله& ر) )ي 3م) ع)ل ل 3 و)س) &ال )ن/ إ -و/ب) أ )ت ي
"Sesungguhnya ia (Zaid) telah menggugurkan (pahala) jihadnya bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam kecuali jika ia bertaubat"
Transaksi dengan system 'iinah bukanlah kemurtadan, paling banter ia merupakan kemaksiatan.
Oleh karenanya mengetahui perkara-perkara yang bisa membatalkan amal tatkala amalan sedang
dikerjakan dan demikian juga hal-hal yang bisa membatalkan amal setelah dikerjakannya amal
merupakan perkara yang sangat penting untuk diketahui oleh seorang hamba dan diwaspadai serta
untuk mengecek dirinya" (Al-Wabil As-Shoyyib 21-22)
Ketiga : Bukankah penilaian Allah yang paling utama adalah tentang hati dan keimanan
seseorang?, bukan hanya sekedar amalan yang dzohir??
Betapa banyak orang yang dzohirnya kurang amalannya dan seakan-akan mata kita merendahkannya,
namun ternyata ia sangat tinggi di sisi Allah. Sebagai contoh nyata adalah Uwais Al-Qoroni rahimahullah
(lihat http://www.firanda.com/index.php/artikel/7-adab-a-akhlaq/17-tabiin-terbaik-uwais-al-qoroni)
Keempat : Betapa banyak dosa yang kita lakukan tanpa kita sadari, dan betapa banyak dosa
yang kita lakukan dan kita sadari namun kita melupakannya??
Betapa sering kita melupakan dosa-dosa yang kita lakukan.., bukankah terlalu banyak dosa yang
dilakukan oleh kedua mata kita..??, dosa yang dilakukan oleh kedua telinga kita..??, dosa-dosa yang
dilakukan oleh lisan kita..??, dosa-dosa yang dilakukan oleh hati kita…??
Sebagai contoh, coba sekarang kita berusaha untuk mengingat kembali dosa-dosa yang pernah
dilakukan oleh lisan kita..??, apakah kita masih ingat siapa saja yang pernah kita ghibahi..??, siapa saja
yang pernah kita sakiti hatinya dengan perkataan kita…??. Tentu kebanyakannya telah kita lupakan.
Belum lagi dosa-dosa yang pernah kita lakukan dengan hati kita..??
Bukankah takabbur, hasad, berburuk sangka juga merupakan dosa…??
Jika perkaranya demikian…bahwasanya tidak satu amalanpun yang kita yakini kita lakukan ikhlas karena
Allah…dan tidak satu amalanpun yang ikhlas kita lakukan lantas kita yakin pasti diterima oleh Allah
karena selamat dari hal-hal yang merusaknya…, maka apakah yang bisa kita banggakan untuk bisa ujub
di hadapan Allah dan merasa lebih baik dari orang lain…???.
Berjihad Melawan Riyaa'Berkata As-Suusi rahimahullah:
)ص- &خ/ال )ة& ف)ق/د- اإل ؤ/ي )ص&، ر- &خ/ال &ن3 اإل اه)د) م)ن/ ف)إ )ص&ه& ف&ي ش) )ص) إخ/ال &خ/ال )اج) ف)ق)د/ اإل ت )ص-ه- اح/ &خ/ال &ل)ى إ )صx إ &خ/ال إ
"Ikhlas adalah hilangnya perasaan memandang bahwa diri sudah ikhlash, karena barang siapa yang
melihat tatkala dia sudah ikhlash bahwasanya ia adalah seorang yang ikhlash maka keikhlasannya
tersebut butuh pada keikhlasan" (Tazkiyatun Nufuus 4)
Yusuf bin Al-Husain Ar-Roozi rahimahullah berkata :
)ع)ز� ي/ءx أ )ا في ش) /ي )ص-، الد�ن )م/ اإلخ/ال )ه&د- و)ك ت ج/( ق)اط ف&ي أ &س/ )اء& إ ي &ي ع)ن/ الر9 /ب 3ه- ق)ل ن
( )أ -ت- و)ك /ب )ن /ه& ي )و/نx ع)ل)ى ف&ي آخ)ر) ل
"Perkara yang paling berat di dunia adalah ikhlas, betapa sering aku berijtihad (bersungguh-sungguh)
untuk menghilangkan riyaa' dari hatiku akan tetapi seakan-akan riyaa' tersebut kembali muncul lagi
dalam bentuk yang lain" (Jaami'ul 'Uluum wal Hikam 42)
Untuk berjihad melawan riyaa' maka dibangun diatas ilmu dan usaha. Adapun ilmu maka ada empat hal
yang harus kita renungkan atau kita pikirkan, yaitu :
Pertama : Akibat buruk bagi seorang yang riyaa di akhirat
Kedua : Akibat buruk bagi orang yang riyaa' di dunia
Ketiga : Merenungkan hakekat oang yang kita harapkan pujiannya.
Keempat : Merenungkan hakekat diri kita
Kesudahan orang yang riyaa' di akhirat:
Pertama : Barang siapa yang riyaa' dan sum'ah di dunia maka di akhirat kelak ia akan dipermalukan
oleh Allah di hadapan khalayak ramai.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
م3ع) م)ن/ م3ع) س) 3ه- س) &ه& الل &ي و)م)ن/ ب ائ -ر) &ي ي ائ -ر) 3ه- ي &ه& الل ب
"Barangsiapa yang memperdengarkan maka Allah akan memperdengarkan tentangnya, dan barangsiapa
yang memperlihatkan (riyaa') maka Allah akan memperlihatkan tentang dia" (HR Al-Bukhari no 6499)
Al-Khotthobi berkata, "Maknanya adalah barang siapa yang mengamalkan sebuah amalan tanpa ikhlas,
akan tetapi karena ingin dilihat oleh masyarakat dan disebut-sebut oleh mereka maka ia akan dibalas
atas perbuatannya tersebut, yaitu Allah akan membongkarnya dan menampakan apa yang dulu
disembunyikannya" (Fathul Baari 11/344-345)
Al-Mubaarokfuuri berkata, "Barangsiapa yang menjadikan dirinya tersohor dengan kabaikan atau yang
lainnya karena kesombongan atau karena riyaa' maka Allah akan mensohorkannya pada hari kiamat
kelak dihadapan khalayak manusia di padang mahsyar dengan membongkar bahwasanya ia adalah
orang yang riyaa' pendusta. Allah mengabarkan kepada manusia riyaa'nya dan sum'ahnya, maka
terbongkarlah aibnya di hadapan manusia" (Tuhfatul Ahwazi 4/186).
Diantara makna hadits ini sebagaimana yang disampaikan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar adalah :
- Barangsiapa yang mengesankan bahwasanya ia telah melakukan suatu amal sholeh padahal ia
tidak melakukannya maka Allah akan membongkar kebohongannya tersebut (lihat Fathul Baari 11/337)
- Barangsiapa yang beramal dengan mengesankan kepada masyarakat bahwasanya ia adalah
orang yang ikhlas namun ternyata beramal karena riyaa', maka pada hari kiamat kelak Allah akan
menunjukan pahala amalannya tersebut seakan-akan pahala amalan tersebut untuknya namun ternyata
Allah menghalanginya dari pahala tersebut. (lihat Fathul Baari 11/337)
Oleh karenanya para pembaca yang budiman, sebelum kita melakukan riyaa' maka renungkanlah
apakah kita siap untuk dipermalukan oleh Allah pada hari kiamat kelak??!. Kita menampakkan pada guru
kita, pada murid-murid kita, pada sahabat-sahabat kita seakan-akan kita selalu beramal karena Allah,
ternyata kita hanya menipu mereka, ternyata kita hanya mengharapkan pujian atau penghormatan
mereka. Bagaimana jika Allah membongkar busuknya niat kita di hadapan mereka…, tentunya kita
sangat dipermalukan. Wall'iyaadzu billah.
Kedua : Setelah orang-orang yang riyaa' dipermalukan oleh Allah di hadapan seluruh manusia di
padang mahsyar lantas orang-orang yang riyaa' itulah yang pertama kali diadzab oleh Allah.
Dari Abu Hurairah -radhiallahu anhu- dia berkata: Aku mendengar Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam-
bersabda:
&ن3 و3ل) إ( 3اس& أ -ق/ض)ى الن )و/م) ي )ام)ة& ي /ق&ي /ه&، ال )ي ج-لa ع)ل ه)د) ر) )ش/ ت &ي) اس/ -ت &ه&، ف)أ ف)ه- ب &ع)م)ه- ف)ع)ر3 ف)ه)ا، ن /ه)ا؟ ع)م&ل/ت) ف)م)ا: ق)ال) ف)ع)ر) )ل/ت-: ق)ال) ف&ي /ك) ق)ات )ى ف&ي ت ح)
، ه)د/ت- )ش/ ت ،: ق)ال) اس/ /ت) )ذ)ب 3ك) ك &ن )ك )ل/ت) ل )ن/ ق)ات -ق)ال) أل& ، ف)ق)د/ ج)ر&ي/ءa،: ي /ل) -م3 ق&ي -م&ر) ث &ه& أ ح&ب) ب 3ى و)ج/ه&ه& ع)ل)ى ف)س- ت /ق&ي) ح) -ل 3ار& ف&ي أ ج-لa. الن 3م) و)ر) )ع)ل /م) ت /ع&ل ال
3م)ه-، ) و)ع)ل أ ، و)ق)ر) آن) /ق-ر/ &ي) ال -ت &ه&، ف)أ ف)ه- ب &ع)م)ه- ف)ع)ر3 ف)ه)ا، ن /ه)ا؟ ف)ع)ل/ت) ف)م)ا: ق)ال) ف)ع)ر) 3م/ت-: ق)ال) ف&ي )ع)ل /م) ت /ع&ل -ه- ال 3م/ت ت- و)ع)ل/ أ /ك) و)ق)ر) ، ف&ي آن) /ق-ر/ : ق)ال) ال
، /ت) )ذ)ب 3ك) ك &ن )ك 3م/ت) ل )ع)ل /م) ت /ع&ل -ق)ال) ال &ي &مa: ل ت) ع)ال/ أ آن) و)ق)ر) /ق-ر/ -ق)ال) ال &ي ، ف)ق)د/ ق)ار&ئa، ه-و): ل /ل) -م3 ق&ي -م&ر) ث &ه& أ ح&ب) ب 3ى و)ج/ه&ه& ع)ل)ى ف)س- ت /ق&ي) ح) -ل 3ار& ف&ي أ . الن
aج-ل ع) و)ر) /ه& الله- و)س3 )ي )ع/ط)اه- ع)ل )اف& م&ن/ و)أ ص/ن( /م)ال& أ 9ه&، ال -ل &ي) ك -ت &ه&، ف)أ ف)ه- ب &ع)م)ه- ف)ع)ر3 ف)ه)ا، ن /ه)ا؟ ع)م&ل/ت) ف)م)ا: ق)ال) ف)ع)ر) /ت- م)ا: ق)ال) ف&ي ك )ر) /لx م&ن/ ت &ي ب س)
-ح&ب� )ن/ ت /ف)ق) أ -ن /ه)ا ي 3 ف&ي &ال /ف)ق/ت- إ )ن /ه)ا أ ، ف&ي ،: ق)ال) ل)ك) /ت) )ذ)ب 3ك) ك &ن )ك -ق)ال) ف)ع)ل/ت) و)ل &ي ، ف)ق)د/ ج)و3ادa، ه-و): ل /ل) -م3 ق&ي -م&ر) ث &ه& أ ح&ب) ب 3ى و)ج/ه&ه& ع)ل)ى ف)س- ت /ق&ي) ح) -ل أ
3ار& ف&ي الن
“Sesungguhnya manusia paling pertama yang akan dihisab urusannya pada hari kiamat adalah: Seorang
lelaki yang mati syahid, lalu dia didatangkan lalu Allah mengingatkan nikmat-nikmatNya (yang telah
diberikan kepadanya-pen) maka diapun mengakuinya. Allah berfirman, “Lalu apa yang kamu perbuat
dengan nikat-nikmat tersebut?” dia menjawab, “Aku berperang di jalan-Mu sampai aku mati syahid.”
