case report cedera kepala adoro

46
Disusun oleh: Riduan Adoro Lumban Gaol/0861050033 Pembimbing: dr. N.H.Mercy L.T,

Upload: kongkrit-nababan

Post on 19-Oct-2015

77 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • Disusun oleh: Riduan Adoro Lumban Gaol/0861050033

    Pembimbing: dr. N.H.Mercy L.T, Sp.S

  • DEFINISITrauma kapitis atau cedera kepala adalah trauma mekanik terhadap kepala baik secara langsung maupun tidak langsung yang menyebabkan gangguan fungsi neurologis yaitu gangguan fisik, kognitif, fungsi psikososial baik temporer maupun permanen

  • EPIDEMIOLOGIDi Amerika Serikat, dari seluruh kasus cedera kepala, dibagi menjadi:-Cedera Kepala Ringan(CKR): 10%-Cedera Kepala Sedang(CKS): 10%-Cedera Kepala Berat(CKB): 80%Di Indonesia:-CKR: 60-70%-CKS: 15-20%-CKB: 5-10%

  • ETIOLOGI

  • ANATOMI

  • ANATOMI

  • KLASIFIKASIPatologi: -Komosio serebri -Kontusio serebri -Laserasi serebri

    Lokasi lesi Lesi diffus Lesi kerusakan vaskuler otak Lesi fokal Kontusio dan laserasi serebriHematoma intrakranial Hematoma ekstradural /epiduralHematoma subduralHematoma intraparenkhimalHematoma subarakhnoidHematoma intraserebralHematoma intraserebellar

  • BERDASARKAN PATOLOGIKomosio serebri : Tidak ada jaringan otak yang rusak hanya kehilangan fungsi otak sesaat, berupa pingsan kurang dari 20 menit atau amnesia pasca trauma.

    Kontusio serebri : Kerusakan jaringan otak dengan defisit neurologis setara dengan kerusakan jaringan otak tersebut, pingsan > 20 menit.

    Laserasi Cerebri: Kerusakan otak yang luas dan jaringan parenkim otak robek disertai fraktur tengkorak terbuka

  • BERDASARKAN LOKASI LESILesi difus : Kerusakan akibat proses trauma akselerasi/deselerasi yang merusak sebagian besar akson susunan saraf pusat akibat regangan.

    Lesi kerusakan vaskuler otak : Disebabkan oleh lesi sekunder iskemik terutama akibat hipoperfusi dan hipoksia yang dapat terjadi pada waktu selama perjalanan ke rumah sakit atau selama perawatan.

  • BERDASARKAN LOKASI LESILesi fokal :

    Kontusio dan laserasi otak : Disebut kontusio bila pia subarachnoid masih utuh dan jika robek disebut laserasi.

    Hematom intrakranial : Perdarahan intrakranial dapat terjadi ekstradural atau epidural di mana pembuluh darah meningea atau cabang-cabangnya pecah. Perdarahan intradural dapat berupa subarachnoid, intraserebral atau intraserebelar.

  • BERDASARKAN PATOFISIOLOGIFraktur Kranii:Patah tulang tengkorak yang dibagi menjadi linier,depresi atau comminuted,jika kulit kepala ikut robek akan dianggap sebagai fraktur terbuka atau majemukDiffuse Axonal Injury:keadaan patologis umum pada Traumatic Brain Injury (TBI). Kepekaan akson terhadap cedera mekanis tampaknya karena sifat viskoelastik dan tekanan yang tinggi di dalam saluran white matter,menyebabkan perubahan neuropatologi

  • BERDASARKAN PATOFISIOLOGICoup and Conutercoup Injury:Coup Injury adalah kekerasan yang terjadi secara tiba-tiba yang menyebabkan otak tertekan secara cepat ke depan dan menghantam sisi tengkorak-Countercoup injury, terjadi di sisi lain ketika otak tertekan secara cepat ke depan dan menghantam sisi tengkorak, dan kemudian memantul dari sisi lain tengkorak

  • LESI FOKAL(HEMATOM INTRAKRANIAL)

  • LESI FOKAL(HEMATOM INTRAKRANIAL)

  • LESI FOKAL(HEMATOM INTRAKRANIAL)

  • LESI FOKAL(HEMATOM INTRAKRANIAL)

