case skizofren continues

12
LAPORAN KASUS SKIZOFRENIA CONTINUES KEPANITRAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN JIWA RSAL DR.MINTOHARDJO JAKARTA IDENTITAS PASIEN - Nama : An. D - Jenis Kelamin : Laki-laki - Usia : 17 tahun - Bangsa/suku : Indonesia/Jawa - Pendidikan : SMA - Pekerjaan : Pelajar - Status Perkawinan : Belum Menikah - Alamat : Karet Pasar Baru Barat V RT/RW 08/04 I. RIWAYAT PSIKIATRI

Upload: riadwi

Post on 24-Jan-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

case

TRANSCRIPT

Page 1: Case Skizofren Continues

LAPORAN KASUS

SKIZOFRENIA CONTINUES

KEPANITRAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN JIWA

RSAL DR.MINTOHARDJO

JAKARTA

IDENTITAS PASIEN

- Nama : An. D

- Jenis Kelamin : Laki-laki

- Usia : 17 tahun

- Bangsa/suku : Indonesia/Jawa

- Pendidikan : SMA

- Pekerjaan : Pelajar

- Status Perkawinan : Belum Menikah

- Alamat : Karet Pasar Baru Barat V RT/RW 08/04

I. RIWAYAT PSIKIATRI

Diperoleh secara autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 23 Januari 2014 pukul

16.00 WIB serta secara alloanamnesis pada ayah pasien pada tanggal 23 Januari 2014

pukul 16.00 WIB.

Page 2: Case Skizofren Continues

Keluhan Utama

Pasien diantar oleh orangtua pasien ke RSAL dengan keluhan bicara sendiri sejak 1 bulan

yang lalu.

A. Keluhan Tambahan

Pasien sering mondar-mandir tanpa tujuan yang jelas.

B. Riwayat Gangguan Sekarang

Autoanamnesa

Pasien diantar oleh orangtuanya ke Poliklinik Jiwa RSAL dr.Mintohardjo, karena

pasien berbicara sendiri sejak 1 bulan SMRS SMRS, sering mondar-mandir keluar

rumah tanpa tujuan yang jelas, sering tertawa sendiri, tidak mau tidur sejak 2 hari yang

lalu, Menurut pasien, pasien tidak berbicara sendiri namun berbicara dengan temanya,

pasien mengatakan temanya ini baru dikenalnya dan bukan teman sekolah pasien. Rumah

pasien sering sepi karena ayah dan ibu pasien bekerja sedangkan ketiga adiknya sering

bermain di rumah tetangga. Pasien biasanya sehabis sekolah nongkrong di Warpar hingga

sore karena merasa sepi di rumah, namun semenjak ada teman baru ini pasien tidak

merasa rumah sepi lagi dan tidak pernah nongkrong bersama teman sekolahnya. Pasien

mengatakaan ia sering mondar-mandir untuk cari angin karena merasa sumpek, pasien

tidak ingat kemana saja di pergi untuk cari angin.

Selain itu pasien sering mondar mandir ke kamar mandi dan membuang semua air

yang ada di ember, menurut pasien hal ini dilakukan dalam ember tersebut terdapat ikan

yang meminta tolong pasien untuk membebaskan mereka.

Dua minggu yang lalu pasien marah kepada ayah pasien karena pasien merasa

ayahnya telah menyembunyikan cincin ajaib milik pasien. Pasien mendorong ayahnya

kemudian pergi untuk mencari angin.

Alloanamnesa

Dilakukan kepada ayah pasien pada tanggal 23 Februari 2014

Menurut keterangan ayah pasien, pasien mulai terlihat aneh sejak 1 bulan yang

lalu. Pasien yang tidak pernah terlihat merokok di rumah mulai merokok tanpa henti, bisa

2-3 bungkus per hari, kemudian ayah pasien sering melihat pasien berbicara sendiri dan

Page 3: Case Skizofren Continues

sering tersenyum sendiri. Pasien juga sudah tidak mau pergi ke sekolah sejak 1 bulan

yang lalu. Pasien terkadang pergi dari pagi dan baru pulang sore hari, menurut para

tetangga pasien sering keluar masuk ke rumah tetangga tanpa tujuan yang jelas dan

tampak linglung. Bila sudah pulang ke rumah pasien tidak bisa diam dan mondar mandir

dalam rumah dan tidak tidur selama 2 hari terakhir.

Sebelumnya pasien selalu sholat lima waktu namun sejak 1 bulan terkahir pasien

tidak pernah sholat lagi. Ayah pasien tidak mengetahui anaknya pernah menggunakan

ganja dan inex. Ayah dan ibu pasien jarang bercakap-cakap dengan pasien karena

keduanya berangkat bekerja pukul 05.30 dan pulang pukul 07.00.

.

