case pres kelompok 2 rsko newww
TRANSCRIPT
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
(UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA)
Jl. Arjuna Utara No.6 Kebun Jeruk – Jakarta Barat
LAPORAN KASUS
Disusun oleh :
Mohd Fahmi bin Mohd Hani ( 11-2011-252)
Pembimbing:
Dr Hubertus KH SpKj
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN JIWA
RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT
17 Desember 2012 – 4 Januari 2013
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Jiwa 2013
NOMOR REKAM MEDIS : 032669
Nama Pasien : Tn. A
Nama Dokter yang merawat : dr.Imelda SpKJ
Masuk RS pada tanggal : 8 November 2012
Rujukan/datang sendiri/keluarga : Keluarga
Riwayat perawatan :Rehabilitasi
I IDENTITAS PASIEN:
Nama (inisial) : Tn. F
Tempat & tanggal lahir : Jakarta ,18 juli 1978
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Status Perkawinan : Menikah
Alamat :Perumahan Puri Gardena Blok D no
44B,Cengkareng
II RIWAYAT PSIKIATRIK
Autoanamnesis :Kamis, 27 Desember 2012 : Jam 16.00 WIB ; di ruang sesi
psikososial
A. KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluhkan mendengar bisikan-bisikan yang mengatakan bahwa diri pasien
tidak berguna dan menyuruh pasien untuk bunuh diri 2 minggu SMRS.
B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG
2 minggu SMRS, pasien mengeluhkan mendengar adanya bisikan-bisikan
yang mengatakan bahwa pasien tidak berguna dan bisikan tersebut menyuruh pasien
untuk bunuh diri dengan cara meminum obat yang dicampur-campurkan. Pasien
mengaku bahwa pasien sering mendengar bisikan-bisikan tersebut setelah pasien
1
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Jiwa 2013
menggunakan shabu sejak ± 3 tahun yang lalu. Kemudian pasien mencampur kira
kira 26 butir obat dengan berbagai jenis dan diminum. Setelah itu pasien tidak
sadarkan diri dan oleh pihak keluarga, pasien dibawa ke rumah sakit untuk
mendapatkan perawatan.
1 minggu SMRS, pasien mengatakan masih sering mendengar bisikan-bisikan
tersebut. Pasien juga mengeluhkan banyak masalah seperti , diantaranya masalah
dalam rumah tangga. Pasien juga merasa bahwa dirinya tidak berguna, pasien
mengeluh susah tidur, dan selalu memiliki pikiran negatif terhadap orang lain
terutama pada istrinya sendiri. Pasien selalu mencurigai bahwa istrinya ke duanya
selingkuh di belakangnya. Pasien juga memikirkan negative kepada orang lain iaitu
orang disekelilingnya selalu cuba menjahati dirinya.Pasien mengatakan jika untuk
menenangkan pikirannya, maka pasien menggunakan shabu ½ - 1 gram. Pasien
mengatakan setelah menggunakan shabu, pasien merasa lebih tenang.
4 hari SMRS, pasien membeli shabu dan hendak memakainya. Namun,
sebelum memakai pasien tertangkap oleh polisi di rumah, dan pasien dibawa ke
kantor polisi dan ditahan. Atas keputusan kejaksaan, pasien dirujuk ke RSKO Jakarta
untuk menjalani rehabilitasi karena ketergantungan penggunaan shabu dan pasien
selalu berpikiran negatif dan curiga terhadap orang lain iaitu orang disekitarnya cuba
menjahati dirinya seperti mengagalkan usahanya dalam perniagaan, sensitif, emosi
yang tinggi, dan merasa diri tidak berguna.
1 hari SMRS pasien mengatakan bahwa pasien masih sering mendengar
bisikan-bisikan. Pasien juga merasa gelisah, selalu berpikir negatif terhadap orang
lain, emosi yang tinggi, sulit untuk tidur, tengkuk terasa sakit, merasa bahwa dirinya
tidak berguna, dan kehilangan minat untuk melakukan aktivitas.
