referat cedera kepala adoro
TRANSCRIPT
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
1/33
BAB I
PENDAHULUAN
Cedera kepala merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada semua
kelompok usia. Saat ini, belum ada penanganan yang efektif untuk memulihkan efek yang
menetap dari cedera kepala primer, dan penanganan ditujukan untuk mengurangi efek
sekunder dari cedera kepala yang dapat terjadi akibat dari iskemik, hipoksia dan peningkatan
tekanan intra cranial. Memahami epidemiologi dari cedera kepala berguna untuk tindakanpreventif, perencanaan strategi preventif primer berdasarkan populasi untuk meningkatkan
penanganan yang efektif dan efisien, termasuk ketentuan fasilitas rehabilitasi bagi mereka
yag terkena cedera kepala.
Perubahan neuropatologi terkait dengan sejumlah faktor, termasuk tipe dan
keparahan cedera, serta bekas cedera yang dapat terjadi akibat cedera yang tumpul maupun
tajam yang dapat menyeluruh ataupun lokal. Patologi dari cedera kepala juga dipengaruhi
dari faktor pasien seperti usia, komorbid, alkohol, hipoksia, sepsis dan penanganan.
1
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
2/33
Penanganan klinis yang cepat dan akurat sangatlah penting. Penaganan awal harus
selalu ditujukan pada jalan napas (airway, pernapasan (breathing dan sirkulasi (circulation
sesuai dengan prinsip!prinsip "#$S. %ang terpenting bukan hanya untuk mengidentifikasi
cedera kepala yang mengancam jiwa melainkan juga untuk mencegah cedera kepala
sekunder. #ulang cervical harus diimobilisasi karena ada kemungkinan terjadi cedera. $evel
kesadaran dan ukuran serta respon pupil harus diperiksa berkala pada pasien dengan cedera
kepala ini.
Cedera kepala traumatik berdampak pada ribuan orang tiap tahunnya. &eparahan
cedera mulai yang ringan dengan gangguan fungsi kognitif yang tidak dapat dinilai hingga
gangguan kesadaran yang parah dengan prolong koma dan status vegetative persisten.
Pencitraan cedera kepala tidak hanya bergantung pada mekanisme dan keparahan cedera, tapi
juga pada waktu sejak terjadinya cedera. #ujuan dari pencitraan ini termasuk untuk
pengambilan keputusan terapi, prognosis dan penelitian patofisiologi cedera kepala. 'ntra
Cranial Pressure ('CP juga telah menjadi variable vital pada fungsi serebral di saat fase akut
cedera kepala.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
#rauma kapitis atau cedera kepala adalah trauma mekanik terhadap kepala baik secara
langsung maupun tidak langsung yang menyebabkan gangguan fungsi neurologis yaitu
gangguan fisik, kognitif, fungsi psikososial baik temporer maupun permanen.
2.2 Epidemiologi
)i "merika Serikat, kejadian cedera kepala setiap tahunnya diperkirakan mencapai
*++.+++ kasus. )ari jumlah tersebut, + meninggal sebelum tiba di rumah sakit. %ang
sampai di rumah sakit, -+ dikelompokkan sebagai cedera kepala ringan (C&, +
termasuk cedera kepala sedang (C&S, dan + sisanya adalah cedera kepala berat (C&/.
'nsiden cedera kepala terutama terjadi pada kelompok usia produktif antara *!00 tahun.
&ecelakaan lalu lintas merupakan penyebab 0-!*1 dari insiden cedera kepala, 2+!2-
2
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
3/33
lainnya karena jatuh dan 1!3 lainnya disebabkan tindak kekerasan, kegiatan olahraga dan
rekreasi.4
)ata epidemiologi di 'ndonesia belum ada, tetapi data dari salah satu rumah sakit di
5akarta, S Cipto Mangunkusumo, untuk penderita rawat inap, terdapat 6+!4+ dengan
C&, *!2+ C&S, dan sekitar + dengan C&/. "ngka kematian tertinggi sekitar 1*!
*+ akibat C&/, *!+ C&S, sedangkan untuk C& tidak ada yang meninggal.
#i nd ak an op er as i pada kasus C&/ hanya dilakukan pada sebagian kecil pasien (7*
misalnya pada hematoma subdural dan hematoma epidural dengan fungsi batang otak
yang masih baik.4
$ebih dari 2 juta pasien dengan cedera kepala setiap tahunnya di ruang gawat
darurat "S, dan merupakan 2* dari pasien yang dirawat di rumah sakit. 8ampir + dari
seluruh kematian di "merika Serikat disebabkan oleh cedera, dan sekitar separuh dari
kematian traumatis melibatkan otak. )i "merika Serikat, cedera kepala terjadi setiap 4 detik
dan kematian setiap * menit. Sekitar 2++.+++ orang tewas atau cacat permanen setiap tahun
sebagai akibatnya.,2
Cedera kepala terjadi pada segala usia, tetapi puncak adalah pada orang dewasa muda
antara usia * dan 20. Cedera kepala adalah penyebab utama kematian di antara orang di
bawah usia 20 tahun. Pria tiga atau empat kali lebih sering dibanding wanita. Penyebab utama
dari cedera otak berbeda di berbagai bagian "merika Serikat9 di semua daerah, kecelakaan
kendaraan bermotor yang menonjol, dan di daerah metropolitan kekerasan pribadi sering
terjadi.