Allah berfirman, “Kamu berdusta, akan tetapi sebenarnya kamu berperang agar kamu dikatakan
pemberani, dan kamu telah dikatakan seperti itu (di dunia).” Kemudian diperintahkan agar dia diseret di
atas wajahnya sampai dia dilemparkan masuk ke dalam neraka. Dan (orang kedua adalah) seseorang
yang mempelajari ilmu (agama), mengajarkannya, dan dia membaca (menghafal) Al-Qur`an. Maka dia
didatangkan lalu Allah mengingatkan nikmat-nikmatNya (yang telah diberikan kepadanya -pen) maka
diapun mengakuinya. Allah berfirman, “Lalu apa yang kamu perbuat padanya?” dia menjawab, “Aku
mempelajari ilmu (agama), mengajarkannya, dan aku membaca Al-Qur`an karena-Mu.” Allah berfirman,
“Kamu berdusta, akan tetapi sebenarnya kamu menuntut ilmu agar kamu dikatakan seorang alim dan
kamu membaca Al-Qur`an agar dikatakan, “Dia adalah qari`,” dan kamu telah dikatakan seperti itu (di
dunia).” Kemudian diperintahkan agar dia diseret di atas wajahnya sampai dia dilemparkan masuk ke
dalam neraka. Dan (yang ketiga adalah) seseorang yang diberikan keluasan (harta) oleh Allah dan Dia
memberikan kepadanya semua jenis harta. Maka dia didatangkan lalu Allah mengingatkan nikmat-
nikmatNya (yang telah diberikan kepadanya-pen) maka diapun mengakuinya. Allah berfirman, “Lalu apa
yang kamu perbuat padanya?” dia menjawab, “Aku tidak menyisakan satu jalanpun yang Engkau senang
kalau seseorang berinfak di situ kecuali aku berinfak di situ untuk-Mu.” Allah berfirman, “Kamu berdusta,
akan tetapi sebenarnya kamu melakukan itu agar dikatakan, “Dia adalah orang yang dermawan,” dan
kamu telah dikatakan seperti itu (di dunia).” Kemudian diperintahkan agar dia diseret di atas wajahnya
sampai dia dilemparkan masuk ke dalam neraka.” (HR. Muslim mo. 1905)
Nasib orang yang riyaa' di dunia
Pertama : Orang yang riyaa' senantiasa di atas kegelisahan. Karena amal yang ia kerjakan dibangun di
atas mencari pujian orang lain, maka ia akan selalu menderita, baik sebelum beramal, tatkala sedang
beramal, maupun setelah beramal. Iapun juga selalu menderita baik dipuji apalagi jika tidak dipuji.
Sebelum beramal ia akan gelisah memikirkan amal apa dan bagaimana bisa ia lakukan agar ia dipuji
manusia, ia khawatir jika amalannya salah atau kurang baik maka ia akan dicela dan tidak dipuji serta
tidak dihargai atau dihormati orang lain.
Tatakala beramalpun demikian, perasaan tersebut masih terus menyertai hatinya. Apalagi setelah
beramal, maka gelisahpun semakin menjadi-jadi menanti pujian yang diharap-harapkan.
Jika ternyata pujian yang diharapkan tak kunjung tiba maka hatinya sangat kesal… seakan-akan
tersayat-sayat… ungkapan penyesalanpun bertumpuk di hatinya.. seraya berkata, "Percuma saya
memberi sedekah kepadanya, ia adalah orang yang tidak tahu berterima kasih…", "percuma saya
menolong si fulan, ia tidak menghargai pertolonganku..". "Percuma saya berhaji dengan mengeluarkan
uang puluhan juta, toh masyarakat tidak menghormatiku dan tidak memanggilku dengan gelaran pak
haji…". "Percuma saya memberi ceramah-ceramah agama kepada mereka, toh mereka kurang
menghormati saya…"
Jika akhirnya pujian dan sanjungan yang ditungu-tunggu itupun tiba ternyata … terkadang pujian
tersebut tidak seperti yang ia harapkan. Ia ingin agar sanjungan dan penghormatan yang ia raih lebih
daripada apa yang ia dengar. Maka menderitalah hatinya.
Jika pujian yang ia nanti-nantikan ternyata sesuai dengan yang ia harapkan maka iapun bahagia sekali…
kepalanyapun membesar… hatinya berbinar-binar…, akan tetapi ketahuilah para pembaca yang
dirahmati Allah… kebahagiaan tersebut hanyalah semu.. karena sebentar lagi ia akan kembali menderita
karena hatinya bergejolak ingin pujian tersebut langgeng dan abadi… namun kenyataannya terkadang
pujian tersebut hanya sebentar saja.. lalu sirna. Hatinya kembali gelisah… kapan ia dipuji lagi seperti
pujian tersebut…??!!.
Kedua : Orang yang riyaa' memang terkadang meraih pujian dan sanjungan yang ia harapkan dari
masyarakat. Jadilah ia tersohor dan dikenal harum namanya oleh masyarakat. Hal ini sebagaimana yang
ditunjukan oleh hadits
م3ع) م)ن/ م3ع) س) 3ه- س) &ه& الل &ي و)م)ن/ ب ائ -ر) &ي ي ائ -ر) 3ه- ي &ه& الل ب
"Barangsiapa yang memperdengarkan maka Allah akan memperdengarkan tentangnya, dan barangsiapa
yang memperlihatkan (riyaa') maka Allah akan memperlihatkan tentang dia" (HR Al-Bukhari no 6499)
Al-Hafizh Ibnu Hajar menjelaskan bahwasanya di antara tafsiran dari hadits ini adalah bahwasanya
makna dari ((Allah memperdengarkan tentangnya)) adalah barangsiapa yang beramal dengan maksud
untuk meraih kedudukan dan kehormatan di masyarakat dan bukan karena mengharap wajah Allah
maka Allah akan menjadikan dia bahan pembicaraan di antara orang-orang yang ia ingin dihormati oleh
mereka. Akan tetapi ia tidak akan mendapatkan pahala di akhirat. (lihat Fathul Baari 11/336-337)
Dan hal ini sesuai dengan firman Allah
)ان) م)ن/ -ر&يد- ك )اة) ي ي /ح) )ا ال /ي )ه)ا الد�ن )ت -و)ف9 و)ز&ين /ه&م/ ن )ي &ل )ه-م/ إ )ع/م)ال /خ)س-ون) ال ف&يه)ا و)ه-م/ ف&يه)ا أ -ب &ك))١٥ (ي )ئ -ول 3ذ&ين) أ /س) ال )ي )ه-م/ ل ة& ف&ي ل &ال اآلخ&ر) 3ار- إ &ط) الن ب و)ح)
)ع-وا م)ا )اط&لa ف&يه)ا ص)ن -وا م)ا و)ب )ان )ع/م)ل-ون) ك )١٦ (ي
Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada
mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan
dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat
itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan (QS Huud :
15-16).
Oleh karenanya bukanlah hal yang mengherankan kalau seseorang yang riyaa' dipuji-puji dan dielu-
elukan oleh masyarakat. Karena itulah memang yang ia inginkan dan Allah mengabulkan keinginannya
tersebut tanpa mengurangi sama sekali. Hal ini juga ditunjukkan oleh hadits yang telah lalu tentang tiga
orang yang pertama kali diadzab di akhirat kelak, di mana keinginan mereka untuk dikenal sebagai
pahlawan pemberani, dikenal sebagai seorang yang alim, dan dikenal sebagai dermawan dikabulkan
oleh Allah.
Akan tetapi para pembaca yang budiman, apakah pujian dan sanjungan ini akan lenggeng dan
kekal…??? Tentunya tidak, Allah terkadang membongkar aibnya dan kedustaannya tersebut di dunia
sebelum di akhirat.
Ibnu Hajr rahimahullah menyebutkan bahwa di antara makna hadits ((Allah memperdengarkan
tentangnya)) adalah barangsiapa yang beramal sholeh karena ingin disebut-sebut maka Allah akan
membuat ia tersohor di antara orang-orang yang ia harapkan pujian mereka akan tetapi tersohor dengan
celaan, dikarenakan busuknya niatnya. (lihat Fathul Baari 11/337).