Saat ini pasien mengeluh masih mendengar adanya bisikan-bisikan. Pasien
mengatakan bahwa dirinya merasa sedih dan beranggapan bahwa dirinya tidak
berguna karena pasien sudah mengecewakan orang-orang yang disayanginya, tidak
dapat memenuhi kewajibannya sebagai seorang suami dan ayah yang baik bagi kedua
anaknya, dan telah menghancurkan sendiri usaha yang sudah dijalankannya selama
ini. Pasien juga mengeluh sulit tidur, berpikir negatif, curiga terhadap orang lain, dan
tengkuk sering terasa sakit. Pasien juga mengatakan bahwa pasien seringkali mencuci
tangannya secara berulang-ulang karena merasa tangan pasien tidak bersih. Pasien
juga mengaku sering memeriksa kunci pintu karena pasien merasa tidak aman karena
2
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Jiwa 2013
takut pintu belum terkunci. Dan sering juga memeriksa lampu kamar adakah sudah
tertutup selama beberapakali.
RIWAYAT GANGGUAN DAHULU
1. Gangguan psikiatrik
Pasien belum pernah dirawat di RS dengan diagnosis gangguan psikiatrik
sebelumnya. Pasien tidak pernah merasakan kegembiraan yang berlebihan,
peningkatan pembicaraan , agitasi, pengurangan kebutuhan tidur. Tetapi,pasien
mengaku pernah mendengar suara-suara bisikan yang tidak didengar oleh orang
lain . Dan tidak Nampak tubuh suara yang berbicara denganya , dan juga tidak
menghidu , memegang dan mengecap sumber suara tersebut.Suara tersebut timbul
setelah pemakaian shabu dan sampai saat sekarang pasien kadang-kadang masih
bisa mendengar suara tersebut.
2. Riwayat gangguan medik
Pasien pernah di rawat di IGD RS keramat jati pada September 2012 karena
muntah-muntah dan keracunan akibat makan rendang yang didakwa ditambah
dengan putau oleh orang yang cuba menjahati dirinya.
3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif
Pasien mempunyai riwayat mengkonsumsi alkohol sejak di bangku kelas 2 SMP
dan berlangsung sampai saat ini.Pasien mengkonsumsi alkohol ± 3 gelas dalam
sehari.Pasien juga mulai memakai inex (ekstasi) sejak tahun 2004-2009 sebanyak
1-6 butir setiap malam saat di diskotik.Pasien mulai merokok sejak SMP dan
berlangsung sampai saat ini. Pasien merokok ± 3 bungkus setiap harinya.Pada
tahun 2009,pasien mulai coba-coba menggunakan shabu dan mengkonsumsi
shabu sampai tahun 2012.Pasien merasa hidupnya lebih tenang jika menggunakan
shabu walaupun sulit untuk tidur.Pasien mulai mengkonsumsi sebanyak ¼ gr
setiap harinya hingga mencapai 1-1,5 gr setiap harinya.Pemakaian shabu sebanyak
3 kali sehari .
4. Riwayat gangguan sebelumnya
- Kelas 2 SMP : mengkonsumsi alkohol dan mulai merokok
- Tahun 2004 – 2009 : penggunaan ekstasi
3
Tingkat keparahan gangguan jiwa
Kelas 2 smp 2004 -2009 2012
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Jiwa 2013
- Tahun 2009 – saat ini : penggunaan shabu, halusinasi, depresi
-
C. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
1. Riwayat perkembangan fisik:
Selama kehamilan ibu pasien tidak pernah mengalami gangguan kesehatan.Pasien
merupakan anak yang diinginkan dan merupakan anak ketiga dari tujuh
bersaudara.Pasien lahir normal, cukup bulan, langsung menangis dan ditolong
oleh dukun beranak di rumah.Tidak ada komplikasi persalinan, trauma lahir, dan
cacat bawaan.
