proposal penelitian contoh

29
PROPOSAL PENELITIAN PEMANFAATAN LIMBAH SISA PENGOLAHAN BUAH KELAPA SAWIT PADA PTPN V SEI GALUH Oleh: Dian Haryanto NIM : 1407123394 PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN

Upload: dian-haryanto

Post on 25-Jan-2017

215 views

Category:

Environment


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: proposal penelitian contoh

PROPOSAL PENELITIAN

PEMANFAATAN LIMBAH SISA PENGOLAHAN BUAH KELAPA SAWIT PADA PTPN V SEI GALUH

Oleh:

Dian HaryantoNIM : 1407123394

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESINFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS RIAU

2017

Page 2: proposal penelitian contoh

HALAMAN PENGESAHAN

PEMANFAATAN LIMBAH SISA PENGOLAHAN BUAH KELAPA

SAWIT PADA PTPN V SEI GALUH

yang dipersiapkan dan disusun oleh:

Dian HaryantoNIM. 1407123394

Program Studi Sarjana Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Riau,

Telah diseminarkan di hadapan Tim Pembanding pada...........

Menyetujui,

Pembimbing Utama,

................................................

NIP.

Pembimbing Pendamping,

....................................................

NIP.

Mengetahui,

Program Studi Sarjana Teknik MesinKetua,

...................................................

NIP.

Page 3: proposal penelitian contoh

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.........................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................5

1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................5

1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kelapa Sawit..........................................................................7

2.2 Jenis-jenis Kelapa Sawit dan Varietesnya...............................................8

2.3 Hasil Pengolahan Pabrik Kelapa Sawit.................................................10

2.4 Kerangka Pemikiran..............................................................................15

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian...............................................................16

3.2 Metode Pengumpulan Data....................................................................16

3.3 Metode Pengolahan dan Alalisa Data.....................................................16

3.4 Anggaran Biaya......................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 4: proposal penelitian contoh

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam yang

melimpah baik sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam non hayati

dan juga memiliki keunggulan geografis yaitu berada di kawasan khatulistiwa

sehingga Indonesia memiliki iklim tropis yang memungkinkan untuk melakukan

kegiatan pertanian sepanjang tahun. Dengan potensi alam yang mendukung ini

membuat Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang sebagian besar mata

pencaharian masyarakatnya bergerak di bidang pertanian.

Sektor pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan

perekonomian nasional karena kontribusinya terhadap peningkatan Produk

Domestik Bruto (PDB), menyediakan lapangan pekerjaan, sumber devisa negara

dan juga sebagai motor penggerak dalam pertumbuhan output dan diversifikasi

produksi di sektor ekonomi lain atau dengan kata lain menjadi bahan baku untuk

kegiatan industri. Sektor pertanian terdiri dari beberapa subsektor yaitu subsektor

tanaman pangan, subsektor perkebunan, subsektor peternakan, subsektor

kehutanan dan subsektor perikanan.

Menurut data Sensus Pertanian Nasional, dari sekitar 220 komoditas

pertanian yang diekspor Indonesia dalam periode 2005-2011, terdapat sekitar 50

komoditas yang memiliki keunggulan komparatif (RCA). Dan sektor pertanian di

Indonesia yang memiliki keunggulan komparatif berasal kelompok industri primer

yang didominasi oleh komoditas perkebunan, seperti kelapa sawit, karet, kopi,

kakao, lada, dan teh. Subsektor ini tercatat memberikan kontribusi yang berarti

bagi perekonomian Indonesia, yakni sebesar 13 persen dari PDB pertanian.

Meskipun masih dibawah 20 persen, namun angka ekspornya terus alami

peningkatan dari tahun ke tahun.

Dari data sensus di atas salah satu kontribusi dari sektor perkebunan adalah

kelapa sawit. Karena permintaan dan pengeksporan kelapa sawit semakin banyak

maka tidak dapat di pungkiri bahwa semakin banyak produksi yang dilakukan

maka akan banyak pula menimbulkan limbah dari sisa industri pengolahannya.

Page 5: proposal penelitian contoh

Maka dari itu di perlukan sebuah penangan terhadap limbah yang dihassilkan oleh

industri tersebut.

