kegiatan hse dan csr perusahaan

22
MAKALAH Dampak Lingkungan Dalam Industri Mineral di Indonesia Mata Kuliah Teknologi Management Kewirausahaan Disusun Oleh : Yudha Pratama Nugraha Irianto Situmorang 270110130102 GEOLOGI B PROGRAM STUDI S1 FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG

Upload: yudha-pratama-situmorang

Post on 16-Jan-2016

140 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Kegiayan HSE Perusahaan dan CSR

TRANSCRIPT

Page 1: Kegiatan HSE dan CSR perusahaan

MAKALAH

Dampak Lingkungan Dalam Industri Mineral di Indonesia

Mata Kuliah Teknologi Management Kewirausahaan

Disusun Oleh :

Yudha Pratama Nugraha Irianto Situmorang

270110130102

GEOLOGI B

PROGRAM STUDI S1 FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

2014

Page 2: Kegiatan HSE dan CSR perusahaan

Kata Pengantar

Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya

saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Kegiatan HSE dan CSR Perusahaan

Pertambangan dan Migas di Indonesia dengan baik dan tepat waktu.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak Dr. Nana Sulaksana.

Makalah ini menjelaskan tentang apa itu dan bagaimana Kegiatan HSE dan CSR Perusahaan

Pertambangan dan Migas di Indonesia.

Melalui Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca

mengenai Kegiatan HSE dan CSR dalam perusahaan. Dalam penulisan makalah ini, tidak luput dari

berbagai macam kesalahan dan kekurangan. Kritik dan Saran yang membangun penulis terima

dengan lapang dada. Demi menambah pengetahuan Penulis dan demi kesempurnaan makalah ini.

Jatinangor, 9 November 2014

Penulis

Yudha Pratama Nugraha Irianto Situmorang

ii

Page 3: Kegiatan HSE dan CSR perusahaan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………..……...……… ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….……..iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………..1

1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan……………………………..…….………2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi HSE………………………..…..………………....……………..3

2.2 Prinsip Dasar HSE.………………..….…………………………….,,,,,,,,,..…3

2.3 Komitmen HSE dan Tanggungjawab HSE dalam Perusahaan..…..……...……4

2.4 Kegiatan HSE……………………………………...…………………….6

2.5 Definisi CSR………………………………………………….....,,,,,,,,,,,,,.6

2.6 Prinsip Dasar CSR.………………………………………………………..7

2.7 Manfaat CSR………………………………………………………………

2.8 Kegiatan CSR………………………. ………………………………….....10

BAB III PENUTUP

Kesimpulan…………..………………………………………..…………..…..11

DAFTAR PUSTAKA ……………………………...………………………..…….....….12

iii

Page 4: Kegiatan HSE dan CSR perusahaan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Didalam sebuah perusahaan terutama perusahaan minyak dan tambang, diperlukan

sebuah departemen yang bergerak dalam bidang keselamatan, kesehatan dan lingkungan.

Departemen ini biasanya disebut Health and Safety Environment (HSE). HSE atau di

beberapa perusahaan juga disebut EHS, HES, SHE, K3LL (Keselamatan & Kesehatan Kerja

dan Lindung Lingkungan), dan SSHE (Security, Safety, Health, Environment). Semua itu

adalah suatu Departemen atau bagian dari Struktur Organisasi Perusahaan yang mempunyai

fungsi pokok terhadap implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(SMK3) mulai dari Perencanaan, Pengorganisasian, Penerapan dan Pengawasan serta

Pelaporannya. Sementara, di Perusahaan yang mengeksploitasi Sumber Daya Alam ditambah

dengan peran terhadap Lingkungan (Lindungan Lingkungan). HSE bertanggung jawab atas

seluruh kegiatan berlangsung dengan baik atau zero accident.

