contents - zariusrusli.files.wordpress.com file · web viewprogram keselamatan, kesehatan dan...

75
PROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL 1, 2015 Halaman 1 - 57 1. KEBIJAKAN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN PT QIANDRA INFORMATION TECHNOLOGY Visi, Misi dan Nilai PT Qiandra Information Technology dengan jelas menyatakan bahwa karyawan adalah aset penting perusahaan. Karena itu, menjadi kebijakan perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya untuk selalu bertanggung jawab secara sosial dan etis dengan jalan melindungi keselamatan dan kesehatan karyawan serta memelihara lingkungan kerja disekitarnya. Adalah salah satu tujuan perusahaan untuk dikenal sebagai pelopor dalam kinerja keselamatan, kesehatan dan lingkungan diantara perusahaan-perusahaan jasa lainnya di Indonesia. Untuk mencapai misi dan tujuan ini PT Qiandra bertekad: 1. Memenuhi semua peraturan perundangan tentang keselamatan, kesehatan dan lingkungan serta standard-standard industri yang berlaku. 2. Menunjukkan kepemimpinan yang sadar sosial serta memberikan keteladanan dalam kinerja keselamatan, kesehatan dan lingkungan. 3. Bekerja sama secara aktif dengan instansi-instansi pemerintah / institusi professional lainnya untuk menjamin pemecahan masalah secara tepat waktu, wajar, dan hemat biaya. 4. Mengintegrasikan perlindungan keselamatan, kesehatan dan lingkungan dalam semua aspek kegiatan usaha. 5. Merancang, membangun, mengoperasikan dan memelihara semua fasilitas agar tetap mengikuti standard yang berlaku, 55

Upload: voquynh

Post on 27-Mar-2019

243 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

PROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN

No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01Terbitan ANo. / Tgl. Revisi 00 / APRIL 1, 2015Halaman 1 - 57

1. KEBIJAKAN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN PT QIANDRA INFORMATION TECHNOLOGY

Visi, Misi dan Nilai PT Qiandra Information Technology dengan jelas menyatakan bahwa karyawan adalah aset penting perusahaan.

Karena itu, menjadi kebijakan perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya untuk selalu bertanggung jawab secara sosial dan etis dengan jalan melindungi keselamatan dan kesehatan karyawan serta memelihara lingkungan kerja disekitarnya.

Adalah salah satu tujuan perusahaan untuk dikenal sebagai pelopor dalam kinerja keselamatan, kesehatan dan lingkungan diantara perusahaan-perusahaan jasa lainnya di Indonesia.

Untuk mencapai misi dan tujuan ini PT Qiandra bertekad:

1. Memenuhi semua peraturan perundangan tentang keselamatan, kesehatan dan lingkungan serta standard-standard industri yang berlaku.

2. Menunjukkan kepemimpinan yang sadar sosial serta memberikan keteladanan dalam kinerja keselamatan, kesehatan dan lingkungan.

3. Bekerja sama secara aktif dengan instansi-instansi pemerintah / institusi professional lainnya untuk menjamin pemecahan masalah secara tepat waktu, wajar, dan hemat biaya.

4. Mengintegrasikan perlindungan keselamatan, kesehatan dan lingkungan dalam semua aspek kegiatan usaha.

5. Merancang, membangun, mengoperasikan dan memelihara semua fasilitas agar tetap mengikuti standard yang berlaku, praktek engineering yang benar, serta menerapkan prinsip-prinsip manajemen resiko dalam menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat serta memperkecil resiko / mencegah pembuangan limbah minyak / zat berbahaya lainnya ke udara, air dan tanah.

6. Melatih karyawan dalam kebijakan, prosedur, praktek dan undang-undang yang berhubungan dengan kewajiban yang dibebankan kepadanya dengan penekanan pada tanggung jawab individu terhadap manajemen keselamatan, kesehatan dan lingkungan.

55

Page 2: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

7. Melestarikan sumber daya alam dan perusahaan dengan penerapan manajemen pengendalian emisi dan pencemaran secara tepat.

8. Mendorong karyawan untuk memulai dan melaksanakan dialog terbuka berkenaan dengan masalah keselamatan, kesehatan dan lingkungan serta menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap masalah tersebut.

9. Mengadakan evaluasi untuk memecahkan masalah yang telah terjadi; yang diakibatkan oleh operasi, praktek atau penanganan bahan-bahan berbahaya.

10. Memastikan pemenuhan kebijakan keselamatan, kesehatan dan lingkungan melalui pelaksanaan program kerja yang komprehensif dan audit.

55

Page 3: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

2. SISTEM PENGELOLAAN KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN

2.1 PENDAHULUAN

PT Qiandra membentuk sistem keselamatan, kesehatan dan lingkungan- suatu prinsip bahwa Perusahaan secara konsisten akan melaksanakan perlindungan Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan di tempat-tempat dimana kami beroperasi.

Untuk mencapai tujuan ini, semua personel dari manajemen atas sampai semua karyawan dalam operasi mengenal:

a. Pemenuhan dengan semua peraturan perundanganb. Memakai standar dan praktek industri yang diakuic. Aplikasi prinsip manajemen resikod. Penyatuan masalah-masalah keselamatan, kesehatan dan

Lingkungan kedalam keputusan bisnis.e. Mengkaji dan mengaudit untuk menjamin pemenuhan dengan

standar dan praktek keselamatan, kesehatan dan Lingkungan.

Program keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan berisi kebijakan dan pedoman keselamatan, kesehatan dan lingkungan PT Qiandra bagi karyawannya di Pabrik, bengkel kerja dan operasi lainnya.

2.1.1 Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan PT Qiandra

a. Proses struktur untuk mencapai dan secara sistematis mengendalikan tingkat kinerja keselamatan, kesehatan dan lingkungan yang diinginkan.

b. Sistem Management Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan PT Qiandra didasarkan pada pendekatan Manajemen Kualitas secara Keseluruhan (TQM): Rencanakan – Kerjakan – Periksa – Kaji ulang Katakan apa yang anda kerjakan! Kerjakan apa yang anda katakan! Buktikan! Kaji ulang!

2.1.2 Struktur Organisasi

a. Keterlibatan manajemen dalam Program Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan sangat penting.

b. Manajemen dapat menyerahkan wewenang tetapi tidak dapat melimpahkan tanggung jawab.

c. Pada akhirnya, perusahaan akan mengendalikan kerugian, kecelakaan pribadi atau sakit, kerugian material, dengan memiliki Program Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan pada tempatnya.

55

Page 4: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

d. Manajemen harus memandang Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan sebagai satu kesatuan usaha menyeluruh.

2.2 GAMBARAN UMUM

2.2.1 Misi, Visi dan Nilai PT Qiandra

2.2.1.1 Visi Usaha Perusahaan

Kami berjuang untuk menjadi salah satu peserta penting dalam pembangungan nasional terutama dalam fokus telekomunikasi, meliputi : Network, Infrastruktur, dan Software dan menjadi pemain global yang kelas dunia dibidang ini.

Dalam mengembangkan usaha kami, kami berkomitmen untuk secara profesional menyediakan pelayanan nilai tambah kepada stakeholder (konsumen, karyawan, pemegang saham, dll).

Tujuan akhir kami adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan dibidang telekomunikasi yang kami geluti tersebut.

2.2.1.2 Pernyataan Misi Perusahaan

Keberadaan suatu misi memperkuat tujuan suatu usaha.

Kami, PT QIANDRA, diarahkan oleh misi perusahaan yang kuat:

a. Kami berpartisipasi aktif dalam Pembangunan nasional negara kami tetapi usaha kami bersifat global.

b. Kami berjuang untuk mengembangkan usaha secara profesional dengan memberikan pelayanan nilai tambah bagi stakeholder kami (konsumen, karyawan, pemegang saham, dll.)

c. Tujuan akhir kami adalah untuk meningkatkan pelayanan dibidang Network, Intrastruktur dan Sofware business.

Bisnis inti kami adalah di bidang komunikasi : Network, Intrastruktur dan Sftware. Diversifikasi dalam usaha kami juga memungkinkan kami melaksanakan usaha dibidang Trading.

Memakai sistem nilai tambah dan pendekatan pelayanan bisnis, kami memelihara jalur dengan kebutuhan konsumen yang selalu berubah-ubah.

Menggabungkan kekuatan dengan perusahaan firma internasional kami telah menciptakan transfer jaringan teknologi yang sedang berlangsung dan memperoleh sumber-sumber.

Sinergi orang-orang berbakat dan trampil adalah kebijakan dibelakang keberhasilan kami dan merupakan inti dari falsafah kami.

55

Page 5: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

Lingkungan kerja kami mencakup pelatihan dan program untuk merangsang kreativitas dan membantu karyawan kami untuk mencapai potensi secara maksimal.

Kesempatan yang sama, paket kompensasi lengkap dan pemberdayaan kerja tim merupakan daya tarik personel yang langsung mempengaruhi hasil optimal dan kepuasan pelanggan.

Agar tetap berada di line depan diantara para pesaing, kami proaktif terhadap teknologi dan metode baru dan menyandarkan pada pendekatan yang berorientasi pada konsumen untuk menentukan dan melayani tuntutan pasar yang dinamis.

Adalah metodologi kami untuk bekerja secara harmonis dengan pemerintah dan untuk mendukung kemajuan dengan usaha yang terbaik.

Kami diterangi dan dimotivasi oleh misi perusahaan yang ada, sejalan dengan Prinsip Pedoman yang telah ditetapkan diatas untuk terus mengembangkan kultur orang-orang kami dan cara kami bekerja, kedua kekuatan itu dari Visi kami untuk masa depan.

2.2.2 Falsafah

PT QIANDRA telah mengambil kebijakan agar tujuan kami diakui sebagai yang terdepan dalam kinerja Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan diantara semua perusahaan jasa di Indonesia.

PT QIANDRA berkomitmen untuk Indonesia, dan yang terpenting karyawan dan klien. Kami dengan tindakan kami, mewujudkan kebijakan tersebut dalam realitas.

Agar berhasil kami harus belajar dan berkomitmen terhadap prinsip-prinsip keselamatan, kesehatan dan lingkungan secermat mungkin sehingga kami menerapkannya dalam pekerjaan dengan refleksi yang sama, ketrampilan tanpa pemikiran yang kami bawa dalam berbicara dalam bahasa kami.

Adalah pekerjaan kami untuk membawa pengetahuan keselamatan, kesehatan dan lingkungan kedalam operasi kami dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan pengertian usaha yang baik.

Sebagai suatu usaha, kami berkewajiban untuk melakukan pekerjaan sebaik mungkin dengan biaya serendah mungkin.

Ini berarti membawa prinsip usaha yang sama yang mengatur kegiatan kami sehari-hari terhadap kinerja keselamatan, kesehatan dan lingkungan.

Adalah tanggung jawab manajemen PT QIANDRA untuk menjamin kepatuhan dengan peraturan perundangan dan mengatur diri berdasarkan standar industri jika tidak ada standar.

Kami dapat memenuhi tanggung jawab itu hanya dengan dukungan sepenuh hati dari semua karyawan dan klien PT QIANDRA.

55

Page 6: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

Kesadaran Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan merupakan pekerjaan kunci setiap orang.

2.2.3 Elemen Sistem Manajemen

Sistem Manajemen PT QIANDRA telah mengambil tujuh elemen kunci.

Elemen tersebut adalah:a. Kepemimpinan dan Komitmenb. Kebijakanc. Organisasid. Strategi dan Perencanaane. Implementasi dan Pemantauanf. Pengkuran dan Kinerjag. Audit dan Kaji Ulang

Setiap elemen ini kemudian didukung oleh pelipatgandaan proses usaha yang sangat penting untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan yaitu “Pelaku Kelas Dunia”. Melalui teknis dalam mengidentifikasi proses usaha terpenting terlebih dahulu, kemajuan yang wajar dapat dilakukan dan manajemen lini dapat lebih mudah mengetahui manfaat-manfaatnya.