8ubungan sebab!akibat antara mekanisme cedera
dan cedera kepala merupakan hal yang rumit Misalnya, orang tua yang memiliki kejadian
jatuh yang lebih tinggi dibandingkan usia lainnya. Mungkin faktor efek samping obat,
pendengaran dan penglihatan yang kurang, lambatnya respon terhadap suatu kejadian,
keseimbangan dan mobilitas menjadi pengaruh terjadinya cedera.1
3
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
4/33
Gambar 1
Persenase pen!ebab "edera #epala pera$%n di AS &
2.& 'lasifi#asi
&lasifikasi cedera kepala berdasarkan:
Patologi:
&omosio serebri
&ontusio serebri
$aserasi serebri
$okasi lesi
$esi diffus
$esi kerusakan vaskuler otak
$esi fokal
&ontusio dan laserasi serebri
8ematoma intrakranial
8ematoma ekstradural (hematoma epidural
8ematoma subdural
8ematoma intraparenkhimal
8ematoma subarakhnoid
8ematoma intraserebral
8ematoma intraserebellar
4
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
5/33
2.( Paofisiologi
2.0. ;raktur kranii
Patah tulang tengkorak dapat dibagi menjadi jenis linier, depresi, atau comminuted.
5ika kulit kepala ikut robek, itu dianggap sebagai fraktur terbuka atau majemuk. fraktur
tengkorak merupakan penanda penting dari cedera serius, tapi jarang berpotensi
menimbulkan masalah dengan sendirinya, prognosis lebih tergantung pada sifat dan tingkat
keparahan cedera pada otak dari pada beratnya cedera tengkorak.
Sekitar -+ patah tulang merupakan jenis linear. Paling banyak terjadi di wilayah
temporoparietal, di mana sisi tengkorak menipis. )eteksi patah linier sering menimbulkan
kecurigaan adanya cedera otak serius, tapi C# pada pasien sebagian besar adalah dinyatakan
normal. Patah tulang tengkorak linier pada umumnya tidak memerlukan intervensi bedah dan
dapat dikelola secara konservatif. )alam fraktur depresi dari tengkorak, satu atau lebih
fragmen tulang yang tertekan ke dalam, penekanan bagian utama otak. )alam fraktur
comminuted ada beberapa fragmen tulang yang hancur yang mungkin atau tidak tertekan ke
dalam. )alam -* kasus, fraktur depresi terbuka dapat terinfeksi, atau terjadi kebocoran
CS;. Pada beberapa pasien, patah tulang tengkorak depresi berhubungan dengan robekan,
kompresi, atau trombosis dari vena dural sinus yang mendasarinya.
Patah tulang tengkorak basilar mungkin linear, depresi, atau comminuted yang sering
terlewatkan oleh
yang terkait dengan luka tengkorak atau vena dural yang dapat mengakibatkan komplikasi
meningitis jika bakteri memasuki ruang subarachnoid. #anda!tanda yang mengarahkan kita
untuk mencurigai adanya fraktur bagian tulang temporal termasuk hemotympanum atau
timpani perforasi, gangguan pendengaran, CS; otorrhea, kelemahan saraf wajah perifer, atau
ecchymosis dari kulit kepala. &eadaan kurangnya penciuman, ecchymosis periorbital
bilateral, dan rhinorrhea CS; kemungkinan patah tulang sphenoid, frontal, atau ethmoid.
2.4.2 Diffuse Axonal Injury
Diffuse Axonal Injuryadalah salah satu keadaan patologis umum dan penting pada
Traumatic Brain Injury (TBI). &epekaan akson terhadap cedera mekanis tampaknya karena
5
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
6/33
sifat viskoelastik dan tekanan yang tinggi di dalam saluran white matter. =alaupun dalam
keadaan normal akson bersifat lentur tetapi akan menjadi rapuh bila deformasi langsung
berhubungan dengan trauma otak. )engan demikian, perjalanan akson secara cepat dapat
merusak sitoskeleton aksonal yang dapat mengakibatkan hilangnya elastisitas dan penurunan
nilai transportasi aksoplasma. Selanjutnya pembengkakan akson terjadi dalam discrete bulb
formations atau dalam varicosities yang memanjang yang menyebabkan terjadinya
penumpukan protein. &alsium yang masuk ke akson yang membengkak menyebabkan
keadaan kerusakan menjadi lebih lanjut akibat aktivasi protease. Pada akhirnya, akson yang
membengkak dapat menjadi putus dan berkontribusi terhadap perubahan neuropathologic
tambahan dalam jaringan otak. Diffuse Axonal Injurysebagian besar mungkin merupakan
manifestasi klinis dari trauma otak.
2.0.1 Coup and Countercoup Injury
Coup Injury adalah kekerasan yang terjadi secara tiba!tiba yang menyebabkan otak
tertekan secara cepat ke depan dan menghantam sisi tengkorak. Countercoupinjury, terjadi di
sisi lain ketika otak tertekan secara cepat ke depan dan menghantam sisi tengkorak, dan
kemudian memantul dari sisi lain tengkorak. )alam kedua kasus, otak rusak karena terjadi
benturan pada bagian dalam tengkorak.
$uka memar pada coup injury akan timbul di lokasi benturan. Sedangkan pada
countercoup terjadi di sisi lain, memar akan tampak pada situs berlawanan dari lokasi
benturan. Sebuah otak yang mengalami benturan yang sangat keras dan tiba!tiba dapat
mengalami coupdan counetrcoupinjurysecara bersamaan.
