ch. 2 teori konsumsi

17
Ch. 2 Teori Konsumsi Ch.2 Teori Konsumsi - Sri Rahayu TA 1 Pengeluaran konsumsi terdiri atas konsumsi pemerintah (government consumption) dan konsumsi rumah tangga/masyarakat (household consumption / private consumption) Pada dasarnya faktor utama yg mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat adl pendapatan, dimana korelasi keduanya bersifat positif, yaitu semakin tinggi tingkat pendapatan (Y) maka semakin tinggi pula tingkat konsumsinya (C) : C = f (Y)

Upload: maura

Post on 07-Feb-2016

87 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Ch. 2 Teori Konsumsi. Pengeluaran konsumsi terdiri atas konsumsi pemerintah (government consumption) dan konsumsi rumah tangga / masyarakat (household consumption / private consumption) - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Ch. 2  Teori Konsumsi

Ch.2 Teori Konsumsi - Sri Rahayu TA

Ch. 2 Teori Konsumsi

1

Pengeluaran konsumsi terdiri atas konsumsi pemerintah (government consumption) dan konsumsi rumah tangga/masyarakat (household consumption / private consumption)

Pada dasarnya faktor utama yg mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat adl pendapatan, dimana korelasi keduanya bersifat positif, yaitu semakin tinggi tingkat pendapatan (Y) maka semakin tinggi pula tingkat konsumsinya (C) :

C = f (Y)

Page 2: Ch. 2  Teori Konsumsi

Ch.2 Teori Konsumsi - Sri Rahayu TA

Teori Keynesian (Keynesian Consumption Model)

2

Setidak – tidaknya ada 4 teori konsumsi yang perlu dipelajari agar dapat mengikuti perkembangan teori – teori mutakhir. Salah satu diantaranya adl teori yang diajukan oleh John Maynard Keynes. Untuk selanjutnya teori konsumsi tsb kita sebut saja Teori Keynes ttg konsumsi.

a. Hubungan pendapatan disposabel dan konsumsi. Keynes menjelaskan bahwa konsumsi saat ini (current

consumption) sangat dipengaruhi oleh pendapatan disposabel saat ini.

Menurut Keynes, ada batas konsumsi minimal yang tidak tergantung pd tingkat pendapatan. Artinya bahwa tingkat konsumsi tsb harus dipenuhi, walaupun tingkat pendapatan sama dgn nol (autonomous consumption)

Jika pendapatan disposabel meningkat, maka konsumsi juga akan meningkat. Hanya saja peningkatan tsb tidak sebesar peningkatan pendapatan disposabel.

Page 3: Ch. 2  Teori Konsumsi

Ch.2 Teori Konsumsi - Sri Rahayu TA

Teori Keynesian (Keynesian Consumption Model)

3

C = Co + b Yd Dimana : C = konsumsi Co = konsumsi otonomous b= marginal propensity to consume (MPC) Yd = pendapatan disposabel

Tambahan penjelasan dari fungsi konsumsi Keynes adl :1. Merupakan variabel riil/nyata, yaitu bahwa fungsi konsumsi Keynes

menunjukkan hubungan antara pendapatan dgn pengeluaran konsumsi yg keduanya dinyatakan dgn menggunakan tingkat harga konstan, bukan hubungan pendapatan nominal dgn pengeluaran konsumsi nominal

2. Merupakan pendapatan yg terjadi, bukan pendapatan yg diperoleh sebelumnya dan bukan pula pendapatan yg diperkirakan di masa yad (yg diharapkan )

3. Merupakan pendapatan absolut, bukan pendapatan relatif atau pendapatan permanen, sbgmana dikemukakan oleh ahli ekonomi lainnya

Page 4: Ch. 2  Teori Konsumsi

Ch.2 Teori Konsumsi - Sri Rahayu TA

Kecenderungan mengonsumsi marjinal (Marginal Propensity to Consume)

4

Kecenderungan mengonsumsi marjinal (marginal propensitu to consume/MPC) adl konsep yg memberikan gambaran tentang berapa konsumsi akan bertambah bila pendapatan disposabel bertambah satu unit.