2. Riwayat perkembangan kepribadian
a. Masa kanak-kanak:
Masa ini dilalui dengan baik, pasien tergolong anak yang sehat dengan proses
tumbuh kembang dan tingkah laku sesuai anak seusianya. Perilaku motoriknya
juga sesuai anak seusianya. Pasien merupakan anak yang suka menyendiri
sejak kecil dan kurang bergaul sama teman-teman.Pasien tergolong anak yang
penurut terutama apabila diperintah oleh kedua orang tuanya.Pasien lebih
4
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Jiwa 2013
dekat dengan ibunya karena perwatakan ibunya lebih lembut dan baik
daripada bapaknya yang berperawakan lebih keras dan tegas.
b. Masa Remaja:
Pada saat remaja ,pasien cenderung kurang suka bergaul dan kurang
mempunyai teman.Pada saat mengalami masalah, pasien selalu menceritakan
masalahnya kepada ibunya karena pasien dekat dengan ibunya. Tetapi pasien
tidak begitu rapat dengan ayahnya dan sering berantam dengan ayahnya.
Dalam hal pendidikan, pasien tidak menyelesaikan sekolahnya dengan baik
karena pasien putus sekolah saat dibangku SMP kelas 2 akibat terpengaruh
pergaulan teman-temannya yang kurang baik,bahkan pasien seringkali
mengkonsumsi alkohol pada jam istirahat sekolah bersama teman-temannya
dan dapat menghabiskan kira-kira 3 gelas alkohol.Pasien juga sudah merokok
sejak di bangku SMP dan bisa menghabiskan 2 bungkus rokok setiap
hari.Setelah putus sekolah,pasien tidak ada pekerjaan lain.Pasien hanya
menganggur dan hanya tinggal di rumah. Semakin lama,pasien merasa bosan
dengan kehidupannya dan juga merasa tidak nyaman dengan lingkungan
keluarganya di rumah sehingga saat pasien berumur 21 tahun tepatnya tahun
1990,pasien memutuskan untuk merantau ke Jakarta .
Masa Dewasa:
Pasien menghabiskan masa dewasanya di Jakarta dengan tinggal bersama
tantenya.Di Jakarta,pasien bekerja sebagai wiraswasta di bidang jual beli
kayu.Pada saat masa dewasa inilah,pasien mulai mengenal obat-obat terlarang
seperti shabu dan inex.
Riwayat pendidikan
Selama pendidikan dari SD sampai SMP kelas 2, pasien tidak ada masalah
dalam mengikuti pendidikan.Pasien tidak pernah tinggal kelas.Hubungan
dengan guru dan teman–temannya baik,hanya pasien kurang banyak bergaul
dengan teman-temannya.Dalam hal pendidikan, pasien tidak menyelesaikan
5
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Jiwa 2013
sekolahnya dengan baik karena pasien putus sekolah saat dibangku kelas
2SMP.
3. Riwayat pekerjaan
Setelah berhenti dari sekolah dan menganggur cukup lama,pasien merantau ke
Jakarta dan bekerja di Jakarta sebagai wiraswasta di bidang jual beli kayu.Selain
itu,pasien juga mengaku pernah mendapatkan uang harian dengan menjual hasil
bumi seperti rempah dan cengkih. Pasienmenggunakan gaji hasil pekerjaannya
uang untuk membeli zat terlarang.Pasien tidak lagi bekerja setelah ditangkap
polisi .
4. Kehidupan beragama
Pasien beragama Islam, pasien tidak rajin beribadah,shalat dan puasa. Pasien telah
merubah agamanya apabila dia menikahi isteri keduanya iaitu mengikuti agama
Kristen. Dan dia mengikuti amalan yang berada didalam agama Kristen.
5. Kehidupan sosial dan perkawinan
Dalam kehidupan sosialnya,pasien jarang bergaul dengan tetangga di sekitar
lingkungan rumahnya.Selain itu,pasien juga tidak pernah mengikuti acara atau
organisasi yang ada di lingkungan sekitar rumahnya maupun di lingkungan tempat
kerja.Pasien sudah dua kali menikah.Pasien pertama kali menikah pada tahun
2000 kemudian pada tahun 2005 pasien memutuskan untuk bercerai dengan
isterinya karena ketidakcocokan dalam rumah tangga. Pasien mengaku dia tidak
cocok dengan keluarga isteri pertamanya. Dari pernikahan dengan isteri
pertama,pasien mempunyai 2 orang anak.Anak yang pertama adalah perempuan
berusia 11 tahun dan anak yang kedua laki-laki berusia 5 tahun.Pasien menikah
kedua kalinya pada tahun 2010 dan masih bertahan sampai sekarang.