6
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
7/33
>ambar 2. Coup 'njury dan Countercoup 'njury
2.0.0 &omosio serebri
"pabila cedera kepala mengakibatkan gangguan fungsi serebral sementara berupa
penurunan kesadaran (pingsan?koma, amnesia retrograd tanpa adanya lesi parenkim berdarah
pada otak, digolongkan sebagai komosio serebri. Penemuan!penemuan mutakhir
menyebutkan koma kurang dari 2+ menit, amnesia retrograde singkat, cacat otak tidak ada,
dan perawatan tumah sakit kurang dari 0- jam termasuk pada golongan ini. /iasanya tidak
memerlukan terapi khusus, asal tidak terdapat penyulit seperti hematoma, edema serebri
traumatik dan sebagainya. Penderita sangat perlu istirahat mutlak, tenaga keseimbangan
kardiovaskuler, respirasi, cairan elektrolit dan kalori, serta terhindar dari infeksi paru!paru
atau kandung kemih. Mobilisasi hampir tidak menjadi persoalan.0
2.0.* &ontusio serebri
7
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
8/33
"pabila terjadi lesi parenkim berdarah, yang ditandai oleh kesadaran menurun yang
lebih lama. )efisit neurologis seperti hemiparese kelumpuhan saraf otak, refleks abnormal,
konvulsi,dan delirium. &ontusio cerebri merupakan memar di jaringan otak akibat trauma.
Seperti memar pada jaringan lain, memar cerebral dapat dikaitkan dengan beberapa
microhemorrhages, terjadi akibat kebocoran pembuluh darah kecil ke jaringan otak. Memar
terjadi pada 2+!1+ kasus dari cedera kepala berat. Cedera ini mirip dengan laserasi otak,
menurut definisi, dimana membran pia arachnoid yang robek di atas lokasi cedera pada
laserasi dan tidak memar. Cedera ini dapat menyebabkan penurunan fungsi mental dalam
jangka panjang dan dalam keadaan darurat dapat menyebabkan herniasi otak , sebuah kondisi
yang mengancam kehidupan di mana ada bagian dari otak yang menekan ke bagian dari
tulang kepala. @leh karena itu pengobatan bertujuan untuk mencegah terjadinya peningkatan
tekanan intrakranial yang berbahaya.
2.0.6 #anda dan >ejala
>ejala!gejala dari memar otak (memar pada otak tergantung pada beratnya cedera,
mulai dari ringan sampai berat. 'ndividu mungkin mengalami sakit kepala, kebingungan,
mengantuk, pusing, kehilangan kesadaran, mual dan muntah, kejang, dan kesulitan dengan
koordinasi dan gerakan. Mereka juga mungkin mengalami kesulitan dengan memori, visi,
ucapan, pendengaran, mengelola emosi, dan proses berpikir. #anda memar yang tergantung
pada lokasi di otak.&ontusio cerebral sangat sering terjadi di frontal dan lobus temporal,
walau terjadi juga pada setiap bagian otak, termasuk batang otak dan serebelum. &ontusio
cerebri dapat saja terjadi dalam waktu beberapa hari atau jam mengalami evolusi membentuk
perdarahan intraserebral. "pabila lesi meluas dan terjadi penyimpangan neurologis lebih
lanjut
2.0.4 $okasi
8
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
9/33
Memar terjadi terutama di jaringan korteks, terutama di bawah lokasi dampak atau di
daerah!daerah otak yang terletak di bagian dalam tengkorak. @tak mungkin )ipipis ketika
bertabrakan dengan tonjolan tulang pada permukaan dalam tengkorak. #onjolan terletak di
bagian dalam tengkorak di bawah frontal dan lobus temporal dan pada atap orbit mata.
)engan demikian, ujung!ujung lobus frontal dan temporal terletak di dekat pegunungan
tulang di tengkorak adalah daerah dimana sering terjadi luka memar dan yang paling parah.
Antuk alasan ini, perhatian, emosi dan masalah memori yang terkait dengan kerusakan frontal
dan lobus temporal, jauh lebih umum pada trauma kepala daripada sindrom terkait dengan
kerusakan ke area lain dari otak.
2.0.- Pengobatan
Sejak pembengkakan otak pada pasien, pengobatan memar otak bertujuan untuk
mencegah pembengkakan. #indakan untuk menghindari pembengkakan mencakup
pencegahan hipotensi (tekanan darah rendah, hiponatremia dan hypercapnia (peningkatan
karbon dioksida dalam darah. &arena bahaya tekanan intrakranial meningkat, operasi
mungkin diperlukan untuk mengurangi itu. @rang dengan memar otak mungkin memerlukan
perawatan intensif dan monitoring yang ketat
.
$aserasi serebri
/ila terjadi robekan parenkim otak maka digolongkan kedalam laserasi serebri.
1. Lo#asi lesi
$esi diffus
$esi kerusakan vaskuler otak
$esi fokal
&ontusio dan laserasi serebri
8ematoma intrakranial
9
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
10/33
8ematoma ekstradural (hematoma epidural
Perdarahan ke dalam ruang epidural umumnya disebabkan oleh robeknya
dinding salah satu arteri meningeal, biasanya arteri meningeal tengah, tapi pada *
dari pasien pendarahan berasal dari salah satu sinus dural. Sekitar 4* berhubungan
dengan fraktur tengkorak. )ura dipisahkan dari tulang tengkorak oleh ekstravasasi
darah, dan ukurannya meningkat sampai pembuluh darah terkompresi atau tertutup
oleh hematoma. )alam kebanyakan kasus, hematoma bersifat ipsilateral.