Selain memiliki badan HSE didalam perusahaan minyak dan gas dan pertambangan

harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap sosial lingkungan sekitar. Tanggung jawab

Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility adalah suatu konsep bahwa

organisasi, khususnya perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap

seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan,

pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan

yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, CSR berhubungan

erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana suatu organisasi, terutama perusahaan,

dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan

dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden, melainkan juga

harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik

untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang. Dengan pengertian tersebut,

CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan

berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi

dampak positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya. Didalam makalah ini akan

dibahas lengkap mengenai HSE dan CSR dalam perusahaan minyak dan gas, dan

pertambangan.

1

Page 5: Kegiatan HSE dan CSR perusahaan

1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan

Adapun maksud dan tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :

Memenuhi tugas mata kuliah teknologi manajemen kewirausahaan

Mengetahui bagaimana kegiatan HSE diperusahaan

Mengetahui apa itu CSR dan bagaimana bentuk CSR

2

Page 6: Kegiatan HSE dan CSR perusahaan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi HSE

HSE adalah singkatan dari Health, Safety, Environment. HSE merupakan salah satu

bagian dari manajemen sebuah perusahaan. HSE distrukturkan secara sistematis sebagai

sebuah sistem manajemen sebuah organisasi untuk mencapai tujuan, sasaran dan visinya

dalam aspek Keselamatan dan Kesehatan kerja serta Lingkungan. Sebagai sebuah sistem,

maka ini adalah panduan dan aturan main bagi semua jajaran baik tim manajemen maupun

pekerja dan sub lini organisasi yang ada dalam organisasi/perusahaan.

Beberapa perusahaan mengintegrasikan sistem manajemen HSE ini dengan Sistem

Manajemen Sekuriti (Security) dan/atau Mutu (Quality). Bahkan ada yang mengintegrasikan

dengan semua aspek, spt. HR, Finance, Marketing dll, sehingga terkadang nama sebuah

sistem tidak lah terlalu penting, karena yang essential adalah refleksi dari sistem itu sendiri

dalam implementasinya.

HSE adalah sikap mental, pola pikir, dan perilaku seseorang yang bila bertindak selalu

berpijak pada kondisi yang sehat, selamat dan bersahabat dengan lingkungannya.

HSE adalah budaya, kebiasaan hidup yang sudah menjadi bagian kehidupan yang selalu

memprioritaskan kesehatan, keselamatan dan lingkungan.

2.2 Prinsip Dasar HSE

Dalam operasionalnya HSE, memiliki beberapa prinsip-prinsip dasar, yaitu:

Semua kecelakaan, cedera, sakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan dapat dicegah

Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan ( K3L) adalah persyaratan kerja dari

setiap karyawan.

Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Kerja ( K3L) adalah tanggungjawab setiap

karyawan

Jajaran Manajemen bertanggungjawab dalam pelaksanaan Manajemen K3L

Audit Manajemen K3L harus dilakukan secara berkala.

Setiap penyimpangan dalam pekerjaan harus segera diperbaiki.

Setiap kecelakaan harus diselidiki.

Kepedulian K3L mempunyai dampak yang baik pada bisnis perusahaan.

3

Page 7: Kegiatan HSE dan CSR perusahaan

Semua resiko dan paparan kerja harus dievaluasi secara sistematis dan dilakukan tindakan

pencegahan yang sesuai secara fisik dan prosedural.

2.3 Komitmen HSE dan Tanggungjawab HSE dalam Perusahaan

Perusahaan harus menentukan, mendokumentasikan dan mengumumkan tanggung

jawab, wewenang, dan juga akuntabilitas berkaitan yang diperlukan untuk menerapkan

Sistem Manajemen HSE. Dasar dari HSE-MS adalah kepemimpinan dan komitmen dari

manajemen puncak perusahaan, dan kesiapannya untuk menyediakan sumber daya yang

memadai untuk hal-hal HSE. Perhatian khusus diberikan oleh Top Manajemen dalam

menunjukkan komitmen nyata mereka, misalnya:

Mengalokasikan sumber daya yang diperlukan, seperti waktu dan uang, pada hal-hal

HSE,

Menempatkan hal HSE sebagai yang tertinggi dalam agenda pertemuan dari papan bawah

Mengatur contoh personil dalam pekerjaan sehari-hari

Menjadi aktif dalam kegiatan HSE dan ulasan, di situs lokal maupun jarak jauh.