D. RIWAYAT KELUARGA
Pasien merupakan anak dari pasangan Tn. R dan Ny. R. Pasien merupakan anak
ketiga dari tujuh bersaudara.Pasien mempunyai 2 orang kakak laki-laki,3 orang adik
perempuan dan 1 orang adik laki-laki.Pasien pernah merasa tidak cocok tinggal di
sekitar lingkungan keluarganya dan pada saat berumur 21 tahun, pasien memutuskan
6
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Jiwa 2013
untuk merantau ke Jakarta.Tetapi sampai saat ini, pasien masih memiliki hubungan
yang baik dengan keluarganya.
Ayah Ibu
Keterangan:
: laki-laki : perempuan : pasien
:meninggal dunia
Ayah : meninggal ketika usia 55 tahun setelah operasi tumor di tenggorokan
Ibu : usia 56 tahun,sehat,tidak bekerja
Anak pertama : usia 37 tahun, sehat, bekerja
Anak kedua : usia 35 tahun, sehat, bekerja
Anak keempat : usia29 tahun,sehat, bekerja
Anak kelima : usia 25 tahun,sehat,bekerja
Anak keenam : usia19 tahun,sehat,tidak bekerja
Anak ketujuh : usia14 tahun,masih bersekolah SMP kelas 3
E. SITUASI KEHIDUPAN SOSIAL SEKARANG
Pasien tinggal berdua bersama isterinya di rumah.Kedua anaknya tinggal bersama
mantan isteri pertama.Tinggal di rumah seluas 170 meter persegi, lantai rumah
marmer, fasilitas air minum dan kamar mandi merupakan milik sendiri .Keluarga
mendukung pengobatan pasien.
III STATUS MENTAL (Tanggal 26 Desember 2012, Jam 1600 WIB di ruang
session room , psikososial )
A. DESKRIPSI UMUM
7
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Jiwa 2013
1. Penampilan Umum
Pasien seorang laki-laki berusia 34 tahun, berpenampilan fisik sesuai
usianya,postur tubuh normal,agak pendek,kulit sawo matang,berambut hitam
pendek. Pasien berpenampilan kurang rapi dengan mengenakan kaos oblong dan
celana pendek.
2. Kesadaran
a. Kesadaran sensorium/neurologik : Compos mentis
b. Kesadaran psikiatrik : Tampak tidak terganggu
3. Perilaku dan Aktivitas Motorik
Sebelum wawancara : Pasien tampak tenang dan ramah
Selama wawancara : Pasien duduk tenang di hadapan pemeriksa,
menjawab pertanyaan dengan baik dan tampak sedih
Setelah wawancara : Pasien tampak sedih
4. Sikap terhadap Pemeriksa
Kooperatif
5. Pembicaraan
a. Cara berbicara : Spontan, jelas, lancar dan volume cukup.
b. Gangguan berbicara : Tidak ada
B. ALAM PERASAAN (EMOSI)
1. Suasana perasaan (mood) : Hipotim
2. Afek ekspresi afektif
a. Arus : Lambat
b. Stabilisasi : Stabil
c. Kedalaman : Dalam batas normal
d. Skala diferensiasi : Sempit
e. Keserasian : Serasi
f. Pengendalian : Kuat
g. Ekspresi : Wajar
8
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Jiwa 2013
h. Dramatisasi : Tidak ada
i. Empati : Dapat dirasakan
C. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi :Halusinasi auditorik (+),pasien mendengar bisikan
mengatakan menyuruh bunuh diri.
b. Ilusi :Tidak ada
c. Depersonalisasi : Tidak ada
d. Derealisasi : Tidak ada
D. SENSORIUM DAN KOGNITIF (FUNGSI INTELEKTUAL)
1. Taraf pendidikan :Sesuai dengan tingkat pendidikan
2. Pengetahuan umum :Baik
3. Kecerdasan :Baik
4. Konsentrasi :Baik
5. Orientasi
a. Waktu :Baik (Pasien dapat menyebutkan hari, tanggal, bulan
dan tahun saat itu dengan benar).
b. Tempat :Baik(Pasien tahu tempat sekarang dimana ia berada
dan dirawat).
c. Orang : Baik (Pasien mengetahui sedang diwawancara oleh
dokter muda).
d. Situasi : Baik.