epidural hematoma terutama pada orang muda9 itu jarang terlihat pada orang tua
karena dura menjadi semakin melekat pada tengkorak dengan usia lanjut.2,1,*
#anda dan diagnostik klinik:
! $ucid interval (B
! &esadaran makin menurun
! $ate hemiparese kontralateral lesi
! Pupil anisokor
! /abinski (B kontralateral lesi
! ;raktur didaerah temporal
>ejala dan tanda hematom epidural di fossa posterior:
! $ucid interval tidak jelas
! ;raktur kranii oksipital
! &ehilangan kesadaran cepat
! >angguan serebellum, batang otak dan pernapasan
! Pupil isokor
8ematoma subdural
10
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
11/33
8ematoma subdural biasanya dari vena, darah mengisi ruang antara membran dural
dan arakhnoid. )alam kebanyakan kasus, pendarahan disebabkan oleh pergerakan otak di
dalam tengkorak yang dapat mengakibatkan peregangan dan merobek pembuluh darah yang
mengalir dari permukaan otak ke sinus dural. 5arang terjadi sumber hematoma dari arteri
kecil. &ebanyakan hematoma subdural terletak di atas conveities otak lateral, tetapi darah
subdural juga dapat terkumpul di permukaan hemisfer, antara tentorium dan lobus oksipital,
antara lobus temporal dan pangkal tengkorak, atau di fosa posterior. C# biasanya
menunjukkan kepadatan tinggi, dan seperti gambaran bulan sabit. Pasien usia lanjut atau
pengguna alkohol dengan atrofi otak sangat rentan terhadap perdarahan subdural9 pada pasien
ini, hematoma besar mungkin terjadi karena trauma ringan atau bahkan cedera yang bejalan
perlahan. 8ematoma subdural akut, menurut definisi adalah gejala yang timbul dalam 42 jam
setelah cedera, namun kebanyakan pasien memiliki gejala neurologis dari saat trauma.
Setengah dari semua pasien dengan hematoma subdural akut kehilangan kesadaran pada saat
cedera9 sekitar 2* berada dalam keadaan koma ketika mereka tiba di rumah sakit, dan
setengahnya sadar, kehilangan kesadaran untuk kedua kalinya atau lucid interval terjadi
dalam beberapa menit hingga beberapa jam. 8emiparesis dan kelainan pupil adalah tanda!
tanda neurologis fokal yang paling umum, terjadi dalam satu setengah sampai dua pertiga
pasien. >ambaran umum berupa pelebaran pupil ipsilateral dan kontralateral hemiparesis.
Damun, salah tanda umum dengan hematoma subdural akut karena herniasi uncal dapat
menyebabkan kompresi batang otak kontralateral atau saraf kranial ketiga.,2,1,6
8ematoma subdural kronis menunjukkan gejala setelah 2 hari atau lebih. $ebih
cenderung terjadi pada pasien setelah usia *+ tahun. )alam 2* sampai *+ kasus
merupakan cedera kepala yang tidak disadari. 8ampir setengah dari pasien memiliki sejarah
kecanduan alkohol atau epilepsi dan trauma yang mungkin telah dilupakan. ;aktor risiko lain
untuk hematoma subdural kronis termasuk overdrainage dari shunts ventriculoperitoneal dangangguan perdarahan, termasuk kondisi yang relevan dengan obat antikoagulan.
)alam kebanyakan kasus hematoma subdural kronis, perdarahan dari trauma ringan dengan
kompresi otak sedikit atau tidak ada, karena bersama dengan atrofi otak. Setelah minggu,
fibroblast pada permukaan bagian dalam dura membentuk membran luar yang tebal9 setelah 2
minggu membran tipis dalam berkembang, menghasilkan bekuan enkapsulasi, yang mulai
mencair. Pembesaran hematoma kemudian dapat terjadi dari pendarahan yang berulang
(misalnya, hematoma subdural akut!on!kronis atau karena efek osmotik yang berkaitan
dengan kandungan protein tinggi. C# biasanya menunjukkan massa isodense atau hypodense,
11
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
12/33
berbentuk bulan sabit di permukaan otak, dan membran dapat meningkatkan dengan kontras
intravena. 8ematoma subdural kronis akhirnya yang mencair membentuk hygromas, dan
dalam beberapa kasus mungkin berupa kalsifikasi. 8ematoma subdural akut dan kronis
dengan efek massa yang signifikan harus dievakuasi. 'ndikasi utama operasi adalah adanya
efek massa gejala berupa defisit neurologis fokal, atau kejang. Pembedahan untuk evakuasi
hematom tebal yang merupakan hematoma subdural akut biasanya memerlukan craniotomy
besar. 8asil setelah bedah evakuasi tergantung pada tingkat keparahan awal, dan interval dari
cedera ke operasi. $iEuefied hematoma subdural kronis sering dapat dievakuasi dengan
drainase. eoperasi untuk hematoma subdural akut dan kronis yang dibutuhkan dalam sekitar
* dari kasus.2,1,0
>ambaran klinis berupa:
! "kut : interval lucid +!* hari
! Subakut : interval lucid * hari F beberapa minggu
! &ronik : interval lucid G 1 bulan
>ambar 1: lapisan SC"$P, perdarahan Hpidura dan Subdura
! 8ematoma intraparenkhimal
Perdarahan subarakhnoid
12
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
13/33
)alam kebanyakan kasus, darah subarakhnoid hanya terdeteksi oleh pemeriksaan
CS;, dan pemeriksaan klinis kecil. )engan cedera yang lebih serius, ketika vena besar yang
melintasi subarakhnoid robek, fokal atau perdarahan subarakhnoid luas dapat dideteksi oleh
C#. Meskipun adanya sejumlah besar darah di subarakhnoid merupakan pertanda prognosis
yang buruk, komplikasi perdarahan subarakhnoid aneurysmal, seperti hidrosefalus dan
iskemia dari vasospasm, tidak biasa terjadi setelah perdarahan subarakhnoid traumatik.>ejala
dan tanda klinis berupa kaku kuduk, nyeri kepala, dapat terjadi gangguan kesadaran.