2.2.3.1 Kepemimpinan dan Komitmen

Kepemimpinan dan komitmen adalah elemen inti kami.

Tanpa pemahaman dan keterlibatan penuh dari manajemen atas kami, sisa sistem tidak akan memenuhi harapan kami.

Untuk meningkatkan kinerja kami telah merangkum untuk kami sendiri dalam merangkul semua Manajemen Kualitas Menyeluruh, adalah penting agar manajemen atas memberikan ke pemimpin yang kuat dan visibel dan terlibat secara penuh.

Proses usaha penting yang dapat diidentifikasi mencakup:

A. Pada agenda semua rapat manajemen dalam rencana strategis

b. Mengidentifikasi sebagai strategi usaha penting dan mencantumkannya dalam rencana strategis.

c. Memakai alat ukur kinerja Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan.

d. Membentuk Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan sebagai tanggung jawab pekerjaan utama atas semua level manajemen dan mencantumkannya dalam proses kinerja.

e. Pelatihan

55

Page 7: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

f. Tur operasi atas dasar jadwal reguler

g. Program penghargaan dan pengakuan pendorong

Memiliki Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan dalam agenda semua manajemen dan komunikasi menjamin bahwa masalah-masalah penting telah disampaikan dan dikomunikasikan.

Dengan cara ini karyawan melihat apa yang menjadi kepentingan manajemen.

Keterlibatan dan penguatan terus menerus sangat penting dalam mendapatkan manajemen menengah dan karyawan untuk memfokuskan energi kreativitas mereka pada masalah-masalah Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan.

Pertanggung jawaban dan penerimaan tanggung jawab individu oleh tim manajemen memastikan bahwa setiap anggota membentuk tujuan pribadi personal khusus Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan dalam mengimplementasikan strategi Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan.

Ini dilakukan dengan melalui proses manajemen kinerja dimana individu dan supervisornya sama-sama setuju terhadap langkah-langkah kinerja tertentu.

Semua level manajemen memiliki rencana kinerja dalam mencapai tujuan Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan yang menjadi tanggung jawab mereka.

2.2.3.2 Kebijakan

Kebijakan mengarahkan maksud perusahaan berkenaan dengan aspirasi dan prinsip-prinsip perilaku dan harus ditujukan untuk peningkatan kinerja yang berkelanjutan.

Karena PT QIANDRA telah berkembang dalam perjalanannya perusahaan ini mengartikulasikan visi, misi dan nilai-nilainya.

Secara khusus, dalam pernyataan Nilai-nilainya, terdapat pernyataan yang langsung sesuai dengan manajemen Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan.

PT QIANDRA berusaha agar visinya diakui sebagai yang terdepan diantara perusahaan-perusahaan Jasa di Indonesia.

Dalam pengembangan kebijakan adalah penting untuk menyatukan elemen-elemen ini sehingga penyesuaian bersifat eksplisit dan mudah dipahami.

55

Page 8: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

Elemen penting kebijakan ini disarikan dan dipadukan dalam satu perangkat prinsip-prinsip usaha yang berwawasan ke depan, menyatukan tema manajemen kualitas secara total.

Prinsip-prinsip usaha ini berasal dari dasar proses penting dalam sistem manajemen Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan.

Prinsip ini juga secara langsung selaras dengan petunjuk yang tercantum dalam ISO 14000.

2.2.3.3 Organisasi

Organisasi merupakan suatu istilah yang luas yang mencakup beberapa proses sistem manajemen. Elemen-elemen penting tersebut adalah:

a. Alokasi sumber dalam struktur usaha.b. Pelatihanc. Tanggapan emergensid. Manajemen catatan

2.2.3.3.1 Alokasi Sumber dalam Struktur Usaha

Struktur organisasi PT QIANDRA adalah organisasi berbasis tim yang berfokus pada optimalisasi nilai aset.

Koordinator Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan ditugaskan kepada masing-masing basis aset untuk mengintegrasikannya secara penuh kedalam bisnis. Setiap kelompok memiliki peran dan tanggung jawab yang dijelaskan secara luas.

Dengan cara ini pelaksanaan semua proses sistem manajemen memiliki kepemilikan yang jelas dan dibuat fleksibel sehingga setiap tim manajemen aset dapat terlebih dahulu berfokus kepada apa yang penting untuk operasi mereka.

2.2.3.3.2 Pelatihan

Mengefektifkan perusahaan memerlukan program pelatihan. Adalah proses manajemen penting yang bersifat integral terhadap semua proses lainnya.

Kebijakan ini mengharuskan agar semua karyawan memahami kebutuhan Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan fungsi pekerjaan mereka.

Matrik pelatihan mengidentifikasi semua kebutuhan pelatihan Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan untuk setiap fungsi pekerjaan termasuk referensi pelatihan Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan.

Setiap rencana kinerja karyawan dan keselamatan mencakup kebutuhan ini.

2.2.3.3.3 Tanggapan Emergensi

55

Page 9: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

Program tanggapan emergensi merupakan bagian dari elemen organisasi karena program ini memerlukan keterlibatan orang-orang dari berbagai organisasi di perusahaan.

Rencana sementara untuk kejadian-kejadian yang penting mencakup tumpahan minyak, kebakaran dan evakuasi.

Proses manajemen memastikan pelatihan dan praktek secara berkala dan tepat waktu. Ini merupakan satu proses yang banyak berinteraksi dengan orang luar.

Komunikasi sangat penting dalam semua fase usaha tanggapan emergensi.

2.2.3.3.4 Catatan Manajemen

Proses penyimpanan catatan mejamin agar proses manajemen berlangsung dengan baik.

Proses ini memberikan informasi yang diperlukan untuk mengukur kemajuan dan menunjukkan kepada lainnya efektivitas program.

Adalah penting agar sistem diajarkan dengan baik dan tujuan-tujuannya diwujudkan.

Tujuan-tujuan ini mencakup:

a. Mencatat tujuan, rencana dan kebijakanb. Mendokumentasikan peran dan tanggung jawab utamac. Menggambarkan elemen sistem manajemen dan interaksi merekad. Mencatat hasil inspeksi, audit dan evaluasi resikoe. Mendokumentasikan prosedur penting, kegitan kerja dan tugas-tugas.f. Mendokumentasikan kesesuaian dengan persyaratan peraturan dan

ijing. Memberikan data untuk kemajuan prosesh. Memberikan informasi untuk komunikasi yang akurat dengan

karyawan dan publik.

2.2.3.4 Strategi dan Perencanaan

Elemen kunci ini merupakan tujuan kebijakan Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan dan menyatukannya kedalam tujuan strategis perusahaan.

Ini merupakan langkah utama untuk menjamin penyatuan bisnis secara penuh.

Masalah-masalah Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan dalam beberapa hal harus dikaitkan dengan rencana strategis perusahaan. Jika tidak ini dapat merupakan masalah sepihak dan tidak akan memiliki perhatian manajemen yang pantas didapatkannya.

2.2.3.5. Implementasi dan Pemantauan

55

Page 10: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

Elemen kunci ini menangkap berbagai proses sistem manajemen.

Ini adalah dimana unit operasi menempatkan sistem yang diperlukan untuk memantau dan mengontrol semua aspek program mereka.

PT QIANDRA mengaturnya melalui sistem “Komite”.

Suatu tim operasi pada tingkat manajemen terdiri dari General Manager Operasi dan para Manajer unit usaha dan Kordinator Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan.

Tim ini berfungsi sebagai tim pemimpin dan mengalahkan tim lainnya untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.

Tim ini mengevaluasi dan menyetujui kebijakan dan memberikan arahan strategis. Komite Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan melapor kepada tim ini.

Proses utama yang dilaksanakan dalam elemen ini adalah:

a. Kesadaran dan komunikasi Program formal untuk membangun pengetahuan dan komitmen karyawan, mitra usaha untuk meningkatkan kinerja Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan.

b. Inspeksi terencana dan pemeliharaan pencegahanProgram formal untuk memeriksa fasilitas, peralatan, alat dan material dan bagaimana cara karyawan menggunakannya.

c. Analisa dan prosedur tugas pentingPengujian sistematis akan tugas-tugas untuk mengidentifikasi exposur resiko kerugian resiko tinggi, pengembangan prosedur standar untuk tugas ini, implementasi lapangan prosedur-prosedur, observasi tugas, dan pengkajian dan pemutakhiran secara periodik.

d. Kecelakaan/insiden dan penyelidikan dan analisa keadaan hampir celakaProgram formal yang mencakup pemeriksaan dan analisa secara metodis kejadian-kejadian yang tidak dinginkan yang dapat menyebabkan kerugian bagi seseorang, merusak harta benda, berpengaruh terhadap gangguan usaha dan lingkungan.

e. Peraturan dan ijin kerjaPeraturan dokumentasi yang menuntun tingkah laku karyawan, tindakan dan prosedur formal untuk tugas-tugas penting yang memiliki potensi merugikan.

f. Peralatan perlindungan diri Persyaratan tertulis akan penggunaan dan perawatan peralatan perlindungan diri untuk mengendalikan bahaya kerja.

55

Page 11: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

g. Identifikasi dan evaluasi bahaya kesehatanProgram yang komprehensif untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi bahaya kesehatan yang menyatukan langkah proses utama yang menghasilkan program kesehatan industri.

h. Pemantauan dan penilaianProgram formal untuk mengevaluasi kinerja lingkungan. Ini mencakup proses seperti pemantauan, pencatatan dan pelaporan untuk pemenuhan peraturan, limbah, polusi air tanah, dll.

2.2.3.6 Pengukuran dan Kinerja

Strategi dan elemen perencanaan sistem manajemen kami adalah memberikan pengembangan tujuan usaha konsolidasi.

Elemen ini terus berjalan dimana ia mengatur pembentukan tujuan khusus untuk setiap rencana manajemen Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan organisasi.

Proses yang dilaksanakan dalam implementasi dan pemantauan menghasilkan target khusus ketika kemajuan dapat diraih dalam rencana prioritas.

Pemantauan periodik dilaksanakan selama implementasi rencana mengevaluasi tingkat implementasi kegiatan dan sistem khusus.

Penelusuran bulanan, analisa dan pelaporan, mengkomunikasikan data kinerja khusus memungkinkan manajemen membuat penyesuaian jika diperlukan dan memberikan pengetahuan hasil tindakan kepada karyawan.

Kaji ulang ini menawarkan kesempatan terbaik untuk mencapi tujuan yang diinginkan.

2.2.3.7. Audit dan Kaji Ulang

Program audit formal reguler mengikat semua elemen-elemen dan menyatukannya dengan langkah “Kaji ulang” dalam proses TQM. adalah standar utama seri ISO 14000 dan merupakan salah satu kepentingan bagi sebagian besar pemerintah dan masyarakat.

Adalah alat utama bagi pengendalian usaha. Tujuan utama proses audit Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan PT QIANDRA adalah untuk menjawab pertanyaan berikut ini:

a. Apakah elemen-elemen sistem manajemen Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan telah diimplementasikan secara efektif menurut rencana?

b. Apakah prinsip-prinsip kebijakan telah dipenuhi, alat ukur kinerja Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan telah dicapai?

c. Apakah kita sudah mematuhi peraturan yang berlaku?

55

Page 12: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

d. Bidang-bidang apa yang mengalami kemajuan?

Proses audit yang dilaksanakan oleh PT QIANDRA adalah proses tiga tahap yang terdiri dari:

a. Audit internal dalam unit usaha

b. Audit perusahaan unit usaha

c. Audit ekternal oleh pihak ketiga

2.2.3.7.1 Audit Internal

Adalah kaji ulang internal tahunan oleh tim unit usaha untuk memantau apakah mereka telah memenuhi peraturan, kualitas program inspeksi internal dan implementasi temuan dari audit sebelumnya.