Hal ini dikuatkan dengan sebuah hadits berikut ini :
ه/ل& ع)ن/ /ن& س) ع/دx ب اع&د&ي9 س) ض&ي) الس3 3ه- ر) /ه- الل )ن3 ع)ن ول) أ س- 3ه& ر) 3ه- ص)ل3ى الل /ه& الل )ي 3م) ع)ل ل )ق)ى و)س) /ت -ون) ه-و) ال ر&ك /م-ش/ -وا و)ال )ل )ت )م3ا ف)اق/ت ول- م)ال) ف)ل س- 3ه& ر) الل
3ه- ص)ل3ى /ه& الل )ي 3م) ع)ل ل &ل)ى و)س) )ر&ه& إ ك ون) و)م)ال) ع)س/ خ)ر- &ل)ى اآل/ )ر&ه&م/ إ ك ص/ح)اب& و)ف&ي ع)س/( ول& أ س- 3ه& ر) 3ه- ص)ل3ى الل /ه& الل )ي 3م) ع)ل ل ج-لa و)س) )د)ع- ال) ر) )ه-م/ ي ل
اذ3ة# &ال3 ف)اذ3ة# و)ال) ش) )ع)ه)ا إ 3ب -ه)ا ات )ض/ر&ب /ف&ه& ي ي &س) ) م)ا ف)ق)ال) ب أ )ج/ز) 3ا أ )و/م) م&ن /ي )ح)دa ال )م)ا أ ) ك أ )ج/ز) نa أ ول- ف)ق)ال) ف-ال) س- 3ه& ر) 3ه- ص)ل3ى الل /ه& الل )ي 3م) ع)ل ل م)ا و)س)( 3ه- أ &ن م&ن/ إ
)ه/ل& 3ار& أ ج-لa ف)ق)ال) الن & م&ن/ ر) /ق)و/م )ا ال )ن -ه- أ ب ج) ق)ال) ص)اح& 3م)ا م)ع)ه- ف)خ)ر) -ل &ذ)ا م)ع)ه- و)ق)ف) و)ق)ف) ك ع) و)إ ر) )س/ ع) أ ر) )س/ ج-ل- ف)ج-ر&ح) ق)ال) م)ع)ه- أ ح#ا الر3 د&يد#ا ج-ر/ ش)
)ع/ج)ل) ت /م)و/ت) ف)اس/ )ص/ل) ف)و)ض)ع) ال /ف&ه& ن ي ر/ض& س)( &األ/ )ه- ب )اب /ن) و)ذ-ب )ي /ه& ب )ي )د/ي -م3 ث )ح)ام)ل) ث /ف&ه& ع)ل)ى ت ي )ل) س) ه- ف)ق)ت )ف/س) ج) ن ج-ل- ف)خ)ر) &ل)ى الر3 ول& إ س- 3ه& ر) ص)ل3ى الل
3ه- /ه& الل )ي 3م) ع)ل ل ه)د- ف)ق)ال) و)س) )ش/ 3ك) أ )ن ول- أ س- 3ه& ر) ج-ل- ق)ال) ذ)اك) و)م)ا ق)ال) الل 3ذ&ي الر3 ت) ال )ر/ &ف#ا ذ)ك 3ه- آن ن( )ه/ل& م&ن/ أ 3ار& أ )ع/ظ)م) الن 3اس- ف)أ )ا ف)ق-ل/ت- ذ)ل&ك) الن )ن أ
-م/ )ك &ه& ل ج/ت- ب &ه& ف&ي ف)خ)ر) )ب -م3 ط)ل ح#ا ج-ر&ح) ث د&يد#ا ج-ر/ )ع/ج)ل) ش) ت /م)و/ت) ف)اس/ )ص/ل) ف)و)ض)ع) ال /ف&ه& ن ي ر/ض& ف&ي س)( )ه- األ/ )اب /ن) و)ذ-ب )ي /ه& ب )ي )د/ي -م3 ث )ح)ام)ل) ث /ه& ت )ي )ل) ع)ل ف)ق)ت
ه- )ف/س) ول- ف)ق)ال) ن س- 3ه& ر) 3ه- ص)ل3ى الل /ه& الل )ي 3م) ع)ل ل /د) و)س) ن &ن3 ذ)ل&ك) ع& ج-ل) إ )ع/م)ل- الر3 )ي )ه/ل& ع)م)ل) ل 3ة& أ ن /ج) /د-و ف&يم)ا ال )ب 3اس& ي &لن )ه/ل& م&ن/ و)ه-و) ل 3ار& أ &ن3 الن و)إ
ج-ل) )ع/م)ل- الر3 )ي )ه/ل& ع)م)ل) ل 3ار& أ /د-و ف&يم)ا الن )ب 3اس& ي &لن )ه/ل& م&ن/ و)ه-و) ل 3ة& أ ن /ج) ال
Dari sahabat Sahl bin Sa'ad As-Saa'idi radhiallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam berperang melawan kaum musyrikin. Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kembali ke
pasukan perangnya dan kaum musyrikinpun telah kembali kepasukan perang mereka (untuk menanti
perang selanjutnya-pen), dan diantara sahabat-sahabat Nabi (yang ikut berperang) ada seseorang yang
tidak seorang musyrikpun yang menyendiri dari pasukan musyrikin atau terpisah dari kumpulan kaum
musyrikin kecuali ia mengikutinya dan menikamnya dengan pedangnya, maka ada yang berkata, "Tidak
ada diantara kita yang memuaskan kita pada perang hari ini sebagaimana yang dilakukan oleh si fulan".
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun berkata, "Adapun si fulan maka termasuk penduduk api
neraka". Salah seorang berkata, "Saya akan menemani (membuntuti) si fulan tersebut". Maka iapun
mengikuti si fulan tersebut, jika si fulan berhenti maka ia ikut berhenti, jika sifulan berjalan cepat, iapun
berjalan cepat. Maka si fulan ini (setelah berperang-pen) terluka parah, maka iapun segera membunuh
dirinya. Ia meletakkan pedangnya di tanah kemudian mata pedangnya ia letakkan di dadanya, lalu pun
menindihkan dadanya ke pedang tersebut maka iapun membunuh dirinya. Orang yang membuntutinya
segera menuju ke Rasulullah dan berkata, "Aku bersaksi bahwasanya engkau adalah utusan Allah".
Rasulullah berkata, "Ada apa?". Ia berkata, "Orang yang tadi engkau sebutkan bahwasanya ia masuk
neraka !!, lantas orang-orangpun merasa heran, lalu aku berkata biarlah aku yang akan mengeceknya.
Maka akupun keluar mengikutinya, lalu iapun terluka sangat parah lantas iapun meletakkan pedangnya
diatanah dan meletakkan mata pedangnya di dadanya lalu iapun menindihkan dadanya ke mata pedang
tersebut, dan iapun membunuh dirinya".
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun berkata, "Sesungguhnya seseorang sungguh-sungguh
melakukan amalan penghuni surga menurut apa yang nampak bagi manusia padahal ia termasuk
penghuni neraka, dan seseorang melakukan amalan penghuni neraka menurut apa yang nampak bagi
manusia padahal ia termasuk penduduk surga" (HR Al-Bukhari no 2898 dan Muslim no 179)
Maka Sungguh benar perkataan Hammad bin Salamah :
/ث) ط)ل)ب) م)ن/ د&ي /ح) /ر& ال &غ)ي &ه& م-ك&ر) الله& ل ب
"Barangsiapa yang mencari hadits bukan kerana Allah maka akan dibuat makar kepadanya" (Al-Jaami' li
Akhlaaq Ar-Roowi wa Aaadaabus Saami' 1/126 no 20)
Kita dapati adanya orang-orang yang tersohor dengan ilmunya, jadilah ia pemimpin para dai, namun
ternyata pada akhirnya iapun ditinggalkan oleh para pengikutnya…. Semua ini karena buruknya niat
yang tersembunyi.
Hakikat orang yang kita harapkan pujiannya
Tahukah kita siapa hakikat orang yang kita harapkan pujiannya tatkala kita beribadah?, tatkala kita
sholat dengan menghinakan jidat kita di tanah?, tatkala kita menuntut ilmu dengan susah payah?,
tatkala cape untuk berdakwah??!!
Saya mengajak para pembaca sekalian merenungkan hakikat orang yang kita harapkan pujiannya
tersebut…
Pertama : Manusia yang berada di hadapan kita, yang kita harapkan pujiannya adalah makhluk yang
tidak bisa memberi manfaat dan mudhorot
kedua : Lihatlah manusia yang ...kita harapkan pujiannya, ternyata merupakan makhluk yang sangat
lemah, coba lihat dan ingat tatkala ia sedang sakit dan terbaring di rumah sakit, maka perihalnya seperti
anak kecil yang tidak bisa berbuat apa-apa. Makhluk yang seperti ini maka buat apa kita mengharapkan
pujiannya??
Ketiga : Jika manusia yang kita harapkan pujiannya itu meninggal dan tidak dikubur tentunya akan
menimbulkan bau yang sangat busuk dan mengganggu. Bahkan bau busuknya bisa mengganggu warga
sekampung, bahkan busuknya mayatnya bisa menimbulkan beraneka ragam penyakit. Jika perkaranya
demikian, maka apakah pantas kita mengharapkan pujian dari makhluk yang seperti ini??!!
Keempat : Bisa jadi kita lebih baik daripada makhluk yang kita harapkan pujiannya tersebut, kalau
begitu buat apa mengharap pujian dari orang yang lebih rendah dari kita..??
Kelima : Makhluk yang kita harapkan pujiannya ini memang memuji kita dengan pujian yang indah, tapi
coba kalau dia bermasalah dengan kita, tentunya akan memaki kita juga dengan makian yang lebih
indah juga.
Keenam : Orang yang riyaa' pada hari kiamat disuruh mencari pahala dari orang-orang yang dia dahulu
mengharapkan pujian dan penghormatan dari mereka tatkala di dunia.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
&ن3 3خ/و)ف) إ )خ)اف- م)ا أ -م/ أ /ك )ي ك- ع)ل ر/ ، الش9 ص/غ)-ر-( -و/ا األ ك- و)م)ا : ق)ال ر/ ؟ الش9 ص/غ)ر-
( )اء-، : ق)ال) األ ي )ق-و/ل- الر9 ص/ح)اب& و)ج)ل3 ع)ز3 الله- ي( )و/م) ذ)لك) أل& )ام)ة& ي /ق&ي إذ)ا ال
3اس) ج)از)ى -و/ا : الن &ذ/ه)ب &ل)ى ا /ن) إ 3ذ&ي -م/ ال /ت -ن اء-و/ن) ك -ر) )ا، ف&ي ت /ي و/ا الد�ن /ظ-ر- )ج&د-و/ن) ه)ل/ ف)ان /د)ه-م/ ت ن اء# ع& ؟ ج)ز) !
"Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan menimpa kalian adalah syirik kecil". Mereka berkata,
"Apakah itu syirik kecil?". Nabi berkata, "Riyaa', pada hari kiamat tatkala Allah membalas perbuatan
manusia maka Allah berkata kepada orang-orang yang riyaa' : "Pergilah kalian kepada orang-orang yang
dahulu di dunia kalian riyaa kepada mereka, maka lihatlah apakah kalian akan mendapatkan balasan
amalan (riyaa) kalian di sisi mereka??!" (Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam ash-Shahihah
no 951).
Para pembaca yang budiman apakah orang-orang yang kita harapkan pujian mereka akan bisa
membantu kita sedikitpun di akhirat kelak?, apakah mereka bisa memberikan sedikitpun ganjaran amal
sholeh kita?. Jawabannya tentu tidak.
Ketujuh : Meskipun kita dipuji setinggi langit akan tetapi kita yang lebih tahu tentang hakikat diri kita
yang penuh dengan dosa. jika seandainya satu dosa kita saja dibongkar oleh Allah maka seluruh orang
yang tadinya memuji kita tentu akan berbalik mencela kita....wallahu a'lam
Hakikat kita yang dipuji
Sesungguhnya pujian dan sanjungan orang lain kepada kita tidaklah akan merubah hakikat kita di
hadapan Allah Yang maha Mengetahui apa yang nampak dan tersembunyi. Orang lain boleh terpedaya
dengan penampilan kita… dengan indahnya perkataan kita… dengan ta'jubnya tulisan-tulisan kita…
akan tetapi kitalah yang lebih tahu tentang hakikat diri kita yang penuh dosa.
Sungguh indah perkataan Muhammad bin waasi' rahimahullah :
)و/ )ان) ل -و/ب& ك &لذ�ن /حa ل &ل)ي3 ج)ل)س) م)ا ر&ي )ح)دa إ أ
"Jika seandainya dosa-dosa itu mengeluarkan bau maka tidak seorangpun yang akan duduk
denganku" (Siyaar A'laam An-Nubalaa' 6/120)
Jika setiap dosa yang kita lakukan memiliki bau busuk yang khas tentunya akan keluar beraneka ragam
bau yang busuk dari tubuh kita. Maka semua orang akan lari dari kita.