>ambar 0: Perdarahan Subarakhnoid
8ematoma intraserebral
"dalah perdarahan parenkim otak, disebabkan karena pecahnya arteri intraserebral
mono atau multiple. /iasanya berhubungan dengan diffuse aonal injury dengan gejala dan
tanda klinis:
! &oma lama pasca traumatic
! )isfungsi saraf otonom
! )emam tinggi
13
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
14/33
>ambar *: Perdarahan 'ntra serebral
2.) Diagnosis
2.*. "namnesis
&eadaan kecelakaan dan kondisi klinis pasien sebelum masuk ke ruang darurat harus
dipastikan dari pasien (jika mungkin, dan saksi mata. &ekuatan dan lokasi cedera kepala
harus ditentukan setepat mungkin. Pertanyaan khusus juga harus dibuat mengenai gegar
otak9 karena pasien amnestic selama gegar otak, hanya seorang saksi mata secara akurat dapat
mengukur durasi kehilangan kesadaran. "namnesis mencakup9 trauma kapitis dengan ?atau
tanpa gangguan kesadaran atau dengan interval lucid, perdarahan?otorrhea? rinorrhea serta
amnesia traumatika.,2
2.*.2 Pemeriksaan ;isik (pemeriksaan klinis neurologis
Pemeriksaan fisik secara umum dari kepala hingga kaki. )apat ditemukan adanya
kelainan sesuai dengan dampak cedera pada otak. #engkorak harus teraba untuk fraktur,
hematoma, dan luka. Pasien harus secara menyeluruh diperiksa tanda!tanda eksternal trauma
leher, dada, punggung, perut, dan anggota badan. perdarahan dari hidung atau telinga
mungkin menunjukkan kebocoran CS;9 CS; berdarah dapat dibedakan dari darah melalui uji
halo positif (yaitu, sebuah lingkaran CS; di bentuk darah ketika jatuh di atas selembar kain
14
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
15/33
putih. 5ika tidak ada campuran darah, CS; dapat dibedakan dari sekresi hidung karena
konsentrasi glukosa CS; adalah 1+ mg ? d$ atau lebih, sedangkan sekresi lakrimal dan lendir
hidung biasanya mengandung kurang dari * mg ? d$ glukosa.
Setelah menentukan tingkat kesadaran. Perhatian khusus harus diberikan pada
kemampuan fokus, konsentrasi (misalnya, menghitung mundur dari 2+ ke , atau membaca
secara terbalik, orientasi, dan memori. >erakan mata, ukuran pupil dan bentuk, dan reaksi
terhadap cahaya harus dicatat. Pupil lamban reaktif atau melebar menunjukkan herniasi
transtentorial dengan kompresi saraf kranial ketiga. Midposition pupil, kurang reaktif, tidak
teratur dapat terjadi karena cedera pada inti oculomotor di tegmentum otak tengah.
Dystagmus sering terjadi pada gegar otak.
Pada pasien koma, refleks oculocephalic dan oculovestibular harus diuji.
Pemeriksaan motorik harus berfokus pada identifikasi kelemahan, asimetris atau sikap.
>erakan spontan harus dinilai untuk menilai penggunaan khusus dari anggota badan pada
satu sisi. 5ika pasien tidak sepenuhnya kooperatif, kelemahan dapat dideteksi oleh penilaian
dari asimetri dari tonus atau refleks tendon, atau dengan adanya suatu pergeseran lengan,
respon lokalisasi khusus dengan menggosok sternum, atau ekstensor plantar refleks.
15
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
16/33
>ambar 6: $obus @tak
5ika kerusakan terjadi jika terjadi di lobus frontal maka akan mengalami penurunan
fungsi intelektual, personality, dan kelemahan otot. Pada lobus temporal akan mengalami
gangguan bicara, pendengaran dan memori. 5ika di lobus parietal mengalami gangguan maka
pasien akan mengalami gangguan sensibilitas. 5ika kerusakan pada lobus occipital pasien
akan mengeluh adanya gangguan penglihatan dan Pada brain stem merupakan tempat untuk
mengatur laju nadi, pernafasan dan tekanan darah. )ekortikasi menunjukkan cedera pada
jalur corticospinal di tingkat diencephalon atau otak tengah atas. Sikap decerebrasi berarti
16
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
17/33
cedera pada jalur motor di tingkat yang lebih rendah dari otak tengah, pons, atau medula.
>ambar 4: )eserebrasi(Hkstensi dan )ekortikasi(;leksi
2.*.1 Pemeriksaan Penunjang trauma kepala secara umum
$aboratorium
Pemerksaan laboratorium yang dilakukan pada saat pasien pertama kali masuk ke S
serta saat pemantauan seperti pemeriksaan darah rutin9 8b, hematokrit, leukosit, trombosit
untuk mengetahui faktor pemberat yang menyertai perdarahan. Areum, kreatinin untuk
mengetahui fungsi hati akibat perdarahan ataupun untuk interfensi obat!obatan yang akan
dieksresikan melalui ginjal. >ula darah sewaktu juga diperlukan untuk mengetahui factor
yang dapat memperberat dampak cedera atau adanya penyakit komorbid. "nalisa >as )arah
dan elektrolit juga sebaiknya diperiksa untuk menilai adanya asidosis atau alkalosis yang
dapat terjadi akibat dampak dari cedera, hipoventilasi misalnya
adiologi
*oo polos #epala
;oto polos kepala dengan berbagai posisi seperti "P, lateral berguna untuk melihat
adanya fraktur tengkorak, tapi tidak menunjukkan jaringan lunak di dalam kepala.,2
17
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
18/33
>ambar -: ;oto Polos &epala
+, S"an dan M-I
C# adalah pencitraan darurat metode pilihan untuk cedera kepala. C# lebih
informatif daripada rontgen tengkorak standar dan memberikan sensitivitas untuk mendeteksi
darah intrakranial. Secara umum, semua pasien dengan cedera kepala harus memiliki C#,
kecuali bagi mereka yang diklasifikasikan sebagai risiko rendah (misalnya, tanpa gegar otak,
tanpa kelainan neurologis pada pemeriksaan, dan tanpa bukti atau kecurigaan dari patah
tengkorak, alkohol atau keracunan obat, atau moderat!risiko kriteria lain. &emungkinan
mendeteksi intra serebral hemoragik oleh C# pada pasien ini hanya dalam +.+++. M'
lebih baik untuk mendeteksi cedera halus otak, terutama untuk lesi fokal, tetapi pada
umumnya tidak digunakan untuk evaluasi darurat kecuali dengan cepat dan mudah tersedia.