6. Daya ingat
a. Tingkat
Jangka panjang :Baik (Pasien dapat menceritakan kehidupan
masa kecilnya).
Jangka pendek :Baik (Pasien dapat menyebutkan nama dokter
yang merawatnya).
Segera :Baik (Pasien dapat menyebutkan menu makan
siang).
b. Gangguan : Tidak ada
7. Pikiran abstraktif :Baik
9
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Jiwa 2013
8. Visuospasial : Buruk
9. Bakat kreatif :Baik
10. Kemampuan menolong diri sendiri:Baik (pasien mau makan, mandi, dan
berpakaian sendiri namun kurang rapi).
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
Produktivitas : Terbatas
Kontinuitas : Koheren
Hendaya bahasa : Tidak ada
2. Isi pikir
Preokupasi dalam pikiran: Tidak ada
Waham : Waham rujukan (pasien meyakini bahwa
tingkah laku orang lain itu memfitnah dan
menjahati dirinya)
Obsesi : Mempunyai obsesi untuk melakukan suatu
pekerjaan berulang-ulang
Fobia : Tidak ada
Gagasan rujukan : Tidak ada
Gagasan pengaruh : Tidak ada
F. PENGENDALIAN IMPULS :Baik (masih bisa mengontrol emosinya).
G. DAYA NILAI
Daya nilai sosial : Baik (pasien tahu kalau mengambil shabu itu akan
membawa kerugian kepada dirinya).
Uji daya nilai : Baik (Pasien tidak akan mengambil uang apabila
menemukan dompet dengan KTP orang lain di tengah jalan. Pasien akan
menyerahkannya kepada polisi).
Daya nilai realitas : Terganggu (ada waham).
10
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Jiwa 2013
H. TILIKAN :Derajat 4(menyedari dirinya sakit dan membutuhkan bantuan dan tidak
menyedari penyakitnya).
I. RELIABILITAS : dapat dipercaya kerna pasien bukannya seorang yang
manipulative dan semua data yang diberikan adalah sama dengan rekam medisnya.
IV PEMERIKSAAN FISIK (Tanggal 26 Desember 2012, jam 16.00 WIB, di ruang
session room,psikososial ).
A. STATUS INTERNUS
1. Keadaan umum : tampak sakit ringan
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tekanan Darah : 110/70 mmHg
4. Nadi : 72x/menit
5. Suhu badan : 360 c
6. Frekuensi pernapasan : 18x/menit
7. Bentuk tubuh : Normal
8. Sistem kardiovaskular
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Dalam batas normal
Perkusi : Dalam batas normal
Auskultasi :S1 normal, S2 normal, reguler, murmur (-),
gallop (-)
9. Sistem respiratorius
Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris dalam keadaan
statis maupun dinamis, efloresensi primer/sekunder dinding dada (-), pulsasi
abnormal (-), gerak napas simetris, irama teratur, retraksi suprasternal (-)
Palpasi : Gerak napas simetris, vokal fremitus simetris
Perkusi : Sonor di semua lapangan paru
Auskultasi : suara napas vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-
10. Sistem gastro-intestinal : Dalam batas normal
11. Sistem musculo-skeletal : Dalam batas normal
12. Sistem urogenital : Dalam batas normal
Kesimpulan : Hasil pemeriksaan pada status internus tidak ditemui kelainan.
11
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Jiwa 2013
B. STATUS NEUROLOGIK
1. Saraf kranial (I-XII) : Dalam batas normal
2. Tanda rangsang meningeal: (-) negatif
Refleks fisiologis : (+) normal
Refleks patologis : (-) negatif
3. Mata : Dalam batas normal
4. Pupil : Dalam batas normal
5. Oftalmoscopy :Dalam batas normal
6. Motorik :Dalam batas normal
7. Sensibilitas :Dalam batas normal
8. Sistim saraf vegetatif : Baik
9. Fungsi luhur : Baik
10. Gangguan khusus : Tidak ada
Kesimpulan : Hasil pemeriksaan pada status neurologik tidak ditemui kelainan.