Jika seandainya Allah membongkar satu saja aib kita yang selama ini kita sembunyikan tentunya semua
orang yang tadinya memuji dan menghormati serta menyanjung kita akan berbalik mencela dan
merendahkan. Wallahul musta'aan.
Sebagai renungan maka silahkan membaca kembali artikel ini
(http://www.firanda.com/index.php/artikel/wejangan/27-wasiat-ibnu-masud-1-qkalau-kalian-mengetahui-
dosa-dosaku-maka-tidak-akan-ada-dua-orang-yang-berjalan-di-belakangkuq-) dan juga artikel
(http://www.firanda.com/index.php/artikel/34-penyakit-hati/105-kenapa-mesti-ujub)
Akhirnya… selamat berjuang dan berjihad melawan riyaa… sungguh jihad yang sangat sulit.., sungguh
jihad yang tiada hentinya… hingga nafas yang terakhir.
Pentingnya Amalan HatiKebanyakan orang memberi perhatian besar terhadap amalan-amalan dzohir. Kita dapati sebagian orang
benar-benar berusaha untuk bisa sholat sebagaimana sholatnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka
seluruh gerakan-gerakan sholat Nabi yang terdapat dalam hadits-hadits yang shahih berusaha untuk
diterapkannya. Sungguh ini merupakan kenikmatan dan kebahagian bagi orang yang seperti ini.
Bukankah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda :
)م)ا ص)لو�ا &ي ك -م-و/ن /ت ي( أ ص)لÇي ر)
- أ
"Sholatlah kalian sebagaimana aku sholat"
Demikian juga perihalnya dengan haji, kebanyakan orang benar-benar berusaha untuk bisa berhaji
sebagaimana haji Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sebagai bentuk pengamalan dari sabda Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam:
/خ-ذ-و/ا )أ &ت 9ي ل -م/ ع)ن )ك ك )اس& م)ن
"Hendaknya kalian mengambil manasik haji kalian dariku"
Akan tetapi…..
Ternyata banyak juga orang-orang yang memberi perhatian besar terhadap amalan-amalan yang dzohir
–termasuk penulis sendiri- yang ternyata lalai dari amalan hati…
Sebagai bukti betapa banyak orang yang bisa jadi gerakan sholatnya seratus persen sama seperti
gerakan sholat Nabi akan tetapi apakah mereka juga memberi perhatian besar terhadap kekhusyu'an
dalam sholat mereka??
Bukankah Nabi bersabda
&ن3 ج-ل) إ ؛ الر3 /ص)رف- )ن )ي &ب) و)م)ا ل -ت &ال ك ر- إ &ه&، ع-ش- ع-ها، صالت -س- -ها، ت -م-ن -ع-ها، ث ب ها، س- د-س- ها، س- -ع-ها، خ-م-س- ب -ها، ر- -ث &ص/فها ثل ن
"Sesungguhnya seseorang selesai dari sholatnya dan tidaklah dicatat baginya dari pahala sholatnya
kecuali sepersepuluhnya, sepersembilannya, seperdelapannya, sepertujuhnya, seperenamnya,
seperlimanya, seperempatnya, sepertiganya, setengahnya"(HR bu Dawud no 761 dan dishahihkan oleh
Syaikh Al-Albani)
Al-Munaawi rahimahullah berkata
)ن3 )ل&ف- ذ)ل&ك) أ ت )خ/ )ف& ي &ال ت &اخ/ خ)اص ب )ش/ &ح)س)ب& األ و/ع& ب /خ-ش- �ر& ال 3د)ب )ح/و&ه& و)الت )ض&ي م&م3ا و)ن )ق/ت )م)ال) ي /ك ال
"Perbedaan pahala sholat tersebut sesuai dengan perbedaan orang-orang yang sholat berdasarkan
kekhusyu'an dan tadabbur (bacaan sholat) dan yang semisalnya dari perkara-perkara yang
mendatangkan kesempurnaan sholat" (Faidhul Qodiir 2/422)
Bukankah khusyuk merupakan ruhnya sholat??. Bukankah Allah tidak memuji semua orang yang sholat,
akan tetapi hanya memuji orang beriman yang khusyuk dalam sholatnya??
Allah berfirman :
)ح) ق)د/ )ف/ل -ون) أ /م-ؤ/م&ن (ال 3ذ&ين))١ &ه&م/ ف&ي ه-م/ ال ع-ون) ص)الت (خ)اش& ٢
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam
sembahyangnya (QS Al-Mukminun : 1-2)
Hal ini dengan jelas menunjukan akan pentingnya amalan hati. Oleh karananya Ibnu Taimiyyah
rahimahullah pernah berkata;
)ر& و)ف&ي ث( )ن3 األ /ن& أ )ي ل ج- -و/ن- الر3 )ك )ي د#ا الص3ف9 ف&ي م)ق)ام-ه-م)ا ل /ن) و)اح& )ي /ه&م)ا و)ب )ي )ت )م)ا ص)ال /ن) ك )ي ر&ق& ب /م)ش/ /م)غ/ر&ب& ال و)ال
"Dalam sebuah atsar bahwasanya sungguh dua orang berada di satu saf sholat namun perbedaan antara
nilai sholat keduanya sebagaimana antara timur dan barat" (Minhaajus Sunnah 6/137)
Sungguh merupakan perkara yang menyedihkan… banyak diantara kita yang memiliki ilmu yang tinggi,
melakukan amalan-amalan dzohir yang luar biasa… akan tetapi dalam masalah amalan hati maka
sangatlah lemah. Ada diantara mereka yang sangat mudah marah… sangat tidak sabar…kurang
tawakkal…, yang hal ini menunjukkan lemahnya iman terhadap taqdiir. Tatkala datang perkara yang
genting maka terlihat dia seperti anak kecil yang tidak sabar dan mudah marah… menunjukan lemahnya
amalan hatinya. Meskipun ilmunya tinggi…, meskipun amalannya banyak.. akan tetapi ia adalah orang
awam dalam masalah hati. Bahkan bisa jadi banyak orang awam yang jauh lebih baik darinya dalam
amalan hati.
Renungan…
Renungkanlah hadits berikut ini sebagaimana dituturkan oleh Anas bin Malik radhiallahu 'anhu:
3ا -ن ا ك ول& م)ع) ج-ل-وس# س- /ه& الله- ص)ل3ى الله& ر) )ي 3م) ع)ل ل -ع-: " ف)ق)ال) و)س) )ط/ل -م- ي /ك )ي ن) ع)ل ج-لa اآل/ )ه/ل& م&ن/ ر) 3ة& أ ن /ج) )ع) " ال ج-لa ف)ط)ل /ص)ار&، م&ن) ر) )ن /ط&ف- األ/ )ن -ه- ت )ت ي &ح/ ل
&ه&، م&ن/ )ع)ل3ق) ق)د/ و-ض-وئ /ه& ت )ي )ع/ل )د&ه& ف&ي ن ، ي م)ال& )م3ا الش9 )ان) ف)ل /غ)د-، ك &ي� ق)ال) ال 3ب /ه& الله- ص)ل3ى الن )ي ، ع)ل 3م) ل /ل) و)س) ، م&ث )ع) ذ)ل&ك) ج-ل- ذ)ل&ك) ف)ط)ل /ل) الر3 ة& م&ث /م)ر3 ال
-ول)ى )م3ا . األ/ )ان) ف)ل )و/م- ك /ي ، ال 3ال&ث- &ي� ق)ال) الث 3ب /ه& الله- ص)ل3ى الن )ي ، ع)ل 3م) ل /ل) و)س) &ه& م&ث )ت /ض#ا، م)ق)ال )ي )ع) أ ج-ل- ذ)ل&ك) ف)ط)ل /ل& ع)ل)ى الر3 &ه& م&ث ال -ول)ى، ح) )م3ا األ/ ق)ام) ف)ل
&ي� 3ب /ه& الله- ص)ل3ى الن )ي 3م) ع)ل ل &ع)ه- و)س) )ب /د- ت /ن- الله& ع)ب /ن& ع)م/ر&و ب /ع)اص& ب 9ي: ف)ق)ال) ال &ن /ت- إ ي ح) &ي ال) ب( )ق/س)م/ت- أ )ن/ ف)أ )د/خ-ل) ال) أ /ه& أ )ي #ا، ع)ل ث )ال) &ن/ ث /ت) ف)إ )ي أ )ن/ ر) أ
)ن&ي -ؤ/و&ي /ك) ت )ي &ل 3ى إ ت )م/ض&ي) ح) )ع)م/: ق)ال) ؟ ف)ع)ل/ت) ت ن
"Kami sedang duduk bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliapun berkata : "Akan
muncul kepada kalian sekarang seorang penduduk surga". Maka munculah seseorang dari kaum
Anshoor, jenggotnya masih basah terkena air wudhu, sambil menggantungkan kedua sendalnya di
tangan kirinya. Tatkala keesokan hari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan perkataan yang
sama, dan munculah orang itu lagi dengan kondisi yang sama seperti kemarin. Tatkala keesokan harinya
lagi (hari yang ketiga) Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga mengucapkan perkataan yang sama dan
muncul juga orang tersebut dengan kondisi yang sama pula. Tatkala Nabi berdiri (pergi) maka Abdullah
bin 'Amr bin Al-'Aash mengikuti orang tersebut lalu berkata kepadanya : "Aku bermasalah dengan
ayahku dan aku bersumpah untuk tidak masuk ke rumahnya selama tiga hari. Jika menurutmu aku boleh
menginap di rumahmu selama tiga hari?. Maka orang tersebut berkata, "Silahkan".