Alat utama merupakan daftar pemeriksaan penilaian fasilitas, protokol daro program audit internal dan laporan audit sebelumnya.

2.2.3.7.2 Audit Perusahaan

Terdiri dari audit sistem manajemen dan audit pemenuhan. Audit dilaksanakan setiap tahun dalam setiap unit usaha.

Audit sistem manajemen memakai protokol yang sama seperti audit sistem manajemen eksternal oleh pihak ketiga.

Audit pemenuhan dilaksanakan setiap tahun dalam suatu proses yang menjamin bahwa setiap unit usaha diaudit dalam siklus tiga tahun.

2.2.3.7.3 Audit Eksternal

Secara umum dilaksanakan oleh pihak ketiga. Audit ini mencakup kepatuhan, praktek terbaik, dan audit sistem manajemen.

Audit kepatuhan dan praktek terbaik mencakup survey pencegahan kebakaran dan keselamatan, survey kesehatan industri dan kaji ulang lingkungan.

55

Page 13: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

3. TANGGUNG JAWAB KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN

3.1 Manajemen

Manajemen harus:a. mengesahkan kebijakan Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan.b. Mengkaji ulang kinerja Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan

sebagai bagian kinerja usaha organisasi secara keseluruhan.c. Memberikan dukungan keuangan bagi program Keselamatan,

Kesehatan dan Lingkungan.d. Mengkomunikasikan prioritas Keselamatan, Kesehatan dan

Lingkungan.e. Melakukan kunjungan Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan ke

tempat operasi dan menunjukkan dukungan bagi program Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan.

f. Mengakui dan menghargai kinerja Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan yang positif.

3.2 Kordinator Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan

Kordinator Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan harus:a. Menyediakan pelayanan pemberian nasehatb. Mengembangan program dan kebijakanc. Mengumpulkan kebijakan, peraturan, praktek dan

mengkomunikasikannya kepada pemimpin dan karyawand. Membantu dalam melaksanakan program-program dan prosedur

Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan.

3.3 Pemimpin / Supervisor

Pemimpin / supervisor harus:a. mengadakan rapat Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan secara

berkalab. Berpartisipasi dalam penyelidikan kecelakaanc. Melaksanakan inspeksi Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatand. Terlatih secara memadai untuk melaksanakan tanggung jawab

Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatane. Mematuhi kebijakan Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan kapan

sajaf. Menerapkan kebijakan Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatang. Menghargai perilaku yang sehat dan aman.

3.4 Karyawan

Karyawan harus:a. Menerapkan kebijakan dan prosedur Lingkungan, Kesehatan dan

Keselamatanb. Terlatih untuk melaksanakan pekerjaan dengan cara yang aman dan

sehatc. Menggunakan peralatan perlindungan diri dengan sesuai

55

Page 14: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

d. Mengkomunikasikan bahaya kesehatan dan fisik bagi supervisi dan manajemen

e. Berpartisipasi dalam penyelidikan kecelakaan

55

Page 15: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

4. PROSES MANAJEMEN BAHAYA

Potensi bahaya ditempat kerja dijelaskan dan diatur dalam proses lima langkah yang mencakup:

a. Identifikasib. Evaluasic. Kontrold. Implementasie. Penelusuran

4.1 Identifikasi Bahaya

Bahaya tidak dapat dikendalikan sampai dapat diidentifikasi. Mulailah proses dengan menanyakan “Apa yang salah dengan situasi ini?”

Perusahaan memerlukan pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi potensi bahaya.Istilah lain yang dipakai untuk identifikasi bahaya mencakup:

a. Inspeksi kesehaan dan keselamatanb. Penilaian sendiri fasilitasc. Penilaian bahayad. Studi bahayae. Analisa proses bahayaf. Kaji ulang keselamatan proses

4.1.1 Metode yang Dipakai untuk Identifikasi Bahaya

a. Penilaian fasilitas/Inspeksi

b. Daftar petunjuk

c. Analisa bahaya awal

Analisa bahaya awal (PHA) berfokus pada karakteristik bahaya bahan-bahan, peralatan, dan/atau operasi yang berkaitan dengan sistem atau proses dan potensi terhadap pekerja, lingkungan dan peralatan.

PHA dipakai terutama untuk mengevalusi bahaya secara dini dalam kehidupan sistem seperti selama riset dan pengembangan desain konseptual.

d. Pertimbangan “Apa jika”

Pertimbangan “apa jika” merupakan teknis brainstorming yang diterapkan oleh sekelompok orang berpengalaman yang menanyakan pertanyaan atau menyuarakan kepedulian mereka mengenai kemungkinan peristiwa yang tidak aman.

Pertimbangan ini biasanya kurang terstruktur dibandingkan dengan studi tingkat operasi dan bahaya (HAZOP), lebih hemat waktu, tetapi tidak sistematis dan lengkap.

55

Page 16: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

e. Studi Tingkat Operasi dan Bahaya (HAZOP)

HAZOP dikembangkan untuk mengevaluasi bahaya proses yang berhubungan dengan operasi pabrik.

HAZOP:1) Mengidentifikasi masalah ---- bukan bahaya2) Memakai pemimpin tim untuk mengkoordinasi pendekatan

brainstrorming terstruktur untuk mengevaluasi sistem.3) Dapat dipakai untuk mengevaluasi prosedur operasional.

f. Mode Kegagalan & Analisa Pengaruh (FMEA)

FMEA mengevaluasi pengaruh mode kegagalan khusus. FMEA mempertimbangkan setiap peristiwa kegagalan.

Ini merupakan evaluasi khusus untuk hardware (katup, pemipaan, motor, dll) dan tidak direkomendasikan untuk keselahan atau prosedur manusia.

g. Analisa Pohon Kegagalan (FTA)

FTA merupakan teknis dari umum ke khusus yang dipakai untuk mengeksplorasi penyebab satu peristiwa kegagalan.

Teknik ini mengidentifikasi kombinasi kegagalan alat dasar dan kesalahan manusia yang memenuhi peristiwa penting.

FTA cocok untuk mengevaluasi:1) Sistem yang tumpang tindih2) Mengidentifikasi bahaya yang potensial3) Tindakan koreksi yang diusulkan

h. Analisa Keselamatan Kerja (JSA)

JSA merupakan metode untuk mengevaluasi bahaya yang potensial dari masing-masing langkah pekerjaan.

Dengan mengetahui potensi bahaya langkah pekerjaan, tim dapat menyiapkan prosedur yang aman dari masing-masing pekerjaan khusus.

JSA merupakan metode yang dipakai oleh PT QIANDRA. Penjelasan terperinci dan sampel terlampir.

4.2 Evaluasi Bahaya

Langkah selanjutnya dalam proses manajemen bahaya adalah evaluasi.

Evaluasi merupakan perhitungan:a. Keparahan bahaya atau konsekwensib. Kemungkinan bahaya atau frekwensi

55

Page 17: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

c. Peringkat potensi bahaya

4.3 Kontrol Bahaya

Langkah ketiga dalam manajemen bahaya adalah kontrol bahaya.

Proses kontrol bahaya harus memanfaatkan preseden desain keselamatan.

a. Menghapus atau menekan bahaya dalam proses desain.b. Memberikan kontrol bahaya yang adac. Menyediakan alat peringatand. Menyediakan kontrol prosedural dan pelatihan.

4.3.1 Falsafah Kontrol Bahaya

Ada dua metode dasar dalam usaha pengendalian bahaya di tempat kerja, yaitu:

a. Menghindari bahayab. Pengendalian bahaya

4.4 Implementasi

Suatu rencana tindakan harus dikembangkan dimana tujuan, peran, wewenang, dan tanggung jawab pengendalian bahaya didefinisikan secara efektif.

Rencana tindakan berisi:a. Tindakan kontrol bahaya yang akan dilakukanb. Jadwal penyelesaianc. Orang yang bertanggung jawab atas penyelesaiannya

Suatu rencana tindakan memberikan kepada manajemen suatu alat untuk mendokumentasikan jawaban terhadap setiap rekomendasi.

Melibatkan pekerja dalam pelaksanaan pengendalian bahaya, dan mengharapkan supervisor dan manajer untuk memimpin dengan pemberian contoh.

4.5 Penelusuran Rekomendasi Kontrol

Langkah akhir dalam proses manajemen bahaya adalah penelusuran rekomendasi dan kemajuan rencana tindakan. Ini terutama mencakup pemantauan dan tindak lanjut.Tujuannya adalah untuk memverifikasi bahwa semua rekomendasi telah diputuskan.

Rekomendasi diputuskan pada saat:a. Rekomendasi dilaksanakanb. Alternatif yang sesuai untuk suatu rekomendasi dilaksanakan.c. Rekomendasi atau alternatif tidak dilaksanakan berdasarkan dasar

pemikiran yang berlaku.

55

Page 18: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

5. PENILAIAN RESIKO BAHAYA

Penilaian resiko dilakukan dengan hasil analisa resiko (perhitungan resiko) dan dikeluarkan dalam pengambilan keputusan, baik melalui pemeringkatan relatif strategi pengurangan resiko atau melalui perbandingan dengan kriteria resiko.

Penilaian resiko merupakan bagian dari Proses Kontrol Bahaya dan secara khusus dilaksanakan selama fase Kontrol Bahaya. Hasilnya biasanya bersifat kuantitatif.

Penilaian resiko mengidentifikasi peluang kecelakaan atau insiden yang terjadi. Penilaian ini adalah:

a. Evaluasi kegagalan potensialb. Pernyataan kemungkinan kerugian selama jangka waktu tertentu

atau jumlah siklus operasi

5.1 Jenis Resiko

Ada dua jenis resiko:a. Resiko yang tidak dapat diterima merupakan resiko yang melampui

tingkat kenyamanan kesehatan dan keselamatan individu, manajemen, perusahaan atau masyarakat.

b. Resiko yang dapat diterima adalah resiko yang ada dalam tingkat kenyamanan.

5.2 Komponen Resiko

Komponen resiko adalah Frekwensi, Probabilitas, dan Keparahan.

5.3 Mengidentifikasi Eksposur Resiko

Resiko diidentifikasi dan dievaluasi untuk:a. Menilai tingkat bahayab. Membantu dalam menentukan pengendalian bahayac. Membantu dalam prioritas bahaya dan alokasi sumber daya.

55

Page 19: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

6. INVESTIGASI KECELAKAAN

“Pendekatan sistematis bagi investigasi kecelakaan, identifikasi faktor penyebab, dan implementasi tindakan koreksi sangat penting bagi rencana keselamatan dan kesehatan yang baik.”

Prosedur investigasi kecelakaan efektif yang dipakai oleh PT. Qiandra Information Technology mencakup:

a. Memberikan informasi yang diperlukan untuk menentukan tingkat kecelakaan, mengidentifikasi trend dan bidang masalah dan memungkinan untuk perbandingan.

b. Mengidentifikasi faktor penyebab utama, tanpa menyalahkan, yang menjadi penyebab langsung atau tidak langsung bagi suatu kesalahan.

c. Mengidentifikasi kekurangan dalam sistem manajemend. Mengusulkan alternatif tindakan koreksi untuk suatu kecelakaan

e. Mengusulkan alternatif tindakan koreksi untuk sistem manajemen.

6.1 Definisi

Berikut ini merupakan definisi untuk setiap insiden dan kecelakaan.

Insiden: kejadian yang tidak direncanakan dan tidak diinginkan yang menyebabkan pengaruh negatif bagi penyelesaian tugas.

Kecelakaan: Kejaidan yang tidak direncanakan dan tidak diinginkan yang menyebabkan kecelakaan pribadi atau kerusakaan harta benda.

