cerpennya bojes
TRANSCRIPT
MENUSUK DARI BELAKANG
Cerpen by: Rinda HandayanaKelas: XII IPA 3
Sudah menginjak tahun ke tiga Niko sekolah di SMA. Banyak kenangan yang
indah dia dapatkan di SMA. Dari mulai masuk kelas satu sampai ke kelas tiga. Tapi
ada juga kenangan buruk yang dia dapatkan. Kenangan indah itu didapatkan dari
temannya sendiri tapi kenangan indah itu juga berubah menjadi kenangan yang paling
buruk yang pernah Niko rasakan.
Pertama masuk sekolah dia merasa canggung karena belum mengenali teman-
teman barunya, tetapi di hari berikutnya dia mempunyai tiga orang teman yang baik
dan satu hati sama dia sehingga terbentuklah empat sahabat sejati mereka adalah
Bobi, Tomi, Joni dan Niko.
Hari demi hari mereka lewati bersama-sama, senang dan duka juga telah
mereka lewati. Suatu hari ketika mereka berempat sedang kumpul di suatu ekskul
tiba-tiba ada dua cewe yang membuat pandangan Bobi, Tomi, Joni dan Niko terfokus
ke cewe itu. Kemudian Tomi berkata,
“Hei lihat ada cewe cantik!” pandangan Niko, Bobi dan Joni pun tertuju
kepada dua cewe tersebut.
“Oh iya bener…” kata Niko, Joni dan Bobi.
Dan setelah Niko melihat salah satu wanita tersebut hatinya berdebar tidak
tahu kenapa.
“Eh, bagaimana kalau kita samperin mereka, kita kenalan sama mereka mau
ga?” kata Bobi.
“Wah ide bagus tuh..” kata Niko dengan semangat.
Akhirnya merekapun nyamperin dua cewe itu dan kenalan.
“Hai, boleh kenalan ga, aku Tomi, nama kamu siapa?” kata Tomi berkenalan
duluan karena dia yang paling berani.
“Boleh, aku Sintiya, dan ini temanku Laura” jawab Sintiya.
Niko pun langsung kenalan sambil bersalaman.
“Aku Niko..” begitupun Bobi dengan Joni.
“Kalian ikut ekskul ini juga?” kata Niko.
“Iya, kami ikut ekskul ini” kata Sintiya.
“Kalo gitu kita temenan ya?” kata Niko lagi.
“Boleh aja, dan aku lihat kalian anaknya baik” jawab sintiya.
“Duh jadi GR…, ngomong-ngomong kenapa kalian tertarik buat masuk ekskul
ini?” Bobi nyeletuk.
“Yang pertama hobi, kedua soalnya ekskul ini ga cape n ga panas-panasan
maklum selebritis hehe” jawab Laura sambil bercanda.
Akhirnya mereka ngobrol banyak dan bercanda tawa.
Di rumah, ketika Niko sedang belajar tiba-tiba di benaknya teringat dan
terbayang-bayang wajah Laura sambil berkata dalam hati “Laura kamu begitu cantik,
baik, manis dan imut, dan setiap kali ku lihat kamu jantungku berdebar-debar”. Di
saat itu tiba-tiba hp Niko berbunyi dia pun kaget dan tersadar sambil berkata, “Kenapa
aku kepikiran dia terus ya..? apa aku jatuh cinta ya sama Laura?” dia bertanya sendiri.
Dan bunyi hp itu ternyata sms dari Tomi.
“ Woi lagi ngapain lu?” kata dia.
“Ah elu tom, ngagetin gua aja” balas Niko.
“Emang lu lagi ngapain? Sampe kaget gitu” bales Tomi.
“Gini Tom, gua curhat aja ya sama lu, gua kepikiran sama Laura terus, kenapa
ya tom?” Tanya Niko.
“Gua tau kenapa lu kepikiran dia terus, itu tandanya lu tuh JTC sama dia” kata
Tomi.
“Ah yang bener lu? terus gua mesti ngapain?” Tanya dia lagi.
“Tenang nanti gua comblangin lu deh, tapi gua juga minta tolong sama lu..!”
balas Tomi.
“Minta tolong apa?” tanya Niko.
“Lu juga mesti comblangin gua sama Sintiya” jawab Tomi.
“Apa…? Jadi lu ternyata suka sama sintiya?” jawabnya.
“Iya sebenernya gua suka sama sintiya” jawab Tomi lagi.
“Yaudah kalo gitu lu bantuin gua n gua juga bantuin lu gimana, DEAL..?”
kata Niko.