Anas bin Malik melanjutkan tuturan kisahnya :
)ان) /د- و)ك -ح)د9ث- الله& ع)ب 3ه- ي ن( )ات) أ &ل/ك) م)ع)ه- ب )ال&ي ت 3ي ، الل ث) 3ال) )م/ الث ه- ف)ل )ر) )ق-وم- ي /ل& م&ن) ي 3ي #ا، الل /ئ ي /ر) ش) 3ه- غ)ي ن
( &ذ)ا أ )ع)ار3 إ )ق)ل3ب) ت ه& ع)ل)ى و)ت اش& )ر) ف&ر) ع)ز3 الله) ذ)ك
، و)ج)ل3 3ر) )ب 3ى و)ك ت )ق-وم) ح) ة& ي /ف)ج/ر& ل&ص)ال) /د- ق)ال) . ال /ر): الله& ع)ب 9ي غ)ي )ن )م/ أ م)ع/ه- ل )س/ )ق-ول- أ &ال3 ي ا، إ /ر# ي )م3ا خ) ث- م)ض)ت& ف)ل 3ال) )الx الث )ي &د/ت- ل )ن/ و)ك )ح/ق&ر) أ )ه-، أ ع)م)ل
)ا: ق-ل/ت- /د) ي 9ي الله& ع)ب &ن )م/ إ -ن/ ل )ك &ي ي /ن )ي /ن) ب )ي &ي و)ب ب( ، ه)ج/رa و)ال) غ)ض)بa أ )م3 )ك&ن/ ث م&ع/ت- و)ل ول) س) س- /ه& الله- ص)ل3ى الله& ر) )ي 3م) ع)ل ل )ق-ول- و)س) )ك) ي ث) ل )ال) ارx ث :م&ر)
-ع-" )ط/ل -م- ي /ك )ي ن) ع)ل ج-لa اآل/ )ه/ل& م&ن/ ر) 3ة& أ ن /ج) )ع/ت) " ال /ت) ف)ط)ل )ن ث) أ 3ال) ارx، الث د/ت- م&ر) ر)( )ن/ ف)أ /ك) آو&ي) أ )ي &ل /ظ-ر) إ )ن ، م)ا أل& )د&ي) ع)م)ل-ك) )ق/ت &ه&، ف)أ )م/ ب ك) ف)ل ر)
( )ع/م)ل- أ ت
&ير) )ث ، ك x3ذ&ي ف)م)ا ع)م)ل )غ) ال )ل &ك) ب ول- ق)ال) م)ا ب س- /ه& الله- ص)ل3ى الله& ر) )ي ، ع)ل 3م) ل &ال3 ه-و) م)ا: ف)ق)ال) و)س) /ت) م)ا إ )ي أ )م3ا: ق)ال) . ر) /ت- ف)ل 3ي &ي، و)ل م)ا: ف)ق)ال) د)ع)ان
&ال3 ه-و) ، م)ا إ /ت) )ي أ /ر) ر) 9ي غ)ي )ن ج&د- ال) أ( )ف/س&ي ف&ي أ )ح)دx ن &م&ين) م&ن) أل& ل /م-س/ ا، ال Îد- و)ال) غ&ش )ح/س- )ح)د#ا أ /رx ع)ل)ى أ ي )ع/ط)اه- خ) 3اه- الله- أ &ي /د- ف)ق)ال) . إ ه)ذ&ه& الله& ع)ب
3ت&ي )غ)ت/ ال )ل ، ب &ك) &ي و)ه&ي) ب 3ت -ط&يق- ال) ال ن
"Abdullah bin 'Amr bin al-'Aaash bercerita bahwasanya iapun menginap bersama orang tersebut selama
tiga malam. Namun ia sama sekali tidak melihat orang tersebut mengerjakan sholat malam, hanya saja
jika ia terjaga di malam hari dan berbolak-balik di tempat tidur maka iapun berdzikir kepada Allah dan
bertakbir, hingga akhirnya ia bangun untuk sholat subuh. Abdullah bertutur : "Hanya saja aku tidak
pernah mendengarnya berucap kecuali kebaikan. Dan tatkala berlalu tiga hari –dan hampir saja aku
meremehkan amalannya- maka akupun berkata kepadanya : Wahai hamba Allah (fulan), sesungguhnya
tidak ada permasalahan antara aku dan ayahku, apalagi boikot. Akan tetapi aku mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam berkata sebanyak tiga kali : Akan muncul sekarang kepada kalian seorang
penduduk surga", lantas engkaulah yang muncul, maka akupun ingin menginap bersamamu untuk
melihat apa sih amalanmu untuk aku contohi, namun aku tidak melihatmu banyak beramal. Maka
apakah yang telah menyampaikan engkau sebagaimana sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam?".
Orang itu berkata : "Tidak ada kecuali amalanku yang kau lihat". Abdullah bertutur : "Tatkala aku
berpaling pergi maka iapun memanggilku dan berkata : Amalanku hanyalah yang engkau lihat, hanya
saja aku tidak menemukan perasaan dengki (jengkel) dalam hatiku kepada seorang muslim pun dan aku
tidak pernah hasad kepada seorangpun atas kebaikan yang Allah berikan kepadanya". Abdullah berkata,
"Inilah amalan yang mengantarkan engkau (menjadi penduduk surge-pen), dan inilah yang tidak kami
mampui" (HR Ahmad 20/124 no 12697, dengan sanad yang shahih)
Perhatikanlah hadits yang sangat agung ini, betapa tinggi nilai amalan hati di sisi Allah. Sahabat tersebut
sampai dinyatakan sebagai penduduk surga oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebanyak tiga kali
selama tiga hari berturut-turut. Padahal amalan hati yang ia lakukan –yaitu tidak dengki dan hasad-
bukanlah amalan hati yang paling mulia, karena masih banyak amalan hati yang lebih mulia lagi seperti
ikhlas, tawakkal, sabar, berhusnudzon kepada Allah, dan lain-lain. Namun demikian telah menjadikan
sahabat ini menjadi penduduk surga. Padahal amalan dzohirnya sedikit, sahabat ini tidak rajin berpuasa
sunnah dan tidak rajin sholat malam, akan tetapi yang menjadikannya mulia… adalah amalan hatinya.
Hadits ini juga menunjukan bahwa amalan hati jauh lebih berat daripada amalan dzohir. Semua orang
bisa saja puasa, semua orang bisa saja bangun sholat malam, semua orang bisa saja sholat sesuai
sunnah Nabi, semua orang bisa saja berpakaian sebagaimana yang disunnahkan oleh Nabi… akan
tetapi ..:
- Betapa banyak diantara kita yang tahu akan bahayanya riyaa namun masih saja terlena dengan
kenikmatan semu riyaa', bangga tatkala dipuji hingga kepala membesar hampir sebesar gunung…
- Betapa banyak diantara kita yang tahu akan bahaya 'ujub, akan tetapi tetap saja bangga dengan
amalan dan karya sendiri…
- Betapa banyak diantara kita sudah menghapalkan sabda Nabi "Janganlah marah…", akan tetapi
hati ini susah untuk bersabar dan menerima taqdir Allah yang memilukan…
- Betapa banyak diantara kita yang sudah mengilmui bahwasanya semua taqdir dan keputusan
Allah adalah yang terbaik akan tetapi tetap saja bersuudzon kepada Allah…
- Betapa banyak diantara kita yang sudah mengilmui dengan ilmu yang tinggi bahwasanya Allahlah
yang mengatur dan memutuskan segala sesuatu, akan tetapi tetap saja tawakkalnya kurang kepada
Allah..
- Dan seterusnya..
Besar Kecilnya Nilai Amalan Dzohir Bergantung Dengan Amalan Hati
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda
�وا ال) ب )س- &ي ت ص/ح)اب( )و/ أ )ن3 ف)ل -م/ أ )ح)د)ك /ف)ق) أ )ن /ل) أ -ح-دx م&ث #ا أ )غ) م)ا ذ)ه)ب )ل )ح)د&ه&م/ م-د3 ب )ص&يف)ه- و)ال) أ ن
"Janganlah kalian mencela para sahabatku, kalau seandainya salah seorang dari kalian berinfaq emas
sebesar gunung Uhud maka tidak akan menyamai infaq mereka (kurma atau gandum sebanyak-pen)
dua genggam tangan atau segenggam tangan"(HR Al-Bukhari no 3673 dan Muslim no 221)
Perhatikanlah…tahukah para pembaca yang budiman bahwasanya gunung Uhud panjangnya sekitar 7
km dan lebarnya 2 sampai 3 km, dengan ketinggian sekitar 350 meter?. Tentunya kalau ada emas
seukuran ini maka beratnya tibuan ton tentunya. Kalau kita memiliki emas sebesar itu..., apakah kita
akan menginfakkannya??
Lantas kenapa para sahabat mendapat kemuliaan yang luar biasa ini?, mengapa ganjaran amalan
mereka sangat besar di sisi Allah??
Al-Baydhoowi berkata :
)ى /ث& م)ع/ن /ح)دي ) ال )ال- ال )ن -م/ ي )ح)د-ك /ف)اق أ &إن /ل& ب -ح-دx م&ث #ا أ /ف)ض/ل& من) ذ)ه)ب )ج/ر& ال )ال- م)ا و)األ )ن )ح)د-ه-م/ ي /ف)اق أ &ن &إ x م-د9 ب و/ ط)ع)ام( /ف&ه& أ )ص&ي )ب- ن ب 3ف)او-ت و)س) م)ا الت
-ق)ار&ن- )ف/ض)ل) ي /د& من/ األ )ص& م)ز&ي &خ/ال 3ة& و)ص&د/ق& اإل 9ي الن
"Makna hadits ini adalah salah seorang dari kalian meskipun menginfakan emas sebesar gunung Uhud
maka tidak akan meraih pahala dan karunia sebagaimana yang diraih oleh salah seorang dari mereka
(para sahabat) meskipun hanya menginfakan satu mud makanan atau setengah mud. Sebab perbedaan
tersebut adalah karena (mereka) yang lebih utama (yaitu para sahabat) disertai dengan keikhlasan
yang lebih dan niat yang benar" (sebagaimana dikutip oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Baari 7/34)
Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata :
&ن3 )ع/م)ال) ف)إ )ف)اض)ل- األ/ )ت )ف)اض-ل& ت &ت -و/ب& في م)ا ب /ق-ل /م)ان& م&ن) ال &ي )ص&، اإل &خ/ال &ن3 و)اإل/ /ن& و)إ )ي ل ج- -و/ن) الر3 )ك )ي د#ا الص3ف9 ف&ي م)ق)ام-ه-م)ا ل /ن) و)اح& )ي /ه&م)ا و)ب )ي )ت )م)ا ص)ال ك
/ن) )ي م)اء ب ض& الس3 ر/( و)األ/
"Sesungguhnya amalan-amalan berbeda-beda tingkatannya sesuai dengan perbedaan tingkatan
keimanan dan keikhlasan yang terdapat di hati. Dan sungguh ada dua orang yang berada di satu shaf
sholat akan tetapi perbedaan nilai sholat mereka berdua sejauh antara langit dan bumi" (Minhaajus
sunnah 6/136-137)
Beliau juga berkata,
)ن3 )ع/م)ال) أ ة) األ/ )ع/ظ-م- الظ3اه&ر) ه)ا ي )ص/غ-ر- ق)د/ر- ه)ا و)ي ، في بم)ا ق)د/ر- -و/ب& /ق-ل -و/ب& ف&ي و)م)ا ال /ق-ل )ف)اض)ل- ال )ت ) ي )ع/ر&ف- ال /ر) ي -و/ب& ف&ي م)ا م)ق)اد&ي /ق-ل /م)ان& م&ن) ال &ي اإل/
3 &ال الله- إ
"Sesungguhnya amalan-amalan lahiriah (dzohir) nilainya menjadi besar atau menjadi kecil sesuai dengan
apa yang ada di hati, dan apa yang ada di hati bertingkat-tingkat. Tidak ada yang tahu tingkatan-
tingkatan keimanan dalam hati-hati manusia kecuali Allah" (Minhaajus Sunnah 6/137)
Oleh karenanya Allah berfirman
)ال) ل)ن/ )ن 3ه) ي -ح-وم-ه)ا الل )ك&ن/ د&م)اؤ-ه)ا و)ال ل -ه- و)ل )ال )ن 3ق/و)ى ي -م/ الت /ك م&ن
Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi
Ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya (QS Al-Hajj : 37)
Tentunya banyak orang yang menyembelih hewan kurban, dan banyak pula yang menyembelih hewan
hadyu (tatkala hajian), dan banyak pula orang yang bersedekah dengan menyembelih hewan, akan
tetapi bukanlah yang sampai kepada Allah darah hewan-hewan tersebut akan tetapi yang sampai
kepada Allah adalah ketakwaan yang terdapat di hati (lihat minhaajus sunnah 6/137)
Dari sini jelas bagi kita rahasia kenapa Allah menjadikan pahala sedikit infaq yang dikeluarkan oleh para
sahabat lebih tinggi nilainya dari beribu-ribu ton emas yang kita sedekahkan. Sesungguhnya amalan-
amalan hati para sahabat sangatlah tinggi, keimanan para sahabat sangatlah jauh dibandingkan
keimanan kita. Mungkin kita bisa saja menilai amalan dzhohir seseorang, akan tetapi amalan hatinya
tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah. Para sahabat yang luar biasa amalan dzohirnya bisa saja
ada seorang tabiin yang meniru mereka akan tetapi yang menjadikan mereka tetap istimewa adalah
amalan hati mereka yang sangat tinggi nilainya di sisi Allah.