gambar C# harus dinilai untuk bukti adanya hematoma epidural atau subdural, subarachnoid
atau intraventricular, memar parenkim dan perdarahan, edema otak, dan memar berhubungan
dengan diffuse aonal injury.,2,1,0
18
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
19/33
>ambar 3: C# Scan Hpidural 8ematom >ambar +: C# Scan Subdural 8ematom
>ambar : C# Scan "rakhnoid 8ematom
2.*.0 &lasifikasi sesuai >lasgow Coma Scale (>CS
Cedera &epala ingan:,*
>CS 1!*
Pingsan 7 + menit
)efisit neurologis (!hanya gangguan fungsional
19
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
20/33
C# scan Dormal
Cedera &epala Sedang
>CS 3!2
Pingsan G + menit s?d 7 6 jam
)efisit neurologis (B
C# scan abnormal
Cedera &epala /erat
/CS 1!-
Pingsan G 6 jam
)efisit neurologis (B
C# scan abnormal
Glasgo 'oma S"ale
20
Dilai Motorik
6 Menurut perintah
* )apat melokalisir nyeri
0 ;leksi terhadap nyeri
1 ;leksi abnormal
(dekortikasi
2 Hkstensi (deserebrasi
#idak ada respon
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
21/33
2./ Penaala#sanaan
Penanganan emergensi sesuai dengan beratnya trauma kapitis (ringan, sedang,
berat berdasarkan urutan
2.6. Survey Primer
a. "irway (jalan napas
21
D
Dilai
Ierbal
*
*
@rientasi baik
0
0
)isorientasi tidak
baik,masih berupa
kalimat
1
1
&ata!kata tidak tepat,
hanya menangis
2
2
Mengerang
#idak ada respon
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
22/33
/ebaskan jalan napas dengan memeriksa mulut, bila terdapat sekret atau benda
asing segera dikeluarkan dengan suction atau swab. /ila perlu dapat digunakan intubasi
untuk menjaga patenisasi jalan napas. =aspadai bila ada fraktur servikal.
b. /reathing (Pernapasan
Pastikan pernapasan adekuat, perhatikan frekuensi, pola napas dan pernapasan dada
atau perut dan kesetaraan pengembangan dada kanan dan kiri. /ila ada gangguan pernapasan
segera cari penyebab, gangguan terjadi pada sentral atau perifer. /ila perlu, berika oksigen
sesuai kebutuhan. Pertahankan saturasi oksigen @2G 32
c. Circulation
5ika pasien menunjukkan tanda!tanda ketidakstabilan hemodinamik, jalur 'ntra
Iena ('I harus segera terpasang. &arena autoregulasi aliran darah serebral sering terganggu
pada cedera kepala akut, harus terus di observasi untuk menghindari hipotensi yang dapat
menyebabkan iskemik otak atau hipertensi yang dapat memperburuk edema serebral.Pertahankan #) sistolik G 3+ mm8g, hindari pemakaian cairan hipotonis. Iasopresor kerja
pendek (misalnya, phenylephrine dan norepinephrine dan agen antihipertensi (misalnya,
labetalol dan nicardipine adalah lebih baik karena kemampuan mereka untuk menstabilkan
tekanan darah dalam kisaran terapeutik yang sempit. Ditroprusside natrium harus dihindari
karena dapat melebarkan pembuluh cerebral dan meningkatkan 'CP..2.
d. )isability (mengetahui lateralisasi dan kondisi umum dan neurologis
@bservasi:
! #anda vital: tekanan darah, nadi. Suhu, dan pernapasan
! >CS
! Pupil: ukuran, bentuk dan refle cahaya
! Pemeriksaan neurologis cepat: hemiparese, refle patologis
! $uka!luka
! "namnesa: AM!" (aller#ies$ Medication$ ast Illness$ !ast Meal$
e%ent&"n%irontment related to the injury)
22
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
23/33
2.6.2 Survey Sekunder
$aboratorium
)arah: 8b, leukosit, trombosit, ureum kreatinin, >ula )arah Sewaktu , "nalisa >as
)arah dan elektrolit
Arin: perdarahan(8ematuri
adiologi
.;oto polos kepala
2.C# Scan otak
1.;oto lain sesuai indikasi
Managemen terapi
! Siapkan untuk operasi pada pasien yang mempunyai indikasi
! Siapkan ruangan intensif
! Penanganan luka!luka
! Pemberian obat sesuai kebutuhan
2.6.1 Penanganan &asus Cedera &epala ingan
. Pemeriksaan status umum dan neurologi
2. Perawatan luka!luka
1. Pasien dipulangkan dengan pengawasan ketat oleh keluarga selama 0- jam.
/ila selama di rumah terdapat hal!hal sebagai berikut:
a. pasien cenderung mengantuk
b. sakit kepala yang semakin berat
c. muntah proyektil
,maka pasien harus segera dibawa kembali ke S
0. pasien perlu dirawat apabila ada hal!hal berikut ini:
a. ada gangguan orientasi (waktu dan tempat
b. sakit kepala dan muntah
c. tidak ada yang mengawasi di rumah
d. letak rumah jauh atau sulit untk kembali ke S
2.6.0 Penanganan &asus Cedera &epala Sedang dan /erat
. lanjutkan penanganan "/C
23
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
24/33
2. observasi tanda vital (suhu, nadi, pernapasan, tekanan darah, pupil >CS,
gerakan ekstremitas, sampai pasien sadar
1. observasi dilakukan setiap 0 jam
0. lama pemantauan hingga >CS *.