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium (tanggal 9November 2012)
Hematologi :
Hemoglobin : 15,1 g/dL
Leukosit : 8800 sel/ul
B/E/B/S/L/M : 0/1/2/66/27/4 %
LED : 11 mm/jam
SGOT : 22 U/L
SGPT : 41 U/L
Kesimpulan : Hasil pemeriksaan laboratorium tidak ditemui kelainan.
VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien seorang laki-laki berusia 34 tahun, sudah menikah dan mempunyai 2
orang anak, bekerja sebagai wiraswasta, berpenampilan kurang rapi. Pasien
merupakan anak ke 3 dari 7 bersaudara.Dalam kehidupan di keluarganya, pasien lebih
dekat dengan ibunya daripada ayahnya.Pada masa kecilnya, pasien hidup dalam
12
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Jiwa 2013
suasana yang bahagia dalam keluarganya.Saat di sekolah, pasien tidak mudah bergaul
dan cenderung untuk menyendiri.Menginjak masa remaja, pasien mulai suka bergaul
dengan teman-temannya, namun pasien salah bergaul yang berdampak pasien putus
sekolah saat pasien duduk di bangku kelas 2 SMP.Pada saat SMP inilah pasien mulai
merokok dan mengkonsumsi alkohol.
Saat beranjak dewasa sekitar tahun 1990 pasien memutuskan untuk merantau
ke Jakarta dan tinggal bersama tantenya.Pasien bekerja wiraswasta dalam bidang jual
beli kayu.Pada tahun 2001, pasien menikah dan memiliki 2 orang anak (laki-laki dan
perempuan).Pada tahun 2004, pasien mulai menggunakan ekstasi dengan alasan coba-
coba dan untuk menghilangkan stress karena masalah rumah tangga.Pasien pertama
kali mendapatkan ekstasi dari temannya.Kemudian pasien mulai merasa kecanduan
dan lebih tenang bila menggunakan ekstasi dan mulai membeli ekstasi dengan
menggunakan uang yang dihasilkan dari pekerjaannya sendiri.Pada tahun 2005 pasien
bercerai dengan istrinya dengan alasan ketidakcocokan dalam berumah tangga.Namun
pada tahun 2010, pasien menikah kembali dengan istri kedua.Pada tahun 2009-2012,
pasien berhenti menggunakan ekstasi dan beralih menggunakan shabudan saat pasien
menggunakan shabu pasien merasa lebih tenang.Ketika menggunakan shabu, pasien
mulai mendengar adanya bisikan-bisikan.
Pada tanggal 9 November 2012, pasien diantar oleh keluarga dan pihak
kejaksaan dengan keluhan sering mendengar bisikan-bisikanyang bersifat menyuruh
seperti menyuruh untuk bunuh dirisekitar 2 minggu SMRS.Pasien juga sering
mendengar bisikan yang mengatakan bahwa pasien tidak berguna dan selalu merasa
berdosa terhadap keluarga karena pasien merasa telah mengecewakan orang-orang
yang pasien sayangi. Pasien sering berpikir negatif terhadap orang lain, memiliki
emosi yang tinggi, mudah marah, dan curiga terhadap orang lain terutama terhadap
istri pasien yang dicurigai berselingkuh. Pasien juga tidak suka bergaul, sulit untuk
berkonsentrasi, sulit untuk tidur, kehilangan minat untuk beraktivitas, dan sering
melakukan tindakan berulang-ulang seperti mencuci tangan berulangkali karena
pasien merasa tangannya tidak bersih dan berulang kali memeriksa kunci pintu karena
pasien takut takut belum terkunci.
Dari pemeriksaan psikiatri, didapatkan: kesadaran compos mentis, kooperatif,
mood hipotim, terdapat gangguan persepsi halusinasi auditorik ,fungsi intelektual baik ,
pada isi pikir terdapat waham rujukan, pengendalian impuls baik, daya nilai baik, tilikan
13
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Jiwa 2013
derajat lima dan realibilitas tidak dapat dipercaya. Pemeriksaan status internus,
neurologis, penunjang laboratorium, dan radiologi tidak ditemukan kelainan .