“Oke…DEAL” jawab Tomi.
Akhirnya Niko dan Tomi menyepakati perjanjian itu. Niko nyomblangin Tomi
sama Sintiya, sedangkan Tomi juga nyomblangin Niko sama Laura.
Suatu hari disaat mereka pelatihan ekskul Niko dan Tomi sangat bersemangat
latihan karena ada cewe gebetan masing-masing. Dan di waktu istirahat Niko dan
Tomi memanfatkan waktu istirahatnya untuk ngobrol sama Sintiya dan Laura
sekaligus menjalankan perjanjian. Sepulang latihan Niko melihat Laura pulang
sendirian dan dia pun ngajak Laura untuk pulang bareng.
“Hai Laura, Rumah kamu dimana?” tanya Niko.
“Rumahku di dekat sini , emang kalo rumah kamu dimana?” Tanya Laura.
“Kalo gitu aku anterin ya, kita pulang bareng, mungkin rumah aku juga satu
jalur sama kamu, gimana kamu mau ga?” ajak Niko.
“Owh…yaudah deh aku mau pulang bareng sama kamu..” jawab Laura.
Akhirnya Niko pun pulang bareng Laura. Diperjalanan dia ngobrol serius
sekalian PDKT sama Laura. Tak terasa gang rumah Laura pun sudah terlihat mereka
berhenti di depan gang dan dia turun dari motor.
“Thanks yawh dah nganterin pulang..!” kata Laura.
“Ya sama-sama…!” kata Niko.
“Oh iya aku minta nomor hp kamu dong!” kata Laura.
“Oke deh…ni no aku n sekalian aku pamit pulang ya!” kata Niko lagi.
“Sekali lagi makasih ya dah nganterin n hati-hati di jalan, see you
tomorrow..!” kata Laura.
Niko pun langsung pulang, waktu itu perasaan dia senang sekali karena sudah
pulang bareng sama Laura.
Setelah itu Niko dan Laura pun sms-an setiap hari, mereka saling bercerita
tentang masa lalunya di SMP. Laura menceritakan masa lalunya dan dia juga curhat
tentang masalahnya ke Niko. Niko pun meresponnya karena dia pikir ini moment
yang paling tepat. Disaat Laura lagi ada masalah Niko menghiburnya. Kurang lebih
dua minggu Niko perhatian dan PDKT-an sama Laura akhirnya Laura sedikit
merespon Niko. Niko pun sering mengajak Laura jalan keluar untuk cari hiburan. Dan
setiap kali Laura merasa BT dia juga selalu minta kepada Niko untuk nganterin ke
tempat yang bisa membuat dia tenang dan tidak BT lagi.
Lama kelamaan Laura pun menunjukkan sedikit perasaannya kepada Niko.
Sampai suatu hari di suatu tempat Niko pun mengungkapkan semua isi hatinya
kepada Laura.
“ Laura..!” kata Niko.
“Apa Niko?” jawab Laura.
“Ada yang mau aku omongin sama kamu” balasnya lagi.
“Mau ngomong apa Niko?” kata Laura penasaran.
“Emmm….sebenarnya semenjak pertama aku kenal sama kamu aku punya
perasaan lain sama kamu” kata Niko gugup.
“Maksud kamu?” kata Laura.
“Maksud aku tuh, aku sayang sama kamu, mau ga kamu jadi pacar aku?”
jawabnya lagi.
Mendengar itu Laura terkejut.
“Apa… ? kamu sayang sama aku? Atas dasar apa kamu sayang sama aku?”
kata Laura.
“Aku tuh sayang sama kamu karena kamu tuh cantik, baik, ramah, perhatian,
pokonya kamu tuh sosok yang aku cari selama ini” kata Niko meyakinkan
Laura. Laura pun menjawab,
“Sebenarnya aku juga sayaang sama kamu mangkannya aku perhatian sama
kamu, tapi sebelumnya aku minta maaf kalo untuk jadian aku belum siap,
kamu tahu sendiri hati aku sekarang kaya gimana, aku masih sakit hati sama
mantan aku”.
Mendengar jawaban itu Niko pun kaget dan berkata,
“Aku ngerti, tapi sekarang kan ada aku yang bantuin buat ngelupain mantan
kamu itu..!”.
Tidak tahu kenapa Laura masih belum siap untuk jadian lagi, tetapi Niko lega
sudah mengungkapkan semua perasaannya ke Laura dan masih menunggu sampai dia
mau jadian sama Niko.
