contoh bab 1 penelitian fisika

17
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi laju pesat, dan cenderung tak terkendali. Bahkan hampir-hampir tak mampu dikendalikan oleh dunia pendidikan. Pendidikan merupakan hal utama dan menjadi salah satu faktor terpenting dalam menjalani hidup bermasyarakat. Sebab tanpa pendidikan, manusia tidak akan pernah mengubah strata sosialnya untuk menjadi lebih baik. واُ حَ سْ ف اَ س فِ ل ا َ جَ مْ ل ا يِ ف واُ حَ ّ سَ فَ تْ مُ كَ لَ ل يِ ف اَ ذِ $ وا اُ نَ م اَ ( ن يِ ذَ ّ ال اَ هُ ّ يَ 1 ا اَ يَ ( ن يِ ذ َ ّ الُ َ ّ اِ ع َ فْ رَ ي واُ زُ < شْ ن اَ وا فُ زُ < شْ ن اَ ل يِ ف اَ ذِ $ اَ وْ مُ كَ لُ َ ّ اِ حَ سْ فَ تَ ( ون ُ لَ مْ عَ ت ا َ مِ بُ َ ّ اَ وٍ ات َ جَ رَ ذَ مْ لِ عْ ل وا ا ُ ت وُ 1 اَ ( ن يِ ذ َ ّ الَ وْ مُ كْ يِ م واُ نَ م ا( ٌ ز يِ Q بَ ج١١ ) 1

Upload: sutrisno

Post on 11-Feb-2016

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: contoh bab 1 penelitian fisika

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi laju pesat, dan

cenderung tak terkendali. Bahkan hampir-hampir tak mampu dikendalikan oleh

dunia pendidikan. Pendidikan merupakan hal utama dan menjadi salah satu faktor

terpenting dalam menjalani hidup bermasyarakat. Sebab tanpa pendidikan,

manusia tidak akan pernah mengubah strata sosialnya untuk menjadi lebih baik.

حوا في  ل لكم تفسوا إذا قي ذين آمن ا اله ا أي يله لكم وإذا قي ح الل حوا يفس المجالس فافسوا منكم ذين آمن ه ال ع اللزوا يرف انشزوا فانشونا تعمله بم ات واللوا العلم درج ذين أوت وال

(١١خبير )

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.

Salah satu permasalahan pendidikan yang menjadi prioritas untuk segera

dicari pemecahannya adalah masalah kualitas pendidikan khususnya kualitas

pembelajaran. Dari berbagai kondisi dan potensi yang ada, upaya yang dapat

dilakukan berkenaan dengan peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah adalah

1

Page 2: contoh bab 1 penelitian fisika

2

mengembangkan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik dan

memfasilitasi kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang berkelanjutan.

Pendidikan merupakan hubungan antar pribadi pendidik dan anak didik.

Dalam pergaulan terjadi kontak atau komunikasi antara masing-masing pribadi.

Hubungan ini jika meningkat ke taraf hubungan pendidikan, maka menjadi

hubungan antara pribadi pendidik dan anak didik, yang pada akhirnya melahirkan

tanggung jawab pendidikan dan kewibawaan pendidikan (Hasbullah. 1996: 5).

Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa, Pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk dapat mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dalam dirinya, dalam masyarakat, berbangsa dan

bernegara (Departemen Pendidikan Nasional. 2003, 2).

Pendidikan diselenggarakan untuk mengarahkan siswa memiliki

kecakapan hidup di masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut, pengembangan

pendidikan harus bersandar pada empat pilar pendidikan yang dirumuskan oleh

United Nations Educational, Scientific, and Culture (UNESCO). Keempat

pilarpendidikan itu adalah (1) belajar untuk berpengetahuan, (2) belajar untuk

berbuat,(3) belajar untuk hidup bersama, dan (4) belajar untuk jati diri. Jika

mengacu pada pilar-pilar tersebut, maka proses pembelajaran seyogianya tidak

hanya terfokus pada penguasaan materi. Pilar pendidikan belajar untuk

berpengetahuan dan belajar untuk berbuat mengarahkan proses pembelajaran pada

Page 3: contoh bab 1 penelitian fisika

3

pola berpikir dan bertindak, yang merefleksikan pemahaman konsep,

keterampilan proses, dan sikap ilmiah siswa. Pilar pendidikan belajar untuk hidup

bersama dan belajar untuk jati diri mengarahkan proses pembelajaran pada

pengembangan pemahaman konsep siswa (Sukmadinata,2004).