VII. FORMULASI DIAGNOSTIK
Aksis I: Gangguan Depresi Berat dengan Gangguan Psikotik (F33.3)
Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka kasus ini dapat digolongkan ke
dalam:
1. Gangguan kejiwaan karena adanya :
- Gejala kejiwaan berupa: halusinasi auditorik.
- Gangguan fungsi (hendaya): Gangguan dalam sosialisasi dan pekerjaan
(pasien tidak bekerja).
- Distress/Penderitaan/Keluhan: tidak bisa menjalani kehidupan normal (kerja),
marah-marah, menyendiri.
- Ini merupakan gangguan depressi yang berulang , pasien pernah menghadapi
episode depressi sebelum ini.
- Tidak ada sebarang riwayat episode manic dan hipomanik sebelumnya.
2. Gangguan jiwa ini sebagai GMNO, karena:
- Tidak ada gangguan jiwa yang disebabkan oleh penyakit organik.
- Tidak ada gangguan kesadaran neurologik.
- Tidak ada gangguan kognitif (orientasi dan memori).
3. Gangguan depresi berat dengan gejala psikotik, karena adanya:
- Gangguan depresi berat yang memenuhi kriteria menurut F33.3. episode
sekarang harus memenuhi kriteria F32.3 iaitu gejala depresesi berat dengan
gejala psikotik.
- Sekurangnya 2 episode telah berlangsung masing- masing selama minimal 2
minggu dengan sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif lain yang
berwarna.
- Disertai waham, halusinasi atau stupor depresif. Pasien memiliki waham
seperti pasien merasa telah berbuat dosa terhadap keluarganya, dan pasien
merasa harus bertanggung jawab dengan apa yang telah dilakukannya. Pasien
juga mengalami halusinasi auditorik karena pasien sering mendengar bisikan-
14
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Jiwa 2013
bisikan yang mengatakan dirinya tidak berguna dan menyuruhnya untuk
bunuh diri.
4. Gangguan obsesif-kompulsif karena adanya :
- Episode ganggun obsesif kompulsif yang memenuhi kriteria menurut F42
- Adanya gejala-gejala obsesif atau tindakan kompulsif yang harus ada hampir
setiap hari selama sedikitnya 2 minggu berturut-turut .Penderita dengan
obsesif kompulsif seringkali juga menunjukkan gejala depresi .Di
mana ,pasien sering mencuci tangan berkali-kali karena sering merasakan
tangannya tidak cukup bersih .Pasien juga sering berkali-kali memeriksa
pintu rumahnya berkunci atau tidak karena adanya perasaan tidak selamat .
Aksis II: Gangguan Kepribadian Paranoid (F60.0).
Aksis III:Tidak ada gangguan pada kondisi medik umum.
Aksis IV: Masalah dengan lingkungan sosial (pasien lebih suka menyendiri dan
kurang berinteraksi dengan lingkungannya), dan masalah dengan pekerjaan (pasien
saat ini tidak bekerja karena keadaan yang dialami pasien saat ini).
Aksis V: GAF scale 60-51 (gejala sedang, disabilitas sedang).
VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis 1 : Ganguan Depresi Berat dengan Gangguan Psikotik.
Aksis II : Gangguan Kepribadian paranoid.
Aksis III : Tidak ada gangguan pada kondisi medik umum.
Aksis IV : Masalah dengan lingkungan sosial dan masalah dengan pekerjaan.
Aksis V : GAF scale 60-51.
IX. DAFTAR MASALAH
1. Organobiologik : Fisik tidak ada kelainan
2. Psikologi/ psikiatrik :Hipotim,depresi,cemas obsesif kompulsif, halusinasi auditorik
dan waham rujukan.
3. Sosial/ keluarga :Penyebab stressor jelas.
X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad functionam : Dubia ad malam
15
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Jiwa 2013
Quo ad sanationam : Dubia ad malam
XI. PENATALAKSANAAN
1. Rawat inap
Dengan indikasi:
- Pasien dalam kondisi ketergantungan memakai napza
- Keluarga tidak sanggup menangani pasien di rumah.
- Dirujuk dari pengadilan
2. Psikofarmaka
Haloperidol 5mg 2X1 tab/hari
Antidepresan golongan SSRI Sertraline tab 50-100mg/hari
3. Psikoterapi
- Dilakukan setelah pasien mulai tenang.