Perhatian khusus ditujukan untuk mencegah terjadinya hipotensi. )ata Traumatic
Coma Data Ban' (#C)/ menunjukkan bahwa hipotensi pada pasien dengan trauma
kranioserebral berat akan meningkatkan angka kematian dari 24 *+ (=ilkins, 336.
#atalaksanan tradisional yang meliputi pembatasan cairan dalam mengurangi terjadinya
edema otak, kemungkinan akan membahayakan pasien, terutama pada pasien yang telah
mengaami banyak kehilangan cairan.
8indari terjadi kondisi sebagai berikut:
#ekanan darah sistolik 7 3+ mm 8g
Suhu G 1- derajat Celcius
;rekuensi nafas G 2+ ? menit
*. Cegah kemungkinan terjadinya tekanan tinggi intrakranial
Posisi kepala ditinggikan 1+
/ila perlu dapat diberikan Manitol 2+. )osis awal gr?kg //, berikan
dalam waktu ?2 ! jam, drip cepat. $anjutkan pemberian dengan dosis +,* gr?kg // drip
cepat, ?2! jam.
/erikan analgetika, dan bila perlu dapat diberikan sedasi jangka pendek
"tasi komplikasi seperti kejang dengan pemberian profilaksis @"H selama 4
hari untuk mencegah immediate dan early seiure
Pada kasus risiko tinggi infeksi akibat fraktur basis kranii ? fraktur
terbuka berikan profilaksis antibiotika, sesuai dosis infeksi intrakranial selama +!0 hari.
>astrointestinal F perdarahan lambung
)emam
)'C: pasien dengan trauma kapitis tertutup cenderung mengalami
koagulopati akut.
Pemberian cairan dan nutrisi adekuat
uboransia, neuroprotektan (citicoline, nootropik sesuai indikasi
2.6.* 'ndikasi @perasi
24
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
25/33
. H)8 (epidural hematoma
F G0+ cc B midline shifting pada temporal ? frontal ? parietal dgn fungsi batang
otak masih baik
F G 1+ cc pada fossa posterior dengan tanda!tanda penekanan batang otak atau
hidrosefalus dengan fungsi batang otak masih baik
F H)8 progresif
F H)8 tipis dengan penurunan kesadaran bukan indikasi operasi.
2. S)8 (subdural hematoma
F S)8 luas (G 0+ cc ? G * mm dengan >CS G 6, fungsi batang otak masih baik
F S)8 tipis dengan penurunan kesadaran bukan indikasi operasi
F S)8 dengan edema serebri ? kontusio serebri disertai midline shift dengan
fungsi batang otak masih baik
1. 'C8 (perdarahan intraserebral pasca trauma
F Penurunan kesadaran progresif
F 8ipertensi dan bradikardi dan tanda!tanda gangguan nafas (Cushin# reflex)
F Perburukan defisit neurologi fokal
0. ;raktur kranii dengan laserasi serebri
*. ;raktur kranii terbuka (pencegahan infeksi intra!kranial
6. Hdema serebri berat yang disertai tanda peningkatan #'&, dipertimbangan operasi
dekompresi
25
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
26/33
BAB III
'ESIMPULAN
Cedera kepala bisa menyebabkan kematian tetapi juga penderita bisa mengalami
penyembuhan total. 5enis dan beratnya kelainan tergantung kepada lokasi dan beratnya
kerusakan otak yang terjadi. #erjadinya cedera kepala, kerusakan dapat terjadi dalam dua
tahap, yaitu cedera primer yang merupakan akibat yang langsung dari suatu ruda paksa. )an
cedera sekunder yang terjadi akibat berbagai proses patologis yang timbul sebagai tahap
lanjutan dari kerusakan otak primer. "spek!aspek terjadinya cedera kepala dikelompokan
menjadi beberapa klasifikasi yaitu berdasarkan mekanisme cedera kepala, beratnya cedera
kepala, dan morfologinya. #etapi dari beberapa referensi, trauma maillofacial juga termasukdalam bahasan cedera kepala, yang walaupun bukan merupakan penyebab kematian namun
merupakan penyebab kecacatan yang akan menetap seumur hidup yang perlu
dipertimbangkan.
&erusakan otak sering kali menyebabkan kelainan fungsi yang menetap, yang
bervariasi tergantung kepada kerusakan yang terjadi, apakah terbatas (terlokalisir atau lebih
menyebar (difus. &elainan fungsi yang terjadi juga tergantung kepada bagian otak mana
yang terkena. >ejala yang terlokalisir bisa berupa perubahan dalam gerakan, sensasi,
berbicara, penglihatan dan pendengaran. &elainan fungsi otak yang difus bisa mempengaruhi
ingatan dan pola tidur penderita, dan bisa menyebabkan kebingungan dan koma.