Mendorong karyawan untuk memberikan beberapa ide untuk perbaikan kinerja langkah.

Menampilkan personil khusus sebagai Safety Officer yang diusahakan sebagai

Koordinator khusus dalam menerapkan Sistem Manajemen HSE dan pemeliharaan

lingkungan yang diterapkan pada semua staf kantor serta pekerja situs. Menerapkan untuk

pekerja lapangan mulai dari pengawas garis dan staf lapangan

Memiliki bertanggung jawab untuk mengontrol pelaksanaan di lapangan di setiap hari /

minggu atau setiap bulan,

Memberikan beberapa petunjuk kepada seluruh karyawan lapangan dari pengawas sampai

helper, Perusahaan Struktur Organisasi dapat dilihat dalam lampiran C

2.4 Kegiatan HSE didalam Perusahaan

HSE bukan merupakan suatu standard. Namun dalam menerapkan HSE kita perlu

mengadopsi beberapa standard. Untuk sektor minyak dan gas, beberapa standard tentang

HSE yang dapat dipakai adalah :

API RP 750, tentang Process Safety Management

OSHA CPR 119.10. 110, tentang Process Safety Management

OHSAS 18001, tentang Occupational Health and Safety

4

Page 8: Kegiatan HSE dan CSR perusahaan

Kepmenaker tentang SMK3

NFPA, National Fire Protection Association

NEC, National Electrical Code

LSC, Life Safety Code

HSE distrukturkan secara sistematis sebagai sebuah sistem manajemen sebuah

organisasi untuk mencapai tujuan, sasaran dan visinya dalam aspek Keselamatan dan

Kesehatan kerja serta Lingkungan. Sebagai sebuah sistem, maka ini adalah panduan dan

aturan main bagi semua jajaran baik tim manajemen maupun pekerja dan sub lini organisasi

yang ada dalam organisasi/perusahaan.

Penerapan aspek Kesehatan, Keselamatan Kerja Dan Lindungan Lingkungan (K3LL)

menghimbau agar seluruh manajemen maupun para pekerja bersungguh-sungguh dalam :

Memberikan prioritas pertama untuk aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan

Lingkungan.

Mengidentifikasi potensi bahaya dan mengurangi resikonya serendah mungkin untuk

mencegah terjadinya insiden.

Menggunakan teknologi terbaik untuk mengurangi dampak dari kegiatan operasi terhadap

manusia, aset dan lingkungan.

Menjadikan kinerja Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan dalam

penilaian dan penghargaan terhadap semua pekerja.

Meningkatkan kesadaran dan kopentensi pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaan

dengan benar dan aman.

Menciptakan dan memelihara harmonisasi hubungan dengan stakeholder di sekitar

kegiatan usaha untuk membangun kemitraan yang saling menguntungkan.

Kesehatan karyawan merupakan prioritas utama dalam mencapai target sasaran

perusahaan dengan hasil produktifitas yang maksimal, PT Petro Jasa Energi berkomitmen

untuk selalu memperhatikan kesehatan karyawan dengan HSE berkegiatan :

Melakukan tes kesehatan terhadap seluruh karyawan.

Menyediakan sarana tempat kerja yang layak, bersih, sehat dan aman.

Melakukan pengelolaan tempat kerja, peralatan dan bahan-bahan berbahaya yang

berdampak terhadap kesehatan karyawan.

Melakukan identifikasi bahaya diseluruh tempat kerja.

5

Page 9: Kegiatan HSE dan CSR perusahaan

Melakukan house keeping disetiap tempat kerja secara berkala.

Menyediakan klinik kesehatan dengan tenaga ahli medis disetiap lokasi kerja

Menaati seluruh persyaratan peraturan dan undang undang yang berlaku yang berkenaan

dengan masalah kesehatan dan lingkungan.