- Melatih dan motivasi pasien untuk melakukan aktivitas atau mengurus diri
sendiri dan mengarahkan pasien ke kegiatan sesuai dengan minat dan
bakatnya.
- Memberikan pengertian kepada keluarga agar mengerti keadaan pasien dan
selalu memberikan dukungan pada pasien untuk sembuh.
- Memberikan pengertian kepada keluarga pasien agar dapat memahami
keadaan pasien sekarang ini dan selalu memberikan dukungan kepada pasien.
- Memberikan bimbingan rohani pada pasien.
FOLLOW UP (tanggal 28 Desember 2012)
S (autoanamnesis): Pasien ditemui setelah dipanggil oleh petugas.
Dokter (R):Selamat sore, perkenalkan saya dokter Atikah, dokter muda disini. Dengan
bapak Ari ya?
Ari(A): iya, saya fahri.
D : Bagaimana perasaan fahri hari ini?
A : Sama seperti kemarin dok, saat dokter datang. Saya masih merasa sedih,
tertekan dan tidak nyaman disini.
D : Kenapa fahri merasa begitu?
A : Ga nyaman aja dok dengan teman-teman disini karena saya merasa tidak
nyambung berbicara dengan mereka dan kangen keluarga.
16
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Jiwa 2013
D : Bagaimana dengan tengkuk fahri kemarin?Apa masih terasa sakit?
A : Sekarang sih sudah mendingan dok dibanding kemarin.
D : Ooo, begitu. Lalu bagaimana dengan tidur fahri?Masih sulit tidur?
A : masih dok, saya masih sering terbangun jam 3 pagi. Setelah itu saya sudah
tidak bisa tidur lagi sampai pagi.Saat waktunya tidur siang, saya juga tidak
dapat tidur.
D : menurut fahri, kenapa ari masih tidak bisa tidur ?
A : Ga tau dok, pokoknya saya selalu bangun jam 3 pagi dan tidak bisa tidur lagi
karena banyak pikiran dan hati saya terus gelisah.
D : fahri masih mendengar bisikan?
A : Masih ada dok walaupun gak sesering kemarin, bisikannya bilang saya ga
berguna. Makanya saya sedih karena saya menyesal dengan apa yang saya
lakukan. Saya merasa berdosa dan merasa telah mengecewakan orang-orang
yang saya sayangi.Khususnya keluarga saya, anak dan istri dirumah.Saya
merasa ga berguna sebagai kepala keluarga.
D : fahri sharingnya hari ini cukup sekian. Ada yang fahri mau tanya?
A : tidak ada dok.
D : oke. Terima kasih fahri (sambil menghulurkan tangan untuk bersalaman).
O:
Keadaan umum:
Kesadaran: Compos mentis
Tensi: 120/70 mmHg
Nadi: 80kali/menit
Suhu badan: 36,5 ˚C
Frekuensi Pernafasan: 18 x/menit
Kead. Umum: tampak sakit ringan
Kontak/rapor: ada
Perhatian: cukup
Pikiran: terbatas ,koheren ,terdapat waham rujukan dan obsesif kompulsif
Bicara: spontan ,lancar ,volume jelas
Emosi:(a) Mood: Hipotim
(b) Afek: Serasi
17
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Jiwa 2013
Tingkah laku: tenang
A: Gangguan Depresi Berat dengan Gangguan Psikotik (F32.3).
P:Haloperidol 5mg 2X1 tab/hari
Sertraline 50-100mg tab /hari
LAMPIRAN
2004 2005 2009 2010 2012
| | | | |
Keterangan :
2004 :minum alkohol, merokok dan mulai penggunaan ekstasi.
2005 : bercerai dengan istri pertama.
2009 : minum alkohol, merokok, stop ekstasi, dan mulai penggunaan shabu
2010 : menikah dengan istri kedua, masih menggunakan shabu.
2009-2012 : menggunakan shabu ( ¼ gram kemudian rutin setiap hari ½ -1
18
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Jiwa 2013
gram/hari), dan mulai timbul halusinasi.
2012 : bulan November 2012 ditangkap.
19