6.2 Kemajuan Investigasi Kecelakaan Khusus

a. Terjadi insidenb. Pemberitahuan dilakukan berkaitan dengan kecelakaanc. Usaha dilakukan untuk melindungi nyawa dan harta bendad. Insiden diselidiki

Ketika investigasi kecelakaan dilakukan, biasanya mencakup elemen berikut ini:

a. Pra-perencanaanb. Penentuan fakta-faktac. Penentuan faktor penyebabd. Memilih tindakan perbaikan dan melaporkan rekomendasie. Pelaksanaan tindakan perbaikan dan tindak lanjut

6.3 Pra Perencanaan

Adalah penting untuk melaksanakan suatu proses sebelum terjadi kecelakaan untuk memastikan agar usaha yang terorganisir adalah untuk mengumpulkan fakta-fakta yang berkaitan dengan kecelakaan.

55

Page 20: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

Pelatihan tingkat lanjutan untuk anggota tim investigasi kecelakaan yang berkaitan dengan investigasi juga merupakan prasyrat penting dalam praperencanaan.

6.4 Menentukan fakta

Tingkat usaha yang diperlukan untuk fase penyelidikan kecelakaan ini secara langsung sebanding dengan keparahan kecelakaan.

Fase proses ini mencakup:a. Menentukan ketua untuk tim investigasib. Menunjuk anggota tim; danc. Mengumpulkan fakta atau bukti berkaitan dengan insiden.

6.5 Mengelola Investigasi Kecelakaan

Ketua tim investigasi harus:

a. Menjadi pengawas status manajemen, dengan pengalaman dan wewenang untuk menyelesaikan pekerjaan

b. Mengangkat anggota tim investigasi

c. Mengadakan dan memimpin rapat

d. Mengawasi lingkup kegiatan tim dan menentukan langkah yang akan diikuti oleh tim untuk menyelesaikan penemuan fakta

e. Menugaskan anggota tim tugas-tugas khusus dan membentuk jadwal penyelesaian

f. Bertanggung jawab untuk menyelidiki semua sumber informasi

g. Memberikan informasi kepada pihak terkait mengenai kemajuan investigasi.

h. Mengawasi penyusunan laporan investigasi

i. Mengatur kerjasama dengan pihak luar, seperti instansi pemerintah dan media

6.6 Anggota Tim Investigasi Kecelakaan

Anggota tim yang berpartisipasi dalam penyelidikan kecelakaan ditentukan dengan lingkup dan keparahan kecelakaan.

Untuk kecelakaan dan sakit ringan atau kerusakaan ringan pada barang, personil berikut ini biasanya dilibatkan:

a. Supervisorb. Karyawan yang terlibat

55

Page 21: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

Untuk kecelakaan berat yang melibatkan kematian, kecelakaan atau sakit berat, atau kerusakan berat barang, komposisi tim harus mencakup:

a. Supervisor fasilitas atau unitb. Karyawan yang terlibatc. Ahli teknik (enjiner, ahli pencegahan kebakaran, pekerja petukangan,

dll.)

Tim yang berhubungan dengan kecelakaan berat juga mencakup mandor umum, pimpinan departemen, manajer pabrik, personel enginering, kesehatan dan keselamatan perusahaan, manajer atau wakil hukum.Anggota tim harus memiliki kemampuan dan karakteristik berikut ini:

a. Pengetahuan teknisb. Obyektivitasc. Inkuisitivitasd. Pengetahuan yang baik akan operasi dan prosese. Ketrampilan komunikasi yang efektiff. Kejujuran intelektualg. Pendekatan analitik pemecahan masalah

6.7 Pengumpulan Fakta

Investigasi kecelakaan aktual, wkatu kapan fakta atau bukti dikumpulkan, mencakup kegiatan berikut ini:

a. Mengunjungi tempat kecelakaan sebelum bukti fisik rusakb. Mengambil sampel tumpahan, uap, debu, residu bahan kimia dan zat

lainnya mencatan kondisi yang telah mempengaruhi sampelc. Membuat catatan visual yang komprehensif dengan videotape, foto,

atau sketsa/diagram.d. Menentukan item-item yang berkaitan dengan kecelakaan yang harus

diamankan.e. Mengidentifikasi orang-orang yang terlibat dalam insiden dan saksi-

saksi kecelakaan.f. Mewawancarai personil yang sesuai segera mungkin setelah

kecelakaan.g. Melaksanakan wawancara dengan pihak lain (seperti personil teknik)

yang mungkin dapat memberikan informasi berkaitan dengan kecelakaan.

Adalah penting untuk melaksanakan wawancara segera setelah kecelakaan.

Keabsahaan suatu pernyataan - yang diperoleh dari mereka yang terlibat, saksi-saksi dan personil teknik - segera setelah terjadi kecelakaan adalah sangat tinggi.

6.8 Mengorganisir Informasi yang Dikumpulkan

Mengorganisir informasi yang dikumpulkan akan membuat penentuan faktor penyebab secara lebih efisien.

55

Page 22: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

Catat pernyataan atau bukti yang berlawanan, dan usahakan untuk menyelesaikan perbedaan-perbedaan. Jika keputusan tidak dimungkinkan, catat pernyataan atau bukti yang mana yang paling dapat dipercaya.

Organisir informasi dan kecelakaan kedalam kategori berikut ini:

a. Pernyataan factual

b. Opini

c. Bukti kuat yang tidak dapat dibantah1) Catatan atau laporan tertulis2) Posisi atau bukti fisik

d. Bukti tersiratInterpretasi logis fakta-fakta untuk kesimpulan yang tidak dapat dibuktikan.

e. Kesaksian saksi mataPernyataan dari orang-orang yagn mlihat kejadian atau tiba di tempat kejadian segera setelah kecelakaan.

f. Kabar dari orang lainPernyataan dari orang-orang yang tidak didasarkan pada pengetahuan langsung tetapi pada apa yang diceritakan oleh orang kepada lainnya.

6.9 Menentkan Faktor Penyebab

Penentuan faktor penyebab suatu kecelakaan memfokuskan pada elemen-elemen berikut ini:

a. Orangb. Peralatanc. Lingkungand. Manajemen

Ingat: adalah sangat penting hanya mencatat sebab-sebab yang didasarkan pada fakta yang diketahui. Jangan mendokumentasikan kasus-kasus yang tidak dapat dibuktikan.

Tentukan penyebab utama dan penyebab sekunder.

6.10 Tindakan Koreksi dan Rekomendasi

Pada saat faktor-faktor penyebab telah ditentukan, catat tindakan atau rekomendasi perbaikan khusus yang dilaksanakan untuk menghapus atau menekan faktor-faktor penyebab. Juga identifikasi kekurangan-kekurangan dalam sistem manajemen yang menjadi faktor penyebab.

Tindakan perbaikan biasanya dipengaruhi oleh faktor berikut ini:a. Efektivitasb. Biaya

55

Page 23: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

c. Kelayakand. Pengaruh terhadap produktivitase. Waktu yang diperlukan untuk implementasif. Supervisi yang diperlukang. Penerimaan oleh karyawanh. Penerimaan oleh manajemen

55

Page 24: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

7. PROGRAM KOMUNIKASI BAHAYA

Program komunikasi bahaya dilaksanakan di tempat kerja untuk membantu melindungi karyawan dengan memberikan informasi kepada mereka mengenai bahaya elektrik dan bahan kimia yang dipakai dalam pekerjaan mereka.

Tujuan utama Komunikasi Bahaya adalah untuk memberitahukan karyawan mengenai bahaya bahan kimia dan bahan-bahan yang digunakan mereka pada saat bekerja, sehingga mereka dapat melindungi diri mereka sendiri.

7.1 Karakteristik Bahan-bahan Berbahaya

Bahaya elektrik dan bahan kimia atau baha-bahan yang dianggap “berbahaya” jika bahan tersebut memiliki satu atau lebih karakteristik berikut ini:

a. Dapat meledakb. Mudah terbakarc. Menimbulkan iritasi atau karatd. Beracun

7.2 Komunikasi dan Pelatihan Bahaya

Alat kunci yang dipakai untuk mengkomunikasikan bahaya kimia kepada karyawan di tempat kerja adalah:

a. Pelatihan dan informasib. Label kontenerc. Lembar data keselamatan material

7.3 Informasi Karyawan dan Pelatihan

Semua karyawan diharuskan dilatih mengenai bahaya bahan kimia yang digunakan mereka pada waktu bekerja.

Pelatihan harus dilaksanakan:

a. Ketika karyawan memulai pekerjaanb. Ketika bahan berbahaya digunakan ditempat kerja

Bahan pelatihan bahaya elektrik dan bahan kimia harus mencakup pembahasan mengenai:

a. Lokasi barang berbahaya di daerah kerjab. Bahaya kesehatan dan fisik yang berkaitan dengan bahan berbahaya

di tempat kerjac. Metode yang dipakai karyawan untuk mendeteksi bahan berbahayad. Langkah-langkah yang dapat diambil oleh untuk mencegah eksposur

terhadap bahan-bahan berbahayae. Dimana informasi komunikasi bahaya seperti MSDS ditempatkanf. Kebijakan dan prosedur fasilitas berkaitan dengan penyampaian

informasi bahaya.

55

Page 25: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

8. MEMBERI LABEL PADA KONTENER BARANG BERBAHAYA

Kontener bahan-bahan kimia berbahaya, terutama tangki, drum, dan kontener portabel harus diberi label sehingga pekerja, kontraktor, dan personil emergensi mengetahui isinya.

Informasi utama mengenai label tersebut harus:a. Nama bahan berbahayab. Peringatan bahaya yang diperlukan

Informasi lainnya yang ada dalam label komunikasi bahaya adalah:a. Nama, alamat dan nomor telepon pabrik pembuatb. Langkah pengamanan penangananc. Identifikasi organ yang menjadi sasaran bahan berbahayad. Prosedur pertolongan pertama dan penanganan emergensi

Harus menjadi prosedur standar (tangki, buket, kaleng, botol) diterima di fasilitas kecuali memiliki komunikasi bahaya.

8.1 Lembar Data Keselamatan Material (MSDS)

Lembar data Keselamatan material atau MSDS harus tersedia di tempat kerja untuk setiap bahan kimia berbahaya yang ada.

MSDS biasanya ditempatkan di ruang kontrol, kantor manajemen, dan tempat berkumpul karyawan.

Bahan bakar, pelarut, bahan kimia, dan bahan kimia proses merupakan contoh utama bahan berbahaya dimana MSDS harus tersedia.

55

Page 26: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

9. PENGENDALIAN BAHAYA KESEHATAN

Bahaya kesehatan industri, seperti bahaya keselamatan, dikontrol dengan berbagai cara, termasuk:

a. Kontrol enjineringb. Penggantian materialc. Kontrol praktek kerjad. Peralatan perlindungan dirie. Kontrol administrative

Kebanyakan tenaga profesional keselamatan dan kesehatan tidak menganjurkan pemakaian kontrol administratif bagi kontaminan bahan kimia dan kebisingan.

Kontrol bahaya kesehatan industri harus dipakai dengan memakai hirarki berikut ini:

a. Kontrol enjineringb. Penggantian materialc. Kontrol prakter kerjad. Peralatan perlindungan dirie. Kontrol administrative

55

Page 27: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

10. KESEHATAN INDUSTRI

Kesehatan industri mencakup antisipasi, pengenalan, evaluasi, komunikasi dan kontrol bahaya kesehatan kerja.

Program kesehatan industri yang efektif mencakup sistem manajemen yang melindungi karyawan dari:

a. Sakit atau penyakit industrib. Gangguan kesehatan fisikc. Ketidaknyamaan yang tidak wajar

Program kesehatan industri merupakan bagian dari sistem manajemen keselamatan, kesehatan dan lingkungan secara keseluruhan.

Bersama-sama, program kesehatan dan keselamatan industri mengelola secara efektif kerugian karena kecelakaan, sakit, kerugian operasi dan kerugian harta benda.