Limbah yang dihasilkan dari pabrik kelapa sawit diantaranya adalah tandan

kosong dari kelapa sawit tersebut, cangkang, limbah serabut atau fiber kelapa

sawit, limbah sisa pembakaran api boiler dan limbah air sisa pengolahan kelapa

sawit tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas diketahui bahwa limbah dari proses

pegolahan kelapa sawit sangatlah beragam. Limbah tersebut dapat menimbulkan

masalah jika tidak di olah dan dimanfaatkan dengan baik. Adapun permasalahan

yang ingin diteliti dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana cara memanfaatkan limbah dari kelapa sawit?

2. Berapa besar nilai keuntungan dari pengolahan limbah kelapa sawit untuk

perkebunan kelapa sawit itu sendiri?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah tersebut, maka tujuan

dari penelitian ini adalah:

1. Menganalisis cara yang tepat untuk pengolahan limbah kelapa sawit di

PTPN V Sei Galuh.

2. Menganalisis seberapa besar keuntungan yang dapat di ambil dari

pemanfaatan limbah kelapa sawit tersebut.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi petani

dan perusahaan kelapa sawit, diantarnya adalah sebagai berikut:

1. Dapat mengurangi limbah yang dihasilkan dari pengolahan kelapa sawit.

2. Dapat mengurangi biaya perawaatan kebun kelapa sawit.

Page 6: proposal penelitian contoh

3. Bagi kalangan akademisi penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan

tambahan informasi dan referensi untuk menyusun penelitian-penelitian

selanjutnya ataupun penelitian sejenis.

Page 7: proposal penelitian contoh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kelapa Sawit

Kelapa sawit (Elaeis Guineesis Jacq) bukanlah tanaman asli Indonesia

melainkan masuk ke Indonesia di bawa oleh pemerintah kolonial Belanda pada

tahun 1848. Pada tahun 1911 di mulailah budidaya kelapa sawit di Deli (pantai

timur Sumatera) dan di Aceh oleh seorang Belgia bernama Adrien Hallet.

Bertepatan terjadinya revolusi industri di Eropa, dimana banyak sekali

membutuhkan asupan minyak nabati untuk menjalankan mesin-mesin dan juga

keperluan memasak dengan cara menggoreng. Mungkin karena di bawa dari

Belanda inilah maka Belanda berhak ikut menentukan harga sawit dunia. Entahlah

penyebab pastinya.

Kelapa sawit merupakan bahan baku utama pembuat minyak goreng,

margarin, sabun, kosmetik bahkan kabel hingga industri farmasi, ini di sebabkan

oleh keunggulan sifatnya yang tahan terhadap oksidasi dengan tekanan tinggi dan

mampu melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut lainnya.

Bukan hanya itu saja, yang paling menarik adalah tidak ada sampah di dalam

proses produksi minyak sawit. Sisa produksinya di antaranya serat, cangkang,

batang, tandan dan pelepah dapat diolah menjadi kompos dan yang sudah di

gunakan sebagai sumber energi terbarukan, yaitu Biodiesel.

Kelapa sawit merupakan tumbuhan industri penghasil minyak, seperti;

minyak masak, minyak industri, dan minyak bahan bakar (biodesel). Perkebunan

kelapa sawit sangat menguntungkan bagi sebuah industri, sehingga banyak hutan-

hutan di konversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia merupakan

penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Perkebunan kelapa sawit sendiri

banyak tersebar di berbagai daerah seperti; sumatera, jawa, kalimantan dan

sulawesi.

Kelapa sawit berbentuk pohon dengan tinggi dapat mencapai hingga 24

meter. Walaupun memiliki akar serabut, namun pohon kelapa sawit bisa berdiri

tegak dan sangat kokoh. Seperti jenis palma lainnya, daun kelapa sawit tersusun

majemuk menyirip. Daun berwarna hijau tua serta pelepah berwarna sedikit lebih

muda. Penampilannya sedikit mirip dengan tanaman salak, hanya saja duri yang

Page 8: proposal penelitian contoh

tidak terlalu keras dan tajam. Batang tanaman diselimuti bekas pelepah hingga

umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelepah yang mengering akan terlepas

sehingga penampilan menjadi mirip dengan pohon kelapa.

Gambar 2.1 Buah Kelapa sawit

Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah

tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul

dari tiap pelapah. Minyak dihasilkan oleh buah. Kandungan minyak bertambah

sesuai kematangan buah. Setelah melewati fase matang, kandungan asam lemak

bebas (FFA, free fatty acid) akan meningkat dan buah akan rontok dengan

sendirinya.