“Terimakasih kamu udah bantuin aku ngelupain dia dan makasih juga sudah
buat aku ceria lagi, aku juga akan selalu sayang sama kamu ko tapi untuk
jadian aku belum siap, ga apa-apa kan?” kata Laura.
Karena Niko sayang sama Laura dan Niko juga ngertiin dia, Niko pun turutin
kemauannya Laura dan Niko masih tetap menunggu sampai kapanpun.
Kata sayang sudah terucap dari mereka berdua walaupun belum jadian tapi
menurut Niko setidaknya itu merupakan jadian yang tidak disadari sehingga setiap
hari dia seperti orang yang pacaran dan memanggil Laura dengan sebutan SAYANG
begitupun dengan Laura dia memanggil Niko dengan sebutan yang sama.
Akhirnya hari demi hari Niko selalu menghabiskan waktunya bersama Laura.
Dan banyak teman-teman yang mengira mereka sudah pacaran. Setelah dua bulan
hubungan Niko dan Laura itu berjalan dengan HTS ( Hubungan Tanpa Status ) dan
sesekali juga Niko selalu menanyakan kepada Laura tentang hubungannya tapi
jawabannya tetap nihil. Niko pun mulai bertanya-tanya kenapa dia tetap tidak mau
jadian semenatara kata sayang sudah sama-sama terucap. Setelah bertanya, dan cari
informasi tentang Laura kemana-mana akhirnya Niko pun menemukan jawabannya
itu, jawabannya pun sangat menyakitkan ternyata Laura masih pacaran sama orang
yang dia bilang itu mantannya, tapi kenyataannya mereka belum putus. Mendengar itu
Niko pun sangat terkejut dan tidak percaya kalau orang yang dia sayangi ternyata
berbohong.
Setelah mendengar itu semua Niko sedikit kecewa sama Laura dan dia
memutuskan untuk tidak nanya lagi ke Laura alias dicuekin. Melihat sikap Niko
berbeda Laura pun terus menelpon, mengejar-ngejarnya untuk minta maaf tapi tetap
Niko cuekkin.
“Halo…Niko? Niko aku minta maaf banget, aku ga bermaksud buat nyakitin
kamu, aku juga sebenernya udah mutusin pacar aku itu tapi dia tetap ga mau
putus dari aku” Laura telpon sambil nangis.
“TAPI KAMU UDAH BOHONGIN AKU LAURA….!, kata kamu itu mantan
kamu tapi buktinya kamu masih jadian sama dia” Niko membentak.
Niko sebal dan ga mau bicara lagi sehingga telponnya langsung ditutup. Laura
berulang kali telpon dan sms Niko untuk minta maaf karena dia tau kalau Niko
kecewa banget sama dia. Tapi tetap oleh Niko tidak dihiraukan. Diapun tidak berhenti
sms Niko sampai akhirnya dia berkata, “Yaudah kalau kamu ga mau maafin aku,
mungkin ini sms terakhir dari aku” kata Laura.
Membaca itu Niko pun akhirnya memaafkan dia karena Niko juga masih
sayang sama Laura dan ga mau kehilangan dia.
“Yaudah kali ini aku maafin kamu tapi lain kali kamu jangan ulangin lagi,
mulai detik ini kamu PUTUSIN dia”, balas Niko.
“Iya deh aku janji, dan aku juga bakal mutusin dia sekarang juga. Makasih ya
sayang dah mau maafin aku, sayang aku hanya untukmu” balas Laura.
Hubungan mereka pun kembali normal dan seperti biasanya.
Setelah kejadian itu mereka pun sering berkumpul kembali dengan teman-
temannya Niko yaitu Bobi, Tomi dan Joni juga Sintiya. Mereka semua pun bercerita,
bergembira, bercanda tawa bersama.
Lama mereka berhubungan, kumpul-kumpul dengan tiga orang temannya dan
lama kelamaan juga Niko merasa ada yang janggal diantara dia, Laura dan Tomi.