10.1 Jenis Bahaya Kesehatan Industri

Ada lima jenis dasar bahaya kesehatan industri:a. Bahaya kimiab. Bahaya khususc. Bahaya fisikd. Bahaya biologise. Bahaya elektrik

10.2 Rute Eksposur

Zat kimia dan lainnya di tempat kerja tidak mengakibatkan resiko kesehatan kecuali zat tersebut mengenai kulit atau memiliki akses ke tubuh dan memiliki akses ke organ sasaran seperti kulit, saluran pernapasan bagian atas, mata, atau organ dalam.

Rute eksposur mencakup:a. Pernapasanb. Kontak kulitc. Pencernaan

10.3 Efek Kesehatan

Eksposur zat tempat kerja mungkin memiliki pengaruh akut atau kronis terhadap kesehatan karyawan.

a. Pengaruh kesehatan akut merupakan salah satu yang segera terjadi atau hanya setelah ekspsosur.

b. Pengaruh kesehatan kronis adalah satu pengaruh terjadi setelah jangka panjang dan pengulangan eksposur pada suatu zat.

55

Page 28: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

10.4 Keracunan dan Bahaya

Adalah sangat penting untuk memahami perbedaan antara keracunan dan bahaya.

a. Keracunan adalah kemampuan inheren pada suatu zat yang dapat menyebabkan luka pada otot biologis (tubuh).

b. Bahaya yang berkaitan dengan suatu zat adalah kemungkinan bahwa zat tersebut akan menyebabkan kecelakaan, karena potensi keracunan dan kondisi lingkungan kerja.

10.5 Bahaya Kesehatan Industri dalam operasi

10.5.1 Operasi Pemeliharaan

a. Asap pengelasanb. Lead (dari cat dari bahan dasar lead)c. Pelarutd. Pasir silicae. Asbesf. Uap cat

55

Page 29: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

11. PENGELOLAAN LIMBAH

Pedoman pengelolaan limbah memberikan prosedur praktis langkah demi langkah untuk pengelolaan limbah oleh personel operasi.

Manajer Keselamatan, Kesehatan dan lingkungan harus memiliki pedoman ini dan memperbarui pedoman dan membagikannya ke personel operasi.

Pedoman ini dimaksudkan untuk mendukung perlindungan dan kesadaran lingkungan tingkat tinggi dan untuk memenuhi peraturan perundangan yang berlaku.

Jika pedoman ini bertentangan dengan atau kurang keras dibandingkan dengan peraturan perundangan yang berlaku, maka peraturan perudangan yang akan dipakai.

Setiap klarifikasi yang diperlukan untuk menafsirkan pedoman ini harus dialamatkan ke Manajer Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan.

11.1 Limbah Berbahaya

11.1.1 Gambaran Umum

Limbah dimasukkan sebagai limbah B3 jika limbah tersebut bersifat korosif, mudah terbakar, reaktif atau beracun diluar batas yang ditentukan oleh Kriteria BAPEDAL.

Lembar Data Keselamatan Material (MSDS) atau lembar informasi teknis yang menyertai produk asli dapat membantu mengidentifikasi limbah ini.

Jika tidak, mungkin diperlukan untuk mengetes material tersebut untuk menentukan apabila ia memiliki karakteristik limbah B3.

Setiap Unit Operasi adalah untuk mengidentifikasi limbah B2 yang dihasilkan oleh operasi mereka.

Sejauh mungkin, tekan dan daur ulang limbah B3.

Metode khusus untuk menangani limbah B3 terbatas pada hal-hal seperti – netralisasi, solifikasi, atau pembakaran – yang dapat merusak atau mengurangi kareakteristik limbah B3.

Jika pembuangan merupakan satu-satunya pilihan, berbagai alternatif pembuangan dapat dipertimbangkan seperti injeksi tanah atau penimbunan.

Jika penanganan mengurangi karakteristik perhatian ke tingkat dalam kriteria tidak berbahaya, produk limbah yang dihasilkan dapat dibuang sebagai limbah non-B3.

55

Page 30: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

11.1.2 Kriteria Pembuangan B3

11.1.2.1 Tingkat Kebakaran

Kriteria material yang dapat terbakar dengan mudah adalah sebagai berikut:

a. Cairan – zat dengan titik nyala kuran dari 60oC (140oF)

b. Zat padat atau semi padat – zat yang dapat menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan kelembaban, atau perubahan kimia yang spontan, dan menimbulkan kebakaran yang cepat dan terus menerus ketika dibakar.

c. Gas – gas pada yang dapat terbakar.

11.1.2.2 Tingkat Pengaratan

Kriteria untuk bahan korosif adalah sebagai berikut:a. Kurang dari atau sama dengan pH 2b. Lebih besar dari atau sama dengan pH 12,5

11.1.2.3 Reaktivitas

Kriteria untuk reaktivitas digambarkan sebagai zat yang memiliki satu atau lebih karakteristik berikut ini:

a. Kemungkinan menyebabkan ledakan

b. Biasanya tidak stabil dan cepat mengalami perubahan drastis tanpa denotasi

c. Satu kejadian berikut ini ketika dicampur dengan air:1) Bereaksi dengan kuat2) Berpotensi meledak3) Menghasilkan sejumlah racun atau gas yang dapat meledak, uap

atau racun yang berbahaya.

11.1.2.4 Tingkat Keracunan

Kriteria untuk tingkat keracunan didasarkan pada hasil tes binatang dengan zat yang dapat menghasilkan reaksi berikut ini:

a. Dosis Mematikan Oral (LD) 50 untuk tikus kurang dari atau sama dengan 50 mg/kg

b. Pernapasan LD 50 kurang dari atau sama dengan 2 mg/l atau kulit LD 50 kurang dari atau sama dengan 200 mg/l.

c. Konsentrasi mematikan (LC) 50 selama 90 jam. Untuk organisma atau ikan kurang dari atau sama dengan 50000 mg/l.

d. Racun dan limbah dari klinik juga limbah B3 harus ditangani sama seperti limbah peledak.

55

Page 31: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

11.1.3 Klasifikasi Limbah B3 / Pengambilan sampel

Setiap unit operasi adalah untuk mengidentifikasi, jika ada, limbah mereka adalah B3.

11.1.3.1 Tujuan Program Pengambilan Sampel

Tujuan program pengambilan sampel limbah adalah untuk mengumpulkan sampel dan data representatif yang diperlukan untuk mengklasifikasi limbah dengan benar.

Untuk membantu mencapai tujuan ini lakukan hal berikut ini:a. Gunakan teknik pengambilan sampel yang sesuai.b. Pakailah kontener yang bersih dan sesuai.c. Lakukan langkah-langkah perlindungan sampel.

11.1.3.2 Pengujian

Limbah yang dianggap limbah B3 jika limbah ini tidak memenuhi kriteria peraturan untuk keterbakaran, pengaratan, reaktivitas, dan tingkat racun.

11.1.3.2.1 Pengujian Secara Umum

Pengujian jika diperlukan untuk:a. Keterbakaran, pengaratan, reaktivitas, dan tingkat racun dapat

terjadi.b. Tingkat racun lebih khusus dan seringkali tidak terlihat.

11.1.3.2.2 Aliran Limbah Klasifikasi Sebelumnya

Penelitian ulang aliran limbah B3 sebelumnya mungkin terbatas pada beberapa karakteristik penting.

Pendekatan yang hemat biaya ini dapat dilaksanakan sebagai unit operasi tidak hanya menguji item yang tidak ditemukan sebagai limbah B3.

a. FrekwensiPeriksa kembali aliran limbah yang menjadi masalah cukup sering sehingga dapat memelihara database yang reliabel.

b. Perubahan dalam Aliran LimbahPerubahan penting dalam proses darimana aliran limbah dihasilkan dapat menjamin pemeriksaan ulang limbah.

11.1.3.2.3 Memeriksa Aliran Limbah Baru

Dalam hal aliran limbah yang sangat bervariasi atau baru, pertimbangkan program pemeriksaan yang lebih luas.

Informasi yang berguna dalam mengembangkan program pemeriksaan yang hemat biaya mencakup:

55

Page 32: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

a. Lembar MSDS bagi bahan kimia atau produk dalam proses yang menghasilkan limbah.

b. Tanggal operasi mengenai volume dan konsentrasi material tersebut diatas

55

Page 33: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

11.1.4 Pengelolaan Limbah B3

Jika mungkin, usahakan untuk menekan dan mendaur ulang/memakai kembali limbah B3.

11.1.4.1 Penelusuran

Telusuri semua aliran Limbah B3.

11.1.4.2 Fasilitas Penanganan

Sesuai dengan pedoman ini, perlakukan dan buang Limbah B3 dalam fasilitas yang dioperasikan dan dirancang dengan tepat.

Jika fasilitas-fasilitas ini dioperasikan oleh pihak ketiga, periksa dan/atau audit fasilitas ini dan pastikan agar fasilitas memiliki ijin dari Bapedal.

11.1.4.3 Pemeriksaan dan/atau audit Fasilitas Limbah

Kira-kira setiap tiga tahun sekali, lakukan inspeksi dan/atau audit fasilitas pihak ketiga (seperti WMI) untuk mengidentifikasi kewajiban jangka panjang perusahaan minimal yang berkaitan dengan penanganan diluar lokasi, penyimpanan, pembuangan limbah B3.

11.1.5 Penyimpanan Jangka Panjang

Limbah B3 mungkin mencemari lingkungan jika dibiarkan terakumulasi tanpa ditampung dengan sesuai.

Untuk penyimpanan limbah B3 yang relatif lama, pilihlah daerah penyimpanan yang dirancang dengan sesuai yang menutup limbah dari lingkungan.

Praktek berikut ini ditawarkan sebagai pedoman bagi penyimpanan limbah B3 jangka panjang:

a. Simpan limbah B3 tidak lebih dari enam bulanb. Simpan limbah B3 dalam kontener anti bocor atau tangki yang

ditempatkan di palet atau betonc. Tandai/beri label kontener atau tangki dengan sesuai.

11.1.6 Pengiriman

Telusuri semua pengiriman limbah B3 keluar lokasi dan tandai atau beri label semua kontener pengiriman.

11.1.7 Pembuangan dan Penanganan Limbah B3

Pilihan penanganan dan pembuangan limbah B3 seringkali tergantung pada daerah operasi.

Karena itu, usahakan untuk mendaur ulang atau tangani Limbah B3 sebelum pembuangan untuk mengurangi kriteria sesuai keinginan.

55

Page 34: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

Pertimbangkan hal berikut ini:

a. Menangani limbah untuk memindahkan karakteristik kriteria, dan membuangnya sebagai limbah non B3 sesuai dengan rencana manajemen limbah.

b. Membakar limbah dan membuang abu dalam Timbunan Yang Disetujui.

c. Menyuntik limbah kedalam formasi tanah yang sesuai.

d. Memadatkan bahan dan membuangnya sebagai limbah B3 diluar timbunan atau timbunan yang telah disetujui.

e. Mengirimkan limbah dengan karakteristik logam atau minyak ke tungku semen.

11.2 Limbah Tidak Berbahaya

Limbah Tidak Berbahaya merupakan material yang dibuang atau dimaksudkan untuk dibuang yang tidak tercatat atau dipercaya tidak tecatat dalam kategori limbah berbahaya B3.

Limbah tidak berbahaya ini mungkin dalam bentuk padat, semi padat, cair atau material berisi gas.

Tidak ada material merupakan limbah kecuali material ini dibuang atau dimaksudkan untuk dibuang.

Material, yang dapat dipakai kembali atau didaur ulang yang merupakan limbah jika dibuang atau dimaksudkan untuk dibuang, untuk tujuan pedoman ini saja, pengelolaannya tidak dibedakan dari pengelolaan limbah jika material dianggap sebagai limbah.

Ini dilakukan untuk menjamin konsistensi sistem dokumentasi dan klasifikasi limbah untuk material ini dengan memperhatikan bagaiman material akhirnya akan ditangani.