Ibnu Taimiyyah berkata tentang para sahabat, "Hal ini (ditinggikannya pahala para sahabat-pen)
dikarenakan keimanan yang terdapat dalam hati mereka tatkala mereka berinfaq di awal-awal Islam,
dan masih sedikitnya para pemeluk agama Islam, banyaknya hal-hal yang menggoda untuk
memalingkan mereka dari Islam, serta lemahnya motivasi yang mendorong untuk berinfaq. Oleh
karenanya orang-orang yang datang setelah para sahabat tidak akan bisa memperoleh sebagaimana
yang diperoleh para sahabat… oleh karenanya tidak akan ada seorangpun yang menyamai Abu Bakr
radhiallahu 'anhu. Keimanan dan keyakinan yang ada di hatinya tidak akan bisa disamai oleh
seorangpun. Abu Bakr bin 'Ayyaas berkata ق)ه-م/ م)ا( ب -و س) )ب /رx أ )ك ة& ب /ر) )ث &ك )ةx ب ) ص)ال x و)ال )ام ءx و)ل)كن/ ص&ي ى/ &ه& في و)ق)ر) بش) /ب ق)ل "Tidaklah
Abu Bakr mengungguli para sahabat yang lain dengan banyaknya sholat dan puasa akan tetapi karena
sesuatu yang terpatri di hatinya"
Demikian pula para sahabat yang lain yang telah menemani Rasulullah dalam keadaan beriman kepada
Nabi dan berjihad bersamanya maka timbul dalam hati mereka keimanan dan keyakinan yang tidak akan
dicapai oleh orang-orang setelah mereka…
Sesungguhnya para ulama telah sepakat bahwasanya para sahabat secara umum (global) lebih baik dari
para tabi'in secara umum. Akan tetapi apakah setiap individu dari para sahabat lebih mulia dari dari
setiap individu dari generasi setelah mereka?, dan apakah Mu'aawiyah radhiallahu 'anhu lebih mulia
daripada Umar bin Abdil Aziz rahimahullah??. Al-Qodhi Iyaadh dan ulama yang lain menyebutkan ada
dua pendapat dalam permasalahan ini. Mayoritas ulama memilih pendapat bahwasanya setiap individu
sahabat lebih mulia dari setiap individu dari generasi setelah mereka. Ini adalah pendapat Ibnul
Mubarok, Ahmad bin Hnbal dan selain mereka berdua.
Diantara argumentasi mereka adalah amalan (dzohir) para tabi'in meskipun lebih banyak, sikap adilnya
Umar bin Abdil Aziz lebih nampak dari pada sikap adilnya Mu'aawiyah, dan ia lebih zuhud daripada
Mu'aawiyah, akan tetapi mulianya seseorang di sisi Allah adalah tergantung hakekat keimanannya yang
terdapat di hatinya…mungkin bisa saja kita mengetahui amalan (dzohir) sebagian mereka lebih banyak
dari pada sebagian yang lain, akan tetapi bagaimana kita bisa mengetahui bahwasanya keimanannya
yang terdapat di hatinya lebih besar daripada keimanan hati yang lain..?" (Minhaajus Sunnah An-
Nabawiyyah 6/137-139)
Imam As-Syafii rahimahullah berkata :
&ذ)ا /ت) م)ا إ -ن -و/عx ق)ل/بx ذ)ا ك ..... ق)ن /ت) )ن )ا و)م)ال&ك- ف)أ /ي و)اء- الد�ن س)
Jika engkau memiliki hati yang selalu qona'ah …
maka sesungguhnya engkau sama seperti raja dunia
Sekitar tujuh tahun yang lalu saya berkunjung di kamar seorang teman saya di Universitas Madinah yang
berasal dari negara Libia, dan kamar tersebut dihuni oleh tiga mahasiswa yang saling dibatasi dengan
sitar (kain) sehingga membagi kamar tersebut menjadi tiga petak ruangan kecil berukuran sekitar dua
kali tiga meter. Ternyata… ia sekamar dengan seorang mahasiswa yang berasal dari negeri China yang
bernama Ahmad. Beberapa kali aku dapati ternyata Ahmad sering dikunjungi teman-temannya para
mahasiswa yang lain yang juga berasal dari China. Rupanya mereka sering makan bersama di kamar
Ahmad, sementara Ahmad tetap setia memasakkan makanan buat mereka. Akupun tertarik melihat
sikap Ahmad yang penuh rendah diri melayani teman-temannya dengan wajah yang penuh senyum
semerbak. Ahmad adalah seorang mahasiswa yang telah berkeluarga dan telah dianugerahi seorang
anak. Akan tetapi jauhnya ia dari istri dan anaknya tidaklah menjadikan ia selalu dipenuhi kesedihan…,
hal ini berbeda dengan kondisi sebagian mahasiswa yang selalu bersedih hati karena memikirkan anak
dan istrinya yang jauh ia tinggalkan.
Suatu saat akupun menginap di kamar temanku tersebut, maka aku dapati ternyata Ahmad bangun
sebelum sholat subuh dan melaksanakan sholat witir, entah berapa rakaat ia sholat. Tatkala ia hendak
berangkat ke mesjid maka akupun menghampirinya dan bertanya kepadanya, "Wahai akhi Ahmad, aku
lihat engkau senantiasa ceria dan tersenyum, ada apakah gerangan", Maka Ahmadpun dengan serta
merta berkata dengan polos, "Wahai akhi… sesungguhnya Imam As-Syafi'i pernah berkata
bahwa jika hatimu penuh dengan rasa qonaa'h maka sesungguhnya engkau dan seorang raja
di dunia ini sama saja".
Aku pun tercengang… sungguh perkataan yang indah dari Imam As-Syafii… rupanya inilah rahasia
kenapa Ahmad senantiasa tersenyum.
Para pembaca yang budiman Qona'ah dalam bahasa kita adalah "nerimo" dengan apa yang ada. Yaitu
sifat menerima semua keputusan Allah. Jika kita senantiasa merasa nerima dengan apa yang Allah
tentukan buat kita, bahkan kita senantiasa merasa cukup, maka sesungguhnya apa bedanya kita dengan
raja dunia. Kepuasan yang diperoleh sang raja dengan banyaknya harta juga kita peroleh dengan harta
yang sedikit akan tetapi dengan hati yang qona'ah.
Bahkan bagitu banyak raja yang kaya raya ternyata tidak menemukan kepuasan dengan harta yang
berlimpah ruah… oleh karenanya sebenarnya kita katakan "Jika Anda memiliki hati yang senantiasa
qona'ah maka sesungguhnya Anda lebih baik dari seorang raja di dunia".
Kalimat qona'ah merupakan perkataan yang ringan di lisan akan tetapi mengandung makna yang begitu
dalam. Sungguh Imam As-Syafi'i tatkala mengucapkan bait sya'ir diatas sungguh-sungguh dibangun di
atas ilmu yang kokoh dan dalam.
Seseorang yang qona'ah dan senantiasa menerima dengan semua keputusan Allah menunjukkan bahwa
ia benar-benar mengimani taqdir Allah yang merupakan salah satu dari enam rukun Iman.
Ibnu Batthool berkata
)ى ن 3ف/س& و)غ& )اب- ه-و) الن ض)ا ب &ق)ض)اء& الر9 )ع)الى) الله& ب /م ت &ي ل 3س/ )م/ر&ه&، و)الت &م) أل )ن3 ع)ل /د) م)ا أ ن /رa الله& ع& ي ار&، خ) /ر) ب( &ه& و)ف&ى لأل &ه& ق)ض)ائ )ائ &ي )ار& ألو/ل ي )خ/ األ
"Dan kaya jiwa (qona'ah) merupakan pintu keridhoan atas keputusan Allah dan menerima (pasrah)
terhadap ketetapanNya, ia mengetahui bahwasanya apa yang di sisi Allah lebih baik bagi orang-orang
yang baik, dan pada ketetapan Allah lebih baik bagi wali-wali Allah yang baik" (Syarh shahih Al-Bukhari)
Orang yang qona'ah benar-benar telah mengumpulkan banyak amalan-amalan hati yang sangat tinggi
nilainya. Ia senantiasa berhusnudzon kepada Allah, bahwasanya apa yang Allah tetapkan baginya itulah
yang terbaik baginya. Ia bertawakkal kepada Allah dengan menyerahkan segala urusannya kepada Allah,
sedikitnya harta di tangannya tetap menjadikannya bertawakkal kepada Allah, ia lebih percaya dengan
janji Allah daripada kemolekan dunia yang menyala di hadapan matanya.
Al-Hasan Al-Bashri pernah berkata ;
&ن3 &ك) ض)ع/ف& م&ن/ إ /ن )ق&ي )ن/ ي -و/ن) أ )ك &م)ا ت )د&ك) ف&ي ب )ق- ي و/ث( /ك) أ &م)ا م&ن )د& ف&ي ب الله& ي
"Sesungguhnya diantara lemahnya imanmu engkau lebih percaya kepada harta yang ada di tanganmu
dari pada apa yang ada di sisi Allah" (Jami'ul 'Uluum wal hikam 2/147)
Orang yang qona'ah tidak terpedaya dengan harta dunia yang mengkilau, dan ia tidak hasad kepada
orang-orang yang telah diberikan Allah harta yang berlimpah. Ia qona'ah… ia menerima semua
keputusan dan ketetapan Allah. Bagaimana orang yang sifatnya seperti ini tidak akan bahagia..???!!!