2.2 Jenis-jenis Kelapa Sawit dan Varietesnya

Jenis – Jenis Kelapa Sawit dan Varietesnya  Kelapa sawit merupakan salah

satu tanaman yang sangat ekomis di indonesia. Tanaman ini memiliki varietes

yang sangat beragam dan juga bervariasi hal ini dapat di bedakan dengan

morfologinya. Namun, banyaknya varietes tersebut ada beberapa varietes yang

sangat berkualitas atau unggul di bandingkan dengan varietes lainnya, berupa

tahan, da kuat terhadap hama dan penyakit, produksi selalu meningkat, dan

kandungan minyak yang sangat tinggi.

Page 9: proposal penelitian contoh

Gambar 2.2 Pohon Kelapa Sawit

Berikut ini ada bebera jenis varietes yang banyak di gunkan oleh para petani

dan perkebunan kelapa sawit di indonesia.

a. Varietes berdasarkan ketebalan tempurung dan daging buah

perbedaan ini sangatlah di perlukan untuk membedakan benih atau bibit

yang berkualitas  serta menghasilkan banyak minyak. Perbedaan ini dapat di

lakukan dengan cara mengetahui varietes lainnya yaitu sebagai berikut.

1. Varietes dura

Ciri – ciri :

Memiliki tempurung dengan ketebalan 2-3 mm.

Daging buah relatif tipis 35 – 50 % terhada buah.

Biji besar dengan kandungan minyak rendah.

Dalam persilangan di gunakan untuk indukan betina.

2. Varietes Psifera

Ciri – ciri :

Ketebalan tempurung sakit relatif tipis.

Daging buah tebl, lebuh tebal dari buah dura.

Daging biji sangat tipis.

Minyak sawit yang di hasilkan rendah.

Tidak dapat di perbanyak tanpa di silangkan dengan jenis sawit

lainnya.

3. Varietes tenera

Ciri – ciri :

Page 10: proposal penelitian contoh

Hasil persilangan dari kedua diata.

Memiliki tempurung tipis 0-5 mm.

Terdapat serabut lingkaran di keliling tempurung.

Saging buah sangat tebl.

Tandan buah sangat banyak , tetapi memiliki ukuran kecil.

Berat tandan mencapai 22-24 %.

b. Varietes berdasarkan wana kulit kelapa sawit

Untuk menghasilkan mengetahui benih atau bibit yang berkualitas maka

harus mengetahui warna kulit kelapa sawit dengan baik. Berupa varietes

nigrescense, Virescens , dan albenscens.

Varietes Nigrescens : Memiliki warna mudah kehitam-hitaman atau coklat ,

dan warna matang sempurna berwarna jingga

kehitaman.

Varietes Virescens : Memiliki warna mudah hijau, dan memiliki warna

matang sempurna jingga kemerahan, dan juga ujung

berwana hijau.

Varietes Abescnes : Memiliki warna mudah keputi-putihan, dan juga warna

matang sempurna berwran kekuningan serta ujung ungu

kehitaman.

c. Varites Ungulan atau berkualitas

Secara umum kelapa sawit unggulan di hasilkan melalui proses reproduksi

dai hibrida terbaik dengan melakukan persilangan antara bibit indukan tetua

yang di ketahui mempunyai kualitas yang bagus. Persilangan ini biasanya di

gunakandalam proses persilangan antara dura dan psifera, indukan betina

dura dan jantan psifera telah membuktikan memiliki kualitas terbaik dan

juga banyak menghasilkan produksi di bandingkan dengan varietes lainnya.

2.3 Hasil Pengolahan Pabrik Kelapa Sawit

Minyak sawit digunakan sebagai bahan baku minyak goreng, margarin,

sabun, kosmetika, industri baja, kawat, radio, kulit dan industri farmasi. Minyak

sawit dapat digunakan untuk begitu beragam peruntukannya karena keunggulan

Page 11: proposal penelitian contoh

sifat yang dimilikinya yaitu tahan oksidasi dengan tekanan tinggi, mampu

melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut lainnya, mempunyai

daya melapis yang tinggi dan tidak menimbulkan iritasi pada tubuh dalam bidang

kosmetik.

Bagian yang paling populer untuk diolah dari kelapa sawit adalah buah.

Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah

menjadi bahan baku minyak goreng dan berbagai jenis turunannya. Kelebihan

minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol, dan

memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga diolah menjadi bahan

baku margarin.

Minyak inti menjadi bahan baku minyak alkohol dan industri kosmetika.

