clindamycin

4
Clindamycin (Klindamisin) A. Sediaan dan Komposisi: 1. Clindamycin 150 mg. Tiap kapsul mengandung: Clindamycin HCl 163 mg setara dengan Clindamycin base 150 mg 2. Clindamycin 300 mg. Tiap kapsul mengandung: Clindamycin HCl 326 mg setara dengan Clindamycin base 300 mg B. Cara Kerja Obat: Clindamycin merupakan antimikroba yang spektrumnya menyerupai linkomisin namun aktivitasnya lebih besar terhadap organisme yang sensitif. Clindamycin aktif terhadap Staphylococcus aureus, D. pneumoniae, Streptococcus pyogenes, Streptococci (kecuali Streptococcus faecalis). Streptococcus viridans dan Avtinomyces israelli serta aktif terhadap Bacteroides fragilis dan kuman patogen anaerob yang peka lainnya. Clindamycin menghambat sintesa protein dengan cara mengikat pada gugus 50 S sub unit ribosomal bakteri. Clindamycin diabsorpsi hampir lengkap pada pemberian per oral, dan kadar puncak 2-3 mcg/ml dicapai dalam 1 jam setelah pemberian 150 mg. Adanya makanan dalam lambung tidak mempengaruhi absorpsinya. Waktu paruhnya 2,7 jam. Clindamycin didistribusi secara baik ke berbagai cairan tubuh, jaringan dan tulang, kecuali ke cairan serebrospinal dan diekskresi melalui urin dan feses. C. Farmakokinetik Klindamisin diserap hampir lengkap pada pemberiaan oral. Adanya makanan dalam lambung tidak banyak mempengaruhi absorpsi obat ini. Klindamisin palmitat yang digunakan sebagai preparat oral pediiatrik, tidak aktif secara in vitro. Tetapi setelah mengalami hidrolisis akan dibebakan klindamisin yang aktif. Klindamisin didistribusi dengan baik, ke berbagai cairan tubuh, jaringan dan tulang, kecuali CSS walaupun sedang terjadi meningitis. Dapat menembus sawar uri dengan baik. Kira-kira 90% klindamisin dalam serum terikat dengan albumin. Hanya sekitar 10% klindamisin diekskresi dalam bentuk asal melalui urin. Sejumlah kecil

Upload: vindiist

Post on 22-Dec-2015

12 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

klindamisin obat

TRANSCRIPT

Page 1: Clindamycin

Clindamycin (Klindamisin)

A. Sediaan dan Komposisi:

1. Clindamycin 150 mg. Tiap kapsul mengandung: Clindamycin HCl 163 mg setara dengan Clindamycin base 150 mg

2. Clindamycin 300 mg. Tiap kapsul mengandung: Clindamycin HCl 326 mg setara dengan Clindamycin base 300 mg

B. Cara Kerja Obat:

Clindamycin merupakan antimikroba yang spektrumnya menyerupai linkomisin namun aktivitasnya lebih besar terhadap organisme yang sensitif. Clindamycin aktif terhadap Staphylococcus aureus, D. pneumoniae, Streptococcus pyogenes, Streptococci (kecuali Streptococcus faecalis). Streptococcus viridans dan Avtinomyces israelli serta aktif terhadap Bacteroides fragilis dan kuman patogen anaerob yang peka lainnya. Clindamycin menghambat sintesa protein dengan cara mengikat pada gugus 50 S sub unit ribosomal bakteri.

Clindamycin diabsorpsi hampir lengkap pada pemberian per oral, dan kadar puncak 2-3 mcg/ml dicapai dalam 1 jam setelah pemberian 150 mg. Adanya makanan dalam lambung tidak mempengaruhi absorpsinya. Waktu paruhnya 2,7 jam. Clindamycin didistribusi secara baik ke berbagai cairan tubuh, jaringan dan tulang, kecuali ke cairan serebrospinal dan diekskresi melalui urin dan feses.