Allah berfirman :
&ح#ا ع)م&ل) م)ن/ )رx م&ن/ ص)ال و/ ذ)ك( )ى أ /ث -ن 3ه- م-ؤ/م&نa و)ه-و) أ )ن &ي ي -ح/ )ن )اة# ف)ل ي )ة# ح) 9ب 3ه-م/ ط)ي )ن ز&ي )ج/ )ن ه-م/ و)ل )ج/ر) ن& أ ح/س)
( &أ -وا م)ا ب )ان )ع/م)ل-ون) ك ي
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman,
Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan
Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan. (An-Nahl : 97)
Ali bin Abi Tholib radhiallahu 'anhu dan Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata : )اة- ي )ة- الح) 9ب الط3ي
)اع)ة- /ق)ن Kehidupan yang baik adalah qona'ah (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir At-Thobari dalam tafsirnya ال
17/290)
Renungkanlah bagaimana kehidupan orang yang paling bahagia yaitu Nabi kita shallallahu 'alahi wa
sallam…sebagaimana dituturkan oleh Aisyah radhiallahu 'anhaa:
ة) ع)ن/ &ش) ض&ي) ع)ائ 3ه- ر) /ه)ا الل 3ه)ا ع)ن ن( و)ة) ق)ال)ت/ أ &ع-ر/ /ن) ل &ي اب ت -خ/ &ن/ أ 3ا إ -ن /ظ-ر- ك )ن )ن &ل)ى ل ل& إ /ه&ال) -م3 ال ل& ث /ه&ال) )ة) ال ث )ال) 3ةx ث )ه&ل /ن& ف&ي أ ي ه/ر) -وق&د)ت/ و)م)ا ش) )ات& ف&ي أ /ي )ب أ
ول& س- 3ه& ر) 3ه- ص)ل3ى الل /ه& الل )ي 3م) ع)ل ل )ارa و)س) )ا ف)ق-ل/ت- ن )ة- ي ال )ان) م)ا خ) -م/ ك ك -ع&يش- و)د)ان& ق)ال)ت/ ي )س/ 3م/ر- األ/ /م)اء- الت &ال3 و)ال 3ه- إ ن( )ان) ق)د/ أ ول& ك س- &ر) 3ه& ل 3ه- ص)ل3ى الل الل
/ه& )ي 3م) ع)ل ل انa و)س) /ص)ار& م&ن/ ج&ير) )ن )ت/ األ/ )ان )ه-م/ ك &ح- ل )ائ -وا م)ن )ان )ح-ون) و)ك )م/ن ول) ي س- 3ه& ر) 3ه- ص)ل3ى الل /ه& الل )ي 3م) ع)ل ل &ه&م/ م&ن/ و)س) )ان /ب ل( )ا أ ق&ين )س/ ف)ي
Aisyah berkata kepada 'Urwah, "Wahai putra saudariku, sungguh kita dahulu melihat hilal kemudian kita
melihat hilal (berikutnya) hingga tiga hilal selama dua bulan, akan tetapi sama sekali tidak dinyalakan
api di rumah-rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam". Maka aku (Urwah) berkata, "Wahai bibiku,
apakah makanan kalian?", Aisyah berkata, "Kurma dan air", hanya saja Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam memiliki tetangga dari kaum Anshoor, mereka memiliki onta-onta (atau kambing-kambing) betina
yang mereka pinjamkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk diperah susunya, maka
Rasulullahpun memberi susu kepada kami dari onta-onta tersebut" (HR Al-Bukhari no 2567 dan Muslim
no 2972)
Dua bulan berlalu di rumah Rasulullah akan tetapi tidak ada yang bisa dimasak sama sekali di rumah
beliau shallallahu 'alaihi wa sallam. Makanan beliau hanyalah kurma dan air.
Rumah beliau sangatlah sempit sekitar 3,5 kali 5 meter dan sangat sederhana. 'Athoo' Al-Khurosaani
rahimahullah berkata : "Aku melihat rumah-rumah istri-istri Nabi terbuat dari pelepah korma, dan di
pintu-pintunya ada tenunan serabut-serabut hitam. Aku menghadiri tulisan (keputusan) Al-Waliid bin
Abdil Malik (khalifah tatkala itu) dibaca yang memerintahkan agar rumah istri-istri Nabi shallallahu 'alaihi
wa sallam dimasukan dalam areal mesjid Rasululullah. Maka aku tidak pernah melihat orang-orang
menangis sebagaimana tangisan mereka tatkala itu (karena rumah-rumah tersebut akan dipugar dan
dimasukan dalam areal mesjid-pen). Aku mendengar Sa'iid bin Al-Musayyib berkata pada hari itu :
)و)د&د/ت- والله& 3ه-م/ ل ن( -و/ه)ا أ ك )ر) &ه)ا ع)ل)ى ت ال - ح) أ /ش) )ن )اش&يءa ي )ه/ل& م&ن/ ن )ة& أ /ن /م)د&ي )ق/د-م- ال /ق)اد&م- و)ي -ف-ق& م&ن) ال ى األ )ر) )ف)ى م)ا ف)ي /ت &ه& اك و/ل- ب س- &ه& ف&ي الله& ر) )ات ي ح)
-و/ن- )ك ه9د- م&م3ا ذ)ل&ك) ف)ي -ز) 3اس) ي -ر& ف&ي الن )اث 3ك 3ف)اخ-ر& الت و)الت
"Sungguh demi Allah aku sangat berharap mereka membiarkan rumah-rumah Rasulullah sebagaimana
kondisinya, agar jika muncul generasi baru dari penduduk Madinah dan jika datang orang-orang dari jauh
ke kota Madinah maka mereka akan melihat bagaimana kehidupan Rasulullah, maka hal ini akan
menjadikan orang-orang mengurangi sikap saling berlomba-lomba dalam mengumpulkan harta dan
sikap saling bangga-banggaan" (At-Tobaqoot Al-Kubroo li Ibn Sa'ad 1/499)
Orang-orang mungkin mencibirkan mulut tatkala memandang seorang yang qona'ah yang
berpenampilan orang miskin.., karena memang ia adalah seorang yang miskin harta. Akan tetapi
sungguh kebahagiaan telah memenuhi hatinya.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
/س) )ي )ى ل /غ&ن ة& ع)ن/ ال /ر) )ث /ع)ر)ض& ك )ك&ن3 ال )ى و)ل /غ&ن )ى ال ن 3ف/س& غ& الن
"Bukanlah kekayaan dengan banyaknya harta benda, akan tetapi kekayaan yang haqiqi adalah kaya jiwa
(hati)" (HR Al-Bukhari no 6446 dan Muslim no 1050)
Ibnu Battool rahimahullah berkata, "Karena banyak orang yang dilapangkan hartanya oleh Allah ternyata
jiwanya miskin, ia tidak nerimo dengan apa yang Allah berikan kepadanya, maka ia senantiasa berusaha
untuk mencari tambahan harta, ia tidak perduli dari mana harta tersebut, maka seakan-akan ia adalah
orang yang kekurangan harta karena semangatnya dan tamaknya untuk mengumpul-ngumpul harta.
Sesungguhnya hakekat kekayaan adalah kayanya jiwa, yaitu jiwa seseorang yang merasa cukup
(nerimo) dengan sedikit harta dan tidak bersemangat untuk menambah-nambah hartanya, dan nafsu
dalam mencari harta, maka seakan-akan ia adalah seorang yang kaya dan selalu mendapatkan harta"
(Syarh Ibnu Batthool terhadap Shahih Al-Bukhari)
Abu Dzar radhiallahu 'anhu menceritakan bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah
berkata kepadanya:
)ا )ا ي )ب ى ذ)ر، أ )ر) ت( ة) أ /ر) )ث /م)ال& ك )ى؟ ه-و) ال /غ&ن )ع)م/ : ق-ل/ت- ال )ا ن و/ل) ي س- ى : ق)ال) الله&، ر) )ر) ف)ت
( 3ة& أ /م)ال& ق&ل ؟ ه-و) ال /ف)ق/ر- )ع)م/: ق-ل/ت- ال )ا ن و/ل) ي س- :قال. الله& ر)
3م)ا &ن )ى إ /غ&ن )ى ال ن /ق)ل/ب& غ& /ف)ق/ر- ال /ق)ل/ب& ف)ق/ر- و)ال ال
"Wahai Abu Dzar, apakah engkau memandang banyaknya harta merupakan kekayaan?". Aku (Abu Dzar)
berkata : "Iya Rasulullah". Rasulullah berkata : "Apakah engkau memandang bahwa sedikitnya harta
merupakan kemiskinan?", Aku (Abu Dzar ) berkata, "Benar Rasulullah". Rasulullahpun berkata :
"Sesungguhnya kekayaan (yang hakiki-pen) adalah kayanya hati, dan kemisikinan (yang hakiki-pen)
adalah miskinnya hati" (HR Ibnu Hibbaan dan dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam shahih At-Targiib wa
At-Tarhiib no 827)
Maka orang yang qona'ah meskpun miskin namun pada hakikatnya sesungguhnya ialah
orang yang kaya.
Untaian Syair Zainal Abidin -rohimahulloh- ام> غر>يب7 الغر>>يب9 ل7ي5س Cو7اليمن> الش Cد غ7ريب9 الغ7ريب إن ن> اللح5 والك7ف7
Orang asing bukanlah orang yg merantau ke negeri syam atau yamanTp orang asing adl, org yg asing dalam liang lahad bersama kain kafan
Cق ل7ه9 الغريب7 إن يمين7 عل7ى ل>غ9رب7ت>ه> ح7 ك7ن> األو5ط7ان> فى الم9ق> CوالسSungguh orang yang terasing memiliki hak yang harus dipenuhiOleh penduduk daerah yang sedang dilaluinya
ن[ ال7 ر7 a ت7ن5ه7 ي5با ال7 غ7ر> ب7ت>ه> ح7 ر9 غ9ر5 ه9 الدCه5 ر9 ن> ب>الذgلf ي7ن5ه7 ال5م>ح7 و7Janganlah kau hardik orang asing ketika sedang dalam perantauanKarena masa telah menghardiknya dengan kehinaan dan berbagai cobaan
ر>ي ف5 اد>ي ب7ع>ي5دk س7 ز7 ت>ي ي9ب7لfغ7ن>ي ل7ن5 و7 Cو ت5 و7ق9 ع9ف7 ال5م7و5ت9 ض7 ي7ط5ل9ب9ن>ي و7Perantauanku jauh… padahal bekalku tidak mencukupiKekuatanku semakin rapuh… sedang kematian terus mencariku
ل>ي اي7ا و7 ت9 ذ9ن9و5بk ب7ق7 ا ل7س5 ه7 ا الله9 أ7ع5ل7م9 ه7 رf ف>ي ي7ع5ل7م9 fال5ع7ل7ن> الس و7Aku tentu punya banyak sisa dosa, yang aku tak mengetahuinyaAllah mengetahui dosa-dosaku yang tersembunyi di saat bersendirian atau yang nampak
ل7م7 م7ا ي5ث9 ع7نfي الله7 أ7ح5 ل7ن>ي ح7 ه7 م57 د5 أ ق7 اد7ي5ت9 و7 ن>ي ذ7ن5ب>ي ف>ى ت7م7 ت9ر9 ي7س5 و7
Betapa sayangnya Alloh padaku… krn telah menangguhkan hukuman-NyaBahkan Dia tetap menutupi dosaku… meski aku terus melakukannya
gر اع7ات9 ت7م9 7يCام>ي س7 و5ف~ و7ال7 ب9ك7اء~ و7ال7 ن7د7م> ب>ال7 أ ن> و7ال7 خ7 ز7 ح7Hari-hariku terus berjalan (dan aku terus melakukan dos-dosa)Tanpa ada rasa penyesalan, tangisan, ketakutan, ataupun kesedihan
7ن7ا ب>و7اب7 أ7غ5ل7ق7 الCذ>ى أدaا األ7 ت7ه> ع7اص>ي ع7ل7ى م9ج5 ن>ي الله> و7ع7ي5ن9 ال5م7 ت7ن5ظ9ر9
Akulah orang telah menutup pintuUntuk giat dalam maksiat, padahal Mata Alloh selalu mengawasiku
لCة ي7ا ل7ة~ ف>ي ك9ت>ب7ت5 ز7 ب7ت5 غ7ف5 ة ي7ا ذ7ه7 ر7 س5 ي7ت5 ح7 ل5ب> ف>ي ب7ق> ن>ي ال5ق7 ر>ق9 ت9ح5Salah sudah tercatat, dalam kelalaian yang telah lewatDan sekarang, tinggal penyesalan di hati yg terus membakar diriku
7ن9و5ح9 د7ع5ن>ي ي ع7ل7ى أ ا ن7ف5س> 7ن5د9ب9ه7 أ أ7ق5ط7ع9 و7 ر7 و7 ن> ب>التCذ5ك>ي5ر> الدCه5 ز7 ال5ح7 و7Biarkanlah aku tangisi jiwaku dan meratapinya Dan aku isi masa hidupku dengan muhasabah dan kesedihan
ا ت7ع5ل7م9 ك9ن5ت7 ل7و5 ي7ع5ذ9ل9ن>ي ك7ان7 م7ن5 ي7ا ع7ذ5ل>ي ع7ن5ك7 د7ع5 ن>ي ك9ن5ت7 ب>ي م7 ت7ع5ذ9ر9Wahai orang yang selalu menghinaku, tinggalkan hinaanmu!karena jika kau tahu keadaanku, tentu kau member udzur kepadaku
ح[ دعني تخلصني منها عبرة عسى فهل لها انقطاع ال دموعا أس>Biarkanlah ku usap linangan air mata, yang tak mau berhenti iniMaka adakah tetesan air mata ini, dapat menyelamatkan diri?!