Bunga dan buahnya berupa tandan, bercabang banyak. Buahnya kecil, bila masak

berwarna merah kehitaman. Daging buahnya padat. Daging dan kulit buahnya

mengandung minyak. Minyaknya itu digunakan sebagai bahan minyak goreng,

sabun, dan lilin. Ampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak. Ampas yang

disebut bungkil inti sawit itu digunakan sebagai salah satu bahan pembuatan

makanan ayam. Tempurungnya digunakan sebagai bahan bakar dan arang.

Buah diproses dengan membuat lunak bagian daging buah dengan

temperatur 90 °C. Daging yang telah melunak dipaksa untuk berpisah dengan

bagian inti dan cangkang dengan pressing pada mesin silinder berlubang. Daging

inti dan cangkang dipisahkan dengan pemanasan dan teknik pressing. Setelah itu

dialirkan ke dalam lumpur sehingga sisa cangkang akan turun ke bagian bawah

lumpur. Sisa pengolahan buah sawit sangat potensial menjadi bahan campuran

makanan ternak dan difermentasikan menjadi kompos. Sedangkan yang di

hasilkan dari pabrik kelapa sawit pada umumnya adalah sebagai berikut.

2.3.1 CPO

Crude Palm Oil (CPO) atau dalam bahasa Indonesia berarti Minyak Kelapa

Sawit adalah suatu komoditas yang unik di Indonesia, unik karena kelapa sawit

saat ini merupakan komoditas andalan dimana Indonesia menjadi produsen

terbesar kelapa sawit. Tetapi ironisnya justru Indonesia bukan dalam posisi

mengendalikan harga sawit dunia melainkan harga sawit naik turun mengikuti

Page 12: proposal penelitian contoh

harga dunia yang memakai harga Ringgit Malaysia atau bahkan harga di

Rotterdam, Belanda.

2.3.2 Tandan Kosong

Janjang kosong merupakan produk dari pabrik kelapa sawit setelah

TBS diproses di sterilizer dan stripper. Janjang kosong kaya akan

kandungan materi organik dan nutrisi bagi tanaman. Rata-rata 1 ton

janjang kosong mengandung unsur hara utama sebanding dengan 0,8 kg

urea, 2,9 kg RP, 8,3 kg MOP, 5 kg kieserite, dan unsur hara lainnya (B,

Cu, Zn, Fe, dan Mn). Aplikasi janjang kosong sangat sesuai dalam

memenuhi sebagian pupuk anorganik, asalkan jumlah pasokan haranya

sebanding dengan pupuk anorganik tersebut (Pahan, 2007). Salah satu

aspek fisik penting adalah kemampuan tandan kosong kelapa sawit untuk

menyerap dan menahan air, sehingga diharapkan dapat mempertahankan

kelembaban lingkungan mikro di sekitarnya.  Terutama dengan

memperhatikan penempatan tandan kosong yang tepat.

Perbedaan C/N rasio janjang kosong sangat tinggi, sehingga proses

dekomposisi oleh mikroorganisme dan mineralisasi di lapangan berjalan relatif

lambat. Penguraian 50% kandungan unsur hara di lapangan membutuhkan waktu

205 hari (N), 85 hari (P), 25 hari (K), dan 115 hari (Mg).

Gambar 2.3 Tandan Kosong Kelapa Sawit

2.3.3 Cangkang Sawit

Page 13: proposal penelitian contoh

Cangkang sawit atau cangkang kelapa sawit (Palm Kernel Shell) sering juga

disebut tempurung sawit adalah bagian keras yang terdapat pada buah kelapa

sawit yang berfungsi melindungi isi atau kernel dari buah sawit tersebut. Hampir

sama dengan tempurung kelapa yang sering kita jumpai sehari-hari.

Cangkang adalah sejenis bahan bakar padat yang berwarna hitam berbentuk

seperti batok kelapa dan agak bulat, terdapat pada bagian dalam pada buah kelapa

sawit yang diselubungi oleh serabut. Pada bahan bakar cangkang ini terdapat

berbagai kandungan antara lain : Dimana kandungan yang terkandung pada

cangkang mempunyai persentase (%) yang berbeda jumlahnya. Antara lain :

kalium (K) sebesar 7,5 %, natrium (Na) sebesar 1,1, kalsium (Ca) 1,5 %, klor (Cl)

sebesar 2,8 %, karbonat (CO3) sebesar 1,9 %, nitrogen (N) sebesar 0,05 % posfat

(P) sebesar 0,9 % dan silika (SiO2) sebsesar 61 %.. bahan bakar cangkang ini

setelah mengalami proses pembakaran akan berubah menjadi arang, kemudian

arang tersebut dengan adanya udara pada dapur akan terbang sebagai ukuran

partikel kecil yang dinamakan peatikel pijar. (Lenaria Bakkara, 2014).