Material ini dibedakan dengan definisi limbah untuk menghindari penerapan pengawasan larangan atas material tersebut khususnya jika pemakaian kembali, daur ulang dan pemulihan tersebut tidak memberikan apa-apa bagi praktek manajemen yang baik.

55

Page 35: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

12. PERALATAN PERLINDUNGAN PERSONIL (PPE)

Adalah penting sekali lagi untuk mencatat hirarki atau kontrol bahaya keselamatan dan kesehatan industri:

a. Kontrol enjineringb. Penggantian materialc. Kontrol praktek kerjad. Peralatan perlindungan dirie. Kontrol administrative

Ketika kontrol enjinering, penggantian material atau praktek kerja tidak fisibel, praktikal atau efektif dalam menghilangkan bahaya fisika atau kimia di tempat kerja, pemakaian peralatan perlindungan diri (PPE) harus dipastikan.

Jika mungkin, PPE tidak dipakai sabagai alat satu-satunya untuk menyediakan perlindungan dari bahaya, tetapi PPE harus dipakai berkaitan dengan pengamanan, kontrol enjinering, dan praktek kerja yang aman.

12.1 Jenis Perlengkapan Perlindungan Personel

12.1.1 Perlindungan Kaki

Penggunaan pelindung kaki dijamin ketika pekerjaan karyawan di daerah-daerah dimana terdapat potensi kecelakaan pada kaki karena:

a. Benda menggelindingb. Benda jatuhc. Benda tajamd. Bahaya listrik

Sepatu pengaman memenuhi persyaratan Institut Standar Nasional Amerika (ANSI) Z41.1994 atau setara.

12.1.2 Perlindungan Tangan

Perlindungan tangan, terutama dicapai melalui penggunaan sarung tangan, sangat penting jika hal berikut ini dimungkinkan:

a. Penyerapan bahan berbahaya oleh kulitb. Potongan yang luka yang parahc. Goresan parahd. Kulit terkelupase. Luka bakar karena kimiaf. Suhu yang ekstrem yang membahayakan

Tidak ada kriteria khusus untuk sarung tangan. Pemilihan sarung tangan biasanya didasarkan pada karakteristik sarung tangan berkaitan dengan tugas dan lingkungan daerah kerja.

55

Page 36: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

12.1.3 Perlindungan Muka dan Tangan

Perlindungan muka dan tangan harus dipakai oleh karyawan yang berpotensi terkena bahaya mata dan muka seperti:

a. Partikel terbangb. Logam cairc. Kimia caird. Asam atau cairan tajame. Gas atau uap kimiaf. Radiasi cahaya yang berbahaya

Persyaratan khusus untuk perlindungan wajah dan telinga dijelaskan dalam ANSI Z871-1989. Mengacu pada sistem pemeringkatan yang setara dapat dilakukan.

Persyaratan umum lainnya untuk perlindungan mata dan wajah adalah: 12.1.4 Perlindungan Kepala

Helm pengaman harus dipakai oleh karyawan yang berada di daerah dimana potensi bahaya ditemukan dari kecelakaan pada kepala dari benda yang jatuh.

Jika potensi kesetrum listrik dapat terjadi pada kepala, helm yang dirancang untuk tujuan ini harus dipakai.

Helm pengaman harus memenuhi persyaratan ANSI Z89-1986 atau sistem pemeringkatan yang setara.

12.1.5 Perlindungan Pernapasan

Ketika karyawan dapat terkena konsentrasi udara seperti uap, partikulat, gas, asap dan/atau kabut yang melampui batas eksposur yang berlaku, peralatan perlindungan pernapasan yang sesuai harus dipakai.

Dua kelas yang paling umum peralatan perlindungan yang dipakai adalah:

a. Alat pernapasan pembersih udara1) Alat pernapasan tabung ganda2) Masker gas.3) Alat pernapasan pembersih tenaga udara

b. Alat pernapasan pasokan udara1) Alat pernapasan berisi udara2) Alat pernapasan saluran udara

Alat pernafasan pembersih udara agar dipakai hanya jika bahan pencemar memiliki kandungan peringatan yang baik dan terdapat kandungan oksigen yang melimpah diudara (19,5%).

Perlindungan pernafasan yang dibuat di Amerika Serikat disetujui oleh Institut Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan Pekerjaan (NIOSH).

55

Page 37: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

Pemilihan perlindungan pernafasan yang dipakai hendaklah diatur dengan Program Perlindungan Pernafasan.

Unsur pokok dari program perlindungan pernasafan termasuk ketentuan untuk:

a. Pemilihan alat pernafasan berdasarkan atas bahaya yang ada sekarang;

b. Pelatihan mengenai pemakaian dan pembatasan pernafasan, termasuk tes kesesuaian;

c. Pemeriksaan, pemeliharaan dan penyimpanan alat pernafasan;

d. Pengawasan mengenai kondisi daerah pekerjaan;

e. Izin menurut medis untuk pemakaian alat pernafasan;

f. Pemilihan mengenai alat pernafasan yang disetujui.

12.1.6 Perlindungan Pendengaran

Jika para pekerja terbuka terhadap tingkat suara dengan pergeseran penuh yang lebih besar dari pada batas keterbukaan yang berlaku atau jika mereka pekerja pada daerah dengan suara tinggi, alat perlindungan pendengaran supaya dipakai.

Perlindungan pendengaran yang dibuat di Amerika Serikat diberikan Tingkat Pengurangan Suara (NRR). NRR dengan 20 dB menunjukkan bahwa peralatan akan mengurangi tingkat suara sekitar 20 dB.

12.2 Pakaian Pelindung

Jika terdapat keberadaan yang potensial terhadap tubuh pekerja atau pakaian pekerja yang biasa untuk memperoleh pencemaran oleh cairan atau bahan padat yang dapat menimbulkan terbakar, rasa perih atau penyerapan terhadap kulit, atau jika pekerja dapat terbuka terhadap kondisi yang sangat dingin, pekerja supaya memakai beberapa jenis pakaian pelindung.

Jenis-jenis pakaian pelindung atau baju penutup termasuk:a. Jas hujan b. Baju penutup dengan atau tanpa lapisan yang dapat dibuang c. Baju penutup yang tahan bahan kimiad. Baju rok kerjae. Pakaian laboratorium f. Baju pelindung panasg. Mantel tanpa lengan tukang lash. Pakaian untuk mendekati kebakaran & melepas roda gigi

(NFPA/OSHA)i. Pakaian penghambat nyala api (NOMEX)

55

Page 38: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

12.3 Pemilihan Peralatan Pelindung Perorangan

Pemilihan Alat Pelindung (PPE) yang tepat adalah sangat penting untuk perlindungan para pekerja dari resiko kesehatan dan keselamatan.

12.4 Penilaian Bahaya Peralatan Pelindung Perorangan

Pada mulanya, penilaian mengenai tempat bekerja agar dibuat untuk menentukan bahaya yang memerlukan pengendalian dengan peralatan pelindung perorangan.

Hal ini dapat dilaksanakan dengan:a. Analisa bahaya pekerjaanb. Penelitian PPE untuk Latihan Pertunjukkan

Penelitian PPE untuk Latihan Pertunjukkan adalah proses yang lebih umum yang menunjukkan adanya bahaya terhadap kesehatan dan keselamatan yang potensial.

Penilaian bahaya supaya dilaksanakan oleh seseorang yang memiliki kemampuan untuk mengenal bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan pekerjaan, seperti Ahli Keselamatan atau Ahli Kesehatan Industri.

Bila melakukan penelitian mengenai bahaya, hal-hal berikut ini agar diperhatikan:

a. Sumber gerakan, seperti mesin, peralatan, proses perpindahan peralatan, mesin atau partikel yang dapat terjadi, atau perpindahan perorangan yang dapat menimbulkan tubrukan/benturan;

b. Sumber panas yang tinggi yang dapat mengakibatkan kebakaran, luka atau hubungan dengan mata

c. Keterbukaan dengan bahan kimia

d. Sumber debu yang mengandung bahaya

e. Sumber radiasi cahaya, seperti pengelasan, sinar dengan intensitas yang tinggi, perapian

f. Sumber adanya benda jatuh atau yang berpotensi atas jatuhnya suatu benda

g. Sumber benda tajam

h. Sumber benda yang berguling atau menjepit

i. Bahaya listrik

j. Tata letak tempat bekerja dan lokasi para pekerja

55

Page 39: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

Penilaian atas bahaya agar diulang-ulang jika sifat fisik dari fasilitas berubah-ubah atau jika terdapat proses yang baru yang terjadi pada fasilitas.

12.4.1 Menganalisa Informasi Bahaya

Bila menganalisa data penilaian bahaya dari PPE, setiap bahaya dasar agar ditinjau dan suatu penentuan agar dilakukan seperti mengenai jenis, tingkat bahaya, dan tingkat keparahan dari potensi luka.

Kemungkinan bagi keterbukaan terhadap banyak bahaya supaya dipetimbangkan. Jika memungkinkan, para pekerja perlu ikut serta dalam hal ini dan proses berikutnya yang berhubungan dengan pemilihan PPE.

12.5 Pertimbangan mengenai Kenyamanan dan Kesesuaian

Bila memilih PPE, perlu adanya petimbangan yang hati-hati berkenaan dengan kenyamanan dan kesesuaian dari peralatan. PPE yang tidak sesuai tidak akan dapat memberikan perlindungan yang semestinya, dan pada umumnya, si pemakai akan terus memakai PPE jika ternyata dirasakan nyaman dan sangat sesuai.

Kesesuaian PPE adalah terutama sekali penting untuk perlindungan mata/muka dari debu dan bahan kimia, serta untuk perlindungan kepala.

12.6 Pelatihan untuk Peralatan Pelindung Perorangan

Masing-masing karyawan yang perlu memakai peralatan pelindung perorangan agar diberikan pelatihan yang benar oleh majikan. Pelatihan agar ditujukan untuk hal-hal berikut:

a. PPE apakah yang perlu b. Kapan PPE dipakaic. Bagaimana mengenakan secara benar, mengatur dan memakai PPEd. Kemanfaatan dan pembatasan dari PPEe. Kewaspadaan yang benar, pemeliharaan dan kebersihan dari PPEf. Pembuangan PPE yang benar

Adalah penting bahwa setiap karyawan memiliki pengertian mengenai hal-hal yang telah dicatat diatas sebelum mempergunakan PPE.

Hal-hal inilah yang paling efektif untuk dilakukan melalui pemakaian beberapa pertanyaan untuk pengujian yang menyertai pelatihan.

Pelatihan tambahan diperlukan:a. Jika terdapat perubahan pada tempat bekerja sehingga pelatihan

awal sangat diperlukan.b. Jika terdapat perubahan pada PPE yang disediakanc. Jika majikan menentukan bahwa pelatihan awal tidak efektif.

12.7 Penyimpanan, Pemeliharaan dan Pemakaian Peralatan Pelindung Perorangan

55

Page 40: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

Peralatan pelindung perorangan yang tidak disimpan dengan kondisi yang benar akan memberikan nilai yang kecil mengenai perlindungan yang diberikan bagi para pekerja dari segi bahaya kesehatan dan keselamatan.

12.7.1 Penyimpanan

PPE agar senantiasa disimpan pada tempat yang bersih dan sehat dan tidak menjadi sasaran dari suhu yang ekstrim.

12.7.2 Pembersihan dan Pemeliharaan

Pembersihan dan pemeliharaan yang benar adalah sangat penting untuk PPE.

a. Pelindung pernafasan untuk pemakaian darurat (SCBA) agar diperiksa secara bulanan dan perbaikan yang perlu agar dilaksanakan dengan segera.

b. Pakaian, sepatu dan pelindung pernafasan yang dapat dipakai ulang supaya dibersihkan (berkenaan dengan alat pernafasan supaya diberi dis-infektan) setelah terjadi keterbukaan terhadap bahan yang berbahaya.

c. Sarung tangan pelindung dan kartridge alat pernafasan penyaring udara agar dilakukan perubahan pada interval yang teratur sehingga mencegah para pemakai dari pemakaian alat tersebut setelah melewati masa pakainya.

d. Jika perbaikan dilakukan terhadap PPE, hanya beberapa bagian yang disetujui dari bagian peralatan khusus yang sedang diperbaiki yang hendaknya dipakai.