/erbagai fungsi otak dapat dijalankan oleh beberapa area, sehinnga area yang tidak
mengalami kerusakan bisa menggantikan fungsi dari area lainnya yang mengalami
kerusakan. #etapi semakin tua umur penderita, maka kemampuan otak untuk menggantikan
fungsi satu sama lainnya, semakin berkurang.
26
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
27/33
+ASE -EP0-,
I. Idenias Pasien
Dama: "n. ;aEih
Amur: 0 tahun
"lamat: 5l. Safar #+*?=+ &ranji,/ekasi /arat
Pekerjaan: Pelajar
Pendidikan #erakhir: SMP
"gama: 'slam
Suku: 5awa
II. -ia!a Pen!a#i Se#arang
&eluhan Atama: Dyeri &epala
Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala setelah mengalami benturan di wajah kanan
akibat kecelakaan motor Jhari SMS. Pasien mengaku terjatuh dengan wajah terlebih dulu
membentur trotoar dan pasien juga mengaku tidak mengenakan helm ketika kejadian. Pasien
mengaku ingat secara detail kejadian kecelakaan dan tidak pingsan setelah kecelakaan terjadi
sampai tiba di rumah sakit. /enturan di bagian kepala lain disangkal, mual dan muntah
disangkal, keluar darah atau cairan dari telinga disangkal, kejang setelah kecelakaan
disangkal.
-ia!a Pen!a#i Da$%l% Pasien belum pernah mengalami kecelakaan ataupun trauma
pada kepalanya
-ia!a Pen!a#i 'el%arga #idak "da &eluhan27
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
28/33
-ia!a 'ebiasaan Pribadi: #idak "da &eluhan
III.Pemeri#saan *isi#
1 *ebr%ari 231(
&eadaan Amum: #ampak sakit sedang #): 0+?-+mm8g,;rekuensi Dadi: 36kali?menit
&esadaran: Composmentis ;rekuensi Dapas: 20kali?menit Suhu: 1-,+C
>CS: H0I*M6
Pemeriksaan Deurologis:
angsang Meningen: &aku kuduk: (!, /rudKinski ': (!
Dervus Cranialis:
! D ''', D 'I, D I': Pupil 'sokor, L 1mm?1mm, C$: B?B, C#$: B?B
! D I'': Sulcus Daso $abialis asimetris (akibat edema di wajah kanan
! D
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
29/33
)iagnosa Htiologi: !&ontusio pada facialis detra
!$imfadenitis regio colli anterior detra
!Cedera &epala ingan
P?:
'I;): !inger $aktatB&etorolac ampul?2jam
'nj: !Metil Prednisolone 11,2*mg
!"moilin 1gr
!Deulin 2*++mg
@ral: !MS#2*mg
I4.Pemeri#saan Pen%n5ang
$aboratorium (2+?2?2+0:
Pemeriksaan 8ematologi (yang abnormal:
!$aju Hndap )arah: 3mm (D: +!+
!Hosinofil: + (D:!1
!Deutrofil /atang: (D: 2!6
!Deutrofil Segmen: -+ (D: *2!4+
!$imfosit: (D: 2+!0+
Pemeriksaan Arin $engkap: )alam /atas Dormal
Pemeriksaan Mikroskopik Arin: )alam /atas Dormal
29
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
30/33
adiologi
;oto polos "P $ateral(-?2?2+0
&esan: Schedel "P dan $ateral Dormal
;oto Panoramik (21?2?2+0
30
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
31/33
&esan: Susp.;racture @s Mandibula detra
4.Pemba$asan
/erdasarkan anamnesis, pasien mengalami cedera kepala tanpa penurunan
kesadaran, tanpa 'nterval $ucid,tanpa adanya ottorhea atau rinorrhea,
tanpa amnesia traumatika. Pada pemeriksaan fisik, nilai >CS pasien
adalah H0I*M6 dengan kualitas kesadaran Composmentis. Pada inspeksi
dan palpasi pasien berada pada batas normal, pupil isokor, tanpa adanya
cedera cervical atau cedera vertebrae.
4I.'esimp%lan
/erdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,dan pemeriksaan penunjang
serta kualitas kesadaran, pasien dikategorikan pada cedera kepala ringan
(C&.
31
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
32/33
DA*,A- PUS,A'A
. Soertidewi $yna,dkk. &onsensus Dasional9 Penanganan #rauma &apitits dan #rauama
Spinal. Perhimpunan )okter Spesialis Saraf 'ndonesia. 5akarta 2++6, hlm: F -.
2. owland, et all. Merritts Deurology, th Hdition. Delson. Columbia Aniversity
College of Physicians and Surgeons, Deurological 'nstitute, Dew %ork
Presbyterian 8ospital, Columbia Aniversity Medical Center, Dew %ork. Dew
%ork 2++*, Pg.0-*!*++.
1. =hitfield Peter C, et al. 8ead 'njury9 " Multy )iciplinary "pproach. Cambridge
Aniversity Press. Cambridge.2++3
0. 8arsono. /uku "jar Deurologi &linis. 8impunan )okter Spesialis Saraf 'ndonesia.
%ogyakarta.2++-. hlm. 26!262.
*. )ewanto >, dkk. )iagnosisi dan #atalaksana Penyakit Saraf. '&"P'. 5akarta. 2++6.
8lm.2 F 3.
32
-
8/12/2019 Referat Cedera Kepala Adoro
33/33
6. Snell S ichard. Clinical "natomy by System.$ippincont =illiams and =ilkins. Dew
%ork. 2++4. Pg.22!222.
4. #urner )". Deurological evaluation of a patient with head trauma. )alam :
Deurosurgery 2nd edition. Dew %ork: Mc>raw 8ill, 336.