Memberikan penyuluhan kepada seluruh karyawan tentang manfaat area kerja yang

bersih dan gaya hidup sehat.

Dalam bidang lingkungan HSE berkegiatan :

Mematuhi dan melaksanakan seluruh peraturan dan ketentuan baik dari klien maupun

pemerintah yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup yang berlaku.

Memberikan pelatihan tentang pengelolaan lingkungan hidup kepada seluruh karyawan

yang tergabung di dalam pekerjaan PT Petro Jasa Energi.

Melakukan pengelolaan tempat kerja, peralatan dan bahan-bahan berbahaya yang

berdampak terhadap kesehatan karyawan.

Meminimalkan dampak negatip terhadap lingkingan dan masyarakat sekitar.

Melakukan pengelolaan terhadap Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

Melakukan analisa dan dampak resiko diseluruh katifitas dan lokasi kerja.

Melakukan upaya-upaya perbaikan secara berkala dan berkesinambungan untuk

meningkatkan kinerja di bidang lingkungan hidup.

2.5 Definisi CSR

Definisi CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep

yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk

tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.

Contoh bentuk tanggungjawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang

dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian

beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum,

sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk

masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada.

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan fenomena strategi perusahaan yang

mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSR timbul sejak era dimana

kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada

sekedar profitability.

6

Page 10: Kegiatan HSE dan CSR perusahaan

2.6 Prinsip dasar CSR

Adapun 5 pilar yang mencakup kegiatan CSR yaitu:

1. Pengembangan kapasitas SDM di lingkungan internal perusahaan maupun lingkungan

masyarakat sekitarnya.

2. Penguatan ekonomi masyarakat sekitar kawasan wilayah kerja perusahaan.

3. Pemeliharaan hubungan relasional antara korporasi dan lingkungan sosialnya yang tidak

dikelola dengan baik sering mengundang kerentanan konflik.

4. Perbaikan tata kelola perusahaan yang baik

5. Pelestarian lingkungan, baik lingkungan fisik, social serta budaya.

2.7 Manfaat CSR

Pada dasarnya Kegiatan CSR memiliki manfaat timbal balik antara masyarakat dan

Perusahaan begitu juga sebaliknya.

Berikut ini adalah manfaat CSR bagi masyarakat:

1.Meningkatknya kesejahteraan masyarakat sekitar dan kelestarian

lingkungan.

2. Adanya beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut.

3. Meningkatnya pemeliharaan fasilitas umum.

7

Page 11: Kegiatan HSE dan CSR perusahaan

4. Adanya pembangunan desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk

masyarakat banyak khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada.

Berikut ini adalah manfaat CSR bagi perusahaan:

1. Meningkatkan Citra Perusahaan

Dengan melakukan kegiatan CSR, konsumen dapat lebih mengenal perusahaan sebagai

perusahaan yang selalu melakukan kegiatan yang baik bagi masyarakat.

2. Memperkuat “Brand” Perusahaan

Melalui kegiatan memberikan product knowledge kepada konsumen dengan cara

membagikan produk secara gratis, dapat menimbulkan kesadaran konsumen akan keberadaan

produk perusahaan sehingga dapat meningkatkan posisi brand perusahaan.

3. Mengembangkan Kerja Sama dengan Para Pemangku Kepentingan

Dalam melaksanakan kegiatan CSR, perusahaan tentunya tidak mampu mengerjakan sendiri,

jadi harus dibantu dengan para pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah,

masyarakat, dan universitas lokal. Maka perusahaan dapat membuka relasi yang baik dengan

para pemangku kepentingan tersebut.

4. Membedakan Perusahaan dengan Pesaingnya

Jika CSR dilakukan sendiri oleh perusahaan, perusahaan mempunyai kesempatan

menonjolkan keunggulan komparatifnya sehingga dapat membedakannya dengan pesaing

yang menawarkan produk atau jasa yang sama.