تقلبني وأيديهم الفراش على منطرحا األهل كل بين كأننيDan seakan-akan aku sekarangtergeletak tak berdaya diatas ranjangdi hadapan seluruh sanak keluargayang membolak-balikkan tubuhku dengan tangan mereka
ويندبني وينعاني ع7ل7ي[ يبكي ومن ينوح من حولي تجمع وقدLalu berkumpullah di sekelilingku, orang yang meratapiku danmenangisiku
ينفعني اليوم7 هذا الطب أرى ولم يعالجني كي بطبيب أتوا وقدMereka telah mendatangkan tabib untuk mengobatikuTapi aku yakin, saat ini ia takkan mampu menyembuhkanku
وهن وال رفق بال عرق كل من يجذبها الموت وصار نزعي واشتدSelanjutnya nafasku semakin tak karuanAjal mulai merenggutku, dr setiap urat nadi, dg tanpa keramahan & kehalusan
غرغرني حين مريراa ريقي وصار تغرغرها في مني الروح واستخرجKemudian kematian mengeluarkan nyawaku dariku yang pada saat nyawaku di kerongkongansaat itu ludahku menjadi terasa pahit
دgوا اإلياس بعد وانصرفوا الكل وراح وغمضوني الكفن شرا في وج7Mereka pun menutup mataku lalu pergilah mereka seluruhnyaTatkala mereka putus asa maka merekapun berpaling dariku untuk membeli kafan
بC كان من وقام يغسلني يأتيني المغسل نحو عجل في الناس ح>Orang yang dulunya paling ku kasihiSegera mencari pemandi mayat untuk memandikan mayatku
a حذقاa غاسالa نبغي قوم9 يا وقال فطن عارفاa أريباa أديباa حراDia mengatakan: Wahai kaumku, kami ingin pemandi mayat yg lihaimerdeka, ahli syair, cerdas, mengerti, dan pandai
وأفردني وأعراني الثياب من فجردني منهم رجل فجاءنيAkhirnya datanglah seorang dari mereka menghampirikuia melepas pakaianku, menelanjangiku, dan menyendirikanku
ني الماء خرير فوقي وصار منطرخا األلواح على وأودعوني ي9نظ>ف9Dengan terlentang di gerabah, ia membiarkankusedang pancuran air yang akan membersihkan ada di atasku
بالكفن القوم7 ونادى ثالثا غسال وغسلني فوقي من الماء وأسكبIa pun mengucurkan air dari atasku, dan membilasku dengan tiga bilasanSetelah itu, ia meminta orang-orang agar mendatangkan kain kafan
حنطني حين حنوطي زادي وصار لها كمام ال ثياباa وألبسونيOrang-orang itu memakaikan padaku pakaian yang tanpa lenganDan jadilah bekalku hanya parfum kematian, saat mereka memarfumiku
يبلغني زاد بال رحيل على أسفاه فوا الدنيا من وأخرجونيMereka kini telah mengeluarkanku dari dunia… Duhai malangnya akuSebagai seorang perantau tanpa bekal yang dapat mengantarkanku
يشيعني من وخلفي الرجال من أربعة األكتاف على وحملونيMulailah 4 lelaki mengangkat jasadku di atas pundakDan di belakangku terlihat para pelayat yang mengarak
ودعني ثم فصلى االمام خلف وانصرفوا المحراب إلى وقدمونيMereka lalu meletakkanku di mihrob depanLalu ke belakang imam untuk sholat & mengucapkan kata perpisahan
يرحمني الله لعل سجود وال لها ركوع ال صالة علي[ صلواMereka menyolatiku, dg sholat yg tanpa ada ruku’ dan sujudnyaDengan iringan doa semoga Alloh mencurahkan padaku rahmat-Nya
يلحدني منهم واحدا وقدموا م7ه7ل على قبري إلى وأنزلوني(Sampai di kuburan), mereka menurunkanku ke kuburan dengan perlahanDan mulailah salah satu dari mereka memasukan aku ke liang lahat
ف أغرقني عينيه من الدمع وأسبل لينظرني وجهي عن الثوب وكش[Dia membuka kain yg menutupi wajahku untuk melihatkuHingga mengucur dari kedua matanya, air yg mampu menenggelamkanku
وفارقني فوقي من الل7ب5ن وصف[ف مشتمالa بالعزم محترما فقامIa lalu berdiri dg penuh hormat… Dan dengan tekad yang bulat…ia menata bata di atasku… lalu beranjak meninggalkanku…
لgوا وقال المنن ذي الرحمن من الثواب حسن واغنتموا الترب عليه ه9Ia mengatakan: “Uruklah dia dengan tanah kuburanDan raihlah pahala kebaikan dari Ar-Rohman, yg memiliki banyak pemberian!
يؤنسني أخ وال شفيق أب وال هناك أم§ ال القبر ظلمة فىDi liang kubur yang gelap itu, tak ada bapak yang penyayangTak ada ibu, atau pun saudara yang dapat membuatmu senang
أدهشني كان قد ما مطلع هول من نظرت إذ العين فى صورة وهالني(Stlh itu) datanglah sosok yg membuatku gemetar, saat mata ini menatapnyaKarena tampang yang sangat menakutkan orang yg melihatnya
فأفزعني جداa أمرهم هالني قد لهم أقول ما ونكير منكر منItulah malaikat Munkar dan Nakir… Apa yg akan ku katakan pada mereka?!Di saat mereka benar-benar telah membuatku sangat takut dan kaget tiada tara
دgوا وأقعدوني يخلصني من إلهي سواك مالي سؤالهم في وج7Mereka mulai mendudukkanku, dan mengintrogasikuSungguh ya Tuhan, tiada seorang pun selain Engkau yg dpt menyelamatkanku
مرت7ه7ن بالذنب موثق فإنني أملي يا منك بعفو~ علي[ فامننMaka berikanlah maaf-Mu padaku, wahai HarapankuSungguh aku sekarang terjerat & tergadai oleh dosa-dosaku
فأثقلني ظهري على وزري وصار انصرفوا بعدما مالي األهل تقاسمAdapun keluargaku… setelah pulang, mereka membagi-bagi hartakuDi lain sisi, dosa-dosaku menjadi semakin terasa berat di pundakku
والسكن األموال على وحكمته بعدني لها بعالa زوجتي واستبدلتSedang istriku… ia mencari suami lain yang menjadi pengganti sepeninggalkuLalu menyerahkan kekuasaan harta & rumah padanya (yg dulunya adlh milikku)
ثمن بال حال[ لهم مالي وصار ليخدمها عبداa ولدي وصيرت
Adapun anakku… mereka berubah menjadi budaknya yg harus melayaninyaSedang hartaku… sekarang semuanya menjadi halal & barang gratis utk mereka
والوطن األهل في فعلها إلى وانظر وزينتها الدنيا تغرنك فالOleh karena itu, janganlah engkau terkecoh dengan dunia & perhiasannya!Lihatlah apa yang diperbuat dunia kepada tempat tinggal dan penghuninya
والكفن الحنط بغير منها راح هل بأجمعها الدنيا حوى من إلى وانظرLihatlah orang yang berhasil mengumpulkan dunia seisinyaApakah ia akan pergi dari dunia dg selain hanuth & kafannya?!
البدن راحة إال لك يكن لم لو بها وارض دنياك من القناعة خذBersikaplah qona’ah dan rela terhadap dunia!walau kau hanya memiliki badan yang sehat (dan hidup sederhana)
a بعده تحصد الخير زارع يا الوهن على موقوف الشر زارع يا ثمراWahai penanam kebaikan… pasti kau nanti akan memanen buahnyaWahai penanam keburukan… pasti kau akan dimintai tanggung jawabnya
يرحمني الله لعل جميال فعال واكتسبي العصيان عن كفي نفس ياWahai jiwa ini, berhentilah menjalani maksiatmuDan mulailah beramal yang baik, semoga Alloh merahmatimu
ي5ن عسى حسنا واعملي توبي ويحك نفس يا بالحسن الموت بعد تجاز7Wahai jiwa ini, segeralah bertaubat dan lakukanlah kebaikanSemoga engkau raih balasan kebaikan, saat melewati kematian
أ7 ما سيدنا المختار على الصالة ثم Cيمن وفي شام فى البرق وضSemoga sholawat tercurahkan kepada Nabi yang terpilih dan muliaSelama kilat masih menerangi negeri Syam dan dataran Yaman
والمنن واإلحسان والعفو بالخير ومصبحنا ممسينا لله والحمدSegala puji bg Alloh, yg ketika pagi & sore selalu memberi kita kebaikanJuga maaf, ke-ihsan-an, dan banyak lagi pemberianAlih bahasa oleh: Musyaffa' Addariny, Lc di Madinah, 21 /11/1430 H (dengan sedikit editan oleh Firanda)