  • DIAGNOSAANAMNESIS:Cedera kepala dengan atau tanpa penurunan kesadaranDengan Interval LucidPerdarahan/ottorhea/rinorrhea Amnesia traumatikaPEMERIKSAAN FISIK;InspeksiPalpasiMenentukan tingkat kesadaran

  • DIAGNOSAPEMERIKSAAN PENUNJANG:Laboratorium: darah rutin, ureum-creatinin, SGPT-SGOT, GDS, Analisa Gas Darah, ElektrolitRadiologi: Foto polos kepala, CT-Scan, MRI

  • Foto PolosCT-Scan

  • TANDA DAN GEJALAPERDARAHAN EPIDURA:-Lucid interval (+)-Kesadaran makin menurun-Late hemiparese kontralateral lesi-Pupil anisokor-Babinski (+) kontralateral lesi-Fraktur di daerah temporalPERDARAHAN SUBDURA:-Akut : interval lucid 0-5 hari-Subakut : interval lucid 5 hari beberapa minggu-Kronik : interval lucid > 3 bulan

  • TINGKAT KESADARAN GCS(GLASGOW COMA SCALE)Cedera Kepala Ringan:-GCS 13-15-Pingsan < 10 menit -Defisit neurologis (-) hanya gangguan fungsional-CT scan Normal

    Cedera Kepala Sedang-GCS 9-12-Pingsan > 10 menit s/d < 6 jam -Defisit neurologis (+)-CT scan abnormal

  • TINGKAT KESADARAN GCS(GLASGOW COMA SCALE)Cedera Kepala Berat-GCS 3-8-Pingsan > 6 jam-Defisit neurologis (+)-CT scan abnormal

  • TINGKAT KESADARAN GCS(GLASGOW COMA SCALE)

  • PENATALAKSANAANSURVEY PRIMER:-Airway (jalan napas)Bebaskan jalan napas ,bila perlu dapat digunakan intubasi untuk menjaga patenisasi jalan napas. Waspadai fraktur servikal.

    -Breathing (Pernapasan)Pastikan pernapasan adekuat, perhatikan frekuensi, pola napas dan pernapasan dada atau perut dan kesetaraan pengembangan dada kanan dan kiri. Pertahankan saturasi oksigen O2 > 92%

  • PENATALAKSANAAN-CirculationKarena autoregulasi aliran darah serebral sering terganggu pada cedera kepala akut, harus terus di observasi untuk menghindari hipotensi yang dapat menyebabkan iskemik otak atau hipertensi yang dapat memperburuk edema serebral. Pertahankan TD sistolik > 90 mmHg, hindari pemakaian cairan hipotonis.

  • PENATALAKSANAAN-Disability (mengetahui lateralisasi dan kondisi umum dan neurologis)Observasi:Tanda vital: tekanan darah, nadi. Suhu, dan pernapasanGCSPupil: ukuran, bentuk dan reflex cahayaPemeriksaan neurologis cepat: hemiparese, reflex patologisLuka-lukaAnamnesa: AMPLE (allergies, Medication, Past Illness, Last Meal, event/Environtment related to the injury)

  • PENATALAKSANAANSURVEY SEKUNDER:-Laboratorium-Radiologi

  • PENATALAKSANAANCedera Kepala Ringan:Pemeriksaan status umum dan neurologiPerawatan luka-lukaPasien dipulangkan dengan pengawasan ketat oleh keluarga selama 48 jam. Bila terdapat hal-hal sebagai berikut:pasien cenderung mengantuksakit kepala yang semakin beratmuntah proyektil

    pasien harus segera dibawa kembali ke RSpasien perlu dirawat apabila ada hal-hal berikut ini:ada gangguan orientasi (waktu dan tempat)sakit kepala dan muntahtidak ada yang mengawasi di rumahletak rumah jauh atau sulit untk kembali ke RS

  • PENATALAKSANAANCEDERA KEPALA SEDANG DAN BERAT:lanjutkan penanganan ABCobservasi tanda vital (suhu, nadi, pernapasan, tekanan darah), pupil GCS, gerakan ekstremitas, sampai pasien sadarobservasi dilakukan setiap 4 jamlama pemantauan hingga GCS 15.