Gangguan Sebelumnya

1. Riwayat Gangguan Psikiatrik

Pasien tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.

2. Riwayat Gangguan Medik

o Menurut keterangan ayah pasien pasien tidak pernah sakit serius maupu dirawat

di rumah sakit sebelumnya.

o Pasien pernah jatuh diserempet motor 1 tahun yang lalu namun kepala tidak

terbentuk hanya menimbulkan luka lecet saja.

o Pasien pernah ikut tawuran antar pelajar namun tidak mengalami luka apapun

3. Riwayat Penggunaan Zat

Pasien mengatakan satu tahun yang lalu ketika berkunjung ke rumah temanya di

Depok, pasien diberi 2 butir inex, namun pasien tidak pernah mengkonsumsi lagi

setelah itu. Sekitar 3 bulan yang lalu pasien diberi ganja oleh temanya. Pasien

mengkonsumsi 1 rokok ganja, namun tidak pernah mengkonsumsi lagi setelahnya.

PAsien mengatakan sudah pernah merokok sejak kelas 5 SD, pasien biasanya

merokok ketika sedang berkumpul bersama teman-temanya di warung sekitar 3-4

batang, dan tidak dialkukan setiap hari.

C. Riwayat Kehidupan Pribadi

Page 4: Case Skizofren Continues

1. Riwayat Kehamilan dan Persalinan

Menurut ayah pasien, selama mengandung pasien, ibunya tidak pernah sakit dan

tidak ada riwayat penggunaan obat-obat terlarang maupun alkohol. Pasien

dilahirkan secara normal (saat lahir usia kandungan cukup bulan dan tercatat tidak

ada cacat bawaan).

2. Masa Kanak Awal

Pasien tergolong anak yang sehat proses tumbuh kembang dan tingkah laku normal

seperti anak seusianya. Pasien disenangi oleh orang sekitar pasien.

3. Masa Kanak Pertengahan

Saat Sd menurut ayah pasien, pasien memiliki sifat yang sangat penurut dan rajin

sholat. Pasien pernah tidak naik kelas ketika kelas 1 SD

4. Masa Kanak Akhir

Semenjak SMP pasien menjadi pendiam dan pemalu. Ketika masuk SMA pasien

tiap pulang sekolah tidak langsung pulang namun nongkrong dulu bersama teman

sekolahnya.

D. Riwayat Keluarga

Pasien adalah anak pertama. Kedua orang tua masih ada, Pasien memiliki 3 orang

adik laki-laki. Menurut ayah pasien tidak ada keluarga baik dari pihak ayah maupun ibu

yang mengalami hal seperti pasien.

Genogram

Situasi Sekarang

Pasien tinggal bersama ayah, ibu, dan ketiga adik pasien.

E. Persepsi (tanggapan) pasien tentang dirinya dan kehidupannya

Pasien mengetahui dirinya sedang berada di rumah bude pasien, pasien tidak merasa

sakit, kemarin pasien sadar dibawa ke RSAL, namun menurut pasien bukan untuk

berobat hanya untuk memenuhi permintaan ayah pasien.

Page 5: Case Skizofren Continues

II. STATUS MENTAL

A. Deskripsi Umum

1. Penampilan

Pasien seorang laki-laki 17 tahun, wajah dan penampilan fisik sesuai dengan usianya.

Postur tubuh pasien tegap, tinggi pasien kurang lebih 165 cm dengan berat kurang

lebih 55kg. Pasien memakai kaos tanpa motif berwarna merah dan celana panjang

berwarna hitam, pasien menggunakan sandal dan jam tangan. Secara umum pasien

tampak bersih.

2. Kesadaran

Kuantitatif : Compos mentis

Kualitatif : Berubah

3. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor

Selama wawancara berlangsung pasien bersikap kooperatif. Tidak terdapat kontak

mata dengan pemeriksa saat berbicara. Pasein nampak gelisah dan selalu ingin

meninggalkan ruangan dengan alasan ingin ke toilet.

4. Pembicaraan

Komunikasi dapat dilakukan, pasien menjawab pertanyaan pemeriksa dengan

intonasi jelas, volume bicara jelas.

5. Sikap Terhadap Pemeriksa

Kooperatif, pasien menjawab apa yang di tanya oleh pemeriksa.

B. Kesadaran Afektif (Mood), Perasaan, Ekspresi Afektif serta Empati

1. Afek : Hipertim

2. Ekspresi afektif : dangkal

3. Keserasian : Tidak serasi

4. Empati : Tidak dapat diempati

C. Fungsi Intelektual

Page 6: Case Skizofren Continues

1. Taraf Pendidikan

Taraf pendidikan formal : SMA

Taraf pengetahuan umum : baik

Taraf kecerdasan : cukup

2. Daya Konsentrasi

Kurang Baik : pasien tidak dapat menjawab ketika ditanya tentang penjumlahan

matematik sederhana.