Upaya inovatif telah dilakukan oleh pemerintah untuk mencapai mutu

pendidikan yang lebih baik, yaitu menyempurnakan Kurikulum Berbasis

Kompetensi (KBK) menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP,

bahkan saat ini pemerintah telah berupaya mensosialisasikan Kurikulun 2013

(K13). Disempurnakannya KBK menjadi KTSP menuntut perubahan paradigma

pendidikan dan pembelajaran. Paradigma proses pembelajaran diharapkan

mengalami perubahan. Proses pembelajaran yang cenderung berpusat pada guru

berubah menjadi berpusat pada siswa. Perubahan paradigma pembelajaran

tersebut diharapkan dapat mendorong siswa terlibat aktif dalam membangun

pengetahuan, sikap, dan perilaku. Pemerintah telah berupaya meningkatkan

kualitas proses pembelajaran di kelas melalui Permendiknas RI Nomor 41 Tahun

2007 tentang standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.

Kegiatan inti pembelajaran meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

Proses pembelajaran yang berpusat pada pengalaman siswa dapat memberikan

kesempatan dan fasilitas kepada siswa untuk membangun sendiri pengetahuannya.

Dengan demikian, siswa memperoleh pemahaman yang mendalam melalui

pengalaman belajar serta mengembangkan pemahaman konsep siswa dan pada

akhirnya dapat meningkatkan kualitas belajar siswa (Trianto, 2007).

Page 4: contoh bab 1 penelitian fisika

4

Upaya-upaya yang telah ditempuh tersebut ternyata belum memberikan

hasil yang maksimal. Rendahnya pemahaman konsep siswa Indonesia ditunjukkan

oleh penelitian dan penilaian. Permasalahan pada rendahnya pemahaman konsep

siswa Indonesia tampak pada hasil penilaian dari Trend International

Mathematics Science (TIMSS) tahun 2007, yang mengukur tentang kemampuan

scientific inquiry. Kemampuan scientific inquiry yang diukur mencakup domain

konten (fisika, biologi, kimia, dan kebumian) dan domain kognitif (knowing,

applying, reasoning). Hasil penilaian menyatakan Indonesia berada pada

peringkat 36 dari49 negara di dunia. Nilai rata-rata kemampuan sains siswa

Indonesia pada tiap aspek domain kognitif (knowing, applying, reasoning) masih

rendah. Nilai rata-rata kemampuan kognitif knowing (recognize, define, describe,

illusstrate with example, use tools and procedures) sebesar 40,37 lebih tinggi

dibandingkan dengan aspek kognitif applying (compare, classify, use models,

relate, interpret information, find solution) sebesar 36,96 dan reasoning (analyze,

synthesize, predict, plan, draw conclusion, generalize, evaluate, justify) sebesar

33,01. Pencapaian nilai rata-rata sains siswa Indonesia adalah 34,57 masih

dibawah rata-rata internasional, yaitu sebesar 43,40. Berdasarkan hasil tersebut

ditunjukkan bahwa aspek-aspek pemahaman konsep siswa terukur masih rendah

(Gonzales et al., 2008).

Apabila siswa dibiarkan pada suatu konsep dasar fisika yang salah maka

rendahnya pemahaman konsep dasar fisika siswa akan meluas khususnya pada

sekolah yang belum mampu mengatasi miskonsepsi yang terjadi pada para siswa.

Dengan diadakannya program pemerintah untuk pemerataan mutu pendidikan

Page 5: contoh bab 1 penelitian fisika

5

maka diharapkan sekolah yang khususnya pada daerah pedesaan mampu

mengatsai miskonsepsi yang terjadi pada siswa sehingga tingkat pemahaman

konsep dasar fisika akan semakin membaik.

Di pusat-pusat perkotaan bukan hanya banyak tersedia lebih banyak

sekolah, yang juga lebih mudah dapat dimanfaatkan dari pada di daerah pedesaan.

Hal yang jauh berbeda yang di jumpai di daerah pedesaan. Suatu pertanyaan yang

berulang-ulang dikemukakan orang berkenaan dengan usaha pemberantasan buta

huruf ialah bacaan apakah yang tersedia di daerah pedesaan yang terpecil bagi

seorang yang telah berhasil memperoleh kepandaian membaca. Dalam keadaan

demikian program pendidikan formal dihadapkan kepada tugas yang jauh lebih

berat daripada di daerah perkotaan (Combs, 1984: 27).

