ch.6 fisiologi serangga

22
FISIOLOGI SERANGGA SUHARA JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI UPI

Upload: vuongthien

Post on 31-Dec-2016

245 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ch.6 FISIOLOGI SERANGGA

FISIOLOGI SERANGGA

SUHARAJURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI UPI

Page 2: Ch.6 FISIOLOGI SERANGGA

FISIOLOGI SERANGGA

1. Pencernaan SeranggaSaluran pencernaan dibagi tiga bagian:

�Foregut (stomodeum) – perut bagiandepan : terdapat katup cardiac valve(stomadeal)

�Midgut (mesenteron) – perut bagiantengah : terdapat katup pyloric valvae(proctodeal).

�Hind gut (proctodeum) – perut bagianbelakang

Page 3: Ch.6 FISIOLOGI SERANGGA

Di daerah stomodeum : esofagus, tembolok (crop), didalam proventrikulus terdapat benda seperti kait (gastric mill) berfungsi untuk mengerat makanan yang padat.

Pada daerah mesenteron : tempat makanan yang akandicerna yaitu pada ventrikulus (stomach). Pada daerahmesenteron terdapat gastric caeca yang bentuknya sepertijari dan terletak di anterior dari ventrikulus danjari dan terletak di anterior dari ventrikulus danmenghasilkan enzim-enzim pencernaan.

Proctodeum terdiri dari dua bagian yiatu usus depan(intestine anterior) dan pada bagian posterior terdapatrektum dan lubang anus.

Page 4: Ch.6 FISIOLOGI SERANGGA

Saluran pencernaan serangga

Page 5: Ch.6 FISIOLOGI SERANGGA

Serangga dapat dikelompokkan menjadi beberapakelompok yaitu:

� Fitophagus, yaitu serangga pemakan tumbuhan, segala sesuatu yang berasal atau dihasilkan olehtumbuhan.

� Zoophagus, yaitu serangga pemakan hewan lain baik vertebrata maupun invertebrata. Serangga yang baik vertebrata maupun invertebrata. Serangga yang bersifat predator dan parasit termasuk ke dalamkelompok ini.

� Saprophagus, yaitu serangga pemakan materiorganik atau organisme lain yang telah mati.

� Omnivorus, yaitu serangga pemakan hewan maupuntumbuhan.

Page 6: Ch.6 FISIOLOGI SERANGGA

Modifikasi Saluran Pencernaan

Page 7: Ch.6 FISIOLOGI SERANGGA

CHEWING TYPE OF MOUTHPARTS

A. Mandibula B. maksila C. Labium

Page 8: Ch.6 FISIOLOGI SERANGGA

Modifikasi alat mulut dari alat mulut mengunyah (chewing type)

a. Cutting-sponging: horseflyb. Sponging : house flyc. Siphoning : butterflyd. Piercing-sucking : mosquitod. Piercing-sucking : mosquitoe. Piercing-sucking : cicadaf. Chewing-lapping: honeybee

Page 9: Ch.6 FISIOLOGI SERANGGA

Bagian-bagian alat mulut Lebah

Page 10: Ch.6 FISIOLOGI SERANGGA

Bagian-bagian kepala dan alat mulut Kupu-kupu

A. Gambaran umum bagian kepala B. Potongan melintang Probosis

Page 11: Ch.6 FISIOLOGI SERANGGA

Bagian-bagian kepala dan alat mulut Lalat Rumah

Page 12: Ch.6 FISIOLOGI SERANGGA

Modifikasi mandibula

Page 13: Ch.6 FISIOLOGI SERANGGA

2. Sistem Pernafasan Serangga

� Sistem trakea pada serangga

Page 14: Ch.6 FISIOLOGI SERANGGA

3. Reproduksi dan Perkembangan Serangga

Reproduksi serangga :

1. alat reproduksi

2. proses pembentukan sel kelamin

3. proses fertilisasinya. 3. proses fertilisasinya.

Perkembangan

1. pertumbuhan menjadi lebih besar

2. perubahan bentuk.

Page 15: Ch.6 FISIOLOGI SERANGGA

Alat Reproduksi

Gambar 2.14. Alat reproduksi serangga. A. Sistem reproduksi betina; B, jantan.acg, kelenjar asesoris; aed, aedeagus; covd, saluran telur umum; ejd, saluranejakulasi; ovd, saluran telur; ovl, ova\riol; ovy, ovarium; sl, ligamen penggantung;smv, kantung semen; spt, saluran sperma; spth, spermateka; spthg, kelenjarspermateka; tst, testis; vag, vagina; vd, vas deferens, ve, vas eferen.

Page 16: Ch.6 FISIOLOGI SERANGGA

Telur Serangga

Cara serangga bertelur

1. Ovivar

2. Ovovivivar

Partenogenesis = telur tanpa fertilisasi

berkembang menjadi

individu baruindividu baru

Pada lebah madu hasil partenogenesismenghasilkan lebah jantan (drone) sedangkan jika ada fertilisasi akanmenjadi lebah betina.

Telur seragga bermacam-macam tergantungjenis, baik bentuk, warna, ukuran. Contoh: adatelur yang bulat, bentuk silinder, cangkangdikelilingi duri dan lain-lain.

Telur-telur Hemipteraberkembang secarapoliembryoni

Page 17: Ch.6 FISIOLOGI SERANGGA

Poliembrionik pada Kecoa

KENAPA BISA MUNCUL KENAPA BISA MUNCUL FENOMENA POLIEMBRIONIK ?

Page 18: Ch.6 FISIOLOGI SERANGGA

Cara telur menetas

Telur serangga menetas dengan bermacam-macamcara, antara lain:

� Serangga muda yang memiliki alat mulut dia akankeluar dengan cara mengunyah cangkang telur.

� Pada beberapa serangga bagian dorsal dari kepala� Pada beberapa serangga bagian dorsal dari kepalamempunyai duri mungkin juga seperti pisau /tonjolanseperti gergaji.

� Cangkang telur mempunyai garis yang lunak, caranyaserangga tersebut bergerak melingkar-lingkarsehingga telur akan pecah pada bagian telur yang pendek.

Page 19: Ch.6 FISIOLOGI SERANGGA

Pertumbuhan dan Perkembangan Serangga

� Pertumbuhan dan perkembangan serangga mencakuppertumbuhan menjadi besar dan perubahan bentukdisertai dengan beberapa pengelupasan kutikula yang disebut proses molting.

� Perkembangan dari setiap serangga terdiri dari tiga tahap� Perkembangan dari setiap serangga terdiri dari tiga tahaputama yaitu tahap embrional, masa pra-dewasa dandewasa.

Page 20: Ch.6 FISIOLOGI SERANGGA

� Perkembangan embrio terjadi di dalam telur dan dikelilingioleh kulit luar yang halus yang disebut korion (chorion).

� Perkembangan embrio dimulai segera setelah fertilisasisehingga terbentuk zigot. Zigot mengalami beberapa kali pembelahan inti sampai menetas dari telur (eclosion).

� Kehidupan serangga pasca embrio dibagi-bagi ke dalam� Kehidupan serangga pasca embrio dibagi-bagi ke dalaminstar. Instar merupakan suatu bentuk serangga di antara 2 kali mengelupas kutikula.

� Instar pertama yaitu bentuk serangga mulai menetas sampaipengelupasan kutikula pertama.

Page 21: Ch.6 FISIOLOGI SERANGGA

Metamorfosis

Page 22: Ch.6 FISIOLOGI SERANGGA