3. Orientasi

Waktu : tidak baik, pasien salah menyebutkan tanggal dan hari pada saat

dilakukan pemeriksaan meskipun sudah melihat kalender.

Tempat : Baik, pasien tahu bahwa ia sedang berada yaitu di rumah Bude pasien

Orang : Baik, pasien tahu orang yang sedang berada di rumang tamu bersama

pasien

4. Daya ingat

Jangka panjang : Baik, pasien ingat apa yang dilakukan ketika malam tahun baru.

Jangka pendek : Baik, pasien ingat menu makanan yang dimakan tadi pagi

Segera : baik, pasien ingat sudah makan sebelum wawancara

5. Pikiran Abstrak

Pikiran dapat berpikir abstrak, hal ini ditandai dengan pasien mengerti arti dari

‘panjang tangan’.

D. Gangguan Persepsi

Halusinasi : Halusinasi Auditorik pasien sering bercakap-cakap dengan suara

yang menurut pasien adalah teman pasien.

Halusinasi Visual pasien melihat ada ikan di ember yang berisi air.

Ilusi : Tidak ada

Depersonalisasi : Tidak ada

Page 7: Case Skizofren Continues

Derealisasi : Tidak ada

E. Proses Berpikir

1. Arus Pikiran

a. Produktivitas : Logorrhea

b. Kontinuitas : Terdapat asosiasi longgar, flight of idea, inkoherensia

c. Hendaya berbahasa : tidak terganggu

2. Isi Pikiran

a. Preokupasi : tidak ada

b. Gangguan isi pikiran : ada waham, pasien curiga ayahnya telah mencuri cincin

ajaib milik pasien.

F. Pengendalian Impuls

Pasien dapat mengendalikan impuls untuk tetap kooperatif saat wawancara.

G. Daya Nilai

1. Daya nilai sosial : baik

2. Uji daya nilai : Terganggu, pasien merasa istri tinggal di Bogor karena istri orang

Bogor dan dia tidak ikut istri karena pasien orang Jakarta.

3. Daya nilai realitas : Terganggu, terdapat waham dan halusinasi.

H. Tilikan

Derajat 1, pasien tidak merasa sakit dan tidak merasa membutuhkan pengobatan.

I. Taraf Dapat Dipercaya

Hal hal yang dilakukan oleh pasien secara keseluruhan dapat dipercaya dan tidak terkesan

di buat-buat

III. PEMERIKSAAN LAINNYA

a. Interna

Keadaan umum : Baik

Page 8: Case Skizofren Continues

Tekanan darah : tidak dilakukan

Pernapasan : 18x/menit

Nadi : 76x/menit

Suhu : Afebris

b. Neurologi

Tidak dilakukan pemeriksaan.

IV IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

a. Karakteristik symptom

Adanya halusinasi auditorik dan visual

Disorganized speech berupa asosiasi longgar, Flight of Idea, dan inkoherensi.

b. Terdapat gangguan yang bermakna pada kehidupan pasien yang terlihat pasien

tidak mau sekolah.

c. Gejala berlangsung selama 1 tahun dengan minimal 1 bulan fase aktif dan selama

fase residual terdapat gejala sisa.

d. Tidak ada gangguan mood yang tampak

e. Gangguan tidak disebabkan karena zat maupun alcohol

f. Pasien tidak mengalami gangguan autism atau gangguan berbicara.

IV. DAFTAR PROBLEMA

1. Problema Organobiologik : -

2. Problema Psikologik/Perilaku: Skizofrenia

3. Problema Keluarga/Sosial : jarangnya komunikasi antara pasien dan orang

tuanya..

V. DIAGNOSIS

Skizofrenia serangan multiple sekarang akut.

VI. RENCANA TERAPI

1. Psikofarmaka : Risperidone 2 x 3 mg p.o

2. Psikoterapi :

Page 9: Case Skizofren Continues

a. Membangun relasi dengan pasien, membuat pasien merasa nyaman dan

memperhatikan wawancara.

b. Membimbing pasien mengenai pentingnya meminum obat secara rutin dan

tepat waktu.

3. Sosioterapi

Edukasi kepada seluruh keluarga inti pasien mengenai keadaan pasien

sesungguhnya dan bagaimana menyikapi pasien dalam keseharian.

VII. PROGNOSIS

Ad vitam : Ad bonam

Ad fungsionam : Dubia ad bonam

Ad sanationam : Dubia ad malam

VIII. SARAN

o Memberikan informasi kepada keluarga mengenai kondisi yang dialami oleh

pasien, kemungkinan penyebabnya, terapi yang harus dilakukan, serta efek

samping yang mungkin muncul.