C. Farmakokinetik

Klindamisin diserap hampir lengkap pada pemberiaan oral. Adanya makanan dalam lambung tidak banyak mempengaruhi absorpsi obat ini. Klindamisin palmitat yang digunakan sebagai preparat oral pediiatrik, tidak aktif secara in vitro. Tetapi setelah mengalami hidrolisis akan dibebakan klindamisin yang aktif. Klindamisin didistribusi dengan baik, ke berbagai cairan tubuh, jaringan dan tulang, kecuali CSS walaupun sedang terjadi meningitis. Dapat menembus sawar uri dengan baik. Kira-kira 90% klindamisin dalam serum terikat dengan albumin. Hanya sekitar 10% klindamisin diekskresi dalam bentuk asal melalui urin. Sejumlah kecil klindamisin ditemukan dalam feses. Sebagian besar obat dimetabolisme menjadi N-demetilklindamisin dan klindamisin sulfoksid untuk selanjutnya diekskresi melalui urin dan empedu.

D. Spektrum antibakteri

Spektrum antibakterinya menyeruapai linkomisisn hanya in vitro klindamisin lebih aktif. Obat ini aktif terhadap S.aureus, D.pneumoniae, Str.pyogenes, Str.anaerobic, Str.viridans dan Actinomyces israelli. Obat ini juga aktif terhadap Bacteroides fragilis dan kuman anaerob lainnya.

Page 2: Clindamycin

E. Indikasi:

Efektif untuk pengobatan infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri anaerob, streptokokus, pneumokokus dan stafilokokus, seperti :

1. Infeksi saluran pernafasan yang serius.2. Infeksi tulang dan jaringan lunak yang serius.3. Septikemia.4. Abses intra-abdominal.5. Infeksi pada panggul wanita dan saluran kelamin.

F. Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap klindamisin dan linkomisin.

G. Dosis:

1. Dewasa : Infeksi serius 150-300 mg tiap 6 jam2. Infeksi yang lebih berat 300-450 mg tiap 6 jam3. Anak-anak : Infeksi serius 8-16 mg/kg/hari dalam dosis terbagi 3-44. Infeksi yang lebih berat 16-20 mg/kg/hari dalam dosis terbagi 3-4

H. Peringatan dan Perhatian :

1. Keamanan penggunaan pada wanita hamil dan menyusui belum diketahui dengan pasti.2. Perlu dilakukan pengawasan terhadap kemungkinan timbulnya super infeksi dengan bakteri

dan jamur.3. Selama penggunaan jangka panjang perlu dilakukan pemeriksaan hematologi, fungsi hati

dan ginjal.4. Hati-hati penggunaannya pada penderita kerusakan hati atau ginjal yang berat.5. Hentikan pemakaian antibiotika ini, jika selama pengobatan timbul mencret secara

berlebihan.6. Terapi dengan clindamycin dapat menyebabkan kolitis berat yang dapat berakibat fatal.

Oleh karena itu pemberian clindamycin dibatasi untuk infeksi serius dimana tidak dapat diberikan antimikroba yang kurang toksik misalnya eritromisin.

7. Clindamycin tidak boleh digunakan untuk infeksi saluran nafas bagian atas.8. Pemberian pada bayi dan neonatus harus disertai pengamatan fungsi sistem organ yang

tepat.9. Karena clindamycin tidak dapat mencapai cairan serebrospinal dalam jumlah yang memadai,

maka clindamycin tidak dapat digunakan untuk pengobatan meningitis.10. Secara in vitro menunjukkan adanya antagonisme antara clindamycin dan eritromisin.

Karena kemungkinan itu secara klinis dapat terjadi, maka kedua obat ini tidak boleh diberikan secara bersamaan.

11. Hati-hati pemberian pada penderita dengan riwayat penyakit saluran pencernaan terutama kolitis, serta penderita atopik.

Page 3: Clindamycin

12. Hati-hati penggunaan pada penderita yang mendapat terapi obat-obat penghambat neuromuskular karena dapat meningkatkan kerja obat-obat penghambat neuromuskular.

I. Efek Samping :

1. Gangguan gastrointestinal: mual, muntah dan kolitis pseudomembranous2. Reaksi hipersensitif: pruritus, rash, urtikaria3. Hati: jaundice, abnormalitas test fungsi hati4. Ginjal: disfungsi ginjal (azotemia, oliguria, proteinuria)5. Hematopoietic: neutropenia sementara (leukopenia), eosinofilia, agranulositosis,

thrombositopenia6. Muskuloskeletal: polyarthritis