Gambar 2.4 Cangkang Kelapa sawit

2.3.4 Fiber Kelapa Sawit

Serabut adalah bahan bakar padat yang bebentuk seperti rambut, apabila

telah mengalami proses pengolahan berwarna coklat muda, serabut ini terdapat

dibagian kedua dari buah kelapa sawit setelah kulit buah kelapa sawit.didalam

serabut dan daging buah sawitlah minyak CPO terkandung. Panas yang dihasilkan

serabut jumlahnya lebih kecil dari yang dihasilkan oleh cangkang, oleh karena itu

perbandingan lebih besar serabut dari pada cangkang.disamping serabut lebih

cepat habis menjadi abu apabila dibakar, pemakaian serabut yang berlebihan akan

Page 14: proposal penelitian contoh

berdampak buruk pada proses pembakaran karena dapat menghambat proses

perambatan panas pada pipa water wall, akibat abu hasil pembakaran beterbangan

dalam ruang dapur dan menutupi pipa water wall,disamping mempersulit

pembuangan dari pintu ekspansion door (Pintu keluar untuk abu dan arang) akibat

terjadinya penumpukan yang berlebihan.

Pada fiber terdapat kandungan antara lain kalium (K) sebesar 9,2 %, natrium

(Na) sebesar 0,5 %, kalsium (Ca) 4,9 %, klor (Cl) sebesar 2,5 %, karbonat (CO3)

sebesar 2,6 %, nitrogen (N) sebesar 0,04 % posfat (P) sebesar 1,4 % dan silika

(SiO2) sebsesar 59,1 %.. bahan bakar cangkang ini setelah mengalami proses

pembakaran akan berubah menjadi arang, kemudian arang tersebut dengan adanya

udara pada dapur akan terbang sebagai ukuran partikel kecil yang dinamakan

peatikel pijar. (Lenaria Bakkara, 2014). Limbah padat Pabrik Kelapa Sawit berupa

abu dari Cangkang mengandung banyak silika.Tabel 1 berikut menyajikan

komposisi abu sawit yang berasal dari pembakaran.Berdasarkan data yang

ditampilkan pada Tabel 1 abu cangkang dan Fiber sawit mengandung banyak

silika, mencapai ± 60%. Selain itu,abu sawit juga mengandung ion alkali (kalium

dan natrium).

2.3.5 Abu (ash)

Abu merupakan zat organik sisa dari pembakaran bahan organik. Limbah

padat PTPN V Sei Galuh terdiri dari cangkang, serabut (fiber) dan abu boiler hasil

pembakaran cangkang dan fiber yang dibakar dengan suhu 10000C sampai

20000C. 11 Penentuan kadar abu berhubungan dengan mineral suatu bahan.

Mineral yang terdapat dalam bahan pangan terdiri dari dua jenis garam, yaitu

garam organic misalnya karbonat, fosfat, sulfat dan nitrat. Proses untuk

menentukan jumlah mineral sisa pembakaran disebut pengabuan. Kandungan dan

komposisi abu atau mineral pada bahan tergantung pada jenis bahan dan cara

pengabuannya. Pembakaran cangkang dan fiber kelapa sawit PTPN V Sei Galuh

menghasilkan abu dalam 2 jenis yaitu abu dasar (bottom ash) dan abu terbang (fly

ash). Di bawah ini merupakan spesifikasi dari boiler di PTPN V Sei Galuh.

2.3.6 Inti sawit (Kernel)

Page 15: proposal penelitian contoh

Inti sawit (kernel, yang sebetulnya adalah biji) merupakan endosperma dan

embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi. Inti sawit merupakan

hasil olahan dari biji sawit yang telah dipecah menjadi cangkang dan inti,

cangkang sawit digunakan sebagai bahan bakar ketel uap, arang, pengeras jalan

dan lain-lain. Sedangkan inti sawit diolah kembali menjadi minyak inti sawit

(Palm Kernel Oil). Proses pengolahan inti sawit menjadi minyak inti sawit tidak

terlalu rumit bila dibandingkan dengan proses pengolahan buah sawit. Bentuk inti

sawit bulat padat atau agak gepeng berwarna cokelat hitam. Inti sawit

mengandung lemak,protein, serat dan air. Pada pemakaiannya lemak yang

terkandung didalamnya disebut minyak inti sawit dan ampas atau bungkilnya

yang kaya protein digunakan sebagai bahan makanan ternak. Kadar minyak dalam

inti kering adalah 44 – 53%.