Terkadang siswa yang berasal dari daerah diluar perkotaan sering

mengeluh soal pelajaran di SMA dan juga mengeluhkan persaingan dengan siswa

yang berasal dari daerah induk perkotaan membuat kekhawatiran kepada siswa

yang berasal dari daerah pedesaan untuk terus bersaing dengan siswa dari daerah

induk perkotaan. Kekhawatiran tentang kurangnya pemahaman konsep dasar bagi

siswa yang berasal dari smp pedesaan dapat menyebabkan kesulitan proses

pembelajaran pada tingkat lanjutan. Jika silabus mata pelajaran ditingkat smp baik

yang berasal dari smp pedesaan maupun kota adalah sama, maka tentunya

pemahaman konsep dasar fisika seharusnya juga tidak berbedah jauh. Apakah

kekhawatiran tentang perbedaan pemahaman konsep dasar fisika pada smp

pedesaan maupun perkotaan dapat berpengaruh terhadap penerimaan pelajaran

ditingkat sma, maka peneliti tertarik mengambil judul “Komparasi Pemahaman

Page 6: contoh bab 1 penelitian fisika

6

Konsep Dasar Fisika antara Siswa yang Berasal dari SMP Induk Perkotaan dan

SMP Pedesaan pada Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 Majene”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka

masalah-masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat pemahaman konsep dasar fisika siswa yang berasal

dari SMP induk perkotaan pada siswa kelas X IPA SMA Negeri 2

Majene?

2. Bagaimana tingkat pemahaman konsep dasar fisika siswa yang berasal

dari SMP pedesaan pada siswa kelas X IPA SMA Negeri 2 Majene?

3. Apakah ada perbedaan tingkat pemahaman konsep dasar fisika antara

siswa yang berasal dari smp induk perkotaan dan smp pedesaan pada

siswa kelas X IPA SMA Negeri 2 Majene?

C. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto

2006, 71). Sedangkan menurut Sugiyono (2010, 96) memberikan pengertian

hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

pertanyaan. Sama halnya dengan Moh Nazir (2003, 151) mendefinisikan hipotesis

Page 7: contoh bab 1 penelitian fisika

7

adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya harus

diuji secara empiris.

Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah “Terdapat Perbedaan

Pemahaman Konsep Dasar Fisika antara Siswa yang Berasal dari SMP Induk

Perkotaan dan SMP Pedesaan pada Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 Majene”.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan utama diadakannya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep dasar fisika siswa

yang berasal dari SMP pedesaan pada siswa kelas X IPA SMA Negeri 2

Majene.

2. Untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep dasar fisika siswa

yang berasal dari SMP induk perkotaan pada siswa kelas X IPA SMA

Negeri 2 Majene.

3. Untuk mengetahui apakah terdapat Komparasi Pemahaman Konsep

Dasar Fisika antara Siswa yang Berasal dari SMP induk perkotaan dan

SMP pedesaan pada Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 Majene.

E. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian inni adalah:

1. Untuk SMA Negeri 2 Majene

Sebagai masukan dalam upaya perbaikan pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar dan menunjang tercapainya target kurikulum sesuai

dengan yang diharapkan.

Page 8: contoh bab 1 penelitian fisika

8

2. Untuk para dosen/guru

Dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru fisika SMP dalam

merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses belajar mengajar fisika.

3. Untuk siswa

Akan memberikan motivasi kepada siswaa untuk dapat lebih giat dan aktif

dalam setiap kegiatan pembelajaran dan dalam menyelesaikan tugasnya dan

mampu mengelola diri dengan baik sehingga akan memungkinkan peningkatan

pada hasil belajarnya.

4. Untuk orang tua

Sebagai bahan pertimbangan bahwa seorang anak juga membutuhkan

perhatian dan motivasi dari orang tua sehingga siswa mampu mengatasi masalah-

masalah yang muncul dalam proses pembelajarannya.

F. Definisi Operasional Variabel

Untuk mendapatkan gambaran dan memudahkan pemahaman serta

memberikan persepsi yang sama antara penulis dan pembaca terhadap judul serta

memperjelas ruang lingkup penelitian ini, maka penulis terlebih dahulu

mengemukakan pengertian yang sesuai dengan variabel dalam judul skripsi ini,

sehingga tidak menimbulkan kesimpangsiuran dalam pembahasan selanjutnya.

1. Pemahaman Konsep Dasar Fisika

pemahaman konsep adalah kemampuan menangkap pengertian-pengertian

seperti mampu memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa

Page 9: contoh bab 1 penelitian fisika

9

yang sedang dikomunikasikan, memberikan penjelasan atau memberi uraian yang

lebih rinci dengan menggunakan kata-kata sendiri, mampu menyatakan ulang

suatu konsep, mampu mengklasifikasikan suatu objek dan mampu

mengungkapkan suatu materi yang disajikan kedalam bentuk yang lebih

dipahami. Adapun indikator pada penelitian ini adalah menerjamahkan (translasi),

menginterpretasi (interpretation), dan mengekstrapolasi (extrapolation).