Jika PPE tidak merupakan jenis yang dapat dibuang atau telah tercemar atau rusak maka tidak dapat diperbaiki, PPE agar dibuang dengan cepat dengan cara yang tidak menimbulkan adanya keadaan bahaya tambahan.

12.7.3 Pemakaian

Pemakaian PPE yang benar oleh semua karyawan agar dipantau menurut kesehatan, keselamatan dan pengelolaan.

Penilaian sendiri terhadap fasilitas adalah cara yang efektif mengenai penilaian pemakaian PPE oleh para karyawan.

Demikian juga kunjungan yang bersifat kesehatan dan keselamatan oleh para pengawas dan para manajer dapat memberikan penilaian mengenai seluruh pemakaian dan keefektifan dari PPE.

55

Page 41: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

13. PENGUKURAN DAN KINERJA

Unsur strategi dan perencanaan dari sistim manajemen kita menyediakan untuk adanya perkembangan atau tujuan usaha yang terkonsolidasi.

Proses yang dilaksanakan pada pelaksanaan dan unsur pemantauan memberikan akibat pada target yang khusus pada kelangsungan dari pelaksanaan rencana yang diprioritaskan.

Pemantauan secara berkala yang dilaksanakan selama pelaksanaan rencana dapat mengevaluasi tingkat pelaksanaan dan keefektifan dari kegiatan dan sistim yang khusus.

Penelusuran, analisa dan pelaporan bulanan dan data kinerja yang khusus mengenai komunikasi memungkinkan bagi manajemen untuk melakukan pengaturan jika diperlukan untuk memberikan pengetahuan bagi para karyawan mengenai hasil dari perbuatan mereka.

Tinjauan yang seringkali ini memberikan kesempatan yang terbaik untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.

55

Page 42: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

14. PEMERIKSAAN DAN TINJAUAN KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN

Program pemeriksaan yang diformalisasikan secara teratur mengikat semua unsur untuk tahapan “tinjauan” pada proses TQM.

Hal ini terutama sekali sebagai alat untuk pengawasan usaha. Tujuan utama mengenai proses pemeriksaan Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan adalah untuk menjawab pertanyaan berikut:

a. Apakah sistim pengelolaan Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan yang sedang dilaksanakan efektif menurut rencana?

b. Apakah dasar-dasar kebijakan yang dipenuhi dengan tujuan Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan serta tindakan kinerja telah tercapai?

c. Apakah kita sesuai dengan kebutuhan peraturan yang relevan?

d. Daerah-daerah manakah yang memerlukan perbaikan?

Proses audit yang diterapkan oleh PT. Qiandra Information Technology adalah:

a. Audit intern dalam operasi

b. Audit perusahaan

c. Audit ektern oleh klien kami atau pihak ketiga.

14.1 Audit Intern

Audit intern adalah tinjauan intern tahunan oleh Bagian Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan untuk memantau kesesuaiannya terhadap peraturan, mutu dari program pengawasan internnya dan pelaksanaan temuan-temuan dari audit sebelumnya.

Alat yang utama adalah daftar pemeriksaan penilaian fasilitas, protokal dari perusahaan dan program audit ekstern dan laporan audit sebelumnya.

14.2 Audit Perusahaan

Audit ini terdiri dari audit sistim manajemen dan audit kepatuhan. Audit tersebut dilaksanakan secara tahunan pada setiap operasi.

Audit sistem manajemen memakai protokol yang sama seperti audit sistim manajemen ekstern oleh pihak ketiga.

55

Page 43: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

14.3 Audit ekstern

Audit ekstern pada umumnya dilaksanakan oleh pihak ketiga. Audit ini termasuk kepatuhan, tindakan terbaik dan audit sistim manajemen.

Proses yang utama adalah audit MSA yang dilaksanakan setiap tiga tahun.

Audit kepatuhan dan tindakan terbaik termasuk penelitian mengenai keselamatan dan pencegahan kebakaran, penelitian kesehatan industri dan tinjauan lingkungan.

55

Page 44: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

15. PERATURAN DAN PERUNDANG-UNDANGAN

Peraturan dan perundang-undangan yang mengatur segi keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan dari operasi dibuat daftarnya pada sub bagian dibawah ini.

Ringkasan untuk peniliannya akan dimasukan ketika terdapat perkembangan.

Lakukan konsultasi dengan Manajer Keselamataan, Kesehatan dan Lingkungan untuk pertanyaan mengenai keadaan pemakaian tim anda.

15.1 KESELAMATAN

15.1.1 Undang–undang dan Keputusan Presidena. Peraturan Polisi Pertambangan No. 341/1930b. Keselamatan dan Kesehatan Kerja No. 1/1970c. Persyaratan Keselamatan mengenai Boiler Uap No. 225/1930d. Peraturan Lalulintas No. 14/1992

15.1.2 Peraturan Pemerintaha. Manajemen dan Pengawasan Keselamatan mengenai Kegiatan

Pertambangan No. 19/1973b. Asuransi Karyawan No. 33/1970c. Tanda Angkutan dan Lalulintas No. 41-44/1993d. Keselamatan & Panitia Nasional No. 13/1984e. Panitia Keselamatan dan Kesehatan No. 2/1970f. Bahan Peledak No. 27/1982g. Pelatihan untuk Praktisi Keselamatan No. 65/1969

15.1.3 Surat Keputusan Menteri a. Pengadaan bahan peledak No. 02/PERTAMB/1980b. Keselamatan Jalur Produksi No.02/PERTAMB/1975c. Keselamatan mengenai Pemasangan dan Peralatan PP 27/1982d. Keselamatan Karyawan PP 17/1970e. Pembentukan Panitia Keselamatan pada Perusahaan No. 3/MP/1978 f. Pencabutan Peralatan PER-05/MEN/1985g. Instalasi Listrik No. 04/MEN/1978h. Pemasangan & Pemeliharaan Pemadam Kebakaran Per-04/MEN/1980i. Sertifikat Kran No. 01/K.03/D.DJM/1996j. Pemasangan dan Keselamatan Peralatan No. 01/P/M/ PERTAMB/1980k. Ijin dan Pengawasan mengenai Penangkal Petir No. KEP/09/MEN/1979l. Bejana Bertekanan No. PER-01/MEN/1982m. Kwalifikasi untuk Operator Kran No. PER-01/MEN/1989n. Kwalifikasi untuk Tukang Las No. PER-02/MEN/1982o. Pemasangan Deteksi Kebakaran No. PER-02/MEN/1983p. Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan No. 05/MEN/1996

55

Page 45: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

15.2 KESEHATAN

15.2.1. Undang-undang dan Keputusan Presidena. Keselamatan dan Kesehatan Kerja No. 1/1970b. Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan No. 22/1993

15.2.2. Peraturan Pemerintaha. Manajemen dan Pengawasan Keselamatan dari kegiatan

pertambangan No. 19/1973b. Keselamatan Kerja pada daerah radiasi PP-No. 11/1975c. Bahan dan sumber radioaktif PP-No. 12/1975

15.2.3 Surat Keputusan Menteri a. Kebersihan Kesehatan dan Penyinaran pada tempat kerja KEPMEN.

No. 04/MENAKER/1964b. Peraturan untuk para pekerja pestisida No. 03/MENAKER/1986c. Pemeriksaan fisik sebelum dipekerjakan dan berkala KEPMEN. No.

2/MENAKER/1980d. Keselamatan Kerja pada Aplikasi Asbes KEPMEN. No.

3/MENAKER/1985e. Mengenai Tingkat Getaran untuk Industri dan Kegiatan Lain

KEP-50/MENLH/11/96.f. Mengenai Tingkat Bau Busuk untuk Industri dan Kegiatan Lain KEP-

50/MENLH/11/96. g. Sistem Manajement Keselamatan dan Kesehatan No. 05/MEN/1996

15.2.4 Surat & Petunjuk Pertamina & Migas Dan Surat Keputusan Lainnya

Nilai Ambang Batas (TLV), Iklim Kerja dan Suara SE-No. 1/MENAKER/1978

15.3 LINGKUNGAN

15.3.1 Undang-undang dan Keputusan Presidena. Pengelolaan Lingkungan No. 4/1982b. Pelestarian Lingkungan No. 5/1990

15.3.2 Peraturan Pemerintaha. Mengenai Analisa Dampak Lingkungan PP. No. 29/1986b. Mengenai Analisa Dampak Lingkungan PP. No. 51/1993c. Bahan dan Sumber Radioaktif PP-No. 12/1975d. Mengenai Pengendalian Pencemaran Air PP. No. 20/1990e. Mengenai Peraturan Limbah Berbahaya PP. No. 19/1994f. Mengenai Peraturan Limbah Berbahaya PP. No. 12/1995

15.3.3 Surat Keputusan Menteri a. Mengenai Analisa Dampak Lingkungan KEP-49-53/MENLH/1987b. Mengenai Analisa Dampak Lingkungan dan Persiapan Rencana

Pengelolaan dan Pemantauan KEP-11-12/MANLH/1994c. Mengenai Analisa Dampak Lingkungan dan UKL/UPL

KEP-389/MENDPE/K/008/M.PE/95d. Formulir Untuk Persiapan Analisa Dampak Lingkungan dan UKL/UPL

KEP-1256.K/MPE/96

55

Page 46: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

e. SKB Kehutanan dan M&E No. 0120.K/10/M.PE/84 029/KPTS-II/84f. Mengenai Standar Mutu Limbah Cair untuk Kegiatan yang telah

beroperasi KEP-03/MENKLH.1991g. Mengenai Standar Limbah Cair untuk Kegiatan Industri

KEP-51/MENLH/1995h. Program PROKASIH yang benar KPE. PROKASIHi. Parameter Standar Aliran keluar untuk air kemasan

KEP-41/MENLH/10/1996j. Mengenai Limbah Berbahaya KEP-68/BAPEDAL/94k. Mengenai Limbah Berbahaya KEP-01-05/BAPEDAL/09/85l. Mengenai Limbah Berbahaya KEP-40/BAPEDAL/95m. Mengenai Tingkat Kebisingan untuk Industri dan Kegiatan lain KEP-

48/MENLH/11/96n. Standar Mutu Air Ambient KEP-02/MENLH/5/88o. Standar Emisi untuk Sumber Stasioner KEP-13/MENLH/3/95p. Pengendalian Pencemaran Udara dari Sumber yang Mobile dan Non-

mobile (Program Langit Biru) KEP-15/MENLH/4/96q. Mengenai Standar Indeks Pencemaran Udara KEP-45/MENLH/ 10/1997

15.3.4 Surat & Petunjuk Pertamina & Migas Dan Surat Keputusan Lainnya

a. Mengenai kegiatan yang memerlukan Surat AMDAL M&E No.4646/008/PNJ/94

b. Mengenai petunjuk teknis pada pengaturan UKL/UPL untuk usaha pertambangan dan gas dan geothermal SK.DIRJEN MIGAS No. 131.K/38/DDJM/95

c. Mengenai Standar Aliran keluar untuk industri minyak pantai Pemerintah RIAU Keputusan Pemerintah No. 660.I/ BLH405/95.

55

Page 47: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

APPENDIX A - PETUNJUK ANALISA KESELAMATAN KERJA

A.1. Melaksanakan Analisa Keselamatan Kerja

JSA melibatkan lima tahapan: Memilih pekerjaan; membentuk Tim JSA; membuat rincian pekerjaan dalam beberapa langkah; menunjukan bahaya yang potensial; dan mengembangkan cara penyelesaian.