Rasa janggal itu terasa karena setiap mereka semua ngumpul dan ketika Niko sedang
berdua dengan Laura pasti sikap Tomi aneh banget ga mau diam seperti orang yang
ingin diperhatiin dan ketika Laura samperin, dia jadi tenang kembali. Tapi Niko masih
memaklumi itu karena dia belum mau berpikiran negatif dulu. Mereka pun berkumpul
seperti biasa lagi. Disini Niko mulai curiga. Setiap kali mau jalan berdua dengan
Laura kebetulan teman dia yang lain pun ikut, mereka juga dengan pacarnya masing-
masing kecuali Tomi dia sendirian belum punya pacar. Saat mau berangkat Laura
minta berangkatnya sama Tomi dulu baru nanti pulangnya sama Niko. Alasan dia
katanya sih ingin curhat dulu dengan Tomi tentang Niko. Niko pun menyetujui itu
demi Laura. Tapi yang membuat Niko nambah curiga lagi itu bukan pertama kalinya
tapi yang kebeberapa kalinya. Karena dia tidak mau berburuk sangka dulu dia ngalah
demi Laura.
Suatu hari Niko membuat kesalahan sepele kepada Laura yaitu bawa motor
ngebut didepan Laura karena dia berbohong katanya mau pulang langsung malah
main ketempat lain sama teman Niko yaitu Bobi. Tapi dia ga bilang dulu sama Niko
kalau ga jadi pulang melainkan mau main dulu. Karena waktu itu kebetulan Niko
sedang latihan ekskul sehingga tidak bisa nganterin pulang. Dan apa yang terjadi ?,
Laura marah besar dan tidak mau maafin Niko smpai berkali-kali minta maaf dengan
segala cara tapi tetap dia tidak mau maafin Niko.
“Yang aku minta maaf atas kejadian tadi, aku begitu karena aku cemburu,
takut kehilangan kamu soalnya kamu ijinnya langsung pulang tapi buktinya
kamu di tempat lain, gimana aku ga kesel” kata Niko sambil memohon.
“Bukan itu masalahnya, kalau kamu memang sayang sama aku kenapa kamu
ngebut tepat didepan aku..!” jawab laura.
Walaupun dengan panjang lebar Niko menjelaskan semuanya itu, Laura tetap
ga mau maafin Niko bahkan dia sampai ga mau lagi deket sama Niko baik di sekolah
maupun diluar.
Esok harinya Niko minta tolong ke Tomi untuk menyelesaikan semua ini.
“Tom gimana dong dia ga mau maafin gua!” tanya Niko ke Tomi.
“Yaudah sekarang lu samperin dia dulu lu minta maaf sama dia, kasih
penjelasan lagi” jawab Tomi.
Akhirnya Niko pun samperin Laura dan minta maaf.
“Laura aku minta maaf kemarin itu aku begitu karena aku sayang sama kamu
aku ga mau kehilangan kamu” kata Niko serius.
“Yaudah aku maafin kamu tapi mulai sekarang kamu cukup panggil aku nama
lagi seperti dulu dan aku sekarang mau sendiri dulu” jawab Laura sambil
nangis.
Karena maunya dia begitu akhirnya Niko terima saja keputusan itu dan Niko
tidak bisa memaksa lagi walaupun sebenarnya tidak rela.
Semenjak itu hubungan Niko dan Laura pun tidak sperti dulu. Niko dan Laura
jarang berkomunikasi dan berkumpul lagi. Saat itu Laura hanya jalan dan bermain
bersama temannya sintiya.
Suatu hari Niko dan Tomi sedang pelantikan anggota baru ekskul. Malam
harinya itu menjadi malam yang buruk bagi Niko. Diwaktu istirahat tiba-tiba Niko
dipanggil Tomi, dia ingin membicarakan sesuatu yang penting dengannya.
“Niko gua mau jujur sama lu” kata Tomi dengan suara pelan.
“Gua tau apa yang mau lu omongin” kata Niko karena sudah punya firasat.
“Yang bener lu, emang apa coba?” tanya Niko dengan kaget.
“Lu udah jadian kan sama laura..!” balas Niko sedikit marah.
“Ko lu tau sih gua udah jadian?” jawab Tomi lagi dengan tidak ada sama
sekali raut muka yang merasa bersalah maupun malu karena telah menusuk
sahabatnya sendiri dari belakang. Niko pun menjawab,
“Yaiyalah udah ketauan dari sikap kalian berdua”.
“Maaf ya…?” kata Tomi.
“Iya ga apa-apa, selamat ya” kata Niko dengan muka yang sinis.
Walaupun ( iya ) diucapan saja sebenarnya hati Niko sangat marah bagaikan
api neraka yang bergejolak, secara Tomi tuh sahabat yang sudah dianggap keluarga
sendiri sama Niko. Tapi Niko berprinsip kalau dirinya ga mau ribut gara-gara CEWE
karena Niko merupakan cowo yang baik, sabar dan tidak suka dengan keributan.