MPC = ∂C ∂Yd

Page 5: Ch. 2  Teori Konsumsi

Ch.2 Teori Konsumsi - Sri Rahayu TA

Kecenderungan Mengonsumsi Rata – Rata (Average Propensity to Consume)

5

Kecenderungan mengonsumsi rata – rata (APC) adl rasio antara konsumsi total dgn pendapatan disposabel total.

APC = CYd

Page 6: Ch. 2  Teori Konsumsi

Ch.2 Teori Konsumsi - Sri Rahayu TA

Hubungan Antara Konsumsi dan Tabungan

6

Pendapatan disposabel yg diterima rumah tangga sebagian besar digunakan untuk konsumsi, sedangkan sisanya ditabung.

Yd = C + SMPS (marginal propensity to saving) /

kecenderungan menabung marjinal adl besarnya tambahan pendapatan disposabel yang menjadi tambahan tabungan.

Sedangkan rasio antara tingkat tabungan dgn pendapatan disposabel disebut kecenderungan menabung rata – rata (Average Propensity to Save/APS)

Page 7: Ch. 2  Teori Konsumsi

Ch.2 Teori Konsumsi - Sri Rahayu TA

Hubungan Antara Konsumsi dan Tabungan

7

MPC dan MPSJika setiap tambahan pendapatan disposabel

dialokasikan sbg tambahan konsumsi dan tabungan, maka :

∂Yd = ∂C + ∂SJika kedua sisi persamaan kita bagi dengan ∂Yd,

maka∂Yd = ∂C + ∂S

∂Yd ∂Yd ∂Yd1 = MPC + MPS

Atau MPS = 1 - MPC

Page 8: Ch. 2  Teori Konsumsi

Ch.2 Teori Konsumsi - Sri Rahayu TA

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi

8

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi

Tingkat KonsumsiFaktor EkonomiPendapata

n Ruma

h Tangg

a

Kekayaan RT

Jumlah barang konsumsi tahan

lama dlm

masyarakat

Tingkat bunga

Perkiraan ttg

masa depa

n

Kebijaka

n pemerintah

Faktor Demografi (Kependudukan)

Jumlah penduduk

Komposisi penduduk

Faktor Non - Ekonomi

Sosial budaya masyarakat

Page 9: Ch. 2  Teori Konsumsi

Ch.2 Teori Konsumsi - Sri Rahayu TA

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi

9

Banyak faktor yang memengaruhi besarnya pengeluaran konsumsi rumah tangga. Faktor – faktor tsb dpt diklasifikasikan menjadi tiga besar :

a. Faktor – faktor ekonomi : 1) Pendapatan rumah tangga (household income)2) Kekayaan rumah tangga (household wealth)3) Jumlah barang – barang konsumsi tahan lama dlm

masyarakat 4) Tingkat bunga (interest rate)5) Perkiraan ttg masa depan (household expectation about the

future)6) Kebijakan pemerintah mengurangi ketimpangan distribusi

pendapatanb. Faktor – faktor demografi (kependudukan)c. Faktor – faktor non ekonomi

Page 10: Ch. 2  Teori Konsumsi

Ch.2 Teori Konsumsi - Sri Rahayu TA

a. Faktor – Faktor Ekonomi

10

1) Pendapatan rumah tangga (household income)

Pendapatan rumah tangga amat besar pengaruhnya thd tingkat konsumsi.

Biasanya makin baik (tinggi) tingkat pendapatan, tingkat konsumsi makin tinggi.

Krn ketika tingkat pendapatan meningkat, kemampuan rumah tangga utk membeli aneka kebutuhan konsumsi menjadi makin besar.

Atau mungkin juga pola hidup menjadi makin konsumtif, setidaknya menuntut kualitas yang baik.

Page 11: Ch. 2  Teori Konsumsi

Ch.2 Teori Konsumsi - Sri Rahayu TA

a. Faktor – Faktor Ekonomi

11

2) Kekayaan rumah tangga (household wealth)Tercakup dalam pengertian kekayaan rumah tangga adl kekayaan

riil (misalnya rumah, tanah dan mobil) dan finansial (deposito berjangka, saham dan surat – surat berharga)

Kekayaan tsb dpt meningkatkan konsumsi, krn menambah pendapatan disposabel.