Lembar Kerja JSA ditunjukkan pada akhir dari petunjuk ini. Lampiran mengandung petunjuk langkah demi langkah dan contoh yang singkat.

A.2 Memilih Pekerjaan

Ketika melaksanakan JSA, “pekerjaan” adalah rangkaian dari langkah-langkah atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan.

Beberapa pekerjaan adalah terlalu luas untuk JSA, seperti pengeboran sumur atau melakukan penutupan terhadap unit sederhana. Beberapa langkah pekerjaan adalah terlalu sempit untuk analisa yang efektif (contoh memutar saklar ON).

Pekerjaan khusus yang sesuai untuk JSA adalah jenis penugasan pekerjaan yang akan dibuat oleh Pengawas atau Operator.Sebagai contoh, memindahkan pompa untuk keperluan perawatan dan pemasangan adalah subjek yang baik untuk JSA.

Tugas yang akan dianalisa biasanya dipilih berdasarkan skala prioritas.Pekerjaan yang mempunyai riwayat kecelakaan terburuk atau yang mempunyai potensi bahaya terbesar harus yang pertama dianalisa.

Pada saat memilih pekerjaan, pertimbangkan factor-faktor di bawah ini :

a. Frekwensi terjadinya kecelakaan atau hampir terjadinya kecelakaan

b. Potensi keparahan.Beberapa situasi harus dikaji ulang dan diberi prioritas tertinggi jika dapat menimbulkan potensi kecelakaan dengan luka-luka yang parah. Ini meliputi :

Pekerjaan yang tidak biasa / tidak rutin. Pekerjaan yang tidak berkaitan dengan proses produksi

( perawatan, perbaikan, dsb.) Sumber energi dengan intensitas tinggi ( listrik, tekanan, dsb). Pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan konstruksi

( pekerjaan di tempat-tempat yang tinggi, pemindahan barang-barang berat, pelaksanaan pekerjaan dengan intensitas tinggi di lokasi yang sempit, dsb. )

c. Pekerjaan-pekerjaan dengan tingkat pengulangan yang besar – sebab pekerja dihadapkan pada keadaan bahaya secara berulang-ulang.

d. Masukan-masukan dari pekerja – dimana pekerjaan yang diberikan kepada mereka mengandung potensi bahaya.

55

Page 48: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

e. Pekerjaan-pekerjaan baru atau pekerjaan yang tidak sering dilakukan – Proses JSA harus meliputi tata cara untuk mengevaluasi pekerjaan-pekerjaan baru / pekerjaan yang tidak sering dilakukan (shutdown, dsb).

A.3 Membentuk Tim JSA

Orang yang membentuk JSA hendaklah berpengalaman dan memiliki cukup pengetahuan mengenai pekerjaan; memiliki kredibilitas dengan kelompok pekerjaan; dan mengerti proses JSA.

Ciri penting lainnya adalah suportif, tidak perlu penilaian, bersedia mendengarkan pendapat, dan konsisten dalam mencari penyelesaian untuk mewujudkan tempat kerja yang aman.

Pembentukan tim tergantung pada organisasi dan ukuran dari kelompok pekerjaan.

Sebagai tambahan bagi orang yang melaksanakan pekerjaan, para anggota tim dipilih dari para pekerja, pengawas, dan ahli keselamatan lainnya.

A.4. Rincian Pekerjaan

Sebelum memulai penelitian mengenai bahaya yang potensial, pekerjaan dirinci menjadi beberapa rangkaian langkah yang masing-masing menggambarkan apa yang sedang dilakukan.

Terdapat keseimbangan antara rincian yang terlalu banyak yang berakibat pada terlalu banyak langkah, dan rincian yang begitu umum bahwa langkah-langkah dasar tidak dicatat.

Pada umumnya, 15 langkah adalah sebagai yang maksimum untuk JSA yang efektif.

Tentukan langkah-lengkah dengan mengamati salah seorang pekerja yang sedang melaksanakan pekerjaan.

Tanyakan “Dengan langkah apa memulai pekerjaan?” kemudian “Langkah dasar apakah yang berikutnya?” dan sebagainnya.

Untuk suatu pekerjaan yang baru atau yang akan berubah, pakai informasi tata letak pabrik dan spesifikasi peralatan yang dianggap memadai untuk menentukan langkah-langkah pekerjaan.

Jelaskan dan beri nomor untuk setiap langkah pada Formulir JSA. Setiap langkah memberitahukan apa yang perlu dilakukan, bukan bagaimana.

Uraian untuk masing-masing supaya dimulai dengan kata tindakan seperti pindahkan, panjat, buka atau las.

55

Page 49: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

Uraian suatu langkah dilengkapi dengan pemberian nama dari item yang menjadi tujuan tindakan, contoh pindahkan pemadam kebakaran, bawa ketempat kebakaran, dsb.

Pastikan untuk mendapat persetujuan dengan semua annggota tim mengenai apa yang dilakukan dan perintah dari langkah.

A.5 Mengidentifikasikan Bahaya yang Potensial

Berikutnya memulai pencaharian untuk semua bahaya yang ada yang sifatnya potensial.

Perhatikan kondisi fisik (bahan kimia, peralatan, tempat bekerja, dsb.), faktor lingkungan (panas, dingin, suara, penyinaran, dsb.), dan tindakan atau perilaku (perlu berdiri diatas alas kaki atau permukaan yang tidak stabil untuk dapat menjangkau dalam mengoperasikan suatu katup, mengangkat benda yang besar.)

Pengamatan yang seksama dan pengetahuan mengenai pekerjaan khusus diperlukan untuk JSA yang efektif.

Pengamatan pekerjaan supaya diulang-ulang sesering mungkin sesuai kebutuhan sampai semua bahaya dan kecelakaan yang potensial dapat ditunjukkan.

Dapat dipertimbangkan untuk membuat rekaman video terhadap pekerjaan sebagai mana yang dilaksanakan sebab hal ini akan menjadi lebih bagi tim.

A.6. Mengembangkan Penyelesaian

Langkah terakhir pada JSA adalah untuk mengembangkan perubahan-perubahan yang disarankan untuk menghilangkan bahaya yang potensial.

Selama phase ini, umumnya adalah sangat baik untuk memulai dengan langkah pertama dan melanjutkan bekerja menurut daftar langkah-langkah.

Lanjutkan kepada langkah berikutnya hanya setelah semua bahaya yang potensial telah disingkirkan dan semua kondisi adalah aman dari langkah sebelumnya, berhubung beberapa perubahan dapat mempengaruhi langkah yang berikutnya.

Jika diperlukan, mulailah dengan bentuk JSA yang baru yang menguraikan langkah-langkah pekerjan yang berubah.

Penyelesaian dasar adalah:

a. Ubah kondisi fisik yang menciptakan bahaya

Ubah perkakas, bahan, peralatan, tata-letak, atau lokasi.

55

Page 50: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

Ini adalah pendekatan yang lebih dikehendaki sampai terdapat persetujuan umum bahwa kondisi pekerjaan adalah aman secara sewajarnya.

b. Ubah prosedur kerja

Tanyakan “Apakah yang perlu dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan untuk menghilangkan bahaya yang khusus ini atau mencegah kecelakaan yang potensial ini?”

Jawabannya adalah dapat cukup sederhana seperyti berdiri disebelah ketika membuka katup atau berdiri dengan posisi yang baik sebelum mengangkat suatu barang.

c. Mengurangi frekuensi

Tanyakan “Apakah yang dapat dilakukan untuk mengurangi keperluan dalam melaksanakan tugas ini?”.

Sebagai contoh, jika tugas melibatkan penggantian elemen saringan pada unit saringan bensin, carilah cara untuk mengeluarkan bahan padat dan bahan lainnya dari bensin.

Jika hal ini ternyata tidak layak, kiranya mungkin diperlukan untuk mengganti alat yang sudah ada dengan elemen saringan yang lebih besar yang tidak memerlukan penggantian secara rutin.

d. Dapatkan cara yang benar-benar baru untuk melaksanakan pekerjaan

Jika langkah diatas belum menghasilkan cara yang aman dan efisien untuk menyelesaikan pekerjaan, tim supaya memperhatikan pekerjaan itu sendiri.

Tentukan tujuan dari pekerjaan dan kemudian analisa cara alternatif untuk dapat mencapai tujuan ini untuk menentukan cara manakah yang paling aman.

“Pemecahan” harus dinyatakan sehingga orang-orang dapat mengerti dengan jelas mengenai apa yang harus dilakukan. Umumnya tidak terdapat cukup ruangan pada formulir JSA untuk menjelaskan bagaimana cara melaksanakannya.

Tingkat rincian yang diperlukan harus dimasukkan pada prosedur yang aman, manual yang aman, dan pelatihan karyawan atau dalam beberapa bentuk lainnya sehingga setiap orang mengerti bagaimana cara melaksanakan pekerjaan secara aman.

Pada beberapa tempat (manual keamanan, dsb.) tingkat rincian yang benar perlu diuraikan, seperti:

Atur kunci Inggris dengan benar dan aman. Lakukan tes terhadap cengkeramannya dengan memberikan tekanan ringan

55

Page 51: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

padanya. Tahan diri anda pada sesuatu yang tidak dapat bergerak, atau ambil posisi yang kokoh dengan kedua kaki dilebarkan, sebelum memberikan tekanan penuh. Untuk mencegah kehilangan keseimbangan akibat kunci Inggris terpeleset, tariklah kunci Inggris kearah diri anda bukannya mendorong menjauh ketika anda melonggarkan mur atau baut yang kencang.

Peringatan yang kurang bersifat khusus, seperti ”waspadalah”, “berhati-hatilah”, atau “hati-hati” adalah terlalu samar-samar kecuali untuk meningkatkan kesadaran selama berlangsungnya tahapan pekerjaan yang memerlukan perhatian yang lebih besar.

Namun, pada semua keadaan, lakukan pemeriksaan atau tes terhadap perubahan yang diusulkan dengan mengamati kembali pekerjaan dan membicarakan perubahan-perubahan bersama mereka yang melaksanakan pekerjaan yang telah dilakukan desain ulang yang mungkin mempengaruhi pekerjaan lainnya dan bahkan seluruh proses pekerjaan, bicarakan setiap perubahan yang diusulkan bersama orang lain yang terkena dampaknya.

55

Page 52: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

55

Page 53: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

55

Page 54: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

APPENDIX D

PERKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANGAN DI INDONESIA

KEP-15/MENLH/4/1996 BLUE SKY PROGRAM

KEP-42/MENLH/10/1996 PRODUCED WATER STDS

KEP 13/MENLH/3/1995 EMISSION STANDARD

KEP 11-15/MENLH/3/1994/UPL ENVIRONMENTAL IMPACT STUDIES

KEP-48/MENLH/11/1996

NOISE, VIBRATION &ODOR

PP. NO. 20 / 1990 WATER POLLUTION CONTROL

PP. NO. 29 / 1986 ENVIRONMENTAL IMPACT ANALYSIS

NO.4 / 1982 ENVIRONMENTAL MANAGEMENT

SE-NO.1 / MENAKER / 1978 TLV, WORK CLIMATE & NOISE

10. 1973 SAFETY MGMT. & SUPV. MINING ACTIVITY

NO. 1 1970 OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH

NO. 341/ 1930 MINING POLICE REGULATION

1930 1970 1975 1980 1985 19901995 2000

55

Page 55: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

55

Page 56: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

55

Page 57: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

55

Page 58: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

55

Page 59: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

55

Page 60: CONTENTS - zariusrusli.files.wordpress.com file · Web viewPROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN No. Dokumen HSE / QIT / PRG / 01 / 01 Terbitan A No. / Tgl. Revisi 00 / APRIL

APPENDIX I . FORM LAPORAN KECELAKAAN

55