5. Menghasilkan Inovasi dan Pembelajaran untuk Meningkatkan Pengaruh Perusahaan

Memilih kegiatan CSR yang sesuai dengan kegiatan utama perusahaan memerlukan

kreativitas. Merencanakan CSR secara konsisten dan berkala dapat memicu inovasi dalam

perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan peran dan posisi perusahaan dalam

bisnis global.

2.8 Kegiatan CSR Perusahaan Minyak dan Gas, dan Pertambangan

Penerapan program CSR merupakan salah satu bentuk implementasi dari konsep tata

kelola perusahaan yang baik (Good Coporate Governance). Diperlukan tata kelola

perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) agar perilaku pelaku bisnis mempunyai

arahan yang bisa dirujuk dengan mengatur hubungan seluruh kepentingan pemangku

kepentingan (stakeholders) yang dapat dipenuhi secara proporsional, mencegah kesalahan-

8

Page 12: Kegiatan HSE dan CSR perusahaan

kesalahan signifikan dalam strategi korporasi dan memastikan kesalahan-kesalahan yang

terjadi dapat diperbaiki dengan segera.

Dengan pemahaman tersebut, maka pada dasarnya CSR memiliki fungsi atau peran

strategis bagi perusahaan, yaitu sebagai bagian dari manajemen risiko khususnya dalam

membentuk katup pengaman sosial (social security). Selain itu melalui CSR perusahaan

juga dapat membangun reputasinya, seperti meningkatkan citra perusahaan maupun

pemegang sahamnya, posisi merek perusahaan, maupun bidang usaha perusahaan.

Dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa CSR berbeda dengan charity atau sumbangan

sosial. CSR harus dijalankan di atas suatu program dengan memerhatikan kebutuhan dan

keberlanjutan program dalam jangka panjang. Sementara sumbangan sosial lebih bersifat

sesaat dan berdampak sementara. Semangat CSR diharapkan dapat mampu membantu

menciptakan keseimbangan antara perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Pada dasarnya

tanggung jawab sosial perusahaan ini diharapkan dapat kembali menjadi budaya bagi bangsa

Indonesia khususnya, dan masyarakat dunia dalam kebersamaan mengatasi masalah sosial

dan lingkungan.

Keputusan manajemen perusahaan untuk melaksanakan program-program CSR secara

berkelanjutan, pada dasarnya merupakan keputusan yang rasional. Sebab implementasi

program-program CSR akan menimbulkan efek lingkaran emas yang akan dinikmati oleh

perusahaan dan seluruh stakeholder-nya. Melalui CSR, kesejahteraan dan kehidupan sosial

ekonomi masyarakat lokal maupun masyarakat luas akan lebih terjamin. Kondisi ini pada

gilirannya akan menjamin kelancaran seluruh proses atau aktivitas produksi perusahaan serta

pemasaran hasil-hasil produksi perusahaan. Sedangkan terjaganya kelestarian lingkungan dan

alam selain menjamin kelancaran proses produksi juga menjamin ketersediaan pasokan bahan

baku produksi yang diambil dari alam.

Bila CSR benar-benar dijalankan secara efektif maka dapat memperkuat atau

meningkatkan akumulasi modal sosial dalam rangka meningkatkan kesejahteraan

masyarakat. Modal sosial, termasuk elemen-elemennya seperti kepercayaan, kohesifitas,

altruisme, gotong royong, jaringan dan kolaborasi sosial memiliki pengaruh yang besar

terhadap pertumbuhan ekonomi. Melalui beragam mekanismenya, modal sosial dapat

meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap kepentingan publik, meluasnya partisipasi dalam

proses demokrasi, menguatnya keserasian masyarakat dan menurunnya tingkat kekerasan dan

kejahatan.

Tanggung jawab perusahaan terhadap kepentingan publik dapat diwujudkan melalui

pelaksanaan program-program CSR yang berkelanjutan dan menyentuh langsung aspek-

9

Page 13: Kegiatan HSE dan CSR perusahaan

aspek kehidupan masyarakat. Dengan demikian realisasi program-program CSR merupakan

sumbangan perusahaan secara tidak langsung terhadap penguatan modal sosial secara

keseluruhan. Berbeda halnya dengan modal finansial yang dapat dihitung nilainya kuantitatif,

maka modal sosial tidak dapat dihitung nilainya secara pasti. Namun demikian, dapat

ditegaskan bahwa pengeluaran biaya untuk program-program CSR merupakan investasi

perusahaan untuk memupuk modal sosial.