Misalnya, bunga deposito yang diterima tiap bulan dan deviden yang diterima setiap tahun menambah pendapatan rumah tangga.

Demikian juga, rumah, tanah dan mobil yang disewakan. Penghasilan tadi disebut sbg penghasilan non upah (non wages

income)Sebagian dari tambahan penghasilan tsb akan dipakai sbg

konsumsi. Tentunya, hal ini akan meningkatkan pengeluaran konsumsi.

Page 12: Ch. 2  Teori Konsumsi

Ch.2 Teori Konsumsi - Sri Rahayu TA

a. Faktor – Faktor Ekonomi

12

3) Jumlah barang – barang konsumsi tahan lama dalam masyarakat Pengeluaran konsumsi masyarakat juga

dipengaruhi oleh jumlah barang – barang konsumsi tahan lama (consumers’ durables).

Pengaruhnya thd tingkat konsumsi bisa bersifat positif (menambah) dan negatif (mengurangi)

Barang – barang tahan lama biasanya harganya mahal, yang utk memperolehnya dibutuhkan waktu untuk menabung.

Page 13: Ch. 2  Teori Konsumsi

Ch.2 Teori Konsumsi - Sri Rahayu TA

a. Faktor – Faktor Ekonomi

13

4) Tingkat bunga (interest rate)Tingkat bunga yang tinggi dpt mengurangi

keinginan konsumsi, baik dilihat dari segi keluarga yg memiliki kelebihan uang maupun yg kekurangan uang.

Dengan tingkat bunga yg tinggi, maka biaya ekonomi (opportunity cost) dari kegiatan konsumsi akan semakin mahal.

Page 14: Ch. 2  Teori Konsumsi

Ch.2 Teori Konsumsi - Sri Rahayu TA

a. Faktor – Faktor Ekonomi

14

5) Perkiraan ttg masa depan (household expectation about the future) Jika rumah tangga memperkirakan masa

depannya makin baik, mereka akan merasa lebih leluasa utk melakukan konsumsi. Karenanya pengeluaran konsumsi cenderung meningkat.

Jika rumah tangga memperkirakan masa depannya jelek, mereka pun mengambil ancang – ancang dgn menekan pengeluaran konsumsi.

Page 15: Ch. 2  Teori Konsumsi

Ch.2 Teori Konsumsi - Sri Rahayu TA

a. Faktor – Faktor Ekonomi

15

6) Kebijakan pemerintah mengurangi ketimpangan distribusi pendapatanDengan tingkat pendapatan yang sama,

besarnya konsumsi masyarakat menjadi lebih besar dibandingkan dgn sebelumnya, krn kebijakan pemerintah melakukan redistribusi pendapatan nasional.

Misalnya : untuk masyarakat berpendapatan tinggi pajak

Untuk masyarakat berpendapatan rendah transfer payment atau subsidi

Page 16: Ch. 2  Teori Konsumsi

Ch.2 Teori Konsumsi - Sri Rahayu TA

b. Faktor – Faktor Demografi (Kependudukan)

16

Yang tercakup dlm faktor – faktor kependudukan adl jumlah dan komposisi penduduk

1) Jumlah penduduk Jumlah penduduk yang banyak akan

memperbesar pengeluaran konsumsi secara menyeluruh, walaupun pengeluaran rata – rata per orang atau per keluarga relatif rendah.

2) Komposisi penduduk Komposisi penduduk suatu negara dpt dilihat dari

beberapa klasifikasi, diantaranya : usia (produktif dan tidak produktif), pendidikan (rendah, menengah dan tinggi) dan wilayah tinggal (perkotaan dan pedesaan)

Page 17: Ch. 2  Teori Konsumsi

Ch.2 Teori Konsumsi - Sri Rahayu TA

c. Faktor – Faktor Non - Ekonomi

17

Faktor – faktor non ekonomi yang paling berpengaruh thd besarnya konsumsi adl faktor sosial – budaya masyarakat.

Misalnya : berubahnya pola kebiasaan makan, perubahan etika dan tata nilai karena ingin meniru kelompok masyarakat lain yg dianggap lebih hebat (tipe ideal)