2. Siswa yang berasal dari SMP pedesaan dan SMP induk perkotaan

Siswa dari SMP pedesaan adalah seorang individu yang telah lulus dari

SMP yang berada di daerah pedesaan atau SMP yang berada di sekitar induk

perkotaan dan kemudian melanjutkan sekolah di SMA Negeri 2 Majene yang

berada di daerah Induk Perkotaan. Sedangkan Siswa yang berasal dari SMP induk

perkotaan adalah seorang individu yang telah lulus dari SMP yang berada di

daerah induk perkotaan atau jamtumg perkotaan yang pada umumnya menjadi

SMP unggulan dan kemudian melanjutkan sekolah di SMA Negeri 2 Majene yang

berada di daerah induk perkotaan.

G. Garis besar isi skripsi

Skripsi ini terdiri dari lima bab, yang pertama adalah latar belakang, bab

dua adalah tinjauan pustaka, bab tiga adalah metodologi penelitian, bab empat

adalah hasil dan pembahasan dan bab lima adalah kesimpulan dan saran. Masing-

masing bab saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, dan merupakan suatu

kesatuan yang utuh. Kelima bab tersebut akan menguraikan hal-hal sebagai

berikut:

Page 10: contoh bab 1 penelitian fisika

10

Bab I merupakan bab pendahuluan yang merupakan pengantar sebelum

lebih jauh mengkaji dan mambahas apa yang menjadi substansi penelitian ini.

Didalam bab I terdiri dari latar belakang yang menguraikan hal-hal yang melatar

belakangi timbulnya permasalahan. Selanjutnya rumusan masalah yang terdiri dari

beberapa pokok masalah yang akan diselidiki dalam penelitian ini, kemudian

hipotesis tindakan yaitu dugaan sementara sebelum penelitian dilakukan,

kemudian tujuan dan manfaat penelitian. Tujuan penelitian yaitu suatu hasil yang

akan dicapai oleh peneliti berdasarkan rumusan masalah yang telah ada di atas.

Sedangkan manfaat penelitian adalah suatu hasil yang diharapkan oleh peneliti

setelah melakukan penelitian kemudian definisi operasional variabel yang berisi

penjelasan mengenai variabel penelitian. Dan yang terakhir dari bab I ini adalah

garis besar isi skripsi.

Bab II merupakan kajian pustaka yang uraiannya meliputi pengertian

pemahaman, pengertian konsep, pemahaman konsep dasar fisika, serta perbedaan

SMP Perkotaan dan SMP Pedesaan. Pada setiap bagian dibahas kajian-kajian teori

yang menjelaskan secara terperinci defenisi operasional yang digunakan yaitu

pemahaman konsep dan pemahaman konsepdasar fisika itu sendiri dan objek yang

akan di teliti yaitu asal sekolah SMP Induk Perkotaan dan SMP Pedesaan.

Bab III merupakan metode penelitian yang memuat jenis penelitian yang

digunakan yaitu penelitian komparatif . Subjek penelitian yaitu semua siswa kelas

X IPA SMA Negeri 2 Majene. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes

tentang pemahaman konsep dasar dan format dokumentasi berupa hasil

wawancara. Prosedur penelitian terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan,

Page 11: contoh bab 1 penelitian fisika

11

dan tahap pelaporan. Teknik pengumpulan data dengan tes pemahaman yang

berkaitan dengan konsep dasar fisika serta wawancara dengan guru matapelajaran.

Teknik analisis data yang digunakan dalam mengelola data yang diperoleh dari

penelitian adalah analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial.

Bab IV memuat hasil penitiian yaitu data-data yang diperoleh pada saat

penelitian yaitu hasil tes pemahaman konsep dasar fisika di kelas X IPA SMA

Negeri 2 Majene serta hasil analisis data statistic deskriptif dan statistic inferensial,

sedangkan pada pembahasan memuat penjelasan-penjelasan dari hasil penelitian

yang diperoleh.

Bab V merupakan penutup, yang berisi kesimpulan-kesimpulan yang

diambil dari hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah yang diangkat.

Terakhir adalah saran-saran yang dinilai bermanfaat bagi semua pihak untuk

perbaikan dan peningkatan pemahaman konsep dasar fisika yang akan datang.