Gambar 2.5 Inti Kelapa Sawit

2.4 Kerangka Pemikiran

Kelapa sawit adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak,

minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya menghasilkan

keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi

menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa

sawit terbesar di dunia. Di Indonesia penyebarannya di daerah Aceh, pantai timur

Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Maka dari itu semakin banyaknya

pembukaan lahan untuk perkeebunan maka akan semakin banyak pula kelapa

sawit yang di hasilkan dan akan banyak pula limbah yang dihasilkan oleh pabrik

pengolahan kelapa sawit.

Page 16: proposal penelitian contoh

Untuk menangani masalah itu maka di butuhkan peanganan dari limbah

tersebut agasr tidak menambah masalah limbah yang ada dan memanfaatkannya

agar lebih berguna bagi perkebunan kelapa sawit tersebut.

Page 17: proposal penelitian contoh

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar Provinsi

Riau di . Pemilihan tempat dilakukan dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut

merupakan produksi Kelapa sawit terdekat di daerah Pekanbaru, selain itu daerah

tersebut merupakan tempat tinggal peneliti sehingga pengambilan data bisa

dilakukan lebih akurat. Disamping itu Kecamatan Tapung merupakan daerah

transmigrasi pada tahun 1990 dan sebagian besar peekerjaan dari masyarakatnya

adalah pekebun keelapa sawit sehingga akaan banyak di temukan produktifitas

kelapa sawit. Waktu penelitian ini direncanakan pada Januari 2017 hingga April

2017 dengan melakukan usulan penelitian, penulisan proposal, survei

pengumpulan data, pengolahan dan penulisan laporan hasil penelitian.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang akan dilakukan dengan cara mengambil

data dari pabrik kelapa sawit PTPN V Sei Galuh dengan cara menghitug limbah

yang dihasilkan perharinya. Baik itu limbah tandan kosong, limbah abu maupun

limbah fiber.

3.3 Metode Pengolahan dan Alalisa Data

Data yang telah diperoleh dilanjutkan dengan pentabulasian yang akan

disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Selanjutnya data tersebut dianalisa

dengan pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Untuk mengetahui data

secara akurat maka akan di ambil langsung dan di hitung berdasarkan buah yang

di olah pada pabrik kelapa sawit trsebut dalam perharinya.

Data yang di peroleh melalui daerah laboratorium PTPN V bagian kebun

yang mengerti kandungan apa saja yang dibutuhkan pohon kelapa sawit untuk

tumbuh sehat dan menghasilkan buah yang banyak.

Page 18: proposal penelitian contoh

3.4 Anggaran Biaya

Tabel 3.1 Anggaran Biaya penelitian

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Peralatan Penunjang 1.100.000,-

2 Perjalanan 950.000,-

Jumlah 2.050.00,-

Page 19: proposal penelitian contoh

DAFTAR PUSTAKA

Anindita, Ratya. 2004. Komoditas Pertanian. Papyrus: Jakarta

Hidayat, Doni. 2011. Analisis Peranan Perkebunan Kelapa Sawit

Di Provinsi Riau Dalam Era Otonomi Daerah. Jurnal pertanian.

Faultas pertanian IPB. Jawa Barat

Kotler, Philip. 2009. Perkebunan Kelapa Sawit. Erlangga. Jakarta

Kusumo, Ryo. 2014. Pengolahan Kelapa Sawit. http://srimayainvestment.

blogspot.co.id/2014/11/pertanian-kelapa-sawit.html. Diakses 22

desember 2016

Nuryati. 2010. Kelapa Sawit dan Pengolahannya. Ghalia Indonesia: Jakarta

Page 20: proposal penelitian contoh

Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian

Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan

(Rp) Jumlah (Rp)

Camera Peralatan 1 1.000.000,- 1.000.000,-

Helm Peralatan Safety 1 100.000,- 100.000,-

SUB TOTAL 1.100.000,-1. Peralatan Penujang

2. Lain-lain

Jenis Justifikasi Pemakaian Total Harga (Rp)

Perjalanan Pembelian alat, bahan dan lain-lain 600.000,-Seminar Pembelian snack, dan pencetakan materi 350.000,-

SUB TOTAL 950.000,-