Program CSR sudah mulai bermunculan di Indonesia seiring telah disahkannya Undang-

Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Undang-Undang Nomor 25

Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, adapun isi Undang-Undang tersebut yang berkaitan

dengan CSR, yaitu:

Pada pasal 74 di Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007, berbunyi:

1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan

sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan

kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang

pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.

3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan

Peraturan Pemerintah.

10

Page 14: Kegiatan HSE dan CSR perusahaan

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

HSE adalah singkatan dari Health, Safety, Environment. HSE merupakan salah satu

bagian dari manajemen sebuah perusahaan. HSE distrukturkan secara sistematis sebagai

sebuah sistem manajemen sebuah organisasi untuk mencapai tujuan, sasaran dan visinya

dalam aspek Keselamatan dan Kesehatan kerja serta Lingkungan.

Menurut Mangkunegara (2002, p.163) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu

pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah

maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya

dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.Keselamatan dan kesehatan kerja

pada dasarnya mencari dan mengungkapkan kelemahan yang memungkinkan terjadinya

kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengungkapkan sebab-

akibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian secara cermat dilakukan atau

tidak.

CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep yang

dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk

tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.

CSR akan lebih berdampak positif bagi masyarakat; ini akan sangat tergantung dari

orientasi dan kapasitas lembaga dan organisasi lain, terutama pemerintah. Studi Bank

Dunia menunjukkan, peran pemerintah yang terkait dengan CSR meliputi pengembangan

kebijakan yang menyehatkan pasar, keikutsertaan sumber daya, dukungan politik bagi

pelaku CSR, menciptakan insentif dan peningkatan kemampuan organisasi. Untuk

Indonesia, bisa dibayangkan, pelaksanaan CSR membutuhkan dukungan pemerintah

daerah, kepastian hukum, dan jaminan ketertiban sosial. Pemerintah dapat mengambil

peran penting tanpa harus melakukan regulasi di tengah situasi hukum dan politik saat ini.

Di tengah persoalan kemiskinan dan keterbelakangan yang dialami Indonesia, pemerintah

harus berperan sebagai koordinator penanganan krisis melalui CSR (Corporate Social

Responsibilty). Pemerintah bisa menetapkan bidang-bidang penanganan yang menjadi

11

Page 15: Kegiatan HSE dan CSR perusahaan

fokus, dengan masukan pihak yang kompeten. Setelah itu, pemerintah memfasilitasi,

mendukung, dan memberi penghargaan pada kalangan bisnis yang mau terlibat dalam

upaya besar ini. Pemerintah juga dapat mengawasi proses interaksi antara pelaku bisnis

dan kelompok-kelompok lain agar terjadi proses interaksi yang lebih adil dan

menghindarkan proses manipulasi atau pengancaman satu pihak terhadap yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.usaha-kecil.com/pengertian_csr.html

http://gwadamakbar.wordpress.com/2012/01/24/pengertian-corporate-social-

responsibility-csr/

Mardikanto, totok. 2009. Majalah Bisnis dan CSR. Jakarta: Latofi

http://pje.co.id/hse/kebijakan-hse/#kebijakan-lindungan-lingkungan

http://improvementqhse.com/hanya-hse-yang-harus-terlibat-di-kegiatan-k3/

http://www.antaranews.comhttp://

www.djarumbeasiswaplus.orghttp://komunikasia.net

http://beritaid.blogspot.com

http://idazahro.blogspot.com/2012/11/pengertian-csr-manfaat-bagi-masyarakat.html

http://gietayonghwa.wordpress.com/2012/11/29/salah-satu-contoh-perusahaan-

pengguna- csr-corporate-social-responsibility/

12