  • IDENTITAS PASIENNama: An. FaqihUmur: 14 tahunAlamat: Jl. Safar RT05/RW011 Kranji,Bekasi BaratPekerjaan: PelajarPendidikan Terakhir: SMPAgama: IslamSuku: Jawa

  • RIWAYAT PENYAKIT SEKARANGKeluhan Utama: Nyeri KepalaPasien datang dengan keluhan nyeri kepala setelah mengalami benturan di wajah kanan akibat kecelakaan motor 1hari SMRS. Pasien mengaku terjatuh dengan wajah terlebih dulu membentur trotoar dan pasien juga mengaku tidak mengenakan helm ketika kejadian. Pasien mengaku ingat secara detail kejadian kecelakaan dan tidak pingsan setelah kecelakaan terjadi sampai tiba di rumah sakit. Benturan di bagian kepala lain disangkal, mual dan muntah disangkal, keluar darah atau cairan dari telinga disangkal, kejang setelah kecelakaan disangkal.

  • Riwayat Penyakit Dahulu: Pasien belum pernah mengalami kecelakaan ataupun trauma pada kepalanyaRiwayat Penyakit Keluarga: Tidak ada keluhanRiwayat Kebiasaan Pribadi: Tidak ada keluhan

  • PEMERIKSAAN FISIK (19/2/2014)Keadaan Umum: Tampak sakit sedangTD: 140/80mmHg,Frekuensi Nadi: 96kali/menitKesadaran: ComposmentisFrekuensi Napas: 24kali/menit Suhu: 38,10CGCS: E4V5M6Pemeriksaan Neurologis:Rangsang Meningen: Kaku kuduk: (-), Brudzinski I: (-)

  • PEMERIKSAAN FISIK (19/2/2014)Nervus Cranialis:-N III, N IV, N VI: Pupil Isokor, 3mm/3mm, RCL: +/+, RCTL: +/+-N VII: Sulcus Naso Labialis asimetris (akibat edema di wajah kanan)-N XII: Lidah Simetris

  • PEMERIKSAAN FISIK (19/2/2014)Motorik: Ekstremitas superior:5/5Ekstremitas inferior: 5/5Refleks Fisiologis: Biseps: +/+, Triseps: +/+Refleks Patologis: Babinski: -/-. Chaddock: -/-

  • DIAGNOSAA/: Diagnosa Kerja: -Cephalgia ec. Trauma Head InjuryDiagnosa Topis: -Facialis dextra, os mandibula dextraDiagnosa Etiologi: -Kontusio pada facialis dextra -Limfadenitis regio colli anterior dextra -Cedera Kepala Ringan

  • PENATALAKSANAANP/: IVFD: -Ringer Laktat+Ketorolac 1ampul/12jamInj:-Metil Prednisolone 3x31,25mg-Amoxilin 3x1gr-Neulin 2x500mgOral: -MST2x15mg

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratorium (20/2/2014):Pemeriksaan hematologi (yang abnormal):-Laju Endap Darah: 19mm (N: 0-10)-Eosinofil: 0% (N:1-3%)-Neutrofil Batang: 1% (N: 2-6%)

    -Neutrofil Segmen: 80% (N: 52-170%)-Limfosit: 11% (N: 20-40%)Pemeriksaan Urin Lengkap: Dalam Batas NormalPemeriksaan Mikroskopik Urin: Dalam Batas Normal

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGRadiologiFoto Polos AP Lateral (18/2/2014):

    Kesan: Schedel AP dan Lateral Normal

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGRadiologiFoto Panoramik(23/2/2014):

    Kesan: suspect fracture os Mandibula dextra

  • PEMBAHASANBerdasarkan anamnesis, pasien mengalami cedera kepala tanpa penurunan kesadaran, tanpa Interval Lucid,tanpa adanya ottorhea atau rinorrhea, tanpa amnesia traumatika. Pada pemeriksaan fisik, nilai GCS pasien adalah E4V5M6 dengan kualitas kesadaran Composmentis. Pada inspeksi dan palpasi pasien berada pada batas normal, pupil isokor, tanpa adanya cedera cervical atau cedera vertebrae.

  • KESIMPULANBerdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,dan pemeriksaan penunjang serta kualitas kesadaran, pasien dikategorikan pada cedera kepala ringan (CKR).